Upload
others
View
15
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional I
SCIENTIFIC WRITING TEMBUS
JURNAL INTERNASIONAL
Wiruma Titian Adi
Dwiza Riana
Rizky Mirani Desi Pratama
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga buku ini dapat
kami selesaikan. Buku ini diharapkan mampu
memberikan petunjuk praktis agar para
pembaca terutama dosen dapat menulis artikel
ilmiah yang dapat dipublikasikan di jurnal
internasional.
Selain itu bagi para mahasiswa dari Program
Studi manapun dapat mempergunakan buku
acuan ini untuk terbiasa menulis artikel ilmiah.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan
dalam buku ini. Untuk itu kritik dan saran
terhadap penyempurnaan buku ini sangat
diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi
maanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian buku ini.
Jakarta, Mei 2019
Penulis
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional III
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................... i KATA PENGANTAR ................................... ii DAFTAR ISI ............................................... iii DAFTAR TABEL ......................................... iv DAFTAR GAMBAR .................................... v BAB I PENDAHULUAN ............................ 1 BAB II TATA PENULISAN ILMIAH ............ 5
KATA .............................................. 6 CLAUSE ........................................... 20 KALIMAT ........................................ 22 PARAGRAF ...................................... 29
BAB III CONTOH KASUS ........................... 35 KATA .............................................. 36 KALIMAT ........................................ 39 PARAGRAF ...................................... 43
BAB IV SUBMIT ARTIKEL KE JURNAL ....... 45
CONTOH PERTAMA ........................ 46 CONTOH KEDUA ............................. 57
BAB V PENUTUP ...................................... 74 REFERENSI ............................................... 46
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional IV
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Singular-Plural ......................... 8 Tabel 2.2. Noun-Suffixes .......................... 8 Tabel 2.3. Bentukan Verb ......................... 9 Tabel 2.4. Contoh Phrasal Verbs .............. 10 Tabel 2.5. Adjective-Suffixes .................... 13 Tabel 2.6. Jenis Adverbs ........................... 17 Tabel 2.7. Subordinate Conjunction (Adjective) ............................... 18 Tabel 2.8. Subordinate Conjunction (Noun) 19 Tabel 2.9. Tenses ..................................... 23
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional V
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Tampilan depan OJS ............. 47 Gambar 4.2 Register di OJS ...................... 48 Gambar 4.3 Halaman Login di OJS ............ 49 Gambar 4.4 Tampilan submisi baru OJS .... 59 Gambar 4.5 Submission Requirements di OJS ..................................... 51 Gambar 4.6 Upload Submission File di OJS ..................................... 52 Gambar 4.7 File Paper di Menu Submission Files. ................... 53 Gambar 4.8 Isian Metadata Paper. ........... 54 Gambar 4.9 Final Submission Paper. ......... 55 Gambar 4.10 Posisi review paper di OJS. .. 56 Gambar 4.11 Proses Registrasi Akun ......... 58 Gambar 4.12 Proses Login Akun ............... 59 Gambar 4.13 Pilih New Submission paper . 59 Gambar 4.14 Submission Checklist Paper. . 60 Gambar 4.15 Proses Upload Paper ........... 61 Gambar 4.16 Proses input meta data. ....... 63 Gambar 4.17 Input data author ................ 64 Gambar 4.18 Input judul dan Abstrak ...... 65 Gambar 4.19 Tampilan Upload Supplementary File .............. 66 Gambar 4.20 Finish Submission ................. 66
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional VI
Gambar 4.21 Konfirmasi email .................. 67 Gambar 4.22 Paper dalam proses review .. 68 Gambar 4.23 Hasil Keputusan Editor Jurnal 70 Gambar 4.23 File Hasil Review .................. 71 Gambar 4.24 Bukti Paper Diterima ........... 72
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 1 -
BAB I
PENDAHULUAN
Penulisan artikel ilmiah sangat penting dalam
upaya pengembangan karir akademik seorang
dosen. Selain itu, penulisan artikel ilmiah
merupakan media untuk memberi tahu hasil
penelitian atau pemikiran seorang dosen sebagai
seorang akademisi kepada masyarakat baik di
lingkup nasional maupun internasional.
Dalam lingkup nasional, peneliti atau penulis
artikel yang dalam hal ini adalah seorang dosen
dapat mempublikasikan artikel ilmiah atau hasil
penelitian mereka di dalam jurnal nasional baik
yang belum terakreditasi maupun yang sudah
terakreditasi. Jurnal nasional memperoleh
pengakuan, penilaian atau akreditasi dari
Kemenristekdikti. Di Indonesia, institusi yang
mengelola dan menerbitkan jurnal nasional
adalah perguruan tinggi dan institusi yang terkait
dengan penelitian. Ada pula beberapa jurnal
yang diterbitkan oleh kementerian.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 2 -
Dalam lingkup internasional, biasanya para
peneliti atau penulis artikel ilmiah menjadikan
jurnal internasional sebagai wadah dalam
mempublikasikan hasil penelitiannya. Apa itu
jurnal internasional? Jurnal internasional adalah
jurnal yang penulisannya menggunakan bahasa
yang banyak digunakan sebagai bahasa
pengantar di dunia seperti bahasa Inggris,
bahasa Perancis, bahasa Mandarin, dll. Selain itu,
jurnal internasional juga harus sudah terindeks
pada database internasional, contohnya Scopus,
Web of Science, Microsoft Academic Research.
Menulis sebuah artikel ilmiah yang dapat
dipublikasikan di jurnal bertaraf internasional
dapat memberikan beberapa keuntungan atau
manfaat. Diantaranya, dapat memberitahukan
kepada masyarakat internasional tentang hasil
penelitian yang ada di Indonesia, sehingga dapat
mengangkat nama baik Indonesia dalam bidang
penelitian. Jumlah publikasi ilmiah pada jurnal
internasional merupakan salah satu indikator
kemajuan suatu negara. Semakin banyak jumlah
publikasi ilmiah pada jurnal internasional maka
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 3 -
samakin bagus kualitas sumber daya manusia
yang dimiliki suatu negara dan hal itu dapat
menjadi modal utama dalam pembangunan atau
pengembangan suatu negara. Selain itu,
Universitas tempat dimana dosen tersebut
bernaung juga akan memperoleh peringkat yang
bagus, baik di level nasional maupun
internasional.
Selain manfaat untuk negara maupun institusi,
penulis artikel ilmiah sendiri mendapakan
keuntungan dari publikasi artikel ilmiah di jurnal
internasional. Dengan mempublikasikan hasil
penelitian, para peneliti atau penulis artikel
ilmiah dapat mendokumentasikan atau
mengarsipkan dengan permanen hasil penelitian
mereka dan dapat diakses dari masa ke masa.
