25
SATUAN ACARA PENGAJARAN Materi : Narkotika, Alkohol, Psikotrpika, dan Zat Adiktif lainnya. Hari, tanggal : Waktu : 60 menit Pengajar : Mahasiswa Prodi keperawatan Semarang semester V Tempat : A. Latar belakang Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan zat Adiktif (NAPZA) merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. NAPZA kerap disebut juga dengan istilah narkoba yang merupakan kependekan dari narkotika, psikotropika dan bahan brbahaya lain. Sebenarnya narkoba adalah senyawa-senyawa yang cukup banyak diperlukan di dalam dunia kesehatan, industri dan rumah tangga. Sebagian besar senyawa narkoba bersifat mempengaruhi kerja system otak. Oleh karena itu, penggunaannya harus memenuhi aturan-aturan tertentu sebagaimana telah ditetapkan didalam Undang- Undang kesehatan. Sebagaimana obat yang bekerja pada system saraf, pemakaian narkoba dapat menimbulkan berbagai macam pengaruh, mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Pengaruh, mulai dari yang ringan sampai

SAP NAPZA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SAP NAPZA

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Materi : Narkotika, Alkohol, Psikotrpika, dan Zat Adiktif lainnya.

Hari, tanggal :

Waktu : 60 menit

Pengajar : Mahasiswa Prodi keperawatan Semarang semester V

Tempat :

A. Latar belakang

Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan zat Adiktif (NAPZA)

merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita. NAPZA kerap

disebut juga dengan istilah narkoba yang merupakan kependekan dari

narkotika, psikotropika dan bahan brbahaya lain. Sebenarnya narkoba adalah

senyawa-senyawa yang cukup banyak diperlukan di dalam dunia kesehatan,

industri dan rumah tangga. Sebagian besar senyawa narkoba bersifat

mempengaruhi kerja system otak. Oleh karena itu, penggunaannya harus

memenuhi aturan-aturan tertentu sebagaimana telah ditetapkan didalam

Undang-Undang kesehatan.

Sebagaimana obat yang bekerja pada system saraf, pemakaian narkoba

dapat menimbulkan berbagai macam pengaruh, mulai dari yang ringan sampai

dengan yang berat. Pengaruh, mulai dari yang ringan sampai dengan yang

berat. Pengaruh yang ringan, misalnya rasa mengantuk dan rasa santai.

Pengaruh yang berat, misalnya pingsan, mabuk, dan mengantuk dan bahkan

mati. Oleh karena itu, narkoba tidak bisa dikonsumsi seberangan tanpa

sepengetahuan tenaga medis atau tenaga kesehatan. (Ida Listyarini H, 2004).

Menghindari dari NAPZA akan sangat bermanfaat sekali, karena zat

tersebut akan merusak seluruh tubuh sehingga menyebabkan tidak sehat. .

Selain itu juga akan menimbulkan penyakit jantung, kanker, dan kemunduran

mentalitas. Kerusakan susunan saraf juga merupakan dampak yang ditimbulkan

dari penyalahgunaaan napza ini.

. Masalah rokok dan Narkotik serta bahan berbahaya lainnya

merupakan masalah yang sangat komplek saat ini. Rokok merupakan salah satu

Page 2: SAP NAPZA

pemicu terjadinya masalah penyalahgunaan narkotik dan bahan berbahaya

tersebut. Mengingat rokok bisa memicu terjadinya masalah penyalahgunaan

napza, maka janganlah memulainya apabila anda ingin sehat. Dampak lain

yang banyak mengancam remaja Indonesia adalah kehancuran masa depan

mereka. Karena pengaruhnya pada susunan saraf, sehingga secara tidak

langsung mempengaruhi juga daya ingat dan intelektual.

Dari beberapa pernyataan diatas, kami tergerak hati untuk membekali

dan menambah pengetahuan tentang napza beserta penjelasannya. Say No To

Drug! Napza Enak Berujung Maut.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Peserta didik mampu memahami tentang narkotika, alkohol,

psikotrpika, dan zat adiktif lainnya..

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti pengajaran selama ± 60 menit peserta didik mampu :

a. Menjelaskan pengertian tentang NAPZA dan macamnya.

b. Menyebutkan Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA.

c. Menyebutkan tanda dan gejala ketergantungan obat.

d. Menyebutkan bahaya penggunaan NAPZA.

e. Menyebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA

C. Sasaran

Seluruh peserta didik kelas ………………………….

D. Target

Peserta didik …………………….baik siswa putra maupun putri.

