Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 1
Sasaran Kegiatan 1 (SK – 1)
Jumlah Paket Rekomendasi Kebijakan Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pagu Anggaran : Rp 750.000.000
Realisasi Anggaran TW IV : Rp 741.626.533
Persentase RealisasiAnggaran TW IV : 98,9%
Nilai Kinerja Sasaran (NKS) TW IV : 100%
Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, sektor irigasi
diamanatkan pembangunan 1 juta hektar dan rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi dalam rangka
mendukung program ketahanan pangan nasional. Sementara pada sektor air minum, Pemerintah
mengamanatkan pencapaian 100% akses air minum layak nasional pada tahun 2019.
Atas dasar arahan kebijakan pembangunan nasional tersebut, telah disusun kegiatan-kegiatan
(program maupun proyek) tingkat nasional maupun regional yang sebagian diantaranya melalui:
Percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagai amanat Peraturan Presiden
Nomor 56 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016
tentang Pelaksanaan Percepatan Proyek Strategis Nasional, dan Percepatan sinkronisasi
penetapan satu peta sawah beririgasi sebagai amanat Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016
Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000,
serta akses air minum yang berkelanjutan bagi semua dalam target Sustainable Development
Goals (SDG’s) nomor 6.
Ketahanan pangan dan 100% akses air minum adalah salah satu kunci untuk dapat menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. Namun dalam proses
pengimplementasian proyek tersebut, terdapat beberapa kendala dan tantangan yang dihadapi,
baik pada tahap penyiapan, pelaksanaan pembangunan, maupun pasca pembangunan.
Upaya penyelesaian permasalahan atas kendala dan tantangan yang berhubungan
denganpencapaian tujuan percepatan sinkronisasi penetapan satu peta sawah beririgasi dan
percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, adalah dengan dilakukannya kegiatan
koordinasi kebijakan yang meliputi: rapat koordinasi, focus group discussion, bimbingan teknis,
monitoring dan evaluasi lapangan, dan perekrutan tenaga pendukung/tenaga ahli. Output akhir
dari pelaksanaan kegiatan tersebut berupa rekomendasi koordinasi kebijakan bidang
pendayagunaan sumber daya air.
IKU 1 : Paket Rekomendasi Kebijakan Pendayagunaan Sumber Daya Air
Latar Belakang
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 2
Stabilisasi harga pangan dapat dimonitor melalui koefisien variasi (KV) harga pangan.
Tujuan kebijakan pendayagunaan sumber daya air adalah untuk mendukung terwujudnya
ketahanan pangan dan akses air minum universal. Kebijakan di tahun 2019 ditujukan untuk
mendukung peningkatan produksi beras menjadi 88% dan peningkatan 100% akses air
minum layak, yang dilakukan melalui penyusunan rekomendasi kebijakan pendayagunaan
sumber daya air pada tahun 2019 berupa 1 (Satu) Paket Rekomendasi Kebijakan
Pendayagunaan Sumber Daya Air yang terdiri dari 2 subbidang sebagai berikut:
1) Pengembangan dan pengelolaan irigasi; dan
2) Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Peningkatan Penyediaan
Air Baku.
Pengukuran capaian IKU yaitu tersusunnya paket rekomendasi kebijakan pendayagunaan
sumber daya air pada Triwulan II telah mencapai 50% dari target yang ditetapkan. Paket
rekomendasi kebijakan pendayagunaan sumber daya air yang telah dihasilkan dan
ditindaklanjuti oleh Kementerian/Lembaga teknis, diantaranya berupa rekomendasi
kebijakan sebagai berikut:
1) Pengembangan dan pengelolaan irigasi;
Dalam rangka mendukung target pembangunan 1 Juta Ha dan rehabilitasi 3 Juta Ha
jaringan irigasi sebagai upaya pencapaian ketahanan pangan nasional sebagaimana
amanat RPJMN 2015 – 2019, telah dilaksanakan dan telah dikeluarkan rekomendasi
sebagai berikut:
a. Koordinasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Konkuren (PUPK) untuk membahas isu terkait kewenangan
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, khususnya jaringan irigasi tersier
menggunakan prinsip satu manajemen (single management) sebagai salah satu
upaya untuk mendukung terselenggaranya program modernisasi irigasi di
Indonesia, pada tanggal 24 Juni 2019;
Target Kinerja
Capaian Kinerja
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 3
b. Pelaksanaan monitoring progres rehabilitasi dan modernisasi jaringan irigasi di
jaringan irigasi wilayah sungai Cimanuk – Cisanggarung untuk mendukung program
Rentang Irrigation Modernization Project (RIMP) yang ditargetkan akan selesai
pada tahun 2024;
c. Pelaksanaan Montoring Proyek Strategis Nasional Jaringan Irigasi Jambo Aye yang
bertujuan untuk melakukan pemantauan progres pembangunan fisik jaringan
primer dan sekunder Jambo Aye serta untuk melakukan inventarisasi atas
permasalahan dan hambatan yang dialami selama proses pembangunan
berlangsung.
