Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL ATURAN SINUS
DAN COSINUS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA POKOK
BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS X MIPA SMA SANTO MIKAEL
YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Geovanni Battista Rossi Wimba Amandito
141414085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
STUDI KASUS KESALAHAN SISWA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL ATURAN SINUS
DAN COSINUS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR PADA POKOK
BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS X MIPA SMA SANTO MIKAEL
YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Geovanni Battista Rossi Wimba Amandito
141414085
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi
hukum Kristus.
(Galatia 6:2)
Jangan mau karena bisa, tapi bisa karena mau.
(Hitam Putih)
Aku kuat karena percaya.
(Gereja Katolik Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela)
Dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa bersyukur, skripsi ini
kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai, membimbing, dan memberkatiku
Orang tuaku tercinta Johanes Bakiro dan Caecilia Sri Lestari
Kakakku tersayang Sanca Bening Riangganis
Semua sahabat dan teman-teman tersayang
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Geovanni Battista Rossi Wimba Amandito, 2018. Studi Kasus Kesalahan
Siswa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dalam Menyelesaikan Soal
Aturan Sinus dan Cosinus Ditinjau Dari Gaya Belajar Pada Pokok Bahasan
Trigonometri Kelas X MIPA SMA Santo Mikael Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) jenis kesalahan siswa bergaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik dalam menyelesaikan soal aturan sinus dan
cosinus, 2) faktor penyebab kesalahan siswa yang mempunyai gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik dalam menyelesaikan soal aturan sinus dan cosinus.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus
explanation. Subjek penelitian ini yang diambil menggunakan studi kasus, oleh
karena itu diambil 6 siswa yang terdiri dari 2 siswa pada masing-masing gaya
belajar yang mengerjakan semua soal atau yang terbanyak mengerjakan soal dan
mengalami kesalahan paling banyak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pedoman wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner, dan lembar
soal tes. Wawancara dilakukan untuk mengetahui gambaran kelas secara umum dan
faktor penyebab kesalahan siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui
proses belajar mengajar di dalam kelas. Hasil dari kuesioner digunakan untuk
mengelompokkan siswa ke dalam gaya belajarnya masing-masing. Hasil tes
digunakan untuk mengetahui jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) subjek bergaya belajar visual cenderung
melakukan kesalahan konsep, subjek bergaya belajar auditorial cenderung
melakukan kesalahan konsep dan teknis, subjek bergaya belajar kinestetik
cenderung melakukan kesalahan menggunakan data dan teknis, 2) faktor penyebab
kesalahan subjek bergaya belajar visual (a) tidak memahami materi, (b) jarang
berlatih, (c) kurang mengetahui materi dasar, faktor penyebab kesalahan subjek
bergaya belajar auditorial (a) tidak memahami materi, (b) jarang berlatih, (c) malas
belajar, (d) tidak memperhatikan penjelasan guru, dan faktor penyebab kesalahan
subjek bergaya belajar kinestetik (a) tidak memahami materi dasar, (b) jarang
berlatih.
Kata kunci: analisis kesalahan, gaya belajar, visual, kinestetik, auditorial,
Trigonometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Geovanni Battista Rossi Wimba Amandito, 2018. The Case Study of Students’
Mistakes and The Cause of Students’ Error in Accomplishing The Sinus and
Cosinus Material in Term of The Learning Style of X MIPA in SMA Santo
Mikael Yogyakarta.
This research is aimed to find out 1) The mistake of the students who has visual,
auditorial, and kinesthetic learning style in solving the test item related to sinus and
cosinus material, 2) The cause of students’ errors who has visual, auditorial, and
kinesthetic learning style in solving the test item related to sinus and cosinus
material.
The type of the research is explanation-case study. The research subjects were taken
by using case study, there were 6 subjects divided to 2 subjects on each learning
style who did all the exercises or the most work on the exercises and experienced
the most mistakes. the instruments used in this research were interview guidelines,
observation sheet, test questionnaire, and test item. The interviews was done in
order to know the general description about the class and the cause of the subjects’
mistake. The observation sheet was used to know the learning process in the class.
The results of the questionnaires was used to divide the students based on their own
learning style. The results of the test was used to find out the types of students’
mistake.
The result of the research showed that 1) The subjects with visual learning style
tend to have a concept mistake, the subjects with auditorial learning style tend to
have concept and technique mistakes, and the subjects with kinesthetic style tend
to have data and technique mistakes, 2) The factor causing error to subject with
visual learning style are (a) not understanding the material, (b) practice rarely, (c)
less understanding in the basic material, the factor causing error to subject with
auditorial learning style are (a) not understanding the material, (b) practice rarely,
(c) lazy to, (d) not paying attention to teacher, and the factor causing error to subject
with kinesthetic learning style are (a) not understanding the basic material, (b)
practice rarely.
Keywords: error analysis, learning style, visual, kinesthetic, auditorial,
Trigonometri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
bimbingan, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Studi Kasus Kesalahan Siswa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Dalam Menyelesaikan Soal Aturan Sinus dan Cosinus Ditinjau Dari Gaya Belajar
Pada Pokok Bahasan Trigonometri Kelas X MIPA SMA Santo Mikael Yogyakarta”
dengan baik. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Matematika, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak lepas dari
bantuan dari berbagai pihak. Maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Haryono, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
3. Ibu Maria Suci Apriani, S.Pd., M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika.
4. Bapak Yosep Dwi Kristanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi
ini.
5. Romo Eko Budi Santoso, S.J. Ph.D., yang telah membantu penulis dalam
memvalidasi instumen penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Bapak Febi Sanjaya, M.Sc., yang telah membantu penulis dalam memvalidasi
instumen penelitian.
7. Bapak/Ibu dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dan
seluruh staf secretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sanata Dharma.
8. Bapak ILD Tjatur Nugroho, S.H., selaku kepala sekolah dari SMA Santo
Mikael Yogyakarta yang telah mengizinkan peneliti untuk melaksanakan
penelitian di SMA Santo Mikael Yogyakarta.
9. Bapak Petrus Sarjana, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika kelas X
MIPA SMA Santo Mikael Yogyakarta yang telah mengizinkan peneliti untuk
melaksanakan penelitian di kelas X MIPA SMA Santo Mikael Yogyakarta.
10. Siswa-siswi kelas X MIPA SMA Santo Mikael Yogyakarta yang telah bersedia
mengikuti proses dalam penelitian skripsi ini.
11. Kedua orang tua saya tercinta yaitu Johanes Bakiro dan Caecilia Sri Lestari
yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis.
12. Kakak tersayang saya Sanca Bening Riangganis yang memberikan dukungan
kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
13. Sahabat selama masa kuliah Natalia Riska Arintya Susanti dan Monica
Septiani Eka Yunitasari yang selalu peduli satu sama lain.
14. Maria Hendrika Putri Marga selaku teman seperjuangan dalam meraih gelar
Sarjana Pendidikan yang selalu mendukung satu sama lain.
15. Teman-teman Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma angkatan
2014 yang telah memberikan semangat bagi penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
................................................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Batasan Masalah........................................................................................... 4
D. Batasan Istilah .............................................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 6
A. Teori-Teori ................................................................................................... 6
B. Paparan Teori Matematika ......................................................................... 14
C. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 26
D. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 27
BAB III ................................................................................................................. 29
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 29
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 29
B. Subjek Penelitian ........................................................................................ 29
C. Waktu Penelitian ........................................................................................ 30
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 30
E. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 40
G. Prosedur Penelitian..................................................................................... 44
BAB IV ................................................................................................................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 46
A. Deskripsi Pengambilan Data ...................................................................... 46
B. Penyajian Data Penelitian .......................................................................... 47
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................................ 96
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 103
BAB V ................................................................................................................. 104
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 104
A. Kesimpulan .............................................................................................. 104
B. Saran ......................................................................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 108
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................................... 30
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes .................................................................................. 32
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar......................................................... 37
Tabel 3.4 Indikator Jenis Kesalahan ..................................................................... 41
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pengambilan Data ............................................................ 47
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Gaya Belajar ............................................................... 48
Tabel 4.3 Hasil Tes Siswa Kelas X MIPA ............................................................ 50
Tabel 4.4 Kesalahan Subjek S03 ........................................................................... 59
Tabel 4.5 Kesalahan Subjek S11 ........................................................................... 64
Tabel 4.6 Kesalahan Subjek S14 ........................................................................... 67
Tabel 4.7 Kesalahan Subjek S22 ........................................................................... 71
Tabel 4.8 Kesalahan Subjek S21 ........................................................................... 75
Tabel 4.9 Kesalahan Subjek S26 ........................................................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Segitiga Sembarang ABC ................................................................. 14
Gambar 2.2 Garis Tinggi Pada Segitiga Sembarang ABC ................................... 15
Gambar 2.3 Segitiga Sembarang ABC ................................................................. 19
Gambar 2.4 Segitiga Sembarang ABC, C Sudut Lancip ...................................... 20
Gambar 2.5 Segitiga Sembarang ABC, C Sudut Tumpul ..................................... 22
Gambar 4.1 Diagram Proporsi Gaya Belajar ........................................................ 50
Gambar 4.2 Jawaban Subjek S03 Nomor 1a ......................................................... 82
Gambar 4.3 Jawaban Subjek S11 Nomor 1a ......................................................... 82
Gambar 4.4 Jawaban Subjek S14 Nomor 1a ......................................................... 83
Gambar 4.5 Jawaban Subjek S22 Nomor 1a ......................................................... 83
Gambar 4.6 Jawaban Subjek S21 Nomor 1a ......................................................... 84
Gambar 4.7 Jawaban Subjek S26 Nomor 1a ......................................................... 84
Gambar 4.8 Jawaban Subjek S03 Nomor 1b ........................................................ 85
Gambar 4.9 Jawaban Subjek S11 Nomor 1b ........................................................ 85
Gambar 4.10 Jawaban Subjek S14 Nomor 1b ...................................................... 86
Gambar 4.11 Jawaban Subjek S22 Nomor 1b ...................................................... 87
Gambar 4.12 Jawaban Subjek S21 Nomor 1b ...................................................... 87
Gambar 4.13 Jawaban Subjek S26 Nomor 1b ...................................................... 88
Gambar 4.14 Jawaban Subjek S03 Nomor 2 ........................................................ 88
Gambar 4.15 Jawaban Subjek S11 Nomor 2 ........................................................ 89
Gambar 4.16 Jawaban Subjek S14 Nomor 2 ........................................................ 89
Gambar 4.17 Jawaban Subjek S22 Nomor 2 ........................................................ 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.18 Jawaban Subjek S21 Nomor 2 ........................................................ 90
Gambar 4.19 Jawaban Subjek S03 Nomor 3 ........................................................ 91
Gambar 4.20 Jawaban Subjek S11 Nomor 3 ........................................................ 91
Gambar 4.21 Jawaban Subjek S14 Nomor 3 ........................................................ 92
Gambar 4.22 Jawaban Subjek S22 Nomor 3 ........................................................ 92
Gambar 4.23 Jawaban Subjek S21 Nomor 3 ........................................................ 93
Gambar 4.24 Jawaban Subjek S26 Nomor 3 ........................................................ 93
Gambar 4.25 Jawaban Subjek S03 Nomor 4 ........................................................ 94
Gambar 4.26 Jawaban Subjek S11 Nomor 4 ........................................................ 94
Gambar 4.27 Jawaban Subjek S22 Nomor 4 ........................................................ 95
Gambar 4.28 Jawaban Subjek S22 Nomor 4 ........................................................ 95
Gambar 4.29 Jawaban Subjek S21 Nomor 4 ........................................................ 95
Gambar 4.30 Jawaban Subjek S26 Nomor 4 ........................................................ 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 SURAT IZIN ............................................................................. 112
LAMPIRAN 2 VALIDASI PAKAR ................................................................. 112
LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PENELITIAN ................................................... 112
LAMPIRAN 4 HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN ............................... 112
LAMPIRAN 5 TRANSKRIP WAWANCARA ................................................ 112
LAMPIRAN 6 HASIL KUESIONER SISWA .................................................. 112
LAMPIRAN 7 HASIL JAWABAN TES SISWA ............................................. 112
LAMPIRAN 8 DOKUMENTASI...................................................................... 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika dalam dunia pendidikan menjadi mata pelajaran yang
tidak disukai oleh siswa. Hal tersebut dikarenakan matematika adalah mata
pelajaran yang sangat susah diterima oleh siswa. Siswa mengalami kesulitan
dalam belajar matematika karena tidak memaknai setiap materi yang ada.
Disetiap jenjang pendidikan, matematika masih menjadi masalah bagi
siswa.
Materi matematika di kelas X yaitu Trigonometri, menjadi materi
yang sangat susah bagi siswa. Trigonometri bagi siswa adalah materi yang
sangat abstrak. Penyebab kesulitan siswa yang ada disebabkan terlalu
banyaknya rumus sehingga siswa tidak bisa menghafalkan semua rumus,
siswa juga kadang tertukar dalam penggunaan rumus-rumus tersebut.
Masalah lainnya menurut siswa ada pada topik Aturan sinus dan cosinus,
karena menurut siswa penerapannya dalam soal tidak mudah. Dalam
mengerjakan soal ulangan harian siswa sering melakukan kesalahan dalam
proses pengerjaannya. Kesalahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah perihal salah, kekeliruan, kealpaan sehingga jika kesalahan tersebut
dikaitkan dengan kesalahan dalam mengerjakan soal matematika seperti
menurut Budiyono (2008:42) meliputi, (1) kesalahan konsep, seperti dalam
menentukan teorema, (2) kesalahan menggunakan data, seperti tidak
menggunakan data yang seharusnya dipakai, salah dalam mensubstitusikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
data ke variabel atau menambah data yang tidak diperlukan, (3) kesalahan
interpretasi bahasa, seperti mengubah sebuah kalimat ke kalimat
matematika, (4) kesalahan teknis, seperti kesalahan menghitung, (5)
kesalahan penarikan kesimpulan, seperti menyimpulkan tanpa alasan yang
benar dan jelas.
Lebih khusus kesalahan siswa dalam mengerjakan soal materi
Trigonometri menurut Yuseba (2017) adalah (1) kesalahan data seperti
salah menginputkan data soal yang diberikan, (2) kesalahan penggunaan
proses yang keliru seperti belum menggunakan sistematika penulisan
dengan tepat yakni diketahui, ditanya, dan jawab, (3) kesalahan dalam
menuliskan rumus seperti salah dalam menuliskan rumus sudut berelasi, (4)
kesalahan perhitungan seperti kesalahan dalam melakukan operasi
pengurangan dan perkalian, (5) kesalahan simbol seperti siswa yang belum
mencantumkan sudut yang akan dicari atau menggunakan simbol yang tidak
ada pada soal.
Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal juga dapat dipengaruhi
oleh gaya belajar siswa. Menurut DePorter (2008) gaya belajar adalah
kombinasi dari bagaimana seseorang itu menyerap dan kemudian mengatur
serta mengolah informasi. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-
beda dan secara umum gaya belajar terbagi menjadi tiga yaitu gaya belajar
visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik. Gaya belajar visual
memiliki kecenderungan belajar melalui hubungan penglihatan, sehingga
mata memegang peranan yang penting. Gaya belajar auditorial adalah gaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
belajar yang dilakukan seseorang dengan memanfaatkan indra telinga.
Sedangkan gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang dilakukan
seseorang dengan melakukan gerakan, sentuhan, praktik, atau pengalaman
belajar secara langsung. Rita Dunn (2006) juga menemukan banyak variabel
yang mempengaruhi cara belajar seseorang, yaitu faktor fisik, emosional,
sosiologis, dan lingkungan.
Peran guru juga penting untuk mengetahui jenis kesalahan yang
dialami siswa dalam menyelesaikan soal, agar guru dapat memberikan
langkah selanjutnya dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan dan
kesalahan belajar. Dengan bimbingan dari guru, maka kesalahan siswa
tersebut dapat diminimalkan. Jika guru tidak memberikan tindak lanjut
maka siswa akan berpikiran bahwa yang selama ini siswa kerjakan benar-
benar saja, padahal mungkin kesalahan yang dilakukan siswa adalah hal
yang sangat besar.
Dari permasalahan tersebut. Peneliti membuat sebuah penelitian
mengenai “Studi Kasus Kesalahan Siswa dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Dalam Menyelesaikan Soal Aturan Sinus dan Cosinus
Ditinjau Dari Gaya Belajar pada Pokok Bahasan Trigonometri Kelas X
MIPA SMA SANTO MIKAEL Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas,
peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Apa saja jenis kesalahan siswa yang mempunyai gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik dalam menyelesaikan soal aturan sinus dan
cosinus?
2. Apa saja faktor penyebab kesalahan siswa yang mempunyai gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik dalam menyelesaikan soal aturan sinus
dan cosinus?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi permasalahan
tersebut ke dalam beberapa bagian:
1. Pembatasan subjek penelitian yaitu kelas X MIPA di SMA SANTO
MIKAEL Yogyakarta.
2. Pembatasan materi Trigonometri yaitu pada pembahasan aturan sinus
dan cosinus.
D. Batasan Istilah
Berikut beberapa istilah dan penjelasan dari istilah tersebut yang
akan sering dipaparkan dalam penelitian ini:
1. Analisis Kesalahan
Penyelidikan terhadap kesalahan siswa dalam mengerjakan soal
untuk mengetahui penyebab kesalahannya.
2. Gaya Belajar
Cara khas seseorang dalam menyerap dan mengolah informasi.
Gaya belajar yang diteliti terdiri dari 3 jenis gaya belajar yaitu gaya
belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis kesalahan siswa yang mempunyai gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik dalam menyelesaikan soal aturan sinus
dan cosinus.
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan siswa yang mempunyai
gaya belajar visual, auditoral, dan kinestetik dalam menyelesaikan soal
aturan sinus dan cosinus.
F. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat dari penelitian sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Memberikan pengalaman dalam mengidentifikasi kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal aturan sinus dan cosinus.
2. Bagi Guru
Membantu guru dalam menganalisis kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal aturan sinus dan cosinus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori-Teori
Dalam pembelajaran di sekolah kegiatan analisis kesalahan siswa perlu
dilakukan oleh seorang guru, hal tersebut juga menjadi upaya guru dalam
memaksimalkan hasil prestasi belajar siswa. Kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal juga dapat diakibatkan karena siswa mengalami
kesulitan belajar. Faktor lain yang dapat menyebabkan siswa salah dalam
menyelesaikan soal adalah gaya belajar yang tidak sesuai dengan siswa.
Pada dasarnya setiap siswa memiliki gaya belajarnya sendiri-sendiri.
Berikut penjelasan mengenai analisis kesalahan, gaya belajar, dan materi
Trigonometri.
1. Analisis Kesalahan
Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya). Sedangkan pengertian
kesalahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perihal salah,
kekeliruan, kealpaan. Jadi dapat dikatakan analisis kesalahan adalah
penyelidikan terhadap kesalahan siswa dalam mengerjakan soal untuk
mengetahui penyebab kesalahannya.
Salah satu metode dalam menganalisis kesalahan siswa
diperkenalkan oleh Anne Newman (1997) yang menjadi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
matematika di Australia. Newman memperkenalkan prosedur dalam
menentukan kesalahan dalam memecahkan suatu masalah matematika,
prosedur tersebut dikenal sebagai Prosedur Newman. Dalam Prosedur
Newman dipaparkan untuk menentukan kesalahan dalam pemecahan
masalah matematika adalah kesalahan membaca, kesalahan
pemahaman, kesalahan transformasi, kesalahan proses keterampilan,
dan kesalahan encoding. Sedangkan menurut Watson ada 8 kategori
kesalahan dalam mengerjakan soal, kategori tersebut yaitu data tidak
tepat, prosedur tidak tepat, data hilang, kesimpulan hilang, konflik level
respon, manipulasi tidak langsung, masalah hierarki keterampilan,
kategori lainnya. Kesalahan mengerjakan soal jika dihubungkan dengan
objek dasar matematika menurut Budiyono (2008:42) adalah kesalahan
konsep, kesalahan menggunakan data, kesalahan interpretasi bahasa,
kesalahan teknis, kesalahan penarikan kesimpulan. Dari berbagai jenis
analisis kesalahan tersebut, peneliti menggunakan analisis kesalahan
menurut Budiyono, hal tersebut dikarenakan analisis kesalahan menurut
Budiyono lebih cocok dengan objek dasar matematika yaitu fakta,
konsep, prinsip, dan prosedural.
Kesalahan konsep adalah kesalahan memahami gagasan abstrak.
Penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan soal adalah siswa tidak
memahami konsep-konsep matematika yang diajarkan, atau mungkin
siswa salah dalam memahami konsep-konsep matematika. Pada
umumnya kesalahan konsep yang dialami siswa tersebut terbawa dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
jenjang pendidikan sebelumnya. Hal tersebut bisa berakibat fatal pada
pembelajaran yang lebih lanjut, karena pada dasarnya materi
matematika saling berkaitan dan berkesinambungan. Tanda seorang
siswa mengalami kesalahan konsep adalah siswa tersebut salah dalam
menggunakan teorema atau rumus untuk menjawab sebuah
permasalahan dan menggunakan rumus atau teorema yang tidak sesuai
dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau tidak
menuliskan teorema.
Kesalahan menggunakan data berkaitan dengan tidak
menggunakannya data yang seharusnya dipakai, menambah data yang
tidak diperlukan, dan salah dalam mensubstitusikan data ke variable.
Kesalahan tersebut dapat terjadi karena siswa tidak memahami materi
dari soal tersebut sehingga terkesan memberikan penyelesaian yang
asal-asalan.
Kesalahan interpretasi bahasa adalah kesalahan mengubah informasi
ke ungkapan matematika atau kesalahan dalam memberi makna suatu
ungkapan matematika. Dalam matematika terdapat banyak simbol-
simbol, sehingga dibutuhkan pemahaman terhadap simbol-simbol
tersebut. Soal-soal matematika juga banyak disajikan dalam diagram,
tabel, soal cerita, dan lain-lain. Sebagai contoh ketika mengerjakan soal
matematika yang berbentuk soal cerita, maka kita harus memahami soal
cerita tersebut, dari yang diketahui sampai yang ditanyakan. Jika sudah
dipahami, selanjutnya soal cerita diubah ke bahasa matematika yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
lebih singkat namun memiliki makna yang sama. Tanda dari siswa
mengalami kesalahan interpretasi bahasa adalah siswa kesalahan dalam
menyatakan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa matematika dan siswa
kesalahan dalam menginterpretasikan simbol-simbol, grafik, dan tabel
ke dalam bahasa matematika.
Kesalahan teknis berkenaan dengan siswa tidak dapat
mengidentifikasi operasi yang tepat atau rangkaian operasinya. Ketika
siswa memilih penyelesaian yang tidak tepat dan hanya mengarah ke
penyelesaian yang lebih susah lagi untuk dipecahkan. Hal tersebut
merupakan bentuk ketidaktahuan siswa dalam memilih penyelesaian
yang tepat. Kesalahan dalam menghitung juga merupakan kesalahan
teknis. Jadi walaupun penyelesaian yang dipilih tepat namun salah
dalam melakukan perhitungan, maka akan tetap memberikan solusi
yang tidak tepat. Maka dari itu, tanda dari siswa yang mengalami
kesalahan teknis adalah kesalahan perhitungan dan kesalahan
manipulasi operasi aljabar.
Kesalahan penarikan kesimpulan berkenaan dengan menyimpulkan
tanpa alasan yang jelas dan benar. Biasanya terjadi kepada siswa yang
tidak memahami materi, karena siswa hanya menyimpulkan di hasil
akhir tanpa melihat proses yang dilakukannya benar atau tidak. Karena
menurut siswa hasil akhir merupakan yang terpenting, padahal
dibutuhkan alasan yang tepat dan alasan tersebut dapat dilihat dari
proses menjawab persoalan. Jadi kesimpulan siswa di akhir seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
memaksa dan mengada-ada saja. Tanda dari siswa mengalami kesalahan
penarikan kesimpulan adalah melakukan penyimpulan tanpa alasan
pendukung yang benar dan melakukan penyimpulan pernyataan yang
tidak sesuai dengan penalaran logis.
2. Gaya Belajar
Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal juga dapat dipengaruhi
oleh gaya belajar siswa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia gaya
adalah tingkah laku, gerak gerik dan sikap. Sedangkan belajar menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Deporter (2008) gaya
belajar adalah kombinasi dari bagaimana seseorang itu menyerap dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi. Jadi dapat dikatakan
gaya belajar adalah cara khas seseorang dalam menyerap dan mengolah
informasi.
Gaya belajar mengacu kepada cara siswa dalam belajar. Desain
untuk mengenali atau mengidentifikasi gaya belajar untuk pertama
kalinya dilakukan oleh Rita dan Kennet Dunn atas permintaan
Departemen Pendidikan New York pada tahun 1967. Riset yang
dilakukan Rita dan Kenneth Dunn mengungkapkan factor-faktor yang
mempengaruhi gaya belajar siswa adalah fisik, emosional, sosiologis,
dan lingkungan. Gaya belajar tiap siswa berbeda-beda dan siswa yang
menggunakan gaya belajarnya untuk mempersiapkan ujian, nilainya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
lebih tinggi dibandingkan bila siswa tidak belajar sesuai gaya belajar
siswa tersebut. Ada banyak bentuk dan ragam pendekatan gaya belajar,
namun yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan gaya belajar
yang terkait modalitas seseorang dalam belajar. Modalitas belajar
adalah cara menyerap informasi melalui indra yang dimiliki. Berkaitan
dengan modalitas belajar, maka pendekatan gaya belajar yang terdiri
dari gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
Gaya belajar visual lebih cepat mempelajari bahan-bahan yang
disajikan secara tertulis, bagan, grafik, dan gambar. Dengan kata lain
orang yang mempunyai gaya belajar visual memperoleh informasi
dengan memanfaatkan alat indera mata. tipe visual juga lebih nyaman
belajar dengan penggunaan warna, garis, ataupun bentuk-bentuk.
