15
Sejarah Dangdut Seni merupakan suatu bagian dari kebudayaan, yang tidak dapat dipisahkan dari berbagai macam pertunjukan-pertunjukkan yang menjadi ciri khasnya. Musik dan tari contohnya kedua hiburan ini merupakan suatu bagian dari seni yang memerlukan penampilan panggung untuk memperkenalkannya kepada masyarakat umum. Terkadang musik dan tari juga dapat dikombinasikan seperti yang terjadi dalam jenis musik dangdut. Musik dangdut dan tarinya (joget atau goyang) memiliki sejarahnya sendiri dalam perkembangan musik di indonesia. Hal ini dapat ditelusuri dari awal mula semangat perkembangan musik dangdut yang bermula pada masa awal kolonial. Dimana terjadinya percampuran antara instrument dari Indonesia, Arab, dan Barat bermain bersama Tanjidor sebuah Orkes kecil keliling khas Betawi, yang sekitar abad ke-20 digunakan ansambel Cina Betawi yang kemudian disebut Gambang kromong dan kemudian dikenal dengan sebutan Keroncong. 1 Pada tahun 1940, penyebutan Keroncong diganti menjadi Orkes Melayu yang merupakan cikal bakal musik gambus yang banyak mendapat sentuhan-sentuhan dari semenajung Melayu. Pada perkembangan selanjutnya di tahun 1950 terjadi sebuah percampuran dalam komposisi musik sebagai sebuah eksperimen terhadap berbagai jenis musik Melayu modern yang banyak dipengaruhi oleh orkestra barat irama samba dan rumba dan alat- alat seperti saxophone dan terompet. Pada akhirnya sekitar tahun 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.Pesan-Pesan Budaya Lagu-Lagu POP Dangdut Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial Remaja Kota.1995.

Sejarah kesenian JOGED

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah kesenian JOGED

Sejarah Dangdut

Seni merupakan suatu bagian dari kebudayaan, yang tidak dapat dipisahkan dari berbagai

macam pertunjukan-pertunjukkan yang menjadi ciri khasnya. Musik dan tari contohnya kedua

hiburan ini merupakan suatu bagian dari seni yang memerlukan penampilan panggung untuk

memperkenalkannya kepada masyarakat umum. Terkadang musik dan tari juga dapat

dikombinasikan seperti yang terjadi dalam jenis musik dangdut. Musik dangdut dan tarinya

(joget atau goyang) memiliki sejarahnya sendiri dalam perkembangan musik di indonesia. Hal

ini dapat ditelusuri dari awal mula semangat perkembangan musik dangdut yang bermula pada

masa awal kolonial. Dimana terjadinya percampuran antara instrument dari Indonesia, Arab, dan

Barat bermain bersama Tanjidor sebuah Orkes kecil keliling khas Betawi, yang sekitar abad ke-

20 digunakan ansambel Cina Betawi yang kemudian disebut Gambang kromong dan kemudian

dikenal dengan sebutan Keroncong.1 Pada tahun 1940, penyebutan Keroncong diganti menjadi

Orkes Melayu yang merupakan cikal bakal musik gambus yang banyak mendapat sentuhan-

sentuhan dari semenajung Melayu.

Pada perkembangan selanjutnya di tahun 1950 terjadi sebuah percampuran dalam

komposisi musik sebagai sebuah eksperimen terhadap berbagai jenis musik Melayu modern yang

banyak dipengaruhi oleh orkestra barat irama samba dan rumba dan alat-alat seperti saxophone

dan terompet. Pada akhirnya sekitar tahun 1960-an banyak protes bermunculan dari berbagai

pihak karena menganggap keroncong yang sudah digabungkan dengan berbagai macam alat

musik barat lebih bersifat eksklusif dan barat-baratan. Ditambah dengan kebijakan pemerintah

yang anti neo-kolonialisme-imperialisme dalam rangka menyelesaikan revolusi Indonesia untuk

mencapai sosialisme Indonesia.2

1Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.Pesan-Pesan Budaya Lagu-Lagu POP Dangdut Dan Pengaruhnya

Terhadap Perilaku Sosial Remaja Kota.1995.2Lihat A. Tjahjo Sasongko dan Nug kartjasungkana. “Pasang Surut Musik Rock di Indonesia”, “Prisma” 49-10: 10

Oktober 1991.

