Semen Dari Sampah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    1/28

    SEMEN DARI SAMPAH

    SEBAGAI SOLUSI JITU EFISIENSI BAHAN BAKU SEMEN

    DAN UPAYA PENANGGULANGAN SAMPAH

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sampah selalu menimbulkan masalah hingga saat ini. Berbagai cara dilakukan untuk

    menanggulanginya. Mulai dari pembakaran sampah anorganik, pembuatan pupuk

    kompos dari sampah organik, dan daur ulang sampah. Namun, masing-masing cara

    penanganan sampah tersebut mempunyai kelemahan dan terjadi kekurangoptimalan

    dalam pemanfaatan produk hasil olahan sampah.

    Saat ini, sampah hanya dikumpulkan untuk dibuang di tempat pembuangan akhir

    (TPA), kemudian ditumpuk atau dibakar begitu saja. Padahal, pembakaran sampah

    menimbulkan masalah baru. Pada pembakaran sampah secara biasa, mengakibatkan

    pencemaran udara karena sampah yang dibakar menghasilkan gas dioksin dan furan

    dalam jumlah banyak yang berbahaya bagi kesehatan. Kedua gas itu bersifat

    karsinogenik dan dapat menimbulkan kanker. Bahkan, bila terakumulasi di dalam

    tubuh dapat menimbulkan kematian (http://www.idionline.org. 24 April 2007).

    http://www.idionline.org.24/http://www.idionline.org.24/
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    2/28

    Pengomposan yang dipandang sebagai salah satu solusi penanganan sampah juga

    mempunyai banyak kelemahan. Dari sisi ekonomis, kompos kurang bernilai

    ekonomis. Selain itu, sampah yang akan dibuat kompos jika tercampur dengan

    plastik, kemungkinan besar telah mengandung berbagai racun dari plastik. Akibatnya,

    kompos yang dihasilkan adalah kompos beracun yang berbahaya bila digunakan

    sebagai pupuk tanaman pangan. Pengomposan juga memerlukan lahan yang cukup

    luas untuk proses pembusukannya. Sedangkan daur ulang sampah hanya dapat

    dilakukan untuk sampah yang berasal dari jenis plastik dan kertas. Hal ini

    menimbulkan keterbatasan lagi dalam pengelolaannya. Belum lagi, jumlah sampah

    yang dibuang sangat banyak jumlahnya (http://www.beritaiptek. com. 14 April 2007).

    Di Jakarta, sampah yang dihasilkan mencapai 6000 ton lebih per hari dengan volume

    25.700 m3 per hari. Jika dihitung dalam setahun, volume sampah mencapai 170 kali

    lebih besar dari candi Borobudur, dengan volume candi Borobudur 55.000 m3. Belum

    lagi, volume sampah di daerah lain (Damanhuri, 2006).

    Dengan meningkatnya populasi penduduk di setiap daerah atau kota, maka jumlah

    sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga makin meningkat. Hal ini menjadi

    masalah besar bagi kota-kota besar yang padat penduduknya. Penanggulangan

    sampah secara tuntas belum dapat dilakukan dan umumnya dibuang pada

    penimbunan sampah terbuka (open dumping). Sampai saat ini, Jakarta masih

    menyewa lahan di Bekasi untuk menempatkan sampahnya dengan biaya sewa yang

    cukup mahal per tahunnya.

    Dampak negatif dari sampah-sampah tersebut dapat terjadi di tempat penampungan

    sementara (TPS) maupun di tempat penampungan akhir (TPA). Dampak negatif di

    TPS dan TPA biasanya dalam bentuk bau yang kurang sedap karena terjadi

    penguraian sampah secara anaerob. Selain itu, kumpulan lalat di atas sampah dapat

    menimbulkan berjangkitnya penyakit. Yang lebih berbahaya lagi, akan terjadi

    rembesan logam-logam berbahaya dalam air tanah atau sumber air dari sampah.

    Cairan dari sampah yang merembes tersebut disebut leachet. Airleachetini jika

    terbawa aliran air, kemudian terserap di dalam tanah akan menimbulkan pencemaran

    http://www.beritaiptek/http://www.beritaiptek/
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    3/28

    air dan tanah karena air dan tanah telah mengandung bakteriEscherechia coli yang

    sangat banyak (Rukaesih, 2002).

    Bahkan, hasil penelitian Dinas Kesehatan, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup

    menyebutkan bahwa pencemaran di Bantar Gebang menunjukkan derajat keasaman

    air telah diambang batas, yaitu sebesar 40 % dan 95 % dari wilayah yang ada di

    sekitarnya ditemukan bakteriEscherechia coli di dalam air tanah. Bakteri ini dapat

    menyumbat saluran pernafasandan menimbulkan penyakit (Usman, 2007).Melihat berbagai permasalahan tentang sampah di atas, sangatlah perlu kita mengolah

    dan memanfaatkan sampah untuk menjadikan sampah lebih berguna. Salah satunya,

    yaitu pemanfaatan sampah untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan semen.

    Hal ini disebabkan karena semen mempunyai prospek bisnis yang sangat bagus di

    Indonesia. Setiap tahun permintaan semen selalu meningkat. Hal ini dapat dilihat

    pada tabel berikut ini :

    Tabel 1. Jumlah produksi semen (dalam ton)

    Tahun Jumlah Pabrik Jumlah produksi Perubahan

    1995 11 13719049

    1996 11 14145048 0,031

    1997 11 13822102 -0,023

    1998 11 15836894 0,146

    1999 11 15802349 -0,002

    2000 12 19686066 0,246

    2002 12 18111104 -0,080

    2003 12 17108774 -0,055

    2004 11 25039672 0,464

    2005 11 20879018 -0,166

    Rata-rata 17415008 0,062

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    4/28

    (http://www.beacukai.com. 14 April 2007)

    Berdasarkan table 1. jumlah produksi semen selama periode tahun 1995-2005 dapat

    diketahui bahwa rata-rata tingkat pertumbuhan jumlah produksi semen adalah 6,2%

    per tahun. Dengan melihat besarnya rata-rata tingkat pertumbuhan jumlah produksi

    tersebut, maka diharapkan pabrik semen semakin banyak jumlahnya. Apalagi, bahan

    dasar untuk pembuatannya semakin mudah didapat dan murah, yaitu dari sampah

    yang terbuang.

    B. Rumusan Masalah

    Dari latar belakang masalah tersebut, muncul permasalahan sebagai berikut :

    1. Bagaimana teknologi pembakaran sampah yang baik agar tidak menimbulkan

    pencemaran udara dan menghasilkan abu yang berkualitas?

