19
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN RESAPAN DI RW 5 DESA LIMPAKUWUS Oleh: KELOMPOK 5 NERS UNSOED ANGKATAN XIV KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS

Sap Sampah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bbbbbbbccccc

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)PENYULUHAN PENGELOLAAN SAMPAH DAN RESAPANDI RW 5 DESA LIMPAKUWUS

Oleh:KELOMPOK 5 NERS UNSOED ANGKATAN XIV

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEPERAWATANPROGRAM PROFESI NERSPURWOKERTO2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN KOMUNITASKEGIATAN : SOAIALISASI BANK SAMPAH

Pokok Bahasan: Kesehatan LingkunganSub Pokok Bahasan: Pengelolaan sampah dan resapanSasaran: Warga di RW 5 Desa LimpakuwusTarget: Warga di RW 5 Desa LimpakuwusHari/tanggal: Jumat, 15 Mei 2015Tempat: Balai pertemuan RW 5

A. Latar BelakangSampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia. Tidak hanya di negara-negara berkembang, tetapi juga di negara-negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.Sampah yang menumpuk itu, sudah tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Hal ini karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Kemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.Sebagian besar masyarakat sudah mengetahui cara pengolahan sampah, namun belum banyak diterapkan di lingkungan. Berdasarkan hasil pengkajian PHBS di RW 5 Dari 130 KK sebanyak 110 KK mengolah sampah dengan cara dibakar (84,62%), ditimbun sebanyak 11 KK (8,46%), dan buang di sungai sebanyak 5 KK (3,85%). Selain itu warga menampung sampah pada tempat terbuka sebanyak 93 KK (97%). Hasil observasi didapatkan bau yang tidak sedap dan banyak lalat pada sampah yang di tampung menggunakan tempat terbuka. Berdasarkan data di atas diperlukan upaya untuk mengurangi perilaku tersebut salah satunya dengan sosialisasi bank sampah yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan warga supaya mampu mengelola sampah dengan baik.

B. Tujuan1. Tujuan UmumWarga dapat mengelola sampah dengan baik dan benar2. Tujuan Khususa. Warga RW 5 memahami pengelolaan sampahb. Warga RW 5 mampu merubah perilaku mengelola sampah yang tidak baikc. Warga RW 5 bersedia mengelompokkan pembuangan sampah organik dan anorganik d. Warga RW 5 mampu mengolah sampah dengan baikC. MetodeCeramah dan diskusi

D. MediaSound system, microphone, LCD, dan Leaflet

E. Rencana KegiatanKegiatanWaktu

NoPenyuluhSasaran

1.

2

3.Pembukaana. Salam Pembukaanb. Perkenalanc. Apersepsid. Mengkomunikasikan tujuan

Kegiatan inti penyuluhana. Menjelaskan dan menguraikan materi tentang pengelolaan sampahb. Memberikan kesempatan kepada peserta yang disuluh untuk bertanyac. Menjawab pertanyaan peserta yang berkaitan dengan materi yang belum jelas

Penutupa. Menyimpulkan materi yang telah disampaikanb. Melakukan evaluasi penyuluhanc. Mengakhiri kegiatan penyuluhan

a. Menjawab salamb. Memperhatikanc. Berpartisipasi aktifd. Memperhatikan

a. Memperhatikan penjelasan penyuluh dengan cermatb. Menanyakan hal-hal yang belum jelasc. Memperhatikan jawaban dari penyuluh

a. Memperhatikan keterangan kesimpulan dari materi penyuluhan yang telah disampaikanb. Melakukan demonstrasic. Menjawab salam5 menit

20 menit

5 menit

a) Setting Tempat

Keterangan:Fasilitator: Presenter:Observer:Moderator: Audience:

b) Susunan KepanitiaanPenanggung jawab: Respati Wahyu ArdiyantoModerator: Sarah Meita wardaniObserver : 1. Atrih Lumawati 2. Desi Serli SusantiPenyaji/Penyuluh: Djoko Setyono, S.SosFasilitator: 1. Arindi Ayuanita Saputri 2. Fransisca P.I.W. 3. Sabar Ria LestariSie Dokumentasi: Agus Kurniawan

F. Evaluasia. Apa saja macam-macam sampah?b. Apa manfaat dan bahaya sampah bagi kesehatan?c. Bagaimana cara mengelola sampah yang baik?