Tentang Musik yang beraliran barat ini banyak ditentang oleh lembaga-lembaga yang ada di masyarakat pada saat

itu seperti Lekra (Lembaga Kebudayaan rakyat). Lagu-lagu dari barat dianggap kontra revolusioner kerena dapat

merusak mental generasi muda Indonesia. Presiden Soekarno juga menyampaikan pidatonya yang mengatatakan

musik barat dengan istilah Ngak, Ngik, Ngok dan dapat menghambat semangat berdikari dalam rangka

menumbuhkan seni musik nasional yang berkepribadian.

Page 2: Sejarah kesenian JOGED

Berangkat dari hal inilah para musisi mulai mencari jenis musik yang lebih asli dan

menemukannya dalam Orkes Melayu Tradisional yang banyak tumbuh di wilayah Medan dan

Padang yang dalam bahasa penduduk sekitar disebut lagu-lagu Melayu Deli. Pada tahun 1960-an

ini mulai muncullah para artis penyanyi maupun pencipta lagu yang membawakan orkes melayu

(OM) seperti Emma Gangga, Hasnah Tahar, Said Effendi, Munif Bahaswan, Ellya Khadam.3

Pola musiknya sangat potensial untuk digunakan sebagai musik tarian sosial, pada saat itu Orkes

Melayu hanya menggunakan gitar, mandolin, bas, akordion, suling, tamborin, dan gendang dua

sisi. Dan berkembang menggunakan keyboard listrik, gitar, dan bas listrik.4 Istilah dangdut baru

muncul ketika pada tahun 1970-an seorang mantan musisi rock yang bernama Oma Irama

mencampurkan musik Melayu dengan irama beat barat seperti rock, jazz kedalam ritme dangdut.

Dan akhirnya memunculkan nama dang dut, nama ini merupakan sebuah ejekan dari masyarakat

pecinta musik rock5, dang dut adalah sebuah onomatophea antara hentakkan gendang dan liukan

(dut) seperti bunyi tabla dari India.

Dangdut mencapai kejayaannya pada dekade 70-an dan 80-an di bawah kuasa Rhoma

Irama lewat OM Soneta, selain itu ada juga Elvi Sukaesih, Camelia Malik, A. Rafiq, Meggy Z,

dan sebagainya. Dangdut mendapat sambutan yang baik dikalangan masyarakat khususnya

masyarakat kelas bawah karena mudah didengar dan makna dari syairnya yang terkadang berisi

semangat pembangunan dan dakwah, seperti lagu-lagu Rhoma Irama Begadang, Judi, dan

Qur’an dan Koran. Dangdut juga dapat menghilangkan stres masayarakat kelas bawah karena

dari irama musik dangdut secara tidak langsung para penonton terbawa untuk bergoyang atau

berjoget dan sesaat melupakan rutinitas dan masalah yang ada.

Awal Munculnya Goyang atau Joged dalam Musik Dangdut

3Purba, Mauly dan Ben Pasaribu. Musik Populer. LPSN. Jakarta: 2005. Hal.78.

4 Ibid, hal. 78.

5 Suzan Piper dan Sawung Jabo, ”Musik Indonesia, dari 1950an hingga 1980an”, “Prisma”, 12: 5 Mei 1987.

Page 3: Sejarah kesenian JOGED

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa dangdut tidak terlepas dari pengaruh

budaya luar seperti dari India yang dicampur dengan musik Melayu. Sehingga perkembangan

musik dangdut tidak dapat terlepas dari pengaruh India. Ini terlihat dari pengaruh film India yang

mulai disukai oleh orang Indonesia, film India ini mencampurkan unsur musik dan tarian dalam

setiap adegannya. Hal inilah yang mengakrabkan masyarakat Indonesia dengan tari dan lagu

India karena dangdut menggunakan elemen musik dari India suling dan gendang serta cengkokan

vocal yang sama dengan India.

Persamaan ini dapat dilihat dari penampilan dan lagu yang dibawakan oleh Ellya Khadam

yang diiringi oleh OM Kelana Ria pada tahun 1960-an. Ia membawakan sebuah lagu yang

berjudul Boneka Cantik dari India disertai atribut yang yang mirip India dan sesekali

menggoyangkan pundaknya seperti dalam film India. Tidak itu saja Ellya Khadam maupun Elvy

Sukaesih juga meniru tari India baik dari gesture, ekspresi wajah, dan lenggokan agar penekanan

terhadap lagunya lebih terasa.6 Penonton dan para penyanyi bergoyang atas dasar irama musik

dangdut, mereka terbawa oleh irama-irama dari gendang yang mengiringi musik dangdut.

Mereka berjoget bersama-sama dan menyebutnya soul7 karena hanya dilakukan di sekitar

pinggul. Dapat dikatakan bahwa goyang atau joged dalam musik Orkes Melayu sebelum

bernama dangdut diperkenalkan oleh Ellya Khadam dan Elvy Sukaesih pada awal tahun 1960-an

lewat percampurannya dengan musik dan tarian yang dilihat dari film-film India.

Perkembangan Goyang atau Joged dalam Musik Dangdut

Seiring berubahnya nama aliran musik ini yang awalnya adalah Orkes Melayu (OM)

menjadi berubah pula penyebutan nama terhadap pertunjukkan yang ditampilkan oleh penyanyi

diatas panggung dari soul menjadi goyang atau Joged. Munif Bahaswan mengatakan sampai

akhir tahun 1950-an para penyanyi OM hanya duduk mematung jika sedang tampil di sebuah

panggung tanpa melakukan pergerakan apapun karena harus menyesuaikan dengan kondisi alat

saat itu yang masih belum canggih seperti sekarang. Pada pertengahan tahun 1970 atau lebih

6 Prisma 5, Mei 1987

7 Lihat//http//www.mellowtone.multyply.com/Goyang dari Masa ke Masa, Senin 09 November 2009 pukul 22.25.

Soul merupakan sebutan peralihan untuk istilah yang kemudian dikenal dengan nama goyang atau joged. Sebutan

soul merupakan warisan yang dibawa dari masa populernya James Brown dengan I Got You (I Feel Good) atau Joe

Tex yang membawa demam musik soul di awal 1970-an.

Page 4: Sejarah kesenian JOGED

tepatnya tahun 1975 dengan munculnya Oma Irama (belum mengganti namanya menjadi Rhoma

Irama) bersama dengan Orkes Melayu tampil begitu mempesona tidak kalah hebat dengan musisi

dari aliran Rock yang pada saat itu sedang jaya-jayanya. Oma Irama dan Soneta tampil layaknya

band Pop dan Rock dan mendapat respon yang positif dari masyarakat dengan bergoyang di

arena pertunjukkan.8 Lalu Oma Iramapun mendefinisikan dangdut dan goyangannya dengan

membuat sebuah lagu yang berjudul Terajana kurang lebih liriknya seperti ini:

Sulingnya suling bambu

gendangnya kulit lembu

Karena asyiknya aku hingga tak kusadari

Pinggul bergoyang-goyang rasa ingin berdendang

Begitulah kira-kira liriknya yang dijadikan kredo dalam musik dangdut yang disepakati harus

disertai dengan goyang, yang kemudian goyang identik dengan dangdut.

Setelah itu mulai bermunculan berbagai macam artis baru yang menggunakan goyang ini

sebagai ciri khasnya mulai dari Elvi Sukaesih yang mempunyai cirri khas kerlipan mata yang

diberikan kepada penonton dan bergoyang gaya India. A. Rafiq yang sebelumnya setiap kali

manggung hanya diam saja kini bergoyang dengan mengikuti gaya Elvis Presley dan dicampur

dengan gaya India. Lalu ada Camelia Malik yang menggabungkan tari tradisional dalam goyang

dangdut lewat OM Tarantula pimpinan Reynold Panggabean, Itje Trisnawatipun juga

menggabungkan tari Jaipong dalam goyang dangdut. Dari tahun 1970-1980 Joged dalam musik

dangdut secara tidak langsung menjadi sebuah kebutuhan publik dan menjadi bagian dari

pertunjukkan dalam musik dangdut. Ditambah dengan berkembangnya televisi (TVRI) yang

membuat acara khusus untuk musik dangdut.

Ketika dangdut sedang bergulat di tingkat nasional melalui penyanyi-penyanyi

terkenalnya, ternyata di daerah dangdut mempunyai pasarnya sendiri dengan sering tampil dalam

acara hajatan kelas kampung sampai pasar malam. Penyanyi dalam dangdut kelas daerah ini

dinamakan biduanita yang dalam setiap aksi panggungnya sangat berani mempertontonkan

pertunjukkan yang seronok yang ditunjang dengan kostum yang sangat minim seperti baju yang

8 Ibid.

Page 5: Sejarah kesenian JOGED

super ketat dan celana pendek. Pola goyangannya dengan memutar pinggul dari posisi setengah

jongkok sampai berdiri. Dangdut seperti ini sangat terkenal di masyarakat Yogyakarta yang

dikenal dengan nama Sekatenan yang menjelma menjadi sebuah hiburan rakyat yang menjadi

kebutuhan utama masyarakat. Kebanyakan dari penontonnya adalah kaum laki-laki mulai dari

bapak-bapak sampai mahasiswa, dalam dangdut Sekatenan yang penting adalah unsur visual

yang bersifat ragawi ketimbang dengan unsur musik dan suara penyanyi tersebut.

Meskipun mengalami pelarangan oleh pemerintah daerah pada tahun 1990-an, dangdut

Sekatenan justru mengalami penyebaran yang begitu cepat ke daerah seperti Jawa barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur bahkan ke Sumatra Utara. Gerakan goyangnya pun sudah semakin bebas

dengan sangat mengeksploitasi daerah sekitar pinggul. Lalu sekitar tahun 2000-an muncul Inul

dengan goyang ngebornya yang dengan cepat masuk ke dalam rumah-rumah lewat televisi dan

VCD. Munculnya Inul ini diikuti oleh penyanyi-penyanyi lainnya dengan cirri khas masing-

masing seperti Uut Permatasari dengan goyang ngecornya, Annisa Bahar dengan goyang patah-

patah, dan Dewi Persik dengan goyang gergajinya. Semuanya inilah generasi baru dalam musik

dangdut yang menggunakan goyang-goyang yang sangat energik yang membedakan mereka

dengan senior-senior mereka yang sudah malang melintang dalam musik dan goyang dangdut.

Makna dan Gerakan Joged dalam Musik Dangdut

Kalau dilihat dari gerakannya joged dangdut tidak mempunyai makna atau unsur filosofis

apapun seperti pada tarian-tarian lain. A. Rafiq mengatakan gerak yang dilakukannya seperti

menutupkan kedua telapak tangan di muka kemudian pelan-pelan membuka sambil

menggerakkan jari-jari hanyalah sebuah penghayatan dalam lirik lagu dan untuk mengungkapkan

perasaan malu atau simbolis-filmis. Penyanyi dangdut melakukan tarian untuk mengisi

kekosongan yang terjadi di panggung saja agar tidak terlihat kaku. Sedangkan gerakan yang

dilakukan oleh penonton merupakan gerakan spontan yang terbawa oleh suasana yang terjadi di

panggung (gerakan yang dilakukan oleh penyanyi yang sedang tampil). Selain itu gerakan

penonton juga terbawa oleh irama yang dikeluarkan dari alunan suara gendang yang secara

langsung membuat orang yang mendengar ingin bergoyang. Dari goyang yang mereka lakukan

dapat mengurangi beban pikiran, sebagai tempat untuk melepas ekspresi jiwa.9

9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.Pesan-Pesan Budaya Lagu-Lagu POP Dangdut Dan Pengaruhnya

Terhadap Perilaku Sosial Remaja Kota.1995.

Page 6: Sejarah kesenian JOGED

Kesimpulan

Pada dasarnya dangdut merupakan musik melayu yang mendapat berbagai macam

masukan dari luar seperti Arab, Barat, dan India. Ketika istilah dangdut sudah mulai dikenal dan

diterima masyarakat, dan pertunjukkan dangdut yang sebelumnya hanya duduk tanpa melakukan

gerakan apapun mulai berubah dengan adanya goyangan. Goyang yang popular lewat lagunya

Rhoma Irama dan OM Soneta yang berjudul Terajana ini kemudian dijadikan sebuah kredo

bahwa goyang merupakan bagian dari musik dangdut. Pada perkembangannya goyang atau joged

ini tidak terlepas dari pengaruh India pula. Pengaruh itu terlihat dari gerakan yang dilakukan oleh

penyanyi dangdut. Pengaruh India ini dibawa lewat film-film India yang beredar di masyarakat

Indonesia.

Pada perkembangannya joged dangdut mengalami sebuah evolusi lewat aliran musik

dangdut yang terkenal di Yogyakarta bernama Sekaten yang lebih menonjolkan goyang yang

sangat berani dan berbeda dengan artis papan atas seperti Elvi Sukaesih dan Ellya Khadam.

Dalam setiap penampilannya menggunakan pakaian yang sangat minim, yang kemudian aliran

seperti ini menyebar ke luar dari Yogyakarta. Pada akhirnya jenis joged yang seperti ini mulai

berkemabang secara umum tidak tertutup lagi dengan munculnya para penyanyi dangdut baru

seperti Inul Daratista, Uut Permatasari, dan Annisa bahar yang terkenal dengan melakukan

goyangan yang banyak mengeksploitasi daerah sekitar pinggul. Jadi pada dasarnya joged

merupakan suatu pertunjukkan yang tidak dapat dilepaskan dari musik dangdut, karena dengan

adanya joged ini pertunjukkan dangdut lebih hidup dan energik tidak monoton seperti

sebelumnya. Maka tidak heran jika ada wacana dangdut tanpa goyang bagai sayur tanpa garam.

Page 7: Sejarah kesenian JOGED

Salah satu aksi goyang dalam pertunjukkan musik dangdut

Salah satu contoh goyang pada masa sekarang yang lebih menonjolkan penampilan ragawi

daripada musik dangdutnya. Mengenakan pakaian yang minim merupakan cirri khasnya.

Page 8: Sejarah kesenian JOGED

Ellya khadam salah satu pelopor goyang dalam pertunjukkan musik dangdut sekitar tahun 1960-

an

Page 9: Sejarah kesenian JOGED

Daftar Bacaan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pesan-Pesan Budaya Lagu-Lagu POP Dangdut

Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial Remaja Kota.1995.

Purba, Mauly dan Ben Pasaribu. Musik Populer. LPSN. Jakarta: 2005.

A. Tjahjo Sasongko dan Nug kartjasungkana. “Pasang Surut Musik Rock di Indonesia”,

“Prisma” 49-50: 10 Oktober 1991.

Suzan Piper dan Sawung Jabo, ”Musik Indonesia, dari 1950an hingga 1980an”, “Prisma”, 12: 5

Mei 1987.

Http//www.mellowtone.multyply.com/Goyang dari Masa ke Masa, Senin 09 November 2009

pukul 22.25.

Page 10: Sejarah kesenian JOGED

Goyang atau Joged Sebagai Sebuah Seni Pertunjukkan dalam

Musik Dangdut

Diajukan sebagai tugas sejarah kesenian seni pertunjukkan Indonesia kelas Ibu Wardiningsih

Oleh:

Wahyu Tri Laksono

0706280050

Ilmu Sejarah

Depok

2009