Menurut Deporter (2006) ciri-ciri orang visual adalah rapi dan teratur,
berbicara dengan cepat, perencana dan pengatur jangka panjang yang
baik, teliti terhadap detail, mementingkan penampilan baik dalam hal
pakaian maupun presentasi, pengeja yang baik dan dapat melihat kata-
kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka, mengingat apa yang dilihat
ketimbang yang didengar, mengingat dengan asosiasi visual, biasanya
tidak terganggu oleh keributan, mempunyai masalah untuk mengingat
instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang
lain untuk mengulanginya, pembaca cepat dan tekun, lebih suka
membaca daripada dibacakan, membutuhkan pandangan dan tujuan
yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pasti tentang suatu masalah atau proyek, mencoret-coret tanpa arti
selama berbicara di telepon dan dalam rapat, lupa menyampaikan pesan
verbal kepada orang lain sering menjawab pertanyaan dengan jawaban
singkat ya atau tidak, lebih suka melakukan demonstrasi daripada
berpidato, lebih suka seni rupa daripada music, seringkali mengetahui
apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai dalam memilih kata-kata,
kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memerhatikan
sesuatu yang menarik.
Gaya belajar auditorial lebih mengandalkan pendengaran untuk
menerima informasi dan pengetahuan. Modalitas yang satu ini
mengakses segala jenis bunyi dan kata, jadi orang yang gaya belajarnya
lebih condong ke pendengaran pada umumnya mengingat apa yang guru
katakana. Menurut Deporter (2006) ciri-ciri orang auditorial adalah
berbicara kepada diri sendiri saat bekerja, mudah terganggu oleh
keributan, menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di
buku ketika membaca, senang membaca dengan keras dan
mendengarkan, dapat mengulangi kembali dan menirukan nada irama,
dan warna suara, merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam
bercerita, berbicara dengan irama yang terpola, biasanya pembicara
yang fasih, lebih suka music daripada seni, lebih cepat menyerap dengan
mendengarkan, suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu
panjang lebar, mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
visualisasi, lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya,
lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
Gaya belajar kinestetik menitikberatkan pada gerakan. Biasanya
orang yang mempunyai gaya belajar kinestetik lebih suka
mempraktikkan daripada hanya membaca saja. Modalitas ini mengakses
pada segala jenis gerak dan emosi. Menurut Deporter (2006) ciri-ciri
orang kinestetik adalah berbicara dengan perlahan, menanggapi
perhatian fisik, mempunyai perkembangan awal-awal otot yang besar,
menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka, berdiri dekat
ketika berbicara dengan orang, selalu berorientasi pada fisik belajar
melalui manipulasi dan praktek, tidak mengingat geografi (kecuali jika
mereka memang pernah berada ditempat itu), menggunakan kata-kata
yang mengandung aksi, menyukai buku yang berorientasi pada suatu
rancang yang mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca,
menghafal dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari sebagai
penunjuk ketika membaca , banyak menggunakan isyarat tubuh, tidak
dapat diam dalam waktu lama, banyak bergerak, ingin melakukan segala
sesuatu, kemungkinan tulisannya jelek.
Dari semua karakteristik pada masing-masing gaya belajar, terdapat
beberapa karakteristik yang dapat digolongkan ke dalam komponen
yang sama. Seperti misalnya komponen cara berbicara, orang bergaya
belajar visual berbicara dengan cepat, orang bergaya belajar auditorial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berbicara kepada dirinya sendiri saat bekerja, sedangkan orang bergaya
belajar kinestetik berbicara dengan perlahan.
B. Paparan Teori Matematika
Materi matematika yang digunakan adalah aturan sinus dan cosinus,
penjelasan mengenai materi tersebut menurut buku guru dan buku siswa
mata pelajaran matematika kelas X (Bornok Sinaga, 2017) dipaparkan
sebagai berikut:
1. Aturan Sinus
Dalam setiap segitiga ABC , dengan panjang sisi AB c , panjang
sisi AC b , panjang sisi BC a maka akan selalu berlaku persamaan
sebagai berikut:
sin sin sin
a b c
A B C
Gambar 2.1 Segitiga Sembarang ABC
Pembuktian aturan sinus:
Diketahui segitiga ABC , pada segitiga tersebut ditarik garis
tinggi dari ketiga titik sudutnya sehingga akan tampak seperti pada
gambar di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.2 Garis Tinggi Pada Segitiga Sembarang ABC
Pada gambar 2.2 untuk segitiga ACR , sinus dari sudut A
adalah perbandingan antara panjang sisi di depan sudut A yaitu
panjang sisi CR dengan panjang sisi miringnya yaitu panjang sisi
AC . Kemudian panjang sisi AC dinyatakan sebagai b . Sehingga
didapatkan sebagai berikut:
Pada segitiga BCR , sinus dari sudut B adalah perbandingan
antara panjang sisi di depan sudut B yaitu panjang sisi CR dengan
panjang sisi miringnya yaitu panjang sisi BC . Kemudian panjang
sisi BC dinyatakan sebagai a . Sehingga didapatkan sebagai
berikut:
sin sinCR
A CR b Ab
...(1)
sin sinCR
B CR a Ba
...(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dari persamaan (1) dan (2), didapatkan panjang sisi
sin sinCR b A a B , atau dapat ditulis sebagai berikut:
sin sinb A a B
Pada segitiga BAP , sinus dari sudut B adalah perbandingan
antara panjang sisi di depan sudut B yaitu panjang sisi AP dengan
panjang sisi miringnya yaitu panjang sisi AB . Kemudian panjang
sisi AB dinyatakan sebagai c . Sehingga didapatkan sebagai
berikut:
Pada segitiga CAP , sinus dari sudut C adalah perbandingan
antara panjang sisi di depan sudut C yaitu panjang sisi AP dengan
panjang sisi miringnya yaitu panjang sisi AC . Kemudian panjang
sisi AC dinyatakan sebagai b . Sehingga didapatkan sebagai berikut:
Dari persamaan (4) dan (5), didapatkan panjang sisi
sin sinAP b C c B , atau dapat ditulis sebagai berikut:
sin sin
a b
A B
...(3)
sin sinAP
B AP c Bc
...(4)
sin sinAP
C AP b Cb
...(5)
sin sin
b c
B C
...(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dari persamaan (3) dan (6) didapatkan bahwa
sin sin sin
b a c
B A C
, atau dapat dituliskan menjadi seperti
berikut:
sin sin sin
a b c
A B C
Contoh soal:
Jika diketahui segitiga ABC , dengan ukuran panjang sisi dan
sudut-sudutnya adalah 𝑏 = 20, ∠𝐶 = 105°, dan ∠𝐵 = 45°. Hitung
panjang sisi 𝑎 dan 𝑐!
Jawab:
Diketahui :
20
105
45
b
C
B
Ditanya : Panjang sisi 𝑎 dan 𝑐?
Penyelesaian : Besar sudut 𝐴 dapat dihitung menggunakan besar
sudut dalam segitiga.
180
45 105 180
180 150
30
A A A
A
A
A
Menggunakan aturan sinus untuk mengetahui
panjang sisi 𝑎 dan 𝑐.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sin sin
20
sin 30 sin 45
20 sin 30
sin 45
120
21
22
10
12
2
20 2
sin sin
20
sin 45 sin105
20 sin105
sin 45
10 10 3
a b
A B
a
a
a
a
a
b c
B C
c
c
c
Jadi, panjang sisi 𝑎 dan 𝑐 berturut-turut adalah 10√2 𝑐𝑚 dan 10 +
10√3 𝑐𝑚.
2. Aturan Cosinus
Pada setiap segitiga ABC selalu berlaku aturan cosinus yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 2.3 Segitiga Sembarang ABC
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 cos
2 cos
2 cos
a b c bc A
b a c ac B
c b a ab C
Jika pada segitiga ABC ketiga sisinya telah diketahui, maka besar
masing-masing ketiga sudutnya dapat dihitung menggunakan
rumus-rumus di bawah ini:
2 2 2
2 2 2
2 2 2
cos2
cos2
cos2
b c aA
bc
a c bB
ac
a b cC
ab
Pembuktian aturan cosinus
Garis tinggi yang dibentuk dari sudut A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 2.4 Segitiga Sembarang ABC, C Sudut Lancip
Pada gambar 2.4 untuk segitiga BDA yang siku-siku di D , dalam
menghitung panjang sisi AB dapat menggunakan teorema
Pythagoras. Panjang sisi AB dinyatakan sebagai panjang sisi c .
2 2 2
AB AD DB
Pada segitiga ACD yang siku-siku di D , sinus sudut C
adalah perbandingan panjang sisi di depan sudut C yaitu panjang
sisi AD dengan sisi miringnya yaitu panjang sisi AC . Panjang sisi
AC dinyatakan sebagai panjang sisi b . Dari perbandingan tersebut
dapat diketahui panjang sisi AD .
2 2
2c AD DB ...(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sin
sin
ADC
AC
AD AC C
Pada segitiga ACD yang siku-siku di D , cosinus sudut C
adalah perbandingan panjang sisi di samping sudut C yaitu panjang
sisi CD dengan panjang sisi miringnya yaitu panjang sisi AC .
Panjang sisi AC dinyatakan sebagai sisi b . Dari perbandingan
tersebut dapat diketahui panjang sisi CD .
cos
cos
cos
CDC
AC
CD AC C
CD b C
Karena DB BC CD maka cosDB BC b C
kemudian panjang sisi BC dinyatakan sebagai panjang sisi a
sehingga menjadi:
Persamaan (2) dan (3) disubstitusikan ke persamaan (1) , sehingga:
2 2
2
2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
( sin ) ( cos )
sin 2 cos cos
(sin cos ) 2 cos
c AD DB
c b C a b C
c b C a ab C b C
c a b C C ab C
Pembuktian di atas menggunakan asumsi bahwa sudut C
adalah sudut lancip. Kemudian masih menggunakan segitiga yang
sinAD b C ...(2)
cosDB a b C ...(3)
2 2 2 2 cosc a b ab C ...(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
sama, pindahkan posisi titik C sedemikian sehingga sudut C
menjadi sudut tumpul, maka didapatkan segitiga tumpul. Perubahan
posisi titik C digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.5 Segitiga Sembarang ABC, C Sudut Tumpul
Akan dibuktikan aturan cosinus untuk segitiga tumpul.
Pada gambar 2.5 untuk BDA yang siku-siku di D , dalam
menghitung panjang sisi AB dapat menggunakan teorema
Pythagoras. Panjang sisi AB dinyatakan sebagai panjang sisi c .
2 2 2
AB AD DB
2 2
2c AD DB ...(1 )a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pada segitiga ACD yang siku-siku di D , sinus sudut C
adalah perbandingan panjang sisi di depan sudut C yaitu panjang
sisi AD dengan sisi miringnya yaitu panjang sisi AC . Panjang sisi
AC dinyatakan sebagai panjang sisi b . Dari perbandingan tersebut
dapat diketahui panjang sisi AD .
sin
sin
ADC
AC
AD AC C
Pada segitiga ACD yang siku-siku di D , karena DB
suplementer maka dapat ditentukan besar sudut ACD , yaitu
180ACD C , cosinus sudut 180 C adalah
perbandingan panjang sisi di samping sudut 180 C yaitu
panjang sisi CD dengan panjang sisi miringnya yaitu panjang sisi
AC . Panjang sisi AC dinyatakan sebagai sisi b . Dari perbandingan
tersebut dapat diketahui panjang sisi CD .
cos 180
cos 180
cos 180
cos
CDC
AC
CD AC C
CD b C
CD b C
sinAD b C ...(2 )a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
11
14
20
p
q
r
Karena DB BC CD , maka cosDB BC b C kemudian
panjang sisi BC dinyatakan sebagai panjang sisi a sehingga
menjadi:
Persamaan (2 )a dan (3 )a disubstitusikan ke persamaan (1 )a ,
sehingga:
2 2
2
2 2 2
2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2
( sin ) ( cos )
sin 2 cos cos
(sin cos ) 2 cos
c AD DB
c b C a b C
c b C a ab C b C
c a b C C ab C
Dari dua pembuktian di atas didapatkan bahwa persamaan (4)
sama dengan persamaan (4 )a .
Dengan cara yang sama pula dapat dibuktikkan untuk rumus aturan
cosinus lainnya, yaitu 2 2 2 2 cosa b c bc A dan
2 2 2 2 cosb a c ac B .
Contoh soal:
Diketahui panjang sisi-sisi segitiga PQR adalah
11, 15, 21p q danr , hitung berapa besar sudut-sudut segitiga
tersebut!
Jawab:
Diketahui :
cosDB a b C ...(3 )a
2 2 2 2 cosc a b ab C ...(4 )a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Ditanya : Besar ketiga sudut PQR ?
Penyelesaian : Menggunakan aturan cosinus untuk mengetahui
besar ketiga sudut segitiga tersebut.
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
2 2 2
cos2
14 20 11cos
2 14 20
475cos
560
31,98202679
cos2
11 20 14cos
2 11 20
325cos
440
42,38461613
cos2
11 14 20cos
2 11 14
83cos
308
105,6333571
q r pP
qr
P
P
P
p r qQ
pr
Q
Q
Q
p q rR
pq
R
R
R
Jadi, besar sudut 𝑃 adalah 31,98202679o, besar sudut Q adalah
42,38461619o, dan besar sudut 𝑄 adalah 105,6333571o.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian serupa pernah dilakukan sebelumnya, oleh karena itu peneliti
mengambil dua penelitian sebagai tambahan dalam melengkapi penelitian
ini. Penelitian pertama mengenai analisis kesalahan siswa yang ditinjau dari
gaya belajar oleh Siti, Baiduri, dan Akhsanul. Penelitian kedua karangan
Romadiastri yang membahas mengenai analisis kesalahan siswa pada tahun
2012. Pembahasan yang diambil kedua penelitian tersebut adalah analisis
kesalahan siswa, yang menjadi perbedaan dari dua penelitian tersebut
adalah penelitian pertama menganalisis kesalahan siswa ditinjau dari gaya
belajar siswa sedangkan penelitian kedua hanya melakukan analisis
kesalahan. Penelitian pertama menjadi acuan peneliti untuk lebih
mendalami mengenai gaya belajar siswa. Sedangkan penelitian kedua
sebagai acuan dalam melakukan analisis kesalahan siswa. Metode yang
digunakan oleh kedua penelitian juga sama dengan yang peneliti gunakan,
yaitu kualitatif deskriptif.
Pengambilan data pada penelitian pertama meliputi angket gaya belajar
siswa, lembar tes, dan wawancara. Sedangkan pengambilan data pada
penelitian kedua meliputi dokumentasi, tes, dan wawancara. Analisis
kesalahan siswa pada penelitian pertama ditinjau dari gaya belajar, oleh
karena itu diberikan angket gaya belajar untuk mengetahui gaya belajar
siswa yang akan menjadi subjek. Gaya belajar yang digunakan juga sama
yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dalam menganalisis kesalahan siswa peneliti menggunakan analisis
kesalahan siswa menurut Budiyono (2008:42) yaitu kesalahan konsep,
kesalahan menggunakan data, kesalahan interprestasi bahasa, kesalahan
teknis, dan kesalahan penarikan kesimpulan. Pada penelitian pertama,
analisis kesalahan yang digunakan berpacu menurut Yasniyati (2005) yaitu
kesalahan dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, kesalahan
transformasi, kesalahan menyelesaikan soal, tidak memeriksa kembali
jawaban. Penelitian kedua analisis kesalahan berpacu menurut Lerner, yang
memuat konsep, keterampilan, dan pemecahan masalah. Tiga hal tersebut
menurut Lerner sesuai dengan kurikulum bidang studi matematika.
D. Kerangka Berpikir
Cara untuk mengukur pemahaman siswa terkait materi yang sudah
diberikan adalah dengan melalui tes akhir. Dari tes yang sudah dikerjakan
oleh siswa nantinya, dapat dilihat sejauh mana siswa memahami materi
tersebut. Tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa akan masih ada
kesalahan siswa dalam mengerjakan tes tersebut. Kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal tes tersebut menandakan adanya kesulitan belajar yang
dialami siswa. Guru perlu mengetahui kesalahan-kesalahan siswa dalam
mengerjakan soal agar hasil belajar siswa dapat dimaksimalkan. Ada
bermacam-macam jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal.
Menurut Budiyono, kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal adalah
kesalahan konsep, kesalahan menggunakan data, kesalahan interpretasi
bahasa, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Setiap siswa mempunyai karakteristik yang beranekaragam, seperti
latar belakang siswa, minat, kemampuan siswa dalam memahami materi,
ataupun gaya belajar. Setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda,
oleh karena itu salah satu faktor siswa salah dalam menyelesaikan soal juga
berasal dari gaya belajar yang dimiliki siswa. Menurut Deporter gaya belajar
siswa dapat dikategorikan menjadi gaya belajar visual, auditorial, dan
kinestetik. Gaya belajar yang dimiliki siswa mempengaruhi cara siswa
dalam belajar, sehingga kesalahan yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal juga bisa beranekaragam.
Materi Trigonometri khususnya aturan sinus dan cosinus juga
menjadi kesulitan bagi siswa. Penerapan rumus aturan sinus dan cosinus
dalam soal juga sulit diterapkan dalam menyelesaikan soal. Oleh karena itu,
kemungkinan siswa akan mengalami berbagai macam kesalahan dalam
menyelesaikannya. Diperlukan analisis kesalahan untuk mengetahui jenis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Kesalahan-kesalahan yang
dialami siswa tersebut tidak lepas dari gaya belajar yang dimiliki siswa. Dari
analisis kesalahan dan penggolongan siswa ke dalam gaya belajarnya dapat
membantu guru mengetahui letak kesalahan siswa dan faktor penyebab
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah studi kasus explanation,
karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan
beberapa siswa ditinjau dari gaya belajar siswa dan faktor penyebab
kesalahan beberapa siswa tersebut. Studi kasus explanation juga termasuk
ke dalam penelitian kualitatif, sehingga data yang dikumpulkan dituangkan
ke dalam bentuk laporan atau uraian. Pada penelitian ini tidak
mengutamakan angka-angka dan statistik, namun tetap ada data kuantitatif
yang akan dianalisis. Data kuantitatif yang digunakan yaitu dengan
memberikan tes tertulis kepada siswa. Kemudian metode kualitatif
digunakan untuk menggali lebih dalam mengenai penyebab kesalahan
belajar melalui wawancara serta mengetahui gaya belajar siswa melalui
kuesioner.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian diambil dari siswa dengan kesalahan terbanyak.
Kasus yang digunakan adalah siswa di SMA Santo Mikael Yogyakarta.
Subjek diambil 6 siswa yang terdiri dari 2 subjek pada masing-masing
kelompok gaya belajar. Pengambilan subjek berdasarkan hasil pekerjaan tes
siswa yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu siswa yang mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Menyusun bab 1-5 ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ ѵ
2 Mengurus surat izin sekolah ѵ ѵ
3 Pengambilan data ѵ ѵ ѵ
4 Analisis data ѵ ѵ ѵ
Jul-18
Minggu ke-No Kegiatan
Bulan
Des-17 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18
semua soal (atau yang paling banyak mengerjakan soal) dan mengalami
kesalahan terbanyak.
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, tes,
wawancara, dan kuesioner
1. Observasi
Pengumpulan data melalui observasi dilaksanakan dengan
melakukan pengamatan di lapangan. Kegiatan observasi
dilaksanakan untuk kelas X MIPA SMA Santo Mikael pada proses
pembelajaran Matematika materi aturan sinus dan cosinus.
Observasi yang digunakan adalah observasi sistematis. Jenis
observasi sistematis adalah observasi dimana peneliti sudah
merancang terlebih dahulu struktur yang berisi kategori-kategori
tertentu terkait hal yang akan diamati. Peneliti mengamati metode
pembelajaran yang digunakan guru, partisipasi siswa dalam
pembelajaran, aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, atau
gejala-gejala lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Tes
Pengumpulan data melalui tes dilakukan dengan memberikan
seperangkat soal untuk mengukur kemampuan siswa. Tes diberikan
kepada semua siswa kelas X MIPA. Bentuk tes yang digunakan
adalah uraian agar struktur jawaban siswa lebih terlihat. Tes
tersebut ditujukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang
dialami siswa dalam menyelesaikan soal.
3. Wawancara
Wawancara berguna untuk mendapatkan data pendukung yang
mungkin tidak dapat diperoleh melalui hasil pengukuran melalui
teknik tes ataupun teknik lainnya. Pelaksanaan wawancara
dilaksanakan sebanyak dua kali yaitu kepada guru matematika dan
siswa yang dipilih oleh peneliti. Wawancara kepada guru
dilaksanakan sebelum peneliti melaksanakan observasi di kelas.
Tujuan dari wawancara dengan guru adalah untuk mendapatkan
gambaran umum mengenai keadaan kelas. Kemudian wawancara
kedua ditujukan kepada siswa yang memenuhi kriteria tertentu pada
masing-masing gaya belajar siswa. Proses wawancara yang
digunakan adalah wawancara langsung. Wawancara yang
dilaksanakan berupa wawancara semi terstruktur dengan
menggunakan instrumen pedoman wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4. Kuesioner
Tujuan dari kuesioner yang digunakan peneliti adalah untuk
memperoleh data mengenai gaya belajar siswa. Kuesioner diberikan
kepada siswa setelah siswa melakukan tes hasil belajar.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini ada dua macam data yang digunakan, yaitu data
tes dan data nontes.
1. Data Tes
Soal yang diberikan pada tes hasil belajar adalah soal mengenai
aturan sinus dan cosinus. Jenis soalnya berupa soal uraian yang
menuntut siswa menjawab secara terstruktur. Bentuk tes uraian
yang digunakan adalah bentuk uraian objektif yang memiliki
sehimpunan jawaban sehingga menekankan siswa untuk mendalami
materi. Berikut kisi-kisi soal tes yang akan diberikan:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Nomor
Soal
3.9 Menjelaskan aturan
sinus dan cosinus
3.9.1 Menemukan konsep aturan
sinus
3.9.2 Menemukan konsep aturan
cosinus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4.9 Menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan aturan sinus dan
cosinus
4.9.1 Menggunakan konsep aturan
sinus dalam menyelesaikan masalah
1a, 3
4.9.2 Menggunakan konsep aturan
cosinus dalam menyelesaikan
masalah
1b, 2, 4
2. Data Non Tes
a. Lembar Observasi
Instrumen yang digunakan selama melakukan observasi
adalah lembar observasi berupa kerangka kerja kegiatan
penelitian yang dikembangkan dalam bentuk skala nilai atau
berupa catatan temuan hasil penelitian. Lembar observasi
digunakan sebagai panduan dalam mengamati proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika.
Observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi
sistematis. Peneliti menggunakan lembar observasi yang juga
digunakan peneliti selama melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan. Ada dua lembar observasi yang
digunakan peneliti, lembar observasi pertama adalah lembar
observasi aktivitas guru di kelas, sedangkan lembar observasi
kedua adalah lembar aktivitas siswa di kelas. Dalam lembar
observasi terdapat banyak aspek-aspek yang diamati, dan
semua aspek tersebut dilihat keterlaksanaannya. Sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
peneliti hanya menggunakan dua skala dalam mengukur
keterlaksanaan aspek tersebut, yaitu ”Ya” dan “Tidak”.
Peneliti akan memberikan tanda centang pada kolom “Ya”
apabila aspek yang diamati terlaksana, sedangkan peneliti
akan memberikan tanda centang pada kolom “Tidak” apabila
aspek yang diamati tidak terlaksana.
Lembar observasi aktivitas guru di kelas secara keseluruhan
melihat kegiatan guru dalam mengajar dari mempersiapkan
pembelajaran sampai melakukan refleksi kepada siswa.
Dalam lembar observasi yang pertama tersebut juga terdapat
tahap-tahap yang diamati, yaitu prapembelajaran, membuka
pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan penutup.
Dalam prapembelajaran, aspek yang diamati adalah aktivitas
guru dalam mempersiapkan pembelajaran. Kemudian tahap
membuka pembelajaran adalah aktivitas guru dalam
menyampaikan apersepsi dan indicator pencapaian
kompetensi. Pada tahap kegiatan inti pembelajaran, ada
banyak aspek yang diamati, diantaranya adalah penguasaan
guru terhadap materi, pendekatan/strategi pembelajaran,
pemanfaatan media pembelajaran, pembelajaran yang
memicu dan memelihata keterlibatan siswa, penilaian proses
dan hasil belajar, dan penggunaan bahasa guru. Tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
terakhir peneliti mengamati keterlaksanaan guru dalam
memberikan refleksi dan rangkuman yang melibatkan siswa.
Lembar observasi siswa di kelas secara keseluruhan juga
mengamati kegiatan siswa dari awal pembelajaran sampai
akhir pembelajaran. Adapun aspek yang diamati peneliti
adalah keterlibatan siswa dalam pembelajaran, seperti siswa
yang menanggapi pembahasan pelajaran, siswa aktif dalam
bertanya, siswa aktif dalam menjawab pertanyaan guru.
b. Pedoman Wawancara
Instrumen yang digunakan selama wawancara adalah
pedoman wawancara. Proses wawancara yang digunakan
adalah wawancara langsung dengan pedoman wawancara
yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara pertama
akan diajukan kepada guru matematika untuk mengetahui
keadaan umum kelas yang akan diteliti, kemudian wawancara
kedua akan diajukan kepada siswa untuk mengetahui faktor
penyebab kesalahan siswa.
Lembar wawancara yang ditujukan kepada guru berisi
pertanyaan mengenai metode yang digunakan guru, keadaan
kelas, kesulitan siswa dalam belajar trigonometri dan
alasannya, dan kesalahan siswa serta penyebabnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lembar wawancara yang ditujukan kepada siswa berisi
pertanyaan mengenai cara belajar matematika dan proses
siswa menjawab soal yang diberikan oleh peneliti.
c. Lembar Kuesioner
Instrumen yang digunakan dalam kuesioner adalah lembar
kuesioner berupa daftar pernyataan mengenai gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik. Lembar kuesioner
digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data mengenai
gaya belajar. Hasil dari kuesioner akan dilihat gaya belajar
siswa melalui kecenderungan siswa dalam menjawab.