Lampiran Materi

A. Pengertian sampahSampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan (refuse) sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atua harus dibuang sedemikian rupa sehingga tidak sampai menganggu kelangsungan hidup.Dalam ilmu kesehatan, keseluruhan dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau harus dibuang tersebut, disebut benda-benda sisa atau bekas (waste) kecuali sampah (refuse), kotoran manusia (human waste), serta sisa-sisa industri (industry waste) termasuk pula kedalamnya

B. Sumber-Sumber SampahTergantung dari tingkat kemajuan hidup masyarakat, maka sumber-sumber sampah berbeda-beda. Secara umum dapat disimpulkan bahwa makin maju tingkat kebudayaan masyarakat, semakin kompleks pula sumber dan macam sampah yang ditemui.Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa sumber sampah, misalnya:1. Dari rumah tangga; termasuk sampah bahan makanan, sampah sisa makanan, sisa pembungkus makanan, sampah perabotan rumah tangga dan lain-lain.2. Dari tempat umum; termasuk diantaranya kertas, plastik, botol daun dan lain-lain.3. Dari industri; diantaranya logam, kayu, potongan tekstil dan lain-lain.4. Dari pertanian; diantaranya sisa sayur mayur, batang padi, ranting yang patah dan lain-lain.5. Dari rumah sakit; diantaranya jarum, botol, obat-obatan yang tidak terpakai dan lain-lain.

C. Pengertian Pengelolaan SampahPengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia harus dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam.

D. Klasifikasi Sampah1. Sampah organik : yaitu sampah yang berasal dari hasil alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat pada umumnya seperti, sisa-sisa makanan, ataupun dari kegiatan-kegiatan persiapan makanan yang menimbulkan sisa-sisa baik cair maupun padat yang tidak terpakai.2. Sampah anorganik : yaitu sampah yang dihasilkan oleh buatan manusia dengan proses kimia dan industri seperti : botol-botol, kaleng-kalengan, plastik dan yang sejenisnya.

E. Macam-macam Sampah, Penggolongan, Serta Cara PengelolaanSecara garis besar sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:1. Sampah Keringa. PengertianSampah kering disebut juga sampah anorganik, yaitu sampah yang dapat dimusnahkan dengan dibakar, atau dikatakan sebagai sampah yang tidak mengalami pembusukan secara alami.b. PenggolonganYang termasuk dalam sampah kering diantaranya: kertas, plastic, logam, besi, kaleng, karet, dan botol. c. Alternatif pengelolaan sampah Pengelolaan sampah kering dapat dilakukan dengan cara:1) Pengumpulan dan pengangkutanUmumnya cara ini dapat diterima masyarakat pedesaan maupun masyarakat kota. Dengan metode ini, sampah tidak dimusnahkan secara langsung namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. Metode ini bersifat murah dan sederhana. Tetapi membutuhkan resiko karena berjangkitnya penyakit menular, menyebabkan pencemaran terutama bau.a) Pertama: sampah dikumpulkan disetiap rumah menggunakan kardus, bakul, atau karung kedap air. Tutup dan ikat dengan rapi sehingga tidak mudah tumpah.b) Kedua: sampah dipindahkan kedalam bak sampah (tempat penampungan sementara) atau diletakkan didepan rumah.c) Ketiga: setelah ditempatkan ditempat penampungan sementara kemudian pada waktu tertentu sampah akan diangkut oleh truk sampah untuk dibuang ke tempat pembuangan khsusus atau penampungan akhir (TPA). Alat pengangkut tersebut sebaiknya kendaraan yang mempunyai tutup untuk mencegah berseraknya sampah serta melindungi dari bau. Karena pekerjaan seperti ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit, lazimnya ditangani oleh pemerintah, yang dalam pelaksanaannya perlu mengikutsertakan masyarakat.2) Pembuangan sampah Sampah yang telah dikumpulkan, selanjutnya perlu dibuang untuk dimusnahkan. Pembuangan sampah biasanya dilakukan didaerah tertentu sehingga tidak menganggu kesehatan masyarakat. Lazimnya syarat yang harus dipenuhi dalam membangun tempat pembuangan sampah ialah:a) Tempat tersebut dibangun tidak dekat dengan sumber air minum atau sumber air lainnya yang dipergunakan oleh manusia.b) Tidak ada tempat yang sering terkena banjir.c) Ditempat-tempat yang jauh dari tempat tinggal manusia.d) Adapun jarak yang sering dipakai sebagai pedoman ialah sekitar 2 km dari perumahan penduduk, sekitar 15 km dari laut, serta 200 meter dari sumber air.3) Pembakaran (incinerator)Metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat dibakar habis. Pembakaran sampah diusahakan dilakukan jauh dari pemukiman, untuk menghindari pencemaran asap, bau dan kebakaran. Perlu diketahui pembakaran sampah menghasilkan diaksin, yaitu ratusan jenis senyawa kimia berbahaya. Jika senyawa yang berstruktur sangat labil itu tidak dapat terurai kemudian bocor ke udara dan kemudian dihirup oleh manusia maupun hewan maka akan mengendap dalam tubuh yang pada kadar tertentu dapat mengakibatkan kanker.4) Daur ulangDari beberapa alternatif diatas masih memiliki beberapa kelembaban, maka mau tidak mau kita harus kembali kepada prinsip pencegahan yang menekankan bahwa mencegah suatu bahaya adalah lebih baik dari pada mengobatinya. Hal ini dapat diatasi dengan cara mendaur ulang semua limbahnya yang dibuang, kembali ke ekonomi masyarakat atau dimanfaatkan secara maksimal sesuai sifat yang dimilikinya ke alam, sehingga seperti meng-tekankan terhadap SDA. Pendauran akan lebih efektif jika sampah yang dibuang dipilah, sehingga setiap bagian dapat didaur ulang secara optimal, dari pada dibuang ke sistem pembuangan sampah yang tercampur seperti saat ini. Dan hal ini juga harus didukung oleh industri-industri dengan pedesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur ulang produk tersebut.

