Upload
lytu
View
269
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
i
RESPONS BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP
BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG
DAN DOSIS PUPUK N
Oleh
RAHMAT SAFI’I
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Jurusan Agroteknologi
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIPER)
DHARMA WACANA METRO
LAMPUNG
2016
ii
ABSTRAK
RESPONS BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) TERHADAP
BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG
DAN DOSIS PUPUK N
Oleh :
RAHMAT SAFI’I
Bawang daun ( Allium fistulosum L) merupakan jenis sayuran dari kelompok ba-
wang yang banyak digunakan sebagai bahan masakan dan juga dimanfaatkan se-
bagai bahan sayuran juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan bermacam-
macam penyakit. Bawang daun mengandung senyawa Bioaktif yang memiliki
daya bunuh terhadap bakteri (sebagai antibiotik), yang dapat menyembuhkan sakit
rematik, kurang darah dan memudahkan pencernaan makanan (Cahyono, 2005).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respons: (1) Tanaman bawang daun
terhadap berbagai jenis pupuk kandang. (2) Tanaman bawang daun terhadap pem-
berian pupuk N berbagai dosis. (3) Tanaman bawang daun yang di aplikasikan pu-
puk kandang berbagai jenis dan pupuk N berbagai dosis.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Mei 2016, di kebun per-
cobaan Stiper Dharma Wacana Metro, Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Metro
Selatan Kota Metro. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan ran-
cangan acak kelompok (RAK) berpola split plot. Sebagai petak utama adalah jenis
pupuk kandang (P) yaitu: (p1) pupuk kandang sapi, (p2) pupuk kandang kambing
dan (p3) pupuk kandang ayam. Sebagai anak petak adalah dosis pupuk N (urea)
yang terdiri atas tiga taraf, yaitu: 100 kg/ha (n1), 200 kg/ha (n2), dan 300 kg/ha
(n3). Kombinasi perlakuan diulang tiga kali, sehingga diperoleh 27 plot satuan
percobaan. Data hasil penelitian diolah dengan analisis ragam, sebelumnya diuji
homogenitasnya dengan uji Bartlet dan ketidakakditifannya dengan uji Tuckey.
Untuk melihat pengaruh rata-rata perlakuan dilakukan dengan uji beda nyata ter-
kecil (BNT) pada taraf signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis pupuk kandang tidak memberikan
perbedaan yang nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah ana-
kan, indeks luas daun, laju asimilasi bersih, laju tumbuh tanaman, kecuali pada
peubah hasil per petak panen yang diberi Pupuk kandang ayam lebih tinggi diban-
iii
dingkan yang diberi pupuk kandang kambing dan sapi. (2) Dosis pupuk N (urea)
tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap semua peubah yang diamati.
(3) Interaksi jenis pupuk kandang dan dosis N (urea) tidak memberikan perbedaan
yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun pada semua
peubah yang diamati.
Rahmat Safi’i
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi : RESPONS BAWANG DAUN
(Allium fistulosum L.) TERHADAP
BERBAGAI JENIS PUPUK KANDANG
DAN DOSIS PUPUK N
Nama Mahasiswa : Rahmat Safi’i
Nomor Pokok Mahasiswa : 12110061
Jurusan/Program Studi : Agroteknologi
Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing,
Pembimbing I,
Prof.Dr.Ir. Maryati, MP.
NIP. 196509221989032001
Pembimbing II,
Ir. Syafiuddin, MP. NIP. 196303091989031003
2. Ketua Jurusan,
Ir. Syafiuddin, MP.
NIP. 196303091989031003
v
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji :
Ketua : Prof.Dr.Ir. Maryati, M.P. ......………………
Penguji Utama : Ir. Rakhmiati, M.T.A. ......………………
Anggota : Ir. Syafiuddin, M.P. ......………………
2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro,
Ir. Rakhmiati, M.T.A.
NIP. 19630408 198903 2 001
Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 17 November 2016
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Subik Kecamatan Abung
Tengah Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 17
Juli 1994. Penulis merupakan anak kedua dari dua
bersaudara dari pasangan Bapak Rahadi dan Ibu
Darojah. Penulis memulai pendidikan di Sekolah
Dasar di SD Negeri 01 Abung Tengah dan selesai
pada tahun 2006.
Penulis melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama SMP PGRI 01 Subik
selesai sampai tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas SMA PGRI 01 Abung Tengah selesai pada tahun 2012 dan pada
tahun yang sama penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian (STIPER) Dharma Wacana Metro dengan Jurusan Agroteknologi.
vii
MOTTO
‘’Keberhasilan tidak akan pernah membohongi sebuah perjuangan’’
Terus belajar dan berdo’a karena
Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil
Siapa yang bersabar pasti akan beruntung dan
Siapa yang menapaki jalan nya akan sampai ke tujuan
‘(Rahmat Safi’i)’
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada
Ayah dan Ibu tercinta, kakak tercinta Eka Damayanti, Taufik Hidayat, ponakan
Fathir Alhidayat dan sekeluarga besar Mbah Badri, Rescy Syelvia Betriara, My
Best Friends Yoda Adtya, Yoyon Tri Wijaya, Fafa Gumilang, Nico Dwi Lesmana,
Syarif Barokah, Rizal Lestiono, Hamid Asrori, Danu Widharma, Rudi Hermawan,
Galuh Widrias, Deni Saputa, Imam Pratio, Agus Rianto, Irenk Dedek Setiawan,
Theo Hardiansyah, Erik Aprianto, Tri Budi Laksono, Cahya Adi Saputra, Joko
Setiawan dan Almamaterku tercinta.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat, rahmat,
dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
’’Respons Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Terhadap Berbagai Jenis Pupuk
Kandang dan Dosis Pupuk N’’.
Skripsi ini disusun sebagai salah salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sar-
jana pertanian pada jurusan Agroteknologi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian
Dharma Wacana Metro. Dengan selesainya penulisan hasil skripsi ini, penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ir. Rakhmiati, M.T.A. Selaku Ketua STIPER Dharma Wacana Metro, se-
kaligus sebagai penelaah dalam penulisan skripsi.
2. Prof. Dr. Ir. Maryati, M.P. Selaku pembimbing pertama, atas segala bim-
bingan, bantuan, nasehat, motivasi, dan saran yang sangat berarti hingga
selesainya penulisan skripsi ini.
3. Ir. Syafiuddin, M.P. Selaku pembimbing kedua sekaligus Ketua Jurusan
Agroteknologi atas segala bimbingan, bantuan, nasihat, motivasi, dan saran
yang sangat berarti hingga selesainya penulisan skripsi ini.
x
4. Orang tua, Kakak, Serta seluruh keluarga dan saudara yang telah
memberikan semangat, dukungan, kasih sayang, dan senatiasa memberikan
do`a yang tak pernah berhenti kepada penulis.
5. Rekan-rekan mahasiswa STIPER Dharma Wacana Metro, yang telah mem-
berikan dukungan, bantuan tenaga dan waktu, serta andil dalam pelaksanaan
penelitian serta penulisan skripsi ini.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan kelancaran pelaksanaan kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga
kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan. Penulis
berharap semoga hasil skripsi ini dapat memberikan manfaat dan memperkaya
khasanah keilmuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
bidang pertanian.
Metro, 17 November 2016
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... v
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... vi
MOTTO .................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang dan Masalah ......................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis ............................................................ 4
1.4. Hipotesis ........................................................................................ 7
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
2.1 Botani tanaman bawang daun........................................................ 8
2.2 Pupuk ............................................................................................ 10
2.2.1 Pupuk Kandang ................................................................... 11
2.2.2 Pupuk Kimia ........................................................................ 16
III. BAHAN DAN METODE .................................................................. 19
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 19
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................. 19
3.3 Metode Penelitian .......................................................................... 20
xii
3.4 Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 20
3.4.1 Pengolahan Tanah ................................................................ 20
3.4.2 Penanaman ........................................................................... 21
3.4.3 Pemupukan ........................................................................... 21
3.4.4 Pemeliharaan Tanaman ........................................................ 22
3.4.5 Pemanenan ........................................................................... 22
3.5 Peubah Yang Diamati .................................................................... 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 25
4.1 Hasil Pengamatan .......................................................................... 25
4.1.1 Tinggi Tanaman ................................................................... 25
4.1.2 Jumlah Daun ........................................................................ 27
4.1.3 Jumlah Anakan .................................................................... 29
4.1.4 Indeks Luas Daun Rata-rata (LAB)30-40 hst ........................... 31
4.1.5 Laju Asimilasi Bersih Rata-rata (LAB)30-40 hst ..................... 31
4.1.6 Laju Tumbuh Tanaman Rata-rata (LTT)30-40 hst ................... 32
4.1.7 Hasil Petak Panen ................................................................ 33
4.2 Pembahasan ................................................................................... 35
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 39
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 39
5.2 Saran .............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 40
LAMPIRAN .............................................................................................. (44 -76)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kandungan gizi bawang daun dalam setiap 100 gram bahan
segar ................................................................................................. 9
2. Tinggi tanaman bawang daun akibat pengaruh jenis pupuk
kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda ................................... 25
3. Jumlah daun tanaman bawang daun umur 49 HST akibat
pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 27
4. Jumlah anakan bawang daun umur 49 HST akibat pengaruh
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda ............... 29
5. Indeks luas daun rata-rata (ILD)30-40 hst bawang daun akibat
pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 31
6. Laju asimilasi bersih rata-rata (LAB)30-40 hst bawang daun
akibat pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda .................................................................................... 32
7. Laju tumbuh tanaman rata-rata (LTT)30-40 hst bawang daun
akibat pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda .................................................................................... 33
8. Hasil per petak panen bawang daun akibat pengaruh jenis
pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda . ...................... 34
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kurva Tinggi Tanaman Bawang Daun Akibat Perlakuan Jenis
Pupuk Kandang (P1) Sapi 25 ton/ha, (P2) Kambing 25 ton/ha,
(P3) Ayam 25 ton/ha dan Pupuk N
Berbagai Dosis.. .................................................................................. 26
2. Kurva Jumlah Daun Bawang Daun Akibat Perlakuan Jenis
Pupuk Kandang (P1) Sapi 25 ton/ha, (P2) Kambing 25 ton/ha,
(P3) Ayam 25 ton/ha dan Pupuk N Berbagai Dosis ............................ 28
3. Kurva Jumlah Anakan Bawang Daun Akibat Perlakuan Jenis
Pupuk Kandang (P1) Sapi 25 ton/ha, (P2) Kambing 25 ton/ha,
(P3) Ayam 25 ton/ha dan Pupuk N Berbagai Dosis.. ........................... 30
4. Penimbangan Pupuk Urea .................................................................... 77
5. Penyemprotan Gulma ........................................................................... 77
6. Pengolahan Lahan ................................................................................ 78
7. Pembuatan Plot Percobaan ................................................................... 78
8. Penimbangan Pupuk Kandang Kambing, Sapi, dan Ayam .................. 79
9. Aplikasi pupuk Kandang ...................................................................... 79
10. Penanaman Bawang Daun.................................................................... 80
11. Pemasangan Papan Nama dan Paranet ................................................. 80
12. Pemupukan ........................................................................................... 81
13. Pengamatan Tinggi Tanaman 14 hst .................................................... 81
14. Pengamatan Jumlah Daun 14 hst ......................................................... 82
15. Pengamatan Sampel Destruktif Umur 30 HST .................................... 82
16. Pengendalian Gulma dan Pembumbunan............................................. 83
17. Pengamatan Jumlah Anakan 35 hst...................................................... 83
18. Pengamatan Sampel Destruktif Umur 40 HST .................................... 84
xv
19. Pemanenan Umur 65 hst ...................................................................... 84
20. Penimbangan Berat Brangkasan Basah ................................................ 85
21. Penjemuran Tanaman Sampel .............................................................. 85
22. Pengovenan Sampel ............................................................................ 86
23. Penimbangan Brangkasan Kering ........................................................ 86
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Deskripsi bawang daun varietas Fraghrant ..................................... 44
2. Tata letak percobaan ........................................................................ 45
3. Tata letak tanaman ........................................................................... 46
4. Jadwal kegiatan ................................................................................ 47
5. Data analisis tanah lahan penelitian ................................................. 49
6. Data tinggi tanaman bawang daun 14 HST akibat perbedaan
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda ............... 50
7. Data tinggi tanaman bawang daun 21 HST akibat perbedaan
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda ............... 51
8. Data tinggi tanaman bawang daun 28 HST akibat perbedaan
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda ............... 52
9. Data tinggi tanaman bawang daun 35 HST akibat perbedaan
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda ............... 53
10. Data tinggi tanaman bawang daun 42 HST akibat perbedaan
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda ............... 54
11. Data tinggi tanaman bawang daun 49 HST akibat perbedaan
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda ............... 55
12. Analisis ragam tinggi tanaman bawang daun 49 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 55
13. Data tinggi tanaman bawang daun 49 HST akibat perbedaan
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang berbeda
(Transformasi √ ) ............................................................................ 56
14. Analisis ragam tinggi tanaman bawang daun 49 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda (Transformasi √ ). ............................................................. 56
15. Data jumlah daun tanaman bawang daun 14 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda. ............................................................................................ 57
xvii
16. Data jumlah daun tanaman bawang daun 21 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 58
17. Data jumlah daun tanaman bawang daun 28 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 59
18. Data jumlah daun tanaman bawang daun 35 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 60
19. Data jumlah daun tanaman bawang daun 42 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 61
20. Data jumlah daun tanaman bawang daun 49 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 62
21. Analisis ragam jumlah daun tanaman bawang daun 49 HST
akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda .................................................................................... 62
22. Data jumlah daun tanaman bawang daun 49 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda (Transformasi √ ) ................................................... 63
23. Analisis ragam jumlah daun tanaman bawang daun 49 HST
akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda (Transformasi √ ). ......................................... 63
24. Data jumlah anakan tanaman bawang daun 28 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 64
25. Data jumlah anakan tanaman bawang daun 35 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 65
26. Data jumlah anakan tanaman bawang daun 42 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 66
27. Data jumlah anakan tanaman bawang daun 49 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda ............................................................................................. 67
28. Analisis ragam jumlah anakan tanaman bawang daun 49 HST
akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda .................................................................................... 67
xviii
29. Data jumlah anakan tanaman bawang daun 49 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda (Transformasi √ .................................................... 68
30. Analisis ragam jumlah anakan tanaman bawang daun 49 HST
akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda (Transformasi √ ) ................................................... 68
31. Data indeks luas daun rata-rata (ILD)30-40 hst tanaman bawang
daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda (x 10). ........................................................................ 69
32. Analisis ragam indeks luas daun rata-rata (ILD)30-40 hst tanaman
bawang daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis
pupukurea yang berbeda (x 10). ....................................................... 69
33. Data laju asimilasi bersih rata-rata (LAB)30-40 hst tanaman bawang
daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda (x 1000). .................................................................... 70
34. Analisis ragam laju asimilasi bersih rata-rata (LAB)30-40 hst tanaman
bawang daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis
pupuk urea yang berbeda (x 1000). .................................................. 70
35. Data laju asimilasi bersih rata-rata (LAB)30-40 hst tanaman bawang
daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda (x 1000) (Transformasi √ ). ...................................... 71
36. Analisis ragam laju asimilasi bersih rata-rata (LAB)30-40 hst tanaman
bawang daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis
pupuk urea yang berbeda (x 1000) (Transformasi √ ) .................... 71
37. Data laju tumbuh tanaman rata-rata (LTT)30-40 hst bawang daun
akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda (x 10000). ........................................................................... 72
38. Analisis ragam laju tumbuh tanaman rata-rata (LTT)30-40 hst bawang
daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda (x 10000). .................................................................. 72
39. Data laju tumbuh tanaman rata-rata (LTT)30-40 hst bawang daun
akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda (x 10000) (Transformasi √ ). ................................. 73
40. Analisis ragam laju tumbuh tanaman rata-rata (LTT)30-40 hst bawang
daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda (Transformasi √ ). ......................................... 73
xix
41. Data hasil per petak panen tanaman bawang daun 65 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea
yang berbeda. ................................................................................... 74
42. Analisis ragam hasil per petak panen tanaman bawang daun
65 HST akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk
urea yang berbeda . .......................................................................... 74
43. Data hasil per petak panen tanaman bawang daun 65 HST akibat
perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk urea yang
berbeda (Transformasi log x). .......................................................... 75
44. Analisis ragam hasil per petak panen tanaman bawang daun
65 HST akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis pupuk
urea yang berbeda (Transformasi log x). ......................................... 75
45. Rekap analisis ragam pertumbuhan dan hasil tanaman
bawang daun akibat perbedaan jenis pupuk kandang dan dosis
pupuk urea yang berbeda ................................................................. 76
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang dan Masalah
Bawang daun ( Allium fistulosum L.) atau disebut juga dengan daun bawang me-
rupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan sebagai ba-
han masakan. Bawang daun dapat dikonsumsi sebagai campuran masakan ber-
sama bahan-bahan lainnya. Bawang daun ini memiliki aroma yang harum dan
rasanya lezat, biasanya banyak digunakan sebagai campuran berbagai masakan,
seperti nasi goreng, bakso, soto, cap cay, dan martabak telur. Kandungan gizi
yang terdapat dalam bawang daun setiap 100 g bahan yang dimakan yaitu:
Kalori 29,00 (kal), protein 1,80 (g), karbohidrat 6,00 (g), kalsium 35,00 (mg), vi-
tamin C 48,00 (mg), lemak 0,40 (g), serat 0,90 (g). Bawang daun selain diman-
faatkan sebagai bahan sayuran juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan berma-
cam-macam penyakit. Bawang daun mengandung komponen unsur senyawa Bio
aktif yang memiliki daya bunuh terhadap bakteri (sebagai antibiotik), yang dapat
menyembuhkan sakit rematik, kurang darah dan memudahkan pencernaan makan-
an (Cahyono, 2005).