Lembar kuesioner yang ditujukan kepada siswa akan ada tiga
bagian. Indikator yang digunakan dalam pembuatan
pernyataan kuesioner berasal dari karakteristik gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik. Pada bagian pertama berisi
pernyataan-pernyataan yang merupakan karakteristik dari
gaya belajar visual, sedangkan pada bagian kedua
karakteristik yang digunakan adalah gaya belajar auditorial,
yang terakhir yaitu bagian ketiga menggunakan karakteristik
gaya belajar kinestetik. Berikut adalah kisi-kisi kuesioner
yang akan digunakan peneliti:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar
Aspek
Gaya
Belajar
Indikator
Nomor
Butir
Berbicara Visual Berbicara dengan cepat
Mencoret-coret tanpa arti
selama berbicara di telepon
dan dalam rapat
Sering mengetahui apa yang
harus dikatakan, tetapi tidak
pandai memilih kata-kata
2, 9, 11
Auditorial Berbicara kepada diri sendiri
Dapat mengulangi kembali
dan menirukan nada, birama,
dan warna suara
Berbicara dengan irama
terpola
Biasanya pembicara yang
fasih
Suka berbicara, suka
berdiskusi, dan menjelaskan
sesuatu panjang lebar
Lebih pandai mengeja dengan
keras daripada
menuliskannya
1, 5, 7,
8, 11,
12
Kinestetik Berdiri dengan perlahan 1, 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berdiri dekat ketika berbicara
dengan orang lain
Membaca
Visual Lebih suka membaca
daripada dibacakan
8
Auditorial Menggerakkan bibir mereka
dan mengucapkan tulisan di
buku ketika membaca
Senang membaca dengan
keras dan mendengarkan
3, 4
Kinestetik Menggunakan jari sebagai
petunjuk ketika membaca
7
Kesukaan
Visual Rapi dan teratur
Perencana dan pengatur
jangka panjang yang baik
Lebih suka seni rupa daripada
musik
Lebih suka melakukan
demonstrasi daripada
berpidato
1, 3, 10,
12
Auditorial Lebih suka musik daripada
seni
9
Kinestetik Banyak bergerak
Banyak menggunakan isyarat
tubuh
Selalu berorientasi pada fisik
4, 8, 10
Belajar
Visual Mengingat apa yang dilihat
ketimbang yang didengar
5, 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Mengingat dengan asosiasi
visual
Auditorial Belajar dengan
mendengarkan dan
mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang
dilihat
10
Kinestetik Belajar melalui manipulasi
dan praktik
Menghafal dengan cara
berjalan dan melihat
5, 6
Fokus
Visual Biasanya tidak terganggu
dengan keributan
4
Auditorial Mudah terganggu oleh
keributan
2
Kinestetik Menyentuh orang untuk
mendapatkan perhatian
mereka
Tidak dapat duduk diam
untuk waktu lama
2, 9
Kesusahan
Visual Mempunyai masalah untuk
mengingat instruksi verbal
kecuali jika ditulis dan sering
meminta bantuan orang lain
untuk mengulanginya
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Auditorial Merasa kesulitan untuk
menulis, tetapi hebat dalam
bercerita
6
Kinestetik Susah mempelajari hal-hal
yang abstrak
Tidak dapat mengingat
geografi, kecuali jika mereka
memang telah pernah berada
di tempat itu
11, 12
F. Teknik Analisis Data
Data yang akan dikumpulkan adalah data observasi, data tes hasil
belajar, gaya belajar siswa, dan data wawancara. Dari data gaya belajar
terlebih dahulu siswa dikelompokkan menurut gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik lalu data tes dianalisis dengan menggunakan acuan
dari jenis kesalahan siswa dengan objek dasar matematika menurut
Budiyono (2008:42), yaitu kesalahan konsep, kesalahan menggunakan data,
kesalahan interpretasi bahasa, kesalahan teknis, dan kesalahan penarikan
kesimpulan. Jawaban siswa tiap butir soal dianalisis letak kesalahannya dan
dikategorikan kesalahannya seperti jenis-jenis kesalahan yang dikemukakan
Budiyono. Cara mengelompokkan kesalahan siswa ke dalam beberapa jenis
kesalahan menurut Budiyono dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3.4 Indikator Jenis Kesalahan
No Jenis Kesalahan Indikator
1 Kesalahan konsep Salah dalam menggunakan rumus
atau teorema
Menggunakan rumus yang tidak
sesuai dengan kondisi prasyarat
berlakunya rumus tersebut atau tidak
menuliskan teorema
2 Kesalahan menggunakan data Tidak menggunakan data yang
seharusnya dipakai
Menambah data yang tidak
diperlukan
Salah dalam mensubstitusikan data ke
variabel
3 Kesalahan interpretasi bahasa Salah dalam menyatakan sehari-hari
ke dalam bahasa matematika
Salah dalam meninterpretasikan
simbol, grafik, dan tabel ke dalam
bahasa matematika
4 Kesalahan teknis Kesalahan perhitungan
Kesalahan memanipulasi operasi
aljabar
Salah dalam menentukan
penyelesaian yang tepat
5 Kesalahan penarikan kesimpulan Melakukan penyimpulan tanpa alasan
yang benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Melakukan penyimpulan yang tidak
sesuai dengan penalaran logis
Data mengenai hasil tes siswa pada masing-masing gaya belajar disajikan
dalam tabel. Dari tabel tersebut dapat diketahui skor dan nilai yang
diperoleh siswa.
Data wawancara digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal. Wawancara dilakukan kepada
siswa yang memenuhi kriteria tertentu pada setiap gaya belajar. Data
observasi digunakan sebagai klarifikasi dari faktor penyebab kesalahan
siswa, karena faktor siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal
juga dapat dipengaruhi oleh aktivitas guru dan siswa selama melaksanakan
proses pembelajaran. Dengan demikian, teknik analisis data menggunakan
semua instrumen yang sudah diajukan. Berikut teknik analisis data yang
digunakan:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan analisis data yang memusatkan,
menggolongkan, mengorganisisr, membuang yang tidak perlu, dan
menorganisir data sehingga kesimpulan dapat lebih mudah diperoleh.
Tujuan lain dari reduksi data juga menghindari penumpukan data yang
diperoleh. Data yang sudah direduksi juga difokuskan pada rumusan
masalah yang ada. Tahap-tahap reduksi data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a) Mengelompokkan siswa berdasarkan gaya belajarnya masing-
masing.
b) Mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan memperhatikan kesalahan
siswa dalam menyelesaikan soal.
c) Dari masing-masing gaya belajar, siswa yang mengalami
kesalahan dengan memenuhi kriteria tertentu dipilih untuk
dilakukan wawancara.
d) Hasil dari wawancara disusun dalam sebuah catatan.
2. Penyajian Data
Tahap analisis data selanjutnya adalah penyajian data. Pada tahap
ini akan disajikan kumpulan data yang sudah direduksi. Penyajian
tersebut dapat berupa narasi, uraian singkat atau diagram. Dari data
yang sudah disajikan dapat memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada tahap ini hal-
hal yang dilakukan adalah:
a) Menyajikan pengelompokkan siswa berdasarkan jenis gaya
belajar.
b) Menyajikan hasil pekerjaan siswa yang dipilih untuk
diwawancarai.
c) Menyajikan hasil observasi.
d) Menyajikan hasil wawancara.
e) Menyajikan hasil analisis dari subjek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Penarikan Kesimpulan
Tahap analisis data yang terakhir adalah penarikan kesimpulan.
Peneliti membandingkan hasil tes dengan hasil wawancara dan hasil
observasi untuk menarik kesimpulan kesalahan-kesalahan dominan
yang dilakukan siswa pada masing-masing gaya belajar. Namun
sebelum menarik kesimpulan dari data yang ada, akan lebih baik
apabila dilakukan verifikasi atau pengecekan kembali. Hal tersebut
dilakukan agar data yang diperoleh valid sehingga mendapatkan
kesimpulan yang kredibel.
G. Prosedur Penelitian
Peneliti menentukan tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian. Tahap
penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap awal ini peneliti menyusun proposal yang
dibimbing dan disetujui oleh dosen pembimbing skripsi. Peneliti
juga menyiapkan instrumen-instrumen yang sebelumnya sudah
diuji validitasnya untuk diujikan kepada siswa. Pada tahap ini pula
peneliti juga mengurus surat izin untuk melakukan penelitian di
SMA Santo Mikael Yogyakarta.
2. Tahap Observasi
Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan observasi
kelas X untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan
oleh guru, partisipasi aktif siswa, aktivitas guru dan siswa dikelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Observasi yang dilaksanakan peneliti diadakan saat materi
pembelajaran matematika sudah memasuki aturan sinus dan aturan
cosinus.
3. Tahap Pengambilan Data
Tahap ini adalah tindak lanjut peneliti untuk menganalisis
kesalahan siswa. Peneliti menggunakan tes dan angket untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan untuk dianalisis. Kemudian
dilakukan wawancara kepada subjek penelitian untuk mengetahui
lebih dalam mengenai faktor-faktor kesalahan siswa.
4. Tahap Penyusunan
Tahap terakhir adalah penyusunan hasil penelitian. Setelah
peneliti mendapatkan hasil dari data yang diperlukan, peneliti
menuangkannya ke dalam bentuk laporan. Hal tersebut sebagai
bukti bahwa peneliti telah melaksanakan penelitian dan juga untuk
menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pengambilan Data
Penelitian dilakukan di SMA Santo Mikael Yogyakarta kelas X MIPA
pada pokok bahasan aturan sinus dan cosinus. Penelitian diawali dengan
melakukan wawancara dengan guru untuk mengetahui keadaan kelas secara
umum. Kemudian dilakukan observasi di kelas X MIPA sebanyak 2 kali
pertemuan. Peneliti melakukan observasi dengan menggunakan acuan yaitu
instrumen yang digunakan peneliti dalam observasi. Dalam melaksanakan
kegiatan observasi, peran peneliti hanya sebagai observer atau pengamat,
sedangkan guru yang memberikan materi aturan sinus dan cosinus.
Pada pertemuan ketiga, peneliti memberikan soal tes aturan sinus dan
cosinus kemudian juga memberikan kuesioner gaya belajar. Setelah itu
peneliti melakukan analisis dengan mengelompokkan siswa ke dalam gaya
belajarnya masing-masing berdasarkan hasil kuesioner, kemudian hasil tes
dianalisis berdasarkan masing-masing gaya belajar. Dari masing-masing
gaya belajar diambil dua siswa untuk dilakukan wawancara mengenai
faktor-faktor penyebab kesalahan siswa.
Secara lebih jelas, peneliti dalam melaksanakan pengambilan data
dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pengambilan Data
No Hari/Tanggal Rincian Kegiatan
1 Sabtu, 28 April 2018 Pelaksanaan wawancara guru
2 Senin, 30 April 2018 Observasi kegiatan belajar mengajar
3 Sabtu, 5 Mei 2018 Observasi kegiatan belajar mengajar
4 Senin, 7 Mei 2018 Pelaksanaan tes dan penyebaran kuesioner
5 Jumat, 11 Mei 2018 Pelaksanaan wawancara siswa
6 Sabtu, 12 Mei 2018 Pelaksanaan wawancara siswa
B. Penyajian Data Penelitian
1. Kuesioner
Pada tanggal 7 Mei 2018, peneliti memberikan soal tes dan
kuesioner kepada siswa di kelas X MIPA SMA Santo Mikael
Yogyakarta. Banyak pernyataan dalam setiap gaya belajar ada 12 butir
pernyataan, jadi total banyaknya butir pernyataan adalah 36 butir
pernyataan.
Kuesioner yang sudah diisi oleh siswa kemudian dikelompokkan
oleh peneliti ke dalam masing-masing gaya belajar dengan
membandingkan skor pada masing-masing gaya belajar, gaya belajar
dengan skor tertinggi berarti siswa cenderung sering menggunakan gaya
belajar tersebut. Terdapat 26 siswa di kelas X MIPA SMA Santo Mikael
Yogyakarta, akan tetapi sudah ada 2 siswa yang keluar dari sekolah
(drop out), dan ada 3 siswa yang tidak masuk sekolah saat peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
memberikan tes dan angket. Hasil dari pengelompokkan gaya belajar
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Gaya Belajar
No Subjek
Skor Kecenderungan
Gaya Belajar V A K
1 S01 30 24 28 Visual
2 S02 - - - -
3 S03 26 21 18 Visual
4 S04 21 20 15 Visual
5 S05 27 23 25 Visual
6 S06 24 26 29 Kinestetik
7 S07 24 20 20 Visual
8 S08 23 27 25 Auditorial
9 S09 21 23 24 Kinestetik
10 S10 27 22 23 Visual
11 S11 27 24 20 Visual
12 S12 24 30 23 Auditorial
13 S13 - - - -
14 S14 25 27 24 Auditorial
15 S15 21 21 27 Kinestetik
16 S16 22 24 20 Auditorial
17 S17 - - - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
18 S18 24 22 27 Kinestetik
19 S19 - - - -
20 S20 24 17 23 Visual
21 S21 30 31 32 Kinestetik
22 S22 26 31 29 Auditorial
23 S23 22 21 18 Visual
24 S24 - - - -
25 S25 23 24 25 Kinestetik
26 S26 22 22 23 Kinestetik
Total
Visual 9 siswa
Auditorial 5 siswa
Kinestetik 7 siswa
Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 9 siswa cenderung mempunyai
gaya belajar visual, sebanyak 5 siswa cenderung mempunyai gaya
belajar auditorial, dan sebanyak 7 siswa cenderung mempunyai gaya
belajar kinestetik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4.1 Diagram Proporsi Gaya Belajar
Dari diagram tersebut dapat terlihat bahwa ada 43% siswa
cenderung menggunakan gaya belajar visual, 24% siswa cenderung
menggunakan gaya belajar auditorial, dan 33% siswa cenderung
menggunakan gaya belajar kinestetik.
2. Hasil Tes
Tes hasil belajar siswa diadakan pada tanggal 7 Mei 2018 di kelas X
MIPA SMA Santo Mikael Yogyakarta. Hasil dari tes digunakan oleh
peneliti untuk menemukan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal
aturan sinus dan cosinus. Hasil tes dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Tes Siswa Kelas X MIPA
No Subjek
Nomor Soal
Total Nilai
1a 1b 2 3 4
VISUAL
Visual
43%
Auditorial
24%
Kinestetik
33%
PROPORSI GAYA BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
1 S01 6 2 2 2 2 14 23
2 S03 8 6 6 4 4 28 46
3 S04 6 6 2 0 0 14 23
4 S05 6 6 4 2 4 22 36
5 S07 6 4 4 0 6 20 33
6 S10 6 2 2 0 0 10 16
7 S11 6 6 6 6 6 30 50
8 S20 6 6 4 0 0 16 26
9 S23 8 4 4 2 6 24 40
AUDITORIAL
1 S08 6 6 4 2 6 24 40
2 S12 8 6 4 4 4 26 43
3 S14 6 6 4 4 4 24 40
4 S16 8 4 4 4 2 22 36
5 S22 6 4 4 4 4 22 36
KINESTETIK
1 S06 6 6 4 0 4 20 33
2 S09 3 6 5 0 2 16 26
3 S15 6 6 4 0 0 16 26
4 S18 6 6 0 0 0 12 20
5 S21 8 6 6 6 6 32 53
6 S25 6 6 4 4 6 26 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
7 S26 6 5 0 4 2 17 28
Dari hasil tes tersebut peneliti mengambil 2 siswa dari masing-
masing gaya belajar untuk diwawancarai, jadi ada 6 siswa yang akan
diwawancarai oleh peneliti. Siswa-siswa yang akan diwawancarai
adalah subjek S03, S11, S14, S22, S21, S26.
3. Wawancara dengan Guru
Pengambilan data diawali dengan mewawancarai guru bidang studi
matematika. Wawancara yang dilakukan guru bertujuan untuk
mengetahui gambaran keadaan siswa di kelas secara umum. Wawancara
dengan guru meliputi metode yang digunakan guru, keadaan siswa di
kelas, kesulitan siswa terhadap materi, faktor yang menyebabkan siswa
merasa kesulitan, jenis kesalahan siswa saat mengerjakan soal, dan
faktor penyebabnya.
Hasil dari wawancara dengan guru matematika dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Guru menggunakan metode diskusi dan tanya jawab.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
P : Ketika mengajar di dalam kelas X MIPA, metode
apa yang sering digunakan Pak Petrus?
G : Jadi, kalo di sini dengan cara menjelaskan, diskusi
dengan siswa, tanya jawab itu untuk menjelaskan,
karena nanti kalo diskusi siswa langsung terus siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
itu nanti bisa ndak jalan, karena siswanya yang tidak
begitu pandai.
b. Siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan materi.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
P : Keadaan siswa di kelas ketika berdiskusi, ketika
sedang proses pembelajaran, waktu materi
Trigonometri ini seperti bagaimana Pak?
G : Ya keadaan siswa ya memperhatikan, guru tu
memperhatikan keseluruhan. Dengan menjelaskan
teori itu, nanti dengan menanyakan kepada siswa
lankah-langkah pembuktian rumus aturan sinus
maupun aturan cosinus. Jadi menggunakan yang
sudah diketahui siswa diambil untuk menentukan
rumus aturan sinus dan aturan cosinus. Kemudian
siswa diberi contoh soal tentang aturan sinus dan
aturan cosinus.
c. Kesulitan siswa sulit yaitu pada perbandingan trigonometri.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
P : Adakah kesulitan siswa terhadap belajar
matematika khususnya materi Trigonometri
tersebut?
G : Kelihatan untuk siswa itu agak sulit karena ada sin,
cos, tan yang merupakan perbandingan itu terasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sulit. Jadi sejak awal sudah dikatakan kalau sin, cos,
tan itu merupakan perbandingan trigonometri,
perbandinagn sis-sisi pada segitiga. Tidak seperti
pada aljabar yang lebih mudah, ada 𝑥 ada 𝑦 dan
angka-angka. Itu (materi Trigonometri) harus
menggunakan sinus, cosinus, tangen. Lebih sulit
memahaminya karana ada tambahan sinus,
cosinus,tangen.
d. Dianggap sulit karena materi Trigonometri lebih kompleks.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
P : Mengapa materi tersebut dianggao sulit bagi siswa?
G : Ya dianggap sulit ya karena tidak hanya fungsi
aljabar saja, tapi ada trigonometri yang
menggunakan sin, cos, tan. Sebenarnya sudah
dijelaskan mengenai sinus tu sin demi, cos itu cos
sami, tan itu tan desa, untuk cosec ya kebalikan dari
sin, sec kebalikan dari cos, cot kebalikan dari tangen.
Tapi untuk anak-anak yang menghafalkan itu agak
sulit.
P : Jadi lebih komplek begitu ya Pak, sudah ada
Trigonometri, sudah ada fungsi aljabar?
G : Ya jadi tambah kompleks karena ada sinus, cosinus,
tangen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
e. Kesalahan siswa adalah kesalahan penggunaan rumus.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
P : Menurut Bapak apa saja kesalahan siswa saat
mengerjakan soal Trigonometri?
G : Untuk pembuktian, misalnya, siswa itu kurang
memahami harus menggunakan rumus apa.
Menggunakan aturan sinus atau cosinus itu masih
sulit membedakannya. Soal ini harus menggunakan
apa, jadi siswa masih kesulitan dalam pemakaian
rumus soal.
f. Faktor penyebabnya kesalahan siswa adalah siswa tidak sungguh-
sungguh memperhatikan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
P : Menurut bapak apa faktor penyebab siswa salah
dalam mengerjakan soal trigonometri seperti
pembuktian, sulit membedakan pemakaian rumus?
G : Faktornya itu kurang dalam memperhatikan untuk
anak-anak sekarang, perhatiannya agak kurang. Jadi
masih suka, ada yang main-main tidak
mendengarkan yang dijelaskan bapak/ibu guru pada
saat menjelaskan materi maupun pemberian contoh
soal itu anak-anak tidak sungguh-sungguh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
memperhatikan. Jadi membuat dia salah karena
perhatian siswa agak kurang karena itu penyebabnya.
4. Observasi Pembelajaran
Sebelum memberikan tes dan kuesioner, peneliti melakukan
observasi di kelas X MIPA. Observasi dilakukan sebanyak 2 kali dengan
peneliti sebagai observer. Observasi pembelajaran yang dilakukan
peneliti sesuai dengan instrument yang digunakan. Berikut hasil
observasi di kelas X MIPA:
Guru belum melaksanakan kegiatan prapembelajaran (memeriksa
kesiapan ruang, alat pembelajaran, media, dan kesiapan siswa) dengan
baik. Guru hanya memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan
media pada hari pertama, sedangkan pada hari kedua guru tidak
melaksanakannya. Observer melihat guru langsung memulai
pembelajaran begitu guru masuk ke dalam kelas, sehingga observer
memberikan tanda centang pada kolom ”Tidak” untuk bagian kegiatan
prapembelajaran.
Guru belum menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
rencana kegiatan pembelajaran pada hari tersebut. Kegiatan tersebut
termasuk dalam kegiatan membuka pembelajaran. Guru diawal
pembelajaran langsung masuk ke dalam materi tanpa menyampaikan
kompetensi dasar dan rencana pembelajaran, oleh karena itu observer
memberikan tanda centang pada kolom bagian ”Tidak”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Guru menguasai materi pembelajaran aturan sinus dan cosinus.
Guru menunjukkan penguasaan materi dengan keakuratan materi dan isi
dari aturan sinus dan cosinus. Observer juga mengamati materi yang
diajarkan benar. Oleh sebab itu observer memberikan tanda centang
”Iya” pada kolom penguasaan materi pembelajaran.
Guru belum mengaitkan materi dengan pengetahuan lain dan realitas
kehidupan. Usaha guru dalam mengaitkan materi dengan pengetahuan
lain dan realitas kehidupan belum tampak. Guru hanya terfokus pada
materi aturan sinus dan cosinus saja.
Guru sudah baik dalam melakukan kegiatan pendekatan/strategi
pembelajaran. Guru secara keseluruhan dalam melaksanakan kegiatan
strategi pembelajaran sudah baik. Pembelajaran berjalan secara runtur
dan sesuai dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan siswa.
Guru belum melaksanakan pembelajaran yang terkoodinasi. Guru
belum dapat mengarahkan perhatian siswa kepada pelajaran. Terlihat
dari banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
Guru sudah melaksanakan pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa. Guru berusaha untuk melibatkan siswa
dalam mengerjakan latihan soal yang diberikan guru, siswa-pun juga
terlihat antusias untuk menjawab latihan soal tersebut. Guru juga
memberikan apresiasi kepada siswa yang mengerjakan soal di depan
kelas. Guru juga berusaha membimbing langsung siswa yang masih
kurang paham dalam mengerjakan soal latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Guru sudah melakukan penilaian akhir. Hal tersebut guru lakukan
dengan memberikan tugas latihan soal kepada siswa. Tugas tersebut
diberikan pada akhir pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.
Guru sudah baik dalam berkomunikasi. Observer tidak menemukan
permasalahan dalam usaha guru menyampaikan materi secara lisan
maupun tertulis. Penjelasan guru tidak menimbulkan tafsiran ganda dan
penulisan guru di papan tulis juga mudah dimengerti.
Guru belum melakukan refleksi dan merangkum pembelajaran.
Dalam menutup pembelajaran guru langsung mengucapkan
pembelajaran telah selesai tanpa memberikan reflesi dan rangkuman
pembelajaran. Maka dari itu observer memberikan tanda centang pada
kolom “Tidak”.
Siswa belum siap mengikuti proses pembelajaran. Hal ini dapat
terlihat dari banyaknya siswa yang masih sibuk sendiri untuk
mengobrol. Bahkan ada beberapa siswa yang sibuk dengan telepon
genggam dan laptop mereka.
Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Ketika pembelajaran
sudah berlangsung-pun masih tampak siswa yang asyik mengobrol
sendiri.
Siswa terlibat dalam mengerjakan tugas. Ketika guru memberikan
soal latihan untuk dikerjakan, terlihat siswa aktif untuk menjawab
pertanyaan tersebut di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
5. Wawancara dengan Subjek Penelitian
Wawancara ditujukan kepada siswa yang dipilih oleh peneliti.
Siswa-siswa yang dipilih sebanyak 6 siswa. Subjek yang dipilih dari
kelompok visual adalah subjek S03 dan S11, kemudian subjek dari
kelompok auditorial adalah S14 dan S22, dan terakhir subjek yang
dipilih dari kelompok kinestetik adalah S21 dan S26. Tujuan dari
wawancara ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan
siswa dalam mengerjakan soal tes.
a. Kesalahan siswa S03
Pada tabel 4.4 yang tertera di bawah ini adalah jenis kesalahan
yang dilakukan subjek S03 untuk setiap nomor.
Tabel 4.4 Kesalahan Subjek S03
Nomor
Soal
Jenis Kesalahan
Konsep
Menggunakan
Data
Interpretasi
Bahasa
Teknis
Penarikan
Kesimpulan
1a - - - - -
1b - X - - V
2 V - - X V
3 X V - - V
4 - - - X -
Keterangan:
X : Kesalahan utama.
V : Letak kesalahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berikut hasil dari wawancara yang dilakukan kepada subjek S03:
i. Subjek tidak ada kesulitan dalam mengerjakan nomor 1a.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:
P : Menemui kesulitan untuk nomor 1a?
S03 : Kalo nomor 1 tidak.
ii. Untuk nomor 1b, subjek merasa kesulitan dalam menentukan
sudut yang belum diketahui. Hal tersebut dikarenakan subjek
tidak mengetahui rumus yang harus digunakan sehingga
menunjukkan subjek kurang memahami penggunaan rumus
aturan sinus dan cosinus, dan menganggap segitiga pada 1a
sama dengan segitiga pada 1b. Hasil wawancara dapat dilihat
sebagai berikut:
P : Dimana kesulitannya?
S03 : Ini kan yang sudut C sudah diketahui, ini
saya buat rumus sudut sendiri. Soalnya kan
sudutnya tidak diketahui untuk 𝐴 dan 𝐵-nya.
Jadi saya buat 30 aja, karena dari awal ini
(sudut 𝐶) kan 120, saya pake 30 supaya pas,
30 + 30 + 120 = 180. Jadi pas gitu.
P : Tapi apakah kamu menganggap segitiga ini
sama (segitiga 1a dengan segitiga 1b)?
S03 : Iya sih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
P : Nah kalo sama berarti panjangnya harus
sama ya?
S03 : Iya.