Manfaat lain yang dapat diperoleh adalah
terbukanya kesempatan memperoleh beasiswa
melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Dengan begitu banyaknya manfaat yang dapat
diperoleh, maka banyak penulis artikel ilmiah
yang berlomba-lomba untuk mempublikasikan
karya ilmiahnya di jurnal internasional.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 4 -
Sayangnya, banyak penulis artikel ilmiah
mengalami kesulitan dalam “menembus” jurnal
internasional. Maka para penulis sangat
memerlukan panduan penulisan artikel ilmiah
agar tulisannya dapat terbit di jurnal
internasional.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 5 -
BAB II
TATA PENULISAN ILMIAH
Dalam menulis hasil penelitian dalam jurnal internasional, terdapat dua tahap penulisan yang perlu diperhatikan, yaitu menuliskan ide ke dalam bentuk tulisan yang tersusun baik, mudah dipahami, dan sesuai dengan kaidah tata bahasa. Sedangkan yang kedua adalah mentransferkan tulisan tersebut ke dalam salah satu bahasa internasional, seperti bahasa Inggris, Arab, Jerman, Spanyol, dan Perancis. Tahap yang kedua ini tentu saja akan dilalui oleh penulis yang bukan pengguna bahasa internasional sebagai bahasa formal maupun bahasa komunikasi seperti Indonesia. Walaupun demikian ada juga penulis yang langsung menuliskan hasil penelitian ke dalam bahasa internasional, namun tetap saja kedua proses tersebut tidak bisa dihindarkan. Agar lebih spesifik, bab ini akan membahas tata penulisan bahasa Inggris terutama dalam penggunaannya di jurnal internasional serta
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 6 -
akan diberikan contoh riil tentang pemilihan kata dan penyusunan kalimat yang sesuai dengan kaidah tata bahasa Inggris. Oleh karena itu pembahasan tata penulisan ilmiah akan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu KATA, KALIMAT, dan PARAGRAF. Selain itu akan ditambahkan beberapa contoh kasus kata dan kalimat yang diajukan dalam jurnal internasional beserta dengan hasil review-nya.
KATA
Secara umum kata terdiri atas kumpulan huruf yang membentuk arti tersendiri. Kata merupakan bagian terkecil dari kalimat. Ada beberapa jenis kata dengan fungsi yang berbeda-beda.
1. Kata Benda (Noun)
Noun menempati posisi Subjek (S) dan Objek (O) dalam kalimat. Noun terbagi atas dua jenis, yaitu: - Abstract Noun : Noun yang berhubungan dengan kualitas, ide, maupun pengalaman, seperti happiness, conflict, accomodation
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 7 -
- Concrete Noun : Noun yang mengacu pada sesuatu yang bisa dilihat maupun dipegang, seperti table, chart, picture
Noun kadang ditambahkan dengan article (the, a, some) yang diletakkan sebelum Noun. Penggunaan article lebih lanjut akan diuraikan pada bagian Article di bawah ini.
Noun juga mempunyai bentuk singular dan plural. Secara umum pengubahan singular ke plural Noun adalah dengan menambahkan –s/-es di akhir Noun. Namun ada beberapa Noun yang mempunyai aturan khusus dalam mengubahnya.
Kosa kata bahasa Inggris pun ada yang mendapat pinjaman dari bahasa Latin. Beberapa diantaranya mengikuti kaidah tata bahasa Inggris seperti yang telah disebutkan di atas, namun berikut ada beberapa bentukan plural yang berbeda dari biasanya.
Contoh perubahan bentuk singular ke bentuk plural di bawah ini
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 8 -
Tabel 2.1. Singular-Plural Singular Plural Singular Plural
larva vertebra
larvae vertebrae
analysis hypothesis
analyses hypotheses
nucleus stimulus
nuclei stimuli
appendix index
appendices indeces
aquarium memorandum
aquaria memoranda
criterion phenomenon
criteria phenomena
corpus genus
corpora genera
Untuk memudahkan bagaimana menentukan
bentukan plural di atas, secara umum bagian
akhir dari kata yang berakhiran –e/-es, -i, dan –a
(baca: es-i-a) adalah bentukan Noun plural.
Akhiran (Suffix) yang dilekatkan setelah kata
tertentu merupakan salah satu karakteristik dari
Noun. Beberapa suffix tersebut adalah :
Tabel 2.2. Noun-Suffixes
-ance/-ence -tion -ion -ure
reference, existence elimination, combination revision, decision pressure, failure
-ment -age -ery -ness
argument, payment breakage, package machinery, bakery
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 9 -
-ty safety, diversity -ism
mappiness, politeness idealism, autism
2. Kata Kerja (Verb)
Verb berfungsi sebagai predikat dalam
kalimat dan diletakkan setelah Subjek. Tidak
ada jenis kata lain selain Verb yang
menempati posisi Predikat. Pola-pola Verb
menentukan kala waktu (tense) dalam
kalimat. Dalam bahasa akademik, tense yang
umumnya digunakan adalah Present dan
Past. Pembahasan mengenai tense akan
diulas lebih lanjut setelah pembahasan
mengenai KATA.
Tiga tipe Verb (V1, V2, dan V3) digunakan
untuk mencirikan tense tertentu.
Tabel 2.3. Bentukan Verb
V1 know, study
Digunakan dalam present tense
knows, studies
Digunakan apabila subjeknya Singular Noun atau Orang ketiga tunggal
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 10 -
knowing, studying
is knowing, are studying.
Digunakan dalam Present Tense
was knowing, were studying
Digunakan dalam Past Tense
V2 knew studied
Digunakan dalam simple past tense
V3 known, studied
have known, have studied
Digunakan untuk kalimat aktif dengan Present Perfect Tense
had known, had studied
Digunakan untuk kalimat aktif dengan Past Perfect Tense
am/is/are known Digunakan untuk kalimat pasif dengan Present Tense
was/were studied Digunakan untuk kalimat pasif dengan Past Tense
Ada kalanya Preposition (on, in, to, from)
ditambahkan setelah Verb yang disebut
dengan Phrasal Verb. Contoh:
Tabel 2.4. Contoh Phrasal Verbs
Phrasal Verb Sinonim
figure out
carry on
look up
resolve, investigate
continue, manage
confirm, discover
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 11 -
Umumnya phrasal verb mempunyai arti yang
sangat berbeda dibandingkan dengan Verb
yang berdiri sendiri. Oleh karena itu perlu
diperhatikan bahwa phrasal verb tidak dapat
diterjemahkan terpisah, tetapi harus
diartikan bersama-sama dengan preposition-
nya. Salah satu fungsi penggunaan phrasal
Verb adalah untuk memvariasi kata kerja
dalam kalimat sehingga membuat tulisan
lebih menarik dan tidak monoton.
