14
SATUAN ACARA PENYULUHAN DEMAM KEJANG POKOK BAHASAN : Demam Kejang WAKTU : 30 menit HARI / TANGGAL : Sabtu, 30 Maret 2013 Jam : 10.00 wib TEMPAT : Ruang Rawat Inap Anak SASARAN : Ibu dan anak I. LATAR BELAKANG Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-lebih bila anaknya mengalami kejang demam. Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38 o C) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Penyebab demam terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas disusul infeksi saluran pencernaan. (Ngastiyah, 1997; 229).

SAP Demam Kejang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keperawatan

Citation preview

Page 1: SAP Demam Kejang

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEMAM KEJANG

POKOK BAHASAN   : Demam Kejang

WAKTU     : 30 menit

HARI / TANGGAL : Sabtu, 30 Maret 2013

Jam : 10.00 wib

TEMPAT : Ruang Rawat Inap Anak

SASARAN               : Ibu dan anak

I. LATAR BELAKANG

Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai

penerus keturunan, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh

karena itu tidak satupun orang tua yang menginginkan anaknya jatuh sakit, lebih-

lebih bila anaknya mengalami kejang demam.

Kejang demam merupakan kelainan neurologis akut yang paling sering

dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu tubuh

(suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh proses ekstrakranium. Penyebab

demam terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas disusul infeksi

saluran pencernaan. (Ngastiyah, 1997; 229).

Insiden terjadinya kejang demam terutama pada golongan anak umur 6 bulan

sampai 4 tahun. Hampir 3 % dari anak yang berumur di bawah 5 tahun pernah

menderita kejang demam. Kejang demam lebih sering didapatkan pada laki-laki

daripada perempuan. Hal tersebut disebabkan karena pada wanita didapatkan

maturasi serebral yang lebih cepat dibandingkan laki-laki. (ME. Sumijati, 2000;72-

73)

Bangkitan kejang berulang atau kejang yang lama akan mengakibatkan

kerusakan sel-sel otak kurang menyenangkan di kemudian hari, terutama adanya

Page 2: SAP Demam Kejang

cacat baik secara fisik, mental atau sosial yang mengganggu pertumbuhan dan

perkembangan anak. (Iskandar Wahidiyah, 1985 : 858) .

Kejang demam merupakan kedaruratan medis yang memerlukan pertolongan

segera. Diagnosa secara dini serta pengelolaan yang tepat sangat diperlukan untuk

menghindari cacat yang lebih parah, yang diakibatkan bangkitan kejang yang sering.

Untuk itu tenaga perawat/paramedis dituntut untuk berperan aktif dalam mengatasi

keadaan tersebut serta mampu memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dan

penderita, yang meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara

terpadu dan berkesinambungan serta memandang klien sebagai satu kesatuan yang

utuh secara bio-psiko-sosial-spiritual. Prioritas asuhan keperawatan pada kejang

demam adalah : Mencegah/mengendalikan aktivitas kejang, melindungi pasien dari

trauma, mempertahankan jalan napas, meningkatkan harga diri yang positif,

memberikan informasi kepada keluarga tentang proses penyakit, prognosis dan

kebutuhan penanganannya. (I Made Kariasa, 1999; 262)

II. Tujuan

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu dan anak mampu memahami tentang

demam kejang.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan audiens mampu :

1. Menjelaskan pengertian tentang demam kejang

2. Menjelaskan Penyebab demam kejang

3. Menjelaskan tanda dan gejala demam kejang

4. Menjelaskan komplikasi dari demam kejang

5. Menjelaskan tindakan pertolongan saat demam kejang berlangsung

Page 3: SAP Demam Kejang

III. Setting Tempat

Keterangan :

: Pembimbing

: Moderator : Observer

: Penyaji : Audien

: Fasilitator

IV. Materi

(Terlampir)

V. Media

Leaflet, laptop, infokus

VI. Metode

Ceramah dan tanya jawab

VII. Uraian Tugas

1) Moderator

Membuka acara penyuluhan

Memperkenalkan anggota kelompok penyuluhan

Mengontrak waktu dan persetujuan audiens

2) Penyaji

Menggali pengetahuan peserta

Menjelaskan dan menyampaikan materi penyuluhan

Page 4: SAP Demam Kejang

3) Fasilitator

Menyiapkan alat-alat penyuluhan

Memberikan motivasi kepada peserta untuk bertanya apa yang tidak

dimengerti

4) Observer

Mencatat dan mengamati respon pesertasecara verbal dan non verbal

Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semuaa perubahan prilaku

Mencatat dan mengamati peserta aktif

VIII. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga

1. 5 menit Pembukaan :

- Mengucapkan salam

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan topik dan tujuan pendidikan

Kesehatan

- Mengontrak waktu

- Menanyakan kesiapan keluarga

- Menjawab salam

- Mendengarkan

- Mendengarkan

- Menjawab

- Menjawab

2. 15 menit Pelaksanaan :

- Menggali pengetahuan ibu tentang

pengertian demam kejang

- Memberikan reinforcement positif

- Menjelaskan tentang pengertian demam

kejang

- Menggali pengetahuan ibu tentang

penyebab demam kejang

- Memberikan reinforcement positif

- Menjelaskan tentang penyebab demam

kejang

- Menggali pengetahuan ibu tentang tanda

dan gejala demam kejang

- Memberikan reinforcement positif

- Menjelaskan tentang tanda dan gejala

-Mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

-Mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

-Mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

Page 5: SAP Demam Kejang

demam kejang

- Menggali pengetahuan ibu tentang

komplikasi dari demam kejang

- Memberikan reinforcement positif

- Menjelaskan tentang komplikasi demam

kejang

- Menggali pengetahuan ibu tentang tindakan

pertolongan saat demam kejang berlangsung

- Memberikan reinforcement positif

- Menjelaskan tentang tindakan pertolongan

saat demam kejang berlangsung

Memberikan kesempatan keluarga untuk

bertanya mengenai materi yang disampaikan

-Mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

-Mengemukakan

pendapat

- Mendengarkan

- Bertanya

3. 10 menit Penutup:

- Evaluasi hal-hal yang sudah dijelaskan

mengenai Demam Kejang

- Menutup pertemuan dengan menyimpulkan

materi yang telah dibahas

- Memberikan salam penutup

- Menjawab

- Mendengarkan

- Mendengarkan

Page 6: SAP Demam Kejang

IX. Evaluasi

A. Evaluasi Proses

1. Penyuluhan dapat berlangsung dengan baik dan lancar

2. Audiens yang hadir mampu mengajukan pertanyaan

3. Audiens dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir penyuluhan

B. Evaluasi Struktur

1. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan

2. Media dan tempat siap

3. Tenaga penyuluhan cukup dan mengetahui tugasnya masing-masing,

seperti: moderator, penyaji, fasilitator dan observer

4. Penyuluh dan audiens siap mengikuti kegiatan penyuluhan

C. Evaluasi Hasil

1. Audiens dapat menyebutkan kembali pengertian dari demam kejang

2. Audiens dapat menyebutkan kembali 4 dari 6 penyebab demam kejang

3. Audiens dapat menyebutkan kembali 5 dari 8 tanda dan gejala demam

kejang

4. Audiens dapat menyebutkan kembali 2 dari 3 komplikasi dari demam

kejang

5. Audiens dapat menyebutkan kembali 3 dari 5 tindakan pertolongan saat

demam kejang berlangsung

DIKETAHUI

CI Akademik CI KLinik

( Ns. Endra Amalia, S.Kep, M.Kep) ( Ns. Adriani, S.Kep )

Page 7: SAP Demam Kejang

Lampiran

DEMAM KEJANG

A.    PENGERTIAN

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu

tubuh (suhu rektal lebih dari 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses

ekstrakranium. (Arif Mansjoer. 2000)

Kejang demam (febrile convulsion) ialah bangkitan kejang yang terjadi pada

kenaikan suhu tubuh yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. (Taslim.

1989)

Kejang Demam (KD) adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang

tinggi. Suhu badan yang tinggi ini disebabkan oleh kelainan ekstrakranial.

(Livingston, 1954)

Kejang demam adalah terbebasnya sekelompok neuron secara tiba-tiba yang

mengakibatkan suatu kerusakan kesadaran, gerak, sensasi atau memori yang bersifat

sementara (Hudak and Gallo,1996).

Kejang demam adalah serangan pada anak yang terjadi dari kumpulan gejala

dengan demam (Walley and Wong’s edisi III,1996).

B. ETIOLOGI /PENYEBAB

Penyebab kejang demam menurut Buku Kapita Selekta Kedokteran belum

diketahui dengan pasti, namun disebutkan penyebab utama kejang demam ialah

demam yag tinggi. Demam yang terjadi sering disebabkan oleh :

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

2. Gangguan metabolik

3. Penyakit infeksi diluar susunan saraf misalnya tonsilitis, otitis media,

bronchitis.

Page 8: SAP Demam Kejang

4. Keracunan obat

5. Faktor herediter

6. Idiopatik.

(Arif Mansjoer. 2000)

C. MANIFESTASI KLINIS /TANDA GEJALA

Gejala berupa

1. Suhu anak tinggi (diatas 38°C)

2. Anak pucat / diam saja

3. Mata terbelalak ke atas disertai kekakuan dan kelemahan.

4. Umumnya kejang demam berlangsung singkat.

5. Gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekauan atau hanya

sentakan atau kekakuan fokal.

6. Serangan tonik klonik ( dapat berhenti sendiri )

7. Kejang dapat diikuti sementara berlangsung beberapa menit

8. Seringkali kejang berhenti sendiri.

(Arif Mansjoer. 2000)

D. KOMPLIKASI

Menurut Lumbantobing ( 1995: 31) Dan Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak

FKUI (1985: 849-850). Komplikasi kejang demam umumnya berlangsung lebih dari

15 menit yaitu :

1. Kerusakan otak

Page 9: SAP Demam Kejang

Terjadi melalui mekanisme eksitotoksik neuron saraf yang aktif sewaktu

kejang melepaskan glutamat yang mengikat resptor MMDA ( M Metyl D

Asparate ) yang mengakibatkan ion kalsium dapat masuk ke sel otak yang

merusak sel neuoran secara irreversible.

2. Retardasi mental

Dapat terjadi karena deficit neurolgis pada demam neonatus.

3. Kelumpuhan

E. Tindakan Pertolongan Saat Kejang Berlangsung

1. Baringkan pasien pada tempat yang rata

2. Kepala dimiringkan unutk menghindari aspirasi cairan tubuh

3. Pertahankan lidah untuk tidak menutupi jalan napas dan pasang sudip

lidah untuk mencegah tergigitnya lidah

4. Lepaskan pakaian yang ketat

5. Jangan melawan gerakan pasien guna menghindari cedera

Page 10: SAP Demam Kejang

DAFTAR PUSTAKA

Lumbantobing. 1989. Penatalaksanaan Mutakhir Kejang Pada Anak.Jakarta : FKUI

Mansjoer, arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III vol. 1. Jakarta : Media

Aesculapius.

Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta

Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2, hal 847. Cetakan ke 9. 2000 bagian Ilmu Kesehatan

Anak FKUI

Doenges, E, Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.

khaidirmuhaj (http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/02/askep-anak-kejang-demam.html)