Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SAFETY INTRA VENOUS THERAPY PADA TINDAKAN KEPERAWATAN
Iwan, SKep. Ns
What Is IV Therapy ?
IV stands for “intravenous” or “inside the vein”. It means
that the patient receives substances directly to their veins
through a tube called a cannula. This could be either
medication or nutrition
Intravenous Medications
• Are given directly into the blood stream
• Cannot be retrieved if there is an error
• Requires an antidote or dialysis to reverse or remove the medication
• Can cause tissue damage and necrosis if IV infiltrates
• Requires critical thinking and accountability by those who administer them
Types of IV Therapy
How it works:
1 IV Therapy for fluids
2 IV Therapy for blood transfusions
3 IV Therapy for medications
4 IV Therapy for nutrition
Complications of IV Therapy
1
Inflammation of the vein. It occurs when the cannula
is too large for the vein or if it’s improperly secured.
To prevent this, the caregiver should use the smallest
needle possible suitable for the patient and fluid
being administered.
2 This happens when the liquid in the IV leaks to
the tissue surrounding the vein. It can also be
caused by inserting a cannula that’s too big for
the patient.
3
This happens when an air bubble (or air bubbles) enters
the vein. It could be fatal if not caught early, since the air
can travel to the person’s brain, heart, or lungs. The
complication can be avoided by ensuring that the patient
is properly hydrated and resting in a supine position
when injecting and removing the IV line.
1. Phlebitis.
2. Extravasation.
3. Air Embolism.
Complications of IV Therapy
4
This is an abnormal increase in blood
volume. It’s more likely to happen in
pregnant women, young children,
elderly patients, or people with kidney
problems.
5 If the IV line, port, or skin on the site of
injection are not properly cleaned prior to
inserting the IV, the likelihood of infection
increases. This can be prevented with
proper sterilization and hygiene.
6
Occurs when I.V. fluid or medications leak into
the surrounding tissue. Infiltration can be
caused by improper placement or dislodgment
of the catheter. Patient movement can cause the
catheter to slip out or through the blood vessel
lumen.
4. Hypervolaemia
2. Infection.
3. Infiltration.
INTRA VENOUS THERAPY PADA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nursing and Patient Safety
1 Anatomi dan Fisiologi Pembuluh
darah
2 Kemampuan mengkaji Akses Vena
3Memahami Indikasi dan Kontra
Indikasi Pemasangan IV line
STAFF
EDUCATION4
5
Memahami efek samping dan
Komplikasi pemasangan IV line
Memahami titrasi obat dan
keseimbangan cairan
Nursing and Patient Safety
1 IV Therapy diberikan sesuai dengan
prinsip hukum, etika, dan budaya
2 Memastikan IV therapy spesifik untuk
pasien sesuai instruksi DPJP
3 Menjaga kerahasiaan, keselamatan
dan keamanan pasien
PATIENT
CARE4 Menghormati hak dan Otonomi Pasien
Nursing and Patient Safety
1 Informed Consent tindakan
2 Tanggal dan waktu Tindakan
3 Alasan Pemasangan
4
5
Lokasi Pemasangan dan Vena yang di
gunakan
Ukuran IV Catheter yang di gunakan
6
7
8
Larutan Flushing yang di gunakan
Phlebitis
Alergi Obat
DOCUMENTATION
Nursing and Patient Safety
1 Nama Pasien
2 Nama Obat
3 Dosis Obat
LabelingTanggal pemberian4
Nursing and Patient Safety
1 Hand Hygiene
2 Penggunaan APD/PPE
3Semua Prosedur (Persiapan tempat, Akses
vena Perifer, pengelolaan alat Tindakan di
bersihkan dengan tehnik aseptik
Penggunaan barang sekali pakai
Infection,
Prevention
and
Control
4 Kesterilan alat yang di gunakan
5
6
Semua barang sekali pakai yang
terkontaminasi darah atau benda tajam
di Kelola sesuai penempatannya
Pengelolaan benda tajam harus sesuai
dengan kebijakan PPI RS
7
Nursing and Patient Safety
1 Pemilihan lokasi penusukan
2 Alat Invasif yang digunakan
3Penilaian kondisi pasien
Jenis dan durasi terapi
Site and
device
selection and
placement
4 Usia dan diagnosis
5
6
Kondisi Pembuluh darah Vaskuler
Riwayat Pemasangan INfus
7
8 Potensi Komplikasi
Nursing and Patient Safety
1 Penghilangan rambut/bulu di sekitar lokasi
penusukan dan area luka infus harus dilakukan
dengan menggunakan Clipper.
