Upload
hathu
View
402
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
3 Serat Sejatining Urip II
PUISI ”SERAT SEJATINING URIP”
Dalam alunan zikir dan fikir terus bergulir
Diammu menggugah fikirku
Dan renunganmu menuntun zikirku
Aku bertanya; ”Siapa namamu?”
Namaku ”Serat Sejatining Urip” engkau menjawab
Aku tidak tau saat itu... Dari mana engkau datang
Dan untuk apa engkau berdendang
Yang ku tau hanya memberi kemanfaatan pada sang Eyang.
Gelu mengelu gulungan kalbu... Terus bergulung diantara syahdu
Terapan tariqot dan tasawuf beku
Kemana larinya seratmu
Dimana tersimpan SEJATINING hening
Dan apa makna URIP sing nguripi.
Aku terduduk tapi berjalan panjang
Perjalanan dengan roso dan rogo sukmoku
Ku tembus padang ilalang panjang
Ku gayuh bahtera mengukur derasnya sungai sufi
Ku lewati lebatnya hutan ujianku
Dan ku selami dalamnya laut batinku
Semua ada disana
Dalam Firman-Firman Tuhan yang bersemayam
Antara hijab dan keinginan... Antara nafsu dan kebutuhan berbait
Karena... Serat Sejatining Urip sudah Bangkit
Subhanallah...
4 Serat Sejatining Urip II
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrahiim.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Buku
“Serat Sejatining Urip II” telah selesai dirampungkan. Perjalanan panjang
selama kurang lebih satu tahun dalam mencari nilai hidup dan kehidupan
yang Penulis tempuh dengan melakukan penelitian, pengkajian dan
pendalaman pada setiap peristiwa yang ditangkap oleh Penulis kemudian
direnungkan dan dipadukan dengan berbagai referensi buku serta diskusi
pada para akademisi, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk mencari
bobot penulisan yang layak disajikan pada masyarakat luas.
Harapan besar Penulis, semoga Buku “Serat Sejatining Urip II” ini
menjadi amal ilmu atau “Au Ilmun Yan Fan Bih” serta menjadi bahan
pemikiran dan perenungan untuk hidup dan kehidupan yang lebih baik,
yaitu hidup yang rukun, bersatu, gotong-royong serta saling tolong-
menolong dalam kerangka NKRI yang aman, tenteram, gemah ripah loh
jinawi, makmur dan sejahtera.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT Penulis berserah diri, kritik dan
saran untuk perbaikan penulisan sangat diharapkan.
Jakarta, 17 April 2018
Penulis
Dr. Abdullah Fathoni, S.E., M.M.
5 Serat Sejatining Urip II ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................... ii
Abstraksi.......................................................................................... iv
1001. UKURAN KUALITAS HIDUP DAN KEHIDUPAN ......................... 1
1025. BUAH KEIKHLASAN ................................................................. 7
1050. KEKUATAN KETURUNAN ........................................................ 15
1075. MEMANCING CINTA ............................................................ 22
1100. HARGA CABE .......................................................................... 30
1125. INDONESIA DAMAI ............................................................... 37
1150. PRAJURIT JUGA MANUSIA ...................................................... 44
1175. DOA TOTALITAS ................................................................... 51
1200. KRITERIA MENANTU YANG BAIK ............................................. 59
1225. PINTER KEBLINGER ............................................................... 67
1250. AKAN ADA TIGA MATAHARI ................................................. 74
1275. JILBABKU ............................................................................. 81
1300. KEBAHAGIAN ABADI ............................................................ 89
1325. HIDUP DAN MATI ................................................................. 97
1350. TIPS MEREMAJAKAN CINTA ................................................. 106
1375. PERJUANGAN TAHAJUD ...................................................... 114
1400. REKAYASA ........................................................................... 123
1425. HAKEKAT ARTI KEHIDUPAN .................................................. 132
1450. KERESAHAN ......................................................................... 139
1475. JANGAN GAMPANG MARAH ............................................... 149
1500. HANTU “PENSIUN” .............................................................. 157
6 Serat Sejatining Urip II iii
1525. PRIORITAS PEMBANGUNAN .............................................. 165
1550. HAKEKAT CINTA ................................................................. 173
1575. JANGAN BERHENTI ............................................................. 179
1600. BAHAGIANYA HIDUP .......................................................... 188
1625. SULITNYA HIDUP ................................................................ 196
1650. SAKIT HATI ABADI ............................................................... 203
1675. JANGAN PERNAH MENYERAH ............................................. 214
1700. SUKSES ABADI .................................................................... 225
1725 JALAN PERCERAIAN ............................................................ 237
1750. MUTIARA HATI ................................................................... 246
1775. INTINYA HIDUP .................................................................. 254
1800. BERKAHNYA UMUR ............................................................ 261
1825. DOA TERKABULKAN ........................................................... 270
1850. IDEALNYA SEBUAH NEGARA ............................................... 279
1875. PUSING KARENA KERTAS .................................................... 289
1900. MAHALNYA LABEL .............................................................. 297
1925. UNSTABLE .......................................................................... 305
1950. TATA KELOLA POTENSI ANAK .............................................. 314
1975. MENUNGGU MENANTU ..................................................... 322
2000. BATASAN USAHA ................................................................ 329
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 330
7 Serat Sejatining Urip II
ABSTRAKSI
Setiap kejadian dan peristiwa di atas bumi ini tidak ada yang
kebetulan, tetapi atas Sunatullah. Perjalanan sejarah bangsa-bangsa di
dunia akan mencari bentuk dan tokohnya masing-masing sesuai dengan
perkembangan geopolitik, geostrategic yang dipadukan pada kondisi nyata
geografi dan demografi. Akan tetapi semua persoalan pada semua aspek
kehidupan untuk saat ini bermuara pada satu kepentingan, yaitu
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, Buku “Serat
Sejatining Urip II” ini mengedepankan kenyataan peristiwa dan dasar-dasar
filosofi kehidupan dengan tahapan pengkajian; Pertama, Perenungan setiap
kejadian dan peristiwa; Kedua, Mencari kesepadanan nilai pada budaya,
sains dan Firman-Firman Tuhan, kemudian disimpulkan poin per poin pada
format berfikir yang telah ditetapkan, yaitu : obyektif, metodis, sistematis
dan universal; Ketiga, Hasil kajian tersebut didiskusikan dengan tokoh
masyarakat, tokoh agama dan para akademisi di Kampus pada jenjang
Strata Sarjana dan Pasca Sarjana dengan harapan untuk pematangan
pemikiran; Keempat, Proses pematangan akhir dengan perenungan kembali
terhadap setiap hasil pemikiran dari diskusi tersebut.
Kesimpulan besar Buku “Serat Sejatining Urip II” ini adalah bahwa
setiap kejadian dan peristiwa merupakan pelajaran berharga sebagai bahan
kajian untuk kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Cita-cita
besar Penulis semoga Buku ini bermanfaat untuk membangun “National
Character Building” Indonesia yang lebih baik.
Jakarta, 17 April 2018
Dr. Abdullah Fathoni, S.E., M.M.
8 Serat Sejatining Urip II
SERIBU JALAN MENUJU HIDUP BAHAGIA ( UPAYA MEMBANGUN NATIONAL CHARACTER BUILDING )
1001. UKURAN KUALITAS HIDUP DAN KEHIDUPAN : Besar kecilnya ujian
dan berat ringannya cobaan itulah dirimu karena kualitas hidup
seseorang itu ditentukan oleh keberhasilannya melewati ujian dan
cobaan dengan sabar dan tawaqal. Intinya : Semakin besar ujianmu
berarti semakin besar kemuliaan dan nilai hidupmu. Karena Tuhan
tidak akan memberikan beban dan ujian pada hambanya kecuali
pada tingkat kemampuannya.
1002. KERINGAT SENDIRI : Betapa nikmatnya bila kita dapat
mengkonsumsi semua kebutuhan kita dan keluarga adalah hasil
keringat sendiri, hasil kerja keras sendiri meski cuma terbatas
memenuhi “kebutuhan” dan belum mampu untuk memenuhi
“keinginan”. Intinya : Hidup sederhana itu berkah dari Tuhan yang
membahagiakan di Dunia dan Akhirat.
1003. AIR ES : Bila daging tersiram air es atau air dingin pada periode
tertentu maka akan beku, begitupun usus dan lambung kita akan
berkurang fungsinya bila terlalu sering tersiram air dingin bahkan
banyak menimbulkan penyakit. Intinya : Kurangi atau tinggalkan
kebiasaan minum air dingin atau air es karena banyak mengundang
penyakit.
9 Serat Sejatining Urip II
1004. ILMU ROGO SURYO : Gunanya untuk memancarkan cahaya batin
atau cahaya ilmu atau cahaya wajah cantik dan tampan serta tidak
gampang sakit dan awet muda energik. Caranya : Sambutlah
pertama sekali mata hari bersinar pagi (utamanya di pantai) lihatlah
sekilas cahaya matahari, pejamkan matamu dengan tetap
menyimpan cahaya mata hari di kelopak matamu dan tarik nafas
dalam-dalam dan simpan nafasmu dalam pusar, kemudian sebut
nama Tuhanmu sebanyak-banyaknya sekuat tahan nafasmu,
kemudian salurkan energi nafas tersebut pada kedua tapak
tanganmu, buka mata dan hempaskan tapak tanganmu ke arah
mata hari tersebut dengan sekuat tenaga (ulangi 17 kali). Dasar
Agamanya “...ALLAHU NURUS SAMAWATI WAL ARDLI...” Intinya :
Ilmu itu datangnya dari mana saja menurut kehendak Allah dan
harus mempunyai keyakinan.
1005. PERTENGKARAN KELUARGA : Kerap terjadi pebedaan pendapat
dan beda persepsi dalam keluarga yang menjadi sebab
pertengkaran, dan itu hal yang biasa, tetapi yang menjadi luar biasa
adalah cara penyelesaiannya. Intinya : Selesaikan masalahmu
dengan pemahaman dan pengertian melalui komunikasi yang baik.
1006. ILMU AGAR PASANGAN SUAMI-ISTRI CEPAT MENDAPATKAN
KETURUNAN : Membaca Fatihah untuk Nabi Zakariyah dan berdoa
“Robbi Hablii Minas Sholihin, baca 214 kali”. Minum madu satu
sendok tiap hari. Olah raga pagi 1/2 jam kemudian dilanjuntukan
olah raga nafas... Insya Allah... Intinya : Kita wajib berusaha dan
ketentuan itu milik Allah... Tetapi usaha dan doa itu wajib.
10 Serat Sejatining Urip II
1007. BELAJAR MENJADI PEREMPUAN : Figur perempuan yang baik di
rumah adalah Mama, Ibu, Umi, Emak, Embok atau apapun
sebutannya. Artinya anak perempuan banyak belajar untuk menjadi
perempuan yang baik melalui sikap dan perilaku mamanya
di rumah, adapun anak laki mencontoh perilaku bapaknya.
Intinya : berikanlah contoh perilaku dan ucapan yang baik bagi
anak-anak kita, karena dengannya akan menjadi memori
selamanya.
1008. BABY BOOM : Tidak banyak para akademisi dan politisi yang
mengelaborasi tentang ledakan angka kelahiran sehingga langkah
antisipatisinya NOL, kondisi ini bila tidak segera dilakukan kajian
komprehensif akan menjadi bom waktu atau masalah besar
dikemudian hari, karena Demografi adalah sumber kekuatan dan
kelemahan Negara. Intinya : Harus segera dibentuk tim multi
disiplin ilmu untuk mengkaji hal tersebut.
1009. TERAH LELUHUR : Akumulasi potensi diri sebagai bawaan lahir
adalah terah leluhur yang diterima mulai jabang bayi dalam rahim
ibundanya, sebagai bakat turunan. Contoh : Karena orang tuanya
bakat bermain musik maka anaknya juga pandai bermain alat
musik. Intinya : Buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya. Akan tetapi
terah leluhur harus diasah, dididik dan diberi kesempatan untuk
mengoptimalkannya. Itulah sebabnya dalam terminologi Jawa
untuk mencari jodoh harus melihat Bibit Bobot dan Bebet.
11 Serat Sejatining Urip II
1010. OMONG KOSONG : Terlalu banyak waktu terbuang untuk
pembicaraan yang tidak ada manfaatnya atau omong kosong
padahal setiap pembicaraan itu akan diminta pertanggung
jawabannya kelak di hadapan Tuhan. Intinya: Diam dengan berdzikir
dalam hati itu lebih baik daripada duduk bersama dan berbicara
yang tidak jelas juntrungannya atau omong kosong atau
membicarakan kejelekan orang lain.
1011. INSTITUT PERTANIAN BOGOR : Pernakah kita berfikir bahwa
Negara sebesar Indonesia dengan jumlah sekitar angka 300 Juta
tetapi hanya mempunyai satu perguruan tinggi yang membidangi
khusus pertanian, maka dapat diprediksikan 10 tahun sampai 30
tahun kedepan Negara ini akan menjadi pengimpor bahan pangan
terbesar di Dunia. Intinya : Semestinya dalam waktu dekat dibangun
Institut Petanian di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Irian Jaya.
1012. NAIK DAN TURUN : Terkadang mencari uang 1 Milyar itu semudah
membalik telapak tangan , tetapi terkadang mencari uang 1 Juta
saja setengah mati. Artinya : Kondisi ekonomi seseorang itu naik
dan turun. Intinya : Disaat ekonomi keluarga naik, maka
bersyukurlah dan disaat ekonomi keluarga turun, maka bersabarlah.
1013. WANITA UNTUK DISAYANG : Kesalahan besar bila suami
melakukan KDRT atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga pada
istrinya karena wanita dicipta untuk disayang bukan untuk disakiti.
Intinya : Bahagiakan hati Istrimu maka hidupmu akan bahagia. Dan
sebaliknya.
12 Serat Sejatining Urip II
1014. MANFAAT PERBEDAAN : Kita memang dilahirkan berbeda, kita
butuh pendapat yang berbeda untuk mengukur kebenaran yang
kita yakini, kita butuh warna yang berbeda guna variasi, dan kita
butuh pemikiran yang berbeda untuk saling melengkapi.
Intinya : perbedaan itu bermanfaat tetapi pada batas-batas
tertentu.
1015. MATI SAKJERONING URIP : Dalam terminologi Agama, hakekat
kematian adalah pintu perpindahan hidup di Dunia ke hidup di alam
kubur, tetapi dalam kajian spritual mereka yang dapat
mengendalikan hawa nafsunya dengan baik sehingga semua
langkah dan perilakunya seiring dengan Firman-Firman Tuhan,
maka pada Maqom ini disebut “Mati Sakjeruning Urip”.
Intinya : Pengendalian nafsu diri kita sendiri dengan baik adalah
Maqom tertinggi dalam kehidupan beragama.
1016. WANITA TANGGUH : Wanita yang bukan hanya bisa tersenyum
manis tetapi mampu bertahan saat kritis. Bukannya hanya bersikap
manja tetapi mampu berkarya di balik meja kerja. Bukan hanya
mampu bersolek tetapi mampu dan tegar meski dalam kondisi
tergolek. Wanita tangguh akan melahir putra-putri yang unggul dan
Wanita tangguh akan menjadi sumber motivasi bagi suaminya.
Wanita tangguh adalah mandiri, kreatif dan tampil sebagai sosok
kepribadian yang ulet tak gampang menyerah dan tak gampang
menangis. Intinya : Ketangguhan wanita ketika mampu
menundukkan kelemahan sifat-sifat kewanitaannya.
13 Serat Sejatining Urip II
1017. PENDEKATAN PEMAHAMAN : Saya menggunakan pisau analisis
kualitatif akademis, Syariat itu ajaran perilaku dalam konteks
mahluk dan kholiq, hakekat itu pola fikir yang memposisikan
sesuatu itu dilihat dari sudut pandangnya. Intinya : Torikot itu jalan
menuju pemahaman dan pengamalan kesempurnaan Agama dan
ma'rifat adalah Maqom tertentu dalam terminologi Agama dimana
kesadaran seseorang dan penglihatannya telah menembus batas
ruang dan waktu dengan izin Allah SWT.
1018. KESOMBONGAN AWAL KEJATUHAN : Lihatlah semua Pemimpin di
Dunia manapun, bila mereka sudah bersikap sombong dan berucap
sombong maka Tuhan akan murka dan akan dijatuhkan serendah-
rendahnya bahkan sampai pada anak cucunya. Mengapa? Karena
Tuhan sangat membenci sifat sombong. Intinya : Jauhilah sifat
sombong karena sombong itu karakter Iblis.
1019. PANDAI DAN BIJAK : Orang pandai belum tentu bijak, tetapi orang
bijak pasti pandai. Mengapa? Karena bijak itu kesadaran yang
didukung oleh pemahaman intelektual. Intinya : Negara ini
membutuhkan orang pandai dan bijak, karena dengannya rakyat
akan sejahtera.
1020. MENJAGA KESEHATAN : Masih banyak orang tidak faham kalau
menjaga kesehatan itu hukumnya wajib, karena badan kita ini
titipan Tuhan, kita hanya punya hak pakai. Makanya “bunuh diri” itu
dilarang Agama. Intinya : Olah raga untuk mencari sehat itu
hukumnya wajib.
14 Serat Sejatining Urip II
1021. ILMUNYA ALLAH : Langkah selangkah dan semua kejadian yang kita
lalui adalah proses pembelajaran yang langsung datangnya dari
Allah bagi orang-orang yang mau berfikir. Intinya : Pelajari dengan
seksama dan secara komprehensif setiap langkah dan kejadianmu,
karena di sana ada lautan ilmu.
1022. TEORI RELATIFITAS WAKTU : Ketika kita menunggu-nunggu maka
waktu terasa lama, tetapi bila kita sedang menyukai suatu keadaan
maka waktu terasa cepat. Intinya : Dimensi waktu itu sangat
dipengaruhi suasana hati, termasuk juga kaya dan miskin.
1023. MAHARNYA ILMU : Kita harus hati-hati dengan tawaran ilmu yang
menggunakan mahar. Mengapa? Ilmu itu kewajiban bagi yang
empunya untuk mengamalkan dan menyebarkan sehingga tidak ada
mahar karena kewajiban. Dan dengan adanya mahar itu akan
bergeser nilai ilmu itu sendiri. Dari kemuliaan menjadi bisnis.
Intinya : Sebarkan ilmu itu untuk kebaikan dan ibadah, bukan niat
mencari untung.
1024. PERTARUNGAN KEYAKINAN : Di dalam hati kita ini selalu ada
pertarungan antara keyakinan dan keraguan, antara marah dan
sabar, dan antara kejujuran dan kenyataan. Maka pada posisi inilah
pentingnya ilmu, kepercayaan Agama dan petunjuk Tuhan atau
Hidayah. Intinya : Hati manusia itu selalu diliputi dengan
kebimbangan dan keraguan.
1025. BUAH KEIKHLASAN : Semua perilaku dan ucapan yang berangkat
dari keikhlasan itu akan berbuah kebaikan. Intinya : Lihatlah orang-
15 Serat Sejatining Urip II
orang dekat kita, apakah mereka berangkat dari niat ikhlas? Kalau
mereka tidak ikhlas maka tinggalkanlah, karena pasti berakhir
dengan kerugian atau kemudlorotan.
1026. GUGATAN PERCERAIAN : Ada kecenderungan penggugat cerai
pernikahan di Pengadilan Agama saat ini dilakukan oleh
perempuan. Artinya : Istri menggugat cerai suami. Mengapa?
Karena tingkat kemandirian dan pendidikan perempuan meningkat.
Intinya : Hindari perceraian, kasihan masa depan anak-anakmu.
1027. ILMU KEBAL : Mayoritas atau bahkan semua orang yang
mempunyai ilmu kebal itu hidupnya tidak bahagia di Dunia dan
matinya susah. Kenapa? Karena ilmu kebal itu bukan tuntunan
Agama dan bukan warisan para Nabi. Intinya : Orang bisa kebal
senjata tetapi tidak ada orang yang kebal mati, karena semua orang
pasti mati dengan cara apapun.
1028. BULU LEBAT : Setiap anggota badan kita yang berbulu lebat itu
adalah tanda letak kelebihan dan kelemahan ada di sana. Oleh
karenanya, rawatlah dan rapihkan setiap anggota badan yang
berbulu, mulai dari alis mata, bulu mata, bulu ketiak, dan
seterusnya. Intinya : Merawat dan merapihkan anggota badan yang
berbulu itu kebiasaan para Nabi.
1029. KENDARAAN HATI : Semua orang memerlukan kendaraan atau alat
transportasi berupa pesawat, kapal laut, kereta api, mobil dan lain-
lain. Tetapi jarang orang menyiapkan “kendaraan hati” dengan baik.
Pertanyaannya adalah; apakah kendaraan hati itu?. “Ketulusan
16 Serat Sejatining Urip II
dan keikhlasan”. Intinya : Belajarlah untuk tulus dan ikhlas sebagai
kendaraan hatimu menuju jalan Tuhanmu.
1030. OBAT RINDU : Saudaraku... bila orang yang kita cintai telah tiada
atau sudah meninggal “suami, istri, anak, kekasih dan lain-lain” dan
kita sangat merindukan sekali, maka lakukanlah; 1. Bersihkan diri,
kalau perlu dengan mandi atau cukup membasuh muka, tangan dan
kaki atau bagi yang Muslim berwudlu; 2. Duduk yang rileks sambil
menyebut nama Tuhan atau dzikir; 3. Peluklah bantal atau foto
orang yang kita cintai tersebut; 4. Pejamkan mata kemudian tarik
nafas panjang dan panggillah namanya dengan lirih; 4. Dan rasakan
secara perlahan kehadirannya. Intinya : Obatnya rindu itu berada
pada wilayah ROSO, bukan pada logika.
1031. WONG JOWO SING JAWANI : Dalam terminologi Jawa, orang Jawa
yang berperilaku sopan santun dengan tutur kata yang baik
atau “Qoulan karimah” dengan mental kerja yang ulet dan tegar
tidak gampang mengeluh adalah “wong Jowo sing Jawani”.
Intinya : Setiap suku mempunyai nilai dan norma masing-masing
yang dikemas dalam budaya masing-masing juga, tetapi saling
menghormati adat istiadat serta menghormati perbedaan adalah
keunggulan budaya.
1032. PENDIDIKAN : Ingat-ingatlah Mahasiswaku dan Mahasiswiku pesan
Dosenmu; “Rantai kemiskinan itu hanya bisa diputus dengan
Pendidikan”. Intinya : Betapa Dosenmu ini sangat berharap masa
17 Serat Sejatining Urip II
depanmu bahagia dan terlepas dari rantai kemiskinan atau
kemiskinan absolut.
1033. CLOMETAN : Saudaraku... jangan biasakan bicara asal bicara atau
asal jeplak, pergunakan sopan santun berbicara dan lihatlah pada
siapa kita berbicara. Kemudian perhatikan isi pembicaraan dengan
rujukan atau dasar refrensi dan gunakan pilihan kata yang baik.
Intinya : Kualitas akademis seseorang itu dapat dilihat dari
obyektifitas dan kualitas pembicaraan. Jangan asal clometan.
1034. DALIL DIRI : Semua dalil atau nisbah ketentuan Agama dan budaya
itu dimulai dari diri sendiri, bukan untuk orang lain. Artinya : Untuk
mengajak orang lain benar maka kita harus benar terlebih dahulu.
Intinya : Tuhan itu sangat membenci orang yang berkata tetapi
tidak melaksanakan.
1035. KARAKTER YANG TERUJI : Karakter seseorang akan terlihat dengan
jelas ketika sakit yang berkepanjangan tetapi tidak berputus asa,
ketika usahanya jatuh tersungkur tetapi bangkit kembali dan ketika
difitnah dan dipenjarakan tetapi tetap berkarya. Intinya : Karakter
yang teruji itu disaat hempasan kesulitan dan ujian yang datang
bertubi-tubi tetapi tetap tegar, sehat tidak strook dan tidak mati,
bahkan terus berkarya.
1036. INDONESIA BERJALAN : Ada 4 generasi mengawal Indonesia;
1. Generasi perjuangan sebelum era Soekarno; 2. Generasi
Soekarno; 3. Generasi Orde Baru sampai pemimpin hasil pemilu
2014; 4. Generasi setelah pemimpin terpilih 2014. Masing-masing
18 Serat Sejatining Urip II
mempunyai identitas yaitu generasi; 1. Perjuangan lokal dengan
identitas kedaerahan dan kerajaan; 2. Semangat nasionalisme yang
membara “Merdeka atau Mati” tanpa kompromi; 3. Masa transisi
dengan segala dinamika yang fluktuatif; 4. Menyongsong masa
kejayaan NKRI... InsyaAllah tahun 2024. Intinya : Sejarah akan
memilih aktornya sendiri.
1037. BUDAYA DAN INTAN : Kaca dapat dipotong dengan intan, karena
kerapatan molekul intan lebih kuat dibanding dengan kaca,
demikian juga budaya. Lihatlah... bila dua budaya bersentuhan
maka budaya yang mapan atau budaya yang lebih tua akan tetap
berpengaruh. Faktanya : Agama apapun masuk ke Jawa akan
mengalami proses “Jawanisasi”. Mengapa? Karena proses sentesa
budaya Jawa tergali berabad-abad sebelum Masehi (refrensi buku
karangan Prof. Kuncoro Ningrat). Intinya : Budaya kuat akan
melahirkan bangsa yang kuat.
1038. GERBONG KOSONG : Ada yang luput dari analisis para akademisi
yaitu Gerbong Kosong, ada pemimpinnya tapi pengikutnya pindah
ke gerbong lain. Mengapa? Memilih organisasi itu sangat berbeda
dengan memilih pemimpinnya karena masyarakat sudah cerdas.
Intinya : Jangan hitung gerbongnya tapi hitung konstituennya. Dan
lihatlah nanti... pasti ada kejutan diluar prediksi para akademisi.
Karena cara berfikir orang kota sangat berbeda dengan orang desa
serta orang pesisir.
19 Serat Sejatining Urip II
1039. BENCI-BENAR : Apakah engkau membenciku karena aku berbicara
yang benar? Apakah engkau dengki padaku lantaran aku lebih
berprestasi darimu? Apakah engkau cemburu padaku sebab Tuhan
memberikan rizki yang lebih kepadaku? Dan apakah engkau iri
padaku karena engkau menganggapku sebagai pesaingmu? Intinya :
Kebencian dan kedengkian itu mahluk yang selalu mencari alasan
untuk melakukan kejahatannya.
1040. MENABUR KEBAIKAN : Tugas manusia yang utama dan mulia di
Dunia ini, apapun Agamanya, apapun Sukunya dan apapun
Bangsanya adalah menabur kebaikan. Mengapa? Dengan
menaburkan kebaikan maka dengan sendirinya kejahatan dan
kedloliman akan tergeser laksana tergesernya gelap ketika terang
tiba. Intinya : Jangan pernah hitung-hitungan angka saat menebar
kebaikan karena Tuhanpun tidak pernah hitung-hitungan
memberikan nikmat pada kita.
1041. KEMAKMURAN INDONESIA : Bangsa ini akan makmur bila dipimpin
oleh Bangsa Indonesia sendiri. Bangsa ini akan sejahtera bila sistem
ekonominya diatur sesuai dengan sistem ekonomi Indonesia
sendiri. Dan Bangsa ini akan berkeadilan bila sistem hukumnya
diterapkan sesuai dengan budaya sendiri. Intinya : Hanya orang
Indonesia sendiri yang bisa dan dapat memakmurkan Rakyat
Indonesia sendiri.
1042. KELEMAHAN DEMOKRASI : Ada satu kelemahan sistem Demokrasi
yaitu yang jahat dan yang baik mempunyai kesempatan yang sama
20 Serat Sejatining Urip II
untuk tampil sebagai Pemimpin. sehingga kejahatan yang
teroranganisir dengan baik dan didukung dengan modal besar maka
akan dapat menggeser kader organisasi yang baik.
Intinya : Kebenaran dan kebaikan harus diperjuangkan dan
disistemkan dengan baik agar tidak dapat digeser oleh kekuatan
jahat.
1043. KOK TIDAK KAPOK-KAPOK : Bangsa ini mempunyai pengalaman
buruk, menderita, teraniaya dalam kekuasaan Asing V.O.C.
beruntung Tuhan menganugerahkan putra terbaik bangsa
“Soekarno – Hatta”. Kemudian dengan berbagai alasan generasi
berikutnya mengundang kembali kekuatan asing terutama bidang
ekonomi, yang dalam bahasa orang Jawa Timur “lo... kok ora kapok-
kapok”. Intinya : Tidak ada ceritanya di Negara manapun kekutan
asing itu memakmurkan masyarakat pribumi.
1044. PEMBAGIAN ILMU : Secara umum ilmu itu dibagi tiga; 1. Ilmu yang
berbicara tentang Ketuhanan, Firman Tuhan, kehendak Tuhan,
Sunnatullah dan lain-lain; 2. Ilmu tentang manusia, jasmani rohani,
budaya, perilaku dan lain-lain; 3. Ilmu tentang alam, ekosistem,
musim, molekul dan lain-lain. Intinya : Ilmu itu bergerak dan
berkembang sesuai dengan ilmu dasarnya. kemudian dicarikan
korelasinya dan prediksi kedepannya.
1045. KEJAHATAN BERLARI : Sekencang apapun kejahatan berlari maka
Kebenaran akan dapat mengejarnya. Serapat apapun kebusukan
ditutup-tutupi akhirnya terbongkar juga dan sesempurna apapun
21 Serat Sejatining Urip II
kejahatan itu disistemkan pasti pada akhirnya dapat terkalahkan.
Intinya : Jangan pernah gentar atau pantang surut kebelakang bila
dirimu dalam alur yang benar, karena kebenaran adalah Firman
Tuhan.
1046. KEMISKINAN ABSOLUT : Berapa banyakpun hartanya tetapi kalau
masih tetap korupsi, tetap curang dan tetap mengambil hak orang
lain maka itulah watak “Kemiskinan Absolut”. Intinya : Miskin dan
kaya itu banyak ditentukan oleh sikap mental seseorang.
1047. ILMU MENGALAHKAN WAKTU : Upaya mengalahkan waktu; 1.
Berusahalah untuk tepat waktu dalam setiap kegiatan apapun
terutama bila ada janji; 2. Kemudian rencanakan dengan baik setiap
kegiatan; 3. Prediksikan dampak positif dan negatif setiap kejadian;
4. Siapkan langkah antisipasinya setiap resiko yang sangat mungkin
terjadi. Intinya : Tundukkan waktumu sendiri dan jangan terbawa
oleh waktu tanpa perencanaan apapun yang akan merugikan diri
kita sendiri.
1048. DATANGNYA JODOH TEPAT WAKTU : Orang yang biasa melakukan
kewajibannya tepat waktu dan tidak biasa menunda-nunda
pekerjaan, maka jodohnya akan datang tepat waktu juga.
Mengapa? Karena mereka sudah berhasil menundukkan waktunya
sendiri. Intinya : Orang yang biasa terlena dengan waktu, boros
dengan waktu dan suka menunda-nunda pekerjaan, maka jodohnya
juga tertunda.
22 Serat Sejatining Urip II
1049. MELAYANI ANAK : Orang yang hoby-nya burung. Pagi dan sore
melayani burung tanpa lelah. Membersihkan kotoran dan
menyiapkan makannya. Mestinya kita melayani anak harus lebih
dari itu. Intinya : Layani anakmu dengan baik maka kelak mereka
akan respect pada orang tua di usia dewasanya.
1050. KEKUATAN KETURUNAN : Tidak sedikit para pejabat sukses
kariernya tetapi kehidupan anaknya hancur-hancuran. Mengapa?
Karena cara mendidik yang salah. Intinya : Dekati anakmu dengan
komunikasi yang intensif dan jangan pernah kasar tetapi arahkan
mereka dengan kesadaran, maka out put nya adalah pengertian dan
kekuatan keturunan yang tangguh.
1051. ILMU TOLAK SANTET : Ada tiga jenis santet; 1. Santet dengan
perantaraan Jin; 2. Santet dengan mengirim barang berbahaya ke
dalam tubuh manusia; 3. Santet dengan gerak batin. Untuk menolak
santet ada tiga cara; 1. Jangan tidur sebelum jam 24.00; 2. Tidur di
lantai dengan cukup memakai tikar dengan kepala pas di depan
pintu masuk rumah; 3. Dengan membaca wirid “LAA ILAHA ILLA
ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADLOOLIMIN” minimal 10 x
setiap mata hari terbit dan tenggelam. Intinya : Ilmu santet itu
bagian dari ilmu Iblis yang harus dilawan.
1052. KUTERIMA WALAU SAKIT HATI : Jujur aku akui ini semua tidak adil,
tetapi semua sudah berlalu dan tidak ada yang harus disesali.
biarlah sandiwara ini terus berjalan apa adanya dengan satu
keyakinan, pada akhirnya kebenaran akan menjadi pemenangnya.
23 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Kuterima semua walau sakit hati dan kumaafkan semua
meski tetap tidak dapat melupakan. Karena kejadian itu terlalu
pahit untuk dilupakan dan terlalu dalam luka ini dihujamkan. Tetapi
aku yakin pada akhirnya Tuhan akan membalas semuanya.
1053. RUSUNAWA : Rumah Susun Sewa atau Rusunawa itu adanya karena
keterbatasan lahan dengan padatnya jumlah penduduk. Artinya
Rusunawa itu dampak tidak meratanya lapangan kerja di setiap
daerah atau karena konsentrasi penyebaran mata uang pada satu
titik daerah tertentu. Intinya : Rusunawa adalah bukti lemahnya
perencanaan ekonomi suatu Negara. Karena bumi Allah itu luas.
1054. BERGESERNYA HATI : Tidak sedikit tokoh Agama apapun yang
hatinya bergeser dari kecenderungan Agama menjadi kenikmatan
dunia, kemudian mereka disingkirkan dari komunitasnya.
