25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini dunia memasuki era yang disebut era globalisasi. Salah satu tanda era ini adalah kemajuan IPTEKS (Pengetahuan, teknologi dan seni ) yang sangat pesat. Salah satu sisi positif dari kemajuan tersebut akan berpengaruh pada kehidupan manusia, yaitu hidup menjadi lebih enak, lebih mudah atau sering disebut “ jaman instant”. Disisi lain muncul pula sisi negative dari perkembangan kemajuan teknologi. Kehidupan yang kita jalani saat ini tidaklah selalu mengarah kepada hal yang baik-baik saja atau berjalan sesuai dengan keinginan diri. Segala sesuatu yang sebelumnya kita rencanakan terlebih dahulu pun tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Pasti akan adanya halangan dan rintangan yang akan kita hadapi. Berbagai problempun lahir dimana- mana, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, penyiksaan terhadap anak- anak, grafik orang depresi yang kian meningkat, kenakalan remaja yang kian berkembang, krisis moral bagi para pemimpin bangsa dll. Ilmu psikologi yang diharapkan ikut andil dalam pemecahan atau penyelesaian masalah ini tampak “kurang” atau belum dapat berperan sebagaimana yang diharapkan bahkan ibarat pisau yang tumpul. Hal ini dapat dipahami karena psikologi telah kehilangan ruhnya yaitu psikologi telah jauh dari konsep- konsep agama. Hal ini seperti telah dikemukakan Erich Fromm 1

Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi PDPI

Citation preview

Page 1: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini dunia memasuki era yang disebut era globalisasi. Salah satu tanda era

ini adalah kemajuan IPTEKS (Pengetahuan, teknologi dan seni ) yang sangat pesat. Salah satu

sisi positif dari kemajuan tersebut akan berpengaruh pada kehidupan manusia, yaitu hidup

menjadi lebih enak, lebih mudah atau sering disebut “ jaman instant”. Disisi lain muncul

pula sisi negative dari perkembangan kemajuan teknologi. Kehidupan yang kita jalani saat ini

tidaklah selalu mengarah kepada hal yang baik-baik saja atau berjalan sesuai dengan

keinginan diri. Segala sesuatu yang sebelumnya kita rencanakan terlebih dahulu pun tidak

akan berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan. Pasti akan adanya halangan dan

rintangan yang akan kita hadapi. Berbagai problempun lahir dimana- mana, mulai dari anak-

anak sampai orang dewasa, penyiksaan terhadap anak-anak, grafik orang depresi yang kian

meningkat, kenakalan remaja yang kian berkembang, krisis moral bagi para pemimpin

bangsa dll.

Ilmu psikologi yang diharapkan ikut andil dalam pemecahan atau penyelesaian

masalah ini tampak “kurang” atau belum dapat berperan sebagaimana yang diharapkan

bahkan ibarat pisau yang tumpul. Hal ini dapat dipahami karena psikologi telah kehilangan

ruhnya yaitu psikologi telah jauh dari konsep-konsep agama. Hal ini seperti telah

dikemukakan Erich Fromm bahwa psikologi telah kehilangan makna, karena telah

meninggalkan hal esensial yaitu “dimensi ruh” dalam agama, (Haryanto,2007: 3). Salaha

satu ajaran agama islam yang paling mendasar adalah sabar dan ikhlas. Perlu diingat bahwa

Segala apapun yang ada di dunia ini tidak ada yang sempurna, pasti setiap manusia yang

menjalani kehidupan di dunia ini pernah merasakan susah, rugi, serta putus asa. Namun hal

itu janganlah dijadikan sebagai alasan untuk menjadi manusia yang malas, manusia yang

mudah menyerah sebelum melakukan usaha. Sesungguhnya penilaian yang Allah berikan

bukan kepada keberhasilan yang kita raih, tapi dari hasil usaha yang kita jalani demi

memberikan hasil yang sebaik-baiknya.

1

Page 2: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

Sifat sabar dan ikhlas yang diaplikasikan oleh seseorang dalam kehidupannya akan

berpengaruh dengan kondisi psikologisnya. Sabar dan ikhlas akan membentuk sebuah

persepsi tentang sesuatu, bahwa ketika ia sabar dan ikhlas dalam mengahadapi problem

atau dalam bahasa agamanya cobaan ia akan mendapatkan pahala yang besar, hidup lebih

nyaman, perasaan yang damai serta tidak ceroboh dalam berperilaku. Sabar dan ikhlas juga

berpengaruh pada aspek-aspek psikologis yang perilaku perilaku setiap manusia yaitu:

Kognitif (cara berfikir), afektif ( perasaan), dan konatif (keinginan untuk melakukan sesuatu).

