Upload
muhammadimronrosadi
View
261
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
re
Citation preview
SEJARAH NANDA (North American Nursing Diagnosis Association)
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliahProses Dan Dokumentasi Keperawatam
yang dibina oleh Bapak Dr. Tri Johan Agus Y, SKp, M.Kep.
Oleh:Kelompok 1
Fitriani Imansari 1301460001 Iftitachul Disca 1301460040Beti Astuti 1301460003 Sutriyo Handoko 1301460041Ainul Nur W 1301460013 Andhy Ardhat 1301460042Nizar Fauziah 1301460015 Febby Wiand 1301460045Selvi Carinda S 1301460026 Dwi Ardi W 1301460046Masulfa Istiqomah 1301460029 Zahraul Mufidah 1301460049Ika Dwi L 1301460030 Adelia Andyka 1301460059Silvi Ocsie RM 1301460031 Okti Saputri 1301460061Fatah Amrullah 1301460033 Danang Widyanata A 1301460063Kalimatul Sa’diyah 1301460034 Diyah Ning 1301460057
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANGJURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERWATANMaret 2014
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan pertolongan, petunjuk, dan tuntunan sehingga makalah yang berjudul “Sejarah NANDA” dapat selesai tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini disusun dengan kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih kepada dosen pembimbing, yaitu Bapak Dr. Tri Johan Agus Y, SKp, M.kep yang telah menyisihkan waktunya untuk memberikan petunjuk, saran dan arahan dalam pembuatan makalah sampai selesai.
Selain itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada teman-teman prodi DIV Keperawatan Malang yang telah membantu memberi masukan demi terselesaikanya makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat untuk menyempurnakan makalah ini.
Malang, 1 April 2014
Penulis
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH …………………………………………………. iDAFTAR ISI ………………………………………………………………..... ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………………………11.2 Rumusan Masalah…………………………………………...… 11.3 Tujuan…………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN2.1 Sejarah NANDA .......................................................................2.2Tipe dan Cara penulisan NANDA..............................................2.3Proses Pendokumentasian menurut NANDA.............................2.4Contoh Kasus yang dikaitkan dengan NANDA..........................
BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan................................................................................
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa dan praktisi keperawatan sudah tidak asing lagi dengan
NANDA (North American Nursing Diagnosis Association), karena NANDA
merupakan badan internasional yang mempunyai hak untuk menentukan
standar diagnosa keperawatan diseluruh dunia. Tetapi mayoritas dari
mahasiswa dan praktisi keperawatan belum mengetahui sejarah didirikannya
NANDA.
NANDAdidirikan sebagai badan formal untuk meningkatkan,
mengkaji kembali, dan mengesahkan daftar terbaru diagnosis keperawatan
yang digunakan oleh perawat praktisi. NANDA mengembangkan klasifikasi
keperawatan untuk mengatur diagnosis keperawatan ke dalam kategori yang
berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan di bahas sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah NANDA ?
2. Bagaimana tipe dan cara penulisan menurut NANDA ?
3. Bagaimana proses pendokumentasian proses keperawatan menurut
NANDA ?
4. Menjelaskan beberapa kasus yang di kaitkan dengan NANDA?
1.3 Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan yang akan di bahas sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah NANDA.
2. Mengetahui tipe dan cara penulisan menurut NANDA.
3. Mengetahui proses pendokumentasian proses keperawatan menurut
NANDA.
4. Mengetahui beberapa kasus yang di kaitkan dengan NANDA.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Sejarah NANDA
Pada tahun 1973, American Nurses Association (ANA) mendatangkan
penggunaan diagnosis keperawatan.Pada tahun yang sama, Gebbie dan Levin
dari St.Louis University School of Nursing membantu dalam
menyelenggarakan konferensi pertama tentang klasifikasi diagnosa
keperawatan di Amerika.Acara ini diadakan di St Louis, Missouri. Peserta
menghasilkan klasifikasi awal, daftar abjad dari diagnosa keperawatan.
Konferensi ini juga menciptakan tiga struktur: A Clearinghouse Nasional
untuk Keperawatan Diagnosa yang terletak di Saint Louis University dan
dipimpin oleh Ann Becker, Diagnosa Keperawatan Newsletter diedit oleh
Anne Perry, dan Konferensi Nasional Grup untuk standarisasi terminologi
keperawatan dan dipimpin oleh Marjory Gordon.