Intinya : Jagalah hati kita dengan kekuatan niat dan komitmen yang
kuat, agar hati ini tidak bergeser dari niat awal.
1055. PERCERAIAN : Perbuatan yang dibolehkan tetapi dibenci oleh
Tuhan adalah Perceraian. Mengapa? Pernikahan itu menyatukan
yang berbeda dan perceraian itu memisahkan yang sudah menyatu.
Intinya : Janganlah mendekati perceraian karena sesuatu yang
dibenci oleh Tuhan itu akan mendatangkan Kemudlorotan. Apalagi
kalau sudah mendapatkan keturunan. Kasihan anak-anak...
1056. CEMBURU BERLEBIHAN : Buah dari cinta yang dalam adalah
cemburu, tetapi bila cemburu itu berlebihan maka akan berdampak
pada kecurigaan dan prasangka. Obatnya adalah membangkitkan
24 Serat Sejatining Urip II
saling percaya dan saling pengertian serta komunikasi yang intensif.
Intinya : Sering sekali perbedaan dan pertengkaran keluarga itu
karena komunikasi yang tak lancar.
1057. PEMAHAMAN PEMIKIRAN ROSO LAN ROGO : Batin dan roso itu
dua hal yang berbeda, nyawa itu juga tersendiri. Ingat ya... begini;
1. Menyatunya roh dan fisik atau rogo itu melahirkan instrumen
batin, roso dan hati dan lain-lain, artinya ketiganya adalah produk
turunan (kalau dalam bahasa ekonomi) sehingga; 2. Roh yang
berdiri sendiri itu tidak menghasilkan apa-apa, demikian juga fisik
yang berdiri sendiri hanyalah seonggok daging; 3. Kesimpulannya :
roh dan fisik adalah kesatuan awal yang melahirkan instrumen baru
yang namanya : hati, batin dan roso dan lain-lain. Intinya :
Memahami olah roso, olah batin dan olah Rogo adalah proses awal
untuk mengenal diri sendiri atau jati diri.
1058. CARA AWAL MENGOLAH ROSONING ROSO : Secara bertahap
untuk... ngasuh kaweroh ilmu rosoning roso; 1. Kalahkan dan
tundukkan kebutuhan waktu tidurmu; 2. Batasi nafsu makanmu;
3. Hadirkan Tuhan disaat sedih dan bahagiamu; 4. Bersodaqolah
atau beramallah dikala sempit rizkimu. Intinya : Proses awal belajar
ilmu rosoning roso adalah pengendalian diri untuk secara bertahap
menundukan keinginan diri dan kebutuhan diri.
1059. ILMU ROSONING ROSO : Indera perasa yang lekat pada kulit kita
adalah wilayah ilmu kedokteran. Tetapi yang dimaksud ROSO disini
adalah kita merasakan adanya sesuatu yang tidak kasat mata.
25 Serat Sejatining Urip II
Puncaknya Ilmu Roso itu ketika kita merasakan kehadiran Tuhan
dimanapun kita berada. Intinya : Ilmu Rosoning Roso itu pintunya
Ilmu Makrifat.
1060. ILMU OLAH ROGO : Pelajaran dasar mengola rogo pertama yaitu
mengendalikan bahkan mengalahkan kepentingan rogo secara
materi dengan cara; 1. Kendalikan waktu tidurmu, jangan tidur
sebelum pukul 24.00 dan bangunlah sebelum ayam jantan berkokok
atau pukul 03.30; 2. Makanlah dan berhenti makan sebelum
kenyang atau berpuasa; 3. Sujudlah di kaki ibu bapakmu dan
mintalah ridlonya; 4. Lakukan mandi tobat, sholat taubat dan sholat
Tahajud. Intinya : Membimbing rogo sendiri itu pekerjan yang
paling berat.
1061. MEMPERCEPAT BELAJAR ILMU ROSONING ROSO : Lakukan puasa
roso fisik terlebih dahulu. Kurangi atau tidak sama sekali makan
makanan dengan rasa asin, manis, gurih, pedas, asem, pahit dan
lain-lain atau puasa Nowo selama 3 hari dan kalau kuat ditambah
puasa ora Ngomong pada hari terakhir. Selama puasa Nowo
tersebut perbanyak mohon ampun atau pengakuan dosa atau
Istighfar dalam hati. Intinya : Untuk meningkatkan potensi ROSO itu
dengan cara mengurangi kebutuhan rasa fisik.
1062. JALAN MENEMUKAN SEJATINING DIRI : Setiap orang mempunyai
potensi atau kemampuan untuk menemukan Sejatining diri dengan
jalannya masing-masing, karena talenta dan kecenderungan orang
itu berbeda. Yang menjadi masalah adalah jalan yang mana dan
26 Serat Sejatining Urip II
dengan cara bagaimana. Intinya : Temukan terlebih dahulu jalanmu
dan caramu maka InsyaAllah akan engkau temukan Sejatining
dirimu.
1063. RIBET LAN RUWET : Terkadang hidup ini dipenuhi dengan keribetan
dan keruwetan, semua masalah datang bersamaan. Anak sakit,
kontrakan belum dibayar, listrik mati, pasangan selingkuh, ancaman
PHK, mertua cerewet, gosip di tempat kerja dan lain-lain. Disaat
inilah kita harus “tenang dan bersabar”. Intinya : Uraikan
masalahmu satu demi satu, dan mulailah dari masalah yang
menimbulkan resiko atau dampak paling besar.
1064. CINTA YANG TAK KUNJUNG DATANG : Mengapa cinta tak kunjung
datang dalam hidupmu? Karena dirimu tidak mengundang cinta.
Seperti orang memancing, apa mungkin ikan datang tanpa umpan?.
Intinya : Filosofi mengundang datangnya cinta itu dapat
dianalogikan seperti orang memancing dan cara mengundang cinta
yang baik itu; 1. Berucap dengan pilihan kata yang baik; 2.
Berpakaian yang rapih, bersih dan serasi warna, corak serta modis;
3. Kemudian berperilaku yang sopan-santun dan; 4. Gemar
bersilahturrahim; 5. Hadir disaat ada undangan resepsi pernikahan.
1065. KEPUTUSAN – MARAH : Jangan pernah mengambil keputusan
disaat kondisi sedang marah, karena apapun hasil keputusannya
pasti tidak obyektif. Intinya : Upayakan hati tenang, fikiran tenang
dan lingkungan tenang, baru kemudian mengambil keputusan.
terutama keputusan yang bersifat sakral.
27 Serat Sejatining Urip II
1066. BERSAMA TUHAN : Ketika Musa dan qoumnya di kejar-kejar Firaun
dan sampailah di tepi laut tidak ada jalan lain, kemudian Musa
berkata kepada qoumnya “Jangan bersedih karena Tuhan bersama
Saya”. Kemudian Tuhan mendatangkan pertolongannya dengan
membelah laut. Intinya : Olah ROSO dengan baik yang
memposisikan Tuhan selalu ada di dekat kita adalah puncak
Rosoning ROSO dan obatnya kesedihan atau jalan keluar setiap
masalah.
1067. SANDIWARA : Terlalu banyak sandiwara atau berpura-pura atau
apapun namanya yang memposisikan seseorang menjadi figur
bukan sebenarnya. Padahal kejujuran adalah kunci sukses
seseorang, jujur pada orang lain, jujur pada Tuhan dan Jujur pada
diri sendiri. Intinya : Orang yang tidak jujur atau orang yang
bersandiwara atau orang yang berpura-pura selamanya menderita
karena takut ketahuan, siapa dia sebenarnya.
1068. PENYAKIT HATI : Diantara penyakit hati yang sangat berbahaya
dalam konteks kehidupan beragama; 1. Ahli Ibadah yang angkuh
dan menganggap orang lain berbeda karena tidak termasuk dalam
komunitas majelisnya; 2. Dermawan yang suka mengagung-
agungkan amal hartanya; 3. Penguasa yang sombong dan
menyengsarakan bawahan dan rakyatnya; 4. Ahli Ilmu yang pelit
dengan ilmunya. Intinya : Berhati-hatilah dengan penyakit hati
karena hadirnya sangat halus dan tiba-tiba.
1069. OLAH SUKMO : Ada beberapa cara olah sukmo seperti halnya ada
28 Serat Sejatining Urip II
bebarapa cara olah raga, tergantung masing-masing orang dan
tergantung kondisi alam sekitarnya. Seperti; 1. Olah Sukmo dengan
dzikir atau meditasi di tempat terbuka; 2. Puasa Kongkom; 3. Poso
mendem; 4. Poso mlaku; 5. dan lain-lain. Intinya : Olah Sukmo itu
memperkuat dan mempertajam fungsi Sukmo yang dengan
sendirinya akan berdampak pada kesehatan Rogo.
1070. PANTANGAN ATAU PAMALI SUAMI : Ingat-ingat para suami;
1. Pantang seorang suami mengatakan Cerai pada istri jika tidak ada
alasan kuat untuk itu; 2. Jangan sekali-sekali suami memukul istri.
Mengapa? Dalam kaidah Agama, lelaki itu Pemimpin bagi
perempuan sehingga kalau ada sikap perempuan itu tidak baik
maka karena suami yang tidak bisa memimpin istrinya. Atau bahkan
suami tidak bisa menjadi contoh di rumahnya sendiri.
Intinya : Sebaiknya para suami intropeksi terlebih dahulu sebelum
mengambil keputusan yang sakral untuk istrinya.
1071. MANUNGGALING ZUHUD : Pintu Zuhud akan membakar setiap
ambisi duniawi sampai bersih tiada tersisa, sehingga sang empunya
menjadi fana dan lebur menyatu atau manunggaling kehendak
Gusti. Pada kondisi inilah yang di sebut “Urip Sak Jeruning Mati”.
Intinya : Kemuliaan sikap dan perilaku seseorang itu akan
mengantarkannya ke Pintu Zuhud. Boleh jadi mereka itu kaya tetapi
kekayannya tidak merusak ke-Zuhud-tannya. Atau mereka pejabat
tetapi jabatnnya tidak menghalangi ke-Zuhudtannya.
29 Serat Sejatining Urip II
1072. LOGIKA UMUM BERFIKIR : Secara umum parameter; 1. Orang
hukum berfikirnya adalah antara benar dan salah; 2. Orang
ekonomi adalah antara Untung dan Rugi; 3. Prajurit berfikirnya
Menang dan Kalah dalam pertempuran; 4. Orang Intelijen secara
umum berfikirnya “Lawan dan Bakal Lawan”; 5. Agamawan
berfikirnya Surga dan Neraka; 6. Politikus berfikirnya Terpilih atau
Terpinggirkan; 7. Guru atau Dosen berfikirnya Pintar atau Bodoh.
Intinya : Fahami betul figure orang di sekitar kita dan posisikan diri
kita secara baik dengan tepat waktu dan tepat tempat.
1073. HUKUM DASAR KELUARGA : Kewajiban mencari nafkah untuk
keluarga itu hukum dasarnya adalah Tugas Suami. Sehingga para
istri yang bekerja di luar rumah harus seijin Suami. dan tidak ada
alasan apapun para istri untuk tidak taat pada suami, kecuali kalau
suami menyuruh istrinya untuk berbuat maksiat atau melanggar
ketentuan Agama. Intinya : Ketaatan istri pada suami itu bersifat
mutlak. Karena suami adalah Kepala Keluarga. Dan tidak ada mata
hari kembar dalam satu keluarga.
1074. KRITERIA PEMIMPIN MASA DEPAN : Figur atau sosok Pemimpin
masa depan Bangsa adalah; 1. Berjiwa patriot dan rela berkorban
demi bangsanya; 2. Jujur pada dirinya, jujur pada rakyatnya, jujur
pada bangsanya dan jujur pada lawan politiknya; 3. Tidak peragu
atau yakin pada prinsip dasar berbangsa dan bernegara; 4. Mandiri
dalam artian tidak ada pengaruh pihak mananpun. Intinya : Pilihlah
Pemimpin yang mendekati sempurna, sebab salah pilih Pemimpin
akan berdampak besar.
30 Serat Sejatining Urip II
1075. MEMANCING CINTA : Cara memancing datangnya cinta; 1. Mulailah
dengan menata hatimu dan fikirmu untuk menerima cinta. Karena
cinta pasti datang dengan perbedaan, kalau hati dan berfikirmu
belum siap maka cinta akan pergi lagi; 2. Lukislah figur orang yang
akan engkau cintai dalam hati dan fikirmu, sehingga sudah ada
gambaran terlebuh dahulu yang tersimpan dalam memory. Karena
menjadi sangat tidak mungkin untuk menerima semua cinta;
3. Perbanyak silaturrahim atau jangan malas berkunjung dan
menghadiri undangan; 4. Berdoalah yang khusu’ menurut
Agamamu dan kepercayaanmu. Intinya : Pada hakekatnya yang
menggerakkan hati untuk bercinta secara benar adalah Tuhan.
1076. ROGO DAN SUKMO : Badan lahir kita disebut Rogo atau Raga
sehingga ada istilah Olah Raga. Adapun badan batin atau badan
yang tidak kasat mata disebut Sukmo. Yang menjadi pertanyaan
adalah bagaimana cara Olah Sukmo seperti halnya Olah Raga.
Intinya : Kita harus memelihara badan jasmani dan badan rohani
agar sehat jasmani dan rohani dan salah satu cara olah sukma itu
dengan dzikir kepada Allah.
1077. DAMPAK MARAH BESAR : Kerugian yang sangat besar bagi seorang
yang marah besar adalah diri pribadi yang marah itu sendiri.
Mengapa? Karena yang menanggung akibat atau dampak tensi
tinggi, sakit kepala, strook, stress dan lain-lain adalah badan si
pemarah tersebut. Intinya : Tidak ada untungnya menjadi orang
pemarah, bahkan pemarah itu menanggung dampak negatifnya
sendiri.
31 Serat Sejatining Urip II
1078. IDEALISME PERJUANGAN SANG PEJUANG : Jiwa kepahlawanan dan
Terah Pemimpin akan mengalir disetiap darah anak Bangsa yang
Cinta Tanah Airnya melebihi Cintanya pada diri mereka sendiri.
Pejuang tak pernah mengenal kata Pensiun bahkan Pejuang tak
pernah mati karena semangatnya terus mengalir meski ditimpa
oleh berbagai musibah, generasi demi generasi terus terpatri dan
tak pernah ingkar janji. Pejuang punya nyali dan punya harga diri.
Intinya : Pejuang adalah Pakemnya Negeri.
1079. DILUAR PERMAINAN : Seorang Pemimpin di organisasi manapun
yang ikut bermain dalam suatu permainan yang tidak baik, maka
mereka tidak akan bisa meluruskan jalannya pertandingan.
Mengapa? Karena terjadi dua kepentingan. Intinya : Pemimpin itu
harus bersih sebersih-bersihnya sehingga obyektif dalam
membersikan orang lain.
1080. KEKAYAAN NEGERI : Mengapa kekayaan negeri dalam jumlah besar
lari ke luar negeri atau Capital Fly atau apapun namanya. Karena
tidak dijaga dengan baik atau bahkan petugas penjaganya ikut-
ikutan. Intinya : Kalau pagar rumahnya banyak yang bolong maka
jangan salahkan berbagai binatang menerobos masuk pagar.
1081. UANG DAN UANG : Terlalu banyak pengorbanan waktu dan tenaga
serta pengorbanan perasaan dalam urusan uang, padahal jaman
dahulu orang bisa hidup tanpa uang. Mengapa? Karena manusia
tidak memakan uang. Dan uang tidak ada artinya bila kita hidup di
tengah hutan sendiri. Intinya : Jangan kita setengah mati bekerja
32 Serat Sejatining Urip II
untuk mencari uang, tetapi bangunlah konsep “Pasive Invesment”
uang yang harus bekerja untuk kita.
1082. BISNIS TIPU-TIPU : Masih banyak pelaku bisnis tipu-tipu dengan
mark up sana-sini, kolaborasi antara birokrasi dan praktisi
terkadang atau sering melahirkan bisnis yang tidak wajar.
Mengapa? Karena bagi-bagi keuntungan dari mark up harga.
Intinya : Kejujuran menjadi barang aneh dalam dunia yang penuh
mesteri.
1083. KEBIASAN BURUK : Dalam suatu komunitas tertentu apabila
kebiasaan buruk dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang
lama dan dilakukan oleh orang banyak maka akan menjadi biasa-
biasa saja. Contoh : Membuang sampah di jalan atau di sungai.
Intinya : Harus ada proses pembelajaran dan kesadaran untuk
membangun kebiasaan yang baik.
1084. WAHYU NUSWANTORO : Sebagian orang meyakini akan turunnya
Wahyu Nuswantoro sebagai perlambang hadirnya Pemimpin
Bangsa yang dikehendaki oleh Tuhan untuk memimpin Nusantara.
Benar dan tidaknya hanya Tuhan yang tau. Intinya : Manusia hanya
berusaha membaca tanda-tandanya saja, tetapi ketentuan tetap
Hak Prerogatif Tuhan.
1085. MENANG TANPO NGASORAKE LIAN : Orang yang bisa menang
dalam suatu kompetisi tetapi orang lain tidak merasa direndahkan
itulah makna implementasi dari filosofi keluhuran budaya.
Intinya : Upayakan untuk kemenangan tetapi muliakan pihak yang
33 Serat Sejatining Urip II
terkalahkan. Artinya ada upaya meminimise orang yang sakit hati
atau terkalahkan.
1086. KOMPETISI KELUARGA : Saat anggota keluarga mengikuti kompetisi
atau seleksi atau testing atau ujian atau apapun namanya maka
seluruh anggota keluarga memberikan dukungan, seakan-akan
mereka semua ikut terlibat langsung di dalamnya. Intinya : Seluruh
anggota keluarga besar kita adalah cermin dari diri kita, karena
Tuhan menciptakan manusia sebagai mahluk sosial.
1087. JANGAN CEMAS : Saudaraku... jangan cemas, karena kecemasanmu
tidak merubah apapun kecuali akan menghambat langkahmu
sendiri. Yakinlah bahwa semua kejadian yang baik maupun yang
buruk akan berakhir dan berlalu. Intinya : Hadapilah kenyataan
apapun, baik atau buruk dengan lapang dada dan jangan pernah
berlebih-lebihan dalam menanggapinya. Serta berjalanlah
selangkah demi selangkah dengan tetap waspada.
1088. PEMIMPIN ALAM : Lihatlah pada saat pereode awal atau sekitar 4
bulan pertama seorang pemimpin ditetapkan, tanda-tanda alamnya
apabila tidak ada bencana alam maka figure Pemimpin tersebut
adalah Pemimpin alam atau sosok yang memang dikehendaki oleh
alam untuk tampil, tetapi bila dalam 4 bulan pertama terjadi
bencana alam dasyat maka proses untuk menjadi Pemimpin ada
yang kurang tepat. Intinya : Pemimpin Alam adalah Pemimpin yang
sebenarnya.
34 Serat Sejatining Urip II
1089. PERNIKAHAN KELUARGA : Disaat sepasang pria dan wanita
mengambil keputusan untuk melangsungkan pernikahan, maka
disaat itu pula keluarga besar kedua mempelai disatukan dengan
ikatan Hukum Negara dan Hukum Kekerabatan. Intinya : Hakekat
pernikahan adalah menyatukan yang berbeda. Dan jangan ada
perceraian atau perpisahan setelah Tuhan menyatukan.
1090. HAKEKAT ILMU PENGASIHAN : Pamor seseorang yang
menimbulkan orang lain tertarik disebabkan karena; 1. Potensinya
yang dibutuhkan banyak orang; 2. Keunggulan pribadi, perilaku
dan akhlaknya yang menyenangkan hati orang lain;
3. Kedermawanannya yang banyak memberikan manfaat bagi orang
lain; 4. Ketinggian ilmunya yang mampu menerangi fikir dan jiwa
orang lain. Intinya : Ilmu Pengasihan itu bukan mantra-mantra atau
ajian-ajian yang tidak ada korelasinya dengan kehidupan.
Contoh : Meskipun seseorang itu menggunakan ajian “Semar
Mesem” tapi kalau tidak ada 4 potensi tersebut di atas maka tidak
mungkin orang mendekat atau tertarik.
1091. HAKEKAT KESADARAN : Ada 4 sumber kesadaran seseorang;
1. Hidayah langsung dari Allah sehingga timbul kesadaran;
2. Kesadaran karena pengalaman yang membawanya sadar;
3. Karena Ilmu yang mereka pelajari; 4. Karena lingkungan
pergaulannya yang membawanya sadar. Intinya : Kesadaran adalah
sumber motivasi yang kuat seseorang untuk melakukan suatu
pekerjaan, termasuk kesadaran untuk belajar.
35 Serat Sejatining Urip II
1092. TANAMAN TUMBUH : Terkadang kita tidak mengetahui dengan
pasti tanaman kebaikan mana yang tumbuh dan berkembang
sehingga akan menghantarkan kita menuju kemuliaan hidup di
Dunia dan Akhirat. Intinya : Tanamlah sebanyak-banyaknya
kebaikan di Dunia ini, mumpung kita masih mampu menanam
dengan berbagai jenis tanaman kebaikan.
1093. NAMA ITU DOA : Berhati-hatilah dalam memberi nama Anak atau
memberi nama perusahaan atau nama apapun karena nama itu
doa. Intinya : Sebutan atau nama itu cermin atau identik dari apa
yang disebut dan sekaligus sebagai Brand yang lekat di hati
masyarakat.
1094. KETAATAN BERAGAMA : Salah satu parameter untuk melihat calon
Pemimpin yang baik adalah “Ketaatan Beragama”. Mengapa?
Karena kontrol Agama adalah dirinya sendiri dan Tuhannya. Artinya
orang yang taat beragama itu kemungkinan baiknya lebih besar dari
pada orang yang tidak taat beragama. Intinya : Agama adalah
barometer yang tepat.
1095. REGENERASI GENERASI BARU : Bila ada tokoh Agama yang
meninggal dunia maka akan ada penggantinya, bisa di tempat yang
sama atau di tempat lain, Negarawan akan diganti dengan
Negarawan yang lain, Polisi pensiun diganti dengan generasi yang
baru. Tetapi pernahkah kita berfikir bahwa penjahatpun saling
berganti generasi, Dunia ini tidak pernah sepi dari kejahatan.
Intinya : Regenerasi yang baik dan yang jahat mempunyai
36 Serat Sejatining Urip II
kesempatan yang sama. Inilah makna ujian kebaikan karena nilai
kebaikan akan sempurna bila diuji dengan adanya kejahatan.
1096. SALAH PERHITUNGAN : Tidak sedikit para akademisi, politisi dan
peneliti melakukan kesalahan dalam perhitungan. Mengapa?
Karena pemikirannya ditutupi oleh; 1. Prasangka subyektif;
2. Karena ada keangkuhan dan kesombongan yang tersimpan;
3. Karena memandang rendah orang lain dan merasa keminter atau
gembagus; 4. Sebab kecerobohannya karena di puji-puji orang lain.
Intinya : Salah perhitungan akan berakibat salah dalam mengambil
keputusan.
1097. FILOSOFI BOLA : Seandainya dalam pertandingan sepak bola
masing-masing pemain diberikan satu bola agar tidak terjadi
rebutan di lapangan, maka itu bukan pertandingan. Justru letak
seninya adalah disaat perebutan beradu tehnik dan beradu strategi.
Itulah makna kehidupan yang Tuhan berikan pada manusia untuk
berkompetisi. Intinya : Hanya orang-orang yang berkualitas dan
kerja keras yang dapat menguasai kompetisi kehidupan.
1098. WAKTUNYA DIAM : Berbagai tema isu positif dan negatif disebar di
media elektronik dan cetak dalam rangka suksesi kepemimpinan
Nasional. Waktunya diam untuk melihat dan merenungkan.
Intinya : Jangan terbawa opini dan tentukan sikap mandiri demi
kemakmuran NKRI.
1099. PROSES PEMBAKARAN : Kendaraan bermotor itu bergerak karena
ada proses pembakaran yang menghasilkan tenaga, demikian juga
37 Serat Sejatining Urip II
tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia dengan jenis atau cara
pembakaran yang berbeda-beda. Proses pembakaran Organisasi
atau Negara adalah akumulasi pemikiran sampai dengan
perdebatan dan perselisihan pendapat tetapi bukan perpecahan.
Intinya : Perbedaan pendapat, beda persepsi dan beda interpretasi
itu hal yang biasa. Yang menjadi luar biasa adalah perbedaan yang
berakibat pada perpecahan. Itulah makna kedewasaan dalam
berorganisasi.
1100. HARGA CABE : Ketika harga Cabe naik, ibu-ibu pada resah dan
Inflasi juga terdorong naik. Padahal mengkonsumsi Cabe berlebihan
akan berdampak negatif sakit perut, sariawan, maag, mencret,
gangguan lambung dan lain-lain. Itulah kehidupan, masalah Cabe
dapat dianalogikan dengan problema hidup. Intinya : Konsekwensi
hidup adalah problematika dan ujian hidup, maka jangan pernah
mengeluh dengan ujian hidup karena sama juga jangan pernah
mengeluh dengan pedasnya Cabe, sebab itu bagian dari
Manajemen Resikonya Hidup.
1101. LOYALITAS SENIOR : Salah satu pelajaran yang dapat diambil dari
suksesi kepemimpinan Nasional adalah Loyalitas Senior. Yunior itu
harus loyal tetapi sungguh berat Senior yang loyal, karena
Yuniornya berkesempatan lebih maju. Terlepas dari parameter
benar atau salah. Senior cenderung melihat kelemahan Yuniornya
padahal Senior juga bukan manusia sempurna, penuh dengan khilaf
dan lupa. Intinya : Hanya Senior yang Negarawan yang mampu
menerima kenyataan Yuniornya mempunyai kesempatan lebih
38 Serat Sejatining Urip II
maju dan kalau ada kelemahan Yuniornya maka kewajiban Senior
untuk menyarankan.
1102. BAKTERI DAN VIRUS : Hasil penelitian mengatakan bahwa pada
mesin ATM terdapat Bakteri dan Virus sejenis dengan di Toilet
umum. Artinya di sekeliling kita terdapat banyak sumber penyakit
Tetapi tidak usah khawatir, karena Tuhan telah membangun sistem
kekebalan tubuh. Intinya : Pada hakekatnya sakit dan sehat itu
ketentuan Tuhan yang ada campur tangan usaha manusia.
1103. TEORI ARUS BALIK : Banyak orang tidak faham bahwa orang yang
naik jabatan terlalu cepat karena dikondisikan maka nanti turunnya
juga cepat. Orang yang naik jabatan karena demo Mahasiswa maka
nanti akan diturunkan juga oleh Mahasiswa, perempuan yang
merebut suami orang maka nantinya suaminya direbut oleh orang
lain. Orang yang kaya hartanya karena menipu orang lain maka
kelak akan miskin karena ditipu orang. Intinya : Dalam kehidupan ini
berlaku Teori Arus Balik meskipun hal ini tidak berlaku secara
universal.
1104. MELIHAT KEPRIBADIAN : Cara mudah dan cepat untuk melihat
kepribadian seseorang; 1. Lihatlah cara berpakaiaan dan warnanya;
2. Lihat cara bicaranya dan pilihan katanya; 3. Perhatikan cara
duduk atau berjalannya; 4. Lihat tatapan matanya. Intinya :
Visualisasi diri adalah Character yang terpendam, hal ini penting
saat rekrutmen pegawai baru atau memilih jodoh.
39 Serat Sejatining Urip II
1105. JANGAN GALAU SAUDARAKU : Hidup ini sudah ada pagunya dan
sudah ada tatarannya, tugas manusia hanya mencari batasan-
batasan yang telah ditetapkan Tuhan, sehingga untuk apa Galau?
Yakinlah saudaraku... Bersabar, Berdoa dan Berusaha adalah 3 kunci
untuk solusi semua. Intinya : Jangan pernah galau, karena galau itu
bukan menyelesaikan masalah tetapi akan menambah masalah.
Dan jangan diam menunggu tetapi berbuatlah.
1106. PEMIMPIN YANG LEMAH : Sejak zaman V.O.C. Strategi Asing untuk
melemahkan bangsa Indonesia dengan mendorong terpilihnya dan
diangkatnya Pemimpin yang lemah, agar bangsa ini mudah diatur
asing. Intinya : Sadarlah Bangsaku, kita harus memilih Pemimpin
yang berkarakter kuat agar Bangsa ini kuat.
1107. PINTU HATI : Ketika kita dihadapkan pada keputusan antara “ya dan
tidak” antara “suka dan benci” dan antara “marah dan memaafkan”
itu pertanda kita telah masuk wilayah Pintu Hati. Intinya : Pintunya
hati itu proses awal pengambilan keputusan dan logika berfikir
harus mengikuti suara hati, dan jangan dibalik dengan hati yang
mengikuti logika.
1108. PINTU BELAKANG : Orang sering lupa dengan makna dan hakekat
pintu belakang, setiap rumah harus ada pintu belakang. Fisik
manusia juga ada pintu belakang untuk membuang kotoran.
Intinya : Perhatikan pintu belakang kita masing-masing karena
disanalah tempat rahasia kesehatan yang tidak banyak diketahui
orang.
40 Serat Sejatining Urip II
1109. PINTU BELAKANG 2 : Rumah yang tidak mempunyai pintu belakang
maka penghuninya akan berpotensi sakit-sakitan karena sirkulasi
udaranya tidak bagus (sakit batuk, sesak nafas, sakit kepala, strook
dan lain-lain), dan dari sisi keamanan juga tidak bagus karena tidak
ada pintu alternatifnya bila terjadi yang mendadak misalnya
kebakaran. Intinya : Rencanakan rumahmu dengan baik terutama
sirkulasi udaranya agar keluargamu tetap sehat.
1110. PINTU BELAKANG 3 : Agar badan kita tetap sehat dan tidak sakit-
sakitan, maka lakukan “olah pintu belakang” dengan cara;
1. Bersihkan badanmu dan pakailah pakaian yang bersih;
2. Duduklah dengan santai atau rileks; 3. Berdoalah meminta
kesehatan pada Tuhanmu; 4. Tarik nafas dalam-dalam dan tahan
antara pusar dan kemaluan sekuatnya; 5. Kedutkan pintu
belakangmu atau anusmu 3x sekuatnya; 6. Keluarkan nafas secara
berlahan; 7. Minumlah 2 gelas air putih dengan dido’a-kan terlebih
dahulu, lakukan minimal 3x sebelum tidur (lakukan rutin 10 hari dan
rasakan perbedaan kesehatan badanmu). Intinya : Dokter yang
terbaik itu adalah diri kita sendiri.
1111. SELAMANYA MIMPI : Orang yang berharap tanpa berbuat, berdoa
tanpa usaha dan mimpi tanpa merencanakan yang pasti adalah
selamanya bermimpi. Mengapa? Karena hidup di dunia ini
memerlukan karya nyata bukan hanya pandai berbicara.
Intinya : Jangan bermimpi di siang hari karena itu mimpinya orang
yang tidak tau diri.
41 Serat Sejatining Urip II
1112. MAPAN, TAMPAN, TAAT AGAMA DAN SETIA : Calon pendamping
para gadis yang ideal adalah Mapan, Tampan, Taat Agama dan
Setia. Pertanyaan besarnya adalah apakah ada pria ideal seperti itu?
Jawabnya ADA. Menurut kajian Agama, yang ideal untuk yang ideal.
Artinya : Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik pula.
Intinya : Jodoh itu menganut prinsip kesetaraan, bila tidak setara
berarti itu Ujian dari Tuhan.
1113. BAYANG-BAYANG : Coba bayangkan kalau pengadilan itu tidak adil,
coba bayangkan kalau prajurit itu tidak dipersenjatai, coba
bayangkan kalau cinta itu tidak memiliki, coba bayangkan kalau
pejabat itu tidak peduli dengan rakyat dan coba bayangkan kalau
suami itu tidak bertangung Jawab pada anak dan istrinya.
Intinya : Jangan hanya melihat dengan mata dan jangan hanya
mendengar itu dengan telinga tetapi gunakanlah Rosoning Roso
dalam mencerna tanda-tanda kehidupan.
1114. SATRIO BOLODUPAK : Sebagian orang mengatakan bahwa yang
akan tampil sebagai Pemimpin Bangsa kedepan yang mampu
membawa NKRI menuju Kadigdayan makmur lan tenteram adalah
Satrio Bolodupak. Yaitu figur Pemimpin yang masa mudanya
didupak sana sini, difitnah, disingkirkan bahkan dijatuhkan harga
dirinya, tetapi Satrio Bolodupak tetap bertahan karena cintanya
pada Tuhannya dan cintanya pada Negaranya. Intinya : Akan segera
muncul Satrio Bolodupak yang memimpin karena tanda-tandanya
sudah mulai nampak.
42 Serat Sejatining Urip II
1115. RUTIN DAN TERATUR : Olah raga yang dilakukan rutin dan teratur
itu lebih baik dan lebih menyehatkan dibanding jarang olah raga
dan sekali olah raga dengan keras dan berlebihan. Intinya : Repetisi
atau kontinu atau Istiqomah itu lebih menyehatkan dan lebih
berdampak positif. Termasuk juga rutin belajar dan rutin meditasi
atau tafakkur.
1116. DEKAPAN DAN PELUKAN : Ketika kita sedang bahagia yang luar
biasa maka ada dorongan keinginan untuk memeluk pada orang
yang paling berjasa, demikian juga saat berduka. Mengapa? Karena
itulah kebutuhan ungkapan rasa dan bukan wilayah logika.
Intinya : Sejak masih bayi manusia memerlukan dekapan dan
pelukan bundanya. Oleh karenanya jangan pelit untuk memeluk
dan mendekap pada orang yang kita cintai.
1117. KADIGDAYAN ATAU LINUWIH : Secara umum potensi manusia
berupa Kadigdayan atau Linuwih itu masuk dalam tiga wilayah,
yaitu : Wilayah Rogo, Wilayah Roso dan Wilayah Fikir.