E. Pengorganisasian.

Moderator : Hadi Winarso.

Penyampai materi : Yunia Inayah

Fasilitator : Dwi Paryanti

Yulia Nuraida

Observer : Ika Merry C. D

Page 3: SAP NAPZA

F. Strategi pelaksanaan

Dalam penyampaian materi penyuluhan ini kami menggunakan media

leaflet dan Poster

G Susunan acara

No Acara Waktu

1.

2.

3.

4.

Pembukaan, penjelasan tujuan dan do’a

Acara inti

a. Penyuluhan kesehatan oleh mahasiswa prodi keperawatan

Semarang tentang NAPZA.

b. Diskusi dan tanya jawab tentang NAPZA.

c. Evaluasi dengan test tertulis

Penyampaian hasil observasi

Penutup dan do`a

5 menit

15 menit

20 menit

10 menit

5 menit

5 menit

H. Metode

1. Ceramah.

2. Diskusi dan tanya jawab

I. Media

1. Leafleat.

2. Poster

J. Seting tempat

A

B

B

B

B

B B

B

B

B

B

B B

B B

B B

B B

BB

C

D D

Page 4: SAP NAPZA

Keterangan :

A : Penyampai materi

B : Peserta didik

C : Moderator

D : Fasilitator

E : Observer

K. Materi

a. Pengertian dan macam- macam NAPZA.

b. Faktor Penyebab Penyalahgunaan NAPZA.

c. Tanda dan gejala ketergantungan obat.

d. Bahaya penggunaan NAPZA.

e. Cara pencegahan penggunaan NAPZA

L. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

Kesepakatan pertemuan dengan pihak sekolah (tempat, waktu dan

peserta didik).

Kesiapan materi dari mahasiswa.

2. Evaluasi proses.

Peserta

- ⅔ peserta didik SLTP hadir

- pertemuan berjalan lancar.

- ⅔ peserta didik yang hadir mengikuti kegiatan sampai selesai.

Mahasiswa

- Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan.

- Dapat menjalankan perannya sesuai dengan tugas dan tanggung

jawab.

3. Evaluasi hasil

Tes tertulis dan tes tidak tertulis (tanya jawab) diakhir ceramah.

E

Page 5: SAP NAPZA

Daftar pertanyaan

1. Tanya : Apakah yang dimaksud dengan NAPZA ?

Jawab : NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh

manusia, baik secara oral (melalui mulut), dihirup (melalui hidung)

maupun intravena (melalui jarum suntik) sehingga dapat mengubah

pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.

2. Tanya : Sebutkan faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA ?

Jawab : Faktor keluarga, faktor kepribadian, faktor kelompok, faktor

kesempatan, dan faktor lingkungan.

3. Tanya : Sebutkan tanda dan gejala ketergantungan obat?

Jawab : Gejala atau tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA.

Pembicaraan cadel, Gangguan koordinasi motorik, Jalan

sempoyongan, Muka menjadi merah, Banyak bicara, Sensitif

Perubahan perasaan, Orientasi waktu terganggu, Suka berkelahi

dan Gangguan pemusatan perhatian.

4. Tanya : Sebutkan bahaya penggunaan NAPZA ?

Jawab :

a. Fisik : sistim syaraf pusat yaitu otak dan sum-sum

tulang belakang, organ-organ otonom (jantung, paru, hati,

ginjal) dan pancaindera.

b. Psikologis atau kejiwaan : Perasaan tertekan bila

tidak memakai obat tersebut, percobaan bunuh diri karena

tidak dapat mendapatkan obat yang dibutuhkan, melakukan

tindak kekerasan.

c. Sosial dan Ekonomi : Merugikan keluarga, sekolah,

lingkungan, masyarakat bahkan bangsa.

d. Hukum Dan Keamanan : Pemakai NAPZA seringkali

tidak dapat mengendalikan diri dan bersikap sesuai dengan

norma-norma umum masyarakat dan hal itu melanggar hukum

yang berlaku di negera Indonesia.

