11
SATUAN ACARA PENYLUHAN “ PEMENUHAN GIZI IBU PADA BALITA” Oleh : …………………………………….

Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

  • Upload
    nikma

  • View
    76

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gizi, balita, sap

Citation preview

Page 1: Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

SATUAN ACARA PENYLUHAN

“ PEMENUHAN GIZI IBU PADA BALITA”

Oleh :

…………………………………….

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA PRAJA BONDOWOSO

JLN. MT HARYONO NO 30 A BONDOWOSO

NO. TLP (0332) 420060

Page 2: Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

1. Pokok Bahasan : Gizi

2. Sub Pokok Bahasan : Pemenuhan gizi pada balita

3. Sasaran : Ibu-ibu peserta penyuluhan

4. Waktu : 08.00 WIB-Selesai

5. Tempat : Desa Curahpoh

6. Tahun : 2013

7. Tujuan :

a.   Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama ± 30 menit tentang pemenuhan gizi pada

ibu hamil dan balita diharapkan ibu mengerti dan memahami tentang pemenuhan gizi

pada ibu hamil dan balita

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama ± 30 menit tentang pemenuhan gizi pada

ibu hamil, diharapkan ibu-ibu posyandu mampu :

1) Menjelaskan makanan apa saja yang dibutuhkan balitanya

2) Mengetahui status gizi pada balita.

3) Menjelaskan penambahan gizi yang di butuhkan oleh balitanya.

8. Kegiatan

No Langkah-langkah Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. Pendahuluan 5

menit

- Salam pembuka

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan maksud

dan tujuan

- Memberi pre test

- Menjawab salam

- menyimak

- memahami tujuan

- menjawab pertanyaan

2. Penyaji 15

menit

- Menjelaskan tentang gizi

pada balita

- Mendengarkan dan

menyimak

- Sebagian peserta

mengajukan

pertanyaan

3. Evaluasi 5

menit

- Tanya jawab

- Menanyakan kembali

- Post test

- Menjawab/bertanya

- Partisipasi aktif

Page 3: Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

4. Penutup 5

menit

- Meminta/ memberi

pesan dan kesan

- Memberi salam

- Memberikan pesan

dan kesan

9. Metode : Ceramah dan tanya jawab

10. Media : Leaflet

11. Materi : Terlampir

12. Evaluasi

Page 4: Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

MATERI PENYULUHAN

GIZI PADA BALITA

1. PENGERTIAN

o Gizi berasal dari bahasa arab "ghidzdzi" dan sekarang telah diadaptasi menjadi bahasa

Indonesia.

o Gizi artinya sesuatu yang berhubungan dengan makanan.

o Dalam pengertian kesehatan , gizi adalah zat makanan atau minuman yang diperlukan

untuk pertumbuhan.

o Dapat pula dikatakan bahwa, gizi adalah segala asupan yang diperlukan agar tubuh

menjadi sehat untuk kecerdasan otak

o dan kemampuan fisik. Gizi diperoleh dari asupan makanan yang mengandung

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral

2. PENILAIAN STATUS GIZI

Status gizi adalah Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu,

atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu, contoh gondok endemik

merupakan keadaaan tidak seimbangnya pemasukan dan pengeluaran yodium dalam

tubuh.

Macam-macam penilaian status gizi

1. Penilaian status gizi secara langsung

a. Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut

pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi.

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan

protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan

proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan menimbang berat

badannya yaitu : jika ≤ 2500 gram maka dikategorikan BBLR (Berat Badan Lahir

Rendah) jika 2500 – 3900 gram Normal dan jika ≥ 4000 gram dianggap gizi lebih.

b. Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi

masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang

Page 5: Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel

(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada

organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.

c. Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji

secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan

tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh

seperti hati dan otot.

Metode ini digunakan untuk suata peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi

keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,

maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan

kekurangan gizi yang spesifik.

2. Penilaian gizi secara tidak langsung.

a. Survei Konsumsi Makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak

langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan

data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat

gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan

kelebihan dan kekurangan zat gizi.

b. Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis dan

beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka

kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang

berhubungan.Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak

langsung pengukuran status gizi masyarakat.

3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN MAKANAN BERGIZI

Yaitu makanan yang mengandung :

Zat tenaga (Energi) misalnya ; Karbihidrat, lemak.

Zat pembangun, misalnya : Protein

Zat pengatur, misalnya : Vitamin, Mineral, AIR

4. PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

Pertumbuhan anak dapat diamati secara cermat dengan menggunakan ”Kartu

menuju Sehat”(KMS) balita. Kartu menuju sehat berfungsi sebagai alat bantu

pemantauan gerak pertumbuhan, bukan menilai status gizi. Garis melengkung

dibagian bawah adalah garis merah, sementara garis yang lebih hitam dan diselingi

oleh tanda bulatan ialah grafik pertumbuhan anak. Hasil pencatatan ini perlu

dikomunikasikan dengan ibu balita, atau pengasuhnya, karena KMS bukan sekedar

Page 6: Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

alat bagi petugas kesehatan, tetapi juga sebagai media komunikasi dan pendidikan para

ibu.