Intinya : Kombinasi dari tiga unsur tersebut akan menghasilkan
potensi manusia yang sesungguhnya sebagai akumulasi dari usaha,
doa dan bakat.
1118. BAMBU RUNCING : Para pendahulu kita mampu mengusir penjajah
dengan senjata Bambu Runcing, semestinya saat ini kita lebih
potensial untuk memperjuangkan kepentingan Bangsa dari
intervensi Asing. Intinya : Jangan lihat Bambu Runcingnya. Tapi
lihatlah Tekad dan Semangatnya membela Bangsanya.
43 Serat Sejatining Urip II
1119. KASIH TUHAN : Semua mahluk itu dikasihi Tuhan apapun
bentuknya dan apapun kelakuannya, baik atau buruk. Mengapa
begitu? Karena Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang terhadap
ciptaanNya atau mahlukNya. Maka sangat merugilah orang-orang
yang tidak percaya tentang adanya Tuhan. Intinya : Nikmat terbesar
bagi manusia di Dunia ini adalah Nikmat Beragama.
1120. INTERAKSI : Hidup manusia ditandai dengan interaksi sosial karena
manusia tidak dapat hidup tanpa interaksi dengan manusia yang
lain. Intinya : Jalinlah interaksi yang baik dan saling memberi
kemanfaatan dengan manusia yang lain niscaya hidupmu akan
mulya di dunia dan akhirat.
1121. PRABU NOTO : Akan hadir dalam sejarah bangsa ini sebutan atau
gelar “Prabu Noto” yang tampil untuk menata kembali corut
marutnya negeri setelah periode suksesi kepemimpinan saat ini.
Siapapun yang jadi pemenang nanti adalah Pemimpin antara atau
transisi. Intinya : Pesan spiritualnya, Pemimpin sejatinya adalah
Pemimpin pengganti setelah ini. Kita tunggu kebenaran tanda-tanda
proses ini.
1122. BERBEDA TIDAK UNTUK BERPISAH : Pilihan sulit ketika kita harus
memilih kandidat Pemimpin satu dari dua. Semua manusia punya
kelebihan dan kekurangan yang tidak untuk diperdebatkan tetapi
kita harus menentukan figur yang tepat. Maka parameter yang
tepat ada dua, yaitu tepat kemampuan dan tepat zamannya.
Sederhananya begini; kalau Negara ini permasalahannya ekonomi
44 Serat Sejatining Urip II
maka Pemimpin yang tepat adalah ahli ekonomi. Intinya : Memang
keduanya berbeda latar belakangnya tetapi tujuannya satu
“membangun Indonesia yang lebih baik”. Untuk itu Berbeda tidak
harus Berpisah.
1123. MAHAPRALAYA : Tuhan akan menurunkan musibah besar atau
Mahapralaya karena 2 sebab; 1. Karena ketentuan Tuhan untuk
merubah tatanan hidup dan kehidupan secara drastis; 2. Karena
ulah manusia yang Dzolim. Intinya : Mahapralaya akan datang
ketika mayoritas populasi bangsa itu ingkar janji pada Tuhannya dan
ingkar janji pada bangsanya.
1124. NEGORO MENDEM : Dalam terminologi Jawa ada dua pengertian
Mendem; 1. Mendem itu hidup dalam alam yang dalam, bisa
mendem dalam air atau mendem dalam tanah tetapi umumnya
dalam tanah; 2. Mendem itu artinya mabuk. Sehingga dimanapun
Negara yang mendem itu Negara dalam kondisi tidak normal seperti
biasanya. Intinya : Negoro mendem itu situasinya Unpredictable.
1125. INDONESIA DAMAI : Sepertinya kita perlu membentuk “Ikatan
Persaudaraan Indonesia Damai” atau IPID, dengan harapan semoga
setelah suksesi kepemimpinan Nasional nanti tidak terjadi effect
lanjutan demo besar-besaran, kerusuhan atau gerakan masa yang
tidak terkendali. Intinya : Sangat diperlukan sosialisasi gerakan
Indonesia Damai agar NKRI tetap bersatu.
1126. KEKUATAN PENENGAH : Dalam ilmu strategi militer, bila ada dua
Negara perperang maka harus ada Kekuatan Penengah yang
45 Serat Sejatining Urip II
bertugas untuk mendamaikan atau paling tidak untuk mengurangi
kerugian akibat perang. Intinya : Kekuatan Penengah mutlak
diperlukan apabila nantinya eskalasi negatifnya meningkat.
Mengapa? Agar tidak merugikan masyarakat secara luas.
1127. KUASA UANG : Akan datang suatu masa segala sesuatu itu diukur
dengan uang, bahkan untuk menjadi pemimpin komunitas atau
organisasi tertentu harus dengan uang, artinya kuasa uang akan
menentukan segalanya, sehingga ada istilah “Wani Piro?”.
Intinya : Ketika Uang menguasai kebenaran maka itulah tanda awal
mulanya kehancuran komunitas tersebut.
1128. PELAJARAN DARI TOILET : Secara umum di Negara manapun dan
Agama apapun, Toilet perempuan dan laki-laki dipisahkan.
Mengapa? Karena keduanya mempunyai kekhasan masing-masing
dan perlakuan yang masing-masing dan untuk membatasi terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan. Demikian juga ajaran Agama
memisahkan tempat dan cara berpakaian yang berbeda antara laki
dan perempuan dengan Hijab. Intinya : Kesadaran beragama antara
pria dan wanita adalah kerelaannya untuk berbeda.
1129. ILMUNYA KEPEPET : Bila datang suatu keadaan, kita pada posisi
tidak berdaya, uang tidak ada tetapi orang tua sakit keras atau anak
sekolah belum dibayar atau kontrakan habis atau PHK atau cicilan
kendaraan belum terbayar. Maka jangan diam saja di rumah,
melangkalah dengan penuh keyakinan dan doa. Keluarlah dari
rumah dan berjalanlah kemana langkah kakimu mengarah, maka
46 Serat Sejatining Urip II
Tuhan akan mempertemukan engkau dengan sosok Solusimu.
Intinya : Jangan pasif ketika ada masalah.
1130. BATAS IMAJINER : Kemampuan berfikir seseorang itu ada batas
imajener yang dipengaruhi oleh; 1. Tingkat kesadaran dan
pemahaman terhadap kejadian; 2. Strata pendidikan atau gelar
kesarjanaannya; 3. Perjalanan dan pengalaman kehidupan yang
dilaluinya; 4. Hidayah Tuhan. Intinya : Ketahui dan fahami batas
imajiner potensimu, agar engkau gampang menyesuaikan dengan
lingkunganmu.
1131. KEKURANGAN SIKAP ISTRI : Jujur para suami sering mendapati
kekurangan istri dalam kehidupan sehari-hari, tetapi para suami
juga harus jujur menghitung-hitung kekurangannya terhadap istri.
Oleh karenanya “kekurangan istri ditutupi oleh suami dan
kekurangan suami ditutupi ole istri”. Artinya antara suami dan istri
saling melengkapi satu sama lain, sehingga tidak ada istilah
“kekurangan istri” tetapi peluang suami untuk melengkapi istri dan
sebaliknya. Intinya : Tidak ada wanita yang sempurna di dunia ini,
dan juga tidak ada lelaki yang sempurna.
1132. PELAJARAN DARI CACING : Salah satu jenis mahluk yang tidak
banyak dapat perhatian adalah Cacing. Ia hidup di tempat yang
gelap, tidak dilengkapi dengan kaki dan tangan tetapi Cacing tidak
pernah kelaparan. Artinya Tuhan selalu menjamin Rizki makanan
semua mahluknya di Dunia. Intinya : Mengapa Cacing bisa bertahan
hidup tetapi ada manusia tidak bisa bertahan hidup atau resah
47 Serat Sejatining Urip II
dengan kehidupannya. Padahal manusia dilengkapi oleh Tuhan
dengan akal fikiran, tangan, kaki, Mata, dan sebagainya.
1133. ENTREPRENEUR BAKDA PENSIUN : Ada perubahan besar pada pola
fikir, pola tindak dan pola hubungan sosial pada personel Bakda
Pensiun. Mengapa? Karena secara nyatanya ada penurunan
pendapatan, ada penurunan kegiatan dan ada penurunan sosial.
Itulah sebabnya harus ada perencanaan Entrepreneur Bakda
Pensiun agar tetap sehat dan tetap segar.
1134. RAHASIANYA RAHASIA : Setiap orang mempunyai rahasia masing-
masing yang tidak boleh diketahui orang lain. Agama mengajarkan
orang yang menutupi rahasia kelemahan orang lain maka Tuhan
akan menutupi rahasianya dan mengampuni dosanya.
Intinya : jangan biasakan membuka aib orang lain.
1135. PROSES PEMBODOHAN : Terkadang kita tidak sadar ada proses
pembodohan dan pemiskinan Nasional; 1. Industri pabrikan bahkan
Airport atau bandara dibangun di lahan subur; 2. Impor beras saat
panen; 3. Impor buah-buahan yang melimpah dalam negeri; 4. Suku
bunga bank yang tidak toleran; 5. Akses pasar yang terbatas
bagi rakyat; 6. Mendorong terpilihnya pemimpin yang lemah.
Intinya : Waspadalah terhadap setiap perkembangan yang
berpotensi mengandung risiko kerugian secara Nasional.
1136. IKATAN KEBERSAMAAN : Setiap komunitas, kelompok, jamaah
bahkan Negara di dunia akan ada ikatan kebersamaan yang
manyatukan diantara anggota komunitas tersebut. Akan tetapi bila
48 Serat Sejatining Urip II
ikatan tersebut pudar maka bercerai berailah komunitas tersebut.
Termasuk juga NKRI apabila ikatan kebersamaan yang menyatukan
sebagai warga negara ini pudar maka NKRI akan terbelah sesuai
dengan pecahan kelompok ikatan tersebut. Intinya : Semua
komponen bangsa harus menyadari bahwa ikatan yang kuat NKRI
adalah PANCASILA. Oleh sebab itu jangan pernah tinggalkan dasar
pemikiran PANCASILA dalam setiap pengambilan keputusan
berbangsa dan bernegara agar NKRI tetap utuh dan disegani oleh
bangsa-bangsa lain di Dunia.
1137. PARAMETER KUALITAS : Salah satu cara mengukur kualitas dan
potensi seseorang adalah; 1. Lihatlah cara bicaranya atau gaya
bicara; 2. Lihatlah isi dan topik pembicaraannya; 3. Lihatlah daya
nalarnya; 4. Perhatikan bola matanya. Intinya : Bahasa tubuh adalah
cermin potensi diri.
1138. KEKUATAN CINTA : Manfaat cinta itu tak terhingga, menjadikan
yang tidak mungkin menjadi nyata. cinta dapat merubah dunia,
bahkan cinta menjadikan hidup kita bahagia. Intinya : Jangan salah
menempatkan Cinta.
1139. KEBENARAN ABADI : Ilmu Tuhan itu tak terbatas dan ilmu manusia
itu terbatas, keyakinan dan pemahaman kesempurnaan Tuhan
adalah “Kebenaran Abadi” Tuhan tidak memerlukan bantuan dan
pertolongan pada manusia tetapi sebaliknya melalui doa manusia
memohon pertolongan dan bantuan dari Tuhan. Intinya : Kuasa
49 Serat Sejatining Urip II
Tuhan diatas Kuasa manusia maka berdoalah kepada Tuhan dan
jangan berdoa kepada manusia.
1140. PERTANDINGAN : Dalam persaingan, perlombaan dan pertandingan
“Kalah dan Menang” itu biasa, tetapi yang menjadi luar biasa ketika
ada isu negatif atau Black Compign. Intinya : Kita ini bersaudara
maka damaikanlah saudaramu.
1141. ILMUNYA TIDUR : Tidur itu bagian dari istirahat tetapi istirahat itu
tidak harus tidur, jangan tidur itu karena ketiduran tetapi tidurlah
karena memang berniat untuk tidur. Dan awalilah tidur itu dengan
proses pembersihan diri jasmani dan rohani agar tidur itu
membawa kenikmatan. Intinya : Nikmatnya tidur itu bukan karena
lamanya jam tidur tetapi karena nyenyaknya saat tidur.
1142. PEMENANG DEBAT : Semua kandidat debat tegang dan galau
sehingga tidak optimal, pemenangnya adalah penonton yang
dengan bebas menggunakan analisisnya masing-masing.
Intinya : Penonton selalu menguasai panggung dan lebih pintar dari
pemain.
1143. PERNYATAAN ATAU IKRAR : Ketika seorang pemuda mencintai
wanita maka ada ucapan pernyataan atau ikrar “Aku mencintaimu”.
Demikian juga bila seseorang itu memeluk Agama harus ada
pernyataan atau ikrar. Kalau umat Muslim harus Bersyahadat dan
umat Kristiani di Babtis dan lain-lain. Intinya : Ritual Ikrar atau
pernyataan itu penting karena merupakan batasan kesetiaan dan
loyalitas seseorang.
50 Serat Sejatining Urip II
1144. GELOMBANG FITNAH : Apabila fitnah dan black compign atau isu
negatif itu datang bertubi-tubi tanpa dapat dilawan atau dihindari,
maka itulah tanda-tandanya Tuhan hendak mengangkat derajat
seseorang. Buktikan... calon Pemimpin Nasional yang terpilih adalah
mereka yang banyak di Dlolimi atau di fitnah. Intinya : Ujian fitnah
dan isu negatif adalah proses penguatan bagi yang bersangkutan
untuk menjadi Pemimpin.
1145. SENJATA PAMUNGKASNYA PEMIMPIN : Syarat mutlaknya sifat
seorang Pemimpin adalah sabar. Mengapa? Karena harus
menyatukan ribuan perbedaan dan cara berfikir yang beragam.
Intinya : Sabar adalah senjata pamungkasnya Pemimpin. Bagi yang
tidak sabar akan terjungkal di tengah jalan kepemimpinannya.
1146. LAKU BENER LAN PENER : Berperilaku yang tepat, pada saat yang
tepat dan pada tempat yang tepat secara proporsional adalah
Bener lan Pener. Intinya : Meposisikan sesuatu pada tempatnya,
saatnya dan proporsional adalah Hakekat Kecerdasan Emosional.
1147. KANDANG MACAN : Kalau macan atau harimau berada di kandang
kambing maka makmurlah karena cadangan makanannya
melimpah, tetapi apabila kambing berada di dalam kandang macan
maka apa yang terjadi?. Intinya : Komunitas kehidupan itu ada
maqomnya masing-masing dan ada batasannya yang tidak dapat
digeneralisasikan secara sederhana.
1148. KEKUATAN KEIMANAN : Tingkat keimanan seseorang itu akan di uji
dengan keadaan yang menyulitkan dan menyakitkan. Akan lari
51 Serat Sejatining Urip II
kemanakah mereka? Putus asa atau berdoa, disinilah letak
pentingnya konsep beragama. Intinya : Hakekat ujian dan cobaan
adalah panggilan Tuhan agar manusia mendekat melalui doa.
1149. MATA DAN TELINGA : Instrumen tubuh manusia yang paling
banyak menerima informasi adalah mata dan telinga kemudian
diolah fikiran untuk dijadikan bahan mengambil keputusan. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara fungsi Intelijen negara adalah
mata dan telinga untuk itu kecermatan dan kepiawaian personel
intelijen menjadi barometer kualitas Pemimpin untuk mengambil
keputusan. Intinya : Kualitas intelijen akan sangat berpengaruh
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1150. PRAJURIT JUGA MANUSIA : Ketika seorang Prajurit hendak
bertugas di medan laga dan harus berpisah dengan anak dan
istrinya, maka tidak jarang “meneteskan air mata” bukan karena
beratnya perjuangan dengan resiko nyawa tetapi sungguh sangat
berat berpisah dengan keluarga dan orang-orang yang di cintainya.
Intinya : Prajurit juga manusia yang punya Cinta dan Rasa.
1151. TATARAN KEPEMIMPINAN : Terminologi Agama mengajarkan
“Tuhan memberikan beban tanggung jawab seseorang itu sesuai
dengan kemampuannya”. Artinya : Kalau seorang itu
kemampuannya setara Presiden maka jadilah Presiden, kalau setara
Gubernur ya jadilah Gubernur dan seterusnya. Intinya : Tataran
kepemimpinan itu setara dengan kemampuannya. Kalau bakatnya
Pekerja ya kerja aja, kalau bakatnya Pemimpin ya mimpin aja. Dan
52 Serat Sejatining Urip II
jangan dipaksa seorang yang berkemampuan pekerja teknis
menjadi Pemimpin General. Karena sejarah telah membuktikan
dampak negatifnya hal itu.
1152. PENGHAPUSAN DOSA : Ketika Tuhan menurunkan ujian berupa
sakit, fitnah atau kemiskinan dan lain-lain. Itu artinya Allah hendak
menghapuskan dosa-dosa kita, dengan syarat sabar. Tetapi bila
tidak sabar atau putus asa atau menyalahkan orang lain, apa lagi
menyalahkan Tuhan maka dosa kita akan bertambah.
Intinya : Carilah sisi positif atau hikmahnya setiap kejadian
kehidupan agar hati dan roso kita selalu dekat dengan Tuhan dan
selalu tenteram apapun kondisinya.
1153. NEGARA BESAR : Hanya orang-orang yang bernyali besar dapat
memimpin Negara Besar dan hanya orang-orang yang berfikir luas
dapat memimpin Negara yang luas serta hanya orang-orang yang
berfikir Plural yang dapat memimpin Negara yang majemuk seperti
Indonesia, Amerika, India dan lain-lain. Intinya : Pemimpin yang
berfikir sempit dan tehnis cukup menjadi Pemimpin pada wilayah
yang sempit pula.
1154. GELAR AL AMIN : Rosulullah Muhammad SAW sukses menyebarkan
agama Islam diawali dengan kepribadian pada masa lalu Beliau yang
tidak pernah berbohong atau orang yang dapat dipercaya atau
AL AMIN. Sehingga Beliau tampil apa adanya dan disegani oleh
pihak manapun. Intinya : Pemimpin itu harus terbuka dan tidak
boleh menutup diri, apa lagi berbohong.
53 Serat Sejatining Urip II
1155. KEBENCIAN TUHAN : Ada 4 hal yang dibenci Tuhan; 1. Pemimpin
yang bohong; 2. Orang miskin yang sombong; 3. Orang tua
yang yang suka berbuat maksiat; 4. Orang kaya yang pelit.
Intinya : Jangan memilih Pemimpin yang dengan segala pencitraan
atau suka bohong karena Tuhan akan membenci komunitas itu dan
akan berdampak ketidak-berkahan dalam kehidupan populasi
tersebut.
1156. KEMAKMURAN NEGERI: Sangat tidak mungkin kalau negeri ini
makmur karena investor asing, dan sangat mustahil kalau
kerukunan dan persatuan masyarakat negeri ini diatur dengan
budaya asing. Serta sangat tidak masuk akal bila sistem ekonomi
kita akan tumbuh dan berkembang dengan baik bila ditata dengan
pola pemikiran asing. Mengapa? karena negeri ini mempunyai
budaya sendiri, mempunyai sistem sendiri dan mempunyai generasi
muda sendiri. Intinya : Kita harus sadar bahwa melalui kerja keras
kita dan usaha kita sendiri bangsa ini akan memperoleh
kemakmuran yang hakiki.
1157. SALING MENCINTAI : Kita adalah mahluk ciptaan Tuhan, dan Agama
mengajarkan agar kita saling mencintai dalam konteks Agama
dan Persatuan Kesatuan dalam konteks kehidupan Bernegara.
Intinya : Kita harus bersatu dan jangan bercerai berai demi
kemakmuran NKRI.
1158. PASIVE INVESMENT : Ada 3 hal yang terus mengalir pahalanya tidak
putus-putus meskipun kita sudah mati sebagai Pasive Invesment;
54 Serat Sejatining Urip II
1. Anak yang sholeh dan mau mendoakan kedua orang tuanya;
2. Amal Jariyah atau Sodaqoh untuk keperluan sosial atau keperluan
Agama yang digunakan terus-menerus; 3. Ilmu yang bermanfaat
yaitu ilmu yang Migunani untuk umat. Intinya : Berusahalah untuk
memperoleh satu diantara tiga hal tersebut. Dan sungguh mulia
sekali apabila bisa ketiga-tiganya.
1159. PELAJARAN DARI PILPRES : Ada pelajaran besar dari proses Pilpres;
1. Untuk memahami perkembangan budaya bangsa; 2. Untuk
memetakan character populasi per daerah; 3. Untuk melihat peran
Parpol dalam kehidupan bernegara; 4. Untuk mengelaborasi
komunikasi sosial. Intinya : Ilmu itu tersimpan disetiap kejadian.
1160. JANGAN MENDUA : Tidak ada perempuan di Dunia ini suka dimadu
atau di duakan, maka para lelaki pilihlah satu perempuan yang
kamu suka sebagai pendamping seumur hidupmu. Perempuan
sebagai Ibu dari anak-anakmu dan perempuan sholihah di Dunia
dan pendamping di Surga. Intinya : Pilihlah satu pendamping
hidupmu di Dunia dan Akhirat.
1161. RAHASIA KETUHANAN : Apabila Tuhan itu mencintai hambaNya
maka diturunkannya ujian dalam rangka menata niatnya,
diturunkan ujian dalam rangka menata kesabarannya,
diturunkannya ujian lagi dalam rangka menata Ridloh dan
Syukurnya dan seterusnya. Intinya : Sambutlah datangnya ujian itu
dengan penuh kesabaran dan Tawakkal kepada Allah SWT agar
hidup kita menjadi tertata dengan baik.
55 Serat Sejatining Urip II
1162. NAFSU ANGKORO MURKO : Angkoro itu dari kata ingkar atau
suloyo atau mengingkari. Dan Murko itu sepadan dengan kata
Murka atau marah. Sehingga secara umum pengertiannya adalah
sifat pengingkaran terhadap kebenaran dan pengingkaran terhadap
nikmat Tuhan. Serta sifat sombong dan merasa lebih dari orang lain
sehingga melahirkan amarah. Intinya : Ketika kita mampu
menghilangkan atau paling tidak meminimise sifat Angkoro Murko
yang bersemayam pada diri kita, maka itu petanda pintu kebaikan
telah terbuka untuk menuju kemulyaan beragama melalui perilaku
“Budi Pakerti Mulyo atau Akhlakul Karimah”.
1163. ARUS PEMIKIRAN : Ada fenomena yang jarang Akademisi dan
politisi sadari bahwa, salah satu manfaat proses suksesi
kepemimpinan Nasional saat ini adalah adanya “Arus Pemikiran”
yang secara positif dapat mencerdaskan masyarakat. tetapi secara
negatif dapat membelah pemikiran yang memungkinkan terjadinya
friksi di kalangan bawah. Intinya : Hanya mereka-mereka yang
mempunyai prinsip kuat dan sikap netrallah yang dapat bertahan
dan tampil sebagai pemenang.
1164. PEMIMPIN YANG KUAT : Kepribadian pemimpin harus kuat dengan
prinsip-prinsip kebenaran, character Pemimpin juga harus kuat
dengan jiwa Nasionalisnya dan kayakinan Pemimpin harus kuat
dengan semangat Cinta Tanah Airnya. Sejarah di banyak Negara
membuktikan “Pemimpin yang lemah akan melahirkan Negeri yang
porak-poranda”. Intinya : Berhati-hatilah dalam memilih Pemimpin
karena ada nasib sekitar 240 Juta penduduk dan sekitar 17.000
56 Serat Sejatining Urip II
pulau, jangan sampai satu persatu pulau NKRI lepas dikuasai oleh
kepentingan ASING.
1165. KERASNYA AZAB TUHAN : Sungguh sangat keras azab Tuhan
kepada orang yang; 1. Memfitnah; 2. Menimbulkan kesulitan
bagi orang lain; 3. Membangun kebencian; 4. Membunuh.
Intinya : Hindarilah 4 perkara tersebut agar hidup kita selalu
disayang Tuhan.
1166. GELAP DAN TERANG : Dalam gelap itu ada terang dan dalam terang
ada gelap. Begitupun manusia, oleh sebab itu janganlah menghujat
atau menjelek-jelekkan orang lain. Intinya : Boleh jadi orang yang
tukang penyebar isu itu lebih jelek.
1167. MEMBANGUN KEBERSAMAAN : Ikatan kebersamaan itulah yang
menguatkan hubungan sebagai Warga Negara, hubungan
Silaturrahmi diantara kita, kita harus bersatu miskipun berbeda
pemikiran, karena Indonesia adalah satu. Intinya : Satukan tekad
untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
1168. JALAN BAHAGIA : Kunci utama hidup bahagia itu adalah
“Bahagiakan kedua orang tuamu terutama Ibumu”, atau minimal
jangan membuatnya bersedih atau meneteskan air matanya.
Intinya : Ridlonya kedua orang tua kita itu membuka jalan
kebahagiaan dan memperlancar jalannya Rizki yang hendak kita
trima. begitu pula sebaliknya..
57 Serat Sejatining Urip II
1169. SERING KECELAKAAN : Terkadang ada orang itu sering kecelakaan,
sering jatuh atau sering terpeleset. Mengapa? Karena Allah hendak
memanggilnya untuk berdoa meminta keselamatan.
Intinya : InsyaAllah kalau kita langkah-selangkah berdoa dan
langkah-selangkah menyebut Nama Tuhan maka akan selamat, oleh
sebab itu perbanyaklah menyebut Nama Tuhan saat dalam
perjalanan walaupun hanya dalam hati.
1170. KESEHATAN PRIMA : Semua orang mengharapkan hidup sehat
tetapi tidak semua orang menjalankan pola hidup sehat. Mengapa?
Karena tidak semua orang yang faham dan mengerti itu mampu
menjalani. Maka berbahagialah orang-orang yang mengerti,
Memahami dan dengan sadar mampu melaksanakan.
Intinya : Dalam hidup ini kesehatan bukan segala-galanya urusan
tetapi bila tidak sehat maka semua urusan menjadi terbengkalai.
dan kesehatan prima hanya bisa dicapai apabila kita mampu
mewujudkan cara berfikir prima (memposisikan manusia hanya
untuk berusaha dan berdoa tetapi Tuhanlah yang menentukan
hasilnya), karena hampir semua penyakit itu bersumber dari fikiran.
1171. MENGAPA BANJIR : Air selalu mengalir dari tempat yang tinggi.
Kalau jalannya air diganggu dengan sampah dan lain-lain maka
terjadilah banjir. Tapi proyek preoritasnya adalah peresapan air.
Mengapa? Anggarannya lebih besar dan resikonya kecil.
Intinya : Tidak banyak orang yang mau melihat pada sisi yang
berbeda.
58 Serat Sejatining Urip II
1172. DI BODOH-BODOHIN : Kalau kita hitung dengan cermat jumlah
pabrik di negera ini mungkin sebagian besar milik Asing. Kalau
asumsi itu betul maka masyarakat kita sedang di bodoh-bodohin,
karena menjadi kuli dan pekerja kasar di negeri sendiri sementara
orang asing yang menjadi juragan. Sudah waktunya masyarakat dan
instansi terkait mengoptimalkan kualitas pendidikan untuk semua
rakyat agar tidak di bodoh-bodohin. “Hanya dengan pendidikan”
bangsa ini akan bangkit dari keterbelakangan. Dan jangan
terpancing dengan isu-isu murahan. Intinya : Ada pekerjaan yang
besar dan strategis dilupakan tetapi mengangkat isu-isu kecil dan
murahan di bidang pendidikan.
1173. MENGAPA MACET : Proses Demografi yang tidak seimbang dan
aktifitas pada lokasi serta waktu bersamaan itulah penyebab macet.
Intinya : Belum ada kemauan dan niat yang sungguh-sungguh untuk
mengurai kemacetan, karena pada sisi yang berbeda kemacetan
dapat bernilai positif.
1174. CARA MEMBACA MANAJEMEN KONFLIK : Memang tidak mudah
membaca adanya Manajemen Konflik, tetapi parameter umumnya
sebagai berikut; 1. Lihatlah variasi, jenis dan macamnya semua
unsur yang terlibat kemudian kelompokan pada sudut kepentingan
yang sama; 2. Lihatlah identifikasi person dan latar belakang
pendidikannya; 3. Lihatlah asal usul budaya mereka; 4. Lihatlah dari
belakang artinya apa dampak hasil terhadap person. Intinya : Lebih
cepat membacanya dengan pisau analisis “Sirkulasi Centre of
Gravity”.
59 Serat Sejatining Urip II
1175. DOA TOTALITAS : Ya Allah... Aku telah banyak berbuat dlolim pada
diriku sendiri maka ampunilah, ya Allah Aku ini hambaMu yang
tidak berdaya maka tolonglah, Aku ini hambaMu yang lemah maka
kuatkanlah dan Aku ini hambaMu yang papa maka mampukanlah.
Intinya : Cukuplah Allah sebagai Pelindung dan Penolong, jangan
sandarkan hidup kita pada manusia, tetapi sandarkanlah hidup kita
hanya pada Allah semata. Karena manusia kerap mengecewakanmu
sedang Allah Maha Adil dan Maha Bijaksana.
1176. CARA MENG-COUNTER MANAJEMEN KONFLIK : Untuk menghadapi
atau menanggulangi manajemen konflik, lakukan hal sebagai
berikut; 1. Ketahui figur perorangan atau kelompok inti dengan cara
melihat “siapa yang paling diuntungkan dengan kejadian tersebut”
kemudian awasi mereka dan patahkan setiap langkahnya di tengah
jalan; 2. Fahami terlebih dahulu senjata mereka, kalau mereka
menggunakan isu SARA maka patahkan dengan isu SARA juga;
3. Ketahui dengan rinci sumber dananya; 4. Petakan pion-pion yang
dipasang pada jaringan di lapangan karena identitas karakter
mereka sama. Intinya : Waspada itu lebih baik dari pada tidak
waspada atau ceroboh.
1177. SIAP KALAH DAN SIAP MENANG : Terkadang dalam sebuah
kompetisi orang sering siap dengan kemenangan tetapi begitu
kenyataanya “Kalah” maka menjadi kalap atau marah tak
terkendali. Tetapi ada juga yang siap kalah tetapi tidak siap menang
maka begitu menang “kebingungan” tidak tau apa yang harus
diperbuat. Intinya : Dalam persaingan itu harus bersiap-siap untuk
60 Serat Sejatining Urip II
menang dan bersiap-siap untuk kalah. Artinya kalau menang tidak
sombong dan kalau kalah tidak kalap.
1178. MAKNA SUMPAH : Secara umum ada 4 macam sumpah; 1. Sumpah
atas nama kebenaran; 2. Sumpah jabatan; 3. Sumpah setia atau
loyalitas; 4. Sumpah profesi. Intinya : Sumpah itu pernyataan lahir
dan batin tanpa tekanan atau dengan kesadaran. Dan orang yang
melanggar sumpah adalah pribadi yang lemah dan nista.
1179. CENTRE OF GRAVITY MANAJEMEN KONFLIK : Yang menjadi alasan
pentingnya manajemen konflik adalah KEPENTINGAN, bisa
kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok. Mengapa? Karena
kepentingan adalah simbol eksistensi diri atau aksistensi organisasi.
Intinya : Kepentingan adalah akar dari semua akar masalah
kehidupan.
1180. MENABUR BENIH : Tidak semua benih kebaikan itu tumbuh
sempurna, terkadang melalui proses panjang. Terkadang kebaikan
dibalas dengan fitnah dan itulah kehidupan dunia, tetapi kita harus
yakin bahwa sekecil apapun kebaikan yang ditanam akan kembali
dengan berlipat-lipat kebaikan. Intinya : Jangan pernah putus asa
Saudaraku... dalam kondisi apapun.
1181. HAKEKAT MANAJEMEN KONFLIK : Perencanaan yang komprehensif
tehadap suatu kejadian pada minimal dua kelompok dan
diharapkan dampak atas kejadian tersebut mempunyai kontribusi
positif pada fihak yang menciptakan Manajemen Koflik tersebut.
61 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Senjata terakhir dari skenario besar adalah Manajemen
Konflik.
1182. PROSES MERUBAH MENTAL : Berdasarkan pengalaman nyata untuk
merubah mental anak SMA menjadi SARJANA itu memerlukan
proses Strata S1 selama 4 tahun, Strata Pasca Sarjana atau Master 2
tahun dan Strata DOKTOR 5 tahun, sehingga total 11 tahun, itupun
sangat berat. Intinya : Sekedar berteori dan pernyataan itu
gampang tetapi realita akan berbicara lain.
1183. UNIVERSALITAS KEBENARAN : Setiap orang mempunyai hak untuk
mempersepsikan kebenaran bagi dirinya, tetapi persepsi benar
tersebut tidak boleh mengganggu orang lain atau bahkan menyakiti
orang lain. Intinya : Kebenaran hakiki adalah kebenaran yang jelas
sandaran hukumnya dan jelas sumbernya serta membawa
kemaslahatan umat secara Universal.
1184. FANATIK BUTA : Ketika seseorang itu berpegang pada suatu
pendapat yang untuk sementara dianggap benar, kemudian datang
kenyataan baru bahwa ada pendapat yang lebih mendekati
kebenaran, tetapi mereka tetap dengan kebenaran lama
yang sudah terkoreksi, maka itulah namanya “Fanatik Buta”.
Intinya : Kebenaran semu itu dibangun atas kepentingan bahkan
berdiri diatas kebohongan, maka kita harus pandai memilah dan
memilih kebenaran yang hakiki.
1185. KEBENARAN SEMU : Secara umum ciri kebenaran semu itu ada
empat; 1. Kebenaran yang disampaikan oleh orang yang bukan
62 Serat Sejatining Urip II
bidangnya; 2. Kebenaran karena adanya kepentingan; 3. Kebenaran
yang tidak ada dasar dan sandaran Akademisnya; 4. Kebenaran
sesaat karena Ephoria. Intinya : Berhati-hatilah dalam
mempersepsikan kebenaran agar tidak menyesal pada akhirnya.
