SENYAWA KARBON

Embed Size (px)

Citation preview

Standar Kompetensi :Memahami senyawa organik dan reaksinya, benzena dan turunanya dan makromolekulKompetensi Dasar :Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tatanama, sifat, kegunaan dan idetifikasi senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, alkanoat dan alkil aklanoat) Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tatanama, sifat dan kegunaan benzena dan turunannya Mendeskripsikan struktur, tatanama, penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat dan protein) Indikator :Identifikasi gugus fungsi Menuliskan struktur dan nama senyawa karbon berdasarkan gugus fungsi Isomer senyawa karbon Sifat fisik senyawa karbon Kegunaan senyawa karbon Menuliskan struktur, dan nama senyawa benzena dan turunannya Reaksi substitusi atom H pada benzena Pengetian ortho, meta dan para Sifat fisik dan kimia benzena dan turunannya Kegunaan dan bahaya senyawa benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari Polimer alam dan sintetik Sifat fisik dan kimia polimer Reaksi pembentukan poliem (adisi dan kondensasi) Kegunaan polimer dan dampaknya terhadap lingkungan Menggolongkan mono alkarida menjadi aldosa dan ketosaHidrolisis disakarida dan poisakarida dengan bantuan enzim Identifikasi karbohidrat dengan reagenRumus struktur asam amino esensial Gugus peptida pada protein Rumus struktur dan nama lemak dan minyak Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya Sifat fisik dan kimia lemak dan minyak Fungsi dan peran lemak dan minyak dalam kehidupan sehari-hariDikelas X anda telah mempelajari mengenai senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang mengandung hidrogen dan karbon, termasuk didalamnya adlah alkana, alkena dan alkuna. Alkena dan alkuna ternyata lebih reaktif dibandingkan dengan alkana. Hal ini disebabkan karena terdapatnya ikatan tidak jenuh (rangkap) pada alkena dan alkuna. A. GUGUS FUNGSI Atom atau gugus atom yang menentukan sifat-sifat dan struktur golongan senyawa karbon terntentu disebut dengan gugus fungsi. Berikut adalah tabel dari beberapa gugus fungsi yang ada.Tabel 7.1 Beberapa gugus fungsi senyawa karbon 1. Haloalkana Haloalkana adalah senyawa turunan dari alkana. Haloalkana singkatan dari halogen alkana. Jadi satu atau lebih atom H yang terikatan pada alkana digantikan oleh atom-atom halogen (VII A). Rumus umum haloalkana adalah R X. R adalah alkil dan X adalah atom-atom halogen.a.Tatanama Aturan-aturan dalam pemberian nama haloalkana adalah sebagai berikut: 1)Tentukan rantai utama alkana (rantai terpanjang). Rantai utama harus mengandung atom halogen. 2)Beri nomor rantai utama tersebut. Penomoran dimulai dari yang terdekat dengan atom halogen. 3)Penamaan halogen adalah dengan memberi akhiran O. Contoh : fluoro, kloro, bromo dan iodo. Penulisan diurutkan dari bromo, kloro, fluoro dan iodo. 4)Penulisan halogen diikutsertakan nomor dimana halogen tersebut terikat pada rantai utama alkana. 5)Jika terdapat lebih dari 1 atom halogen yang sama, maka penulisan diberi awal di, tri, tetra. 6)Jika terdapat 2 atau lebih atom halogen yang berbeda, maka penomoran dimulai dari yang terdekat dengan atom yang paling reaktif. Urutan kereaktifan adalah F > Cl > Br > I. Contoh soal 7.1 Berinama senyawa-senyawa berikut:Jawab : a.1,1,2,2-tetrafluoroetena b.2-bromo-1,2-dikloropropana c.1-bromo-2,3-dimetilbutana d.2,2,3,3-tetraklorobutanab.Sifat-sifat haloalkana Haloalkana mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1)Pada suhu kamar haloalkana dengan suku-suku rendah berwujud gas yang tak berwarna, suku berikutnya berwujud cair dan suku tinggi berwujud padat. 