P : Padahal di sini beda ya, 𝑏 = 6 (nomor 1b),
kalo di sini 𝑏-nya segini (𝑏 =10
3√3, nomor
1a). Berarti tidak selamanya ini (sudut 𝐴) 30°
dan juga ini (sudut 𝐵) 30°. Karena bisa aja ini
(sudut 𝐴) 40° di sini (sudut 𝐵) 20°, yang
penting kan 60°?
S03 : Saya pikir itu kalo 30° kan itu sudut
istimewa.
P : Kemudian kenapa dianggap sulit untuk
menentukan sudutnya?
S03 : Nggak tau rumusnya.
iii. Untuk nomor 2, subjek kesulitan menentukan nilai tangen
yang menjadi pertanyaan dari soal. Hal tersebut dikarenakan
subjek kurang memperhatikan penjelasan guru dan jarang
mengerjakan tugas. Hasil wawancara dapat dilihat sebagai
berikut:
P : Kalo ini kesulitannya dimana?
S03 : Ini nentuin 𝑠𝑖𝑛 dan 𝑡𝑎𝑛, belum tau rumus
yang pasti-nya. Soalnya ini (proses) dibuat
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
P : Kalo guru pernah mengajarkan ini?
S03 : Pernah sih.
P : Terus kenapa hal ini menjadi sulit?
S03 : Kayaknya saya kurang perhatikan, terus
jarang juga kerja tugas. Kalo ada pr kadang-
kadang baru kerja, pas ulangan baru belajar.
iv. Untuk nomor 3, subjek bingung menentukan salah satu
sudut. Hal tersebut dikarenakan subjek tidak mendapatkan
petunjuk dari gambar yang diberikan. Hasil wawancara
dapat dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan nggak untuk nomor 3 ini?
S03 : Sulit.
P : Yang mana sulitnya?
S03 : Bingung tentuin sudutnya.
P : Sudut yang di sini ya. Terus kamu berpikir
kalo di sini sudut 45 karena deket?
S03 : Iya.
P : Kenapa kok dianggap susah?
S03 : Susah, karena saya nggak bisa itung sudut.
Karena yang diketahui sudutnya cuma 1, kalo
2 mungkin bisa dihitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
P : Lalu sudah ada bantuin di sini, nggak kurang
membantu ya? Ngasih petunjuk nggak
tentang 2 sudut yang di sini (sudut 𝐵 dan 𝐶)?
S03 : Tidak sih, kan ini 2 segitiga.
v. Untuk nomor 4, subjek merasa kesulitan dalam menentukan
jawaban akhir. Hal tersebut dikarenakan subjek tidak
mengetahui proses selanjutnya. Hasil wawancara dapat
dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan untuk mengerjakan ini?
S03 : Sulit.
P : Sulitnya mana?
S03 : Bingung cara kerjanya, sampe bagian sini
udah nggak ngerti.
P : Kemudian kenapa kok itu menjadi sulit buat
kamu?
S03 : Gak tau cara selanjutnya gimana lagi,
pindahin yang mana, dicoret yang mana, gak
tau lagi.
P : Guru pernah ngasih soal ini nggak?
S03 : Pernah, pas terakhir sebelum ulangan kan
ada masuk gurunya jelasin, ini nomor
terakhir, pas waktunya habis dia (guru)
langsung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
b. Kesalahan siswa S11
Pada tabel 4.5 di bawah ini adalah jenis kesalahan yang dilakukan
oleh subjek S11 untuk setiap nomor:
Tabel 4.5 Kesalahan Subjek S11
Nomor
Soal
Jenis Kesalahan
Konsep
Menggunakan
Data
Interpretasi
Bahasa
Teknis
Penarikan
Kesimpulan
1a - - - V -
1b - X - - V
2 X - - - V
3 X V - V V
4 - - - - -
Keterangan:
X : Kesalahan utama.
V : Letak kesalahan.
Berikut hasil wawancara yang dilakukan terhadap subjek S11
i. Untuk nomor 1a, subjek tidak merasa kesulitan. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:
P : Ada kesulitan nggak untuk mengerjakan
soal nomor 1a?
S11 : Nggak ada.
ii. Untuk nomor 1b, subjek kesulitan dalam menentukan nilai
dari cos ∠120°, hal tersebut dikarenakan subjek tidak hafal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
nilai-nilai perbandingan trigonometri lebih dari 90°. Hasil
wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Kesulitan nggak untuk nomor 1b?
S11 : Di cos-nya kak.
P : Kenapa kok sulit?
S11 : Soalnya aku gak punya catatan pasti tentang
sin cos.
P : Kalo nilai sin kamu afal dari sudut berapa
sampe sudut berapa?
S11 : Biasanya sih yang kepake 30° − 60° sih. Itu
aja aku masih kadang salah, gak gitu inget.
P : Kenapa kok nggak begitu inget?
S11 : Soalnya tiap kali ada sin cos gitu nggak ada
kasih sin ∠40° berapa sin ∠60° jadi kadang
pake catetan baru kerjain.
P : Apakah nggak ada catatan yang sin ∠0°
sampai sin ∠90°?
S11 : Enggak kak, aku pernah nanya juga nggak
dikasih tau, jadi kadang aku nanya ama
temen.
iii. Untuk nomor 2, subjek merasa kesulitan dengan menentukan
hasil akhir karena menjumpai perhitungan yang negative.
Karena subjek merasa bingung dengan hasil perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
yang negative, kemudian subjek mengerjakan dengan cara
yang sama seperti yang sudah diajarkan oleh guru. Hasil
wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Menjumpai kesulitan nggak waktu di sini
(nomor 2)?
S11 : Ini doang sih, karena bingung kok ada hasil
pengurangan yang lebih kecil, yang ini 34 −
49 soalnya kan kemarin dikasih latihan kayak
gini sih persis cuman yang besar kurangi
yang kecil.
iv. Untuk nomor 3, subjek merasa kesulitan dalam proses
menghitung. Hal tersebut dikarenakan subjek belum pernah
mengerjakan soal seperti itu. Hasil wawancara dapat dilihat
sebagai berikut:
P : Kesulitannya dimana yang nomor 3 ini?
S11 : Palingan di jumlah-jumlahinnya aja sih. Ini
juga itungannya pasti salah soalnya.
P : Iya yang pertama di sini, udah mulai rancu,
12 dibagi 1
2 kemudian dicoret, tapi di sini 6?
S11 : Jadi kan 12 dibagi 1
2, jadi ilang, jadi kan 12
dibagi 2 berarti kan, eh, 12 dibagi 1
2 tu 6 kan
ya? Berapa sih 12 dibagi 1
2 , eh, 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
P : Yakin 6?
S11 : Kan 12 dibagi, eh itu dikali, 12 dibagi 1
2
jadinya 24. Iya 24.
P : Kenapa kok dianggep sulit?
S11 : Belum pernah dapet yang kayak gini.
P : Berarti latian soal gurunya juga belum?
S11 : Belum.
v. Untuk nomor 4, subjek tidak merasa kesulitan dan
jawabannya juga tidak ditemukan kesalahan.
c. Kesalahan siswa S14
Tabel 4.6 pada di bawah ini adalah table jenis kesalahan siswa
subjek S14 dalam mengerjakan soal pada setiap nomornya.
Tabel 4.6 Kesalahan Subjek S14
Nomor
Soal
Jenis Kesalahan
Konsep
Menggunakan
Data
Interpretasi
Bahasa
Teknis
Penarikan
Kesimpulan
1a - V - X V
1b - - - X V
2 X V - V V
3 X V - V V
4 - - - X -
Keterangan:
X : Kesalahan utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
V : Letak kesalahan.
Berikut hasil wawancara yang dilakukan terhadap siswa S14:
i. Untuk nomor 1a, subjek terkadang merasa kesulitan
menghadapi soal yang sama sekalipun. Hal tersebut karena
subjek belum memahami secara sungguh-sungguh. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara berikut:
P : Ada kesulitan nggak untuk nomor 1a?
S14 : Kesulitannya sih ya mungkin itu tadi, apa
namanya, kalo pas dong langsung dong tapi
kalo pas enggak pun walapun udah barusan
dikerjain tetep kadang suka bingung.
ii. Untuk nomor 1b, subjek merasa kesulitan pada bagian
rumus, karena subjek merasa lupa pada rumusnya. Hal
tersebut dikarenakan subjek masih kurang paham. Hasil
wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan nggak untuk nomer 1b?
S14 : Kalo kesulitan mungkin rumus aja agak lupa
P : Kenapa kok sulit itu?
S14 : Kalo sulitnya sih ya karena mungkin kurang
paham itu lho kak, belum terlalu paham.
iii. Untuk nomor 2, subjek merasa kesulitan dalam menentukan
penggunaan rumus. Karena siswa tidak mengetahui rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
yang harus digunakan. Hasil wawancara dapat dilihat
sebagai berikut:
P : Kesulitan dimana kamu nomor 2 ini?
S14 : Susahnya nentuin, kadang kalo belum
nentuin gambarnya itu nentuin panjang
miring tingginya itu yang susah. Tapi kadang
kalo pas, ya itu, kalo pas dong bisa langsung
nemuin, kalo pas enggak ya susah.
P : Terus itu kan kamu pake Pythagoras kan ya
ini berarti?
S14 : Heem.
P : Nah kenapa pake Pythagoras?
S03 : Emm nggak tau rumusnya, nggak tau juga
ini bener atau enggak. Daripada nggak
dikerjain.
iv. Untuk nomor 3, subjek merasakan susah dalam memahami
gambar dan rumus yang akan digunakan. Hal tersebut
dikarenakan pemahaman siswa mengenai gambar dan yang
diketahui kurang. Hasil wawancara dapat dilihat sebagai
berikut:
P : Oke nomor 3 berarti susah ya?
S14 : Iya kalo buat saya.
P : Kenapa kok susah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
S14 : Karena, apa ya, pemahaman untuk,
memahami gambar ama rumusnya yang
belum itu, belum, rumusnya nggak dong.
Rumusnya yang bener gimana. Terus ini
karena cuma diketahui satu (sudut pada
gambar segitiga), terus gambarnya gini kan
jadi bikin bingung.
v. Untuk nomor 4, subjek merasakan kesulitan dalam
melanjutkan pekerjaan, karena siswa bingung langkah
selanjutnya. Hasil dari wawancara dapat dilihat sebagai
berikut:
P : Terus kalo yang nomor 4?
S14 : Nomor 4 ini . . .
P : Emang belum selesai ya nomor 4?
S14 : Iya belum.
P : Kenapa?
S14 : Gak tau soalnya harus di-gimana-in lagi,
kayaknya ingetnya tu rumusnya gini cuma
lupanya, kan ini kan ditanya besar sudut C.
biasa kalo terus, kadang biasanya ngitung
angka terus diganti jadi bingung.
P : Berarti stuck sampai di sini ya?
S14 : Heem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
d. Kesalahan siswa S22
Pada tabel 4.7 di bawah ini adalah jenis kesalahan yang dilakukan
subjek S22 untuk setiap nomor.
Tabel 4.7 Kesalahan Subjek S22
Nomor
Soal
Jenis Kesalahan
Konsep
Menggunakan
Data
Interpretasi
Bahasa
Teknis
Penarikan
Kesimpulan
1a V - V X V
1b V V V X V
2 K - - V V
3 K - - V V
4 - X - V V
Keterangan:
X : Kesalahan utama.
V : Letak kesalahan.
Berikut hasil wawancara yang dilakukan terhadap subjek S22:
i. Untuk nomor 1a, subjek merasa kesulitan untuk menentukan
penggunaan rumus. Karena subjek lupa dalam cara
mengerjakannya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
wawancara berikut:
P : Ada kesulitan ndak mengerjakan nomor 1a?
S22 : Enggak terlalu, pertamanya sih iya, ada
yang belum tau itu tu caranya gimana, kalo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pake 𝑎
sin ∠𝐴=
𝑏
sin ∠𝐵 kok gak ketemu. Soale
kan di sini hasil derajatnya yang diketahui 𝑎
sama 𝑏. Nah aku pertamanya kayak gitu. Tapi
aku coba lagi, lihat-lihat lagi hasilnya
ketemunya pake rumus yang 𝑏
sin ∠𝐵=
𝑐
sin ∠𝐶.
P : Mengapa kok hal itu menjadi sulit?
S22 : Nah pertamanya kan, aku tu lupa mas kalo
nyari sudut C itu harus pake yang 180°
dikurangi hasil dari sudut 𝐴 sama sudut 𝐵.
Jadi aku coba lagi, oh gini caranya, kemudian
ketemu.
ii. Untuk nomor 1b, subjek merasa kesulitan pada bagian
rumus, karena subjek merasa lupa pada rumusnya. Hal
tersebut dikarenakan subjek masih kurang paham. Hasil
wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan nggak untuk nomor 1b?
S22 : Ya ada sih kesulitannya, dari nyari caranya
perpindahan cos-nya, gimana sih cari 𝑐-nya
itu kan, yang ditanya 𝑐, tapi yang diketahui 𝑎
sama 𝑏, padahal dalam rumusnya tu aku
taunya yang cos ∠𝐶, nah ini biasanya dikasih
soal itu yang ditanyain cuma 𝑐𝑜𝑠 ∠𝐶 atau
𝑡𝑎𝑛 ∠𝐶 atau apa gitu, yang ditanyain bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
𝑐-nya. Jadi taunya cuma cos ∠𝐶 atau cos ∠𝐴
atau cos ∠𝐵.
P : Jadi yang menjadi sulit karena belum
pernah?
S22 : Heem belum pernah dikasih soal disuruh
nyari 𝑐-nya atau 𝑏 gitu.
iii. Untuk nomor 2, subjek merasa kesulitan dalam menentukan
penggunaan rumus. Karena siswa tidak mengetahui rumus.
Hasil wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan nggak untuk nomor 2?
S22 : Emm, ya lumayan sih.
P : Apa sulitnya?
S22 : Apa namanya tu, kan baru sekali juga dapet
soal gini, gimana sih biar ketemu, tapi aku
inget-inget cuma cara yang ini aja.
P : Jadi sulit karena baru pertama juga?
S22 : Heem baru pertama juga.
iv. Untuk nomor 3, subjek merasakan susah dalam memahami
gambar dan soal cerita. Hal tersebut dikarenakan jenis soal
tersebut masih baru bagi subjek. Hasil wawancara dapat
dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan nomor 3?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
S22 : Ya lumayan sih, soalnya kan, jadi tu sama,
soalnya masih baru.
P : Kesulitannya dimana? Digambarnya atau
soal ceritanya?
S22 : Digambarnya juga, Digambar sama
diceritanya.
v. Untuk nomor 4, subjek merasakan kesulitan dalam
menentukan besar sudut 𝑃 yang diketahui nilai cos 𝑃-nya.
Hal tersebut dikarenakan siswa belum hafal nilai-nilai dari
sudut-sudut istimewa. Hasil dari wawancara dapat dilihat
sebagai berikut:
P : Ada kesulitan?
S22 : Ya, kemarin tu kayaknya dibagian hasil
terakhirnya ini.
P : Kenapa kok sulit?
S22 : Kurang afal, 1
2√3 tu berapa sih.
e. Kesalahan siswa S21
Pada tabel 4.8 di bawah ini adalah jenis kesalahan siswa dalam
menyelesaikan setiap nomor soal tes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.8 Kesalahan Subjek S21
Nomor
Soal
Jenis Kesalahan
Konsep
Menggunakan
Data
Interpretasi
Bahasa
Teknis
Penarikan
Kesimpulan
1a - - - - -
1b - - - X -
2 - - - X V
3 X V - V V
4 V X - V V
Keterangan:
X : Kesalahan utama.
V : Letak kesalahan.
Berikut hasil wawancara dengan subjek S21:
i. Untuk nomor 1a, subjek tidak merasa kesulitan untuk
mengerjakan nomor 1a, dapat dilihat juga hasil pekerjaannya
tidak ditemukan kesalahan. Hal tersebut juga dapat dilihat
dari hasil wawancara berikut:
P : Nggak ada kesulitan nomor 1a?
S21 : Nggak ada.
ii. Untuk nomor 1b, subjek merasa tidak kesulitan dalam
mengerjakan, walaupun hasil pekerjaan siswa ada yang salah
dalam melakukan operasi bilangan. Hasil wawancara dapat
dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
P : Ada kesulitan nggak?
S21 : Kalau saya kemarin tidak sih.
iii. Untuk nomor 2, subjek sebenarnya tidak merasa kesulitan,
namun melakukan kesalahan karena kurang cermat dalam
membaca perintah. Namun ketika sudah mengetahui
perintahnya, subjek dapat mengerjakan dengan baik. Hasil
wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Kemudian ada kesulitan nggak untuk nomor
2?
S21 : Yang ini (hasil jawaban akhir yang tidak
menjawab soal pertanyaan).
P : Kenapa kok sulit?
S21 : Enggak sih, cuma kurang baca perintahnya.
iv. Untuk nomor 3, subjek merasa kesulitan dalam menentukan
besar sudut dari gambar pada soal, hal tersebut dikarenakan
subjek merasa bingung. Hasil wawancara dapat dilihat
sebagai berikut:
P : Oh kesulitan dimana?
S21 : Di. . . kalo yang diketahuinya sudah, tapi
caranya aja yang bingung.
P : Kesulitan nggak untuk menentukan
sudutnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
S21 : Iya soalnya masih bingung panjangnya
(besar sudut) berapa, tapi itu masih kira-kira
sih.
P : Kenapa kok dianggep sulit sama kamu?
S21 : Em gimana ya, soalnya apa ya, bingung.
v. Untuk nomor 4, subjek tidak merasa kesulitan, walaupun
subjek masih melakukan kesalahan dalam mengerjakan
karena tidak membaca perintah dengan cermat. Hasil dari
wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan nggak nomor 4?
S21 : Enggak ada, tapi Cuma salah baca
perintahnya aja.
P : Oh ya, harusnya apa tadi, hah salah baca
perintahnya?
S21 : Yang ditanya itu sudut 𝑃 saja, tapi ini pake
tangen.
f. Kesalahan siswa S26
Pada tabel 4.9 di bawah ini adalah tabel yang memperlihatkan
jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal untuk setiap nomor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.9 Kesalahan Subjek S26
Nomor
Soal
Jenis Kesalahan
Konsep
Menggunakan
Data
Interpretasi
Bahasa
Teknis
Penarikan
Kesimpulan
1a - X - V V
1b - V - X V
2
3 X V - V V
4 - X - V V
Keterangan:
X : Kesalahan utama.
V : Letak kesalahan.
Berikut hasil wawancara yang dilakukan kepada subjek S26:
i. Untuk nomor 1a, subjek kesulitan dalam menghafal
rumusnya, karena subjek terkadang tertukar dalam
menuliskan rumusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
wawancara berikut:
P : Ada kesulitan nggak untuk nomer 1a?
S26 : Hem ya lumayan ya.
P : Apa yang menjadi sulit?
S26 : Meletakkan ini-nya kak, apa, masih bingung
ini-nya letakkan yang 𝐴𝐶-nya atau sin ∠𝐵
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
atau yang mana, 𝐴𝐵 atau 𝑠𝑖𝑛 mana lagi,
sin ∠𝐵, sin ∠𝐶, sin ∠𝐴.
P : Kenapa kok menjadi sulit buat kamu?
S26 : Karena dibalik-dibalik kak.
P : Oh terbalik-balik.
S26 : Iya terbalik-balik.
ii. Untuk nomor 1b, subjek kesulitan dalam menentukan nilai
dari cos dengan sudut yang besar. Hasil wawancara dapat
dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan nggak untuk nomor 1b?
S26 : Ada sih kak, bingung yang di sini tadi
(∠𝐶 = ∠120° = ∠180° − ∠120° = ∠60°)
P : Oh yang tadi itu ya?
S26 : Iya.
P : Kenapa kok dianggep sulit menurut kamu?
S26 : cos ∠120° itu kan besar ya kak.
iii. Untuk nomor 2, subjek tidak mengerjakan soal tersebut
dikarenakan subjek tidak teliti dan terburu-buru dalam
mengerjakan soal tes, sehingga melewatkan nomor 2. Hasil
wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Kenapa nggak dikerjakan nomor 2?
S26 : Ehh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
P : Ya pertama ini kamu nulisnya nomor 1,
terus nomor 2, padhal kalo saya lihat ini
nomor 1b sebenarnya.
S26 : Coba kak pinjem.
P : Iyahhh, aduh ini kecepatan kak biasanya
saya.
S26 : Sudah saya cari nomer-nomer 2 mana.
P : Terlalu cepat kak ini.
S26 : Waktunya kurang kah?
P : Bukan kurang sih, saya yang biasanya kira
terlalu cepat, kurang teliti.
iv. Untuk nomor 3, subjek kesulitan dalam menggunakan aturan
sinus karena sering terbalik-balik. Hasil wawancara dapat
dilihat sebagai berikut:
P : Coba dijelasin kesulitannya apa?
S26 : Yang ini kak, yang nanti, nentuin mana per-
per kayak gini (menunjuk nomor 1a) sama aja
kak, yang tadi ini, kebalik-balik.
v. Untuk nomor 4, subjek kesulitan dalam menentukan langka-
langkah mengerjakan, hal tersebut dikarenakan subjek
merasa tidak pernah mengerjakan soal yang seperti pada tes.
Hasil dari wawancara dapat dilihat sebagai berikut:
P : Ada kesulitan ya nomor 4?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
S26 : Kesulitan
P : Yang mana kesulitannya?
S26 : Ini kak, cara nentuin ini, cara masukinnya,
maksudnya ini-nya. . .
P : Gimana maksudnya? Kesulitannya apa yang
ditemui kamu untuk nomor 4?
S26 : Menentukan ini-nya nih kak langkah-
langkahnya ini kak, maksudnya kayak
gimana, apa, soalnya bagaimana lagi,
bingung juga dengan soalnya kak.
P : Kok menjadi sulit kenapa, kok bingung tu
kenapa?
S26 : Belum kerjakan soal yang model kayak gini
sih kak.
P : Itu padahal Pak Petrus kayaknya sudah
pernah mengeluarkannya kalau di latihan
soal.
S26 : Iya?
P : Iya.
S26 : Saya tidak tahu kak.
P : Oh atau mungkin pas nggak masuk mungkin
ya?
S26 : Iya mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
6. Hasil Analisis
Berdasarkan hasil tes yang diberikan di kelas X MIPA SMA Santo
Mikael, maka berikut adalah hasil analisis tes dari subjek yang sudah
dipilih yaitu subjek S03, S11, S14, S22, S21, dan S26.
a. Hasil jawaban subjek untuk soal nomor 1a.
i. Subjek S03
Gambar 4.2 Jawaban Subjek S03 Nomor 1a
Subjek S03 tidak melakukan kesalahan utama dalam
mengerjakan soal nomor 1a.
ii. Subjek S11
Gambar 4.3 Jawaban Subjek S11 Nomor 1a
Subjek S11 tidak melakukan kesalahan utama dalam
mengerjakan soal nomor 1a. Hanya saja ada kesalahan subjek S11
dalam melakukan perkalian silang, walaupun hal tersebut tidak
mempengaruhi hasil akhir jawaban subjek S11.
iii. Subjek S14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 4.4 Jawaban Subjek S14 Nomor 1a
Jenis kesalahan utama yang dilakukan subjek S14 adalah
kesalahan teknis. subjek S14 salah dalam melakukan perkalian
silang dengan melompati langkah perkalian silang.
iv. Subjek S22
Gambar 4.5 Jawaban Subjek S22 Nomor 1a
Jenis kesalahan utama subjek S22 adalah kesalahan teknis.
Subjek S22 salah dalam melakukan perkalian silang dengan
melompati langkah perkalian silang.
v. Subjek S21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.6 Jawaban Subjek S21 Nomor 1a
Subjek S21 tidak melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal
nomor 1a.
vi. Subjek S26
Gambar 4.7 Jawaban Subjek S26 Nomor 1a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kesalahan utama yang dilakukan subjek S26 adalah kesalahan
menggunakan data. Hal tersebut dikarenakan subjek S26 salah
dalam mensubstitusikan panjang dari sisi 𝐴𝐵.
b. Hasil jawaban subjek untuk soal nomor 1b.
i. Subjek S03
Gambar 4.8 Jawaban Subjek S03 Nomor 1b
Subjek S03 melakukan kesalahan utama dalam menggunakan
data. Hal tersebut dikarenakan subjek S03 menganggap besar
sudut lain yang belum diketahui sama, padahal belum tentu sama
besar.
ii. Subjek S11
Gambar 4.9 Jawaban Subjek S11 Nomor 1b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kesalahan utama subjek S11 adalah kesalahan dalam
menggunakan data. Subjek S11 salah dalam mensubstitusikan
nilai dari cos 120°.
iii. Subjek S14
Gambar 4.10 Jawaban Subjek S14 Nomor 1b
Jenis kesalahan utama subjek S14 untuk mengerjakan nomor 1b
adalah kesalahan teknis. Subjek S14 melakukan kesalahan
dengan melakukan perkalian dua buah bilangan negatif.
iv. Subjek S22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.11 Jawaban Subjek S22 Nomor 1b
Jenis kesalahan utama subjek S22 adalah kesalahan teknis.
Subjek S22 tidak dapat mengidentifikasi penyelesaian yang tepat
sehingga proses yang dilakukan hanya mengarah kepada
penyelesaian yang lebih susah.
v. Subjek S21
Gambar 4.12 Jawaban Subjek S21 Nomor 1b
Jenis kesalahan utama subjek S21 adalah melakukan kesalahan
teknis dengan mendahulukan operasi pengurangan daripada
operasi perkalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
vi. Subjek S26
Gambar 4.13 Jawaban Subjek S26 Nomor 1b
Kesalahan utama yang dilakukan subjek S26 adalah kesalahan
teknis. Kesalahan tersebut meliputi subjek S26 yang salah dalam
menentukan penyelesaian yang tepat dengan mengecilkan besar
sudut agar mudah menghitung nilai 𝑐𝑜𝑠 −nya.
c. Hasil jawaban subjek untuk soal nomor 2.
i. Subjek S03
Gambar 4.14 Jawaban Subjek S03 Nomor 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Jenis kesalahan utama subjek S03 adalah kesalahan teknis.
Subjek S03 salah dalam melakukan penyederhanaan untuk
bilangan pecahan.
ii. Subjek S11
Gambar 4.15 Jawaban Subjek S11 Nomor 2
Jenis kesalahan utama subjek S11 adalah kesalahan konsep.