d. Seminar on Irrigation Development and Management Startegy for Food Security In
Indonesia yang dilakukan di Kementerian PUPR dengan fokus kegiatan berupa
dukungan dari JICA dalam bentuk penelitian di bidang sawah dan irigasi dengan
harapan dapat tersusun output strategi pengembangan sawah beririgasi guna
mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
e. Monthly meeting mengenai perencanaan dan monitoring bulanan pelaksanaan
pengadaan lahan PSN sektor bendungan dan irigasi merupakan kegiatan koordinasi
rutin yang dilakukan pada setiap bulan dengan fokus kegiatan berupa diskusi dan
evaluasi progres capaian pembangunan secara berkala tentang pendanaan
pengadaan lahan yang dilaksanakan oleh LMAN;
f. Koordinasi pelaksanaan 5 PSN bidang irigasi yang masih dalam tahap konstruka si
dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 yang dilakukan untuk memantau
dan membantu melakukan penyelesaian hambatan yang terjadi selama proses
pembangunan PSN Irigasi;
g. Koordinasi pelaksanaan pembangunan 1 juta Ha jaringan irigasi baru dan
rehabilitasi 3 juta Ha jaringan irigasi yang dilakukan guna mendukung tercapainya
target RPJMN 2014-2019. Output dari kegiatan ini adalah terbangunnya 1.005.402
Ha jaringan irigasi baru dan terlaksananya rehabilitasi 3.021.105 Ha jaringan irigasi
eksisting.
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 4
2) Satu Peta Daerah Irigasi dan Sawah Beririgasi Indonesia;
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional melalui penyusunan PSN satu
peta daerah irigasi dan sawah beririgasi nasional sebagaimana amanat Peraturan
Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta
Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 yang ditargetkan akan selesai pada tahun
2019, telah dilaksanakan dan telah dikeluarkan rekomendasi sebagai berikut:
a. Kickoff meeting penyusunan satu peta daerah irigasi dan sawah beririgasi sekaligus
penyampaian peta lahan baku sawah tahun 2018 pada 18 provinsi non-lumbung
padi nasional yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 Februari 2019 sebagai tanda
dimulainya proses penyusunan Satu Peta Daerah Irigasi dan Sawah Beririgasi pada
18 provinsi non-lumbung padi nasional ;
b. Pelaksanaan Bimbingan Teknis yang dilakukan untuk melakukan percepatan
penyusunan satu peta daerah irigasi dan sawah beririgasi Indonesia serta untuk
melakukan sinkronisasi lahan pangan berkelanjutan di wilayah Timur pada 18
provinsi Non – Lumbung Padi Nasional sebagai salah satu tindak lanjut dari
terbitnya surat Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah Nomor S/IPW.1.2/84/D.VI.M.EKON/07/2019 tanggal 1 Juli
2019 Hal Percepatan Penyelesaian IGT Daerah Irigasi dan Sawah Beririgasi dengan
pokok kegiatan berupa desk adjustment, topology dan sinkronisasi;
c. Sinkornisasi (penyelesaian) kasus tumpang tindih daerah irigasi antar kewenangan
pada satu peta daerah irigasi dan sawah beririgasi pada 15 provinsi Lumbung Padi
Nasional;
d. Koordinasi penyelesaian delineasi pada satu peta daerah irigasi dan sawah
beririgasi pada 15 provinsi Lumbung Padi Nasional dan pada 18 provinsi Non-
Lumbung Padi Nasional;
e. Pelaksanaan Pelatihan Pendalaman Tabulasi Data Spasial Menggunakan Aplikasi
GIS pada tanggal 3 September 2019 yang dilakukan sebagai salah satu upaya untuk
memberikan pemahaman terkait dengan aplikasi ArcGIS pada pegawai di
lingkungan Asisten Deputi Infrastruktur Sumber Daya Air sehingga dapat
membantu melakukan percepatan koordinasi penyelesaian delineasi peta daerah
irigasi dan sawah beririgasi
f. Koordinasi pemanfaatan lahan rawa untuk sawah produktif yang dilaksanakan pada
