Upload
nanda
View
779
Download
38
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Saluran dan Bangunan Irigasi. Adhi Muhtadi. Saluran Irigasi. Sal irigasi pembawa Sal irigasi pembuang Jenis & fungsi sal irigasi pembawa: Sal primer Sal sekunder Sal tersier Sal kuarter. Desain hidrolis sal pembawa :. Perband kedalaman air dgn lebar dasar Kemiringan memanjang saluran - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
SALURAN DAN BANGUNAN IRIGASI
Adhi Muhtadi
Saluran Irigasi Sal irigasi pembawa Sal irigasi pembuang
Jenis & fungsi sal irigasi pembawa: Sal primer Sal sekunder Sal tersier Sal kuarter
Desain hidrolis sal pembawa:
Perband kedalaman air dgn lebar dasar Kemiringan memanjang saluran
3 kondisi sal pembawa : Air irigasi tanpa sedimen (lgs dr waduk) Air irigasi bersedimen di sal pas (angk
sedimen mempengaruhi desain) Air irigasi bersed di sal tanah (plg umum)
Prinsip sal pembuang: Mengalirkan kelebihan air scr gravitasi Mencegah genangan dan kerusakan
tanaman Mengatur banyaknya air tanah
Penyebab kelebihan air dlm jar irigasi: Hujan yg sgt lebat Melimpahnya air irigasi
Sal irigasi tanpa pasanganDapat terjadi: Pengendapan sedimen Penggerusan setempat
Bentuk penampang melintang saluran: Penampang basah sekecil mungkin: 1/2
lingkaran Krn sulit dibangun, mk bentuk trapesium
dipilih
Kemiringan talud saluran bgt kpd: jenis tanah Kedalaman saluran Rembesan aliranKemiringan min talud: Jenis tanah lempung berpasir, tanah
pasiran kohesif 1,5 - 2,5 Pasir berlanau 2 - 3 Batu < 0,25
Rumus Strickler: Utk sal pembawa tanpa pasangan Dianggap sbg aliran tetap v = k . R2/3 . I1/2
R = A / P A = b + 2.h . √m+1 Q = v . A B = n. H
Keterangan: Q = debit saluran, m3/det v= kecepatan aliran, m/detik A= pot melintang aliran, m2 R=jari2 hidrolis, m P= keliling basah, m B= lebar dasar, m h= tinggi air, m I= kemiringan energi/saluran k= koefisien kekasaran Strickler m= kemiringan talud (vert:hor)
Letak sal irigasi pembawa: Sal garis tinggi / kontur Sal garis punggung
Sal garis tinggi: sal yg ditempatkan sejurusan dgn garis tinggi / kontur
Sal garis punggung: sal yg ditempatkan pd punggung medan
Sal pembawa: (1) tanpa pasangan (2) dengan pasangan
Bangunan Irigasi Bangunan utk pengambilan/penyadapan,
pengukuran dan pembagian air Bangunan pelengkap utk mengatasi
halangan/rintangan sepanjang sal dan bang lain
Yg tms bang pengambilan/penyadapan: Bang penyadap/pengambilan pd sal
induk dgn atau tanpa bendung Bang penyadap: bang utk menyadap air
dari sal primer ke sekunder, tersier dan kuarter
Bang pembagi: bang utk membagi air dari sakl ke sal2 yg lbh kecil
Bang pengukur: bang yg mengukur banyaknya debit air yg msk ke bang tsb
Bangunan Bagi: Bangunan air yang terletak disaluran primer dan skunder pada suatu titik cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih (DPU - Pengairan)
Bangunan Sadap: Bangunan air yang berfungsi mengalirkan air dari saluran primer atau skunder ke saluran tersier penerima
Bangunan Bagi Sadap: Bangunan bagi yang mempunyai pintu sadap ke petak tersier (DPU-Pengairan)
Yg tms bang pelengkap: Bang pembilas: utk membilas endapan
angk sedimen di kantong sedimen/sal induk
Bang peluap/pelimpah samping: melimpahkan debit air yg kelebihan keluar sal
Bang persilangan: jembatan, sipon, gorong-gorong, talang, terowongan dsb
Bang terjun: utk mengurangi kemiringan dsr sal
Bang cuci, minum hewan dsb
Bangunan Pembilas: Bangunan yang berfungsi mengatur/mengontrol ketinggian batas-batas yang diperlukan untuk dapat memberikan debit yang konstan kepada bangunan sedap tersier
Bangunan Pelimpah: Bangunan air yang terletak di hulu bangunan talang, siphon dan lain-lain, untuk keamanan jaringan. Bangunan bekerja otomatis dengan naiknya muka air (DPU-Pengairan)
Bangunan Terjun: Bangunan air yang berfungsi menurunkan muka air dan tinggi energi yang dipusatkan di satu tempat. Bangunan terjun ini bisa memiliki terjun tegak atau terjun miring
Bangunan Ukur Debit: Bangunan ukur yang berfungsi untuk mengukur volume air persatuan waktu (m3/det atau 1/det)
Bangunan Kantong Lumpur: Bangunan yang berada di pangkal saluran induk, yang berfungsi untuk menampung dan mengendapkan lumpur, pasir dan kerikil, supaya bahan endapan tersebut tidak terbawa sepanjang saluran di hilirnya. Bangunan dibilas pada waktu-waktu tertentu. (DPU-Pengairan)
Bangunan Sekunder: Saluran yang membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pda bangunan sadap terakhir
Bangunan Suplesi: Bangunan yang berfungsi mengalirkan air dari saluran suplesi ke saluran pembawa atau ke sungai
Bangunan Ukur Utk mengukur banyaknya air yg mengalir Jenisnya: (1) pelimpah ambang lebar
(2) pelimpah ambang tajam
Jenis bangunan ukur debit :
Bangunan Ukur Romijn Bangunan Ukur Crump de Gruyter Bangunan Ukur Cipoletti Bangunan Ukur Parshal Flume Venturi Meter Bangunan Ukur Thomson Dll
Bendung Gerak: Bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air di sungai
Bendung Tetap: Bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.
Ditinjau dr bhn yg digunakan, maka bendung tetap dpt dibagi
menjadi : Bendung Tetap Permanen (misalnya dari
beton,pasangan batu, beronjong dengan mantel)
Bendung Tetap Semi Permanen, (misal: beronjong, kayu)
Bendung Tetap Tidak Permanen (misalnya dari Kayu, tumpukan batu)
Current Meter: Alat untuk mengukur kecepatan dan arah arus ( Dishidros)
Daerah Irigasi: Kesatuan wilayah atau hamparan tanah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi terdiri dari :
a. Areal (Hamparan tanah yang akan diberi air)
b.Bangunan Utama Jaringan Irigasi (Saluran dan Bangunan)
TERIMA KASIHAdhi Muhtadi