Mengingat masih sangat jarang yang membahas sifat sabar dan ikhlas dalam perspektif

psikologi islam, sehingga membuat kami tertarik untuk memahaminya lebih dalam. Secara

lebih detail akan kami paparkan dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

a. Bagaimana Pengertian Sabar dan Ikhlas dalam Perspektif Psikologi Islam?

b. Apa Tanda- tanda Kesabaran dan Keikhlasan?

c. Bagaimana Dinamika Psikologi Sifat Sabar dan Ikhlas?

d. Apa Fungsi Psikologi Sabar dan Ikhlas?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memahami secara lebih mendalam tentang

sifat sabar dan ikhlas dalam perspektif psikologi islam. Dari tulisan ini diharapkan kita dapat

menemukan konsep-konsep baru dalam psikologi islam yang nantinya akan menambah

wawasan kita sebagai kaum intelektual.

D. Manfaat

a. Secara Teoritis

Tulisan ini akan membantu kita dalam memahami konsep sifat sabar dan ikhlas

dalam perspektif psikologi islam berdasarkan teori-teori yang telah ada baik itu teori

psikologi modern atau psikologi islam.

b. Secara Praktis

2

Page 3: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

Bagi Penulis, Tulisan ini sangat diharapakan untuk penulis bisa aplikasikan dalam

kehidupan sehari hari.

Bagi Masayarakat, tulisan ini tentunya menambah wawasan masyarakat mengenai

sifat sabar dan ikhlas dalam perspektif psikologi islam, sehingga mereka dapat

memahami dan menerapkannya dalam kehidupan nyata dan mengajarkannya

kepada keluarganya.

3

Page 4: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sabar dan Ikhlas dalam Islam

Kata sabar berasal dari kata al man’u berarti menahan dan al habsu berarti

mencegah. Jadi, sabar adalah menahan dan mencegah dari perbuatan yang mengarah

kepada keburukan. Sabar juga berasal dari kata Shabara Yashburu Shabaaran: yaitu

ketundukan penerimaan apa-apa yang telah Allah berikan baik kesenangan atau kesedihan.

Segala sesuatu yang kita dapatkan pasti akan ada hikamah atau maksud yang diberikan

Alllah SWT kepada hamba-Nya yang selalu senantiasa ikhtiar dan bertawaqal pada setiap

kejadian yang diterimanya dengan lapan dada. Allah SWT berfiman dalam Al-Quran:

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. orang-

orang yang berbuat baik di dunia Ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas.

Sesungguhnya Hanya orang-orang yang Bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa

batas.

Lain lagi menurut syeikh Ibnu Qoyyim Al-jauziyah, bahwa sabar merupakan budi

pekerti yang bisa dibentuk oleh seseorang. Ia menahan nafsu, Menahan sedih, menahan

jiwa dari kemarahan, menahan lidah dari merintih kesakitan, dan juga menahan anggota

badan dari melakukan yang tidak pantas. Sabar merupakan ketegaran hati terhadap takdir

dan hukum-hukum syari’at. Sedangkan sabar menurut al-Ghazali (1058-1111), ”sabar adalah

suatu kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuh atas dorongan ajaran

Islam”, sehingga sabar merupakan salah satu maqam (tingkatan) yang harus dijalani

mendekatkan diri kepada-Nya.

Sabar mempunyai tiga unsur, yaitu; Ilmu, hâl, dan amal. Yang dimaksud dengan ilmu

adalah pengetahuan atau kesadaran bahwa sadar itu mengandung kebaikan dan

kemaslahatan dalam agama dan memberi manfaat bagi seseorang dalam menghadapi

segala problem kehidupan. Pengetahuan yang demikian seterusnya menjadi milik hati atau

dalam bahasa psikologisnya yaitu afektif. Afek yang memiliki pengetahuan yang demikian

disebut hal, kemudian hal tersebut terwujud dalam perilaku. Terwujudnya perilaku disebut

4

Page 5: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

dengan amal. Al-Ghozali mengumpamakan tiga unsur kesabaran itu laksana sebatang

pohon. Ilmu adalah batangnya, hal cabangnya dan amal saleh adalah buahnya.

Sedangkan pengertian ikhlas dapat dibagi dua yaitu: Secara bahasa, ikhlas bermakna

bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dan tidak kotor. Maka orang yang ikhlas

adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan

menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.

Pengertian ini sejalan juga ditegaskan oleh guru besar sufi, Abul Qasim Al-Qusyairi yang

berpendapat bahwa ikhlas adalah mengesakan Allah yang Maha Benar dengan sengaja.

Yaitu melakukan ketaatan tampa mengharapkan perhatian manusia, ( Al- Qaradhawi

Yusuf,2008: 111). Secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam

beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari kotoran yang

merusak, pengertian ini dipertegas oleh Firman Allah SWT yang kita baca dalam Doa Iftitaf

sebeluk kita menunaikan ibadah Shalat “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan

matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An’am: 162).

Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras (nampi beras)

dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi

nikmat dimakan. Tetapi jika beras itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil

dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan, menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak

membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa berat. Contoh lain dari konsep

keikhlasan adalah seperti kita buang hajat, setelah buang hajat kita tidak akan

membahasnya dan mencarinya atau seakan-akan kita melupakannya.

B. Tanda- Tanda Kesabaran dan Keikhlasan

Tanda- tanda orang yang memiliki sifat sabar ada banyak , namun secara garis besar

sebagai berikut:

Pertama, Bersyukur dengan segala yang berlaku. Manusia yang menanamkan sifat

sabar dalam dirinya akan selalu bersyukur terhadap apa yang ia alami. Cobaan yang ia

dapatkan dari Tuhan yang Maha Kuasa tidak membuatnya putusasa. Begitu banyak orang

yang tidak mampu melakukan hal ini sehingga banyak orang yang mencoba untuk bunuh diri

karena tidak bersyukur dengan nikmat yang diberikan oleh Tuhannya. Dalam psikologi

5

Page 6: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

fenomena seperti ini biasa disebut orang yang tidak memiliki pengendalian emosi yang baik

dalam mengadapi kenyataan.

Kedua, Ridho dengan ketentuan Ilahi. Orang yang sabar selalu mengembalikan

segala sesuatunya kepada Allah SWT. Kepercayaan “belief” orang-orang yang sabar yaitu

mereka akan selalu meminta pertolongan kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Ketiga, Mengucapkan “Innalillah hi wain na ilaihi ro ji’un” apabila menerima

musibah. Sesuai dengan Firman Allah SWt dalam Al-Quran: “ Dan sungguh akan kami

berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa

dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu

ketika ditimpa musibah mereka mengatakan “ inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”, (Al-Baqarah

:155-156).

Keempat, Yakin bahwa setiap perkara yang berlaku itu ada hikmah di sebaliknya.

Bagi orang yang sabar selalu mengambil hikmah dari suatu keadaan atau kejadian. Ada

seorang yang telah kehilangan laptop di kos-kosan, bukannya orang ini setres karena

hilangnnya barangnnya tetapi ia sabar dengan berkeyakinan bahwa Allah SWT pasti

menggatinnya dengan yang lebih baik dari sebelummnya apabila saya bersabar.

Tanda- tanda orang yang ikhlas telah dijelaskan dalam buku Menata Niat

Mewujudkan Ikhlas yang dikarang oleh Dr. Yusuf Al- Qaradhawi: 149. Beliau menjelaskan

bahwa tanda-tanda orang ikhlas adalah sebagai berikut:

Pertama, Takut Populer: seorang yang ikhlas selalu merasa takut jika nama baiknya

dan nama baik keagamaanya terkenal dan tersebar luas ditengah masyarakat. Terutama bila

dirinya memiliki potensi yang luar biasa. Dia yakin bahwa yang akan diterima Allah adalah

yang ada didalam hati, bukan yang tampak dari luar.

Kedua, Mencurigai Diri Sendiri: orang yang ikhlas itu selalu mencurigai dirinya

sendiri, bahwa dirinya masih serba kurang disisi Allah dan belum maksimal dalam

melaksanakan kewajiban. Ia terus memiliki motivasi untuk selalu mendekatkan diri kepada

Sang Khalik.

Ketiga, Tidak meminta dan Silau Akan Pujian: tanda-tanda ikhlas yang lain adalah

tidak meminta pujian dari orang-orang yang memuji dan juga tidak berambisi untuk

mendapatkannya.

Keempat, Tidak Bakhil dalam Memuji Orang yang Memang Berhak Menerimanya:

tanda- tanda keikhlasan yang lain adalah, orang yang iklas itu tidak bakhil dalam memuji

6

Page 7: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

orang yang memang berhak menerimanya. Contoh: Nabi SAW telah memuji beberapa orang

dari sahabatnya yang pantas mendapatkan pujian, Beliau Pernah bersabda “ sekiranya aku

boleh menjadikan kekasih selain Rabbiku, niscaya aku jadikan Abu Bakar itu sebagai kekasih.

Dia adalah saudara dan sahabatku”.

Kelima, Ridha dan Marah karena Allah, bukan karena nafsu: Tanda keikhlasan yang

lain adalah orang yang ikhlas itu menepatkan cintanya, kebenciannya memberi atau tidak

memberi, keridhahaanya, dan kemarahannya adalah karena Allah dan kepentingan agama,

bukan karena kepentingan dan keuntungan pribadi.

Keenam, Bergembira dengan setiap Potensi baru yang menonjol: Tanda keikhlasan

lainnya adalah mersa gembira dengan munculnya setiap orang baru yang berkemampuan

menonjol dari barisan aktivis pembawa bendera (islam) atau berpartisipasi dalam amal.