Pada tahun yang sama, para klinisi, pendidik, peneliti, dan teoritikus
dari beragam area praktik keperawatan berkumpul bersama untuk
mengajukan daftar judul untuk kondisi yang mereka observasi dalam praktik
keperawatan. Sejak saat itu NANDA (North American Nursing Diagnosis
Association) didirikan sebagai badan formal untuk meningkatkan, mengkaji
kembali, dan mengesahkan daftar terbaru diagnosis keperawatan yang
digunakan oleh perawat praktisi. Jadi Pada tahun 1982, terbentuk North
American Nursing Diagnosis Association (NANDA) yang setiap dua tahun
mengadakan konferensi tentang klasifikasi diagnosa keperawatan.
NANDA (North American Nursing Diagnosis Association) yang
sekarang disebut NANDA International (nama tersebut digunakan tahun
2002) merupakan organisasi profesional perawat standar keperawatan
terminologi yang secara resmi didirikan pada tahun 1973 dan berkembang,
penelitian, menyebarluaskan dan memurnikan nomenklatur, kriteria, dan
taksonomi dari diagnosis keperawatan.
NANDA (North American Nursing Diagnosis Association)
mengembangkan klasifikasi keperawatan untuk mengatur diagnosis
keperawatan ke dalam kategori yang berbeda. Meskipun taksonomi direvisi
untuk mengakomodasi diagnosa baru, pada tahun 1994 menjadi jelas bahwa
sebuah perombakan diperlukan. Pada tahun 2002 Taksonomi II, yang
merupakan versi revisi dari Gordon pola fungsional kesehatan, dirilis. Pada
tahun 2002, NANDA menjadi NANDA Internasional dalam menanggapi
permintaan dari basis pertumbuhan keanggotaan dari luar Amerika Utara.
Akronim dari NANDA dipertahankan dalam nama karena pengenalan nama,
tetapi tidak lagi semata-mata “Amerika Utara”, dan bahkan menawarkan
anggota dari 32 negara pada 2010. NANDA International saat ini dipimpin
oleh Dr Jane Brokel.
Presidents yang menjabat di NANDA hingga sekarang
1982-1988 Dr. Marjory Gordon
1988-1993 Jane Lancour
1993-1997 Dr. Lois Hoskins
1997-2001 Dr. Judith Warren
2001-2005 Dr. Dorothy A. Jones
2005-2006 Kay Avant
2006-2007 Mary Ann Lavin
2007-2008 Martha Craft-Rosenberg
2008-2009 Dr. Heather Herdman
2009-2012 Prof. Dickon Weir-Hughes
2012-2016 Dr. Jane Brokel
2.2 Tipe dan Cara Penulisan NANDA
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA)
mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang
mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan
berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik
yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam
pembuatan pernyataan keperawatan.
Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi
dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri.
Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu
mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual,
risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
a. Tipe Diagnosa keperawatan
Ada tiga tipe diagnosa keperawatan menurut NANDA yaitu:
1. Diagnosa keperawatan actual, yaitu respon manusian terhadap kindisi
kesehatan atau proses kehidupan yang didukung oleh sekelompok
batasan karakteristik dan termasuk factor yang berhubungan (etiologi)
yang mempunyai kontribusi terhadap perkembangan atau pemeliharaan
kesehatan.
2. Diagnosa keperawatan resiko, yaitu menunjukanrespon manusia yang
dapat timbul pada seseorang atau kelompok yang rentan dan ditunjang
dengan factor resiko yang memberi konstribusi pada peningkatan
kerentanan.
3. Diagnosa keperawatan kesejahteraan, yaitu menguraikan respon
manusian terhadap tingkat kesehatan pada individu atau kelompok yang
mempunyai potensi peningkatan derajat kesehatan lebih tinggi.
b. Cara Penulisan NANDA
1. Perumusan masalah
Setelah perawat menyelesaikan pengkajian, perawat kemudian
menyeleksi outkom menggunakan skala pengukuran dan
pengidentifikasi rating yang diinginkan untuk bisa dicapai melalui
intervensi.
Tujuan dalam criteria hasil akan memberikan petunjuk bagi
perawat untuk menentukan tindakan keperawatan dan untuk
meningkatkan evaluasi dari perawat. Tujuan seharusnya ditulis dalam
terminology tingkah laku. Ini berarti kata kerja digunakan untuk
menunjukan tujuan yang menggambarkan tingkah laku yang mungkin
diobservasi dan harus mempunyai sedikit interpretasi. Tujuan harus
realistic menggambarkan apa yang perawat ingin selesaikan dengan
waktu yang spesifik. (Stuart dan Sundeen, 1995)
2. Intervensi
Rencana tindakan keperawatan merupakan serangkaian tindakan
yang dapat mencapai tiap tujuan khusus. Perencanaan keperawatan
meliputi perumusan tujuan, tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan
keperawatan pada klien berdasarkan analisis pengkajian agar masalah
kesehatan dan keperawatan klien dapat diatasi.