Penyebaran bawang daun di Indonesia hanya terpusat di daerah dataran tinggi
yaitu di pulau Jawa yang berhawa sejuk (dingin), seperti daerah Cipanas, Cianjur,
Lembang (Bandung), dan Malang (Jawa Timur). Sekarang budidaya bawang da-
2
un sudah dikembangkan meluas ke berbagai daerah (wilayah) diseluruh nusantara,
baik di dataran tinggi maupun dataran rendah.
Pertumbuhan produktivitas bawang daun selama periode tahun 2009 – 2014 me-
ngalami naik turun. Dari tahun 2009 produksi bawang daun yaitu : (5852 ton),
tahun 2010 (6489 ton), tahun 2011 (6261 ton), tahun 2012 (5457 ton), tahun 2013
(4747 ton), tahun 2014 (4738 ton) (BPS, 2015).
Menurunnya produktivitas bawang daun dari tahun 2010 sampai 2014 disebabkan
karena beberapa kendala dan masalah, salah satunya adalah tehnik budidaya da-
lam penerapan pemupukan belum efisien. Pemupukan merupakan salah satu fak-
tor penentu dalam upaya meningkatkan hasil tanaman. Disamping itu kebutuhan
sayuran bawang daun ini akan meningkat terus sejalan dengan pertumbuhan jum-
lah penduduk, kesadaran masyarakat akan pentingnya manfaat bawang daun bagi
kesehatan, harga yang relatif murah dan dapat terjangkau oleh seluruh lapisan ma-
syarakat.
Upaya meningkatkan produksi bawang daun dalam memenuhi kebutuhan konsu-
men dapat ditempuh dengan cara penerapan teknologi tepat guna yaitu dengan
perbaikan teknik budidaya bawang daun, salah satunya penggunaan pupuk kan-
dang yang dipadukan dengan pupuk nitrogen (N). Pemupukan merupakan salah
satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan hasil tanaman. Pupuk yang digu-
nakan sesuai anjuran diharapkan dapat memberikan hasil yang secara ekonomis
menguntungkan. Dampak yang diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil per-
satuan luas tetapi juga efisien dalam penggunaan pupuk. Pupuk kandang memiliki
kandungan unsur hara yang berbeda bergantung jenis pupuk kandang. Walaupun
3
kadar hara pupuk kandang tidak sebesar pupuk buatan, tetapi mempunyai kelebih-
an dalam memperbaiki sifat tanah.
Menurut Sutedjo (2010), pupuk kandang yang diberikan secara teratur ke dalam
tanah dapat meningkatkan daya penahan air. Tanah akan lebih mampu menahan
banyak air sehingga terbentuk air tanah yang bermanfaat, karena akan memudah-
kan akar-akar tanaman menyerap zat-zat makanan bagi pertumbuhan dan perkem-
bangannya.
Menurut Agus (2000), mengatakan bahwa penggunan pupuk kandang 10-15 ton/
ha dapat menyumbangkan hara sebanyak 26 kg N, 60 kg P, 10 kg K sehingga da-
pat menyediakan sebagian kebutuhan hara bagi tanaman. Pemilihan pupuk kan-
dang (ayam, kambing dan sapi) didasarkan pada jumlah ketersediaan pupuk kan-
dang tersebut yang cukup banyak dan mudah didapatkan di sekitar lingkungan pe-
tani.
Pupuk kandang merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung unsur hara
yang lengkap, akan tetapi kandungan zat atau unsur hara di dalam pupuk kandang
rendah. Untuk memenuhi kebutuhan N bagi tanaman dibutuhkan pupuk kandang
dalam jumlah banyak, sehingga perlu diberi tambahan pupuk anorganik yaitu pu-
puk Nitrogen (urea). Penambahan pupuk organik yang di padukan dengan pupuk
kimia (urea) diharapkan dapat meningkatkan hasil dan produksi tanaman bawang
daun, baik pada lahan kering maupun lahan sawah. Menurut Novizan (2002), N
dibutuhkan untuk membentuk senyawa penting seperti klorofil, asam nukleat, dan
enzim. Karena itu N dibutuhkan dalam jumlah besar pada tahap pertumbuhan
tanaman khususnya pada tahap pertumbuhan vegetatif, seperti perkembangan
4
batang dan daun. Menurut Arief, dkk (2014), merekomendasikan untuk pemupu-
kan bawang daun dengan pupuk urea sebesar 200 kg/ha.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian me-
ngenai Respons Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Terhadap Berbagai Jenis
Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respons:
1. Tanaman bawang daun terhadap berbagai jenis pupuk kandang.
2. Tanaman bawang daun terhadap pemberian pupuk N berbagai dosis.
3. Tanaman bawang daun yang di aplikasikan pupuk kandang berbagai jenis dan
pupuk N berbagai dosis.
1.3. Dasar Pengajuan Hipotesis
Pemupukan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan pro-
duktivitas tanaman. Keperluan tanaman akan pupuk sama hal nya keperluan ma-
nusia akan makanan. Pupuk yang digunakan sesuai anjuran dan seefisien mung-
kin akan memberikan peningkatan hasil secara ekonomis.
Pemupukan merupakan salah satu program intensifikasi yang dapat memperbaiki
produktivitas lahan dan tanaman. Pengambilan dan pengurasan hara secara terus
menerus melalui hasil panen tanpa diimbangi dengan pengembalian hara melalui
pemupukan organik dan anorganik akan menjadikan tanah semakin kurus, miskin
hara dan tidak produktif (Bonazir, 2005).
5
Menurut Setiawan (2010), unsur hara yang terkandung dalam pupuk kandang sapi
yaitu: N 0,4 %, P 0,2 %, dan K 0,10 %, Unsur hara yang terkandung dalam pupuk
kandan kambing yaitu: N 0,60 %, P 0,30 %, dan K 0,17 %. Unsur hara yang ter-
kandung dalam pupuk kandang ayam yaitu: N 1,0 %, P 0,80 %, dan K 0,40 %.
Dengan demikian maka pemberian pupuk kandang yang berbeda kemungkinan
akan memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap pertumbuhan tanaman
tersebut.
Hasil penelitian Saroni (2014), pemberian pupuk kandang ayam memberikan per-
tumbuhan bawang daun tertinggi dan meningkatkan jumlah anakan lebih tinggi
dibanding pupuk kandang kambing dan pupuk kandang sapi. Menurut penelitian
Budianto, dkk (2015), pemberian pupuk kandang ayam pada dosis 10 ton/ha
memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang
merah.
Menurut penelitian Laude dan Tambing (2010), pemberian pupuk kandang ayam
dengan dosis 12 ton/ha memberikan hasil tertinggi pada tinggi tanaman dan berat
segar tanaman pada tanaman bawang daun. Menurut Arief, dkk (2014), mereko-
mendasikan pemupukan pupuk kandang pada tanaman bawang daun sebesar 10-
15 ton/ha.
Hasil penelitian Alam (2014), menunjukkan bahwa pemberian jenis dan dosis pu-
puk kandang sebanyak 30 ton/ha belum memberikan hasil panen yang nyata pada
tanaman terong. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian dengan tanaman yang
berbeda yaitu tanaman bawang daun dikebun percobaan Stiper Dharma Wacana
Metro untuk melihat hasil terbaik pemberian jenis dan dosis pupuk kandang yang
6
dipadukan dengan pupuk nitrogen (N) dalam menyuplai ketersediaan hara bagi
pertumbuhan tanaman tanaman bawang daun.
Nitrogen merupakan unsur hara yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman khususnya pertumbuhan vegetatif (batang dan daun). Didalam tanaman
N berfungsi sebagai komponen utama protein, hormon, klorofil, vitamin, dan en-
zim-enzim esensial untuk kehidupan tanaman. Tanaman yang mendapatkan paso-
kan N cukup pertumbuhan vegetatifnya akan baik biasanya daun akan berwarna
hijau tua. Sebaliknya jika kekurangan pasokan N menyebabkan daun menguning,
pertumbuhan menjadi kerdil dan gagal panen (Munawar, 2011).
Menurut Palimbani (2007), pupuk nitrogen memberikan kegunaan bagi tanaman
diantara nya: 1) Membuat daun tanaman lebih hijau segar. 2) Mempercepat per-
tumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan dan cabang). 3) Menambah kandungan
protein. Gejala yang tampak pada tanaman akibat kekurangan hara nitrogen ada-
lah pertumbuhannya terhambat yang berdampak pada penampakannya yang ker-
dil, daun-daun tanaman berwarna kuning pucat (gejala spesifik), dan kualitas ha-
silnya rendah (Purbajanti, 2013).
Pupuk khususnya pupuk buatan tak lain adalah bahan-bahan kimia yang diramu
sedemikian rupa zat yang dikandung oleh tanah. Oleh sebab itu, cara pemakaian,
dosis, dan khasiatnya bagi tanaman harus diketahui dulu secara benar sebelum di-
pakai untuk memupuk (Lingga dan Marsono, 2007).
7
Hasil penelitian Nugroho (2015), menunjukkan bahwa hasil terbaik pemberian pu-
puk urea pada tanaman bawang daun adalah 200 kg/ha dan menyarankan untuk
budidaya bawang daun di beri pupuk urea sebanyak 200 kg/ha.
1.4. Hipotesis
1. Pemberian berbagai jenis pupuk kandang menghasilkan pertumbuhan dan
hasil bawang daun yang berbeda.
2. Pemberian pupuk N berbagai dosis dapat menghasilkan pertumbuhan dan
hasil bawang daun yang berbeda.
3. Terdapat interaksi antara pemberian pupuk kandang dan pupuk N berbagai
dosis terhadap pertumbuhan dan hasil bawang daun.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Botani Tanaman Bawang Daun
Kedudukan tanaman bawang daun dalam sistematika tumbuhan, diklasifikasikan
sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium fistulosum L.
Bawang daun memiliki banyak jenis, namun yang dibudidayakan oleh masyarakat
ada tiga jenis (spesies) yakni: Bawang Kakung (Allium fistulosum L.), Bawang
Prei (Allium ampeloprasum var. porrum), dan Bawang Kucai (Allium schoeno-
prasum L.). Disamping itu bawang daun masih sefamili dengan bawang putih,
bawang merah, dan bawang bombay. Bawang daun memiliki manfaat selain seba-
gai bahan sayuran, dapat digunakan juga untuk mengobati penyakit seperti:
antibiotik, mengobati cacingan, rematik, dan memudahkan pencernaan.
9
Tabel 1. Kandungan Gizi bawang daun dalam setiap 100 gram
No Jenis Zat Jumlah Kandungan Gizi
1 Kalori (kal.) 29,00
2 Protein (g) 1,80
3 Lemak (g) 0,40
4 Karbohidrat (g) 6,00
5 Serat (g) 0,90
6 Abu (g) 0,50
7 Kalsium (mg) 35,00
8 Fosfor (mg) 38,00
9 Besi (mg) 3,20
10 Vitamin A (Sl) 910,00
11 Tiamin (mg) 0,08
12 Riboflavin (mg) 0,09
13 Niasin (mg) 0,60
14 Vitamin C (Mg) 48,00
15 Air (g) -
16 Nikotinamid (mg) 0,50
Sumber: Cahyono, (2010).
Bawang daun (Allium fistulosum L.) termasuk jenis tanaman sayuran daun se-
musim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput atau rumpun dengan
tinggi tanaman mencapai 60 cm atau lebih, tergantung pada varietas nya. Bawang
daun selalu menumbuhkan anakan-anakan baru sehingga membentuk rumpun.
Akar bawang daun berakar serabut pendek yang tumbuh dan berkembang kese-
mua arah disekitar permukaan tanah. Perakaran bawang daun cukup dangkal, an-
tara 8-20 cm. Akar tanaman berfungi sebagai penopang tegak nya tanaman dan
alat untuk menyerap zat-zat hara dan air. Batang berwarna putih atau hijau ke-
10
putih-putihan dan berdiameter antara 1-5 cm, tergantung varietas nya. Fungsi ba-
tang bawang daun sebagai jalan untuk mengangkut zat hara (makanan) dari akar
kedaun dan sebagai jalan untuk menyalurkan zat-zat hasil asimilasi ke seluruh ba-
gian tanaman. Daun tanaman bawang daun berbentuk bulat, memanjang, ber-
lubang menyerupai pipa, bagian ujung nya meruncing, berwarna hijau muda sam-
pai hijau tua dan permukaan daun halus. Daun berfungsi sebagai tempat berlang-
sung nya proses fotosintesis dan hasil fotosintesis digunakan untuk pertumbuhan
tanaman (Cahyono, 2005).
Pertumbuhan bawang daun menginginkan ketinggian tempat sekitar 900 - 1.700
meter diatas permukaan laut (m dpl). Curah hujan yang tepat sekitar 1.500 - 2.000
mm/tahun dan kelembaban udara berkisar 80% – 90%. Suhu udara harian 190C -
240C. Persyaratan tumbuh lainnya yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ba-
wang daun adalah tanah harus subur, gembur, banyak mengandung bahan orga-
nik, tata udara dalam tanah (draenase dan aerasi) yang baik. Tingkat derajat ke-
asaman tanah (pH) yang optimum antara 6,5 – 7,5. Pada tanah pegunungan berapi
(Andosol), Latosol, Regosol, tanaman bawang daun tumbuh lebih baik (Meltin,
2009).
2.2 Pupuk
Pupuk adalah suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, bila ditam-
bahkan kedalam tanah dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, sifat biologi ta-
nah dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman (Gusnilawati, 2010).
Menurut Sutedjo (2010), Berdasarkan kandungan senyawanya, pupuk terbagi atas
pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik ialah pupuk yang berasal
11
dari hasil akhir dari perubahan atau penguraian bagian-bagian (sisa-sisa tanaman
dan binatang) seperti pupuk kandang dari kotoran hewan (sapi, ayam, kambing,
babi, kuda, kerbau), pupuk hijau (dari dedaunan, ranting, batang tumbuhan) dan
kompos. Sedangkan pupuk anorganik yakni pupuk buatan dari bahan kimia yang
dibuat di pabrik-pabrik pupuk.
2.2.1 Pupuk Kandang
Pupuk kandang didefinisikan sebagai pupuk yang berasal dari kandang ternak,
baik berupa pupuk kandang padat (fases) yang bercampur sisa makanan maupun
air kencing (urine) (Lingga dan Marsono, 2007).
Menurut Pracaya (2004), mengemukakan bahwa pemupukan merupakan kegiatan
untuk memberikan tambahan unsur hara tanaman baik melalui tanah (media) mau-
pun diberikan lewat daun dengan tujuan untuk menstabilkan kesuburan media dan
menghasilkan produktivitas tanaman dalam usaha meningkatkan hasil pertanian.
Menurut Sutedjo (2010), mengatakan bahwa penggunaan pupuk kandang selain
dapat menambah unsur hara didalam tanah, juga dapat menambah bahan organik.
Disamping itu pupuk kandang pempunyai pengaruh baik terhadap sifat fisik, ki-
mia, biologi dan kehidupan jasad-jasad renik di dalam tanah. Sehingga penggu-
naan pupuk kandang dapat mengembalikan sebagian unsur hara yang hilang se-
lama berlangsungnya proses produksi dilahan pertanian.
Setiap kotoran ternak mengandung unsur C dan N, proses dekomposisi pada ko-
toran ternak akan berhenti setelah C dalam kotoran ternak sedikit tinggi atau per-
bandingan C/N-nya sudah rendah. Pada kondisi ini kotoran ternak sudah menga-
12
lami kematangan atau menurut istilah petani sudah dingin, kotoran ternak yang
telah mengalami kematangan yang baik digunakan sebagai pupuk. Pada kondisi
matang, pupuk kandang mempunyai tanda-tanda antara lain: jika diraba telah di-
ngin, jika diremas mudah rapuh, sudah berubah wujud aslinya dan bau kotoran
ternak hilang (Setiawan, 2007).
Menurut Musnamar (2004), mengatakan bahwa pupuk kandang dibedakan men-
jadi tiga golongan yaitu: 1) pupuk kandang padat adalah pupuk kandang terdiri
dari kotoran padat bercampur dengan sedikit alas kandang seperti jerami, yang da-
pat diaplikasikan ketanaman. 2) pupuk kandang cair adalah pupuk kandang yang
terdiri dari urin hewan atau ternak. Urin hewan yang biasa digunakan berwarna
coklat dengan bau yang menyengat. Bau ini disebabkan karena kandungan unsur
nitrogen. 3) pupuk kandang encer adalah pupuk kandang yang terdiri dari cam-
puran kotoran padat, urin dan air.
Menurut Suyono (2006), C/N rasio pupuk kandang yang sudah jadi adalah 10-20.
C/N rasio adalah perbandingan karbon dan nitrogen yang terkandung dalam suatu
bahan organik. Angka C/N rasio yang semakin besar menunjukkan bahwa bahan
organik belum tedekomposisi sempurna. Angka C/N rasio yang semakin rendah
menunjukkan bahwa bahan organik sudah terdekomposisi dan hampir menjadi hu-
mus.
Pupuk kandang mempunyai sifat yang lebih baik dibanding dengan pupuk alam
lain nya maupun pupuk buatan. Walaupun pupuk kandang lambat cara kerja nya
karena harus mengalami proses perubahan-perubahan dahulu sebelum diserap ta-
naman. Sebagai persediaan zat makanan di dalam tanah dengan memberikan
13
pupuk kandang ke dalam tanah secara teratur dalam jangka lama maka kandungan
unsur hara esensial baik untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan serta perkem-
bangan tanaman (Sutedjo, 2010).
Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang berfungsi sebagai
penghancur sampah-sampah sehingga menjadi humus dalam tanah. Mikroorga-
nisme juga dapat mensintesis senyawa-senyawa tertentu yang sangat berguna bagi
tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlu-
kan bagi tanah dan tanaman. Presentase kandungan unsur yang berada dalam
pupuk kandang bermacam-macam, karena dipengaruhi oleh jenis ternak, jenis
makanan ternak, dan fungsi ternak sendri (sebagai pekerja, pedaging, perah dan
lain-lain), sehingga hasil penelitian para ahli pun berbeda-beda (Deptan, 2009).
Pupuk kandang sapi merupakan pupuk padat mengandung air dan lendir. Bagi
pupuk padat yang keadaannya demikian bila terpengaruh oleh udara maka cepat
terjadi pengkerakan sehingga menjadi keras, selanjutnya air tanah yang akan me-
lapukan pupuk itu menjadi sukar menembus/merembes didalamnya. Dengan de-
mikian peranan jasat renik untuk mengubah bahan-bahan yang terkandung dalam
pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah untuk mencukupi keperluan
pertumbuhan tanaman mengalami hambatan, perubahan akan berlangsung per-
lahan-lahan. Oleh sebab itu pupuk kandang sapi disebut pupuk dingin (Mulyani,
1987).
Menurut Simarta (2005), mengatakan perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh
nyata meningkatkan tinggi tanaman, diameter tanaman, berat basah tanaman ba-
yam, teteapi berpengaruh tidak nyata meningkatkan pH tanah dan N tanah.
14
Kandungan unsur hara yang terdapat dalam kotoran sapi yaitu Nitrogen 0,4%,
Fosfor 0,2%, Kalium 0,10%. Kualitas kotoran sapi bergantung dari pemberian
makanan dan perawatan hewan ternak dan pupuk kandang sapi ini merupakan pu-
puk panas, maka pemberian pupuk kandang sapi kedalam tanah dilakukan 3-4
minggu sebelum masa tanam (Setiawan, 2007). Hasil penelitian Wahyuni (2012),
menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi sebanyak 10 ton/ha mening-
katkan tinggi tanaman caisin sebesar 24,54%.
Berbeda dengan pupuk kotoran kambing termasuk pupuk kandang yang terdiri
dari 67% yang berwujud padat (faeces) dan 33% yang berwujud cair (urine).
Pupuk kandang mengandung unsur hara 0,95% N, 0,35% P2O5, dan 1,00% K2O.
Ternyata bahwa kadar N pupuk kambing cukup tinggi, kadar airnya lebih rendah
dari kadar air pupuk sapi, pupuk kambing berkadar air 69%. Keadaan demikian
merangsang jasad renik melakukan perubahan-perubahan aktif, sehingga perubah-
an berlangsung cukup cepat. Pada perubahan ini berlangsung pula pembentukan
panas, sehingga pupuk kambing dapat dicirikan sebagai pupuk panas. Pemakaian
atau pembenaman pupuk ini dalam tanah sebaiknya dilakukan satu atau dua
minggu sebelum tanam (Sutedjo, 2010).
Menurut Budi, dkk (2014), Pemberian pupuk kandang kambing pada dosis 15 ton-
/ha memberikan peningkatan terhadap tinggi dan jumlah anakan tanaman bawang
daun serta tinggi dan biomasa pada wortel pada pertanaman tumpang sari.
Pupuk kandang ayam juga masuk dalam kriteria pupuk dingin, berbeda dengan
pupuk kandang lain nya, kotoran ternak ayam jauh lebih cepat matang. Oleh
karena itu cara mengubah kotoran ternak menjadi pupuk kandang pun lebih
15
mudah, tanpa harus menimbunnya dalam waktu yang lama kotoran ternak ayam
secara langsung menjadi pupuk kandang. Ternyata dengan kadar N yang tinggi
memungkinkan bakteri-baktrei berkembang aktif, dengan demikian cepat berlang-
sung nya perubahan-perubahan (Setiawan, 2007).
Pemupukan dengan pupuk organik seperti pupuk kandang ayam dapat memberi-
kan pengaruh yang baik karena selain menambah unsur hara juga dapat mem-
perbaiki sifat fisik dan aktifitas mikroorganisme tanah. Dosis pupuk kandang
ayam yang dapat diberikan sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain
jenis tanaman yang akan dipupuk, tingkat kesuburan tanah, jenis pupuk kandang
dan iklim (Sastrosoedirjo dan Rifai, 1981) dalam (Syamsuddin dkk., 2010).
Menurut Setiawan (2007), kandungan Nitrogen pada pupuk kandang ayam ini sa-
ngat tinggi dibanding pupuk kandang lain nya yaitu N 1,0%, P 0,80%, dan K
0,40%. Sebaiknya pemberian pupuk kandang ayam ini dilakukan 1 minggu sebe-
lum masa tanam.
Penelitian Latarang dan Syakur (2006), menyatakan bahwa pemberian pupuk
kandang ayam 25 ton/ha memberikan pengaruh sangat nyata pada jumlah daun,
dan hasil produktivitas meningkat rata-rata 6,30 ton/ha atau meningkatkan hasil
2,2 ton terhadap bawang merah.
Kandungan unsur hara yang ada di dalam kotoran hewan berbeda-beda seperti:
kandungan unsur hara kotoran sapi 0,4 % (N), 0,2% (P), dan 0,10% (K). Kan-
dungan unsur hara kotoran kambing yaitu 0,60 % (N), 0,30 % (P), dan 0,17 %
(K). Dan unsur hara yang terkandung di dalam kotoran Ayam yaitu 1,0 % (N),
0,80% (P), dan 0,40% (K) (Setiawan, 2010).
16
Menurut Lingga dan Marsono (2007), pupuk kandang atau kompos diperlukan se-
bagai pupuk dasar sebanyak 10-15 ton/ha. Pemberiannya dilakukan sebelum ta-
nam dengan cara ditebarkan merata pada tanah olahan. Oleh karena yang dihasil-
kan dari bawang daun adalah daunnya maka pupuk yang terbanyak adalah pupuk
nitrogen (Urea dan ZA). Pemberian jenis, dosis, aplikasi, hingga waktu pemu-
pukan yang tepat dapat memberikan pertumbuhan dan hasil yang optimal pada ta-
naman bawang daun. Cahyono (2005), mengatakan bahwa pemberian pupuk kan-
dang yang telah matang pada budidaya bawang daun sebanyak 15-20 ton/ha.
2.2.2 Pupuk Kimia
Pupuk kimia (anorganik) adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk
dengan meramu bahan-bahan kimia berkadar hara tinggi. Pupuk anorganik ada
dua macam yaitu: 1). pupuk tunggal adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik dalam
kandungan haranya hanya satu seperti: Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K)
dan lain-lain. 2). Pupuk Majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja di-
buat oleh pabrik dengan cara mencampurkan dua atau lebih unsur hara, seperti
pupuk nitrogen dicampurkan dengan pupuk fosfat menjadi pupuk NP, dan dicam-
purkan lagi dengan pupuk kalium menjadi pupuk NPK (Lingga dan Marsono,
2007).
Pupuk kimia yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman bawang daun adalah
nitrogen (N). Nitrogen merupakan faktor pembahas dalam pertumbuhan dan hasil
tanaman bawang daun karena hasil utamanya adalah daun. Jenis pupuk yang
umum digunakan adalah urea (Bandini, dkk., 2000).
17
Dalam pemupukan N waktu pemberian pupuk juga merupakan hal yang penting
diperhatikan. Nitrogen diambil oleh akar dalam bentuk ion NH4- dan NO3. Di-
dalam tanah nitrogen bersifat mobil dan mudah mengalami perubahan bentuk.
Pada kondisi tertentu N menjadi tidak tersedia karena terikat atau terfiksasi. Peru-
bahan ini umumnya dilakukan oleh jazad mikro tanah. Aktivitas jasad mikro di-
satu pihak menyediakan N bagi tanaman, tetapi dilain pihak menyebabkan N men-
jadi tidak tersedia (Syekhfani, 2012).