Kesalahan tersebut meliputi subjek S11 yang menganggap
panjang dari suatu garis bernilai negatif.
iii. Subjek S14
Gambar 4.16 Jawaban Subjek S14 Nomor 2
Subjek S14 melakukan jenis kesalahan utama yaitu kesalahan
konsep. Subjek S14 menggunakan konsep Pythagoras untuk
segitiga sembarang.
iv. Subjek S22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.17 Jawaban Subjek S22 Nomor 2
Jenis kesalahan utama yang dilakukan subjek S22 adalah
kesalahan konsep. Kesalahan tersebut dikarenakan subjek S22
menggunakan konsep Pythagoras untuk segitiga sembarang.
v. Subjek S21
Gambar 4.18 Jawaban Subjek S21 Nomor 2
Subjek S21 melakukan kesalahan teknis. Subjek S21
mendahulukan operasi pengurangan daripada perkalian.
vi. Subjek S26
Subjek S26 tidak mengerjakan soal nomor 2 dikarenakan S26
tidak cermat dalam mengerjakan soal sehingga subjek S26
langsung mengerjakan nomor 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
d. Hasil jawaban subjek untuk soal nomor 3.
i. Subjek S03
Gambar 4.19 Jawaban Subjek S03 Nomor 3
Kesalahan utama yang dilakukan subjek S03 adalah kesalahan
konsep. Kesalahan tersebut dapat dilihat dari subjek S03 yang
salah dalam menentukan sudut lain yang belum diketahui, subjek
S03 tidak menggunakan pengetahuannya mengenai hubungan
antar sudut.
ii. Subjek S11
Gambar 4.20 Jawaban Subjek S11 Nomor 3
Jenis kesalahan utama subjek S11 adalah kesalahan konsep.
Subjek S11 salah dalam menentukan sudut lain yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
diketahui dan subjek S11 juga tidak menggunakan
pengetahuannya mengenai hubungan antar sudut.
iii. Subjek S14
Gambar 4.21 Jawaban Subjek S14 Nomor 3
Subjek S14 melakukan kesalahan utama yaitu kesalahan konsep.
Subjek S14 salah dalam menentukan sudut lain yang belum
diketahui dan subjek S14 tidak menggunakan pengetahuannya
mengenai hubungan antar sudut.
iv. Subjek S22
Gambar 4.22 Jawaban Subjek S22 Nomor 3
Jenis kesalahan utama subjek S22 adalah kesalahan konsep.
Kesalahan tersebut dapat terlihat dari subjek S22 yang
menggunakan rumus secara tidak jelas.
v. Subjek S21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.23 Jawaban Subjek S21 Nomor 3
Kesalahan utama yang dilakukan subjek S21 adalah kesalahan
konsep. Kesalahan tersebut meliputi subjek S21 yang salah dalam
menentukan sudut lain yang belum diketahui.
vi. Subjek S26
Gambar 4.24 Jawaban Subjek S26 Nomor 3
Kesalahan utama yang dilakukan subjek S26 adalah kesalahan
konsep. Kesalahan tersebut dapat terlihat dari kesalahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
menentukan sudut lain yang belum diketahui dan salah dalam
menggunakan rumus aturan sinus.
e. Hasil jawaban subjek untuk soal nomor 4.
i. Subjek 03
Gambar 4.25 Jawaban Subjek S03 Nomor 4
Jenis kesalahan utama subjek S03 adalah kesalahan teknis.
Subjek 03 tidak bisa menyelesaikan proses pekerjaannya karena
bingung dalam langkah selanjutnya.
ii. Subjek S11
Gambar 4.26 Jawaban Subjek S11 Nomor 4
Subjek S11 tidak melakukan kesalahan utama dalam
mengerjakan soal nomor 4.
iii. Subjek S14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Gambar 4.27 Jawaban Subjek S22 Nomor 4
Jenis kesalahan utama subjek S14 adalah kesalahan teknis.
Subjek S14 tidak mengetahui langkah selanjutnya dalam
mengerjakan soal nomor 4.
iv. Subjek S22
Gambar 4.28 Jawaban Subjek S22 Nomor 4
Kesalahan utama subjek S22 adalah kesalahan menggunakan
data. Subjek S22 salah dalam menuliskan rumus aturan cosinus.
v. Subjek S21
Gambar 4.29 Jawaban Subjek S21 Nomor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Subjek S21 melakukan kesalahan utama yaitu kesalahan
menggunakan data. Subjek S21 salah dalam menuliskan aturan
cosinus.
vi. Subjek S26
Gambar 4.30 Jawaban Subjek S26 Nomor 4
Jenis kesalahan utama yang dilakukan subjek S26 adalah
kesalahan menggunakan data. Subjek S26 salah dalam
mensubstitusikan data yang tidak diperlukan.
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis kesalahan
subjek bergaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik serta mengetahui
faktor penyebab kesalahan siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut peneliti
memilih kasus di SMA Santo Mikael Yogyakarta. Dalam bagian berikutnya
akan dijelaskan apa saja kecenderungan subjek bergaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik dalam melakukan kesalahan utama, dan juga akan
dijelaskan faktor penyebab kesalahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Berdasarkan hasil kuesioner dari kelas X MIPA SMA Santo Mikael
diperoleh fakta siswa di kelas X MIPA mempunyai tiga gaya belajar yang
berbeda. Gaya belajar yang dominan dimiliki oleh siswa di kelas X MIPA
adalah gaya belajar visual yaitu 9 siswa dari 21 siswa. Peneliti juga
memberikan sebuah tes di kelas X MIPA, tes tersebut berbentuk uraian agar
peneliti dapat melihat cara berpikir siswa secara runtut. Dari hasil pekerjaan
siswa peneliti menjumpai beberapa kesalahan siswa dalam
mengerjakannya. Peneliti menggunakan acuan dari Budiyono untuk
menentukan letak kesalahan siswa.
1. Subjek Bergaya Belajar Visual
Kesalahan yang dilakukan siswa bergaya belajar visual pada
subjek S03 dan subjek S11 adalah sebagai berikut:
a) Kesalahan Menggunakan Data
Kesalahan dalam menggunakan data yang dilakukan subjek
bergaya belajar visual terletak pada nomor 1b. Kesalahan
menggunakan data meliputi subjek yang salah dalam
menambahkan data yang tidak diperlukan dan salah dalam
mensubstitusikan data ke variabel.
Penyebab kesalahan subjek tersebut dikarenakan subjek
tidak mengetahui rumus yang harus digunakan sehingga subjek
terkesan memberikan penyelesaian yang asal-asalan. Subjek juga
kurang dalam berlatih mengerjakan soal sehingga jika menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
soal tertentu maka akan terlihat asing terhadap penyelesaian dari
soal tersebut.
b) Kesalahan Teknis.
Kesalahan teknis yang dilakukan terletak pada nomor 2 dan
4. Kesalahan tersebut meliputi subjek yang salah dalam melakukan
penyederhanaan bilangan pecahan dan tidak mengetahui langkah
selanjutnya.
Penyebab kesalahan yang dilakukan dikarenakan subjek
tidak cermat dalam melakukan penyederhanaan sehingga berakibat
pada proses jawaban setelahnya. Subjek juga tidak menguasai
pengetahuan dasar sehingga tidak dapat meneruskan proses
pekerjaannya ke langkah selanjutnya.
c) Kesalahan Konsep
Kesalahan konsep adalah kesalahan utama yang cenderung
dilakukan subjek bergaya belajar visual. Kesalahan konsep yang
dilakukan oleh subjek terletak pada nomor 2 dan 3. Kesalahan
tersebut meliputi subjek yang salah dalam menentukan rumus dan
menentukan besar sudut lain yang belum diketahui.
Penyebab dari kesalahan konsep adalah subjek hanya
mengetahui satu alternatif penyelesaian yang pernah diajarkan oleh
guru sehingga subjek juga menggunakan cara yang sama. Padahal
cara yang serupa akan menjadi tidak cocok dengan konsep panjang
suatu garis yang selalu positif. Jadi guru kurang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
memberikan alternatif cara lain dalam menjawab soal. Penyebab
lain subjek salah dalam bagian konsep adalah subjek tidak
menggunakan pengetahuan sebelumnya mengenai hubungan antar
sudut untuk menentukan besar sudut yang belum diketahui. Jenis
soal tersebut juga merupakan jenis soal yang baru menurut subjek,
sehingga subjek merasa asing dalam proses pengerjaannya.
2. Subjek Bergaya Belajar Auditorial
Kesalahan yang dilakukan subjek yang mempunyai gaya belajar
auditorial pada subjek S14 dan S22 adalah sebagai berikut:
a) Kesalahan Teknis.
Kesalahan teknis adalah jenis kesalahan yang cenderung
dilakukan subjek yang mempunyai gaya belajar auditorial.
Kesalahan teknis terjadi pada nomor 1a, 1b, dan 4. Indikasi subjek
mengalami kesalahan teknis meliputi subjek salah dalam
melakukan operasi perkalian, salah dalam mengalikan dua buah
bilangan negatif, salah dalam mengidentifikasi langkah yang tepat,
dan tidak dapat melanjutkan proses pekerjaan.
Faktor penyebab kesalahan teknis subjek dikarenakan subjek
tidak cermat dalam proses perkalian silang dengan melompati
langkah sebelumnya sehingga hasil perkalian silang subjek tidak
tepat. Kesalahan subjek yang salah dalam mengalikan dua buah
bilangan negatif juga dikarenakan subjek kurang cermat dalam
melakukan operasi perkalian. Penyebab lainnya adalah subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
jarang berlatih dan belajar matematika sehingga subjek tidak teliti
dalam mengerjakan soal sederhana. Karena jarangnya subjek
berlatih mengerjakan soal matematika tersebut juga
mengakibatkan subjek tidak bisa mengidentifikasi langkah
penyelesaian yang tepat dan benar.
b) Kesalahan Konsep.
Selain kesalahan teknis, subjek dengan gaya belajar
auditorial juga cenderung melakukan kesalahan konsep. Kesalahan
tersebut dilakukan subjek saat mengerjakan soal nomor 2 dan 3.
Indikasi dari subjek yang melakukan kesalahan konsep dapat
dilihat dari subjek yang tidak menggunakan rumus sesuai kondisi
yang berlaku.
Faktor penyebab subjek melakukan kesalahan konsep
dikarenakan subjek tidak menguasai materi aturan sinus dan
cosinus, sehingga subjek tidak maksimal dalam menerapkan rumus
aturan cosinus untuk menjawab permasalahan yang ada. Subjek
juga kurang menggunakan waktunya untuk belajar matematika dan
mengasah kemampuannya dalam mengerjakan soal aturan sinus
dan cosinus.
c) Kesalahan Menggunakan Data.
Kesalahan menggunakan data yang dilakukan subjek
bergaya belajar auditorial terjadi pada nomor 4. Kesalahan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dapat terlihat dari subjek yang salah dalam menuliskan aturan
cosinus.
Faktor penyebab kesalahan subjek dalam menuliskan rumus
aturan cosinus dikarenakan subjek tidak memperhatikan penjelasan
guru yang sudah pernah memberikan soal serupa dengan
jawabannya. Subjek justru tidak menggunakan aturan cosinus
ketika mengerjakannya. Hal ini menandakan bahwa subjek tidak
memahami sungguh-sungguh materi aturan sinus dan cosinus.
3. Subjek Bergaya Belajar Kinestetik
Kesalahan subjek dengan gaya belajar kinestetik pada subjek S21
dan S26 dapat dirangkum sebagai berikut:
a) Kesalahan Teknis.
Kesalahan teknis merupakan kesalahan yang cenderung
dilakukan subjek dengan gaya belajar kinestetik. Kesalahan teknis
untuk subjek dapat dijumpai pada proses pekerjaan subjek nomor
1b dan 2. Kesalahan tersebut dapat terindikasi dari kesalahan
subjek dalam mendahulukan operasi pengurangan daripada operasi
perkalian dan memilih penyelesaian yang kurang tepat.
Faktor penyebab kesalahan subjek dikarenakan subjek susah
dalam menghilangkan kebiasaan buruknya yaitu mendahului
operasi pengurangan daripada perkalian, padahal subjek sudah
mengetahui jika hal yang dilakukannya salah. Terkait subjek yang
tidak tepat memilih penyelesaian yang tepat dikarenakan subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
tidak menguasai materi relasi antar sudut dengan baik, sehingga
penyelesaian yang dipilihnya kurang tepat.
b) Kesalahan Konsep.
Kesalahan konsep yang dilakukan subjek terletak pada
nomor 3. Kesalahan tersebut dapat dilihat dari subjek yang salah
dalam menentukan besar sudut lainnya.
Faktor penyebab subjek melakukan kesalahan dikarenakan
subjek tidak menggunakan pengetahuan sebelumnya mengenai
hubungan antar sudut.
c) Kesalahan Menggunakan Data.
Kesalahan menggunakan data juga merupakan kesalahan
yang cenderung dilakukan oleh subjek bergaya belajar kinestetik.
Kesalahan yang dilakukan subjek ada pada nomor 1a dan 4.
Indikasi dari subjek yang salam dalam menggunakan data adalah
subjek salah dalam mensubstitusikan data, menuliskan rumus
aturan cosinus, dan mensubstitusikan data yang tidak diperlukan.
Faktor penyebab kesalahan subjek dikarenakan subjek
terburu-buru dan tidak teliti dalam mensubstitusikan data sehingga
mendapatkan hasil yang kurang tepat. Penyebab subjek salah
dalam menuliskan rumus aturan cosinus juga karena waktu yang
tinggal sedikit sehingga terburu-buru dalam mengerjakan. Subjek
yang salah dalam mensubstitusikan data yang tidak diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
dikarenakan subjek tidak paham dengan pertanyaan yang diberikan
dan memberikan penyelesaian yang asal-asalan.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menghadapi beberapa kesulitan atau hambatan dalam
melaksanakan penelitian yang dilakukan di SMA Santo Mikael Yogyakarta
untuk kelas X MIPA. Kesulitan atau hambatan yang dijumpai penulis adalah
sebagai berikut:
1. Peneliti kurang menggali informasi lebih dalam mengenai beberapa
informasi pada saat wawancara.
2. Kuesioner hanya dilakukan sekali yaitu saat materi aturan sinus dan
cosinus sehingga memungkinkan adanya perubahan gaya belajar siswa
setelah penelitian dilakukan.
3. Peneliti hanya menggunakan satu instrument yaitu lembar kuesioner
untuk menentukan gaya belajar yang dimiliki siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil analisis tes diketahui bahwa subjek-subjek yang telah dipilih
berdasarkan kritetia tertentu melakukan kesalahan-kesalahan dalam
mengerjakan soal tes. Kesalahan subjek tersebut dalam mengerjakan
soal tersebut jika ditinjau dari gaya belajar meliputi:
a) Subjek dengan gaya belajar visual cenderung melakukan kesalahan
utama dalam hal konsep. Kesalahan tersebut berupa subjek tidak
menggunakan rumus yang tepat dalam menyelesaikan
permasalahan.
b) Subjek dengan gaya belajar auditorial cenderung melakukan
kesalahan utama dalam hal konsep dan teknis. Subjek masih
melakukan kesalahan dalam melakukan perhitungan dan tidak dapat
mengidentifikasi penyelesaian yang tepat, serta subjek juga salah
dalam menerapkan rumus yang tidak sesuai dengan syarat
berlakunya rumus tersebut.
c) Subjek dengan gaya belajar kinestetik cenderung melakukan
kesalahan utama dalam hal menggunakan data dan teknis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Kesalahan subjek tersebut meliputi subjek yang salah menuliskan
data yang ada serta salah dalam melakukan operasi perhitungan.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan subjek melakukan kesalahan dalam
mengerjakan soal tes antara lain:
a) Subjek dengan gaya belajar visual
i. Subjek tidak memahami materi aturan sinus dan cosinus. Subjek
dalam menyelesaikan soal atau permasalahan terkadang masih
bingung untuk menggunakan aturan sinus atau aturan cosinus.
ii. Subjek jarang berlatih untuk mengerjakan soal-soal.
iii. Subjek kurang mengetahui materi dasar yang memiliki kaitan
dengan materi aturan sinus dan cosinus.
b) Subjek dengan gaya belajar auditorial
i. Subjek tidak memahami materi aturan sinus dan cosinus. hal
tersebut mengakibatkan subjek tidak maksimal dalam
menerapkan rumus aturan sinus atau aturan cosinus dalam
menyelesaikan persoalan.
ii. Subjek jarang berlatih mengerjakan soal-soal latihan.
iii. Subjek malas untuk belajar matematika.
iv. Subjek tidak memperhatikan penjelasan guru di depan kelas.
c) Subjek dengan gaya belajar kinestetik
i. Subjek tidak memahami materi dasar atau materi sebelumnya
yang berkaitan dengan materi aturan sinus dan cosinus.
ii. Subjek jarang berlatih mengerjakan soal-soal latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Selain faktor-faktor di atas, ada juga faktor-faktor umum yang
menyebabkan subjek mengalami kesalahan, yaitu guru kurang dalam
memberikan soal latihan dan alternatif cara menjawab. Kemudian
kondisi kelas yang tidak kondusif seperti subjek yang ramai sendiri juga
mengakibatkan proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Guru hendaknya peka terhadap kesalahan sederhana yang dilakukan
siswa berulang-ulang dan memberikan arahan yang baik untuk
menghindari kesalahan-kesalahan yang sederhana. Guru juga hendaknya
mampu menerapkan metode pembelajaran yang mendukung siswa
dengan gaya belajar yang berbeda. Seperti menggunakan gambar atau
tulisan untuk siswa dengan gaya belajar visual. Kemudian metode
pembelajaran untuk siswa dengan gaya belajar auditorial yaitu dengan
melakukan pengulangan-pengulangan beberapa konsep matematika.
Guru juga dapat memberikan alat peraga atau alat bantu lain yang
sekiranya bisa diperagakan dan dipraktikkan untuk siswa kinestetik.
2. Bagi Siswa
Siswa sebaiknya lebih memperhatikan ketika guru menjelaskan
materi dan tidak mengobrol dengan siswa lain. Siswa juga sebaiknya
menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran untuk belajar materi
matematika, bisa dengan mengerjakan soal-soal latihan dari buku atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
sumber belajar lain sehingga keterampilan dalam menjawab persoalan
dapat ditingkatkan. Siswa sebaiknya dalam belajar juga menyesuaikan
dengan gaya belajarnya masing-masing, sehingga bisa memperoleh hasil
yang maksimal.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini bisa menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya
untuk lebih fokus pada kesalahan siswa dalam mengerjakan soal dan cara
untuk mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut sesuai dengan gaya
belajar siswa. Peneliti selanjutnya juga dapat meninjau jenis kesalahan
siswa dari gaya belajar lain atau bahkan meninjau dari hal lain seperti
perbedaan gender. Kemudian peneliti selanjutnya juga bisa
memperhatikan pemilihan sekolah untuk dijadikan tempat penelitian,
peneliti selanjutnya dapat mempertimbangkan background siswa di
beberapa sekolah berbeda untuk kemudian dipillih satu sekolah yang
sesuai untuk penelitian tersebut. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan
dua atau tiga instrument untuk menentukan gaya belajar yang dimiliki
siswa untuk memverifikasi hasil dari kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hafizh, Mushlihin. Pengertian Gaya Belajar.
http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-gaya-belajar.html.
20 Februari 2018.
Bire, Arylien Ludji, Uda Gerardus, dan Josua Bire. 2014. Pengaruh Gaya Belajar
Visual, Auditorial, dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa. 44, (2),
168-174.
Budiyono. 2008. Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita Dalam Pembelajaran
Matematika. 11, (1), 1-8.
Davidman, Leonard. 1981. Learning Style: The Myth, the Panacea, the Wisdom.
62, (9), 641-645.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2010. Quantum Learning: Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Gafri, Syandi. Pengertian Gaya Belajar dan Teori Gaya Belajar Menurut Ahli.
http://blogpsikologi.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-gaya-belajar-dan-
teori-gaya.html. 10 Februari 2018.
Irawan, Ruly. Aturan Sinus dan Cosinus.
http://soulmath4u.blogspot.co.id/2014/03/aturan-sinus-dan-cosinus.html.
01 Oktober 2017.
Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. 2015. Penelitian
Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Math, Nina. Jenis-jenis Kesalahan dalam\ Menyelesaikan Soal Matematika.
https://ninamath.wordpress.com/2014/04/12/jenis-jenis-kesalahan-dalam-
menyelesaikan-soal-matematika/. 03 Maret 2018.
Muflihah, Siti Miftakhul, Baiduri, dan Akhsanul In’am. 2015. Analisis Kesalahan
Siswa Menyelesaikan Soal Matematika Dalam Bentuk Cerita Ditinjau Dari
Gaya Belajarnya. Malang: Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang.
Private Learning Center. 2014. Kuesioner Penentuan Gaya Belajar Siswa.
https://www.tobecourse.com/wp-content/uploads/2014/09/Kuesioner-
Penentuan-Gaya-Belajar-Siswa.docx. 03 Maret 2018.
Rahayu, Dwi Puji. (12 Juli 2017). Analisa Kesalahan Siswa Pada Materi Operasi
Hitung Aljabar. Kompas. https://www.kompasiana.com/dwipujira/analisa-
kesalahan-siswa-pada-materi-operasi-hitung-
aljabar_593e1668dd0fa819377c6412. 19 Februari 2018.
Rahmania, Listia dan Ana Rahmawati. 2016. Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Persamaan Linear Satu Variabel. 1, (2), 165-
174.
Reiner, Cedar and Daniel Willingham. 2010. The Myth of Learning Style.
September 2010, 33-35.
Romadiastri, Yulia. 2012. Analisis Kesalahan Siswa Matematika Dalam
Menyelesaikan Soal-Soal Logika. Semarang: Jurnal PHENOMENON. Vol.
2, No. 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Sinaga, Bornok. dkk. 2017. Buku Guru Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas X.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
_________. 2017. Matematika SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
TIM PPL FKIP USD. 2013. Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan. Yogyakarta: USD.
Widyaningrum, Amalia Zulvia. 2016. Analisis Kesulitan Siswa Dalam
Mengerjakan Soal Cerita Matematika Materi Aritmatika Sosial Ditinjau
Dari Gaya Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Metro. 1, (2), 166-190.
Yahya, A Halim Fathani. Memahami Keragaman Gaya Belajar Pebelajar.
https://masthoni.wordpress.com/2009/07/19/memahami-keragaman-gaya-
belajar-pebelajar/. 12 Februari 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Surat Izin
LAMPIRAN 2 : Validasi Pakar
LAMPIRAN 3 : Instrumen Penelitian
LAMPIRAN 4 : Hasil Observasi Pembelajaran
LAMPIRAN 5 : Transkrip Wawancara
LAMPIRAN 6 : Hasil Kuesioner Siswa
LAMPIRAN 7 : Hasil Jawaban Tes Siswa
LAMPIRAN 8 : Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN 1
SURAT IZIN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN 2
VALIDASI PAKAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
A. Validasi Dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
B. Validasi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
LAMPIRAN 3
INSTRUMEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
A. Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara bagi Guru
Tujuan : Mengetahui keadaan kelas secara umum dan metode
pembelajaran guru
Responden : Guru Matematika Kelas X
Nama :
Nomor Daftar Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1 Metode apa yang sering digunakan
dalam mengajar?
2 Bagaimana keadaan siswa di kelas
ketika belajar matematika khususnya
materi Trigonometri
3 Bagaimana kesulitan siswa terhadap
belajar matematika khususnya materi
Trigonometri?
4 Mengapa materi Trigonometri
dianggap sulit bagi siswa?
5 Apa saja kesalahan siswa saat
mengerjakan soal matematika
khususnya materi Trigonometri?
6 Apa saja faktor penyebab kesalahan
siswa dalam mengerjakan soal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Pedoman Wawancara bagi Siswa
Tujuan : Mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan siswa dalam
menjawab soal
Responden : Siswa kelas X
Nama :
Kelas :
Nomor :
Nomor Daftar Pertanyaan Ringkasan Jawaban
1 Bagaimana cara kamu belajar
matematika khususnya materi
Trigonometri?
2 Jelaskan secara lisan cara kamu
mengerjakan soal tes tersebut?
3 Apakah ada kesulitan saat
mengerjakan soal tersebut?
4 Mengapa hal tersebut sulit
menurut kamu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
B. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Hari, tanggal :
Sekolah :
Praktikan :
Aktivitas Guru di Kelas
No Aspek yang Diamati Ya Tidak
I. PRAPEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat
pembelajaran, dan media
2. Memeriksa kesiapan siswa
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan Materi Pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan
hierarki belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan
B. Pendekatan/strategi Pembelajaran
1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4. Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi
5. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
6. Mengakomodasi adanya keragaman budaya
Nusantara
7. Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
waktu yang telah dialokasikan
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar
1. Menunjukkan keterampilan dalam
penggunaan media
2. Menghasilkan pesan yang menarik
3. Menggunakan media secara efektif dan
efisien
4. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan
Siswa
1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
2. Merespon positif partisipasi siswa
3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa
dan siswa-siswa
4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon
siswa
5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang
kondusif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Melakukan penilaian awal
2. Memantau kemajuan belajar
3. Memberikan tugas sesuai dengan
kompetensi
4. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi
F. Penggunaan Bahasa
1. Menggunakan Bahasa lisan secara jelas dan
lancer
2. Menggunakan Bahasa tulis yang baik dan
benar
3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang
sesuai
IV. PENUTUP
A. Refleksi dan Rangkuman Pembelajaran
1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
2. Menyusun rangkuman dengan melibatkan
siswa
B. Pelaksanaan Tindak Lanjut
1. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian remedi
2. Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas
sebagai bagian pengayaan
Sumber dari buku Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
(PPL FKIP: 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Aktivitas Siswa di Kelas
No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak
1 Siswa siap mengikuti proses
pembelajaran
2 Siswa memperhatikan penjelasan
guru/praktikan
3 Siswa menanggapi pembahasan
pelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting
5 Siswa mengerjakan tugas dengan
baik
6 Siswa aktif dalam bertanya
7 Siswa aktif dalam menjawab
pertanyaan guru
Sumber dari buku Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
(PPL FKIP: 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
C. Lembar Kuesioner
Kuesioner Gaya Belajar Siswa
Tujuan : Mengetahui gaya belajar yang dimiliki siswa
Nama :
Kelas :
Nomor :
Petunjuk pengisian angket:
1. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan cermat dan teliti!