Rencana tindakan disesuaikan dengan standar asuhan
keperawatan jiwa Indonesia atau standar asuhan keperawatan Amerika
yang membagi karakteristik tindakan berupa: tindakan konseling,
pendidikan kesehatan, perawatan mandiri dan aktifitas hidup sehari-
hari, terapi modalitas keperawatan, perawatan berkelanjutan, tindakan
kolaborasi (terapi somatic dan psikofarma). Pada dasarnya tindakan
keperawatan terdiri dari tindakan observasi dan pengawasan, terapi
perawatan, pendidikan kesehatan dan tindakan kolaborasi.
3. Implementasi
Implementasi adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan (Effendi,
1995). Jenis tindakan pada implementasi ini terdiri dari tindakan
mandiri, saling ketergantungan / kolaborasi, dan tindakan rujukan /
ketergantungan.
Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana
tindakan keperawatan. Pada situasi nyata sering implementasi jauh
berbeda dengan rencana. Hal ini terjadi karena parawat belun terbiasa
menggunakan rencana tertulis dalam melaksanakan tindakan
keperawatan. Yang biasa adalah rencana tidak tertulis yaitu apa yang
dipikirkan, dirasakan, itu yang dilaksanakan. Hal ini sangat
membahayakan klien dan perawat jika berakibat fatal, dan juga tidak
memenuhi aspek legal.
Sebelum meleksanakan tindakan yang sudah direncanakan,
perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan
masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai dengan kondisi saat ini.
Perawat juga menilai diri sendiri, apakah mempunyai kemampuan
interpersonal, intelektual, teknik sesuai dengan tindakan yang akan
dilaksanakan
4. Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan.
Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses
keperawatan dapat berhasil atau gagal.(Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi
keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi
sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan
merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada
klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan,
atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah
keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien
itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam
menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan
mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal
terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari
keperawatan.
2.3 Proses Pendokumentasian Proses Keperawatan menurut NANDA
Proses pendokumentasian menurut NANDA ada beberapa tahapan
sebagai berikut :
1. Identifikasi keluhan
Hal pertama yang dilakukan dalam proses pendomentasian adalah dengan
cara identifikasi keluhan klien melalui proses keperawatan dalam
pengkajian.Dalam pengkajian ini dapat ditemukan data-data abnormal.
2. Masukkan nomor domain
Hal kedua yang dilakukan adalah memasukkan domain yang sesuai hasil
pengkajian yang di lakukan pada tahap identifikasi keluhan.
3. Masukkan nomor kelas
Proses pendokumentasian selanjutnya yaitu memasukkan kelas. Dalam
pengisian kelas di sesuaikan dengan hasil pengkajian dan lebih spesifik
dari domain.
4. Masukkan nomor diagnosis keperawatan
Setelah memasukkan domain dan kelas, proses selanjutnya adalah
memasukkan nomor diagnosis keperawatan sesuai fokus diagnosis dalam
setiap kelas. Perlu diketahui bahwa diagnosis keperawatan diurutkan
berdasarkan alfabet dalam Bahasa Inggris.
5. Lihat Definisi
Setelah mengetahui nomor domain,kelas dan diagnosis keperawatan yang
sesuai lalu langkah selanjutnya melihat definisi.
6. Lihat batasan karakteristik
Proses terakhir dalam pendokumentasian NANDA adalah melihat batasan
karakteristik yang sesuai dengan hasil yang diperoleh.
Contoh pendokumentasian menurut NANDA :
1. Identifikasi keluhan : sering terbangun jika tidur tidak tahu
penyebabnya.
2. Masukkan nomor domain : 4
3. Masukkan nomor kelas : 1
4. Masukkan nomor diagnosis keperawatan: 00095
5. Lihat definisi : Insomnia
6. Lihat batasan kharakteristik : Insomnia
2.4 Contoh beberapa kasus dikaitkan dengan NANDA
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Tn. J.R. masuk rumah sakit Syaful Anwar pada tanggal 26 Juli 2013 dan
klien merupakan pasien rujukan dari RS Budi Setia. Saat dirujuk keluarga klien
mengatakan nafsu makan klien berkurang dan batuk-batuk selama 2 minggu
disertai pengeluaran lendir dan klien mengatakan badan terasa lemah, malas
minum air dan saat pengkajian klien terbaring lemah di tempat tidur dengan
kesadaran kompos mentis, batuk disertai dengan pengeluaran lendir, terpasang
oksigen1-2 liter, turgor kulit jelek, berat badan menurun, vital sign: TD: 110/60
mmHg, SB: 36,60C, N: 74 x/mnt, R: 24 x/mnt.
Nomor Domain : 11
Nomor Kelas : 2
Nomor Diagnosis Keperawatan : 00031
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana Keperawatan
Tujuan danKriteriaHasil
Intervensi
Ketidakefektifan bersihan Jalan Napas berhubungan dengan:
- Obstruksi jalan nafas :
Spasme jalan nafas, sekresi tertahan, banyaknyamukus, adanya jalan nafas buatan, sekresi bronkus,
Adanya eksudat dialveolus,
Adanya benda asing di jalan nafas.
DS:
- nafsu makan berkurang
DO:
- Penurunan suara nafas
- Kelainan suara nafas (rales,
wheezing)
NOC:
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
Aspiration Control
Keefektifan jalan nafas dibuktikan dengan kriteria hasil :
Mendemonstrasikan batuk efektif dan
Suara nafas yang bersih.
(mampu mengeluarkan sputum, bernafas dengan mudah)
Menunjukkan jalan
nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam
Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning.
Berikan O2
Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan secret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
Pertahankan hidrasi yang adekuat untuk mengencerkan sekret
Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang penggunaan peralatan : O2, Suction,Inhalasi
- Kesulitan berbicara
- Batuk, tidakefektif atau tidak ada
- Produksi sputum
- Gelisah
- Perubahan frekuensi dan
Irama nafas
rentang normal, tidak
ada suara nafas
abnormal)
Mampu mengidentifikasikandan mencegah faktor yang penyebab.
Saturasi O2 dalam
batas normal
Fotothorakdalam
batas normal
2. Diare
Ny. N mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari
warna kuning kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah
2x/hari, lalu dibawa ke Balai Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon
Pucuk Lamongan.Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare
8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna kuning, disertai muntah, badan panas dan
tidak mau makan.
Nomor Domain : 3
Nomor Kelas : 2
Nomor Diagnosis Keperawatan : 00013
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana Keperawatan
Tujuandan Kriteria Hasil
Intervensi
Diare berhubungan NOC: NIC :
dengan
- psikologis: ansietas, tingkat stress tinggi
- Situasional: efek samping dari obat,
kontaminasi, penyalahgunaan laksatif,
penyalahgunaan
alkohol, radiasi,
toksin, makanan per
NGT
- Fisiologis: proses
infeksi, inflamasi,
iritasi, malabsorbsi,
parasit
DS:
- Nyeri perut
- BAB 5x/hari
- Muntah 2x/hari
DO:
- Bising usus hiperaktif
- Tensi 80/50 mmHg
- Nadi 112x/mnt
Bowl Elimination
Fluid Balance
Hidration
Electrolit and Acid Base
Balance
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ….
Diare pasien teratasi dengan kriteria hasil:
Tidak ada diare
Feses tidak ada darah dan mukus
Nyeri perut tidak ada
Pola BAB normal
Elektrolit normal
Asam basa normal
Hidrasi baik (membrane mukosa lembab, tidak panas, vital sign normal, hematocrit dan
urin output dalam batas
normal
Diare Management
Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas feses
Evaluasi pengobatan yang berefeksamping gastrointestinal
Evaluasi jenis intake makanan
Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi dan ulserasi
Ajarkan pada keluarga penggunaan obat anti diare
Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi feses
Ajarkan pada pasien tehnik
pengurangan stress jika perlu
Kolaburasi jika tanda dan gejala diare menetap
Monitor hasil Lab (elektrolit dan leukosit)
Monitor turgor kulit, mukosa oral
sebagai indikatordehidrasi
Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet
yang tepat
3. Kerusakan Integritas Kulit
Ny. N mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari
warna kuning kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah
2x/hari, lalu dibawa ke Balai Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon
Pucuk Lamongan.Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare
8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna kuning, disertai muntah, badan panas dan
tidak mau makan.
Nomor Domain : 11
Nomor Kelas : 2
Nomor Diagnosis Keperawatan : 00046
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Kerusakan integritas kulit
Berhubungan dengan :
Eksternal :
- Hipertermia atau
NOC :
Tissue Integrity : Skin and
Mucous Membranes
Wound Healing : primer dan sekunder
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…..
