15
Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview (Tinjauan Menyeluruh Viabilitas dan Penilaian Penyingkiran Hambatan) Taman Nasional Bali Barat (TNBB)

Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare

  • Upload
    lilike

  • View
    56

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview (Tinjauan Menyeluruh Viabilitas dan Penilaian Penyingkiran Hambatan). Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare. Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Apa: - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview(Tinjauan Menyeluruh Viabilitas dan Penilaian Penyingkiran Hambatan)

Taman Nasional Bali Barat (TNBB)

Page 2: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

BRAVO: Rangkuman Eksekutif

Apa: Untuk mengurangi tekanan terhadap hutan hujan dataran rendah yang menjadi habitat Burung Jalak

Bali (Leucopsar rothschildi) di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berupa pengambilan kayu bakar

secara intensif oleh masyarakat di 2 desa sekitar kawasan (Desa Sumberklampok dan Dusun

Klatakan, Desa Melaya) untuk dijual kepada industri genting/bata, industri pembuatan tahu dan

warung makan yang ada di luar daerah, maka strategi penyingkir halangan adalah dengan membuat

kebun terpadu yang mengintegrasikan tanaman kayu bakar, tanaman pakan ternak dan tanaman

penghasil pangan yang memanfaatkan lahan milik masyarakat yang selama ini tidak dimanfaatkan

untuk kegiatan budidaya (diterlantarkan). Luas total Kebun terpadu yang direncanakan adalah 10

hektar. Dengan tersedianya tanaman kayu bakar (Gamal, Lamtoro dan Turi, Bentawas, Dadap,

Sonokeling) di kebun terpadu yang direncanakan, maka dalam waktu 2-3 tahun masyarakat akan

mengambil kayu bakar di kebun sendiri, sehingga tekanan terhadap TNBB berkurang.

Siapa: Khalayak sasaran yang akan dijangkau untuk mengadopsi kebun terpadu adalah Masyarakat Desa

Sumberklampok dan Masyarakat Desa Melaya yang selama ini melakukan pengambilan kayu bakar

di dalam kawasan TNBB untuk dijual kepada industri genting/bata, industri pembuatan tahu dan

warung makan yang ada di luar daerah. Jumlah masyarakat yang selama ini mencari kayu bakar

untuk dijual sebanyak 96 orang. Dari 96 orang pencari kayu bakar untuk dijual tersebut, sebanyak

11 orang menggantungkan hidupnya dari menjual kayu bakar sisanya (85 orang) hanya sebagai

pekerjaan sampingan.

Bibit tanaman kayu bakar diperoleh dari masyarakat (lingkungan sekitar), bantuan dari TNBB dan

Dinas Kehutanan.

Selama ini kayu bakar tidak dijual langsung ke konsumen, tetapi melalui pengepul yang ada di luar

desa (dari Jembrana) yang secara berkala datang ke desa untuk membeli kayu bakar yang telah

dikumpulkan oleh masyarakat. Pembelian dilakukan 2 kali dalam satu minggu dengan harga per ikat

Rp 1.200.

Nilai-nilai BRAVO

Nilai Kelayakan: 2.7

Nilai Dampak: 3.7

Page 3: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 3

Lanjutan BRAVO: Rangkuman Eksekutif

Kapan: Pembuatan demplot kebun terpadu akan mulai dilakukan pada bulan November 2009 dengan pertimbangan bahwa

pada bulan tersebut telah memasuki awal musim penghujan sehingga tingkat hidup tanaman cukup tinggi. Jumlah demplot untuk kebun terpadu adalah 20 demplot dengan luas setiap demplot adalah 0,5 hektar yang akan dibuat di 2 desa, yaitu Desa Sumberklampok dan Dusun Klatakan, Desa Melaya.

Bagaimana: Untuk mewujudkan strategi penyingkir halangan (kebun energi), peluang pendanaan diharapkan berasal dari RARE

yang meliputi biaya pembuatan demplot, tenaga kerja penyiapan dan pengolahan lahan, pengadaan bibit, pelatihan dan pendampingan. Sedangkan peluang sumber-sumber yang ada di lokal antara lain dari TNBB diharapkan membantu pengadaan bibit tanaman, pengadaan tenaga pendamping dan menyediakan informasi secara kontinu tentang konservasi. Dinas Kehutanan diharapkan akan membantu dalam pengadaan bibit tanaman, tenaga penyuluh dan informasi tentang jenis-jenis tanaman untuk kayu bakar. Yayasan Seka akan melakukan monitoring dan pendampingan selama pelaksanaan program.