2. Berilah tanda ceklist √ pada isian yang cocok!
3. Isilah dengan jujur, karena hasilnya tidak mempengaruhi nilai apapun
4. Setelah selesai, cek kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang
terlewatkan
BAGIAN 1
No. Pernyataan Sering Kadang-
kadang
Jarang
1 Saya rapi dan teratur
2 Saya cenderung berbicara dengan cepat
3 Saya suka merencanakan kegiatan
beberapa hari sebelumnya
4 Saya tidak mudah terganggu dengan
keributan
5 Saya lebih ingat apa yang dilihat
daripada apa yang didengar
6 Saya dapat menghafal cukup dengan
membayangkannya saja
7 Saya sulit mengingat perintah yang
diucapkan langsung, kecuali dituliskan
dan meminta orang untuk
mengucapkannya kembali
8 Saya lebih suka membaca daripada
dibacakan
9 Saya suka mencoret-coret selama
menelepon atau mendengarkan guru
10 Saya lebih menyukai
menggambar/melukis daripada musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
11 Saya sering tahu apa yang harus
dikatakan tetapi tidak terpikir kata-kata
yang tepat
12 Saya lebih suka melakukan peragaan
daripada hanya sekedar berbicara
BAGIAN 2
1 Saya sering berbicara kepada diri
sendiri saat melakukan kegiatan
2 Konsentrasi saya mudah terganggu jika
ada kebisingan
3 Saya suka ikut menggerakkan bibir saat
membaca
4 Saya membaca keras-keras dan
mendengarkan
5 Saya suka mengulang dan meniru nada
dan perubahan suara, misalnya
menirukan suara di televisi atau radio
6 Saya sulit untuk menulis tetapi mudah
untuk bercerita
7 Saya berbicara dengan berirama (tidak
datar)
8 Saya seorang yang pintar berbicara
9 Saya lebih suka music daripada
lukisan/gambar
10 Saya belajar melalui mendengar dan
mengingat apa yang
dibicarakan/diobrolkan daripada apa
yang dilihat
11 Saya banyak berbicara, suka berdiskusi,
dan menjelaskan panjang lebar
12 Dalam mengingat sesuatu, saya lebih
baik mengeja/membaca keras-keras
daripada menuliskannya
BAGIAN 3
1 Saya berbicara dengan agak lambat
2 Saya sering ingin menyentuh orang
untuk mendapatkan perhatiaannya
3 Saya cenderung berdiri dekat-dekat saat
berbicara dengan seseorang
4 Saya menyukai gerakan dan banyak
bergerak
5 Saya belajar melalui praktik dan
mencoba-coba
6 Saya bisa menghafal sambil berjalan
dan melihat
7 Saya sering menggunakan jari untuk
menunjuk saat membaca
8 Saya banyak menggunakan Bahasa
isyarat tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
9 Saya tidak bisa duduk tenang dalam
waktu yang lama
10 Saya suka meluangkan waktu untuk
berolahraga atau kegiatan fisik lainnya
11 Saya merasa kesusahan belajar
mengenai hal yang abstrak
12 Saya susah mengingat sebuah tempat
kecuali pernah berada ditempat itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
D. Lembar Tes
Kisi-kisi Soal Tes
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
Nomor Soal
3.9 Menjelaskan
aturan sinus dan
cosinus
3.9.1 Menemukan konsep
aturan sinus
3.9.2 Menemukan konsep
aturan cosinus
4.9 Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
aturan sinus dan
cosinus
4.9.1 Menggunakan konsep
aturan sinus dalam
menyelesaikan masalah
1a, 3
4.9.2 Menggunakan konsep
aturan cosinus dalam
menyelesaikan masalah
1b, 2, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Soal Tes Matematika
Aturan Sinus dan Cosinus
Nama :
Kelas :
Nomor :
Petunjuk Soal
1. Kerjakan soal dibawah ini secara mandiri!
2. Kerjakan dengan teliti!
3. Tidak diperbolehkan menggunakan Handphone, buku catatan atau buku
paket!
4. Waktu mengerjakan soal hanya 80 menit
Soal Essai
1. Diketahui segitiga ABC , dengan ukuran panjang sisi dan sudut-sudutnya
sebagai berikut.
a. Jika 𝑐 = 10, ∠𝐴 = 30°, 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐵 = 30°, maka hitung panjang sisi AC !
(Gambarkan terlebih dahulu segitiga yang dimaksud)
b. Jika 𝑎 = 4, 𝑏 = 6, 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐶 = 120°, maka hitung panjang sisi 𝑐!
(Gambarkan terlebih dahulu segitiga yang dimaksud)
2. Diketahui panjang sisi-sisi segitiga 𝑃𝑄𝑅 yaitu 3, 5,p q dan 7r . Hitung
nilai tangen untuk sudut R! (Gambarkan terlebih dahulu segitiga yang
dimaksud)
3. Pada latihan mengendarai suatu kapal cepat di perairan, lintasan latihan
didesain seperti pada gambar di bawah. Pengemudi harus mulai dari titik A
dan bergerak ke arah barat daya dengan membentuk sudut 60° ke titik B,
kemudian bergerak ke arah tenggara dengan membentuk sudut 45° ke titik
C. dilanjutkan kembali ke titik A. Jarak titik B ke C sejauh 12 km. Hitung
panjang lintasan si pengemudi kapal cepat tersebut! (sin 75° =√2+√6
4)
𝐴
𝐵
𝐶
60°
12 45°
𝐷
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
4. Diketahui segitiga 𝑃𝑄𝑅 yang memiliki sisi 𝑝, 𝑞, dan 𝑟. Pada segitiga
tersebut berlaku (𝑝 − 𝑞)(𝑝 + 𝑞) = 𝑟(𝑟 − 𝑞√3). Hitunglah besar sudut 𝑃!
~Selamat mengerjakan, semoga sukses~
Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1a
Diketahui: Panjang sisi 10c cm, 30 , 30A B
Ditanya: Panjang sisi AC ?
2
Jawab:
Karena besar sudut dalam segitiga adalah 180 , maka dapat dihitung besar
sudut C .
180 ( )C A B
180 (30 30 )
180 60
120
C
C
C
Menggunakan aturan sinus
sin sin
c b
C B
10
sin120 sin 30
b
10 sin 30
sin120
110
21
32
103
3
b
b
b
6
Jadi, panjang sisi AC adalah 10
3√3 cm
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
3 5
7
1b
Diketahui: Panjang sisi 4, 6,a b dan 120
Ditanya: Panjang sisi c ?
2
Jawab:
Menghitung panjang sisi c dapat menggunakan aturan cosinus 2 2 2
2
2
2
2
2 cos
16 36 2.6.4 cos120
116 36 48
2
52 24
76
76
2 19
8,717797887
c a b ab C
c
c
c
c
c
c
c
6
Jadi panjang sisi c adalah 2 19 cm 2
2
Diketahui: 𝑝 = 3, 𝑞 = 5, 𝑟 = 7
Ditanya: tangen untuk sudut 𝑅?
2
Jawab:
Menghitung besar sudut 𝑅 dapat menggunakan aturan cosinus 2 2 2
cos2
25 9 49cos
2.5.3
1cos
2
120
q p rR
qp
R
R
R
Maka tangen untuk sudut R adalah
tan 120° = −√3
6
Jadi, nilai tangen sudut 𝑅 adalah −√3
2
𝐴 𝐵
𝐶
4 6 120°
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
3
Diketahui: Besar sudut A adalah 60° sedangkan panjang 𝐵𝐶 adalah 12
km
Ditanya: Panjang lintasan seluruhnya?
2
Jawab:
Terlebih dahulu menentukan besar sudut C dan B yaitu 45° 𝑑𝑎𝑛 75°
Untuk menghitung panjang sisi AB dapat menggunakan aturan sinus
sin sin
12
sin 60 sin 45
12 sin 45
sin 60
126
3
4 6
BC AB
A C
AB
AB
AB
AB
Untuk menghitung panjang sisi AC dapat menggunakan aturan sinus
sin sin
12
sin 75 sin 60
12 sin 75
sin 60
2 612
41
32
6 2 6
3
6 6 18
3
2 6 3 2
2 6 6 2
AC BC
B A
AC
AC
BC
BC
BC
BC
BC
Sehingga panjang lintasan seluruhnya dapat dihitung dengan
11
𝐴
𝐵
𝐶
60°
12 45°
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
4 6 12 2 6 6 2
6 6 6 2 12
AB BC AC
AB BC AC
35,18221983AB BC AC
Jadi, panjang seluruh lintasan adalah 35,18221983 km 2
4 Diketahui: Segitiga 𝑃𝑄𝑅 dengan (𝑝 − 𝑞)(𝑝 + 𝑞) = 𝑟(𝑟 − 𝑞√3)
Ditanya: Besar sudut 𝑃? 2
Jawab:
(𝑝 − 𝑞)(𝑝 + 𝑞) = 𝑟(𝑟 − 𝑞√3)
𝑝2 − 𝑞2 = 𝑟2 − 𝑟𝑞√3
𝑝2 = 𝑟2 + 𝑞2 − 𝑟𝑞√3 Menggunakan aturan cosinus:
𝑝2 = 𝑟2 + 𝑞2 − 2𝑟𝑞 × cos 𝑃 Maka dapat diperoleh
𝑟2 + 𝑞2 − 𝑟𝑞√3 = 𝑟2 + 𝑞2 − 2𝑟𝑞 × cos 𝑃
2𝑟𝑞 × cos 𝑃 = 𝑟𝑞√3
cos 𝑃 =1
2√3
𝑃 = 30°
11
Jadi, besar sudut 𝑃 adalah 30° 2
Total 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
LAMPIRAN 4
HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
LAMPIRAN 5
TRANSKRIP
WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Transkrip Wawancara dengan Guru
P : Selamat siang Pak
G : Iya selamat siang.
P : Di sini saya mau mempertanyakan beberapa pertanyaan untuk keperluan
penelitian saya. Untuk yang pertama ketika mengajar di dalam kelas X
MIPA metode apa yang sering digunakan oleh Pak Petrus?
G : Metode diskusi dengan siswa, jadi pemberian contoh, Jadi, kalo di sini
dengan cara menjelaskan diskusi dengan siswa, tanya jawab itu untuk
menjelaskan, karena nanti kalo diskusi siswa langsung terus siswa itu nanti
bisa ndak jalan, karena siswanya yang tidak begitu pandai
P : Kemudian ketika bapak mengajar di X MIPA, bagaimana sih keadaan
siswa di kelas ketika belajar, ketika berdiskusi tersebut, khususnya materi
Trigonometri?
G : Coba diulang lagi?
P : Keadaan siswa di kelas ketike berdiskusi, ketika sedang proses
pembelajaran, waktu materi Trigonometri ini seperti gimana Pak?
G : Ya keadaan siswa ya memperhatikan, guru tu memperhatikan keseluruhan.
Dengan menjelaskan teori itu, nanti dengan menanyakan kepada siswa
lankah-langkah pembuktian rumus aturan sinus maupun aturan cosinus. Jadi
menggunakan yang sudah diketahui siswa diambil untuk menentukan rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
aturan sinus dan aturan cosinus. Kemudian siswa diberi contoh soal tentang
aturan sinus dan aturan cosinus
P : Kemudian adakah kesulitan siswa terhadap belajar matematika, khususnya
materi trigonometri tersebut?
G : Kelihatan untuk siswa itu agak sulit karena ada sin, cos, tan yang
merupakan perbandingan itu terasa sulit. Jadi sejak awal sudah dikatakan
kalau sin, cos, tan itu merupakan perbandinagn trigonometri, perbandinagn
sis-sisi pada segitiga. Tidak seperti pada aljabar yang lebih mudah, ada 𝑥
ada 𝑦 dan angka-angka. Itu (materi Trigonometri) harus menggunakan
sinus, cosinus, tangen. Lebih sulit memahaminya karana ada tambahan
sinus, cosinus,tangen.
P : Kemudian mengapa kok materi tersebut dianggap sulit bagi siswa tu kira-
kira kenapa Pak?
G : Ya dianggap sulit ya karena tidak hanya fungsi aljabar saja, tapi ada
trigonometri yang menggunakan sin, cos, tan. Sebenarnya sudah dijelaskan
mengenai sinus tu sin demi, cos itu cos sami, tan itu tan desa, untuk cosec
ya kebalikan dari sin, sec kebalikan dari cos, cot kebalikan dari tangen. Tapi
untuk anak-anak yang menghafalkan itu agak sulit.
P : Jadi lebih komplek begitu ya Pak, sudah ada trigonometri, sudah ada fungsi
aljabar?
G : Ya jadi tambah kompleks karena ada sinus, cosinus, tangen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
P : Kemudian menurut Bapak apa saja sih kesalahan siswa saat mengerjakan
soal trigonometri?
G : Untuk pembuktian, misalnya, siswa itu kurang memahami harus
menggunakan rumus apa. Menggunakan aturan sinus atau cosinus itu masih
sulit membedakannya. Soal ini harus menggunakan apa, jadi siswa masih
kesulitan dalam pemakaian rumus soal.
P : Kemudian kira-kira menurut bapak, apa sih faktor penyebab siswa salah
dalam mengerjakan soal Trigonometri seperti tadi pembuktian, sulit
membedakan, pemakaian rumus. Kira-kira faktor penyebabnya apa Pak?
G : Faktornya itu kurang memperhatikan untuk anak-anak sekarang,
perhatiannya tu agak kurang. Jadi masih suka, ada yang main-main tidak
mendengarkan yang dijelaskan bapak/ibu guru pada saat menjelaskan
materi maupun pemberian contoh soal itu anak-anak tidak sungguh-
sungguh memperhatikan. Jadi membuat dia salah karena perhatian siswa
agak kurang karena itu penyebabnya.
Transkrip Wawancara dengan Subjek S03
P : Kalau Anton belajar matematika khususnya belajar ini aturan sinus cosinus
tu gimana, susah nggak?
S03 : Lumayan susah.
P : Cara belajarnya gimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
S03 : Perhatikan guru jelaskan, terus kerjakan soal-soal supaya lebih cepat
mengerti
P : Kamu lebih cepat mengerti ketika mendengarkan guru menjelaskan atau
langsung mengerjakan soal sendiri?
S03 : Mengerjakan soal sih.
P : Jadi memperbanyak latihan gitu ya?
S03 : Iya.
P : Jelasin secara lisan nomor 1a itu gimana kamu cara ngerjainnya?
S03 : Nomor 1a?
P : Iya.
S03 : Yang dicari kan 𝑏-nya, jadi yang diketahuinya kan sudut 𝐶 eh, sudut 𝐴 dan
𝐵. yang mau dicari 𝑏, jadi pake rumus 𝑏
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐵=
𝑐
𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐶. Terus dikali, yang
𝐶-nya dikali sudut 𝐵 terus 𝑏-nya dikali sudut 𝐶. Kalo udah dikali terus kan
ini pindah disini 𝐶-nya, yang 𝑏-nya pindah ke sebelah kiri, 𝑏 sama dengan
𝑐. 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐵/𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐶.
P : Setelah ini menemui kesulitan untuk nomor 1a?
S03 : Kalo nomor 1 tidak.
P : Kenapa kok ditulis dikethaui dan ditanyakan dulu?
S03 : Soalnya sudah terlanjur kerja baru dibilang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
P : Ow ya baru nomor 1b ya, kemudian nomor 1b, kalau disini gimana cara
ngerjainnya?
S03 : Kalau disini lupa rumusnya, kerja pake rumus sendiri, bukan lupa sih,
Cuma ada kesulitan
P : Dimana kesulitannya?
S03 : Ini kan yang sudut C sudah diketahui, ini saya buat rumus sudut sendiri.
Soalnya kan sudutnya tidak diketahui untuk 𝐴 dan 𝐵-nya. Jadi saya buat 30
aja, karena dari awal ini (sudut 𝐶) kan 120, saya pake 30 supaya pas, 30 +
30 + 120 = 180. Jadi pas gitu.
P : Tapi apakah kamu menganggap segitiga ini sama (segitiga 1a dengan
segitiga 1b)?
S03 : Iya sih.
P : Nah kalo sama berarti panjangnya harus sama ya?
S03 : Iya.
P : Padahal di sini beda ya, 𝑏 = 6 (nomor 1b), kalo di sini 𝑏-nya segini (𝑏 =
10
3√3, nomor 1a). Berarti tidak selamanya ini (sudut 𝐴) 30° dan juga ini
(sudut 𝐵) 30°. Karena bisa aja ini (sudut 𝐴) 40° di sini (sudut 𝐵) 20°, yang
penting kan 60°?
S03 : Saya pikir itu kalo 30° kan itu sudut istimewa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
P : Kemudian menggunakan apa ini aturan sinus ya berarti ya. Kesulitannya
berarti di nentuin besar sudutnya ini berapa gitu ya?
S03 : Iya.
P : Kemudian kenapa dianggap sulit untuk menentukan sudutnya?
S03 : Nggak tau rumusnya.
P : Kemudian nomor 2 gimana cara kamu ngerjainnya?
S03 : Nomor 2 ini yang dicari sudut ya?
P : Yang dicari sudut 𝑅.
S03 : Kalo ini saya sampai sini ngerti, pas nentuin ini-nya nggak bisa.
P : Kenapa menggunakan aturan cosinus?
S03 : Karena yang dicari cos-nya, kalo dicari 𝑅-nya berarti harus pake rumus
𝑟2 = 𝑝2 + 𝑞2 − 2𝑝𝑞 × cos 𝑅.
P : Kemudian ketika sudah mengetahui cos R-nya, disini nulisnya ½ kan ya,
ini negative atau positif
S03 : Negatif.
P : Kemudian disini?
S03 : Ini harusnya negatif.
P : Kemudian bagaimana kamu bisa menentukan 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝑅-nya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
S03 : Ini sin-nya kan −3, terus 𝑅-nya ½, jadi saya bagi aja ½ bagi −3, baru kali
saya −3 semua biar −3-nya hilang.
P : Dapet 𝑠𝑖𝑛 𝑅 dari mana berarti? Oh tangen tu 𝑠𝑖𝑛
𝑐𝑜𝑠 gitu?
S03 : Iya, saya kali lagi akar 3 kali akar 3, jadi 3
P : Berarti kamu menggunakan 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 tu 𝑠𝑖𝑛 dibagi 𝑐𝑜𝑠 gitu?
S03 : Iya.
P : Kemudian 𝑐𝑜𝑠-nya sudah ketemu. Cuma tinggal 𝑠𝑖𝑛-nya, ini 𝑠𝑖𝑛-nya dapet
dari mana?
S03 : Kan segitiga, saya taruh 1 disini 2 sini. Lalu langsung pake rumus sudut
miring.
P : Jadi pake segitiga siku-siku ya?
S03 : Iya. Kayaknya ada yang salah
P : Iya nggak papa.
S03 : Kemudian nomor 3 itu gimana tu ngerjainnya?
P : Nomor 3, saya pake rumus aturan 𝑠𝑖𝑛𝑢𝑠, terus cari udah dapat, terus cari
lagi, kan ini cari 𝑏, 𝑏-nya udah dapat, terus pake 𝑏 cari 𝑐.
S03 : Emang yang ditanyakan apa disitu?
P : Yang ditanyakan tu, berapa jauh lintasan pengemudi kapal itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
S03 : Kok disini sudah nggak mulai ditulis diketahui ditanyakan kenapa?
P : Udah terburu-buru
S03 : Waktunya mepet ya?
P : Iya.
S03 : Kemudian, hasil akhirnya mana berarti?
P : Hasilnya nggak dihitung lagi, harusnya ini kayaknya ditambah, ditambah
lagi dengan 𝑎-nya.
S03 : Kemudian disini kamu, 𝑏/𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐵, nah 𝑏 per, 𝑏 kan disini, dengan 𝑠𝑖𝑛
yang ada disini, 𝑠𝑖𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐵, nah kamu mengasumsikan kalau 𝑠𝑖𝑛 𝑏-nya tu
𝑠𝑖𝑛 45, kenapa 45?
P : Soalnya disini kan 45, saya pikir aja disini 45, supaya bisa diketahui ini,
kalo ini 45 kan, 45+60 terus sudut 𝐶-nya tu itu sudah dapet sin 75, supaya
74+45 tu kan 120, tambah 60 jadi 180.
S03 : Ada kesulitan nggak untuk nomor 3 ini?
S03 : Sulit.
P : Yang mana sulitnya?
S03 : Bingung tentuin sudutnya.
P : Sudut yang di sini ya. Terus kamu berpikir kalo di sini sudut 45 karena
deket?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
S03 : Iya.
P : Eh maaf kembali, kalau ini kesulitannya dimana (nomor 2)?
S03 : Ini. Nentuin 𝑠𝑖𝑛 dan 𝑡𝑎𝑛, belum tau rumus yang pasti-nya. Soalnya ini
(proses) dibuat sendiri.
P : Kalo guru pernah mengajarkan ini?
S03 : Pernah sih.
P : Terus kenapa hal ini menjadi sulit?
S03 : Kayaknya saya kurang perhatikan, terus jarang juga kerja tugas. Kalo ada
pr kadang-kadang baru kerja, pas ulangan baru belajar.
P : Kemudian yang ini (nomor 4) susah untuk menentukan sudut yang ini ya,
kenapa kok dianggep susah?
S03 : Susah, karena saya nggak bisa itung sudut. Karena yang diketahui
sudutnya cuma 1, kalo 2 mungkin bisa dihitung.
P : Lalu sudah ada bantuin di sini, nggak kurang membantu ya? Ngasih
petunjuk nggak tentang 2 sudut yang di sini (sudut 𝐵 dan 𝐶)?
S03 : Tidak sih, kan ini 2 segitiga.
P : Kemudian nomor 4, coba jelasin gimana cara ngerjainnya?
S03 : Nomor 4 ini, ini pake rumus, kan 𝑝 kali 𝑝 jadi 𝑝 kuadrat, terus 𝑞 ini kali 𝑞
ini jadi −𝑞 kuadrat, terus yang 𝑟 lagi, 𝑟 dikali masuk, 𝑟 kuadrat terus 𝑟𝑞√3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Terus yang 𝑞-nya dipindahin, eh, iya 𝑞-nya dipindahin, terus pindah ke
sebelah, 𝑝-nya tinggal sendiri. Terus 𝑝 sama dengan 𝑟 kuadrat + 𝑞 kuadrat
dikali 2, ini langsung pake rumus cosinus. ini sampai cosinus, 𝑟𝑞√3, karena
disini √3, 𝑟𝑞√3 sama dengan √2, baru langsung cari 𝑐𝑜𝑠 𝑃-nya.
P : Ada kesulitan untuk mengerjakan ini?
S03 : Sulit.
P : Sulitnya mana?
S03 : Bingung cara kerjanya, sampe bagian sini udah nggak ngerti.
P : Kemudian kenapa kok itu menjadi sulit buat kamu?
S03 : Gak tau cara selanjutnya gimana lagi, pindahin yang mana, dicoret yang
mana, gak tau lagi.
P : Guru pernah ngasih soal ini nggak?
S03 : Pernah, pas terakhir sebelum ulangan kan ada masuk gurunya jelasin, ini
nomor terakhir, pas waktunya habis dia (guru) langsung jawab.
P : Kemudian jawaban akhir mana?
S03 : 𝐶𝑜𝑠 𝑃.
P : Yang ditanyakan padahal apa itu?
S03 : Sudut P.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
P : Besar sudut P, ini kan nilai dari 𝑐𝑜𝑠 𝑃, besar sudut P itu harusnya gimana
jawabnya?
S03 : Nentuin sudut ya.
P : Iya berarti dia harus blab bla derajat, gitu kan ya?
S03 : Iya.
P : Berarti dia harus menentukan, 𝑃-nya, 𝑃-nya itu kan sebuah derajat, gitu.
Kemarin stuck disini karena belum selesai atau memang sudah mentok sini?
S03 : Sampai sini aja, karena saya pikir pakai rumus yang cosinus.
P : Jadi selesai sampai disini, ini jawaban akhir ya.
S03 : Iya.
Transkrip Wawancara dengan Subjek S11
P : Kalo kamu belajar matematika khususnya aturan sinus dan cosinus tu
gimana?
S11 : Lebih sering ke nyoret-nyoret sih, kita tau rumusnya, kita hafal, terus kita
kerjain terus-terusan lah intinya, banyak latihannya
P : Kemudian untuk soal nomor 1, coba dijelasin cara mengerjakannya kamu
gimana 1a?
S11 : Kalo misalkan yang 1a ini kan kita ketahui ada c kecil ini garis panjang
dari A sampai B, itu 10 cm, terus ada sudut A sama sudut B, 30 derajat, kalo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
misalnya di suatu segitiga totalnya 180 derajat, jadi 30 tambah 30, 60
derajat, dikurangi sama 180, jadi kita tau sudut C itu 120 derajat. Yang kita
cari b kecilnya, yang C sampai A, berarti kan kita harus pake rumus sinus.
Yang kita mau cari kan b, berarti otomatis yang kita pake tu yang sin B juga
sama yang kita ketahui juga
P : Ada kesulitan nggak untuk mengerjakan soal nomor 1a?
S11 : Nggak ada.
P : Terus kemudian, disini apa maksudnya ini? b/sin 30, 10/sin 120, kemudian
sama dengan ruas kanan ini, ruas kirinya apa?
S11 : Harusnya b-nya masuk ke sini, ini kan dikali silang, b sin 20, 10 sin 30,
jadi entar kita tulis sin 30 itu berapa, sin 120 itu berapa. Karena kita cari b-
nya, nanti b-nya keluar.
P : Berarti ruas kiri sebenarnya apa, harusnya b gitu ya?
S11 : Ho’o.
P : Kemudian apakah ini hasil akhirnya?
S11 : Iya hasil akhirnya.
P : Bisa lebih sederhana lagi nggak?
S11 : Bisa nggak ya? 10 akar 3.
P : Menggunakan kali?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
S11 : Kali akar 3.
P : Kemudian yang untuk nomor 1b, coba jelasin kenapa kamu menggunakan
cosinus?
S11 : Kalau misalkan ini, bentar, kenapa ya, karena yang kita ketahui sudutnya
ini cuma satu, 120 derajat, kalau misalkan diketahui dua bisa kita pakai yang
sinus, jadi kalau yang diketahui cuma satu sudut kita pakai cosinus jadinya.
