12
SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE 1963-2014

SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYAPERIODE 1963-2014

Page 2: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

H. ABDOEL ARNOWO (1963-1966) Ludruk sebagai Pesan Terselubung

▪ Pria kelahiran 30 Oktober 1904 ini adalah rektor pertama Universitas Brawijaya. Terlahir dariseorang tokoh Kota Surabaya, Arnowo, pria ini pernah menjadi orang penting dizamannya. Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ia pernah menjadi Residen Surabaya dan WakilGubernur Jawa Timur serta berbagai jabatan penting lain juga pernah disandangnya.

▪ Doel Arnowo adalah orang yang pertama kali berjuang mengganti status Universitas Brawijayamenjadi universitas negeri. Sebuah tim yang dibentuknya sengaja dikirimkan untuk menemuiMenteri Kompartemen Kesejahteraan Rakyat kala itu, Mulyadi Djojoamartono, juga mendekatiPresiden Soekarno. Bung Karno, suatu waktu setelah sidang, meminta alm. Doel mendatangkanludruk terkenal dari Surabaya. Doel kemudian menghadirkan ludruk Marhaen, asli Surabaya danberpesan kepada Bowo dan Kasihan, untuk sedikit menyentil masalah status kenegerian UB.

▪ Ternyata sindiran ini berhasil. Bung Karno segera memanggil Tajib Hadiwidjaja, MenteriPerguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP). Tak lama setelah itu, keluarlah Surat KeputusanMenteri PTIP No. 1 tahun 1963 pada tanggal 5 Januari 1963 tentang Penegerian UniversitasBrawijaya.

▪ Tidak hanya sampai disini, Doel Arnowo dengan rela hati mencurahkan harta, tenaga danpikirannya. Mengutip buku Empat Puluh Tahun Universitas Brawijaya, konon katanya bangunanKotalama adalah milik Doel pribadi dan disumbangkan kepada Universitas Brawijaya, begitu jugadengan sebagian tanah miliknya di wilayah Dinoyo.

Page 3: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

BRIGJEND. PROF. DR. DR. ERI SOEDEWO (1966) Dokter Bedah Militer yang Ojo Dumeh

▪ Eri Soedewo bukan berasal dari kalangan pendidikan. Ia adalah dokter ahlibedah dari kalangan militer dengan pangkat Brigadir Jendral. Ia juga diserahitanggungjawab sebagai Koordinator Perguruan Tinggi Negeri se-Jawa Timur danjuga Pejabat Rektor Universitas Airlangga, Surabaya serta Ketua Presidium IKIP Malang dan Surabaya.

▪ Eri bertugas membangun kembali stabilitas di berbagai perguruan tinggi yang dipimpinnya. Memadukan kedisiplinan militer dan pendidikan, Eri merasamemadukan keduanya sebagai modal memimpin perguruan tinggi sejak tahun1966. Apa yang telah dilakukan untuk menenangkan universitas tersebut berhasildan kelak menjadi dasar tindakan rektor berikutnya.

▪ Eri berprinsip bahwa manusia diciptakan memiliki martabat tinggi dengan akalpikiran dan kemampuan bahasa yang dimiliki. Dengan nurani, manusia menurutEri, merupakan cermin sifat ke-Tuhan-an. Namun kemampuan ini sebagaimahluk tidak mungkin menandingi sang Pencipta atau dalam bahasa Jawa ojodumeh.

Page 4: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

KOLONEL MOEJADHI (1966-1969) Kolonel Rektor

▪ Ketika menjabat sebagai Rektor, ia adalah Komandan Korem 083 Malang. Selama menjabat, misinya adalah mengembalikan situasi kampus kembalinormal akibat berbagai pengaruh politik diluar kampus. Akan tetapi, putra dariMuanto dan Dharma ini mampu mengembalikan iklim kampus yang kondusifuntuk kegiatan perkuliahan.

▪ Kewenangannya sebagai Komandan membantu UB melaksanakan perkuliahandi fasilitas Korem, mengingat masih minimnya fasilitas pada saat itu. Ia bekerjatidak hanya sendiri, tapi juga didampingi oleh Drs. Sofyan Aman, Drs. Al. Soediharto, Drs. Soeti Rahayu dan lainnya. Dengan wibawanya, Moejadhi danpembantunya mampu menggandeng semua kalangan kampus untuk membatasipengaruh dari luar kampus.