3. Kata Sifat (Adjective)
Adjective adalah kata yang menerangkan
sifat suatu benda atau dengan kata lain.
Fungsi adjective untuk memodifikasi Noun.
Secara umum, terdapat 2 posisi Adjective
dalam kalimat.
1. diletakkan setelah to be, misal:
The scientist is intelligent.
2. diletakkan sebelum Noun, misal:
...an elliptical pattern...
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 12 -
Dilihat dari jenisnya, adjective dibedakan
menjadi:
1. opinion adjectives adalah adjective yang
didasarkan pada apa yang seseorang nilai
tentang sesuatu, misal: nice, delicious,
beautiful
2. fact adjectives adalah adjective yang dapat dilihat berdasar kenyataan. Adjective ini masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis yang nantinya akan diurutkan kemudian : how big—how old—what colour—where
from—what is it made of
Dari sekian jenis adjective yang tersebut
di atas, peletakkannya sebelum Noun
tentu perlu diurutkan. Oleh karena itu
jenis adjective yang diposisikan terlebih
dahulu adalah: opinion-size-age-colour.
Namun demikian, biasanya kita
menuliskan maksimal 3 adjective yang
diletakkan bersamaan di depan Noun.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 13 -
Contoh adjective yang dirangkai dengan
Noun:
- A beautiful old painting (opinion-age)
- A nice large white mansion (opinion-
size-colour)
Sama layaknya dengan jenis kata lain,
karakteristik adjective juga ada pada
suffix-nya:
Tabel 2.5. Adjective- Suffixes
-al -ic -ive -less
accidental basic creative meaningless
-ful -ous -able
skillful dangerous adorable
Ada banyak variasi adjective yang tidak
hanya berupa kata, namun juga berupa
phrase.
Misal : - ... cervical cell image analysis
- the low-contrast grayscale
image
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 14 -
4. Kata Keterangan (Adverb)
Adverb adalah kata keterangan yang
menerangkan selain Noun. Jadi, adverb
berfungsi untuk memperjelas Verb,
Adjective, dan atau Adverb lain.
Contoh :
- The machine runs smoothly. Kata yang
bergaris bawah adalah Adverb yang
menerangkan kata runs (Verb).
- ... extremely important procedure : kata
yang bergaris bawah adalah Adverb yang
menerangkan important (Adjective).
Beberapa jenis adverb yang sering digunakan
dalam kalimat, diantaranya:
1. Adverb of Manner
2. Adverb of Place
3. Adverb of Time
4. Adverb of Frequency
5. Adverb of Cause/Reason
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 15 -
Apabila dalam kalimat perlu menggunakan
adverb secara bersamaan, maka urutan
Adverb-nya adalah Manner-Place-Times
(MPT) yang diletakkan setelah Verb secara
berurutan. Adverb of Time juga sering
diletakkan di awal kalimat, demikian juga
dengan Adverb of cause/reason. Adverb of
Frequency biasanya terletak sebelum kata
kerja utama.
The professor often speaks loudly in class at the end of his lessons to remind the students.
Kalimat di atas mempunyai beberapa
Adverb, yaitu Adverb of Frequecy (often),
Adverb of Manner (loudly), Adverb of Place
(in class), Adverb of Time (at the end of his
lessons), dan Adverb of Reason (to remind
the students).
Adv of F Adv of P Adv of M
Adv of T Adv of C
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 16 -
5. Kata Penghubung (Conjunction)
Kata sambung atau connector terbagi atas:
1. Coordinate conjunction
Fungsi coordinate conjunction adalah
untuk menghubungkan 2 kalimat tunggal
sehingga terbentuk kalimat gabungan
(compound sentence). Coordinate
conjunction ini harus diletakkan di antara
2 kalimat tunggal, dan dipisahkan dengan
tanda baca (,). Conjunction yang
menghubungkan kalimat tersebut adalah:
and, but, or, so
2. Subordinate conjunction
Subordinate conjunction hanya ada di
kalimat kompleks. Posisinya bisa
diletakkan di awal maupun diantara dua
kalimat. Ada banyak jenis subordinate
conjunction karena mempunyai fungsi
yang berbeda-beda. Fungsi tersebut
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 17 -
disesuaikan dengan kalimat kompleks
yang disusun.
Beberapa Subordinate conjunction yang
berfungsi untuk membentuk Adverb:
Tabel 2.6. Jenis Adverbs
Adverb of
Manner
as, in that
Adverb of Place where, wherever
Adverb of Time after, before, since, until, when, while
Adverb of Cause because, since
Adverb of
Condition
if, whether, unless, provided,
providing, in case
Adverb of
Contrast
although, even though, though,
despite (of), whereas
Contoh:
- The background presents significant
difference from the areas of the cells because
in most cases the intensity of the cells is lower
than the intensity of the background.
- Although there are plenty of methods
proposed in the literature for the analysis of
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 18 -
Pap smear images, the problem of
inflammatory cell identification has not been
addressed yet.
Kedua contoh di atas menunjukkan
subordinate conjunction yang diletakkan di
awal maupun di antara 2 kalimat tunggal.
Beberapa Subordinate conjunction yang
berfungsi untuk membentuk Adjective.
Tabel 2.7. Subordinate Conjunction (Adjective)
who, whom
Digunakan untuk menjelaskan people Noun. Modern humans, who first appeared about 600,000 years ago, were called Homo Sapiens.
which Digunakan untuk menjelaskan things Noun. We propose a methodology for cervical cell image analysis, which aims at two specific goals.
that Digunakan untuk menjelaskan people atau things Noun. We propose a method that can distinguish the nuclei locations in Pap smear images.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 19 -
Beberapa contoh penggunaan subordinate
conjunction di atas berfungsi untuk menjelaskan
Noun baik orang maupun benda.
Beberapa Subordinate conjunction yang
berfungsi untuk membentuk Noun.
Tabel 2.8. Subordinate Conjunction (Noun)
Subjek who, what, which Lack of clarity about who will lead the party in the coming year will be removed at the party’s convention.
Objek what, when, where, why, how, whether, if, that No single factor explains why the effects of aging vary so greatly among individuals.
Contoh kalimat di atas menunjukkan Noun yang
diposisikan sebagai Subjek dan Objek dalam
kalimat.
Secara keseluruhan, contoh-contoh kalimat
dengan menggunakan subordinate conjunction
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 20 -
membentuk kalimat kompleks (complex
sentence) yang akan dijelaskan lebih lanjut.
