Upload
meidian-ihtiari
View
124
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA PENYULUHAN
Judul : Asi Ekslusif, Kurang Gizi, Dan Makanan Sehat Balita
A. Mengenal Masalah, Masyarakat dan Wilayah
1. Mengenal Masalah
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan
gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-
anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Protein adalah salah satu jenis zat gizi yang
sangat penting yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan anak.
Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat gizi energi
dan protein dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, rentan terhadap penyakit
infeksi dan rendahnya tingkat kecerdasan. Penyebab langsung dari kurang gizi
adalah kekurangan kalori protein melalui asupan makanan yang kurang.
Sementara penyebab tidak langsung kurang gizi adalah penyakit atau kelainan
yang diderita anak seperti malabsorbsi dll. Selain itu, penyebab dari kurang gizi
pada balita yang ada di kelurahan karang parwa adalah masih tidak diberikannya
ASI Eksklusif pada bayi mereka dan susunan hidangan makanan sehari-hari yang
kurang seimbang dan kurang tepat. Kurang gizi dapat diatasi salah satunya
melalui pemberian makanan pada balita dengan menu seimbang serta pemberian
ASI Eksklusif pada bayi. Peningkatan pendidikan ibu melalui penyuluhan juga
diperlukan untuk dapat memperbaiki pola asuh ibu terhadap balitanya sehingga
dapat terhindar dari kurang gizi.
2. Mengenal Masyarakat
Pola pengasuhan anak seperti pengetahuan, sikap, praktik ibu dan pengasuhan
lain dalam kedekatannya dengan anak, cara memberi makan, merawat, serta
memberi kasih sayang kepada anak sangat berpengaruh terhadap terjadinya
kurang gizi pada anak. Pola asuh ibu terhadap anaknya berkaitan erat dengan
keadaan ibu, terutama kesehatan, pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan
tentang pengasuhan anak. Di kelurahan karang parwa yang menjadi objek
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 1
penyuluhan, pola asuh oleh ibu jarang dilakukan. Para ibu umumnya menitipkan
anak balitanya kepada tetangga ataupun keluarga lain karena ibu memiliki
kesibukan membantu suami untuk bekerja di ladang ataupun di tempat lainnya.
Kondisi tersebut bisa menyebabkan perawatan serta pemberian makan tidak sesuai
dengan kebutuhan anak balita. Keadaan ini diperburuk dengan budaya makan
yang masih memprioritaskan makanan untuk kepala keluarga, sehingga kebutuhan
makanan pada anak balita tidak terpenuhi yang berdampak pada kurang gizi.
Mencermati kondisi tersebut, perlu dicari upaya pemecahan untuk mengatasi
kurang gizi pada anak balita dengan melihat factor penyebab yang terekat, yaitu :
pola konsumsi makan balita, pola asuh atau perawatan ibu (ASI eksklusif / tidak) ,
dan penyakit infeksi. Perilaku ibu balita di kelurahan tersebut masih sangat kurang
untuk mancapai perbaikan gizi balita, oleh karena itu perlu diadakannya
penyuluhan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga
mereka bisa mengakses perilaku yang baik dalam upaya perbaikan gizi balita
mereka. Perilaku yang dapat mengurangi masalah antara lain:
a. Adanya kemauan dan ketersediaan untuk mendengarkan penyuluhan gizi.
b. Adanya kepercayaan terhadap petugas.
c. Adanya keinginan untuk hidup lebih baik dan sehat
Melalui penyuluhan yang akan dilakukan diharapkan bahwa hal-hal yang dapat
menghambat perubahan perilaku seperti tingkat pendidikan yang rendah,
pengaruh sosial budaya yang masih kuat, serta kebiasaan mengkonsumsi makanan
yang kurang memenuhi zat gizi dapat diatasi oleh para petugas penyuluhan.
3. Mengenal Wilayah
Selain mengenal masyarakat, seorang penyuluh juga harus memahami dan
mengenal wilayah yang akan menjadi objek penyuluhan. Karena hal inilah yang
akan membantu penyuluh dalam melaksanakan rencana-rencana penyuluhan.
Wilayah kelurahan karang parwa, abiantubuh baru kecamatan cakranegara
merupakan daerah pinggiran kota. Di kelurahan ini terdapat banyak indutri rumah
tangga kecil seperti pembuatan tahu dan tempe. Daerah kelurahan tersebut
termasuk daerah penghasil tahu dan tempe di wilayah kota Mataram dan
sekitarnya. Industri-idustri rumah tangga tersebut dapat membantu perekonomian
masyarakat sekitar. Namun kurangnya wawasan masyarakat mengenai pentingnya
gizi seimbang membuat masyarakat lebih mementingkan hasil industry mereka
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 2
untuk dijual, bukan untuk mencukupi kebutuhan gizi balita mereka. Mengenai
sanitasi dan sumber air sudah cukup memadai, namun masih ada segelintir
masyarakat yang tidak menangani limbah indutri mereka secara tepat sehingga
menyebabkan aroma yang kurang sedap di sekitar kompleks perumahan-
perumahan di kelurahan tersebut. Jika kita lihat dari segi wilayahnya, kelurahan
karang parwa termasuk kelurahan yang strategis, hanya saja pengetahuan
beberapa masyarakat yang masih awam harus kita tingkatkan melalui penyuluhan-
penyuluhan kesehatan sehingga dapat menghindarkan mereka dari berbagai
macam penyakit khususnya kurang gizi pada anak balita.
B. Menentukan Prioritas
Dari beberapa permasalahan kesehatan yang ada di Lingkungan Karang
Parwa, Abian Tubuh, yang menjadi prioritas perencanaan penyuluhan yang akan
dilakukan yaitu menjelaskan mengenai pentingnya ASI Ekslusif, Balita Gizi Kurang,
serta Makanan Sehat pada Balita dan anak-anak.
C. Menentukan Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Warga mampu memahami, mengerti, dan mengimplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif pada bayi, penanganan
dini balita gizi kurang, dan pengelolaan makanan sehat pada balita dan anak-anak
dalam kaitannya dengan pencapaian status gizi dan kesehatan yang optimal.
