Saraswati 09312318 Skripsi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    1/122

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Di era globalisasi kita dituntut untuk dapat bersaing dengan Negara- Negara

    lain dalam segala bidang termasuk pekerjaan. Selain itu dunia pendidikan juga

    merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya

    manusia, karena pendidikan tempat dimana berlangsungnya sumber daya manusia

    dibentuk melalui proses belajar mengajar Yoesdhita Agisio (2012)

    Perguruan Tinggi adalah salah satu institusi yang menghasilkan lulusan

    yang berkulitas dibidangnya, agar lebih memperhatikan mutu dan kualitas dari

    kurikulum pendidikannya sehingga lulusannya dapat bersaing di dunia kerja

    Mirawati (2012). Pada saat ini banyak Universitas negeri maupun swasta yang

     banyak menawarkan beberapa program studi yang eksakta maupun noneksakta.

     Namun, pada kenyataannya beberapa survey yang dilakukan menunjukkan bahwa

     program studi akuntansi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa pada saat

    ini. Survey tersebut dibuktikan oleh Basuki (1999) dalam Eva wany (2011) yang

    menyebutkan bahwa rata-rata mahasiswa memilih program studi akuntansi,

    didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi profesional di bidang akuntansi.

    Selain itu, mereka juga termotivasi dengan adanya anggapan bahwa profesi

    akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh berbagai organisasi

    maupun perusahaan, khususnya yang berada di indonesia.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    2/122

     

    2

    Perencanaan karir merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai

    kesuksesan dalam karier Yoesdhita Agisio (2012), kebanyakan dari pengajar

    akuntansi di perguruan tinggi lebih cenderung mengarahkan mahasiswanya untuk

     bekerja sebagai akuntan publik di Kantor Akuntan Publik (KAP) Eva any, (2011).

    Pada dasarnya pilihan karier bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada bidang

    akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang dapat diambil tergantung faktor-faktor

    yang melatarbelakangi Yoesdhita Agisio (2012). Misalnya mahasiswa akuntansi

     bisa juga memilih untuk berkarier sebagai Konsultan Pajak.

    Konsultan pajak merupakan salah satu pilihan karir yang dapat diambil oleh

    mahasiswa akuntansi untuk menjadi profesional dibidang perpajakan namun pada

    kenyataannya banyak ketidakmerataan pengetahuan mahasiswa tentang prospek

    masa depan mahasiswa didunia perpajakan. Minimnya pengetahuan mahasiswa,

    terutama tentang karir, profesi, dan pekerjaan yang berhubungan dengan program

    studi perpajakan, membuat mahasiswa tidak mampu memaksimalkan potensinya

    selama mengikuti kegiatan dari kampus untuk dijadikan bekal kelak ketika terjun

    di dunia kerja

    Kebutuhan akan tenaga ahli perpajakan yang sangat besar apalagi sejak

    Dirjen Pajak Republik Indonesia memperketat penerapan peraturan perpajakan

    Indonesia, Seperti dilansir pada website konsultan pajak Surabaya, bahwa

    Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak berencana menambah pegawai sebanyak 8.000

    orang hingga 2014 mendatang. Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi

    Sumber Daya Aparatur Ditjen Pajak, Wahyu Karya Tumakaka mengatakan saat ini

     jumlah pegawai pajak masih kurang ideal. Tercatat, jumlah pegawai pajak

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    3/122

     

    3

    sebanyak 32.000. Untuk auditor pajak, hanya berjumlah 4.500 orang. Berbeda

    dengan negara Jepang, jumlah pegawai pajak Jepang mencapai 80.000 orang

    sementara jumlah penduduknya hanya sekitar 120 juta. Sementara Indonesia

    dengan jumlah penduduk sebanyak 237,6 juta hanya mempunyai pegawai pajak

    sebanyak 32.000 orang. Sehingga diperlukan penambahan tenaga kerja pada

    kantor pajak di Indonesia. Dengan demikian akan dapat memberikan peluang

    kepada peminat yang ingin berkarir di bidang perpajakan (Dirjen Pajak Butuh

    8000 Pegawai, http://konsultan pajaksurabaya. wordpress.com).

    Perusahaan saat ini semakin berbenah dan mencari tenaga kerja yang selain

    dapat memahami akuntansi namun juga dapat memahami perhitungan pajak.

    Terkadang sebuah perusahaan mencari tenaga kerja untuk kebutuhan masing-

    masing jurusan yakni tenaga akuntan sendiri dan tenaga pajak sendiri. Dengan

    adanya Jurusan Akuntansi kosentrasi perpajakan, maka mahasiswa memperoleh

    dua ilmu sekaligus yaitu Ilmu Akuntansi dan Ilmu Perpajakan. Kedua ilmu

    tersebut sangat berkaitan karena perhitungan pajak tidak akan terlepas dari

     perhitungan akuntansi dan begitu pula sebaliknya. Perusahaan cenderung memilih

    lulusan yang memiliki kedua ilmu tersebut karena akan menghemat biaya

    rekrutmentnya. Tenaga ahli perpajakan sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi

     baik organisasi swasta maupun organisasi pemerintahan.

    Tenaga ahli perpajakan sangat dibutuhkan untuk melaksanakan pemeriksaan

     pajak. Dasar hukum pemeriksaan pasal 29, 29A, 30 dan 31 UU KUP 2007 serta

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.03/2007 jo. 82/PMK.03/2011

    tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak jo PER-34/PJ/2011, tentang Petunjuk

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    4/122

     

    4

    Pelaksanaan Pemeriksaan untuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan Kewajiban

    Perpajakan. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah

    data, keterangan, dan bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional

     berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan

    kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

    ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemeriksaan lapangan

    adalah pemeriksaan yang dilakukan ditempat kedudukan, tempat kegiatan usaha

    atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib pajak, atau tempat lain yang

    ditentukan Direktorat Jenderal Pajak.

    Oleh sebab itu, kesempatan karir tenaga ahli perpajakan sangat terbuka

    untuk lulusan akuntansi yang memiliki keahlian dibidang perpajakan. Karir

    dibidang perpajakan meliputi pegawai direktorat jenderal pajak, konsultan pajak,

    dan tax specialist (perusahaan). Pilihan karir yang ada saat ini diharapkan akan

    menjadikan seorang lulusan akuntansi menjadi seorang profesional dalam

     bidangnya masing-masing sehingga karir yang diinginkan akan tercapai sesuai

    dengan harapannya Mei Trisnawati (2013).

    Di indonesia penelitian tentang perpajakan masih sangat jarang. Beberapa

     penelitian tentang tentang karir lulusan akuntansi dibidang perpajakan telah

    dilakukan oleh Yoesdhita Agisio Chirdiansyah (2012) dan Mei Trisnawati (2013).

    Pada penelitian Yoesdhita Agisio Chirdiansyah (2012) dengan judul Perbedaan

    Persepsi, Motivasi Dan Minat Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2008 Universitas

    Brawijaya Atas Pemilihan Bidang Kerja Setelah Menjadi Sarjana Akuntansi

    diketahui bahwa ketiga variabel persepsi, motivasi, dan minat secara parsial dan

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    5/122

     

    5

    simultan memberikan pengaruh terhadap pemilihan bidang kerja terikat karena

    nilai signifikansinya yang kurang dari α (0.05). Pada penelitian Mirawati (2013)

    dengan judul Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa

    Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir

    Di Bidang Perpajakan didapatkan hasil thitung 2,091 dan signifikansi t sebesar

    0,040. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya mempengaruhi minat

    mahasiswa berkarir di bidang perpajakan. Sedangkan koefisien beta persepsi

    adalah sebesar 0,202 dan memiliki hubungan positif. Untuk mengetahui pengaruh

    motivasi thitung 2,425 dan signifikansi t sebesar 0,017. Jadi dapat disimpulkan

     bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang

     perpajakan. Sedangkan nilai koefisien beta dari motivasi adalah sebesar 0,202 dan

    memiliki hubungan positif. Dengan demikian dapat diketahui bahwa persepsi dan

    motivasi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang

    Perpajakan. Pada penelitian ini penulis mencoba untuk menganalogkan dengan

     penelitian yang dihasilkan oleh Eva wany (2011) dengan Judul Persepsi

    Mahasiswa Akuntansi Tentang Faktor-Faktor Pemilihan Karir Akuntan Publik

    dan penelitian yang dihasilkan oleh Mirawati (2012) dengan judul Pengaruh

    Motivasi Terhadap Minat Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Sebagai

    Akuntan Publik. Penelitian ini mencoba mengambil variable independen pada

     penelitian Eva wany (2011) dan Mirawati (2012) yaitu minat pemilihan karir

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    6/122

     

    6

    sebagai akuntan publik. Penelitian ini sebagai bahan perbandingan berkarir

    sebagai konsultan pajak dengan berkarir sebagai sebagai akuntan publik.

    Dari latar belakang diatas dan beberapa literatur penelitian yang penulis

    dapat, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA

    AKUNTANSI DALAM PILIHAN KARIR KONSULTAN PAJAK (STUDI

    KASUS PADA MAHASISWA AKUNTANSI FE SELURUH D.I.Y)"

    1. 2 Rumusan Masalah

    Pada penelitian ini minat diproxykan dengan persepsi dan motivasi

     berdasarkan uraian di atas maka peneliti memunculkan permasalahan penelitian

    sebagai berikut:

    1. 

    Apakah persepsi berpengaruh terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi

    dalam memilih karir sebagai konsultan pajak?

    2. Apakah motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa jurusan akuntansi

    dalam memilih karir sebagai konsultan pajak?

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    7/122

     

    7

    1.3 Tujuan Penelitian 

    1. 

    Untuk mengetahui apakah persepsi berpengaruh terhadap minat mahasiswa

    akuntansi dalam memilih karir sebagai konsultan pajak?

    2. Untuk mengetahui apakah motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa

    akuntansi dalam memilih karir sebagai konsultan pajak?

    1.4 Manfaat Penelitian

    Dengan adanya penelitian ini kita dapat :

    1. 