KLAUSA
Tidak semua kalimat yang mempunyai Noun,
Adjective, dan Adverb hanya terdiri atas 1 kata
saja. Kadangkala ekspresi yang digunakan
berbentuk phrase bahkan clause. Clause mirip
dengan kalimat. Kemiripannya adalah bahwa
masing-masing keduanya mempunyai subjek
dan predikat sebagai kelengkapannya. Namun,
perbedaannya adalah bahwa clause tidak dapat
berdiri sendiri seperti halnya kalimat.
Untuk memfokuskan pada penulisan ilmiah,
biasanya tulisan lebih banyak menggunakan
clause sebagai pelengkap kalimat. Dengan kata
lain, kalimat yang digunakan adalah kalimat
kompleks.
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa masing-
masing jenis kata mempunyai fungsi yang
berbeda. Misalnya, Noun yang letaknya sebagai
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 21 -
subjek maupun objek dalam kalimat tidak cukup
apabila hanya diekspresikan dengan 1 kata saja.
Seringkali Noun bisa dituliskan dalam bentuk
kalimat (1 subjek dan 1 predikat). Noun yang
dituliskan seperti kalimat itulah yang disebut
dengan Noun Clause. Fungsi clause ini dapat
digunakan untuk jenis kata Adjective dan Adverb
dengan beberapa contoh berikut
- Noun Clause:
No single factor explains why the effects of aging
vary so greatly among individuals.
Noun clause yang bergaris bawah
berfungsi sebagai objek dalam kalimat
utama.
- Adjective Clause:
All the other candidates which have larger
distances from the cytoplasm centroid are
discarded.
Adjective Clause yang bergaris bawah
berfungsi sebagai penjelas Noun
(candidates).
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 22 -
- Adverb Clause:
If scientific estimates are accurate, the Canon
Dablo meteorite collided with the Earth about
20,000 years ago.
Adverb clause yang bergaris bawah
berfungsi sebagai keterangan
pengandaian.
KALIMAT
Kalimat adalah sekumpulan kata yang minimal
terdiri atas Subjek dan Predikat. Seperti telah
diuraikan di atas bahwa yang bisa menempati
Subjek adalah Noun, dan Predikat ditempati oleh
Verb. Susunan tersebut bisa ditambahkan
dengan Objek dan Keterangan sebagai
pelengkap dari kalimat tersebut.
Sebelum membahas jenis-jenis kalimat, akan
membahas mengenai tense karena tense akan
muncul dalam kalimat.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 23 -
Rumusan sederhana kalimat tunggal dengan
Present dan Past Tense, sekaligus
pengubahannya ke dalam kalimat pasif.
Tabel 2.9. Tenses
Tense Kalimat aktif Kalimat pasif
Present S + V1 +O Several researchers propose segmentation of cell images.
O + is/am/are + V3 + by S
Segmentation of cells images is proposed by several researchers.
S + is/am/are + V-ing + O Several researchers are proposing segmentation of cell images.
O + is/am/are + being + V3 + by S
Segmentation of cells images is being proposed by several researchers.
S + has/have + V3 Several researchers have proposed segmentation of cell images.
O + has/have been + V3 + by S
Segmentation of cells images has been proposed by several researchers.
Past S + V2 +O Several researchers proposed segmentation of cell images.
O + was/were + V3 + by S
Segmentation of cells images was proposed by several researchers.
S + was/were + V-ing + O Several researchers were proposing segmentation of cell images.
O + was/were + being + V3 +by S
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 24 -
Segmentation of cells images was being proposed by several researchers.
S + had + V3 Several researchers had proposed segmentation of cell images.
O + had been + V3 + by S
Segmentation of cells images had been proposed by several researchers.
Modal S + modal + V1 + O Several researchers may propose segmentation of cell images.
O + modal + be + V3 + by S
Segmentation of cells images had been proposed by several researchers.
Dalam tulisan jurnal internasional, dua tense
yang sering digunakan, yaitu Present dan Past,
sedangkan penggunaan kalimat pasif biasanya
digunakan apabila yang difokuskan adalah
aktivitasnya (kata kerja) bukan pelaksananya
(subjek).
Bagian Latar Belakang menggunakan Present
atau Past tergantung pada konteks kalimat yang
disusun. Menggunakan Present atau Past karena
pada bagian latar belakang bercerita mengenai
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 25 -
fenomena atau tren yang sedang terjadi
(Present) dan juga menceritakan penelitian
sebelumnya (Past).
Bagian Metode dan Hasil menggunakan Past
karena penulis telah menyelesaikan penelitian
dengan metode yang digunakan serta
menampilkan hasil penelitian, artinya penulis
menceritakan kembali pekerjaan yang telah
diselesaikan.
1. Kalimat Tunggal (Simple Sentence)
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya
terdiri atas sepasang Subjek dan Predikat.
Walaupun hanya mempunyai 1 subjek dan 1
predikat bukan berarti kalimat tersebut
hanya terdiri atas 2 kata. Beberapa contoh
kalimat panjang namun hanya terdiri atas
Subjek dan Predikat.
Contoh :
- This paper examines the utilization of different technology-based devices, such as computer, and
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 26 -
conversation to assess English language proficiency.
Kalimat di atas mempunyai Subjek This
paper, dan Verb-nya adalah examines.
Seluruh kata/frase setelahnya adalah Objek.
- The presence of inflammatory cells and blood in the background is a common feature of conventional Pap smear images.
Subjek kalimat di atas adalah The presence of
inflammatory cells and blood in the
background, dan karena kalimat tersebut
tidak mempunyai Verb, sedangkan kaidah
kalimat dalam bahasa Inggris harus
mempunyai Verb, maka diisi dengan to be is.
2. Kalimat Gabungan (Compound Sentence)
Kalimat gabungan adalah kalimat yang
mempunyai 2 subjek dan 2 predikat. Dengan
kata lain kalimat gabungan terdiri atas 2
kalimat tunggal yang digabung dengan
coordinate conjunction.
Contoh :
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 27 -
- Teacher may divide class into two groups and
invite every group to design some test items for
the other group.
Kalimat gabungan dengan 1 subjek (Teacher)
yang sama dan 2 predikat berbeda (divide
dan invite), serta dihubungkan dengan
conjunction and.
- The contrast of the Pap smear images is poor and
the lack of homogeneity in the image intensity
makes the further processing difficult.
Kalimat gabungan dengan 2 kalimat tunggal
dan dihubungkan dengan conjunction and.
Kalimat 1 adalah The contrast of the Pap
smear images is poor, sedangkan kalimat 2
adalah the lack of homogeneity in the image
intensity makes the further processing
difficult
3. Kalimat Kompleks (Complex Sentence)
Kalimat kompleks seringkali digunakan untuk
menjelaskan lebih detail tentang pemaparan
hasil penelitian. Kalimat kompleks berfungsi
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 28 -
untuk mengurangi jumlah kalimat, tetapi
dengan menggunakan kalimat kompleks bisa
digabungkan menjadi satu atau dua kalimat
saja tanpa mengubah makna dari kalimat
tersebut. Hal ini berkaitan dengan adanya
beberapa jurnal baik nasional maupun
internasional yang menerapkan aturan
maksimal jumlah kalimat atau halaman.