tanggal 30 Juli 2019 sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan program
Ketahanan Pangan di Indonesia. Sesuai dengan data yang dimiliki oleh Kementerian
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 5
PUPR, potensi luas lahan rawa yang dapat dimanfaatkan menjadi lahan rawa
pertanian adalah 33,4 juta Ha. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi lebih lanjut
guna pemanfaatan potensi lahan rawa di Indonesia dengan mengaca pada
pelaksanaan pilot project SERASI tahun 2018;
g. Koordinasi pelaksanaan verifikasi usulan luasan daerah irigasi Pulau Sulawesi,
Maluku dan Papua sesuai dengan Revisi PERMEN PUPR Nomor 14/PRT/M/2015
yang bertujuan untuk mengetahui jumlah luasan data untuk penetapan luasan
Lahan Pertanian pangan Berkelanjutan (LP2B) dan pengenalian alih fungsi lahan
sawah. Output dari kegiatan tersebut adalah perubahan luasan DI pada pulau
Sulawesi, Maluku dan Papua yang tertuang dalam Satu Peta Daerah Irigasi dan
Sawah Beririgasi di 18 Provinsi Non-Lumbung Padi Nasional .
3) Percepatan Proyek Sistem Penyediaan Air Minum.
Dalam rangka mendukung target pencapaian 100% akses air minum layak
sebagaimana amanat RPJMN 2015 – 2019 serta akses air minum yang berkelanjutan
bagi semua dalam target Sustainable Development Goals (SDG’s) nomor 6, telah
dilaksanakan dan telah dikeluarkan rekomendasi sebagai berikut:
a. PSN di Bidang Air Minum yaitu :
- SPAM Umbulan:
Rapat koordinasi pembahasan percepatan pencairan VGF tahap II, III, IV dan V
proyek KPBU SPAM Umbulan pada tanggal 30 Oktober 2019. Output dari rapat
ini adalah cairnya VGF tahap II pada tanggal 10 Desember 2019 dan tahap III
pada tanggal 23 Desember 2019;
Rapat koordinasi terkait dengan pemberian fasilitas Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) untuk pipa transmisi yang telah diadakan pada tanggal 5 November
2019. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Asisten Deputi Infrastruktur Sumber
Daya Air merekomendasikan kepada Kemneterian PUPR untuk memberikan
konfirmasi tertulis mengenai batasan unit produksi dalam sistem penyediaan
air minum (SPAM) sebagai dasar bagi Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian
Keuangan untuk menetapkan pemberian fasilitas pembebasan PPN dimaksud.
Rekomendasi tersebut tertuang dalam Surat Asisten Deputi Infrastruktur
Sumber Daya Air Nomor IPW.1.2/48/D.VI.M.EKON.1/11/2019 tanggal 26
November 2019.
Rapat koordinasi sekaligus monitoring lapangan pada tanggal 8 – 10 Desember
2019 untuk melihat progres pembangunan proyek SPAM Umbulan terutama
terkait dengan pembebasan lahan untuk pemasangan pipa transmisi. Output
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 6
dari kegiatan tersebut adalah dikeluarkannya Surat Deputi Bidang Percepatan
Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Nomor
IPW.1.2/206/D.VI.M.EKON/12/2019 tanggal 27 Desember 2019 Hal Dukungan
Penyelesaian Proyek KPBU SPAM Umbulan yang berisi tentang himbauan
pemberian dukungan oleh Gubernur Jawa Timur terkait percepatan
penyelesaian permasalahan pembebasan lahan;
Rapat koordinasi pembahasan progres KPBU SPAM Umbulan yang telah
dilaksanakan pada tanggal 26 Desember 2019 yang menghasilkan Surat Deputi
Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah
Nomor IPW.1.2/206/D.VI.M.EKON/12/2019 tanggal 27 Desember 2019 yang
berisi tentang perubahan target Commercial Operation Date (COD) proyek
KPBU SPAM Umbulan dari yang semula tanggal 30 Desember 2019 mengalami
perubahan menjadi tanggal 30 Maret 2019.
Pelaksanaan soft launching yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember
tahun 2019 di Offtake Porong, Kabupaten Sidoarjo oleh Gubernur Jawa Timur.