    Memperoleh bukti bahwa persepsi berpengaruh terhadap minat mahasiswa

    akuntansi dalam memilih karir sebagai konsultan pajak

    2. Memperoleh bukti bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa

    akuntansi dalam memilih karir sebagai konsultan pajak

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    8/122

     

    8

    1.5 Sistematika Pembahasan 

    Sistematika dalam penelitian ini dibagi manjadi Lima Bab yaitu:

    BAB I : PENDAHULUAN

    Pada bab ini akan menguraikan Latar Belakang, Perumusan Masalah,

    Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

    BAB II : KAJIAN TEORITIK

    Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan pustaka dan penelitian

    terdahulu yang relevan dengan penelitian ini serta dilanjutkan dengan

    hipotesis penelitian berserta kerangka penelitian.

    BAB III : METODE PENELITIAN

    Pada bab ini menguraikan ruang lingkup penelitian variabel dan

     pengukurannya, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel,

    dan metode analisis data.

    BAB IV : ANALISIS DATA

    Pada bab ini akan dijelaskan analisis data dan pembahasan hasil

     penelitian meliputi deskripsi data penelitian, analisis data, pengujian

    hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

    BAB V : PENUTUP

    Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian yang diambil dari seluruh

     pembahasan sebelumnya, keterbatasan penelitian dan implikasi hasil

     penelitian serta diakhiri dengan saran dan rekomendasi.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    9/122

     

    9

    BAB II

    KAJIAN TEORITIK

    2.1 Persepsi

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: persepsi diartikan sebagai

    tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu dan pandangan tentang suatu objek

    secara menyeluruh. Jadi pada hakekatnya persepsi merupakan proses pengamatan

    melalui penginderaan terhadap obyek tertentu. Obyek tersebut dapat berupa orang,

    situasi, dan kejadian atau peristiwa. Dalam kehidupan sehari-hari persepsi lebih

    diidentifikasikan sebagai pandangan.

    Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-

    hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

    Rahmat (2004) dalam Eva Wany (2011)

    Persepsi berperan dalam penerimaan rangsangan, mengaturnya, dan

    menerjemahkan atau menginterprestasikan rangsangan yang sudah teratur itu

    untuk mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.

    Proses persepsi adalah meliputi interaksi yang sulit dari kegiatan seleksi,

     penyusunan, dan penafsiran yang semuanya sangat tergantung pada penginderaan

    data. Karena persepsi melibatkan proses kognitif yang kompleks, maka

    melaluinya dapat menghasilkan gambaran unik tentang kenyataan yang

    memungkinkan berbeda dari kenyataannya. Thoha (2000) dalam Eva Wany (2011)

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    10/122

     

    10

    Pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan asumsi-

    asumsi (stimulus), hasil dari persepsi mungkin berbeda satu dengan yang lainnya

    karena sifatnya yang subjektif Walgito (2002) dalam Yoesdhita Agisio (2012).

    Persepsi adalah awal dari segala macam kegiatan belajar yang bisa terjadi dalam

    setiap kesempatan, disengaja atau tidak. Hal ini terjadi karena orang tersebut

    dalam mencerna informasi dari lingkungan berhasil melakukan adaptasi sikap,

     pemikiran, atau perilaku terhadap informasi tertentu.

    Persepsi merupakan aspek kognisi dari sikap. Faktor pengalaman dan

     proses belajar atau sosialisasi memberikan bentuk dan struktur terhadap apa yang

    dilihat, sedangkan pengetahuan dan cakrawala memberikan arti terhadap obyek

     psikologis tersebut. Melalui komponen kognisi akan timbul ide kemudian konsep

    mengenai apa yang dilihat dan berdasarkan norma yang dimiliki pribadi seseorang

    akan terjadi keyakinan berbeda dari individu terhadap objek tertentu. Eva wany

    (2011 ).

    Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas terdapat

     perbedaan namun dapat disimpulkan bahwa pengertian atau pendapat satu sama

    lain saling menguatkan, yaitu bahwa yang dimaksud dengan persepsi adalah suatu

    yang muncul lewat Panca indra, baik indera penglihat, pendengar, peraba, perasa,

    dan pencium, kemudian secara terus-menerus berproses sehingga mencapai

    sebuah kesimpulan yang berhubungan erat dengan informasi yang diterima.

    Persepsi dan penilaian seseorang terhadap suatu hal akan dipengaruhi secara

    signifikan oleh asumsi-asumsi (stimulus) yang kita buat tentang suatu hal tersebut.

    Setiap orang dapat memilih berbagai petunjuk yang mempengaruhi persepsinya

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    11/122

     

    11

    atas objek, orang dan simbol. Maka dari itu, persepsi masing-masing individu

    terhadap suatu hal tidak selalu sama, bahkan bisa berbeda.

    Persepsi terhadap karier berdasarkan penelitian Nystrom et al (1998) dalam

    Eva wany (2011) dapat ditinjau dari dua cara yaitu, karier sebagai variabel

    dependen dan karier sebagai variabel independen. Sebagai variabel dependen,

    artinya karier dipengaruhi oleh berbagai pilihan organisasi seperti strategi, struktur,

     proses, dan kondisi organisasi. Sebaliknya bila karier sebagai variabel independen

    akan mempengaruhi kinerja organisasi, misalnya kesempatan promosi dalam

    organisasi akan mempengaruhi kualitas tenaga kerja.

    2.2 Motivasi

    2.2.1 Teori-Teori Motivasi

    2.2.1.1 Teori Kebutuhan McClelland

    Teori kebutuhan yang diungkapkan oleh David McClelland dalam Robbins

    (2008) berfokus pada kebutuhan atas prestasi atau achievement, kekuasaan atau

     power, dan afiliasi atau pertalian yang masing-masing didefinisikan sebagai

     berikut : 1. Kebutuhan akan prestasi, dorongan untuk mengungguli, berpresatsi

    sehubungan dengan seperangkat standar, berjuang untuk sukses. 2. Kebutuhan

    akan kekuasaan, kebutuhan untuk membuat orang-orang lain berperilaku dalam

    suatu cara yang orang-orang itu inginkan atau tanpa dipaksa. 3. Kebutuhan akan

    afiliasi, keinginan untuk menjalin suatu hubungan antar pribadi yang ramah dan

    akrab.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    12/122

     

    12

    David McCelland dalam Robbins (2008) mendapatkan bahwa peraih

     prestasi tinggi membedakan diri mereka hati orang-orang lain oleh hasrat mereka

    untuk menyelesaikan hal-hal dengan lebih baik. Peraih prestasi tinggi menyukai

    tantangan menyelesaikan suatu masalah dan menerima baik tanggung jawab

     pribadi untuk keberhasilan atau kegagalan bukannya mengandalkan hasil itu pada

    kebetulan atau peluang atau tindakan-tindakan orang lain.

    2.2.1.2 Teori Hirarki Kebutuhan

    Thantawi (2001) dalam Yoesdhita Agisio (2012) mendasarkan konsep

    hirarki kebutuhan pada dua prinsip. Pertama yaitu kebutuhan-kebutuhan manusia

    dapat disusun dalam suatu hirarki dari kebutuhan terendah sampai tertinggi.

    Kedua yaitu suatu kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti menjadi motivator

    utama dari perilaku manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang

     paling kuat sesuai dengan waktu, keadaan, dan pengalaman yang bersangkutan

    mengikuti suatu hirarki.

    Istilah motivasi berasal dari kata latin movere, yang berarti “bergerak, Fred

    Luthans (2006) dalam Mirawati (2013). Arti ini adalah bukti dari definisi

    komprehensif berikut ini: motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi

    fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang

    ditujukan untuk tujuan atau insentif. Dengan demikian, kunci untuk memahami

     proses motivasi bergantung pada pengertian dan hubungan antara kebutuhan,

    dorongan, dan insentif. Kebutuhan membentuk dorongan yang bertujuan pada

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    13/122

     

    13

    insentif; begitulah proses dasar motivasi.

    Motivasi ialah sesuatu yang menggerakkan orang bertindak dengan penuh

    semangat. Motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang

    menggerakkan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Proses

    timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan,

    dorongan, tujuan dan imbalan. Proses motivasi terdiri dari beberapa tahapan,

    diantaranya:

    a. 

    Munculnya suatu kebutuhan yang belum terpenuhi menyebabkan adanya

    ketidakseimbangan dalam diri seseorang dan berusaha untuk

    menguranginya dengan perilaku tertentu.

     b.  Seseorang kemudian mencari cara untuk memuaskan keinginan tersebut.

    c.  Seseorang mengarahkan perilakunya kearah pencapaian tujuan atau

     prestasi dengan cara yang telah dipilihnya dengan didukung oleh

    kemampuan, keterampilan maupun pengalamannya.

    d.  Penilaian prestasi dilakukan oleh diri sediri atau orang lain tentan

    keberhasilannya dalam mencapai tujuan.

    e.  Imbalan atau hukuman yang diterima atau dirasakan tergantung kepada

    evaluasi atas prestasi yang dilakukan.

    f. 

    Akhirnya seseorang menilai sejauh mana perilaku dan imbalan telah

    memuaskan kebutuhannya.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    14/122

     

    14

    2.3 Minat

    Minat merupakan faktor psikologi yang terbentuk dan berkembang oleh

    adanya pengaruh bawaan dan pengaruh lingkungan. Namun faktor lingkungan

    merupakan faktor paling dominan yang dapat mempegaruhi minat. Pada awalnya

    minat berpusat pada individu, kemudian berpusat pada orang lain dan objek-objek

    lain yang ada dalam lingkungannya.

    Menurut Muhammadinah (2009), minat diartikan sebagai kehendak,

    keinginan atau kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat

    dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga

     penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang lebih

    giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya.

    Minat adalah aspek individu, yaitu berhubungan dengan kesiapan mental,

     juga dipandang bahwa minat merupakan suatu kedaan individu yang mempunyai

     peranan yang erat hubungannya dengan kebutuhan. Minat diartikan sebagai suatu

    kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi

    yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan- kebutuhannya

    sendiri. Oleh sebab itu, apa yang dilihat seseorang tentu akan membangkitkan

    minatnya, sejauh yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya

    sendiri. Bernanrd dalam Sardiman (2008) mengatakan bahwa minat tidak timbul

    secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengalaman,

    kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja.

