Upload
phamcong
View
257
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
29/12/2010
1
BIOGEOGRAFI DAN EKOLOGI LANSEKAP
KRAKATAU : MODEL REKOLONISASI DAN
SUKSESI PULAU KECIL
Tukirin Partomihardjo
Pusat Penelitian Biologi
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LANSEKAP
Suatu bentang alam yang terdiri atas beberapa unit
ekosistem dalam bentuk satu kesatuan klaster
Pembentukan lansekap :
• Proses geomorfologi spesifik dalam kurun waktu
lama
• Pola-pola kolonisasi organisme (rekolonisasi dan
suksesi)
• Gangguan secara individu, ekosistem dalam kurun
waktu yang singkat (dinamika)
Fokus lansekap ekologi
• Struktur : hubungan spasial antar elemen ekosistem
khususnya penyebaran enersi, material dan jenis
terkait dg ukuran, bentuk, jumlah, macam dan
konfigusari ekosistem
• Fungsi : interakasi masing-masing unsur spasial,
aliran enersi, material dan jenis (organisma) diantara
komponen ekosistem
• Perubahan : pergatian dalam struktur dan fungsi dari
mosaik ekologi yang berlangsung sepanjang waktu
Topik bahasan
• Sejarah Krakatau
• Letak geografis
• Geomorfologi
• Suksesi/kolonisasi
• Gangguan alam
• Dinamika
Foto:Tukirin (1994)
Catatan sejarah kehidupan
• Pra letusan 1883 tidak banyak diketahui
• Sesaat setelah letusan 1883 dinyatakan
steril
• Seekor labah-labah dijumpai 3 bulan
setelah letusan1883
• Diawali dari daerah pantai, muncul
kecambah beberapa jenis Angiospermae
Sebuah lukisan yang
dibuat seorang akhli
botani sebelum
letusan 1883
29/12/2010
2
Letak geografis
• Di tengah bentangan massa air laut
• Di antara dua kawasan biologi (bioregion)
• Lintasan arus laut dari dua massa air laut
Samodra Hindia dan Laut Jawa
• Lintasan lalu lintas laut yang
menghubungkan Samodra Hindia dan Laut
Jawa serta antar pulau (Jawa – Sumatera)
On August 26, 1883 a tiny
unpossesing vulcano – that is
as volcanoes go – rumbled
coughed and smoked
somewhat more than had
been its habit for the past
several month………….
(Krakatoa East of Java,
Cinema Inc. Presentation
cinema brochure, 1968)
Gambaran skematis
sejarah geologi
pembentukan lansekap
Kepulauan Krakatau
dimodifikasi dari
P.Francis & S.Self
(1983)
Skenario letusan Krakaau 1883
yang dibuat oleh Camus &
Vincen
Foto : Tukirin (1994)
29/12/2010
3
Bentang Alam
• Gugusan pulau kecil dengan panorama
yang indah
• Puncak gunung dengan tebing terjal
• Kepundan aktif sering terjadi letusan
• Letusan merupakan atraksi alam yang
luar biasa
Gangguan alam
• Kawasan gunung api yang aktif (menimbulkan
berbagai tingkat kerusakan)
• Interval letusan tidak menentu
• Kawasan gunung api dg tanah pasir dan
batuan lepas yg mudah longsor
• Kawasan cukup berbahaya perlu waspada dan
ikuti aturan
Pemampatan efek ketinggian pada pulau kecil seperti ditujukkan oleh
puncak Rakata yang selalu tertutup awan
Pulau Kecil
• Rentan terhadap gangguan alam
• Tidak tersedia sumber air tawar permanen
• Tidak cocok untuk pengembangan fisik
• Potensi biologi khas dan unik dari sisi ilmu pengetahuan
• Pemanfaatan ekoturisme terbatas
Potensi ilmiah
• Data seri perkembangan alam yang cukup
panjang dan terdokumentasi sejak awal
• Kurang campur tangan manusia
• Terisolir massa air laut, strategis untuk riset
• Terdapat berbagai tingkatan perkembangan
kolonisasi tumbuhan
• Terdapat bentuk pemintakatan vegetasi
• Tdpt peninggalan bukti sejarah alam (arang
bekas letusan, bunker pengamatan)