Ketujuh, Bersemangat mengerjakan amal yang lebih bermanfaat: Tanda keikhlasan

yang lain adalah bersemangat dalam mengerkjakan amal yang lebih diridhai Allah, bukan

amal yang lebih diridhai nafsu.

Kedelapan, Mewaspadai perasaan suci pada dirinya: Al-Quran memperingatakan kita

agar tidak merasa diri kita suci, yaitu dengan memuji diri sendiri dan menyanjungnya. Allah

SWT berfirman:

“Dan Dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan

ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu

suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertaqwa.” ( An-Najm: 32).

C. Dinamika Psikologis Sabar dan Ikhlas

Sabar dalam kaitannya dengan psikologi dapat digambarkan dengan teori dari

Psikoanalisis Sigmund Freud dan dianalogikan sebagai “ super ego “. Seperti yang kita

ketahui bersama teori Psikoanalisis Freud menjelaskan mengenai tiga aspek pemunculan

perilaku, diantaranya : id, ego, super ego. Id adalah kebutuhan dasar manusia yang dibawah

dari sejak lahir, seperti makan dan minum. Id bekerja dengan perinsip kenikmatan. Ego

adalah usaha atau cara untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. ego bekerja dengan

perinsip realitas. Superego adalah norma atau nilai yang ada atau biasa disebut dengan

kekuatan moral dan etik dari kepribadaian. Superego beroperasi memakai idealis principle,

(Alwisol, 2008: 15). Sifat sabar erat kaitannya dengan moral atau akhlak manusia dalam

berperilaku, Menurut Freud hal ini ada pada superego.

7

Page 8: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

Sabar dalam kaitannya dengan Psikologi Islami dapat dianalogikan sebagai “ Qolbu “.

Dalam psikologi islami dijelaskan dalam pemunculan perilaku yaitu adanya Nafs, Aqal,

Qolbu. Dalam berperilaku qalbulah yang paling menentukan, mengingat ia sebagai salah

satu sentral yang mengendalikan manusia, termasuk didalamnya sifat sabar manusia dalam

mengahadapi suatu keadaan, sifat sabar manusia dalam menuntut ilmu, sabar dalam

menjalankan perintah Allah dan sabar dalam menahan hawa nafsu.

Begitu banyak manfaat bagi manusia ketika ia mampu bersabar dalam menjalani

hidup ini. Semakin derasnya tantangan kehidupan modern membuat manusia harus siap

secara materi dan mental dalam kehidupan sehari- hari. Sabar merupakan tanda- tanda

kesehatan mental yang baik dan akhirnya mendapatkan kenikmatan dalam hidup ini.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran “Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap

bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu Peroleh ampunan dan pahala yang

besar” (Qs. Hud: 11). ”Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah

mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang

sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu

ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang,

dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Anfal:66).

Sabar menurut al-Ghazali, yakni kesanggupan mengendalikan diri/pengendalian

nafsu yang ada dalam diri manusia. Dalam upaya manusia tersebut dapat dibagi menjadi

tiga tingkatan. 1) orang yang sanggup mengalahkan hawa nafsunya; karena ia mempunyai

daya juang dan kesabaran yang tinggi; 2) orang yang kalah oleh hawa nafsunya; ia telah

mencoba bertahan atas dorongan nafsunya tetapi kalah karena kesabarannya lemah; 3)

orang yang mempunyai daya tahan terhadap dorongan nafsu, tetapi suatu ketika kalah

karena dorongan nafsunya besar. Meskipun demikian, ia bangun lagi dan terus tetap

bertahan dengan sabar atas dorongan nafsu tersebut. Sabar mengajarkan kita

menempatkan diri secara proposional/pada fungsi dan situasi yang beragam.

Ketika sabar pada musibah, maka disingkatkan saja atas nama sabar, lawannya adalah

gelisah/keluh kesah. Kalau sabar itu pada membawakan kekayaan dinamakan mengekang

diri/meredahkan diri, lawannya dinamakan sombong dengan kesenangan (al-bathar). Kalau

sabar pada peperangan dinamakan berani, lawannya pengecut. Kalau sabar itu dalam

menahan amarah dinamakan lemah lembut, lawannya ialah at-tadzammur (pengutukan diri

8

Page 9: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

kepada yang sudah hilang). Kalau sabar itu pada suatu pergantian masa yang membosankan

maka dinamakan lapang dada, lawannya mangkal hati dan sempit dada. Kalau sabar itu

pada menahan diri dari kehidupan dunia maka dinamakan zuhud. Maka yang terbanyak dari

akhlak iman itu masuk dalam sabar. Karena itulah, pada suatu kali Nabi s.a.w. ditanyakan

tentang iman, lalu beliau menjawab: Ialah sabar. Karena sabar itu yang terbanyak dari amal-

perbuatan iman dan yang termulia dari amal perbuatan itu.