2. Tujuan khusus
a. Warga dapat memahami tentang Asi Ekslusif, Kekurangan gizi pada balita,
dan Pengelolaan makanan sehat pada balita dan anak-anak.
b. Warga dapat memahami pentingnya pemberian ASI Ekslusif serta keuntungan
dan kerugian dari pemberian ASI Ekslusif.
c. Warga dapat mengetahui tanda dan gejala dari gizi kurang dan dampaknya
terhadap balita.
d. Warga dapat memahami penanganan dini pada balita gizi kurang.
e. Warga dapat memahami dan mengimplikasikan cara penyusunan menu
seimbang serta pengolahan makanan sehat dengan gizi seimbang untuk balita
dan anak-anak.
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 3
f. Warga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang erat kaitannya dengan
pemberian ASI yang tidak ekslusif, kekurangan gizi pada balita, dan dampak
dari pengolahan makanan yang salah untuk balita dan anak-anak.
g. Warga dapat mengimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pesan-pesan
yang telah disampaikan seperti pemberian ASI ekslusif bagi ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan, penanganan dini balita gizi kurang, serta
penyusunan dan pengolahan menu sehat dan seimbang untuk balita.
D. Menentukan Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan
ibu-ibu yang mempunyai balita usia 1-5 tahun.
E. Menentukan Isi Penyuluhan
Isi penyuluhan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan yaitu :
1. Gambaran umum ASI Ekslusif, kekurangan gizi pada balita, dan pengolahan
makanan sehat pada balita dan anak-anak.
2. Manfaat, keuntungan,dan kerugian pada pemberian ASI Ekslusif & ASI tidak
ekslusif
3. Tanda dan gejala dari gizi kurang pada balita
4. Penanganan dini balita gizi kurang dan dampak kekurangan gizi pada balita
5. Penyakit-penyakit yang erat kaitannya dengan ASI tidak ekslusif, dampak
kekurangan gizi pada balita, serta akibat pengolahan makanan yang salah untuk
balita dan anak-anak.
F. Menentukan Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi / Tanya Jawab
3. Demonstrasi
G. Menentukan Media Penyuluhan
1. Poster
2. Food Model
3. Bahan Makanan Modisco
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 4
H. Membuat Rencana Evaluasi
Evaluasi yang akan dilakukan pada penyuluhan ini adalah tingkat pengetahuan
dan pemahaman sasaran atas pesan dan informasi-informasi yang telah diberikan pada
saat penyuluhan dengan melihat dan mengetahui perubahan sikap pada sasaran. Cara
evaluasi adalah melihat respon dan partisipasi sasaran pada saat proses penyuluhan
berlangsung, melihat antusiasme sasaran dengan adanya pengajuan beberapa
pertanyaan oleh sasaran, mengecek kembali pemahaman sasaran dengan memberikan
pertanyaan pada akhir penyuluhansecara lisan dan pada saat demonstrasi, serta
perubahan-perubahan yang terjadi pada saat kunjungan penyuluhan selanjutnya.
I. Membuat Rencana Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 2 Juni 2012
di Balai Kelurahan Abian Tubuh dengan alokasi waktu dari pukul 16:30 sampai pukul
18:00. Kegiatan penyuluhan akan di sampaikan oleh Marlina Hidayah, Raudatul
Hafizah, dan Quratul Aini dari Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan Gizi
tingkat II yang akan di dampingi oleh dosen pembimbing mata Kuliah Penyuluhan
dan Konsultasi Gizi Lanjut Poltekkes Kemenkes Mataram Jurusan Gizi.
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 5
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Topik
ASI ekslusif, Kurang gizi, dan Makanan sehat
B. Sub Topik Penyuluhan
Pemberian ASI ekslusif, Gizi kurang pada balita, dan Makanan sehat balita.
C. Sasaran Penyuluhan
ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan dan ibu-ibu yang mempunyai balita usia
1-5 tahun di kelurahan karang parwa, abian tubuh baru.
D. Hari Tanggal Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan pada :
Hari / tanggal : Sabtu, 2 Juni 2012
Waktu : 16.30-17.35 wita
E. Tempat Penyuluhan
Balai Kelurahan Abian Tubuh Baru, Cakranegara.
F. Pelaksana
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Mataram jurusan Gizi semester 4 atas nama Marlina
Hidayah, Qurratul Aeni, dan Raudatul Hafizah.
G. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan umum
Warga mampu memahami, mengerti, dan mengimplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif pada bayi, penanganan
dini balita gizi kurang, dan pengelolaan makanan sehat pada balita dan anak-
anak dalam kaitannya dengan pencapaian status gizi dan kesehatan yang
optimal.
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 6
2. Tujuan khusus
a. Warga dapat memahami tentang Asi Ekslusif, Kekurangan gizi pada
balita, dan Pengelolaan makanan sehat pada balita dan anak-anak.
b. Warga dapat memahami pentingnya pemberian ASI Ekslusif serta
keuntungan dan kerugian dari pemberian ASI Ekslusif.
c. Warga dapat mengetahui tanda dan gejala dari gizi kurang dan dampaknya
terhadap balita.
d. Warga dapat memahami penanganan dini pada balita gizi kurang.
e. Warga dapat memahami dan mengimplikasikan cara penyusunan menu
seimbang serta pengolahan makanan sehat dengan gizi seimbang untuk
balita dan anak-anak.
f. Warga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang erat kaitannya dengan
pemberian ASI yang tidak ekslusif, kekurangan gizi pada balita, dan
dampak dari pengolahan makanan yang salah untuk balita dan anak-anak.
g. Warga dapat mengimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pesan-pesan
yang telah disampaikan seperti pemberian ASI ekslusif bagi ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan, penanganan dini balita gizi kurang, serta
penyusunan dan pengolahan menu sehat dan seimbang untuk balita.
H. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Diskusi Tanya jawab
c. Demonstrasi ( membuat modisco )
I. Media Penyuluhan
Lembar Balik (berisi foto-foto balita kurang gizi)
Poster
food model
Alat dan bahan pembuatan modisco
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 7
J. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Waktu Media Kegiatan
Penyuluh Sasaran
1 Pembukaan 5 menit - Memberikan salam
Memperkenalkan
diri
Menyampaikan
maksud dan tujuan
Menanggapi
Mendengarkan
Menanggapi
2 Pretest 5 menit - Persepsi mengenai
ASI Ekslusif,
Kurang gizi, dan
Makanan sehat
balita.
Peserta
menjawab
pertanyaan
3 Penyampaian
Materi
30
menit
Poster Menjelaskan
tantang Asi
Ekslusif, Balita
Kurang Gizi, dan
Makanan Sehat
Balita.
Mendengarkan
dan
memperhatikan
4 Demonstrasi 10
menit
Alat dan
bahan
pembuatan
modisco
Mendemonstrasikan
cara pembuatan
modisco
Memperhatikan
dan mencoba
langsung
mambuat
modisco
5 Diskusi/
Tanya jawab
dan Post test
10
menit
Food
model
Menanyakan hal-
hal yang belum
jelas
Mendengarkan,
bertanya dan
menjawab
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 8
Mendengarkan
6 Penutup 5 menit Menyimpulkan
materi-materi yang
telah disampaikan
dan penutup dengan
salam
Menjawab salam
K. Isi Penyuluhan
ASI EKSLUSIF
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sampai usia enam bulan, tanpa
diberi tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih serta
tanpa makanan tambahan seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim
(Kristiyansari, 2009).
ASI merupakan makanan pertama dan utama bagi bayi. ASI mengandung
karbohidrat yang berupa laktosa. Lemak ASI banyak mengandung polyunsaturated fatty
acid (asam lemak tak jenuh ganda). Protein utamanya jenis lactalbumin yang mudah
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 9
dicerna. ASI banyak mengandung vitamin dan mineral. ASI juga mengandung zat anti
infeksi (Sidi, 2004).
Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh sskelenjar payudara dari
hari ke-1 sampai hari ke-3. Kolostrum berwarna kekuning-kuningan, kental dan agak
lengket. Kolustrum mengandung kadar protein yang tinggi terutama globulin dan zat
antibodi sehingga dapat mmemberikan perlindungan pada bayi terhadap infeksi sampai
usia 6 bulan (Kristiyansari, 2009).
Manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi sangat banyak diantaranya komposisi
dan volume ASI cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan sampai dengan usia 6
bulan. ASI mudah dicerna karena mengandung zat-zat gizi yang tinggi yang diperlukan
oleh bayi usia 0 – 6 bulan. Pemberian ASI menjadi sarana menjalin hubungan kasih
sayang ibu dengan anak. Pemberian ASI eksklusif akan meningkatkan daya tahan tubuh
sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit (Sidi, 2004). Bayi yang diberi ASI
eksklusif akan lebih sehat dan jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak
mendapatkan ASI eksklusif (Depkes RI, 2001).
PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF
WHO, Uniceff dan juga Department Kesehatan RI melalui SK Menkes tahun 2004.
Telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI Ekslusif selama 6 bulan. Mengapa ASI
Ekslusif Harus 6 Bulan? Penundaan pemberian makanan padat sampai bayi berusia 6
bulan berlaku bagi bayi yang mendapatkan ASI, ASI eksklusif dan juga susu formula.
Pentingnya ASI Ekslusif, yaitu :
1. ASI adalah satu-satunya makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi hingga ia
berusia enam bulan
ASI adalah makan bernutrisi dan berenergi tinggi, yang mudah untuk dicerna. ASI
memiliki kandungan yang dapat membantu menyerapan nutrisi. Pada bulan-bulan awal,
saat bayi dalam kondisi yang paling rentan, ASI eksklusif membantu melindungi bayi
dari diare, sudden infant death syndrome/SIDS – sindrom kematian tiba-tiba pada bayi,
infeksi telinga dan penyakit infeksi lain yang biasa terjadi. Riset medis mengatakan
bahwa ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama
bahkan pada usia lebih dari 6 bulan. Organisasi Kesehatan Dunia – WHO mengatakan:
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 10
“ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi oleh apapun dalam menyediakan makanan
ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi.” Evaluasi pada bukti-bukti
yang telah ada menunjukkan bahwa pada tingkat populasi dasar, pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan adalah cara yang paling optimal dalam pemberian makan kepada bayi. ”
Setelah 6 bulan, biasanya bayi membutuhkan lebih banyak zat besi dan seng daripada
yang tersedia didalam ASI – pada titik inilah, nutrisi tambahan bisa diperoleh dari sedikit
porsi makanan padat.
2. Menunda pemberian makanan padat memberikan perlindungan yang lebih baik pada bayi
terhadap berbagai penyakit
Meskipun bayi terus menerima imunitas melalui ASI selama mereka terus disusui,
kekebalan paling besar diterima bayi saat dia diberikan ASI eksklusif. ASI memiliki
kandungan 50+ faktor imunitas yang sudah dikenal, dan mungkin lebih banyak lagi yang
masih tidak diketahui. Satu studi memperlihatkan bayi yang diberikan ASI eksklusif
selama 4 bulan+ mengalami infeksi telinga 40% lebih sedikit daripada bayi yang diberi
ASI ditambah makanan tambahan lain. Probabilitas terjadinya penyakit pernapasan
selama masa kanak-kanak secara signifikan berkurang bila bayi diberikan ASI eksklusif
setidaknya selama 15 minggu dan makanan pada tidak diberikan selama periode ini.
(Wilson, 1998). Lebih banyak lagi studi yang juga mengaitkan tingkat eksklusivitas ASI
dengan meningkatnya kesehatan (lihat faktor imunitas pada susu manusia dan Resiko
pemberian makanan instan).
3. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem penernaan bayi
untuk berkembang menjadi lebih matang
Biasanya bayi siap untuk makan makanan padat, baik secara pertumbuhan
maupun secara psikologis, pada usia 6 – 9 bulan. Bila makanan padat sudah mulai
diberikan sebelum sistem pencernaan bayi siap untuk menerimanya, maka makanan
tersebut tidak dapat dicerna dengan baik dan dapat menyebabkan reaksi yang tidak
menyenangkan (gangguan pencernaan, timbulnya gas, konstipasi dll). Tubuh bayi belum
memiliki protein pencernaan yang lengkap. Asam lambung dan pepsin dibuang pada saat
kelahiran dan baru dalam 3 sampai 4 bulan terakhir jumlahnya meningkat mendekati
jumlah untuk orang dewasa. Amilase, enzim yang diproduksi oleh pankreas belum
mencapai jumlah yang cukup untuk mencernakan makanan kasar sampai usia sekitar 6
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 11
bulan. Dan enzim pencerna karbohidrat seperti maltase, isomaltase dan sukrase belum
mencapai level oranga dewasa sebelum 7 bulan. Bayi juga memiliki jumlah lipase dan
bile salts dalam jumlah yang sedikit, sehingga pencernaan lemak belum mencapai level
orang dewasa sebelum usia 6-9 bulan.
4. Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang
dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik
Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa bayi sudah siap untuk menerima makanan
padat termasuk ::
- Bayi dapat duduk dengan baik tanpa dibantu.
- Reflek lidah bayi sudah hilang dan tidak secara otomatis mendorong makanan padat
keluar dari mulutnya dengan lidah.
- Bayi sudah siap dan mau mengunyah.
- Bayi sudah bisa “menjumput”, dimana dia bisa memegang makanan atau benda lainnya
dengan jempol dan telunjuknya. Menggunakan jari dan menggosokkan makanan ke
telapak tangan tidak bisa menggantikan gerakan “menjumput”.
- Bayi kelihatan bersemangat untuk ikut serta pada saat makan dan mungkin akan mencoba
untuk meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.
5. Menunda pemberian makanan padat mengurangi resiko alergi makanan
Berbagai catatan menunjukkan bahwa memperpanjang pemberian ASI eksklusif
mengakibatkan rendahnya angka insiden terjadinya alergi makanan (lihat Referensi alergi
dan Resiko Pemberian Makanan Instan). Sejak lahir sampai usia antara empat sampai
enam bulan, bayi memiliki apa yang biasa disebut sebagai “usus yang terbuka”. Ini berarti
bahwa jarak yang ada di antara sel-sel pada usus kecil akan membuat makromolekul yang
utuh, termasuk protein dan bakteri patogen, dapat masuk ke dalam aliran darah. Hal ini
menguntungkan bagi bayi yang mendapatkan ASI karena zat antibodi yang terdapat di
dalam ASI dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi, tetapi hal ini juga berarti
bahwa protein-protein lain dari makanan selain ASI (yang mungkin dapat menyebabkan
bayi menderita alergi) dan bakteri patogen yang bisa menyebabkan berbagai penyakit bisa
masuk juga. Dalam 4-6 bulan pertama usia bayi, saat usus masih “terbuka”, antibodi
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 12
(slgA) dari ASI melapisi organ pencernaan bayi dan menyediakan kekebalan pasif,
mengurangi terjadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Bayi
mulai memproduksi antibodi sendiri pada usia sekitar 6 bulan, dan penutupan usus
biasanya terjadi pada saat yang sama.
6. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena
kekurangan zat besi
Pengenalan suplemen zat besi dan makanan yang mengandung zat besi, terutama
pada usia enam bulan pertama, mengurangi efisiensi penyerapan zat besi pada bayi. Bayi
yang sehat dan lahir cukup bulan yang diberi ASI eksklusif selama 6-9 bulan
menunjukkan kecukupan kandungan hemoglobin dan zat besi yang normal. Dalam suatu
studi (Pisacane, 1995), para peneliti menyimpulkan bahwa bayi yang diberikan ASI
eksklusif selama 7 bulan (dan tidak diberikan suplemen zat besi atau sereal yang
mengandung zat besi) menunjukkan level hemoglobin yang secara signifikan lebih tinggi
dalam waktu satu tahun dibandingkan bayi yang mendapat ASI tapi menerima makanan
padat pada usia kurang dari tujuh bulan. Para peneliti tidak berhasil menemukan adanya
kasus anemia di tahun pertama pada bayi yang diberikan ASI eksklusif selama tujuh
bulan dan akhirnya menyimpulkan bahwa memberikan ASI eksklusif selama tujuh bulan
mengurangi resiko terjadinya anemia.
7. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari resiko terjadinya
obesitas di masa datang
Pemberian makanan padat terlalu dini sering dihubungkan dengan meningkatnya
kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. (Untuk contoh, lihat Wilson 1998,
von Kries 1999, Kalies 2005)
8. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk mejaga kesediaan ASI
Berbagai studi menunjukkan bahwa pada bayi makanan padat akan menggantikan
prosi susu dalam menunya – makanan tersebut tidak menambah total asupan pada bayi.
Makin banyak makanan padat yang dimakan oleh bayi, maka makin sedikit susu yang dia
serap dari ibunya, dan makin sedikit susu yang diserap dari ibu berarti produksi ASI juga
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 13
makin sedikit. Bayi yang makan banyak makanan padat atau makan makanan padat pada
umur yang lebih muda cenderung lebih cepat disapih.
9. Menunda makanan padat membantu memberi jarak pada kelahirn bayi
Pemberian ASI biasanya sangat efektif dalam mencegah kehamilan terutama bila bayi
anda mendapatkan ASI eksklusif dan semua kebutuhan nutrisinya dapat dipenuhi melalui
ASI.
10. Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah
Bayi yang mulai makan makanan padat pada usia yang lebih besar dapat makan
sendiri dan lebih kecil kecendurangan untuk mengalami alergi terhadap makanan.