2)Sukar larut dalam air. 3)Haloalkana yang berwujud cair dapat bercampur dengan pelarut organik seperti alkohol dan eter. 4)Dapat dihidrolisis oleh basa berair menghasilkan alkohol. C2H5I + KOH(berair) C2H5OH + KI 5)Atom halogen dapat disubstitusi oleh atom atau gugus lain seperti sianida atau amina. R X + HCN R CN + HX c.Isomer Isomer yang terjadi pada haloalkana sama halnya dengan pada alkana, hanya selain dengan isomer struktur juga terjadi isomer posisi. Contoh : isomer-isomer bromobutana adalah: 1-bromobutana, 2bromobutana, 1-bromo-2-metilpropana, 2-bromo-2-metilpropana. d.Kegunaan Banyak digunakan dalam dunia kedokteran sebagai obat bius (anaestetika) yaitu : kloroform (CHCl3) hanya kloroform dapat merusak hati sehingga diganti dengan 2-bromo-2kloro-1,1,1-trifluoroetana. Sebagai pelarut untuk lemak, lilin dan minyak. Seperti COCl4, kloroform, 1,1,4-trikloroetana. CFC. PVC (polyvinylchloride) digunakan untuk polimer paralon. DDT (dikloro difenil trikloroetana) digunakan sebagai pestisida. 2. Alkohol (Alkanol)Alkohol adalah senyawa-senyawa karbon yang mempunyai gugus hidroksil (OH). Rumus umum alkohol adalah R OH. Berdasarkan jumlah gugus OH yang terikat pada rantai utama maka alkohol dibedakan atas monoalkohol dan polialkohol. Contoh monoalkohol: metanol (CH3OH) etanol (C2H5OH) Contoh polialkohol: 1,2-etandiol (glikol) 1,2,3-propantriol (gliserol) Sedangkan berdasarkan gugus OH yang terikat pada C rantai utama maka alkohol dibedakan atas : alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus OH-nya terletak pada atom C primer. CH3 CH2 CH2 *CH2 OH Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus OH-nya terletak pada atom C sekunder. CH3 CH2 *CH CH3 OH Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus OH-nya terletak pada atom C tersier. CH3 CH3 CH2 *C CH3 OH a.Tatanama Penamaan alkohol sama halnya seperti pada alkana, hanya akhiran a pada alkana diganti dengan akhiran ol. Selain itu dalam penulisan nomor gugus OH dicantumkan sesuai dengan gugus OH tersebut terikat pada rantai utama.Contoh :CH3 CH2 CH2 CH2 OH 1-butanol CH3 CH2 CH CH3 OH CH3 CH3 CH2 C CH3 OH 2-butanol2-metil-2-butanolb.Sifat-sifat alkohol Alkohol mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: 1)Pada suhu kamar C1 sampai dengan C4 merupakan cairan tak berwarna dan mudah bercampur dengan air. Sedangkan C5 C12 merupakan cairan yang meyerupai minyak. 2)Untuk jumlah atom C yang sama titik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan alkana. 3)Alkohol bereaksi dengan logam reaktif melalui proses substitusi: 2 R OH + Na R ONa + H2 4)Gugus OH pada alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen dari HX pekat, PX3, PX5, menghasilkan alkil halida (haloalkana). 3 R OH + PCl3 3 R Cl + H3PO4 5)Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester. Reaksi ini disebut dengan reaksi esterifikasi. 6)Alkohol dapat dioksidasi. Reaksi ini dibedakan atas 2 macam, yaitu oskidasi alkohol primer dan oksidasi alkohol sekunder sedangkan alkohol tersier tidak dapat dioksidasi. Oksidasi alkohol primerOksidasi alkohol primer akan menghasilkan alkanal (aldehid), dan jika oksidatornya sangat kuat akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidasi alkohol sekunderOksidasi alkohol sekunder akan menghasilkan alkanon (keton). Dan alkohol tersier tidak dapat dioksidasi:c.Isomer Isomer yang terjadi pada alkohol adalah isomer struktur, isomer posisi (gugus OH) dan isomer fungsi. Contoh : Isomer struktur : 1-butanol berisomer dengan 2-metilpropanol CH3 CH2 CH2 CH2 OH 1-butanol CH3 CH3 CH2 CH2OH2-metilpropanolIsomer posisi: 1-butanol berisomer dengan 2-butanol CH3 CH2 CH2 CH2 OH 1-butanol CH3 CH2 CHOH CH2 OH 2-butanol Isomer fungsi: alkohol (ROH) berisomer fungsi dengan eter (ROR)CH3 CH2 CH2 CH2 OH 1-butanol CH3 CH2 O CH2 CH3 dietil eterd.Kegunaan Metanol digunakan sebagai pelarut, bahan pembuat ester, bahan bakar alternatif, dijadikan