Penggunaan pupuk urea dilakukan dengan cara yang baik dan bijaksana dalam
budidaya tanaman daun bawang akan berdampak menguntungkan bila di imbangi
dengan pemberian pupuk kandang. Unsur nitrogen merupakan unsur utama pada
tanaman dalam merangsang pertumbuhan tanaman khususnya batang, canbang
dan daun. Nitrogen juga merupakan unsur yang sangat penting sebagai komponen
klorofil yang memberikaan warna hijau pada daun tanaman dan sebagian yang
menyusun protein serta protoplasma. Pupuk urea terbentuk butir-butir kristal ber-
warna putih yang mudah larut dalam air (higroskopis), yaitu mudah menarik uap
air pada kelembapan 73% pupuk urea sudah menarik uap air dari udara. Pupuk
urea terbuat dari persenyawaan dua zat, yaitu amoniak dan asam arang. Keuntung-
an dari urea adalah mempunyai kadar N yang cukup tinggi, pupuk urea mengan-
dung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg urea mengan-
dung 46 kg nitrogen oleh karena itu pupuk urea mudah larut dalam air dan mudah
pula diserap oleh tanaman (Hardjwigeno, 2003).
Menurut Palimbani (2007), unsur hara nitrogen yang dikandung dalam pupuk urea
sangat besar kegunaan bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, an-
18
tara lain: 1). Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung
banyak mengandung butir hijau daun (clorophyl) yang mempunyai peranan sangat
penting dalam proses potosintesa. 2). Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi,
jumlah anakan, cabang, dan lain-lain). 3). Menambahan kandungan protein tana-
man. 4). Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, hor-
ticultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.
Selain memberikan kelebihan, kekurangan unsur N juga akan mengakibatkan ge-
jala yaitu: 1). Daun tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. 2). Daun tua
berwarna kekukning-kuningan. 3). Dalam keadaan kekurangan yang parah daun
menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus kebagian atas. 4).
Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil. 5). Perkembangan buah tidak sempurna
atau tidak baik, sering kali masak sebelum waktunya (Palimbani, 2007).
Hasil penelitian Fahrurrozi (2003), menunjukkan bahwa pemberian 225 kg/ha
urea meningkatkan pertumbuhan dan hasil sawi, yaitu 16,09% bobot segar tana-
man dan 166,41% hasil/petak. Sedangkan pada tanaman bayam varietas payung
sutra, pemberian pupuk nitrogen dengan dosis 300 kg urea/ha meningkatkan jum-
lah daun sebesar 3,41%, dibandingkan pemberian 200kg urea/ha meningkatkan
jumlah daun 1,64%. Dosis pupuk urea untuk tanaman bawang daun menurut Cah-
yono, 2005 adalah 200 kg/ha.
19
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,
Kelurahan Rejomulyo Kecamatan Met o Selatan Kota Met o. Ketinggian tempat
0 m dpl p 2 dan jenis tanah Pod olik Me ah Kuning. Penelitian dilaksana-
kan pada ulan Ma et Mei 201 .
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: cangkul, golok, sabit, gun-
ting, kantung plastik kresek, spidol, kertas, kertas label, gembor, meteran, tali ra-
fia, penggaris, bambu, waring, timbangan elektrik tipe Nagita LSC-3000, Pisau,
timbangan duduk, sendok makan, camera digital, ember, tangki sprayer, selang
air, aqua botol, kalkulator dan gelas ukur.
Bahan penelitian yang digunakan terdiri atas bibit bawang daun variates Fragrant.
Pupuk Urea, pupuk kandang (ayam, sapi, kambing), herbisida zenus 276 SL, air
sumur, dan tanah.
20
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan rancangan acak kelompok
(RAK) berpola Split Plot. Sebagai petak utama adalah jenis pupuk kandang (P)
yaitu: (p1) pupuk kandang sapi, (p2) pupuk kandang kambing dan (p3) pupuk kan-
dang ayam. Sebagai anak petak adalah dosis pupuk N (urea) yang terdiri atas tiga
taraf, yaitu: 100 kg/ha (n1), 200 kg/ha (n2), dan 300 kg/ha (n3), sehingga diperoleh
9 kombinasi perlakuan yaitu p1n1, p1 n2 , p1 n3, p2 n1, p2 n2, p2 n3, p3 n1, p3 n2, p3 n3.
Kombinasi perlakuan diulang tiga kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan.
Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis ragam, sebelumnya di-
uji homogenitasnya dengan uji Bartlet dan ketidak akditifannya dengan uji Tu-
ckey. Untuk melihat pengaruh rata-rata perlakuan dilakukan dengan uji beda nya-
ta terkecil (BNT) pada taraf signifikansi 5%.
3.4 Pelaksanaan penelitian
3.4.1 Pengolahan Tanah
Pelaksanaan penelitian diawali membersihkan lahan tunggul sisa panen dari tana-
man sebelumnya dan gulma dengan cara penyemprotan gulma menggunakan
herbisida Zenus 276 SL dosis (100 ml/1 tangki sprayer15 liter). Setelah gulma
mati dan bersih kemudian tanah diolah menggunakan cangkul dengan cara
mencangkul tanah dengan kedalaman tanah kurang lebih 15-25 cm, tanah diolah
hingga menjadi gembur. Kemudian dibuat guludan atau plot percobaan
menggunakan cangkul dengan ukuran 1m x 2 m sebanyak 27 petak. Jarak antar
ulangan 50 cm, jarak antar petak plot percobaan 25 cm. Setelah selesai pembuatan
plot percobaan diberikan pupuk kandang (sapi 25 ton/ha, kambing 25 ton/ha, dan
21
ayam 25 ton/ha) dengan cara ditaburkan kedalam plot percobaan, kemudian tanah
diratakan dengan cangkul.
3.4.2 Penanaman
Penanaman di awali dengan menyiapkan bibit yang diperoleh dari petani yang
bernama ibu Supatmi beralamatkan di desa bedeng 20 Gisting Atas Kabupaten
Tanggamus, Lampung. Bibit bawang daun yang berumur 2 bulan dipilih yang
seragam, kemudian dipindahkan ke lahan. Jumlah bibit yang ditanam 1 bibit per-
lubang, dan ditanam dengan jarak 20 x 20 cm. Penanaman dilakukan dengan cara
melubangi tanah menggunakan alat bantu berupa tugal sedalam 2 cm kemudian
bibit bawang daun ditanamkan dengan posisi tegak (berdiri). Penanaman dilaku-
kan sore hari sampai selesai, setelah selesai penanaman dilakukan penyiraman.
Di sediakan tanaman cadangan untuk mengganti tanaman yang mati dengan cara
membuat 9 plot disamping plot percobaan dan diberi perlakuan yang sama sesuai
dengan perlakuan percobaan.
3.4.3 Pemupukan
Pemberian pupuk kandang diberikan 1 kali dengan dosis 25 ton/ha diberikan 1
minggu sebelum tanam (5 kg/plot). Pupuk N (urea) diberikan 2 kali (1/2bagian
diberikan 1 minggu setelah tanam dan 1/2 bagian diberikan pada waktu tanaman
berumur 4 minggu setelah tanam) yakni dengan dosis n1 =100 kg/ha atau 20 g/-
plot dibagi 50 = 0,4 g/tanaman, n2 = 200 kg/ha atau 40 g/plot dibagi 50 = 0,8
g/tanaman dan n3 = 300 kg/ha atau 60 g/plot dibagi 50 = 1,2 g/tanaman. Pemberi-
an pupuk ini diberikan dengan cara pupuk di larutkan ke dalam ember yang berisi
22
air, kemudian diaduk dn dimasukkan ke dalam botol aqua ukuran 1,5 liter yang
tutupnya sudah dilubangi kecil-kecil. Kemudian disiramkan ke tanaman secara
hati-hati agar tidak mengenai tanaman pada plot samping nya. untuk ukuran air
yaitu 2,5 liter air/plot (50 ml/tanaman).
3.4.4 Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman meliputi: penyiraman, penjarangan, pengendalian gulma
(penyiangan), pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian gulma dilakukan
dengan cara manual dengan mencabut gulma yang tumbuh disekitar tanaman ba-
wang daun. Penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yakni pagi dan
sore hari, tetapi jika hujan tidak dilakukan penyiraman. Pengendalian hama pe-
nyakit dilakukan saat muncul tanda-tanda tanaman yang terserang hama dan
penyakit.
3.4.5 Pemanenan
Pemanenan dilakukan pada umur 65 hari setelah tanam. Tanda-tanda tanaman
yang akan dipanen ialah tanaman yang beberapa helai daun mulai menguning atau
mengering. Panen dilakukan pada pagi hari agar tidak cepat mengalami kelayuan,
dengan cara mencabut seluruh rumpun tanaman dan membongkarnya dengan alat
bantu cangkul dan sekop kecil secara hati-hati agar akarnya tidak patah di dalam
tanah, kemudian akar dibersihkan dengan air bersih.
23
3.5. Peubah Yang Diamati
Pengamatan dilakukan terhadap 10 tanaman, perubahan yang diamati antara lain
sebagai berikut:
1. Tinggi tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur menggunakan penggaris dengan cara mengukur dari
pangkal batang sampai bagian tertinggi tanaman. Pengukuran dilakukan di-
mulai 14 hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst dan 42 hst dan 49 hst.
2. Jumlah daun (helai)
Menghitung jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung seluruh daun
yang mekar sempurna. Pengukuran dilakukanpada 10 tanaman sampel setiap
minggu sekali dimulai saat tanaman berumur 14 hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42
hst dan 49 hst.
3. Jumlah anakan (batang)
Jumlah anakan dihitung semua anakan yang baru muncul dihitung pada umur
14 hst, 21 hst, 28 hst, 35 hst, 42 hst dan 49 hst.
4. Indeks luas daun rata-rata (ILD)30-40 HST menunjukkan nisbah permukaan
daun (satu sisi saja) terhadap luas tanah yangdi tempati oleh tanaman rata-rata
untuk periode 10 harian dengan rumus: (ILD)30-40 HST = (L2 +L1) /2 . (1/Pa).
5. Laju asimilasi bersih rata-rata (LAB)30-40 HST menunjukkan laju akumulasi
bobot kering tanaman per satuan luas daun untuk periode 10 hari-an dengan
rumus: (LAB)30-40 HST = [(w2– w1) / (t2 –t1)] • [(ln L2 – L1) / (L2 – L1)] g cm2
hari-1
.
24
6. Laju tumbuh tanaman (LTT)30-40 HST
Perhitungan laju tumbuh tanaman (LTT)30-40 HST dilakukan dengan cara
menghitung selisih bobot kering berangkasan tanaman pada waktu pengamat-
an awal (30 hst) dikurang dengan bobot kering berangkasan tanaman pada pe-
ngamatan terakhir (40 hst), dengan rumus sebagai berikut:
LTT30-40 HST = 1/Pa • (W2 –W1)/ (t2 – t1) g m-2
hari-1
.
7. Hasil Per Petak ( kg )
Hasil per petak dihitung setiap plot petak panen dengan cara menimbang
seluruh tanaman segar dalam petak panen (60 cm x 120 cm) kemudian di-
konversikan per petak, dialakukan pada akhir penelitian dengan rumu:
Luas Petak X Hasil Per Petak Panen.
Luas Petak Panen
Keterangan : lambang dalam rumus (5), (6), (7) adalah:
W2 = Bobot kering tanaman saat 40 hari
W1 = Bobot kering tanaman saat 30 hari
t2 = Waktu pengamatan 40 hst
t1 = Waktu pengamatan 30 hst
L = Luas daun
Pa = Luas lahan
25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1 Tinggi Tanaman
Data pengamatan dan hasil analisis ragam pada peubah tinggi tanaman umur
14,21,28,35,42 dan 49 hst disajikan dalam (Lampiran 6,7,8,9,10,11 dan 12). Dari
hasil analisis ragam menunjukkan bahwa baik jenis pupuk kandang, dosis pupuk
N (urea) dan interaksi antara jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) tidak
memberikan perbedaan yang nyata terhadap peubah tinggi tanaman daun bawang
(Lampiran 12). Data hasil uji BNT pada peubah tinggi tanaman akibat pengaruh
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) disajikan pada (Tabel 2).
Tabel 2. Tinggi Tanaman Bawang Daun Umur 49 HST Akibat Pengaruh Jenis
Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Jenis pupuk
kandang
(P)
Dosis pupuk N (urea) Rerata
100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha
- - - - - - - - - - - cm ---- - - - - - - - - -
Sapi 36,27 35,13 36,40 35,93
Kambing 36,30 37,97 36,60 36,96
Ayam 39,10 42,60 36,90 39,53
Rerata 37,22 38,57 36,63
26
Tinggi tanaman bawang daun akibat pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis
pupuk N (urea) yang berbeda umur 14,21,28,35,42 dan 49 hst disajikan (Gambar
1).
Keterangan: P1). Pupuk Kandang Sapi, P2). Pupuk Kandang Kambing, P3). Pupuk
Kandang Ayam.
Gambar 1. Kurva Tinggi Tanaman Bawang Daun Akibat Perlakuan Jenis
Pupuk Kandang (P1) Sapi 25 ton/ha, (P2) Kambing 25 ton/ha, (P3) Ayam
25 ton/ha dan Pupuk N Berbagai Dosis.
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
14 21 28 35 42 49
Tin
ggi
Tan
aman
(cm
)
Waktu Pengamatan (HST)
P1n1
P1 n2
P1 n3
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
14 21 28 35 42 49
Tin
ggi
Tan
aman
(cm
)
Waktu Pengamatan (HST)
p2 n1
p2 n2
p2 n3
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
14 21 28 35 42 49
Tin
ggi
Tan
aman
(cm
)
Waktu Pengamatan (HST)
p3n1
p3n2
p3n3
P1N1
P1N2
P1N3
P2N1
P2N2
P2N3
P3N1
P3N2
P3N3
27
4.1.2 Jumlah Daun
Data pengamatan dan hasil analisis ragam pada peubah jumlah daun umur
14,21,28,35,42 dan 49 hst disajikan dalam (Lampiran 15,16,17,18,19,20 dan 21).
Dari hasil analisis ragam menunjukkan bahwa baik jenis pupuk kandang, dosis
pupuk N (urea) dan interaksi antara jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N
(urea) tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap peubah jumlah daun
tanaman bawang daun (Lampiran 21). Data hasil uji BNT pada peubah tinggi
tanaman akibat pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) disajikan
pada (Tabel 3).
Tabel 3. Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun Umur 49 HST Akibat Pengaruh
Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Jenis pupuk
kandang
(P)
Dosis pupuk N (urea)
Rerata 100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha
- - - - - - - - - - - - helai - - - - - - - - - - -
Sapi 4,07 3,87 4,17 4,03
Kambing 3,77 4,03 3,63 3,81
Ayam 3,87 4,10 3,77 3,88
Rerata 3,90 4,00 3,82
Jumlah daun bawang daun akibat pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk
N (urea) yang berbeda umur 14,21,28,35,42 dan 49 hst disajikan (Gambar 2).
28
Keterangan: P1). Pupuk Kandang Sapi, P2). Pupuk Kandang Kambing, P3). Pupuk
Kandang Ayam.
Gambar 2. Kurva Jumlah Daun Bawang Daun Akibat Perlakuan Jenis
Pupuk Kandang (P1) Sapi 25 ton/ha, (P2) Kambing 25 ton/ha, (P3) Ayam
25 ton/ha dan Pupuk N Berbagai Dosis.
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
14 21 28 35 42 49
Jum
lah D
aun (
hel
ai)
Waktu Pengamatan (HST)
p1n1
p1 n2
p1 n3
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
14 21 28 35 42 49
Jum
lah D
aun (
hel
ai)
Waktu Pengamatan (HST)
p2 n1
p2 n2
p2 n3
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
14 21 28 35 42 49
Jum
lah D
aun (
hel
ai)
Waktu Pengamatan (HST)
p3 n1
p3 n2
p3 n3
P1N1
P1N2
P1N3
P2N1
P2N2
P2N3
P3N1
P3N2
P3N3
29
4.1.3 Jumlah Anakan
Data pengamatan dan hasil analisis ragam pada peubah jumlah anakan umur
28,35,42 dan 49 hst disajikan dalam (Lampiran 24,25,26,27 dan 28). Dari hasil
analisis ragam menunjukkan bahwa baik jenis pupuk kandang, dosis pupuk N
(urea) dan interaksi antara jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) tidak
memberikan perbedaan yang nyata terhadap peubah jumlah anakan daun bawang
(Lampiran 28). Data hasil uji BNT pada peubah jumlah anakan akibat pengaruh
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) disajikan pada (Tabel 4).
Tabel 4. Jumlah Anakan Umur 49 HST Akibat Pengaruh Jenis Pupuk Kandang
dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Jenis pupuk
kandang
(P)
Dosis pupuk N (urea)
Rerata
100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha
- - - - - - - - - - - - batang - - - - - - - - - - -
Sapi 1,03 1,30 1,10 1,14
Kambing 1,23 1,13 1,00 1,12
Ayam 1,13 1,70 1,10 1,31
Rerata 1,13 1,38 1,07
Jumlah anakan bawang daun akibat pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pu-
puk N (urea) yang berbeda umur 14,21,28,35,42 dan 49 hst disajikan pada
(Gambar 3).
30
Keterangan: P1). Pupuk Kandang Sapi, P2). Pupuk Kandang Kambing, P3). Pupuk
Kandang Ayam.
Gambar 3. Kurva Jumlah Anakan Bawang Daun Akibat Perlakuan Jenis
Pupuk Kandang (P1) Sapi 25 ton/ha, (P2) Kambing 25 ton/ha, (P3) Ayam
25 ton/ha dan Pupuk N Berbagai Dosis.
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
14 21 28 35 42 49
Jum
lah A
nak
an (
bat
ang)
Waktu Pengamatan (HST)
p1n1
p1 n2
p1 n3
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
14 21 28 35 42 49
Jum
lah A
nak
an (
bat
ang)
Waktu Pengamatan (HST)
p2 n1
p2 n2
p2 n3
0,00
0,20
0,40
0,60
0,80
1,00
1,20
1,40
14 21 28 35 42 49
Jum
lah A
nak
an (
bat
ang)
Waktu Pengamatan (HST)
p3n1
p3n2
p3n3
P1N1
P1N2
P1N3
P2N1
P2N2
P2N3
P3N1
P3N2
P3N3
31
4.1.4 Indeks Luas Daun Rata-rata (ILD)30-40 hst
Data pengamatan dan hasil analisis ragam pada pengamatan indeks luas daun
umur 30-40 hst terhadap pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea)
disajikan dalam (Lampiran 31 dan 32). Dari hasil analisis ragam menunjukkan
baik perlakuan jenis pupuk kandang, dosis pupuk N (urea) dan interaksi antara
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) tidak memberikan perbedaan yang
nyata terhadap peubah indeks luas daun tanaman bawang daun (Lampiran 32).
Hasil uji BNT pada peubah indeks luas daun akibat pengaruh jenis pupuk kandang
dan dosis pupuk N (urea) disajikan pada (Tabel 5).
Tabel 5. Indeks Luas Daun Rata-rata (ILD)30-40 hst Bawang Daun Akibat
Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Jenis pupuk
kandang
(P)
Dosis pupuk N(urea) Rerata
100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha
- - - - - - - - - - - - - ------- - - - - - - - - -
Sapi 1,33 1,37 1,12 1,27
Kambing 1,20 1,04 1,35 1,20
Ayam 1,22 1,96 1,26 1,48
Rerata 1,25 1,46 1,24
4.1.5 Laju Asimilasi Bersih Rata-rata (LAB)30-40 hst
Data pengamatan dan hasil analisis ragam pada pengamatan laju asimilasi bersih
umur 30-40 hst terhadap pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea)
disajikan dalam (Lampiran 33 dan 34). Hasil analisis ragam menunjukkan baik
perlakuan jenis pupuk kandang, dosis pupuk N (urea) dan interaksi antara jenis
pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) tidak memberikan perbedaan yang nyata
32
terhadap peubah laju asimilasi bersih tanaman bawang daun (Lampiran 34).
Hasil uji BNT pada peubah laju asimilasi bersih akibat pengaruh jenis pupuk
kandang dan dosis pupuk N (urea) disajikan pada (Tabel 6).
Tabel 6. Laju Asimilasi Bersih Rata-rata (LAB)30-40 hst Bawang Daun Akibat
Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Jenis pupuk
kandang
(P)
Dosis pupuk N (urea)
Rerata 100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha
----- - - - - - - g/m2/hr - - - - - - - - - - -
Sapi 1,10 1,17 1,03 1,10
Kambing 2,33 1,30 1,00 1,54
Ayam 1,40 6,20 1,93 3,18
Rerata 1,61 2,89 1,32
4.1.6 Laju Tumbuh Tanaman Rata-rata (LTT)30-40 hst
Data pengamatan dan hasil analisis ragam pada pengamatan laju tumbuh tanaman
umur 30-40 hst terhadap pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea)
disajikan dalam (Lampiran 37 dan 38). Dari hasil analisis ragam menunjukkan
baik perlakuan jenis pupuk kandang, dosis pupuk N (urea) dan interaksi antara
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) tidak memberikan perbedaan yang
nyata terhadap peubah laju tumbuh tanaman bawang daun (Lampiran 38).
Hasil uji BNT pada peubah laju asimilasi bersih akibat pengaruh jenis pupuk
kandang dan dosis pupuk N (urea) disajikan pada (Tabel 7).
33
Tabel 7. Laju Tumbuh Tanaman Rata-rata (LTT)30-40 hst Bawang Daun Akibat
Pengaruh Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Jenis pupuk
kandang
(P)
Dosis pupuk urea (N)
Rerata
100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha
--- - - - - - - - g/m2/hari - - -- - - - - - -
Sapi 1,50 2,08 1,08 1,56
Kambing 2,58 1,50 2,58 2,22
Ayam 2,46 3,33 2,42 2,74
Rerata 2,18 2,31 2,03
4.1.7 Hasil Per Petak Panen
Data pengamatan dan hasil analisis ragam pada pengamatan hasil per petak panen
terhadap pengaruh jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) disajikan dalam
(Lampiran 41 dan 42). Dari hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan
jenis pupuk kandang memberikan perbedaan yang nyata terhadap peubah hasil per
petak panen. Tetapi dosis pupuk N (urea) dan interaksi antara jenis pupuk kan-
dang dan dosis pupuk N (urea) tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap
peubah hasil per petak panen tanaman bawang daun (Lampiran 42). Hasil uji
BNT pada peubah hasil per petak panen akibat pengaruh jenis pupuk kandang dan
dosis pupuk N (urea) disajikan pada (Tabel 8).
34
Tabel 8. Hasil Per Petak Panen Bawang Daun Akibat Pengaruh Jenis Pupuk
Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Jenis pupuk
kandang
(P)
Dosis pupuk N (urea) Rerata
100 kg/ha 200 kg/ha 300 kg/ha
--- - - - - ------ - gram - - - - - - - - -----
Sapi 5849,08 6492,59 6253,70 6198,46 A
Kambing 5844,45 6419,44 6088,89 6117,59 A
Ayam 9088,89 10061,11 9467,59 9539,20 B
Rerata 6927,47 A 7657,72 A 7270,06 A
BNT P = 1888,75 BNT N = 1220,27
keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata
pada uji BNT 5%.
Hasil uji BNT (Tabel 8) menunjukkan bahwa aplikasi pupuk kandang ayam
memberikan hasil lebih tinggi 55,93% dan 53,90% dibandingkan yang diberi
pupuk kandang kambing dan pupuk kandang sapi. Sedangkan perbedaan dosis
pupuk N (urea) menghasilkan hasil yang tidak berbeda.
35
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jenis pupuk kandang tidak meng-
hasilkan perbedaan yang nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah daun,
jumlah anakan,ILD30-40 hst, LAB30-40 hst dan LTT30-40 hst yang diamati kecuali pada
hasil per petak panen.
Pupuk kandang ayam menghasilkan hasil per petak lebih tinggi 55,93 % dari
pupuk kandang kambing dan 53,90 % lebih tinggi dari pupuk kandang sapi. Hasil
per petak panen ini ditunjang oleh semua peubah pengamatan yang lain, meskipun
secara statistik tidak berbeda. ILD30-40 hst pada perlakuan pupuk kandang ayam
lebih tinggi 23,33 % dibandingkan dengan ILD30-40hst tanaman bawang daun yang
diberi perlakuan pupuk kandang kambing. ILD menggambarkan perbandingan
luas daun satu permukaan terhadap lahan yang ditempati. ILD yang lebih besar
akan menangkap sinar matahari yang lebih banyak, hal ini berakibat meningkat-
nya LTT. Pada penelitian ini terlihat bahwa LTT30-40 hst tanaman bawang daun
yang diberi perlakuan pupuk kandang ayam lebih tinggi 23,42 % dibandingkan
LTT30-40 hst tanaman bawang daun yang diberi pupuk kandang kambing.
Peningkatan ILD30-40 hst dan LTT30-40 hst pada perlakuan pupuk kandang ayam ini
mengakibatkan LAB30-40 hst juga meningkat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
LAB30-40 hst pada perlakuan pupuk kandang ayam meningkat 106,49%
dibandingkan LAB30-40 hst pada perlakuan pupuk kandang kambing. Gardner dkk
(2008) menyatakan bahwa LAB merupakan ukuran efektifitas fotosintesis
komunitas, LAB menggambarkan laju penimbunan berat kering per satuan luas
daun per satuan waktu, sehingga tingginya nilai LAB ini mengakibatkan tingginya
hasil per petak panen.
36
Tingginya hasil per petak pada perlakuan pupuk kandang ayam ini diduga karena
pupuk kandang ayam mempunyai kandungangan unsur hara N yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pupuk kandang kambing dan sapi. Menurut Setiawan (2010)
kandungan N pada pupuk kandang ayam sebesar 1%, pupuk kandang kambing
0,6% dan pupuk kandang sapi 0,4%.
Menurut Lingga dan Marsono (2007), mengatakan bahwa agar mencapai per-
tumbuhan yang maksimal, pemakaian pupuk organik hendaknya diikuti dengan
pemberian pupuk anorganik sehingga kedua pupuk dapat saling menyediakan un-
sur hara bagi tanaman untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, selain itu ke-
duanya saling menyediakan hara bagi kebutuhan tanaman dan terciptanya tanah
yang lebih subur dan struktur yang gembur. Tanaman yang kekurangan unsur hara
akan mengalami penurunan produktivitas dan pertumbuhannya menjadi terham-
bat. Menurut Suryana (2008), menyatakan bahwa suatu tanaman akan tumbuh
dan berkembang dengan subur apabila unsur hara yang dibutuhkan ada dan ter-
sedia cukup serta mudah diserap bulu-bulu akar. Pemberian jenis, dosis, aplikasi
hingga waktu pemupukan yang tepat dapat memberikan pertumbuhan dan hasil
yang optimal pada tanaman bawang daun.
Hasil penilitian memperlihatkan bahwa pemberian pupuk N (urea) berbagai dosis
tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap peubah tinggi tanaman, jumlah
daun, jumlah anakan, indeks luas daun (ILD)30-40 hst, laju asimilasi bersih (LAB)30-
40 hst, laju tumbuh tanaman (LTT)30-40 hst dan hasil petak panen. Hal ini diduga
dosis pupuk N (urea) yang diberikan belum mencukupi kebutuhan tanaman
bawang daun karena tanah pada lokasi penelitian sangat miskin unsur hara
37
(Lampiran 3). Meskipun pada pemberian dosis 200 kg/ha rata-rata memberikan
pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan pemberian dosis 100 kg/ha dan 300 kg/ha,
kemungkinan dosis pupuk N yang diberikan sebagai perlakuan belum mampu
mencukupi kebutuhan tanaman bawang daun, sehingga secara keseluruhan per-
tumbuhan bawang daun di lokasi penelitian belum menunjukkan hasil yang setara
dengan potensi hasil pada Deskripsi (Lampiran 1). Nitrogen merupakan unsur
hara yang sangat penting terhadap pertumbuhan tana-man khususnya pertumbuh-
an vegetatif (batang dan daun). N berfungsi sebagai komponen utama protein,
hormon, klorofil, vitamin, dan enzim-enzim esensial untuk kehidupan tanaman.
Tanaman yang mendapatkan pasokan N cukup pertumbuhan vegetatifnya akan
baik, biasanya daun akan berwarna hijau tua. Sebaliknya jika kekurangan pasok-
an N menyebabkan daun menguning, pertumbuhan menjadi kerdil dan gagal pa-
nen (Munawar, 2011).
Rendahnya hasil pada penelitian ini kemungkinan juga disebabkan karena bibit
tanaman bawang daun yang digunakan berasal dari Gisting yang termasuk dataran
tinggi, sedangkan lokasi penelitian termasuk dataran rendah.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata antara
jenis pupuk kandang dan pupuk N (urea) berbagai dosis pada peubah tinggi tana-
man, jumlah daun, jumlah anakan, indeks luas daun (ILD)30-40 hst, laju asimilasi
bersih (LAB)30-40 hst, laju tumbuh tanaman (LTT)30-40 hst dan hasil petak panen
yang diamati. Jenis pupuk kandang dan perbedaan dosis pupuk N (urea) tidak
saling mempengaruhi pada tanaman bawang daun, kemungkinan disebabkan
karena level pupuk N pada penelitian ini yang belum mencukupi kebutuhan N
38
tanaman bawang daun dan mungkin juga karena faktor perbedaan ketinggian
tempat yang berakibat pada pertumbuhan bawang daun yang tidak optimal, se-
hingga efek interaksi belum terlihat pengaruhnya pada penelitian ini.