P : Kemudian 𝑐𝑜𝑠 𝐶 ya, berarti kan 𝑐𝑜𝑠 dari 120°, nah yakin gak cos 120° tu
1
2.
S11 : Kalau misalkan aku ini liat dari catetan, soalnya aku belum begitu hafal
yang 𝑐𝑜𝑠 dari 30 sampe 120 tu belum begitu hafal. Cuma liat catetan yang
pernah dikerjain.
P : Kesulitan nggak untuk nomor 1b?
S11 : Di cos-nya kak.
P : Kenapa kok sulit?
S11 : Soalnya aku gak punya catatan pasti tentang sin cos.
P : Kalo nilai sin kamu afal dari sudut berapa sampe sudut berapa?
S11 : Biasanya sih yang kepake 30° − 60° sih. Itu aja aku masih kadang salah,
gak gitu inget.
P : Kenapa kok nggak begitu inget?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
S11 : Soalnya tiap kali ada sin cos gitu nggak ada kasih sin 40° berapa sin 60°
jadi kadang pake catetan baru kerjain.
P : Apakah nggak ada catatan yang sin 0° sampai sin 90°?
S11 : Enggak kak, aku pernah nanya juga nggak dikasih tau, jadi kadang aku
nanya ama temen.
P : Oke, kemudian nomor 2, kamu masih pake aturan cosinus ya, kenapa pake
aturan cosinus?
S11 : Yang karena kita ketahui cuma panjang ini semua, jadi gampang kalau
misalkan kita ketahui ini semua, kita bisa lebih gampang masukin ke sini.
Kan karena kalo misalkan kita mau cari 𝑠𝑖𝑛-nya kan, kalo misalkan di sini
ada 𝑠𝑖𝑛-nya kita baru bisa pake yang sinus ini.
P : kemudian sampe sini, nah cosinus R itu kan −1
2 terus kamu menggambar
sebuah segitiga siku-siku, demi sami ya berarti, samping per miring,
sampingnya negatif 1, miringnya 2. Nah apakah ada panjang itu negatif 1?
S11 : Itu dia pertanyaannya, soalnya kan yang kayak kita ambil dari awal ini kan
ada 49 = 34 − 30 × cos 𝑅, jadi yang −30 × cos 𝑅 kita pindahin keluar
kan, sedangkan yang 34 ama 49 masuk jadi minus. Ngitung-nya dari sana
jadinya minus, 34 dikurangi 49.
P : Menjumpai kesulitan nggak waktu di sini (nomor 2)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
S11 : Ini doang sih, karena bingung kok ada hasil pengurangan yang lebih kecil,
yang ini 34 − 49 soalnya kan kemarin dikasih latihan kayak gini sih persis
cuman yang besar kurangi yang kecil.
P : Tapi kamu sadar ya kalo panjang itu nggak mungkin ada yang negative?
S11 : Ho’o, Cuma tulis dulu aja.
P : Kemudian untuk nomor 3, ini yang diketahui apa?
S11 : Yang diketahui ini.
P : Yang ditanyakan apa?
S11 : Yang kita cari, apa ya, 𝑐 kecil, oh yang kita cari ini berapa panjang lintasan
totalnya.
P : Iya benar, terus jawabannya mana?
S11 : Belum dijumlahin ternyata.
P : Berarti jawaban akhirnya yang?
S11 : Ini tambah ini tambah ini. Pake aturan cosinus.
P : Kemudian masih ini, disini 45 sini 75, kenapa disini bisa 45 derajat?
S11 : 45 derajat kalo gak salah ini dapat dari soalnya, dari soalnya, yang kita
nggak ketahui yang 75 derajat.
P : Ow padahal ini yg 45 derajat tu maksudnya diluar, berarti kira-kira ABC
tu berapa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
S11 : Berapa ya, 60, berarti 60 60.
P : Oh pertama kamu ngiranya
S11 : Ini 45-nya di dalam, jadinya 60 tambah 45 dikurangi 180. Kalo misalkan
diluar berarti pake aturan yang dalam-dalam itu?
P : Iya.
S11 : Itu lagi, itu lupa.
P : Ya nggak papa. Kemudian kesulitannya dimana yang nomor 3 ini?
S11 : Palingan di jumlah-jumlahinnya aja sih. Ini juga itungannya pasti salah
soalnya.
P : Iya yang pertama di sini, udah mulai rancu, 12 dibagi 1
2 kemudian dicoret,
tapi di sini 6?
S11 : Jadi kan 12 dibagi 1
2, jadi ilang, jadi kan 12 dibagi 2 berarti kan, eh, 12
dibagi 1
2 tu 6 kan ya? Berapa sih 12 dibagi
1
2 , eh, 6
P : Yakin 6?
S11 : Kan 12 dibagi, eh itu dikali, 12 dibagi 1
2 jadinya 24. Iya 24.
P : Iya berarti ini salah ya, kemudian ini kamu kali sekawan ya?
S11 : Iya buat ngilangin akar 3-nya.
P : Kemudian ini akar 3-nya hanya dikalikan dengan disini saja ya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
S11 : Iya.
P : Yang ini enggak?
S11 : Enggak, berarti harusnya sih iya, jadi 6√3. Cuma entar jadinya ribet.
P : Dibagian ini sulit ya?
S11 : Iya sulit.
P : Kenapa kok dianggep sulit?
S11 : Belum pernah dapet yang kayak gini.
P : Berarti latian soal gurunya juga belum?
S11 : Belum.
P : Kemudian waktu ini dianggep sulit nggak waktu menentukan sudutnya,
atau langsung anggep oh ya udah ini 45 aja.
S11 : Aku kepikirannya ini langsung di dalem, jadi langsung kepikiran gitu, jadi
nggak kepikiran di luar.
P : Terimakasih atas wawancaranya ya.
Transkrip Wawancara dengan Subjek S14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
P : Mau tanya dulu, kamu kalo belajar aturan sinus ama cosinus di rumah tu
kayak gimana?
S14 : Kalo di rumah gak pernah belajar aku kak.
P : Kenapa kok gak belajar di rumah?
S14 : Ya di satu sisi banyak acara di sisi lain dah terlanjur capek jadine males.
P : Kalo orang rumah nggak nyuruh belajar po?
S14 : Ya kadang nyuruh tapi orang rumah yo dah pada tau watak ku jadi-ne ya
dah biasa.
P : Kalo di sekolah?
S14 : Kalo di sekolah ya sama Pak itu, Pak Petrus. Ya kalo saya sih ya kadang
gak tau juga sih kak, kadang suka langsung kalo dong ya udah langsung
dong, tapi kalo kadang walaupun aslinya gampang cuma pas gak dong butuh
beberapa kali, butuh beberapa kali sampe dong.
P : Tapi lebih suka sama bapaknya ngejelasin gitu terus kamu belajar, atau
kamu belajar dari buku matematika sendiri?
S14 : Lebih suka dijelasin sih kak, jadi bapaknya ngasih contoh itu ngejelasin
ini-nya gimana-gimana gitu.
P : Kemudian kita beralih ke soal, untuk 1a itu coba jelasin secara singkat
gimana kamu ngerjainnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
S14 : Hehehe. . . 1a, 1a, 1a. 1a itu suruh nyari panjang sisi AC dari ini, kalo yang
ini kebetulan sebelum tes yang ini kan baru dipelajari, masih inget rumusnya
gitu. Jadi panjang a dibagi sin teta, sin teta a, terus yang selanjutnya, 10-nya
ini kan diambil dari panjang c itu udah diketahui, dibagi sin C, itu jadinya
berhubung sin C itu 120 derajat, seinget saya sin C itu setengah akar 3, tapi
gak tau itu bener atau enggak, Ha ini dikali silang terus dijumlah hasilnya
sepuluh akar tiga, tapi gak tau juga sih itu beenr atau enggak.
P : Coba kali silangnya, coba kali silangnya disini.
S14 : Ini, dikali-kan dengan satu per dua akar tiga, terus yang ini 10 ama
setengah, ini kan dicoret, a sama dengan 10 akar 3. Kalo aku sih gitu, tapi
gak tau juga sih ini bener atau enggak. Soalnya jujur aja kalo matematika
gak patio bisa sih kak. Yang ini langsung disambungin aja ke situ hehe.
P : Yaa, kemudian tadikan, yang ditanyakan apa ini?
S14 : AC.
P : Panjang AC, disini kamu menulisnya sebagai?
S14 : Itu panjang, pajang CB.
P : Panjang CB ya, Harusnya apa?
S14 : Harusnya b.
P : Udah kamu koreksi belum?
S14 : Belum sempet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
P : Terus untuk 1b gimana kamu cara ngerjainnya?
S14 : 1b, 1b, 1b mana 1b?
P : Eh sebentar sebelum ke situ, kok tadi nulisnya a kenapa?
S14 : Tadi?
P : Harusnya kan b kenapa a?
S14 : Mungkin karena itu ya, lupa liat rumus gitu, nginget rumus, tapi mungkin
lupa gak ganti ini-nya, gak merhatikan a b c, terus panjang a, panjang b,
panjang c
P : Ada kesulitan nggak untuk 1a?
S14 : Kesulitannya sih ya mungkin itu tadi, apa namnaya, kalo pas dong
langsung dong, tapi kalo pas enggak pun walaupun udah barusan dikerjain
tetep kadang suka bingung.
P : Kemudian 1b dijelasin secara singkat cara ngerjainnya gimana?
S14 : 1b sih, pake duh lupa aku namanya rumusnya, c kuadrat, karena 1b itu
yang dihitung panjang sisi c, sisi c itu kan berarti b, sisi c, nah sisi c. Kan
cari c itu sama dengan panjang AB. Kalo yang ini sih rumusnya itu
seingetnya ya ini, 𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2 − 2𝑎𝑏 × cos 𝐶. Ya itu langsung 𝑐2 = 42 +
62 − 2.4.6 × (−1
2). Kalo udah gitu ketemunya, karena tadi kan langsung
dihitung aja, jumlahnya kan 52 dikurangi 48 min setengah, nah 48 nya
dicoret, 52 dikurangi 24, 𝑐2 = 28, c itu diakar, 28 di akar, jadinya c-nya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
karena 28 gak bisa langsung, ya udah, kayaknya 7 kali akar 4, itu nanti kalo
di-nganu hasilnya jadi akar28.
P : Nggak kebalik ini?
S14 : Gak tau hehehe.
P : Ada kesulitan nggak untuk nomor 1b?
S14 : Kalo kesulitan mungkin rumus aja agak lupa
P : Kenapa kok sulit itu?
S14 : Kalo sulitnya sih ya karena mungkin kurang paham itu lho kak, belum
terlalu paham.
P : Kemudian disini, ini kan negatif 48, ini kali atau min?
S14 : Oh harusnya kali ya, kali min kali −1
2
P : Coba disini tulis, −48 × −1
2, terus ini ditulis 52, nah coba itu dikerjain.
S14 : 52 dikurangi 48 dikali min setengah, ini kali ini dulu ya berarti, 48 dikali
min setengah, 24, berarti plus ya kak ya? 52 plus 24, ohh . .
P : He’em, kemarin karena apa? Karena ini ya?
S14 : Ini ya, salah ini ya berarti. Ow iya, keingetnya ini karena langsung ditulis
min, ini jadinya 76.
P : Ya sip, kemudian lanjut aja soal nomor 2, gimana kamu cara ngerjainnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
S14 : Nomor 2 tu, segitiga PQR, diketahui panjang p sama dengan 3, panjang 1
sama dengan 5, panjang r sama dengan 7, ditanyakan tangen R, R itu, kalo
tan itu rumusnya depan bagi miring. Depannya itu yang r, panjang r,
miringnya, ha ini aku bingung miringnya itu, kalo yang miring itu jarak
terpanjang ya harusnya, berarti harusnya jarak terpanjang. Kak aku juga
bingung ini, kemarin tak hitung terus jadinya 7/3.
P : Kenapa pake Pythagoras?
S14 : Apanya?
P : Kesulitan dimana kamu nomor 2 ini?
S14 : Susahnya nentuin, kadang kalo belum nentuin gambarnya itu nentuin
panjang miring tingginya itu yang susah. Tapi kadang kalo pas, ya itu, kalo
pas dong bisa langsung nemuin, kalo pas enggak ya susah.
P : Terus itu kan kamu pake Pythagoras kan ya ini berarti?
S14 : Heem.
P : Nah kenapa pake Pythagoras?
S03 : Emm nggak tau rumusnya, nggak tau juga ini bener atau enggak. Daripada
nggak dikerjain.
P : Ya kemudian untuk nomor 3, gimana cara ngerjainnya?
S14 : Nomor 3 ini saya gak tau cara ngerjainnya, kemarin itu ngawur-ngawur
sih, ngawur-ngawur aja. Gak tau, kan ngitung panjang lintasan kan berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
suruh ngitungin panjang dari a ke c berapa, a ke b berapa, b ke c berapa, b
ke d berapa. Cuma aku waktu itu, ini kan tak kerjain terakhir jadinya gak
dong, karena gak dong tak kerjain terakhir, kerjain nomor 4 tapi ketok-nya
sama aja nomor 4 bikin bingung.
P : Oke nomor 3 berarti susah ya?
S14 : Iya kalo buat saya.
P : Kenapa kok susah?
S14 : Karena, apa ya, pemahaman untuk, memahami gambar ama rumusnya
yang belum itu, belum, rumusnya nggak dong. Rumusnya yang bener
gimana. Terus ini karena cuma diketahui satu (sudut pada gambar segitiga),
terus gambarnya gini kan jadi bikin bingung.
P : Terus kalo yang nomor 4?
S14 : Nomor 4 ini . . .
P : Emang belum selesai ya nomor 4?
S14 : Iya belum.
P : Kenapa?
S14 : Gak tau soalnya harus di-gimana-in lagi, kayaknya ingetnya tu rumusnya
gini cuma lupanya, kan ini kan ditanya besar sudut C. biasa kalo terus,
kadang biasanya ngitung angka terus diganti jadi bingung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
P : Berarti stuck sampai di sini ya?
S14 : Heem.
P : Kemudian mau tanya ini kan, b sama dengan 12 akar 6, sama dengan 2,
maksudnya apa ini kok bisa berubah ke sini?
S14 : Gak tau juga kak hehe. Saya juga bingung kak, itu kemarin apa ya mikirnya
tu, b.
P : Nggak papa kalo misalnya emang lupa nggak papa.
S14 : Heem.
P : Kemudian yang ini stuck ya sampe sini?
S14 : Stuck, gak tau, ini karena itung-itungan ngawur. Oh kalau gak salah ini
kan mau nyari panjangnya AC, tapi gak dong.
P : Yang mana, yang ini?
S14 : Ho’o tapi nggak dong, ya udah ngawur aja.
P : Ya sudah terimakasih ya.
S14 : Iya.
Transkrip Wawancara dengan Subjek S22
P : Iya, mau tanya pertama kamu kalo belajar aturan sinus cosu=inus itu kalo
di rumah gimana cara belajarnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
S22 : Kalo di rumah itu tu, paling, gimana ya, dibikin gambar juga, terfus gimana
caranya biar bisa ketemu lagi gitu.
P : Maksudnya ketemu lagi?
S22 : Contohnya kalo ada soal gitu dari gurunya, itu coba kerjain, kerjain pelan-
pelan sampe maksudnya hasilnya tu ketemu gimana sih caranya sambil liat
contoh juga.
P : Ow ya, oke, kamu lebih suka ketika gurunya menjelaskan gitu atau belajar
lewat buku sendiri?
S22 : Lebih mudah gurunya ngejelasin soalnya belum tentu juga kita dalam buka
buku gitu kita mengerti langsung soalnya dalam hal itu kan kita harus
praktik juga kan, aku lebih enaknya tu dijelasin sama guru, soalnya lebih
mudah.
P : Kemudian lanjut ke soal, coba itu kamu jelasin nomor 1a itu cara kamu
mengerjakannya gimana?
S22 : Nomor 1a itu jadi nah, kan ada aturannya kan mas, aturannya a/ sin B sama
dengan c/ sin C, nah hasilnya nanti, b-nya berapa kan belum ketemu, di per
sin-nya kan sin 30 dari sin B, terus sama dengan, c-nya sudah ketemu 10,
10 terus di sin, sin C ketemu dari sudut 180 dikurangi dalam kurung 30
ditambah 30 sama dengan 120, terus hasilnya itu sama dengan 10 dikali sin
120 per sin 30, sama dengan 10 dikali setengah akar 3 per setengah akar 3,
hasilnya b sama dengan 10 akar 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
P : Ada kesulitan ndak mengerjakan nomor 1a?
S22 : Enggak terlalu, pertamanya sih iya, ada yang belum tau itu tu caranya
gimana, kalo pake 𝑎
sin 𝐴=
𝑏
sin 𝐵 kok gak ketemu. Soale kan di sini hasil
derajatnya yang diketahui 𝑎 sama 𝑏. Nah aku pertamanya kayak gitu. Tapi
aku coba lagi, lihat-lihat lagi hasilnya ketemunya pake rumus yang 𝑏
sin 𝐵=
𝑐
sin 𝐶.
P : Mengapa kok, tadi kan ada kesulitan ya, untuk menentukan pertama pake
a/ sin A sama dengan b/sin B, kenapa kok hal itu menjadi sulit?
S22 : Nah pertamanya kan, aku tu lupa mas kalo nyari sudut C itu harus pake
yang 180° dikurangi hasil dari sudut 𝐴 sama sudut 𝐵. Jadi aku coba lagi, oh
gini caranya, kemudian ketemu.
P : Kemudian di sini, kalo di sini titik A, berarti panjang garis ini apa? Kalo
Pak Petrus dulu ngajarin?
S22 : Itu b?
P : Oh b.
S22 : Iya, soalnya di sini kan A, jadi ini b kecil, ini saya salah nulis juga, ini a
kecil terus di sini c kecil.
P : Oh gitu?
S22 : Iya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
P : Kalo yang ini?
S22 : Yang ini juga sama, eh
P : Tapi ini a-nya kecil?
S22 : Iya a-nya kecil, yang atas, berarti
P : Atau yang mana, yang bener yang ini (nomor 1a) atau yang ini (nomor
1b)?
S22 : Yang bener sebenarnya yang ini (nomor 1a), ini yang kebalik.
P : Ow ya, kemudian ini yakin nggak ini, 10 dikali sin 120° per sin 30°, ini
dapat dari mana ini?
S22 : Ini dapat dari.
P : Dari sini ya?
S22 : Iya.
P : Dari sini ke sini dapat dari mana? Proses apa yang dilakukan kamu?
S22 : Jadi yang 10 ini kita pindahin ke depan, dikali sin 120, kan yang b-nya
belum ketemu, kan kita cari yang b, hasilnya sin 30°, nah kita lihat sin dari
120 berapa.
P : Oke, melakukan apa ini?
S22 : Em per. . .perpindahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
P : Ya, kali silang gitu?
S22 : Iya kali silang.
P : Kalo kali silang gimana caranya?
S22 : Jadi 𝑏 dikali sin 120°, 10 dikali sin 30°.
P : Oke bisa ditulis di sini dulu 𝑏.
S22 : Ini dikasih per juga?
P : Iya heem, menurut kamu kalo perkalian silang gimana?
P : Oh gitu, terus nanti sampe ke sini gimana?
S22 : Sampe ke sini berarti, berarti ini kebalik, seharusnya, ow berarti saya
kurang teliti, seharusnya kan kalo 10 dikali ini, berarti 120 yang seharusnya
di bawah, terus yang sin 30° seharusnya di atas.
P : Ya terimakasih, kemudian lanjut ke 1b, coba jelasin secara singkat lagi
gimana proses pengerjaannya?
S22 : Yang 1b itu cuma nginget-ngignet aja sih mas, kan ada rumus yang c
pangkat 2, sama a pangkat 2 ditambah b pangkat 2 itu, terus dikurangi 2ab
cos C, berarti, nah kan yang diketahui kan a, a-nya itu 4, berarti 4 kuadrat
ditambah 6 kuadrat dikurangi 2 dalam kurung 4 kali 6-nya itu diketahui a
sama b-nya, terus cos 120, cos 120 itu hasil dari c-nya, kan yang ditanya itu
c, jadi nyarinya 4 kuadrat, 4 dikali 4, sama dengan 16, ditambah 36, dari
hasil 6 kali 6, terus dikurangi 48 dari hasil 2 kali 4 kali 6, terus dikali lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
cos dari 120 setengah akar 3. Terus habis itu c sama dengan 16 ditambah 36
sama dengan 52 dikurangi 48, terus dikali 1 per 2 akar 3, terus ini itu aku
pindah ke situ soale kan ini gak bisa dikurangi kata Pak Petrus, akhirnya aku
pindah ke sini jadi 48 cos setengah akar 3 sama dengan c dikurangi 52, ini
sebenernay pake cara sendiri ya mas, soale agak lupa kan, akhirnya cos
setengah akar 3 sama dengan, 48-nya aku pindah lagi ke kanan, jadi c
dikurangi 52 dikurangi 48, terus c-nya aku pindahin lagi, jadi c sama dengan
52 dikurangi 48, c sama dengan 9. Ini soalnya pake cara sendiri juga jadi
aku nyarinya gimana biar ketemu.
P : Kalau yang di sini 120° dari mana sampe mana, dari sini sampe sini?
S22 : Em, kalau aku, soalnya kan ini cuma C kan mas, berarti bisa juga sih sampe
sini, tapi pas kapan itu pernah juga aku lihat dari gambarnya Pak Petrus bisa
sini, soalnya kan di sini juga garis lagi, kalo itu menurut pemahamanku
sendiri.
P : Ada kesulitan nggak untuk nomor 1b?
S22 : Ya ada sih kesulitannya, dari nyari caranya perpindahan cosnya, gimana
sih cari 𝑐-nya itu kan, yang ditanya 𝑐, tapi yang diketahui 𝑎 sama 𝑏, padahal
dalam rumusnya tu aku taunya yang cos 𝐶, nah ini biasanya dikasih soal itu
yang ditanyain cuma 𝑐𝑜𝑠 𝐶 atau 𝑡𝑎𝑛 𝐶 atau apa gitu, yang ditanyain bukan
𝑐-nya. Jadi taunya cuma cos 𝐶 atau cos 𝐴 atau cos 𝐵.
P : Jadi yang menjadi sulit karena belum pernah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
S22 : Heem belum pernah dikasih soal disuruh nyari 𝑐-nya atau 𝑏 gitu.
P : Oke, kemudian di sini kan cos 120° itu setengah akar 3 ya, yakin cos 120°
itu setengah akar 3?
S22 : Sebenarnya sih enggak mas, soalnya lupa juga rumusnya, belum terlalu
afal sin cos-nya dari itu.
P : Kemudian di sini kan dipindah, 48 pindah sana gitu, yakin?
S22 : Sebenarnya enggak juga, karena belum tau cara yang asli gimana, aku jadi
belum bisa paham.
P : Kemudian ini cos setengah akar 3-nya ilang ya, c-nya pindah sini, terus
cos setengah akar 3-nya kemana ini?
S22 : Diilangin kalau aku, soalnya gak tau cara lainnya, akhirnya alternative aja,
pemikiran sendiri.
P : Oke, sekarang lanjut nomor 2. Nomor 2 kamu pake cara kayak gimana?
S22 : Nomor 2 itu aku ingetnya, kan yang ditanya itu tan 𝑅, jadi aku taunya,
tangen itu rumusnya ta desa kata pak petrus, nah tan itu depan bagi samping,
jadi yang depannya kan 7, sampingnya itu 5 dari R ini, ini kan R-nya, 7-nya
disini, jadi aku tulis 7 per 5. Gitu.
P : Ada kesulitan nggak untuk nomor 2?
S22 : Emm, ya lumayan sih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
P : Apa sulitnya?
S22 : Apa namanya tu, kan baru sekali juga dapet soal gini, gimana sih biar
ketemu, tapi aku inget-inget cuma cara yang ini aja.
P : Jadi sulit karena baru pertama juga?
S22 : Heem baru pertama juga.
P : kemudian ini kamu pake Pythagoras ya, karena tangen depan per samping,
ini konsep pyth, kemudian 7 per 5, kenapa nggak 7 per 3, kan sama-sama
samping juga, sampingnya R juga.
S22 : Tapi doalnya kan kalo samping aku mikirnya kan, di sini ini tu miringnya
mas, jadi aku anggepnya tu ini Cuma segiini, tapi ini tetep aku masukin ke
samping sini, jadi yang ini sudut miringnya, itu menurut saya.
P : Terus kenapa menggunakan Pyth?
S22 : em gimana ya, lebih itu sih mas, biar lebih tau aja.
P : Em oke, lebih tau maksudnya lebih tau apa?
S22 : Gambarnya itu lebih tau.
P : Kemudian nomor 3, kalo missal soalnya lupa bisa dibaca di situ ya, gimana
cara ngerjainnya?
S22 : Nomor 3 ini kan karena jarang ada soal panjang gini kan mas, jadi ini juga
pake pemikiran sendiri, jadi yang diketahui kan sudut A sama dengan 60,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
sudut B sama dengan 45, yang c diketahui 12 km, yang ditanya panjang
lintasan. Nah ini aku cuma pake pemikiran sendiri, di situ aja, di sini aku
nyari-nya yang ini, yang c atau apa ya, aku lupa, jadi 180 aku kurangi 60
ditambah 45 jadi 75, nah di sini kan ditulisnya sin dari 75, sin dari 75 aku
tulis rumusnya di sini, terus yang 12 itu dari c-nya ini, terus aku coret yang
4 sama 12-nya aku bagi semua, 12 bagi 4 kan 3, jadi akar 2 ditambah akar
6 dikali 3 sama dengan jadi yang akarnya itu aku ilangin jadi pangkat, 2
pangkat 2 ditambah 6 pangkat 2 dikali 3 sama denan 4 ditambah 12 dikali
3 sama dengan 16 dikali 3 sama dengan 48 km.
P : Ada kesulitan nomor 3?
S22 : Ya lumayan sih, soalnya kan, jadi tu sama, soalnya masih baru.
P : Kesulitannya dimana? Digambarnya atau soal ceritanya?
S22 : Di gambarnya juga, di gambar sama diceritanya.