Page 6: SAP NAPZA

5. Tanya : Sebutkan cara pencegahan penggunaan NAPZA dari diri sendiri ?

Jawab : cara pencegahan dari diri sendiri meliputi :

Jangan pernah mencoba

Bergaul dengan selektif

Jadi diri sendiri

Melakukan kegiatan yang positif

Pendirian yang teguh

Kenali lingkungan dengan benar

Kenali dengan benar informasi tentang Napza

Mendekatkan diri dengan TuhanNAPZA(Narkotika,

Alkohol, Psikotrpika, dan Zat Adiktif lainnya)Disusun

oleh :1. Dwi Paryanti 1.1.203552. Hadi

Winarso 1.1.203603. Ika Merry C. D

1.1.203654. Yulia Nuraida F 1.1.203875.

Yunia Inayah 1.1.20388PROGRAM

STUDI KEPERAWATAN

SEMARANGPOLITEKNIK KESEHATAN

SEMARANG2005NAPZA(Narkotika, Alkohol,

Psikotrpika, dan Zat Adiktif lainnya)A.

PengertianNapza merupakan singkatan narkotika,

psikotropika, dan zat adiktif lainnya yang bekerja pada

pusat penghayatan kenikmatan otak sebagaimana

kenikmatan sensasi, makan, dan stimulasi seksual. Karena

itu bagi yang sudah menghayatinya selalu muncul

dorongan kuat untuk menggunakan napza guna

memperoleh kenikmatan lahir batin atau eforia. Semakin

kuat napza mempengaruhan pusat-pusat penghayatan

maka semakin kuat pula potensi ketergantungan yang

akan ditimbulkan. ( www.Bali Post.co.id, Nizar R.

2002 ).NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol,

Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya. Kata lain yang

Page 7: SAP NAPZA

sering dipakai adalah Narkoba (Narkotika, Psikotropika

dan Bahan-bahan berbahaya lainnya) (

www.bkkbn.go.id ).NARKOTIKA: zat-zat alamiah

maupun buatan (sintetik) dari bahan candu/kokaina atau

turunannya dan padanannya - digunakan secara medis

atau disalahgunakan yang mempunyai efek

psikoaktif.ALKOHOL : zat aktif dalam berbagai

minuman keras, mengandung etanol yang berfungsi

menekan syaraf pusatPSIKOTROPIKA: adalah zat-zat

dalam berbagai bentuk pil dan obat yang mempengaruhi

kesadaran karena sasaran obat tersebut adalah pusat-pusat

tertentu di sistem syaraf pusat (otak dan sumsum tulang

belakang). Psikotropik meliputi : Ecxtacy, shabu-shabu,

LSD, obat penenang/ tidur, obat anti depresi dan anti

psikosis. ZAT ADIKTIF lainnya yaitu zat-zat yang

mengakibatkan ketergantungan (aseton, thinner cat, lem).

Zat-zat tersebut sangat berbahaya karena bisa mematikan

sel-sel otak. Zat adiktif juga termasuk nikotin (tembakau)

dan kafein (kopi). NAPZA adalah zat-zat kimiawi yang

dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik secara oral

(melalui mulut), dihirup (melalui hidung) maupun

intravena (melalui jarum suntik) sehingga dapat

mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan

perilaku seseorang. Penggunaan NAPZA berlanjut akan

mengakibatkan ketergantungan secara fisik dan/ atau

psikologis serta kerusakan pada sistem syaraf dan organ-

organ otonom. NAPZA terdiri atas bahan-bahan yang

bersifat alamiah (natural) maupun yang sintetik (buatan).

Bahan alamiah terdiri atas tumbuhan dan tanaman,

sedangkan yang buatan berasal dari bahan-bahan

kimiawi. B. Berbagai Faktor Penyebab

Penyalahgunaan NAPZAPada setiap kasus, ada

Page 8: SAP NAPZA

berbagai penyebab yang khas mengapa seseorang

menyalahgunakan NAPZA dan ketergantungan. Artinya,

mengapa seseorang akhirnya terjebak dalam perilaku ini

merupakan sesuatu yang unik dan tidak dapat disamakan

begitu saja dengan kasus lainnya. Beberapa faktor yang

berperan pada penyalahgunaan NAPZA adalah :Faktor

Keluarga

Faktor orangtua atau keluarga yang ikut menjadi pencetus remaja menjadi

penyalahgunaan napza adalah orangtua yang:

Kurang komunikatif dengan anak dan terlalu menuruti kemauan

anak (permisif).

Terlalu sibuk dan kurang memberi perhatian pada anak, Tidak

sepaham dalam mendidik anak.

Keluarga yang memiliki sejarah (termasuk orangtua) mengalami

ketergantungan NAPZA

Keluarga dengan manajemen keluarga yang kacau, yang terlihat

dari pelaksanaan aturan yang tidak konsisten dijalankan oleh ayah dan ibu.