- SPAM Semarang Barat : koordinasi pemenuhan Readiness Criteria (RC) untuk
proses Financial Closed;
- SPAM Wasusokas : tindak lanjut pemenuhan Readiness Criteria (RC) SPAM
Wasusokas serta penyusunan Daftar Kegiatan (DK) sebelum pelaksanaan loan
agreement;
- SPAM Jatiluhur : koordinasi pemberian dukungan pemerintah untuk
penjaminan dan gagal bayar serta koordinasi pembagian aset setelah masa
konsesi;
- SPAM Jatigede : koordinasi kesepakatan tarif pada masing-masing offtaker
serta penetapan PJPK;
- SPAM Bandar Lampung : rapat koordiansi progres pembangunan proyek SPAM
Bandar Lampung pada tanggal 15 Oktober 2019 yang menghasilkan output
penetapan biaya sewa untuk pemasangan pipa transmisi pada ruas jalan
nasional dan izin prinsip untuk pemasangan pipa distribusi di jalan nasional.
- SPAM Mamminasata : koordinasi penetapan lahan IPA dan pembentukan
kelembagaan pengelola.
b. Koordinasi penetapan rencana aksi Program 10 Juta Sambungan Rumah untuk
meningkatkan akses air minum bagi masyarakat Indonesia;
c. Koordinasi penetapan proyek prioritas air minum dalam RPJMN 2020-2024 sebagai
upaya untuk meningkatkan capaian akses air minum universal di Indonesia. Output
dari kegiatan ini adalah terpilihnya beberapa proyek prioritas di bidang Air Minum
dalam RPJMN 2020-2024;
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 7
d. Kegiatan pemantauan dan evaluasi terpadu sektor perumahan dan permukiman di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2019
dengan Bappenas untuk meninjau best practice pembangunan bidang air minum
dan sanitasi secara terpadu agar dapat dimasukkan dalam penyusunan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 200-2024;
e. Koordinasi dukungan percepatan penyediaan air bersih di kawasan Taman Hutan
Nasional Gunung Halimun Salak yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2019
dengan output berupa surat Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan
Pengembangan Wilayah Nomor S/IPW.1.2/129/D.VI.M.EKON/08/2019 tanggal 23
Agustus 2019 Hal Tanggapan atas Permohonan Dukungan Penandatanganan
Kesepakatan dalam Penyediaan Air Bersih di Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang
Selatan, Kota Depok, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Pokok dari surat tersebut
adalah himbauan kepada PT Taman Hutan Nasional Gunung Salak Endah agar dapat
berkonsultasi dengan Kementerian PUPR terkait dengan kebijakan pengusahaan air
permukaan untuk penyelenggaraan SPAM, serta Kementerian LHK terkait kebijakan
pemanfaatan kawasan konservasi;
f. Koordinasi terbitnya Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2019 tentang Penjaminan
dan Subsidi Bunga dalam rangka percepatan penyediaan air minum yang telah
dilaksanakan pada 30 Agustus 2019 dengan hasil berupa pembentukan Draft
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian terkait dengan Kepmenko
tentang Tim Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Jaminan dan Subsidi
Bunga oleh Pemerintah Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum
yang kemudian dilaporkan melalui Nota Dinas Plt. Asisten Deputi Infrastruktur
Sumber Daya Air Nomor IPW.1.2/126/D.VI.M.EKON.1/09/2019 tanggal 11
September 2019 Hal Permohonan Legal Drafting Kepmenko tentang Tim Koordinasi
Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah
Pusat Dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum ;
g. Koordinasi perhitungan akses air minum layak dan aman yang telah dilaksanakan
pada tanggal 19 September 2019 dengan Kementerian PPN/Bappenas yang hasilnya
telah dilaporkan melalui Nota Dinas Plt. Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Sumber
Daya Air nomor IPW.1/130/D.VI.M.EKON.1/09/2019 tanggal 20 September 2019
dengan inti rapat koordinasi adalah capaian akses air minum layak menggunakan
metode SDG Global yang akan dijadikan sebagai baseline pada tahun 2018 sebesar
87,75% dan target penyediaan akses air minum sampai dengan tahun 2024 adalah
(1) akses air minum layak 100% (perpipaan 30% dan non perpipaan terlindungi
70%), (2) akses air minum aman 15%, serta (3) pembangunan akses perpipaan 10
juta Sambungan Rumah (SR) ;
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 8
h. Pelaksanaan kegiatan pemantauan dan evaluasi terpadu sektor perumahan dan
permukiman sebagai upaya peninjauan kebutuhan masyarakat terkait akses air
minum di Provinsi Kalimantan Timur yang di tahun 2018 mempunyai capaian akses
sebesar 82,91%. Nilai tersebut berada di bawah rata-rata nasional yaitu 87,75%;
Stabilisasi harga pangan dapat dimonitor melalui koefisien variasi (KV) harga pangan.
