Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SEGMENTASI PASAR KONSUMEN SAYURAN ORGANIK HYPERMARKET GIANT KOTA DEPOK
SISKA HERMAYANI NIM 107092002949
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2014 M/1436H
SEGMENTASI PASAR KONSUMEN SAYURAN ORGANIK
HYPERMARKET GIANT KOTA DEPOK
Oleh :
Siska Hermayani 107092002949
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Program Studi Agribisnis
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2014 M/1436 H
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Segmentasi Pasar Konsumen Sayuran Organik di Hypermarket Giant Kota Depok”, telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Kamis tanggal 17 April 2014. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Pertanian pada Program Studi Agribisnis.
Menyetujui,
Penguji I Penguji II Ir. Mudatsir Najamuddin, MM Drs. Acep Muhib, MM NIP. 19650422 200112 1 001 NIP. 19690605 200112 1 001
Pembimbing I Pembimbing II Drh. Zulmanery, MM Rizki Adi Puspita Sari, SP. MM
NIP. 19780329 200701 2 015
Mengetahui,
Dekan Ketua Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Agribisnis
Dr. Agus Salim, M. Si Drs. Acep Muhib, MM NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19690605 200112 1 001
SURAT PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 17 April 2014
SISKA HERMAYANI
RIWAYAT HIDUP
Nama : Siska Hermayani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir: Lebak, 10 Oktober 1989
Kewarganegaran : Indonesia
Status : Belum Menikah
Tinggi, Berat Badan : 155 cm, 40 kg
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Ciomas Permai Blok E5 No. 15 Desa Ciapus,
Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor 16610.
No. Telp : 089674851899
Email : [email protected]
IPK : 3,36
1993-1995 : TK PGRI Lebak Rangkas Bitung
1995-2001 : SD Negeri 2 Ciapus Kab.Bogor
2001-2004 : SMP Negeri 1 Ciomas Kab.Bogor
2004-2007 : MAN 2 Kota Bogor
2007-2014 : S-1 Agribisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta
IDENTITAS DIRI
RIWAYAT PENDIDIKAN
2004-2007 : Anggota Palang Merah Remaja (PMR) MAN 2 Kota
Bogor .
2005-2006 : Anggota Karya Ilmiah Remaja (KIR) MAN 2 Kota Bogor.
2006-2007 : Anggota Eskul Pertamanan MAN 2 Kota Bogor.
2008-2010 : Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) Agribisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai anggota Sekbid
Kewirausahaan.
2007 : Pelatihan Komputer MS Offices 2003 (2007).
2008 : Pelatihan Bisnis dan Kewirausahaan di Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.
2011 : Praktek Kerja Lapang (PKL) di Hypermarket Giant
Poins Lebak Bulus : Bidang Marketing mix (Bauran
pemasaran pada produk buah-buahan dan sayuran).
PENGALAMAN ORGANISASI
PENGALAMAN PELATIHAN
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Zat Yang Maha
Sempurna atas segala limpahan berkat dan rahmat-Nya serta sholawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW sehingga pada
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka
penelitian dan penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan lancar. Oleh karena
itu pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tuaku, Mama (Narsih Suryanti) dan Bapak (Hartono)
tercinta yang telah membesarkan dan membiayai pendidikanku,
memberikan doa, limpahan kasih sayang, motivasi dan saran baik secara
moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan study
hingga perguruan tinggi. Syukron jazakumullah khairun katsir atas
perjuangan Mama dan Bapak tercinta. Semoga Allah SWT memberi
balasan yang setimpal atas semua yang telah diberikan oleh Mama dan
bapak untukku. Skripsi ini kupersembahkan sebagai bakti anakmu
selama kuliah.
vii
2. Bapak Ir. Hj. Jonih Rahmat dan Ibu Sri Wardhani Selaku Orang Tua
kedua bagi penulis yang telah memberikan motivasi, semangat dan
bantuan materil kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan
kuliah.
3. Ibu Drh. Zulmanery, MM dan Ibu Rizki Adi Puspita Sari, SP. MM selaku
dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan saran,
motivasi, nasihat dan arahan serta meluangkan waktu, tenaga dan
pemikiran disela-sela kesibukannya untuk membantu penulisan dalam
skripsi ini.
4. Ir. Mudatsir Najamuddin, MM dan Bapak Drs. Acep Muhib, MMA
sebagai dosen penguji yang telah mengoreksi dan memberikan banyak
masukan sehingga menjadikan skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Drs. Acep Muhib, MMA selaku ketua Program Studi Agribisnis
dan Ibu Rizki Adi Puspita Sari, SP. MM selaku sekertaris Program Studi
Agribisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Para dosen Agribisnis yang selalu membantu dalam memberikan
semangat dan do’a bagi penulis, terima kasih atas ilmu, motivasi, dan
bantuannya selama ini semoga Allah SWT membalas semua yang telah
kalian berikan.
viii
8. Segenap pimpinan dan karyawan PT. Hero Supermarket Tbk. beserta
staff di Hypermarket Giant MargoCity, Tolle Iskandar dan Cimanggis
Depok yang telah mengijinkan melakukan peelitian dan membantu
memberikan informasi yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi
ini.
9. Teman-teman Agribisnis 2007, khususnya Febri, Sasa dan Sherly beserta
keluarga atas segala bantuan selama penulis menjalani kuliah. Agri girls
lainnya : Merry teman seperjuangan skripsi, Niar, Roshee, Debby, Niaf,
Dessy. Agri Boys : My all brother : Dede, Irvan, Wahyu, Adam, Mico,
Rian, Teguh, Faisal, Aan, Rahmat, Abdul, Andri, Dana dan Lisan.
Terimakasih kawan atas segala dukungan dan semangatnya semoga kita
menjadi orang sukses dunia akhirat. amiin .
10. Kakak-kakak senior agribisnis dan Adik kelas agribisnis khususnya ka
Fiqoh, ka Ajeng, ka Nissa, Lintang, Annisa basri, Annissa stevanni, Elis
dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Terima kasih atas
segala arahan dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama
perkuliahan.
11. Kedua adik kandung penulis Silvi Wulan Sundawa dan Rizki Firdaus
yang selau memberikan semangat. Serta Keluarga besar Yayasan Ar-
Rahmah tempat penulis menimba berbagai ilmu, serta canda tawa
bersama teman, kakak dan adik-adik angkat penulis : Rido, Enjo,
Rahmat, Aryani, Febby, Siti, Achie dan semua yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu
ix
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada semuanya
penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga, semoga Allah SWT
membalas kebaikan yang mereka berikan. Penulis banyak melakukan
kesalahan dan kekhilafan, baik itu disengaja ataupun tidak, sekiranya
penulis mohon dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari
sistematika, bahasa maupun dari segi materi. Atas dasar ini, komentar, saran, dan
kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat membuka
cakrawala yang lebih luas bagi pembaca sekalian dan semoga bermanfaat untuk
kita semua. Aamiin Ya Allah Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, April 2014
Penulis
x
RINGKASAN
SISKA HERMAYANI. 107092002949. Segmentasi Pasar Konsumen Sayuran Organik di Hypermarket Giant Kota Depok, (di bawah bimbingan Zulmanery dan Rizki Adi Puspita Sari).
Produk pertanian organik sayuran organik mulai berkembang pesat, tersedia dan dijual di berbagai ritel modern seperti Hypermarket di kota-kota besar di Indonesia. termasuk diantaranya Hypermarket Giant di kota Depok. Hypermarket Giant di kota Depok mengalami masalah dimana tidak adanya peningkatan penjualan yang pesat pada produk sayuran organik. Tujuan dari penelitian ini yaitu : (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen sayuran di Hypermarket Giant kota Depok, (2) Menganalisis segmentasi pasar konsumen sayuran organik Hypermarket Giant di kota Depok. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan menggunakan metode convenience sampling. Pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif , Cross tab (tabu silang) untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen sayuran organik Hypermarket Giant kota Depok. Analisis K-means cluster untuk menganalisis segmentasi konsumen sayuran organik Hypermarket Giant kota Depok.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data (1) karakteristik konsumen yaitu usia konsumen sayuran organik di Hypermarket Giant didominasi oleh usia 46-55 tahun dengan jenis kelamin mayoritas wanita sebanyak 71 orang dan latar pendidikan terakhir mereka sarjana (S1). Pekerjaan konsumen didominasi oleh ibu rumah tangga, posisi mereka dalam keluarga sebagai seorang ibu dan didominasi oleh konsumen dengan pendapatan berkisar 2.5–3.5 juta perbulannya. Mayoritas menggunakan mobil pribadi sebagai alat transportasi. (2) Segmentasi pasar konsumen sayuran organik Hypermarket Giant Kota Depok yang dianalisis dengan menggunakan metode Non-Hierarchical Method (K-Mean Cluster) terbagi menjadi 4 segmen. Segmen 1 (KOA) terdiri dari 22 responden dengan tingkat sosial menengah keatas dengan mayoritas usia dewasa 17-25 tahun berjenis kelamin wanita, pendidikan terakhir D3/Diploma dominan berprofesi sebagai pegawai swasta. Posisi dalam keluarga mayoritas sebagai ibu dengan pendapatan Rp. 2.5-3.5 juta. Pengeluaran perbulan untuk pembelian sayuran organik berkisar Rp.100.000– Rp.200.000. KOA merupakan konsumen yang mementingkan harga, kesegaran dan kebersihan sayuran organik yang dijual di Hypermarket Giant Segmen 2 (KOB) terdiri dari 23 orang dengan tingkat sosial kalangan atas. Mayoritas berjenis kelamin pria berusia antara 46-55 tahun dengan pendidikan terakhir S1. Mayoritas dari KOB mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta dengan pendapatan lebih dari Rp. 5 juta . Pengeluaran perbulan untuk pembelian sayuran organik lebih dari Rp.300.000. KOB konsumen yang mementingkan kualitas produk dan keaslian sayuran organik yang ditawarkan di Hypermarket Giant . KOB menyukai atribut jaminan keaslian produk.
xi
Segmen 3 (KOB) terdiri dari 24 dengan status sosial menegah keatas, dominan berjenis kelamin wanita dengan usia 46-55 tahun , pendidkan terakhir mayoritas sarjana (S1). Profesi KOB mayoritas ibu rumah tangga dengan pendapatan berkisar Rp. 3.5-5 juta perbulan. Pengeluaran perbulan untuk pembelian sayuran organik berkisar Rp.200.000 – Rp.300.000. KOB konsumen yang mementingkan kualitas sayuran organik yang ditawarkan oleh Hypermarket Giant. Mereka menyukai atribut jaminan keaslian produk. Segmen 4 (KOD) terdiri dari 31 orang dengan status sosial menengah keatas, dominan berjenis kelamin wanita dengan usia 36-45 tahun, pendidkan terakhir mayoritas diploma (D3). Profesi KOB mayoritas pegawai negeri sipil dengan pendapatan berkisar Rp. 2.5-3.5 juta perbulan. Pengeluaran perbulan untuk pembelian sayuran organik berkisar Rp.100.000 - Rp.200.000. KOB konsumen yang mementingkan harga sayuran organik yang ditawarkan oleh Hypermarket Giant. Mereka menyukai atribut kandungan gizi yang terdapat pada sayuran organik .
xii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................
xiiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................
xiiiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
xiiiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sayuran Organik .................................................. 6
2.2 Pertanian Organik .............................................................. 7
2.3 Pemasaran ......................................................................... 8
2.4 Strategi Pemasaran ............................................................ 9
2.5 Segmentasi Pasar ............................................................... 10
2.6 Dasar Segmentasi Pasar Konsumen ................................... 12
2.7 Peneliatian Terdahulu ........................................................ 17
2.8 Alur Pemikiran .................................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN
xiii
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 21
3.2 Jenis dan Sumber Data ....................................................... 21
3.3 Metode Penarikan Sampel ................................................. 22
3.4 Tehknik Pengolahan dan Analisis Data .............................. 24
3.4.1 Analisis Deskriptif ................................................... 24 3.4.2 Analisis Tabu silang (Cross Tab) ............................. 25 3.4.2 Analisis Cluster ....................................................... 25
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................... 29
4.2 Departemen Fruits and Vegetables Hypermarket Giant ..... 31
4.3 Produk Sayuran Organik Hypermarket Giant ..................... 33
4.4 Alur Pemesanan Sayuran Organik...................................... 34
4.5 Pengembangan Karyawan Hypermarket Giant ................... 36
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Konsumen .................................................... 38
5.1.1 Usia dan Jenis Kelamin .......................................... 38 5.1.2 Pendidikan Terakhir ............................................... 39 5.1.3 Pekerjaan Utama .................................................... 41 5.1.4 Posisi dalam Keluarga ............................................ 42 5.1.5 Pendapatan ............................................................. 43 5.1.6 Alat Transportasi .................................................... 45 5.1.7 Status ..................................................................... 46 5.1.8 Kepentingan Konsumsi Sayuran Organik ............... 47 5.1.9 Pertimbangan Awal Membeli Sayuran Organik di Hpermarket Giant..................................................... 48 5.1.10 Pengenalan Hypermarket Giant .............................. 49 5.1.11 Alasan Konsumsi Sayuran Organik ........................ 50 5.1.12 Atribut Sayuran Organik yang Paling disukai ......... 52 5.1.13 Sayuran Organik yang Sering Dikonsumsi .............. 53 5.1.14 Penghasilan ............................................................ 54
5.2 Hasil Analisis Segmentasi Pasar Sayuran Organik Hypermarket Giant Kota Depok ........................................ 55
5. 2.1 Interprestasi Nilai Signifikan .................................. 55 5. 2.2 Analisis Klaster Konsumen Sayuran Organik .......... 57
BAB VI PENUTUP
xiv
6.1 Kesimpulan ....................................................................... 70
6.2 Saran ................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 75
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Rata-Rata Penjualan Sayuran Organik Hypermarket Giant Depok .. 3
2. Jumlah Pengunjung Hypermarket Giant Depok Perpekan ......... 24
3. Gerai Hypermarket Giant yang Memasarkan Sayuran Organik ..... 30
4. Produk Departemen Fruits and Vegetables ..................................... 33
6. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin ........ 38
20. Segmentasi Klaster Organik A (KOA) ............................................ 60
21. Segmentasi Klaster Organik B (KOB) ............................................ 61
22. Segmentasi Klaster Organik C (KOC) ............................................ 66
23. Segmentasi Klaster Organik D (KOD) ............................................ 69
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Alur Pemikiran ............................................................................... 20
2. Struktur Organisasi Departemen Fruit and vegetable Hypermarket Giant .............................................................................................. 32
3. Alur Pemesanan Type A/ DC Cibitung ........................................... 34
4. Alur Pemesanan Type B ................................................................. 35
5. Aur Pemesanan Type C .................................................................. 36
6. Tingkat Pendidikan ........................................................................ 40
7. Pekerjaan Utama............................................................................. 41
8. Posisi dalam Keluarga .................................................................... 42
9. Pendapatan Konsumen.................................................................... 44
10. Alat Transportasi ............................................................................ 45
11. Kepentingan Mengkonsumsi Sayuran Organik ............................... 46
12. Pemahaman Sayuran Organik ......................................................... 48
13. Pertimbangan Awal Membeli ......................................................... 49
14. Pengenalan Hypermerket Giant ...................................................... 50
15. Alasan Mengkonsumsi Sayuran Organik ....................................... 52
16. Atribut Utama ................................................................................. 53
17. Sayuran Organik yang Sering di Konsumsi ..................................... 54
18. pengeluaran untuk Sayuran Organik ............................................... 55
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kuesioner Segmentasi Pasar Hypermarket Giant Depok ................. 76
2. Indikator Kuesioner Hypermarket Giant ......................................... 89
3. Tabel Anova dan Jumlah Anggota Klaster Pengelompokan 5 Klaster ............................................................................................ 82
4. Tabel Anova dan Jumlah Anggota Klaster Pengelompokan 3 Klaster ............................................................................................ 84
5. Tabel Anova dan Jumlah Anggota Klaster Pengelompokan 2 Klaster ............................................................................................ 86
6. Tabel Anova dan Jumlah Anggota Klaster Pengelompokan 4 Klaster ............................................................................................ 88
7. Tabel Final Klaster dan Jumlah Anggota Klaster Pengelompokan 4 Klaster ......................................................................................... 90
8. Tabel Kesamaan yang Terbentuk antar Segmen .............................. 92
9 Daftar Pertanyaan Kepada Perusahaan Terkait Data Sekunder ........ 94
10. Daftar Pertanyaan Kepada Responden Terkait Data Primer ............ 95
11. Produk Sayuran Organik yang di Pasarkan Hypermarket Giant Depok ............................................................................................. 96
12. Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Hypermarket Giant Depok ............................................................................................. 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Komoditi hortikultura merupakan salah satu alternatif yang dapat
diandalkan dalam pengembangan agribisnis di Indonesia. Salah satu komoditi
hortikultura yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah sayur-
sayuran. Seiring dengan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan
menyebabkan masyarakat mulai sadar tentang pentingnya mutu makanan,
termasuk sayuran serta bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia
sintesis dalam produk pertanian. Masyarakat sebagai konsumen semakin arif
dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah
lingkungan. Gaya hidup sehat telah melembaga secara internasional yang
mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi
(food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutrional attributes) dan ramah
lingkungan (eco-labebelling attributes) (BPPP, 2005).