formaldehid untuk pembuatan plastik (polimer). Catatan: metanol bersifat racun, mudah menguap dapat menyebabkan kebutaan dan kematian. Etanol, yang dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan alkohol, banyak digunakan sebagai pembasuh luka (alkohol 70%), juga digunakan sebagai pelarut. Banyak terdapat pada minuman yang beralkohol. Catatan : HINDARI MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL Karena dalam jumlah kecil etanol dapat mengakibatkan melebarnya pembuluh darah, tekanan darah menurun dan dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan, merusak hati dan menyebabkan kematian. SEDIKIT BANYAKNYA MEMINUM MINUMAN BERALKOHOL ADALAH HARAM Glikol atau etilen glikol digunakan sebagai cairan antibeku pada radiator mobil, bahan baku industri serat sintetis, zat aditif untuk mencegah pertumbuhan jamur. Campuran metanol dan etanol yang diberi zat warna biru merupakan bahan bakar yang disebut spriritus. Gliserol merupakan zat cair kental, tidak berwarna dan rasanya manis digunakan sebagai pelarut pada obat-obatan, pelembab pada tembakau, gulagula dan kosmetik. e.Identifikasi alkoholGugus fungsi alkohol dapat diidentifikasi melalui reaksi dengan Natrium yang menghasilkan gas hidrogen seperti pada reaksi yang sudah dibahas di atas.3. Eter (alkoksi Alkana) Eter mempunyai rumus umum R O R', dengan R boleh sama dengan R' atau berbeda. Eter merupakan isomer fungsional dengan alkohol. a.Tatanama Penamaan eter dibedakan atas yaitu menggunakan 2 gugus alkil yang diikuti kata eter dan menggunakan alkoksi alkana. Contoh : CH3 CH2 CH2 O CH3 metil propil eter atau metoksi proprana CH3 CH2 O CH2 CH3 dietil eter atau etoksi etanab.Sifat-sifat eter Walaupun eter merupakan isomer fungsional dengan alkohol, namun sifatsifat eter berbeda dengan alkohol. Berikut beberapa perbedaan antara alkohol dengan eter: ALKOHOL 1.bereaksi dengan logam reaktif (K, Na). 2.bereaksi dengan ETER 1.tidak bereaksi dengan logam reaktif (K, Na). 2.tidak bereaksi dengan PX3 3.tidak dapat dioksidasiPX3 3.dapat dioksida si 4.tedapat ikatan hidroge n sehingg a titik didih tinggi 5.dapat melarut kan zat yang polar maupun non polar4.tidak tedapat ikatan hidrogen.5.dapat melarutkan zat yang bersifat non polar saja.Tabel 7.2 Perbedaan sifat alkohol dan eter Selain sifat-sifat di atas, eter juga dapat bereaksi dengan asam halida terutama HI dan HBr menghasilkan alkohol dan alkil halida. R O R' + HX ROH + R' X c.Isomer Isomer yang terjadi pada eter adalah isomer posisi dan isomer fungsional. Isomer posisi: CH3 CH2 CH2 O CH3 metil propil eter berisomer denganCH3 CH2 O CH2 CH3 dietil eter Isomer fungsi: alkohol (ROH) berisomer fungsi dengan eter (ROR) CH3 CH2 CH2 CH2 OH butanol (C4H10O)CH3 CH2 O CH2 CH3 dietil eter (C4H10O) d.Kegunaan Eter banyak digunakan sebagai pembius pada dunia kedokteran. Digunakan untuk pelarut organik. Adiktif pada bensin untuk menaikan nilai oktan. 4. Aldehid (alkanal) Aldehid merupakan senyawa karbon yang mempunyai yang khas yaitu adanya gugus karbonil C = O. O Aldehid atau alkanal mempunyai rumus umum R CHO, atau R C H a.Tatanama Tatanama aldehid sama halnya seperti alkana dengan mengganti akhiran a pada alkana dengan akhiran al. Penomoran dimulai pada atom C dimana gugus fungsi tersebut berada. Contoh : CH3 CH2 CH2 CHO CH3 CH2 CH CHO CH3 b.Sifat-sifat aldehid pada suhu kamar metanal berwujud gas, sedangkan aldehid lainnya berwujud cair. butanal 2-metil-butanalMakin panjang rantai karbonnya, makin harum baunya. Pada suhu rendah dapat dilarutkan dalam air. Dapat melarutkan zat polardan non polar. Mengalami reaksi adisi dengan hidrogen menghasilkan alkohol primer CH3 CH2 CH2 CHO + H2 CH3 CH2 CH2 CH2OH Dapat dioksidasi oleh pereaksi tollens (larutan perak nitrat dalam amoniak berlebih) menghasilkan