17
SATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI SEIMBANG BAGI LANSIA Oleh kelompok : Desi Rahmawati (1112038) Willan Tresna Fitriani (1112039) Ai Susan Munawaroh (1112040) Puji Cahya Astuti (1112042) Sherly Sujiastuti Pratiwi (1112043) Wida Detri Jayanti (1112044) Elita Eksafitri (1112045) Suryani (1112046) PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI SEIMBANG BAGI LANSIA

Oleh kelompok :

Desi Rahmawati (1112038)

Willan Tresna Fitriani (1112039)

Ai Susan Munawaroh (1112040)

Puji Cahya Astuti (1112042)

Sherly Sujiastuti Pratiwi (1112043)

Wida Detri Jayanti (1112044)

Elita Eksafitri (1112045)

Suryani (1112046)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2014

Page 2: SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Nutrisi Seimbang Bagi Lansia

Waktu : 45 menit

Hari/Tanggal : Senin, 01 Desember 2014

Sasaran : Lansia

Tempat : Puskesmas RT 03 RW 02 Kel. Maleber Kec. Andir

Kelompok : Desi Rahmawati

Willan Tresna Fitriani

Ai Susan Munawaroh

Puji Cahya Astuti

Sherly Sujiastuti Pratiwi

Wida Detri Jayanti

Elita Eksafitri

Suryani

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi yang seimbang untuk

lansia maka diharapkan keluarga dan lansia dapat memahami pentingnya nutrisi

yang seimbang bagi lansia.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

1. Keluarga dan lansia dapat mengetahui definisi nutrisi.

2. Keluarga dan lansia kebutuhan uutrisi pada lansia.

3. Keluarga dan lansia dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi

kebutuhan gizi pada lansia.

Page 3: SATUAN ACARA PENYULUHAN

4. Keluarga dan lansia dapat mengetahui menu sehat bagi lansia.

5. Keluarga dan lansia dapat mengetahui pedoman untuk memilih bahan

makanan yang sehat.

6. Keluarga dan lansia dapat memahami cara mengolah makanan.

7. Keluarga dan lansia dapat memahami cara menghidangkan makanan.

8. Keluarga dan lansia dapat mengetahui cara pemantauan status nutrisi.

C. Garis Besar Uraian Materi

1. Definisi

2. Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia

4. Menu Sehat Bagi Lansia

5. Pedoman untuk memilih bahan makanan yang sehat

6. Cara mengolah makanan

7. Cara menghidangkan makanan

8. Pemantauan Status Nutrisi

D. Metoda Pembelajaran

Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, demonstrasi dan

tanya jawab.

E. Media Belajar

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah lembar balik.

F. Langkah-langkah Kegiatan

No. Waktu Kegitan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :

Salam dan

memperkenalkan

diri

Melakukan kontrak

waktu

Menyambut salam

Mendengarkan

Page 4: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Menjelaskan tujuan

dari penyuluhan

Persepsi dengan

memberi pertanyaan

awal tentang nutrisi.

Menjelaskan

manfaat dari

penyuluhan

2. 30 menit Pelaksanaan :

Menyampaikan

definisi nutrisi

Kebutuhan Nutrisi

Pada Lansia

Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Kebutuhan Gizi

Pada Lansia

Menu Sehat Bagi

Lansia

Pedoman untuk

memilih bahan

makanan yang sehat

Cara mengolah

makanan

Cara

menghidangkan

makanan

Pemantauan Status

Mendengarkan

dan

memperhatikan

Page 5: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nutrisi

31 10 menit Penutup :

Menanyakan

pertanyaan/kuis

mengenai materi

yang telah

diberikan.

Menyampaikan

simpulan dan uraian

materi yang telah

diberikan

Mengucapkan

salam penutup

Peserta menjawab

pertanyaan

Mendengarkan

dan membalas

salam

G. Evaluasi

Bentuk : lisan

Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan nutrisi ?

2. Bagaiman cara mengolah makanan untuk lansia ?

3. Sebutkan 8 pedoman dalam memilih bahan makanan untuk lansia ?

Jawaban :

1. Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan

yang dikonsumsinya.

2. Cara mengolah makanan :

a. Bersihkan sayuran sebelum dimasak.

b. Cuci sayuran dalam keadaan utuh, kemudian potong-potong agar zat gizi

yang terkandung di dalamnya tidak hilang.

c. Rebus sayur sesingkat mungkin.

Page 6: SATUAN ACARA PENYULUHAN

d. Bahan makanan dimasukkan / dikukus setelah air mendidih.

e. Makanan bias di tim atau di tumis.

f. Batasi garam dan bumbu penyedap yang merangsang.

g. Pakailah penyedap rasa alamiah seperti bawang putih, kunyit, jahe, dll.

3. 8 pedoman dalam memilih makanan :

a. Makanan yang beraneka ragam dan mengandung gizi yang cukup.

b. Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.

c. Protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging, dan ikan.

d. Sumber karbohidrat seperti roti, daging, dan sayur-sayuran berwarna hijau.

e. makanan yang terutama mengandung lemak nabati dikurangi serta kurangi

makanan yang mengandung lemak hewani.

f. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging,

bayam, sayuran hijau, dan makanan yang mengandung kalsium seperti ikan

atau sayur-sayuran.

g. Batasi makanan yang diawetkan.

h. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air meningkat serta

untuk memperlancar proses metabolisme. Banyak minum air putih dapat

mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) serta menurunkan

risiko menderita batu ginjal.

H. Sumber

BIBLIOGRAPHY Kozier, B. (n.d.). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier. Jakarta: EGC.

Maryam, S. (2012). Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Jakarta: EGC

Page 7: SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lampiran

1.1 Definisi

Nutrisi adalah hasil akhir dari semua interaksi antara organisme dan makanan

yang dikonsumsinya. Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang dimakan seseorang

dan bagaimana tubuh menggunakannya. Nutrient adalah zat organik, zat

nonorganik, dan zat yang memproduksi energy yang ditemukan dalam makanan

dan dibutuhkan untuk fungsi tubuh. Manusia memerlukan nutrient yang penting

dalam makanan untuk pertumbuhan dan mempertahankan semua jaringan tubuh

serta fungsi normal dari seluruh proses tubuh.

1.2 Kebutuhan Nutrisi Pada Lansia

Setiap mahkluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan

kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan

tubuh untuk melakukan kegiatan metabolismenya. Bagi lansia pemenuhan

kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam proses

beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang

dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh

sehingga dapat memperpanjang usia. Kebutuhan kalori pada lansia berkurang

karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik. Kalori dasar adalah kalori

yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat,

misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.

Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok

besar, yaitu:

1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :

a. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung,

gandum, ubi, roti, singkong, selain itu dalam bentuk gula seperti gula,

sirup, madu dan lain-lain.

Page 8: SATUAN ACARA PENYULUHAN

b. Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega,

margarine, susu dan hasil olahannya.

2. Kelompok zat pembangun

Kelompok ini meliputi makanan – makanan yang banyak mengandung

protein, baik protein hewani maupun nabati, seperti daging, ikan, susu,

telur, kacangkacangan dan olahannya.

3. Kelompok zat pengatur

Kelompok ini meliputi bahan-bahan yang banyak mengandung vitamin

dan mineral, seperti buah-buahan dan sayuran.

1.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Pada Lansia

1. Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau

ompong.

2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita

rasa manis, asin, asam, dan pahit.

3. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran.

4. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.

5. Gerakan usus atau gerak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan

konstipasi.

6. Penyerapan makanan di usus menurun.

1.4 Menu Sehat Bagi Lansia

1. Perencanaan Makanan untuk Lansia

a. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka

ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan

hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih

sering dengan porsi yang kecil.

b. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat

memperlancar pengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan

Page 9: SATUAN ACARA PENYULUHAN

yang terlalu asin akan memperingan kerja ginjal serta mencegah

kemungkinan terjadinya darah tinggi.

c. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yang

berlemak seperti santan, mentega dan lain-lain.

Bagi pasien lansia yang proses penuaannya sudah lebih lanjut perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut : Memakan makanan yang mudah

dicerna, menghindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goring-

gorengan, bila kesulitan mengunyah karena gigi rusak atau gigi palsu

kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang, makan dalam

porsi kecil tetapi sering, makanan selingan atau snack, susu, buah, dan

sari buah sebaiknya diberikan.

d. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan

sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah

nafsu makan.

e. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur,

daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.

f. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus,

direbus, atau dipanggang, kurangi makanan yang digoreng.

1.5 Pedoman Untuk Memilih Bahan Makanan Yang Sehat

1. Makanan yang beraneka ragam dan mengandung gizi yang cukup.

2. Makanan yang mudah dikunyah dan dicerna.

3. Protein yang berkualitas seperti susu, telur, daging, dan ikan.

4. Sumber karbohidrat seperti roti, daging, dan sayur-sayuran berwarna hijau.

5. makanan yang terutama mengandung lemak nabati dikurangi serta kurangi

makanan yang mengandung lemak hewani.

6. Makanan yang mengandung zat besi seperti kacang-kacangan, hati, daging,

bayam, sayuran hijau, dan makanan yang mengandung kalsium seperti ikan

atau sayur-sayuran.

7. Batasi makanan yang diawetkan.

Page 10: SATUAN ACARA PENYULUHAN

8. Minum air putih 6-8 gelas sehari karena kebutuhan air meningkat serta untuk

memperlancar proses metabolisme. Banyak minum air putih dapat mencegah

terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) serta menurunkan risiko menderita

batu ginjal.

1.6 Cara Mengolah Makanan

1. Bersihkan sayuran sebelum dimasak.

2. Cuci sayuran dalam keadaan utuh, kemudian potong-potong agar zat gizi yang

terkandung di dalamnya tidak hilang.

3. Rebus sayur sesingkat mungkin.

4. Bahan makanan dimasukkan / dikukus setelah air mendidih.

5. Makanan bias di tim atau di tumis.

6. Batasi garam dan bumbu penyedap yang merangsang.

7. Pakailah penyedap rasa alamiah seperti bawang putih, kunyit, jahe, dll.

1.7 Cara Menghidangkan Makanan

1. Jenis sayura yang dihidangkan hendaknya berganti-ganti.

2. Makanan yang dihidangkan secara menarik agar menimbulkan selera makan.

3. Bila menyajikan sayuran mentah, cucilah sampai bersih.

4. Kurangi minum the, kopi, dan coklat.

5. Hindari minuman yang mengandung alkohol.

1.8 Pemantauan Status Nutrisi

1. Penimbangan Berat Badan

a. Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali,

waspadai peningkatan BB atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu.

Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu beresiko terhadap

kelebihan berat badan dan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg

/minggu menunjukkan kekurangan berat badan.

b. Menghitung berat badan ideal pada dewasa :

IMT = BB

Page 11: SATUAN ACARA PENYULUHAN

TB x TB

BB = Berat Badan (kg)

TB = Tinggi Badan (m)

Apabila : IMT 25-27 = kegemukan

IMT >27 = 0besitas

2. Kekurangan kalori protein

Waspadai lansia dengan riwayat : Pendapatan yang kurang, kurang

bersosialisasi, hidup sendirian, kehilangan pasangan hidup atau teman,

kesulitan mengunyah, pemasangan gigi palsu yang kurang tepat, sulit untuk

menyiapkan makanan, sering mangkonsumsi obat-obatan yang mangganggu

nafsu makan, nafsu makan berkurang, makanan yang ditawarkan tidak

mengundang selera. Karena hal ini dapat menurunkan asupan protein bagi

lansia, akibatnya lansia menjadi lebih mudah sakit dan tidak bersemangat.

3. Kekurangan vitamin D

Biasanya terjadi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar

matahari, jarang atau tidak pernah minum susu, dan kurang mengkonsumsi

vitamin D yang banyak terkandung pada ikan, hati, susu dan produk

olahannya.