9
HIGHLIGHT OF THE 2010 AMERICAN HEART ASSOCIATION GUIDELINE for CPR and ECC Daftar isi Penyelamatan dengan CPR pada dewasa…………………………………………………………………………. Penyedia Layanan Kesehatan (dengan Basic life support) ……………………………………………….. Terapi elektrik………………………………………………………………………………………………………………….. Teknik dan Peralatan pada CPR………………………………………………………………………………………… Pendukung kehidupan yang utama pada Kardiovaskuler …………………………………………………. Sindrom Koronaria akut……………………………………………………………………………………………………. Basic life support Pediatrik………………………………………………………………………………………………. Resusitasi Neonatus…………………………………………………………………………………………………………. Masalah Etika……………………………………………………………………………………………….………………….. Edukasi, Pelaksanaan, dan tim………………………………………………………………………………………….. Pertolongan pertama ……………………………………………………………………………………………………….. Rangkuman………………………………………………………………………………………………………………………..

Sementara Ney

Embed Size (px)

DESCRIPTION

asss

Citation preview

Page 1: Sementara Ney

HIGHLIGHT OF THE 2010 AMERICAN HEART ASSOCIATION GUIDELINE for CPR and ECC

Daftar isi

Penyelamatan dengan CPR pada dewasa………………………………………………………………………….

Penyedia Layanan Kesehatan (dengan Basic life support) ………………………………………………..

Terapi elektrik…………………………………………………………………………………………………………………..

Teknik dan Peralatan pada CPR…………………………………………………………………………………………

Pendukung kehidupan yang utama pada Kardiovaskuler ………………………………………………….

Sindrom Koronaria akut…………………………………………………………………………………………………….

Basic life support Pediatrik……………………………………………………………………………………………….

Resusitasi Neonatus………………………………………………………………………………………………………….

Masalah Etika……………………………………………………………………………………………….…………………..

Edukasi, Pelaksanaan, dan tim…………………………………………………………………………………………..

Pertolongan pertama ………………………………………………………………………………………………………..

Rangkuman………………………………………………………………………………………………………………………..

Page 2: Sementara Ney

Rangkuman guideline yang dipublikasikan ini merangkum masalah penting dan perubahan pada amerika heart association (AHA) 2010 pedoman terbaru untuk Resusitasi Jantung Paru ( cpr ) dan perawatan jantung darurat (ECC), yang telah dikembang untuk ilmu sains resusitasi dan instruktur perusahaan untuk resusitasi dengan aturan di dalam ilmu dan rekomendasi yang paling penting atau hasil dalam atau akan ada perubahan dalam praktek atau resusitasi resusitasi pelatihan. Selain itu, terdapat juga penjelasan pada perubahan-perubahan tersebut.

Karena publikasi ini dirancang sebagai rangkuman, rangkuman ini tidak dijadikan referensi pendukung penerbit kajian dan tidak terdaftar dalam kelas rekomendasi ataupun sebagai evidence based medicine . Untuk informasi lebih detail dan referensi , pembaca didorong untuk membaca pedoman cpr dan ecc 2010 yang lebih lengkap, termasuk ringkasan eksekutif , satu penerbit online dalam sirkulasi di bulan oktober 2010 dan untuk berkonsultasi yang terperinci ringkasan dari ilmu pengetahuan resusitasi konsensus internasional mengenai cpr dan ecc sains dengan rekomendasi pengobatanan, diterbitkan secara bersamaan dalam Circulation dan resucitaion.

AHA Guideline untuk CPR dan ECC tahun 2010 ini berdasarkan pada bukti proses evaluasi internasional yang melibatkan ratusan resusitasi, pakar dan ilmuwan yang mengevaluasi membahas, dan perdebatan ribuan publikasi peer-reviewed.

ISU UTAMA YANG MERUBAH SEMUA PENYELAMAT

Bagian ini merangkum masalah utama pada AHA guideline untuk CPR dan ECC, terutama mereka yang mendukung kehidupan dasar (BLS) yang mempengaruhi seluruh petugas penyelamat , apakah penyedia layanan kesehatan ataupun penyelamat lainnya. AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2005 menekankan pentingnya kualitas kompresi dada ( penekanan di tingkat yang memadai dan mendalam , memungkinkan kompresi dada lengkap mundur setelah masing-masing , dan meminimalkan ) di dalam kompresi dada. Sebelum studi yang diterbitkan sejak tahun 2005 dan telah menunjukkan bahwa, (1) kualitas kompresi dada terus membutuhkan perbaikan , meskipun pelaksanaan AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2005 yang berlangsung dan telah dikaitkan dengan kualitas yang lebih besar yang berlangsung lebih baik dan kelangsungan hidup; (2) terdapat banyak variasi dalam kelangsungan hidup dari out-of-hospital serangan jantung di seluruh layanan emergency medical ( ems ) sistem , (3) sebagian besar korban serangan jantung mendadak diluar rumah sakit yang tidak menerima satupun pertolongan dari bystander (Pengamat/masyarakat umum). Perubahan pada AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2010 yakni membahas tentang 3 hal tersebut dan juga membuat rekomendasi untuk meningkatkan outcome pada korban henti jantung dengan penekanan terbaru pada perawatan pasca henti jantung.

Page 3: Sementara Ney

Pentingnya CPR dengan Kualitas yang Baik

AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2010 sekali lagi memberitahukan pentingnya pemberian CPR dengan kualitas yang baik.

Rasio kompresi seminimalnya 100x/menit (sebelumnya diharuskan 100x/menit) Kedalaman kompresi sedikitnya 2 inci / 5cm pada korban dewasa, 1,5 inci / 4cm pada

bayi dan 2 inci / 5cm pada balita. Menunggu paru hingga kembali pada bentuk semula (chest recoil) pada setiap kompresi Meminimalisasi interupsi pada kompresi dada Hindari over ventilisasi Mengubah penatalaksanaan darurat dari ABC menjadi CAB

Penekanan pada Kompresi

AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2005 tidak memberikan perbedaan rekomendasi untuk penyelamat yang terlatih ataupun tidak terlatih, dan juga pada tahun 2005 apabila penyelamat tidak dapat memberi nafas bantuan, maka seharusnya dia hanya melakukan kompresi pada dada.

AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2010, memberitahukan apabila petugas darurat (dalam hal ini yang tidak terlatih) menemukan korban henti jantung, direkomendasikan untuk hanya melakukan kompresi pada dada seperti yang di anjurkan para operator kesehatan setempat. Penyelamat darurat ini harus melakukan kompresi dada hingga petugas yang membawa peralatan dan AED (automated external defibrillator) siap untuk digunakan tiba di tempat kejadian, dan operator atau petugas lainnya mengambil alih korban. Selanjutnya pada penyelamat yang terlatih diharuskan seminimal mungkin memberikan kompresi pada dada pada korban. Jika memungkinkan memberikan ventilasi pada pasien dengan rasio 30 kompresi :2 nafas bantuan, penyelamat diharuskan tetap melakukan kompresi hingga AED siap untuk digunakan.

Alasan rekomendasi ini berdasarkan penelitian yang menunjukan bahwa dengan hanya dilakukan kompresi dibandingkan dengan kompresi ditambah dengan bantuan nafas, hasilnya akan sama saja pada beberapa penelitian, dan yang lebih pentingnya, dengan hanya melakukan kompresi tentu akan lebih mudah dilakukan untuk penyelamat darurat (yang tidak terlatih).

Rasio kompresi dada : sedikitnya 100x/menit

AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2005 mengharuskan rasio untuk kompresi sebesar 100x/menit. Sedangkan pada guildeline tahun 2010, tidak mengharuskan 100x/menit, melainkan seminimalnya 100x/menit.

Page 4: Sementara Ney

Alasan rekomendasi ini berdasarkan beberapa penelitian yang menunjukan bahwa semakin banyak rasio kompresi yang dilakukakan pada korban meningkatkan angka keberhasilan pada CPR. Tidak hanya memberikan kompresi pada dada yang adekuat, juga meminimalkan interupsi pada kompresi dada. Kompresi yang tidak adekuat dan banyaknya interupsi pada setiap kompresi akan menurunkan total ratio kompresi per menitnya.

Kedalaman Kompresi dada

AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2005 menyarankan kedalaman untuk kompresi dada sedalam 1,5-2 inci pada dewasa sedangkan yang terbaru merekomendasikan pada pasien dewasa harus 2 inci, balita 2 inci dan 1,5 inci pada bayi.

Kompresi menciptakan aliran darah terutama dengan meningkatkan tekanan intrathorakal dan kompresi langsung terhadap jantung. Kompresi menghasilkan aliran darah yang kritis dan oksigen dan menghantarkan energy pada jantung dan otak. Pada rekomendasi sebelumnya membuat bingung para petugas dalam memilih pada angka mana kedalaman kompresi akan dilakukan. Terkadang petugas tidak melakukan kompresi sesuai rekomendasi. Penelitian beberapa peneliti menunjukan bahwa kedalaman 2 inci lebih efektif dibandingkan 1,5 inci. Dengan demikian AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2010 merekomendasikan kompresi dengan kedalaman 2 inci / 5cm.

Mengubah urutan melakukan CPR dari A-B-C menjadi C-A-B

AHA guideline untuk CPR dan ECC TAHUN 2005 Merekomendasikan urutan tatalaksana CPR secara A-B-C, sedangkan yang terbaru menginisiasikan kompresi dada sebekum ventilasi dilakukan.

Walaupun tidak ada bukti penelitian pada manusia maupun hewan yang mendemonstrasikan 30 kompresi dilakukan terlebih dahulu daripada 2 ventilasi menunjukan hasil akhir yang baik, tetapi kompresi pada dada memberikan aliran darah yang vital ke jantung dan otak dan studi mengenai korban diluar rumah sakit menunjukan outcome yang lebih baik ketika penyelamat darurat melakukan kompresi saja. Hasil penelitian pada hewan menunjukan penurunan hasil akhir apabila terdapat banyak interupsi pada kompresi dada. Kompresi dada harus dilakukan sesegera mungkin pada korban, tetapi akan banyak interupsi apabila memposisikan pasien terlebih dahulu, dan juga ventilasi di awal akan memberikan delay hingga korban mendapatkan kompresi. Dengan mengubah ketentuan dari A-B-C menjadi C-A-B maka kompresi pada dada akan terinisiasi lebih cepat dan delay pada ventilasi akan menjadi lebih sedikit.

Page 5: Sementara Ney

Menghilangkan “Look, listen and feel” pada breathing

AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2005, “Look, listen and feel” dipakai pada setiap pemberian pernafasan, sedangkan yang terbaru pada tahun 2010, “look, listen and feel” telah di hilangkan dari bagian tatalaksana.

Dengan ketentuan terbaru (C-A-B) maka sebaiknya teknik ini di hilangkan karena akan menambah interupsi pada kompresi dada, sebaiknya penyelamatan dilakukan oleh 2 petugas, petugas pertama langsung memberikan kompresi sedangkan satunya memberi bantuan nafas.

Page 6: Sementara Ney

OPERATOR PELAYAN KESEHATAN (Basic Life Support provider)

Perubahan penting dalam AHA guideline untuk CPR dan ECC 2010 bagi operator kesehatan

Meliputi :

Melatih masyarakat untuk mengenal korban-korban yang terkena henti nafas dan jantung (melatih perbedaan korban yang tidak bernapas dan bernapas)

Operator diharuskan memberi pelatihan pada masyarakat mengenai resusitasi “hands only” pada pasien dewasa

Perbaikan rekomendasi terbaru terhadap operator yaitu AED dipasangkan kepada pasien apabila pasien sudah bernafas spontan, apabila tidak maka operator harus menunggu hingga petugas lainnya melakukan AED.

“look, listen and breathing” dihapuskan Meningkatkan kualitan kompresi dada Melakukan pengecekan pada cricoid saat ventilasi diberikan, tidak direkomendasikan Mengubah A-B-C menjadi C-A-B Ratio kompresi minimal 100x/menit Melakukan resusitasi secara tim

Page 7: Sementara Ney

TERAPI ELEKTRIK

AHA guideline untuk CPR dan ECC TAHUN 2010 telah diperbaharui untuk data mengenai pemakaian defibrillator. Data-data ini secara garis besar dilanjutkan untuk membantu rekomendasi pada AHA guideline untuk CPR dan ECC tahun 2005. Tetapi tidak begitu banyak perubahan mengenai defibrilasi, cardioversion, dan pacing. Penekanan terbaru yakni pemberian AED secara dini pada pasien henti jantung akan memberikan hasil yang lebih baik

Rangkuman masalah dan perubahan-perubahan besarnya

Integrasi AED pada rantai sistem pertahanan hidup pada masyarakat Konsiderasi pemakaian AED di rumah sakit AED kini telah boleh dilakukan pada bayi apa bila defibrillator manual tidak tersedia AED terlebih dahulu atau CPR dahulu Biphasic dan monophasic Peningkatan atau fix dose untuk shock yang kedua dan selanjutnya Pertukaran elektroda AED dengan implantasi cardioverter-defibrilator Sinkronisasi cardioversion