Pertanian organik adalah tekhnik budidaya pertanian yang mengandalakan
bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama
pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan
pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya. Potensi pasar
produk pertanian organik dalam negeri masih terbatas pada lapisan masyarakat
tertentu yaitu dengan sasaran konsumen menengah ke atas. Umumnya produk
2
pertanian sayuran organik tersedia dan dijual pada ritel-ritel modern dan memiliki
harga yang jauh lebih mahal dari produk sayuran non organik (BPPP, 2005).
Produk pertanian organik seperti buah organik dan sayuran organik mulai
berkembang pesat, tersedia dan dijual di berbagai ritel modern seperti
Hypermarket di kota-kota besar di Indonesia, termasuk diantaranya di kota
Depok. Badan Pusat Statistik (BPS) kota Depok pada tahun 2012 mencatat Kota
Depok memiliki jumlah penduduk 1.898.567 juta jiwa merupakan peringkat
kedua jumlah penduduk terbesar di provinsi Jawa Barat. Hal ini dapat menjadi
salah satu peluang bagi produsen dalam meningkatkan peluang pemasaran produk
sayur organik di kota Depok.
Setiap produsen sayuran organik perlu memahami bagaimana perilaku dari
konsumen sayuran organik. Perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan semua
pembeli di pasar, atau setidaknya tidak bagi semua pembeli dengan cara yang
sama. Pembeli mempunyai kebutuhan dan praktek pembelian yang beragam.
Oleh karena itu, perlu ditentukan sasaran pasar dengan memusatkan perhatian
pada kelompok pembeli yang mempunyai minat terbesar dalam nilai terbaik.
Untuk menentukan kelompok pembeli yang mempunyai minat terbesar, dapat
dilakukan pengelompokan terhadap pasar yang dibidik perusahaan. Pembagian
pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda yang mempunyai kebutuhan
karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau
program pemasaran terpisah disebut segmentasi pasar (Kotler dan Armstrong,
2008).
3
Segmentasi pasar dilakukan untuk mengetahui kelompok yang memiliki
minat beli terbaik, dimana kelompok tersebut memiliki kemiripan dominan yang
menguntungkan perusahaan. Hypermarket Giant merupakan salah satu ritel
modern yang ada dikota Depok bergerak di bidang penyedia kebutuhan sehari-
hari termasuk produk sayuran organik. Hypermarket Giant Margocity, Giant Tole
Iskandar dan Giant Cimanggis mengalami masalah dalam penjualan sayuran
organik. Penjualan produk organik tidak mengalami peningkatan penjualan yang
pesat. Tabel 1 merupakan rata-rata penjualan sayuran organik dalam enam bulan
terakhir di tahun 2013.
Tabel 1. Rata-Rata Penjualan Sayuran Organik Hypermarket Giant Depok No. Bulan/Tahun MargoCity Tolle Ikandar Cimanggis
1. July 2013 450 kemasan 250 kemasan 300 kemasan
2. Agustus 2013 350 kemasan 150 kemasan 500 kemasan
3. September 2013 350 kemasan 200 kemasan 450 kemasan
4. Oktober 2013 150 kemasan 150 kemasan 300 kemasan
5. November 2013 300 kemasan 300 kemasan 400 kemasan
6. Desember 2013 550 kemasan 300 kemasan 450 kemasan
Sumber Hypermarket Giant Depok Tahun 2013
Hypermarket Giant di kota Depok perlu mengetahui dan memahami
karakteristik dari konsumen dan segmen konsumen produk sayuran organik
secara mendalam melalui variabel demografi, perilaku dan psikografi. Segmentasi
pemasaran yang tepat diperlukan perusahaan, agar dapat melihat peluang-peluang
pada pasar sayuran organik di Hypermarket Giant kota Depok yang dapat
meningkatkan penjualan sayuran organik. Berdasarkan latar belakang tersebut
maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Segmentasi Pasar Konsumen
4
Sayuran Organik Hypermarket Giant Kota Depok” dengan studi kasus
Hypermarket Giant Margocity, Giant Tolle Iskandar dan Giant Cimanggis.
1.2. Perumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik konsumen sayuran di Hypermarket Giant kota
Depok ?
2. Bagaimana segmentasi pasar konsumen sayuran organik Hypermarket
Giant di kota Depok?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen sayuran di Hypermarket
Giant kota Depok
2. Menganalisis segmentsi pasar konsumen sayuran organik
Hypermarket Giant di kota Depok.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan yang
berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak Hipermarket Giant di kota
Depok bisa menjadikan penelitian ini sebagai salah satu referensi dalam
merencanakan strategi pemasaran produk sayuran organik. Penelitian ini juga
dapat menjadi salah satu acuan perusahaan untuk memperbaiki pangsa pasar
untuk memperkuat citra perusahaan dan untuk mencapai kepuasan konsumen.
Penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan, informasi, serta
bahan referensi dalam melakukan penelitian lanjutan.
5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan di tiga Hypermarket Giant yang ada di kota Depok,
yaitu Hypermarket Giant Margocity, Giant Tole Iskandar dan Giant Cimanggis.
Penelitian dilakukan bulan Desember 2013 hingga Januari 2014. Penelitian ini
menganalisis pembentukan segmentasi pasar konsumen sayuran organik yang
dijual di Hypermarket Giant di kota Depok.
Penelitian ini berdasarkan pendekatan tiga variabel segmentasi yaitu
variabel demografi, psikografi dan perilaku. Variabel geografi tidak dipakai dalam
penelitian ini karena wilayah penelitian berada dalam satu kawasan yaitu
Hypermarket Giant di kota Depok. Pengunjung yang dijadikan sampel adalah
konsumen yang berbelanja di Hypermarket Giant Depok dan merupakan
konsumen yang pernah membeli sayuran organik di Hypermarket Giant Depok,
karena penelitian ini hanya menganalisis konsumen sayuran organik Hypermarket
Giant Depok.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sayuran Organik
Sayuran dapat diartikan sebagai salah satu jenis komoditas hortikultura
disamping buah-buahan, tanamanan hias dan tanaman obat yang umumnya
dimanfaatkan sebagai bahan pelengkap dari menu makanan keseharian dalam
rangka memenuhi gizi tubuh. Sayuran dapat dibedakan atas sayuran daun seperti
kangkung, bayam dan katuk, sayuran bunga seperti brokoli dan kembang kol,
sayuran buah seperti terong dan cabe, sayuran batang muda seperti kacang
panjang, kacang kapri, jamur dan rebung, sayuran akar seperti lobak dan wortel
dan sayuran umbi seperti kentang dan ubi.
Menurut BPPP (2005) sayuran organik dapat didefinisikan sayuran yang
bebas dari unsur-unsur kimia seperti pupuk buatan, pestisida, hormon dan obat-
obatan kimia lainnya. Budidaya sayuran organik menggunakan pupuk alami
seperti kotoran hewan dan kompos. Pengendalian hama pada budidaya sayuran
organik menggunakan musuh alami atau bahan baku alami. Sistem pertanian
organik menurut BPPP (2005) adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan
terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agri-ekosistem secara
alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas,
dan berkelanjutan. Pertanian organik juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
produksi pertanian yang menghindarkan atau mengesampingkan penggunaan
senyawa sintetik baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida.
7
2.2 Pertanian Organik
Pertanian organik menurut Departemen Pertanian adalah sistem produksi
pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan
produktivitas agri-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan
dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Menurut Pracaya (2003),
pertanian organik adalah pertanian yang mirip dengan kelangsungan kehidupan
hutan, karena kesuburan tanaman berasal dari bahan organic secara alamiah atau
sistem pertanian yang tidak mempergunakan bahan kimia anorganik (berupa
pestisida, pupuk, hormon pertumbuhan dll) tetapi menggunakan bahan organik.
Kegunaan budidaya organik pada dasarnya adalah memberantas atau
membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya
kimiawi. Pupuk organik dan pupuk hayati mempunyai berbagai keunggulan nyata
dibanding dengan pupuk kimia. Pupuk organik dan pupuk hayati berdaya ganda
dengan bermacam-macam proses yang saling mendukung, bekerja menyuburkan
tanah dan sekaligus mengkonservasikan dan menyehatkan unsure tanah serta
menghindari kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan.
Sistem pertanian organik memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan
pertanian anorganik (pracaya, 2003), kelebihan yang diperoleh dengan pertanian
organik adalah sebagai berikut:
a. Tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia sehingga tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, air,
maupun udara, serta produk organik tidak mengandung racun dan zat
bahan kimia yang berbahaya.
8
b. Tanaman organik mempunyai rasa yang lebih manis dibandingkan
tanaman non-organik.
c. Produk tanaman organik lebih mahal.
Terdapat beberapa kekurangan dari sistem pertanian organik,
kekurangan yang terdapat pada sistem pertanian organik antara lain :
a. Kebutuhan tenaga kerja lebih banyak, terutama untuk pengendalian hama
dan penyakit, umumnya pengendalian hama dan penyakit masih dilakukan
secara manual. Apabila menggunakan pestisida alami, perlu dibuat sendiri
karena pestisida alami belum bnayak dijual dipasaran.
b. Penampilan fisik tanaman organik kurang bagus (misalnya berukuran
lebuh kecil dan daun berlubang) dibandingkan dengan tanaman yang
dibudidaya secara non-organik.
2. 3 Pemasaran
Pemasaran menurut Philip Kotler (2002) yaitu Pemasaran adalah proses
sosial yang dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Definisi
pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) seperti yang dikutip
oleh Rhenald Kasali (2001) adalah pemasaran adalah suatu proses perencanaan
dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga,promosi, hingga
distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk melakukan pertukaran yang
memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Berdasarkan pengertian
pemasaran menurut Kotler dan Kasali dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
9
sebuah proses sosial yang bertumpu pada pemenuhan kebutuhan individu dan
kelompok dengan menciptakan pertukaran sehingga memberikan kepuasan yang
maksimal.
2.4 Strategi Pemasaran
Menurut Assauri (2004) strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan, dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta
alokasinya terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan
dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran dimana unit bisnis
berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang
menguntungkan. Perusahaan memutuskan pelanggan mana yang akan dilayaninya
(segmentasi dan penetapan target) dan bagaimana cara perusahaan melayaninya
(differensiasi dan positioning). Perusahaan mengenali keseluruhan pasar, lalu
membaginya menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang
paling menjanjikan, dan memusatkan perhatian pada pelayanan dan pemuasan
pelanggan dalam segmen ini. (Kotler dan Armstrong, 2008).
Empat langkah utama dalam merancang strategi pemasaran yang
digerakkan oleh pelanggan. Dalam dua langkah pertama, perusahaan memilih
pelanggan yang akan dilayaninya. Segmentasi pasar mencakup pembagian pasar
menjadi kelompok-kelompok pembeli yang lebih kecil dengan kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau
bauran pemasaran tersendiri. Perusahaan mengidentifikasi berbagai cara untuk
10
melakukan segmentasi pasar dan mengembangkan profil segmen pasar yang
dihasilkan. Penetapan target pasar (market targeting) terdiri dari mengevaluasi
masing-masing daya tarik segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen pasar
untuk dimasuki.
Dua tahap akhir, perusahaan memutuskan proporsi nilai, tentang
bagaimana proporsi nilai itu mampu menciptakan nilai bagi pelanggan sasaran.
Differensiasi (differentiation) mencakup mendiferensiasikan penawaran pasar
perusahaan yang sesungguhnya untuk menciptakan nilai pelanggan yang unggul.
Dipandu oleh strategi pemasaran, perusahaan merancang bauran pemasaran
terintegrasi yang terdiri beberapa faktor dibawah kendalinya. Menurut Lovelock
dan Wright (2005), bauran pemasaran jasa dikenal dengan istilah 8 P, yaitu
Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi), People
(Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses), dan Productivity
(Produktivitas). Untuk menemukan strategi dan bauran pemasaran terbaik,
perusahaan melibatkan analisis, perencanaan, implementasi dan kendali
pemasaran. Melalui kegiatan-kegiatan ini, perusahaaan melihat dan
menerapkannya pada pelaku dan memasukkannya dalam lingkungan pemasaran.
2.5 Segmentasi Pasar
Penelitian ini hanya membahas mengenai segmentasi pasar (segmenting).
Kasali (2001) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai proses membagi pasar yang
heterogen ke dalam kelompok-kelompok konsumen potensial yang memiliki
kesamaan kebutuhan dan/atau kesamaan karakter yang memiliki respons yang sama
dalam membelanjakan uang.
11
Kotler (2002) menyatakan bahwa segmen pasar terdiri dari kelompok besar
yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar dengan keinginan, daya beli, lokasi
geografis, perilaku pembelian, dan kebiasaan pembelian yang serupa. Menurut Engel
et al (1995) segmentasi pasar merupakan prosedur di mana sebuah pasar dibagi
menjadi kelompok atau himpunan bagian yang masing- masing kelompok
mendapatkan pendekatan pemasaran yang berbeda.
Kotler (2002) berpendapat segmentasi pasar merupakan sebuah metode
bagaimana memandang pasar secara kreatif. Kasali (2001) menyebutkan bahwa
keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan segmentasi pasar adalah
sebagai berikut:
1. Mendesain produk-produk yang lebih responsif terhadap perubahan pasar.
2. Menganalisis pasar.
3. Menentukan peluang.
4. Menguasai posisi yang superior dan kompetitif.
5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien.
Pendapat Kotler (2002) ada tiga langkah untuk mengidentifikasi
segmen pasar, yaitu : tahap survey, tahap analisis dan pembentukan profil .
1. Tahap Survey : Periset melakukan wawancara untuk mencari penjelasan
dan membentuk kelompok agar didapat pemahaman atas motivasi, sikap
dan perilaku konsumen. Selanjutnya, periset memyiapkan kuisioner resmi
untuk mengumpulkan data mengenai atribut dan peringkat kepentingan
atribut tersebut, kesadaran merek dan peringkat merek: pola-pola
12
pemakain produk; sikap terhadap kategori produk; kondisi demografis,
geografis, psikografis, dan tingkah laku responden.
2. Tahap Analisis: Periset menetapkan analisis faktor terhadap data tersebut
untuk membuang variable-variabel yang berkorelasi tinggi, kemudian
periset menerapkan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen
yang berbeda secara maksimum.
3. Tahap Pembentukan: Masing-masing kelompok dibentuk berdasarkan
perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikografis, dan pola media.
2.6 Dasar Segmentasi Pasar Konsumen
Konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan
berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis
pemasaran. Dasar segmentasi Pasar Konsumen menurut Kotler (1997 : 227)
terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Segmentasi Geografi
Segmentasi geografi membagi pasar menjadi beberapa unit secara
geografi seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan,
wilayah kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin
memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik
ini atau beroperasi di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan
kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen. Banyak perusahaan
dewasa ini “merigionalkan“ program pemasaran produknya, dengan
13
melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai
dengan kebutuhan masingmasing regional, kota, bahkan kompleks
perumahan.
2. Segmentasi Demografi
Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel-
variabel demografi seperti usia, ukuran keluarga, siklus keluarga, siklus hidup
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.Berikut bagaimana variabel
demografis tertentu digunakan untuk mensegmentasikan pasar (Kotler and
Keller, 2009):
a. Usia dan tahap siklus hidup : Keinginan dan kemampuan konsumen
berubah sesuai dengan usia. Tetapi, usia dan siklus hidup menjadi
variabel yang rumit. Dalam beberapa kasus, pasar sasaran produk
mungkin berusia muda secara psikologis.
b. Tahapan kehidupan: Orang yang berada di bagian siklus hidup yang sama
mungkin mempunyai tahap kehidupan yang berbeda. Tahapan kehidupan
mendefinisikan perhatian utama seseorang seperti mengalami perceraian,
akan menjalani pernikahan kedua, merawat orang tua, memutuskan untuk
hidup bersama orang lain dan seterusnya. Tahap kehidupan ini
merepresentasikan peluang bagi pemasar yang dapat membantu
masyarakat mengatasi masalah mereka.
c. Jenis Kelamin: Pria dan wanita memilki sikap dan perilaku yang berbeda,
sebagian berdasarkan susunan genetik dan sebagian karena sosialisasi.
14
d. Pendapatan: Segmentasi pendapatan merupakan praktik lama dalam
kategori seperti otomotif, pakaian, kosmetik, layanan keuangan,
perjalanan. Meskipun demikian, pendapatan tidak selalu memprediksi
pelanggan terbaik untuk produk tertentu.
e. Generasi: Setiap generasi sangat dipengaruhi oleh saat-saat pertumbuhan
mereka dan mendefinisikan kejadian pada periode tersebut. Anggotanya
mengalami berbagai pengalaman budaya, politik dan ekonomi utama yang
sama dan mempunyai pandangan nilai yang serupa.
f. Kelas Sosial: Kelas sosial berpengaruh kuat terhadap preferensi mobil,
pakaian, perlengkapan rumah, kegiatan bersenang-senang, kebiasaan
membaca, dan pengecer serta banyak perusahaan merancang produk dan
jasa untuk kelas sosial tertentu.
