13
SATUAN ACARA PENYULUHAN COPD/PPOK Oleh : Kelompok X 1. Riski Febriansyah Putra (201210300511061) 2. Babul Qoidah (201210300511015) 3. Ganda Harsono (201210300511080) PROGRAM D-III KEPERAWATAN

SAP COPD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

satuan acara penyuluhan COPD

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN

COPD/PPOK

Oleh : Kelompok X

1. Riski Febriansyah Putra(201210300511061)

2. Babul Qoidah(201210300511015)

3. Ganda Harsono (201210300511080)

PROGRAM D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : COPD/PPOK

Sub Pokok Bahasan : Perawatan PPOK di Rumah

Sasaran : Keluarga pasien

Hari / tanggal : kamis, 18 juni 2015

Tempat : Ruang imam bonjol

Waktu : 10.00 10.30 (30 menit)

A. Latar Belakang

Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK), yang juga dikenal sebagai Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), merupakan obstruksi saluran pernafasan yang progresif dan ireversibel, terjadi bersamaan bronkhitis kronik,emfisema atau kedua-duanya (Snider, 2003)

Terdapat enam faktor resiko terjadinya PPOK yaitu merokok, hiperesponsif saluran pernafasan, infeksi jalan nafas, pemaparan akibat kerja, polusi udara, dan faktor genetik. Merokok dikatakan sebagai faktor resiko utama terjadinya PPOK

Dikatakan 80 90% kematian pada penderita PPOK berhubungan dengan merokok. WHO menyatakan hampir 75% kasus bronkitis kronik dan emfisema diakibatkan oleh rokok. Dilaporkan perokok adalah 45% lebih beresiko untuk terkena PPOK berbanding bukan perokok (WHO, 2010). WHO turut menyatakan bahwa perokok pasif beresiko tinggi, terutama pada anak-anak dan individu yang terpapar. Diperkirakan perokok pasif dapat meningkatkan resiko PPOK pada orang dewasa sebanyak 10 43% (COPD International, 2004).

B. TUJUAN

1.Tujuan instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan agar peserta atau keluarga klien dapat mengetahui tentang penyakit COPD/PPOK.

2.Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan, Keluarga mampu:

1. Keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian PPOK

2. Keluarga mampu menyebutkan kembali penyebab PPOK

3. Keluarga mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala PPOK

4. Keluarga mampu mendemontrasikan cara perawatan PPOK di rumah.

C.MATERI (Terlampir)

Materi yang akan di sampaikan adalah :

1) Definisi/pengertian dari PPOK?

2) Penyebabnya dari penyakit penyebab PPOK?

3) Tanda dan gejala dari penyakit PPOK?

4) Cara perawatan PPOK di rumah?

D.PESERTA

Peserta yaitu keluarga pasien dan pasien.

E. METODE

1. Ceramah

2.Tanya jawab

F. MEDIA PENYULUHAN

1.Leaflet

2. LCD

3.Materi yang akan disampaikan

G. SETTING TEMPAT

H. KEGIATAN PENYULUHAN

No

Waktu

Kegiatan

1.

5 Menit

Kegiatan membuka penyuluhan

a.Mengucap salam

b.Memperkenalkan diri

c.Menggali pengetahuan tentang

Penyakit PPOK

d. Menjelaskan tujuan yang akan

dicapai berkaitan dengan materi

penyuluhan yang akan disampaikan

2.

20

menit

Kegiatan inti

1) Menjelaskan definisi/pengertian dari PPOK?

2) Menjelaskan penyebabnya dari penyakit penyebab PPOK?

3) Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit PPOK?

4) Mendemonstrasikan cara perawatan PPOK di rumah?

3.

5 menit

Kegiatan menutup penyuluhan

1. Mengajukan pertanyaan sebagai evaluasi

2. Mengucapkan salam penutup.

I. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS

a.Pengorganisasian:

1. Moderator : Ganda Harsono

2.Penyaji : Riski Febriansyah Putra

3.Fasilitator dan Observer : Babul Qoidah

b.Uraian tugas

1.Moderator bertugas menjalankan jalanya acara penyuluhan dari awal hingga akhir penutupan acara

2.Penyaji bertugas menyampaikan materi penyuluhan yang telah disiapkan

3. Fasilitator bertugas menciptakan suasana penyuluhan yang nyaman dan

memotifasi peserta untuk bertanya

4.Observer bertugas mengamati jalanya acara penyuluhan

J.EVALUASI

1.Evaluasi proses

a) Masyarakat mengikuti kegiatan penyuluhan dari awal hingga akhir acara penyuluhan.

b) Penyaji dapat memberikan materi dan menjawab pertanyaan masyarakat dengan baik.

c) Penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

d) Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

2. Evaluasi hasil

a) Masyarakat tahu dan memahami sehingga menerapkan dalam praktiknya individu maupun kelompok seperti materi yang telah disampaikan dalam penyuluhan.

b) Masyarakat akan membagikan pengetahuannya yang telah di dapat dalam penyuluhan kepada masyarakat yang lainya.

Lampiran

Perawatan PPOK di rumah

A. Pengertian

PPOK adalah kumpulan penyakit paru yang menyebabkan gejala obstruksi saluran napas di dalam paru dan berlangsung kronis atau menahun.

PPOK adalah penyakit paru kronik dengan karakteristik adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsial, serta adanya respons inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya (GOLD, 2009).

PPOK/COPD (CRONIC OBSTRUCTION PULMONARY DISEASE) merupakan istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya (Price, Sylvia Anderson : 2005)

B. Penyebab

1. Merokok

2. Polusi udara atau lingkungan

3. Alergi kronis pada saluran napas

4. Infeksi saluran napas kronis atau berulang

5. Umur, jenis kelamin (predisposisi)

C. Tanda dan gejala

a. Sesak napas

b. Bentuk dada barel chest (Seperti tong)

c. Batuk kronik

d. Terbentuknya sputum

e. Dispnea

f. Takipnea

g. Inspeksi : barrel chest, penggunaan otot bantu pernapasan

h. Perkusi : hiperresonan, penurunan fremitus pada seluruh bidang paru

i. Auskultasi bunyi napas : krekles, ronchi, perpanjangan ekspirasi

j. Hipoksemia

k. Hiperkapnia

l. Anoreksia

m. Penurunan BB

n. Kelemahan

D. Perawatan PPOK di rumah:

a. Melakukan aktivitas perawatan diri

b. Menngkatkan immunitas

c. Menjaga lingkungan agar bebas dari polusi

d. Tidak merokok

e. Pengeluaran sekresi bronkial dengan cara: postural drainage, clapping, vibrasi danlatihan batuk efektif.

Postural drainage

Pengeluaran sekret dengan prinsip gravitasi bumi

Caranya:

Posisikan klien sesuai bagian paru yang mengandung banyak sekret (untuk membersihkan paru kanan maka klien miring kiri dan begitu juga sebaliknya), lanjutkan dengan prosedur clapping dan vibrasi, lakukan 10-15 menit

Clapping dan vibrasi

Caranya:

Atur posisi klien, duduk atau miring. Menepuk punggung dengan kedua tangan masing-masing sisi 30x tepukan, sampai ada rangsangan batuk. Vibrasi dilakukan dengan cara melakukan getaran-getaran lembut disamping depan cekungan iga saat klien menarik napas dalam.

Batuk Efektif

Caranya:

Anjurkan klien menarik napas dalam, tahan selama 3 detik dan batukkan,Sekret ditampung dalam sputum pot

Postural drainase, clapping, vibrasi dan batuk efektif dilakukan secara berurutan sebagai suatu paket manajemen pengeluaran sekret.

Managemen nutrisi pasien PPOK

Perhatian terhadap nutrisi harusnya dilakukan secara rutin pada semua pasien PPOK, dan juga kelainan atau penyakit lain. Kurang perhatian terhadap nutrisi bisa menyebabkan pasien menjadi lemah akibat penggunaan protein dalam otot respirasi mereka.Edukasi terhadap pasien meliputi anjuran berikut:

Makan dengan porsi kecil tapi sering, dianjurkan 6 kali sehari

Jika susah makan pagi, dicoba bentuk yang lebih lunak atau encer

Pastikan cukup intake vitamin E dan vitamin C, yang membantu mencegah infeksi, mengurangi inflamasi, dan membersihkan oksidan dalam asap rokok.

Manfaatkan minuman berenergi tinggi seperti jus buah segar

Pisahkan minuman atau kuah dari makanan

Hindari makanan yang keras atau kering, atau tambahkan saus atau custard(saus manis yang dibuat dari susu, telor dan gula)

Hindari makanan yang membentuk gas

Bersihkan gigi atau gunakan pembersih mulut sebelum makan jika obat inhalasiatau sputum menyebabkan bau atau rasa tidak sedap.

Makan tidak perlu tergesa-gesa, santai dan duduk dengan siku di atas meja untuk menstabilkan otot tambahan.

Pasien bisa mencoba mengurangi atau menghindari:

Makanan mengandung susu, jika sekresi dahak merupakan masalah, karena sekresi tersebut akan meningkatkan viskositas mukus

Kafein, berpotensi menyebabkan luka pada lambung, dan mudah terjadi pada pasien PPOK

Makanan pedas dan zat aditif

Alkohol, meningkatkan hipertensi pulmonal dan hiperkapnia pada PPOK, menyebabkan ngorok pada orang normal dan henti napas saat tidur (sleep apnea) pada pasien ngorok, mengurangi fungsi silia dan fungsi imun.

DAFTAR HADIR

NOTANGGALNAMAALAMATTTD

MEJA

: MODERATOR

: PENYULUH

: FASILITAROR

:PESERTA

: OBSERVER