Upload
dwison-palayukan
View
174
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAHULUAN
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan
organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan.
Industri batubara saat ini sedang mengarah kepada puncak aktivitasnya,
karena batubara dianggap sebagai komoditi unggulan dan sumber energi alternatif
untuk Indonesia. Aktivitas dalam bidang batubara dimulai dari eksplorasi,
penambangan, pengolahan, pemasaran, pemanfaatan dan sebagainya. Potensi
batubara yang terdapat di Indonesia masih memungkinkan untuk lebih
ditingkatkan lagi dengan memberi perioritas utama guna pengembangan dan
pemanfaatannya. Mengingat bahan bakar tersebut merupakan salah satu sumber
energi yang besar di luar minyak dan gas bumi yang banyak digunakan sebagai
bahan baku dalam industri sehingga kebutuhan energi yang bersumber dari
batubara akan semakin meningkat
SEJARAH PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA
Sejarah pertambangan batubara di Indonesia dimulai pada tahun 1849 di
daerah Pangaran, Kalimantan Timur. Pada tahun 1888. sebuah perusahaan
bernama N.V. Oost Borneo milik belanda memulai kegiatan penambangannya di
pelarang, yang terletak 10 km sebelah tenggara Samarinda, Kalimantan Timur.
Hingga Perang Dunia II, terdapat perusahaan-perusahaan kecil yang bergerak
dalam penambangan batubara dan pada saat ini (tahun 2005) di Kalimantan
terdapat puluhan perusahaan penambangan batubara baik sekala besar maupun
sekala kecil.
Demikian bagus pemasaran batubara saat ini (tahun 2005), membuat orang
berkeinginan untuk mendapatkan Ijin Usaha Penambangan batubara. Di sumatra
kegiatan penambangan batubara secara besar-besaran dimulai tahun 1880, di daerah
Sungai Durian Sumatra Barat. Usaha ini kurang berhasil, karena mengalami kesulitan
dalam pengangkutan hasil penambangan. Pada tahun 1868, ditemukan keberadaan
batubara di daerah Ombilin, selanjutnya pada tahun 1868-1873 dilakukan penelitian
seksama, dan akhirnya pada tahun 1892 dibuka penambangan batubara di Ombilin,
dikenal sebagai Tambang Batubara Ombilin. Penelitian tentang keberadaan batubara
dilakukan pula pada bukit asam pada tahu 1915-1918 dan pada tahun 1919 dibuka
tambang batubara bukit asam. Tambang batubara bukit asam dan tambang batubara
ombilin merupakan tambang batubara yang berperan penting pada saat itu. Demikian
pentingnya pengusaha tambang batubara di indonesia, pemerintah pada saat itu
memandang penting segera didirikan PN. Batubara, yang dikukuhkan dengan peraturan
pemerintah No. 23. Tahun 1968, dengan embrio Tambang Bukit Asam (disebut unit 1),
Tambang Batubara Ombilin (disebut unit 2), kedua tambang tersebut berada pada pulau
Sumatera, dan Tambang Batubara Mahakam (disebut unit 3), yang berada dipulau
Kalimantan.
Di Indonesia, sampai bulan Agustus 2005 terdapat 138 perusahaan yang bergerak
dalam bidang pertambangan batubara, antara lain Perusahaan Terbatas (PT) Allied Indo
Coal, PT.Aneka Tambang, PT.Antang Gunung Meratus, PT.Arutmin, PT.Bahari
Cakrawala Sebuku, PT.Bentala Coal Mining, PT. Berau Coal, PT.Bukit Baiduri
Enterprise, PT.Tambang Batubara Bukit Asam, PT.Adaro Indonesia, PT.Fajar Bumi
Sakti, PT.Gunung Bayan Pratama Coal, PT.Kaltim Prima Coal, PT.Kideco Jaya Agung,
dan PT.Tanito Harum. Dari jumlah yang semula hanya 3 perusahaan pada tahun 1968
menjadi 138 perusahaan pada tahun 2005, hal ini memberikan petunjuk bahwa usaha
dalam pertambangan batubara memberikan prospek usaha yang cukup bagus. Demikian
mudahnya melakukan kegiatan penambangan batubara, ditunjang dengan prospek yang
menguntungkan, maka tidak mengherankan apabila di Indonesia banyak terdapat kegiatan
Penambangan Tanpa Ijin (PETI) berkembang cukup pesat.
Kegiatan tersebut ini merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan
disamping mutu batubara tidak terjamin. Apabila hasil kegiatan tambang batubara tanpa
ijin, dipasarkan tanpa mengalami pengolahan lebih lanjut, dapat dipastikan bahwa mutu
batubaranya tidak memenuhi persyaratan penggunaan batubara untuk pemanfaatan
tertentu. Sebagai akibatnya, apabila hal ini dipaksakan peralatan sebagai pemegang peran
utama dalam kegiatan industri mengalami gangguan, yang pada akhirnya lama waktu
pakai peralatan menjadi lebih singkat, adan akhirnya akan menimbulkan kerugian yang
tak ternilai. Kejadian ini yang memberikan inspirasi perlunya pengetahuan tentang
teknologi batubara bersih. Indonesia termasuk salah satu negara kaya akan sumber daya
energi dalam bentuk batubara, Sebagai sumber daya energi, batubara memiliki nilai
strategis dan potensial untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi dalam negeri.
Sumber daya batubara di indonesia diperkirakan sebesar 36 milyar ton, tersebar
di Sumatera ( di Aceh 4,7 %; di Sumatera Tengah 11,4 %; di Sematera Selatan 51,73 %),
di Kalimantan (di Kalimantan Selatan 9,99 %; di Kalimantan Timur 14,62 %; di
Kalimantan Barat 5,83 %; di Kalimantan Tengah 1,20 %), sisanya terdapat dipulau Jawa,
Sulawesi, dan Irian Jaya.
DAFTAR PUSTAKA
Sukandarrumidi, 1995, Batubara dan Gambut, Gajah Mada University
Press, Yogyakarta
Bambang Agustoto, 1999, Hubungan Antara Spesifik Gravity Terhadap
Komposisi Maseral dan Kualitas Batubara Seam Lower Daerah Satui
Kalimantan Selatan, Tesis Magister, Bidang Khusus Batubara Program
Pascasarjana Rekayasa Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Id.wikipedia,org/wiki/batu_bara,.di donwload hari selasa tanggal 28 Februari
2012, pukul 18:30.