Upload
arifavrilez
View
25
Download
12
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sap anak
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok Bahasan : Personal Hyigene
Sub Pokok Bahasan : Personal hyigene pada telinga
Sasaran : Siswa SLB
Waktu : 08.00 – 08.30
Tempat : Kelas III SLB
Hari / Tanggal : Senin, 27 April 2015
Penyuluh : Kelompok
1) Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan siswa kelas III SLB dapat
mengetahui tentang kebersihan telinga dan cara merawatnya
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Siswa kelas III SLB dapat memahami
tentang:
1. Pengertian personal hyigene
2. Tujuan personal hyigene
3. Cara membersihkan telinga
4. Cara merawat telinga
2) Sasaran
Sasaran dari penyluhan adalah Siswa SLB Kelas III SMP
3) Metode
1. Ceramah
4) Media
1. Leaflet
5) Pokok Materi (terlampir)
a) Pengertian personal hyigene
b) Tujuan personal hyigene
c) Cara membersihkan telinga
d) Cara merawat telinga
6) Kegiatan
NO Tahapan Waktu Kegiatan Respon Metode
1. Pembukaan 5 menit • Memberi salam
• Memperkenalkan
diri
• Menjelaskan
maksud dan
tujuan
• Menanyakan
kesiapan
• Peserta menjawab
salam
• Peserta
memperhatikan
dan mendengarkan
penyuluhan
• Peserta mengerti
tujuan yang akan
dilakukan
• Peserta sudah siap
Ceramah
2. Penyajian 15
menit
Menjelaskan
materi :
1.
personal
hyigene
2.
hyigene
3.
membersihk
an telinga
4.
merawat
telinga
• Peserta
mendengarkan,
memperhatikan,
mengerti dengan
baik
Ceramah
3. Evaluasi 8 menit • Peserta
Menanyakan
tentang masalah
yang
berhubungan
• Peserta aktif
bertanya
• Peserta dapat
menyimpulkan
materi yang
Tanya
Jawab
dengan materi
• Penyuluh
Menanyakan
kepada peserta
tentang materi
yang telah
disampaikan
disampaikan
4. Penutup 2 menit • Menyimpulkan
hasil penyuluhan
• Memberi salam
• Peserta
bertambah
pengetahuan
• Peserta
menjawab
salam
Ceramah
7) Evaluasi ( Terlampir )
8) Refrensi
a. Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
b. Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
c.
Purwokerto, 27 April 2015
Pembimbing Akademik Penanggung Jawab
Wahyudi, S. Kep Ns, MH Kelompok
PENYULUHAN
PERSONAL HYIGENE PADA TELINGA
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Anak
Dosen Pembimbing : Wahyudi, S. Kep Ns, MH
Oleh :
1. Naylus Khoirin Nisa P 17420213106
2. Nida Fauziyah Noor P 17420213107
3. Nurul Chafifah P 17420213108
4. Pangestu Rakhmawati H P 17420213109
5. Rasika Wiguna P 17420213110
Kelas II C
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2015
MATERI
A. DEFINISI
Personal hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
Menurut beberapa ahli :
a. Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
b. Poter & Perry
Menurut Poter & Perry (2005), personal hygiene adalah suatutindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisidimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah
2006 )
B. TUJUAN PERSONAL HYIGENE
Tujuan dari personal hygiene adalah (Tarwoto, 2004) :
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
C. CARA MEMBERSIHKAN TELINGA
Yang perlu dipersiapkan :
1. Cutton Bath
2. Washlap
3. Water pik
4. Hidrogen proksida
Prosedurnya :
1. Perawat membersihkan telinga klien merupakan bagian rutin dalam kegiatan mandi
di tempat tidur. Pembersihan berakhir dengan washlap yang dilembabkan,
dirotasikan ke kanal telinga dengan lembut, kerja terbaik untuk pembersihan.
2. Ketika serumen tampak, penarikan kembali ke bawah secara lembutpada jalan
masuk kanal telinga dapat menyebabkan lilin melonggar dan keluar.
3. Perawat menginstruksi klien untuk tidak pernah menggunakan benda tajam seperti
peniti dan tusuk gigi untuk mengeluarkan lilin telinga. Penggunaan benda itu dapat
menyebabkan trauma pada kanal telinga dan ruptur membran timpani. Penggunaan
aplikator kapas bertangkai juga harus dihindari karena akan menyebabkan lilin
terjepit dalam kanal.
4. Anak-anak dan lasia umumnya mempunyai serumen yang keras. Serumen yang
berlebihan atau terjepit biasanya dapat dipindahkan hanya dengan irigasi. Prosedur
pertama yaitu pemasukan tiga tetes gliserin pada waktu tidur untuk melembutkan
lilin, dan tiga tetes hidrogen peroksida dua kali sehari untuk melunakkan lilin
(Phipps, dkk, 1995).
5. Kemdian pemasukan kira-kira 250 ml air hangat (37o C) ke kanal telinga luar yang
akan membersihkan lilin yang telah lunak secara mekanis. Air dingin atau panas
dapat menyebabkan normal atau muntah.
6. Klien dapat duduk atau berbaring di samping telinga yang terkena menghadap ke
sebelah atas. Perawat meletakkan mangkok piala ginjal di bawah telinga yang
terkena untuk menangkap larutan irigasi. Water Pik atau pentolan spuit irigasi
dapat digunakan mengirigasi ke dalam kanal telinga. Ujung spuit atau Water Pik
seharusnya tidak mengoklusi kanal telinga untuk menghindari penggunaan tekanan
terhadap membran timpani. Irigasi ringan diarahkan pada atas kanal yang
melunakkan serumen dari samping kanal telinga. Setelah kanal bersih, perawat
menyeka setiap pelembab dari telinga klien dan memeriksa kanal dari serumen
yang masih tertinggal
D. CARA MERAWAT TELINGA
Saat membersihkan telinga bagian luar, hendaklah kita tetap memperhatikan
telinga bagian dalam. Cara merawat telinga adalah sebagai berikut:
1. Bila ada kotoran yang menyumbat telinga, keluarkan secara pelan-pelan
menggunakan penyedot telinga.
2. Bila menggunakan air yang disemprotkan, lakukan dengan hati-hati agar tidak
menimbulkan kerusakan pada telinga akibat tekanan air yang berlebihan.
3. Aliran air yang masuk hendaklah diarahkan ke saluran telinga dan bukan
lansung ke gendang telinga.
4. Jangan langsung menggunakan peniti atau jepit telinga karena dapat menusuk
gendang telinga.