3. Segmentasi Perilaku
Pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah produk pasar
dalam segmentasi perilaku (Kotler and Keller, 2009). Menurut Kotler and
Keller (2009), ada 7 variabel perilaku yaitu kejadian, manfaat, status
pengguna, tingkat penggunaan, tahap kesiapan pembeli, status loyalitas dan
sikap yang menjadi titik awal terbaik untuk membangun segmen pasar, yaitu:
a. Kejadian
Kejadian dapat di definisikan berdasarkan waktu, hari, bulan, tahun
berdasarkan aspek kontenporer kehidupan konsumen yang didefinisikan
15
dengan baik. Kita dapat membedakan pembeli menurut kejadian ketika
mereka memilki kebutuhan, membeli produk, atau menggunakan produk.
b. Manfaat
Tidak semua orang yang membeli produk menginginkan manfaat yang
sama dari produk tersebut
c. Status pemakai
Semua produk mempunyai nonpengguna, mantan pengguna, pengguna
potensial, pengguna pertama dan pengguna teratur. Pemimpin pangsa pasar
cenderung memfokuskan diri untuk menarik pengguna potensial karena dari
sini mereka memperoleh pendapatan terbesar.
d. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat di segmentasikan menjadi pengguna produk kelas ringan,
menengah, dan berat. Pengguna berat sering kali hanya menduduki persentase
pasar yang kecil tetapi memiliki persentase total konsumsi yang tinggi.
e. Tahap Kesiapan-Pembeli
Beberapa orang tidak menyadari keberadaan produk, beberapa
menyadari, beberapa mengetahui, beberapa tertarik, beberapa menginginkan
produk dan beberapa bermaksud membeli.
f. Status Kesetiaan
Pemasar biasanya membayangkan empat berdasarkan status loyalitas
merek: Loyalitas berat: konsumen hanya membeli satu merek sepanjang
waktu. Loyalitas yang terbagi: konsumen yang loyal kepada dua atau tiga
merek. Loyalitas yang bergeser: konsumen yang beralih dari satu merek ke
16
merek lain. Orang yang suka berpindah-pindah: konsumen yang tidak
memperlihatkan loyalitas kepada merk apapun.
g. Sikap
Lima kelompok sikap dapat di temukan di pasar tertentu, yaitu
antusias, positif, tak acuh, negatif dan benci. Menggabungkan basis perilaku
yang berbeda dapat membantu memberikan satu pandangan yang lebih
komprehensif dan kohesif tentang pasar dan segmennya.
4. Segmentasi Psikografi
Segmentasi psikografi membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian.
Dalam kelompok domografi, orang yang berbeda dapat mempunyai ciri
psikografi yang berbeda.
1. Kelas Sosial
Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat pada pemilihan jenis
mobil, pakaian, makanan, perabot rumah tangga, properti, dan rumah.
Pemasar menggunakan variabel kelas sosial sebagai segmentasi pasar
mereka.
2. Gaya Hidup
Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya,
dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Atas
dasar itu, banyak pemasar atau produsen yang mensegmentasi pasarnya
berdasarkan gaya hidup konsumennya. Sebagai misal, banyak produsen
pakaian remaja yang mengembang-kan desain produknya sesuai dengan
17
selera dan gaya hidup remaja. Sedangkan Engel et al (1997) menyatakan
bahwa psikografi adalah teknik utama yang digunakan oleh peneliti
konsumen sebagai ukuran operasional dari gaya hidup dan sering
disinonimkan sebagai pengukuran AIO (Activitities, Interest, and Opinion
atau Aktivitas, minat dan pendapat). Segmentasi gaya hidup mengukur
aktivitas-aktivitas manusia dalam hal:
a. Bagaimana mereka menghabiskan waktunya.
b. Minat mereka terhadap sesuatu.
c. Apa yang dianggap penting di sekitarnya.
d. Pandangan-pandangannya baik terhadap diri sendiri, maupun terhadap
orang lain.
2.7 Penelitian Terdahulu
Ahmad Jihan Tamami (2010) melakukan penelitian tentang segmentasi
Wisatatawan Kebun Raya Bogor dengan pendekatan gaya hidup yaitu AIO
(Activites, Interest, Opinion). Alat analisis yang digunakan meliputi analisis K-
Means cluster dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tiga
kelompok wisatawan Kebun Raya Bogor yang terbagi berdasarkan gaya hidup
dalam berwisata. Menurut penelitian yang paling banyak adalah karyawan swasta
(24%) dan mahasiswa (19%). Pertama yaitu kelompok 1 General Visitor dengan
karakteristik tidak menyukai aktivitas yang banyak menguras tenaga dan
menyukai untuk mempelajari koleksi dari Kebun Raya Bogor. Kelompok 1 ini
tidak memiliki nilai yang menonjol, melainkan resesif terhadap gaya hidup
berwisata yang diteliti oleh peneliti. Kelompok Kedua, adalah kelompok 2 Back
18
to Nature yang menyukai produk wisata alam yang ditawarkan Kebun Raya
Bogor dan menyukai untuk berwisata dengan keluarga, dan terakhir kelompok 3
Quiet Lovely yang menyukai ketenangan untuk beristirahat dan
mempertimbangkan biaya dalam berwisata.
Rafiqoh (2011) melakukan Analisis Segmentasi Pasar Tabulampot di PT
Trubus Mitra Swadaya. Data dianalisis dengan menggunakan metode Non-
Hierarchical Method (K-Mean Cluster). Hasil penelitian menyatakan bahwa
pelanggan tabulampot Toko Trubus terbagi menjadi 4 kluster yaitu Kluster 1
sebanyak 21 orang (20%) dengan karakteristik mementingkan segala proses yang
berkaitan dengan kepraktisan dan pelayanan. Kluster 2 sebanyak 3 orang (2,9%)
dengan karakterisktik mementingkan poin-poin berupa harga tabulampot yang
ditawarkan oleh Toko Trubus. Kluster 3 terdiri dari 33 orang (31,4%) dengan
karakteristik mementingkan segala hal yang berkaitan dengan keadaan dan
suasana toko dimana hal tersebut selaras dengan keinginan mereka menjadikan
rumah nyaman dan asri. Kluster 4 sebanyak 48 orang (45.7%) dengan
karakteristik mementingkan hal yang berkenaan dengan hobby mereka yaitu
berkebun atau bercocok tanam.
2.8 Alur Pemikiran
Hypermarket Giant adalah pasar modern yang yang berfokus dalam jasa
penjualan kebutuhan sehari-hari, salah satunya produk sayuran organik.
Pengunjung akan berusaha menilai jasa penjualan dan keseluruhan mengenai
produk dan jasa yang diterima berdasarkan pengalaman masa lalu, pembicaraan
dari mulut kemulut, dan bentuk promosi dari perusahaan. Jika pengunjung merasa
19
jasa dan produk yang ditawarkan memuaskan, maka pengunjung akan datang lagi
untuk berbelanja di Hypermarket Giant.
Pengelola Hipermarket ingin meningkatkan penjualan sayuran organiknya
,produk sayuran organik masih kurang penjualannya dibandingkan sayuran non
organik, sehingga diperlukan informasi yang tepat. Masalah pemasaran sayuran
organik ini dapat dilakukan dengan membagi konsumen dalam kelompok-
kelompok yang memiliki kesamaan dalam hal demografis, psikografis dan
perilaku terhadap produk sayuran organik, dengan kata lain jika konsumen
dikelompokkan maka pengelola akan lebih mudah memahami masing-masing
karakteristik kelompok konsumen sayuran organik.
Segmentasi pasar akan menghasilkan kelompok-kelompok konsumen yang
dapat dipilih oleh pengelola Hipermarket Giant. Metode yang digunakan dalam
pengolahan data yaitu dengan analisis statistik deskriptiff, tabusilang/crostab dan
analisis statistik cluster metode non-hierarchical method (K-Mean Cluster). Data
diolah dengan aplikasi program SPSS versi 16.0 for Windows dan Microsoft
Office Excel 2007. Analisis statistik cluster dimaksudkan untuk membuat
segmentasi pasar sayuran organik. Analisis deskriptif dan tabusilang digunakan
untuk mengetahui karakteristik konsumen Hypermarket Giant di kota Depok.
20
Gambar 1. Alur Pemikiran
Produk Sayuran Organik Hypermarket Giant
Konsumen Sayuran organik
Karakteristik Konsumen Sayuran organik
Variabel demografi:
- usia
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Peran dalam keluarga
- Pendapatan & Tingkat sosial
Variabel perilaku:
- Manfaat yang dicari
- Status Pemakai
- Tahap kesiapan-pembeli
- Tingkat pemakaian
Variabe psikografi:
- Activities
- Interest
- Opinion
Segmentasi Pasar Konsumen Sayuran Organik Hypermarket Giant kota Depok
Analisis Non-Hierarchical Method (K-Mean Cluster)
Analisis
Deskritif
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Hypermarket Giant Margo City, Hypermarket
Cimanggis dan Hypermarket Giant Tole Iskandar di kota Depok. Pemilihan
tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan
bahwa lokasi ini merupakan ritel modern yang menjual produk sayuran organik
dan mempunyai lokasi strategis dan salah satu ritel modern yang terbesar yang
ada di kota Depok sehingga memiliki jumlah pengunjung yang cukup tinggi .
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2013 – Januari 2014.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner yang diajukan
kepada responden yaitu konsumen yang datang dan membeli produk sayuran
organik di Hipermarket Giant. Data primer dan sekunder yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
A. Data Primer
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dengan cara riset lapangan
dengan kuisioner. Penelitian segmentasi ini dilakukan dengan mensurvei para
responden dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner.
22
B. Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data yang
didapat melalui kepustakaan dan data-data publikasi lainnya, seperti:
a. Riset pustaka : bahan-bahan pustaka maupun literature yang memuat
teori-teori, konsep-konsep, dan aplikasi yang sesuai dengan fokus
penelitian penulis, terutama yang menyangkut pada studi segmentasi.
b. Riset data-data publikasi: badan pusat statistik (BPS) mengenai jumlah
penduduk kota Depok dan data pengeluaran perkapita penduduk.
Artikel-artikel majalah, surat kabar yang memuat tulisan tentang
segmentasi pasar dan sayuran organik.
c. Data dari pihak perusahaan: sejarah perusahaan, data produk sayuran
organik dan data jumlah penunjung Hypermarket perpekan.
3.3 Teknik Penarikan Sampel
Metode non-probability sampling digunakan dalam penelitian ini.
Penggunaan metode ini menyebabkan setiap unsur dalam populasi tidak memiliki
kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Prosedur
pencarian responden dilakukan dengan teknik convenience sampling, yaitu
penarikan sampel berdasarkan kesediaan konsumen sayuran di Hypermarket Giant
dalam merespon kuisioner yang diberikan oleh peneliti.
23
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari masing- masing Hypermarket
Giant Depok didapatkan total populasi 234.000 orang perbulan. Penentuan jumlah
sampel dari populasi dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus menurut
pendapat Slovin dalam Umar (2010) dengan tingkat kesalahan 10% :
N
n =
1 + N (e) ²
Dimana: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kesalahan yang ditolerir (10%)
Sehingga, melalui perhitungan rumus Slovin dengan tingkat error 10% adalah
sebagai berikut :
234000
n =
1 + 234000 (0,1) ²
234000
n =
2341
= 99.95 dibulatkan menjadi 100
Didapatkan sejumlah sampel (n) penelitian sebesar 100 dan ditambah
buffer sebesar 10. Buffer digunakan sebagai sampel (data) pengganti untuk
mengantisipasi data yang tidak valid. Peneliti menentukan jumlah masing-masing
sampel dengan melihat data jumlah populasi pengunjung perbulan dari setiap
24
Hypermarket Giant, perhitugan pembagian sampel menggunakan pembagian
sampel menurut presentase proporsi yang disajikan pada Tabel 2 .
Tabel 2. Jumlah Pengunjung Hipermarket Giant Perbulan No. Hypermarket Giant Jumlah pengunjung Jumlah
Sampel 1. MargoCity 62.000 27
2. Tole Iskandar 80.000 34
3. Cimanggis 92.000 39
Total 234.000 100
Sumber : Hypermarket Giant Kota Depok Desember 2013
3.4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis yang akan digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik
deskriptif, crosstab dan analisis statistik cluster K-mean cluster dengan
menganalisis cluster konsumen sayuran di Hypermarket Giant Margo City,
Hypermarket Cimanggis dan Hypermarket Giant Tole Iskandar di kota Depok.
Data diolah dengan aplikasi program SPSS versi 16.0 for Windows dan Microsoft
Office Excel 2007.
3.4.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif menyajikan data
melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median,
25
mean, perhitungan desil, persentil, deviasi dan perhitungan prosentase (Sugiyono,
2010). Analisis statistik desktiptif mempunyai tujuan untuk menyajikan
rangkuman statistik dalam bentuk tabulasi silang atau grafik. Tabulasi silang
(cross tab) juga digunakan untuk melakukan profiling konsumen dari data
demografi dan perilaku dalam penelitian ini . Dengan adanya tabel dan/atau
grafik, diharapkan hasil analisis dapat dipahami dengan baik.
3.4.2 Analisis Tabulasi silang (cross tab)
Tabulasi silang (Indriatno, dkk,;1998) merupakan metode analisis kategori
data yang menggunakan data nominal, ordinal, interval serta kombinasi
diantaranya. Prosedur tabulasi silang digunakan untuk menghitung banyaknya
kasus yang mempunyai kombinasi nilai-nilai yang berbeda dari dua variabel dan
menghitung harga-harga statistik berserta ujinya. Crosstabs (Tabulasi Silang)
merupakan metode untuk mentabulasikan beberapa variabel yang berbeda ke
dalam suatu matriks. Hasil tabulasi silang disajikan ke dalam suatu tabel dengan
variabel yang tersusun sebagai kolom dan baris. Crosstabs ini mudah dipahami
karena menyilangkan dua variabel dalam satu tabel.
3.4.3 Analisis Cluster
Analisis cluster merupakan teknik multivariat yang mempunyai tujuan
utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan karakteristik yang
dimiikinya. Analisis cluster mengklasifikasi objek sehingga setiap objek yang
paling dekat kesamaannya dengan objek lain berada dalam cluster yang sama.
Cluster-cluster yang terbentuk memiliki homogenitas internal yang tinggi dan
heterogenitas eksternal yang tinggi. Berbeda dengan teknik multivariat lainnya,
26
analisis ini tidak mengestimasi set vaiabel secara empiris sebaliknya
menggunakan setvariabel yang ditentukan oleh peneliti itu sendiri.
Fokus dari analisis cluster adalah membandingkan objek berdasarkan set
variabel, hal inilah yang menyebabkan para ahli mendefinisikan set variabel
sebagai tahap kritis dalam analisis cluster. Set variabel cluster adalah suatu set
variabel yang mempresentasikan karakteristik yang dipakai objek-objek. Bedanya
dengan analisis faktor adalah bahwa analisis cluster terfokus pada pengelompokan
objek sedangkan analisis faktor terfokus pada kelompok variabel. Secara garis
besar ada tiga hal yang harus terjawab dalam proses kerja analisis cluster, yaitu :
1. Bagaimana mengukur kesamaan : Ada tiga ukuran untuk mengukur
kesamaaan antar objek, yaitu ukuran korelasi, ukuran jarak, dan ukuran
asosiasi.
2. Bagaimana membentuk cluster : Prosedur yang diterapkan harus dapat
mengelompokkan objek-objek yang memiliki kesamaan yang tinggi ke
dalam sutau cluster yang sama.
3. Berapa banyak cluster/kelompok yang akan dibentuk : Pada prinsipnya
jika jumlah cluster berkurang maka homogenitas alam cluster secra
otomatis akan menurun.
Analisis ini dimaksudkan untuk membuat segmentasi pasar konsumen
sayuran organik. Proses inti dari clustering adalah pengelompokan data yang bisa
dilakukan dengan dua metode yaitu :
27
1. Hierarchical Method: Metode ini memulai pengelompokan dengan dua
atau lebih objek yang mempunyai kesamaan paling dekat. Kemudian
proses diteruskan ke objek lain yang mempunyai kedekatan kedua.
Demikian seterusnya sehingga cluster akan membentuk semacam ‘pohon’
dimana ada hierarki (tingkatan) yang jelas antar-objek, dari yang paling
mirip sampai paling tidak mirip. Secara logika semua objek pada akhirnya
hanya akan membentuk sebuah cluster. Dendogram biasanya digunakan
untuk membantu memperjelas proses hierarki tersebut.
2. Non-Hierarchical Method: Metode ini justru dimulai dengan menentukan
terlebih dahulu jumlah cluster yang diinginkan (dua cluster, tiga cluster
atau yang lain). Setelah jumlah cluster diketahui baru proses cluster
dilakukan tanpa mengikuti proses hierarki. Metode ini biasa disebut
dengan K-Mean Cluster.
