6
PENDAHULUAN Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan organik utamanya adalah sisa- sisa tumbuhan. Industri batubara saat ini sedang mengarah kepada puncak aktivitasnya, karena batubara dianggap sebagai komoditi unggulan dan sumber energi alternatif untuk Indonesia. Aktivitas dalam bidang batubara dimulai dari eksplorasi, penambangan, pengolahan, pemasaran, pemanfaatan dan sebagainya. Potensi batubara yang terdapat di Indonesia masih memungkinkan untuk lebih ditingkatkan lagi dengan memberi perioritas utama guna pengembangan dan pemanfaatannya. Mengingat bahan bakar tersebut merupakan salah satu sumber energi yang besar di luar minyak dan gas bumi yang banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri sehingga kebutuhan energi yang bersumber dari batubara akan semakin meningkat SEJARAH PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA Sejarah pertambangan batubara di Indonesia dimulai pada tahun 1849 di daerah Pangaran, Kalimantan Timur. Pada tahun 1888. sebuah perusahaan bernama N.V. Oost Borneo milik belanda memulai kegiatan penambangannya di

Sejarah Pertambangan Batubara Di Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah Pertambangan Batubara Di Indonesia

PENDAHULUAN

Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang terbentuk dari endapan

organik utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan.

Industri batubara saat ini sedang mengarah kepada puncak aktivitasnya,

karena batubara dianggap sebagai komoditi unggulan dan sumber energi alternatif

untuk Indonesia. Aktivitas dalam bidang batubara dimulai dari eksplorasi,

penambangan, pengolahan, pemasaran, pemanfaatan dan sebagainya. Potensi

batubara yang terdapat di Indonesia masih memungkinkan untuk lebih

ditingkatkan lagi dengan memberi perioritas utama guna pengembangan dan

pemanfaatannya. Mengingat bahan bakar tersebut merupakan salah satu sumber

energi yang besar di luar minyak dan gas bumi yang banyak digunakan sebagai

bahan baku dalam industri sehingga kebutuhan energi yang bersumber dari

batubara akan semakin meningkat

SEJARAH PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA

Sejarah pertambangan batubara di Indonesia dimulai pada tahun 1849 di

daerah Pangaran, Kalimantan Timur. Pada tahun 1888. sebuah perusahaan

bernama N.V. Oost Borneo milik belanda memulai kegiatan penambangannya di

pelarang, yang terletak 10 km sebelah tenggara Samarinda, Kalimantan Timur.

Hingga Perang Dunia II, terdapat perusahaan-perusahaan kecil yang bergerak

dalam penambangan batubara dan pada saat ini (tahun 2005) di Kalimantan

terdapat puluhan perusahaan penambangan batubara baik sekala besar maupun

sekala kecil.

Demikian bagus pemasaran batubara saat ini (tahun 2005), membuat orang

berkeinginan untuk mendapatkan Ijin Usaha Penambangan batubara. Di sumatra

kegiatan penambangan batubara secara besar-besaran dimulai tahun 1880, di daerah

Sungai Durian Sumatra Barat. Usaha ini kurang berhasil, karena mengalami kesulitan

dalam pengangkutan hasil penambangan. Pada tahun 1868, ditemukan keberadaan

Page 2: Sejarah Pertambangan Batubara Di Indonesia

batubara di daerah Ombilin, selanjutnya pada tahun 1868-1873 dilakukan penelitian

seksama, dan akhirnya pada tahun 1892 dibuka penambangan batubara di Ombilin,

dikenal sebagai Tambang Batubara Ombilin. Penelitian tentang keberadaan batubara

dilakukan pula pada bukit asam pada tahu 1915-1918 dan pada tahun 1919 dibuka

tambang batubara bukit asam. Tambang batubara bukit asam dan tambang batubara

ombilin merupakan tambang batubara yang berperan penting pada saat itu. Demikian

pentingnya pengusaha tambang batubara di indonesia, pemerintah pada saat itu

memandang penting segera didirikan PN. Batubara, yang dikukuhkan dengan peraturan

pemerintah No. 23. Tahun 1968, dengan embrio Tambang Bukit Asam (disebut unit 1),

Tambang Batubara Ombilin (disebut unit 2), kedua tambang tersebut berada pada pulau

Sumatera, dan Tambang Batubara Mahakam (disebut unit 3), yang berada dipulau

Kalimantan.

Di Indonesia, sampai bulan Agustus 2005 terdapat 138 perusahaan yang bergerak

dalam bidang pertambangan batubara, antara lain Perusahaan Terbatas (PT) Allied Indo

Coal, PT.Aneka Tambang, PT.Antang Gunung Meratus, PT.Arutmin, PT.Bahari

Cakrawala Sebuku, PT.Bentala Coal Mining, PT. Berau Coal, PT.Bukit Baiduri

Enterprise, PT.Tambang Batubara Bukit Asam, PT.Adaro Indonesia, PT.Fajar Bumi

Sakti, PT.Gunung Bayan Pratama Coal, PT.Kaltim Prima Coal, PT.Kideco Jaya Agung,

dan PT.Tanito Harum. Dari jumlah yang semula hanya 3 perusahaan pada tahun 1968

menjadi 138 perusahaan pada tahun 2005, hal ini memberikan petunjuk bahwa usaha

dalam pertambangan batubara memberikan prospek usaha yang cukup bagus. Demikian

mudahnya melakukan kegiatan penambangan batubara, ditunjang dengan prospek yang

menguntungkan, maka tidak mengherankan apabila di Indonesia banyak terdapat kegiatan

Penambangan Tanpa Ijin (PETI) berkembang cukup pesat.

Kegiatan tersebut ini merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan

disamping mutu batubara tidak terjamin. Apabila hasil kegiatan tambang batubara tanpa

ijin, dipasarkan tanpa mengalami pengolahan lebih lanjut, dapat dipastikan bahwa mutu

batubaranya tidak memenuhi persyaratan penggunaan batubara untuk pemanfaatan

tertentu. Sebagai akibatnya, apabila hal ini dipaksakan peralatan sebagai pemegang peran

utama dalam kegiatan industri mengalami gangguan, yang pada akhirnya lama waktu

pakai peralatan menjadi lebih singkat, adan akhirnya akan menimbulkan kerugian yang

tak ternilai. Kejadian ini yang memberikan inspirasi perlunya pengetahuan tentang

teknologi batubara bersih. Indonesia termasuk salah satu negara kaya akan sumber daya

Page 3: Sejarah Pertambangan Batubara Di Indonesia

energi dalam bentuk batubara, Sebagai sumber daya energi, batubara memiliki nilai

strategis dan potensial untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi dalam negeri.

Sumber daya batubara di indonesia diperkirakan sebesar 36 milyar ton, tersebar

di Sumatera ( di Aceh 4,7 %; di Sumatera Tengah 11,4 %; di Sematera Selatan 51,73 %),

di Kalimantan (di Kalimantan Selatan 9,99 %; di Kalimantan Timur 14,62 %; di

Kalimantan Barat 5,83 %; di Kalimantan Tengah 1,20 %), sisanya terdapat dipulau Jawa,

Sulawesi, dan Irian Jaya.

Page 4: Sejarah Pertambangan Batubara Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Sukandarrumidi, 1995, Batubara dan Gambut, Gajah Mada University

Press, Yogyakarta

Bambang Agustoto, 1999, Hubungan Antara Spesifik Gravity Terhadap

Komposisi Maseral dan Kualitas Batubara Seam Lower Daerah Satui

Kalimantan Selatan, Tesis Magister, Bidang Khusus Batubara Program

Pascasarjana Rekayasa Pertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Id.wikipedia,org/wiki/batu_bara,.di donwload hari selasa tanggal 28 Februari

2012, pukul 18:30.