Kalimat kompleks merupakan kalimat
tunggal yang mendapatkan tambahan
keterangan penjelas di Noun, Adjective, atau
Adverb. Keterangan penjelas itu disebut anak
kalimat (subordinate clause). Pembahasan
tentang clause sudah diberikan contoh
sebelumnya. Jadi, kalimat kompleks selalu
berkaitan dengan penggunaan clause.
Contoh:
- ... we propose a method that can distinguish the
nuclei locations in Pap smear images.
Kalimat di atas adalah contoh kalimat
kompleks dengan penjelas di bagian Noun (a
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 29 -
method). Kalimat tunggal We propose a
method, yang kemudian objeknya (Method)
diberikan penjelasan lebih rinci.
PARAGRAF
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat
dalam paragraf memperlihatkan kesatuan
pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut. Dalam
hirearki kebahasaan, paragraf merupakan satuan
yang lebih tinggi dan lebih luas dari kalimat.
Paragraf berfungsi sebagai penampung dari
sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok
keseluruhan karangan; memudahkan
pemahaman jalan pikiran atau ide pokok
pengarang; alat bagi pengarang untuk
mengembangkan jalan pikiran secara sistematis;
pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan
memahami alur pikiran pengarang; sebagai
penyampai pikiran atau ide pokok pengarang
kepada pembaca; sebagai penanda bahwa
pikiran baru dimulai; dalam rangka keseluruhan
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 30 -
karangan, paragraf dapat berfungsi sebagai
pengantar, transisi, dan penutup (konklusi).
Jenis-Jenis paragraf apabila dilihat dari letak
kalimat topiknya dapat dibedakan menjadi
paragraf deduktif, paragraf induktif dan paragraf
campuran.
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang
kalimat utamanya terletak pada awal
paragraf. Kalimat topik tersebut
dikembangkan dengan pemaparan ataupun
deskripsi sampai bagian-bagian kecil sehingga
pengertian kalimat topik yang bersifat umum
menjadi jelas.
Contoh paragraf deduktif :
Many foreign aid projects fail because of poor planning, thereby wasting huge amounts of money. Years ago in a remote part of a Pacific island nation, an international aid agency donated a hospital. This was a brand new purpose built facility that would serve a large community that at that point had no health care. The architecture was of the highest modern standards and the hospital was built on land well away from the river to avoid seasonal
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 31 -
flooding. It was constructed of materials which were able to withstand the extremes of temperature and climate in the region. The opening was a great occasion. Officials and important people came from far and wide for the event. There were politicians who made speeches to praise the project. They said that it was a major development for the area and would radically change the lives of the people. Sadly, however, it was never used. The government lacked the funds to equip or staff the hospital. Moreover, the building itself was located far away from the river, which was the main means of transport for local people, so access was almost impossible. This health facility remained empty and unused.
Contoh di atas adalah satu paragraf
dengan kalimat utama yang diletakkan di awal
paragraf.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang
kalimat topiknya terletak di akhir paragraf.
Paragraf di mulai dengan penjelasan bagian-
bagian konkret atau khusus yang dituangkan
dalam beberapa kalimat pengembang.
Kemudian memberikan kesimpulan umum
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 32 -
yang dinyatakan dengan kalimat topik pada
bagian akhir paragraf.
Contoh paragraf Induktif :
Years ago in a remote part of a Pacific island
nation, an international aid agency donated a hospital. This was a brand new purpose built facility that would serve a large community that at that point had no health care. The architecture was of the highest modern standards and the hospital was built on land well away from the river to avoid seasonal flooding. It was constructed of materials which were able to withstand the extremes of temperature and climate in the region. The opening was a great occasion. Officials and important people came from far and wide for the event. There were politicians who made speeches to praise the project. They said that it was a major development for the area and would radically change the lives of the people. Sadly, however, it was never used. The government lacked the funds to equip or staff the hospital. Moreover, the building itself was located far away from the river, which was the main means of transport for local people, so access was almost impossible. This health facility remained empty and unused. Many foreign aid projects fail because of poor planning, thereby wasting huge amounts of money.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 33 -
Kalimat terakhir merupakan kalimat
utama dan sekaligus sebagai kesimpulan di
penjelasan di atasnya.
3. Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)
Paragraf campuran adalah paragraf yang
kalimat topiknya terdapat pada kalimat
pertama dan kalimat terakhir. Paragraf dapat
dimulai dengan kalimat topik disusul kalimat
pengembang dan diakhiri kalimat penjelas.
Contoh paragraf deduktif-induktif:
Humans are social beings. All our daily work needs other human beings. For example, we want to eat, of course we need farmers to get rice, fishermen to get fish and breeders to get meat. All aspects of our lives are not from the help of others. Even to die we still need other people. Therefore, we cannot live alone without others.
Dua kalimat yang terletak di awal dan
akhir paragraf mempunyai makna yang sama.
Keduanya diparafrasekan agar paragraf
terbaca lebih menarik.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 34 -
Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat dan Tujuannya
adalah :
a. Paragraf Pembuka
Tiap jenis karangan akan mempunyai
paragraf yang membuka atau menghantar
karangan itu atau menghantar pokok
pikiran dalam bagian karangan itu. Sebab
itu sifat dari paragraf semacam itu harus
menarik minat dan perhatian pembaca,
serta sanggup menyiapkan pikiran
pembaca kepada apa yang sedang
diuraikan. Paragraf yang pendek jauh lebih
baik, karena paragraf-paragraf yang
panjang hanya akan menimbulkan
kebosanan pembaca.
b. Paragraf Penghubung
Yang dimaksud dengan paragraf
penghubung adalah semua paragraf yang
terdapat di antara paragraf pembuka dan
paragraf penutup. Inti persoalan yang
akan dikemukakan penulisan terdapat
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 35 -
dalam paragraf-paragraf ini. Sebab itu
dalam membentuk paragraf-paragraf
penghubung harus diperhatikan agar
hubungan antara satu paragraf dengan
paragraf yang lainnya itu teratur dan di
susun secara logis.
c. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang
dimaksudkan untuk mengakhiri karangan
atau bagian karangan. Dengan kata lain
paragraf ini mengandung kesimpulan
pendapat dari apa yang telah diuraikan
dalam paragraf-paragraf penghubung.