Page 4: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 4

Panduan Perancangan BRAVO

Ekonomi (1 dari 3)

Page 5: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 5

Panduan Perancangan BRAVO

Ekonomi (2 dari 3)

Page 6: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 6

Kriteria Penjelasan Nilai

Pen

gg

antian

Pen

dap

atan (jik

a relevan

)

Sumber pendapatan baru sehubungan dengan sumber pendapatan yang lama

1 = Sumber pendapatan dikurangi 20% atau lebih; 4 = Sumber pendapatan ditingkatkan sebanyak 20% atau lebih

Demplot kebun energi dengan Sistem Tiga Strata (STS) secara ekonomi dipastikan akan mampu meningkatkan pendapatan karena memanfaatkan kebun yang selama ini diterlantarkan. Peningkatan pendapatan dalam jangka waktu pendek diperoleh dari tanaman budidaya (jagung, cabe), sedangkan untuk tanaman kayu bakar baru mendatangkan hasil pada tahun ke 3.

4

Kelangsungan keberadaan sumber pendapatan yang baru

1 = Sumber pendapatan yang baru tidak berkesinambungan; 4 = Sumber pendapatan sangat berkesinambungan

Demplot Kebun energi dengan Sistem Tiga Strata (STS) seluas 10 hektar dikelola oleh 10 kelompok. Masing-masing kelompok mengelola 1 hektar (dibuat di 2 lokasi dengan luas masing-masing lokasi 0,5 hektar). Demplot ini sangat potensial dalam mendapatkan alternatif pendapatan melalui hasil tanaman budidaya dan kayu bakar serta kebutuhan pakan ternak dalam satu lokasi. Seluruh aktivitas akan terfokus pada pengelolaan kebun. Diharapkan masyarakat yang menjadi target akan mengadopsi kebun energi STS.

4

Nilai Rata-rata 4

Panduan Perancangan BRAVO

Ekonomi (3 dari 3)

Page 7: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 7

Kriteria Penjelasan Score

Tekn

olo

gi

Kemampuan untuk diperoleh &

Ketersediaan

1 = Teknologi dan/atau pendampingan yang diperlukan tidak tersedia; 4 = Teknologi dapat diperoleh dan jika diperlukan, pendampingan oleh pihak ke-tiga tersedia

Teknologi yang diperlukan untuk mengelola demplot kebun energi STS tersedia di lokasi. Sumber daya yang ada meliputi TNBB dan Dinas Kehutanan yang memiliki teknologi tentang pemilihan jenis tanaman kayu bakar dan metode penanamannya serta untuk budidaya tanaman pangan. Untuk STS telah ada contoh dari desa tetangga yang telah melaksanakan STS.

4

Pendampingan teknologi

1 = Pendampingan teknologi diperlukan, tetapi tidak tersedia; 4 = Pendampingan teknologi adalah penting dan

tersedia

Pendampingan teknologi diperlukan dalam bentuk pelatihan dan studi banding dan sudah diintegrasikan ke dalam anggaran.

4

Tepat untuk keadaan-keadaan

1 = Teknologi yang tersedia tidak tepat untuk keadaan; 4 = Teknologi yang bisa didapatkan tepat untuk keadaan-keadaan

Demplot kebun energi STS sangat potensial untuk mengurangi ancaman pengambilan kayu bakar di hutan karena kebutuhan kayu bakar tersedia di kebun sendiri. Meskipun hasil kayu bakar baru bisa dinikmati pada tahun ke 3, tetapi selama masa menunggu tersebut, masyarakat target mendapatkan hasil antara berupa tanaman pangan yang dibudidayakan secara terintegrasi didalam kebun energi serta mendapatkan kebutuhan pakan ternak sepanjang musim dari kebun.