Penelitian ini menggunakan metode Non-Hierarchical Method (K-Mean
Cluster). Tahapan dari metode K-Mean Cluster yaitu :
a. Proses ini dmulai dengan penentuan jumlah cluster terlebih dahulu,
misalnya ditentukan akan ada 2 cluster, atau 3 cluster, atau angka lainnya.
b. Menilai perlu tidaknya melakukan transformasi data. Isi data dari hasil
perolehan di lapangan sangat bervariasi dalam satuan. Ada data dengan
satuan Ratusan Ribu (data Income), namun ada data dengan satuan
dibawah 10 (data anak). Perbedaan satuan yang mencolok seperti ini akan
menyebabkan bias dalam Analisis Cluster, sehingga data asli harus
28
ditransformasi (standarisasi) sebelum bisa dianalisis. Dengan demikian
perlu dilakukan transformasi terhadap variabel yang relevan ke bentuk z
score.
c. Setelah data distandarisasi, proses dilanjutkan dengan memilih metode
pembentukan cluster, yakni metode Non-Hierarchical Cluster atau K-
Mean Cluster.
d. Setelah proses clustering akan menghasilkan output berupa initial cluster
center yang akan mengalami proses iterasi sehingga menjadi lebih tepat
dalam mengelompokkan hasil tersebut. Jika proses iterasi telah selesai
maka bisa didapat final cluster centers (hasil final cluster). Kemudian final
cluster centers akan dianalisis yang akhirnya akan dilakukan interpretasi
terhadap cluster yang telah terbentuk dimana pada intinya memberi nama
spesifik untuk menggambarkan isi cluster tersebut. Selain itu, hasil proses
clustering juga menghasilkan output perbedaan variabel pada cluster yang
terbentuk dan jumlah anggota di setiap cluster.
29
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Penelitian dilakukan di Hypermarket Giant Margocity, Giant Tolle
Iskandar dan Giant Cimanggis kota Depok pada departemen fruits and vegetables
yang menangani produk sayuran dan buah. Hipermarket Giant Margocity, Giant
Tolle Iskandar dan Giant Cimanggis kota Depok memiliki standar kegiatan
management yang sama karena berada dalam perusahaan yang sama yaitu
Hypermarket Giant. Hipermarket Giant merupakan salah satu nama group ritel
dari Hero group dengan nama PT. Hero Supermarket Tbk digedung Hero II jalan
Jendral Sudirman Gatot Subroto 177 A Jakarta. Hero group adalah jaringan toko
swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Hero group merupakan
suatu group ritel yang memiliki format sebagai berikut:
1) Supermarket dengan nama Hero
2) Hypermarket dengan nama Giant
3) Drug Store dengan nama Guardian
4) Convenience dengan nama Starmart dan Mitra
Hypermarket Giant Perusahaan ritel yang bergerak dalam bidang usaha
perdagangan eceran dan grosir, dengan mengoperasikan gerai swalayan.
Hypermarket Giant menyediakan berbagai jenis kebutuhan sehari-hari
perlengkapan rumah tangga, termasuk eletronik. Hipermarket Giant juga melayani
pembelian secara grosir. Hypermarket Giant Melakukan kegiatan operasional dari
30
pukul 09.00 pagi hingga 22.00 malam. Hypermarket Giant Margocity, Giant Tolle
Iskandar dan Giant Cimanggis memberikan harga yang standar pada produk-
produk yang dijualnya kepada masyarakat, namun juga memberikan pilihan dan
koleksi produk yang beranekaragam. Beberapa bentuk jaminan dan layanan
tambahan gratis diberikan oleh Hipermarket Giant untuk memuaskan pelanggan.
Hypermarket Giant menyediakan berbagai jenis kebutuhan sehari-hari
perlengkapan rumah tangga, salah satunya produk sayuran organik. Cabang
Hypermarket Giant yang memasarkan produk sayuran organik se-Jabodetabek
pada tahun 2013 yaitu :
Tabel 3. Gerai Hypermarket Giant yang Memasarkan Sayuran Organik No Gerai Hypermarket Giant di Jabodetabek 2013 1. Hypermarket Giant Villa mas melati 2. Hypermarket Giant Cimanggis 3. Hypermarket Giant Kalibata 4. Hypermarket Giant Plaza semanggi 5. Hypermarket Giant Poins lebak bulus 6. Hypermarket Giant Kreo Larangan Ciledug 7. Hypermarket Giant margocity Depok 8. Hipermarket Giant pamulang square 10. Hypermarket Giant Vila Melati Mas 11. Hypermarket Giant BSD City 12. Hypermarket Giant Paramount Serpong 13. Hypermarket Giant Alam Sutera 14. Hypermarket Giant Ujung menteng 15. Hypermarket Giant Tambun 16. Hypermarket Giant Pondok Gede 17. Hypermarket Giant Mega Bekasi 18. Hypermarket Giant Wisma Asri 19. Hypermarket Giant Cibubur Mitra 20. Hypermarket Giant Botani Square Bogor 21. Hypermarket Giant Taman Yasmin Bogor 22. Hypermarket Giant Cibinong Square 23. Hypermarket Giant Jati asih Bekasi 25 Hypermarket Giant Lindeteves 26. Hypermarket Giant Tolle Iskandar
Sumber : Data Hypermarket Giant 2013
31
4.2 Departemen Fruit and Vegetable di Hypermarket Giant
Departemen Fruit and vegetable merupakan bagian dari Divisi Fresh and
Frozen Hypermarket Giant yang khusus menangani dan mengelola seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan produk buah-buahan dan sayuran yang di jual
di Hypermarket Giant mulai dari pemesanan produk, penataan produk,
pengawasan produk, pengaturan produk dan seluruh kegiatan pemasaran produk
buah-buahan dan sayuran.
Departemen Fruit and vegetable dibawah pengawasan Manajer Divisi
Fresh and Frozen, Departemen Fruit and vegetable di kepalai oleh seorang
Departemen Head Fruit and vegetable yaitu kepala departemen yang bertugas
mengelola Departemen Fruit and vegetable. Terdapat dua orang supervisior di
Departemen Fruit and vegetable yang bertugas sebagai pembantu tugas kepala
departemen. staf di Departemen Fruit and vegetable terdiri dari dua staf yaitu,
yang pertama staf untuk mengelola produk buah-buahan dan kedua yaitu staf yang
mengelola produk sayur-sayuran. Struktur Organisasi Departemen Fruit and
vegetable Hypermarket Giant disajikan pada Gambar 2.
32
Gambar. 2. Struktur Organisasi Departemen Fruit and vegetable (Buah dan Sayur) Hypermarket Giant
STORE GENERAL MANAGER
( Manajer Toko)
MANAJER FRESH AND FROZEN
( Manajer Produk Segar & Dingin)
DEPARTEMEN HEAD FRUIT AND VEGETABLE
(Kepala Departemen Buah dan Sayur)
SUPERVISOR FRUIT AND VEGETABLE
(Pengawas Produk Buah dan Sayur)
STAFF VEGETABLE
(Staff Produk Sayur)
STAFF FRUIT
(Staff Produk Buah)
33
Departemen Fruit and Vegetable membutuhkan penanganan cepat dan
intensif. Hal ini disebabkan oleh produk yang tidak tahan lama atau mudah rusak
(perishable). Jenis produk yang dijual oleh Departemen Fruit and Vegetable
Giant disajikan pada Tabel 4.
Tabel.4. Produk Departemen Fruit and Vegetable Hypermarket Giant Depok No. Jenis Produk Asal Produk Kemasan Produk
1. Buah-buahan Buah local Buah impor
Curah, Steorofrom/wrapping, Jaring Buah dan Plastik bungkus ukuran 2kg
2. Sayur-sayuran Sayuran lokal Sayuran impor
Curah, Steorofrom/wrapping, Plastik bungkus ukuran 2kg, Jaring
3. Tanaman obat-obatan
Lokal Curah, Steorofrom/wrapping, Plastik kemasan
4. Bumbu masak Lokal Curah, Steorofrom/wrapping, Plastik ukuran ½ Kg
5. Tanaman Hias Lokal
Pot kecil, Pot sedang
Sumber : Hypermarket Giant Kota Desember Depok 2013
4.3 Produk Sayuran Organik di Hypermarket Giant
Sayuran Organik yang di tawarkan di Departemen Fruit and vegetable
Hypermarket Giant merupakan sayuran yang dijual dalam keadaan segar seperti
halnya produk buah-buahan. Produk sayuran organik dikemas dengan kemaan
khusus dari supplier merek masing-masing produk .Keanekaragaman produk
sayuran organik yang di tawarkan oleh Departemen Fruit and Vegetable
34
Hypermarket Giant disajik pada Tabel Sayuran Organik yang Dipasarkan
Hypermarket Giant Depok (Lampiran 12).
4.4 Alur Pemesanan Produk Sayuran Organik
Aktivitas pemesanan sayuran di Departemen Vegetable and Fruit
Hypermarket Giant mencakup kegiatan dimana setiap hari staff administrasi
mengecek sayuran yang sudah dipajang dengan membawa ordering book, jika
pesediaan produk sudah dalam posisi minimum maka akan dicatat dalam ordering
book bedasarkan nama barang nomer point log unit (PLU). Staf administrasi (SA)
akan membuat purchase order (PO) atas kebijakan dari manajer divisi fresh dan
kepala departemen Vegetable and Fruit Hipermarket Giant. PO yang telah diisi
daftar pesanan produk dicatat dalam estimasi order. Jenis purchase order (PO) di
Hipermarket Giant terbagi tiga tipe, yaitu:
1. Alur Proses Pemesanan Tipe A / DC Cibitung
Gambar 3. Alur Pemesanan Tipe A / DC Cibitung
Giant Input (min max)
Modem
Faktur/ Delevery Order
DC
Packing
Transportasi
35
a) Giant menginput pesanan dengan menggunakan metode min max. Min
mak merupakan sistem komputerisasi yang digunakan oleh Giant, dimana
sistem pemesanan yang tidak bisa memesan dibawah jumlah minimum
dan diatas jumlah maximum.
b) Data yang telah di input akan dikirim melalui modem.
c) DC Cibitung akan menerima modem tersebut dalam bentuk faktur atau
delivery order .
d) DC Cibitung secra otomatis akan menerima perintah untuk meakukan
packing dan tranportasi ke pihak Giant
2. Alur Proses Pemesanan Type B
Gambar 4. Alur Pemesanan Type B
a) Giant memesan melalui telepon ke MD (merchandise).
b) Mb memesan ke supplier.
c) Supplier mengirim barang ke Giant.
Giant MD Giant
( merchandise)
Supplier
Order Via Telepon
36
3. Alur Proses Pemesanan Type C
Gambar 5 . Alur pemesanan type C
a) Giant melakukan pemesanan / order via fax pada supplier
b) Supplier mengirim barang pada pihak Giant
4.5. Pengembangan Karyawan Hipermarket Giant
Status pegawai di Hipermarket Giant adalah karyawan tetap setelah
menjalani prevention atau pelatihan selama 3 bulan setelah diterima menjadi
pegawai. Pelatihan selama 3 bulan dilakukan untuk melihat kinerja karyawan
sebelum dijadikan pegawai tetap. Selama masa pelatihan karyawan dinilai dan
dipertimbangkan. Karyawan yang kinerjanya bagus maka akan diangkat sebagai
pegawai tetap sedangkan karyawan yang kinerjannya kurang bagus atau tidak
memenuhu kriteria akan dikeluarkan secara langsung.
Pelatihan yang diterapkan di Hipermarket Giant yaitu berupa training
pendidikan dasar kerja. Training tersebut adalah kegiatan pengenalan produk
buah-buahan dan sayuran. Karyawan akan mendapatkan materi tentang buah-
buahan dsan sayuran. Pelatihan diberikan pada karyawan baru agar karyawan siap
untuk memasuki dunia kerja dan faham dengan apa yana menjadi pekerjaanya.
Giant Supplier Order via Fax
37
Pengembangan yang diterapkan oleh Hypermarket Giant adalah Hero Carier
Development program, pengembangan tersebut berlaku untuk seluruh karyawan
yang berprestasi dilihan dari penilaian prestasi kerja yang dilakukan tiap tahun
oleh Hypermarket giant. Setiap karyawan Hipermarket Giant memiliki tanggung
jawab untuk menjaga kebersihan dengan baik agar terhhindar dari pencemaran
dan kontaminasi. Kententuan yang berlaku yang harus dilaksanakan antara lain:
1. Seragam dalam keadaan bersih
2. Harus memakai topi
3. Harus memakai apron yang bersih
4. Menggunakan ID card karyawan
5. Harus menggunakan sepatu hitam dan kaos kaki.
6. Rambut pendek dan telinga terlihat (bagi laki-laki)
7. Wajah bersih (dilarang memelihara kumis berlebihan, janggut dan
jambang)
8. Dilarang memelihara kuku dan pewarna kuku dan dilarang memakai
perhiasan
9. Memakai sarung tangan
38
BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Karakteristik Konsumen
5.1.1 Usia dan Jenis Kelamin
Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.
Responden adalah konsumen produk sayuran organik di Hypermerket Giant kota
untuk kebutuhan rumah tangga. Karakteristik responden dalam pembahasan ini
dibedakan menurut usia dan jenis kelamin penjelasan disajikan pada Tabel 5.
Tabel.5. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin No. Usia JenisKelamin Total
Pria Wanita 1. 17-25 tahun 3 5 8 2. 26-35 tahun 7 17 24 3. 36-45 tahun 6 15 22 4. 46-55 tahun 10 23 33 5. > 55 tahun 3 10 13
Total 29 71 100
Berdasarkan hasil penelitian kepada konsumen yang sedang berbelanja
sayuran organik di Hypermerket Giant Depok, diperoleh hasil bahwa usia
konsumen yang membeli sayuran organik adalah mayoritas berusia 46-55 tahun
yaitu sebanyak 33 orang. Kisaran usia tersebut merupakan termasuk dalam usia
lansia awal (Depkes 2013). Kisaran usia 46-55 tahun merupakan usia dimana
mulai melemahnya kondisi tubuh, sehingga harus lebih menjaga kesehatan
(Depkes 2013), salah satunya bisa dengan cara mengkonsumsi makanan yang
sehat seperi sayuran organik.
39
Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin memperlihatkan mayoritas
konsumen sayuran organik di Hypermarket Giant adalah wanita yaitu sebanyak
71 orang. Jumlah konsumen didominasi oleh wanita hal ini dikarenakan wanita
lebih cenderung senang pergi berbelanja dibanding kaum pria. Menurut hasil
wawancara dengan konsumen wanita, mayoritas mereka yang memberi keputusan
konsumsi dalam rumah tangga mereka. Responden memilih sayuran organik
untuk memberikan menu makanan yang sehat dan baik bagi keluarga mereka.
5.1.2 Tingkat Pendidikan Terakhir
Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap segmentasi pelanggan yang ada
Hypermarket Giant. Semakin tinggi tingkat pendidikan pelanggan dan
pengetahuan tentang kesehatan, maka cara berfikirnya akan lebih teliti dalam
memutuskan sesuatu termasuk dalam memutuskan pembelian. Hal ini juga
menjadi suatu parameter tambahan untuk mengetahui keamanan dan kelayakan
suatu makanan untuk dikonsumsi. Karakteristik konsumen Sayuran Organik
Hypermarket Giant kota depok berdasarkan tingkat pendidikan terakhir dapat
dilihat pada Gambar 6.
40
Gambar 6. Tngkat Pendidikan
Berdasarkan penelitian yang di sajikan pada Gambar 6 diperoleh hasil
bahwa mayoritas konsumen sayuran organik di Hypermarket Giant kota depok
mempunyai latar belakang tingkat pendidikan terakhir sarjana sebesar 57%.
Tingginya tingkat pendidikan konsumen sayuran organik membuat konsumen
lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
Salah satunya kualitas produk karena dengan tingkat pendidikaan yang tinggi
maka konsumen lebih selektif dalam memilih produk sayuran organik. Maka
pihak Hypermarket Giant hendaknya terus meningkatkan kualitas produk .
41
5.1.3 Pekerjaan Utama Karakteristik konsumen sayuran organik Hipermarket Giant kota Depok
berdasarkan pekerjaan utama disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Pekerjaan Utama Konsumen
Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada Gambar 7 Karakteristik
konsumen sayuran organik Hypermarket Giant kota Depok berdasarkan pekerjaan
utama di dominasi oleh ibu rumah tangga sebesar 26%, wiraswasta 23% dan
pegawai swasta sebesar 21%. Berdasarkan wavancara dengan responden ibu
rumah tangga mayoritas mereka memiliki pendapatan dari suami atau anak
mereka yang bekerja. Responden ibu rumah tangga memiliki waktu khusus untuk
berbelanja dan memilih menu masakan yang akan dimasak disamping
mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya.
42
5.1.4 Posisi dalam Keluarga Karakteristik konsumen sayuran organik Hypermarket Giant kota Depok
berdasarkan posisi dalam keluarga disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Posisi dalam Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian karakteristik konsumen sayuran organik
berdasarkan posisi dalam keluarga menunjukan konsumen yang datang untuk
berbelanja yaitu didominasi oleh posisi ibu sebesar 65%, hasil lainnya
menunjukan posisi sebagai ayah 21%, posisi anak 8% dan lainnya 6% yaitu terdiri
dari kakek, nenek dan paman.
Konsumen didominasi oleh ibu hal ini menunjukan bahwa peranan
seorang ibu sangat kuat dalam keputusan pembelian kebutuhan konsumsi dalam
rumah tangga, disamping didominasi oleh ibu rumah tangga konsumen sayuran
organik Hypermaket Giant juga terdiri dari wanita karier dan mereka tetap
meluangkan waktu mereka untuk berbelanja sayuran organik disela kesibukannya.
43
5.1.5 Pendapatan
Menurut friedman (2004) Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari
kerja atau usaha yang telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya
hidup seseorang. Orang atau keluarga yang mempunyai status ekonomi atau
pendapatan tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih
komsumtif karena mereka mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila
dibandingkan dengan keluarga yang kelas ekonominya kebawah. Karakteristik
konsumen sayuran organik Hypermarket Giant kota Depok berdasarkan
pendapatan perbulan dapat disajikan Gambar 9.
Gambar 9. Pendapatan Konsumen
44
Peneliti membagi tingkat pendapatan atas dasar pembagian status
ekonomi menurut Saraswati (2009) dimana tipe kelas bawah mempunyai
pendapatan < Rp. 1000.000,00 dan kelas atas mempunyai pendapatan > Rp.
5.000.000,00. Berdasarkan hasil penelitian konsumen sayuran organik di
Hypermarket Giant didominasi oleh konsumen dengan pendapatan Rp.
2.500.000,00 - 3.500.000,00 juta sebesar 29% dan pendapatan lebih dari Rp.
5.000.000,00 juta sebesar 28%. Konsumen sayuran organik Hypermarket Giant
adalah kalangan menengah keatas karena mayoritas memiliki pendapatan antara
Rp. 2000.000,00 juta dan > Rp. 5.000.000,00. Hal ini membenarkan pernyataann
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada Bab 1 Latar belakang
penelitian, dimana potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri masih
terbatas pada lapisan masyarakat tertentu yaitu dengan sasaran konsumen
menengah keatas.
5.1.6 Alat Transportasi
Berdasarkan hasil penelitian kepada konsumen sayuran organik di
Hypermerket Giant Depok, diperoleh hasil karakteristik konsumen berdasarkan
alat transportasi yang mereka gunakan sebesar 66% konsumen menggunakan
mobil pribadi sebagai alat transporasi mereka untuk berkunjung ke Hypermarket
Giant, seperti disajikan pada Gambar 10.
45
Gambar 10. Alat Transportasi
Menurut Max weber (beteille 1970) kelas sosial lebih ditekankan pada
gaya hidup atau pola konsumsi. Orang berkelas sosial atas biasanya mereka yang
mampu membeli rumah mewah, mobil, pakaian, dan peralatan. Hasil penelitian
menggambarkan mayoritas konsumen sayuran organik di Hypermarket Giant
menempati pada status sosial menengah keatas dimana mereka menggunakan
kendaraan mobil pribadi sebagai alat transportasi. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian pada karakteristk konsumen berdasarkan pendapatan bahwa mayoritas
konsumen berada pada tingkat sosial menengah keatas.
46
5.1.7 Kepentingan Mengkonsumsi Sayuran Organik Karakteristik konsumen berdasarkan pendapat mereka terhadap
pentingnya setiap orang untuk mengkonsumsi sayuran organik disajikan pada
Gambar 11.
Gambar 11. Kepentingan Mengkonsumsi Sayuran Organik
Hasil penelitian menunjukan konsumen sayuran oganik Hypermarket
Giant Depok mayoritas sebesar 64% berpendapat bahwa mengkonsumsi sayuran
organik bagi setiap orang itu sangat penting. Responden berpendapat saat mereka
memiliki kemampuan finansial mereka akan membeli makanan yang sehat untuk
diri sendri dan keluarganya, walau harga sayuran organik lebih mahal dari sayuran
pada umumnya, mereka berpendapat itu tidak masalah karena mengkonsumsi
organik sayuran merupakan usaha mereka untuk menunjang kesehatan dalam
jangka panjang.
47
5.1.8 Pemahaman Sayuran Organik
Menurut BPPP (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2005)
Sayuran organik dapat didefinisikan sayuran yang bebas dari unsur-unsur kimia
seperti pupuk buatan, pestisida, hormon dan obat-obatan kimia lainnya.
Karakteristik konsumen berdasarkan pemahaman mengenai pengertian sayuran
organik dapat disajikan pada Gambar 12.
Gambar 12. Pemahaman Sayuran Organik
Berdasarkan pemahaman mengenai pengertian sayuran organik, mayoritas
konsumen sayuran organik di Hypermarket Giant mengartikan sayuran organik
merupakan sayuran bebas bahan kimia dan pestisida dengan hasil persentasi
sebesar 79%. Mereka mendapatkan pemahaman tersebut dari berbagai media
informasi seperti membaca buku tentang kesehatan, acara televisi , media internet
48
dan informasi dari sahabat atau keluarga terdekat. Mereka beranggapan sayuran
dengan tanpa bahan kimia dan pestisida akan menunjang kesehatan mereka dan
mengurangi kecenderungan terkena penyakit akibat mengkonsumsi sayuran yang
mengandung bahan kimia.
5.1.9 Pertimbangan Awal Membeli Sayuran di Hypermaket Giant
Konsumen berdasarkan pertimbangan awal ketika membeli sayuran
organik di Hypermaket Giant dapat disajikan pada Gambar 13.
Gambar 13. Pertimbangan Awal Membeli
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan mayoritas konsumen sebesar 58%,
memiliki pertimbangan awal saat akan membeli sayuran organik di Hypermarket
Giant adalah sayuran yang di jual oleh Hypermarket Giant cukup baik dan
terjamin dari segi kualitas dan keasliannya. Responden berpendapat sayuran
organik yang dijual di Hypermarket sudah pasti terjamin kualitas dan keasliannya,
49
karena setiap produk sayuran yang masuk dan diperjual belikan di ritel modern
sebesar Giant akan melalui proses penyortiran dan standar operasional dari
management Hypermarket Giant. Ini bisa jadi bahan acuan pihak Hypermarket
Giant untuk meningkatkan kualitas produk sayuran organik yang dijual karena
sudah memiliki kepercayaan dari konsumen.
5.1.10 Pengenalan Hypermarket Giant
Berdasarkan hasil penelitian kepada konsumen yang sedang berbelanja
sayuran organik di Hypermerket Giant Depok, diperoleh hasil bahwa informasi
dari keluarga memiliki persentase terbesar yaitu sebanyak 37% dan informasi
dari teman sebesar 26%, seperti disajikan pada Gambar 14.
Gambar 14. Pengenalan Hypermaket Giant
50
Pengunjung akan berusaha menilai jasa penjualan dan keseluruhan
mengenai produk dan jasa yang diterima berdasarkan pengalaman masa lalu,
pembicaraan dari mulut kemulut, dan bentuk promosi dari perusahaan. Jika
pengunjung merasa jasa dan produk yang ditawarkan memuaskan, maka
pengunjung akan datang lagi untuk berbelanja di Hypermarket Giant. Berdasarkan
informasi dari responden yang peneliti dapatkan, konsumen berbelanja di
Hypermarket Giant mayoritas atas ajakan keluarga atau teman terdekat yang
pernah berbelanja di Hypermarket Giant dan karena alasan lain seperti lokasi yang
dekat dengan tempat tinggal dan kelengkapan produk yang dijual .
5.1.11 Alasan Konsumsi Sayuran Organik
Berdasarkan hasil penelitian kepada konsumen sayuran organik di
Hypermerket Giant Depok, diperoleh hasil bahwa alasan mereka mengkonsumsi
sayuran organik yaitu untuk memulai gaya hidup sehat dengan persentase sebesar
50% dan sebagai kandungan gizi yang lebih baik sebesar 45% seperti disajikan
pada Gambar 15.
51
Gambar.15. Alasan Mengkonsumsi Sayuran Organik
Sayuran organik merupakan sayuran yang bebas dari bahan kimia dan
pestisida sehingga sangat sehat dan aman untuk dikonsumsi oleh setiap orang.
Sayuran organik memiliki nilai lebih dari sayuran pada umumnya, sayuran
organik mengandung gizi yang lebih dari sayuran non organik karena tidak
mengandung bahan kimia dan pestisida buatan yang dapat merusak kesehatan
tubuh dan memicu timbulnya penyakit kronis. Konsumen sayuran organik adalah
orang-orang yang sangat peduli terhadap kesehatan, menkonsumsi makanan yang
sehat merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam hidupnya.
52
5.1.12 Atribut Sayuran Organik yang Paling di Sukai
Karakteristik konsumen berdasarkan atribut sayuran organik yang paling
mereka sukai saat berbelanja sayuran organik di Hypermarket Giant disajikan
pada Gambar 16.
Gambar 16. Atribut Sayuran Organik yang Paling di Sukai
Berdasarkan Gambar 16 konsumen dominan menyukai atribut kandungan
gizi yaitu sebesar 37.% dan 23% menyukai atribut produk seperti kesegaran.
Atribut produk kesegaran,warna, kebersihan, ukuran. Kandungan gizi yang
terdapat pada sayuran organik dibutuhkan untuk memenuhi gizi untuk menunjang
kesehatan, mayoritas konsumen membeli sayuran sesuai dengan apa yang mereka
butuhkan, salah satunya responden membeli kentang organik sebagai pengganti
nasi karena kentang memiliki gizi yang lebih baik dan memiliki karbohidrat yang
hampir setara dengan nasi. Hasil penelitian juga menunjukan mayoritas konsumen
53
menykai kesegaran dan kebersihan produk sayuran organik yag di jual, ini dapat
menjadi acuan bagi Hypermarket Giant untuk meningkatkan kualitas atribut
produk yang dijual.
5.1.13 Sayuran Organik yang Sering di Konsumsi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap konsumen yang membeli sayuran
organik di Hypermarket Giant didapat persentase terbesar sebanyak 22% yaitu
konsumen lebih sering membeli sayuran wortel dibanding sayuran yang lainnya.
Persentase terbesar kedua sebesar 15% yaitu konsumen sering membeli sayur
bayam. Karakteristik konsumen berdasarkan sayuran organik yang paling sering
dikonsumsi disajikan pada Gambar 17.
Gambar 17. Sayuran Organik yang Sering di Konsumsi
54
Sayuran wortel merupakan sayuran kaya akan vitamin A yang baik bagi
kesehatan tubuh, konsumen memilih wortel untuk membuat salad, tambahan
bubur bayi , maupun untuk di buat minuman jus. Sayur bayam merupakan sayuran
favorit lain yang sering dibeli konsumen, mereka membeli bayam untuk
memenuhi kebutuhan gizi, karena bayam kaya akan zat besi untuk penambah
darah dan vitamin lainnya .
5.1.14 Pengeluaran Karakteristik konsumen berdasarkan pengeluaran perbulan untuk
pembelian sayuran organik bisa disajikan pada Gambar 18.
Gambar 18. Pengeluaran Perbulan untuk Pembelian sayuran Organik
55
Berdasarkan hasil penelitian pada konsumen sayuran organik
Hypermerket Giant didapat persentase terbesar yaitu 45% dimana konsumen
memiliki pengeluaran perbulan Rp. 100.000,00 - 200.000,00 untuk pembelian
sayuran organik. Persentase terbesar kedua yaitu 23% dimana responden memiliki
pengeluaran sekitar Rp. 200.000,00 – 300.000,00 untuk pembelian sayuran
organik perbulannya.
5.2 Hasil Analisis Segmentasi Pasar Konsumen Sayuran Organik Hypermarket Giant Kota Depok
Setelah mengetahui karakteristik responden sayuran organik berdasarkan
variabel demografi dan perilaku, selanjutnya dilakukan analisis klaster untuk
ditinjau dari tiga variabel yaitu demografi, behavioral (Perilaku) dan gaya hidup
AIO (Activities, Interest, Opinion) menggunakan analisis klaster metode non-
hierarchical cluster (K-Means).
5. 2.1 Interpretasi Nilai Signifikan
Analisis klaster non-hierarchical cluster (K-Means) diawali dari tabel
ANOVA untuk mengetahui variabel mana yang signifikan dan tidak signifikan
untuk disertakan dalam pembahasan selanjutnya. Menurut Singgih Santoso (2005)
pedoman melakukan analisis pada Signifikan, adalah sebagai berikut:
1. Melihat nilai signifikan dengan cara :
a) angka Signifikan > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang berarti antara
klaster yang berhubungan dengan variabel.
b) Jika angka Signifikan < 0,05 maka ada perbedaanya yang berarti berarti
antara klaster yang berhubungan dengan variabel tersebut.
56
2. Melihat jumlah anggota pada setiap klaster atau Number of Cases in each
Cluster. Pemecahan yang menghasilkan klaster dengan 1 objek atau
Konsumen dikatakan tidak berguna. Oleh karena itu pada pembagian
responden kedalam suatu jumlah klaster bila ada satu kelompok yang
hanya memiliki anggota kurang dari 5 responden maka jumlah klaster
tersebut tidak dipilih peneliti karena di khawatirkan kelompok tersebut
kurang relevan untuk mewakili hasil penelitian.
3. Proses terakhir, pembagian klaster dapat dilihat dari tabel pusat klaster
akhir atau Final Cluster Centers. Saat klaster sudah terbentuk, ciri-ciri
responden yang homogen di dalam satu klaster dapat di tentukan dengan
melihat nilai yang paling dominan di antara klaster yang terbentuk. Bila
suatu jumlah klaster sudah terbentuk, meskipun jumlah signifikan pada
semua atribut sudah relevan dan jumlah responden yang terkumpul pada
satu klaster sudah sesuai namun bila salah satu klaster tidak memiliki nilai
yang dominan pada hampir atau seluruh variabel maka klaster tersebut
belum bisa mewakili ciri khas yang menonjol antar klaster.
Analisis klaster yang digunakan adalah non-hierarchical cluster (K-
Means). Berdasarkan penggunaan analisis non-hierarchical cluster (K-Means)
peneliti harus menentukan jumlah klaster yang akan dibuat sebelum data diolah.
Peneliti telah mencoba mengelompokan jumlah klaster kedalam beberapa
kelompok. Berdasarkan dari hasil pengelompokan 5 klaster didapat 26 variabel
yang tidak Signifikan dari 33 variabel, dan pada klaster 1 terdapat jumlah anggota
57
klater yang hanya terdiri dari 2 responden saja ( Lampiran 3). Berdasarkan dari
hasil pengelompokan 3 klaster (Lampiran 4) dan 2 klaster klaster (Lampiran 5)
didapat 32 variabel yang tidak signifikan dari 33 variabel.
5. 2.2 Analisis Klaster Konsumen Sayuran Organik
Berdasarkan dari hasil yang diperoleh, pengelompokan yang optimal
didapatkan dengan 4 klaster yang sesuai berdasarkan pedoman melakukan analisis
pada signifikan. Berdasarkan Tabel ANOVA (Lampiran 6) hanya terdapat 12 nilai
variabel yang memiliki nilai signifikasi > 0,05 dari 33 jumlah variabel, artinya 21
variabel lain signifikan yang memiliki perbedaan yang berarti antar klaster yang
terbentuk yang berhubungan dengan variabel tersebut.
Setiap klaster yang terbentuk memiliki jumlah anggota responden lebih
dari 5 orang responden dan setiap kluster yang terbentuk memiliki nilai yang
dominan pada hampir seluruh variabel, maka klaster tersebut bisa mewakili ciri
khas yang menonjol diantara klaster yang terbentuk. Jumlah klaster yang
terbentuk terdiri dari klaster 1 (beranggotakan 22 responden), klaster 2
(beranggotakan 23 responden), klaster 3 (beranggotakan 24 responden) dan klaster
4 (beranggotakan 31 responden) (Lampiran 7). Peneliti memberi nama tiap klaster
dengan nama, Klaster Organik A (KOA), Klaster Organik B (KOB), Klaster
Organik C (KOC) dan Klaster Organik D (KOD). Nama klaster ini diambil
berdasarkan responden yang diteliti yaitu konsumen sayuran organik. Pada Tabel
final cluster centers (Lampiran 7) diketahui bahwa keempat klaster masing-
masing memiliki atribut-atribut yang merepresentasikan karakteristik menonjol
58
yang homogen dalam satuk klaster. Ini membuktikan bahwa pengelompokan ke
dalam empat cluster sudah optimal.
1. Klaster Organik A (KOA)
Klaster 1 yaitu Klaster Organik A KOA terdiri dari 22 responden, hasil
segmentasi KOA berdasarkan variabel demografi, perilaku dan psikografi di
sajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Segmentasi Klaster Organik A (KOA) No. Variabel Segmen yang Terbentuk 1. Demografi Usia usia 25 – 35 tahun
Berjenis kelamin wanita Pendidikan terakhir Sarjana/S1 pegawai swasta Pendapatan Rp. 2.5.000,00 –
3.500.000,00 perbulan Transpotasi sepeda motor
2. Perilaku Konsumsi sayuran organik penting Mementingkan harga terjangkau Gaya hidup sehat Menyukai kesegaran dan kebersihan
produk Sering membeli bayam organik Pengeluaran pembelian sayuran organik
perbulan Rp. 200.000,00 – Rp. 300.000,00
3. Psikografi Mengkonsumsi sayuran setiap hari Mengajak rekan/keluarga
mengkonsumsi sayuran organik Tertarik membeli jika ada promo
sayuran organik Menyukai berbelanja di mall Memiliki kegiatan olah raga rutin Menyukai design toko yang menarik Citra Hypermarket Giant baik
59
Bedasarkan Tabel 6 segmentasi KOA dominan berusia 25 – 35 tahun
dimana usia tersebut menurut departemen ketenagakerjaan merupakan usia
dewasa sehingga mempunyai kemampuan dalam pengambilan keputusan
untuk melakukan pembelian. KOA mayoritas berjenis kelamin wanita dengan
pendidikan terakhir Sarjana/S1 dan mayoritas memiliki profesi sebagai
pegawai swasta, yang mayoritas bekerja di kantor perusahaan swasta dan bank
swasta. posisi dalam keluarga mayoritas sebagai ibu dengan pendapatan
perbulan dari hasil bekerja berkisar Rp. 2.500.000,00 – 3.500.000,00 juta.
Mayoritas dari KOA menggunakan sepeda motor sebagai alat transpotasi
menuju Hipermarket Giant Kota Depok.
Menurut responden KOA setiap orang penting untuk mengkonsumsi
sayuran organik dan mereka berpendapat bahwa sayuran organik adalah
sayuran yang bebas dari pupuk kimia dan pestisida buatan. Pertimbangan
KOA untuk membeli sayuran organik di Hipermarket Giant dengan alasan
harga produk sayuran organik yang ditawarkan Hipermarket Giant terjangkau
dan sesuai dengan kualitas produk sayuran organik yang dijual. Mayoritas dari
mereka mengenal Hipermarket Giant berdasarkan informasi dan rekomendasi
dari teman mereka yang pernah berbelanja di Hypermarket Giant. Alasan
utama KOA tertarik untuk mengkonsumsi sayuran organik yaitu sebagai gaya
hidup sehat. Atribut utama yang KOA pertimbangkan saat membeli sayuran
organik di Hipermarket Giant adalah kesegaan dan kebersihan produk organik
yang dijual. Mayoritas dari KOA lebih sering mengkonsumsi bayam organik
60
dibandingkan sayuran lainnya. Pengeluaran KOA untuk membeli sayuran
organik berkisar Rp. 200.000,00 sampai Rp. 300.000,00 setiap bulannya.
Berdasarkan karakteristik dominan yang dimiliki, KOA adalah
kelompok yang hampir setiap hari mengkonsumsi sayuran sebagai menu
makanan dan sebagai penunjang kesehatan, karena sayuran organik menurut
KOA memiliki asupan gizi yang baik bagi kesehatan tubuh mereka. KOA
mengajak teman atau kerabat mereka untuk mengkonsumsi sayuran organik,
apabila ada promo khusus sayuran organik KOA akan tertarik untuk
membelinya. KOA merupakan kelompok yang sering berbelanja di mall atau
Hypermarket dan memiliki kegiatan olahraga bersama teman-teman atau
kerabat mereka seperti olahraga lari pagi dan senam pagi diakhir pekan.
KOA adalah kelompok yang menyukai design toko yang menarik saat
berbelanja dan menyukai pemajangan produk sayuran organik yang rapi dan
atribut produk yang bersih, segar dan menarik. KOA kelompok yang
mendukung gaya hidup dan mereka mulai mengurangi mengkonsumsi
makanan siap saji karena tidak baik untuk kesehatan. KOA menilai
Hipermarket Giant sudah baik dari segi kebersihan dan kenyamanan toko,
kesegaran dan kebersihan produk sayuran organik yang dijual serta kerapihan
dan kebersihan karyawan. Dominan dari KOA menilai sayuran organik yang
dijual oleh Hipermarket Giant sudah lengkap karena memenuhi apa yang
mereka butuhkan dan harga yang ditawarkan sudah cukup sesuai dengan
produk yang ditawarkan. Pelayanan yang diberikan Hypermarket Giant sudah
baik sehingga citra Hypermarket Giant baik dimata mereka .
61
2. Klaster Organik B (KOB)
KOB terdiri dari 23 responden, KOB memiliki alasan membeli sayuran
organik di Hypermarket Giant karena jaminan keaslian produknya. Lebih
jelasnya di sajikan pada Tabel 7.
Tabel. 7. Segmentasi Klaster Organik B (KOB) No. Variabel Segmen yang Terbentuk 1. Demografi Usia usia 46 – 55 tahun
Berjenis kelamin Pria Pendidikan terakhir Sarjana/S1 wiraswasta Pendapatan > Rp.5.000.000,00 perbulan Transpotasi mobil pribadi
2. Perilaku Konsumsi sayuran organik sangat penting
Mementingkan jaminan keaslian produk Gaya hidup sehat Sering membeli selada organik Pengeluaran pembelian sayuran organik
perbulan > Rp. 300.000,00 3. Psikografi Mengkonsumsi sayuran setiap hari
Mengajak rekan/keluarga mengkonsumsi sayuran organik
Tertarik membeli jika ada promo sayuran organik
Menyukai berbelanja di mall Kurang menyukai makanan siap saji Memiliki kegiatan olah raga rutin Menyukai design toko yang rapi dan
menarik Citra Hypermarket Giant sangat baik
Berdasarkan Tabel 21 segmentasi KOB terdiri dari 23 orang dengan
mayoritas berjenis kelamin pria, dominan berusia antara 46-55 tahun dimana
usia tersebut merupakan usia lansia. Menurut Departemen Kesehatan usia
lansia merupakan usia yang rentan terhadap gangguan penyakit kronis karena
kondisi tubuh yang mulai melemah dan membutuhkan asupan gizi yang lebih
62
baik, salah satunya bisa dari mengkonsumsi sayuran organik. Mayoritas
pendidikan terakhir mereka Sarjana/S1. Mayoritas dari mereka mempunyai
pekerjaan sebagai wiraswasta yaitu pengusaha, bisnis properti, memiliki toko,
mengelola kontrakan atau ruko yang disewakan dengan pendapatan lebih dari
Rp. 5000.000,00 perbulannya dan mereka dominan mempunyai posisi sebagai
ayah dalam keluarga mereka. Mayoritas dari KOB mengunakan mobil pribadi
sebagai sarana transportasi ke Hypermarket Giant.
KOB mempunyai pendapat mengkonsumsi sayuran organik bagi setiap
orang adalah sangat penting. Menurut KOB sayuran organik adalah sayuran
yang bebas dari pupuk kimia dan pestisida buatan, itulah yang membedakan
sayuran organik dengan sayuran pada umumnya. KOB mempunyai pendapat
sayuran organik yang di jual di Hypermarket Giant kualitasnya baik dan
terjamin sehingga alasan itulah yang menjadi pertimbangan awal saat
membeli sayuran organik di Hipermarket Giant. Mayoritas dari KOB
mengetahui Hipermarket Giant dari informasi keluarga mereka dan atas
rekomendasi teman terdekat mereka.
KOB menjadikan gaya hidup sehat sebagai alasan utama mereka
mengkonsumsi sayuran organik dan jaminan keaslian produk merupakan
atribut utama yang mereka pertimbangkan saat akan membeli sayuran organik
di Hypermarket giant. Sayuran yang sering dikonsumsi kelompok ini adalah
selada organik. KOB mempunyai pengeluaran lebih dari Rp. 300.000,00
untuk pembelian sayuran organik setiap bulannya.
63
KOB mengkonsumsi sayuran sebagai penunjang kesehatan, maka dari
itu mereka mengkonsumsi sayuran setiap hari. KOB selalu mengajak teman
atau kerabat untuk mengkonsumsi sayuran organik. KOB akan tertarik unrtuk
membeli sayuran organik apabila ada promo khusus sayuran organik .
Mayoritas dari KOB adalah pribadi yang suka berbelanja di Mall atau
Hypermarket dengan alasan lebih nyaman dan aman. Dominan dari KOB
mempunyai kegiatan rutin olah raga bersama teman dan keluarga setiap
minggunya seperti golf, badminton, gym dan lari pagi.
KOB sangat tertarik dengan design toko yang menarik saat berbelanja
dan sangat tertarik dengan pemajangan display produk yang rapi dan menarik.
KOB menilai sayuran organik yang dijual di Hypermarket Giant dalam
keadaan segar dan bersih. KOB ini sangat mendukung gaya hidup sehat dan
mereka tidak mengkonsumsi makanan siap saji dengan alasan tidak baik bagi
kesehatan. KOB mayoritas berpendapat bahwa Hypermarket sudah sangat
baik dari kebersihan dan kenyamanan tempat, serta kerapihan dan kebersihan
karyawannya. Menurut mayoritas KOB sayuran organik yang dijual di
Hypermarket giant sudah sangat lengkap dan beragam, sesuai dengan
kebutuhan mereka dan harganya sangat sesuai dengan produk yang
ditawarkan. Menurut mayoritas responden KOB pelayanan yang diberikan
Hypermarket Giant sudah sangat baik, Hypermarket Giant mempunyai citra
yang sangat baik dimata mereka.
64
3. Klaster Organik C (KOC)
KOC terdiri dari 24 responden, KOC mengkonsumsi sayuran organik
untuk mendapatkan kandungan gizi yang lebih baik di usia lansia. Lebih
jelasnya di sajikan pada Tabel 8 .
Tabel. 8. Segmentasi Klaster Organik C (KOC) No. Variabel Segmen yang Terbentuk 1. Demografi Usia usia 46 – 55 tahun
Berjenis kelamin wanita Pendidikan terakhir Sarjana/S1 IRT Pendapatan > Rp3.5.000,00 -
5.000.000,00 perbulan Transpotasi mobil pribadi
2. Perilaku Konsumsi sayuran organik sangat penting
Mementingkan jaminan keaslian produk Gaya hidup sehat Sering membeli kentang organik Pengeluaran pembelian sayuran organik
perbulan > Rp. 2.00.000,00 - 300.000,00 3. Psikografi Mengkonsumsi sayuran setiap hari
Mengajak rekan/keluarga mengkonsumsi sayuran organik
Tertarik membeli jika ada promo sayuran organik
Menyukai berbelanja di mall Memiliki kegiatan olah raga rutin Menyukai design toko yang rapi dan
menarik Citra Hypermarket Giant baik
Segmentasi KOC terdiri dari 24 orang dominan berjenis kelamin
wanita dengan mayoritas usia lansia antara 46-55 tahun. Pendidkan terakhir
KOA mayoritas S1/Sarjana. KOA mayoritas berprofesi sebagai ibu rumah
tangga yang lebih banyak menghabiskan waktu dirumah dan mengurus urusan
rumah tangga seperti berbelanja sayuran dan memasak dan posisi mereka
65
dalam keluarga sebagai ibu. Pendapatan mereka berkisar Rp. 3.500.000,00
juta sampai Rp. 5.000.000,00 perbulannya, mereka mendapat pendapatan
perbulan dari suami atau anak mereka yang sudah bekerja. Mayoritas dari
KOC menggunakan mobil pribadi sebagai alat transportasi menuju
Hypermarket Giant.
KOC berpendapat mengkonsumsi sayuran organik sangat penting bagi
setiap orang, apalagi mereka memiliki usia yang rentan terkena penyakit
sehingga mereka sangat menjaga kesehatan mulai dari mengkonsumsi
makanan yang sehat. Menurut KOC sayuran organik merupakan sayuran yang
bebas dari pestisida dan pupuk kimia sehingga aman dikonsumsi.
Pertimbangan utama KOC membeli sayuran organik di Hypermarket Giant
karena menurut mereka sayuran organik yang dijual Hypermarket Giant cukup
baik dan terjamin kualitas dan keasliannya. KOC ini mengenal Hypermarket
Giant mayoritas dari media koran yang mengiklankan Hypermarket Giant.
Alasan utama KOC mengkonsumsi sayuran organik adalah sebagai
gaya hidup sehat, hal yang dipertimbangkan oleh mereka saat membeli
sayuran organik di Hypermarket Giant adalah jaminan keaslian produk
sayuran organik yang dijual. Sayuran yang sering mereka konsumsi adalah
kentang organik, mereka mengkonsumsi kentang sebagai pengganti nasi
karena mereka mengurangi mengkonsumsi nasi dengan alasan kesehatan.
KOC memiliki pengeluaran berkisar Rp.200.000- Rp.300.000 perbulan untuk
pembelian sayuran organik.
66
KOC adalah kelompok yang sangat memperhatiakan kesehatan,
mereka mengkonsumsi sayuran organik untuk memenuhi gizi yang baik bagi
kesehatan tubuh mereka, mereka setiap hari mengkonsumsi sayuran sebagai
menu makanan dirumah bagi keluarga. KOC sering menyarankan teman atau
kerabat untuk mengkonsumsi sayuran organik dan mereka akan membeli
sayuran organik bila ada promo khusus sayuran organik di Hypermarket
Giant. KOC mengaku lebih senang berbelanja di Mall atau Hypermarket
karena lebih aman dan nyaman. KOC mayoritas memiliki kegiatan olahraga
bersama teman atau keluarga setiap minggunya seperti olahraga senam.
KOC adalah kelompok yang menyukai design toko yang menarik saat
berbelanja dan tertarik dengan pemajangan display produk sayuran yang rapi.
KOC menyukai kesegaran, kebersihan dan kemasan produk sayuran yang
menarik. KOC mendukung gerakan gaya hidup sehat dan mereka sudah
mengurangi konsumsi makanan siap saji yang kurang baik bagi kesehatan.
KOC berpendapat kebersihan dan kenyamanan Hypermarket Giant serta
kebersihan dan kesegaran produk sayuran organik yang dijual Hypermarket
Giant sudah baik. KOC juga berpendapat bahwa kebersihan dan kerapihan
karyawan Hypermarket Giant sudah baik. KOC ini mayoritas menilai produk
sayuran organik yang dijual di Hypermarket Giant sudah lengkap dan beragam
sesuai dengan kebutuhan mereka dan harganya sesuai dengan kualitas produk
sayuran organik yang ditawarkan. KOC juga menilai pelayanan di
Hypermarket Giant sudah cukup baik sehingga citra Hypermarket Giant baik
dimata mereka.
67
4. Klaster Organik D (KOD)
KOC terdiri dari 31 responden, KOD membeli sayuran organik di
Hypermarket Giant karena harga yang ditawarkan terjangkau oleh mereka.
Lebih jelasnya di sajikan pada Tabel 9.
Tabel. 9. Segmentasi Klaster Organik D (KOD) No. Variabel Segmen yang Terbentuk 1. Demografi Usia usia 36 – 45 tahun
Berjenis kelamin wanita PNS Pendidikan terakhir Diploma/D3 Pendapatan > Rp 2.500.000,00 –
3.500.000,00 perbulan Transpotasi mobil pribadi
2. Perilaku Konsumsi sayuran organik sangat penting
Mementingkan harga produk Kandungan gizi Sering membeli wortel organik Pengeluaran pembelian sayuran organik
perbulan > Rp. 1.00.000,00 - 200.000,00 3. Psikografi Mengkonsumsi sayuran setiap hari
Mengajak rekan/keluarga mengkonsumsi sayuran organik
Tertarik membeli jika ada promo sayuran organik
Menyukai berbelanja di mall Memiliki kegiatan olah raga rutin Menyukai design toko yang rapi dan
menarik Citra Hypermarket Giant baik
KOD terdiri dari 31 orang segmentasi yang terbentuk dominan berjenis
kelamin wanita dengan mayoritas usia antara 36-45 tahun dimana kisaran usia
tersebut menurut Departemen Kesehatan merupakan tahap usia dewasa
mereka dapat menentukan apa yang baik untuk dikonsumsi bagi kesehatan
68
tubuhnya. Pendidkan terakhir klaster 3 mayoritas Diploma/D3. Klaster 3
mayoritas berprofesi sebagai pegawai negeri yang bekerja pada instansi milik
negara seperti seperti guru sekolah negeri, pegawai balai kota, dan pegawai di
departemen milik negara seperti departemen pendidikan dan pertanian. dan
posisi mereka dalam keluarga sebagai ibu. Pendapatan mereka sebagai PNS
berkisar Rp.2.500.000,00 - 3.500.000,00 juta perbulannya. Mayoritas dari
mereka menggunakan mobil pribadi sebagai alat transportasi menuju
Hypermarket Giant.
KOD berpendapat mengkonsumsi sayuran organik sangat penting bagi
setiap orang. Menurut KOD sayuran organik merupakan sayuran yang bebas
dari pestisida dan pupuk kimia sehingga aman dikonsumsi. Pertimbangan
utama KOD membeli sayuran organik di Hypermarket Giant karena menurut
mereka harga sayuran organik yang dijual Hypermarket Giant terjangkau oleh
mereka . KOD mengenal Hypermarket Giant mayoritas dari keluarga mereka
yang sering berbelanja di Hypermarket Giant. Alasan utama KOD
mengkonsumsi sayuran organik adalah untuk kandungan gizi yang lebih baik,
hal yang dipertimbangkan oleh mereka saat membeli sayuran organik di
Hypermarket Giant adalah kandungan gizi yang terdapat pada sayuran
organik. Sayuran yang sering KOD konsumsi adalah wortel organik. KOD ini
memiliki pengeluaran berkisar Rp. 100.000,00 sampai Rp. 200.000,00
perbulan untuk pembelian sayuran organik.
69
KOD adalah kelompok yang sangat memperhatiakan kesehatan,
mereka mengkonsumsi sayuran setiap hari sebagai menu makanan dirumah
bagi keluarga. KOD sering menyarankan teman atau kerabat untuk
mengkonsumsi sayuran organik dan mereka akan membeli sayuran organik
bila ada promo khusus sayuran organik di Hypermarket Giant. KOD mengaku
lebih senang berbelanja di Mall atau Hypermarket karena lebih aman dan
nyaman. KOD mayoritas memiliki kegiatan olahraga bersama teman atau
keluarga setiap minggunya seperti olahraga lari pagi bersama keluarga diakhir
pekan dan senam bersama rekan kerja.
KOD adalah kelompok yang sangat menyukai design toko yang
menarik saat berbelanja dan tertarik dengan pemajangan display produk
sayuran yang rapi. KOD sangat menyukai kesegaran, kebersihan dan kemasan
produk sayuran yang menarik. KOD mendukung gerakan gaya hidup sehat
dan mereka mengurangi konsumsi makanan siap saji yang kurang baik bagi
kesehatan. KOD berpendapat kebersihan dan kenyamanan Hypermarket Giant
serta kebersihan dan kesegaran produk sayuran organik yang dijual
Hypermarket Giant sudah cukup baik. KOD juga berpendapat bahwa
kebersihan dan kerapihan karyawan Hypermarket Giant sudah baik. KOD
mayoritas menilai produk sayuran organik yang dijual di Hypermarket Giant
sudah lengkap dan beragam sesuai dengan kebutuhan mereka dan harganya
terjangkau. Mereka juga menilai pelayanan di Hypermarket Giant sudah baik
sehingga citra Hypermarket Giant baik dimata mereka.
70
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Karaktreristik Konsumen
Usia konsumen sayuran organik di Hypermarket Giant didominasi oleh
usia 46-55 tahun dengan jenis kelamin mayoritas wanita sebanyak 71 orang
dan latar pendidikan terakhir mereka sarjana (S1). Pekerjaan konsumen
didominasi oleh ibu rumah tangga, posisi mereka dalam keluarga sebagai
seorang ibu dan didominasi oleh konsumen dengan pendapatan berkisar Rp.
2.500.000,00 – 3.500.000,00 perbulannya. Mayoritas menggunakan mobil
pribadi sebagai alat transportasi.
2. Segmentasi yang Terbentuk
Segmentasi pasar konsumen sayuran organik Hypermarket Giant Kota
Depok yang dianalisis dengan menggunakan metode Non-Hierarchical
Method (K-Mean Cluster) terbagi menjadi 4 segmen:
a. Segmen 1 (KOA) terdiri dari 22 responden dengan tingkat sosial
menengah keatas dengan mayoritas usia dewasa 17-25 tahun berjenis
kelamin wanita, pendidikan terakhir D3/Diploma dominan berprofesi
sebagai pegawai swasta. Posisi dalam keluarga mayoritas sebagai ibu
dengan pendapatan Rp. 2.500.000,00 - 3.500.000,00. Pengeluaran
perbulan untuk pembelian sayuran organik berkisar Rp. 100.000,00 – Rp.
71
200.000,00 KOA merupakan konsumen yang mementingkan harga,
kesegaran dan kebersihan sayuran organik yang dijual di Hypermarket
Giant
b. Segmen 2 (KOB) terdiri dari 23 orang dengan tingkat sosial kalangan
atas. Mayoritas berjenis kelamin pria berusia antara 46-55 tahun dengan
pendidikan terakhir S1. Mayoritas dari KOB mempunyai pekerjaan
sebagai wiraswasta dengan pendapatan lebih dari Rp. 5.000.000,00.
Pengeluaran perbulan untuk pembelian sayuran organik lebih dari Rp.
300.000,00 KOB konsumen yang mementingkan kualitas produk dan
keaslian sayuran organik yang ditawarkan di Hypermarket Giant . Mereka
menyukai atribut jaminan keaslian produk.
c. Segmen 3 (KOB) terdiri dari 24 dengan status sosial menegah keatas,
dominan berjenis kelamin wanita dengan usia 46-55 tahun , pendidkan
terakhir mayoritas sarjana (S1). Profesi KOB mayoritas ibu rumah tangga
dengan pendapatan berkisar Rp. 3.500.000,00 – 5000.000,00 perbulan.
Pengeluaran perbulan untuk pembelian sayuran organik berkisar Rp.
200.000,00 – Rp. 300.000,00 KOB konsumen yang mementingkan
kualitas sayuran organik yang ditawarkan oleh Hypermarket Giant.
Mereka menyukai atribut jaminan keaslian produk.
d. Segmen 4 (KOD) terdiri dari 31 orang dengan status sosial menengah
keatas, dominan berjenis kelamin wanita dengan usia 36-45 tahun,
pendidkan terakhir mayoritas diploma (D3). Profesi KOB mayoritas
pegawai negeri sipil dengan pendapatan berkisar Rp. 2.500.000,00 -
72
3.500.000,00 perbulan. Pengeluaran perbulan untuk pembelian sayuran
organik berkisar Rp.100.000,00 - Rp. 200.000,00 KOB konsumen yang
mementingkan harga sayuran organik yang ditawarkan oleh Hypermarket
Giant. Mereka menyukai atribut kandungan gizi yang terdapat pada
sayuran organik .
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, peneliti
membentuk tabel berdasarkan kesamaan yang ada pada setiap segmen yang
terbentuk (Lampiran 8). Peneliti menyampaikan beberapa saran sehingga
Hypermarket Giant dapat meraih semua segmen konsumen sayuran organik .
1) Responden KOA dan KOD merupakan konsumen yang mementingkan
harga produk sayuran organik. Hypermarket Giant Depok harus
mempertahankan harga produk yang terjangkau dengan produk yang
berkualitas.
2) Responden KOB dan KOC merupakan konsumen yang mementingkan
jaminan keaslian produk. Hypermarket Giant Depok harus meningkatkan
lagi kepercayaan konsumen dengan mensyaratkan setiap produk sayuran
organik harus memiliki label asli ”Organik”.
3) Klaster organik A, B, C dan D menyukai design dan penataan /display
yang menarik dan rapi. Hypermarket Giant Depok harus meningkatkan
lagi keindahan toko dan kerapihan produk agar konsumen lebih menyukai
lagi berbelanja di Hypermarket Giant. Hypermarket Giant Depok juga
dapat meningkatkan lagi promosi produk sayuran organik agar konsumen
73
sayuran non organik terarik untuk mengkonsumsi dan membeli sayuran
organik di Hypermarket Giant.
74
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2002. Manajemen Pemasaran Dasar, Teori, dan Strategi. Rajawali Pers .Jakarta Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah Penduduk Kota Depok 2012.
Budidaya Sayuran Organik. 2012. http://www.blogspot.com/ diakses pada tanggal 7 September 2012.
Departemen Pertanian. 2005. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian . Jakarta
Departemen Pertanian . 2011. Budidaya sayuran organik menuju hidup sehat. http://petani.deptan.go.id / diakses tanggal18 Desember 2013.
Departemen Ketengakerjaan Indonesia. 2011. Tenaga kerja Indonesia. http://id.wikipedia.org /diakses tanggal 5 jaunari 2014
Friedman.2004. Faktor yang Mempengaruhi Status Ekonomi. EGC . Jakarta. Green, p. E. et.al. 1997. Research For marketing Decision. New Dehli Prentice
hall of India Privat Limited.
Hypermarket Giant . 2013. Jumlah Pengunjung perpekan. Hypermarket Giant. Depok
Kasali, Rhenald. 2001. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting, Positioning. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Kotler, P, and Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. PT Prenhallindo. Jakarta .
Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium jilid 1 & 2 . PT Prenhallindo. Jakarta
Pracaya. 2003. Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polibag.Jakarta . PT Penebar Swadaya Rafiqoh. 2011. Analisis Segmentasi Pasar Tabulampot di PT Trubus Mitra
Swadaya. UIN Jakarta.
Santoso, Singgih. 2010Statistik Multivariat (Konsep dan Aplikasi dengan SPSS). Elex Media Komputindo. Jakarta.
75
Simamora, B. 2004. Riset Pemasaran: fasalfah, Teori, dan Aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Suparyanto. 2010. Konsep dasar status ekonomi. http://dr- suparyanto.blogspot.com /diakses tanggal 5 januari 2014
Tamami. J, Ahmad.2010. Analisis Segmentasi Wisatawan Kebun Raya Bogor dengan Pendekatan Gaya Hidup AIO (Activities, Interest, Opinion). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan manajemen, Institut Pertanian Bogor. Vidinur. 2011. Socio economic status Indonesia. http://vidinur.com / diakses tanggal 5 januari 2014
76
Lampiran 1 . Kuesioner Segmentasi Pasar Hipermarket Giant Kota Depok
Petunjuk Pengisisan : Beri tanda silang (x) pada jawaban yang sesuai menurut Anda.
Segmentasi Demografi
1. Usia a. 17 – 25 tahun c. 36 – 45 tahun e. > 55 tahun b. 26 – 35 tahun d. 46-55 tahun
2. Jenis kelamin a. Pria b. Wanita
3. Pendidikan Terakhir a. SD/sederajat d. Diploma b. SMP/sederajat e. Sarjana c. SMU/sederajat f. Pasca sarjana
4. Profesi atau Pekerjaan Anda (kegiatan utama) a. Pelajar/Mahasiswa e. Wiraswasta b. Pegawai Negeri f. Pensiunan c. Pegawai Swasta g. Lainnya, Sebutkan ………… d. Ibu Rumah Tangga
5. Posisi saudara/I dalam keluarga a. Ayah b. Ibu c. Anak d. Lainya, sebutkan……………………..
6. Rata-rata pendapatan Anda perbulan a. Rp 1- 1,5 juta d. Rp. 3.5 – 5 juta b. Rp 1.5 -2.5 juta e. > Rp.5 juta c. Rp 2.5- 3.5 juta
7. Cara Anda datang Ke Hipermarket Giant ini ? a. Menggunakan angkutan umum b. Mengendarai motor c. Menegendarai mobil pribadi d. Lainnya, sebutkan, ……………………………
Segmentasi Perilaku
8. Menurut Anda, seberapa penting bagi setiap orang untuk mengkonsumsi
sayuran organik a. Sangat penting b. Penting c. Tidak penting
9. Apakah yang Anda pahami mengenai sayuran organik ?
a. Sayuran bebas pupuk kimia dan pestisida kimia b. Sayuran ramah lingkungan dan sehat c. Sayuran seimbang, ekologis dan berkelanjutan bagi lingkungan
77
10. Apa yang menjadi pertimbangan awal Anda ketika ingin membeli sayuran organik di Hipermarket Giant?
a. Kemudahan dalam mendapatkannya b. Harganya c. Sayuran yang dijual cukup baik dan terjamin d. Keramahan pihak penjual e. Lainnya, sebutkan…………………………………
11. Dari mana Anda mengenal Hipermarket Giant ? a. Keluarga d Koran b. Teman e. Internet c. Televisi f. Lainnya, sebutkan,……………
12. Apakah alasan utama Anda tertarik ingin mengkonsumsi sayuran organik ?
a. Sekedar ingin mencoba b. Memiliki sumberdya ekonomi yang cukup c. Sebagai gaya hidup sehat d. Kandungan gizi yang lebih baik e. Lainnya, sebutkan, …………………………
13. Atribut sayuran organik apa yang paling Anda pertimbangkan saat akan membeli sayuran organik di Hipermarket Giant ?
a. Harga b. Kandungan gizi c. Jaminan keaslian produk d. Kemasan yang menarik e. Kebersihan & kesegaran f. Keanekaragaman jenis sayuran
14. Diantara sayuran organik yang tersedia di Hipermarket Giant, Sayuran organik manakah yang anda sukai/sering dikomsumsi ??
a. Tomat e. Lobak i. Timun Kyuri m. Kol b. Wortel f. Kacang kapri j. Selada n. kentang c. Caysim/sawi g. buncis k. Paprika o. Lainnya.... d. Pakcoy h. bayam l. kangkung
15. Pengeluaran Anda untuk pembelian sayuran organik perbulan, berkisar : a. < Rp. 50.000 ,- d Rp.200.000 – 300.000,- b. Rp.50.000- 100.000 ,- e. Rp.>300.000,- c. Rp. 100.000- 200.000 ,-
78
Segmentasi Psikografi Beri tanda silang (x) pada salah satu kolom TS (tidak setuju), KS (kurang setuju), CS(cukup setuju), S(Setuju) dan SS (sangat setuju).
No Atribut Psikografis TS KS CS S SS Activities (A)/Aktivitas
1 Saya mengkonsumsi sayuran organik untuk menunjang kesehatan
2 Saya selalu mengkonsumsi sayuran setiap hari
3 Saya menyarankan teman atau kerabat untuk mengkonsumsi sayuran organic
4 Jika ada promo khusus sayuran organik di pasti saya akan membelinya
5 Saya selalu belanja di mall/Hypermarket 6 Saya mengikuti kegiatan aktivitas olah raga
yang rutin
Interest (I)/Minat 7 Saya menyukai design bangunan toko yang
menarik saat berbelanja
8 Saya menyukai Penataan pemajangan (display) produk sayuran yang rapih dan menarik
9 Saya menyukai Atribut Produk sayuran yang baik, baik dari segi ukuran, kesegaran, kebersihan dan kemasan
10 Saya mendukung tren Gaya hidup sehat/Go Green
11 Saya kurang menyukai makanan siap saji/junkfood
Opinion (O)/Pendapat 12 Hypermarket Giant tempat berbelanja yang
bersih dan nyaman
13 Produk sayuran organik yang ditawarkan Hypermarket Giant sudah baik dari segi kesegaran dan kebersihan
14 Penampilan Karyawan Hypermarket Giant rapih dan bersih
15 Jenis produk sayuran organik lengkap dan beragam
16 Harga produk sayuran organik sesuai dengan produk yang ditawarkan
17 Pelayanan Hypermarket Giant sudah cukup baik
18 Citra Hipermarket Giant sangat baik
79
Lampiran 2 . Indikator Kuesioner Segmentasi Pasar Hipermarket Giant Kota Depok
Segmentasi Demografi
No Variabel Kriteria Skor 1 Usia 17-25 tahun
26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun >55 tahun
1 2 3 4 5
2 Jenis Kelamin Pria Wanita
1 2
3 Pendidikan Terakhir SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat Diploma Sarjana Pasca Sarjana
1 2 3 4 5 6
4 Pekerjaan utama Pelajar/Mahasiswa Pegawai Negeri Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga Wiraswasta Pensiunan Lainnya
1 2 3 4 5 6 7
5 Posisi dalam keluarga Ayah Ibu Anak Lainnya
1 2 3 4
6 Pendapatan
Rp 1-1,5 juta Rp 1,5-2,5 juta Rp 2,5-3,5 juta Rp 3,5- 5 juta > Rp 5 juta
1 2 3 4 5
7. Kendaraan yang digunakan
Angkutan umum Sepeda motor Mobil pribadi Lainnya, sebutkan …..
1 2 3 4
80
Segmentasi Perilaku
No Variabel Kriteria Skor 8. Kepentingan
mengkonsumsi sayuran organic
Sangat penting Penting
1 2
9. Pengetahuan mengenai sayuran organic
Sayuran bebas pupuk kimia dan pestisida kimia Sayuran ramah lingkungan dan sehat Sayuran seimbang, ekologis dan berkelanjutan bagi lingkungan
1 2 3
10. Pertimbangan utama membeli sayuran orgaik di Hipermarket Giant
Kemudahan mendapatkannya Harga Kualitas sayuran terjamin Keramahan pihak penjual Lainnya
1 2 3 4 5
11. Sumber media mengenal Hipermarket Giant
Keluarga Teman Televisi Koran Internet Lainnya, sebutkan….
1 2 3 4 5 6
12. Alasan utama tertarik mengkonsumsi sayuran organic
Sekedar ingin mencoba Memiliki sumber daya yang cukup Sebagai gaya hidup Kandungan gizi yang lebih baik Untuk kesehatan lainnya , sebutkan….
1 2 3 4 5 6
13.
Atribut sayuran Harga Kandungan gizi Jaminan keaslian produk Kemasan yang menarik Kesegaran Kebersihan Keanekaragaman sayuran
1 2 3 4 5 6
14. Sayuran yang sering dikonsumsi
Tomat Wortel Caysim/sawi pakcoy lobak kacang kapri
1 2 3 4 5 6
81
buncis bayam timun kyuri selada paprika kangkung kol kentang lainnya, sebutkan….
7 8 9 10 11 12 13 14 15
15 Besar pengeluaran untuk sayuran/bulan
< 50 ribu 50 -100 ribu 100-200 ribu 200-300 ribu >300 ribu
1 2 3 4 5
82
Lampiran 3 . Tabel Anova dan Jumlah Anggota Klaster Pengelompokan 5 Klaster
ANOVA
Cluster Error
F Sig. Mean Square Df Mean Square df
Usia 7.073 4 1.148 95 6.159 .000
JenisKelamin .126 4 .211 95 .594 .668
Pendidkan 1.622 4 .572 95 2.834 .029
Pekerjaan 9.148 4 1.565 95 5.844 .000
PosisiDalamKeluarga .295 4 .640 95 .461 .764
Pendapatan 5.613 4 1.479 95 3.796 .007
Kepentingan .507 4 .221 95 2.292 .065
Pemahaman .243 4 .349 95 .694 .598
PertimbanganAwalMembeli 2.142 4 .594 95 3.606 .009
Media 5.105 4 2.278 95 2.241 .070
AlasanMengkonsumsi .503 4 .442 95 1.139 .343
AtributUtama 2.916 4 2.811 95 1.037 .392
SayuranOrganik 421.241 4 1.587 95 265.465 .000
Pengeluran .904 4 .868 95 1.042 .390
Transportasi 1.515 4 .477 95 3.176 .017
VAR000016 .302 4 .286 95 1.056 .383
VAR000017 .668 4 .361 95 1.848 .126
VAR000018 1.352 4 .402 95 3.365 .013
VAR000019 1.290 4 .504 95 2.561 .043
VAR000020 2.125 4 .620 95 3.428 .012
VAR000021 2.565 4 .369 95 6.954 .000
VAR000022 .638 4 .299 95 2.132 .083
VAR000023 .598 4 .257 95 2.325 .062
VAR000024 .548 4 .278 95 1.970 .105
VAR000025 .024 4 .247 95 .098 .983
VAR00026 .718 4 .357 95 2.013 .099
VAR00027 2.236 4 .278 95 8.059 .000
VAR00028 1.660 4 .275 95 6.038 .000
VAR00029 1.152 4 .324 95 3.556 .010
83
VAR00030 1.732 4 .303 95 5.718 .000
VAR00031 .959 4 .273 95 3.515 .010
VAR00032 .744 4 .250 95 2.971 .023
VAR00033 .851 4 .240 95 3.548 .010
The F tests should be used only for descriptive purposes because the clusters have been chosen to maximize the
differences among cases in different clusters. The observed significance levels are not corrected for this and thus
cannot be interpreted as tests of the hypothesis that the cluster means are equal.
Number of Cases in each
Cluster
Cluster 1 2.000
2 38.000
3 26.000
4 17.000
5 17.000
Valid 100.000
Missing 0.000
84
Lampiran 4. Tabel Anova dan Jumlah Anggota Klaster Pengelompokan 3 Klaster
ANOVA
Cluster Error
F Sig. Mean Square Df Mean Square df
VAR00001 1.566 2 1.384 97 1.132 .327
VAR00002 .045 2 .211 97 .213 .809
VAR00003 .892 2 .609 97 1.464 .236
VAR00004 .008 2 1.910 97 .004 .996
VAR00005 .895 2 .620 97 1.444 .241
VAR00006 .205 2 1.675 97 .122 .885
VAR00007 .314 2 .231 97 1.360 .262
VAR00008 .162 2 .349 97 .464 .630
VAR00009 1.133 2 .647 97 1.752 .179
VAR00010 5.365 2 2.331 97 2.301 .106
VAR00011 .504 2 .443 97 1.136 .325
VAR00012 8.257 2 2.703 97 3.054 .052
VAR00013 833.873 2 1.732 97 481.568 .000
VAR00014 .034 2 .887 97 .038 .963
VAR00015 1.625 2 .496 97 3.275 .042
VAR00016 .497 2 .282 97 1.762 .177
VAR00017 .089 2 .380 97 .235 .791
VAR00018 .809 2 .432 97 1.872 .159
VAR00019 .449 2 .537 97 .837 .436
VAR00020 1.461 2 .665 97 2.198 .117
VAR00021 .060 2 .466 97 .130 .879
VAR00022 .040 2 .319 97 .126 .882
VAR00023 .130 2 .274 97 .473 .625
VAR00024 .114 2 .293 97 .390 .678
VAR00025 .024 2 .242 97 .097 .907
VAR00026 .375 2 .371 97 1.010 .368
VAR00027 .673 2 .350 97 1.923 .152
VAR00028 .472 2 .328 97 1.438 .242
VAR00029 .284 2 .359 97 .792 .456
85
VAR00030 .422 2 .359 97 1.174 .313
VAR00031 .233 2 .302 97 .771 .465
VAR00032 .419 2 .267 97 1.569 .214
VAR00033 .819 2 .253 97 3.237 .044
The F tests should be used only for descriptive purposes because the clusters have been chosen
to maximize the differences among cases in different clusters. The observed significance levels
are not corrected for this and thus cannot be interpreted as tests of the hypothesis that the cluster
means are equal.
Number of Cases in each Cluster
Cluster 1 34.000
2 32.000
3 34.000
Valid 100.000
Missing .000
86
Lampiran 5. Tabel Anova dan Jumlah Anggota Klaster Pengelompokan 2 Klaster
ANOVA
Cluster Error
F Sig. Mean Square Df Mean Square df
Usia .214 1 1.400 98 .153 .697
JenisKelamin .575 1 .204 98 2.814 .097
Pendidkan .012 1 .621 98 .019 .891
Pekerjaan .051 1 1.890 98 .027 .870
PosisiDalamKeluarga .000 1 .632 98 .000 .996
Pendapatan .367 1 1.659 98 .222 .639
Kepentingan .452 1 .230 98 1.960 .165
Pemahaman .021 1 .348 98 .060 .808
PertimbanganAwalMembeli .010 1 .663 98 .015 .902
Media 7.336 1 2.342 98 3.133 .080
AlasanMengkonsumsi .463 1 .444 98 1.041 .310
AtributUtama 2.994 1 2.814 98 1.064 .305
SayuranOrganik 1321.560 1 5.246 98 251.897 .000
Pengeluran 1.070 1 .868 98 1.233 .270
Transportasi 1.856 1 .505 98 3.672 .058
VAR000016 .007 1 .289 98 .024 .876
VAR000017 .090 1 .377 98 .239 .626
VAR000018 .524 1 .439 98 1.194 .277
VAR000019 .548 1 .535 98 1.024 .314
VAR000020 .545 1 .682 98 .799 .374
VAR000021 .683 1 .455 98 1.499 .224
VAR000022 .039 1 .316 98 .124 .725
VAR000023 .008 1 .274 98 .031 .861
VAR000024 .013 1 .292 98 .043 .836
VAR000025 .015 1 .240 98 .064 .801
VAR00026 .185 1 .373 98 .496 .483
VAR00027 .030 1 .360 98 .084 .772
VAR00028 .001 1 .334 98 .003 .959
VAR00029 .057 1 .361 98 .157 .693
87
VAR00030 .002 1 .364 98 .006 .939
VAR00031 .004 1 .304 98 .013 .908
VAR00032 .137 1 .272 98 .504 .479
VAR00033 .612 1 .261 98 2.344 .129
The F tests should be used only for descriptive purposes because the clusters have been chosen to maximize the
differences among cases in different clusters. The observed significance levels are not corrected for this and thus
cannot be interpreted as tests of the hypothesis that the cluster means are equal.
Number of Cases in each
Cluster
Cluster 1 51.000
2 49.000
Valid 100.000
Missing 0.000
88
Lampiran 6 . Tabel Anova Pengelompokan 4 Klaster
ANOVA
Cluster Error
F Sig. Mean Square Df Mean Square df
Usia 11.821 3 1.062 96 11.134 .000
JenisKelamin .217 3 .208 96 1.046 .376
Pendidkan 1.099 3 .599 96 1.834 .146
Pekerjaan 6.260 3 1.735 96 3.609 .004
PosisiDalamKeluarga .689 3 .624 96 1.104 .352
Pendapatan 9.001 3 1.416 96 6.358 .001
Kepentingan .987 3 .209 96 4.721 .004
Pemahaman .217 3 .349 96 .621 .603
PertimbanganAwalMembeli 3.128 3 .579 96 5.399 .002
Media 1.383 3 2.424 96 .570 .636
AlasanMengkonsumsi .332 3 .448 96 .742 .530
AtributUtama 3.576 3 2.792 96 1.281 .285
SayuranOrganik 561.805 3 1.566 96 358.847 .000
Pengeluran 7.036 3 .677 96 10.390 .000
Transportasi 2.942 3 .443 96 6.636 .000
VAR000016 .667 3 .275 96 2.430 .070
VAR000017 1.651 3 .334 96 4.947 .003
VAR000018 3.099 3 .357 96 8.684 .000
VAR000019 1.138 3 .517 96 2.203 .093
VAR000020 1.404 3 .658 96 2.133 .101
VAR000021 4.027 3 .346 96 11.635 .000
VAR000022 1.305 3 .282 96 4.628 .005
VAR000023 1.477 3 .233 96 6.330 .001
VAR000024 .786 3 .274 96 2.870 .040
VAR000025 .327 3 .235 96 1.393 .250
VAR00026 2.443 3 .306 96 7.972 .000
VAR00027 2.572 3 .287 96 8.950 .000
VAR00028 2.456 3 .264 96 9.291 .000
VAR00029 3.118 3 .271 96 11.497 .000
89
VAR00030 2.820 3 .284 96 9.934 .000
VAR00031 2.070 3 .245 96 8.439 .000
VAR00032 2.052 3 .215 96 9.563 .000
VAR00033 1.370 3 .230 96 5.954 .001
The F tests should be used only for descriptive purposes because the clusters have been chosen to maximize the
differences among cases in different clusters. The observed significance levels are not corrected for this and thus
cannot be interpreted as tests of the hypothesis that the cluster means are equal.
90
Lampiran 7 . Tabel Final Klaster dan Jumlah Klaster Pengelompokan 4 Klaster
Final Cluster Centers
Cluster
1 2 3 4
Usia 2 4 4 3
JenisKelamin 2 1 2 2
Pendidkan 5 5 5 4
Pekerjaan 3 5 4 2
PosisiDalamKeluarga 2 1 2 2
Pendapatan 3 5 4 3
Kepentingan 2 1 1 1
Pemahaman 1 1 1 1
PertimbanganAwalMembeli 2 3 3 2
Media 2 2 4 1
AlasanMengkonsumsi 3 3 3 4
AtributUtama 5 3 3 2
SayuranOrganik 8 10 14 2
Pengeluran 3 5 4 3
Transportasi 2 3 3 3
VAR0 0016 4 5 5 5
VAR00017 4 5 5 5
VAR00018 4 5 5 4
VAR00019 4 4 4 4
VAR00020 4 4 4 4
VAR00021 4 5 5 4
VAR00022 4 5 5 4
VAR00023 4 5 5 5
VAR00024 4 5 5 5
VAR00025 4 5 5 5
VAR00026 4 5 4 4
VAR00027 4 5 5 4
VAR00028 4 5 5 4
VAR00029 4 5 4 4
91
VAR00030 4 5 4 4
VAR00031 4 5 4 4
VAR00032 4 5 5 4
VAR00033 4 5 5 4
Number of Cases in each
Cluster
Cluster 1 22.000
2 23.000
3 24.000
4 31.000
Valid 100.000
Missing 0.000
92
Lampiran 8 . Tabel Kesamaan yang Terbentuk antar Segmen
No. Variabel Kesamaan yang Terbentuk antar Segmen
1. Demografi Segmen KOB dan KOC memiliki range usia yang sama yaitu mayoritas lansia 46-55 tahun.
Segmen Jenis kelamin KOA, KOC dan KOD mayoritas wanita.
Segmen KOA, KOC dan KOB mayoritas memiliki posisi sebagai ibu.
Pendapatan segmen KOA dan KOD sama yaitu Rp. 2.5 – 3.5 Juta perbulan.
Segmen KOB, KOC dan KOD mayoritas menggunakan mobil pribadi.
2. Perilaku Segmen KOB, KOC dan KOD mayoritas menilai sangat penting mengkonsumsi sayuran organik.
Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD mayoritas berpendapat sayuran organik adalah sayuran yang terbebebas dari bahan kimia dan pestisida buatan.
Segmen KOA dan KOC memiliki pertimbangan awal membeli sayuran organik di Hypermarket Giant karena harga yang terjangkau.
Segmen KOB dan KOD memiliki pertimbangan awal membeli sayuran organik di Hypermarket Giant karena jaminan keaslian produknya.
Segmen KOA, KOB dan KOC memiliki alasan mengkonsumsi sayuran organik Giant sebagai gaya hidup sehat.
Segmen KOB dan KOC menyukai atribut jaminan keaslian produk sayuran organik.
Segmen KOA dan KOD mayoritas memiliki pengeluaran untuk membeli sayuran organik sebesar Rp. 100.000 – 200.000,- perbulan.
3. Psikografi Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD mengkonsumsi sayuran setiap hari.
Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD menyukai bila ada promo khusus sayuran organik di Hypermarket Giant Kota Depok.
Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD menyukain berbelanja di Mall/ Hypermmarket.
Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD sangat menyukai design / layout toko yang rapi dan menarik.
Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD menyukai
93
Atribut Produk sayuran yang baik, baik dari segi ukuran, kesegaran, kebersihan dan kemasan.
Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD berpendapat Hypermarket Giant tempat berbelanja yang bersih dan nyaman.
Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD berpendapat produk sayuran organik yang ditawarkan Hypermarket Giant sudah baik dari segi kesegaran dan kebersihan, harga dan keanekaragamannya.
Segmen KOA, KOB, KOC dan KOD berpendapat Pelayanan Hypermarket Giant sudah cukup baik dan citra Hypermarket Giant baik dimata mereka.
94
Lampiran 9. Daftar Pertanyaan Kepada Perusahaan Terkait Data Sekunder
1) Bagaimana penjualan sayuran organik di Hypermarket Giant kota Depok.
2) Berapa banyak pengunjung Hyprmarket Giant Kota Depok Perpekan.
3) Berapa banyak gerai Hypermarkt Giant yang memasarkan produk sayuran organik di Jabodetabek.
4) Divisi apakah yang menangani produk sayuran organik di Hyprmarket Giant.
5) Produk sayuran organik apa saja yang dipasarkan oleh Hyprmarket Giant.
6) Bagaimana alur pemesanan produk Sayuran organik di Hypermarket Giant.
7) Bagamana pengembangan karyawan di Hypermarket Giant.
95
Lampiran 10. Daftar Pertanyaan Kepada Responden Terkait Data Primer.
1) Apakah Anda sendiri yang memutuskan untuk mengkonsumsi sayuran organik?
2) Instansi apakah tempat Anda bekerja?
3) Apakah Anda memiliki waktu khusus untuk berbelanja sayuran organik?
4) Pendapatan perbulan Anda apakah didapatkan dari pekerjaan utama ?
5) Jenis olahraga apakah sering yang Anda lakukan ?
6) Mengapa Anda melakukan gaya hidup sehat dan mengurangi makanan siap saji ?
96
Lampiran 11. Produk Sayuran Organik yang di Pasarkan Hypermarket Giant Depok
Produk Sayuran Organik No. Produk Sayuran Organik
1. Baby samho China (Kg) 53. Bayam hijau (Kg)
2. Bayam merah organic 54. Kangkung akar (Kg)
3. Baby kalian China (Kg) 55. Cabe hijau organic pack
4. Cuciwis tray (200 gram) 56. Cabe rawit hijau organic pack
5. Daun bawang (250 gram) 57. Cabe rawit merah organic pack
6. IMP kapri manis RCC Urai 58. IMP Lettuce Iceberg
7. Kacang panjang organic pack 59. Kalian ( 250 gram )
8. Lettuce French 60. Lettuce head
9. Parsley 61. Samho ( Sawi Putih)
10. Selada cabut ikat ( 250 gram ) 62. Lotus Root ( rengkong ) Kg
11. Buncis mini pack ( 250 gram) 63. Baby kyuri ( 250 gram)
12. Honesty Potato Free pesticide Kg 64. Jagung manis organic Kg
13. Jamur baby Shimje pack 65. Jamur hirtake pack ( 100 gram)
14. Jamur kikurage hitam pack 66. Jamur Champignon ( 250 gram)
15. Kapri manis (200 gram ) 67. Jamur shitake urai super
16. Moyashi Fresh Bean Sprout (250 gram)
68. Okra pack
17. Orion Tomato free pestisida 69. Tomat organic Kg
18. Tomat rianto 70. Brocoly
19. IMP Asparagus 71. IMP Brocoly
20. IMP Brocoly 72. Kembang kol
22. Kol bulat putih 73. Kol merah
23. Oreiental Kentang diet pack 74. Lazo Ubi Manis Pack
24. Red Redish pack 75. Red Desire Potato pack
97
25. Aeroponik Pakcoy hijau ikat 76. Satsumo free pesticide
26. Bayam hijau organic 77. Wortel mini pack ( 250 gram )
27. Beet Root organic Kg 78. Buncis organic Kg
28. Caisim organic pack 79. Brocolly Organic
29. Daun bawang organic 80. Buncis organic
30. First Choice Caisim Hydroponic 81. First Choice Butter head lotucce hydroponic
31. First Choice Green Curly Letucce
82. First Choice Amaranth Hydroponic
32. First Choice Mixed Vegetable Hydroponic
83. First Choice kalian Hydroponic
33. First Choice Pet say Hidroponic 84. First Choice Lollrosa lettuce Hydroponic
34. First Choice Romaine lettuce Hidroponic
85. First Choice Recent Tomatto Hidroponic
35. Kacang jogo organic Pack 86. Jamur Shitake 100 gram
36. Kacang merah kupas organic 87. Jamur Sin pao ku pack
37. Kangkung organic pack 88. Kalian organic pack
38. Kentang organic pack 89. Kembang kol organic Kg
39. Kol putih organic 90. Kyuri organic
40. Pakcoy organic pack 91. Lettuce head organic
41. Pare organic pack 92. Oyong organic pack
42. Tomat cherry organic 93. Petsay putih organic
43. Wortel mini organic 94. Timun local organic
44. Zukini organic pack Kg 95. Wortel organic pack
45. Golden red onion 96. Giant onion bawang Bombay
46. Yellow Corn IMP 97. Paprika hijau
47. Jamur merang pelled cup ( 210 gram )
98. Paprika kuning likal
98
48. Jamur tiram cup ( 210 gram) 99. Paprika merah local
49. Baby pakchoy IMP Kg 100. Seledry organic
50. Black Corn IMP 101. Shisitontray pack
51. To mio IMP 102. Jamur enokidake ( 100 gram )
52. White Corn IM P 103. Jamur kuping Cup ( 210 gram )
99
Lampiran 12. Surat Keterangan Melakukan Penelitian di Hypermarket Giant Depok