Pemutahiran Data Key Monitoring Indicators (KMI)
1) Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi;
Program rehabilitasi 3 Juta Ha dan program pembangunan 1 juta Ha telah selesai
dilaksanakan pada akhir tahun 2019 dengan realisasi pembangunan jaringan irigasi
baru sebesar 1.005.402 Ha dan rehabilitasi jaringan irigasi eksisting sebesar
3.021.105 Ha. Jumlah tersebut melampaui target yang sebelumnya ditetapkan.
Key Monitoring Indicators (KMI)
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 9
Status pembangunan 5 Proyek Strategis Nasional (PSN) Bidang Irigasi yang telah
dikoordinasikan sejak tahun 2017 dan diharapkan dapat beroperasi di tahun 2019
dan 2020. Sampai dengan triwulan kedua tahun 2019, masih ada 4 PSN Bidang
Irigasi yang masih dalam proses konstruksi dan 1 PSN Bidang Irigasi sudah selesai
dilaksanakan.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
2017 2018 2019
Penyiapan Konstruksi Selesai
Sumber: Ditjen SDA, Kementerian PUPR (2019)
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 10
Total penyelesaian delineasi daerah irigasi permukaan semua kewenangan di 15
Provinsi Lumbung Padi Nasional dari Januari sampai dengan Desember 2019
terdapat luas Baku 33.539. DI ( 4.034.869 Ha ), luas Potensial 33.503 DI (3.893.806
Ha) dan luas Fungsional 33.410 DI (3.693.547 Ha). Rincian progres delineasi untuk
masing-masing daerah sebagai berikut :
Total penyelesaian delineasi daerah irigasi permukaan semua kewenangan di 18
Provinsi Non Lumbung Padi Nasional dari Januari sampai Desember 2019 terdapat
luas Baku 4.231 DI (834.243 Ha), Luas Potensial 4.202 DI (725.544 Ha) dan Luas
Fungsional 4.152 DI (526.120 Ha). Rincian progres delineasi masing-masing daerah
sebagai berikut:
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 11
2) Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dan Peningkatan
Penyediaan Air Baku.
Capaian peningkatan kapasitas air baku untuk mendukung program 100% akses air
minum layak pada tahun 2019 ditargetkan dapat mencapai 118,96 m3/det.
Sumber: Susenas Bappenas (2015 - 2018)
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 12
Capaian Akses Air Minum Layak belum mencapai 100% dengan sebaran yang
berbeda atas setiap akses yang dimiliki pada setiap pulau di Indonesia.
Status pembangunan 7 Proyek Strategis Nasional (PSN) Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) , sampai dengan triwulan ketiga tahun 2019, masih ada 3 PSN yang
masih dalam proses penyiapan (Jatigede, Maminasata, Wasusokas) , 1 PSN dalam
tahap transaksi (Jatiluhur) dan 3 PSN dalam tahap konstruksi (Umbulan, Semarang
Barat, Bandar Lampung).
Sumber: Susenas BPS 2015-2018
Laporan Capain Kinerja Triwulan IV Tahun 2019
Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah 13
Dalam rangka menjaga ketahanan pangan dan mewujudkan 100% akses air minum yang
berkelanjutan, akan dilaksanakan sejumlah kegiatan pada periode selanjutnya di tahun 2020,
antara lain:
1. Koordinasi penyelesaian deliniasi IGT Daerah Irigasi yang belum selesai;
2. Koordinasi penyelesaian kasus tumpang tindih (overlap) Daerah Irigasi antar kewenangan;
3. Monitoring pelaksanaan pembangunan 550.000 Ha jaringan irigasi baru dan rehabilitasi 2 juta
Ha irigasi eksisting;
4. Koordinasi penyusunan regulasi turunan dari Undang-Undang Sumber Daya Air;
5. Monitoring pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Sektor Irigasi;
6. Monitoring pelaksanaan dan koordinasi percepatan penyelesaian permasalahan Proyek
Strategis Nasional Sektor Air Minum;
7. Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan Proyek Air Baku;
Monitoring dan Evaluasi Kinerja