MANFAAT ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alami pertama dan yang terbaik yang sangat
dianjurkan untuk bayi baru lahir sampai usia dua tahun, dengan komposisi dan kandungan
nutrisi yang paling tepat untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh bayi. Oleh karenanya
sangat dianjurkan untuk menyusui bayi baru lahir selama enam bulan pertama secara
eksklusif tanpa tambahan makanan lain karena ASI merupakan satu-satunya cara untuk
melindungi bayi.
Manfaat menyusui bayi (ASI) eksklusif untuk bayi:
a. Kolostrum (susu pertama pada hari pertama) mengandung antibodi yang melindungi
bayi terhadap penyakit dan infeksi. Kolostrum ini merupakan air susu ibu yang keluar
pada satu minggu pertama, biasanya berwarna kekuningan. Bayi yang diberi ASI akan
menjadi lebih jarang sakit. ASI terutama untuk mengurangi risiko: muntah, diare,
radang lambung, sembelit kolik, kronis dan gangguan perut lainnya, radang usus
buntu akut, rheumatoid arthritis, hernia inguinalis, stenosis pilorus, tipe I diabetes,
alergi, asma dan eksim, infeksi telinga, penyakit pernapasan, pneumonia, bronkitis,
infeksi ginjal, septicaemia (keracunan darah), SIDS (sindrom kematian bayi
mendadak). Dari data Statistik menunjukkan bahwa untuk setiap 87 kematian akibat
SIDS, hanya 3 saja yang terjadi pada bayi yang diberi ASI. Penyalit lainnya adalah
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 14
meningitis, botulisme, limfoma masa kanak-kanak dan penyakit Crohn, Kerusakan
gigi (gigi berlubang), penyakit jantung di kemudian hari.
b. Dengan pemberian ASI menyebabkan anak memiliki respon antibodi yang lebih baik
untuk vaksin.ASI memiliki komposisi dan jumlah yang paling tepat gizi untuk bayi.
Komposisi susu bervariasi sesuai dengan pertumbuhan individu dan kebutuhan nutrisi
perubahan bayi.
c. ASI mudah dicerna dan selalu memiliki suhu yang tepat.
Susu selalu steril, tidak memiliki kuman. Ada unsur-unsur di dalam ASI yang
menghancurkan E coli, salmonella, shigella, streptokokus, pneumokokus, dan banyak
lainnya.
d. Menyusui merangsang perkembangan struktur rahang dan wajah, pertumbuhan tegak
gigi dan meningkatkan penglihatan. Menyusui mengembangkan IQ yang lebih tinggi
dan meningkatkan perkembangan otak bayi dan sistem saraf. IQ keuntungan sebagai
akibat dari menyusui adalah 10-12 poin. Menyusui dikenal sebagai trimester ke-4 di
pertumbuhan dan perkembangan otak. Ada protein tertentu dalam susu yang
merangsang perkembangan otak bayi.
e. Menyusui menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak. Memiliki tempat di
mana anak merasa aman.
f. Menyusui juga memainkan peran penting dalam perkembangan emosional dan
spiritual anak.
Selain baik untuk bayi, menyusui (ASI) juga bermanfaat untuk ibu. Proses keperawatan
memberikan efek menguntungkan berikut untuk ibu:
a. Mengurangi risiko kanker payudara. Wanita yang menyusui mengurangi risiko kanker
payudara sebesar 25 persen. Kanker pengurangan risiko terjadi sebanding dengan
durasi kumulatif seumur hidup menyusui. Artinya, bulan lagi atau tahun ibu
menyusui, semakin rendah risiko kanker payudara.
b. Mengurangi risiko rahim dan kanker ovarium. Tingkat estrogen yang lebih rendah
selama menyusui menyebabkan kedua risiko kanker mengalami penurunan. Diduga
penurunan kadar estrogen menyebabkan stimulasi berkurang pada lapisan rahim dan
jaringan payudara juga, sehingga untuk meminimalkan risiko menjadi jaringan
kanker.
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 15
c. Mengurangi osteoporosis. Wanita tidak menyusui memiliki risiko empat kali lebih
besar terkena osteoporosis daripada wanita yang sedang menyusui dan lebih mungkin
menderita patah tulang pinggul pada tahun-tahun setelah menopause.
d. Manfaat dari keluarga berencana alami. Menyusui dapat menyebabkan menunda
ovulasi, jadi ibu menyusui tidak subur untuk sementara waktu. Berapa lama seorang
wanita subur lagi tergantung pada pola pemberian makan bayi dan kecenderungan
tubuhnya sendiri.
e. Meningkatkan kesehatan emosional. Menyusui tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi
juga untuk pikiran. Studi menunjukkan bahwa ibu menyusui menunjukkan kecemasan
dan depresi postpartum kurang dari ibu yang makan rumus.
f. Mengembalikan berat badan. Ibu menyusui menunjukkan penurunan lebih dalam
lingkar pinggang dan massa lemak dalam satu bulan setelah melahirkan dari ibu yang
makan rumus. Ibu menyusui cenderung untuk kembali ke berat badan sebelum
kehamilan.
g. Menyusui tidak perlu biaya.Pemberian makanan / susu formula untuk bayi dapat
biaya lebih dari Rp 5 juta setahun. Sang ibu tidak perlu menghabiskan uang untuk
mendapatkan ASI. ASI selalu tersedia untuk memberi.
h. Menyusui dapat menghemat waktu untuk menyiapkan botol, menuangkan air, campur
susu dan mensterilkan botol yang telah digunakan. Setiap wanita dapat menyusui
bayinya, dan kita tahu bahwa ada perbedaan dalam setiap wanita menyusui bayinya
sementara nominal.
i. Menyusui adalah kegiatan yang bisa membuat wanita bahagia, tetapi ada juga dapat
membuat wanita lelah dan tidak sabar. Tapi kesabaran masih diperlukan pada bayi
menyusui karena ada yang lebih baik bagi seorang wanita selain bayi yang diberi ASI
dan kasih ibunya.