cermin perak.cermin perak Dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata.endapan merah bata Kedua pereaksi ini yaitu pereaksi tollens dan fehling digunakan untuk membedakan antara gugus aldehid dan keton c.Isomer Isomer yang terjadi pada aldehid adalah isomer struktur dan isomer fungsional. Isomer struktur: CH3 CH2 CH2 CHO CH3 CH CHO CH3 butanal 2-metil-propanalIsomer fungsi: aldehid (RCHO) berisomer fungsi dengan keton (R CO R). contoh propanal dengan propanon d.KegunaanFormalin merupakan campuran formaldehid (metanal) dengan air (kadar 37 40%) digunakan sebagai pengawet preparat biologi dan mayat. Catatan: Formalin tidak boleh digunakan dalam makanan karena bersifat racun. Polimetanal merupakan bahan plastik yang kuat, dalam perdagangan disebut dengan Delrin dan Kematal. Sebagai bahan dasar pembuatan asam asetat dan aseton. 4. Keton (alkanon) Keton merupakan isomer fungsional dengan aldehid, sehingga mempunyai ciri yang khas seperti aldehid yaitu adanya gugus karbonil C = O. O Keton atau alkanon mempunyai rumus umum R CO R, atau R C R a.Tatanama Penamaan keton dibedakan atas yaitu menggunakan 2 gugus alkil yang diikuti kata keton dan menggunakan alkanon. Contoh : CH3 CH2 CH2 CO CH3 metil propil keton atau 2-pentanon CH3 CH2 CO CH2 CH3 dietil keton 3-pentanon b.Sifat-sifat keton pada suhu kamar aseton (propanon) berwujud gas, sedangkan alkanon lainnya berwujud padat. Aseton dapat larut dalam air, sedangkan alkonon lain tidak larut dapat air. Tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi tollens maupun pereaksi fehling.Dapat mengalami reaksi adisi dengan hidrogen menghasilkan alkohol sekunder. CH3 CH2 CHO CH3 + H2 CH3 CH2 CH CH3 OH c.Isomer Isomer yang terjadi pada alkanon adalah isomer posisi dan isomer fungsional. Isomer posisi: CH3 CH2 CO CH2 CH3 3pentanonCH3 CO CH2 CH2 CH3 2-pentanon Isomer fungsi: aldehid (RCHO) berisomer fungsi dengan keton (R CO R). contoh butanal dengan butanon d.Kegunaan Aseton digunakan sebagai pelarut lemak, lilin, cat kuku (kuteks) 5. Asam Karboksilat (alkanoat) Asam karboksilat atau alkanoat merupakan senyawa organik yang mempunyai gugus karboksil COOH. O Jadi asam karboksilat mempunyai rumus umum R COOH, atau R C OH a.Tatanama Penamaan asam karbokasilat dibedakan atas nama umum (trivial) dan tatanama menurut IUPAC. 1)tatanama menurut umum atau trivial didasarkan pada sumber dimana asam itu berasal. 2)Sedangkan menurut IUPAC adalah dengan menggantikanakhiran a pada alkana dengan akhiran oat. Dan sebelumnya di awali dengan kata asam. Jumlah atom C 1 2 3 4 5 Rumus HCOOH CH3COOH C2H5COOH C3H7COOH C4H9COOH Nama Trivial asam format (semut) asam asetat asam propionat asam butirat asam valerat Nama IUPAC asam metanoat asam etanoat asam propanoat asam butanoat asam pentanoatTabel 7.3 Nama beberapa senyawa asam karboksilatb.Sifat-sifat keton Asam dengan C1 C9 mempunyai bau yang khas dan berwujud cair. Asam karboksilat mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa organik lain. Asam yang atomnya berjumlah C1 C4 mudah larut dalam air. Makin tinggi jumlah atom C makin sukar larut dalam air, tetapi umumnya larut dalam pelarut organik (aseton, bensin, eter). Atom H pada gugus COOH dapat disubstitusi oleh atom logam membentuk garam. R COOH + Na R COONa + H2 Atom OH pada gugus COOH dapat disubstitusi oleh halogen R COOH + PCl3 R COOCl + H3PO4 Atom OH pada gugus COOH dapat disubstitusi oleh gugus alkoksi dari akohol membentuk ester. R COOH + R OH R COO R + H2Oc.Isomer Isomer yang terjadi pada asam karboksilat sama seperti pada aldehid yaitu isomer struktur dan isomer fungsional. Isomer struktur: CH3 CH2 CH2 CH2 COOH CH3 CH CH2 COOH CH3 asam pentanoat asam-3-metilpentanoatIsomer fungsi: asam karboksilat (RCOOH) berisomer fungsi dengan ester (R COO R). Contoh asam pentanoat dengan metil butanoat CH3 CH2 CH2 CH2 COOH CH3 CH2 CH2 COO CH3 d.Kegunaan Asam format digunakan untuk menggumpalkan getah karet (lateks), industri tekstil dan penyamakan kulit. Dalam larutan encer (2025%) asam asetat digunakan sebagai pemberi citra rasa pada makanan. Asam asetat digunakan untuk proses pewarnaan kain pada industri tekstil, pengawet sayuran dan buah-buahan, penggumpal lateks. 6. Ester (alkil alkanoat) Ester merupakan senyawa karbon yang berasal dari reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol. Ester mempunyai rumus umum R COO R' O asam pentanoat metil butanoat atau R C O R'a.Tatanama Penamaan ester sama seperti dengan asam karboksilat dibedakan atas nama umum (trivial) dan tatanama menurut IUPAC. 1)tatanama menurut umum atau trivial didasarkan pada nama asal asam. 2)Sedangkan menurut IUPAC adalah dengan alkli alkanoat. Rumus HCOOCH3 HCOOC2H5 CH3COOCH3 CH3COOC2H5 C3H7COOC2H5 Tabel 7.4 Nama beberapa senyawa alkil alkanoat Nama Trivial metil format etil format metil asetat etil asetat etil butirat Nama IUPAC metil metanoat etil metanoat metil etanoat etil etanoat etil butanoatb.Sifat-sifat ester Semua ester berbau harum, umumnya berupa cairan tidak berwarna. Tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Titik didih dan titik leleh lebih rendah dari asam atau alkohol untuk jumlah atom C yang sama. Ester yang mengandung jumlah C tinggi berupa minyak dan lemak. Bersifat netral Terhidrolisis oleh air menghasilkan asam karboksilat danalkohol. R COO R' + H2O R COOH ester + R' OH alkoholasam karboksilat dan gliserol sebagai hasil samping.Terhidrolisis oleh NaOH menghasilkan sabun (saponifikasi)Terhidrolisis oleh hidrogen menghasilkan alkohol R COO R' + 2 H2 R CH2 OH + R' OH c.Isomer Isomer yang terjadi pada ester adalah isomer struktur dan isomer fungsional. Isomer struktur: CH3 CH2 CH2 CH2 COO CH3 CH3 CH2 CH2 COO C2H5 metil pentanoat etil butanoatIsomer fungsi: asam karboksilat (RCOOH) berisomer fungsi dengan ester (R COO R). Contoh asam pentanoat dengan metil butanoat CH3 CH2 CH2 CH2 COOH CH3 CH2 CH2 COO CH3 d.Kegunaan Ester banyak digunakan sebagai esens buatan yang beraroma buah-buahan. Aroma Ester Rumus asam pentanoat metil butanoatJeruk Mangga Pisang Apel Jambu Nanas PalaOktil asetat Propil butirat Amil asetat Amil valerat Amil butirat Butil butirat Butil miristatCH3COOC8H17 C3H7COOC3H7 CH3COOC5H11 C4H9COOC5H11 C3H7COOC5H11 C3H7COOC4H9 C13H27COOC4H9Tabel 7.5 beberapa esens Malam (wax) C31H63OH, digunakan pada proses pembuatan batik dan bahan pembuat lilin. Bahan pembuatan poliester (bahan pembuat kain). Untuk membuat sabun (saponifikasi) Untuk membuat mentega.B. BENZENA DAN TURUNANNYA Pada tahun 1825 Michael Faraday berhasil menemukan benzena yang merupakan senyawa hidrokarbon aromatis dengan rumus molekul C6H6. kemudian pada tahun 1865 August Kekule berhasil menuliskan struktur benzena yang kemudian disebut dengan struktur kekule. Struktur ini terdiri ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang berselang-seling dengan sudut antar atom C-nya sebesar 120O.Gambar 7.1 Struktur kekule benzena 1. Tatanama senyawa turunan benzenaJika 1 atom H atau lebih diganti atau disubstitusi oleh atom atau gugus atom yang lain, maka senyawa yang terbentuk adalah senyawa turunan benzena. Penamaan dalam senyawa turunan benzena diawali dengan gugus yang terikat pada benzena kemudian diikuti oleh kata benzena. Berikut beberapa contoh dari senyawa turunan benzena.Jika dalam cincin benzena terdapat 2 gugus, maka nama-nama senyawa turunan benzena tersebut diberi awalan orto (o) untuk posisi gugus 1,2, meta (m) untuk posisi gugus 1,3 dan para (p) untuk posisi gugus 1,4.2. Sifat-Sifat Benzena Berwujud cair, tidak berwarna dan mempunyai struktur yang stabil. Kurang reaktif.Reaksi-reaksi yang terjadi pada benzena adalah: Reaksi Substitusi : a.Nitrasi Menggunakan campuran HNO3 pekat dan H2SO4 pekat sebagai asam penetrasi.Nitro benzena b.Sulfonasic.Klorinasid.AlkilasiReaksi Adisi: a.Dengan H2 akan menghasilkan siklo alkanasiklo alkanab.Dengan gas Cl2 akan menghasilkan benzen heksa klorida3. Kegunaan dan bahayanya turunan benzena Fenol Fenol dalam air disebut karbol digunakan untuk desinfektan (pembunuh kuman). Bahan obat-obatan, zat warna, dan plastik. Fenol dengan HNO3 pekat dan H2SO4 pekat membentuk nitrofenol yang digunakan sebagai bahan peledak. Anilin Zat cair seperti minyak tak berwarna, sukar larut dalam air. Uap anilin berbau sedap tetapi beracun Digunakan untuk membuat zat warna. BHT (butil hidroksi toluena) dan BHA (butil hidroksi anisol) Digunakan untuk mencegah atau memperlambat proses ketengikan pada mentega atau minyak goreng. TNT (trinitrotoluen) Digunakan sebagai bahan peledak Nitrobenzena Digunakan sebagai bahan baku zat warna dan obat sulfa. Asam Benzoat Bahan pengawet bahan makanan dan minuman. Aspirin Aspirin adalah turunan dari asam benzoat dengan nama asam asetilo salisat. Aspirin digunakan sebagai obat sakit kepala. DDT (dikloro difenil trikloroetana) Digunakan sebagai insektisida.C. POLIMER Polimer berasal dari bahasa Yunani yaitu Poly yang artinya banyak dan mer yang artinya sebagian. Polimer terdiri atas molekul-molekul raksasa, terdiri atas sejumlah besar molekul kecil yang terikat dalam rantai yang panjang. Molekul kecil ini dinamakan monomer (mono artinya satu). Penemuan bahan-bahan sintetis telah dimulai lebih ari seratus tahun yang lalu untuk menggantikan bahan-bahan seperti gading dan untuk membuat bahan-bahan yang dapat dicetak atau terbuat dari serat. 1. Polimerisasi Polimer terbentuk dari penggabungan monomer-monomer yang disebut dengan polimerisasi. Polimerisasi dibedakan menjadi dua yaitu: 1.Polimerisasi adisi, polimer yang terbentuk melalui penggabungan monomer-monomer yang mempunyai ikatan rangkap. Berikut beberapa contoh polimer adisi: a.Polietilen : ( CH2 CH2 )n b.politetrafluoroetilen (teflon) : ( CF2 CF2 )n c.Polipropilen : ( CH2 CH )n CH3 d.Polivinilklorida (PVC) : ( CH2 CH )n CH3 2.Polimerisasi kondensasi Polimer yang terbentuk melalui penggabungan monomer-monomer dengan melepas molekul kecil seperti H2O melalui reaksi kondensasi. Contoh : Nilon 6,6Gambar 7.2 : Membuat Serat Nilon ntuk membuat nilon 66. bila kedua larutan dipertemukan, cairan itu dapat ditarik menjadi benang-benang yang lebih kuat Sumber : Jendela Iptek KimiaPoliester2. Penggolongan Polimer Polimer digolongkan kepada asal polimer, jenis monomer pembentuk, dan sifat tahan panas. a.Berdasarkan asal polimer Berdasarkan asalnya polimer dibedakan atas alam dan polimer sintetis. Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam, berikut beberapa contoh dari polimer alam: Polimer Karet alam Protein Amilum Selulosa Monomer isoprena asam amino glukosa glukosa Polimerisasi adisi kondensasi kondensasi kondensasiTabel 7.6 Beberapa conoth polimer alam Polimer sintetis adalah polimer yang sengaja dibuat, tidak terdapat di alam. Berikut beberapa contoh polimer sintetis:Polimer PVC Teflon Polietena PolipropilenaMonomer vinilklorida tetrafluoroetena etena propenaPolimerisasi adisi adisi adisi adisiTabel 7.7 Beberapa conoth polimer sintetis b.Berdasarkan jenis monomer pembentuknya, polimer dibedakan atas: 1)Kopolimer, yaitu polimer yang monomer-monomernya berbeda jenisnya. Contoh bakelit, nilon dan dakron. 2)Homopolimer, yaitu polimer yang monomer-monomernya sejenis. Contoh : selulosa, PVC, glikogen c.Berdasarkan sifat tahan terhadap panas, polimer dibedakan atas: 1)Termoplas, yaitu polimer yang tidak tahan terhadap panas. Polimer ini akan melunak jika terkena panas. Contoh : PVC, polietilena dan polipropilena. 2)Termosetting, yaitu polimer yang tahan terhadap panas. Contoh : bakelit, melamin. 3. Sifat-sifat polimer polimer ada yang bersifat tahan terhadap panas (termosetting) dan ada yang tidak tahan terhadap panas (termoplas). Umumnya polimer alam susah dibentuk, sedangkan polimer sintetis mudah untuk dibentuk. Jika terlalu lama kena minyak atau bensin, karet alam akan mengembang dan kekenyalannya akan hilang. Terhadap mikroorganisme polimer sintetis lebih tahan dibandingkan dengan polimer alam yang tidak tahan terhadap mikroorganisme. 4. Kegunaan polimer Polietena digunakan untuk film, tas plastik dan botol plastik.PVC digunakan untuk pipa, pembungkus kabel. Polipropilena digunakan untuk fiber dan bahan perahu. Teflon banyak digunakan untuk pelapis panci anti lengket. Polistirena bersifat rapuh, kenyal, digunakan sebagai pembungkus atau isolasi. Bakelit banyak digunakan untuk alat-alat listrik. Dakron merupakan serat sintetis, banyak digunakan untuk bahan sandang. 4. Dampak lingkungan dari polimer Hampir setiap barang yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari mengandung plastik. Mainan anak-anak, alat-alat rumah tangga, peralatan kantor, motor, mobil dan lain sebagainya pasti kita dapatkan unsur plastiknya atau sintetisnya. Dari sisi ekonomi memang merupakan harga yang murah. Tetapi bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan? Polimer sintetis tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah, sehingga jelas ini akan menimbulkan pencemaran terhadap tanah. Jika polimer sintetis ini dibakar akan dihasilkan asap yang mengandung racun, yang disebut dengan senyawa dioksin. Senyawa ini adalah gas yang berisfat racun dan berifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Oleh sebab itu sampah plastik tidak boleh dibuang (dikubur) dalam tanah ataupun dibakar. Sampah ini harus dipisahkan dengan sampah lain untuk di daur ulang.D. KARBOHIDRAT Kita semua tahu bahwa karbohidrat adalah sumber tenaga bagi manusia. Karbohidrat banyak terdapat pada makanan pokok seperti nasi, jagung, kentang, sagu, ketela dan lain sebagainya.Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi aldehid (aldosa) atau polihidroksi keton (ketosa). Jadi berdasarkan gugus fungsi yang dikandungnya karbohidrat dibedakan atas aldosa (karbohidrat yang mengandung gugus aldehid) dan ketosa (karbohidrat yang mengandung gugus keton). Contoh dari aldosa adalah : glukosa dan galaktosa. Sedangkan contoh dari ketosa adalah fruktosa.1. Hidrolisis Karbohidrat Berdasarkan hasil reaksi hidrolisis karbohidrat, maka karbohidrat dibedakan atas: a.monosakarida : yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis lagi menjadimolekul-molekul karbohidrat yang lebih sederhana lagi. Contoh: glukosa, fruktosa, galaktosa. b.Disakarida : yaitu karbohidrat yang jika dihidrolisis akan menjadi 2 molekul monosakarida. Contoh: sukrosa (gula tebu) terhidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa karena pengaruh asam dan bantuan enzim invertase.C12H22O11 C6H12O6 + C6H12O6 sukrosa glukosafruktosamaltosa terhidrolisis menjadi 2 molekul glukosa dengan bantuan katalis enzim maltase.dan laktosa terurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan katalis enzim laktase.hidrolisisc.Polisakarida: yaitu karbohidrat yang jika dihidrolisis akan terurai menjadi banyak molekul monosakarida. Contoh: amilum, selulosa dan glikogen (C6H10O5)n amilum 2. Uji Karbohidrat Untuk mengetahui adanya karbohidrat dalam suatu bahan, dapat dilakukan pengujian sebagai berikut: a.Uji Molisch Uji ini digunakan untuk mengetahui adanya karbohidrat secara umum. Pada uji ditandai dengan terbentuknya dua lapisan yang dibatas oleh cincin merah pekat pada batas lapisan. b.Uji Benedict Uji ini digunakan untuk menunjukkan sifat pereduksi (misalnya glukosa) pada karbohidrat. Pada uji ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata, hijau atau kuning. c.Uji Fehling Digunakan untuk menguji adanya gugus aldehid dan karbohidrat pereduksi yang ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata dengan monosakarida. d.Uji Iodin n C6H12O6 glukosaDigunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida yang ditandai dengan warna tertentu. Misalnya amilum memberikan warna biru, amilopektin warna merah ungu, glikogen warna merah coklat.E. PROTEIN Protein merupakan polimer alam yang terdiri dari dari asam-asam amino sebagai monomernya. Rumus umum asam amino adalah: H R C COOH NH2 Berdasarkan kepada kebutuhan makhluk hidup terutama manusia terhadap asam amino, maka asam amino dibedakan atas: 1)asam amino essensial, yaitu asam amino yang dibutuhkan oleh makhluk hidup tetapi dapat disintesis dalam tubuh, karena itu harus ada di dalam makanan. Contoh asam amino essensial adalah:2)Asam amino non essensial, yaitu asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh. Contoh : alanin, asparagin, aspartat, sistein, glutamat dan sebagainya. Jika asam-asam amino digabungkan maka akan terbentuk protein. Ikatanikatan yang terjadi antara asam-asam amino dalam protein disebut dengan ikatan peptida. Ikatan peptida ini mengandung unsur-unsur C, H,O dan N. O C NH ikatan peptida Ikatan peptida ini dapat menggabungkan dua atau lebih dari asam amino membentuk dipeptida, tripeptida atau polipeptida sambil melepaskan molekul air.F. LEMAK DAN MINYAK Lemak dan minyak mempunyai struktur dasar yang sama. Keduanya adalah triasilgliserol (trigliserida) yang merupakan ester yang terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak (rantai panjang asam karboksilat dengan suku tinggi). Lemak pada suhu kamar berwujud padat sedangkan minyak pada suhu kamar berwujud cair. Struktur umum dari lemak adalah:Asam-asam yang terdapat dalam lemak atau minyak adalah asam-asam jenuh dan asam-asam tidak jenuh. Berikut beberpa contoh asam jenuh dan tidak jenuh: Jenis Asam Jenuh Tidak jenuh Rumus C15H33COOH C17H31COOH C17H33COOH Nama Asam palmitat Asam stearat Asam oleatAsam linoleat C17H31COOH Tabel 7.8 Beberapa asam yang terdapat dalam minyak/lemakMinyak umumnya merupakan gliserida dari asam-asam tidak jenuh sedangkan lemak berasal dari asam-asam jenuh. Asam-asam yang terdapat dalam lemak disebut asam lemak, karena mempunyai rantai C yang panjang dan bersifat non polar. Satu molekul minyak atau lemak terbentuk dari tiga atau dua asam lemak yang berbeda. Berikut beberapa contoh dari lemak dan minyak:gliserol tristearat (lemak)gliserol lauropalmitostearat (lemak)gliserol trioleat (minyak)gliserol tributriat (minyak)Didalam tubuh lemak berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Jika kelebihan makanan, akan dirubah menjadi lemak, baik sebagai karbohidrat, protein atau lemakitu sendiri. Lemak merupakan sumber energi kimia terbesar dalam tubuh. Beberapa reaksi yang penting dari minyak dan lemak adalah sebagai berikut: 1.Reaksi hidrolisis Pada suhu dan tekanan yang tinggi ( 180 OC,10 atm) lemak terhidrolisis menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak 2.Saponifikasi atau penyabunan3.Hidrogenasi Minyak yang mengandung asam-asam tidak jenuh (yang mengandung C = C) dapat mengadisi hidrogen dengan katalisator serbuk Ni, membentuk lemak padat. Proses ini untuk membuat mentega tiruan atau margarin. Triolin + 3 H2 tristearin Dalam jangka waktu yang lama minyak dan lemak akan sedikit terhidrolisa menghasilkan asam, terutama asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh ini akan teroksidasi oleh udara menghasilkan aldehid, keton dan asam-asam yang lebih sederhana yang berbau tengik.