24
Seorang Wanita dengan Obstruksi pada Hidung Kelompok 10

Seorang Wanita Dengan Obstruksi Pada Hidung 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

obstruksi

Citation preview

  • Seorang Wanita dengan Obstruksi pada HidungKelompok 10

  • Laporan KasusSeorang Wanita usia 30 tahun datangt dengan keluhan serimg pilek hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu. Selain itu ia merasakan sumbatan pada kedua sisi hidungnya yang semakin lama semakin berat disertai dengan gangguan penciuman. Ia sering merasakan nyeri pada wajah terutama jika menunduk. Riwayat sering bersin pada waktu pagi disangkal. Riwayat pernah mimisan disangkal.

  • Pemeriksaan THT 1Kedua telinga dalam batas normal.Hidung (rinoskopi anterior) cavum nasinlapang, tampak masa berwarna putih kebiruan mengisi 1/3 tengah cavum nasi kanan dan kiri serta tidak mengecil dengan pemberian tampon adrenalin, mukosa konka nasalis tampak hiperemis, terdapat sekret mukopurulen, tidak didapatkan deviasi septum.(rinoskopi posterior) terdapat sekret dari meatus medius, tampak terdapat massa berwarna putih kebiruan. Adenoid tidak membesar. Atap nasofaring tidak didapatkan adanya massa.Leher dan tenggorok dalam batas normal.

  • Sinusitisradang mukosa sinus paranasal MultisinusitisParasinusitis

  • Pembahasan

  • Klasifikasi SinusitisBerdasarkan gejala klinisBerdasarkan penyebabBerdasarkan episodeBerdasarkan reversibilitasBerdasarkan periode waktu

  • Klasifikasi sinusitis

    Berdasarkan Gambaran KlinisPembagianKeteranganAkutGejala subjektif Gejala objektif :Pada rinoskopi anterior : mukosa konka hiperemis dan edemaSub akutGejala subjektifGejala objektif : pada rinoskopi anterior :sekret purulen di meatus atau superior. Pada rinoskopi posterior : sekret purulen di nasofaring.

    KronisGejala subjektifGejala objektif :rinoskopi anterior :sekret kental purulen dari meatus medius atau meatus superior. Pada rinoskopi posterior :sekret purulen di nasofaring atau turun ke tenggorok.

  • Klasifikasi Sinusitis

    Berdasarkan PenyebabPembagianKeteranganDentogeninfeksi gigi rahang atas ; infeksi apikal akar gigi atau inflamasi jaringan periodontalJamurinfeksi jamur pada sinus paranasal ; Aspergillus dan Candida

  • Klasifikasi Sinusitis

    Berdasarkan EpisodePembagianKeteranganAkutjika episode infeksinya sembuh dengan terapi medikamentosa, tanpa terjadi kerusakan mukosaAkut rekurenepisode akut berulang yang dapat sembuh dengan terapi medikamentosa, tanpa kerusakan mukosa yang menetapKronistidak dapat sembuh dengan terapi medikamentosa saja

  • Klasifikasi Sinusitis

    Berdasarkan ReversibilitasPembagianKeteranganSub akutBila tanda histologik sudah reda dan perubahan muukosa sinus masih reversibelKronisbila perubahan histologik mukosa sinus sudah ireversibel, misalnya sudah berubah menjadi jaringan granulasi atau polipoid.

  • Klasifikasi Sinusitis

    Berdasarkan Periode WaktuPembagianKeteranganAkutSampai 4 mingguSub akutantara 4 minggu sampai 3 bulanKronislebih dari 3 bulan

  • PatofisiologiinfeksiMukosa oedem Mukosa bertemuDiskinesia siliaHambat drainase sinus sinusitisInfeksi bakteriSinusitis akutSinusitis kronis

  • Patofisiologi Sinusitis

  • Faktor PredisposisiObstruksi mekanik : deviasi septum, benda asing di hidung, polip serta tumor di dalam rongga hidungRinitis kronis , rinitis alergiLingkungan berpolusi, udara dingin/kering

  • Pemeriksaan THT 2Pada pemeriksaan nasoendoskopi didapatkan masa lunak licin berwarna putih kebiruan yang berasal dari metus medius mengisi 1/3 tengah cavum nasi kanan dan kiri. Terdapat sekret mukopurulen dari meatus medius. Pemeriksaan laboratorium terdapat kesan lekositosis, lainya dalam batas normal.

  • Polip NasiMassa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung, berwarna putih ke abu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi mukosa

  • Polip Nasi

  • Klasifikasi Polip Nasi

    StadiumKeteranganStadium 1Polip masih di meatus mediusStadium 2polip sudah keluar dari meatus medius, tampak dirongga hidung tetapi belum memenuhi rongga hidungStadium 3polip yang masif

  • Pemeriksaan PenunjangNaso endoskopiPemeriksaan radiologiPemeriksaan tomografi komputer (TK, CT scan)

  • Endoskop

  • PenatalaksanaanMedikamentosa :pemberian kortikosteroid/antibiotik/anti alergiOperasi/Bedah :ekstraksi polip (polipektomi), BSEF (bedah sinus endoskopi fungsional)Kombinasi : antibiotik sebelum dan sesudah operasi

  • Komplikasi SinusitisKelainan orbita Kelainan intrakranialOsteomielitis and abses subperiostalKelainan paru

  • KesimpulanPada kasus ini wanita berusia 30 tahun didiagnosis menderita sinusitis kronis dengan polip, karena pada pasien ini memiliki gejala gejala pilek selama satu tahun, sumbatan pada kedua sisi hidungnya yang semakin memberat disertai gangguan pencuman, selain itu ia sering merasakan nyeri wajah terutama pada saat merunduk. Untuk penatalaksanaanya dianjurkan penggunaan obat kortikosteroid untuk menghilangkan polip nasi (polipektomi mendika mentosa) bila tidak membaik dipertimbangkan untuk terapi bedah.

  • Terima Kasih

    ******