▪ Masa jabatan sang Kolonel berakhir pada tahun 1969. Ia diharuskan menempuhpendidikan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat dan digantikan olehProf.Dr. Ir. Moeljadi Banoewidjojo, Pembantu Rektor Bidang Akademik era Moejadhi. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Staf Kodam VII/Brawijayaberpangkat Brigadir Jendral dengan lima orang anak.

Page 5: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

PROF.DR.IR. MOELJADI BANOEWIDJOJO (1969-1973) Birokrat yang Ilmuwan

▪ Sebelum menjabat sebagai Rektor, Moeljadi juga pernah menjabat sebagai Dekan FakultasPertanian UB hingga tahun 1969. Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu RektorBidang Akademik pada saat Kolonel Moejadhi memimpin. Penunjukkannya sebagai RektorUB kala itu berdasarkan kesepakatan pimpinan universitas dan fakultas, mengingat belumadanya peraturan mengenai penggantian rektor.

▪ Moeljadi Banoewidjojo adalah pria kelahiran Ponorogo tahun 1924. Beliau adalah lulusanjurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Indonesia tahun 1954. Gelar Doktornya diraih dengan disertasi berjudul Rentabilitas Tanah-tanah Pertanian padatahun 1969. Ketika dikukuhkan sebagai guru besar, ia menyampaikan orasi ilmiah denganjudul Pembangunan Pertanian.

▪ Moeljadi menjadi Dekan Fakultas Pertanian UB hingga 1969. Selama menjabat, ia banyakberperan dalam pengembangan pertanian, termasuk menjadikan FP UB sebagai fakultasdengan jumlah guru besar dan doktor terbanyak, bahkan dirinya adalah doktor pertamayang dimiliki oleh UB.

▪ Selama menjadi rektor, ia mulai menerima tenaga baru, baik dosen maupun administrative, juga melakukan pembebasan lahan di sekitar Dinoyo secara bertahap. Tidak hanya itu, hasil pemikirannya dituangkan dalam tulisan tentang pendidikan dan pembangunan. Ayah dari dua orang anak ini berpendapat pendidikan pada era 60-70an tidak relevan dengankebutuhan tenaga kerja juga tentang alih teknologi dan potensi endogen. Semasahidupnya, ia telah menghasilkan sekitar 150 judul karya ilmiah dan menjadi anggota timpakar Badan Pengendali Bimas (BImbingan Massal) Pertanian.

Page 6: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

PROF. DARJI DARMODIHARJO, SH (1973-1979) Asisten Dosen dan Rektor Alumni Pertama

▪ Pada akhirnya, Universitas Brawijaya dipimpin oleh putranya sendiri. Adalah DarjiDarmodihardjo, alumni Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat UniversitasBrawijaya tahun 1965. Beliau adalah seorang Sarjana Hukum berpangkat Kolonel dandilantik pada tanggal 20 November tahun 1973. Dardji adalah perwira menengah denganjabatan akhir sebagai Asisten V/Teritorial Kodam VIII Brawijaya. Ia juga pernah menjadiguru SR atau setingkat SD dan menjadi guru bahasa Jepang pada zaman penjajahanBelanda. Pria kelahiran Blora tahun 1930 ini memasuki dunia militer pada tahun 1945 di Pati, Jawa Tengah dengan pangkat Letnan II.

▪ Tak banyak yang tahu bahwa ia pernah menjadi asisten dosen mata kuliah HukumAdministrasi pada tahun 1964 hingga 1966. Ia dipercaya mengajar di sepuluh perguruantinggi di Jawa Timur, hingga dua kali menjabat sebagai rektor pada periode 1973-1977 dan1977 hingga 1979. Ia juga dipercaya mengemban jabatan sebagai DIrektur JendralPendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) pada tahun 1979.

▪ Penggantian akronim UNBRA menjadi UNIBRAW juga diputuskan di jamannya. Sekembalinya dari rapat kerja nasional pimpinan universitas dan fakultas, ia bersamadewan senat sepakat untuk mengubah akronim menjadi UNIBRAW. Capaian lainnya yang telah ditempuh adalah upaya penyatuan kampus yang tersebar di beberapa wilayah, sepertiDinoyo, Kotalama dan Jl. Guntur. Nama Darji juga diabadikan menjadi nama laboratoriumPancasila bersama beberapa pakar lain. Dari laboratorium inilah muncul gagasanpelaksanaan pendidikan dan penataran pendidikan dan Pedoman Penghayatan danPengamalan Pancasila secara nasional (P4). Darji juga dikukuhkan menjadi Guru BesarLuar Biasa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya pada tanggal 5 Februari 1976 denganorasi berjudul “Pancasila Sumber dari Segala Hukum di Indonesia (Suatu Tinjauan dari SegiFilsafat)”.

Page 7: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

PROF.DR. HARSONO, S.E (1979-1987) Piawai Kelola Potensi

▪ Ketika Darji sibuk dalam tugas kenegaraan sebagai Dirjen Dikdasmen, UB dikelola olehProf. Dr.Harsono, S.E dan dilantik oleh Prof.Dr. D.A. Tisna Amidjaja pada 14 Mei 1974. Priaini sebelumnya mengajar di Fakultas Eknomi sejak tahun 1964 setelah pernah menjadiasisten dosen di FE Universitas Gajah Mada. Di tahun 1964 hingga 1966, ia menjabatsebagai Pembantu Dekan II, kemudian sebagai DIrektur Lembaga Penelitian Unibraw padatahun 1967 hingga 1970. Setelah itu,ia kembali ke Fakultas Ekonomi dan menjabat sebagaiDekan selama tujuh tahun berturut-turut. Tidak sampai disini, ia menjabat sebagaiSekretaris Rektor atau Pembantu Rektor II, hingga akhirnya dipercaya sebagai Rektor. Pada tahun 1984, ia berhasil menyelesaikan pendidikan Doktor di UGM pada tahun 1984 saat masih menjabat dan setahun kemudian, ia mendapat predikat sebagai Guru Besar.

▪ Selama masa kepemimpinannya, ia berhasil menyatukan UB dalam kelompok ProyekPerintis I dan menyatu dengan perguruan tinggi lain untuk menyaring mahasiswa melaluiUMPT dan melanjutkan penyatuan kampus UB. Ia juga mengupayakan negosiasi denganwarga Ketawanggede untuk pembebasan lahan dan pembangunan gedung kuliah, meneruskan cita-cita rektor terdahulu secara besar-besaran. Pada masanya, pembangunanUB sesuai master plan sudah mulai tertata. Ia juga diminta menjadi Konsultan Bank Duniadan BKBN selama tahun 1987-1988, pun pernah menjadi rektor Universitas Bangkalanyang kini menjadi Universitas Trunojoyo Madura. Ayah dari tiga orang anak ini juga pernahmenjadi Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII dan kemudian menjadi InspekturJendral Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta.

Page 8: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

PROF.DRS. ZAINAL ARIFIN ACHMADY, MPA (1987-1994) Sang Administrator Handal

▪ Zainal Arifin Achmady adalah Rektor ke-7 Universitas Brawijaya, menggantikanProf.Dr. Harsono SE dengan masa jabatan 1987 hingga 1991. Ayah dari tigaorang putra ini merupakan alumni Fakultas Ketataniagaan dan Kenegaraan (FKK) yang kini menjadi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya tahun 1965.

▪ Arifin mulai mengabdi sebagai dosen pada tahun 1966. Enam tahun kemudian, iadidapuk menjadi Pembantu Dekan II hingga tahun 1978 dan karirnya pun semakinmenanjak. Ia pernah menjadi Kepala Biro Administrasi Umum UniversitasBrawijaya pada 1978 hingga 1979, menjadi Pembantu Rektor II hingga tahun1987 dan mencapai puncaknya menjadi Rektor selama dua periode sejak 1987 hingga tahun 1993. Jabatan ini dilepaskannya ketika menjabat sebagai DirekturJendral Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) DepartemenPendidikan dan Kebudayaan tahun 1993.

▪ Tidak hanya mampu mengelola universitas, ayah dari tiga orang putra ini pun lihaimengelola dirinya sendiri. Ia mampu menyelesaikan pendidikannya dan meraihgelar Master of Public Administration dari University of Southern California, Amerika Serikat pada tahun 1975, bahkan ketika ia sibuk bertugas. Ia jugaberhasil menerbitan berbagai buku seperti Perijinan Usaha(1974), PerijinanUsaha pada Sektor Perusahaan Perdahangan dan Jasa (1978) dan beberapabuku lainnya. Selain menjadi guru besar FIA UB, Arifin juga pernah menjabatsebagai Pembantu Rektor I pada Universitas Paramadina, Jakarta.

Page 9: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

PROF.DRS.H.M HASYIM BAISOENI (1994-1998) “Motor” Guru Besar

▪ Pria kelahiran Pamekasan, Madura, ini adalah Rektor UB ke-8 melalui pemilihanyang cukup sengit. Karirnya dimulai pada tahun 1963 sebagai dosen di FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gajah Mada dan menjadidosen luar biasa di Fakultas Teknik dan Fakultas Ekonomi UGM hingga tahun1965. Predikat sebagai guru besar diraihnya pada tahun 1988 dengan judul orasiilmiah Peranan Matematika dalam Pengembangan Ilmu dan Teknologi.

▪ Menjadi pejabat tidak lantas membuatnya lupa meneliti dan membuat karya tulis. Berbagai penelitian yang pernah dilakukan Hasyim antara lain Listrik PedesaanJawa Timur, Penelitian Pengembangan Daya Non Minyak atau Gas Bio di Kabupaten Kediri dan Analisa Pengaruh Beberapa Indikator Sosial Ekonomi danKontrasepsi di Pedesaan Kabupaten Sidoarjo dengan Model Matematika.

▪ Baisoeni semasa memimpin selalu memotivasi dosen muda untuk meneruskanstudinya, di dalam maupun luar negeri, sementara dosen senior diajaknya untukbanyak menghasilkan karya ilmiah setara desertasi untuk peningkatan kualifikasiguru besar. Terbukti setelah masa kepemimpinan ayah dari empat anak ini, banyak guru besar dan doktor baru yang dimiliki universitas.

Page 10: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

PROF.DR. EKA AFNAN TROENA, S.E (1998-2002) From Zero to Hero

▪ Pria ini mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat di Sepanjang ini melanjutkan pendidikan SMP dan SMEA di Surabaya, dilanjutkan di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi UniversitasBrawijaya . Karir pendidikannya dimulai dengan menjadi Asisten Dosen semasa kuliah. Pendidikannya dilanjutkan di Fakultas Pascasarjana, Universitas Airlangga.

▪ Perjuangan Afnan dimulai dari bawah. Tidak banyak yang tahu, semasa kuliah, Afnan pernahmenjadi supir bus dan kernet untuk membiayai kuliahnya Karir di dunia universitasnya jugadimulai dengan menjadi asisten dengan golongan kepangkatan II/b. Perjuangannya membuahkanhasil, ia menjadi Tim Ahli Kodam V/Brawijaya. Pria kelahiran 19 Agustus 1942 ini merupakan ahlidi bidang sumberdaya manusia. Ia dikukuhkan menjadi guru besar pada tahun 1997 dengan orasiilmiah berjudul “Produktivitas, Jembatan Menuju Masa Depan”

▪ Afnan berupaya meningkatkan pendidikan dosen dan karyawan. Ia giat meningkatkan kerjasamadengan berbagai lembaga, dalam maupun luar negeri. Kebijakan ini rupanya dirasakan sebagaipaksaan bagi sebagian orang, namun nyatanya membuahkan hasil. Di akhir masa jabatannya, banyak dosen yang telah merampungkan studinya dengan baik dan kembali dengan membawagelar doktor maupun master.

▪ Pemaksaan ini juga berbuah manis, mulai ada mahasiswa Malaysia yang menimba ilmu di Fakultas Kedokteran. Ia juga mencetuskan ide tentang kelas internasional, pada saat itu ditujukanuntuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian. Kelak, ide ini akan menjadi nyata padakepempinan selanjutnya. Di zamannya, hampir seluruh pejabat strutktural mengikuti berbagaiprogram pendidikan dan pelatihan administrasi. Kini pria yang telah menyusun empat buku inikembali mengajar di FEB dan Program Pascasarjana. Ia berpendapat bahwa tugas utamaseorang dosen adalah mengajar, sedangkan menjadi Rektor adalah tambahan, maka sudahsemestinya ia kembali mengajar di fakultas.

Page 11: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

PROF. DR. IR. BAMBANG GURITNO (2002-2006) Hendak Terbang Melintas Batas

▪ Bambang Guritno adalah alumni Fakultas Pertanian dengan jurusan Budidaya PertanianPertanian pada tahun 1974. Ia meneruskan pendidikannya ke Wageningen Agricultural University di Belanda. Gelar doktornya ditempuh dengan meneliti tentang telo atau ubi, hingga dijuluki sebagai doktor telo. Predikat Guru Besar Fakultas Pertanian disandangnyapada tahun 1995. Bambang muda adalah Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Universitas. Iamengawali karirnya pada tahun 1970 sebagai tenaga honorer di bagian analisa PusatInformasi Pertanian, Dinas Pertanian Rakyat Pertanian, Propinsi Jatim. pada tahun 1972, iamenjadi Asisten Tetap Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian dan pada 1976 iamenjadi Asiseten Dekan III FP UB.

▪ Pada tahun 1980-1985, Bambang dipercaya sebagai manajer Proyek Penelitian Cassava dan didanai oleh International Development Research Center (IDRC). Pada tahun 1985 hingga 1990, ia juga dipercaya sebagai Scientist Pilot Plant Ethanol di Jakarta, namun padatahun 1983, ia mendapat kepercayaan lebih dan menjadi Dekan Fakultas Pertanian hinggatahun 1995 dan Pembantu Rektor IV pada masa kepemimpinan Hasyim Baisoeni.

▪ Selama menjabat sebagai PR IV, Bambang banyak merencanakan berbagai rencanapengembangan dan menjalin kerjasama dengan institusi, lembaga maupun universitas baikdalam dan luar negeri. Cita-cita Bambang selama menjabat adalah membawa kampus inike kancah nasional dan terpandang di dunia internasional. Untuk mewujudkan impiannya, ia mulai memberikan insentif bagi dosen yang tulisannya mampu menembus jurnalinternasional. Keinginan ini semakin menggebu-gebu tatkala sebuah majalah asing menulistentang posisi perguruan tinggi Indonesia yang jauh lebih rendah dibanding di Malaysia.

Page 12: SEJARAH REKTOR UNIVERSITAS ... - kepegawaian.ub…kepegawaian.ub.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Sejarah-rektor.pdf · Sebelum menjadi Presiden pertama UB, ... Gubernur Jawa Timur

PROF. DR. IR. YOGI SUGITO (2006-2014) Pelopor World Class Enterpreneurial University

▪ Cita-cita Rektor terdahulu untuk menerbangkan Universitas Brawijaya menuju dunia internasional mulai dilaksanakanpada periode ini. Adalah Yogi Sugito, Rektor UB ke-11 yang bertekad menjadikan UB sebagai World Class Entrepreneurial University. Pria kelahiran 16 Juni 1951 ini adalah alumni Fakultas Pertanian pada tahun 1977. Iamendapat gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1983 dan menjadikannya Doktor termuda di usianya ke31 tahun.

▪ Pria kelahiran Tulungagung ini pernah menjabat sebagai Sekretaris Jurusan Agronomi pada tahun 1984 hingga 1985, Ketua Program D-III Perkebunan (1985-1989) dilanjutkan menjadi Pembantu Dekan I Fakultas Pertanian untuk duaperiode (1990-1996). Ia juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Pertanian (1996-2001), yang terakhir adalahsebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik juga untuk dua periode (2001-2006). Jabatan yang tak putus danberjenjang ini kemudian memasukkan namanya kedalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

▪ Ia berkomitmen untukmemajukan almamaternya, sebagai dasar membuat beragam program baru, selain jugameneruskan program yang telah ada sebelumnya. Pengembangan kemampuan dilakukannya dengan mengikutiberbagai short course di Kolombia Filipina serta seminar ilmiah di berbagai negara. Ia juga pernah menjadi Ketua Tim Persiapan UB untuk menjadi Badan Hukum Pendidikan-Milik Negara (BHP-MN), Ketua Tim Penyusunan Model Inkubator Bisnis Perguruan Tinggi. Ia juga menggagas pengembangan bisnis di wilayah kampus melalui didirikannyaPusat Inkubator Bisnis dan merintis berbagai unit bisnis, baik akademis maupun non akademis.

▪ UB menghasilkan beragam perkembangan, baik pembangunan fisik maupun prestasi. Menjadi juara Pekan IlmiahNasional tiga kali, dibukanya program double degree dengan universitas luar negeri, pembukaan kelas internasionalkerjasama dengan berbagai universitas di luar negeri, mewujudkan perpustakaan dengan standar internasional adalahsebagian dari prestasi yang dihasilkan oleh UB selama ia menjabat. Hasilnya dapat dilihat, peminat calon mahasiswaUB berjubel. Tidak hanya mahasiswa Indonesia saja, tapi juga dilirik oleh mahasiswa asing, seperti Libya maupunMalaysia. Yogi juga membuka kampus UB di Kediri dan Jakarta untuk menjangkau pemuda bangsa yang ingin belajar.

▪ Sejak awal berdirinya, universitas ini telah mengalami berbagai peristiwa. Baik maupun buruk, suka maupun duka jugatelah mewarnai perjalanan kampus biru ini dalam mendidik bangsa, menjadikan putra-putri Indonesia berilmu sebagaitanda orang beriman yang harus diamalkan. Tidak lepas pula bagaimana para pria bertangan dingin ini memimpin. Sedikit banyak, pikiran dan tenaga mereka dicurahkan bagi hidupnya universitas ini.