    Minat merupakan hal penting untuk mengerti individu dan menuntun

    aktivitas dimasa yang akan datang. Krapp, Hidi, dan Renninger (Pintrich dan

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    15/122

     

    15

    Schunk, 1996) membagi definisi minat secara umum menjadi tiga, yaitu sebagai

     berikut:

    a. Minat Pribadi

    Merupakan karakteristik kepribadian seseorang yang relatif stabil, yang

    cenderung menetap pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat

    membawa seseorang pada beberapa aktivitas atau topik yang spesifik.

    Minat pribadi dapat dilihat ketika seseorang menjadikan sebuah aktivitas

    atau topik sebagai pilihan untuk hal yang pasti, secara umum meyukai

    topik atau aktivitas tersebut, serta topik atau aktivitas yang dijalani

    memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.

     b. Minat Situasi

    Merupakan minat yang sebagian besar dibangkitkan oleh kondisi

    lingkungan.

    c. Minat dalam Ciri Psikologi

    Merupakan interaksi dari minat pribadi seseorang dengan ciri-ciri

    lingkungan. Renninger menjelaskan bahwa minat pada definisi ini tidak

    hanya karena seseorang lebih menyukai sebuah aktivitas atau topik, tetapi

    karena aktivitas atau topik tersebut memiliki nilai tinggi dan mengetahui

    lebih banyak mengenai topik atau aktivitas tersebut.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    16/122

     

    16

    Minat seseorang terhadap suatu objek diawali dari perhatian seseorang

    terhadap objek tersebut. Minat merupakan suatu hal yang sangat menentukan

    dalam setiap usaha, minat perlu ditumbuhkembangkan pada diri setiap individu.

    Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan

    faktor yang mempengaruhinya.

    Menurut M. Surya (1985: 72), faktor-faktor yang mempengaruhi minat

    adalah:

    1. Faktor dari dalam (internal)

    a) 

    Faktor fisiologi atau jasmani individu, yang bersifat bawaan, seperti

     penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

     b) Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan ataupun herdeditas yang

    terdiri atas faktor intelektual dan faktor non intelektual.

    2. 

    Faktor dari luar (eksternal)

    a) Faktor sosial, yang terdiri atas faktor lingkungan keluarga

     b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan sebagainya

    c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan

    sebagainya.

    d) 

    Faktor spiritual dan lingkungan keagamaan.

    Menurut Kartini (1990) Dalam Mei Trisnawati (2013) faktor-faktor yang

    mempengaruhi minat terbagi menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan faktor

    ekstrinsik. Faktor intrinsik atau faktor dalam diri seseorang sebagai pendorong

    minat meliputi adanya kebutuhan pendapat, nilai-nilai pribadi, konsep diri, harga

    diri, persepsi dan perasaan senang. Sedangkan faktor ekstrinsik atau faktor dari

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    17/122

     

    17

    luar diri seseorang yang mempengaruhi minat yaitu lingkungan keluarga,

    lingkungan masyarakat, peluang dan pendidikan

    2.4 Konsep karir

    2.4.1 Pengertian karir

    Menurut Ariani (Benny, dkk, 2006) karier merupakan suatu keahlian atau

     profesional seseorang di bidang ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman

    kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi. Pilihan karier

    merupakan ungkapan diri seseorang, karena pilihan menunjukkan motivasi

    seseorang, ilmu, kepribadian dan seluruh kemampuan yang dimiliki. Menurut

    Hall (Benny, dkk, 2006) karier dapat diartikan sebagai rangkaian sikap dan

     perilaku yang berhubungan dengan perjalanan kerja seseorang sepanjang

    kehidupan kerjanya. Cascio dan Awad (Kunartinah, 2003) menyatakan, karier

    dipandang sebagai rangkaian promosi untuk memperoleh pekerjaan yang lebih

    mempunyai tanggung jawab lebih tinggi atau penempatan posisi yang lebih baik

    dalam hierarki pekerjaan seseorang sepanjang kehidupan kerjanya. Menurut

    Muharomah (1997), inf ormasi karier adalah: “Sejumlah bahan informasi tentang

     pemahaman diri, pemahaman nilai dan pemahaman dunia kerja serta jenis

     pendidikan tertentu sehingga seseorang dapat merencanakan masa depannya

    sesuai dengan kemampuannya dan mendapatkan kepuasan atas pilihan kariernya”.

    Sukardi (1988) mengemukakan bahwa informasi karier bertujuan untuk

    dipergunakan sebagai suatu alat untuk membantu individu memperoleh

     pandangan, pengetian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    18/122

     

    18

    kerja.

    Berkenaan dengan pentingnya individu untuk memperoleh pandangan dan

     pengertian untuk mengambil keputusan tentang karier, L.E.Tayler yang dikutip

    E.Lahope (Muharomah, 1997) mengemukakan bahwa:

    “Informasi karier penting diberikan seseorang agar ia dapat mengetahui

    dengan jelas apa dan bagaimana pekerjaan itu, ciri-ciri pribadi apa yang

    dituntutnya, serta mana yang dikehendaki dan mana yang tidak, dengan maksud

    membawa seseorang kepada pilihan, keputusan dan rencana hidup di masa depan”.

    2.4.2 Pemilihan Karir

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pemilihan adalah: “Hal, cara, hasil

    atau proses memilih, yaitu mengambil satu diantara banyak mana yang baik, yang

    sesuai”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan Karier

    adalah: “ Perkembangan dan kemajuan di kehidupan pekerjaan, jabatan, dan

    sebagainya. Atau karier adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju”.

    Dari beberapa pengertian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

     pemilihan karier merupakan suatu cara atau usaha seseorang mengambil satu di

    antara banyak jabatan atau pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju dan

    sesuai dengan yang diinginkan.

    dalam pekerjaan serta menyiapkan diri menuju persaingan yang  semakin

    ketat Yendrawati (2007). 

    Menurut Bensinger (1999) dalam Sri Rahayu et.al (2003) mahasiswa

    akuntansi sebagai calon  profesional harus memiliki (knowledge), ketrampilan

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    19/122

     

    19

    ( skill ) dan kemampuan (ability) dalam berkarir. Dalam memilih karir mahasiswa

    memiliki motivasi yang mendorong mereka untuk bekerja dan  memilih karir yang

    sesuai. Motivasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya  yang

    tinggi ke arah tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu

    untuk  memenuhi suatu kebutuhan individu. 

    2.5 Karir Sebagai Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

    Direktorat jenderal pajak adalah sebuah direktorat jenderal di bawah

    Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta

    melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang  perpajakan.  Dalam

    melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Pajak menyelenggarakan fungsi

    Penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang perpajakan.

    Pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan., Perumusan standar, norma,

     pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang perpajakan, Pemberian bimbingan

    teknis dan evaluasi di bidang perpajakan., Pelaksanaan administrasi direktorat

     jenderal. Pegawai direktorat jendral pajak adalah Pegawai Negeri Sipil yang

    direkrut melalui tes penerimaan calon pegawai negeri sipil yang dilakukan

    serentak di seluruh Indonesia.

    2.6 Karir Konsultan Pajak

    Ketentuan tentang Konsultan Pajak ini diatur dengan Peraturan Menteri

    Keuangan Nomor 485/KMK.03/2003 tentang Konsultan Pajak Indonesia

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_jenderalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Keuangan_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://www.pajakonline.com/engine/artikel/view.php?id=64986d86a17424eeac96b08a6d519059http://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bbhttp://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bbhttp://www.pajakonline.com/engine/artikel/view.php?id=64986d86a17424eeac96b08a6d519059http://id.wikipedia.org/wiki/Pajakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kementerian_Keuangan_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Direktorat_jenderal

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    20/122

     

    20

    98/PMK.03/2005.  Konsultan Pajak adalah adalah profesi yang dijalankan oleh

     profesional yang memberikan jasa profesional kepada Wajib Pajak dalam

    melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan

     peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Untuk menjadi seorang

    konsultan pajak seseorang harus lulus Sarjana Strata-1 Program Studi Akuntansi

    masa studi diperkirakan kurang lebih 4 tahun kemudian mengikuti Ujian

    Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) .Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak merupakan

     pintu gerbang bagi para praktisi pajak untuk memperoleh Izin Praktek Konsultan

    Pajak yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Praktisi pajak yang sudah

    lulus USKP berhak menyandang gelar BKP (Bersertifikat Konsultan Pajak).

    USKP diselenggarakan oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia bekerja sama

    dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpajakan. Sedangkan kurikulum,

     peraturan, soal ujian, dan metode penilaian USKP diselenggarakan oleh

    Konsorsium Pengembangan Konsultan Pajak Indonesia.

    Gambar 2.1

    Karir Konsultan Pajak

    Lulus S1Akuntansi (4

    tahun)

    Lulus USKP (2tahun)

    KonsultanPajak

    http://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bbhttp://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bb

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    21/122

     

    21

    2.7 Karir Sebagai Tax Spesialist (perusahaan)

    Tax spesialist adalah profesional yang memiliki kemampuan dan latar

     belakang perpajakan yang memadai serta memiliki kualifikasi teknis tertentu

    untuk melaksanakan seluruh kewajiban dan kepatuhan perpajakan, memberikan

    analisa atas setiap permasalahan perpajakan yang terjadi, serta menginformasikan

    dampak dari setiap perubahan tersebut kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

    Pada prakteknya, profesi Tax Specialist   dapat berfungsi sebagai pengelola

     pajak (Tax Manager ) didalam Perusahaan, pengajar/ akademisi ilmu bidang

     perpajakan, maupun pengamat serta analis perpajakan.

    Tax Manager   adalah Tax Specialist   yang mewakili manajemen WP dalam

    menangani seluruh aspek perpajakan perusahaan yang telah memenuhi kualifikasi

    teknis tertentu dan menerima gaji dari perusahaan. Tax Manager   dituntut untuk

    menciptakan dan menjalankan suatu sistem internal informasi perpajakan yang

    efektif dan efisien untuk menciptakan kualitas dokumen dan pelaporan perpajakan

    yang auditable dan reliable. Tax Manager   wajib mengetahui jalannya kegiatan

    usaha perusahaan dan mengidentifikasi setiap kelemahan yang ada, untuk

    kemudian melakukan suatu pendekatan yang sistematis dan komprehensif untuk

    memenuhi kewajiban kepatuhan perpajakan.