4

Nilai Rata-rata 4

Panduan Perancangan BRAVO

Teknikal (1 dari 2)

Page 8: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 8

Kriteria Penjelasan Score

Kap

asita

s / Kem

amp

uan

Org

anisasio

nal

Dukungan Mitra Penyingkiran Hambatan

1 = Tidak ada mitra PH atau tidak bersedia mendukung proyek; 4 = Ada mitra Penyingkiran Hambatan yang bersedia mendukung

Mitra Penyingkiran Hambatan secara pasti belum ada namun ada yang potensial yang akan didekati yaitu TNBB dan Dinas Kehutanan. TNBB kemungkinan akan membantu karena terkait dengan tekanan yang terjadi diwilayahnya (pengambilan kayu bakar) sedangkan Dinas Kehutanan kemungkinan akan membantu karena selama ini telah bekerjasama dengan masyarakat dalam bentuk Social forestry. Bentuk bantuan yang kemungkinan besar akan diberikan adalah bantuan bibit dan bantuan teknis (tenaga penyuluhan dan pembinaan).

2

Kemampuan mitra Penyingkiran Hambatan untuk menggerakkan perubahan

1 = Mitra PH tidak mempunyai catatan pengalaman untuk menggerakkan perilaku; 4 = Mitra BR memiliki catatan pengalaman yang terbukti untuk menggerakkan perilaku

tidak diketahui 1

Perencanaan anggaran dan pelaksanaan yang efisien biaya

1 = Mitra PH belum memperlihatkan keahlian perencanaan anggaran yang memadai dan pelaksanaan yang efisien biaya dari rencana-rencana; 4 = Mitra PH telah membuktikan kehandalan dalam perencanaan anggaran dan pelaksanaan yang efisien biaya atas rencana-rencana sebelumnya

Mitra PH (TNBB, Dinas Kehutanan) belum memperlihatkan keahlian perencanaan anggaran yang memadai dan pelaksanaan yang efisien biaya dari rencana-rencana. Hal ini disebabkan Mitra PH selama ini hanya menjalankan perintah dari atasan. Contoh yang umum adalah proyek social forestry dilaksanakan pada musim kemarau.

1

Nilai Rata-rata 1,3

Mitra L

ainn

ya

Mitra kritikal lainnya

1 = Tidak ada mitra lainnya atau tidak akan memberikan dampak 4 = Terdapat mitra lainnya dan dapat mendampingi

Dinas Pertanian melalui petugas penyuluh lapangan (PPL). PPL bertugas memberikan penyuluhan di desa yang secara berkala melakukan kunjungan lapangan. Namun kondisi di lapangan saat ini PPL lebih banyak berada di kantor. Untuk itu PPL perlu didekati dan didorong untuk aktif turun ke lapangan. 2

Nilai Rata-rata 2

Panduan Perancangan BRAVO

Teknikal (2 dari 2)

Page 9: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 9

Kriteria Penjelasan Nilai

Kep

em

imp

inan

Masyaraka

t

Para pemimpin dan orang berberpengaruh dalam masyarakat

1 = Kelangkaan pemimpin yang kuat dan orang yang berpengaruh dalam masyarakat; 4 = Pemimpin yang menonjol dengan pengaruh untuk menggerakkan perilaku

Daftar kelompok atau individu kritis yang mungkin digunakan untuk memfasilitasi pengadopsian Strategi Penyingkiran Hambatan:

a.Sekaha Tani Buleleng (STB)

b.Sekaha Tani Jembrana (STJ)

c.Kelompok Tani Desa Sumberklampok

d.Kelompok Tani Dusun Klatakan, Desa Melaya

2

Kemauan kepemimpinan untuk menyokong

1 = Tidak bersedia mendukung proyek; 4 = Komitmen kukuh dari pimpinan untuk membantu mendorong usaha-usaha perubahan

Selama ini kelompok-kelompok tersebut diatas secara aktif terlibat dalam proses, sebagai contoh selalu menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Yayasan Seka, mengikuti workshop stakeholder I dan terlibat dalam pencarian data tentang kawasan TNBB.