Keluarga dengan konflik yang tinggi dan tidak pernah ada upaya

penyelesaian yang memuaskan semua pihak yang berkonflik. Konflik

dapat terjadi antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, maupun

antar-saudara.

Keluarga dengan orangtua yang otoriter. Di sini peran orangtua

sangat dominan, dengan anak yang hanya sekadar harus menuruti apa kata

orang tua dengan alasan sopan santun, adat istiadat, atau demi kemajuan

dan masa depan anak itu sendiri tanpa diberi kesempatan untuk berdialog

dan menyatakan ketidaksetujuannya.

Keluarga yang perfeksionis, yaitu keluarga yang menuntut

anggotanya mencapai kesempurnaan dengan standar tinggi yang harus

dicapai dalam banyak hal.

Keluarga yang neurosis, yaitu keluarga yang diliputi kecemasan

dengan alasan yang kurang kuat, mudah cemas dan curiga, dan sering

berlebihan dalam menanggapi sesuatu.

Page 9: SAP NAPZA

Faktor Kepribadian

Kepribadian penyalahguna NAPZA juga turut berperan dalam

perilaku ini. Pada remaja, biasanya penyalahguna NAPZA memiliki

konsep diri yang negatif dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi

yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidak mampuan mengekspresikan

emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung depresi,

juga turut mempengaruhi.

Selain itu, kemampuan remaja untuk memecahkan masalahnya

secara adekuat berpengaruh terhadap bagaimana ia mudah mencari

pemecahan masalah dengan melarikan diri. Hal ini juga berkaitan dengan

mudahnya ia menyalahkan lingkungan dan lebih melihat faktor- faktor di

luar dirinya yang menentukan segala sesuatu. Dalam hal ini, kepribadian

yang dependen dan tidak mandiri memainkan peranan penting dalam

memandang NAPZA sebagai satu-satunya pemecahan masalah yang

dihadapi.

Sangat wajar bila dalam usianya remaja membutuhkan pengakuan

dari lingkungan sebagai bagian pencarian identitas diri. Namun bila ia

memiliki kepribadian yang tidak mandiri dan menganggap segala

sesuatunya harus diperoleh dari lingkungan, akan sangat memudahkan

kelompok teman sebaya untuk mempengaruhinya menyalahgunakan

NAPZA. Di sinilah sebenarnya peran keluarga dalam meningkatkan harga

diri dan kemandirian pada anak remajanya.

Faktor Kelompok

Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan kelompok,

yaitu cara teman-teman atau orang-orang seumur untuk mempengaruhi

seseorang agar berperilaku seperti kelompok itu. Tekanan kelompok

dialami oleh semua orang bukan hanya remaja, karena pada kenyataannya

semua orang ingin disukai dan tidak ada yang mau dikucilkan.

Kegagalan untuk memenuhi tekanan dari kelompok teman sebaya,

seperti berinteraksi dengan kelompok teman yang lebih populer, mencapai

Page 10: SAP NAPZA

prestasi dalam bidang olah raga, sosial dan akademik, dapat menyebabkan

frustrasi dan mencari kelompok lain yang dapat menerimanya. Sebaliknya,

keberhasilan dari kelompok teman sebaya yang memiliki perilaku dan

norma yang mendukung penyalahgunaan NAPZA dapat muncul.

Faktor Kesempatan

Ketersediaan NAPZA dan kemudahan memperolehnya juga dapat

dikatakan sebagai pemicu. Indonesia yang sudah menjadi tujuan pasar

narkotika internasional, menyebabkan zat-zat ini dengan mudah diperoleh.

Bahkan beberapa media massa mendapat informasi bahwa para penjual

narkotika menjual barang dagangannya di sekolah-sekolah, termasuk

sampai di SD. Penegakan hukum yang belum sepenuhnya berhasil

tentunya dengan berbagai kendalanya juga turut menyuburkan usaha

penjualan NAPZA di Indonesia.

Faktor lingkungan

Lingkungan masyarakat yang bayak berperan dalam menentukan

karakteristik seseorang, sifat serta perilaku seseorang akan sangat

berpengarug terhadap penyalah gunaan obat tersebut karena kondisi

lingkungan yang kurang aktiv dalam upaya pemberantasan peredaran obat-

obatan tersebut atau sikap tak acuh seolah membiarkan penyalahgunaan

napza.