• Laboratorium alam yang tiada tandingan
Suksesi primer: Substrat baru: longsor, endapan pasir pantai, endapan
lumpur dan letusan gunung api
Proses:
– Perkembangan sifat-sifat substrat/tanah yang
progresif
– Peningkatan kerapatan, komposisi, struktur
komunitas hayati
– Peningkatan jumlah jenis (keanekaragaman
jenis)
– Peningkatan pemanfaatan sumber daya alam/
lingkungan sesuai peningkatan jumlah jenis
– Perubahan iklim mikro sesuai perubahan
komposisi jenis, bentuk hidup dan struktur
komunitas
– Komunitas menjadi lebih kompleks
29/12/2010
4
Faktor kecepatan proses:
– Luas dan kualitas kerusakan
– Kualitas dan kuantitas jenis-jenis hayati
daerah sekitar (sumber migrula)
– Kehadiran agen pemencar buah, biji dan benih
– Iklim: arah angin, curah hujan, suhu dan
kelembaban
– Macam susbstrat baru yang terbentuk
– Lebar penghalang/barrier (bentangan massa
air laut)
BEBERAPA FAKTOR UTAMA
PENGONTROL DIVERSITAS JENIS (Diamond, 1988)
• Kualitas (Q): diversitas relung/sumber
(kompleksitas struktur habitat, diversitas habitat,
diversitas jenis sumber, variabilitas waktu dan
diversitas strategi konsumen)
• Kuantitas (Q): jumlah individu konsumen
• Interaksi: interaksi jenis (dipengaruhi oleh
jumlah individu (N), kebugaran individu dan
penurunan kebugaran
• Dinamika (D): dinamika jenis (dinamika -
keseimbangan)
SUKSESI PRIMER DI KRAKATAU
Skema proses rekolonisasi tumbuhan di Krakatau (Rakata) sejak 1883 ( Whittaker & Jones 1994)
29/12/2010
5
Colonization curce of orchids on the
Krakatau Islands (data record from
various expeditions)
0
10
20
30
40
50
60
70
18
89
19
08
19
22
19
29
19
34
19
79
19
89
19
98
Years
Nu
mb
er
of
Sp
ec
ies
Cumulative
Epiphyte
Terrestrial
Actual record
Epiphyte
Terrestrial
Sumber: Partomihardjo, 2003
Summaries of species composition of orchids
established on the Krakatau Islands
0
10
20
30
40
50
1886-
89
1908 1920-
24
1929-
34
1979-
92
1993-
98
Years
Nu
mb
er
of
Sp
ec
ies
Rakata
Sertung
Panjang
Sumber: Partomihardjo, 2003
MODEL SUKSESI EKOLOGI PULAU
Data rekolonisasi tumbuhan di Rakata, Kepulauan Krakatau 1883 – 1989 (digambar kembali dari Bush & Whittaker 1991)
Model teori ekuilibrium biogeografi pulau oleh Mac Arthur &
Wilson (1967)
Rakata
• Pulau terbesar diantara pulau-pulau
lain dalam gugusan Krakatau
• Perkembangan vegetasi paling
mantap/tdk terhenti/terganggu oleh
aktivitas letusan
• Terdapat pemintakatan yang jelas
sesuai perbedaan ketinggian
29/12/2010
6
Panjang
• Puncak tertinggi hanya mencapai 150 m
• Secara umum merupakan lingkungan pantai
• Tutupan vegetasi sering mengalami gang-
guan alam letusan Anak Krakatau
• Relatif paling kaya akan jenis hunian (flora
fauna) dalam gugusan Krakatau
• Tdk ada sumber air tawar permanen
Sertung
• Lingkungannya paling dinamis/banyak
mengalami gangguan alam
• Abrasi pantainya paling cepat
• Gangguan oleh letusan Anak Krakatau
lebih besar dibanding yang lain
• Terdapat sumber air tawar permanen
meskipun sangat terbatas
• Topografi medan sangat bergelombang
Anak Krakatau
• Pulau termuda muncul tahun 1930an
• Tingkat perkembangan vegetasinya masih
sangat sederhana
• Tahapan perkembangan vegetasi sangat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
• Kesempatan mempelajari proses suksesi &
kolonisasi hutan tropis sejak paling awal
• Komunitas vegetasi masih terbatas
disepanjang pantai timur pulau