1186. HARUS ADA PRESIDEN : Negara ini dalam kondisi apapun dan pada
generasi manapun harus ada Presidennya. Siapapun yang terpilih
itulah konsekwensi logis sebagai Bangsa, kita semua harus
mendukungnya tanpa ada Cheos, kita harus bersatu dan bulatkan
tekad untuk berpartisipasi aktif. Intinya : Presiden yang akan terpilih
nanti itu bukan Malaikat tetapi seperti kita kebayakan, artinya
masih ada kekurangan dan kelemahan, maka tugas kita bersama
untuk menutupi kekurangan Beliau, hindarkan saling mencaci dan
membenci. Kita pasrahkan semua pada Takdir Allah SWT,
1187. WILAYAH KEBENARAN : Secara umum ada lima wilayah benar;
1. Benar dengan parameter Agama; 2. Benar pada posisi budaya;
3. Benar karena kepentingan; 4. Benar dengan ukuran pribadi;
5. benar dari sudut pandang Hukum Positif. Intinya : Wilayah benar
itu adalah keyakinan yang sangat dimungkinkan bersinggungan satu
sama lain. Untuk itu diperlukan kedewasaan Obyektif Akademis
yang memposisikan adanya saling pegertian dalam konsep Negara
dan Bangsa.
1188. PERSIAPAN-PERSIAPAN : Ketentuan Tuhan itu akan datang pada
orang yang mempersiapkan diri, artinya sebesar apa kita
mempersiapkan diri maka sebesar itulah kita akan menjadi.
63 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Manusia itu akan menjadi sesuatu yang telah mereka
persiapkan. Contoh : Kalau persiapannya dan belajarnya menjadi
Montir Mobil maka jadilah mereka Montir. Kalau persiapannya
menjadi Dosen maka Insyaallah akan menjadi Dosen.
1189. TONGKRONGAN PEMIMPIN : Kompleksitas karakter umum
Pemimpin Nasional; 1. Harus PD atau percaya diri tapi tidak
sombong; 2. Harus merakyat tetapi tidak dungu; 3. Harus bertaqwa
tapi tidak fanatik buta; 4. Harus santun tapi tidak minder.
Intinya : Figur Pemimpin Nasional itu ada dua; a) Harus tampil
gagah dan berwibawa dalam pergaulan Internasional, karena
TONGKRONGAN Pemimpin itu lambang keseluruhan rakyatnya;
b) Harus tampil rendah hati, sopan santun dan komunikatif pada
semua lapisan rakyatnya.
1190. SKALA PRIORITAS PRESIDEN : Siapapun nanti yang terpilih menjadi
Presiden akan mengalami kesulitan untuk menyusun skala prioritas
kerja, karena janji pada saat kampanye terlalu banyak, sedangkan
konstituen menuntut segara terlaksanannya program yang
dijanjikan. Intinya : Janji itu sangat mudah diucapkan tetapi pada
saat pelaksanaan banyak kendala yang belum pernah terfikirkan.
1191. SIFAT NEGARAWAN : Secara umum sifat Negarawan; 1. Cintanya
pada Negara melebihi cintannya pada nyawanya sendiri; 2. Selalu
berfikir untuk kemakmuran rakyatnya; 3. Ucapan dan perbuatannya
selaras artinya tidak bohong pada pengikutnya, tidak bohong pada
64 Serat Sejatining Urip II
dirinya dan tidak bohong pada Tuhannya; 4. Keselarasan antara
intelektual dan emosi jiwanya; 5. Mengayomi dan melindungi
semua kepentingan bangsanya; 6. Tidak pilih kasih atau bersikap
adil dan tegas pada ketentuan hukum yang belaku; 7. Tidak
melanggar sumpahnya. Intinya : Hanya figur negarawan sejati yang
pantas memimpin Negara.
1192. PRESIDEN DAN RAKYAT : Presiden tanpa rakyat itu tidak mungkin,
Rakyat tanpa Presiden atau Pemimpin itu menjadi liar, artinya
antara Presiden dan Rakyat itu mempunyai hubungan saling
melengkapi. Intinya : Legitimasi Presiden sangat penting tetapi
partisipasi Rakyat dalam kehidupan bernegara menjadi lebih
penting. Mengapa? Figur Presiden bisa berganti-ganti, Rakyat tidak
dapat berganti tetapi secara simultan alih generasi.
1193. KEBAHAGIAN KELUARGA : Tuhan meletakkan kebahagiaan keluarga
itu bukan hanya pada harta, pangkat dan jabatan. Tetapi
kebahagiaan keluarga yang hakiki terletak pada “Saling Pengertian”
antar anggota keluarga yaitu suami, istri, anak, orang tua dan lain-
lain. Intinya : Membangun saling pengertian itu pekerjaan ringan
tetapi sulit karena memerlukan kesabaran yang berlipat-lipat.
1194. RABU WEKASAN : Semua hari, bulan dan tahun itu sama saja
tergantung perbuatan orang masing-masing. Tetapi ada hari
tertentu sebagai tanda, misalnya hari kelahiran, demikian juga hari
Rabu Wekasan adalah hari Rabu akhir bulan Shafar 1436H. Dan
tidak ada salahnya kita berdoa pada ALLAH SWT untuk dijauhkan
65 Serat Sejatining Urip II
dari semua Balak, Musibah, Bencana, Penyakit dan terhindar dari
Fitnah yang datangnya dari Jin dan Manusia serta buhul
kedengkian. Intinya : Berdoalah karena Doa adalah sarana
komunikasi antara manusia dan Tuhannya.
1195. PROSES MEMBACA DIRI : Salah satu cara membaca siapa diri kita
adalah “Apa yang menjadi sumber kekhawatiran kita saat ini” kalau
kita khawatir dengan harta maka memang kita baru masuk maqom
harta atau dunia, kalau kita hawatir dengan anak maka maqom kita
sebatas keluarga. Dan maqom tertingginya adalah kalau kita
khawatir dengan kelangsungan kehidupan beragama anak cucu kita.
Intinya : Dirimu adalah rasa khawatirmu.
1196. MEMILIH MENANTU : Semua orang tua berharap mempunyai
menantu yang ideal dari sisi bobot, bibit dan bebet. Tetapi
ketentuan jodoh tetap di tangan Allah SWT, untuk itu doa orang tua
terutama doa Ibunda menjadi sangat penting. Intinya : Menanti
kehadiran menantu adalah harap-harap cemas. Tetapi totalitas
kepasrahan dan doa adalah solusi terbaik.
1197. CARA MELIHAT KONSPIRASI : Secara umum untuk memetakan arah
konspirasi yaitu; 1. Gunakan parameter untung dan rugi; 2. Lihatlah
sumber dananya; 3. Perbandingkan fihak yang berteman dan fihak
yang berseberangan; 4. Perhatikan isu yang diangkat masing-
masing fihak. Intinya : Teori konspirasi itu selalu berlatar belakang
pada kepentingan.
66 Serat Sejatining Urip II
1198. PERANG, TSUNAMI, GEMPA, KONFLIK KOMUNAL, CHEOS DAN
LAIN-LAIN : Ketika terjadi bentuk keseimbangan baru antara alam
dan manusia maka terjadilah beberapa musibah. Ada dua sebab;
1. Memang sudah menjadi ketentuan Tuhan; 2. Karena ulah tangan
manusia sendiri. Intinya : Bentuk keseimbangan baru harus
diantisipasi sedini mungkin guna meminimais resiko dan korban.
1199. BERATNYA MENERIMA KEKALAHAN : Setiap pertandingan atau
kompetisi atau persaingan pasti ada yang kalah dan menang. Tetapi
betapa berat untuk menerima kekalahan. Mengapa? Karena setiap
orang mempunyai ukuran kalah dan menang yang berbeda.
Dan setiap kejadian itu pasti ada Hikmah yang tersembunyi.
Intinya : MENANG TANPO NGASORAKE LIAN.
1200. KRITERIA MENANTU YANG BAIK : Secara umum kreteria menantu
yang baik itu; 1. Bibit, bobot dan bebetnya baik; 2. Agamanya baik;
3. Tanggung jawab pada keluarga; 4. Mencintai anak kita dengan
tulus dan semua keluarganya; 5. Potensial secara akademis dengan
pekerjaan yang mapan. Intinya : Berharap dan berusaha harus.
Tetapi ketentuan jodoh harus diterima dengan lapang dada, apapun
kondisinya itulah pemberian Tuhan yang terbaik. Karena nasib dan
karakter bisa berubah. Maka bersabarlah..
1201. PEKERJAAN MEMILIH : Tidak gampang untuk menentukan pilihan,
apalagi bila dihadapkan dengan beberapa alternatif yang
mengandung resiko. Pilihan adalah ungkapan diri dan pilihan adalah
akumulasi dari Ilmu, keyakinan dan pengalaman komprehensif yang
67 Serat Sejatining Urip II
melatar belakangi keputusan untuk memilih. Intinya : Gunakan akal
sehat kita dan hati yang lapang saat memilih dan jangan pernah
mengambil keputusan disaat marah dan disaat kasmaran.
1202. GEJOLAK RUPIAH : Kurs Rupiah terhadap Dollar semakin tak
terkendali. Kondisi ini mengingatkan kita pada Juli 1998 menjelang
terjadinya krisis moneter yang melatar belakangi berakhirnya
Orde Baru. Warning..! untuk pejabat otoritas moneter, agar
tidak berdampak pada penurunan potensi ekonomi Rakyat.
Intinya : Secara akademis ada tiga hal yang memberatkan
masyarakat; 1. Kenaikan harga BBM; 2. Kenaikan SBI; 3. Kenaikan
kurs Dollar. Ini tanda-tanda yang harus diantisipasi sebelum
berdampak pada kondisi Makro Ekonomi. (semoga tidak ada lagi
kenaikan harga Gas dan tarif dasar listrik).
1203. BOHONG ATAS NAMA TUHAN : Terkadang berbohong atas nama
Tuhan dilakukakan oleh seseorang karena terpaksa atau
memaksakan diri. Mengapa? Karena ada alasan kuat untuk
menggalang opini atau karena ketidak tahuannya dampak negatif
dari sikapnya tersebut. Intinya : Dalam kondisi apapun kejujuran
harus diutamakan meskipun pahit sekalipun akibatnya.
1204. DURHAKA : Secara umum pengertian durhaka adalah pengingkaran
terhadap apa yang seharusnya. Ada berbagai jenis durhaka;
1. Durhaka pada kedua orang tua; 2. Durhaka pada bangsa dan
negaranya; 3. Durhaka pada Tuhannya; 4. Durhaka pada dirinya
sendiri. Intinya : Hindarilah sikap, perilaku, perbuatan dan ucapan
68 Serat Sejatining Urip II
yang cenderung untuk terbukannya pintu durhaka, karena
kedurhakaan itu akan mengundang musibah bersama.
1205. DOSA DAN PAHALA : Dalam keyakinan beragama orang
mendefinisikan dosa dan pahala sebagai dampak atau akibat atau
imbalan atau apapun namanya dari perbuatan yang dilakukan
manusia dengan menggunakan para meter ketentuan Agama,
konsekuensi logis dari dosa dan pahala adalah adanya surga dan
neraka. Intinya : Perbuatan yang bersesuaian dengan Agama akan
memperoleh pahala dan akan mendapatkan kehidupan surga
nantinya dan kehidupan yang melanggar norma Agama akan
memperoleh dosa dan akan masuk dalam kehidupan Neraka.
1206. MENGGIRING OPINI : Ketika media massa menayangkan suatu
berita secara terus menerus dan secara bersama-sama sehingga
terbentuk pendapat umum, terlepas benar atau salah maka
disanalah wilayah opini sudah berjalan. Akan tetapi sekuat apapun
opini apabila dibangun atas dasar kebohongan di kemudian hari
akan terlihat nyata karena setiap manusia mempunyai filter berupa
Intelektual dan daya nalar terhadap kebenaran. Intinya : Opini akan
menjadi angin lalu apabila kadar intelektual masyarakat sudah
mapan.
1207. FORMAT PEMIKIRAN : Kesalahan dalam melakukan analisis sering
terjadi bila kita tidak melakukan format pemikiran terlebih dahulu,
artinya tentukan terlebih dahulu obyeknya dan pisau analisis apa
yang akan digunakan serta kajian kita memakai landasan teori apa.
69 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Jangan terburu-buru melakukan analisis masalah sebelum
menentukan format pemikiran terlebih dahulu.
1208. HAKEKAT IBADAH : Setiap apa yang kita kerjakan atas perintah
Agama adalah Ibadah, dan setiap apa yang tidak kita perbuat atas
larangan Agama juga ibadah, konsekwensi logis makna ibadah akan
mendapatkan pahala kebaikan yang selanjutnya dijanjikan Sorga
sebagai balasan. Keyakinan tersebut sungguh sangat berbeda bila
sandaran berfikir dan pemahamannya hanya menggunakan
pendekatan budaya atau Budi luhur. Intinya : Semua amal
perbuatan itu tergantung NIAT nya.
1209. TIGA KOMPONEN IBADAH : Pada terminologi Agama, setiap ibadah
harus didasari dengan ilmu dan diawali dengan niat dan diakhiri
dengan keyakinan akan nilai ibadah tersebut pada Tuhan, sehingga
ada 3 komponen Ibadah yaitu Ilmu, Niat dan Keyakinan Ketuhanan.
Tanpa ada salah satunya maka nilai ibadah menjadi tidak sempurna.
Intinya : Kesempurnaan Ibadah harus disandarkan pada ketentuan
Agama, sehingga tidak boleh ngarang-ngarang sendiri dalam prosesi
beribadah.
1210. MANFAAT SISI LAIN UJIAN : Mayoritas ujian itu memberatkan,
menyengsarakan, menyakitkan bahkan menistakan. Tetapi disisi
lain ujian mempunyai manfaat ; 1. Menjadikan manusia untuk
instropeksi; 2. Menghaluskan budi pekerti dan roso jati diri;
3. Menghilangkan sifat sombong dan merasa lebih dari orang lain;
4. Meningkatkan rasa syukur disaat nantinya ujian berhasil dilalui.
70 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Bersabarlah dalam menjalani ujian apapun karena “UJIAN
ITU MENGUATKAN...”
1211. INTELIJEN NEGATIF : Kata Intelijen sebagai profesi adalah tindakan
aktif yang berkaitan dengan Lid, Pam, Gal dengan menggunakan
kecerdasan intelektual untuk kepentingan pihak tertentu dan
bersifat positif. Tetapi bila intelijen untuk niat negatif maka
namanya berubah menjadi Intelijen Negatif atau Keangkaraan.
Intinya : Hakekat intelijen itu sebagai Ilmu sehingga bersifat netral
pada kepentingan dan bercirikan Obyektif Akademis (Lid atau
penyelidikan, Pam atau pengamanan, Gal atau penggalangan)
1212. PENGELOMPOKAN ILMU : Secara umum ilmu itu dibagi dua; 1. Ilmu
yang bersifat nyata atau kasat mata yang dapat dijangkau dengan
teknologi; 2. Ghaib yang tidak kasat mata dan tidak dapat dijangkau
teknologi kontemporer. Keduanya mempunyai cakupan yang luas,
tetapi ilmu ghaib mempunyai cakupan lebih luas karena ilmu ghaib
itu berlapis-lapis, bershaf-shaf dan bertingkat-tingkat tergantung
kemampuan individu yang mempelajarinya. Intinya : Dalam kajian
Agama ilmu itu mahluk dan semua ilmu itu atas pemberian Tuhan.
1213. CARA MEMPELAJARI ILMU GHAIB : Mempelajari ilmu yang kasat
mata itu menggunakan dasar logika dan rasional, pada dimensi ini
roso mengikuti akal fikiran. Tetapi mempelajari Ilmu ghaib harus
menggunakan pemahaman roso yang tersimpan dalam hati, artinya
pada dimensi ini akal fikiran mengikuti rosonya hati yang pada
akhirnya menimbulkan keyakinan dan kepercayaan akan kebenaran
71 Serat Sejatining Urip II
ghaib itu sendiri. Intinya : Pendekatan ilmu itu harus
mengedepankan analisis obyek, bukan mengunakan pendekatan
subyek.
1214. KEBIASAAN MENCACI : Toleransi sesama manusia menjadi barang
langkah dan berganti saling mencaci untuk mencari kelemahan
orang lain ketika kedua pihak ada maksud tertentu yang saling
berlomba. Inilah bukti kelemahan atau kedewasaan cara berfikir
dan integritas seseorang. Dan perhatikan sejarah “Negarawan itu
tidak pernah mencaci lawan politiknya”. Intinya : Saling mencaci
adalah kebiasaan negatif yang dilarang oleh Agama.
1215. MAQOM KEMULIAAN AGAMA : Telah banyak diceritakan dalam
Kitab Suci Agama, bahwa kemuliaan seseorang didalam Agama itu
tidak hanya ditentukan oleh ketekunan dalam beribadah,
tetapi juga ditentukan oleh kesabarannya dalam menjalani ujian.
Intinya : Parameter ujian akan membuktikan kualitas pribadi
seseorang, analogi sederhana adalah setiap siswa yang akan naik
kelas pasti memalui ujian kenaikan kelas.
1216. YAKIN MENANG : Ketika kita yakin akan datangnya kemenangan
maka semua energi dan perhatian terfokus ke sana. Alangkah
bahagianya bila kemenangan itu benar-benar terjadi dan alangkah
kecewanya bila kekalahan yang terjadi. Akan tetapi kekalahan
secara gentle dan sportif itu jauh lebih baik dari pada kemenangan
yang dibangun atas kecurangan. Dan alangkah mulianya bila
kemenangan itu datang bersama kejujuran. Intinya : Jangan
72 Serat Sejatining Urip II
sombong ketika menang dan jangan merasa hina ketika
terkalahkan. Karena dalam persaingan itu sangat wajar antara
menang dan kalah.
1217. JENIS SEKOLAH : Sekolah itu ada 2 macam; Sekolah formal dan
sekolah informal. Sedangkan obyek ilmunya juga ada 2 macam;
1. Obyek buku yang biasa dipelajari di bangku sekolah atau di
kampus; 2. Sekolah dengan obyek alam semesta, pada tataran
inilah kita akan ketemu apa yang namanya GURU SEJATI dan
SEJATINING GURU. Intinya : Jangan penah berhenti sekolah atau
Ngangsu Kaweruh melalui apa saja dan dengan media apa saja.
1218. ANTARA KETENTUAN DAN USAHA : Tuhan merahasiakan atas
ketentuanNYA dan manusia harus berusaha atau berikhtiar atau
berupaya atau apapun namanya untuk mencari ketentuannya
tersebut, karena usaha manusia itulah Sunnahtullah yang bernilai
Ibadah, yang menjadi masalah adalah ketentuan Tuhan tidak selalu
sama dengan apa yang diharapkan manusia. Contoh : Pacarannya
dengan “A” tetapi nikahnya dengan “B”. Intinya : Manusia harus
berusaha tetapi ketentuan adalah milik Allah semata, itulah
sebabnya ada istilah umum “berusaha dan berdoa”.
1219. TEORI KONSPIRASI NEGATIF : Ketika ada bebarapa pihak bersekutu
dengan niat jahat dengan cara tertentu dan saling membantu maka
itulah konspirasi negatif, untuk menghadapinya harus
menggunakan kekuatan konspirasi positif sebagai antitesanya.
Intinya : Sistem yang dibangun dengan niat negatif itu harus
73 Serat Sejatining Urip II
dihadapai dengan sistem yang bersifat positif, karena sistem harus
dihadapi dengan sistem, jangan sistem dihadapi dengan person
karena pasti digilas.
1220. PENGALIHAN ISU : Opini masyarakat bisa diputar dengan
pengalihan isu, misalnya “isu politik diputar menjadi isu SARA”.
Intinya : Kita harus waspada, harus rukun dan bersatu. Demi NKRI
yang lebih baik.
1221. SINERGI ENERGI : Langkah awal belajar ilmu Kanuragan adalah
kemampuan untuk sinergi energi antara energi diri dan energi
medan magnet bumi, kemudian disatukan dalam 7 titik Cakra
sebagai pembuka potensi diri sejati. Intinya : Jalan untuk mengolah
potensi diri itu bermacam cara. Tergantung pada keyakinan masing-
masing.
1222. KEGAMANGAN : Hampir semua orang mempunyai sifat gamang
ketika mengambil keputusan yang sangat penting dan berisiko
besar. Mengapa? Karena sifat ini sangat manusiawi. Untuk
mengurangi atau meniadakan kegamangan maka lakukan;
1. Bermusyawaralah dengan orang lain atau tim; 2. Lakukan
perenungan yang mendalam dengan parameter untung dan rugi;
3. Berfikirlah obyektif dan rasional; 4. Lakukan sholat istikharah
atau berdoalah. Intinya : Setelah mengambil keputusan maka
lakukan doa kepasrahan terhadap akibat dan hasil karena Tuhan
sangat menyayangi hambanNya yang berusaha untuk kebaikan.
74 Serat Sejatining Urip II
1223. GEREJA SAINT PORPHYRIUS : Tempat mulia umat Kristen GAZA
menjadi lambang persatuan umat Muslim dan Kristen Palestine.
umat muslim diizinkan menggunakan sarana Ibadah Umat Kristiani
untuk beribadah selama bulan Ramadlon dan Idul Fitri
karena Masjid banyak yang dihancurkan oleh pasukan Israel.
Intinya : Seruan perdamaian, persatuan antara Umat Muslim dan
Kristiani harus dikembangkan dalam konteks kehidupan berbangsa
dan bernegara di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
1224. SAINS DAN TUHAN : Rekayasa dan usaha manusia untuk
menciptakan berbagai teori ilmu pengetahuan dan sains modern
pada hakekatnya adalah mencari Sunatullah atau hukum-hukum
Tuhan yang berlaku di semesta ini, artinya melalui sains manusia
dapat menemukan Tuhannya atau bertambah yakin akan
kesempurnaan Tuhan, bukan sebaliknya. Intinya : Melalui sains
seseorang dapat mempertebal keimanan dan bukan sebaliknya.
1225. PINTER KEBLINGER : Tidak jarang orang itu semakin pinter tetapi
semakin jahat atau semakin jauh dari Tuhan-nya atau pinter
keblinger, ilmunya tidak bermanfaat untuk kebaikan tetapi ilmunya
untuk kejahatan. Intinya : ilmu itu yang paling utama adalah
memberikan manfaat bagi orang lain untuk kebaikan.
1226. TIPU MUSLIHAT : Apapun yang dibangun atas dasar tipu muslihat
maka dalam waktu yang tidak terlalu lama akan dihancurkan oleh
tipu muslihat juga. Mengapa? Itulah namanya Kuwalat.
75 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Kejujuran tidak pernah terkalahkan oleh tipu muslihat,
yang penting sabar dengan waktu.
1227. JANGAN KASAR : Sikap dan ucapan kasar kepada anak, istri, suami
atau orang lain tidak akan mendapatkan kebaikan apapun kecuali
“Kekasaran” tersebut, berlakulah santun dan lapang dada meskipun
pada orang yang memusuhimu atau pada orang yang
menyengsarakanmu sekalipun karena di sanalah letaknya
Kemuliaan. Intinya : Sifat lembut dan santun adalah sifat warisan
para Nabi dan Rasulullah.
1228. BERBURU ILMU : Ketika Tuhan membuka kenikmatan berburu ilmu
pengetahuan maka pada posisi itulah “pintu keberkahan hidup
terbuka”. Intinya : Jangan jadikan belajar itu sebagai beban tetapi
jadikan sebagai media Hiburan.
1229. KUASA TUHAN : Boleh jadi engkau membenci atau tidak suka
sesuatu tetapi Kuasa Tuhan menghendakinya terjadi pada dirimu
dan sesuatu itu baik untukmu, atau sebaliknya. Intinya : Jangan
terlalu cepat mengambil keputusan menerima atau menolak
sesuatu, renungkan terlebih dahulu termasuk datangnya jodoh.
1230. BUTA MATA DAN BUTA HATI : Tidak jarang orang yang sempurna
penglihatannya tetapi buta hatinya, dan alangkah sengsaranya
orang yang buta matanya sekaligus buta hatinya. Intinya : Marilah
kita melihat setiap kejadian itu dengan hati karena hati kita tidak
pernah bohong. Dan jangan pernah kita membohongi hati kita
sendiri.
76 Serat Sejatining Urip II
1231. BERATNYA MENERIMA KENYATAAN : Terkadang ketentuan Tuhan
itu tidak sama dengan keinginan kita, kenyataan terlalu jauh dengan
cita-cita. Maka disaat inilah kita telah masuk dalam koridor
“Berjuang untuk menerima kenyataan”, contoh nyatanya ketika
ditinggal oleh orang yang kita cintai. Intinya : Belajar untuk
menerima kenyataan adalah perjuangan berat untuk menuju
hakekat kehidupan.
1232. HAUSNYA KEKUASAAN : Sejarah telah membuktikan di negara
manapun, orang yang berkuasa selalu ingin tetap berkuasa dan
orang biasa-biasa juga ingin berkuasa. Sehingga terjadi perebutan
kekuasaan dengan berbagai cara. Intinya : Kekuasaan itu seperti
orang minum air laut, semakin diminum semakin haus. Maka
berhati-hatilah saudaraku.
1233. BERATNYA UJIAN : Derajat kemuliaan seseorang tidak hanya
ditentukan oleh amal ibadahnya tetapi juga banyak ditentukan oleh
tingkat kesabarannya dan keuletannya dalam menghadapi beratnya
ujian yang diberikan Allah SWT. Intinya : Kualitas ketaqwaan
seseorang akan nyata saat menghadapi ujian berat.
1234. KEMUTLAKAN HIDUP : Anak laki-laki mutlak Ngabekti pada
Ibundanya dan anak perempuan mutlak taat pada suaminya. Itulah
silang saling antara laki-laki dan perempuan. Intinya : Kemutlakan
itu pakemnya hidup dan jangan coba-coba dilanggar karena akan
berdampak mengundang petaka dan kesedihan dalam kehidupan.
77 Serat Sejatining Urip II
1235. FORMAT BERFIKIR : Seringkali perdebatan atau diskusi atau
seminar atau apapun namanya berakhir dengan kericuhan atau
perselisihan pribadi. Mengapa? Karena tidak adanya format berfikir
yang baik. Contoh ; 1. Mengkritik tapi tidak memberi solusi;
2. Keluar dari pokok masalah; 3. Menyerang ke person bukan ke
tema; 4. Argumen dibangun atas dasar kebencian; 5. Penuh dengan
prasangka buruk, dan lain-lain. Intinya : Perhatikan format berfikir
mulai dari Fakta, Analisa, Prediksi dan Kesimpulan.
1236. CACAT HUKUM : Kalau proses pembangunan suatu organisasi
apapun dengan pemimpin siapapun yang dibangun dari awal
cacat hukum maka perjalanan sejarah organisasi dan
kepemimpinan tersebut akan selamanya tercatat sebagai cacat
hukum. Intinya : Legitimasi murni akan tumbuh dengan baik apabila
proses awalnya bersih dan tidak cacat hukum.
1237. PERAMALAN INTUITIF : Dalam ilmu ekonomi diperlukan adanya
peramalan bisnis dengan dasar pertimbangan asumsi, judgenment
dan seni. Intinya : Proses peramalan, penting untuk perencanaan
bisnis ke depan.
1238. AKADEMISI DAN DUKUN : Prediksi atau ramalan atau dugaan
kedepan atau apapun namanya bisa dilakukan oleh akademisi atau
dukun, masyarakat cukup faham wilayah masing-masing antara
akademisi dan dukun. Intinya : Jangan terlalu cepat percaya tetapi
gunakan akal sehat kita dan lihatlah pribadi masing-masing mereka,
apakah layak untuk dipercaya?.
78 Serat Sejatining Urip II
1239. CARA BERFIKIRNYA FIKIRAN : Fikiran adalah instrumen untuk
mengolah dan mengurai setiap input yang masuk melalui indra
manusia, tetapi fikiran tidak berfungsi dengan baik kalau tidak
diasah dengan pendidikan. Fikiran juga dipengaruhi oleh roso
yang melahirkan kecenderungan. Intinya : Mengendalikan cara
berfikirnya fikiran adalah tugas utama manusia di dunia.
1240. PROFESI DOKTER : Disaat Dokter itu kurang sehat tetapi mengobati
orang lain. Inilah kemuliaan Profesi, tidak selamanya Dokter
itu sehat karena kesehatan itu bukan miliknya dokter.
Intinya : Berusahalah untuk sehat dengan berolahraga rutin karena
badan kita ini titipan bukan milik kita dan sewaktu-waktu hak pakai
kita atas badan ini di ambil oleh Tuhan. dan itu berarti Kematian.
1241. TEMAN LAMA : Ada sesuatu yang berbeda ketika bertemu teman
lama. Mengapa? Ada kenangan yang terulang dan membuka
memori lama. Intinya : Terlalu banyak pelajaran masa lalu apabila
kita cerdik membuka perjalanan hidup yang pernah kita lewati dan
yang paling penting menambah rasa syukur kita pada Tuhan.
1242. KEMENANGAN NEGARA : Pendidikan adalah unsur utama
Kemenangan Negara, karena kualitas SDM menentukan daya saing
negara terhadap negara lain. Artinya Negara yang mengabaikan
Pendidikan pasti dan pasti akan menjadi Negara yang terpinggirkan.
Mengapa? Generasi akan berganti generasi. Intinya : Setiap
keluarga di Indonesia harus memprioritaskan pendidikan untuk
putra dan putrinya agar Negara ini menjadi kuat segalanya.
79 Serat Sejatining Urip II
1243. ILMU MENCARI JODOH : Semua orang pasti sepakat kalau Jodoh itu
harus dicari, salah satu cara mencari jodoh adalah; 1. Berdoa
kepada Tuhan karena jodohmu itu mahluknya Tuhan dan Tuhan
akan menggerakan dengan pertemuan dan kecenderungan;
2. Angkatlah tangan posisi berdoa, yang perempuan tempatkan
pada tapak tangan kirimu dan yang laki2-laki tempatkan pada tapak
tangan kananmu; 3. Berdoa dengan khusu’ dan penuh harap;
4. Kemudian satukan kedua tapak tanganmu; 5. Berikhtiar secara
nyata... Insya Allah. Intinya : Jangan berhenti berusaha untuk
menemukan JODOH-mu yang terbaik.
1244. RADIKALISME BERAGAMA : Penganut Agama apapun bila
memahami secara sempit dan radikal ajaran-ajaran agamanya maka
yang timbul bukan kesalamatan dan perdamaian atau kasih sayang,
Tetapi yang muncul adalah kebencian, perkelahian dan konflik
komunal. Intinya : Agama itu di turunkan Tuhan untuk membawa
kemaslahatan umat dan Rahmatan Lil alamin atau perdamaian
menyeluruh.
1245. UMAT BERAGAMA : Bersatulah semua umat beragama, rukunlah
dan jangan melihat perbedaan tetapi lihatlah persamaan, kita
sebangsa, setanah air dan sebudaya. Jangan mau diadu domba,
jangan mau dihasut. Sepertinya mereka sedang menyiapkan isu
yang berlatar belakang SARA. Pola mereka sama karena
kepentingannya juga sama. Intinya : Kita harus sadar bahwa
persatuan sebangsa adalah kekuatan NKRI.
80 Serat Sejatining Urip II
1246. UJIAN PENDERITAAN YANG DIPILIHKAN : Ketika seorang hamba
memohon pengampunan pada Tuhan atas segala dosa dan
kesalahannya, maka Tuhan memilihkan ujian penderitaan yang
mengundang kesabarannya hamba tersebut. Dan melalui
kesabarannya itulah Tuhan akan mengampuni dosa dan
kesalahannya. Intinya : Tuhan itu sangat mencintai dan mengasihi
hambaNya.
1247. CARA MEMBACA ISU TERENCANA : Ada dua awalan kegiatan
mereka; 1. Berawal dari akar masalah yang sudah ada bibit friksi
sosialnya; 2. Berawal dari media yang tersusun Temanya sama
minimal tiga media. Isu lanjutan bermuara pada; 1. Ketidakpuasan
keputusan pengadilan; atau 2. suhu politik di parlemen meningkat.
dan yang terakhirnya adanya letupan sosial di tempat-tempat
keramaian atau tempat-tempat ibadah atau sarana transportasi
masyarakat. Pola mereka sama. Intinya : Masyarakat harus pintar
dan cerdas agar tidak menjadi umpan. Masyarakat harus lebih
mencintai NKRI.
1248. KARYAWAN YANG NAKAL : Berikanlah kesempatan untuk membela
diri dalam forum terbuka atau forum tertutup pada karyawan
yang terbukti nakal. Untuk apa? Untuk alat instropeksi organisasi
dan untuk memberikan kesempatan memperbaiki diri.
Intinya : Karyawan yang nakal jangan digunjingkan atau dirasanin,
tetapi dudukan dengan baik, dan kalau tidak bisa diperbaiki segara
dipecat agar tidak berdampak pada karyawan yang lain atau
merugikan perusahaan.
81 Serat Sejatining Urip II
1249. BATASAN UJIAN : Ketika seorang hamba itu diuji dengan
kesengsaraan, kesedihan dan kemiskinan sampai pada batas
maksimal kekuatannya. Maka Tuhan segera membalik ujian itu
dengan segala kenikmatan, kesenangan dan kepuasan. Tetapi sering
orang kuat diuji dengan kemelaratan tetapi tidak kuat dengan ujian
kenikmatan. Intinya : diuji dan diujo itu hal yang biasa.
1250. AKAN ADA TIGA MATAHARI : Tidak terbayangkan apa jadinya bila
dalam satu organisasi atau satu perusahaan atau satu institusi atau
apapun namanya tedapat tiga matahari sekaligus tampil sebagai
figur Pemimpin yang masing-masing mempunyai komunitas
berbeda dengan pengaruh yang hampir seimbang. Intinya : Sikap
Legowo itu sungguh amat berat.