Jika dalam keadaan sakit maka sabar ini bagaikan autosugesti atau autohealing (self

healing) yaitu penyembuhan diri sendiri, karena hal ini akan memberikan energi positif

(mentalitas) dalam diri yang mampu meningkatkan ketahanan tubuh (hormon Imunitas

tubuh) akan meningkat, hasil penelitian menyatakan bahwa pengobatan secara medis hanya

mampu memberikan sumbangsih penyembuhan sebesar 25%, 75 % dari mentalitas dan

spiritual.

Dalam menghadapai problem hidup sabarlah yang membangkitkan kita. Keadaan

yang sulit kita hadapi dengan sabar berarti kita hadapi dengan kesadaran penuh, keteguhan

hati untuk tetap stabil, istigomah, tawakal tapi tetap ikhtiyar artinya jika kita miskin kita

tidak boleh ambil jalan pintas dengan cara korupsi, melakukan riba, menipu, merampok,

atau bunuh diri dan lain sebagainya untuk melepaskan diri dari keadaan yang menimpa.

Kesabaran memungkinkan kita untuk selalu sadar terhadap apa yang telah terjadi pada diri

kita, misalanya cobaan, dengan kondisi yang stabil (sabar) tidak emosional memungkinkan

kita masih bisa mengkontrol indra kita yang lain termasuk juga akal kita, sehingga lepas dari

cobaan kita punya kecerdasan untuk menggambil hikmah dan selanjutnya dengan seluruh

potensi yang ada bangkit segera memperbaiki diri, inilah sabar yang sesungguhnya, sabar

yang kreatif, solutif, pantang menyerah. Sabar bukan meyerah pada keadaan tanpa ada

upaya untuk bangkit secara psikologis dan tanpa tau kalau kita memang selalu diberi

kesempatan untuk beramal, berkarya lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Firman Allah

Ta'ala (Artinya): Tiada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin

Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk

kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (At-Taghabun: 11). Petunjuk

kepada hati berarti jika kita tidak tengelam dalam permasalahan hidup, tidak menikmati

keminiman hidup tapi memaksimalkan hidup, niscaya kita akan selalu menemukan solusi

problem yang ada, itulah sabar yang cerdas. Karakteristik permasalahan kehidupan dan

9

Page 10: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

kesulitan kehidupan cuma dua. Yaitu, kalau bukan ujian pasti azab. Ikhlas, sabar, syukur,

adalah tiga kunci utama dalam menjalani kehidupan ini.

Toto Tasmarah menegaskan bahwa kesabaran dapat menumbuhkan sikap percaya

diri (Self Confidence), optimis, mampu menahan beban, ujian dan terus berusaha sekuat

tenaga sehingga orang yang memiliki kualitas sabar tidak mudah didera rasa cemas, gelisah

dan putus asa ketika dihadapakan pada persoalanm yang sangat pahit dan persoalan yang

tidak diinginkan. Melainkan ia mampu mereduksi kekecewaanya dengan meningkatkan

syukur dan meyerahkan segala sesuatu kepada Allah, ( Amin & Al- Fandi,2007: 169).

Nasehat hati diatas bisa ditemui dalam pedoman hidup (way of life) umat Islam, Al-

qur’an jauh-jauh hari telah memperingatkan kepada kita bahwa dalam menjalani hidup ini

tidak semua berjalan mulus seperti apa yang kita inginkan, ada kendala, rintangan, cobaan

yang beraneka ragam yang membuat kita sebagai makhluk yang lemah terkadang

mengeluh, putus asa, kurang percaya diri untuk menjalani hidup ini, tidak bersemagat dan

lain sebagai, sehingga peran kita sebagai khalifah fil ardhi tidak berjalan. Biarlah

kejadian/peristiwa itu terjadi tetapi yang perlu kita lakukan adalah menata hati menghadapi

perstiwa yang sedang terjadi. Salah satu trik dan sekaligus solusi yang diajarkan Islam adalah

dengan sabar.

Kesabaran mengandung keikhlasan, kondisi yang tidak kita sukai menuntut kita

untuk bersabar menerima keadaan itu tetapi juga kita dituntut untuk ikhlas menerima

semua yang telah menimpa kita. Misalnya kita berusaha membantu kaum miskin, tetapi apa

yang kita dapat malah kita terkena fitnah, kita dituduh memberikan uang suap kepada

warga. Kita tidak boleh mengeluh dengan balasan yang kita terima yang tidak sebanding

dengan pengorbanan kita, peristiwa yang tidak kita sukai kita harus sabar, dan usaha yang

telah kita lakukan kita harus ikhlas. Ikhlas dalam kehidupan ini sebagai terapi

mental.Keikhlasan akan mendatangkan ketenanagan jiwa dan ketentraman hati pemeluknya

,sehingga menyebabkan hati dan dadanya lapang. Sebab, hatinya telah bersatu dalam

menggapai satu tujuan yaitu Ridha Allah SWT.