4

Nilai Rata-rata 3

Panduan Perancangan BRAVO

Budaya/Politik (1 dari 2)

Page 10: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 10

Kriteria Penjelasan Nilai

Lin

gk

un

gan

Po

litik

Situasi undang-undang dan legislatif saat ini

1 = Pembatasan-pembatasan legislatif dan undang-undang akan menghambat usaha-usaha; 4 = Kerangka kerja legislatif dan undang-undang akan membantu programPeraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.49/Menhut-II/2008 tentang Hutan Desa secara tidak langsung dapat menjadi pendukung program kebun energi STS

2

Kemampuan mendorong perubahan legislatif

1 = Ketiadaan pengetahuan mengenai lingkungan politik dan kerangka waktu advokasi yang tidak jelas; 4= Kedalaman pengetahuan politik dan kemampuan untuk mendorong perubahan-perubahan yang sesuai dalam kerangka waktu tertentu

Ketiadaan pengetahuan mengenai lingkungan politik dan kerangka waktu advokasi yang tidak jelas1

Nilai Rata-rata 1,5

Nilai-n

ilai dan

N

orm

a-no

rma

Penilaian norma-norma

1 = Rencana tidak memperdulikan norma-norma politik dan budaya 4 = Rencana menilai dan mempertimbangkan nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur lingkungan budaya dan politik

Strategi yang telah diterapkan untuk mengumpulkan sedikit demi sedikit informasi mengenai norma-norma budaya dan politik di lokasi proyek adalah dengan melakukan kunjungan dan wawancara mendalam dengan tokoh adat dan pemerintah desa. Norma-norma yang ada meliputi peraturan adat (awig-awig), sistem banjar, norma agama (Islam dan Hindu).

4

Kemampuan mengangkat rintangan-rintangan yang bersifat normatif

1 = Rintangan normatif terlalu berat untuk dikuasai; 4 = Rintangan-rintangan dapat dikelola dan pendekatan yang jelas untuk menanganinya diterapkan.

Tidak ada rintangan normatif

4

Nilai Rata-rata 4

Panduan Perancangan BRAVO

Budaya/Politik (2 dari 2)

Page 11: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 11

Kriteria Penjelasan Nilai

Dam

pak ko

nservas

i

Kemungkinan dampak konservasi

1 = Tidak ada kemungkinan mencapai dampak konservasi; 4 = Sangat mungkin merealisasi dampak konservasi

Kebun energi sangat mungkin merealisasi dampak konservasi. Aktivitas masyarakat akan terfokus di kebun, pengambilan kayu bakar akan dilakukan di kebun sehingga intensitas masyarakat ke hutan untuk mengambil kayu bakar menurun. Jika ini terjadi secara berkelanjutan, maka hutan yang menjadi habitat Jalak Bali akan terselamatkan. Namun demikian proses ini akan mulai terjadi pada tahun ke 3. Untuk tahun pertama dan kedua pengambilan kayu bakar di hutan masih terjadi karena selama waktu tersebut kebutuhan kayu bakar belum bisa dipenuhi dari kebun energi.

4

Kesinambungan dampak

1 = Tujuan dampak konservasi kemungkinan tidak akan bertahan dalam jangka panjang; 4 = Tujuan dampak seharusnya dapat bertahan dalam jangka panjang

Tujuan dampak konservasi dapat bertahan dalam jangka panjang karena ketika kebutuhan kayu bakar telah terpenuhi di kebun sendiri, maka masyarakat akan merasakan manfaat dari kebun energi. Disamping itu kebutuhan tanaman pangan dan pakan ternak akan tersedia dari kebun energi.

4

Nilai Rata-rata 4

Panduan Perancangan BRAVO

Dampak dan Metrik-metrik (1 dari 2)

Page 12: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 12

Kriteria Penjelasan Nilai

Titik-titik U

ng

kit

Peningkatan pendapatan secara berkelanjutan

1.Kebun energi STS secara otomatis akan meningkatkan pendapatan masyarakat karena mereka akan mendapatkan hasil tambahan dari kebun berupa panen tanaman budidaya (jagung, cabe, kacang tanah). Selama ini hasil pertanian hanya didapatkan dari lahan kontrak saja. Dengan mengolah kebun menjadi kebun energi, maka masyarakat tidak saja mendapatkan hasil dari tanaman budidaya, tetapi juga mendapatkan pakan ternak dari kebun energi.

2.Kebutuhan kayu bakar untuk rumah tangga dapat dipenuhi dari tanaman pakan ternak yang cepat tumbuh dan besar dalam waktu 1,5 – 2 tahun karena secara berkala dilakukan pemangkasan untuk diambil daunnya sebagai pakan ternak.

3.Tanaman Kayu bakar mulai dapat dipanen pada umur 3 tahun dan dijual ke luar desa.