5. MASALAH GIZI BALITA

o Anemia Defiensi Besi

Terjadi karena terlalu sedikit kandungan zat besi dalam makanan, terutama pada

anak yang terlalu banyak mengkonsumsi susu sehingga mengendorkan keinginan

untuk menyantap makanan yang lain.

Upaya Pencegahannya memberikan suplemen zat besi ( jika dokter menganggap

ini perlu ), anak harus pula diberi dan dibiasakan menyantap makanan yang

mengandung banyak gizi.

o Karies Gigi

Terjadi karena terlalu sering makan cemilan yang lengket dan banyak mengandung

gula. Makanan yang dapat dengan mudah menimbulkan karies, antara lain keripik

kentang, permen ( terutama permen karet) , kue yang berisi krim, kue kering dan

minuman manis

Upaya Pencegahannya yaitu dengan mengosok gigi dengan pasta gigi berflourida

(sebaiknya segera sesudah makan),disamping itu tidak mengkonsumsi makanan yang

lengket atau bergula.

o Penyakit Kronis

Terjadi karena nafsu makan yang menurun . upaya yang dilakukan dengan

memberikan suplemen penambah nafsu makan.

o Berat Badan Berlebih

Terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan keluar, terlalu

banyak makan, terlalu sedikit olah raga, atau keduanya. Upaya Pencegahannya dengan

cara mengurangi makan sambil memperbanyak olah raga.

o Berat Badan Kurang

Terjadi karena kebiasaan makan yang buruk. Upaya Pencegahannya dengan

mengawasi pola makannya sesuai gizi seimbang.

o Alergi

Terjadi karena respon yang tidak normal terhadap makanan yang orang yang

biasa dapat menoleransinya, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga sebagai

penderita alergi.

Page 7: Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

Upaya pencegahannya dengan cara menghindari makanan yang dapat membuat

alergi menjadi kambuh.

6. CARA PEMBERIAN MAKANAN PADA BALITA

Usia 1-6 bulan

Beri ASI setiap kali bayi menginginkan sedikitnya 8 kali sehari, pagi, siang maupun

malam

Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI

Susui /teteki bayi dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian

Usai 6-12 bulan

Beri ASI setiap kali bayi menginginkan

Tambahkan telur/ ayam/ ikan/ tempe/ daging sapi/ wortel/ bayam/ bubur kacang hijau/

santan/ minyak pada bubur nasi

Beri bubur nasi 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sesuai umur:

o 6 bulan: 6 sendok makan

o 7 bulan: 7 sendok makan

o 8 bulan: 8 sendok makan

o 9 bulan: 9 sendok makan

o 10 bulan : 10 sendok makan

o 11 bulan : 11 sendok makan

Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan, seperti: bubur kacang

hijau, pisang, biskuit, nagasari, dsb

Beri buah-buahan atau sari buah.

Usia 1-2 tahun

Beri ASI setiap kali bayi menginginkan

Beri nasi lembek 3 kali sehari

Tambahkan telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam / bubur kacang

hijau / santan / minyak pada nasi lembek.

Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan seperti : bubur kacang

hijau, pisang, biskuit, nagasari, dsb.

Beri buah-buahan atau sari buah.

Bantu anak untuk makan sendiri.

Usia 2-3 tahun

Beri makanan yang biasa dimakan yang biasa dimakan oleh keluarga 3

kali sehari yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.

Page 8: Sap Pemenuhan Gizi Pada Balita

Beri makanan selingan 2 kali sehari di antara waktu makan seperti

bubur kacang hijau, biskuit, nagasari.

Jangan berikan makanan yang manis dan lengket di antara waktu

makan.

7. CARA PEMBERIAN GIZI YANG BAIK PADA BALITA

Pemberian makanan yang mengandung protein, tinggi kalori, cairan, vitamin dan

mineral

Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya gizi untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak pada orang tua dan anggota keluarga

Sebaiknya tidak memberikan makanan kecil seperti permen, cokelat dan susu

menjelang waktu makan

Pada permulaan, makanan jangan diberikan sekaligus banyak, tetapi dinaikkan

bertahap setiap hari (makan dalam porsi kecil tetapi sering)

Anjurkan keluarga untuk memberikan makanan yang beraneka ragam untuk

meningkatkan selera makan

Anjurkan keluarga untuk membawa anak ke Posyandu atau fasilitas kesehatan secara

teratur untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak