5
4/3/14, 6:42 PM D'Mayestik • Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern Page 1 of 5 http://mayestik.tumblr.com/post/33160161489/sejarah-pasar-tradisional-dan-pasar-modern Now Playing Tracks D'Mayestik Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas adalah proses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau Jasa. Dan dibedakan dalam beberapa jenis yaitu seperti jenis barang yang dijual, lokasi hari, luas jangkauan dan wujudnya. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Pasar tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu, diperkirakan sudah muncul sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke -5 Masehi. Dimulai dari barter barang kebutuhan sehari-hari dengan para pelaut dari negri tirai bambu, masyarakat mulai menggelar dagangannya dan terjadilah transaksi jual beli tanpa mata uang hingga digunakan mata uang yang berasal dari negri Cina. Bahkan dibeberapa relief candi nusantara diperlihatkan cerita tentang masyarakat jaman kerajaan ketika bertransaksi jual beli walau tidak secara detail. Pasar dijamannya dijadikan sebagai ajang pertemuan dari segenap penjuru desa dan bahkan digunakan sebagai alat politik untuk menukar informasi penting dijamannya. Bahkan pada saat masuknya peradaban Islam di tanah air diabad 12 Masehi, pasar digunakan sebagai alat untuk berdakwah. Para wali mengajarkan tata cara berdagang yang benar menurut ajaran Islam. Kawasan pasar juga merupakan kawasan pembauran karena berbagai macam etnis hadir disana selain masyarakat lokal. Etnis Tionghoa, Arab, Gujarat, India merupakan para pedagang besar waktu itu. Pasar sebagian besar dibangun dipinggir pelabuhan dan sungai untuk memudahkan aktivitas bongkar muat barang dan memudahkan transaksi pembelian. Dijaman penjajahan Belanda, pasar tradisional mulai diberikan tempat yang layak dengan didirikan bangunan yang cukup besar dijamannya. Pasar Beringharjo di Yogya, Pasar Johar di Semarang dan Pasar Gede di kota Solo adalah salahsatu contoh pasar tradisional terbaik dijamannya. Dan bahkan ada semacam ritual sendiri dimasyarakat Jawa yaitu pendirian bangunan pasar dilokasi tertentu harus mendapatkan semacam pulung (wahyu) agar para pedagang bisa laku berjualan ditempat tersebut. Pasar tersebut didirikan sebagai sentra penjualan bahan pangan dan sandang dikota besar dan agar para penjajah lebih mudah untuk mengawasi geliat pasar tradisional tersebut. Dikota saya Tulungagung, bahkan terdapat pasar tradisional yang mengikuti pasaran (hari penanggalan) Jawa seperti pasar Legi, Kliwon, Legi dan Pahing. Para pedagang dan pembeli mengikuti perputaran hari tersebut. Misalnya pada hari pasaran Legi, maka pasar Legi disuatu tempat akan ramai oleh para pedagang dan pembeli. Sementara dihari lainnya, pasar Legi tidak akan ramai dan hanya ada beberapa pedagang saja. Bahkan ada pasar yang buka hanya untuk menjual beberapa macam jenis dagangan misalnya untuk jual beli kambing/sapi hanya dilakukan dipasar Kliwon saja. Sangat unik sekali ketika saya semasa kecil dan sedang berlibut dikampung, terkadang mengikuti Mama dan Bu’De saya berbelanja naik angkutan pedesaan menuju kesalahsatu pasar tradisional tersebut.

Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern.pdf

4/3/14, 6:42 PMD'Mayestik • Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Page 1 of 5http://mayestik.tumblr.com/post/33160161489/sejarah-pasar-tradisional-dan-pasar-modern

Now Playing Tracks

D'MayestikSejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Pasar dalam arti sempit adalah tempat dimana permintaan dan penawaran bertemu, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar tradisional. Sedangkan dalam arti luas adalahproses transaksi antara permintaan dan penawaran, dalam hal ini lebih condong ke arah pasar modern. Permintaan dan Penawaran dapat berupa Barang atau Jasa. Dandibedakan dalam beberapa jenis yaitu seperti jenis barang yang dijual, lokasi hari, luas jangkauan dan wujudnya.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada prosestawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.

Pasar tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu, diperkirakan sudah muncul sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke -5 Masehi. Dimulai dari barterbarang kebutuhan sehari-hari dengan para pelaut dari negri tirai bambu, masyarakat mulai menggelar dagangannya dan terjadilah transaksi jual beli tanpa mata uang hinggadigunakan mata uang yang berasal dari negri Cina.

Bahkan dibeberapa relief candi nusantara diperlihatkan cerita tentang masyarakat jaman kerajaan ketika bertransaksi jual beli walau tidak secara detail. Pasar dijamannyadijadikan sebagai ajang pertemuan dari segenap penjuru desa dan bahkan digunakan sebagai alat politik untuk menukar informasi penting dijamannya. Bahkan pada saatmasuknya peradaban Islam di tanah air diabad 12 Masehi, pasar digunakan sebagai alat untuk berdakwah. Para wali mengajarkan tata cara berdagang yang benar menurutajaran Islam.

Kawasan pasar juga merupakan kawasan pembauran karena berbagai macam etnis hadir disana selain masyarakat lokal. Etnis Tionghoa, Arab, Gujarat, India merupakanpara pedagang besar waktu itu. Pasar sebagian besar dibangun dipinggir pelabuhan dan sungai untuk memudahkan aktivitas bongkar muat barang dan memudahkantransaksi pembelian.

Dijaman penjajahan Belanda, pasar tradisional mulai diberikan tempat yang layak dengan didirikan bangunan yang cukup besar dijamannya. Pasar Beringharjo di Yogya,Pasar Johar di Semarang dan Pasar Gede di kota Solo adalah salahsatu contoh pasar tradisional terbaik dijamannya. Dan bahkan ada semacam ritual sendiri dimasyarakatJawa yaitu pendirian bangunan pasar dilokasi tertentu harus mendapatkan semacam pulung (wahyu) agar para pedagang bisa laku berjualan ditempat tersebut. Pasartersebut didirikan sebagai sentra penjualan bahan pangan dan sandang dikota besar dan agar para penjajah lebih mudah untuk mengawasi geliat pasar tradisional tersebut.

Dikota saya Tulungagung, bahkan terdapat pasar tradisional yang mengikuti pasaran (hari penanggalan) Jawa seperti pasar Legi, Kliwon, Legi dan Pahing. Para pedagangdan pembeli mengikuti perputaran hari tersebut. Misalnya pada hari pasaran Legi, maka pasar Legi disuatu tempat akan ramai oleh para pedagang dan pembeli. Sementaradihari lainnya, pasar Legi tidak akan ramai dan hanya ada beberapa pedagang saja. Bahkan ada pasar yang buka hanya untuk menjual beberapa macam jenis daganganmisalnya untuk jual beli kambing/sapi hanya dilakukan dipasar Kliwon saja. Sangat unik sekali ketika saya semasa kecil dan sedang berlibut dikampung, terkadangmengikuti Mama dan Bu’De saya berbelanja naik angkutan pedesaan menuju kesalahsatu pasar tradisional tersebut.

Page 2: Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern.pdf

4/3/14, 6:42 PMD'Mayestik • Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Page 2 of 5http://mayestik.tumblr.com/post/33160161489/sejarah-pasar-tradisional-dan-pasar-modern

Berbagai macam barang dagangan yang unik terdapat dipasar tersebut misalkan sarang tawon, jantung pisang, bekicot, didih (darah ayam yang dibekukan) hingga hingarbingar musik Jawa yang dilantunkan dari pengeras suara dengan kualitas no.3. Melihat mama dan bude saya menawar barang dagangan juga menjadi hiburan tersendiri,para ibu rumahtangga yang pandai menawar hingga harga terendah menjadi lelucon. Bahkan ada juga pedagang yang nakal karena mengurangi berat timbangan barangyang sudah dibeli. Pasar dijadikan ajang pertemuan dan temu kangen, misalkan mama saya yang sudah lama merantau di Jakarta bisa bertemu dengan kawan lamanyasemasa kecil dipasar tersebut. Dan Bu De saya sendiri sudah kenal dengan sebagian pedagang tersebut, karena terbiasa mengikuti pola jualan mereka sesuai hari pasaran.

Jakarta juga mempunyai pasar dengan nilai historis yang cukup tinggi, diabad 16 M pasar terbentuk karena ada aktifitas bongkar muat dipelabuhan dan ada pembeli yangpotensial. Pasar di Batavia berada dibagian utara kota tua Jakarta. Karena sempat ada peperangan antara masyarakat Tionghoa dan Belanda waktu itu, maka sempat dibakarhabis oleh Belanda dan pasarnya kini dipindahkan dibagian selatan kota tua Batavia yaitu pasar Glodok yang sekarang masih berdiri. Seiring berjalannya waktu danpertambahan penduduk, maka kota Batavia melebar keselatan. Terbentuklah kawasan pasar Baroe dan pasar Senen (karena ramainya hari senin saja waktu itu), aktivitasbongkar muat barang kepasar tersebut dilakukan lewat kanal-kanal sungai waktu itu dan yang masih tersisa adalah kanal didepan Pasar Baru. Sementara kawasan pasarSenen direvitalisasi ditahun 1970an akibat adanya inpres dari presiden yang terdahulu. Bahkan di tahun 1990an, sebagian kawasan pasar Senen lama dibongkar danbangunan rukonya berubah menjadi pusat perbelanjaan dan hotel mewah.

Kawasan pasar Senen sendiri semakin berkembang hingga kini, diakhir tahun 1987an kawasan pasar Senen mulai terkenal karena ada ritel Ramayana dan Robinson. Jamantahun 1987an, berbelanja di Ramayana dan Robinson menjadi suatu kebanggaan sendiri.

Kini pasar tradisional menurut hari pasaran sudah mulai berkurang karena pemda daerah sudah mendirikan bangunan pasar yang baru dan cukup besar. Pasar tradisionalsendiri sekarang dikelola oleh pemerintah dan rata-rata mengalami nasib yang kurang layak seperti bangunan pasar yang sudah lama dengan kondisi pasar yang kumuh,becek, serta padat. Umumnya, pasar tradisional mempunyai segmen menengah kebawah dan berjualan eceran. Pengunjungnya didominasi oleh ibu rumah tangga danpedagang keliling. Diperkirakan ada 24.000 pasar tradisional dengan menyerap tenaga kerja sebesar 12.000.000 (sebagian besar sebagai pedagang) dan omzet harianlebih dari Rp 500 miliar s/d 1 trilyun rupiah diseluruh Indonesia. Jumlah yang sangat besar sekali disaat krisis seperti ini, bayangkan perputaran uang yang sangat besarsekali dari pasar tradisional tersebut.

Kini di era yang semakin canggih, pasar tradisional semakin tergusur. Terakhir kali saya mengunjungi pasar tradisional sekitar 1 bulan yang lalu ketika mengantar mamasaya kepasar inpres Jatiasih, Bekasi. Pasar Inpres dibuat semasa alm. Presiden Suharto yaitu sebuah program untuk merevitalisasi pasar tradisional dengan bangunan dantempat yang lebih layak. Tetapi pasar inpres tetaplah seperti pasar tradisional yang becek, kotor karena pedagang dengan seenaknya membuang sisa sayuran seenaknya.Diwaktu musim hujan seperti ini, saya paling malas diajak kepasar tradisional karena pasti super duper becek. Karena ada beberapa bahan pangan yang tidak dijual dipasarmodern sekalipun dan saya takjub karena pasar inpres tersebut sangat lengkap mulai dari toko emas, kaset, mainan, baju, obat-obatan hingga kios daging segar, ikan dansayuran segar hingga pedagang makanan tradisional dan penjual kembang tujuh rupa + menyan yang tentu tidak dijual dihypermarket.

Page 3: Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern.pdf

4/3/14, 6:42 PMD'Mayestik • Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Page 3 of 5http://mayestik.tumblr.com/post/33160161489/sejarah-pasar-tradisional-dan-pasar-modern

Hypermarket dan pasar modern adalah musuh utama pasar tradisional saat ini. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjualdan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannyadilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagianbesar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah, supermarket, pasar swalayan, hypermarket dan minimarket.

Hypermarket lebih membidik golongan menengah keatas dan dengan bangunan pasar modern yang cukup besar, rapi dan bersih. Kebersihan adalah salahsatu syarat mutlakdari pasar modern. Giant, Carrefour dan Hypermart adalah salahsatu brand pasar ritel modern di Indonesia, mereka muncul hampir disetiap kota besar dipulau Jawa,Sumatra, Bali, Sulawesi dan Kalimantan.

Pasar modern sendiri muncul diperiode tahun 1980an di Jakarta, pasar Mayestik dan Blok M adalah salahsatu pasar yang cukup nyaman dijamannya. Hingga munculbeberapa supermarket menjadi tempat belanja yang wah pada saya masih kecil. Salahsatu supermarket tertua di Indonesia yaitu Gelael dan Hero yang membidik golonganmenengah keatas dibeberapa tempat di Jakarta. Kini hanya ada beberapa gerai supermarket saja yang masih bertahan di Jakarta. Selebihnya sudah banyak yang tutupsemenjak mini market membooming diawal tahun 2000.

Minimarket seperti Alfamart dan Indomart seperti berlomba untuk menguasai ceruk yang ada. Ditempatb saya sudah ada 3 buah Alfamart dan 3 buah Indomart hanyadengan jarak ½ km saja dan ada yg beberapa toko saling berhadapan. Tidak jauh dari Pasar Inpres Jatiasih, terdapat sebuah hypermarket dengan merk Naga dan 1 kmkedepannya kini sedang dibangun Giant.

Jadi pasar tradisional sudah dijegal sana sini, pembeli tidak harus repot berbecek ria untuk menuju kepasar tradisional dimusim hujan kecuali terpaksa. Karena kebutuhanharian bisa dibeli di minimarket terdekat dan kebutuhan belanja bulanan bisa dibeli dihypermarket. Sudah seharusnya pasar tradisional dirubah menjadi pasar modern yangbersih dan nyaman bagi para pembeli yang berkunjung.

Bukan berarti pasar tradisional terus digusur kemudian diganti dengan hypermarket atau bangunan mal mewah. Sudah banyak kasus seperti ini yang mengatasnamakanrevitalisasi pasar tapi kemudian para pedagang digusur, diancam apabila tidak mau pindah atau bahkan dibakar sebagai pemaksaan secara tidak langsung. Sudah banyakpasar yang terbakar kemudian dipagari seng dan kemudian para pedagang dilarang membangun kiosnya kembali, kemudian bangunan bekas pasar berubah menjadi pusatperbelanjaan. Dan para pedagang yang dulu mempunyai kios diharuskan membeli kios baru dengan harga baru yang lebih mahal, padahal kios tersebut menjadi sumberpenghasilan buat sipedagang. Tidak heran apabila pedagang dipasar Koja dan daerah lain sempat ricuh karena ketidakadilan yang terjadi.

Salahsatu pedagang kain langganan mama saya disebuah pasar di Jakarta Pusat bercerita, ia sebelumnya mempunyai 3 buah kios bahan kain dipasar tersebut hinggaterjadilah kebakaran yang menghabiskan hampir sebagian pasar disiang hari. Harga satu kios saja sudah ratusan juta dan setelah musibah kebakaran hanya diganti satubuah kios karena harga 1 kios = Rp 1 miliar lebih = hampir 3 kios. Buah ketidakadilan yang harus ia dapatkan, tetapi ia tidak punya pilihan lain lagi. Kini pasar yangdibangun hingga beberapa lantai, hanya ramai dikunjungi pembeli dibeberapa lantai saja…selebihnya kosong.

Padahal dibeberapa negara lain seperti negri Jiran – Malaysia dan Singapore, pasar tradisional dijadikan tujuan wisata. Pasar tradisional dikelola dengan professional danbersih sehingga pengunjung juga merasa nyaman dan senang berbelanja. Thailand, pasar apungnya bahkan menjadi tujuan utama oleh turis asing yang berkunjung. Pasartradisional di Turki, Jepang dan Korea juga dikelola secara professional dan menjadi tujuan wisata.

Bukan seperti di Indonesia yang malah malu dengan identitas pasar tradisionalnya, coba dikelola secara professional, rapi dan super duper bersih…pasti bisa menjadiobyek wisata yang menarik serta menambah tenaga kerja serta pendapatan negara. Atau memang ini sudah menjadi penanda jaman seperti yang diramalkan olehJayabaya…

Page 4: Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern.pdf

4/3/14, 6:42 PMD'Mayestik • Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Page 4 of 5http://mayestik.tumblr.com/post/33160161489/sejarah-pasar-tradisional-dan-pasar-modern

Pasar ilang kumandhange atau pasar tradisional kehilangan pamornya lagi…..semuanya memakai barcode, dilayani oleh pramuniaga yang bagaikan robot……. Das istdas Ende der Geschichte von einem traditionellen Markt…

Disadur : http://katawaktu.multiply.com/journal/item/115/Nasib-Pasar-Tradisional-di-Era-Modern

Oct 8 PasarMayestik PasarTradisional PasarModern Pasar Jakarta JakartaSelatan Indonesia Sejarah

Search D'MayestikRandom postBrowse the ArchiveGet the RSS

About

Pasar Mayestik di Kebayoran Baru adalah Pasar modern yg dibangunl sekitar tahun 1980an di Jakarta Selatan, pasar Mayestik dan Blok M adalah salahsatu pasar yangcukup nyaman dijamannya dan telah lama rusak karena dimakan usia, kini telah berubah total kerjasama Pemprov DKI Jakarta (PD. Pasar Jaya) bersama PT.MetrolandPermai sebagai pihak pengembang.

Page 5: Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern.pdf

4/3/14, 6:42 PMD'Mayestik • Sejarah Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Page 5 of 5http://mayestik.tumblr.com/post/33160161489/sejarah-pasar-tradisional-dan-pasar-modern

Pasar Mayestik sekarang dibangun menjadi 10 Lantai yang setiap lantainya dibuat Penzonaan jenis dagangan, yaitu :1. Lantai Basement :A. Blok A berupa LOS :1. Pasar Kering : Los sayur, bumbu dapur,bumbu jadi, buah, kelapa dan Daging potong2. Pasar Basah : Los Ikan basah, ikan hidup, Ayam potong dan Ayam Hidup.B. Blok B berupa Kios : Kios Makan minum, Plastik, Bahan Kue, HB/Pangan

2. Lantai Semi Basement : Kios Pecah Belah, Alat Kecantikan, Kerajinan tangan, Jam, Kaca Mata, Alator, Obat, Sepatu, Sandal dan Jamu kemas.

3. Lantai Dasar : Kios Pakaian Jadi, Tekstil

4. Lantai Mezzanine : Kios Gorden, Batik, Bahan Tekstil

5. Lantai Satu : Kios Logam Mulia

6. Lantai Dua : Kios Penjahit , Payet, Bordir, Plakat Reklame

7. Lantai P1 (Parkir satu) : FoodCourt

8. Lantai P2 : Kantor Marketing dan Pemasaran

9. Lantai P3 : Kantor Pengelola dan PD. PS. Jaya

10. Lantai P4 : Masjid

Dengan diresmikannya penggunaan pasar tersebut pada tanggal 16 juni 2012 oleh Gubernur DKI JAKARTA Bp.H.Fauzi Bowo , diharapkan pasar tradisional memilikidaya saing dengan pasar swalayan yang kini makin bertebaran.

ConnectFacebook

View Pasar Mayestik in a larger map">GoogleFoursquareInstagram

To Tumblr, Love Pixel Union

Never miss a post! ×mayestikD'Mayestik Follow!