C. Tanda dan gejala ketergantungan obat

Tanda-tanda umum untuk mengenali apakah anak sudah mulai terlibat

dalam penyalahgunaan NAPZA:

1. Prestasi anak menurun tajam

2. Kebiasaan berpakaian yang berubah drastis, dari yang rapih

menjadi buruk

3. Perubahan tingkah laku yang tidak seperti biasanya/semestinya

4. Anak tidak memperhatikan kebersihan diri sendiri

Page 11: SAP NAPZA

5. Mendadak menjadi pendiam dan sering menyendiri dikamar serta

cenderung apatis

6. Tidak menuruti lagi disiplin rumah

7. Mata sering merah dan nafsu makan berubah

8. Berat badan menurun

9. Gampang tersinggung

10. Anda sering mencium bau aneh dikamarnya

11. Mulai ada insiden-insiden pencurian di rumah atau di sekolah

yang dilaporkan.

12. Dll.

D. Bahaya penggunaan NAPZA.

Semua jenis obat dan zat dapat membahayakan tubuh bila digunakan

tidak sesuai dengan aturan pemakaiannya. Efek obat akan sangat tergantung

pada berbagai faktor yang saling berinteraksi. Seberapa besar efeknya bagi

tubuh tergantung pada jenis obat yang digunakan, berapa banyak dan sering

digunakan, bagaimana cara menggunakan obat itu, dan apakah digunakan

bersama obat lain. Efek obat terhadap tubuh manusia juga tergantung dari

berbagai faktor psikologis seperti kepribadian, harapan atau perasaan saat

memakai, dan faktor biologis seperti berat badan, kecenderungan alergi, dll.

Secara fisiologis organ tubuh yang paling banyak dipengaruhi adalah sistem

syaraf pusat (SSP) , termasuk otak dan sumsum belakang organ-organ otonom

seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan pancaindera. Kerusakan pada organ-

organ tubuh itu menghilangkan dan merusak fungsi-fungsi tubuh pemakai

sebagai manusia normal, sehingga selanjutnya pemakai tidak dapat lagi hidup

normal.

NAPZA membahayakan hidup pemakai sendiri maupun orang lain. Bagi

pemakai, selain tidak dapat hidup normal, ia juga bisa menghadapi kematian

karena overdosis atau penyakit lain. Para pemakai NAPZA biasanya juga

menjadi beban bagi orang-orang lain di sekitarnya mulai dari keluarganya

sendiri sampai masyarakat luas.

Page 12: SAP NAPZA

Orang yang menyalahgunakan NAPZA disebut pengguna obat biasanya

tidak dapat hidup normal. Penyalahgunaan obat menciptakan ketergantungan

fisik maupun psikologis pada tingkat yang berbeda-beda. Ketergantungan atau

kecanduan menyebabkan pengguna tidak dapat hidup tanpa obat.

Ketergantungan dimulai ketika orang dengan sadar memilih untuk

menyalahgunakan obat. Ketergantungan bukan hanya berarti memakai obat

secara berlebih. Ketergantungan disebabkan efek obat pada kerja dan

metabolisme otak yang merubah penyalahgunaan menjadi ketergantungan akan

obat dan sebuah penyakit kronis.

Ketergantungan fisik menyebabkan timbulnya rasa sakit luar biasa bila

ada usaha untuk mengurangi pemakaiannya atau bila pemakaian akan

dihentikan. Ketergantungan secara psikologis menimbulkan tingkah laku yang

kompulsif (berkeras, ngotot) untuk memperoleh obat-obatan tersebut

Ketergantungan ini menyebabkan perilaku orang tersebut menjadi aneh dan

kadang-kadang tak terkendali.

Keadaan ini semakin buruk manakala tubuh sang pemakai menjadi

kebal, sehingga kebutuhan tubuh akan zat yang biasa dipakainya tersebut

meningkat untuk dapat sampai pada efek yang sama "tingginya" (disebut

toleransi). Dosis yang tinggi dan pemakaian yang sering diperlukan untuk

menenangkan keinginan yang besar. Semakin tinggi dosis dan semakin sering

pemakaian, semakin besar kemungkinan pemakai mengalami over dosis

(takaran melebihi kemampuan tubuh menerimanya) yang menyebabkan

kematian.

Penyalahgunaan NAPZA menimbulkan berbagai perasaan enak, nikmat,

senang, bahagia, tenang dan nyaman pada pemakainya. Tetapi perasaan positif

ini hanya berlangsung sementara, yaitu selama zat bereaksi dalam tubuh.