1251. CALON ISTRI YANG CANTIK : Mencari calon istri yang cantik itu
penting tetapi lebih penting kepribadiannya dan garis
keturunannya, karena Cantik tidak pernah mampu melawan UMUR.
Intinya : Istrimu adalah separuh jiwamu dan jangan gegabah dalam
mencari calon istri.
1252. CELAH SUKSES : Kesuksesan dan kebahagiaan itu terkadang tumbuh
di sela-sela ujian kesempitan dan kesengsaraan, oleh karenanya
jangan berputus asa atau putus harapan disaat duka dan kesedihan
kesempitan hidup. Intinya : Selalu ada harapan kebahagiaan bagi
manusia yang sabar dan berusaha dan berdoa.
1253. ONO TITI WANCINE : Semua kejadian di dunia ini melekat
dengan waktu atau “ono titi wancine” waktu adalah hak prerogatif
82 Serat Sejatining Urip II
Tuhan, karena dimensi Ketuhanan diluar dimensi waktu.
Intinya : Bersabarlah dalam proses karena setiap proses sukses
memerlukan waktu yang tepat dan kawan yang tepat pula untuk
bersama-sama sukses.
1254. KETENANGAN DAN KEPUASAN : Terminologi Agama mengajarkan
jalan menuju Ketenangan Hidup. Tetapi banyak teori sains dan teori
ekonomi mengajarkan kepuasan hidup. Ketenangan akan
melahirkan hakekat kehidupan dan kepuasan akan mengundang
keserakahan hidup karena rasa puas itu seperti minum air laut.
1255. PELAJARAN UNTUK ANAK : Ajarilah anakmu cara mendoakan
kepada kedua orang tuanya. Karena hubungan anak dan orang tua
itu hanya doa anak yang sholeh. Tidak ada ceritanya orang tua
berharap harta waris dari anak dan tidak ada ceritanya orang tua itu
menyengsarakan anaknya kecuali orang tua yang tidak waras.
Intinya : Ajari sedini mungkin pada anak-anakmu cara dan doa
mendoakan orang tua.
1256. UKURAN BAHAGIA : Ada orang yang senang sekali dengan
mendapatkan rizki Rp. 100.000,- per hari, tetapi ada orang dengan
pendapatan 5 Juta per hari masih merasa kurang. Lalu dimana letak
ukuran kecukupan harta? Ternyata korelasi besaran harta dan
kecukupan itu hanya persepsi. Intinya : Setiap orang mempunyai
ukuran bahagianya masing-masing.
1257. PENCARIAN DIRI : Pada hakekatnya hidup ini berlari mencari diri
sendiri. Contoh : Pecandu sepak bola akan mengorbankan waktu
83 Serat Sejatining Urip II
dan hartanya untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. Artinya
apa? Pengorbanannya itu upaya untuk menemukan kesenangannya
sendiri. Demikian juga para pecandu musik, yang mereka cari bukan
penyanyinya tapi keinginannya sendiri. Intinya : Kejarlah dirimu
sendiri.
1258. MENEMUKAN NIKMAT : Banyak orang makan hanya menemukan
kenyang tetapi tidak menemukan nikmatnya makan, orang ke
Masjid atau ke Gereja atau ke Pure hanya melaksanakan kewajiban
beragama tetapi tidak menemukan Tuhannya. Mengapa? Karena
semua itu dilakukan hanya sekedar tanpa dijiwai, yang bergerak
hanya badannya tapi jiwo, roso, sukmo dan fikirnya tertinggal.
Intinya : Temukan nikmatnya Ibadah, maka engkau akan temukan
nikmatnya hidup yang sesungguhnya.
1259. WATAK DAN CARA MAKAN : Salah satu cara melihat watak
seseorang maka lihatlah cara makannya, kalau cara makannya
tertib kerjanya juga tertib, kalau dia suka mengambil makanan yang
di hadapan orang lain maka wataknya juga mengambil haknya
orang. Kalau cara makannya CONGOK atau rakus maka wataknya
juga rakus. Intinya : Sebelum memulai pertemuan bisnis maka
mulailah dengan pertemuan makan bersama dan lihatlah watak
calon patner bisnismu dengan melihat cara makannya.
1260. ORANG TUA MISKIN : Bersyukurlah bila orang tua kita miskin
karena dengannya banyak terbuka amal ibadah. Kalau orang tua
kita kaya, akan kita berangkatkan haji beliau sudah haji, akan
84 Serat Sejatining Urip II
kita belikan rumah beliau sudah punya rumah dan lain-lain.
Intinya : Hidup ini bahagia dan sedih, bersyukur dan tidaknya
tergantung cara kita mempersepsikan hidup itu sendiri.
1261. KEJARLAH PANGKATMU : Ketika seseorang menjadikan dirinya
untuk mengejar pangkat, jabatan dan harta maka bersiap-siaplah
untuk dikecewakan olehnya. Karena pangkat, jabatan dan harta itu
bukan teman setia, terkadang ketiganya berpihak pada
kebohongan, culas dan kebencian. Intinya : Carilah kemanfaatan
dalam hidupmu. Karena manfaatmu bagi orang lain itu adalah
Potensimu.
1262. LANGSUNG, UMUM, BEBAS, RAHASIA, JUJUR DAN ADIL : Azas
pelaksanaan Pemilu untuk menentukan Presiden RI seoptimal
mungkin harus dilaksanakan sesuai dengan azas yang telah
ditetapkan dalam UUD 1945. Mengapa? Karena apabila salah satu
azas tidak dilaksanakan dengan baik atau cacat hukum maka
dampak yang besar adalah “KRISIS LEGITIMASI” dan seorang Kepala
Negara di dunia manapun tidak akan efektif masa
kepemimpinannya tanpa adanya “Legitimasi yang Kuat” dari rakyat.
Intinya : Legitimasi adalah fondamental Kepemimpinan Nasional.
1263. KEHIDUPAN MALAM : Orang-orang sukses dunia dan para Ulama
Sufi selalu menggunakan kehidupan malamnya dengan baik yaitu
bermunajat kepada Allah melalui Tahajud dan proses perenungan
dan belajar ilmu pengatahuan dan menulis buku atau kegiatan-
kegiatan lain yang positif. Intinya : Salah satu ukuran keberhasilan
85 Serat Sejatining Urip II
seseorang adalah bagaimana mereka memanfaatkan kehidupan
malamnya.
1264. CARA BERBICARA DI DEPAN UMUM : Bicara orasi, seminar,
kampanye, pidato, ceramah, presentasi atau apapun namanya,
lakukan hal-hal sebagai berikut; 1. Fahami terlebih dahulu Tema
acara, dalam rangka apa dan siapa saja yang hadir; 2. Buatlah
kerangka berfikir atau pointers hal-hal yang akan dibicarakan,
maksimal lima pokok masalah; 3. Berdoalah sebelum naik
panggung; 4. Kuasai panggung dengan kata pembuka yang lantang
tapi santun dan usakan konteks mata satu persatu hadirin yang
duduk paling depan; 5. Gunakan gaya bahasa klimaks dan anti
klimaks; 6. Urutan perbicara ada tiga pembukaan, isi dan analisis,
penutup dengan kesimpulan; 7. Gunakan gaya bahasa klimaks
sebelum kalimat penutup. Intinya : Jangan takut mencoba untuk
berbicara di depan umum.
1265. MAKMURNYA NEGERI : Terminologi Agama mengajarkan bahwa
kunci makmurnya negara adalah “Iman dan Taqwa” termasuk
makmurnya keluarga. Intinya : Seandainya penduduk suatu negeri
iman dan taqwa, maka akan dibuka keberkahan oleh Allah dari
langit dan bumi.
1266. UJIAN BAGI SUAMI : Apabila seorang pria mendapatkan istri yang
cerewet, mulutnya bau, sukanya mengumpat, di rumah seringnya
pakai daster kumal, boros, sakit-sakitan dan ahlaknya jelek, Itulah
ujian yang berat bagi suami. Intinya : Berhati-hatilah dalam memilih
86 Serat Sejatining Urip II
calon istri dan bersabarlah bila mendapatkan istri yang tidak baik.
1267. KEBERKAHAN KOMUNITAS : Sungguh merupakan nikmat yang
besar dan keberkahan yang berlipat-lipat bagi suatu negeri apabila
Tuhan menurunkan seorang Pemimpin yang baik ahlaknya, santun,
beriman dan bertaqwa. Sehingga kemakmuran negeri akan merata
pada semua anggota komunitas. Intinya : Sambutlah ketentuan
Tuhan itu dengan Ridloh dan Diridloi.
1268. PRABU NOTO : Setelah Prabu Goro-Goro yang diturunkan di tengah
jalan maka akan tampil PRABU NOTO yang bertugas untuk menata
kembali kehidupan berbangsa dan bernegara, Beliau tampil dengan
segala kesederhanaan dan tidak mencintai harta tidak rakus atau
tidak Hubbul Maal dan tidak korupsi. Beliau menata semua sistem
kehidupan bernegara sehingga pada saat itu “orang susah untuk
korupsi karena semua sistem sudah tertata”. Intinya : Semoga
Tuhan segera melahirkan Prabu Noto untuk Indonesia yang lebih
baik.
1269. UJIAN KOMUNITAS : Apabila Tuhan menurunkan seorang
Pemimpin yang dlolim atau Pemimpin yang tidak amanah pada
suatu negeri, maka itu petanda akan adanya Ujian Komunitas.
Intinya : Kualitas seorang Pemimpin itu salah satunya dapat dilihat
dari produktifitasnya saat memimpin. Dan keberhasilan Pemimpin
adalah apakah kepemimpinannya bisa mensejahterakan
rakyatnya?. Dan cara melihat kualitas Pemimpin adalah lihatlah
karya nyatanya.
87 Serat Sejatining Urip II
1270. JALAN TERBAIK : Kegagalan dan kesuksesan itu datang silih
berganti, senang dan sedih juga demikian maka jalan yang terbaik
adalah sabar dan syukur, tetapi jalan yang mulia adalah “Ridloh dan
Diridlohi” pada maqom inilah seorang hamba Tuhan tidak mengenal
kesedihan, artinya semua kejadian disambutnya dengan suka-cita
dengan satu keyakinan Tuhan sangat menyayangi hambaNya
dengan jalan apapun. Intinya : Pilihlah diantara jalan terbaik atau
jalan kemuliaan.
1271. TIDAK SELAMANYA MENANG : Seorang Nabi-pun yang disayang
oleh Tuhan dan mengemban misi Ketuhanan tidak selamanya
menang dalam perang menegakkan kebenaran, menang dan kalah
silih berganti. Tetapi Agama menjamin bahwa kebenaran akan
menang pada akhirnya. Intinya : Jangan sombong dikala menang
dan jangan merasa rendah diri dikala terkalahkan.
1272. APA JADINYA : Apa jadinya kalau Hakim itu tidak adil? Kalau
Pemimpin itu bohong? Kalau istri tidak taat pada suami? Kalau anak
durhaka? Kalau Ulama itu bimbang? Kalau pedagang itu curang?
Kalau komunitas tertipu opini? Kalau yang kaya pelit? Kalau yang
muda malas? Intinya : Ada saatnya Tuhan akan menghukum semua
orang karena kesalahan satu orang.
1273. SUARA MAYORITAS : Tidak selamanya suara mayoritas itu benar
dan tidak selamanya yang minoritas itu salah, karena diatas
semuanya ada opini yang dapat dimainkan oleh media dan
mempengaruhi cara berfikir mayoritas. Intinya : Media massa selalu
88 Serat Sejatining Urip II
mencari berita dan ukuran benar dan salah bukan wilayah media.
1274. MERUBAH HAMBATAN MENJADI PELUANG : Orang yang cerdas
adalah mereka yang mampu merubah setiap hambatan menjadi
peluang. Betapa berat ujian datang dan betapa bahagia ketika ujian
beralih menjadi harapan. Intinya : Jangan pernah putus asa
saudaraku… karena hidup ini terus berjalan seiring dengan usaha
kita dan ketentuan Tuhan. Maka berdoalah.
1275. JILBABKU : Tahun 1980-an wanita memakai jilbab dimusuhi atau
tersingkir dari pergaulan sosial, karena pada saat itu mayoritas
wanita memakai kerudung khas daerah, bahkan ada wanita yang
dicabut paksa jilbabnya saat mengendarai motor, tetapi sekarang
jilbab menjadi Mode atau gaya hidup yang digemari dan cantik.
Artinya jilbab membutuhkan waktu 34 Tahun untuk evolusi mental
cara berpakaian. Dan tidak menutup kemungkinan kelak wanita non
muslimpun memakai jilbab yang dipanjangkan, seperti halnya
Sunatan bagi laki-laki muslim dan non muslim. Intinya : Evolusi
mental manusia menjadi parameter Budaya Bangsa.
1276. JANJI POLITIKUS : Agama mengajarkan bahwa “janji itu hutang”
maka betapa besar hutang janji politikus yang harus dibayar di
akhirat nanti. Atau terkecuali bagi pribadi yang tidak percaya
dengan kehidupan akhirat atau hidup sesudah mati. Intinya : Jangan
gampang mengobral janji dengan alasan apapun karena “janji itu
hutang”.
89 Serat Sejatining Urip II
1277. KEKUATAN NIAT : Hidup ini tidak selamanya mulus, lancar dan
membahagiakan. Terkadang sempit, terjal dan menyedihkan.
Disinilah letak pentingnya kekuatan niat untuk tetap berbuat,
berkarya dan memberi manfaat bagi orang lain, Bangsa dan Agama.
Intinya : Sumber motivasi yang paling dominan dalam hidup ini
adalah kekuatan niat, oleh karenanya rumuskan niatmu, mantapkan
niat dan ulangilah niatmu serta nyatakan dalam doamu kepada
Tuhanmu agar hidupmu menjadi yang terbaik.
1278. MEMBAWA HIDUP : Hidup kita adalah milik kita sendiri, orang lain
tidak bisa intervensi termasuk orang tua kita sendiri. Orang lain
hanya sekedar saran. Kalau kita buat semangat ya semangatlah
hidup kita, kalau kita buat tidur terus ya… tidurlah kita. Tetapi kalau
kita buat hidup ini produktif dan berkaya maka itulah maqom
kemuliaan. Intinya : Bawalah hidupmu ini sesuai dengan Firman
Tuhan agar tidak ada kamusnya bersedih hati.
1279. BERGESERNYA HELM : Dulu… sewaktu pertama sekali pengendara
sepeda motor diwajibkan memakai helm, terjadi demo masyarakat
menolak. Tetapi sekarang helm sudah bergeser dari fungsi sebagai
pelindung menjadi bagian aksesoris yang indah dan cantik. Itulah
makna bergeseran pemahaman evolusi mental seseorang, karena
mental tidak mengenal kata revolusi. Intinya : Merubah sikap
dan perilaku seseorang itu membutuhkan waktu yang lama.
Contoh : Nabi Muhammad SAW membutuhkan waktu 23 Tahun
untuk merubah mental Bangsa Arab.
90 Serat Sejatining Urip II
1280. BENAR DAN SALAH BUKAN ILUSI : Gunakan parameter yang tepat
agar cara berfikir kita terformat dengan baik dan dapat
menyimpulkan setiap kejadian dengan parameter yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Intinya : Tetapkan dulu parameternya dan
pisau analisisnya, baru kemudian mengelaborasi permasalahan
1281. RISET JILBAB : Sampai saat ini belum ada riset menyeluruh tentang
pelecehan dan kejahatan seksual karena cara berpakaian wanita
“apakah ada korelasi cara berpakain wanita dengan tingkat
pelecehan dan kejahatan seksual?” Berapa % wanita yang berjilbab
dan berapa % wanita yang membuka auratnya, mengalami
peristiwa tersebut (kalau seandainya ada jilbab loreng tentara
mungkin tidak ada yang berani melakukan pelecehan seksual).
Intinya : Ini tantangan bagi wanita akademisi yang mengelaborasi
permasalahan Gender.
1282. TINTA HITAM - TINTA EMAS : Setiap negara mempunyai catatan
sejarahnya dengan tinta hitam dan tinta emas. Siapa tokoh
proklamatornya? Siapa yang menjual aset negaranya? Siapa yang
mensejahterakan bangsanya? Dan siapa yang banyak menyimpan
harta korupsinya di luar negeri? Semua terekam dengan baik, mau
ditutup-tutupin seperti apa. Kebaikan dan keburukan akan nyata
adanya seiring dengan perjalanan waktu. Intinya : Semua itu “ada
waktunya - ono titi wancine”.
1283. RAYUAN GOMBAL : Ketika masih pacaran banyak sekali janji-
janjinya tetapi giliran nanti nikah kebingungan membuktikan
91 Serat Sejatining Urip II
janjinya karena ternyata janji-janji itu hanya rayuan. Nasi sudah
manjadi bubur, pelantikan dan pengambilan sumpah akad sudah
disiapkan. Mudah-mudahan sumpah yang sekarang ini tidak berlaku
sementara dan tidak pindah lagi ke lain hati seperti sumpah-
sumpah sebelum ini. Intinya : Betapa mudahnya berjanji dan betapa
sulitnya memberikan bukti. Dan menyesal tiada arti.
1284. ANTARA HATI DAN FIKIR : Terkadang perjalanan hati berbeda
dengan perjalanan fikir. Mengapa? Karena dimensinya yang
berbeda, hati mengedepankan roso sedangkan fikir
mengedepankan logika. Bersatunya antara hati dan fikir terletak
pada niat. Itulah sebabnya semua perbuatan itu tergantung pada
niatnya. Intinya : Niat adalah akumulasi kehendak dan gerak adalah
implementasi dari keputusan yang bersandar pada logika
kebenaran. Adapun kehendak adalah bentuk nyatanya iman
seseorang.
1285. RAHASIA PASANGANMU : Ada tiga tempat pasangannmu yang
harus engkau rahasiakan, dan jangan dibuka karena akan
menimbulkan ketidak harmonisan rumah tanggamu. Berikanlah
keleluasaan pasanganmu di tiga tempat tersebut; 1. Tas kerja;
2. Dompet; 3. Hp. Intinya : Pasangan yang baik adalah saling
menutupi dan saling melengkapi. Berikanlah kepercayaan yang
ikhlas pada pasanganmu. Insya Allah akan rukun dan harmonis.
1286. LELAH DAN LETIH : Terkadang hidup ini bertarung antara lelah letih
dan semangat, antara jenuh bosan dan bergairah serta antara
92 Serat Sejatining Urip II
harapan dan kenyataan. disinilah letaknya arti “Memimpin diri
sendiri”. Intinya : Barang siapa dapat memimpin dirinya maka
mereka dapat mengendalikan pasukannya di medan laga.
1287. NEGARA KAYA-RAYA : Dimana ada negara yang kaya raya dengan
sumber daya alamnya tetapi rakyatnya miskin? Dimana ada negara
yang pemimpinnya kaya raya dan sebagian besar hartanya disimpan
di luar negeri, sementara di dalam negeri kekurangan dana
pembangunan? Dimana ada negara yang menjual barang-barang
dalam negeri dengan harga luar negeri kepada rakyatnya sendiri?
Dimana ada negara yang merelakan kaum perempuannya menjadi
pembantu RT di luar negeri yang tidak jarang dilecehkan oleh
majikannya? Intinya : Ada yang salah pada negara tersebut. Entah
sistemnya, entah pemimpinnya, entah masyarakatnya? Entah
regulasinya?
1288. PEMIMPIN MASA DEPAN : Ada keyakinan sebagian masyarakat
pemimpin masa depan adalah SATRIYO PANINGIT tetapi ada yang
mengatahkan IMAM MAHDI, atau siapapun namanya Beliau itu ada.
Pribadinya tunggal dan niatnya bulat dan tujuannya hidupnya juga
satu “Indonesia yang Makmur”. Cintanya pada rakyat melebihi
cintanya pada dirinya sendiri, meski hidupnya dinistakan bahkan
dipenjarakan, dari kubangan satu ke kubangan lainnya, ia tetap
berkarya demi bangsanya. Intinya : Figurnya sudah ada, sifat dan
karakternya sudah ada tetapi sejarah bangsa belum
memunculkannya.
93 Serat Sejatining Urip II
1289. HIDUP SESUDAH MATI : Masing-masing kita harus yakin ada hidup
sesudah mati, ada pengadilan Tuhan, ada sorga dan ada neraka.
Mengapa? Agar kita selama hidup di dunia ini menebar kebaikan
dan memberi manfaat pada orang lain. Intinya : Dalam hidup ini
“Ngono yo Ngono Tapi yo Ojo Ngono”. Artinya jangan kebablasan
dalam berbuat.
1290. HAKEKAT PERJALANAN HIDUP : Secara umum ada dua jenis
perjalanan hidup yaitu hidup yang berjalan diatas niat kita sendiri
dan hidup diatas takdir Tuhan. Tetapi tingkat kepasrahan terhadap
ketentuan Tuhan pada perjalanan hidup ini adalah cermin kadar
keimanan seseorang. Intinya : Tuhan tidak pernah menyia-nyiakan
setiap niat baik hambaNya, oleh karenanya jangan pelit berniat
untuk kebaikan dan memberi manfaat kepada sesama.
1291. KEKAYAAN TERPENDAM : Tidak banyak orang yang mengetahui
kekayaan yang terpendam, bahkan ada yang mengetahui tetapi
tidak dapat mengambilnya. Mengapa? Karena mereka tidak
mengetahui kuncinya “Ngogoh 16, lego metu 2 mlebu 1” pitungan
jowo rembulan purnomo. Kata-kata sandi intelijen leluhur. TELIK
SANDI yang sangat sulit dibuka kecuali bagi mereka yang punya
“TERA”. Intinya : Tera punggawa tetap bangsawan, tera puno
kawan ya tetaplah pengembira sela waktu. Tidak penting statusnya
kaya atau miskin, militer atau sipil. Akan tiba masanya.
1292. OBATNYA SAKIT : Kalau kita sakit seputaran kepala yaitu migran,
sariawan, sakit gigi, flu, kanker otak, strooke, sakit mata, telinga
94 Serat Sejatining Urip II
dengung dan lain-lain, maka salah satu abatnya carilah urat leher
rabalah pelan-pelan dan rasakan kalau ada yang kaku atau sakit
atau nyeri saat ditekan maka lenturkan atau tekan-tekan atau
pijetin di tempat urat tersebut. Analisis sebabnya adalah saluran
darah dan saluran enzim tetentu ke kepala tidak lancar karena
posisi jantung yang memompa darah, perut yang suplai makanan
dan paru-paru yang suplai oksigen dengan kepala dihubungkan
oleh leher dengan segala perangkatnya. Intinya : Ketepatan obat
penyakit itu ditentukan oleh ketepatan menganalisa sebab-sebab
penyakitnya.
1293. SAKIT SEMBELIT PERUT : Salah satu cara mengobati sakit perut
yang melilit, ada tiga titik yaitu betisnya keras maka lenturkan,
tapak tangan dan tapak kaki pas lengkungnya ditekan lembut,
kemudian minum 2 gelas air teh tawar hangat dengan doa masing-
masing meminta kesembuhan pada Tuhan. Intinya : Semua
penyakit pasti ada obatnya bila berusaha dan berdoa.
1294. UKURAN SUKSES : Setiap orang mempunyai definisi dan parameter
tentang suksesnya hidup, ada yang melihat sukses kalau sudah
kaya, ada yang ukurannya jabatan, ada yang ukurannya pangkat
dan ada yang melihatnya pendidikan anak-anaknya. Padahal sukses
yang sebenarnya adalah ketika kita mampu mengendalikan diri kita
menuju Firman-Firman Illahi atau mampu mendekat pada jalan
ketentuan Tuhan. Intinya : Jangan sampai semakin berumur atau
semakin tua semakin jauh dari garis Agama kita masing-masing.
95 Serat Sejatining Urip II
1295. DIABETES : Kerja pankreas terganggu berdampak pada penyakit
gula atau diabetes atau kencing manis. Untuk mencegah atau
menurunkan dampak atau bahkan menyembuhkannya disarankan;
1. Minumlah rebusan jamu pahit 1 gelas sehari; 2. Usahakan
olahraga ringan 30 menit sehari; 3. Biasakan berpuasa atau makan
sehari cukup 2x; 4. Perbanyak makan rebusan ubi-ubian;
5. Perbanyak beribadah atau kegiatan keagamaan agar hati
tenteram dan tenang; 6. Istirahat teratur; 7. Sering konsultasi
dengan dokter. Intinya : Penyakit Diabetes dapat dicegah dan dapat
disembuhkan.
1296. LUAR BIASA : Hidup ini akan menjadi luar biasa dan
membahagiakan jika kita menjadikannya luar biasa, jangan pernah
berfikir hidup ini biasa-biasa saja. Karena Tuhan berfirman bahwa
“sungguh Aku ciptakan manusia itu dalam bentuk penciptaan yang
paling baik diantara makhluk-makhluk yang lain atau luar biasa”.
Intinya : Orang yang menyepelekan hidup ini maka akan
dicampakkan juga oleh hidupnya sendiri.
1297. TOPIK BERBICARA : Apabila kita dalam suatu jamuan, meeting,
resepsi, atau saat menerima tamu maka pilihlah topik pembicaraan
yang paling disukai lawan bicara (kalau dia pemusik maka bicaralah
tentang lagu-lagu, kalau dia dosen maka bicaralah tentang
mahasiswa) atau topik berbicara yang umum misalnya tentang
cuaca dan lain-lain. Dan jangan sekali-kali berbicara dengan topik
yang dia tidak suka. Intinya : semua orang bisa berbicara (kecuali
orang bisu) tetapi tidak gampang memilih topik pembicaraan.
96 Serat Sejatining Urip II
1298. MEMBANGUN KEPERCAYAAN : Kepercayaan atau trust adalah
salah satu kunci suksesnya hidup. Maka bangunlah kepercayaan
pada orang lain melalui cara; 1. Berkatalah jujur dan jangan pernah
bohong; 2. Tepatilah setiap janji yang pernah diucapkan; 3. Jangan
pernah mengambil haknya orang lain termasuk hak untuk
mengungkapkan pendapat; 4. Jangan membicarakan kekurangan
dan kejelekan orang lain. Intinya : Tidak gampang membangun
kepercayaan atau trust.
1299. NIKMATNYA TAHAJUD : Hanya orang-orang yang Istiqomah Sholat
Tahajud yang mengetahui nikmatnya Sholat Tahajud.
Sholat Tahajud itu salah satu jalan menuju jalan Ketuhanan.
Intinya : Temukan nikmatnya tahajudmu, maka Tuhan akan hadir
disetiap usahamu.
1300. KEBAHAGIAN ABADI : Orang yang mampu menempatkan Tuhan
disetiap lini kehidupannya dan selalu berperasangka baik pada
ketentuan dan Takdir Tuhan maka hidupnya akan selalu bahagia.
Intinya : Firman-Firman Tuhan adalah sumber kebahagiaan.
1301. JUJUR ITU MUJUR : Orang yang selalu berkata dan bersikap jujur
maka hidupnya akan mujur atau bahagia dunia akhirat, karena
kejujuran adalah mahkotanya kehidupan. Intinya : Bersikaplah jujur
maka Tuhan akan menolongmu dan mencintaimu lebih.
1302. KEBERANIAN SEJATI : Ketika seseorang berani mengatakan
kebenaran pada pemimpin yang DLOLIM tanpa rasa takut maka
97 Serat Sejatining Urip II
itulah makna kebaranian sejati. Intinya : Berani karena benar dan
takut karena salah.
1303. BI RATE : Suku bunga acuan Bank Indonesia akan terus naik sebagai
reaksi dari kenaikan inflasi dan kenaikan kurs Dollar AS, inilah salah
satu bukti lemahnya fondamental ekonomi kita. Intinya : Belum ada
harapan riil perbaikan ekonomi secara Makro sehingga masyarakat
harus bersabar menunggu kinerja-kerja. Intinya : Semoga tidak
hanya angin surga dari industri pencitraan.
1304. RUMAH YANG MEGAH : Terkadang di dalam rumah yang megah
dan kasur yang empuk orang tidak bisa tidur nyenyak dan
terkadang dalam gubuk yang sederhana orang bisa tidur nyenyak.
Mengapa? Karena nyenyaknya tidur tidak ada korelasinya dengan
rumah yang megah, demikian juga kebahagiaan hidup ini tidak ada
korelasi dengan harta, pangkat dan jabatan. Intinya : Kebahagiaan
itu mempunyai korelasi signifikan dengan cara berfikir dan
ketenangan hati.
1305. DINAR - EMAS : Suka atau tidak suka mata uang masa depan semua
negara di masa yang akan datang dengan standar “Emas – Dinar”.
Mengapa? Ada tiga alasan; 1. Nilai Emas stabil; 2. Kecenderungan
semua orang pada Emas juga stabil; 3. Jumlah Emas dan jumlah
kebutuhan manusia juga stabil. Nilai mata uang yang di standarkan
oleh kurs itu “Fatamorgana” yang rawan dengan isu-isu
Internasional yang terkadang diciptakan oleh Negara Adidaya.
Intinya : Emas adalah logam mulia yang bersifat mulia, dan mata
98 Serat Sejatining Urip II
uang kertas akan tetap kertas.
1306. CARA MENDIDIK ANAK YANG BAIK : Ada tiga jalan untuk mendidik
anak yang baik yaitu tanamkan kesadaran, bangkitkan tanggung
jawab dan berikan contoh. Jangan sekali-kali berlaku kasar
pada anak atau membentaknya di hadapan teman mainnya.
Intinya : Anak kita adalah gen dari kita kalau mereka bandel
mungkin kita juga bandel sewaktu kecilnya, maka bersabarlah
dalam mendidik anak.
1307. KURS RUPIAH : Tidak banyak orang yang faham mengapa nilai
rupiah bisa naik turun sehingga berpengaruh pada harga-harga
termasuk BBM, itulah fatamorgana ekonomi pasar. Logikanya
begini, hukum pasar “Supply - Demand” itu tergantung pada nilai
tawar dan kecendrungan konsumsi yang diasumsikan pada
Fundamental ekonomi negara. Lalu siapa yang menentukan
ukurannya fundamental ekonomi tersebut? Maka jawabnya adalah
kepentingan ekonomi Internasional. Pertanyaannya adalah apakah
mungkin nilai kurs stabil bila tolak ukurnya atau parameternya tidak
stabil. Intinya : Sandaran yang tidak stabil pasti menghasilkan
sesuatu yang tidak stabil juga.
1308. MALAS DAN JENUH : Musuh utama sukses adalah jenuh dan malas,
maka barang siapa yang dapat mengatasi malasnya dan
jenuhnya sendiri, Insya Allah sukses akan datang menghampirimu.
Intinya : Setiap orang mempunyai sifat positif dan negatif maka
99 Serat Sejatining Urip II
tugas manusia yang utama adalah mengoptimalkan sifat positifnya
dan meminimise sifat negatifnya.
1309. KEHADIRAN CINTA : Cinta itu akan hadir pada siapa yang
mengharapkannya meski pernah dikecewakan. Cinta akan datang
pada siapa yang mempu tersenyum karenanya meski pernah
menangis karenanya dan cinta akan membahagiakan jiwa yang
bergelora karenanya. Karena cinta milik sang Maha Pencipta.
Intinya : Jangan kecewakan cinta karena cinta akan hadir dengan
ketulusan cinta. Dan membahagiakanmu selamanya. Cinta sejati
adalah cinta Ibu dan Bapak kita.
1310. MENATA EKONOMI NEGARA : Untuk saat ini menata ekonomi
negara harus dimulai dari “Mata Uang” bukan dari BBM atau Energi
atau Infrastruktur, apa lagi memulai dari isu-isu politik. Mengapa?
Mata uang adalah jantungnya ekonomi negara yang akan menusuk
ke semua lini kehidupan masyarakat, hanya mereka yang tidak
faham ekonomi negara membuat program dimulai dengan kenaikan
harga, padahal harga itu juga menggunakan “Mata Uang”, lihatlah
nanti dampaknya “inflasi akan naik” di semua sektor dan rakyat
serta mahasiswa akan teriak. Intinya : Serahkan urusan pada orang
yang bukan ahlinya dan tunggulah kehancurannya.
1311. CINTA TAK SAMPAI : Tidak selamanya cinta berakhir pada
pelaminan, tidak selamanya cinta berjalan mulus dan tidak
selamanya cinta membawa bahagia. Tetapi cinta selalu memberi
pengharapan pada siapa yang tulus mencinta. Intinya : Cinta itu
100 Serat Sejatining Urip II
makhluk misteri yang tersembunyi di hati setiap sanubari. Maka
cintailah pada siapa yang pantas engkau cintai.
1312. TEORI MULTIPLIER EFFECT : Dalam teori ekonomi ada dampak atau
akibat yang berlipat ganda dari kejadian ekonomi yang lain contoh
kenaikan pajak atau kenaikan TDL atau BBM dan ada juga teori
effect domino, tapi yang jelas kejadian ekonomi itu saling
mempengaruhi antar sektor dan antar daerah, bahkan antar
negara. Intinya : Hanya negara yang mempunyai kualitas SDM yang
unggul yang dapat mengendalikan effect tersebut. Oleh karenanya
kita harus perbaiki SDM anak kita masing-masing agar negara kita
unggul SDM nya.
1313. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN : Tidak setiap perbedaan itu
menimbulkan kebencian dan tidak setiap persamaan itu
menimbulkan keunggulan. Kita butuh pendapat yang berbeda
meski pedas disampaikan untuk mengetahui kadar keyakinan yang
kita pedomani. Kita tidak harus bersama-sama karena jalan hidup
kita memang berbeda. Intinya : Persamaan dan perbedaan itu
Sunnatullah yang harus direspon secara positif.