    Untuk menjadi seorang Tax Specialist , tidak diperlukan adanya kualifikasi

    formal baku yang harus dipenuhi. Namun, pengalaman dalam seluruh aspek

    manajemen perpajakan mutlak diperlukan, dan kemampuan komunikasi dengan

     pihak-pihak internal, seperti departemen lain, karyawan, atasan, publik, dan

     pihak-pihak eksternal, seperti fiskus, pemeriksa dari berbagai instansi dan yang

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    22/122

     

    22

     paling utama adalah pengetahuan yang mendalam mengenai bisnis perusahaan. 

    (pajakonline.com).

    Dalam hal ini pengalaman sebagai konsultan pajak sebelumnya akan sangat

    mendukung dan mempengaruhi kinerja seorang Tax Specialist   perusahaan.

    Jenjang karir Tax Specialist  di perusahaan, pada umumnya adalah sebagai berikut:

      Tax Accountant

     

    Senior Tax Accountant

      Tax Supervisor

      Tax Manager

      Tax Director  

    2.8 Penelitian Terdahulu

    Penelitian yang dilakukan oleh Mei Trisnawati (2013) dengan judul

    “Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan Akuntasi

    Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Berkarir Di Bidang

    Perpajakan”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi

    dan motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

    Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. Penelitian ini menggunakan

    88 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 Universitas Brawijaya yang masih

    aktif tahun akademik 2008 hingga 2011. Penilitian ini dilakukan dengan metode

    survey terhadap mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Brawijaya dan dianalisis dengan regresi linier berganda. Tahap

     pertama menguji validitas dan reliabilitas pertanyaan setiap variabel. Tahap kedua,

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    23/122

     

    23

    melakukan regresi variabel persepsi dan motivasi terhadap minat mahasiswa

     berkarir di bidang perpajakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa 1. secara

    simultan atau bersama-sama variabel persepsi dan motivasi berpengaruh

    signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. 2. secara parsial

    variabel persepsi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa Jurusan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di bidang

     perpajakan. 3. secara parsial variabel motivasi berpengaruh signifikan terhadap

    minat mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Brawijaya berkarir di bidang perpajakan. 4. Variabel persepsi dan motivasi

    mempunyai kemamapuan menjelaskan perubahan variabel minat mahasiswa

    Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berkarir di

     bidang perpajakan yang rendah. Artinya bahwa persepsi dan motivasi memiliki

     pengaruh terhadap minat mahasiwa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

    Universitas Brawijaya berkarir dibidang Perpajakan.

    2.9 Hipotesis

    2.9.1 Pengaruh Dari Persepsi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan

    Akuntansi Berkarir Sebagai Konsultan Pajak

    Persepsi adalah tanggapan seseorang dalam memahami apa yang ada

    disekitarnya, termasuk dalam hal ini adalah lingkungan berupa objek, orang, atau

    simbol tertentu. Persepsi dan stereotype terhadap karir merupakan hal penting

    untuk menentukan pilihan karir karena persepsi mahasiswa umumnya dipengaruhi

    oleh pengetahuan pribadi mengenai lingkungan kerja, informasi dari lulusan

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    24/122

     

    24

    terdahulu, keluarga, dosen, dan text book yang dibaca ataupun digunakan Felton

    (1994 ) dalam Mei Trisnawati (2013).

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammadinah dan Effendi (2009)

    menunjukkan pandangan mahasiswa terhadap faktor persepsi dalam minat

     berprofesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki

     persepsi yang baik mengenai profesi akuntan publik, maka hal ini dapat

    membentuk suatu minat mahasiswa untuk menjadi seorang akuntan publik. Hal

    tersebut tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada seseorang yang akan

     berkarir di bidang perpajakan.

    Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Rahayu (2003) dalam Mei

    trisnawati (2013) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persepsi mahasiswa

    akuntansi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir. Hal

    tersebut diketahui dari adanya perbedaan pandangan di antara mahasiswa

    akuntansi, secara keseluruhan dan berdasarkan gender-nya. Dengan demikian

    membuktikan bahwa apabila karir yang dipilih berbeda maka setiap calon akuntan

    mengharapkan hal yang berbeda pula.

    Berdasarkan uraian di atas maka dalam penelitian ini mengajukan hipotesis

    sebagai berikut:

    H01 = diduga tidak terdapat pengaruh dari persepsi terhadap minat mahasiswa

    Jurusan Akuntansi berkarir sebagai konsultan pajak

    Ha1 = diduga terdapat pengaruh dari persepsi terhadap minat mahasiswa Jurusan

    Akuntansi berkarir sebagai konsultan pajak

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    25/122

     

    25

    2.9.2 Pengaruh Dari Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Jurusan

    Akuntansi Berkarir Sebagai Konsultan Pajak

    Motivasi adalah dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan

    sesuatu hal yang berasal dari luar diri seseorang dan berasal dari dalam diri

    seseorang. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani

    untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan

    manusia untuk bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan

    tertentu.

    Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Iqbal (2011), menunjukkan

    hasil bahwa terdapat pengaruh positif dari motivasi kualitas, motivasi karir dan

    motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAK.

    Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2004) menunjukkan

    variabel motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi

    minat mahasiswa, sedangkan untuk motivasi kualitas dan motivasi ekonomi tidak

    signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk memilih karir. Berdasarkan

    uraian di atas maka dalam penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut:

    H02 = diduga tidak terdapat pengaruh dari motivasi terhadap minat mahasiswa

    Jurusan Akuntansi berkarir sebagai konsultan pajak

    Ha1 = diduga terdapat pengaruh dari motivasi terhadap minat mahasiswa Jurusan

    Akuntansi berkarir sebagai konsultan pajak

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    26/122

     

    26

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif. Penelitian kuantitatif dapat

    diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau

    sample tertentu, teknik pengambilan sample pada umumnya dilakukan secara

    random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

     bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

    ditetapkan sugiyono (2010).

    3.2 Sumber Definisi Populasi dan Sampel Penelitian

    Populasi yaitu kumpulan dari seluruh elemen- elemen atau individu yang

    merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian, sedangkan samplenya

    merupakan bagian atau wakil dari populasi yang memiliki karakteristik sama

    dengan populasinya, diambil sebagai sumber data penelitian.

    Berdasarkan pengertian tersebut target populasi dalam penelitian ini adalah

    semua Universitas yang mempunyai program studi akuntansi di Daerah Istimewa

    Yogyakarta. Total populasi dalam penelitian ini adalah 650 mahasiswa. Dan

    sample dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi yang telah

    menempuh mata kuliah perpajakan.Pemilihan dan pengumpulan data sampel yang

    diperlukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan  Non Probability

    Sampling yang mendasarkan   pada seluruh anggota populasi tidak memiliki

    kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sample. Sample dalam penelitian ini

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    27/122

     

    27

    sebanyak 50 responden untuk setiap Universitas yang ada di Daerah Istimewa

    Yogyakarta. Ada sebanyak 13 Universitas yang menjadi sample penelitian.

    Universitas yang menjadi sample penelitian diantaranya : Universitas Islam

    Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Muhammadyah Yogyakarta,

    YKPN, Universitas Pembangunan Nasional "veteran", Universitas Atmajaya,

    Universitas Sanata Dharma, Universitas Teknology Yogyakarta, Universitas

    Kristen Duta Wacana, Universitas PGRI Yogyakarta, Universitas Negeri

    Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, dan Universitas Ahmad

    Dahlan.

    3.3 Jenis data

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data

    yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek

     penelitian. Data diambil dengan menyebarkan kuesioner kepada orang yang

    memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang ditetapkan tersebut adalah

    mahasiswa akuntansi yang ada di seluruh D.I Yogyakarta yang sudah menempuh

    mata kuliah perpajakan.

    3.4 Metode Pengumpulan data

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang

    mempengaruhi minat dalam pilihan karir konsultan pajak pada mahasiswa

    akuntansi diseluruh Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang

    dipakai pada penelitian ini adalah data primer. Kuesioner merupakan teknik

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    28/122

     

    28

     pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

    atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan

    teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable

    yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden Sugiyono

    (2008).

    Data diambil dengan menyebarkan kuesioner atau angket kepada 13

    Universitas yang mempunyai program studi akuntansi yang memenuhi kriteria

    yang telah ditetapkan yaitu mahasiswa akuntansi yang sudah menempuh mata

    kuliah perpajakan. Peneliti menggunakan kuesioner dalam metode pengumpulan

    data karena dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada

    responden maka peneliti akan memperoleh informasi dari objek peneliti yaitu

    seluruh mahasiswa akuntansi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

    3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 

    Variabel terikat dari penelitian ini adalah minat mahasiswa Akuntansi

    Fakultas Ekonomi di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta berkarir di bidang

     perpajakan. Indikator dari minat berkarir di bidang perpajakan adalah:

    Muhammadinah (2009) dalam Mei Trisnawati (2013)

    a. 

    Karir bidang perpajakan memberikan peluang yang besar bagi mahasiswa

    akuntansi

     b.  Tertarik berkarir di bidang perpajakan karena memberikan banyak pengalaman

    dan pengetahuan tentang pajak

    c.  Berminat berkarir dalam bidang perpajakan karena memberikan gaji yang

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    29/122

     

    29

     besar

    d. 

    Berminat berkarir di bidang pajak karena akan dapat fasilitas yang memadai

    e.  Akan berkarir di bidang perpajakan setelah studi selesai

    Variabel Bebas (independent variabel ) merupakan variabel yang

    mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain:

    a. Variabel Persepsi (X1)

    Indikator persepsi berkarir di bidang perpajakan adalah: Muhammadinah

    (2009) dalam Mei Trisnawati (2013). Proses perkuliahan pajak akan membantu

    ketika berkarir di bidang perpajakan

    a. 