Kerusakan integritas kulit pasien
NIC : Pressure Management
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Hindari kerutan pada tempat tidur
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
hipotermia
- Substansi kimia
- Kelembaban
- Faktor mekanik (misalnya :
alat yang dapat
menimbulkan luka, tekanan, restraint)
- Immobilitas fisik
- Radiasi
- Usia yang ekstrim
- Kelembaban kulit
- Obat-obatan
Internal :
- Perubahan status
metabolik
- Tonjolan tulang
- Perubahan sensasi
- Perubahan status nutrisi
(obesitas,
teratasi dengan kriteria hasil:
Integritas kulit yang baik bias dipertahankan (sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi, pigmentasi)
Tidak ada luka/lesi pada kulit
Perfusi jaringan baik
Menunjukkan pemahaman dalam
proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya cedera berulang
Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka
Monitor kulit akan adanya kemerahan
Oleskan lotion atauminyak/baby oil pada derah yang tertekan
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Monitor status nutrisi pasien
Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
Kaji lingkungan dan peralatan yang
Menyebabkan tekanan
Observasi luka : lokasi, dimensi,
Kedalaman luka, karakteristik,warna
cairan, granulasi, jaringan nekrotik, tanda tanda infeksilokal, formasi traktus
Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka
Kolaburasi ahli gizi pemberian diet TKTP, vitamin
Cegah kontaminasi feses dan urin
Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril
Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka
kekurusan)
- Perubahan status cairan
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan sirkulasi
- Perubahan turgor
(elastisitas kulit)
DO:
- Gangguan pada bagian tubuh
- Kerusakan lapisan kulit
(dermis)
- Gangguan permukan kulit
(epidermis)
4. MasalahPertukaran Gas
Nyonya SJ, ibu rumah tangga 32 thn menghidap asma sejak
berumur 5 tahun. Tidak merokok, minum alkohol sesekali dan
mempunyai hewan peliharaan kucing. Nyonya SJ sering mengalami
sesak pada dadanya sampai memegang dada. Terdengar suara ngik –
ngik saat nyonya SJ bernafas dan terlihat berat saat bernafas.
Nomor Domain : 03
Nomor Kelas : 04
Nomor Diagnosis Keperawatan : 00030
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana Keperawatan
TujuandanKriteriaHasil Intervensi
Bersihan jalan nafas
Berhubungan dengan :
Eksternal :
- Hipertermia
- alergi debu
- alergi bulu kucing
Internal :
- Factor genetic/keturunan
DO:
- Pasien menggaruk – garukleher
-Leher bewarna merah
-wajah pucat
- RR 29
NOC :
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 15 menit, pernapasan klien kembali normal.
Kriteria hasil:
- Tidak ada gangguan bunyi napas
- RR kembali normal- Pasien merasa
nyaman
NIC : Pressure Management
Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas (mengi)
Kaji / pantau frekuensi pernafasa, catat rasio inspirasi/ekspirasi
Catat adanya derajat dyspnea, ansietas, distress penafasan, penggunaan obat bantu
Tempatkan posisi yang nyaman pada pasien, contoh : meninggikan kepala tempat tidur, duduk pada sandaran tempat tidur
Pertahankan polusi lingkungan minimum, contoh : debu, asap, dan lain-lain.
Tingkatkan
DS:
-Frekuensi asma<1x/bulan
-Lama asma>1x/minggu
masukan cairan sampai 3000 m/ hari sesuai toleransi jantung.Memberikan air hangat.
BAB IIIPENUTUP
3.1 KesimpulanNANDA Internasional pada umumnya adalah organisasi professional yang
bertujuan untuk mengembangkan, menyebarluaskan, dan memurnikan
nomenklatur, kriteria, dan taksonomi dari diagnosa keperawatan. NANDA
Internasional saat ini (2012-2016) dipimpin oleh dokter Jane Bro Kel
Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi yang
menjamin diagnose itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnose keperawatan
memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan
antara sesuatu yang actual, risiko, dan potensial dalam diagnose keperawatan.
Tipe Diagnosa keperawatan ada tiga menurut NANDA yaitu: Diagnosa
keperawatan actual, Diagnosa keperawatan resiko, Diagnosa keperawatan
kesejahteraan
Proses pendokumentasian menurut NANDA terbagi menjadi 5 tahapan, yaitu:
Identifikasi keluhan, masukan domain, masukan kelas, lihat definisi, dan lihat
batasan karakteristik.
Beberapa kasus yang di kaitkan dengan NANDA diantaranya mengeluh
badan terasa lemah, malas minum air dengan kesadaran kompos mentis, Nyeri
perut, Mual, dan kulitnya kering.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Saku Diagnosis Keperawatan. NANDA, NIC, NOC edisi 9, 2012. Jakarta: EGC.
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.
http://dianhusadanovitaa.blogspot.com/2013/09/makalah-proses-keperawatan.html
http://askep.weebly.com/3/post/2012/10/cara-penulisan-askep-yang-baik.html