1314. SARJANA : Disiplin ilmu tertentu diperoleh dengan status sarjana
(S1 4 th, S2 2 th, S3 5 th = 11 th). Pertanyaan besarnya adalah,
apakah kalau sudah sarjana berhenti belajar? Maka jawabnya
TIDAK, karena batasan mencari ilmu itu bukan sarjananya tetapi
mencari ilmu itu kewajiban dari lahir hingga wafat, dan mencari
ilmu itu bernilai ibadah mulia. Intinya : Hidup ini adalah ruangan
101 Serat Sejatining Urip II
yang ukurannya 24 jam per hari dan dibatasi dengan umur.
Siapapun dengan status apapun menerima jatah waktu yang sama
(24 jam per hari), yang membedakan nilainya adalah aktivitas dalam
mengisi umur tersebut. Oleh karenanya isilah hidup kita ini dengan
kegiatan kemanfaatan.
1315. KEPRIBADIAN - KATA : Salah satu cara melihat karakter seseorang,
kejujurannya dan semangat hidupnya maka lihatlah pilihan katanya
saat berkomunikasi dan gaya berbicaranya serta topik pembicaraan
yang mereka sukai. Intinya : Ucapan dan pilihan kata adalah cermin
kepribadian, dan gaya berbicara adalah cermin wataknya dan
pilihan topik berbicara adalah cermin kecenderungan hidupnya.
1316. CARA MENDIDIK ISTRI YANG BAIK : Dalam terminologi Agama
mengatakan bahwa lelaki itu Pemimpin bagi perempuan. Maka
didiklah istrimu dengan cara; 1. Sayangilah dan manjakan istrimu
seperti waktu pacaran; 2. Berikanlah hak-hak istrimu sepenuh dan
seharusnya dan jangan dikurangi; 3. Jangan berlaku kasar dan
omongan kasar pada istrimu; 4. Berikan uang belanja lebih dari
kebutuhannya; 5. Jadilah Imam yang baik bagi istrimu dan anak-
anakmu. Intinya : Istrimu itu pendamping hidupmu maka jangan
dibikin sedih. Karena sedihnya istrimu akan berdampak pada
sedihnya anak-anakmu.
1317. DOA KESABARAN : Ketika dua pasukan besar bertemu dan bersiap-
siap untuk bertempur untuk saling membunuh yang
memperebutkan tanah Palestine (sampai sekarang masih konflik)
102 Serat Sejatining Urip II
antara pasukan Thalut (yang di dalamnya ada Nabi Daud) dan
pasukan dengan Panglima Jalut. Maka Thalut berdoa “Robbana
Afrigh Alaina Sobron wa Tsabbit Aqdamana Fansurna Alal Qouml
Kaafirin”. Artinya : Ya Allah curahkan kepada kami KESABARAN dan
kokohkanlah kedudukan kami dan tolonglah kami dari golongan
orang-orang yang kafir. Dan akhirnya Daud dapat membunuh
Panglima Perang Jalut. Intinya : Dalam kondisi apapun kita harus
bersabar dan insya Allah kesuksesan akan datang.
1318. KEBENCIAN AGAMA : Ada gerakan kebencian agama tertentu di
Luar Negeri, ada 2 sebab “benci karena tidak ngerti atau benci
karena kedengkian”. Intinya : Semoga tidak terjadi di NKRI.
1319. FRUSTASI : Kekecewaan masyarakat yang terus menerus akan
berdampak frustasi dan berakibat nekat dan konflik sosial.
Intinya : Jangan biarkan masyarakat kecewa pada kondisi ekonomi
secara terus menerus karena dampaknya pasti negatif.
1320. KEWASPADAAN : Dalam setiap lini kehidupan kita harus waspada.
mengapa? Karena manusia itu banyak ragamnya. Waspada itu
bukan berarti curiga karena waspada itu unsurnya ke dalam bukan
ke luar. Intinya : Terkadang yang waspada saja sering kecolongan,
apalagi yang ceroboh.
1321. UTILITY - MANFAAT – FAEDAH : Sebetulnya setiap barang yang kita
beli itu hakekatnya adalah membeli utility-nya. Contoh ketika kita
membeli kendaraan itu hakekatnya adalah membeli manfaat untuk
dikendarai. Membeli pensil itu hakekatnya membeli manfaat untuk
103 Serat Sejatining Urip II
digunakan menulis. Demikian juga manusia, Agama mengajarkan
bahwa manusia yang utama adalah mereka yang banyak memberi
manfaat bagi manusia yang lain. Intinya : Utility adalah salah satu
parameter maqom kemuliaan kehidupan.
1322. GAGAL MENATA DIRI : Tidak sedikit orang yang sukses dalam
bisnis, karier jabatan dan pangkat. Tetapi gagal menata dirinya
sendiri dan gagal menata keluarganya terutama gagal menata anak-
anaknya. Mengapa? Ternyata tidak ada korelasi antara pangkat,
jabatan dan harta terhadap keberhasilan menata anak-anaknya.
Cirinya mereka semakin tua bukan semakin tenang tetapi semakin
tua semakin resah. Rumah boleh besar tetapi gersang isinya karena
tiada canda tawa seisi keluarga, semua anggota keluarga berjalan
masing-masing. Intinya : Apa yang engkau cari dalam hidup ini
saudaraku?
1323. TIPS ISTIQOMAH : Agar kita selalu Istiqomah dalam beribadah dan
khusuk dalam keimanan, maka lakukan; 1. Jangan pelit berdoa dan
mendoakan orang lain termasuk mendoakan orang-orang yang
mendlolimimu dan orang-orang yang menyakiti hatimu; 2. Selalu
berperasangka baik terhadap semua takdir dan ketentuan Tuhan;
3. Berbakti kepada kedua orang tua; 4. Biasakan membaca Firman-
Firman Tuhan; 5. Jangan pernah putus asa pada pertolongan Tuhan;
6. Biasakan berdoa di akhir malam atau Tahajud; 7. Dimanapun
berada selalu mencari Kemanfaatan dalam beribadah.
Intinya : Istiqomah dalam kebaikan adalah pintunya Sorga.
104 Serat Sejatining Urip II
1324. PERTAUBATAN : Mengakhiri hari menjelang tidur lakukan sholat
taubat 2 rokaat dengan do’a pertaubatan, semoga kesalahan dan
kekhilafan sehari ini diampuni oleh Allah SWT. Intinya : Pertaubatan
itu penting untuk pembersihan.
1325. HIDUP DAN MATI : Setiap mahluk hidup pasti mati, yang muda
pasti akan tua, yang berkuasa pasti pensiun dan yang kuat pasti
akan lemah. Mengapa? Itulah Sunnatullah. Tetapi yang paling
penting adalah persiapan untuk mati, persiapan untuk pensiun dan
persiapan untuk tua. Intinya : Orang yang selalu membangun
persiapan sebelum datangnya kepastian adalah orang yang cerdas.
1326. BERKURANGNYA HARTA : Harta seseorang dapat berkurang secara
drastis melalui beberapa hal, biaya berobat karena sakit yang
berkelanjutan, karena kecelakaan, karena musibah kebakaran,
karena ditipu patner bisnis, karena dirampok dan seterusnya. Tetapi
itu semua adalah sebab, sedangkan ketentuan kejadiannya tetap
dalam Takdir Tuhan bahwa hartanya memang sudah waktunya
untuk berkurang. Intinya : Yang paling penting bukan berkurangnya
harta tetapi “Sikap sabar” dalam menerima semua kejadian yang
diluar dugaan inilah yang penting. Sehingga mengantarkannya
termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar.
1327. MENGHUJAT PEMIMPIN : Ada kecenderungan sebagian orang atau
media menghujat pemimpinnya sendiri, padahal sudah ada jalur
dan mekanismenya untuk menyampaikan pendapat. Pemimpin itu
juga manusia bukan Malaikat sehingga masih ada kekurangannya.
105 Serat Sejatining Urip II
untuk itu semua komponen bangsa harus “berpartisipasi aktif”
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tanpa caci makian dan
hujatan. Intinya : Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat
menghormati para pemimpinnya sendiri.
1328. EMPAT PESAN SPRITUAL : 1. Sebarluaskan salam atau ciptakan
kedamaian di sekitar lingkungan kita; 2. Jalin persahabatan dengan
silaturrahim dan pesaudaraan; 3. Berdo’alah di ujung malam atau
Tahajud; 4. Berikanlah makanan kepada fakir miskin tanpa pamrih.
Inilah pesan Rasulullah Muhammad SAW saat pertama sekali
memasuki kota Madinah. Dan empat dasar inilah sebagai pondasi
membangun komunitas berbangsa dan bernegara yang harmonis.
Intinya : Kebenaran Agama adalah kebenaran mutlak.
1329. THERAPI NARKOBA : Salah cara mengobati bagi yang sudah
kecanduan atau parno atau paranoid NARKOBA; 1. Siapkan air putih
satu gelas dan bacakan Fatihah 3x (atau do’a yang pas untuk yang
non muslim); 2. Buka mulutnya yang sedang parno dan tekan kuat
rahang gigi kanan bawah dengan telunjuk (hati-hati digigit, maka
ganjallah mulutnya dengan karet atau sendok atau apa saja yang
tidak membahayakan), salurkan bacaan “Astaghfirullah” pada
telunjuk tersebut (atau do’a yang pas bagi yang non muslim) sampai
muntah; 3. Minumkan air satu gelas tadi; 4. Pijatlah tengkuknya dan
tarik ke atas dan ke bawah kedua telinganya; 5. Bimbinglah tarik
nafas panjang berulang-ulang sampai keringatan; 6. Mandikan
dengan air hangat. InsyaAllah... Intinya : Berusaha itu lebih baik dari
pada tidak ada usaha.
106 Serat Sejatining Urip II
1330. BAHASA POLITIK : Banyak orang awam atau wartawan yang belum
bisa membaca Bahasa Politik sehingga analisisnya jauh dari kondisi
sebenarnya. Intinya : Diperlukan kecerdikan dalam membaca
kejadian.
1331. MENGAJAK KEBAIKAN : Untuk mengajak orang berbuat baik di
Masjid, Gereja, Pura, Vihara dan tempat-tempat lain simbol
keagamaan adalah hal yang seharusnya. Tetapi mengajak kebaikan
di tempat-tempat kemaksiatan dengan komunitas orang-orang
pemabuk, penjudi, pengguna NARKOBA dan lain-lain adalah
kemuliaan. Jangan dijauhi mereka tetapi bergaulah dengan baik dan
secara berlahan sadarkan mereka. Intinya : Hidup ini tidak
selamanya Hitam dan Putih.
1332. MENGENANG JENDERAL M. YUSUF : Sering sekali Beliau di tengah
malam mendatangi rumah-rumah prajurit terutama yang sedang
tugas operasi dengan lampu petromak. Dan ucapan Beliau pada
anak dan istri prajurit yang suaminya sedang tugas “kamu sudah
makan”. Artinya betapa Beliau sangat mengkhawatirkan kehidupan
keluarga prajurit, dan saat itu banyak bantuan sembako dari pusat
untuk prajurit. Tanggung jawab Pemimpin adalah tanggung jawab
dunia akhirat. Intinya : Semoga Allah SWT memuliakan Beliau dan
semoga Pemimpin mendatang dapat mengambil pelajaran positif.
1333. TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN : Buya Hamka dalam suatu
kesempatan pernah mengatakan bahwa “tidak ada yang tidak
mungkin” selama kita hidup di dunia dan selama masih dalam
107 Serat Sejatining Urip II
batas-batas kewajaran. Oleh karenanya jangan pernah berputus asa
dan jangan bersedih yang berlarut-larut dan berlebih-lebihan
karena roda kehidupan terus berputar. Tetapi juga jangan sombong
atau merasa lebih dari orang lain. Intinya : Hidup ini berjalan sesuai
dengan usaha kita dan ketentuan Tuhan.
1334. MAKANAN PILIHAN : Terkadang kita tidak mengetahui makanan
mana yang menjadikan sehat dan menjadikan penyakit, oleh karena
itu kita harus menentukan makanan pilihan, tetapi dalam
beribadah, kita juga tidak mengetahui amalan mana yang
membawa Ridloh Allah SWT oleh karenanya kita harus beribadah
amalan yang wajib dan yang sunnah dengan istiqomah.
Intinya : Kalau urusan makanan kita harus pilih-pilih tetapi urusan
ibadah tidak pilih-pilih.
1335. THERAPY PUTUS CINTA : Pada hakekatnya cinta yang tulus adalah
cinta searah seperti cintanya orang tua kita masing-masing. Maka
ketika mengalami putus cinta lakukanlah; 1. Berfikirlah untuk cinta
satu arah; 2. Do’akan kebaikan untuk yang mengecewakan cintamu;
3. Berfikirlah bahwa nikmat Tuhan masih banyak cinta-cinta yang
lain dengan jenis yang berbeda; 4. Yakinlah bahwa Allah SWT sangat
mencintaimu; 5. Percayalah pada saatnya nanti cintamu akan
tergantikan. Intinya : Cinta itu sebetulnya hanya milik yang Maha
Mencintai, dan sadarlah bahwa cinta itu juga mahluk, sehingga
datangnya terkadang tidak disangka dan perginya tidak dinyana.
1336. NARKOBA : Salah satu cara menghancurkan generasi muda
108 Serat Sejatining Urip II
Indonesia kita adalah Narkoba. Mengapa? Karena Narkoba dapat
menusuk ke lini kehidupan dan menghancurkan setiap sel
kehidupan semangat remaja. Kalau mayoritas remaja menjadi
pengguna Narkoba maka hancurlah negara kita. Oleh karenanya
kita harus bersama-sama menghancurkan jaringan peredaran
narkoba. Intinya : Narkoba adalah musuh bersama anak bangsa.
1337. NIKMATNYA RAWON PAGI : Sarapan dengan rawon pagi sangat
nikmat, sarapan dengan gudeg pagi juga nikmat dan sarapan
dengan pecel pagi juga demikian nikmatnya. Ternyata kenikmatan
makanan itu satu meski dengan obyek yang berbeda. Dan yang
paling penting adalah do’a penyambutan atas nikmat-nikmat
tersebut, yaitu “Bersyukur”. Intinya : Hidup itu terasa nikmat bila
disyukuri dan hidup ini terasa hampa bila tidak disyukuri atau
“Ngersulo...”
1338. KEUTAMAAN MENUNGGU : Terkadang menunggu itu
menjenuhkan tetapi ada menunggu yang mendatangkan kemuliaan.
Contoh : Duduk di Masjid menunggu datangnya sholat berjamaah,
dokter menunggu datangnya pasien, dosen di kelas menunggu
datangnya mahasiswa, seorang gadis dengan sabar menunggu
datangnya jodoh, seorang ibu yang dengan susah payah menunggu
kelahiran sang bayi dan lain-lain. Intinya : Menunggu dengan
harapan itu membahagiakan, tetapi menunggu sesuatu yang tidak
pasti itu menjenuhkan maka bersabarlah dalam menunggu agar
mendatangkan pahala kebaikan.
109 Serat Sejatining Urip II
1339. KERJA OTAK : Otak kita terus bekerja dengan baik meski sedang
lelap tidur, demikian dikatan Jurnal Sains “Current Biology”, dengan
demikian secara fisik kita istirahat atau tidur tetapi sebagian organ
tubuh kita tetap bekerja. Artinya tidak semua gerakan dan aktivitas
tubuh kita ini atas perintah kita, inilah bukti bahwa tidak semua
badan kita ini bekerja atas perintah kita, atau badan kita ini tidak
seluruhnya milik kita meski dalam kondisi terjaga atau tidur.
Intinya : Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna,
maka bersyukurlah.
1340. KEBERSAMAAN KELUARGA : Ikatan kekeluargaan terutama
keluarga inti Suami, Istri dan Anak adalah sandaran kekuatan
terakhir seseorang terutama ketika mendapatkan ujian atau cobaan
yang berat maka dorongan moral yang kuat adalah keluarga.
Intinya : Jangan engkau sia-sia kan keluargamu karena mereka
adalah sumber kekuatan hidupmu.
1341. INDAHNYA TAHAJUD : Ketika yang lain sedang pulas tidur maka
lakukan Tahajud di ujung malam dengan khusu’ dan berdo’alah
sebagai sarana komunikasi dengan Allah SWT, dan rasakan berlahan
aliran energi ketenangan dan ketenteraman yang merasuk
keseluruh relung-relung badan fisikmu dan badan rohanimu karena
tingkat kepasrahan dan keyakinanmu menuju maqom terpuji atau
Maqomam Mahmudah. Intinya : Allah SWT membuka pintu
nikmatnya dan indahnya Tahajud hanya pada orang-orang yang
terpilih.
110 Serat Sejatining Urip II
1342. EMAS TETAP EMAS : Logam Mulia yang menjadi barometer dan
ukuran nilai kekayaan negara di masa kini dan mendatang adalah
Emas. Demikian juga kualitas pribadi dan intelektual seseorang yang
mulia seperti Logam Mulia Emas dan akan tetap Emas meski
dibuang di comberan, meski disingkirkan dan dinistakan, Emas
tetap Emas. Intinya : Pribadi yang mulia seseorang adalah seperti
Logam Mulia Emas dengan berbagi nilai dan keunggulan yang
tersimpan di dalamnya.
1343. HARI PERNIKAHAN : Semua orang akan merasakan arti dan kesan
mendalam hari pernikahan, yang dapat dimaknai sebagai hari
berakhirnya masa lajang atau awal kehidupan berumah tangga.
Pilihan persepsi ini sangat penting karena sebagai dasar untuk
motivasi hidup dan kehidupan selanjutnya. Intinya : Dasar motivasi
yang benar akan menghasilkan semangat hidup dan orientasi hidup
yang benar, demikian juga sebaliknya. Maka berhati-hatilah dalam
mempersepsikan diri.
1344. PERNIKAHAN ITU SAKRAL : Orang yang mempermainkan
pernikahan atau menganggap sepele pernikahan atau
memperdayakan arti kesakralan pernikahan maka mereka tidak
akan menemukan kenikmatan arti pernikahan dan hidupnya akan
merana, terutama yang dengan gampangnya mengatakan “talak
tiga”. Mengapa? Karena pernikahan itu atas nama Tuhan, artinya
mempermainkan arti pernikahan sama artinya mempermainkan
Tuhan. Intinya : Hanya orang-orang yang mengerti dan memahami
agama dengan benar yang dapat menghormati makna kesakralan
111 Serat Sejatining Urip II
pernikahan. Untuk itu hormatilah dan sayangi pasanganmu seperti
engkau menghormati arti kesakralan pernikahanmu.
1345. KAWIN - CERAI : Semudah kawin - cerai maka semudah itu pula
Tuhan akan membalikan hidupmu ke dasar kenistaan, terminologi
Agama mengatakan “Ulaika kal An'am balhum adlol”.
Artinya : Mereka itu seperti binatang ternak bahkan lebih rendah
dari itu. Oleh karenanya hormati kehormatan pernikahan, jangan
lakukan Kawin - Cerai. Pikirkanlah matang-matang sebelum
memutuskan pernikahan agar kehidupan rumah tanggamu damai
dalam kasih Tuhan, mawaddah wa rohmah. Intinya : Sekali
menikah... jangan berfikir cerai. Ingat..! Pernikahan bukan barang
mainan.
1346. GUNCANGAN HATI : semua orang pasti pernah merasakan adanya
guncangan hati, apapun statusnya Raja, Pedana Menteri, Presiden,
Kyai, Pendeta, Romo, Pedande, Biksu atau rakyat biasa. Mengapa?
Karena hati itu bersifat “Mobat-Mabit” seperti api lilin yang diterpa
angin. Sumber utama guncangan hati adalah kekhawatiran,
ketakutan dan kesedihan. Intinya : Hanya dengan kesabaran dan
totalitas kepasrahan pada Tuhan Hati menjadi tenang kembali.
1347. MENCARI JODOH : Ketentuan Tuhan yang harus dicari dan
diupayakan salah satunya adalah JODOH. Mengapa? Karena jodoh
(mencari menantu) itu kesepakatan melalui pertemuan, tidak bisa
dipaksakan meski bisa direncanakan. Terkadang jodoh (menantu)
datangnya tidak dinyana dan UNPREDICTABLE, orang bisa berdo’a
112 Serat Sejatining Urip II
dan berusaha figur jodohnya (menantunya) tetapi ketentuannya
tetap pada takdir Tuhan, Intinya : Jodoh suami istri itu ketentuan
yang harus dicari.
1348. ATAS-BAWAH : Putaran hidup dan kehidupan itu kadang di atas
terkadang di bawah, orang berdagangpun kadang untung terkadang
tidak untung, karier pangkat dan jabatan kadang promosi terkadang
stagnasi, kondisi badan juga kadang sehat terkadang sakit. Bercinta
dengan pasangan suami istripun ada pasang surutnya. Itulah
kehidupan tetapi yang lebih penting dari itu semua adalah
bagaimana cara kita menghadapi semua itu dengan penyambutan
yang sabar dan lapang dada, dan memposisikan semua itu atas
taqdir dan ketentuan Tuhan setelah kita berdo’a dan berusaha
dengan sungguh-sungguh. Intinya : Hanya pribadi yang Istiqomah
yang dapat melewati kehidupan dalam kondisi apapun dengan
bahagia dan tenteram.
1349. FAKTOR PEREKAT : Masing-masing komunitas atau kelompok atau
organisasi atau institusi atau apapun namanya harus mempunyai
faktor perekat. Ideologi atau ajaran dan tradisi legislasi adalah
faktor perekat yang paling kuat dan faktor perekat yang paling
lemah adalah figur seseorang. Mengapa? Karena manusia cepat
berubah dan ada batas umurnya. Intinya : Jangan terpesona dengan
figur seseorang untuk dijadikan faktor perekat, karena dibalik figur
terkadang ada tersimpan kepentingan subyektif yang tidak terbaca
oleh kasat mata.
113 Serat Sejatining Urip II
1350. TIPS MEREMAJAKAN CINTA : Ada pertanyaan yang tidak
memerlukan jawaban. Meskipun engkau mengetahui pasanganmu
sangat mencintaimu, bertanyalah “Apakah dirimu mencintaiku?”
Maka pasanganmu tidak akan menjawab dengan lisannya tetapi
dijawab dengan pelukan mesranya. Intinya : Cinta itu terkadang
mengalami pasang - surut dan terkadang ada titik jenuhnya, maka
remajakan cintamu agar hidup ini terasa lebih bergairah dan lebih
bersemangat.
1351. IBADAH TAMBAHAN : Dan sebagian malam lakukanlah sholat
Tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Allah
mengangkatmu ke maqom yang mulia. Sungguh berat sholat
Tahajud karena ditengah-tengah nyenyak tidur, tetapi itulah
tantangannya. Intinya : Tahajud adalah salah satu jalan menuju
kemuliaan dunia dan akhirat.
1352. PELIT WAKTU : Terkadang kita terlalu hitung-hitungan waktu,
hitung-hitungan tenaga dan hitung-hitungan dana untuk keperluan
ibadah kepada Tuhan, padahal Tuhan telah memberikan nikmat
yang banyak pada kita tanpa hitung-hitungan. Intinya : Jangan pelit
waktu untuk urusan Ibadah kepada Tuhan, karena nilai hidupmu itu
ditentukan oleh seberapa besar waktumu yang engkau gunakan
untuk Tuhanmu.
1353. MENGUSIR PENGEMIS : Ada empat pilarnya Negara; 1. Tindakan
keadilan para Pemimpin Lembaga Negara; 2. Ilmunya para Alim
Ulama dan para Intelektual yang mampu membentuk “National
114 Serat Sejatining Urip II
Character Building” yang unggul; 3. Sifat kedermawanan para
hartawan atau orang-orang kaya di negara tersebut; 4. Do’anya
para fakir miskin yang salah satunya adalah para pengemis.
mengapa pengemis diusir? Pengemis bukan profesi pilihan yang
diidam-idamkan oleh pengemis itu sendiri. Pengemis itu akibat
bukan sebab, oleh sebab itu tawaran solusi harus dikedepankan.
Intinya : Rantai kemiskinan (pengemis) hanya bisa diputus dengan
pendidikan.
1354. ISTIQOMAH MEMBACA AL QUR’AN : Salah satu cara istiqomah
membaca Al Qur’an adalah lekatkan Juz dan Tanggal, kalau
sekarang tanggal 22 maka bacalah Juz 22 dan seterusnya. Sehingga
tiap bulan khatam Al Qur'an 30 Juz. Intinya : Banyak cara untuk
mendekat jalan Ketuhanan dan jalan ketaqwaan.
1355. HATI YANG KERAS : Salah satu obat hati yang keras, hati yang kaku
atau hati yang susah menerima kebaikan adalah dengan membaca
kitab suci Al Qur’an dan sholat Tahajud. Semoga dengan istiqomah
membaca Al Qur’an dan Tahajud hati kita akan lembut dan mudah
menerima nasehat kebaikan. Karena hati kita menerima hidayah
dan nur Illahi Robbi. Intinya : Memimpin hati kita sendiri itu bukan
hal yang mudah.
1356. CARA MENGENDALIKAN DIRI : Memimpin diri sendiri itu bukan
pekerjaan yang gampang, maka salah satu cara mengendalikan diri
yaitu; 1. Dikala lapar jangan langsung makan (Puasa); 2. Dikala
ngantuk jangan langsung tidur (Sholat Tahajud); 3. Dikala miskin
115 Serat Sejatining Urip II
bersedaqolah (hakekat kedermawanan); 4. Dikala sibuk beramallah
dengan waktumu (Kesempatan); 5. Dikala sedih maka berikan
motivasi pada orang lain. Intinya : Multiplier effect amal (melipat
gandakan pahala) itu ketika kita mampu beramal disaat kita dalam
kesempitan hidup.
1357. KELUARLAH DARI KOLONG LANGIT : Dalam hadist khudsi dikatakan
bahwa, barang siapa yang tidak sabar dengan cobaan, tidak syukur
pada nikmat dan tidak ridloh terhadap ketetapan Allah,
maka keluarlah dari kolong langitKu dan carilah Tuhan selain Aku.
Artinya : Bekal hidup yang utama adalah sabar, syukur dan ridloh.
Intinya : Apabila hidup ini selalu disandarkan pada Agama maka
akan tenang dan tenteram.
1358. THERAPY HATI YANG LELAH : Jika hatimu merasa lelah dalam hidup
ini maka lakukanlah; 1. Merenunglah bahwa hidup ini berjalan
diatas ketentuan dan Takdir Allah (dan ketentuan Allah itu pasti
yang terbaik untuk kita); 2. Tumbuhkan harapan baru bahwa
kedepan pasti lebih baik; 3. Repetisi niat kebaikan untuk dapat
memberikan manfaat pada masyarakat terutama pada orang-orang
yang kita cintai; 4. Yakinkan dirimu sendiri bahwa perjalanan hidup
ini bernilai ibadah yang hakiki; 5. Pilihlah teman yang dapat
menasehatimu. Intinya : Orang yang bisa merubah nasibmu adalah
usahamu sendiri dan kerja kerasmu yang di Ridloi oleh Tuhan.
1359. MENGAKHIRI JABATAN : Sebagian pejabat mengalami stress atau
kondisi labil dan cepat marah dan tersinggung ketika hendak serah
116 Serat Sejatining Urip II
terima jabatan. Mengapa? Karena setelah tidak menjabat semua
fasilitas protokoler dicabut dan semua fasilitas kedinasan juga
ditarik, serta tanda tangannya sudah tidak berlaku lagi. Tidak ada
yang mau hormat lagi dan tidak ada yang melayani lagi.
Intinya : Nikmatnya jabatan hanya sebentar, maka pergunakan
menanam kebaikan dan memberi manfaat sebanyak-banyaknya
selama menjabat. Untuk menabung pahala kebaikan sebagai bekal
akhirat nanti.
1360. UANG BEREDAR : Dengan kenaikan harga BBM, TDL dan Gas dan
lain-lain, maka uang yang beredar di masyarakat berkurang
tersedot ke atas, sehingga ekonomi kita seperti awan. Intinya : Saat
ini masyarakat akan susah mencari uang bukan karena tidak ada
pekerjaan tetapi uangnya yang tidak ada.
1361. SAKARATUL MAUT : Banyak kita saksikan betapa berat dan
sengsaranya orang yang Sakaratul Maut atau menjelang kematian,
tetapi ada juga yang dengan tersenyum dan muka berseri-seri saat
Sakaratul Maut. Mengapa? Itulah cerminan perbuatan selama
hidupnya. “Wa Likulli Darajatun Mimma Amilu”. Artinya : Setiap
manusia akan memporoleh derajat perlakuan sepadan dengan amal
perbuatannya. Intinya : Nikmatilah duniamu tetapi jangan lupakan
Sakaratul Mautmu.
1362. PERKATAAN YANG BERAT : Salah satu hikmah sholat Tahajud
adalah “Qoulan Staqila” atau perkatan yang berat atau ucapan yang
berbobot atau ucapan yang berkesan mendalam. Mengapa? Karena
117 Serat Sejatining Urip II
ini janji Allah. Intinya : Setiap perbutan ibadah dalam tataran Agama
pasti ada dampak langsung dan dampak tidak langsung yang
bernilai positif. Dan yakinlah setiap tanaman kebaikan pasti akan
berbuah kebaikan juga.
1363. NKRI HARGA MATI : Ungkapan tersebut menunjukan betapa besar
cinta dan bangganya yang empunya semboyan terhadap NKRI atau
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ungkapan adalah cerminan
jiwa dan implementasi semangat kenegarawanan. Mereka adalah
aset bangsa yang harus dipelihara dan dikembangkan menjadi
“Potensi Kebangsaan” yang pada saatnya nanti akan diperlukan
sebagai garda bangsa terdepan. Intinya : Semua aset Nasional
adalah sumber kekuatan kebangsaan dan potensi yang paling pokok
adalah SDM.
1364. DIANTARA TAHAJUD : Ada ruang atau koridor diantara dua Tahajud
adalah ampunan Allah SWT serta nikmat ketenangan hidup.
Intinya : Upayakan untuk istiqomah Tahajud agar hidupmu
senantiasa dalam kasih Allah.
1365. SALAH DAN BENAR : Terkadang karena ketidak sukaan orang bisa
menilai “Salah” meski itu benar adanya, dan karena suka orang
muda memaafkan dan memberikan toleransi sehingga seolah-olah
“Benar” meski orang lain mengatakan “Salah”. Mengapa? Karena
dasar berfikir “Salah dan Benar” tidak menggunakan parameter
Agama, Budaya atau Sains. Untuk itu sebelum menilai
pada obyek “Benar atau Salah” tentukan dulu parameternya.
118 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Ketentuan umum penelitian “Benar dan Salah” ilmiah,
yaitu : 1. Obyektif; 2. Metodis; 3. Sistematis; 4. Universal.
1366. KEMBALI KE JALAN YANG BENAR : Setelah perjalanan jauh yang
memerlukan tenaga dan waktu, maka orang akan introspeksi diri
dan bertanya “mengapa kita jalan di tempat” yang miskin tetap
miskin dan yang korupsi tetap korupsi. Ada yang salah pada sistem
dan perubahan yang dipaksakan yang tidak sesuai dengan kultur.
Intinya : Perubahan dalam sistem organisasi itu hal yang wajar dan
bukan kemunduran karena itulah mekanisme yang sudah disepakati
dan kesadaran untuk kembali ke jalan yang benar.
1367. DO'AKU UNTUK TEMAN : Ya Allah... Sesungguhnya menjalin
silturrahim itu perintahMu, maka rahmatilah, sehatkanlah dan
limpahkan rizkimu pada teman-temanku. Jalinkanlah hubungan
kami persahabatan dan persaudaraan yang saling melengkapi,
saling menasehati dalam kebaikan menuju jalan keridloanMu ya
Allah. Tanamkanlah ke dalam hati kami ketenteraman lahir dan
batin serta kabulkanlah setiap do'a kami... Amin ya Robbal Alamin...
1368. HIKMAH TAHAJUD : Berbagai macam nikmat dan hikmah serta
fadilah sholat Tahajud diantaranya adalah; 1. Mendekatkan diri
pada Allah dengan pengampunan dosa dan khilaf; 2. Hati menjadi
tenang dan tenteram; 3. Perkataan yang berat atau
“qoulan tsaqila”; 4. Menguraikan semua masalah kehidupan;
5. Memperoleh kelapangan dan kelonggaran serta lumebernya rizki
yang datang dari arah tidak disangka-sangka; 6. Terbukanya hijab
119 Serat Sejatining Urip II
antara mahluk dan Kholiq; 7. Memperoleh limpahan ilmu yang
langsung datangnya dari Allah; 8. Mendekatkan dan memperoleh
jodoh yang baik untuk dunia dan akhirat; 9. Mati dalam khusnul
khotimah. Intinya : Mereka yang istiqomah sholat Tahajud adalah
mereka yang terpilih.
1369. HARGA MAHAL : Mekanisme harga pasar itu ditentukan oleh tiga
hal yaitu; 1. hukum pasar “Supply and Demand”; 2. Cost of product
atau total biaya yang digunakan untuk memperoleh barang
tersebut; 3. termasuk juga Cost of Fund karena kebutuhan dana
untuk investasi. Artinya : Pemerintah atau pihak yang mempunyai
otoritas semestinya melakukan tindakan atau program pada tiga
sektor tersebut agar harga tidak terus merangkak naik dan
berdampak pada naiknya inflasi. Intinya : Ketika harga menuju pada
area ketidak seimbangan yang memberatkan masyarakat secara
luas maka pemerintah harus turun tangan dengan melakukan
operasi pasar. Agar ekonomi masyarakat kelas bawah di sektor
UMKM bergerak positif.
1370. MAHKOTA KELUARGA : Ikatan kekeluargaan adalah ikatan dunia
akhirat. Suami, Istri dan Anak, ikatan tersebut harus diikuti oleh
rasa kebersamaan dan kepercayaan. Istri percaya pada Suami dan
sebaliknya, dan Orangtua percaya pada Anak dan sebaliknya.
Saling percaya dalam keluarga itu sumber dari kebahagiaan
keluarga karena kepercayaan adalah Mahkotanya keluarga.