    Pengetahuan terkait pajak akan sangat bermanfaat dalam karir di bidang

     perpajakan

     b  Pelatihan sebelum berkarir di bidang perpajakan membantu dalam

     pengembangan karir

    c  Karir di bidang perpajakan akan dapat meningkatkan kemampuan analitis,

    decision making , dan problem solving untuk memecahkan masalah pajak

    d  Karir di bidang perpajakan akan menambah kemampuan interpersonal

    seperti kemampuan bekerjasama dalam kelompok

     b. Variabel Motivasi (X2)

    Indikator motivasi berkarir dibidang perpajakan adalah: Muhamad Ikbal (2011)

    dalam Mei Trisnawati (2013)

    a.  Menginginkan perkerjaan di bidang perpajakan karena sesuai dengan

     pendidikan di jurusan akuntansi.

     b  Meningkatkan keahlian dalam mengaplikasikan pengetahuan perpajakan

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    30/122

     

    30

    untuk memecahkan masalah-masalah riil dalam kehidupan sehari-hari.

    Meningkatkan kemampuan berprestasi ketika berkarir di bidang perpajakan

    d  Mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan (di luar gaji pokok,

    seperti honor) yang

    e  tinggi.

    f   Mendapatkan pengetahuan berkaitan dengan peran dan tanggung jawab

    yang akan dimiliki ketika berada di tengah-tengah masyarakat

    3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

    3.6.1 Uji Validitas

    Menurut Sugiharto dan Sitinjak (2006), validitas berhubungan dengan suatu

     peubah mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian

    menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang

    diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana

    alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009)

    menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid

    tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

    kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

    tersebut.

    Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas

    yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

    memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran

    tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    31/122

     

    31

    yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran. Semua instrumen kuesioner

    memiliki nilai signifikansi masing-masing variable lebih kecil dari 0,05 berarti

     bahwa alat ukur dalam penelitian ini adalah valid.

    3.6.2 Uji Reliabilitas

    Sugiarto dan Situnjak (2006) menyatakan bahwa reliabilitas menunjuk pada

    suatu pengertian bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk

    memperoleh informasi yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat pengumpul

    data dan mampu mengungkap informasi yang sebenarnya di lapangan. Ghozali

    (2009) menyatakan bahwa reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner

    yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

    reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

    atau stabil dari waktu ke waktu.

    Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya

     prediksi, dan akurasi. Ia melihat seberapa skor-skor yang diperoleh seseorang itu

    akan menjadi sama jika orang itu diperiksa ulang dengan tes yang sama pada

    kesempatan berbeda. Beberapa teknik yang sering digunakan untuk menguji

    reliabilitas instrument adalah stabilitas pengukuran yang dapat diperoleh melalui

    test-retest, dan parallel form reliabily, dan konsistensi ukuran yang diperoleh

    melalui reliabilitas belah dua (split- half), koefisien alpha, dan lain sebagainya.

    Salah satu cara melihat apakah suatu item atau instrumen reliabel atau tidak

    dapat dilihat dari koefisien Cronbach. Angka Cronbach alpha pada kisaran 0.70

    adalah dapat diterima, di atas 0.80 baik (Sekaran, 2006). Sejalan dengan pendapat

     beberapa ahli seperti Nunnally (1978, p. 245 - 246) yaitu : untuk Preliminary

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    32/122

     

    32

    research direkomendasikan sebesar 0.70, untuk basic research 0.80 dan applied

    research sebesar 0.90 - 0.95. Kaplan dan Saccuzo, (1982:106) merekomendasikan

    nilai cronbach alpha sebesar 0.7  –   0.8 untuk basic research, dan 0.95 untuk

    applied research.

    Untuk mengukur konsistensi interval penggunaan instrument digunakan

    Cronbach's Alpha Coefficient. Pada penelitian ini nilai Cronbach Alpha masing-

    masing variable sama dengan atau lebih besar dari 0,6 yang berarti bahwa alat

    ukur dalam penelitian ini adalah reliable atau andal.

    3.7 Analisis Data

    3.7.1 Analisis Deskriptif

    Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan variable utama

     penelitian yang terdiri dari persepsi, motivasi, dan minat menjadi konsultan pajak.

    Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata, maksimal, minimal, dan standar

    deviasi untuk mendeskripsikan variabel penelitian

    3.7.2 Uji Asumsi Klasik

    1.  Heteroskedastisitas

    Uji Heterokedasitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

    model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan satu ke

     pengamatan lain. Jika varians dari residual pengamatan satu ke residual ke

     pengamatan yang lain tetap, maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika

    varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Regresi yang baik adalah

    yang tidak terjadi heteroskedastisitas.Jika pada grafik  scatterplot terlihat titik-

    titik menyebar secara acak dan tersebar di atas maupun dibawah angka 0

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    33/122

     

    33

    sumbu Y maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

    heteroskedastisitas dalam model regresi. Dan jika terlihat titik-titik yang tidak

    menyebar dan membentuk pola maka dapat disimpulkan terdapat gejala

    heteroskedastisitas dalam model regresi (Ghazali, 2006). 

    2. Multikolinieritas

    Tujuan uji multikolinearitas untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

    yang sempurna atau tidak sempurna diantara beberapa atau semua variabel

    yang menjelaskan. Multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat korelasi

    antar variabel independen. Salah satu metode yang digunakan untuk mengatasi

    masalah multikolinearitas pada suatu model regresi adalah dengan cara

    melakukan regresi dependen variabel bebas yang terkandung dalam suatu

    model regresi yang sedang diuji. Untuk mendeteksi ada tidaknya

    multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan

    lawannya, yaitu Variance Inflation Factor   (VIF). Nilai cutoff   yang umum

    dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance<

    0,10 atau sama dengan nilai VIF > 1 (Ghazali, 2006). 

    3.  Normalitas

    Untuk menguji data yang berdistribusi normal akan digunakan alat uji

    normalitas, yaitu  Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S). Dasar pengambilan

    keputusan pada analisis Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S )adalah apabila

    nilai  Asymp Sig. (2-tailed)> 0,05 maka data residual terdistribusi dengan

    normal (Ghozali, 2006).

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    34/122

     

    34

    3.7.3 Analisis Regresi Berganda

    Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh independen variabel

    terhadap variabel dependen dilakukan analisa data dengan menerapkan model

    statistik regresi linier berganda. Model statistik regresi berganda adalah model

    yang digunakan untuk memperoleh suatu persamaan yang menunjukkan pengaruh

    variabel independen terhadap variabel dependen.Model persamaan regresi yang

    digunakan untuk menguji hipotesis adalah

    Y = a + b1X1 + b2X2 + e

    Dimana :

    Y = Minat Menjadi Konsultan Pajak

    a = konstansta

    , , = koefisien regresi.

    X1 = Persepsi

    X2 = Motivasi

    e = random error

    3.7.4 Uji Hipotesis

    Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji Parsial (Uji t).

    Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk melakukan pengujian untuk mengetahui

    kemampuan masing-masing variabel independen dalam menjelaskan perilaku

    variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah

     jika nilai signifikansi < 0,05 berarti variabel independen bepengaruh signifikan

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    35/122

     

    35

    terhadap variabel dependen sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 berarti

    variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    36/122

     

    36

    BAB IV

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Pengumpulan Data

    Objek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi di

    Yogyakarta. Kuesioner disebar secara langsung ke calon responden. Total

    kuesioner yang disebar sebanyak 650 lembar. Dari 650 yang disebarkan, hanya

    617 kuesioner yang dapat digunakan oleh peneliti, sedangkan sisanya 23

    kuesioner tidak dapat digunakan karena kuesioner tidak diisi secara lengkap dan

    10 kuesioner tidak kembali. Keterangan lebih lengkap mengenai pengumpulan

    kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1.

    Tabel 4.1.

    Data kuesioner yang disebar

    Jumlah UADSANATADARMA UTY UST UGM UMY UKDW ATMAJAYA UNY UPY UPN UII YKPN TOTAL

    Jumlah

    Kuesioner 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 650

    JumlahKuesioner

    Tdk Lengkap 1 1 2 5 1 0 7 0 0 6 0 0 0 23

    JumlahKuesioner

    Tdk Kembali 0 0 0 4 0 1 0 5 0 0 0 0 0 10

    Total 49 49 48 41 49 49 43 45 50 44 50 50 50 617

    Sumber : data diolah

    4.2 Deskipsi Responden

    4.2.1 Jenis Kelamin

    Berdasarkan jenis kelamin responden terdiri dari 2 kategori, yaitu pria dan

    Wanita. Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti sebanyak

    180 responden adalah pria, dan 437 responden adalah Wanita. Adapun informasi

    selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    37/122

     

    37

    Tabel 4.2.

    Jenis Kelamin Responden

    Kategori Keterangan Jumlah Responden %

    Jenis KelaminPria 180

    30%

    Wanita 43770%

    Sumber : data diolah

    4.2.2 Asal Universitas

    Berdasarkan asal universitas responden terdiri dari 13 kategori, yaitu UAD,

    Sanata Dharma, UTY, UST, UGM, UMY, UKDW, Atmajaya, UNY, UPY, UPN,

    UII dan YKPN. Dari hasil data yang diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti.

    Sebanyak 49 responden berasal dari UAD, 49 responden berasal dari Sanata

    Dharma, 48 responden berasal dari UTY, 49 responden berasal dari UGM, 49

    responden berasal dari UMY, 43 berasal dari UKDW, 45 responden berasal dari

    Atmajaya, 50 responden berasal dari UNY dan 44 responden berasal dari UPY, 50

    responden berasal dari UPN, 50 responden berasal dari UII, dan 50 responden

     berasal dari YKPN. Adapun informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    38/122

     

    38

    Tabel 4.3.