2
Hair Removal3
Clipper digunakan sekali pakai untuk penggunaan
satu pasien
Mencukur rambut/bulu dengan pisau cukur tidak
boleh dilakukan karena peningkatan risiko infeksi
Nursing and Patient Safety
1 Menggunakan Chloehexidine 2% dalam
Alkohol 70%.
2
Insertion site
preparation
Jika ada alergi Khlorhexidine bisa menggunakan
Poviodone Iodine
Nursing and Patient Safety
1 Kateter IV dimasukan secara
perlahan/gentle
2
Intravascular
device
placement
Jangan di dorong jika di temukam tahanan
Konfirmasi dengan alat bantu Radiologi atau EKG3
Nursing and Patient Safety
1 Menggunakan Transaparan dressing untuk memantau
adanya infeksi, Haematoma atau lainna
2
Dressing
Penggantian Transparan Dressing sesuai kebojakan
PPI RS
Jika pasien berkeringat banyak atau lokasi
pemasangan IV line banyak rembesan atau darah
penggunaan Transparan dressing bisa di gantiu
dengan balutan Kassa
3
Nursing and Patient Safety
1 Penggunaan dan pembuangan benda tajam
dan bahan berbahaya secara aman
2
Safe use and
disposal of
sharps and
hazardous
material
3Semua bahan berbahaya dan limbah harus di
buang dengan cara dan wadah yang sesuai
standar
Semua barang tajam sekali pakai, tidak terbatas
pada jarum atau stylet dan pisau bedah, harus
dibuang di wadah yang tidak dapat ditembus,
tahan tusukan, tahan kerusakan yang sesuai
dengan standar.
Nursing and Patient Safety
1
2
Infusion
equipment3Set administrasi yang terus digunakan untuk
nutrisi parenteral dan mengandung lipid dan
non-lipid harus diganti setiap 24 jam.
Administrasi set di ganti berbarengan
dengan penggantian IV Line
Komponen trombosit harus ditransfusikan
melalui set pemberian baru dan bukan melalui
set pemberian yang sebelumnya telah
digunakan untuk pemberian komponen darah
lainnya.
Set administrasi yang digunakan terus menerus
untuk darah dan komponen darah harus diganti
setidaknya setiap 12 jam, atau ketika transfusi
selesai.
4
Nursing and Patient Safety
1
2
Tourniquets
Tourniquets digunakan untuk meningkatkan
distensi vena tetapi tidak untuk menghambat
aliran darah arteri.
Tourniquets digunakan untuk meningkatkan
distensi vena tetapi jangan sampai
menghambat aliran darah arteri.
Nursing and Patient Safety
1
2
Infusion
equipment3Set administrasi yang terus digunakan untuk
nutrisi parenteral dan mengandung lipid dan
non-lipid harus diganti setiap 24 jam.
Administrasi set di ganti berbarengan
dengan penggantian IV Line
Komponen trombosit harus ditransfusikan
melalui set pemberian baru dan bukan melalui
set pemberian yang sebelumnya telah
digunakan untuk pemberian komponen darah
lainnya.
Set administrasi yang digunakan terus menerus
untuk darah dan komponen darah harus diganti
setidaknya setiap 12 jam, atau ketika transfusi
selesai.
4
Critical Thinking ………..……..
1
2
3 Adakah tindakan pencegahan atau efek
samping?
Apa yang saya observasi sebelum atau
sesudah obat diberikan?
Mengapa pasien saya mendapatkan obat ini?
Apakah dosis ini aman untuk pasien saya?
4
5
6
7
Apakah IV Bolus/IVP atau Drip ?
Berapa banyak larutan yang diencerkan?