Intinya : Tanamkanlah kepercayaan antar anggota keluarga agar
keluarga tenteram dan berbahagia dunia akhirat.
120 Serat Sejatining Urip II
1371. PERENCANAAN TUHAN : Semua yang ada di alam raya ini terjadi
dan bergerak dalam perencanaan Tuhan termasuk manusia.
Matahari, bintang, air laut dan pergantian musim dan lain-lain,
manusia ditugaskan sebagai kholifah di dunia untuk mengelola
dengan baik, memanfaatkan alam dengan keseimbangan dan
berdaya upaya untuk kemanfaatan manusia itu sendiri dengan
tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Intinya : Tuhan sangat
tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi
ini dan Tuhan sangat menyukai orang yang berbuat kebaikan. Maka
kita harus berbuat baik pada siapapun dan pada apapun.
1372. SULITNYA MENERIMA KEKALAHAN : Terkadang seorang itu
mengekplorasi kemenangan dengan keangkuhan dan kesombongan
tetapi begitu giliran menerima kekalahan mereka mencari sosok
untuk makian, begitu sullitnya menerima kekalahan karena
subyektifitas kepentingan. Intinya : Kedewasaan berorganisasi itu
dibuktikan dengan sikap siap menang dan siap kalah.
1373. MASA KRITIS : Apa bila Tuhan hendak mengangkat derajat maqom
keagamaan seseorang maka diturunkannya ujian masa kritis, kritis
kesehatan atau sakit, kritis harta atau miskin, kritis harga diri atau
terfitnah dan dinistakan, kritis keimanan dengan segala macam
permasalahan kehidupan. Intinya : Hanya orang-orang yang mampu
melewati masa kritis tersebut dengan tetap memegang teguh
norma dan ajaran Agama maka mereka itulah orang-orang yang
terpilih.
121 Serat Sejatining Urip II
1374. KEKUATAN ISTRI : Untuk para suami renungkanlah bahwa
kekuatanmu di semua aspek kehidupan berada pada peran istrimu.
Ketika suami ditimpa musibah maka sang istrilah yang tampil
sebagai pendamping setia dan mengambil posisi tugas dan
tanggung jawab suami, maka ingatlah para suami... jangan pernah
engkau sia-siakan istrimu karena istrimu adalah perempuan terbaik
yang dikirim Tuhan untukmu. Intinya : Kekuatan Istri itu
sepenuhnya diabdikan untuk suami dan anak-anak.
1375. PERJUANGAN TAHAJUD : Perlawanan berat untuk melakukan niat
Tahajud adalah diri sendiri, ada ngantuk, ada capek, ada males dan
ada-ada saja alasan untuk tidak melakukan Tahajud. Mengapa?
Karena pada saat menjelang tahajud ada “Perang Perebutan”
untuk menguasai badan kita antara yang positif dan negatif.
Intinya : Tahajud adalah implementasi kemenangan dari
penguasaan kita tehadap badan kita sendiri.
1376. PENEMBAK JITU : Keterampilan dan keahlian penembak jitu sangat
diperlukan pada kondisi tertentu, profesi ini menakutkan pada
pihak tetentu tetapi menguntungkan pada pihak lain. Inilah risiko
sebuah profesi, yang penting bukan profesinya tetapi untuk apa
profesi itu digunakan. Intinya : Apapun profesinya, gunakanlah
profesimu untuk kebaikan dan jangan engkau gunakan profesimu
untuk kejahatan atau menyengsarakan orang lain atau tindakan
merugikan.
1377. KERUKUNAN ANTAR ORGANISASI : Betapa sulit membangun
122 Serat Sejatining Urip II
kerukunan antar organisasi atau antar institusi. Mengapa? Karena
Visi, Misi, Strategi dan kepentingan masing-masing beda. Itulah
pentingnya penyatuan azas organisasi disatukan sesuai dengan
Ideologi Negara, sehingga semua mengkristal pada satu titik
yaitu kepentingan Negara dan Bangsa. Intinya : Masih perlu
pembelajaran untuk bernegara di atas kepentingan golongan dan
organisasi.
1378. DAGELAN POLITIK : Ada sejuta cara untuk mencapai tujuan politik
tetapi bila cara-cara yang digunakan menggunakan prosedur yang
tidak konstitusional maka itulah “Dagelan Politik”. Mengapa?
Karena partai politik adalah salah satu unsur penting dalam
pengambilan keputusan perundang-undangan. Kalau partai politik
tidak prosedural seperti mobil yang menabrak garasinya sendiri.
Intinya : Memang terkadang kepentingan itu dapat mengalahkan
hati nuraninya sendiri.
1379. TONTONAN - TUNTUNAN : Salah sata tanda-tanda akhir jaman
adalah tontonan atau pertunjukan menjadi panutan atau trend
kehidupan masyarakat, sedangkan tuntunan atau panutan Tokoh
Agama dan Pemimpin formal menjadi tontonan. Mengapa? Karena
sebagian Tokoh Agama atau Pemimpin formal tidak bisa dijadikan
contoh perbuatan dan ucapannya. Intinya : Menyatunya kata dan
perbuatan adalah cermin figur yang patut dapat dicontoh
masyarakat.
123 Serat Sejatining Urip II
1380. ADA TIM DIBALIK TIM : Tidak banyak masyarakat yang mengetahui
kalau tim yang ada saat ini dikendalikan oleh tim klandestein.
Tanda-tanda yang gampang terbaca adalah; 1. Lihatlah oponi yang
berkembang di media; 2. Lihatlah fluktuasi harga saham dan kurs
dollar A.S.; 3. Perhatikan topik pembicaraan para pejabat;
4. Perhatikan tema demo yang ada. Intinya : Proses pembelajaran
masyarakat harus dimulai dari informasi yang tepat.
1381. KUASA TUHAN : Satu keyakinan yang teramat penting adalah
“Tuhan sangat mencintai hambaNya yang bernama Manusia” dan
Tuhan mempunyai cara tersendiri untuk mencintai hambanya
tersebut. Contoh : Nabi Yusuf dipenjarakan 7 tahun, Nabi Yunus
dimakan oleh Ikan, Nabi Ayyub diuji dengan sakit berkelanjutan,
Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup dan lain-lain. Intinya : Semakin
tinggi maqom keimanan Agama seseorang maka semakin berat pula
ujian dan cobaannya.
1382. UMBUL-UMBUL KLARAS : Jaman dahulu apabila ada perayaan atau
peristiwa besar bahkan terjadinya perang ditandai dengan umbul-
umbul dari daun pisang kering atau klaras. Umbul-umbul adalah
tanda akan terjadinya sesuatu yang bisa positif dan negatif tetapi
apapun itu sebagai rakyat biasa kita harus waspada dan berdo’a
semoga kita dalam berbangsa dan bernegara tetap rukun, bersatu
dan saling mengasihi. Intinya : NKRI harga mati.
1383. KOALISI KEBENARAN : Kebersamaan, kerukunan serta kesatuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ikatan rasa yang
124 Serat Sejatining Urip II
menyatukan sebagai bangsa. Itulah Rohnya ikatan bernegara dan
berbangsa, tanpa adanya ikatan tersebut maka negara manapun di
dunia akan terpisah-pisah dan mengkristal pada satu kesatuan
ikatan yang kecil-kecil atau sempit. Untuk itu membangun koalisi
kebenaran secara nasional menjadi kebutuhan yang mendesak agar
NKRI tetap utuh lahirnya dan batinnya. Out put yang nyata adalah
“tiadanya konflik komunal”. Intinya : Koalisi kebenaran adalah
persekutuan rasa yang mengikat sebagai bangsa.
1384. BAIK UNTUK SEMUA ORANG : Berusaha untuk berbuat dan
berucap baik pada semua orang bukan hal yang tidak mungkin,
asalkan diawali dengan niat kesungguhan dan kesabaran yang
berlipat ganda karena bisa jadi kepala sama hitamnya tetapi watak
dan pribadinya sangat berlainan. Intinya : Niat untuk berbuat baik
saja sudah menghasilkan kebaikan, apa lagi dengan
mengimplementasikannya dalam perbuatan nyata di masyarakat.
1385. MENEBAK-NEBAK : Sah-sah saja orang menebak kejadian yang akan
datang atau yang mungkin terjadi dengan dasar ilmu masing-
masing, atau menebak tanpa ilmu atau prasangka belaka. Tetapi
prediksi yang akurat adalah kombinasi dua dasar, yaitu ilmu
akademis dan istikharah. Intinya : Kemampuan jangkauan
kedalaman prediksi dan ketepatannya adalah menunjukan kualitas
keilmuan yang bersangkutan. Tidak asal ngomong dan tidak asal
menebar opini.
125 Serat Sejatining Urip II
1386. DIMAT-KE : Salah satu cara melihat sesuatu masalah dengan
memperhatikan obyek dari segala aspek dan secara terus menerus
sehingga difahami betul obyek tersebut itulah makna Dimat-Ke,
artinya fokus pada satu masalah dan dilihat dengan berbagai cara,
hal ini untuk menghindari kesalahan persepsi terutama untuk
menilai seseorang yang baru kita kenal. Kemampuan ini untuk
meniadakan risiko pergaulan dan kesalahan dalam mengambil
keputusan. Intinya : Jangan ceroboh dan gegabah dalam menilai
karakter seseorang dan jangan terburu-buru terutama menilai para
pemimpin organisasi agar kita tidak terjebak dengan opini media.
1387. LAWYER AND POLICE : Seandainya semua masyarakat sadar hukum
dan tertib hukum maka Pengacara dan Polisi kurang pekerjaan atau
bahkan menjadi “Disguised Unemployment”, artinya ada hubungan
timbal balik antara keduanya yang saling menguntungkan meskipun
terkadang ada resistensi antara keduanya. Intinya : Proses
penyadaran hukum dan penguatan kelembagaan hukum tetap
menjadi masalah semua negara di dunia.
1388. KETAKUTAN ANAK : Para orang tua jangan engkau mendidik
anakmu dengan menimbulkan rasa takut, anak dibentak atau
bahkan dipukul sebab melakukan kesalahan yang tidak setimpal,
karena akan berdampak negatif pada mental anak. Artinya
kesuksesan anak di kemudian hari, salah satunya ditentukan oleh
ketepatan cara orang tua mendidik anak tersebut. Intinya : Kualitas
mendidik anak adalah pondasi kualitas generasi muda bangsa di
masa yang akan datang.
126 Serat Sejatining Urip II
1389. BANGKIT KEMBALI : Kalah dan menang dalam pertandingan atau
persaingan itu biasa tetapi yang luar biasa adalah ketika terjatuh
atau dijatuhkan dan mampu bangkit kembali dengan segudang
prestasi kemanfaatan tanpa sakit hati dan dendam dengan satu
keyakinan bahwa “semua ini adalah bagian kehidupan” yang sudah
digariskan oleh Tuhan pada kita. Intinya : Dalam kondisi apapun kita
harus mampu bangkit dan berdiri dengan segala latar belakang
motivasi diri. Dan jangan pernah putus asah atau menyalahkan
orang lain, apa lagi menyalahkan Tuhan.
1390. JANGAN BELEBIH-LEBIHAN : Ketika senang jangan berlebih-lebihan
dan demikian juga ketika bersedih karena pada hakekatnya antara
senang dan sedih dalam hidup ini akan datang secara bergantian
dengan sebab apapun, yang paling penting ditata hidup ini untuk
lurus menghadap ketentuane Gusti Allah. Intinya : Ingatlah
tangismu di sela-sela senyummu dan ingatlah senyummu di sela-
sela sedihmu.
1391. TAHAJUD ITU SUJUD : Ketika dalam Tahajud kita mampu besujud
lahir dan batin dengan total kepasrahan pada Allah maka itulah
maqom hakekat Tahajud, sujud adalah lambang ketertundukan
antara mahluk dan Tuhannya. Tunduk egoismenya, tunduk nafsu
angkara murkannya, tunduk kesombongannya dan tunduk
keangkuhan dan kekakuannya. Intinya : Makna terpenting Tahajud
adalah ketertundukan dalam sujud yang kemudian mampu
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberi
manfaat bagi orang lain.
127 Serat Sejatining Urip II
1392. AGAMA ITU MENDAMAIKAN : Out put beragama yang seharusnya
dicapai oleh masyarakat adalah kedamaian dan ketenteraman serta
keharmonisan. Sehingga kalau ada kelompok yang meng-atas
namakan Agama dengan menebar ketakutan dan keresahan serta
pengerusakan sarana sosial maka patut dipertanyakan pemahaman
agamanya. Intinya : Jangan terlalu gampang meng-atas namakan
Agama, padahal yang sebenarnya adalah dasar kepentingan pribadi
atau kelompok, maka disinilah wilayah aparat harus bertindak tegas
sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
1393. PERLINDUNGAN : Satu kompi atau satu bataliyon tempur atau satu
brigade pasukan elite tidak akan mampu memberikan perlindungan
kesalamatan seseorang dari ancaman kematian, apabila Tuhan
menghendaki takdirnya mati ya... pasti mati dengan cara apapun.
Intinya : Hanya kepada Tuhan semata kita berlindung karena hanya
Tuhan sajalah yang bisa memberikan perlindungan.
1394. BERBAKTI PADA ANAK : Secara umum pengertian berbakti adalah
pelayanan atau services secara ikhlas atau atas dasar kesenangan
bahkan atas dasar hobby. Contoh: Orang yang hobbynya
memelihara burung Cecak Rowo karena suaranya yang bagus maka
tiap hari dia memberikan pelayanan pada burungnya tersebut. Hal
ini sangat berbeda dengan manifestasi kita “Berbakti pada Anak”
yaitu dengan memberikan kasih sayang sepenuhnya pada anak
dengan pelayanan yang baik sebagai bentuk sayang dan tanggung
jawab. Intinya: Berbakti pada anak itu bagian dari bentuk “sayang
dan tanggung jawab”.
128 Serat Sejatining Urip II
1395. DO'A KEPASRAHAN : Ya Allah... Sesungguhnya aku ini hambaMu,
aku ini ciptaanMu, Engkau berkuasa atas diriku dan Engkau dapat
mematikan atau mencabut nyawaku kapan saja Engkau kehendaki,
oleh karena itu ya Allah... aku pasrahkan semua hidupku pada
Takdir ketentuanMu, aku berusaha dan bekerja hanya untuk
mencari keridloanMu. Ya... Allah sesungguhnya tidak ada satu
orangpun di dunia ini yang mengetahui masa depannya tanpa
ijinMu, dan tidak ada orang yang bisa mencelakai atau menolongku
tanpa IjinMu. Ya Allah... ampunilah dosa dan kesalahanku agar aku
nantinya Khusnul Khotimah saat menghadapMu. Ya... Allah
jadikanlah hidupku ini baik untuk keluargaku, baik untuk sahabat-
sahabat dan kolegaku, baik untuk bangsa dan negaraku serta baik
untuk Agamaku. Intinya : Do’a kepasrahan adalah totalitas
kemenangan untuk menundukan diri sendiri.
1396. DEBU KIMIA : Belum ada penelitian secara detail kandungan kimia
“debu jalanan” di setiap kota, ini adalah Social Cost yang harus
ditanggung masyarakat yang tidak pernah dihitung sebagai dampak
polusi industri dan polusi kendaraan bermotor, tingkat kesehatan
masyarakat secara bertahap menurun, sedangkan fasilitas kartu
sehat yang gencar dipromosikan sangat berbeda dengan kenyataan
di lapangan, yang miskin tetap terpinggirkan dan termarginalkan.
Intinya : Para pengguna jalan khususnya kendaraan roda dua
sebaiknya memakai Helm atau masker untuk memproteksi diri dari
“debu kimia” yang tidak disadari menggangu kesehatan.
129 Serat Sejatining Urip II
1397. SOCIAL COST YANG TERLUPAKAN : Ukuran kualitatif social cost
yang ditanggung masyarakat terhadap polusi budaya dan polusi
kegiatan politik yang tidak sehat belum pernah diteliti secara
komprehensif sehingga ekses atau pergeseran budaya dan
pergeseran pemikiran masyarakat tidak terdeteksi secara dini,
akibatnya terjadi letupan kejadian yang merugikan masyarakat itu
sendiri berupa “Konflik Komunal” atau Friksi antar aparat.
Intinya : Social cost harus dihitung dari awal, tetapi sayangnya
sampai saat ini belum ada secara kelembagaan yang bertanggung
jawab sepenuhnya terhadap masalah tersebut. Inilah yang disebut
“Kelupaan Mayoritas” termasuk fungsi Negara.
1398. TAHAJUD ITU MEMBAHAGIAKAN : Lakukanlah tahajud dan rasakan
secara berlahan aliran ketenteraman dan kebahagiaan dalam
hatimu dan jiwamu. Intinya : Tahajud itu sangat berat bagi mereka
yang tidak kuat niatnya.
1399. LEMBARAN PUTIH : Ibarat seorang pelukis dengan kanfas dan
lembaran putih, itulah peran orang tua terhadap anak-anaknya,
anak-anakmu adalah lembaran-lembaran putih dan orang tuanya
yang menata dan membimbing kemana arah anak melangkah dan
menjadi apa. Akan tetapi bila orang tuannya membiarkan anaknya
tanpa perhatian dan tanpa bimbingan maka posisi orang tua akan
diambil oleh lingkungan anak. Intinya : Perebutan peran orang tua
dan peran lingkungan terhadap karakter anak bukan sesuatu yang
mudah tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan secara terus
menerus agar anak-anak kita sukses di kemudian hari.
130 Serat Sejatining Urip II
1400. REKAYASA : Sepandai-pandai menutupi kebohongan dengan
berbagai rekayasa maka kebusukan akan terbongkar juga, disimpan
dimana saja bangkai pasti akan diketahui. Mengapa? Karena Tuhan
tidak akan membiarkan kebenaran terkalahkan oleh rekayasa. Opini
bisa dibentuk dan diciptakan tetapi kepastian dan ketentuan adalah
milik Tuhan semata. Meski kita tidak tau apa yang akan tejadi hari
esok. Intinya : Tegar dalam ujian dan tetap berkarya dalam
kesempitan.
1401. MISTERI JODOH : Terkadang datangnya Jodoh tidak bisa dinyana,
terkadang Jodoh dikejar lari entah kemana. mesteri Jodoh sesulit
apapun harus diupayakan dan diusahakan meskipun hasilnya belum
bisa dipastikan. Intinya : Jodohmu adalah atas usaha dan do’amu.
maka jangan berdiam diri untuk menyongsong dan menyambut
datangnya Jodohmu.
1402. PEMULUNG KECIL : Setiap ku-menatap pemulung kecil yang lewat
di depan mataku terasa miris hati ini, dan setiap pemulung kecil
mengais-ngais sampah terasa menangis hati ini menjerit. Mengapa
negara yang kaya ini tidak mampu menjamin kehidupan bagi
pemulung kecilku. Ada yang salah di negeri ini. Ada yang terlupakan
di sistem pemerintahan negeri ini atau para pemimpinnya yang lupa
diri, atau kita semua termasuk saya yang lupa pada saudara-
saudara kita yang papa. Ya Allah... berikanlah kesempatan pada
para figur anak bangsa yang peduli untuk bisa memimpin negeri ini.
Ya... Allah jangan engkau anugerahi kami Pemimpin yang lalai.
131 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Musibah terbesar pada umat di negara manapun di dunia
apabila mendapatkan Pemimpin yang Dlolim dan lalai.
1403. MERAJUT TAHAJUD : Ketika sepertiga malam datang ku tuangkan
air wudlu untuk sembahyang malam, merajut tahajud dalam
heningnya sujud, ku buka langit-langit kamar hatiku untuk
merengkuh kasih Tuhanku sambil berdo’a “Ya Allah... Ya Karim... di
punghujung malam ini aku bersimpuh keharibaanMu untuk
mengharapkan ampunan dan kasih sayangMu serta RidloMu.
berikanlah kemanfaatan setiap ucap dan langkahku, Ya Allah Ya
Rahman... satukan jiwa silaturrahim dan kerukunan serta persatuan
antara kami Bangsa Indonesia yang sangat kami cintai ini”.
Intinya : Berdo’alah diwaktu tahajudmu karena tidak ada jarak
antara Mahluk dan KholiqNya.
1404. WARISAN TERBAIK : Semacam ada perlombaan untuk
mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya sampai tiada batasnya,
inilah potret yang sering kita saksikan bersama pada masyarakat
modern saat ini, padahal setelah meninggal hartanya ditinggal dan
menjadi “Harta Waris” yang diperebutkan dan tidak jarang
bersitegang antar saudara sampai di pengadilan. Ketahuilah
Saudaraku... Warisan Terbaik untuk anak-anak kita adalah ILMU,
dengan ilmu anak-anak kita akan pandai mendo’akan orang tuanya
meski sudah tiada dan dengan Ilmu anak-anak kita akan tumbuh
mandiri menjadi generasi unggul dan terhormat. Intinya : Warisilah
anak-anak kita dengan Ilmu dunia dan Ilmu akhirat, agar hidupnya
terhormat.
132 Serat Sejatining Urip II
1405. MENCEGAH PENYAKIT HERNIA DAN SYARAF KEJEPIT : Salah satu
cara mencegah terjadinya penyakit Hernia dan syaraf kejepit;
1. Berdolah kepada Tuhan memohon kesehatan; 2. Duduk
bersimpuh di atas bantal (tumit di bawah bokong/seperti duduk
sholat); 3. Kemudian secara berlahan rebahkan badan ke belakang
dengan kaki tetap terlipat (bagian betis tetap di bawah paha);
4. Atur nafas perlahan; 5. Perlahan tekan perut di atas kemaluan
menuju pusar dengan kedua tangan sendiri 7x; 6. Lakukan sebelum
tidur dan saat bangun tidur; 7. Durasi waktu sekitar 2 menit...
InsyaAllah...; 8. Bila dirasa sudah selesai maka gulingkan badan
kekanan untuk mengakhirinya. Intinya : Upaya memelihara
kesehatan itu lebih baik dari pada mengobati penyakit.
1406. PERPUTARAN UANG : Di banyak negara sedang berkembang 10%
dari jumlah penduduk menguasai 90% kekayaan negara tersebut.
Dan 90% jumlah penduduk memperebutkan 10% dari perputaran
uang negara tersebut. Inilah faktor utama penyebab kemiskinan
yang hingga sampai saat ini kurang mendapat perhatian
kalangan akademisi, politisi bahkan para ekonom sekalipun.
Intinya : Pemerataan atau paling tidak mendekati merata dengan
rasio 60% : 40% akan menjadi solusi kemiskinan mayoritas.
1407. SODOM : Sejarah Bangsa Sodom yang melakukan kemaksiatan
secara kolektif menjadi pelajaran semua bangsa di dunia, buktinya
nyatanya sampai saat ini masih ada meskipun sudah ribuan tahun
lamanya, Bangsa Sodom akhirnya dihancurkan oleh Tuhan atas
kemaksiatan kolektifnya (ref, buku “THE MIRACLE” hal. 1225.
133 Serat Sejatining Urip II
Penerbit : PT. Syangma Examedia Arkanleema - Bandung).
Intinya : Setiap kejadian di muka bumi ini adalah pelajaran yang
harus dicermati untuk menjadi suri tauladan hidup berbangsa dan
bernegara yang baik.
1408. TAHAJUD ITU TOLAK BALAK : Salah satu pintu ampunan Allah SWT
adalah “Istiqomah Tahajud” sehingga balak atau musibah yang
disebabkan dosa-dosa umat menjadi tertahankan atau tidak terjadi
atau tolak balak karena dosa dan khilafnya umat telah diampuni
oleh Allah. Intinya : Lakukan Tahajud secara istiqomah karena di
dalamnya terdapat manfaat dan kebaikan yang tak ternilai
barokahnya dan hikmahnya.
1409. MISTERI MENANTU : Semua orang tua berharap mendapatkan
menantu yang baik untuk putrinya, tetapi terkadang lain yang
diharap lain juga datangnya, terkadang orang tua sudah
menentukan pilihan yang baik tetapi anak gadisnya sudah ada
pilihannya sendiri sehingga terjadi perdebatan dan bersitegang
antar keluarga. Tetapi ada juga orang tua resah karena anak
gadisnya yang sudah beranjak usia tua tetapi jodohnya belum
datang-datang. Intinya : Mencari menantu itu tidak semudah
mencari ikan di sungai, lain diharap lain juga didapat.
1410. PEMIMPIN CELELE-AN : Dalam terminologi Jawa orang yang suka
ngomong se-enaknya sendiri dan bercanda yang ngelantur atau asal
kewedal disebut dengan istilah Celele-an. Pemimpin suatu
organisasi yang besar dalam negara yang besar tidak boleh celele-
134 Serat Sejatining Urip II
an di depan umum, artinya harus tampil dengan bahasa yang
santun, teduh dan menyejukkan serta tegas. Intinya : Dalam ilmu
berbicara itu, Pemimpin harus melihat konten dan konteks serta
forum dan tema berbicara, tidak asal bicara karena janjinya
Pemimpin akan dicatat dalam memory rakyatnya untuk ditepati isi
dan waktunya. Agar Pemimpin tersebut berwibawa dan bisa
menjadi rujukan MENTAL yang baik bagi pengikutnya.
1411. HIKMAH UJIAN : Setiap ujian yang di turunkan Tuhan pada
seseorang itu pasti di sertai dengan Hikmahnya dari ujian tersebut,
tetapi ujian tersebut harus disambut dengan kesabaran, tanpa
adanya kesabaran Hikmah tidak akan didapatkan. Intinya : Ada
korelasi positif antara ujian, kesabaran dan Hikmah.
1412. ADA TIGA NAHKODA : Dalam ilmu Fisika Hukum Newton II
dikatakan bahwa F (gaya) = m (massa) x a (percepatan). Apabila
satu bahtera dibentuk tiga sisi yang seimbang dan masing-masing
menggunakan gaya yang sama maka percepatannya menjadi NOL,
artinya bahtera tidak bergerak meskipun mesin dengan full power
dan putaran propeller sekencang apapun bahtera tetap tidak
bergerak, sampai mesin rusak sekalipun GAYA tetap NOL. Artinya
mekanisme kepemimpinan suatu organisasi apapun namanya harus
tunggal. Intinya : Tidak ada Matahari kembar tiga dalam satu
bahtera organisasi.
1413. TAHAJUD ITU JALAN : Salah satu jalan kebaikan menuju ampunan
Tuhan adalah sholat Tahajud, dan seandainya semua manusia
135 Serat Sejatining Urip II
mengetahui hikmah dan fadilah sholat Tahajud maka
semua manusia akan berlomba-lomba untuk melakukannya.
Intinya : Taatlah niat untuk istiqomah sholat tahajud agar hidup kita
selalu disayang Allah SWT dan dalam kondisi apapun hati menjadi
tenang dan tenteram.
1414. HARAPAN BARU : Semua orang hidup pasti mempunyai harapan,
begitupun komunitas masyarakat juga mempunyai harapan
bersama yaitu “kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya” dari
berbagai aspek, ini merupakan kewajaran hidup dan kehidupan.
Semoga dengan hadirnya para pemimpin baru di Negeri ini
menjadi pembuka harapan baru untuk NKRI yang lebih baik.
Intinya : Harapan baru adalah do’a bersama untuk semua anak
Negeri.
1415. TAHUN BARU : Disaat malam tahun baru disarankan untuk
melakukan rangkaian ibadah khusus pada sepertiga malam terakhir;
1. Sholat Taubat 2 rokaat; 2. Sholat Tahajud 8 rokaat 4x salam;
3. Sholat Istikharah 4 rokaat 2x salam; 4. Sholat Hajad 2 rokaat dan
Zikirlah dengan membaca Ayat Kursi 360x kemudian berdo’a untuk;
a. Diri sendiri; b. Kedua orang tua kita dan semua leluhur-leluhur
kita; c. Mendo’akan kebaikan untuk orang lain, Bangsa dan Negara.
Intinya : Sambutlah tahun baru ini dengan suka cita keagamaan dan
melakukan ritual khusus kepada Allah SWT. Semoga semua dosa
dan kesalahan kita terampuni serta semoga hidup kita kedepan
lebih baik dan Khusnul Khotimah.
136 Serat Sejatining Urip II
1416. MACAM MUSIBAH : Menurut sebabnya musibah itu ada tiga
macam; a). Musibah yang murni karena ketentuan Allah, seperti
pergeseran lempeng bumi karena fenomena alam yang
menyebabkan gempa bumi dan lain-lain; b). Musibah karena
perbuatan tangan manusia atau kelalaian manusia seperti
terjadinya banjir karena penumpukan sampah atau hutan yang
gundul; c). Musibah karena undangan manusia seperti kemaksiatan
yang terbuka dan dilegalkan sehingga Allah murka dengan azab
bencana, contoh : dalam sejarah Rakyat SODOM dilaknat Tuhan
karena Sodomi. Intinya : Musibah bisa terjadi kapan saja dan
dimana saja, tergantung sebab diantaranya oleh tiga hal tersebut di
atas.
1417. WARNA-WARNI PRIBADI : Terkadang cara menilai orang baik atau
buruk dan bersih atau korupsi sangat tergantung subyektifitas yang
melihat dan menilai karena ada opini, meskipun data dan fakta bisa
menjadi bahan pertimbangan. Mengapa? Ketika orang suka dengan
seseorang maka yang terlihat baiknya saja dan demikian sebaliknya.
Intinya : Sebelum menilai seseorang maka tentukan parameternya
terlebih dahulu dan harus menggunakan dasar filter yang baik. Agar
hasil akhirnya juga baik.
1418. LEMBARAN BARU : Tahun baru adalah lembaran baru, banyak
harapan ke depan dan pelajaran yang telah kita dapatkan. Semoga
semua kesalahan dan kekhilafan pada masa lalu diampuni
dan dimaafkan oleh Allah SWT dan semoga perjalanan hidup
kedepan lebih baik, lebih menyejukan dan menenteramkan.
137 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Memperbanyak introspeksi diri dan memperbanyak do’a
pengharapan kepada Tuhan sungguh sangat menenteramkan hati
dan membuat hidup lebih bahagia.
1419. RESPECT SUAMI - ISTRI : Karena kesibukannya terkadang suami
kurang respect pada istri atau terkadang suka galak atau judes atau
cuek pada istri, pada kondisi ini anak menyaksikan dan
memperhatikan. Dan tanpa disadari respon negatif anak terhadap
bapaknya berlahan akan muncul dan terbangun pembelaan pada
ibunya. Intinya : Respect suami pada istri akan berdampak pada
respect atau rasa hormat anak pada bapaknya. Inilah segitiga
respect.
1420. WARISAN ILMU : Dosen dan guru atau apapun sebutannya adalah
figur yang menurunkan ilmu sebagai warisan yang teramat mulia
untuk bekal kehidupan generasi mendatang. Ilmu akan selalu
menjadi pusat kemajuan dan peningkatan kehidupan keluarga,
kehidupan bangsa dan negara. Intinya : Hanya bangsa-bangsa besar
yang dapat mewariskan ilmu pada generasi sesudahnya. Dan hanya
bangsa-bangsa yang kerdil yang mewariskan hutang pada generasi
sesudahnya.
1421. KEHAMILAN : Proses hamil adalah kewajaran bagi yang sudah
berkeluarga, terkadang suatu keluarga menunggu-nunggu
datangnya “Kehamilan”. Interaksi antara Ibu yang hamil dan Bayi
dalam kandungan yang dilatar belakangi berbagai peristiwa dan
suasana kejiwaan akan berpengaruh langsung terhadap watak dan
138 Serat Sejatining Urip II
karakter jabang bayi tersebut nantinya. Intinya : Berhati-hatilah
dalam menjaga kesehatan fisik dan jiwa saat kehamilan karena
sangat menentukan potensi generasi mendatang.
1422. POHON TINGGI : Semakin tinggi pohon menjulang ke atas maka
semakin kencang angin bertiup. Kalau tidak mau ditiup angin ya...
jadilah rumput. Itulah risiko atau konsekwensi logis menjadi pejabat
publik di negara manapun akan menjadi sorotan dan perhatian
masyarakat, bahkan menjadi obyek lelucon. Intinya : Pejabat publik
itu harus “Jembar Segarane” atau gampang memaafkan, tidak
dendam dan tidak gampang sakit hati.
1423. SIGNIFIKANSI : Hubungan sebab akibat yang saling melengkapi
untuk signifikansi, apa jadinya bila Dosen tanpa mahasiswa, Kyai
tanpa santri, Raja tanpa mahkota, Penguasa tanpa rakyat, Sarjana
tanpa ilmu dan lain-lain. Korelasi antar variabel ini saling
mempengaruhi dengan tingkat signifikansi yang cukup kuat.
Intinya : Setiap figur dan tokoh itu ada zamannya dan ada masanya,
semua ini bagian dari perjalanan sejarah bangsa, maka pandai-
pandailah dalam memposisikan diri agar tidak terlindas oleh roda
sejarah bangsamu sendiri.
1424. PAKAR-PAKAR : Seorang pakar diakui karena keahliannya, dan ada
dua jalan keahlian yang harus disatukan yaitu potensi akademik dan
pengalaman di lapangan. Mengapa? Karena bila menggunakan
hanya satu jalan keahlian maka bisa dimungkinkan akan terjadi
kekeliruan kebijakan di masa yang akan datang karena ada ruang
139 Serat Sejatining Urip II
yang kosong. Intinya : Tidak gampang untuk menjadi seorang pakar
yang baik.
1425. HAKEKAT ARTI KEHIDUPAN : Kalau hidup ini selalu dimanjakan dan
terpenuhi semua kebutuhan sehari-hari lalu kapan kita belajar
untuk kerja keras. Kalau semua orang menyenangi kita tanpa ada
yang memusuhi dan memfitnah kita lalu kapan kita belajar untuk
berhati-hati dan bersabar. Kalau hidup ini sehat terus tanpa sakit
lalu akankah kita optimal mensyukuri nikmatnya sehat. Kalau perut
ini kenyang terus tanpa pernah berpuasa lalu akankah kita mengerti
penderitaan fakir miskin yang kelaparan. Intinya : Dibalik derita dan
dibalik berita serta dibalik kejadian kehidupan Tuhan selalu
memberikan pembelajaran tetapi hanya untuk kita yang mau
berfikir.