    Asal Universitas Responden

    Kategori Keterangan Jumlah Responden %

    Universitas

    UAD 497.94%

    Sanata Dharma 497.94%

    UTY 48

    7.78%UST 41

    6.65%

    UGM 497.94%

    UMY 497.94%

    UKDW 436.97%

    Atmajaya 457.29%

    UNY 508.10%

    UPY 44

    7.13%UPN 50

    8.10%

    UII 508.10%

    YKPN 508.10%

    Sumber : data diolah

    4.2.3 Minat Karir di Bidang Pajak

    Berdasarkan minat karir terdiri dari 4 kategori, yaitu pegawai direktorat

     jendral pajak, konsultan pajak, tax specialist, dan lainnya. Dari hasil data yang

    diperoleh dan yang digunakan oleh peneliti sebanyak 311 responden berminat

    menjadi pegawai direktorat jendral pajak, 120 berminat menjadi konsultan pajak,

    113 berminat menjadi tax specialist, dan 73 responden berminat berkarir diluar

     bidang pajak. Adapun informasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.4

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    39/122

     

    39

    Tabel 4.4

    Pendidikan Responden

    Kategori Keterangan Jumlah Responden %

    Minat

    karir

    Pegawai Direktorat Jendral Pajak 31150.41%

    Konsultan pajak 12019.45%

    Tax Specialist 11318.31%

    Lainnya 7311.83%

    Sumber : data diolah

    4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

    4.3.1  Uji Validitas

    Uji validitas yang digunakan adalah dengan menghitung korelasi antara

    score masing-masing butir pertanyaan dengan total score setiap konstruknya.

    Pengujian ini menggunakan metode  Pearson Correlation. Tabel berikut

    menyajikan hasil uji validitas.

    Tabel 4.5

    Hasil Uji Validitas

    Item

    Pernyataan

    Pearsons’s

    CorrelationsSignifikansi Keterangan

    Persepsi

    Butir 1 0,768 0.000 Valid

    Butir 2 0,736 0.000 Valid

    Butir 3 0,692 0.000 Valid

    Butir 4 0,651 0.000 Valid

    Butir 5 0,682 0.000 Valid

    Motivasi

    Butir 1 0,811 0.000 Valid

    Butir 2 0,804 0.000 Valid

    Butir 3 0,869 0.000 Valid

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    40/122

     

    40

    Butir 4 0,794 0.000 Valid

    Butir 5 0,843 0.000 Valid

    Minat

    Butir 1 0,779 0.000 Valid

    Butir 2 0,848 0.000 Valid

    Butir 3 0,838 0.000 Valid

    Butir 4 0,841 0.000 Valid

    Butir 5 0,813 0,000 Valid

    Sumber : Data Diolah

    Dengan melihat tabel di atas, dapat diketahui besarnya koefisien korelasi

    dan signifikansi dari seluruh butir pernyataan variabel-variabel penelitian. Dari

    hasil perhitungan koefisien korelasi seluruh butir pernyataan variabel penelitian

    mempunyai nilai signifikansi kurang dari 0,05, yang artinya seluruh butir

     pernyataan dan pertanyaan pada variabel penelitian dinyatakan valid, sehingga

    seluruh butir pernyataan dan pertanyaan yang terdapat pada kuesioner dapat

    dinyatakan layak sebagai instrumen untuk mengukur data penelitian.

    4.3.2  Uji Reliabilitas

    Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal yaitu

    tekhnik cronbach Alpha (α). Apabila nilai cronbach alpha dari hasil pengujian >

    0,6 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel itu adalah reliabel. Hasil

    analisis uji reliabilitas adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.6

    Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach Alpha Keterangan

    Persepsi 0,746 Reliabel

    Motivasi 0,880 Reliabel

    Minat 0,881 Reliabel

    Sumber : data diolah

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    41/122

     

    41

    Dari hasil uji reliabilitas diperoleh seluruh variabel penelitian ini dapat

    dinyatakan sangat reliabel karena koefisien alpha lebih besar dari 0,6, maka dapat

    disimpulkan bahwa butir-butir pernyataan dan pertanyaan dapat digunakan

    sebagai instrumen untuk penelitian selanjutnya.

    4.4  Statistik Deskriptif

    Analisis ini menggunakan nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean),

    dan standar deviasi atas jawaban responden dari tiap-tiap variabel. Hasil analisis

    deskriptif variabel penelitian adalah sebagai berikut :

    Tabel 4.7

    Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

    Sumber : Data Output SPSS, 2013

    Dari hasil analisis data di atas, maka dapat disimpulkan deskripsi masing-

    masing variabel adalah sebagai berikut :

    1.  Variabel persepsi berkarir sebagai konsultan pajak memiliki nilai minimum

    sebesar 1 yang berarti bahwa dari seluruh responden yang memberikan

     penilaian terendah jawaban atas persepsi berkarir sebagai konsultan pajak

    adalah sebesar 1. Nilai maksimumnya sebesar 5 yang berarti bahwa dari

    seluruh responden yang memberikan penilaian paling atas jawaban atas

     persepsi berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 5. Nilai rata-rata

    variabel persepsi berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 4,0749

    artinya bahwa dari seluruh responden yang memberikan jawaban atas persepsi

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    42/122

     

    42

     berkarir sebagai konsultan pajak, rata-rata responden memberikan penilaian

    sebesar 4,0749. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,50507 memiliki arti

     bahwa ukuran penyebaran data dari variabel persepsi berkarir sebagai

    konsultan pajak adalah sebesar 0,50507 dari 617 responden.

    2.  Variabel motivasi berkarir sebagai konsultan pajak memiliki nilai minimum

    sebesar 1 yang berarti bahwa dari seluruh responden yang memberikan

     penilaian terendah jawaban atas motivasi berkarir sebagai konsultan pajak

    adalah sebesar 1. Nilai maksimumnya sebesar 5 yang berarti bahwa dari

    seluruh responden yang memberikan penilaian paling atas jawaban atas

    motivasi berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 5. Nilai rata-rata

    variabel motivasi berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 4,0989

    artinya bahwa dari seluruh responden yang memberikan jawaban atas motivasi

     berkarir sebagai konsultan pajak, rata-rata responden memberikan penilaian

    sebesar 4,0989. Sedangkan standar deviasi sebesar 0,78807 memiliki arti

     bahwa ukuran penyebaran data dari variabel motivasi berkarir sebagai

    konsultan pajak adalah sebesar 0,78807 dari 617 responden.

    3.  Variabel minat berkarir sebagai konsultan pajak memiliki nilai minimum

    sebesar 1 yang berarti bahwa dari seluruh responden yang memberikan

     penilaian terendah jawaban atas minat berkarir sebagai konsultan pajak adalah

    sebesar 1. Nilai maksimumnya sebesar 5 yang berarti bahwa dari seluruh

    responden yang memberikan penilaian paling atas jawaban atas minat berkarir

    sebagai konsultan pajak adalah sebesar 5. Nilai rata-rata variabel minat

     berkarir sebagai konsultan pajak adalah sebesar 3,5673 artinya bahwa dari

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    43/122

     

    43

    seluruh responden yang memberikan jawaban atas minat berkarir sebagai

    konsultan pajak, rata-rata responden memberikan penilaian sebesar 3,5673.

    Sedangkan standar deviasi sebesar 0,77980 memiliki arti bahwa ukuran

     penyebaran data dari variabel minat berkarir sebagai konsultan pajak adalah

    sebesar 0,77980 dari 617 responden.

    4.5  Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji

    multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji autokorelasi tidak digunakan

    dalam penelitian ini karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

    cross section bukan data time series.

    4.5.1 Uji Normalitas

    Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam

    model regresi, variabel penganngu atau residual memiliki distribusi normal.

    Dalam penelitian ini pengujian normalitas dilakukan uji statistik kolmogorov-

    smirnov. Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov dapat

    dilihat pada tabel 4.8 di bawah ini :

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    44/122

     

    44

    Tabel 4.8

    Hasil Uji Normalitas

    Sumber : Data Output SPSS, 2013

    Dari hasil uji kolmogorov-smirnov di atas, dihasilkan nilai Asymp. Sig. (2-

    tailed) sebesar 0,193. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data residual dalam

    model regresi ini terdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas

    0,05 dan model regresi tersebut layak digunakan untuk analisis selanjutnya

    4.5.2 Multikolinieritas

    Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas pada model

    regresi berganda yang dihasilkan dapat dilakukan dengan menghitung nilai

    Variance Inflation Factor  ( VIF ) dan nilai tolerance dari masing-masing variabel

     bebas dalam model regresi. Tidak adanya masalah multikolinieritas dalam model

    regresi apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    45/122

     

    45

    Table 4.9

    Hasil Uji Multikolinieritas

    Sumber : Data SPSS diolah,2013

    Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pada bagian collinierity statistic,

    nilai VIF pada seluruh variabel independen lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance

    di atas 0.1. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa seluruh variabel independen pada

     penelitian ini tidak ada gejala multikolinieritas.

    4.5.3 Heteroskedastisitas

    Penyimpangan asumsi model klasik yang lain adalah adanya

    heteroskedastisitas, artinya varians variabel dalam model tidak sama (konstan).

    Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik

     scatterplots, jika grafik terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tersebar di

    atas maupun dibawah angka 0 sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastistas pada

    model regresi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.1 di

     bawah ini :

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    46/122

     

    46

    Gambar 4.1Hasil Uji Heteroskedastisitas

    Sumber : Data SPSS diolah, 2013

    Dari hasil analisis uji heteroskedastisitas di atas, pada grafik  scatterplot

    terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tersebar di atas maupun dibawah

    angka 0 sumbu Y. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

    heteroskedastisitas dalam model regresi dan dapat digunakan untuk analisis

    selanjutnya.

    4.6  Analisis Regresi Linier Berganda

    Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

    independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis mengenai koefisien model

    regresi adalah seperti yang tercantum dalam table berikut ini :

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    47/122

     

    47

    Tabel 4.10

    Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

    Sumber : Data SPSS diolah, 2013

    Berdasarkan tabel diatas, maka model regresi yang diperoleh adalah

    sebagai berikut :

    Minat = 0,295+ 0,300Persepsi + 0,500Motivasi

    Dari hasil persamaan regresi linier dapat diartikan sebagai berikut :

    1.  Konstanta (α) sebesar 0,295 memberi pengertian jika seluruh var iabel

    independen konstan atau sama dengan nol (0), maka besarnya tingkat minat

     berkarir sebagai konsultan pajak sebesar 0,295 satuan.

    2.  Untuk variabel persepsi berkarir sebagai konsultan pajak, diperoleh nilai

    koefisien sebesar 0,300 yang dapat diartikan bahwa apabila pada variabel

     persepsi berkarir sebgai konsultan pajak meningkat sebesar 1 satuan, maka

    tingkat minat berkarir sebagai konsultan pajak sebesar 0,300 satuan dengan

    asumsi bahwa variabel independen lain dalam kondisi konstan.

    3.  Untuk variabel motivasi berkarir sebagai konsultan pajak, diperoleh nilai

    koefisien sebesar 0,500 yang dapat diartikan bahwa apabila pada variabel

    motivasi berkarir sebagai konsultan pajak meningkat sebesar 1 satuan, maka

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    48/122

     

    48

    tingkat minat berkarir sebagai konsultan pajak akan meningkat sebesar 0,500

    satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lain dalam kondisi konstan.

    4.7  Uji Koofisien Determinasi

    Pengukuran koefisien determinasi (Adjusted R 2) dilakukan untuk

    mengetahui persentase pengaruh variabel independen (prediktor) terhadap

     perubahan variabel dependen. Hasil analisis koofisien determinasi adalah sebagai

     berikut :

    Tabel 4.11

    Hasil Uji Koofisien Determinasi

    Sumber : Data Output SPSS Diolah

    Hasil analisis koofisien determinasi, dihasilkan nilai koofisien determinasi

    (Adjusted R Square) sebesar 0,360. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

     besarnya variasi variabel independent dalam mempengaruhi model persamaan

    regresi adalah sebesar 36% dan sisanya sebesar 64% dipengaruhi oleh faktor-

    faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi. 

    4.8  Uji Hipotesis

    Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistic t. Hasil

    uji statistic t dapat dilihat pada tabel 4.12 di bawah ini :

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    49/122

     

    49

    Tabel 4.12

    Hasil Pengujian Hipotesis

    HIPOTESIS  SIGNIFIKANSI  KESIMPULAN H01 :Diduga tidak

    terdapat pengaruh

     persepsi terhadap minat

    mahasiswa akuntansi

    dalam pilihan karir

    konsultan pajak

    Ha1 :Diduga terdapat

     pengaruh persepsi

    terhadap minat

    mahasiswa akuntansi

    dalam pilihan karirkonsultan pajak.

    0.000  Besarnya koefisien

    regresi persepsi berkarir

    sebagai konsultan pajak

    yaitu 0,300 dan nilai

    signifikansi sebesar

    0,000. Pada tingkat

    signifikansi α = 5%;

    maka koefisien regresi

    tersebut signifikan karena

    0,000 < 0,05.

    H02 : Diduga tidak

    terdapat pengaruh

    motivasi terhadap minat

    mahasiswa akuntansi

    dalam pilihan karir

    konsultan pajak

    Ha2 :Diduga terdapat

     pengaruh motivasi

    terhadap minat

    mahasiswa akuntansi

    dalam pilihan karir

    konsultan pajak  

    0.000  Besarnya koefisien

    regresi motivasi berkarir

    sebagai konsultan pajak

    yaitu 0,500 dan nilai

    signifikansi sebesar

    0,000. Pada tingkat

    signifikansi α = 5%;

    maka koefisien regresi

    tersebut signifikan karena

    0,000 < 0,05

    Sumber : Data Diolah

    Adapun hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

     berikut :

    1. Pengujian Hipotesis Pertama

    Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian

    signifikansi koefisien regresi dari variabel persepsi berkarir sebagai konsultan

     pajak. Besarnya koefisien regresi persepsi berkarir sebagai konsultan pajak

    yaitu 0,300 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Pada tingkat signifikansi α =

    5%; maka koefisien regresi tersebut signifikan karena 0,000 < 0,05 dan niai

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    50/122

     

    50

    koofisien regresi sebesar 0,300 dapat diartikan bahwa persepsi berkarir sebagai

    konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat berkarir sebagai konsultan

     pajak. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan

     bahwa, persepsi berkarir di bidang pajak berpengaruh positif signifikan

    terhadap minat berkarir sebagai konsultan pajak sehingga hipotesis penelitian

     pertama dalam penelitian ini diterima.

    2.  Pengujian Hipotesis Kedua

    Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan melalui pengujian signifikansi

    koefisien regresi dari variabel motivasi berkarir sebagai konsultan pajak.

    Besarnya koefisien regresi motivasi berkarir sebagai konsultan pajak yaitu

    0,500 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Pada tingkat signifikansi α = 5%;

    maka koefisien regresi tersebut signifikan karena 0,000 < 0,05 dan niai

    koofisien regresi sebesar 0,500 dapat diartikan bahwa motivasi berkarir sebagai

    konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat berkarir sebagai konsultan

     pajak. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan

     bahwa, motivasi berkarir sebagai konsultan pajak berpengaruh positif

    signifikan terhadap minat berkarir sebagai konsultan pajak sehingga hipotesis

     penelitian kedua dalam penelitian ini diterima.

    4.9  Pembahasan

    4.9.1 Pengaruh Persepsi Berkarir Sebagai Konsultan Pajak Terhadap Minat

    Berkarir Sebagai Konsultan Pajak

    Dari hasil analisis data di atas, dapat diketahui bahwa persepsi berkarir

    sebagai konsultan pajak berpengaruh positif signifikan terhadap minat berkarir di

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    51/122

     

    51

     bidang pajak. Persepsi adalah bagaimana orang menginterprestasikan peristiwa,

    objek, serta Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap

    karir sebagai konsultan pajak. Apabila mahasiswa memiliki persepsi yang positif

    terhadap profesi konsultan pajak, maka terdapat kemungkinan mahasiswa tersebut

    memiliki niat untuk berkarir sebagai konsultan pajak. Demikian pula sebaliknya,

    apabila mahasiswa memiliki persepsi yang negatif terhadap minat berkarir sebagai

    konsultan pajak, maka terdapat kemungkinan mahasiswa tersebut tidak tertarik

    untuk berkarir sebagai konsultan pajak.

    Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mei Trisnawati (2013) yang

    menemukan hasil bahwa persepsi berkarir di bidang pajak berpengaruh positif

    signifikan terhadap minat berkarir di bidang pajak.

    4.9.2 Pengaruh Motivasi Berkarir Sebagai Konsultan Pajak Terhadap Minat

    Berkarir Sebagai Konsultan Pajak

    Dari hasil analisis data di atas, dapat diketahui bahwa motivasi berkarir

    sebagai konsultan pajak berpengaruh positif signifikan terhadap minat berkarir

    sebagai konsultan pajak. Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri

    seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan

    tertentu. Motivasi dapat membentuk usaha- usaha yang dapat menyebabkan

    seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin

    mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan

     perbuatannya. Adanya motivasi juga bisa meningkatkan minat mahasiswa berkarir

    sebagai konsultan pajak

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    52/122

     

    52

    Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Mei Trisnawati (2013) yang

    menemukan hasil bahwa motivasi berkarir di bidang pajak berpengaruh positif

    signifikan terhadap minat berkarir di bidang pajak.

    .

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    53/122

     

    53

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN 

    5.1 Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai

     berikut :

    1.  Persepsi berkarir sebagai konsultan pajak berpengaruh positif signifikan

    terhadap minat berkarir sebagai konsultan pajak. Hasil ini mengindikasikan

     bahwa semakin besar Persepsi berkarir sebagai konsultan pajak yang dimiliki

    mahasiswa akan semakin meningkatkan minat berkarir sebagai konsultan pajak,

    demikian pula sebaliknya.

    2.  Motivasi berkarir sebagai konsultan pajak berpengaruh positif signifikan

    terhadap minat berkarir sebagai konsultan pajak. Hasil ini mengindikasikan

     bahwa semakin besar motivasi berkarir sebagai konsultan pajak yang dimiliki

    mahasiswa akan semakin meningkatkan minat berkarir sebagai konsultan pajak,

    demikian pula sebaliknya.

    5.2  Keterbatasan Penelitian

    Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang mungkin dapat

    mempengaruhi hasil dari penelitian ini. Keterbatasan tersebut antara lain :

    1. 

    Penelitian ini hanya difokuskan pada mahasiswa di Yogyakarta, sehingga tidak

    dapat mewakili tingkat minat berkarir sebagai konsultan pajak.

    2.  Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel independen yaitu persepsi berkarir

    sebagai konsultan pajak dan motivasi berkarir sebagai konsultan pajak. 

    3. 

    Data yang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan metode kuesioner,

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    54/122

     

    54

    sehingga memungkinkan terjadinya pengisian kuesioner responden yang tidak

     bersungguh-sungguh dan dapat menimbulkan hasil yang menyesatkan.

    5.3 Saran

    Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka dapat diberikan

    saran bagi penelitian selanjutnya, yaitu:

    1.  Penelitian selanjutnya dapat meneliti dengan judul yang sama, tetapi

    dengan populasi yang berbeda agar mendapatkan hasil yang lebih luas dan

    lebih baik.

    2. 

    Penelitian mendatang diharapkan menambah variabel independen yaitu

    seperti gender,  job expectation, persepsi, cognitive style,  referents, dan

    kontrol perilaku persepsian.

    3.  Penelitian selanjutnya dapat menggunakan atau menambakan metode

     pengumpulan data selain dengan metode kuesioner hal ini berguna agar

    dapat mengurangi terjadinya bias dan kesesatan data.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    55/122

     

    55

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2008. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta

    Agisio Chirdiansyah, Yoesdhita. 2012. "Perbedaan Persepsi, Motivasi Dan Minat

    Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2008 Universitas Brawijaya Aatas

    Pemilihan Bidang Kerja Setelah Menjadi Sarjana Akuntansi".

    Apriyanti, Diana. 2006. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Lingkungan

    Kerja Akuntan Publik (Studi Kasus pada Universitas Islam Indonesia).

    Skripsi Universitas Islam Indonesia

    Devi Luckytasari, Prima. 2013. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) danDana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Belanja Modal Pelayanan Publik di

    Kabupaten Kudus periode 2007  –   2011. Skripsi Universitas Islam

    Indonesia

    Ghozali, Imam. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. SPSS”.

    Semarang : Badan Penerbit Undip

    Hidayatulloh, Arif Triharto. 2010. Persepsi Dosen dan Mahasiswa terhadap

    Konvergensi Internasional Financial Reporting Standart (Studi pada Jurusan

    Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya). Skripsi. Malang:

    Program Strata 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

    Brawijaya.

    Mirawati. 2012. "Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Pemilihan Karir Mahasiswa

    Akuntansi Sebagai Akuntan Publik".