Apapun yang menjadi topik atau tema
sebuah karangan haruslah tetap
diperhatikan agar paragraf penutup tidak
terlalu panjang, tetapi juga tidak berarti
terlalu pendek. Hal yang paling esensial
adalah bahwa paragraf itu harus
merupakan suatu kesimpulan yang bulat
atau betul-betul mengakhiri uraian itu
serta dapat menimbulkan banyak kesan
kepada pembacanya.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 36 -
BAB III
CONTOH KASUS
Pada bab ini akan dibahas contoh kasus untuk
lebih memberikan pemahaman dari uraian-
uraian di bab-bab sebelumya. Berikut adalah
beberapa contoh kasus yang diambil dari naskah
paper yang diajukan ke jurnal internasional dan
kemudian dibandingkan dengan jurnal yang
sama yang telah diterima dan dipublikasikan ke
jurnal internasional (Riana, et al, 2015).
KATA
a. In this research, a segmentation algorithm is
developed to reduce the number of
inflammatory cells and enable nuclei
detection.
Hasil review menjadi:
In this work, a segmentation algorithm is
developed to extract the inflammatory cells
and enable accurate nuclei detection.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 37 -
Pilihan kata yang tepat untuk menyebutkan
penelitian dengan menggunakan kata work,
sedangkan extract merupakan pilihan yang tepat
untuk mengartikan ‘mengurangi’.
b. The results show ..... .
Hasil review menjadi: The results indicate ...
Kata indicate lebih spesifik maknanya
daripada show.
c. For further research, we will reduce
inflammatory cells that overlap in normal or
abnormal Pap smear cell images.
Hasil review menjadi:
For future work, we consider to extract
inflammatory cells that overlap in normal or
abnormal Pap smear cell images.
Further research dan future work secara
harfiah mempunyai makna sama. Namun, future
work lebih realistis dalam menunjukkan adanya
kemungkinan terbukanya penelitian selanjutnya.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 38 -
d. ... which contain isolated cells with
inflammatory cells.
Hasil review menjadi:
... which contain in total 418 isolated cells
surrounding by inflammatory cells.
Bagian yang digarisbawahi merupakan sinonim.
e. Hence there is a need to improve the contrast
of the image so as to get clear edges and
boundaries of nucleus necessary for further
processing.
Hasil review menjadi
Thus, it is necessary to improve the contrast of
the image in order to get clear edges and
boundaries of the nucleus.
Beberapa sinonim yang bisa digunakan untuk
memvariasi kalimat.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 39 -
KALIMAT
1. Cervical Cancer is one of the most common
threats for women worldwide. Cervical cancer
has been the second highest cause of cancer-
caused deaths among women in the world.
Hasil review menjadi:
Cervical cancer is one of the most common
threats for women worldwide, as it has been
the second highest cause of cancer-caused
deaths among women.
Dua kalimat dengan subjek yang sama
digabung menjadi satu kalimat compound
dengan menggunakan conjunction ‘as’.
2. The method proposed by Bamford [5] has
applied gray-scale images to identify the
location of isolated cells in each image
Hasil review menjadi:
The method proposed by (Bamford et al,
1998) was applied to gray-scale images to
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 40 -
identify the location of isolated cells in each
image.
Adanya penggunaan sudut pandang yang
berbeda dalam menentukan kalimat aktif dan
kalimat pasif. Kalimat pertama menggunakan
kalimat aktif yang ditunjukkan dengan
penggunaan predikat ‘has applied’ yang mengacu
pada subjek ‘the method’. Sedangkan kalimat
hasil review menggunakan kalimat pasif yang
ditunjukkan dengan predikat ‘was applied’.
3. Garrido [10] has proposed a method using
grayscale images which affected the excess of
edge points or overlapped objects in complex
images.
Hasil review menjadi:
In (Garrido et al., 2000) a method using
grayscale images which affects the excess of
edge points or overlapped objects in complex
images was proposed.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 41 -
Adanya perbedaan jenis kalimat pada contoh
kasus di atas. Kalimat pertama menggunakan
kalimat aktif yang ditunjukkan Verb ‘has
proposed’, sedangkan kalimat kedua
menggunakan kalimat pasif yang ditunjukkan
dengan Verb ‘was proposed’. Perubahan bentuk
kalimat menjadi pasif setelah direview adalah
karena subjek yang ditonjolkan adalah
metodenya bukan orang (Garrido, et, al) sebagai
penggagas metode.
4. Section 3 describes the results and section 4 is
the discussion and conclusions of the
proposed method.
Hasil review menjadi:
In section 3, the results of the method applied
to our image data base are presented and in
section 4 some interesting conclusions about
the performance of the method and the
processed images are discussed.
Kalimat pertama ditulis dengan kalimat aktif,
sedangkan kalimat kedua menggunakan kalimat
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 42 -
pasif. Penggunaan kalimat pasif difungsikan
karena results (section 3) dan conclusions
(section 4) lebih ditekankan untuk menarik
perhatian pembaca.
5. The proposed method was tested in terms of its accurate determination of the nuclei and cytoplasm boundary on a test set of 79 images with inflammatory cells containing 125 cropped images, namely 86 isolated cells and 39 overlapped cells.
Hasilnya review-nya menjadi:
The proposed method was tested in terms of its accuracy on the determination of the nuclei and cytoplasm boundaries, using a test set of 79 images with inflammatory cells, which contained 125 cropped images (86 images of isolated cells and 39 images of overlapping cells).
Boundaries lebih sesuai digunakan dalam
kalimat karena mengacu pada plural Noun
sebagai bentuk paralel dari nuclei. Sedangkan
containing dan which contained, keduanya
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 43 -
berfungsi sebagai adjective atau penjelas dari
Noun ‘cells’.
PARAGRAF
In our experiment, we used 222 database images containing 418 cropped images, namely 255 single or isolated cells and 163 overlapping cells. For the construction of the training set we have selected 143 cytological images of conventional Pap smears with inflammatory cells containing 293 cropped images, namely 169 isolated cells and 124 overlapping cells, which are used for the estimation of the threshold values. It was clear that these images in the training sets contained several single normal nucleus and overlapping cells of conventional Pap smear.
Hasil review-nya menjadi:
In our experiments, we used 222 cytological images of conventional Pap smears, from which we automatically obtained 418 cropped images (255 images of single or isolated cells and 163 images of overlapping cells). For the construction
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 44 -
of the training set we have selected 143 out of the 222 aforementioned images. Consequently, we came out with 293 cropped images (169 images of isolated cells and 124 images of overlapping cells). These images are used for the estimation of the threshold values.
Paragraf pertama merupakan draft tulisan
yang diajukan ke jurnal internasional, dan terdiri
atas tiga kalimat. Sedangkan paragraf kedua
merupakan tulisan yang sudah dipublikasikan ke
dalam jurnal internasional, dan terdiri atas empat
kalimat. Kedua paragraf menggunakan jenis
paragraf induktif, dimana kalimat utama
diletakkan di akhir paragraf.