Apa Akses IV line apa yang di miliki ?
Sesuai atau tidak dengan obat yang akan di
berikan ?
Dosis pemberiaqn ? ROA atau gtts/menit
Nursing and Patient Safety
1
2
3 Adakah tindakan pencegahan atau efek
samping? URIN K TD
Apa yang saya observasi sebelum atau
sesudah obat diberikan? URIN, K, TD
Mengapa pasien saya mendapatkan obat ini? CHF
Apakah dosis ini aman untuk pasien saya? AMAN
4
5
6
7
Apakah IV Bolus/IVP atau Drip ? IV BOLUS
Berapa banyak larutan yang diencerkan? TANPA PENGENCERAN
Apa Akses IV line apa yang di miliki ?
Sesuai atau tidak dengan obat yang akan di
berikan ? PERIFERAL
Dosis pemberiaqn ? ROA atau gtts/menit BOLUS DAN FLUSHING 2 MNT
Lampiran-lampiran
Alat dan bahan pemasangan IV line
Sebelum melaksanakan pemasangan infus, berikut adalah alat dan bahan yang
harus dipersiapkan ketika hendak melakukan tindakan pemasangan infus. Pastikan
bahwa ke 12 alat dan bahan ini sudah tersedia.
1.Standar infus
2.Cairan infus sesuai kebutuhan
3.IV Catheter / Wings Needle/ Abocath sesuai kebutuhan
4.Perlak
5.Tourniquet
6.Plester
7.Guntung
8.Bengkok
9.Sarung tangan bersih
10.Kassa steril
11.Kapal alkohol / Alkohol swab
12.Betadine
SOP Pemasangan IV line
1.Cuci tangan
2.Dekatkan alat
3.Jelaskan kepada klien tentang prosedur dan sensasi yang akan dirasakan selama pemasangan infus
4.Atur posisi pasien / berbaring
5.Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan gantungkan pada standar infus
6.Menentukan area vena yang akan ditusuk
7.Pasang alas
8.Pasang tourniket pembendung ± 15 cm diatas vena yang akan ditusuk
9.Pakai sarung tangan
10.Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
11.Tusukan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
12.Pastikan jarum IV masuk ke vena
13.Sambungkan jarum IV dengan selang infus
14.Lakukan fiksasi ujung jarum IV ditempat insersi
15.Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
16.Atur tetesan infus sesuai program medis
17.Lepas sarung tangan
18.Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi : nama pelaksana, tanggal dan jam pelaksanaan
19.Bereskan alat
20.Cuci tangan
21.Observasi dan evaluasi respon pasien, catat pada dokumentasi keperawatan
Pencegahan Komplikasi Pemasangan IV Line
Menurut Hidayat (2008), selama proses pemasangan infus perlu memperhatikan hal-hal untuk mencegah
komplikasi yaitu :
1.Ganti lokasi tusukan setiap 48-72 jam dan gunakan set infus baru
2.Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi tanda infeksi
3.Observasi tanda / reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain
4.Jika infus tidak diperlukan lagi, buka fiksasi pada lokasi penusukan
5.Kencangkan klem infus sehingga tidak mengalir
6.Tekan lokasi penusukan menggunakan kasa steril, lalu cabut jarum infus perlahan, periksa ujung kateter
terhadap adanya embolus
7.Bersihkan lokasi penusukan dengan anti septik. Bekas-bekas plester dibersihkan memakai kapas alkohol
atau bensin (jika perlu)
8.Gunakan alat-alat yang steril saat pemasangan, dan gunakan tehnik sterilisasi dalam pemasangan infus
9.Hindarkan memasang infus pada daerah-daerah yang infeksi, vena yang telah rusak, vena pada daerah fleksi
dan vena yang tidak stabil
10.Mengatur ketepatan aliran dan regulasi infus dengan tepat.
11.Penghitungan cairan yang sering digunakan adalah penghitungan millimeter perjam (ml/h) dan
penghitungan tetes permenit.
Refferences….
Dougherty L, Bravery K, Gabriel J, Kayley J, Malster M, Scales K, et al. Standards for
infusion therapy (third edition). Royal College of Nursing; 2010.