Dari paparan diatas jelaslah bahwa sifat sabar dan ikhlas memberikan efek psikologis

bagi kehidupan kita. Seseorang yang menanamkan sifat sabar dan ikhlas dalam dirinya akan

pandai mengatasi problem-problem yang menimpanya. Sebagai contoh. Seseorang yang

baru saja di PHK dari perusahaan tempat ia bekerja membuatnya semakin semangat untuk

mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan bagi dirinya, mengapa demikian karena salah

10

Page 11: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

satu sifat yang sangat mulia dimiliki oleh orang ini yaitu ia sabar dan ikhlas menerima apa

yang dialaminya. Tapi bukan berarti ia berhenti sampai disitu saja melainkan ia menjadikan

hal tersebut sebagaiu motivator dalam hidupnya. Bukankah psikologi mengajarkan untuk

tidak gampang putus asa dan menyerah ketika mendapatkan problem tetapi psikologi

mengajarkan untuk menjadi yang lebih kreatif dalam mengahadapi sesuatu.

Namun berbeda dengan orang yang tidak menanamkan sifat sabar dan ikhlas dalam

hidupnya, betapa banyak orang yang mendapatkan problem dalam kehidupan ini dan tidak

mampu mengatasinya. Seperti para anggota dewan yang tidak terpilih mengalami depresi

karena ia gagal terpilih. Hal ini terjadi karena ia tida siap secara mental mengenai

konsekuensi- konsekuensi ke depannnya. Sifat sabar dan ikhlas untuk menerima kegagalan

yang ia alami tidak di tanamkan dalam kehidupannya.

Menurut hemat penulis, sabar dan ikhlas akan berpengaruh pada Perilaku atau sikap

kita, bahkan kondisi psikologis kita:

- sabar dan ikhlas akan membuat kita tidak mudah putus asa dalam berusaha atau

mencari yang terbaik.

- sabar dan ikhlas merupakan terapi mental dimana kita tidak mudah mengalami

setres dalam mengahadapi problem.

- sabar dan ikhlas merupakan obat terhadap penyakait hati, seperti riya dan

sombong.

- sabar dan ikhlas akan menjauhkan kita dari penyakit- penyakit hati, seperti

sombong, riya, takabbur dll.

- sabar dan ikhlas akan membuat afek seseorang tenang dan membuat kita selalu

berfikir positif tentang sesuatu.

D. Fungsi Psikologi Sabar dan Ikhlas

Sabar adalah pengendali hidup, pengotrol perilaku negatif, kunci kebaikan. Sabar

adalah siklus hidup, sabar adalah sebuah proses pencerah, sebuah proses kemandirian,

keteguhan, sabar adalah sebuah cermin seseorang yang mempunyai spektrum berpikir yang

luas, dimana dalam situasi yang sulit kondisi emosi tetap stabil sehingga dia bisa mengambil

keputusan dengan tetap. Oleh karena itu dalam buku “ Dahsyatnya Sabar dalam buku Hadi

Hasin: 2008” ada cara menerapkan sabar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Teguh Pada

Prinsip, Tabah,Tekun dan Tidak cepat putus asa.

11

Page 12: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

Sabar memiliki banyak manfaat dan hikmahnya, di antaranya sebagai berikut.

1. Sabar Sebagai Penolong

Kesabaran bisa menjadi penolong yang akan menyelamatkan seseorang dari bahaya,

baik bahaya dunia terlebih lagi bahaya akhirat. Contoh kecilnya misalnya di dalam

berkendaraan. Betapa pun ia terburu-buru, ia tetap mengemudikan kendaraannya dengan

penuh kehati-hatian dan sesuai aturan. Saat lampu lalu lintas berwarna merah, ia pun

berhenti dengan rela, saat di dalam kota, kendaraan pun diperlambat, tidak melebihi 40

atau 50 km/jam. Ia tetap menghargai hak-hak kendaraan lain yang ada di depan maupun di

belakang, termasuk memberi kesempatan kepada pejalan kaki atau pengguna sepeda. Jika

kesabaran demikian yang dipraktikkan setiap pengendara kendaraan bermotor, maka Insya

Allah ia akan selamat dari kecelakaan, ia selamat dari kejaran polisi karena tidak mengebut

di dalam kota sampai melampaui batas kecepatan, dan orang lain pun akan selamat dari

ulahnya kalau saja ia tidak sabar akibat terlalu cepat. Contoh lain, orang yang terkena

penyakit kanker yang telah divonis oleh Dokter, ia tidak bertahan lama lagi untuk hidup.

Tetapi ia sabar kemudian Allah menolongnya dan menyembuhkan penyakitanya. Mustahiol

bagi manusia namun tidak mustahil bagi Allah Swt. Seperti pertolongan Allah terhadap Nabi

Ayyub AS dalam menyembuhkan penyakitnya.

2. Pembawa Keberuntungan

Setiap manusia normal pasti menginginkan keberuntungan. Seorang siswa, pelajar

atau mahasiswa, ia menginginkan keberuntungan dengan kelulusan dari studinya, baik

keberuntungan dalam arti naik kelas, naik tingkat, atau lulus plus karena memperoleh nilai

yang yang baik. Sebagaimana tersurat dalam firman Allah SWT berikut, "Hai orang-orang

yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga

dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran : 200).

Tak ada yang perlu diragukan dari janji Allah SWT, karena Allah tak pernah dan tak

akan pernah mengingkari janji-Nya. Tak ada yang perlu dibimbangkan lagi dari

keberuntungan bagi orang-orang beriman yang sabar dan bertakwa, keberuntungan itu

12

Page 13: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

pasti datang, pasti akan mereka terima, baik di dunia maupun di akhirat. Kalau tidak di

dunia, pasti di akhirat, asal mereka benar-benar beriman dan benar-benar sabar.

3. Mendatangkan Keuntungan yang Besar

Orang berdagang, lalu untung, itu biasa. Tapi, kalau pedagang yang beruntung besar,

ini pantas menjadi berita. Inilah yang dinyatakan Allah SWT dalam Al-Qur`an bahwa

keuntungan yang besar akan dapat diraih oleh hamba-hamba-Nya yang sabar. Sabar di

dalam menjalankan perintah Allah SWT dan ajaran Rasulullah saw, meskipun keadaannya

dalam kesulitan. Tetap kokoh dalam menjauhi semua yang dilarang oleh Allah dan Rasul-

Nya, serta tahan uji terhadap segala cobaan.

Allah SWT berfirman, "Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada

orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang

mempunyai keuntungan yang besar.” (QS Fushshilat : 35).

4. Sabar sebagai Pengontrol

Sabar dapat menjadi pengontrol terhadap keinginan- keinginan kita yang sangat

banyak. Seorang Mahasiswa yang jalan-jalan ke Mall ia ingin sekali membeli sebuah baju

yang ia lihat dan sangat bagus menurut dia, padahal sebelum berangakat ke Mall ia tidak

ada niat sama sekali untuk memebeli baju. Akhirnya ia tidak membelinya karena ia bersabar

dan memikirkan bahwa masih banyak kebutuhan yang lain harus saya dahulukan daripada

membeli sebuah baju.

5. Sabar sebagai Obat

Kesabaran dapat menjadi obat penawar dari berbagai penyakit mental, orang yang

sering marah- marah ada baiknya jika di intervensi dengan mencoba untuk lebih sabar.

Orang yang mengalami stress, sabar juga dapat menjadi salah satu solusi. Orang yang sabar

adalah orang yang teguh dan pemberani, mereka akan tidak akan surut langkah dan terus

termotivasi untuk maju dan berkembang. Betapa banyak orang yang stres karena ia tidak

dapat seperti yang diatas. Bagi orang yang sabar tentunya tidak akan mengalami hal yang

demikian.

13

Page 14: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

Begitu besar pengaruh orang yang ikhlas itu, sehingga dengan kekuatan niat

ikhlasnya mampu menembus ruang dan waktu. Seperti halnya apapun yang dilakukan,

diucapkan, dan diisyaratkan Rasulullah, mampu mempengaruhi kita semua walau beliau

telah wafat ribuan tahun yang lalu namun kita senantiasa patuh dan taat terhadap apa yang

beliau sampaikan. Apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah dengan sifat ikhlasnya dapat

menumbuhkan rasa percaya orang untuk mengikutinya sejak dahulu hingga sekarang.

Sedangkan fungsi keikhlasan dalam kehidupan dijelasakan dalam buku Menata Niat

Menuju Ikhlas adalah sebagai berikut:

a. Ketenangan jiwa

Keikhlasan akan mendatangkan ketenangan jiwa dan ketentraman jiwa pelakunya,

sehingga menyebabkan dada dan hatinya lega dan lapang.sebab, hatinya telah bersatu

dalam menggapai satu tujuan, yaitu ridha allah. Cita citanya terfokus pada satu hal, yakni

meniti jalan yang dapat mengantarkan nya menuju Ridha-Nya. Tidak diragukan lagi bahwa

tujuan yang jelas dan jalan yang lurus menuju cita-cita itu dapat menenangkan manusia dari

kekacauan dan kegoncangan di tengah berbagai orientasi,pergolakan keinginan, dan jalan

yang beraneka ragam.

b. Terus-Menerus dalam Amal

Salah satu buah ikhlas adalah dengan mengalirkan kekuatan untuk terus beramal.

Orang yang beramal atau berperilaku karrena manusia dan karena nafsu perut dan

kemaluan, dia akan berhenti dari pekerjaanya ketika tidak lagi mendapatkan sesuatu yang

memuaskan nafsunya. Begitu pula orang yang berperilaku karena popularitas ia akan

mengalami kekecewaan ketika cita-citanya gagal. Ini menandakan bahwa orang yang tidak

ikhlas memiliki mental yang buruk dalam mengatasi suatu masalah.

c. Pertolongan dan Penjagaan Allah

Salah satu dari buah keikhlasan yaitu akan mendapatkan dukungan dan penjagaan

dari Allah SWT, Seperti firman-Nya: “Bukankah Allah cukup melindungi hamba-hamba-

Nya?” (Az-Zumar:36).

14

Page 15: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

d. Bersihnya Masyarakat dan Lurusnya Kehidupan

Keikhlasan juga bermanfaat bagi kehidupan dunia kita yaitu kehidupan dunia ini

dapat berjalan dengan lancar tanpa ada musuh. Keikhlasan juga akan menjadikan kondisi

psikologis kita lebih tentram. Cara-cara buruk untuk mendapatkan popularitas dan

keberhasilan tidak akan kita lakukan ketika kita menanamkan sikap ikhlas.

Tips untuk ikhlas dapat dibaca di hadist tentang ikhlas yang diriwayatkan oleh Muaz

bin Jabal. Tips dari Rasulullah untuk kita dapat ikhlas dapat dibaca di akhir hadis itu, yaitu

sebagai berikut:

kalau dalam amalanmu ada kelalaian maka tahanlah lidahmu jangan sampai

memburukkan orang lain.

Ingatlah dirimu sendiri pun penuh dengan aib, maka janganlah mengangkat diri dan

menekan orang lain.

Jangan riya (pamer) dengan amal supaya amal itu diketahui orang.

Jangan termasuk orang yang mementingkan dunia dengan melupakan Akhirat.

Kamu jangan berbisik berdua ketika di sebelahmu ada orang lain yang tidak diajak

berbisik.

Jangan takabbur pada orang lain nanti luput amalanmu dunia dan Akhirat dan

jangan berkata kasar dalam suatu majlis dengan maksud supaya orang takut

padamu.

Jangan mengungkit-ungkit apabila membuat kebaikan.

Jangan merobekkan pribadi orang lain dengan mulutmu, kelak engkau akan dirobek-

robek oleh anjing-anjing jahanam. Sebagaimana firman Allah yang bermaksud: ‘Di

Neraka itu ada anjing-anjing perobek badan manusia’

kamu menyayangi orang lain sebagaimana kamu mengasihi dirimu sendiri dan

benci apa yang berlaku kepada orang lain apa-apa yang dibenci oleh dirimu sendiri.

15

Page 16: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sabar bukan berhenti dan diam tampa melakukan sesuatu tetapi sabar adalah

berhenti sejenak dan segera bergerak cepat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Dengan kesabaran kita akan mendekati keikhlasan dalam berperilaku. Dimana keduanya

sangat berdampak positif dalam kehidupan kita. Bagi orang yang sabar dan ikhlas akan

mendorong seseorang untuk berperilaku yang baik. Nilai psikologis sabar dan ikhlas

sangatlah banyak, membuat orang tidak mudah putus asa, sebagai terapi dalam

mengahadapi masalah, sebagai penawar ketika kita stres, menciptakan hubungan yang

harmonis antar sesama manusia, dan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT.

Menurut hemat penulis, sabar dan ikhlas merupakan proses aktualisasi diri. Dalam

teori Abraham Maslow, aktualisaasi diri ditempatkan pada kebutuhan yang paling tertinggi

yaitu kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencari tujuan, terus maju dan menjadi lebih

baik. Sifat ikhlas dan sabar termasuk didalamnya karena kedua sifat tersebut merupakan

cara untuk mengangkat harkat manusia dari keburukan.

Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab

itu, kritik dan saran bagi penulis sangat diharapkan dalam rangka meperbaiki makalah ini.

Penulis juga menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam

mengenai tema yang penulis angkat dalam tulisan ini, dengan lebih banyak

menghubungkannya dengan teori-teori psikologis mutakhir.

16

Page 17: Sabar Dan Ikhlas Dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahannya. (2001). CV Asy-Syifa. Semarang

Alwisol. (2008). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

Al-Qaradhawi, Yusuf. (2008). Menata Niat Menuju Ikhlas. Yogyakarta: Mardiyah Press

Amin, Samsul Munir & Al-Fandi, Haryanto. (2007). Kenapa Harus Stres. Jakarta: Amzah

Hadi Yasin, Ahmad. (2008). Dahsyatnya Sabar . Jakarta : Qultum Media

Haryanto, Sentot. (2007). Psikologi Shalat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tasmara, Toto. (2001). Kecerdasan Ruhaniah (Transendental Intelligence). Jakarata: Gema

Insani Pres

17