Manfaat ASI Bagi Keluarga :
1. ASI tidak merepotkan
2. ASI mengurangi pengeluaran
FAKTOR YANG MENINGKATKAN PENGELUARAN ASI
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 16
1. Kemauan ibu untuk menyusui
2. Ibu dalam keadaan tenang
3. Ibu melihat, mendengar tangisan bayi dan memikirkan bayinya
FAKTOR YANG MENGHAMBAT PENGELUARAN ASI
1. Ibu merasa sedih, cemas, marah dan bingung
2. Ibu takut ASI nya tidak cukup
3. Ibu merasa kesakitan saat menyusui
4. Ibu malu menyusui
5. Kurangnya dukungan dari suami dan keluarga
6. Ibu mempunyai penyakit
7. Produksi ASI memang tidak ada atau berkurang
8. Keadaan bayi yang tidak mungkin menyusu.
WAKTU PEMBERIAN ASI
1. Berikan ASI segera setelah bayi lahir bila keadaan memungkinkan
2. Menyusukan bayi tidak terjadwal
3. Mengosongkan payudara sekitar 5-7 menit
4. Dalam 2 jam ASI sudah kosong dari lambung bayi
5. Setiap kali menyusui dimulai dari payudara yang terakhir disusu bayi
KERUGIAN SUSU FORMULA
1. Komposisi tidak sesuai, tidak praktis, tidak ekonomis dan menambah polusi
2. Mudah terkena mikroorganisme
3. Mudah terjadi salah pengenceran
4. Menyebabkan alergi
5. Dapat menyebabkan diare
6. Penggunaan susu formula yang salah dapat menyebabkan penyakit
7. Tidak mempunyai manfaat seperti ASI.
KURANG GIZI
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 17
GIZI merupakan unsur yang sangat penting di dalam tubuh. Dengan gizi yang baik,
tubuh akan segar dan kita dapat melakukan aktivitas dengan baik. Gizi harus dipenuhi
justru sejak masih anak-anak, karena gizi selain penting untuk pertumbuhan badan, juga
penting untuk perkembangan otak. Untuk itu, orang tua harus mengerti dengan baik
kebutuhan gizi si anak agar anak tidak mengalami kurang gizi. Selain itu, orang tua juga
harus mengetahui apa dan bagaimana kurang gizi itu.
1. Pengertian Kurang Gizi
Gizi Kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidak seimbangan
zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang
berhubungan dengan kehidupan.
2. Tanda kurang gizi
kurang gizi pada anak terbagi menjadi tiga.
Pertama, disebut sebagai Kurang Energi Protein Ringan. Pada tahap ini, belum ada
tanda-tanda khusus yang dapat dilihat dengan jelas. Hanya saja, berat badan si anak hanya
mencapai 80 persen dari berat badan normal.
Kedua, disebut sebagai Kurang Energi Protein Sedang. Pada tahap ini, berat badan si
anak hanya mencapai 70 persen dari berat badan normal. Selain itu, ada tanda yang bisa
dilihat dengan jelas adalah wajah menjadi pucat, dan warna rambut berubah agak
kemerahan.
Ketiga, disebut sebagai Kurang Energi Protein Berat. Pada bagian ini terbagi lagi
menjadi dua, yaitu kurang sekali, biasa disebut Marasmus. Tanda pada marasmus ini adalah
berat badan si anak hanya mencapai 60 persen atau kurang dari berat badan normal. Selain
marasmus, ada lagi yang disebut sebagai Kwashiorkor. Pada kwashiorkor, selain berat
badan, ada beberapa tanda lainnya yang bisa secara langsung terlihat. Antara lain adalah
kaki mengalami pembengkakan, rambut berwarna merah dan mudah dicabut, kemudian
karena kekurangan vitamin A, mata menjadi rabun, kornea mengalami kekeringan, dan
terkadang terjadi borok pada kornea, sehingga mata bisa pecah. Selain tanda-tanda atau
gejala-gejala tersebut, ada juga tanda lainnya, seperti penyakit penyertanya. Penyakit-
penyakit penyerta tersebut misalnya adalah anemia atau kurang darah, infeksi, diare yang
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 18
sering terjadi, kulit mengerak dan pecah sehingga keluar cairan, serta pecah-pecah di sudut
mulut.
3. Faktor Penyebab Kurang Gizi
Faktor penyebab
Kurang gizi pada anak, bisa terjadi di usia Balita (Bawah Lima Tahun).
Pedoman untuk mengetahui anak kurang gizi adalah dengan melihat berat dan tinggi
badan yang kurang dari normal, jika tinggi badan si anak tidak terus bertambah atau
kurang dari normal, itu menandakan bahwa kurang gizi pada anak tersebut sudah
berlangsung lama.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kurang gizi pada anak.
Pertama, jarak antara usia kakak dan adik yang terlalu dekat ikut mempengruhi.
Dengan demikian, perhatian si ibu untuk si kakak sudah tersita dengan keberadaan adiknya,
sehingga kakak cenderung tidak terurus dan tidak diperhatikan makanannya. Oleh karena
itu akhirnya si kakak menjadi kurang gizi. “Balita itu konsumen pasif, belum bisa mengurus
dirinya sendiri, terutama ntuk makan,” tutur Sri.
Kedua, anak yang mulai bisa berjalan mudah terkena infeksi atau juga tertular oleh
penyakit-penyakit lain.
Ketiga adalah karena lingkungan yang kurang bersih, sehingga anak mudah sakit-
sakitan. Karena sakit-sakitan tersebut, anak menjadi kurang gizi.
Keempat, kurangnya pengetahuan orang tua terutama ibu mengenai gizi. Ibu harus
dapat memberikan makanan yang kandungan gizinya cukup. Tidak harus mahal, bisa juga
diberikan makanan yang murah, asal kualitasnya baik. Oleh karena itulah si Ibu harus
pintar-pintar memilihkan makanan untuk anak.
Kelima, kondisi sosial ekonomi keluarga yang sulit. Faktor ini cukup banyak
mempengaruhi, karena jika anak sudah jarang makan, maka otomatis mereka akan
kekurangan gizi. Keenam, selain karena makanan, anak kurang gizi bisa juga karena adanya
penyakit bawaan yang memaksa anak harus dirawat. Misalnya penyakit jantung dan paru-
paru bawaan.
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 19
4. Upaya yang harus dilakukan
Bila kekuangan gizi, anak akan mudah sekali terkena berbagai macam penyakit, anak
yang kurang gizi tersebut, akan sembuh dalam waktu yang lama. Dengan demikian kondisi
ini juga akan mempengaruhi perkembangan intelegensi anak. Untuk itu, bagi anak yang
mengalami kurang gizi, harus dilakukan upaya untuk memperbaiki gizinya.
Upaya-upaya yang dilakukan tersebut antara lain adalah meningkatkan pengetahuan
orang tua mengenai gizi, melakukan pengobatan kepada si anak dengan memberikan
makanan yang dapat menjadikan status gizi si anak menjadi lebih baik. Dengan demikian,
harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk si anak. Makanan yang baik adalah
makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik.
Makanan dengan kuantitas yang baik adalah makanan yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan si anak. Misalnya, memberi makanan si anak berapa piring sehari adalah sesuai
kebutuhannya. Dan akan lebih baik jika memberikan vitamin dan protein melalui susu.
Bagi keluarga yang tidak mampu, bisa menyiasatinya, misalnya mengganti susu dengan
telur. Kemudian, makanan yang kualitasnya baik adalah makanan yang mengandung semua
zat gizi, antara lain protein, karbohidrat, zat besi, dan mineral. Upaya yang terakhir adalah
dengan mengobati penyakit-penyakit penyerta.
MAKANAN SEHAT
1. Pengertian
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 20
Makanan sehat dan seimbang sangat penting namun untuk dapat menyusun
makanan yang sehat dan seimbang kita harus tahu zat makanan yang dikandung
dalam bahan makanan tersebut sehingga kita dapat memilih bahan makanan yang
sesuai. Dimana pengertian makanan sehat dan zat gizi apa saja yang terkandung
didalamnya adalah sebagai berikut :
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi lengkap seperti zat tenaga,
zat pembangun dan zat pengatur. Dalam tubuh makanan mempunyai tiga guna
atau yang sering disebut triguna makanan yaitu makan sebagai sumber zat tenaga,
makanan sumbert tenaga dan sumber pengatur.
2. Fungsi Makanan Dalam Tubuh
Makanan dalam tubuh kita mempunyai 3 fungsi utama yang sering disebut
dengan triguna makanan.
Makan sebagai zat tenaga
Makanan sebagai sumber zat tenaga yang berfungsi untuk menunjang
menunjang aktivitas sehari-hari, seperti : bekerja, belajar dan bermain. Sumber
zat tenaga antara lain nasi, ubi, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang,
sagu, mie dan roti. Minyak, margain dan santan yang mengandung lemak juga
menghasilkan tenaga.
Makanan Sebagai Zat Pembangun
Sumber zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang. Makanan sumber zat pembangun yang
berasal dari bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu.
Sumber yang berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu, serta
hasil olahannya seperti keju.
Sumber zat pengatur
Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan
ini mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk
melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 21
3. Akibat Yang Ditimbulkan
Akibat yang ditimbulkan apabila balita dan anak-anak tidak mengkonsumsi
makanan yang tidak sehat (tidak seimbang) adalah sebagai berikut :
Kekurangan berbagai zat gizi :
Kurang Energi Protein (KEP)
Kwarsiorkor
Marasmus
Kwarsiorkor Marasmus
4. Cara Untuk Menyusun Hidangan Yang Sehat
Hal-hal yang harus diperhatikan :
Mengkonsumsi makanan yang beranekaragam
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi
yang lengkap yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat dan
produktif. Makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
Menyusun hidangan yang lengkap
Makanan yang terdiri dari sumber bahan makanan yang mengandung
zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanan yang dikatakan 4
sehat 5 sempurna adalah hidangan pokok, lauk pauk (dari sumber protein
hewani : daging, telur, ikan dan susu dan sumber lauk nabati : kacang-
kacangan, tahu dan tempe), sayuran (berbagai sayuran yang berwarna :
kacang panjang, wortel, bayam, kangkung dll), buah (yang berwarna :
papaya, jeruk, mangga, apel, jambu biji dan lain-lain) dan susu.
Menggunakan garam beryodium untuk memasak makanan bagi keluarga.
Mencoba untuk menghindari makanan yang bebas unsur bahan aditif
makanan yang ditambahkan bahan pengawet dan bahan pewarna,
karena bahan makan yang alami lebih sehat dibandingkan dengan makanan
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 22
yang diawetkan ataupun makanan kaleng. Dan sebaiknya apabila membeli
makanan yang dikemas sebaiknya agarar memperhatikan masa
kadaluarsanya.
Memperhatikan cara pengolahan makanan
Sayuran : dicuci dahulu, baru dipotong-potong, dan saat memasak
sayuran sebaiknya jangan terlalu lama.
Sayuran sumber vitamin A sebaiknya dimasak tumis atau dengan santan.
Beras
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 23
MATERI DEMONSTRASI
MODISCO kepanjangan dari MODIFIED DIETETIC SKIM and COTTON SHEET
OIL. Modisco yang banyak di gunakan di Indonesia merupakan modifikasi dari Modisco
yang di gunakan di Uganda. Modifikasi dilakukan dengan pertimbangan ketersediaan bahan
local, selera, daya cerna, kebutuhan kalori serta tingkat KEP sendiri.
Modisco dibagi menjadi 4 macam, yaitu Modisco ½ , I, II, dan III
Resepnya sebagai berikut :
MODISCO ½
Bahan :
Susu Bubuk (Susu Full Cream/ Skim) :10 gr
Gula pasir : 5 gr
Minyak biji Kapas/kelapa/jagung/margarin : 2,3 gr
Kalori : 80 kalori
Cara Membuat :
Susu Skim, gula dan minyak/margarine diaduk sampai rata, lalu ditambahkan dengan air
sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga cairan larut. Disaring dan dimasukkan
dalam gelas kemudian diminum dalam keadaan hangat
MODISCO I
Bahan :
Susu Bubuk (Susu Full Cream/ Skim) :10 gr
Gula pasir : 5 gr
Minyak biji Kapas/kelapa/jagung/margarin : 4,6 gr
Kalori : 100 kalori
Cara membuat : sama dengan modisco ½
MODISCO II
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 24
Bahan :
Susu Bubuk (Susu Full Cream/ Skim) :10 gr
Gula pasir : 5 gr
Minyak biji Kapas/kelapa/jagung/margarin : 5,6 gr
Kalori : 120 kalori
Cara membuat :
Susu skim, gula, dan ½ bagian air dingin diaduk sampai rata, lalu terus diaduk hingga
cairan rata dan ditambahkan minyak/margarine dan ½ bagian air panas dan diaduk lagi
sampai larut. Disaring dan dimasukkan dalam gelas, kemudian diminum dalam keadaan
hangat.
MODISCO III
Bahan :
Susu Bubuk (Susu Full Cream/ Skim) :12 gr
Gula pasir : 7 gr
Minyak biji Kapas/kelapa/jagung/margarin : 5,5 gr
Kalori : 140 kalori
Cara membuat : sama dengan Modisco II
KETERANGAN :
Minyak , apabila di daerah tidak terdapat minyak kelapa, maka dapat diganti yang ada di
daerah tersebut (minyak jagung, biji kapas, kacang dll). Jika tidak suka minyak dapat
diganti dengan margarine.
Susu, apabila tidak suka susu full cream bisa diganti susu skim, susu segar atau susu lain
Apabila pemberian Modisco menyebabkan diare, muntah, penyakit lain yang menyertai,
maka hentikan pemberian Modisco tersebut.
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 25
KESIMPULAN
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja sampai usia enam bulan, tanpa diberi
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih serta
tanpa makanan tambahan seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim
(Kristiyansari, 2009).
Manfaat menyusui bayi (ASI) eksklusif untuk bayi yaitu bayi memperoleh Kolostrum
(susu pertama pada hari pertama) yang mengandung antibodi yang melindungi bayi
terhadap penyakit dan infeksi. Pemberian ASI Ekslusif juga dapat mencegah bayi dari
kurang gizi.
Gizi Kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau ketidak seimbangan
zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir dan semua hal yang
berhubungan dengan kehidupan.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kurang gizi antara lain adalah
meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai gizi, melakukan pengobatan kepada si
anak dengan memberikan makanan yang dapat menjadikan status gizi si anak menjadi
lebih baik. Dengan demikian, harus dilakukan pemilihan makanan yang baik untuk si
anak. Makanan yang baik adalah makanan yang kuantitas dan kualitasnya baik.
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi lengkap seperti zat tenaga, zat
pembangun dan zat pengatur. Dalam tubuh makanan mempunyai tiga guna atau yang
sering disebut triguna makanan yaitu makan sebagai sumber zat tenaga, makanan
sumber tenaga dan sumber pengatur.
Penutup
Demikianlah materi yang bisa kami sampaikan, apabila ada kata-kata yang salah
mohon dimaafkan. Wassalam..
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 26
Rencana Jadwal Pelaksanaan
Matriks Penyuluhan
No Kegiatan Bulan Mei
Tgl 16 Tgl 21 Tgl 21 Tgl 21 Tgl 21 Tgl 21 Tgl 21
1 Mengenal
masalah,masyarakat
,dan wilayah
penyuluhan
2 Menentukan
prioritas masalah
3 Menentukan tujuan
4 Menentukan sasaran
5 Menentukan isi
penyuluhan
6 Menentukan metode
penyuluhan
7 Menentukan media
penyuluhan
8 Membuat rencana
evaluasi
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 27
Plan Of Action ( POA ) Kegiatan Penyuluhan
Waktu (
22-06-2012)
Kegiatan Metode Media Sasaran Lokasi Pelaksana
16.30-16.35 Membuka
penyuluhan
Ceramah Pengeras
Suara
Ibu hamil dan
Ibu Balita
Aula
Kantor
Desa
Abiantubu
h
Semua
Penyuluh
16.35-16.40 Pretest Ceramah - Ibu hamil dan
Ibu Balita
Aula
Kantor
Desa
Abiantubu
h
Semua
Penyuluh
16.40-17.10 Penyampaian
Materi
Ceramah Poster Ibu hamil dan
Ibu Balita
Aula
Kantor
Desa
Abiantubu
h
Semua
Penyuluh
secara
bergilir
17.10-17.20 Penyampaian
Materi
Demonstrasi Alat dan
bahan
pembuatan
modisco
Ibu hamil dan
Ibu Balita
Aula
Kantor
Desa
Abiantubu
h
Semua
Penyuluh
17.20-17.30 Penyampaian
Materi
Diskusi/
Tanya
jawab dan
Post test
Food
model
Ibu hamil dan
Ibu Balita
Aula
Kantor
Desa
Abiantubu
h
Semua
Penyuluh
secara
bergilir
17.30-17.35 Penutup Ceramah - Ibu hamil dan
Ibu Balita
Aula
Kantor
Semua
Penyuluh
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 28
Desa
Abiantubu
h
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,S.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Departemen Kesehatan RI. Pedoman Tatalaksana Kekurangan Energi Protein pada Anak di
Rumah Sakit Kabupaten/Kota. Jakarta, 1998.
Novelia Marizza, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kurang energi protein (kep)
pada balita di urj rsu dr. soetomo surabaya. Di download dari http://ojs.lib.unair.ac.id/index.
php/bprsuds/article/view/1439/1438
Satpen Asi Ekslusif, Kurang Gizi, dan Makanan Sehat Balita Page 29