4

Pemenuhan kebutuhan kayu bakar rumah tangga

2

Kayu bakar untuk dijual 3

Nilai Rata-rata 3

Me

trik-m

etrik

Keluaran-keluaran yg dapat diukur

1 = Program tidak memiliki metrik atau sulit diukur; 4 = Program telah membuat metrik-metrik yang jelas dan dapat diukur

Program memiliki metrik yang jelas dan dapat diukur. Ukurannya adalah jumlah pencari kayu bakar (menurun), intensitas pengambilan kayu bakar di hutan (menurun), volume kayu bakar yang diambil dari hutan (berkurang)

4

Nilai Rata-rata

4

Panduan Perancangan BRAVO

Dampak dan Metrik-metrik (2 dari 2)

Page 13: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 13

Kategori Sub-kategori NilaiRata-rata

Nilai KategoriKelayakan

Ekonomi

Biaya-biaya 4

3 Pendapatan 1

Penggantian Pendapatan 4

Teknik

Teknologi 42,4

Kapasitas / Kemampuan Organisasional 1,3

Mitra Lainnya 2

Budaya / Politik

Kepemimpinan Masyarakat 3

2,8 Lingkungan Politik 1,5

Norma-norma Budaya 4

Nilai Kelayakan 2,7

Dam

pak

Dampak dan Metrik-metrik

Dampak Konservasi 4

3,7 Titik-titik Ungkit 3

Metrik-metrik 4

Nilai Dampak 3.7

Barrier Removal Assessment and Viability Overview (BRAVO)

Nilai Gabungan

Masukkan nilai rata-rata di kolom sebelah kanan Anda. Ambil Nilai Kelayakan dan masukkan ke dalam Miradi, kemudian ambil Nilai Dampak

dan masukkan ke dalam Miradi. Jika salah satu nilai yang dimasukkan ke Miradi tersebut (kelayakan atau dampak) berada di bawah X,

anggap strategi tidak tepat dan lihat kebutuhan untuk melakukan BRAVO untuk ke dua kalinya, untuk mengkaji strategi yang berbeda.

Page 14: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 14

Panduan Perancangan BRAVO

Faktor-faktor Resiko

Faktor-faktor Resiko Konsekuensi Strategi-strategi Mitigasi

Kepemilikan lahan/kebun (Desa Sumberklampok) masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah kabupaten Buleleng

Tidak ada sumber pendanaan untuk melaksanakan proyek

Ketidaksesuaian antara jenis pohon yang ditanam dengan kondisi tanah (jenis tanah dan tingkat kesuburan)

Tanah dikuasai oleh Pemkab Buleleng, masyarakat “diusir”

Pembuatan demplot kebun energi tertunda

Pertumbuhan tanaman lambat, bahkan mati

Saat ini proses kepemilikan lahan oleh masyarakat telah menemui titik terang, yaitu Pemkab akan memberikan hak milik kepada masyarakat, dan pemkab mulai mengadakan pengukuran tanah masing-masing Kepala Keluarga. Strategi mitigasinya adalah dengan melakukan lobby untuk mempercepat proses pembebasan lahan menjadi milik masyarakat

Mencari sumber pendanaan ke berbagai pihak

Pemilihan lahan demplot yang kondisi air tanahnya tidak mengandung kadar garam yang tinggi. Pemilihan jenis pohon didasarkan pada jenis-jenis pohon yang telah tumbuh di sekitar lahan untuk demplot

Buat daftar faktor-faktor resiko, konsekuensi-konsekuensi dan strategi-strategi mitigasi yang ada yang mungkin perlu diadopsi.

Page 15: Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial  rencana-rencana proyek Rare

Confidential

Copyright © 2008 Monitor Company Group, L.P. — Confidential — XXXCAS-COD-Prez-Date-CTL 15

Panduan Rancangan BRAVO

Para Penulis dan persetujuan-persetujuan

Daftar penulis BRAVO dan affiliasi mereka

Sihabudin Rahman Direktur Eksekutif Yayasan Seka

Istiyarto Ismu Manager Kampanye

Mashariyanto Fasilitator Pertanian

Gede Sri Puspata Staff Program wilayah Buleleng

I Komang Warken Staff Program wilayah Jembrana

Nurhadi Fasilitator Pertanian