P : Oke, kemudian di sini kamu mencari 75°, coba diinget-inget dulu kalo 75°
yang mana dari gambar ini? Yang ini kah atau yang ini?
S22 : Jadi 75. . .
P : Oh ini udah diketahui ya b-nya 45, oh berarti 75-nya c ya berarti. Oke
Sekarang kalo b-nya 45, tau dari mana kalo b-nya 45?
S22 : b-nya 45 aku cuma liat dari sini, kan di situ soalnya, em, dari titik A
bergerak ke arah barat daya, barat daya kan sini mas, terus nah aku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
ngeliatnya Cuma sudut 45, aku masih bingungya soalnya di sini masih ada
D dari ini-nya juga, makanya ya udah aku coba-coba aja pake 45-nya.
P : Oke lanjut nomor 4. Nah itu coba jelasin!
S22 : Nomor 4 itu pake rumus yang p dikurangi q sama p ditambah q, sama sih,
kemarin tu baru dikasih ama pak petrus, jadi r ya ini, dipangkatin semua,
kan dikali nih mas, p dikali p, ini dikali ini, kan min sama plus jadinya min,
nah dikurangi p akar 2 dikurangi q akar 2, eh pangkat 2 maksudku, sama
dengan r pangkat 2 dikurangi rq akar 3, jadi yang q-nya itu dipindah ruasin
ke kanan, jadi p pangkat 2 sama dengan r pangkat 2 ditambah, kan yang q
dipindah jadi plus, jadi ditambah q pangkat 2 dikurangi rq q akar 3. Terus
lanjut yang p pangkat 2 sama dengan, masih sama rumusnya cuma
perbedaannya di sini jadi aku kemarin ngingetnya sih gitu, 3-nya jadi di
depan, jadi 3-nya di depan juga aku nggak tau soalnya nggak terlalu
dengerin pas penjelasannya itu. Yang 3 jadi minus 3 rq cos P. Nah terus
yang sini, sini kan r, sini q akar 2 sama dengan 3 rq cos P, ini jadi, kemarin
tu dicoret r sama r, q sama q dicoret, jadi di sini kan tingaal akar 2, sama di
sini 3 cos P, cos-nya aku pindahin ke sini jadi akar 2 per 3 sama dengan
setengah akar 3, sudut P sama dengan 30.
P : Ada kesulitan?
S22 : Ya, kemarin tu kayaknya dibagian hasil terakhirnya ini.
P : Kenapa kok sulit?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
S22 : Kurang afal, 1
2√3 tu berapa sih.
P : Ow ya, kemudian di sini kan dijelasin kalo 3 dapet dari sini ya dipindah ke
depan, kemudian di sini rq akar 2 didapat dari mana, ini kan rq akar 3, terus
rq akar 2 dapet dari mana, atau salah tulis atau gimana?
S22 : rq akar 2 tu dari ini, apa Namanya, em, kayak ditambahin po ya, tapi tetep
2 gitu lho mas, jadi akar 2, jadi r sama q-nya dijadiin satu terus p-nya ini
kan diganti jadi cos P, kan yang ditanya kan sudut P.
P : Kemudian ini akar 2 per 3, kok di sini tiba-tiba jadi setengah akar 3, sini
akar 2 sini akar 3 tu dapat dari mana?
S22 : Itu diperkecil lagi sih, tapi kurang tau juga kan soale belum terlalu hafal,
soale kan ini baru kemarin pas sebelumnya.
P : Oke, terimakasih atas wawancaranya.
Transkrip Wawancara dengan Subjek S21
P : Kamu kalo misalnya belajar aturan sinus ama cosinus atau belajar
Trigonometri, itu gimana kalo pas di asrama?
S21 : Kalau saya tu kadang belajar sendiri.
P : Kenapa kok belajar sendiri?
S21 : Dari semua mata pelajaran tu saya paling suka matematika.
P : Oh gitu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
S21 : Iya kak.
P : Kalo belajar sendiri tu kenapa, kok gak belajar ama temen?
S21 : Soalnya kalo sendiri tu menurut saya tu saya lebih bisa lebih fokus saja
kak, kalo dengan temen tu banyak cerita banyak bercandanya.
P : Kemudian kalo sama guru tu?
S21 : Kalo sama guru sih enak, yang penting gurunya tu gampang diajak untuk,
apa, bisa memahami apa yang kita tanya.
P : Lebih suka belajar sendiri atau belajar sama guru?
S21 : Kalau saya sih kayaknya pertama diajarin guru terus itu belajarnya sendiri.
P : Sekarang beralih ke yang kamu kerjain, nomor 1a coba kamu jealsin secara
singkat gimana kamu ngerjain-nya kemarin?
S21 : Soalnya dibaca?
P : Nggak usah nggak apa-apa, dijelasin secara singkat kamu ngerjain-nya
gimana?
S21 : Kalo nomor 1 itu, pertama tu, biar kita tu nggak bingung kita tulis yang
udah diketahui aja, pertama kan yang di sini kan kita udah ketahui panjang
sudut C terus sama itu, sudut B sama A, terus tinggal dimasukin terus yang
di sini yang ditanya itu sudut AC, terus kita tinggal masukin ke rumus, kan
AC sama dengan sin B sama dengan AB per sin C, terus AB tu sama dengan,
AC tu sama dengan b, kita tulis b per sin B, terus AB tu sama dengan c, c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
per sin C, terus tinggal dimasukin angkanya, terus panjang sudut B sama
panjang sudut C terus dimasukin terus kan yang diketahui itu panjang sudut
B sedangkan yang dirumusnya ini sin C, kalau begitu sin C itu sama dengan
panjang suidut B tambah panjang sudut A dikurangi 180°, terus dimasukin
udah jadinya gini.
P : Mau tanya lagi kemudian di sini sin C, kemudian di sini kok bisa sin 180
dikurangi 60, kenapa nggak langsung sin C sama dengan ini aja?
S21 : Yang ini?
P : Iya.
S21 : Soalnya kemarin tu kita diajarinnya kayak gini.
P : Emm, terus ini malah jadinya 180 dikurangi 60 sin 60 gitu ya?
S21 : Iya.
P : Nggak ada kesulitan nomor 1a?
S21 : Nggak ada.
P : Kemudian lanjut nomor 1b, coba jelasin secara singkat!
S21 : Nomor 1b kalo saya sih selalu ditulis yang diketahui dulu, yang sudah
diketahui itu panjang a sama b, terus sama panjang sudut C, terus yang
ditanya itu panjang sudut C, terus kita pake aturan cosinus, terus kalo
dimasukin ke rumus jadinya c kuadrat sama dengan b kuadrat ditambah a
kuadrat dikurang 2a kali b cos 120, 120 tu didapat dari panjang sudut C,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
terus dimasukin angkanya, b kan sama dengan 4, 4 terus dimasukin 4
kuadrat ditambah 6 kuadrat dikurang 2 kali 4 kali 6 terus dikurangcos 120,
cos 120 tu sama dengan 180 dikurangi 60.
P : Ya, kemudian lanjut sampe sini, ada kesulitan nggak untuk 1b?
S21 : Kalo 1b sih, tapi menurut saya sih benar tapi nggak tau kok bisa salah.
P : Ada kesulitan nggak?
S21 : Kalau saya kemarin tidak sih.
P : Kemudian kalo di smp atau sma saya lupa, antara pengurangan sama
perkalian tu didahulukan mana?
S21 : Perkalian.
P : Nah tapi ini malah dikurangi dulu baru dikali ya, itu kan harusnya dikali
dulu baru dioperasikan sama ini. gitu
S21 : Oh ya
P : Kemudian nomor 2, mungkin jelasin secara singkatnya kenapa kamu pake
aturan cosinus, ini kan aturan cosinus ya?
S21 : Iya, em, kalau misalnya kita mau menentukan cosinus sama itu sinus kita
tu yang pertama kita lihat yang diketahui, terus yang ditanyakan sudutnya,
kita cari rumusnya yang hanya pake sudut aja, kalo pake sin itu kan
sudutnya 2 yang harus diketahui, sedangkan yang ini yang diminta hanya
satu, jadi saya pilih pake cara yang cosinus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
P : Oh sip, terus yang ditanyakan apa itu yang nomor 2?
S21 : Nomor 2 yang ditanya itu sudut R.
P : Hitung nilai tangen untuk sudut R. Berarti tangen untuk sudut R, ini kan
cos R ya padahal harusnya tangen R.
P : Kemudian ada kesulitan nggak untuk nomor 2?
S21 : Yang ini (hasil jawaban akhir yang tidak menjawab soal pertanyaan).
P : Kenapa kok sulit?
S21 : Enggak sih, cuma kurang baca ininya perintahnya. Soalnya ini kan bisa
dikasih masuk. Jadi cos, cos itu kan cos samping per miring, miringnya ini
terus sampingnya kayaknya yang ini, terus kalo tangen itu kan . . .
P : Oh pake Pythagoras?
S21 : Iya.
P : Kemudian ini ya, ini kan harusnya 34 dikurangi 30 kali cos 𝑅, ini boleh
dikurangi nggak berarti?
S21 : Disuruh dikurangi.
P : Oh gini dulu ke sini, 30 cos R sama dengan 34 dikurangi 49.
P : Oke berarti ini jawaban akhir ya?
S21 : Iya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
P : Karena ini ya taunya sudut R ya, belum baca kalo itu tangen?
S21 : Iya.
P : Kemudian kalo nomor 3 gimana?
S21 : Kalau nomor 3, kalau nomor 3 pake aturan sinus, pertama kan ditulis yang
diketahui. Sudut A sama dengan 60, sudut C sama dengan 75, sama ini
panjang ya, nomor 3, kayaknya yang nomor 3 saya agak kesulitan sedikit.
P : Oh kesulitan dimana?
S21 : Di. . . kalo yang diketahuinya sudah, tapi caranya aja yang bingung.
P : Berarti kalo misalnya gini, ini kan gambarnya ini kan, A-nya 60 itu bener,
C-nya 75, terus ini apa ini, C juga, sama ini?
S21 : Oh iya ding saya tulisnya dua.
P : Berarti sini berapa?
S21 : Kalau gitu nanti. . .
P : Sudut B berarti?
S21 : 45 ya?
P : Kenapa 45?
S21 : Soalnya katanya sih, panjang ini 90, kalo ininya 45 berarti di sininya 90
dikurangi 45.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
P : Kesulitan nggak untuk menentukan sudutnya?
S21 : Iya soalnya masih bingung panjangnya (besar sudut) berapa, tapi itu masih
kira-kira sih.
P : Kenapa kok dianggep sulit sama kamu?
S21 : Em gimana ya, soalnya apa ya, bingung.
P : Oh ya udah nggak apa-apa, kemudian ini sistem pencoretannya bener
nggak? Akar 2 sini akar 2, ini dicoret akar 2-nya juga dicoret ini bener atau
enggak? Menurut kamu aja.
S21 : Kalau menurut saya sih iya.
P : Ow ya, kemudian jawaban akhir mana?
S21 : Ini.
P : Padahal yang ditanyakan?
S21 : Yang ditanyakan itu panjang lintasan si pengemudi kapal.
P : Nah artinya tu apa panjang lintasan si pengemudi kapal.
S21 : Kalau gitu dihitung dari mulai kapalnya tu berjalan sampai ke akhir
P : Oke lanjut yang nomor 4, coba ulangi!
S21 : Kalo yang nomor 4 itu pertama yg diketahui tu kan p kurang q dikali p
tambah q sama dengan r kali r kurang q akar 3, terus yang ditanya sudut P.
Pertama kita jawabnya yang diketahui dulu, misalnya, yang diketahui kan p
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
kurang q dikali p tambah q sama dengan r kali r kurang r akar 3, kalau kita
misalkan hitung pake aljabar nanti tu kita dapatkan jawabannya dari ini tu
jadinya p kuadrat dikurang q kuadrat sama dengan r dikali r sama dengan r
kuadrat dikurang r dikali q akar 3 sama dengan qr akar 3, rumus ini tu sama
dengan rumus misalnya kita masukin pake rumus cosinus, jadinya tu nanti
p kuadrat sama dengan q kuadrat ditambah r kuadrat dikurang 2qr cos P
sama dengan p kuadrat, sama dengan q kuadrat ditambah r kuadrat dikurang
qr akar 3, terus yang sama dicoret, nanti sisanya tu sama dengan qr akar 3
sama dengan qr cos P, q sama r kan ini sama tinggal dicoret, nanti hasilnya
itu tinggal qr akar 3 sama cos P, jadi nanti jawaban akhirnya itu cos P sama
dengan akar 3.
P : Ada kesulitan nggak nomor 4?
S21 : Enggak ada, tapi cuma salah baca perintahnya aja.
P : Oh ya, harusnya apa tadi, hah salah baca perintahnya?
S22 : Yang ditanya itu sudut 𝑃 saja, tapi ini pake tangen.
P : Oh ya, kemudian di sini kan harusnya 2 qr ya?
S21 : Iya terus yang di sini juga.
P : Terus kenapa kok 2-nya lupa?
S21 : Ee, waktunya tu kak.
P : Ow ya terlalu mepet ya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
S21 : Iya.
P : Ow ya terimakasih ya.
Transkrip Wawancara dengan Subjek S26
P : Selamat siang, mau tanya dulu kamu kalo misalnya belajar matematika
khususnya ini aturan sinus cosinus kalo di asrama tu gimana?
S26 : Kalo di asrama cuma buka kembali, soalnya ada les, belajarnya di kelas.
P : Ada les dimana?
S26 : Di kelas, tapi beda gurunya, gurunya dari luar.
P : Kayak tambahan belajar gitu ya?
S26 : Iya tambahan belajar.
P : Itu kemudian lebih suka mana belajar sendiri atau diajarin gurunya?
S26 : Suka les.
P : Suka les ya, oke sekarang kita langsung ke soalnya saja. Untuk nomor 1a,
ini kan 1a, untuk nomor 1a coba kamu jelasin cara pengerjannya gimana?
S26 : Ehem . . .
P : Atau gimana sudah lupa? Atau mungkin dibaca saja apa yang diketahui
yang ditanya, kemudian mengapa menggunakan, ini kan aturan sinus,
kenapa menggunakan aturan sinus, dah gitu aja jelasinnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
S26 : Menggunakan aturan sinus?
P : Iya.
P : Gimana?
S26 : Menggunakan aturan sinus karena ini ada sisinya, sisi masing, masing-
masing memiliki sisi a dan b, yang memiliki sisi atau sudut ya, sudut ya.
P : Ada kesulitan nggak untuk nomer 1a?
S26 : Hem ya lumayan ya.
P : Apa yang menjadi sulit?
S26 : Meletakkan ini-nya kak, apa, masih bingung ini-nya letakkan yang 𝐴𝐶-nya
atau sin 𝐵 atau yang mana, 𝐴𝐵 atau 𝑠𝑖𝑛 mana lagi, sin 𝐵, sin 𝐶, sin 𝐴.
P : Jadi bingung ya, ini AC sin B, sin C, atau sin A gitu ya?
S26 : Iya.
P : Kenapa kok menjadi sulit buat kamu?
S26 : Karena dibalik-dibalik kak.
P : Oh terbalik-balik.
S26 : Iya terbalik-balik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
P : Kemudian saya mau bertanya ini kan AC per sin B, berarti AC per sin di
sini, oke kalau sekarang AB per sin 60, ab per sin 60, sin 60-nya dimana?
AB kan yang ini, sin 60, sin 60-nya dimana?
S26 : Harusnya sin 30 ya kak?
P : Harusnya sin?
S26 : 30.
P : Sin 30 yang mana?
S26 : Yang A.
P : Mengapa yang ini?
S26 : Sisi miring sisi depannya kak, jadi yang AB-nya, eh yang mana ya,
P : Dulu dapet sin 60-nya dari mana?
S26 : Itu dia kak, saya biasa kalo udah buru-buru gitu kak suka lupa biasanya.
P : Oh lupa, oke nggak papa, ini kan AB diubah menjadi 8, nah 8 dapet dari
mana?
S26 : 8 dari sisi AC-nya.
P : Oh sisi C padahal?
S26 : Yahhh, iya, biasa gitu kak saya suka lupa kalau cepat, kalau terlalu cepat
saya bisa lupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
P : Ya nggak papa, kemudian lanjut nomor 1b. ini gimana kamu ngerjainnya
pertama?
S26 : Pake cosinus kan kak?
P : Iya menggunakan aturan cosinus, gimana, kenapa kamu menggunakan
aturan cosinus?
S26 : Karena yang dicari, apa ya?
P : Yang dicari itu panjang sisi c.
S26 : Panjang sisi c, yang bingungnya di sini kak kemarin, yang C 120-nya kak.
P : Oke gimana?
S26 : Yang ini kak, 120 ini kak, kemarin saya bingung di situ kak, nanti
menentukan cos-nya 120 tetap atau diubah dulu cos-nya nanti.
P : Gimana maksudnya?
S26 : Maksudnya gini kak, 120 ini kak, kan pake aturan cosinus kan, ini 120 ini,
gimana ya, kayak cos yang lebih kecil atau tetep 120 aja.
P : Ow ya, lebih kecil maksudnya gimana?
S26 : Ini kayak gini kak, kemarin saya buatnya kayak gini kak
P : Oww jadi yang 120 ini diubah ke 60 ya, kenapa kok mau diubah ke 60 biar
apa?
S26 : Biar lebih mudah kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
P : Ow biar lebih mudah, kemudian ada kesulitan nggak untuk 1b?
S26 : Ada sih kak, bingung yang di sini tadi (∠𝐶 = 120° = 180° − 120° =
60°)
P : Oh yang tadi itu ya?
S26 : Iya.
P : Kenapa kok dianggep sulit menurut kamu?
S26 : cos 120° itu kan besar ya kak.
P : oke, ya siap, kemudian saya mau tanya kalo di sini, ow ya oke, 36 tambah
16 berapa?
S26 : Aduhhh, itu dia kak biasanya, kecepatan, terlalu cepat saya biasanya.
P : Kenapa nggak dikerjakan nomor 2?
S26 : Ehh.
P : Ya pertama ini kamu nulisnya nomor 1, terus nomor 2, padahal kalo saya
lihat ini nomor 1b sebenarnya.
S26 : Coba kak pinjem.
P : Iyahhh, aduh ini kecepatan kak biasanya saya.
S26 : Sudah saya cari nomer-nomer 2 mana.
P : Terlalu cepat kak ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
S26 : Waktunya kurang kah?
P : Bukan kurang sih, saya yang biasanya kira terlalu cepat, kurang teliti.
P : Oke nggak papa
S26 : Aduhh.
P : Nggak papa, oke nomor 3?
S26 : aih nomor 3 saya bingung kak yang di sini kak.
P : Ow, kenapa bingungya kenapa, sulit berarti?
S26 : Iya.
P : Kenapa kok dianggep sulit?
S26 : Aturan sinus saya kurang paham, aturan sinus.
P : Tadi kesulitannya yang mana tadi? Coba dijelasin kesulitannya apa!
S26 : Yang ini kak, yang nanti, nentuin mana per-per kayak gini (menunjuk
nomor 1a) sama aja kak, yang tadi ini, kebalik-balik.
P : Ow ya, kemudian kamu di sini menggunakan aturan sinus ya, kenapa
menggunakan aturan sinus kenapa nggak aturan cosinus saja?
S26 : Seharusnya cosinus ya kak?
P : Ya bener sih aturan sinus, cuma strategimu memilih aturan sinus kenapa?
S26 : Tapi bisa pake ini tidak, bisa pake cosinus tidak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
P : Tidak sepertinya.
P : Kenapa menggunakan aturan sinus?
S26 : Itu dia, saya bingung juga sendiri.
P : Terus akhirnya memutuskan menggunakan aturan sinus gitu ya?
S26 : Iya.
P : Oke, lebih mudah mana sih menurutmu, aturan sinus atau aturan cosinus?
S26 : Cosinus kalau saya.
P : Ow, kalau misalnya aturan cosinus lebih mudah kenapa menggunakan
aturan sinus di sini?
S26 : Iya kak?
P : Kan tadi kan aturan cosinus sama aturan sinus lebih mudah aturan cosinus,
kenapa kok tetep menggunakan aturan sinus, padahal kan aturan sinus lebih
susah tu menurut kamu, tapi kenapa kok menggunakan yang lebih susah?
S26 : Pengen coba.
P : Ow, ya kemudian di sini saya mau tanya, ini sin 75 per sin 𝐶 ya, di sini BC
per sin 𝐴, nah ini atasnya sin bawahnya juga sin gitu ya, kalau yang biasanya
kan panjang per sin, ini juga panjang per sin, ini kenapa kok sin per sin 75?
S26 : Aduh.
P : Dulu ngerjain-nya gimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
S26 : Dulu itu ngerjainnya ganti-ganti kak. Bingung kak mau ini sin 75 atau sin
AB, sin 75 per sin c, atau ab per sin C.
P : Terus akhirnya memutuskan menggunakan sin 75, mengapa kok akhirnya
menggunakan 75?
S26 : Nggak tau kak, di sini soalnya juga ada sin 75.
P : Oh akhirnya dipakai gitu ya, daripada nggak dipake. Oke terus tapi di
bawah berubah jadi sin 60 gitu ya?
S26 : Yahh.
P : Ya nggak papa, kemudian sin C, berarti c-nya 45°, sini 45°, kenapa kok
sini-nya 45°, tau dari mana kok sininya 45°?
S26 : Hah?
P : Paham nggak pertanyaan saya?
S26 : BC-nya kak, BC-nya 45°,
P : BC 45°? Kan sin C to, C kan di sini sudutnya, berarti kan suatu besar sudut
di sini, berarti sin 45°, berarti 45° punyanya C, tau dari mana kalo C-nya
45°, padahal yang diketahui kan 60° di sini? Tau dari mana? Prosesnya
kamu dapet C 45° tu dari mana?
P : Sebenernya bener, C itu 45°, tapi dapet dari mana itu?
S26 : C-nya 45°, dari sisi ininya kak BC-nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
P : BC-nya kenapa?
S26 : 45°, kan membentuk sudut 45° di titik C, membentuk sudut 45° di titik C.
P : Ya, yang betul membentuk sudutnya 45° di sini maksudnya bukan yang di
sini, nah sini 45°, kalo di sini kamu mengatakan 45° tu dari mana?
S26 : Ah, bingung kak.
P : Lupa?
S26 : Iya.
P : Ya udah nggak papa, kemudian sin 60° yakin akar 2 tambah akar 64?
S26 : Nggak tau ini kak, saya sinus ini bingung kak, kemarin waktu di les udah
ngikutin tapi masih bingung, bukan bingung sih, ketinggalan, kemarin apa
ya, masuknya agak telat, jadi udah dilewatin, jadi langsungnya ke aturan
cosinus.
P : Kemudian lanjut nomor 4?
S26 : Aduh yang ini benar-benar tidak paham kak.
P : Kenapa? Ada kesulitan ya nomor 4?
S26 : Kesulitan
P : Yang mana kesulitannya?
S26 : Ini kak, cara nentuin ini, cara masukinnya, maksudnya ininya. . .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
P : Gimana maksudnya? Kesulitannya apa yang ditemui kamu untuk nomor
4?
S26 : Menentukan ini-nya nih kak langkah-langkahnya ini kak, maksudnya
kayak gimana, apa, soalnya bagaimana lagi, bingung juga dengan soalnya
kak.
P : Kok menjadi sulit kenapa, kok bingung tu kenapa?
S26 : Belum kerjakan soal yang model kayak gini sih kak.
P : Itu padahal Pak Petrus kayaknya sudah pernah mengeluarkannya kalau di
latihan soal.
S26 : Iya?
P : Iya.
S26 : Saya tidak tahu kak.
P : Oh atau mungkin pas nggak masuk mungkin ya?
S26 : Iya mungkin.
P : Kemudian lanjut saja, di sini p min q, p plus q, sama dengan r kayak gini,
kemudian p, q-nya berubah jadi akar 3, nah dari mana q-nya bisa berubah
jadi akar 3?
S26 : Saya liatny di sini kak, q-nya jadi akar 3, saya liatny di sini jadi saya
ngikutnya ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
P : Oke, terus kamu melakukan perkalian ini ya, p kali p jadi p kuadrat, p kali
akar 3 p akar 3, negatif akar 3 kali p, negatif p akar 3, kemudian negatif akar
3 dikali akar 3 hasilnya 6?
S26 : Harusnya 3 ya.
P : Kenapa bisa 6 dulu?
S26 : Aduh ini terlalu cepat kak biasanya saya.
P : Oke kemudian di sini juga ya, ini gimana kamu prosesnya ruas kanan dari
sini ke sini?
S26 : Ih, ada r kuadrat ya.
P : Heem, r kuadrat, sini harusnya apa?
S26 : rq.
P : Kenapa kok bisa nulisnya cuma r sama yang dalem-nya kurung doang.
S26 : Itu lah kak, saya biasanya kurang teliti, kurang teliti dalam mengerjakan
soal.
P : Oke kemudian p kuadrat kurangi 6, oke, q-nya di sini ilang ya?
S26 : Iya kak.
P : Kenapa q-nya bisa ilang?
S26 : Hah?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
P : Ini kan p kuadrat kurangi 6, ini ilang memang dikurangi 0 ya, kemudian r
min q akar 3, r min akar 3, q-nya kok ilang itu gimana?
S26 : Harusnya ada, itu dia kak.
P : Sama ya, p kuadrat, r-nya juga ilang ya, akar 3 dikali akar 6, oke, kemudian
kamu akar. Gimana proses kamu dari ini ke sini?
S26 : Aduhh.
P : Akar, akar, akar 3 dikurangi 6, terus dapet 3 dikurangi 36 tu gimana?
S26 : Oh kemarin saya tu ini kuadratkan lagi kak, ini kuadrat, ini kuadrat juga,
jadi kayak gini kak.
P : Ow, padalah sebenernya ini kamu?
S26 : Langsung coret saja.
P : Kemudian 3 dikurangi 36 ya?
S26 : Aduh harusnya min.
P : Hehe, oke, terimakasih atas wawancaranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
LAMPIRAN 6
HASIL KUESIONER
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
LAMPIRAN 7
HASIL JAWABAN
TES SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
LAMPIRAN 8
DOKUMENTASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
A. OBSERVASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
B. PENYEBARAN KUESIONER DAN PELAKSANAAN TES
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
C. WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI