Upload
indramk123
View
26
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ini file smapah jgn di baca.
Citation preview
Sensor dan Tranduser
A. Pengertian Sensor dan tranduser
1. Pengertian Sensor
Sensor adalah alat untuk mendeteksi/mengukur sesuatu, yang digunakan untuk mengubah
variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Dalam
lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan kesamaan yang menyerupai
mata, pendengaran, hidung, lidah yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya
(Petruzella, 2001).
2. Pengertian Transduser
Transduser berasal dari kata “traducere” dalam bahasa Latin yang berarti mengubah.
Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang dapat mengubah suatu
energi ke bentuk energi yang lain. Bagian masukan dari transduser disebut sensor, karena
bagian ini dapat mengindera suatu kuantitas fisik tertentu dan mengubahnya menjadi bentuk
energi yang lain. Kita mengenal ada enam macam energi, yaitu : radiasi, mekanik, panas,
listrik, dan kimia.
B. Klasifikasi sensor dan transduser
1. Klasifikasi Sensor
Secara umum berdasarkan fungsi dan penggunaannya sensor dapat dikelompokan menjadi 3
bagian yaitu:
a. Sensor Thermal (Panas/Suhu)
Sensor thermal adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi gejala perubahan
panas/temperature/suhu pada suatu dimensi benda atau dimensi ruang tertentu.
Contohnya; bimetal, termistor, termokopel, RTD, , infrared pyrometer, hygrometer,dsb.
1
1) Bimetalic Thermostat
Bimetalic Thermostat adalah sensor suhu yang umumnya terbuat dari 2 buah
lempeng logam yang berbeda kefisien muainya (α) seperti nickel, copper, tungsten
dan aluminium. Bila sebuah bimetal dipanaskan maka logam yang memiliki
koefisien muai lebih tinggi akan memuai lebih panjang dari logam yang
berkoefisien muai rendah. Hal ini menyebabkan bimetal akan melengkukng kearah
logam yang keofisien muainya rendah. Pada aplikasinya Sifat Bimetal ini
manfaatkan menjadi sebuah salar dengan kondisi normally closed (NC) dan
normaly open (NO).
Prinsip Kerja Sensor Bimetal
2) Thermistor
Thermistor adalah resistor yang
peka terhadap panas yang biasanya
mempunyai koefisien suhu negatif.
Karena suhu meningkat, tahanan
menurun dan sebaliknya.
Thermistor sangat peka (perubahan
tahanan sebesar 5 % per 1°C) oleh
karena itu mampu mendeteksi
perubahan kecil di dalam suhu.
Thermistor terbuat dari campuran oksida logam yang di endapkan seperti :
mangan (Mn), nikel (Ni), colbat (Co), tembaga (Cu), besi (Fe), dan uranium (U),.
2
Tahananya bervariasi dari 5 Ω sampai 75 Ω.dan tersedia dalam bentuk manik-
manik (beads) , piringan (disk), dan cincin (washer).
3) Thermocouple
Thermocouple terdiri dari dua jenis metal yang berbeda yang terhubung pada
salah satu ujungnya. Ketika ujung yang terhubung tersebut dipanaskan atau
didinginkan menghasilkan beda potensial (voltase) yang dijadikan indikator suhu.
Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar
yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup
besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
4) Resistance Temperature Detector (RTD)
RTD (resistance temperature detector) adalah sensor temperatur yang prinsip
utamanya mengubungkan perubahan tahanan(R) terhadap temperatur. Dengan
memberi arus konstan pada RTD dan melakukan pengukuran tegangan yang
terjadi pada RTD, perubahan tahanan dapat di hitung dan perubahan suhu dapat
di temukan. Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan,
stabilitas dan reproduksibilitas.
3
5) Temperature-transducer IC
Sensor temperatur semikonduktor yang
diproduksi dalam benduk IC. Ketika dua buah
transistor identik dijalankan pada rasio kepadatan
arus yang konstan, perbadaan voltage pada base-
emitter adalah sebanding dengan temperatur
absolut.
Penggunaan temperatur IC sensor terbatas
pada suhu –55°C sampai 150°C. Jangkauan
pengukuranya memang kecil dibandingkan
termokopel dan RTD tetapi memmpunyai kelebihan bentuknya
b. Sensor Mekanis
Sensor mekanis adalah sensor yang mendeteksi perubahan gerak mekanis,
seperti perpindahan atau pergeseran atau posisi, gerak lurus dan melingkar, tekanan,
aliran, level dsb. Contoh; strain gage, linear variable deferential
transformer (LVDT), proximity, potensiometer, load cell, bourdon tube.
1) Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini
adalah mengubah tegangan mekanis
menjadi sinyal listrik. Ukuran ketegangan
didasarkan pada prinsip bahwa tahanan
pengantar berubah dengan panjang dan
luas penampang. Daya yang diberikan
pada kawat menyebabkan kawat bengkok
sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahanannya.
Sesuai dengan fungsi sensor sebagai pendeteksi sinyal dan meng-informasikan
sinyal tersebut ke sistem berikutnya, maka peranan dan fungsi sensor akan
dilanjutkan oleh transduser. Karena keterkaitan antara sensor dan transduser
begitu erat maka pemilihan transduser yang tepat dan sesuai juga perlu
diperhatikan.
2) Sensor proximity
4
Sensor Tekanan
Sensor proximity merupakan
sensor atau saklar yang dapat
mendeteksi adanya target jenis logam
dengan tanpa adanya kontak fisik.
Biasanya sensor ini tediri dari alat
elektronis solid-state yang terbungkus
rapat untuk melindungi dari pengaruh
getaran, cairan, kimiawi, dan korosif yang
berlebihan. Sensor proximity dapat diaplikasikan pada kondisi penginderaan
pada objek yang dianggap terlalu kecil atau lunak untuk menggerakkan suatu
mekanis saklar.
3) Sensor Ultasonik
Sensor ultrasonik
bekerja berdasarkan prinsip
pantulan gelombang suara,
dimana sensor ini
menghasilkan gelombang
suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai
dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan
dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding
lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang
dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.
4) Sensor Kecepatan
Sensor kecepatan menggunakan
prinsip kebalikan dari proses suatu
motor,dimana suatu poros/object yang
berputar pada suatui generator akan
menghasilkan suatu tegangan yang
sebanding dengan kecepatan putaran
object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang
mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.
Aplikasi banyak digunakan pada kendaraan sepeda motor.
5
Sensor Proximity
Gambar Sensor Ultrasonik
Sensor Kecepatan
5) Sensor Encoder
Sensor penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan
linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran
memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2
lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang
mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran)
yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi
absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut)
mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa
gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu
c. Sensor Optik (cahaya)
Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari
sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau
ruangan. Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo
multiplier, pyrometer optic, dsb.
1) Fotovoltaic atau sel solar
Fotovoltaic adalah alat sensor sinar yang
mengubah energi sinar langsung menjadi
energi listrik. Sel solar silikon yang modern
pada dasarnya adalah sambungan PN dengan
lapisan P yang transparan. Jika ada cahaya
pada lapisan transparan P akan menyebabkan
gerakan elektron antara bagian P dan N, jadi
menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar
0,5 volt per sel pada sinar matahari penuh. Sel
fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar/cahaya.
2) Fotokonduktif
Energi yang jatuh pada
sel fotokonduktif akan
menyebabkan perubahan
6
Sensor Encoder
tahanan sel. Apabila permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi tinggi.
Ketika menyala dengan terang tahanan turun pada tingkat harga yang rendah.
3) Fotolistrik
Fotolistrik adalah sensor yang
berprinsip kerja berdasarkan pantulan
karena perubahan posisi/jarak suatu
sumber sinar (inframerah atau laser)
ataupun target pemantulnya, yang terdiri
dari pasangan sumber cahaya dan
penerima.
2. Klasifikasi Transduser (William D.C, 1993)
a. Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri)
Self generating transduser adalah transduser yang hanya memerlukan satu sumber
energi. Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dsb. Ciri
transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik dari transduser secara
langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan.
b. External power transduser (transduser daya dari luar)
External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah
energi dari luar untuk menghasilkan suatu keluaran. Contoh: RTD (resistance
thermal detector), Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer),
Potensiometer, NTC, dsb.
Parameter listrik dan kelas transduser
Prinsip kerja dan sifat alat Pemakaian alat
Transduser Pasif (Daya dari luar)
PotensiometerPerubahan nilai tahanan karena posisi kontak bergeser
Tekanan, pergeseran/posisi
Strain gagePerubahan nilai tahanan akibat perubahan panjang kawat oleh tekanan dari luar
Gaya, torsi, posisi
Transformator selisih (LVDT)
Tegangan selisih dua kumparan primer akibat pergeseran inti trafo
Tekanan, gaya, pergeseran
Gage arus pusar Perubahan induktansi Pergeseran, ketebalan
7
Gambar Fotolistrik
kumparan akibat perubahan jarak plat
Transduser Aktif (Daya dari dalam)
Sel fotoemisifEmisi elektron akibat radiasi yang masuk pada permukaan fotemisif
Cahaya dan radiasi
PhotomultiplierEmisi elektron sekunder akibat radiasi yang masuk ke katoda sensitif cahaya
Cahaya, radiasi dan relay sensitif cahaya
TermokopelPembangkitan ggl pada titik sambung dua logam yang berbeda akibat dipanasi
Temperatur, aliran panas, radiasi
Generator kumparan putar (tachogenerator)
Perputaran sebuah kumparan di dalam medan magnit yang membangkitkan tegangan
Kecepatan, getaran
PiezoelektrikPembangkitan ggl bahan kristal piezo akibat gaya dari luar
Suara, getaran, percepatan, tekanan
Sel foto teganganTerbangkitnya tegangan pada sel foto akibat rangsangan energi dari luar
Cahaya matahari
Termometer tahanan (RTD)
Perubahan nilai tahanan kawat akibat perubahan temperatur
Temperatur, panas
Hygrometer tahananTahanan sebuah strip konduktif berubah terhadap kandungan uap air
Kelembaban relatif
Termistor (NTC)Penurunan nilai tahanan logam akibat kenaikan temperatur
Temperatur
Mikropon kapasitorTekanan suara mengubah nilai kapasitansi dua buah plat
Suara, musik,derau
Pengukuran reluktansi
Reluktansi rangkaian magnetik diubah dengan mengubah posisi inti besi sebuah kumparan
Tekanan, pergeseran, getaran, posisi
8
9