2. Sampah Basaha. PengertianSampah basah disebut juga sampah organik yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar dikeringkan untuk dibakar atau merupakan sampah yang dapat alami pembusukan secara alami.b. PenggolonganYang termasuk dalam sampah basah antara lain: sampah dapur, sampah restoran, sampah sisa sayuran, sampah rempah-rempah, sampah sisa buah. c. Alternatif pengelolaan sampah basahPengelolaan sampah basah dapat dilakukan dengan cara:1) Sanitary landfillYaitu pembuangan sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah, yang dilakukan lapis demi lapis sedemikian rupa sehingga sampah tidak berada di alam terbuka, jadi tidak sampai menimbulkan bau atau menjadi binatang bersarang. Cara ini tentunya amat bermanfaat jika sekaligus bertujuan untuk meninggikan tanah yang rendah seperti rawa-rawa, genangan air dan sebagainya. Karena cara ini butuh tanah yang dipakai untuk menimbun sampah, maka sebelumnya dilakukan pada tanah yang landai/disekitar galut-galut tanah. Jika cara ini dilakukan, beberapa keuntungan akan diperoleh yakni tanah yang terbentuk akan dimanfaatkan untuk daerah perumahan, disamping itu rawa-rawa yang tertimbun dapat mencegah tempat bersarangnya nyamuk. Syarat yang harus dipenuhi pada sanitary landfill:a) Harus tersedia didaerah yang cukup luas.b) Ada tanah yang dapat dipakai sebagai penimbun.c) Tersedia alat-alat besar.2) Pengkomposan (composting)Yaitu pengolahan sampai jadi pupuk yakni dengan terbentuknya zat-zat organik yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Cara pengomposan merupakan cara sederhana dan dapat menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi. Pengolahan sampah jadi pupuk dapat dibedakan menjadi beberapa tahap yakni :a) Pertama, dilakukan pemisahan benda-benda yang tidak dapat dipakai sebagai pupuk, seperti gelas, kaleng dan lain-lain. b) Kedua, dilanjutkan dengan penghancuran sampah jadi partikel/potongan-potongan yang lebih kecil.c) Ketiga, proses pencampuran dari sampah yang memperhatikan perbandingan kadar karbon dan nitrogen yang terdapat di dalamnya.d) Keempat, akhirnya sampah tersebut ditempatkan pada galian tanah yang tidak begitu dalam, kemudian dibiarkan agar terjadi proses aerobik untuk mengubah sampah jadi bahan pupuk.3) Discharge of sewersSampah harus dihaluskan dahulu dan kemudian dibuang ke dalam saluran pembuangan air bekas. Cara ini dapat dilakukan pada rumah tangga/dikelola secara terpusat di kota-kota. Cara ini butuh biaya yang besar serta tidak mungkin dilakukan jika sistem pembuangan air tidak baik dan kotor.

F. Pengaruh Sampah Terhadap KesehatanPengaruh sampah terhadap kesehatan dapat dikelompokkan menjadi efek langsung dan tidak langsung, sebagai berikut : 1. Efek langsung; efek yang disebabkan karena kontak yang langsung dengan sampah tersebut. Misalnya sampah beracun, sampah yang korosif terhadap tubuh, karsinogenik, teratogenik, dan lain-lain. Selain itu ada pula sampah yang mengandung kuman patogen, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industri.

2. Efek tidak langsung; pengaruh tidak langsung ini dapat dirasakan masyarakat akibat proses pembusukan, pembakaran, dan pembuangan sampah. Dekomposisi sampah biasanya terjadi secara aerobik, dilanjutkan secara fakultatif, dan secara anaerobik apabila oksigen telah habis. Dekomposisi anaerobik akan menghasilkan lindi (leachate) beserta gas. Di dalam lindi tersebut mengandung mikroba patogen, logam berat dan zat lainnya yang berbahaya. Selain itu efek tidak langsung lainnya dapat berupa penyakit bawaan vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Sampah bila dibuang dan ditumpuk sembarangan dapat dipakai sarang lalat dan tikus. Penyakit bawaan sampah sangat luas dan dapat berupa penyakit tidak menular, menular, potensi kebakaran, keracunan, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Aswar, Azrul. 1996. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: PT. Mutiara Sumberwidya.

Dainur. 1995. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Widya Medika.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta