44

sejarah fisika.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Slide 1

Sumbangan Perkembangan Fisika dari Dunia TimurPresented by:Dwi Rizki Rahmawati4211413006Yuanna Rhesdeantia4211413019

Universitas Negeri Semarang

Sumbangan Jepang Terhadap Perkembangan Fisika

Hideki Yukawa (1907-1981)Yukawa lahir di Tokyo pada tanggal 23 Januari 1907. Sebagai anak ketiga dari Takuji Ogawa seorang profesor geologi di Kyoto Imperial University (sekarang Universitas Kyoto).Pada 1935, ketika ia berumur 27 tahun, Yukawa mempublikasikan tulisan dengan judulOn the Interaction of Elementary Particles I. Dalam publikasinya itu, ia mengajukan suatu teori baru tentang gaya nuklir dan meramalkan adanya partikel. Massa partikel itu harus diantara massa elektron dan proton, atau kira-kira 200-300 kali massa elektron. Yang kemudian dinamakanmeson(kata Yunani yang berarti tengah). Menurutnya, sama seperti gaya elektromagnetik yang dibawa oleh foton, gaya nuklir dibawa oleh meson.

Partikel yang diramalkan oleh Yukawa ini semula akan dinamakan Yukonuntuk menghormatinya, namun akhirnya orang memilih nama meson. Partikel itu sekarang ini terkenal dengan nam api-mesonataupion. Partikel ini mempunyai massa 270 kali massa elektron.Pada tahun 1947 Powell, ahli fisika Inggris, ternyata menemukan meson dalam sinar kosmik. Ternyata meson mempunyai energi yang luar biasa. Meson dapat bergerak hampir secepat cahaya (299.792 kilometer per detik) dan dapat menembus apa saja. Meson dapat menembus atom, inti atom, air, atau tanah setebal 700 meter, bahkan timbal setebal beberapa meter.

Makoto KobayashiLahir di Nagoya, Jepang pada tanggal 7 April 1944Makoto Kobayashi yang menemukan quark enamIa terlibat dalam banyak diskusi dengan Prof Yoshio Ohnuki. Ia juga bertemu Toshihide Maskawa di Nagoya University. Ia mulai melakukan penelitian bersama dengan Maskawa setelah memasuki sekolah pascasarjana. Tema penelitian mereka pada waktu itu adalah pada simetri kiral. Mereka mencoba mendekati subjek dari perspektif model quark.

Pada tahun 1975, tau lepton ditemukan. Karena ini menunjukkan adanya quark generasi ketiga, mereka mengusulkan model enam quark yang kemudian mulai menarik perhatian.Meskipun Ia tidak memberikan kontribusi langsung kepada pengembangan model quark enam, dia tidak menulis kertas dengan Katsuhiko Sato yang agak terkait. Mereka mencoba untuk menjelaskan keterbatasan pada massa dan seumur hidup neutrino dalam menggunakan argumen kosmologis saat pencampuran rasa yang sama ada dalam sektor leptonic.

Dosa-itiro TomonagaFisikawan Jepang Tomonaga Sin-itiro (1906-1979) adalah yang terbaik dikenal untuk kontribusi fundamental untuk elektrodinamika kuantum.Selama tahun-tahun perang, sementara bekerja di isolasi lengkap dari fisikawan lain, Tomonaga membuat kontribusi untuk elektrodinamika kuantum yang ia berbagi hadiah Nobel tahun 1965 dengan Julian Schwinger dari Harvard University dan Richard Feynman dari California Institute of Technology

Leo EsakiLahir di kota Osaka, Jepang, Esaki lulus dalam fisika di Universitas Tokyo pada tahun 1947, memperoleh gelar doktor di sana pada tahun 1959. Doktornya bekerja ada di fisika semikonduktor, dan pada tahun 1958 ia melaporkan efek yang dikenal sebagai 'tunneling', yang telah diamati pada p-n sempit persimpangan germaniumyang berat diolah dengan kotoran. Fenomena tunneling adalah efek mekanik kuantum di mana elektron dapat menembus penghalang potensial melalui wilayah sempit padat, di mana teori klasik memprediksi tidak bisa lulus.

Sumbangan China Terhadap Perkembangan Fisika

Tsung Dao LeeTahun 1957, untuk pertama kalinya Cina menempatkan warganya dalam jajaran penerima hadiah Nobel Fisika. Tidak hanya satu melainkan dua orang sekaligus. Salah satu dari mereka tercatat hingga saat ini sebagai orang Asia termuda yang menerima penghargaan prestisius itu, ia adalah Tsung Dao Lee.

Lee bergabung dengan Universitas Columbia tahun 1953 dan pada usia 29 tahun telah menjadi profesor penuh termuda di sana. Meskipun terpisah institusi, kerja samanya dengan Yang tetap dilanjutkan dengan kunjungan dan telepon. Pada tahun 1956 Lee dan Yang mengemukan bahwa paritas tidak kekal dalam proses elektrolemah (electroweak), artinya jika suatu sistem dicerminkan kiri menjadi kanan, atas menjadi bawah, depan menjadi belakang, hasilnya adalah berupa suatu sistem baru yang berbeda dengan sistem semula. Setelah pembuktian secara eksperimen oleh fisikawan wanita Wu Chien Hsiung dari Universitas Columbia, hasil penelitian Lee dan Yang membuahkan Nobel fisika untuk mereka.Topik riset lain yang digandrungi Lee adalah teori medan, astrofisika, turbulensi, dan superkonduktivitas suhu tinggi. Bersama dengan Dr Yang, Lee juga aktif menulis artikel di jurnal fisika internasional, The Physical Review.

Yang Chen NingYang Chen Ning dilahirkan di Hefei, Cina Anhui pada tanggal 1 Oktober 1922 tetapi berkebangsaan Amerika Serikat.Ia menerima gelar sarjana pada tahun 1942, tesis yang mengenai aplikasi teori grup spektrum molekuler, di bawah pengawasan Wu Ta-Anda.Yang telah bekerja pada berbagai mata pelajaran fisika, namun memiliki minat utamanya dalam dua bidang: mekanika statistik dan prinsip-prinsip simetri.

Karya Yang bekerja sama dengan temannya sebagai titik balik dalam perkembangan teori fisika: mereka menunjukkan bahwa hukum kekekalan paritas (yaitu bahwa hukum fisika tidak berubah dalam sistem bayangan cermin) tidak berlaku untuk yang lemah interaksi nuklir (1956). Prediksi ini dikonfirmasi oleh studi eksperimental menyeluruh dan dengan cepat mengarah pada pemberian Hadiah Nobel untuk fisika untuk Yang dan Lee (1957) yang dikenal dengan persamaan Yang-Baxter. Yang juga tercatat untuk pengembangan non-Habilian teori gauge dengan RL Mills (1924 -), maka dikenal dengan teori Yang-Mills. Hal ini terbukti keberangkatan baru yang penting dalam teori-teori kuantum partikel dasar dan garapannya.

Daniel Chee TsuiTahun 1968, Tsui bekerja di Bell Laboratories, New Jersey sebagai peneliti dalam bidang fisika zat padat

Bekerja bersama-sama dengan Horst Stormer, Tsui mengembangkan material baru di mana electron dapat bergerak dipermukaannya tanpa gesekan. Penemuannya ini kini digunakan untuk pembuatan chip-chip komputer yang merupakan peralatan utama di era teknologi canggih saat ini. Karena penemuannya yang luar biasa ini, pada tahun 1998 Daniel Tsui mendapat anugerah hadiah nobel fisika bersama-sama dengan Robert Lughin dari Stanford University dan Horst Stormer dari Columbia University.

Sumbangan India Terhadap Perkembangan Fisika

Perkembangan fisika di IndiaPeriode klasikPeriode modernPeriode lamaPeriode pertengaan

Perkembangan Fisika Periode Klasik Di India(Periode Lama)

Bukti sudah digunakannya bilangan-bilangan besar, misalnya dalam manuskripyajurvedasamitha(1200-900 SM), telah tertera bilangan dalam orde Giga (1012)

Baudhayana (800 SM)Baudhayana adalah seorang matematikawan IndiaBodhayana juga menyatakan bahwa jika a dan b adalah kedua belah pihak dan c menjadi miring, sehingga 'a' habis dibagi 4 (seperti dalam semua kembar tiga pythogorean salah satu ateast dua sisi pendek habis dibagi 4). Sekarang, c = (a - a / 8) + b / 2 Metode ini membuat kami mengatasi tanpa menggunakan kuadrat dan akar kuadrat.

Jika ini mengacu pada sebuah persegi panjang, itu adalah pernyataan paling awal tercatat dariteorema phytagoras.Baudhyana juga menyediakan demonstrasi non-aksiomatis menggunakan ukuran tali dari bentuk tereduksi dari teorema Pythagoras untuk sama kakisegitiga siku-siku:Kabel yang membentang di persegi menghasilkan area ganda ukuran persegi asli.

Arjabatta (476-535)Arjabatta atau Aryabhata adalah matematikawan paling awal dari India. Dia tokoh yang pertama kali menggunakan aljabar. Dia membuat aturan dalam berhitung dan menulis tentang persamaan tak tentu dengan penerapan fraksi metode yang digunakan hari ini. Sebagai astronom Arjabatta menemukan rotasi bumi dan menjelaskan alasan tentang matahari dan gerhana bulan.Arjabatta juga mengaprokasikan nilai (pi): 3.1416

Brahmagupta (598-670)Brahmagupta adalah astronom India kuno yang paling berhasil. Brahmagupta memperkenalkan aturan untuk perhitungan dengan nol, menulis persamaan tentang kuadrat, dan ia menulis sebuah tabel untuk perhitungan sinus. Dia juga menemukan teori tentang gerhana bulan, konjungsi planet, dan penentuan posisi planet-planet.

Perkembangan Fisika Periode Klasik Di India(Periode Pertengahan)

Penemuan proses pengolahan berlian di kerajaan Golkonda (c. 1364-1512), yaitu 11 km barat laut Hyderabad.Penemuan konsep bilangan binary oleh Pingala, mendahului Leibniz. Selain itu juga telah mengenali Segitiga Pascal dan Koefisien Binomial.Ditemukan solusi integral untuk persamaan Pell (Pells Equation) oleh Brahmagupta (598-668).

Bhaskara(1114 1185) (kannada)Dikonsepkan mesin derak abadi oleh Bhaskara II () (1114-1185) pada 1150, meskipun terbukti salah karena mengabaikan konsep gesekan, selain itu, ia juga telah mengenal apa yang kini dikenal sebagai teorema Rolle dalam kalkulus diferensial.Bhaskara memberikan kontribusi yang penting terhadap ilmu matematika dan astronomi abad ke-12. Karya utamanya adalah Livayati(mengenaiaritmatika),Bijaganita(aljabar) danSiddhanta Shiromani(ditulis tahun 1150) yang meliputi dua bagian: Goladhyaya (bola) dan Grahaganita (matematika planet-planet).

Sekolah Matematika dan Astronomi Kelara, didirikan oleh Mandhava Sangaragama, memberikan konstribus dikenal sebagai identitas Leibniz-Gregory

Nilakantha Somayaji (1144-1544)Dalam karyanyaTantrasanghara, Nilakantha direvisiAryabhataModel karena planetMerkuriusdanVenus. Persamaan Nya daripusatuntuk planet-planet ini tetap yang paling akurat sampai saat Johannes Keplerpada abad ke-17.

Perkembangan Fisika Periode Modern di India

Sir Chandrasekhara Venkata Raman, FRS (1888-1970)Cabang fisika yang menarik perhatiannya saat itu adalah akustik dan optikBersama dengan M Saha dan SN Bose, Raman membangun pusat penelitian sains di Calcutta. Hasilnya, terciptalah sederetan kontribusi penting dalam bidang getaran dan bunyi, konsep getaran alat-alat musik, difraksi cahaya oleh gelombang akustik baik yang ultrasonik maupun hipersonik, sifat optik koloid, difraksi sinar-x, dan Spektroskopi Raman.Pada tahun 1925,

setelah penemuan efek Compton untuk sinar-X, Heisenberg memprediksi adanya efek yang sama untuk cahaya tampak. Pada saat bersamaan Raman sedang meneliti hamburan cahaya. Raman ternyata mendapat kesimpulan yang sama dengan apa yang diprediksi oleh Heisenberg. Raman mendapati bahwa ketika cahaya monokromatik diarahkan pada suatu kristal, sebagian cahaya itu akan terhambur. Energi sinar yang terhambur ini lebih kecil dari energi semula. Penyebab perubahan ini adalah karena sebagian energi sinar itu dipakai untuk mengubah energy vibrasi (getaran) molekul-molekul kristal. Hasil penelitiannya kemudian dipublikasikan dalamIndian Journal Physicspada tahun 1928, dan efek perubahan energi sinar yang terhambur ini dikenal denganefek Raman.

Satyendy Nath Boseseorangahli matematikadanfisika asal Indiayang terkenal oleh karena kolaborasinya dengan Albert Einsteindalam mengembangkan teori kualitas radiasi elektromagnetik. Bose sangat terkenal oleh karena hasil penelitiannya dalam bidangkuantum mekanik pada tahun 1920-an. Hasilnya antara lain adalahStatistik Bose-Einsteindan teorikondensat Bose-Einstein.

Subrahmanyan ChandrasekharIa menerima gelarB.AdariUniversitas Madras. DiUniversitas Cambridgeia menerima gelarPh.D.dan mengembangkan teoribintang kerdil putih, menunjukkan bahwa tekanan degenerasimekanika muantumtidak bisa menstabilkanbintang raksasa.

Ia meneliti dan menulis sejumlah buku penting mengenaistrukturdanevolusi bintang, sifat-sifat dinamis kluster dan galaksi bintang, transfer energi radiasi, stabilitas hidrodinamikadanhidromagnetika, stabilitas bilangan persamaan ellips, dan teori matematis lubang hitam. Ia juga bekerja padaastrofisika relatifistik, danbuku terakhirnya adalah Newton's Principia for the Common Reader. Ia mengedit Asthrophysical Journalselama hampir 20tahun. Ia terkenal atas cintanya pada keanggunan dan presisi matematika.

Sumbangan Indonesia Terhadap Perkembangan Fisika

Prof. Achmad Baiquni, M.Sc., Ph.D.Beliau menulis beberapa buku, salah stunya Al-Quran Ilmu pengetahuan dan Teknologi. Inti dari buku ini adalah pendapat penulis sebagai seorang Muslim sekaligus seorang Ilmuwan Indonesia, bahwa Al Quran tidak akan berubah sejak diturunkan hingga akhir zaman, sedangkan sains dapat berubah temuannya dari masa kemasa karena bertambahnya informasi/data yang diperoleh sebagai akibat makin canggihnya peralatan/teknologi dan berkembangnya fisika dan matematika.

Dan pendapat bahwa mempercayai kebenaran Al Quran adalah sikap yang tidak bisa ditawar. Apabila sains tampak menemukan suatu yang tidak serasi dengan Al Quran, ada dua kemungkinan penyebabnya: sains belum lengkap datanya dan belum terungkap semua gejala yang berkaitan sehingga kesimpulannya meleset, atau pemahaman terhadap ayat yang bersangkutan kurang benar.

Prof Tjia May OnPada awal 1960 an, para sarjana fisika di Indonesia baru mempelajari partikel kuantum dan kosmologi relativistik. Dua bidang itu yang mengubah pandangan dunia secara radikal revolusioner awal abad 20 tentang alam semesta dan asal usulnya. Sepuluh tahun kemudian tercatat hanya lima nama yang punya otoritas bicara tentang kuantum dan relativitas yaitu: Ahmad Baiquni, Muhammad Barmawi, Tjia May On, Pantur Silaban, Mereka angkatan pertama yang jumlah penerusnya relatif sedikit dibanding bidang fisika terapan.

Pantur SilabanPantur merupakan fisikawan Indonesia yang berguru langsung kepada murid dan kolega Einstein dalam Relativitas UmumPantur mengamputasi prinsip Relativitas Umum dengan menggunakan Grup Poincare untuk menemukan kuantitas fisis yang kekal dalam radiasi gravitasi. Temuan ini mengukuhkan keberpihakannya kepada Dentuman Besar (Big Bang) sebagai model pembentukan Alam Semesta ketimbang model-model lain

Hans WospakrikIa memberi sumbangan berarti kepada komunitas fisika dunia berupa metode-metodematematikaguna memahami fenomena fisika dalam partikel elementer dan Relativitas Umum Einstein.

MATURnuwunTERIMAkasih

?Timbul pertanyaan?