Begitu efek NAPZA habis, yang terjadi adalah justru rasa sakit dan tidak

nyaman sehingga pemakai merasa perlu menggunakannnya lagi. Hal ini terus

berulang sampai pemakai menjadi tergantung. Ketergantungan pada NAPZA

inilah yang mengakibatkan berbagai dampak negatif dan berbahaya, baik

secara fisik, psikologis maupun sosial.

Page 13: SAP NAPZA

a. Fisik : sistim syaraf pusat yaitu otak dan sum-sum

tulang belakang, organ-organ otonom (jantung, paru, hati, ginjal) dan

pancaindera.

b. Psikologis atau kejiwaan : Perasaan tertekan bila

tidak memakai obat tersebut, percobaan bunuh diri karena tidak dapat

mendapatkan obat yang dibutuhkan, melakukan tindak kekerasan.

c. Sosial dan Ekonomi : Merugikan keluarga, sekolah,

lingkungan, masyarakat bahkan bangsa.

d. Hukum Dan Keamanan : Pemakai NAPZA seringkali

tidak dapat mengendalikan diri dan bersikap sesuai dengan norma-norma

umum masyarakat dan hal itu melanggar hukum yang berlaku di negera

Indonesia.

e. Lingkungan : pengguna NAPZA akan cenderung

berperilaku tidak sesuai dengan norma dalam masyarakat.

E. Cara Pencegahan Penggunaan NAPZA

Penyembuhan ketergantungan Napza di bagi menjadi tiga bagian yaitu

pencegahan, terapi (pengobatan) dan rehabilitasi. Terapi di bagi menjadi dua

tahapan, detoksifikasi (membersihkan Napza dari tubuh ) dan pasca

detoksifikasi ( pemantapan ), yang dalam pengobatannya bermaksud bukan

hanya fisik pasien yang disembuhkan tetapi juga kejiwaan, sosial dan

keimanannya.

2. Peranan Diri Sendiri

Jangan pernah mencoba

Bergaul dengan selektif

Jadi diri sendiri

Melakukan kegiatan yang positif

Pendirian yang teguh

Kenali lingkungan dengan benar

Kenali dengan benar informasi tentang Napza

Mendekatkan diri dengan TuhanPeranan Orang

TuaMenciptakan keluarga yang harmonis

Page 14: SAP NAPZA

Menanamkan rasa tanggung jawab dan percaya diri

Menciptakan komunikasi secara terbuka dan harmonis

Menyalurkan hobi dan bakatnya secara positif

Memperlakukan anak secara adilPeranan

MasyarakatGerakan kampanye anti Napza

Bekerjasama dengan orang yang berpengaruhPeranan

Pemerintah

UU tentang Narkotika dan Psikotropika

Pembentukan LSM

Pembentukan Tempat Rehabilitasi Meskipun kita

harus bergaul dengan sesama teman tanpa memilih-milih, namun kita

harus tetap menjaga agar pergaulan tidak merugikan dan

membahayakan diri kita. Sedekat apapun hubungan pertemanan kita,

kita harus selalu berani menolak ajakan yang :Tidak bermanfaat

(misalnya nonkrong sambil mengisap ganja sampai malam).

Jelas merugikan atau melanggar aturan (misalnya

permintaan untuk menjualkan obat/NAPZA).

Menakutkan atau mencurigakan (misalnya menemui

bandar NAPZA).

Menolak ajakan teman tidak perlu dilakukan dengan

kasar atau marah, tetapi dapat dilakukan dengan halus dan sopan tetapi

harus tegas, dan dengan alasan yang masuk akal. Dengan cara yang baik

tetapi tegas, teman yang mengajak dapat mengerti dan berhenti merayu atau

memaksa kita. Carilah alasan yang tepat untuk menolak seperti : "terima

kasih, tapi saya tidak mau karena saya tidak suka nongkrong", "terima

kasih, tapi saya tidak mau terlibat dalam kegiatan yang merugikan saya",

"saya tidak mau karena saya harus mengerjakan hal penting di rumah".

Bentengi dirimu dengan iman dan mendekatkan diri

kepada Tuhan. Karena dirimu sungguh berarti. Masa depan yang cerah

menantimu selalu. Say No To Drug.

Page 15: SAP NAPZA

DAFTAR PUSTAKA

Listyarini H. Ida, (2004). NARKOBA, Perlukah Mengenalnya?.

Bandung: PT. Pakar Raya

Imran, (1999). Narkoba dan Remaja. Penerbit: PKBI Bandung

www.google.com NAPZA

www.yahoo.com Obat-obatan terlarang