    2. Bagaimana cara pemanfaatan sampah sebagai bahan dasar untuk pembuatan

    semen?

    3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan semen dari sampah?

    C. Tujuan Penulisan

    Tujuan penulisan karya tulis ini sebagai berikut :

    1. Sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan sampah yang semakin menumpuk.

    2. Mengembangkan bahan baru yang berupa sampah yang dapat digunakan sebagai

    bahan dasar pembuatan semen.

    3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan semen dari sampah.

    D. Manfaat Penulisan

    http://www.beacukai.com/http://www.beacukai.com/
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    5/28

    Manfaat penulisan karya tulis ini sebagai berikut:

    1. Bagi masyarakat:

    1. Untuk memberi informasi tentang pemanfaatan sampah menjadi bahan yang lebihbernilai.

    2. Mengurangi pencemaran udara dan tanah akibat pembuangan sampah.

    2. Bagi pemerintah:

    1. Dapat mengurangi lahan untuk tempat pembuangan sampah.

    2. Memberi solusi kepada pemerintah dalam menanggulangi permasalahan sampah.

    3. Bagi pabrik semen:

    1. Memberikan informasi tentang alternatif bahan baku yang baru dalam pembuatan

    semen, yaitu dari sampah.

    2. Mengembangkan diversifikasi produk semen.

    BAB IITINJAUAN PUSTAKA

    A. Sampah

    1. Tinjauan secara umum

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    6/28

    Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas

    manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Secara garis besar,

    sampah dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, sampah anorganik (kering),

    contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, dan lain-lain yang tidak dapat

    mengalami pembusukan secara alami. Kedua, sampah organik (basah), contoh:

    sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah atau sisa buah dan

    lain-lain yang dapat mengalami pembusukan secara alami

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Semen. 14 April 2007).

    Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan

    sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Sampah

    merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusiapasti menghasilkan buangan atau sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding

    dengan tingkat konsumsi terhadap barang atau material yang di gunakan sehari-

    hari. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis material

    yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas juga dari

    pengelolaan gaya hidup masyarakat.

    Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume

    sampah. Sebagai contoh, kota Jakarta pada tahun 1985 menghasilkan sampah

    sejumlah 18.500 m3 per hari dan pada tahun 2000 meningkat menjadi 25.700 m3

    per hari. Jika dihitung dalam setahun, maka volume sampah tahun 2000 mencapai

    170 kali besar candi Borobudur (volume candi Borobudur = 55.000 m3). Selain

    Jakarta, jumlah sampah yang cukup besar terjadi di Medan dan Bandung. Kota

    metropolitan lebih banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota

    sedang atau kecil (Damanhuri, 2006).

    2. Pengelolaan Sampah di Indonesia

    Selama ini pengelolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan

    dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sampah bersifat terpusat. Salah satu

    contohnya adalah sampah di seluruh Jakarta harus dibuang di tempat pembuangan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    7/28

    akhir (TPA) di daerah Bantar Gebang, Bekasi. Hal tersebut tentunya

    membutuhkan biaya yang cukup besar.

    Dalam penanganan sampah, harus memperhatikan prinsip penanganan sampah,

    yaitu prinsip 4R, sebagai berikut:

    1. Reduce (Mengurangi); yaitu dengan melakukan minimalisasi barang atau material

    yang dipergunakan. Semakin banyak material yang digunakan, semakin banyak

    sampah yang dihasilkan.

    2. Reuse (Memakai kembali); yaitu memilih barang-barang yang bisa dipakai

    kembali. Menghindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai,

    buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian sebelum barang tersebut

    menjadi sampah.

    3. Recycle (Mendaur ulang); barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, dapat

    didaur ulang. Tidak semua barang dapat didaur ulang, namun saat ini sudah

    banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan

    sampah menjadi barang lain.

    4. Replace (Mengganti); mengganti barang-barang yang hanya dapat dipakai sekali

    dengan barang yang lebih tahan lama dan menggunakan barang-barang yang lebih

    ramah lingkungan, Misalnya, mengganti kantong plastik dengan keranjang karton

    bila berbelanja dan tidak menggunakanstyrofoam karena kedua bahan ini tidak

    dapat didegradasi secara alami.

    Penanganan sampah khususnya di kota-kota besar di Indonesia merupakan salah

    satu permasalahan perkotaan yang sampai saat ini merupakan tantangan bagi

    pengelola kota. Pertambahan penduduk dan peningkatan aktivitas yang demikian

    pesat di kota-kota besar, telah mengakibatkan meningkatnya jumlah sampah

    disertai permasalahannya. Diperkirakan paling banyak hanya sekitar 60% - 70 %

    yang dapat terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) oleh institusi yang

    bertanggung jawab atas masalah sampah dan kebersihan, seperti Dinas

    Kebersihan. Sampai saat ini andalan utama sebuah kota dalam menyelesaikan

    masalah sampahnya adalah pemusnahan dengan landfillingpada sebuah TPA

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    8/28

    (Sumaiku, 2006; Damanhuri, 2006). Pengelolaan dengan landfillbukan

    merupakan alternatif yang sesuai, karena landfilltidak berkelanjutan dan

    menimbulkan masalah lingkungan (Damanhuri, 2006).

    B. Pencemaran Lingkungan yang Disebabkan oleh Sampah

    Selain menyisakan masalah dalam penanggulangannya, ternyata sampah juga banyak

    menimbulkan masalah pencemaran, baik itu pencemaran udara, air, maupun tanah.

    1. Pencemaran udara

    Sampah yang menggunung di TPA menyebabkan udara di sekitarnya tercemarkarena tumpukan sampah tersebut mengandung gas H2S dan NH3 yang berbau

    tidak sedap dan berbahaya bagi tubuh. Selain itu, pembakaran sampah yang

    banyak dilakukan oleh masyarakat justru menimbulkan pencemaran udara yang

    baru lagi karena pembakaran sampah menimbulkan gas dioksin yang dapat

    menyebabkan kanker, contohnya penyebab kanker prostat dan kanker testis,

    chloracne (penyakit kulit yang parah disertai dengan erupsi kulit dan kista),

    peripheral neuropathies, depresi, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem

    saraf, gangguan sistem imunitas, gangguan proses pertumbuhan pada anak, dan

    lain-lain. Selain itu, bila terakumulasi di dalam tubuh dapat menyebabkan

    kematian (http://www.republika.co.id.14 April 2007).

    Dioksin adalah istilah yang umum dipakai untuk salah satu golongan bahan kimia

    beracun yang mempunyai struktur kimia yang mirip serta mekanisme peracunan

    yang sama. Ada ratusan senyawa yang termasuk dan disebut dioksin, golongan

    bahan kimia beracun ini termasuk (a) Polychlorinated Dibenzo Dioxins (PCDD);

    (b) Polychlorinated Dibenzo Furans (PCDF); dan (c) Polychlorinated Biphenyls

    (PCB). PCDD dan PCDF bukanlah produk kimia yang dikomersilkan, tetapi

    produk sampingan yang secara tidak sengaja terjadi didalam banyak proses

    pembakaran sampah. Dioksin mempunyai struktur kimia yang sangat stabil dan

    bersifat lipofilik, yaitu tidak mudah larut dalam air tetapi mudah larut di dalam

    http://sumaiku/http://www.republika.co.i/http://sumaiku/http://www.republika.co.i/
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    9/28

    lemak. Karena kestabilan strukturnya ini, maka dioksin sangat berbahaya, sebab

    tidak mudah rusak atau terurai. Dioksin dapat berada di dalam tanah dan

    terakumulasi sampai 10-12 tahun. Dioksin bersifat mudah larut dalam lemak

    sehingga dapat terakumulasi dalam makanan yang relatif tinggi kadar lemaknya

    (http://www.chem.unep.ch. 24 April 2007; Silverman dan Hutcheson, 1991;

    Sumaiku, 2004).

    Gambar 1. Struktur dioksin dan furan (Silverman dan Hutcheson, 1991)

    Senyawa dioksin yang terbuang ke dalam saluran air akan terbawa ke sungai dan

    akhirnya ke laut, kemudian menumpuk karena sulit terurai, dan masuk ke dalam

    tubuh hewan-hewan air termasuk ikan, dan terus menumpuk di dalam tubuh

    hewan tersebut sampai akhirnya dimakan oleh manusia. Ini merupakan salah satu

    rantai cara masuknya dioksin ke dalam tubuh manusia di samping melalui udara.

    Dioksin sangat mudah tersebar di alam melalui bantuan angin dan air

    (http://www.republika.co.id. 14 April 2007).

    2. Pencemaran tanah dan air

    http://www.chem.unep.ch/http://www.republika.co.i/http://3.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMGWaQsFgI/AAAAAAAAAAU/fJyMO9iTCBk/s1600-h/New+Picture.pnghttp://www.chem.unep.ch/http://www.republika.co.i/
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    10/28

    Masalah sampah menghendaki penanganan yang serius, sebab sampah selalu

    menutupi permukaan tanah dan menyebabkan tanah tidak dapat dimanfaatkan

    untuk suatu keperluan. Tidak hanya itu, akan terjadi rembesan logam-logam

    berbahaya dalam air tanah atau sumber air dari sampah. Cairan dari sampah yang

    merembes tersebut disebut leachet. Airleachetini jika terbawa aliran air,

    kemudian terserap di dalam tanah akan menimbulkan pencemaran air dan tanah

    karena air dan tanah telah mengandung bakteriEscherechia coli yang sangat

    banyak. Bakteri ini akan menyebabkan diare dan bisa menyumbat saluran

    pernafasan (Rukaesih, 2002).

    C. Semen

    1. Sejarah Penemuan Semen

    Semen pada awalnya merupakan hasil percampuranbatu kapurdan abu vulkanis.

    Pertama kali ditemukan di zaman kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat

    telukNapoli, Italia. Bubuk itu dinamaipozzuolana. Sedangkan kata semen sendiri

    berasal dari caementum (bahasa Latin), yang artinya kira-kira "memotong

    menjadi bagian-bagian kecil tak beraturan". Meski sempat populer di zamannya,

    nenek moyang semen made in Napoli ini tak berumur panjang. Menyusul

    runtuhnya Kerajaan Romawi, sekitar abad pertengahan (tahun 1100 - 1500 M)

    resep ramuanpozzuolana sempat menghilang dari sejarah.

    Kemudian pada abad ke-18 (atau sekitar tahun 1700-an M), John Smeaton

    insinyur asal Inggris, menemukan kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini.

    Dia membuat adonan dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan tanah liat

    saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai Cornwall, Inggris.

    Tetapi, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses pembuatan cikal bakal

    semen ini. Joseph Aspdin, juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada 1824

    mengurus hak paten ramuan, yang kemudian dia sebut semen portland. Dinamai

    begitu karena warna hasil akhir olahannya mirip tanah liat Pulau Portland,

    http://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Romawihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pozzuoli&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Napolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Italiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Italiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Smeaton&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menara_suar_Eddystone&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Cornwallhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Joseph_Aspdin&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Portland&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Portland&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Batu_kapurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Romawihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pozzuoli&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Napolihttp://id.wikipedia.org/wiki/Italiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=John_Smeaton&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menara_suar_Eddystone&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Cornwallhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Joseph_Aspdin&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pulau_Portland&action=edit
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    11/28

    Inggris. Hasil rekayasa Aspdin inilah yang sekarang banyak terdapat di toko-toko

    bangunan.

    Sebenarnya, adonan Aspdin tak beda jauh dengan Smeaton. Dia tetap

    mengandalkan dua bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan

    tanah lempung yang banyak mengandung silika (sejenis mineral berbentuk pasir),

    aluminium oksida(alumina) sertaoksida besi. Bahan-bahan itu kemudian

    dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru.

    Selama proses pemanasan inilah terbentuk campuran padat yang mengandung zat

    besi dan agar tidak mengeras seperti batu, ramuan diberi bubukgips dan

    dihaluskan hingga berbentuk partikel-partikel kecil mirip bedak

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Semen. 14 April 2007).

    2. Pengertian Semen

    Semen (cement) adalah hasil industri dari paduan bahan baku: batu

    kapur/gamping sebagai bahan utama dan lempung/tanah liat atau bahan pengganti

    lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa

    memandang proses pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada

    pencampuran dengan air. Batu kapur/gamping adalah bahan alam yangmengandung senyawa kalsium oksida (CaO), sedangkan lempung/tanah liat

    adalah bahan alam yang mengandung senyawa: silika oksida (SiO2), aluminium

    oksida (Al2O3), besi oksida (Fe2O3) dan magnesium oksida (MgO). Untuk

    menghasilkan semen, bahan baku tersebut dibakar sampai meleleh, sebagian

    untuk membentukclinkernya, yang kemudian dihancurkan dan ditambah dengan

    gips (gypsum) dalam jumlah yang sesuai. Hasil akhir dari proses produksi

    dikemas dalam kantong/sak dengan berat rata-rata 40 kg atau 50 kg

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Semen. 14 April 2007).

    Semen Portland, merupakan salah satu jenis semen yang sering digunakan untuk

    membuat bangunan. Semen ini memiliki komposisi yang khas, sebagaimana

    tercantum dalam tabel 2. Dari tabel tersebut tampak bahwa senyawa oksida

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Silika&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluminium_oksida&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluminium_oksida&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oksida_besi&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oksida_besi&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oksida_besi&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gips&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Silika&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluminium_oksida&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oksida_besi&action=edithttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gips&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    12/28

    kalsium (CaO) menduduki peringkat pertama sebagai komponen dominan yang

    menyusun semen. Sedang komposisi fasa terbesarnya adalah CaS (Ca3SiO5).

    Dalam semen Portland, terdapat dua macam fasa yang penting, yaitu beta

    dicalcium silikat, -Ca2SiO4 dan trikalsium silikat, Ca3SiO5. Adapun fasa-fasa

    lainnya antara lain trikalsium aluminat, Ca3Al2O6 dan senyawaan ferit,

    Ca3Al2Fe2O4.

    Tabel 2. Komposisi oksida dan fasa semen Portland

    Komposisi oksida (%) Komposisi fasa (%)

    CaO 63 C3A(Ca3Al2O6) 5-12

    SiO2 20 C3A(Ca3SiO5) 50-70

    Al2O3 6 - C2S(Ca2SiO4) 20-30

    Fe2O3 3 C3AF(Ca3Al2Fe2O10) 5-12

    SO3 2

    MgO 2

    K2O dan Na2O 1

    Lainnya 3

    (West, 1984)

    Keberadaan senyawa-senyawa silikat dan aluminat dalam semen menyebabkan

    terjadinya reaksi dengan air jika semen dicampur dengan air. Akibatnya terbentuk

    suatu senyawa hidrat sebagai produk dari proses hidrasi yang selanjutnya akan

    terjadi pengerasan massa. Reaksinya sangat kompleks, tetapi secara umum dapat

    dituliskan sebagai berikut (Van Vlack, 1985):

    Ca3Al2O6 + 6 H2O Ca3Al2(OH)12 + 200 J/g

    http://1.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMJOk6BNmI/AAAAAAAAAAc/YWKQjCKkJkU/s1600-h/New+Picture+%281%29.pnghttp://1.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMJOk6BNmI/AAAAAAAAAAc/YWKQjCKkJkU/s1600-h/New+Picture+%281%29.png
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    13/28

    Ca2SiO4 + x H2O Ca2SiO x H2O + 500 J/g

    Ca3SiO5 + (x+1) H2O Ca2SiO4 x H2O + Ca(OH)2 + 865 J/g

    Reaksi di atas hanya berlaku untuk semen Porltland yang banyak digunakan oleh

    masyarakat. Untuk semen-semen dengan penggunaan khusus, reaksi tentunya

    berbeda karena komposisi dan jenis penyusunnya tidak sama dengan semen

    Portland. Dari reaksi hidrasi diatas juga tampak bahwa, semua reaksi bersifat

    eksotermis. Panas yang dilepas memang relatif kecil sehingga tidak menjadi

    masalah pada saat penguapan. Panas ini menjadi masalah, jika semen digunakan

    untuk membangun bendungan besar. Pada kasus seperti ini harus dicarikan cara

    mendinginkan semen agar penguapan air tidak terlalu cepat akibat pemanasan dari

    dalam.

    Gambar 2. Pengembangan kekuatan tekan semen pada proses hidrasi

    (Bogue dan Lerch dalam West, 1984)

    Perbedaan fasa-fasa anhidrat sebagai hasil proses penguapan fasa hidrat,

    menyebabkan timbulnya sifat semen (beton) yang berbeda, sebagaimana

    diberikan pada gambar 2. Dari gambar tersebut tampak bahwa fasa C3S terhidrasi

    http://1.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMJ8Psb7uI/AAAAAAAAAAk/EjLlooSl6yY/s1600-h/New+Picture+%282%29.pnghttp://1.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMJOk6BNmI/AAAAAAAAAAc/YWKQjCKkJkU/s1600-h/New+Picture+%281%29.pnghttp://1.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMJOk6BNmI/AAAAAAAAAAc/YWKQjCKkJkU/s1600-h/New+Picture+%281%29.png
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    14/28

    cepat dan mengembang kuat lebih awal sementara - C2S mengeras lebih lambat.

    Produk hidrasi C3Adan C4AF amat kecil kekuatannya. Komponen C3S ini

    bertanggung jawab terhadap perkerasan awal, sedangkan C3S dan - C2S

    memberikan kekuatan semen ataupun beton yang lebih lama.

    Sebagaiman telah dijelaskan diatas bahwa hidrasi pada semen merupakan proses

    yang kompleks. Hal ini karena produk hidrasinya ada diantara gel dan kristal tak

    sempurna sehingga sukar dianalisis dengan sinar-x. Produk utama dan paling

    penting dari semen yang telah mengeras dan memberi kekuatan tinggi adalah

    kristal kalsium silikat anhidrat. Senyawa ini jumlahnya dalam semen sedikit.

    Komposisi senyawa ini tidak tentu dan mungkin berubah-ubah tergantung rasio

    kapur-silika maupun rasio silika-air. Ada kemungkinan juga mengandung ion-ionAl3+, Fe2+ dan SO4

    2-.

    Proses hidrasi pada semen sebenarnya berlangsung melalui dua tahap yaitu

    pertama, proses pelapisan gel C-S-H (kalsium silika hidrat) yang cepat pada

    permukaan partikel semen anhidrat. Kedua, proses penebalan lapisan baik oleh

    pertumbuhan keluar maupun pertumbuhan kedalam partikel semen anhidrat.

    Lapisan-lapisan kemudian mulai bergabung setelah beberapa jam kemudian.

    Rasio air terhadap semen sangat mempengaruhi sifat-sifat semen. Pasta semen

    memiliki volume tinggi yang konstan. Volume ini akan bertambah besar dengan

    meningkatnya rasio air terhadap semen dalam campuran mula-mula. Suatu set

    semen bersifat porus dan mengandung lubang-lubang air yang amat kecil (10-20

    Angstrom) maupun lubang-lubang dengan ukuran amat besar (1 mikrometer).

    Hubungan antar kapiler-kaplier yang terdapat di dalamnya sangat mempengaruhi

    permeabilitas (kemudahtembusan oleh air) dan vulnerabilitas (ketahanrusakan)

    semen. Adanya interkoneksi antar pori-pori kapiler tentunya harus dihindari,

    karena melemahkan kekuatan semen. Keadaan ini bisa tercapai apabila ada waktu

    yang cukup bagi pasta semen yang cukup rendah. Untuk rasio air-semen sebesar

    0,4 biasanya perlu waktu 3 hari, sedang untuk rasio air-semen 0,7 waktu yang

    diperlukan sekitar 1 tahun (West, 1984).

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    15/28

    Masalah semen yang cepat mudah mengeras (flash set) disebabkan oleh adanya

    reaksi yang cepat antara air dengan C3A. Senyawa ini mudah larut dalam air yang

    kemudian diikuti dengan proses pengendapan kalsium aluminat hidrat sambil

    melepas panas. Meskipun reaksinya cepat, sifat-sifat mekanis semen yang

    mengalamiflash setsangat jelek. Secara praktis,falsh setbisa dihindari dengan

    menambahkan 1-2 % gipsum ke dalam klinker semen pada saat memproduksi

    semen. Melalui reaksi yang rumit, gips bersama Ca(OH)2 akan bekerja

    memperlambat proses hidrasi C3A. Bahkan fasa aluminat sulfat, etringite

    Ca6Al2(OH)12(SO4)3.26 H2O ataupun monosulfat Ca4Al2(OH)12SO4.6 H2O yang

    terbentuk, mungkin bisa sebagai pelindung lapisan pada permukaan kristal C3A.

    3. Jenis Semen

    Jenis semen menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), sebagai berikut :

    Tabel 3. Jenis-jenis semen

    No.SNI Nama

    SNI 15-0129-2004 Semen Portland Putih

    SNI 15-0302-2004Semen Portland Pozolan / Portland PozzolanCement (PPC)

    SNI 15-2049-2004Semen Portland / Ordinary Portland Cement

    (OPC)

    SNI 15-3500-2004 Semen Portland Campur

    SNI 15-3758-2004 Semen Masonry

    SNI 15-7064-2004 Semen Portland Komposit

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Semen. 14 April 2007)

    Sedangkan jenis semen menurut Biro Pusat Statistik (BPS), yaitu sebagai berikut:

    1. Semen abu atau semen Portland

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=SNI&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=SNI&action=edithttp://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    16/28

    Adalah bubuk/bulkberwarna abu kebiru-biruan, dibentuk dari bahan utama batu

    kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu

    dan bertekanan tinggi. Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk

    memplester. Semen ini berdasarkan presentase kandungan penyusunannya

    terdiri dari 5 (lima) tipe, yaitu tipe I s.d V.

    Tabel 4. Komposisi campuran semen tipe I s.d V

    C3S (%) C2S (%) C3A (%) C4AF (%)

    Tipe I 55 19 10 7

    Tipe II 51 24 6 11

    Tipe III 56 19 10 7

    Tipe IV 28 49 4 12

    Tipe V 38 43 4 9

    2. Semen putih(Gray cement)

    Adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan

    penyelesaian (finishing), seperti sebagaifilleratau pengisi. Semen jenis ini

    dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.

    3. Oil well cementatau semen sumur minyak

    Adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi

    atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.

    4. Mixed & fly ash cement

    Adalah campuran semen abu denganPozzolan buatan (fly ash).Pozzolan buatan

    (fly ash) merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang

    mengandung amorphous silika, aluminium oksida, besi oksida dan oksida

    lainnya dalam berbagai variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran

    untuk membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    17/28

    (http://id.wikipedia.org/wiki/Semen. 14 April 2007).

    4. Proses Pembuatan Semen

    Proses pembuatan semen dapat dibedakan menurut:

    1. Proses basah

    Semua bahan baku yang ada dicampur dengan air, dihancurkan dan diuapkan

    kemudian dibakar dengan menggunakan bahan bakar minyak, bakar (bunker

    crude oil). Proses ini jarang digunakan karena masalah keterbatasan energi

    BBM.

    2. Proses kering

    Menggunakan teknik penggilingan dan blendingkemudian dibakar dengan

    bahan bakar batubara. Proses ini meliputi lima tahap pengelolaan yaitu:

    1. Proses pengeringan dan penggilingan bahan baku di rotary dryerdan roller meal.

    2. Proses pencampuran (homogenizing raw meal) untuk mendapatkan campuran

    yang homogen.

    3. Proses pembakaran raw mealuntuk menghasilkan terak (clinker: bahan setengah

    jadi yang dibutuhkan untuk pembuatan semen).

    4. Proses pendinginan terak.

    5. Proses penggilingan akhir di mana clinkerdangypsum digiling dengan cement

    mill.

    Dari proses pembuatan semen di atas akan terjadi penguapan karena pembakaran

    dengan suhu mencapai 900 0C sehingga menghasilkan: residu (sisa) yang tak

    larut, sulfur trioksida, silika yang larut, besi dan alumunium oksida, oksida besi,

    kalsium, magnesium, alkali, fosfor, dan kapur bebas (http://id.wikipedia.org/

    wiki/Semen. 14 April 2007).

    http://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/%20wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/%20wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/%20wiki/Semen.%2014%20April%202007http://id.wikipedia.org/%20wiki/Semen.%2014%20April%202007
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    18/28

    BAB III

    METODE PENULISAN

    Penulisan karya tulis ini didasarkan pada kajian kepustakaan dari buku-buku, makalah,

    artikel ilmiah tentang pengolahan sampah menjadi semen, serta literatur lain yang relevan

    dengan topik yang dikemukakan.

    Adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

    A. Menentukan dan Merumuskan Masalah

    Masalah dalam karya tulis ini yaitu bagaimana cara memanfaatkan sampah untuk

    diolah menjadi semen.

    B. Mencari dan Mengumpulkan Sumber Pustaka

    Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, penulis kemudian mencari danmengumpulkan sumber-sumber pustaka yang berupa buku-buku, jurnal-jurnal, serta

    artikel-artikel yang relevan dengan masalah di atas.

    C. Menyeleksi Sumber Pustaka

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    19/28

    Sumber-sumber pustaka yang telah didapatkan tersebut dipilih dan diseleksi untuk

    digunakan sebagai referensi dalam memecahkan masalah.

    D. Mengolah dan Menganalisis Sumber Pustaka

    Dari hasil sumber pustaka, penulis mengolah dan menganalisisnya yang selanjutnya

    akan dijadikan landasan teori dan informasi tentang kenyataan di lapangan untuk

    memecahkan masalah.

    E. Menyusun Karya Tulis

    Sebagai tahap akhir dari proses ini adalah menyusun karya tulis yang berdasarkan

    kepada tata aturan penulisan yang telah ditetapkan.

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. Teknologi Pembakaran Sampah yang Bebas Pencemaran

    Untuk menghasilkan abu sampah yang baik dengan kandungan CaO dan silika yang

    tinggi, maka pembakaran sampah harus efektif dan tidak menimbulkan masalahpencemaran lagi. Pembakaran sampah tidak dilakukan dengan cara konvensional,

    tetapi pembakaran dilakukan dengan menggunakan incenerator. Hal ini disebabkan

    karena pembakaran sampah secara tradisional menghasilkan gas dioksin yang dapat

    berbahaya bagi tubuh. Selain itu, pembakaran sampah biasa tidak menghasilkan abu

    yang berkualitas yang dapat dimanfaatkan untuk membuat semen. Kandungan karbon

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    20/28

    pada abu hasil pembakaran sampah biasa masih tinggi sehingga akan mengurangi

    kualitas semen. Berdasarkan hasil penelitian, dioksin termasuk ke dalam kelas bahan

    yang bersifat karsinogen (yang menyebabkan kanker). Efek samping dioksin terhadap

    binatang adalah perubahan sistim hormon, perubahan pertumbuhan janin,

    menurunkan kapasitas reproduksi, dan penekanan terhadap sistim kekebalan tubuh.

    Efek samping dioksin terhadap manusia adalah perubahan kode keturunan (marker)

    dari tingkat pertumbuhan awal dari hormon. Pada dosis yang lebih besar bisa

    mengakibatkan sakit kulit yang serius yang disebut `chloracne'

    (http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/sehat/sampah.htm).

    Untuk mengatasi hal ini, pembakaran sampah dapat dilakukan di dalam incinerator.

    Incinerator ini mempunyai kapasitas pembakaran sampai dengan 100 ton sampah perhari. Teknologi incinerator ini adalah salah satu alat pemusnah sampah yang

    dilakukan pembakaran pada suhu tinggi sekitar 1400 0C, dan secara terpadu dapat

    aman bagi lingkungan sehingga pengoperasiannya pun mudah dan aman, karena

    keluaran emisi yang dihasilkan berwawasan lingkungan dan tidak membahayakan

    (Kurdi, 2005). Pada suhu yang tinggi tersebut kandungan sampah yang berupa

    senyawa-senyawa organik seperti selulosa, lignin, hemiselulosa, atau senyawa karbon

    akan berubah menjadi abu. Selain itu logam-logam golongan alkali dan alkali tanah

    yang titik didihnya rendah seperti kalium yang titik didihnya 765,5 0C dan

    magnesium yang titih didihnya 1107 0C akan berubah menjadi abu juga, sehingga

    dapat dipastikan senyawa-senyawa yang tertinggal hanya senyawa yang digunakan

    dalam pembuatan semen seperti kalsium (Ca) titik didihnya 1487 0C, silika (Si) yang

    titik didihnya 3280 0C, aluminium (Al) titik didihnya 2467 0C, dan besi (Fe) titik

    didihnya 3000 0C (Sugiyarto, 2001).

    Prinsip kerja incenerator :

    Incenerator dilengkapi mesin pembakar dengan suhu tinggi yang dalam waktu relatif

    singkat mampu membakar habis semua sampah tersebut hingga menjadi abu.

    Pembakaran sampah ini digunakan dengan sistem pembakaran bertingkat sehingga

    emisi yang melalui cerobong tidak berasap dan tidak berbau, dan menggunakan sitem

    http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/sehat/sampah.htmhttp://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/sehat/sampah.htm
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    21/28

    cyclon yang pada akhirnya hasil pembakaran tidak memberikan pengaruh polusi pada

    lingkungan. Incenerator dilengkapi dengan ruang bakar dengan suhu mencapai 1400

    0C sehingga pembakaran optimal dan mampu menghasilkan abu dengan kandungan

    silikat yang banyak dan bebas dari karbon yang akan mengurangi kualitas semen.

    Gambar 3. Incenerator untuk pembakaran sampah yang aman

    Keuntungan pembakaran sampah dengan incenerator:

    1. Tidak menimbulkan pencemaran udara karena pembakaran sampah dengan

    incenerator tidak menimbulkan dioksin

    2. Ukuran alatnya kecil sehingga tidak memerlukan lahan yang luas

    3. Abu dari incenerator dapat dimanfaatkan untuk membuat semen

    Dalam pembuatan semen dari sampah, kita tidak lagi memerlukan biaya untuk

    pengadaan incenerator karena pada proyek ini kita memfungsikan kembali

    incenerator yang ada di setiap pabrik, baik pabrik semen ataupun pabrik yang lain,

    rumah sakit, dan dinas kebersihan kota/kabupaten. Selama ini, incenerator yang ada

    di tempat itu hanya digunakan untuk pengolahan limbah saja.

    B. Pemanfaatan Sampah sebagai Bahan Dasar Pembuatan Semen

    http://3.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMLHelEX_I/AAAAAAAAAAs/qZZFMiyggEo/s1600-h/New+Picture+%283%29.png
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    22/28

    Sampah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat semen yaitu semua jenis sampah

    kecuali plastik dan logam, terutama jenis sampah organik. Sampah dapat digunakan

    sebagai bahan dasar pembuatan semen karena sampah menghasilkan abu dan endapan

    yang mengandung senyawa-senyawa dalam pembentukan semen biasa. Yaitu,

    senyawa-senyawa oksida seperti CaO, SiO2, Al2O3, dan Fe2O3. Salah satu contoh

    kandungan abu sampah seperti pada kandungan abu sekam padi dari limbah

    pertanian, seperti pada tabel 5. berikut:

    Tabel 5. Komposisi kimia abu sekam padi

    Komponen (%) Hasil (%)

    SiO2 94,5

    Al2O3 sedikit

    Fe2O3 sedikit

    CaO 0,25

    MgO 0,23

    SO4 1,13

    CaO bebas -

    Na2O 0,78

    (Husin, 2006)

    Oleh karena itu, abu ini bisa berfungsi sebagai pengganti CaO dan SiO2 yang

    digunakan pada pembuatan semen biasa. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa

    sampah dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan sampah karena

    mengandung zat-zat tersebut.

    Tabel 6. Perbandingan persentase kandungan abu sampah dan semen

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    23/28

    (http://www.beritaiptek. 14 April 2007)

    Fungsi dari masing-masing komponen penyusun semen sebagai berikut

    (Widjajakusuma, 2004):

    1. CaO : Mengikat karbondioksida dari udara agar semen cepat mengeras

    2. SiO2 : Mengikat dan merekatkan semen dengan bahan-bahan yang lain

    3. Al2O3 : Meningkatkan kekuatan dan ketahanan semen

    4. Fe2O3 : Memberi warna abu-abu pada semen dan sebagai penguat semen

    Dari tabel 6. di atas dapat disimpulkan bahwa semen dari abu sampah mempunyai

    kualitas yang sama dengan semen biasa karena kandungan SiO2 abu sampah tinggi.

    Bahkan, kandungan SiO2 pada abu hasil dari pembakaran sampah tersebut lebih

    tinggi. SiO2 disini berfungsi sebagai pengikat dan perekat pada bahan bangunan.

    Karena kandungan silikatnya yang lebih tinggi, maka semen dari sampah mempunyaidaya rekat yang lebih baik dari pada semen biasa. Selain itu, kandungan Al2O3 dan

    Fe2O3 juga lebih tinggi dari pada semen biasa. Hal ini membuktikan bahwa semen

    dari abu sampah mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan semen biasa. Untuk

    mengatasi kekurangan CaO, dapat ditambahkan CaO dalam pembuatan semen dari

    sampah.

    Pembuatan semen dari sampah melalui cara-cara sebagai berikut :

    1. Sampah dipisahkan dari plastik dan logam (kaleng), dikumpulkan kemudian

    dibakar dalam incenerator. Dari 6 ton sampah, dihasilkan abu sampah 1 ton

    2. Mencampurkan bahan-bahan dengan komposisi abu sampah : CaO : endapan air

    kotor = 72 % : 20% : 8%

    Senyawa CaO SiO2 Al2O3 Fe2O3

    Semen Biasa 62~65 20~25 3~5 3~4

    Abu Insenerasi 12~31 23~46 13~29 4~7

    http://www.beritaiptek/http://www.beritaiptek/
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    24/28

    3. Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rotary klin untuk dibakar

    dengan suhu 1400 0C karena pada suhu tersebut dioksin terurai secara aman

    4. Gas hasil pembakaran pada rotary klin didinginkan secara cepat untuk mencegah

    proses pembentukan dioksin ulang sehingga hasil gas buangan tidaklah berbahaya

    bagi manusia

    5. Hasil akhir dari proses ini adalah semen.

    Gambar 4. Skema proses pembuatan semen dari sampah

    http://4.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMM-XqVhNI/AAAAAAAAAA8/3DpeLB9Fhcw/s1600-h/New+Picture+%284%29.pnghttp://1.bp.blogspot.com/_D9WRegrucis/SYMMRXaSE9I/AAAAAAAAAA0/fMpLUGB05xk/s1600-h/New+Picture+%285%29.png
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    25/28

    Gambar 5. Mesin rotary clean untuk membuat semen

    Semen dari sampah ini memiliki kualitas yang sama dengan semen biasa. Jadi,penggunaannya bisa untuk membuat konstruksi jalan, jembatan, dan lain-lain.

    C. Keuntungan dan Kelemahan Semen dari Sampah

    Keuntungan semen dari sampah, antara lain :

    1. Keuntungan ekologi: Pembuatan semen dari sampah mencegah dan mengurangikerusakan lingkungan karena selama ini pembuatan semen menggunakan bahanbaku CaO yang didapatkan dengan menambangnya dari gunung-gunung kapur.

    Padahal, CaO merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Selain

    itu, penambangan gunung kapur secara terus menerus, menimbulkan kerusakan

    lingkungan. Dengan mengganti bahan pokok semen dengan abu sampah,kerusakan lingkungan dapat dicegah. Selain itu, pencemaran udara, air dan tanah

    dapat diatasi sekaligus.

    2. Keuntungan ekonomis: Pengolahan semen dari sampah membutuhkan biaya yangjauh lebih murah daripada biaya pengolahan semen biasa dengan kualitas semen

    yang sama. Selain itu, pengolahan semen biasa membutuhkan CaO dalam jumlah

    yang besar, yaitu 78 %, sedangkan pengolahan semen dari sampah menghematCaO yang dibutuhkan, yaitu hanya 20 % saja karena CaO hanya berfungsi sebagai

    bahan tambahan. Hal ini mampu menghemat biaya produksi hingga 38 %

    3. Dengan pengolahan sampah menjadi semen, pemda dan pemkot tidak lagikebingungan memikirkan tempat yang luas yang digunakan sebagai tempat

    pembuangan akhir (TPA) sampah karena sampah langsung dibawa ke pabrik

    semen untuk diproduksi menjadi semen. Selama ini, untuk tempat pembuangan

    akhir sampah, kita memerlukan lahan yang luas, seperti salah satu TPA yang adadi Jakarta, yaitu TPA Bojong yang membutuhkan lahan seluas 20 hektar untuk

    membuang sampah dengan tumpukan sampah sebesar 8.000 m3 (2000) ton per

    hari, belum lagi lahan TPA yang lain (Usman, 2007).

    4. Keuntungan lingkungan: Selama ini, pembuangan sampah di TPA menimbulkanmasalah lingkungan yang baru. Mulai dari pencemaran udara, tanah, dan air

    akibat rembesan cairan yang berada dalam tumpukan sampah. Selain itu,pembakaran sampah secara biasa yang banyak dilakukan penduduk menimbulkan

    masalah pencemaran udara karena menghasilkan gas dioksin dan furan yang

    menyebabkan kanker. Bahkan, jika sudah terakumulasi di dalam tubuh dapat

    menyebabkan seseorang meninggal. Namun, dengan memfungsikan kembali

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    26/28

    incenerator yang ada di setiap pabrik untuk membakar sampah yang kemudian

    diolah menjadi semen, pencemaran tersebut dapat diatasi.

    5. Revitalisasi teknologi: Selama ini, setiap pabrik dan rumah sakit menggunakanincenerator mereka hanya untuk mengolah limbah produksi mereka. Dengan

    adanya pembuatan sampah dari semen, incenerator dapat difungsikan dan

    dimanfaatkan kembali untuk membakar sampah yang dapat menghasilkan abuuntuk pembuatan semen. Jadi, pengolahan semen menjadi sampah tidak

    membutuhkan biaya yang mahal karena tidak memerlukan peralatan yang mahal.

    Peralatan yang dibutuhkan sudah ada, tinggal memfungsikannya kembali.

    Sedangkan kelemahan semen dari sampah ini sebagai berikut :

    Plastik vinil yang terdapat dalam sampah pada proses pembakaran dapat

    mengakibatkan kekuatan konkrit semen akan berkurang. Hal ini diakibatkan oleh

    adanya gas Cl2 hasil peruraian plastik vinil yang dapat mempengaruhi kekuatan

    konkrit semen. Namun, kelemahan ini dapat diatasi dengan memisahkan plastik vinil

    dari pembakaran. Plastik ini dapat digunakan untuk daur ulang pembuatan bahan-

    bahan dari plastik lainnya.

    BAB III

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Hal yang dapat disimpulkan dari karya tulis ini, sebagai berikut :

  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    27/28

    1. Teknologi pembakaran sampah yang baik dengan menggunakan incenerator karena

    tidak menimbulkan dioksin.

    2. Sampah dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar pembuatan semen karena abu hasil

    pembakaran sampah tersebut mengandung senyawa-senyawa oksida seperti CaO,

    SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 yang dibutuhkan dalam pembuatan semen biasa yang

    kemudian dimasukkan dalam rotary clean dengan komposisi abu: CaO : endapan

    air kotor 72 % : 20 % : 8 % pada suhu 1400 0C.

    3. Keuntungan semen dari sampah ini yaitu efisiensi bahan baku dan biaya karena

    sangat ekonomis. Sedangkan kelemahan semen ini jika sampah tercampur dengan

    plastik vinil akan mengurangi kekuatannya. Namun hal ini dapat diatasi dengan

    memisahkan plastik vinil dari pembakaran.

    B. Saran

    1. Hendakknya pemerintah mencoba menerapkan inovasi baru dalam

    menanggulangi masalah sampah, yaitu dengan memanfaatkan sampah sebagaibahan dasar untuk pembuatan semen.

    2. Hendaknya pemerintah mencoba membuka peluang usaha investor baru untuk

    mendirikan pabrik semen dengan bahan dasar sampah.3. Hendaknya pabrik-pabrik semen yang sudah ada mencoba mengganti bahan dasar

    mereka dengan sampah untuk efisiensi bahan baku dan biaya sehingga lebih

    memberikan keuntungan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Damanhuri, Eri. 2006. Permasalahan dan Energi Alternatif Pengelolaan Sampah di Indonesia. (http://www.kompas.com. 14 April 2007).

    Husin, Andriati Amir. 2006. Pemanfaatan Limbah Untuk Bahan Bangunan. Bandung:Departemen Pekerjaan Umum.

    http://e/bahan%20blogspot/Damanhuri,%20Eri.%202006.%20Permasalahan%20dan%20Energi%20Alternatif%20Pengelolaan%20Sampah%20di%20Indonesia.%20(http:/www.kompas.comhttp://e/bahan%20blogspot/Damanhuri,%20Eri.%202006.%20Permasalahan%20dan%20Energi%20Alternatif%20Pengelolaan%20Sampah%20di%20Indonesia.%20(http:/www.kompas.comhttp://e/bahan%20blogspot/Damanhuri,%20Eri.%202006.%20Permasalahan%20dan%20Energi%20Alternatif%20Pengelolaan%20Sampah%20di%20Indonesia.%20(http:/www.kompas.comhttp://e/bahan%20blogspot/Damanhuri,%20Eri.%202006.%20Permasalahan%20dan%20Energi%20Alternatif%20Pengelolaan%20Sampah%20di%20Indonesia.%20(http:/www.kompas.comhttp://e/bahan%20blogspot/Damanhuri,%20Eri.%202006.%20Permasalahan%20dan%20Energi%20Alternatif%20Pengelolaan%20Sampah%20di%20Indonesia.%20(http:/www.kompas.comhttp://e/bahan%20blogspot/Damanhuri,%20Eri.%202006.%20Permasalahan%20dan%20Energi%20Alternatif%20Pengelolaan%20Sampah%20di%20Indonesia.%20(http:/www.kompas.comhttp://e/bahan%20blogspot/Damanhuri,%20Eri.%202006.%20Permasalahan%20dan%20Energi%20Alternatif%20Pengelolaan%20Sampah%20di%20Indonesia.%20(http:/www.kompas.comhttp://e/bahan%20blogspot/Damanhuri,%20Eri.%202006.%20Permasalahan%20dan%20Energi%20Alternatif%20Pengelolaan%20Sampah%20di%20Indonesia.%20(http:/www.kompas.com
  • 8/14/2019 Semen Dari Sampah

    28/28

    Kurdi, Yasin. 2005. Alternatif Solusi Pembakaran Sampah: dengan Incenerator.Bandung : Jurnal.

    Rukaesih, Achmad. 2002.Kimia Lingkungan. Jakarta: Balai Pustaka

    Silverman, Diane M. dan Michael S. Hutcheson. 1991. Re-evaluation of the Toxicity Equivalency Factors for Dioxins and Dibenzofurans. Boston: Department ofEnviromental Protection.

    Sugiyarto, Kristian H. 2001.Kimia Anorganik II Dasar-Dasar Kimia Anorganik Logam.Yogyakarta: UNY.

    Sumaiku, Yohan. 2006.Akibat Pembakaran Sampah di Pekarangan Rumah Tangga danPembakaran Hutan terhadap Kesehatan. (www.bppt.go.id. 14 April 2007).

    Usman, Erwin. 2007. Kenapa Proyek TPSTP Bojong Ditolak(http://www.walhi.org. 24April. 2007).

    Van Vlack, Laurence H. 1985. Ilmu dan Teknologi Bahan (Alih bahasa: Sriati Djaprie).Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

    West, Anthony R. 1984. Solid State Chemistry and Its Application. New York: JohnWiley % sons.

    Widyayakusuma, Jack. 2004. Semen Beton. Makalah Presentasi UniversitasGunadharma. Jakarata: Universitas Gunadharma.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Semen. 14 April 2007.

    http://www.beacukai.com. 14 April 2007.

    http://www.beritaiptek. com. 14 April 2007.

    http://www.republika.co.id. 14 April 2007.

    http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/sehat/sampah.htm. 14 April 2007.

    http://www.chem.unep.ch. 24 April 2007.

    http://www.idionline.org.24 April 2007.

    http://www.bppt.go.id/http://www.walhi.org/http://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://www.beacukai.com/http://www.beritaiptek/http://www.republika.co.i/http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/sehat/sampah.htmhttp://www.chem.unep.ch/http://www.idionline.org.24/http://www.bppt.go.id/http://www.walhi.org/http://id.wikipedia.org/wiki/Semen.%2014%20April%202007http://www.beacukai.com/http://www.beritaiptek/http://www.republika.co.i/http://www1.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/sehat/sampah.htmhttp://www.chem.unep.ch/http://www.idionline.org.24/