    Muhammadinah, Effendi, Rahmad. 2009. Pengaruh Persepsi dan MinatMahasiswa

    Akuntansi Universitas Bina Darma Palembang terhadap Profesi

    AkuntanPublik. Jurnal Riset Akuntansi.

    Oktavia, Melani. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Memotivasi PemilihanKarir Bagi Mahasiswa Akuntansi. (Studi Survey Pada Universitas

    Widyatama Bandung). Skripsi. Universitas Widyatama

    Peraturan Menteri Keuangan No. 98/PMK.03/2005 Tentang Konsultan Pajak

    Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Besar Umum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

    2006), h. 880-881

    Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Salemba

    Empat

    http://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bbhttp://www.pajakonline.com/engine/peraturan/view.php?id=0634ac7160d3fd64ddf19bdcbdd401bb

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    56/122

     

    56

    Sri Rahayu, EkoArief Sudaryono, dan Doddy Setiawan. 2003,

     PersepsiMahasiswa Akuntansi   Mengenai Faktor-Faktor Yang

     Mempengaruhi Pemilihan Karir , Surabaya, Simposium Nasional AkuntansiVI.

    Thantawi. 2001. Pengantar Manajemen. Malang: Bito Penerbitan Fakultas

    Ekonomi Universitas Brawijaya.

    Trisnawati, Mei. 2013. "Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Terhadap Minat

    Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

    Brawijaya Berkarir Di Bidang Perpajakan".

    Wany, Eva. 2011. "Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Faktor-Faktor

    Pemilihan Karir Akuntan Publik".

    Yendrawati, Reni. 2007. Persepsi Mahasiswa dan Mahasiswi Akuntansi Mengenai

    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir sebagai Akuntan”.

    Fenomena: Vol. 5 No. 2, September 2007

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    57/122

     

    57

    LAMPIRAN 1

    SURAT IZIN PENELITIAN

    LAMPIRAN 1

    SURAT IZIN PENELITIAN

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    58/122

     

    58

    LAMPIRAN 2

    KUESIONER PENELITIAN

    KUESIONER PENELITIAN

    Responden yang terhormat,

    Dalam rangka penyusunan penelitian yang berjudul “Analisis

    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Dalam

    Pilihan Karir Konsultan Pajak (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi FE

    Seluruh D.I.Y)” kami mohon kesediaan Anda untuk menjawab pertanyaan-

     pertanyaan yang kami ajukan dalam kuesioner ini.

    Kuesioner ini merupakan wahana untuk menggali informasi mengenai

    informasi mahasiswa jurusan akuntansi yang berkaitan dengan persepsi dan

    motivasi mahasiswa berkarir dibidang perpajakan. Jawaban anda tidak akan

    mempengaruhi reputasi anda sebagai mahasiswa dalam Universitas, karena

     penelitian ini semata-mata hanya untuk keperluan akademis. Pilihlah item

     jawaban yang telah tersedia dengan menjawab sebenar-benarnya dan dengan jujur

    sesuai apa yang anda alami dan rasakan selama ini. Jawaban anda berdasarkan

     pendapat sendiri akan menentukan obyektifitas hasil penelitian ini dan

    menunjukkan kebenaran serta ketepatan pernyataan tersebut. Jawablah pertanyaan

    dengan cara menyatakan tingkatan yang benar menurut anda. Kami menjamin

    rahasia identitas Saudara.

    Atas bantuan dan partisipasinya dalam mengisisi kuesioner ini,

    kami ucapkan terima kasih.

    Hormat kami,

    I. Identitas Responden 

     Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan

     Semester yang ditempuh :

    Penulis

    Saraswati

    Dosen Pembimbing

    Kesit Bambang Prakosa,Drs,Msi

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    59/122

     

    59

    II. Minat Karir

    Berikan tanda check list (√) pada satu pilihan karir Anda di bidang perpajakan, berikut ini:

    III. Daftar Pertanyaan

    Berikan tanda check list (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuaidengan pendapat anda

    Keterangan:STS = Sangat Tidak Setuju N = Netral SS = Sangat setuju

    TS = Tidak Setuju S = Setuju

    Pegawai Direktorat

    Jendral Pajak  

    Konsultan Pajak Tax Specialist

    (Perusahaan) 

    Lainnya

    (Sebutkan) 

    A. Persepsi Berkarir di Bidang Perpajakan 

     No Pertanyaan  STS TS N S SS

    1 Saya berfikir bahwa proses perkuliahan pajak

    akan membantu ketika berkarir di bidang

     perpajakan

    2 Saya berfikir bahwa pengetahuan terkait pajak

    akan sangat bermanfaat dalam karir di bidang perpajakan

    3 Saya merasa bahwa sebelum berkarir di bidang

     perpajakan perlu mengikuti pelatihan untuk

     pengembangan karir

    4 Saya berfikir bahwa berkarir di bidang

     perpajakan akan dapat meningkatkan

    kemampuan analitis,  decision making, dan

     problem solving   untuk memecahkan masalah

     pajak.5 Saya merasa bahwa berkarir di bidang

     perpajakan akan menambah kemampuan

    interpersonal seperti kemampuan bekerjasama

    dalam kelompok.

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    60/122

     

    60

    B. Motivasi Berkarir di Bidang Perpajakan

     No Pertanyaan  STS TS N S SS1 Saya ingin mendapatkan perkerjaan yang sesuai

    dengan latar belakang pendidikan

    2 Saya ingin meningkatkan keahlian dalam

    mengaplikasikan pengetahuan perpajakan untuk

    memecahkan masalah- masalah riil dalam

    kehidupan sehari-hari

    3 Saya ingin meningkatkan kemampuan

     berprestasi didalam pekerjaan

    4 Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang

    memberikan gaji tambahan (di luar gaji pokok,

    seperti honor) yang tinggi

    5 Saya ingin mendapatkan pengetahuan berkaitan

    dengan peran dan tanggung jawab yang akan

    dimiliki ketika berada di tengah-tengah

    masyarakat.

    C. Minat Berkarir di Bidang Perpajakan

     No Pertanyaan STS TS N S SS

    1 Karir bidang perpajakan memberikan peluangyang besar bagi mahasiswa akuntansi

    2 Saya tertarik berkarir di bidang perpajakan

    karena banyak pengalaman dan pengetahuan

    tentang pajak

    3 Saya berminat berkarir dalam bidang

     perpajakan karena memberikan gaji yang besar

    4 Saya berminat berkarir di bidang pajak karena

    akan dapat fasilitas yang memadai

    5 Saya akan berkarir di bidang perpajakan

    setelah studi selesai

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    61/122

     

    61

    LAMPIRAN 3

    UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

    Validitas persepsi

    Validitas motivasi

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    62/122

     

    62

    Validitas minat

    Reliabilitas persepsi

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    63/122

     

    63

    Reliabilitas motivasi

    Reliabilitas minat

    LAMPIRAN 4

    HASIL OLAH DATA

    Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    64/122

     

    64

    Hasil Uji Normalitas

    Hasil Uji Multikolinieritas

    Hasil Uji Heteroskedastisitas

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    65/122

     

    65

    Regresi

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    66/122

     

    66

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    67/122

     

    67

    LAMPIRAN 5

    TABULASI JAWABAN RESPONDEN

    Persepsi

    1 2 3 4 5

    4 4 4 4 4 4

    2 4 4 4 2 3.2

    4 4 5 3 3 3.8

    4 4 4 3 2 3.4

    4 4 5 3 3 3.8

    4 4 3 4 3 3.6

    4 4 3 4 3 3.6

    5 5 5 5 5 5

    5 5 4 3 3 4

    5 5 4 4 4 4.4

    5 5 4 3 2 3.8

    5 5 4 3 2 3.8

    4 4 4 4 2 3.6

    4 4 4 4 4 4

    4 4 4 4 3 3.8

    1 1 2 2 1 1.4

    5 4 4 4 3 4

    5 5 5 4 4 4.6

    5 5 4 4 3 4.2

    5 5 5 5 4 4.8

    5 5 4 4 2 4

    4 5 5 4 4 4.4

    5 5 4 5 4 4.6

    4 3 3 3 2 3

    5 5 4 4 4 4.4

    5 5 4 4 3 4.2

    4 4 4 5 3 4

    5 4 3 4 3 3.85 5 5 4 4 4.6

    5 4 3 4 3 3.8

    4 4 5 4 4 4.2

    4 4 3 4 4 3.8

    4 4 4 3 4 3.8

    5 5 5 4 4 4.6

    5 5 4 4 5 4.6

    5 5 5 5 3 4.6

    4 4 4 4 4 4

    4 4 3 4 3 3.6

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    68/122

     

    68

    4 4 4 3 4 3.8

    5 5 5 4 4 4.6

    5 5 4 4 4 4.4

    4 4 4 4 4 4

    4 4 5 4 3 4

    5 5 5 4 5 4.8

    5 5 5 4 5 4.8

    5 5 5 4 5 4.8

    4 5 5 3 4 4.2

    1 1 4 4 2 2.4

    4 4 4 4 4 4

    4 4 3 4 3 3.6

    4 3 5 4 4 4

    1 1 1 1 2 1.2

    5 5 4 4 3 4.2

    4 4 4 4 4 4

    5 4 5 4 4 4.4

    4 4 5 3 4 4

    4 4 5 3 4 4

    4 3 3 4 4 3.6

    3 3 3 3 3 3

    5 5 4 4 3 4.2

    4 5 5 3 3 4

    4 5 3 4 2 3.6

    3 4 3 4 4 3.6

    4 4 4 5 3 4

    4 4 4 5 4 4.2

    4 4 4 3 3 3.6

    4 4 4 4 4 4

    4 4 4 4 4 4

    5 5 4 4 2 4

    5 5 4 4 4 4.4

    4 4 5 3 3 3.8

    5 5 5 4 4 4.6

    5 5 4 4 4 4.4

    5 5 4 4 3 4.2

    5 5 5 5 4 4.8

    5 5 5 4 5 4.8

    5 5 3 4 4 4.2

    5 4 4 3 3 3.8

    4 4 4 3 3 3.6

    4 4 4 4 4 4

    4 4 4 4 4 4

  • 8/9/2019 Saraswati 09312318 Skripsi

    69/122

     

    69

    5 5