Gardner, dkk. (2008) menyatakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tana-
man disebabkan karena faktor genetik dan lingkungan (iklim, tanah, dan biologi).
Bibit bawang daun yang diperoleh dari dataran tinggi yang ditanam didataran ren-
dah belum beradaptasi dengan baik. Walaupun varietas Fragrant dalam deskripsi
mengatakan tahan suhu panas dan kering namun tanaman bawang daun tetap
menghendaki lingkungan dengan ketinggian tempat 900-1.700 m dpl. Kurang
kondusifnya lingkungan menyebabkan tanaman menjadi kurang responsif
terhadap pemberian pupuk (Meltin, 2009).
39
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemberian jenis pupuk kandang tidak menunjukkan perbedaan yang nyata
terhadap semua peubah yang diamati yaitu: tinggi tanaman, jumlah daun, jum-
lah anakan, indeks luas daun, laju asimilasi bersih, laju tumbuh tanaman, ke-
cuali hasil per petak panen, Pupuk ayam berpengaruh nyata dibandingkan yang
diberi pupuk kambing dan sapi.
2. Pemberian pupuk N (urea) tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap
semua peubah yang diamati.
3. Tidak terdapat interaksi jenis pupuk kandang dan dosis N (urea) tidak menun-
jukkan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang
daun pada semua peubah yang diamati.
5.2. Saran
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan agar diperoleh hasil terbaik dalam tehnik
budidaya bawang daun untuk pemberian pupuk yang tepat dosis, tepat waktu dan
tepat sasaran terutama pada dataran rendah dengan tanah yang miskin akan unsur
hara.
40
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F.A. 2000. Kontribusi Bahan Organik Untuk Meningkatkan Produksi
Pangan pada Lahan Kering Bereaksi masam. Dalam Pros. Seminar
Nasional Sumber Daya Lahan. Buku III. Cisaruan-Bogor 1999.
Alam, W. S. 2014. Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis dan Dosis Pupuk
Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terong (Solanum
melongena L.). Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana
Metro.
Arif, R.W, Nasriati, Manurung, G.O. 2014. Teknologi Budidaya Bawang Daun.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementrian Lampung.
Atmojo, S. W. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan
Upaya Pengelolaannya. Jurnal Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
http://suntoro.staff.uns.ac.id/files/2009/04/. Diakses Tanggal 21
N0vember 2016.
Bandini. Y, Nurudin Aziz. 2000. Bayam. Penebar Swadaya, 70 Halaman.
Biro Pusat Statistik. 2015. Produksi Bawang Daun, 2009-2014.
http://www.bps.go.id/ diakses 10 Desember 2015.
Bonazir. 2005. Pegaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Kandang Ayam
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea may sacharata
Linn). Abstrak. (hhtp://www.google.com, diakses 21 Maret 2008).
Budianto. A, Nirwan. S, Ichwan. S.M. 2015. Pengaruh Pemberian Berbagai
Dosis Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Bawang Daun (Allium ascalonicum L.) Varietas Lembah Palu.
Jurnal Skripsi Universitas Tadulako, Palu.
Budi. T, H. Simanjuntak, Suprihati. 2014. Pemberian Kotoran Kambing Terhadap
Pertumbuha dan Hasil Wortel (Daucus carota) dan Bawang Daun
(Allium fistulosum L.) Dengan Budidaya Tumpangsari. Jurnal Penelitian
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Cahyono. B. 2005. Seri Budidaya Bawang Daun. KANISIUS,Yogyakarta, 102
Halaman.
41
Deptan. 2009. Pedoman Pertanian Organik. Departemen Pertanian Tanaman
Pangan. Jakarta.
Fahrurrozi. 2003. Respon Tanaman Sawi Terhadap Proporsi Dan Takaran
Pemberian Pupuk NPK. Jurnal Wacana Pertanian Vol. III. IPB. Bogor.
dalam Shobirin,I. 2015. Pengaruh Dosis Pupuk Nitrogen Dan Pupuk
Daun Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung. Skripsi
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.
Fauzi. H. F. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk Cair Organik dan Pupuk Nitrogen
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bayam (Amaranthus tricolor L.)
Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.
Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 2008. Fisiologi Tanaman
Budidaya; penerjemah, Herawati Susilo;pendamping Subiyanto. Penerbit
Universitas Indonesia (UI- Press) 2008. Jakarta. 432 Hlm.
Gusnilawati. 2010. Analisis Kandungan Nitrogen Dalam Pupuk Urea.
http://www.gusnil45mind.wordpres.co.id. Diakses tanggal 25 Oktober
2016.
Hairiah, K., Widianto, S.R. Otami, D. Suprayogo, Sunaryo, S. M. Sitompul, B.
Lusiana, R. Mulia, M.V. Noordwijk, dan G. Cadish. 2000. Pengelolaan
Tanah Masam Secara Biologi. Universitas Lampung. Lampung.
Hardjowigeno. S. 2003. Ilmu Tanah, Akademika Presindo, Jakarta, 286 Halaman.
Laude. S, Tambing. Y. 2010. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun (Allium
fistulosum L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Ayam. Jurnal
penelitian Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah.
Latarang. B dan Abd. Syakur. 2006. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah
(Allium ascalonicum L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang. Jurnal
Skripsi Universitas Tadulako, Palu.
Lingga dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Meltin, L. 2009. Budidaya Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Dikebun Benih
Holtikultura (KBH) Tawangmangu. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret. Surakarta. https://digilib.uns.ac.id/...=/Budidaya-tanaman-
bawang-daun-Allium-fistulosum-L-di-. Diakses pada tanggal 26 Oktober
2016.
Munawar, A. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. Institut Pertanian
Bogor Press. Bogor. 240 hlm.
Musnamar. 2004. Pupuk Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. 72 Halaman.
42
Nugroho. A. 2015. Respon Bawang Daun (Allium fistulosum, L. ) Terhadap
Pemberian Pupuk Urea Dan KCL Dengan Berbagai Dosis. Skripsi
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedya Pustaka. Hal 37.
Palimbani. 2007. Mengenal Pupuk Urea. http://pusri.wordpres.com diakses 20
September 2015.
Purbajanti, E. D. 2013. Rumput dan Legum Sebagai Hijauan makanan
Ternak.Graha Ilmu.Yogyakarta. 212 hal.
Pracaya. 2004. Bertanam Sayur Organik di Kebun, Pot dan Polybag. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Saroni. 2014. Respon Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Terhadap
Perbedaan Jumlah Tanaman dan Berbagai Jenis Pupuk Kandang. Skripi
Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.
Setiawan. B. S. 2010. Membuat Pupuk Kandang Secara Cepat. Penebar Swadaya
Jakarta, 67 Halaman.
Setiawan, 2007. Manfaat Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Depok.
Simarta, R. K. 2005. Aplikasi Pupuk Kandang Sapi pada Beberapa Varietas
Bayam (Amaranthus spp). Skripsi. Universitas Sumatra Utara.
http://repository.usu.ac.is.05A03050.pdf diakses tanggal 20 Desember
2015).
Suryana, N. K., 2008. Pengaruh Naungan dan Dosis Pupuk Kotoran Ayam
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Paprika (Capsicum annum var.
Grossum). J. Agribisnis, Vol IX No 2; 89-95.
Sutedjo. M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT RINEKA CIPTA, Jakarta,174
halaman.
Suyono. A.D, Titien.K, Siti.M, Benny Joy, Maya Damayanti, Tamyid Syammusa,
Nenny.N, Anny.Y, Emma.T, Yuliati,M. 2006. Kesuburan Tanah dan
Pemupukan. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Padjajaran, Bandung, 236 halaman.
Syamsuddin. L, Yohanis.T. 2010. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun (Allium
Fistulosum L.) Pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Ayam. Jurnal
Skripsi Universitas Pertanian Tadulako. Sulawesi Tengah.
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/article/. Diakses pada tanggal 21
November 2016.
43
Syekhfani. 2012. Modul Kesuburan Tanah.
http://syekhfanismd.leture.ub.ac.id/files/2012/11/2.-modul-kestan.-
20125.pdf. Diakses Tanggal 26 Oktober 2016.
Wahyuni. E. D. Pertumbuhan dan Hasil Caisin (Brassica compestris L.) Yang
Diaplikasi Pupuk Daun Dengan Konsentrasi Berbeda dan Diberi Pupuk
Kandang Berbeda Dosis. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma
Wacana Metro.
44
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Bawang Daun Bakung Varietas FRAGRANT
Asal PT. KNOWN-YOU SEED, TAIWAN
Umur 120-150 hari, semai hingga panen
Tinggi tanaman 60 cm
Warna Hijau muda
Potensi hasil 600 gram/rumpun
Daya berkecambah 80 %
Kemurnian 98 %
Keterangan lain Tahan suhu panas, kering dan lembab
Sumber: PT. KNOWN-YOU SEED INDONESIA, Jl. Wonosobo-kertek km.6
Wonosobo Jawa Tengah.
45
Lampiran 2. Tata Letak Percobaan
Ulangan
I II III
Keterangan: Petak utama (P) dan anak petak (n).
P1 = pupuk kandang sapi (5 kg/plot) n1 = pupuk Urea (100kg/ha)
P2= pupuk kandang kambing (5 kg/plot) n2 = pupuk Urea (200kg/ha)
P3 = pupuk kandang ayam (5 kg/plot) n3 = pupuk Urea (300kg/ha)
=Plot Percobaan = Jarak Antar Plot
= Jarak Untar Ulangan
U
p1n2
p1n1
p2n2
p3n1
p3n3
p3n2
p1n3
p2n1
p2n1
p2n3
p2n3
p2n2
p1n1
p1n3
p1n2
p3n3
p3n1
p3n2
p3n1
p3n2
p3n3
p2n3
p2n2
p2n1
p1n3
p1n2
p1n1
2 m
1 m
50 cm
50 cm
25 cm
46
Lampiran 3. Tata Letak Tanaman
1 m
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
X X X X X
Keterangan:
- Satupetakpercobaanberukuran1 x 2 m = 2 m2
- Jaraktanam 20 x 20 cm
- Jumlahtanamanperpetakpercobaan 50 tanaman
- Dalamsatupetakpercobaandiambil 10 tanamansempel.
Luaspetakpanen60 cm x 120 cm
X : Tanaman
: Tanaman sempel
: Sampel bobot berangkasan tanaman
X
X
X
10 cm 20 cm
20 cm
10 cm
U
X X
X X
X
X
X
X
X
X X
X
X
X
2m
47
Lampiaran.4. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Maret - April 2016
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
1. Penyemprotan gulma
2. Pembajakan dan pemetaan
3. Pemberian pupuk kandang
4. Penanaman
5. Penyiraman
6. Pemasangan Plakat dan
Paranet
No Kegiatan April 2016
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
7. Pemupukan ke- 1
8. Pengamatan ke-1
9. Pembumbunan
10. Penyiraman
11. Pengamatan ke-2
48
No Kegiatan April – Mei 2016
26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
12. Pembumbunan
13. Pengamatan ke-3
14. Pemupukan ke- 2
15. Pengambilan ILD ke-1
16. Penyiraman
17. Pengamatan ke-4
18. Pengambilan ILD ke-2
19. Pengamatan ke-5
No Kegiatan Mei – Juni 2016
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4
20. Pengamatan ke-6
21. Penyiraman
22. Panen
49
Lampiran 6. Data Tinggi Tanaman Bawang Daun 14 HST Akibat Perbedaan Jenis
Pupuk Kand ang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- cm ----------------
p1 n1 13,70 11,80 14,60 40,10 13,37
n2 13,10 11,10 13,10 37,30 12,43
n3 12,30 11,70 13,00 37,00 12,33
p2 n1 11,70 12,10 14,10 37,90 12,63
n2 12,70 12,80 11,50 37,00 12,33
n3 14,00 11,80 11,70 37,50 12,50
p3 n1 11,90 15,10 11,60 38,60 12,87
n2 11,90 18,10 13,80 43,80 14,60
n3 12,60 13,50 11,70 37,80 12,60
Jumlah 113,90 118,00 115,10 347,00 115,67
Rata-rata 12,66 13,11 12,79 38,56 12,85
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
50
Lampiran 7. Data Tinggi Tanaman Bawang Daun 21 HST Akibat Perbedaan
Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- cm ----------------
p1 n1 16,50 14,80 16,80 48,10 16,03
n2 15,60 13,80 15,60 45,00 15,00
n3 14,80 14,20 15,30 44,30 14,77
p2 n1 14,50 14,90 15,40 44,80 14,93
n2 15,40 14,30 14,20 43,90 14,63
n3 16,90 14,30 14,10 45,30 15,10
p3 n1 14,80 18,30 13,80 46,90 15,63
n2 14,20 21,40 16,30 51,90 17,30
n3 15,00 17,00 14,20 46,20 15,40
Jumlah 137,70 143,00 135,70 416,40 138,80
Rata-rata 15,30 15,89 15,08 46,27 15,42
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
51
Lampiran 8. Data Tinggi Tanaman Bawang Daun 28 HST Akibat Perbedaan
Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- cm ----------------
p1 n1 19,60 17,70 19,80 57,10 19,03
n2 18,50 16,70 18,80 54,00 18,00
n3 17,40 17,30 18,30 53,00 17,67
p2 n1 17,50 18,00 19,90 55,40 18,47
n2 18,90 17,00 16,30 52,20 17,40
n3 20,00 17,20 17,40 54,60 18,20
p3 n1 17,80 21,90 16,50 56,20 18,73
n2 16,80 24,90 19,60 61,30 20,43
n3 17,30 20,50 17,30 55,10 18,37
Jumlah 163,80 171,20 163,90 498,90 166,30
Rata-rata 18,20 19,02 18,21 55,43 18,48
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
52
Lampiran 9. Data Tinggi Tanaman Bawang Daun 35 HST Akibat Perbedaan
Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- cm ----------------
p1 n1 27,10 26,30 29,00 82,40 27,47
n2 28,90 24,60 25,70 79,20 26,40
n3 30,60 23,30 28,40 82,30 27,43
p2 n1 29,40 24,30 27,70 81,40 27,13
n2 33,00 27,50 25,00 85,50 28,50
n3 31,30 24,30 26,90 82,50 27,50
p3 n1 23,40 31,30 25,50 80,20 26,73
n2 30,70 36,40 31,90 99,00 33,00
n3 24,70 26,00 28,90 79,60 26,53
Jumlah 259,10 244,00 249,00 752,10 250,70
Rata-rata 28,79 27,11 27,67 83,57 27,86
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
53
Lampiran 10. Data Tinggi Tanaman Bawang Daun 42 HST Akibat Perbedaan
Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- cm ----------------
p1 n1 30,10 30,80 34,30 95,20 31,73
n2 31,30 29,90 30,70 91,90 30,63
n3 33,70 27,10 33,60 94,40 31,47
p2 n1 43,30 29,10 33,00 105,40 35,13
n2 35,80 33,00 30,30 99,10 33,03
n3 34,50 28,90 32,00 95,40 31,80
p3 n1 33,20 36,40 30,60 100,20 33,40
n2 32,70 42,20 38,20 113,10 37,70
n3 28,80 31,70 34,40 94,90 31,63
Jumlah 303,40 289,10 297,10 889,60 296,53
Rata-rata 33,71 32,12 33,01 98,84 32,95
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
54
Lampiran 11. Data Tinggi Tanaman Bawang Daun 49 HST Akibat Perbedaan
Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- cm ----------------
p1 n1 34,40 35,60 38,80 108,80 36,27
n2 35,20 35,20 35,00 105,40 35,13
n3 39,10 32,00 38,10 109,20 36,40
p2 n1 37,40 34,30 37,20 108,90 36,30
n2 40,90 38,30 34,70 113,90 37,97
n3 39,60 33,90 36,30 109,80 36,60
p3 n1 39,60 41,30 36,40 117,30 39,10
n2 37,00 47,50 43,30 127,80 42,60
n3 34,30 37,60 38,80 110,70 36,90
Jumlah 337,50 335,70 338,60 1011,80 337,27
Rata-rata 37,50 37,30 37,62 112,42 37,47
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 12. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Bawang Daun 49 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,49 0,24 0,01 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 61,96 30,98 1,57 tn
6,94
Galat (P) 4 78,98 19,75
Pupuk Urea (N) 2 17,69 8,84 1,30 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 39,54 9,88 1,46 tn
3,26
Galat (N) 12 81,33 6,78
Non Aditif 1 36,77 36,77 9,08 *
4,84
Sisa 11 44,56 4,05
Total 26 279,98 KK (b)= 6,95% KK (a)= 11,86%
Keterangan : *
= berbeda nyata 5%
tn
= tidak berbeda nyata KK = Koefisien keragaman
Uji homogenitas : 2 Hitung = 14,39 <
2 Tabel = 15,50 (Data homogen)
55
Lampiran 13. Data Tinggi Tanaman Bawang Daun 49 HST Akibat Perbedaan
Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda
(Transformasi √ ) .
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
---------------- cm ---------------
p1 n1 38,50 39,50 38,00 116,00 38,67
n2 37,50 39,00 39,00 115,50 38,50
n3 38,50 40,00 38,50 117,00 39,00
p2 n1 40,00 39,50 40,00 119,50 39,83
n2 40,00 40,50 39,50 120,00 40,00
n3 41,50 39,50 40,00 121,00 40,33
p3 n1 38,00 42,00 39,00 119,00 39,67
n2 39,00 40,50 40,00 119,50 39,83
n3 39,00 40,50 39,00 118,50 39,50
Jumlah 352,00 361,00 353,00 1066,0 355,3
Rata-rata 39,11 40,11 39,22 118,4 39,5
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 14. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Bawang Daun 49 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda (Transformasi √ ).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,01 0,00 0,02 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 0,40 0,20 1,55 tn
6,94
Galat (P) 4 0,51 0,13
Pupuk Urea (N) 2 0,11 0,05 1,22 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 0,24 0,06 1,36 tn
3,26
Galat (N) 12 0,53 0,04
Total 26 1,80
56
Lampiran 15. Data Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun 14 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- helai ----------------
p1 n1 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
n2 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
n3 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
p2 n1 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
n2 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
n3 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
p3 n1 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
n2 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
n3 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
Jumlah 18,00 18,00 18,00 54,00 18,00
Rata-rata 2,00 2,00 2,00 6,00 2,00
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
57
Lampiran 16. Data Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun 21 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-
rata I II III
--------------- helai ----------------
p1 n1 2,40 2,10 2,20 6,70 2,23
n2 2,30 2,30 2,20 6,80 2,27
n3 2,30 2,30 2,30 6,90 2,30
p2 n1 2,40 2,30 2,40 7,10 2,37
n2 2,30 2,40 2,50 7,20 2,40
n3 2,40 2,40 2,60 7,40 2,47
p3 n1 2,50 2,70 2,60 7,80 2,60
n2 2,60 2,80 2,80 8,20 2,73
n3 2,70 2,50 2,80 8,00 2,67
Jumlah 21,90 21,80 22,40 66,10 22,03
Rata-rata 2,43 2,42 2,49 7,34 2,45
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
58
Lampiran 17. Data Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun 28 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- helai ----------------
p1 n1 2,80 2,70 2,80 8,30 2,77
n2 2,80 2,90 2,80 8,50 2,83
n3 3,20 2,50 2,60 8,30 2,77
p2 n1 2,90 2,60 3,10 8,60 2,87
n2 3,30 2,90 3,00 9,20 3,07
n3 3,00 2,70 3,30 9,00 3,00
p3 n1 3,00 3,50 3,20 9,70 3,23
n2 3,00 3,00 3,30 9,30 3,10
n3 3,00 3,00 3,00 9,00 3,00
Jumlah 27,00 25,80 27,10 79,90 26,63
Rata-rata 3,00 2,87 3,01 8,88 2,96
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
59
Lampiran 18. Data Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun 35 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- helai ----------------
p1 n1 3,70 4,70 3,80 12,20 4,07
n2 3,80 3,90 3,90 11,60 3,87
n3 4,20 4,40 3,90 12,50 4,17
p2 n1 3,90 3,60 3,80 11,30 3,77
n2 4,30 3,90 3,90 12,10 4,03
n3 4,00 3,30 3,60 10,90 3,63
p3 n1 4,0 3,80 3,80 11,60 3,87
n2 4,00 4,40 3,90 12,30 4,10
n3 3,60 3,80 3,60 11,00 3,67
Jumlah 35,50 35,80 34,20 105,50 35,17
Rata-rata 3,94 3,98 3,80 11,72 3,91
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
60
Lampiran 19. Data Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun 42 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan
Ulangan
Jumlah Rata-rata
I II III
--------------- helai ---------------
p1 n1 3,70 4,70 3,80 12,20 4,07
n2 3,80 3,90 3,90 11,60 3,87
n3 4,20 4,40 3,90 12,50 4,17
p2 n1 3,90 3,60 3,80 11,30 3,77
n2 4,30 3,90 3,90 12,10 4,03
n3 4,00 3,30 3,60 10,90 3,63
p3 n1 4,00 3,80 3,80 11,60 3,87
n2 4,00 4,40 3,90 12,30 4,10
n3 3,60 3,80 3,60 11,00 3,77
Jumlah 35,50 35,80 34,20 105,50 35,17
Rata-rata 3,94 3,98 3,80 11,72 3,91
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
61
Lampiran 20. Data Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun 49 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- helai ---------------
p1 n1 3,70 4,70 3,80 12,20 4,07
n2 3,80 3,90 3,90 11,60 3,87
n3 4,20 4,40 3,90 12,50 4,17
p2 n1 3,90 3,60 3,80 11,30 3,77
n2 4,30 3,90 3,90 12,10 4,03
n3 4,00 3,30 3,60 10,90 3,63
p3 n1 4,00 3,80 3,80 11,60 3,87
n2 4,00 4,40 3,90 12,30 4,10
n3 3,60 3,80 3,60 11,00 3,77
Jumlah 35,50 35,80 34,20 105,50 35,17
Rata-rata 3,94 3,98 3,80 11,72 3,91
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 21. Analisis Ragam Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun 49 HST
Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea)
Yang Berbeda.
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,16 0,08 0,48 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 0,23 0,12 0,71 tn
6,94
Galat (P) 4 0,66 0,17
Pupuk Urea (N) 2 0,14 0,07 1,68 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 0,53 0,13 3,11 tn
3,26
Galat (N) 12 0,51 0,04
Non Aditif 1 0,17 0,17 5,65 *
4,84
Sisa 11 0,34 0,03
Total 26 2,24 KK(b) = 5,27% KK(a) = 10,43%
Keterangan : *
= berbeda nyata 5%
tn
= tidak berbeda nyata KK = Koefisien keragaman
Uji homogenitas : 2 Hitung = 3,12 <
2 Tabel = 15,50 (Data homogen)
62
Lampiran 22. Data jumlah daun tanaman bawang daun 49 HST akibat perbedaan
jenis pupuk kandang dan dosis pupuk N (urea) yang berbeda
(Transformasi √ )
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- helai ---------------
p1 n1 2,05 2,28 2,07 6,40 2,13
n2 2,07 2,10 2,10 6,27 2,09
n3 2,17 2,21 2,10 6,48 2,16
p2 n1 2,10 2,02 2,07 6,19 2,06
n2 2,10 2,10 2,10 6,30 2,10
n3 2,12 1,95 2,02 6,09 2,03
p3 n1 2,12 2,07 2,07 6,26 2,09
n2 2,12 2,21 2,10 6,43 2,14
n3 2,02 2,07 2,02 6,11 2,04
Jumlah 18,87 19,01 18,65 56,53 18,84
Rata-rata 2,10 2,11 2,07 6,28 2,09
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 23. Analisis Ragam Jumlah Daun Tanaman Bawang Daun 49 HST
Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea)
Yang Berbeda (Transformasi √ ).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,01 0,00 0, 46 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 0,01 0,01 0,70 tn
6,94
Galat (P) 4 0,04 0,01
Pupuk Urea (N) 2 0,01 0,00 1,83 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 0,03 0,01 3,19 tn
3,26
Galat (N) 12 0,03 0,00
Total 26 0,12
63
Lampiran 24. Data Jumlah Anakan Tanaman Bawang Daun 28 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- batang ----------------
p1 n1 0,20 0,10 0,40 0,70 0,23
n2 0,30 0,20 0,20 0,70 0,23
n3 0,20 0,20 0,50 0,90 0,30
p2 n1 0,50 0,00 0,40 0,90 0,30
n2 0,30 0,10 0,50 0,90 0,30
n3 0,60 0,10 0,40 1,10 0,37
p3 n1 0,50 0,30 0,10 0,90 0,30
n2 0,40 0,80 0,50 1,70 0,57
n3 0,50 0,30 0,30 1,10 0,37
Jumlah 3,50 2,10 3,30 8,90 2,97
Rata-rata 0,39 0,23 0,37 0,99 0,33
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
64
Lampiran 25. Data Jumlah Anakan Tanaman Bawang Daun 35 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-
rata I II III
--------------- batang ----------------
p1 n1 0,80 0,50 0,80 2,10 0,70
n2 1,60 0,60 0,40 2,60 0,87
n3 0,60 0,60 0,80 2,00 0,67
p2 n1 1,00 0,20 0,80 2,00 0,67
n2 0,60 0,50 0,70 1,80 0,60
n3 1,00 0,20 0,70 1,90 0,63
p3 n1 1,00 0,70 0,30 2,00 0,67
n2 0,60 1,50 0,80 2,90 0,97
n3 0,70 0,70 0,60 2,00 0,67
Jumlah 7,90 5,50 5,90 19,30 6,43
Rata-rata 0,88 0,61 0,66 2,14 0,71
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
65
Lampiran 26. Data Jumlah Anakan Tanaman Bawang Daun 42 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- batang ----------------
p1 n1 0,80 0,70 1,00 2,50 0,83
n2 1,60 0,90 0,50 3,00 1,00
n3 0,60 0,80 1,20 2,60 0,87
p2 n1 1,00 0,40 1,10 2,50 0,83
n2 0,60 0,80 1,00 2,40 0,80
n3 1,00 0,40 0,90 2,30 0,77
p3 n1 1,00 0,90 0,50 2,40 0,80
n2 0,60 2,00 1,30 3,90 1,30
n3 0,70 1,00 0,90 2,60 0,87
Jumlah 7,90 7,90 8,40 24,20 8,07
Rata-rata 0,88 0,88 0,93 2,69 0,90
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
66
Lampiran 27. Data Jumlah Anakan Tanaman Bawang Daun 49 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
-------------- batang ---------------
p1 n1 1,10 0,80 1,20 3,10 1,03
n2 2,20 1,10 0,60 3,90 1,30
n3 0,80 0,90 1,60 3,30 1,10
p2 n1 1,60 0,70 1,40 3,70 1,23
n2 1,00 1,10 1,30 3,40 1,13
n3 1,40 0,50 1,10 3,00 1,00
p3 n1 1,60 1,10 0,70 3,40 1,13
n2 0,90 2,50 1,70 5,10 1,70
n3 0,80 1,30 1,20 3,30 1,10
Jumlah 11,40 10,00 10,80 32,20 10,73
Rata-rata 1,27 1,11 1,20 3,58 1,19
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 28. Analisis Ragam Jumlah Anakan Tanaman Bawang Daun 49 HST
Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea)
Yang Berbeda.
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,11 0,05 0,18 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 0,20 0,10 0,31 tn
6,94
Galat (P) 4 1,23 0,31
Pupuk Urea (N) 2 0,48 0,24 0,90 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 0,40 0,10 0,37 tn
3,26
Galat (N) 12 3,21 0,27
Non Aditif 1 1,05 1,05 5,34 *
4,84
Sisa 11 2,16 0,20
Total 26 5,62 KK(b) = 43,35% KK(a) = 46,51%
Keterangan : *
= berbeda nyata 5%
tn
= tidak berbeda nyata KK = Koefisien keragaman
Uji homogenitas : 2 Hitung = 4,29 <
2 Tabel = 15,50 (Data homogen).
67
Lampiran 29. Data Jumlah Anakan Tanaman Bawang Daun 49 HST Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda (Transformasi √ ).
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- batang ---------------
p1 n1 1,26 1,14 1,30 3,70 1,23
n2 1,64 1,26 1,05 3,95 1,32
n3 1,14 1,18 1,45 3,77 1,26
p2 n1 1,45 1,10 1,38 3,93 1,31
n2 1,22 1,26 1,34 3,82 1,27
n3 1,38 1,00 1,26 3,64 1,21
p3 n1 1,45 1,26 1,10 3,81 1,27
n2 1,18 1,73 1,48 4,39 1,46
n3 1,14 1,34 1,30 3,78 1,26
Jumlah 11,86 11,27 11,66 34,79 11,60
Rata-rata 1,32 1,25 1,30 3,87 1,29
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 30. Analisis Ragam Jumlah Anakan Tanaman Bawang Daun 49 HST
Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea)
Yang Berbeda (Transformasi √ ).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,02 0,01 0,23 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 0,02 0,01 0,29 tn
6,94
Galat (P) 4 0,17 0,04
Pupuk Urea (N) 2 0,06 0,03 0,79 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 0,05 0,01 0,31 tn
3,26
Galat (N) 12 0,45 0,04
Total 26 0,77
68
Lampiran 31. Data Indeks Luas Daun Rata-rata (ILD)30-40 HST Tanaman Bawang
Daun Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N
(urea) Yang Berbeda (x 10).
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
-------------- ----- ----------------
p1 n1 1,52 0,97 1,50 3,99 1,33
n2 1,48 1,32 1,31 4,11 1,37
n3 1,19 0,89 1,27 3,35 1,12
p2 n1 1,45 1,16 1,00 3,61 1,20
n2 0,91 1,17 1,05 3,13 1,04
n3 1,69 1,05 1,32 4,06 1,35
p3 n1 1,46 1,09 1,10 3,65 1,22
n2 1,27 2,25 2,37 5,89 1,96
n3 1,23 1,37 1,18 3,78 1,26
Jumlah 12,20 11,27 12,10 35,57 11,86
Rata-rata 1,36 `1,25 1,34 3,95 1,32
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 32. Analisis Ragam Indeks Luas Daun Rata-rata (ILD)30-40 HST
Tanaman Bawang Daun Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang
dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda (x 10).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,06 0,03 0,32 tn
6, 94
Pupuk Kandang (P) 2 0,38 0,19 2,09 tn
6,94
Galat (P) 4 0,36 0,09
Pupuk Urea (N) 2 0,27 0,14 1,54 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 1,04 0,26 2,96 tn
3,26
Galat (N) 12 1,05 0,09
Non Aditif 1 0,14 0,14 1,69 tn
4,84
Sisa 11 0,91 0,08
Total 26 3,16 KK(b) = 22,48% KK(a) = 22,89%
Keterangan : *
= berbeda nyata 5%
tn
= tidak berbeda nyata KK = Koefisien keragaman
Uji homogenitas : 2 Hitung = 4,19 <
2 Tabel = 15,50 (Data homogen).
69
Lampiran 33. Data Laju Asimilasi Bersih Rata-rata (LAB)30-40hst Tanaman
Bawang Daun Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis
Pupuk N (urea) Yang Berbeda (x 1000).
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
-------------- g/m
2/hr -------------
p1 n1 1,80 0,80 0,70 3,30 1,10
n2 1,20 1,00 1,30 3,50 1,17
n3 1,50 1,10 0,50 3,10 1,03
p2 n1 2,00 4,70 0,30 7,00 2,33
n2 2,60 1,10 0,20 3,90 1,30
n3 1,30 0,20 1,50 3,00 1,00
p3 n1 2,90 1,10 0,20 4,20 1,40
n2 14,30 2,10 2,20 18,60 6,20
n3 1,90 2,60 1,30 5,80 1,93
Jumlah 29,50 14,70 8,20 52,40 17,47
Rata-rata 3,28 1,63 0,91 5,82 1,94
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 34. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih Rata-rata (LAB)30-40 HST
Tanaman Bawang Daun Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang
dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda (x 1000).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 26,48 13,24 2,19 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 21,55 10,77 1,78 tn
6,94
Galat (P) 4 24,23 6,06
Pupuk Urea (N) 2 12,51 6,26 1,11 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 31,98 7,99 1,42 tn
3,26
Galat (N) 12 67,40 5,62
Non Aditif 1 61,99 61,99 126,25 * 4,84
Sisa 11 5,40 0,49
Total 26 184,15 KK(b)=122,11% KK(a) = 126,82%
Keterangan : *
= berbeda nyata 5%
tn
= tidak berbeda nyata KK = Koefisien keragaman
Uji homogenitas : 2 Hitung = 29,35 >
2 Tabel = 15,50 (Data tidak homogen)
70
Lampiran 35. Data Laju Asimilasi Bersih Rata-rata (LAB)30-40 HST Tanaman
Bawang Daun Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis
Pupuk N (urea) Yang Berbeda (x 1000) (Transformasi √ ).
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
-------------- g/m
2/hr -------------
p1 n1 1,34 0,89 0,84 3,07 1,02
n2 1,10 1,00 1,14 3,24 1,08
n3 1,22 1,05 0,71 2,98 0,99
p2 n1 1,41 2,17 0,55 4,13 1,38
n2 1,61 1,05 0,45 3,11 1,04
n3 1,14 0,45 1,22 2,81 0,94
p3 n1 1,70 1,05 0,45 3,20 1,07
n2 3,78 1,45 1,48 6,71 2,24
n3 1,38 1,61 1,14 4,13 1,38
Jumlah 14,68 10,72 7,98 33,38 11,13
Rata-rata 1,63 1,19 0,89 3,71 1,24
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 36. Analisis Ragam Laju Asimilasi Bersih Rata-rata (LAB)30-40 HST
Tanaman Bawang Daun Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang
dan Dosis Pupuk N (urea) Yang Berbeda (x 1000) (Transformasi
√ ).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 2,53 1,27 5,78 tn
6,940
Pupuk Kandang (P) 2 1,45 0,72 3,30 tn
6,940
Galat (P) 4 0,88 0,22
Pupuk Urea (N) 2 0,63 0,32 1,02 tn
3,890
Interaksi (P x N) 4 1,91 0,48 1,54 tn
3,260
Galat (N) 12 3,72 0,31
Total 26 11,12
71
Lampiran 37. Data Laju Tumbuh Tanaman Bawang Daun Rata-rata (LTT)30-40
HST Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N
(urea) Yang Berbeda (x 10000).
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
------------------------ g/m
2/hr -------------------------
p1 n1 2,75 0,75 1,00 4,50 1,50
n2 1,50 3,00 1,75 6,25 2,08
n3 1,75 1,00 0,50 3,25 1,08
p2 n1 2,50 5,00 0,25 7,75 2,58
n2 2,25 1,25 1,00 4,50 1,50
n3 2,25 1,00 4,50 7,75 2,58
p3 n1 4,00 1,13 2,25 7,38 2,46
n2 0,25 4,75 5,00 10,00 3,33
n3 2,25 3,50 1,50 7,25 2,42
Jumlah 19,50 21,38 17,75 58,63 19,54
Rata-rata 2,17 2,38 1,97 6,51 2,17
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 38. Analisis Ragam Laju Tumbuh Tanaman Bawang Daun Rata-rata
(LTT)30-40 HST Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis
Pupuk N (urea) Yang Berbeda (x 10000).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,73 0,37 0,59 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 6,31 3,16 5,07 tn
6,94
Galat (P) 4 2,49 0,62
Pupuk Urea (N) 2 0,35 0,17 0,05 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 5,12 1,28 0,38 tn
3,26
Galat (N) 12 40,21 3,35
Non Aditif 1 0,00 0,00 0,00 tn
4,84
Sisa 11 40,21 3,66
Total 26 55,21 KK(b) =84,30% KK(a) =36,34%
Keterangan : *
= berbeda nyata 5%
tn
= tidak berbeda nyata KK = Koefisien keragaman
Uji homogenitas : 2 Hitung = 7,96 <
2 Tabel = 15,50 (Data homogen)
72
Lampiran 39. Data Laju Tumbuh Tanaman Bawang Daun Rata-rata (LTT)30-40
HST Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N
(urea) Yang Berbeda (x 10000) (Transformasi √ ).
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
-------------- g/m
2/hr -------------
p1 n1 1,80 1,12 1,22 4,14 1,38
n2 1,41 1,87 1,50 4,78 1,59
n3 1,50 1,22 1,00 3,72 1,24
p2 n1 1,73 2,35 0,87 4,95 1,65
n2 1,66 1,32 1,22 4,20 1,40
n3 1,66 1,22 2,24 5,12 1,71
p3 n1 2,12 1,28 1,66 5,06 1,69
n2 0,87 2,29 2,35 5,51 1,84
n3 1,66 2,00 1,41 5,07 1,69
Jumlah 14,41 14,67 13,47 42,55 14,18
Rata-rata 1,60 1,63 1,50 4,73 1,58
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 40. Analisis Ragam Laju Tumbuh Tanaman Bawang Daun Rata-rata
(LTT)30-40 HST Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis
Pupuk N (urea) Yang Berbeda (Transformasi √ ).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,09 0,05 0,53 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 0,49 0,25 2,95 tn
6,94
Galat (P) 4 0,33 0,08
Pupuk Urea (N) 2 0,02 0,01 0,03 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 0,37 0,09 0,30 tn
3,26
Galat (N) 12 3,75 0,31
Total 26 5,06
73
Lampiran 41. Data Hasil Per Petak Panen Tanaman Bawang Daun Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda.
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
---------------- gram ---------------
p1 n1 6330,56 5911,11 5305,56 17547,23 5849,08
n2 6511,11 8169,44 4797,22 19477,77 6492,59
n3 5377,78 5044,44 8338,89 18761,11 6253,70
p2 n1 8336,11 3905,56 5291,67 17533,34 5844,45
n2 7936,11 6319,44 5002,78 19258,33 6419,44
n3 6955,56 5208,33 6102,78 18266,67 6088,89
p3 n1 9088,89 9433,33 8744,44 27266,66 9088,89
n2 10263,89 9900,00 10019,44 30183,33 10061,11
n3 9691,67 9488,89 9222,22 28402,78 9467,59
Jumlah 70491,68 63380,54 62825,00 196697,22 65565,74
Rata-rata 7832,41 7042,28 6980,56 21855,25 7285,08
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 42. Analisis Ragam Hasil Per Petak Panen Tanaman Bawang Daun
Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea)
Yang Berbeda.
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 4.061.241 2.030.620 0,97 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 68.623.304 34.311.652 16,47 *
6,94
Galat (P) 4 8.332.631 2.083.157
Pupuk Urea (N) 2 2.402.816 1.201.408 0,85 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 172.768 43.192 0,03 tn
3,26
Galat (N) 12 16.935.240 1.411.270
Non Aditif 1 1.312.538 1.312.538 0,92 tn
4,84
Sisa 11 15.622.701 1.420.245
Total 26 100.528.000 KK(b) = 16,31% KK(a) = 19,81%
Keterangan : *
= berbeda nyata 5%
tn
= tidak berbeda nyata KK = Koefisien keragaman
Uji homogenitas : 2 Hitung =33,54 >
2 Tabel = 15,50 (Data tidak homogen).
74
Lampiran 43. Data Hasil Per Petak Panen Tanaman Bawang Daun Akibat
Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea) Yang
Berbeda (Transformasi log x).
Perlakuan Ulangan
Jumlah Rata-rata I II III
--------------- gram ---------------
p1 n1 3,80 3,77 3,72 11,29 3,76
n2 3,81 3,91 3,68 11,40 3,80
n3 3,73 3,70 3,92 11,35 3,78
p2 n1 3,92 3,59 3,72 11,23 3,75
n2 3,90 3,80 3,70 11,40 3,80
n3 3,84 3,72 3,79 11,35 3,78
p3 n1 3,96 3,97 3,94 11,87 3,96
n2 4,01 4,00 4,00 12,01 4,00
n3 3,99 3,98 3,96 11,93 3,98
Jumlah 34,96 34,44 34,43 103,83 34,61
Rata-rata 3,88 3,83 3,83 11,54 3,85
Keterangan: p1 : Pupuk kandang sapi 25 ton/ha
p2 : Pupuk kandang kambing 25 ton/ha
p3 : Pupuk kandang ayam 25 ton/ha
n1 : Pupuk urea 100 kg/ha
n2 : Pupuk urea 200 kg/ha
n3 : Pupuk urea 300 kg/ha
Lampiran 44. Analisis Ragam Hasil Per Petak Panen Tanaman Bawang Daun
Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N (urea)
Yang Berbeda (Transformasi log x).
Sumber
Keragaman
Derajat
Bebas
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
Tengah F Hitung
F Tabel
5%
Kelompok 2 0,02 0,01 1,03 tn
6,94
Pupuk Kandang (P) 2 0,24 0,12 12,19 *
6,94
Galat (P) 4 0,04 0,01
Pupuk Urea (N) 2 0,01 0,00 0,67 tn
3,89
Interaksi (P x N) 4 0,00 0,00 0,01 tn
3,26
Galat (N) 12 0,08 0,01
Total 26 0,39
75
Lampiran 45. Rekap Analisis Ragam Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang
Daun Akibat Perbedaan Jenis Pupuk Kandang dan Dosis Pupuk N
(urea) Yang Berbeda.
Peubah Jenis Pupuk
Kandang (p)
Dosis Pupuk Urea
(n)
Interaksi
(p x n)
Tinggi Tanaman 49 hst tn tn tn
Jumlah Daun 49 hst tn tn tn
Jumlah anakan 49 hst tn tn tn
Indeks Luas Daun tn tn tn
Laju Asimilasi Bersih tn tn tn
Laju Tumbuh Tanaman tn tn tn
Hasil Per Petak Panen * tn tn
Keterangan : * = berbeda nyata 5 %
tn
= tidak berbeda nyata
76
Gambar 4. Penimbangan Pupuk Urea
Gambar 5. Penyemprotan Gulma
77
Gambar 6. Pengolahan Lahan
Gambar 7. Pembuatan Plot Percobaan
78
Gambar 8. Penimbangan Pupuk Kandang Kambing, Sapi, dan Ayam
Gambar 9. Aplikasi Pupuk Kandang
79
Gambar 10. Penanaman Bawang Daun
Gambar 11. Pemasangan Papan Nama dan Paranet
80
Gambar 12. Pemupukan (14 HST)
Gambar 13. Pengamatan Tinggi Tanaman (14 HST )
81
Gambar 14. Pengamatan Jumlah Daun (14 HST)
Gambar 15. Pengamatan Sampel Destruktif Umur 30 HST
82
Gambar 16. Pengendalian Gulma dan Pembumbunan
Gambar 17. Pengamatan Jumlah Anakan (35 HST)
83
Gambar 18. Pengamatan Sampel Destruktif Umur 40 HST
Gambar 19. Pemanenan (65 HST)
84
Gambar 20. Penimbangan Berat Brangkasan Basah
Gambar 21. Penjemuran Tanaman Sampel
85
Gambar 22. Pengovenan Sampel
Gambar 23. Penimbangan Brangkasan Kering