Satu hal yang perlu dicermati dari kedua
paragraf tersebut adalah konsistensi dalam
mendeskripsikan gambar dalam bentuk tulisan.
Pada paragraf pertama belum ada konsistensi
bahwa yang sedang dideskripsikan adalah
gambar (images) bukan sel (cells).
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 45 -
BAB IV
SUBMIT ARTIKEL KE JURNAL
Artikel yang sudah ditulis dengan baik
perlu segera disubmit ke jurnal. Seorang penulis
harus paham bagaimana memasukkan artikelnya
di jurnal.
Saat ini jurnal yang bereputasi baik atau
dengan kata lain jurnal nasional terakreditasi dan
jurnal internasional sudah menerapkan proses
OJS (Open Journal Systems) dalam semua
prosedur penerimaan paper.
Namun, sebelum proses submit artikel di
jurnal yang diinginkan, sebaiknya penulis harus
menyesuaikan format artikel sesuai dengan
template jurnal. Kesesuaian ini juga merupakan
salah satu syarat diterimanya artikel/script ke
dalam jurnal.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 46 -
Pada bab ini akan diberikan dua contoh
proses submit artikel di dua jurnal berbeda.
Contoh pertama adalah proses submit paper di
jurnal hingga menunggu hasil review paper.
Sedangkan contoh kedua berisikan proses yang
lebih lengkap mulai dari registrasi penulis,
submit artikel, hasil review hingga artikel
dinyatakan diterima untuk dipublikasikan. Untuk
memudahkan pemahaman visualisasi, bab ini
akan dijelaskan melalui gambar.
CONTOH PERTAMA
Pada contoh pertama ini, proses submit paper berbahasa Inggris dilakukan pada Jurnal Sistem Informasi (JSI) yang diterbitkan oleh Universitas Indonesia serta telah terakreditasi Sinta dengan peringkat S2. Score S2 menunjukkan bahwa proses submit ke jurnal ini sudah sama dengan jurnal internasional lainnya.
Langkah-langkah untuk melakukan submisi pada JSI adalah sebagai berikut:
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 47 -
1. Kunjungi website Jurnal Sistem Informasi
dengan mengakses url http://jsi.cs.ui.ac.id
seperti pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Tampilan depan OJS
2. Jika belum memiliki akun, buat akun dengan
cara klik “Register” pada pojok kanan atas.
Jika sudah memiliki akun, klik “Login”. Untuk
membuat akun baru, isikan semua data yang
diminta yang ada pada halaman “Register”,
kemudian klik tombol “Register”.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 48 -
Gambar 4.2 Register di OJS
Untuk login, isikan Username dan Password
halaman “Login”, kemudian klik tombol “Login”.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 49 -
Gambar 4.3 Halaman Login di OJS Jurnal
Gambar 4.2 dan 4.3 menunjukkan tampilan
menu register dan menu login OJS pada JIS.
3. Setelah login akan muncul halaman OJS. Untuk
membuat submisi baru, klik tombol “New
Submission” seperti Gambar 4.4.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 50 -
Gambar 4.4 Tampilan submisi baru di OJS
Pada tahap 1. Start, centang semua check box,
kemudian klik “Save and Continue”. “Comments
for the Editor” dapat dikosongi. Pada Gambar 4.5
di bawah terlihat bahwa pada pilihan submission
requirements sudah dicentang semua. Hal ini
mengindentifikasikan bahwa paper yang baru
disubmit tersebut sudah memenuhi kualifikasi
yang diinginkan jurnal sebagai paper baru.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 51 -
Gambar 4.5 Submission Requirements di OJS
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 52 -
Setelah proses registrasi selesai,
selanjutnya akan muncul halaman “Upload
Submission File”. Pilih pada “Article Component”
yaitu “Article Text”, lalu pilih filenya dengan cara
klik “Upload File”, kemudian klik “Continue”,
seperti terlihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Upload Submission File di OJS
Pada halaman Review Detail dapat
dilewati saja dengan klik “Continue”. Jika akan
diedit klik “Edit”. Pada halaman Confirm dapat
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 53 -
dilewati saja dengan klik “Complete”. Jika akan
menambahkan file lain klik “Add Another File”.
Selanjutnya klik “Save and Continue”. File paper
yang disubmit sudah muncul di kolom
submission files, pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 File paper di menu submission files.
Langkah selanjutnya adalah menginput
metadata dari paper yang disubmit, antara lain
judul, abstrak, kata kunci, daftar penulis dan
referensi. Jika sudah, klik “Save and Continue”.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 54 -
Tampilan isian metadata paper dapat dilihat
pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Isian Metadata Paper.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 55 -
Jika sudah yakin dengan keakuratan data
yang diunggah, klik “Finish Submission” (Gambar
4.9).
Gambar 4.9 Final Submission Paper.
Paper yang sudah disubmit akan muncul di
beranda. “Assigned Reviews Completed”
menunjukkan jumlah review yang sudah
diselesaikan. Angka 2/5 artinya bahwa baru 2
orang reviewers dari 5 reviewers yang ditugaskan
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 56 -
yang telah menyelesaikan review. Gambar 4.10
menunjukkan posisi paper yang dimaksud.
Gambar 4.10 Posisi review paper di OJS.
Secara umum proses submit artikel ke dalam
jurnal seperti yang dicontohkan di atas hampir
sama dengan semua jurnal nasional terakreditasi
maupun jurnal internasional.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 57 -
CONTOH KEDUA
Contoh kedua berikut ini lebih lengkap dari
contoh yang pertama. Contoh ini diambil dari
proses submit paper di jurnal nasional
terakreditasi. Jurnal Teknologi dan Sistem
Komputer e-ISSN: 2338-0403, p-ISSN : 2338-
0403 dengan score SINTA (Science and
Technology) = S2. Proses dimulai dengan
register, login, input metadata, proses review
hingga keputusan paper diterima. Gambar 4.11
dan 4.12 menunjukkan proses pendaftaran dan
login paper di OJS jurnal.
1. Register akun sebelum submit artikel ke OJS.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 58 -
Gambar 4.11 Proses Registrasi Akun
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 59 -
2. Login menggunakan akun yang sudah
terdaftar.
Gambar 4.12 Proses Login Akun
Proses selanjutnya adalah submit artikel yang
ditunjukkan pada Gambar 4.13 sampai 4.15.
Gambar 4.13 Pilih New Submission paper
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 60 -
Gambar 4.14 Submission Checklist Paper.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 61 -
Gambar 4.15 Proses Upload Paper
Sebagai catatan rinci tahapan yang perlu
dilakukan penulis saat submit paper atau artikel,
yaitu:
1. Tahap pertama submit artikel.
a. Pada Journal Section pilih Article.
b. Pilih bahasa yang digunakan dalam artikel.
c. Submission Checklist harus dipilih semua.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 62 -
d. Menyetujui Term of Copyrigth Notice.
e. Klik tombol Save and Continue.
2. Tahap kedua, Upload artikel.
3. Tahap ketiga, input metadata (tanda * wajib
diisi).
a. Klik tombol add author jika penulis
lebih dari satu.
b. Input title, abstract, keyword dan
reference kemudian klik Save and
Continue.
4. Tahap keempat, Upload Supplementary File
(optional).
5. Tahap kelima, klik tombol Finish Submission.
6. Setelah submit artikel selesai, akan masuk
konfirmasi submission ke email yang
didaftarkan pada saat registrasi.
7. Kemudian status submission menjadi In
Review (dalam proses review).
Gambar 4.16 sampai 4.18 menunjukkan proses
tahap ketiga input meta data. Gambar 4. 19 dan
4.20 adalah tahap keempat dan kelima.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 63 -
Gambar 4.16 Proses input meta data.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 64 -
Gambar 4.17 Input data author
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 65 -
Gambar 4.18 Input judul dan Abstrak
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 66 -
Gambar 4.19 Tampilan Upload Supplementary
File
Gambar 4.20 Finish Submission
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 67 -
Setelah submit artikel selesai, akan masuk
konfirmasi submission ke email yang didaftarkan
pada saat registrasi. Contoh konfirmasi email
dapat dilihat pada Gambar 4.21.
Gambar 4.21 Konfirmasi email
Kemudian status submission menjadi In Review
(dalam proses review) pada OJS, seperti pada
Gambar 4.22.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 68 -
Gambar 4.22 Paper dalam proses review.
Sampai tahapan ini penulis harus bersabar
menunggu proses review. Jika beruntung dalam
hitungan beberapa minggu hasil review bisa
diterima. Lamanya proses review tergantung
pada kebijakan jurnal masing-masing. Umumnya
selama kurun waktu 3 bulan penulis sudah
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 69 -
mendapat konfirmasi pertama tentang paper
yang disubmitnya. Apakah langsung ditolak atau
bisa dilanjutkan ke proses review berikutnya.
Agar tingkat keberhasilan paper diterima
tinggi, maka penulis harus mengikuti dengan
benar petunjuk penulisan yang sudah ditetapkan
oleh jurnal.
Jarang paper yang langsung diterima
begitu saja. Jurnal yang baik akan memiliki
sistem review yang ketat. Penulis yang
mendapatkan hasil review harus segera
memperbaiki kekurangan papernya dengan
memperhatikan jadwal yang sudah ditentukan.
Jadi pengecekan OJS secara berkala perlu kita
lakukan untuk memantau posisi paper yang
disubmit.
Pada contoh submit paper kedua ini,
penulis mendapatkan hasil review paper yang
telah disubmit. Setelah melalui proses review,
akan ada email dari editor meminta penulis
melakukan revisi jika diperlukan. Contoh email
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.23.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 70 -
Gambar 4.23 Hasil Keputusan Editor Jurnal
Pada email tersebut, keputusan editor
adalah penulis diminta untuk melakukan revisi.
Catatan reviewer mengenai hal yang perlu
direvisi dapat diunduh di OJS pada menu review.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 71 -
Gambar 4.24 File Hasil Review
Pada Gambar 4.24, penulis bisa mengunduh hasil
review yang diberikan berupa file. Pada tahap ini
penulis harus melakukan perbaikan paper sesuai
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 72 -
yang diminta. Jawaban perbaikan yang dilakukan
juga harus disampaikan secara detil dalam file
jawaban yang harus diunggah kembali bersama
file paper yang sudah diperbaiki.
Jika artikel diterima maka akan ada
pemberitahuan melalui email yaitu Accept
Submission, contohnya pada Gambar 4.25.
Gambar 4.25 Bukti Paper Diterima
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 73 -
Proses submit artikel hingga diterimanya
artikel ke dalam jurnal membutuhkan waktu
sekitar 2-4 bulan. Jurnal mempunyai waktu terbit
yang berbeda-beda, ada yang sebulan sekali, tiap
semester, 3 kali dalam setahun, bahkan ada yang
setahun sekali. Oleh karena itu penulis perlu
memperhatikan waktu terbitnya jurnal yang
dipilih.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 74 -
BAB V
PENUTUP
Mencoba adalah sebuah keberanian. Setidaknya
dengan mencoba men-submit artikel, satu
langkah lebih maju sudah dilakukan. Buku ini
mudah-mudahan dapat memberikan
pencerahan mengenai proses penulisan artikel
hingga terbit di jurnal.
Kekurangan dan kelemahan pasti ada dalam
buku ini karena terbatasnya pengetahuan.
Penulis berharap kepada para pembaca agar
dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi
kesempurnaannya buku ini dan penulisan buku
di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
buku ini dapat berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca.
Terima kasih.
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 75 -
REFERENSI
Arifin, E. Z. dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo
https://jtsiskom.undip.ac.id/index.php/jtsiskom Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information
System) http://jsi.cs.ui.ac.id/index.php/jsi/issue/view/58
Keraf, Gorys. 1980. Komposisi, Sebuah
Pengantar kepada Kemahiran Berbahasa. Ende: Nusa Indah.
Komang, G Wiryawan. 2016. Fungsi dan Manfaat
Jurnal Internasional dalam Pengembangan Karir Akademik. https://docplayer.info/ 49406657-Fungsi-dan-manfaat-jurnal-internasional-dalam-pengembangan-karir-akademik.htm
Riana, D., Plissiti, M. E., Nikou, C., Widyantoro, D.
H., Mengko, T. L. R., & Kalsoem, O. (2015).
Scientific Writing Tembus Jurnal Internasional - 76 -
Inflammatory cell extraction and nuclei detection in Pap smear images. International Journal of E-Health and Medical Communications (IJEHMC), 6(2), 27-43.
Richards, Lynnette. 2017. Inductive and
Deductive Writing Styles. https://warwick.ac.uk/fac/soc/al/globalpad/openhouse/academicenglishskills/writing/writingstyle/inductive/
Ruchjana, Budi Nurani. 2012. Tips dan Trik dalam
penulisan artikel ilmiah dari perspektif reviewer. http://slidegur.com/doc/1214711/tips-menulis -artikel-di-jurnal-internasional
Sinta (Science and Technology Index)
http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals?q=&s
earch=1&sinta=2
Tarigan, Djago. 2008. Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Jakarta: Angkasa