1426. KENAIKAN BBM : Mekanisme pasar terhadap harga itu mengikuti
hukum “Supply and Demand” artinya akumulasi operational cost
dan permintaan pasar menjadi faktor utama penentuan harga.
Khusus BBM sebelum disesuikan dengan harga pasar maka ada tiga
faktor yang harus direstrukturisasi; 1. Mekanisme sektor hulu;
2. Sistem sektor hilir; 3. Struktur birokrasi dan kelembagaan. Ada
dugaan mahalnya harga BBM bukan karena produknya yang mahal
tetapi Variable Cost-nya yang terlalu tinggi, biaya birokrasi yang
tidak terukur dan transaksi BBM di tengah laut yang tidak terkontrol
dengan baik. Ujung-ujungnya yang menanggung semua risiko harga
tersebut adalah masyarakat. Intinya : Setiap kebijakan harga BBM
140 Serat Sejatining Urip II
harus dilihat terlebih dahulu akar masalahnya dan dampaknya serta
korelasinya.
1427. JANGAN MENANGIS : Apabila dirimu dikecewakan, difitnah,
diterlantarkan bahkan disisihkan maka jangan menangis, karena
tangisanmu itu membahagiakan orang yang memusuhimu. Tetapi
tetap tegarlah karena manusia itu tidak bisa mengatur hidup
manusia yang lain. Intinya : Sandarkan hidup ini hanya kepada
Tuhan. Maka engkau akan temukan kebahagiaan abadi.
1428. JANGAN MENGHINA : Dalam suatu keluarga besar atau dalam
suatu komunitas tertentu ada figur seseorang yang dihinakan atau
dinistakan tetapi Tuhan menempatkan keutamaan dan keunggulan
komunitas tersebut kepadanya. Intinya : Jangan menghina atau
menistakan orang lain karena terkadang orang yang dihina dan
dinistakan tersebut banyak membantu dan mendo’akan kebaikan
untuk orang-orang yang mendloliminya. Atau dengan istilah lain
“terkadang engkau tidak menyukai sesuatu padahal sesuatu
tersebut sangat bermanfaat dalam hidupmu”.
1429. SIFAT SOMBONG : Orang yang mempunyai sifat sombong apapun
agamanya, apapun kebangsaannya dan apapun status sosialnya
pasti dan pasti dihancurkan oleh Tuhan sendiri dengan cara apapun
yang dikehendaki Tuhan. Karena manusia itu tidak sepantasnya
sombong. Intinya : Semua yang dimiliki manusia harta dan
kedudukan dan pangkat dan jabatan dan kekuasaan dan termasuk
kecerdasan atau kecantikan dan lain-lain adalah pemberian Tuhan.
141 Serat Sejatining Urip II
1430. UJIAN ITU TAKDIR : Salah satu takdir ketentuan adalah Ujian
dengan segala macam bentuk dan konsekuensinya. Intinya : Ujian
itu menguatkanmu.
1431. HARGA DASAR : Segala sesuatu itu bila di kuantitatifkan ada
harganya, termasuk harga sebuah kejujuran, berlakulah jujur pada
diri sendiri dan jujur pada orang lain agar hidupmu mujur di
kemudian hari. Intinya : Jujur itu mutiaranya hidup.
1432. FRUSTASI : Kekecewaan masyarakat yang terus menerus akan
berdampak frustasi dan berakibat nekat dan konflik sosial.
Intinya : Jangan biarkan masyarakat kecewa pada kondisi ekonomi
secara terus menerus karena dampaknya pasti negatif.
1433. SEPENUH HATI : Bekerja dengan sepenuh hati akan sangat berbeda
dengan bekerja setengah hati atau kerja asal-asalan. Mengapa? Out
put nya akan berbeda dan nilai risikonya juga berbeda. Intinya :
Bekerjalah dengan sepenuh hati di bidang apapun karena hasil dari
kerja atau usahamu tersebut kebaikannya akan kembali juga pada
dirimu sendiri.
1434. PEROKOK – AKADEMISI : Tidak ada perokok sekalipun yang
mengatakan “semakin banyak merokok itu semakin sehat”
demikian juga tidak ada akademisi yang mengatakan “semakin
tinggi kurs Dollar AS - Rupiah itu semakin baik”. Oleh karenanya bila
ada praktisi atau otoritas manapun yang mengatakan kurs Dollar AS
semakin tinggi itu semakin baik maka perlu untuk didiskusikan atau
142 Serat Sejatining Urip II
diseminarkan atau diluruskan. Intinya : Terkadang alasan
pembenaran itu menjadikan logika tidak obyektif.
1435. KAFIR : Pengertian umumnya KAFIR adalah ingkar, orang yang
mengingkari nikmat Tuhan itu KAFIR. Intinya : Pengingkaran adalah
kesalahan terbesar pada setiap urusan maka nasehatilah orang
yang ingkar dan jangan terlalu gampang meng-kafirkan orang lain,
tetapi lihatlah diri kita sendiri terlebih dahulu.
1436. INDONESIA TENTERAM : Kemajuan teknologi dan pertumbuhan
ekonomi tidak akan berarti apa-apa bila ketenteraman
tidak tercipta. Kehidupan berbangsa atau berumah tangga
yang paling penting adalah tenteram dan rukun dan diikuti
dengan kesejahteraan ekonomi dan kemajuan teknologi.
Intinya : ”Character Building” menjadi sangat penting untuk
pembangunan sumber daya manusia di sebuah negara atau
keluarga.
1437. KOLOM AGAMA : Bila ada mayat ditemukan dengan identitas KTP
maka dapat dengan mudah untuk melakukan perawatan jenazah,
Karena setiap agama mempunyai cara tersendiri. Intinya : Identitas
apapun menjadi penting ketika ada konsekuensi logis dan tindak
lanjutnya.
1438. ANTRIAN : Terkadang hidup ini harus sabar menunggu antrian.
Sangat tidak mungkin dalam suatu perusahaan SDM-nya Boss
semua, atau dalam Batalyon SDM-nya Komandan semua.
143 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Bersabarlah menunggu antrian kebahagiaan, karena sabar
dalam proses waktu adalah intinya sabar.
1439. KESETARAAN CINTA : Jangan terlalu mencintai seseorang karena
boleh jadi mereka akan menjadi penyebab kesedihanmu dan jangan
membenci seseorang karena boleh jadi mereka akan menjadi
penolongmu disaat dirimu dalam kesulitan. Intinya : Jangan
mencintai seseorang melebihi cintamu pada Tuhanmu, dan
maafkanlah orang-orang yang telah melukai hatimu agar hidupmu
dimuliakan Tuhan di dunia dan akhirat.
1440. MANAJEMEN KONFLIK : Ada pola kepemimpinan perusahaan atau
pemerintahan dengan menggunakan Manajemen Konflik, artinya
memang konflik sengaja diciptakan untuk tujuan tertentu.
Manajemen konflik bisa berdampak positif tetapi mayoritas negatif.
Intinya : Manajemen konflik adalah lagkah terakhir dari Style of
Leadership Kepemimpinan bila jalan lain tidak ditemukan.
1441. JANGAN PAKSA ANAKMU : Tekadang orang tua memaksa anaknya
untuk menjadi susuatu yang tidak disukai. Anaknya menurut saja
meski dengan terpaksa. Tetapi bisa diperhatikan selanjutnya akan
berdampak negatif dikemudian hari, karena sesuatu yang
dipaksakan itu akan menghasilkan ketidak suksesan. Intinya : Anak
perlu bimbingan dan arahan tetapi anak tidak menyukai paksaan.
1442. AHLI FUTURISTIK : Ada bebarapa ahli futuristik yang mengatakan
bahwa masa kejayaan Indonesia di tahun 2025, ada beberapa
alasan penting yang mendasarinya yaitu sekitar SDM dan SDA.
144 Serat Sejatining Urip II
Tetapi lebih jauh dari itu adalah strategi multiplier effect
penyebaran potensi. Saat ini mayoritas potensi SDM terkumpul di
Jawa khususnya di Jakarta sedangkan potensi SDA tersebar di
Indonesia Timur. Untuk itu harus ada sinkronisasi antara
penyebaran SDM yang mengikuti penyebaran SDA. Intinya : Konsep
pembangunan sebuah negara itu harus komprehensif dan
mengikuti strategi pematangan Demografi yang berlatar belakang
Geografi.
1443. BBM TIDAK NAIK : Inflasi diperkirakan akan tumbuh subur sekitar
8% sd 10%. Artinya bukan BBM yang naik tetapi NILAI RUPIAH yang
turun. Logikanya tidak hanya harga BBM yang berubah tetapi
semua harga bergerak meskipun pemicunya adalah BBM.
Secara akademis SOLUSI-nya adalah pendapatan masyarakat harus
naik disemua profesi. Mengapa? Karena daya beli Rupiah Turun.
Intinya : Memang logika ”kebenaran” setiap orang itu berbeda-
beda, tergantung latar belakang pendidikan dan kepentingan. BBM
naik di satu pihak positif tetapi di pihak lain negatif. Tergantung
cara mengukurnya dan siapa yang mengukur.
1444. HARGA INTERNASIONAL : Kalau secara akademis logika yang
dibangun untuk harga BBM mengikuti harga Internasional maka di
sisi lain pendapatan masyarakat juga harus dengan standar
Internasinal (termasuk pegawai negeri). Perdebatannya demikian :
kalau harga internasional dengan pendapatan lokal maka pasti ada
yang dirugikan atau dikorbankan (karena ada koridor diantara
keduanya). Lalu siapa yang dirugikan? Mereka yang banyak
145 Serat Sejatining Urip II
berkepentingan atau mereka yang banyak menkonsumsi BBM.
Siapa? Masyarakat secara umum. Intinya : Logika berfikir itu
bersifat netral tetapi Niatlah yang mengarahkan logika tersebut.
1445. TANGGUNG JAWAB DAN SAYANG : Hubungan orang tua dan anak
itu tidak hanya tanggung jawab saja tetapi harus ada sayang. Tidak
jarang orang tua hanya memberikan biaya kehidupan dan biaya
sekolah pada anaknya tetapi tanpa ada sentuhan kasih sayang dan
perhatian. Sehingga anaknya tersebut diambil alih oleh
lingkungannya. Kalau lingkungannya baik maka menjadi baiklah
anak tersebut tetapi bila lingkungannya tidak bagus maka rusaklah
anak tersebut masa depannya. Intinya : Tanggung jawab dan kasih
sayang itu satu kesatuan.
1446. CERMIN ISTRI : Ketika suami berkata kasar maka sang istripun
demikian, ketika suami berperilaku lembut dan santun maka sang
istripun demikian, ternyata istri itu cermin bagi perilaku suami.
Maka berlaku lembut, santun dan sayanglah pada istrimu maka
engkau akan mendapatkan perlakuan yang serupa. Intinya : Jangan
perlakukan istrimu dengan kasar. Mengapa? Karena akan
berdampak kasar pada dirimu dan anak-anakmu juga.
1447. SELALU ADA RUANG : Jangan menganggap orang lain sebagai rival
atau pesaing tetapi posisikan orang lain sebagai partner atau kawan
yang sama-sama menuju sukses. karena selalu tersedia ruang untuk
berkarya bagi mereka yang selalu berusaha. Intinya : Tetaplah
semangat bekerja dan semangat belajar dan yakinlah Tuhan telah
146 Serat Sejatining Urip II
menyiapkan ruang khusus untuk kesuksesan upayamu.
1448. PERGANTIAN : Selalu ada pergantian Pemimpin, pergantian
generasi dan pergantian situasi karena itulah Sunatullah.
Intinya : kemanfaatan adalah ukuran baik tidaknya pergantian
tersebut dan jangan ada gejolak saat pergantian karena “tidak ada
dusta diantara kita”.
1449. ILMUNYA KEPEPET : Kalau seandainya dirimu sudah kepepet tidak
ada pendapatan sementara kebutuhan hidup harus dipenuhi maka;
1. Datanglah ke pasar dan perhatikan satu persatu orang
bertransaksi, kemudian pilihlah usaha yang paling kamu sukai,
kemudian dekatilah pemilik usaha tersebut dan tawarkan jasamu
untuk membantu penjualan; 2. Datanglah ke teman dekatmu dan
ungkapkan kesulitanmu secara terbuka; 3. Berjalanlah ke mana
suka kakimu melangkah sambil berdoa. InsyaAllah Tuhan akan
mempertemukanmu pada orang yang akan membantumu.
Intinya : Secara prinsip bila kesulitan rizki maka harus keluar rumah
untuk berusaha dan jangan mengurung diri di rumah karena rizki itu
harus dicari.
1450. KERESAHAN : Salah satu ukuran keberhasilan seorang Pemimpin
adalah dapat menghilangkan sumber keresahan masyarakat. Dan
sebaliknya bila seorang Pemimpin menjadi sumber keresahan
masyarakat maka patut dipertanyakan “Kapabilitasnya” sebagai
seorang Pemimpin. Intinya : Ketenteraman masyarakat adalah
147 Serat Sejatining Urip II
sumber potensi bangsa dan keresahan masyarakat menjadi awal
terjadinya Konflik Komunal.
1451. TEORI KEMUNGKINAN : Selagi kita hidup pada apa yang dikatakan
DUNIA maka segala kemungkinan bisa terjadi, yang tadinya
dinistakan bisa mendadak Mulyo, yang mudanya miskin begitu
tuwa-tuwa kaya raya, yang tadinya bodoh karena ketekunannya
bisa pintar, yang tadinya disingkirkan menjadi yang dibutuhkan.
itulah kehidupan dunia, untuk itu jangan pernah kita sepelekan
orang lain. Intinya : Hormatilah orang lain karena tidak ada orang di
dunia senang disepelekan apapun status sosialnya. Dan
menghormati orang lain sama halnya dengan menghormati diri
sendiri.
1452. MASALAH : 1. Kalau permasalahan itu porsinya Tuhan maka
bertawakallah atau pasrah total seperti hidup dan mati dan lain-
lain; 2. Kalau masalah itu ada kaitannya dengan orang lain maka
koordinasikan dengan baik seperti masalah pekerjaan di kantor dan
lain-lain; 3. Kalau masalah itu keputusannya ada pada dirimu sendiri
maka lakukan tindakan antisipasi atau persiapan sedini mungkin
dan berfikirlah secara komprehensif sebelum mengambil
keputusan. Intinya : Segala sesuatu itu ada kontek dan kontennya,
maka bertindaklah secara proporsional agar tidak menyesal di
kemudian hari.
1453. KEBIJAKAN : Output kebijakan adalah menyenangkan dan membuat
orang lain tersenyum, bukan sebaliknya. Intinya : Terkadang kata
148 Serat Sejatining Urip II
Kebijakan untuk tindakan yang tidak bijak.
1454. SILSILAH KELUARGA : Setiap orang saat ini pasti mempunyai
“Silsilah Keturunannya”, tetapi tidak semua orang mengetahui dan
memahami manfaat dari silsilah tersebut. Melalui Silsilah Keturunan
kita dapat lebih mudah mengenal diri sendiri, mengetahui jati diri
kita sendiri, mengetahui potensi leluhur kita yang secara genetis
mengalir di tubuh kita dan yang penting lagi mengetahui riwayat
peyakit leluhur kita guna mengantisipasi “penyakit keturunan”.
Intinya : Orang yang melupakan Silsilahnya hampir sama dengan
melupakan dirinya sendiri.
1455. LEMBARAN MAHASISWA DAN MAHASISWI : Ibarat kertas putih
maka mahasiswa dan mahasiswi adalah tempat melukis para dosen,
kesuksesan masa depan mahasiswa dan mahasiswi adalah
kesuksesan para dosen dalam melukis kepribadian dan intelektual,
meskipun pada sudut pandang yang berbeda juga sangat
tergantung kesungguhan dan upaya mahasiswa itu sendiri.
Intinya : Akumulasi dari semangat “Transfer Knowledge” para dosen
dan semangat belajar mahasiswa dan mahasiswi adalah kunci
kesuksesan di masa yang akan datang.
1456. SUBYEKTIVITAS ANALISIS : Pisau analisis seseorang terhadap suatu
obyek tertentu atau kejadian tertentu akan menjadi tumpul ketika
subyek yang melakukan penelitian ikut bermain atau ikut
berkepentingan. Intinya : Jangan pernah mengambil keputusan
149 Serat Sejatining Urip II
pada saat marah atau membenci sesuatu karena akan cenderung
keliru.
1457. PEMBEBASAN : Orang yang membantu membebaskan kesulitan
orang lain maka Tuhan juga membebaskan permasalahan pada
orang yang membantu tersebut. Demikian juga orang yang
membuat kesulitan orang lain atau “Pembunuhan Karakter” maka
Tuhan-pun akan membalasnya bahkan sampai pada keturunannya.
Intinya : Tanaman kebaikan atau keburukan bisa turun temurun ke
anak cucu. Oleh sebab itu berbuat baiklah pada orang lain maka
InsyaAllah anak cucumu akan menerima balasan kebaikan.
1458. ASUMSI KONFLIK : Kalau ada kecelakaan tunggal sepeda motor
berulang-ulang di satu tempat maka yang perlu diteliti
penyebabnya bukan pengendara sepeda motornya tetapi “Jalan
Raya” yang kurang bagus atau sebab-sebab lain seputaran jalan
tersebut. Demikian juga apabila terjadi konflik antar aparat
berulang dengan kondisi yang sama maka yang perlu diteliti
“Aturan Hukumnya” atau sebab lain seputaran kejadian tersebut
baik dari analisis kondisi lokal atau nasionalnya. Intinya : Tidak ada
kejadian apapun di dunia ini yang meletup begitu seja tanpa ada
awalan dan akhiran. Asumsinya demikian, setiap orang marah itu
pasti ada kejadian awalan. Dan tidak ada orang tanpa sebab tanpa
apa-apa kemudian marah.
1459. HUJATAN : Tidak ada untungnya menghujat dan tidak ada ruginya
memberikan maaf. Artinya : Jangan biasakan menghujat karena
150 Serat Sejatining Urip II
kelemahan orang lain, karena kita juga banyak kelemahan.
Intinya : Saling menghujat itu akan berakhir dengan perpecahan
dan perselisihan.
1460. MELAYANG-LAYANG : Ketika sakitmu begitu parah, seakan-akan
sudah tidak ada obatnya. Ketika hutangmu menggunung, seakan-
akan tidak mungkin untuk terbayar. Ketika ujian hidupmu sebegitu
rumitnya, seakan-akan tidak ada jalan keluarnya, hidup ini seakan
melayang-layang tak tentu arah dan tujuannya. Maka diamlah dan
tenangkan hatimu, dan pejamkan matamu, tarik nafas dalam-dalam
dan berdoalah “ Ya Allah semua permasalahanku ini atas ijinMu dan
sepengetahuanMu maka semua masalahku aku serahkan
kepadaMu. Aku pasrah total atas keputusanMu”. Kemudian
keluarlah rumah dan temui orang yang engkau suka, utarakan
kesulitanmu. InsyaAllah secara berlahan masalahmu akan terurai.
Intinya : Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya.
1461. UJIAN UNTUK DICINTAI : Semua Rasul dan Nabi itu dicintai oleh
Allah dalam derajat kedekatan melebihi dengan manusia pada
umumnya, tetapi dari sisi yang berbeda semua Rasul dan Nabi diuji
dalam hidupnya dengan berbagai kejadian yang menyakitkan atau
kesengsaraan secara duniawi. Artinya apa? bahwa Allah
menurunkan “Ujian untuk dicintai” bagi hamba-hambaNya yang
terpilih. Oleh karena itu besarkan hatimu saudaraku dan
bersabarlah dalam menempuh ujian di dunia ini karena Allah
mempunya cara tersendiri untuk mencintai hambaNya.
Intinya : Ujian itu adalah jalan untuk meraih kemuliaan kehidupan.
151 Serat Sejatining Urip II
1462. JANGAN KELUAR RUMAH : Semua rumah tangga (suami, istri
dan anak) pasti pernah ada masalah keluarga, maka pada saat
masalah itu datang “Jangan Keluar Rumah”. Mengapa? Karena
di luar rumah banyak syetan penggoda iman. Bertahanlah di rumah
dan katakan pada dirimu sendiri “mengapa saya bisa memaafkan
orang lain tetapi dengan suami/istri/anak, tidak bisa memaafkan”.
Intinya : Setiap masalah keluarga itu harus dicari duduk masalahnya
dan dicarikan solusinya. jangan pernah lari dari masalah
keluargamu karena masalah tersebut akan membuatmu menderita.
1463. GAGASAN BARU : Kita butuh gagasan baru, pemikiran baru dan
inovasi baru agar bangsa ini bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain
di dunia, agar negara ini tidak ekspor TKI atau TKW (yang terkadang
dinistakan oleh majikannya di Luar Negeri) tetapi mengirim tenaga
ahli dan profesional. Kita harus rukun dan bersatu agar NKRI ini kuat
dan makmur. Intinya : Kualitas SDM sangat menentukan kualitas
bangsa ke depan, oleh karenanya marilah kita didik anak-anak kita
dengan baik.
1464. INDUSTRI PENCITRAAN : Hampir seluruh pemimpin dunia untuk
tampil sebagai pemimpin nasional menggunakan jasa “Industri
Pencitraan” dengan dana yang cukup besar karena melibatkan SDM
yang banyak dan menggunakan fasilitas media yang mahal. Untuk
itu hadirnya pemimpin terkadang hanya sebagai kedok wayang
belaka karena para pembuat keputusan adalah penyandang dana
mereka. Intinya : Masyarakat dunia banyak tergelincir pada proses
rekrutment.
152 Serat Sejatining Urip II
1465. HIKMAH SOLAT TAHAJUD : Diantara hikmah solat tahajud adalah;
1. Komunikasi khusus dengan Allah sehingga sangat mudah
dikabulkan do’a-da’anya; 2. Daya tahan tubuh bertambah, disaat
orang lain jenuh dan capek; 3. Diampuni dosa, kesalahan dan
khilafnya; 4. Allah akan mengangkatnya di tempat terpuji atau
terhormat di dunia dan akhirat; 5. Qoulan Tsaqila atau perkataan
yang berat; 6. Terkadang ”Weroh Sak Durunge Winarak” atau ada
indra ke enam; 7. Selalu ada jalan keluar setiap ada permasalahan;
8. Mendapatkan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka; 9. Dekat
JODOH-nya; 10. Dan sebagainya. Intinya : Perjuangan solat tahajud
itu Jihad Fi Sabilillah.
1466. GEJOLAK RASISME : Amerika Serikat adalah negara yang
menebarkan ideologi Demokrasi bahkan dengan alasan itu bisa
menekan negara lain dalam kebijakan ekonomi, tetapi mengapa
bisa terjadi Gejolak Rasisme? Itulah bukti jika tidak ada negara itu
yang sempurna, demikian juga tidak ada manusia itu yang
sempurna, maka amat riskan sekali jika ada orang yang mengelu-
elukan seorang Pemimpin yang banyak melakukan kesalahan.
Intinya : Fanatik buta itu awal dari kehancuran suatu bangsa.
1467. CONFESSIONS OF AN ECONOMIC HITMAN : Adalah judul buku yang
ditulis oleh John Perkins yang membuka mata semua negara sedang
berkembang termasuk Indonesia tentang bagaimana strategi
“komunitas korporat” untuk menguasai sumber daya alam dan
semua potensi negara dan bangsa hampir mirip dengan V.O.C.
tempo doeloe. Pertayaannya adalah apakah negara-negara
153 Serat Sejatining Urip II
sedang berkembang akan mengundang para korporat tersebut
untuk menghisap kekayaan alam dan potensi negara dan bangsa?.
Intinya : Mengapa negara sedang berkembang tersebut tidak
kapok-kapok diapusi terus-terusan.
1468. SATE RASA GUDEG : Organisasi apapun dan di dunia manapun pada
saat pergantian kepemimpinan harus ada program transisi yang
menyambungkan, bukan langsung dibalik atau diputar 180 derajat.
harga langsung melonjak tinggi secara ekonomi. Mengapa? Karena
dalam “ilmu kebijakan public” psikologi masyarakat itu tidak bisa
diputar seketika dan harus ada pemahaman atau sosialisasi yang
matang terlebih dahulu. Ini sama halnya makan sate rasa gudeg,
maunya rakyat makmur tetapi kenyataannya angka pengangguran
bertambah. Intinya : Implementasi kebijakan publik itu harus
disertai dengan strategi yang matang. tidak langsung putar haluan
seketika. PERUSAHAAN bukannya untung tetapi buntung.
1469. LORONG WAKTU : Masing-masing kita mempunya lorong waktu
yang berbeda, tetapi dengan jumlah waktu yang sama yaitu 24 jam
sehari. Tidak ada seorangpun di dunia ini mempunyai kegiatan dan
dalam kondisi yang sama persis dengan orang lain. Kegiatan
umumnya bisa sama tetapi perannya berbeda, pakainnya berbeda
dan pandangannya berbeda, apa lagi niatnya dan latar belakang
niatnya juga sering berbeda. Intinya : Setiap orang mempunyai
lorong waktu yang berbeda sesuai dengan niat dan perannya
masing-masing. Sesuai dengan zamannya dan lingkungannya. Oleh
154 Serat Sejatining Urip II
sebab itu kemuliaan seseorang ketika mereka mampu meletakkan
lorong waktunya sesuai dengan Firman-Firman Tuhan.
1470. DAYA TAHAN : Masing-masing orang mempunyai daya tahan yang
terkadang berbeda, ada orang yang tahan udara dingin tetapi ada
yang tahan di daerah panas, ada orang yang tahan dengan stress
pekerjaan fisik tetapi ada yang tahan dengan pekerjaan mikir, ada
orang yang tahan makanan pedas tetapi tidak sedikit yang tidak
tahan pedas. Mengapa? Itulah variasi yang Tuhan berikan pada
manusia sebagai kekayaan akan perbedaan untuk saling
melengkapi, bukan untuk saling membenci dan mencaci maki.
Intinya : Ketahuilah daya tahanmu masing-masing karena di sanalah
tersimpan potensi yang harus dikembangkan sebagai kunci
suksesmu.
1471. SAJADAH TERBENTANG : Ketika hati bertaut dalam sujud Tahajud,
terasa tiada jarak antara do’a dan terkabul. Sajadah terbentang
untuk hati yang lapang dan untuk menyambut sembahyang. Tak
terasa air mata menetes di atas bentangan sajadah dengan do’a
pertaubatan dan pengharapan. Ya Allah… ampunilah kami dan
saudara-saudara kami serta para Pemimpin kami atas segala dosa
dan khilaf yang telah kami lakukan. Ya Allah… yang Maha
Pengampun jangan Engkau azab Negeri kami seperti Engkau azab
Negeri kaum Aad dan kaum Stamud terdahulu karena dosa dan
kesalahan mereka. Intinya : Do’a pengempunan dan do’a
pengharapan adalah do’a pungkasan.
155 Serat Sejatining Urip II
1472. KESENJANGAN : Setiap kesenjangan akan berdampak, ada
kesenjangan berfikir, kesenjangan ekonomi, kesenjangan sosial,
kesenjangan harga, kesenjangan pendapatan, kesenjangan apapun
itu namanya tetapi yang paling penting adalah bagaimana cara
merumuskan suatu sistem yang dapat mengurangi jarak
kesenjangan tersebut. Intinya : Kesenjangan itu dampak dan bukan
sebab, untuk itu langkah antisipasi sebelumnya harus dilakukan
sedini mungkin agar tidak terjadi dampak yang dapat merugikan
masyarakat atau bahkan merugikan bangsa dan negara.
1473. JANDA - DUDA : Seenak-enaknya hidup menjanda - menduda masih
lebih enak hidup berdua ”suami dan istri”, tetapi pertanyaan
nakalnya, siapa yang suka menjadi janda atau duda? Maka jawaban
dari pertanyaan tersebut dengan pertanyaan juga. Menjadi janda-
duda itu pilihan atau ketentuan?. Intinya : Terkadang lika-liku
kehidupan itu tidak dapat ditebak meskipun hidup kita sendiri, yang
paling penting sabar dan tawakkal.
1474. KEPEMIMPINAN NASIONAL : Kepentingan Nasional itu harus lebih
diutamakan dari pada kepentingan pribadi dan golongan, itulah
konsep dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk itu
semua komponen bangsa dan seluruh potensi SDA/SDM harus
diarahkan untuk mendukung “Kepemimpinan Nasioanal”
guna terwujudnya Cita-cita Nasional, karena kita harus
mengedepankan Persatuan dan Kesatuan demi tegaknya NKRI.
Intinya : Kepemimpinan Nasional adalah kesepakatan mayoritas
yang harus didukung.
156 Serat Sejatining Urip II
1475. JANGAN GAMPANG MARAH : Semua orang mempunyai potensi
untuk marah, tetapi tidak semua orang mempunyai kemampuan
untuk meredam marah. pemarah itu merugikan dirinya sendiri
sebelum merugikan orang lain. Intinya : Tidak ada untungnya
sedikitpun bagi orang yang pemarah.
1476. SISTEM DAN SINTEN : Cara kerja pemimpin itu ada yang
mengedepankan sistem, model kepemimpinan seperti ini untuk
pemimpin tingkat Nasional dan Internasional. Tetapi ada pimimpin
yang mengedepankan person atau sinten, model kepemimpinan
seperti ini tepat untuk organisasi yang kecil dan sederhana pada
tingkat RT atau RW. tetapi yang menjadi “Musibah Bersama” bila
style of leadership atau gaya kepemimpinan person atau sinten
diaplikasikan pada organisasi pada skala Nasional atau
Internasional. Intinya : Style kepemimpinan itu harus tepat tempat
dan tepat waktu.
1477. PEDASNYA HARGA CABE : Terasa ada yang kurang bila masakan
tanpa cabe, terutama bagi para penggemar cabe, harga cabe
melonjak tinggi dan membuat pedasnya uang belanja terkuras.
Mengapa? Ada beberapa faktor penyebabnya, mungkin karena
curah hujan sehingga gagal panen atau mungkin harga cebe akan
berlomba dengan harga BBM. Intinya : Kenaikan harga komoditas
apapun itu sebetulnya adalah penurunan nilai rupiah, atau semakin
hari rupiah semakin tidak ada harganya. Maka disinilah letak
pentingnya kebijakan pemerintah yang komprehensif dan bukan
sektoral.
157 Serat Sejatining Urip II
1478. TERAPHY UDARA PAGI : Disarankan bagi saudara-saudaraku yang
sedang sakit Kanker, Migran, Vertigo dan penyempitan pembulu
darah, Gagal Ginjal, Darah Tinggi. lakukan “Teraphy Udara Pagi”
(lakukan antara pkl 04.00 pagi) dengan cara; 1. Duduk/berdiri
dengan rilex; 2. Berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan; 3. Tarik
nafas panjang dan tahan sekuatnya, tekanlah energi nafas pada
antara pusar dan kemaluan (sebaiknya di tempat terbuka teras
rumah/lapangan agar udaranya segar); 4. Bagi saudaraku yang
sedang sakit lakukan antara 40x sampai dengan 120x dan bagi
saudaraku yang sehat (menjaga kebugaran) lakukan 4x sampai
dengan 12x. Maka insyaAllah terjaga kesehatannya dan AURA
KECANTIKANNYA akan terbuka. Intinya : Berdoalah dengan khusu'
karena doa itu pintu kebahagiaan, kesehatan dan kesembuhan.
1479. SELILITAN : Kalau ada makanan terselip di gigi atau selilitan itu
terasa mengganjal dan tidak enak rasanya, dengan bantuan tusuk
gigi maka selilitan dapat teratasi. Demikian juga dalam kehidupan
sehari-hari ada saja masalah kecil yang terselip di fikiran atau di hati
yang masih menganjal, mungkin masalah keluarga, masalah kantor,
masalah kesehatan, masalah perjodohan atau masalah
keterbatasan rizki, maka salah satu solusinya adalah curhat dengan
teman dekat yang dapat dipercaya, kemudian dilanjutkan dengan
berdo’a dan berusaha. Intinya : Jangan pernah sepelekan masalah
yang kecil seperti selilitan agar hidup ini tenteram, tenang dan
nyaman.
158 Serat Sejatining Urip II
1480. JAKARTA BANJIR DAN MACET : Dulu ada Gubernur DKI yang
mengatakan pada saat kampanye “Pilih Ahlinya” tetapi Jakarta
tetap banjir dan macet bahkan sampai sekarang tidak berubah.
yang berubah cuma dua yaitu pejabatnya dan slogannya. Mengapa?
Karena secara akademis tidak dilakukan analisis komprehensif.
Intinya : Masyarakat secara luas akan dapat menilai kemampuan
kerja Gubernur DKI dari masa ke masa. Siapa yang banyak bicara,
siapa yang bisa kerja secara tersistem dan siapa yang hanya
memanfaatkan “Industri Pencitraan” dengan hanya dua para meter
yaitu bisa mengatasi “Banjir dan Macet”.
1481. JAKARTA - PINDAH : Terlalu berat beban kota Jakarta, sebaiknya
dibagi dua yaitu pusat kegiatan ekonomi dan pusat pemerintahan,
pusat pemerintahan yang paling ideal berada di Kalimantan karena
posisi pulau tersebut di tengah-tengah wilayah NKRI dan kondisi
geografisnya sangat mendukung, tetapi yang menjadi titik
kelemahannya adalah ketersedian Infra struktur yang belum
memadai. Intinya : Setiap perencanaan tata ruang daerah harus
didepan atau mendahului dari tingkat pertumbuhan penduduk.
1482. KUN FA YA KUN : Apabila Tuhan sudah menghendaki waktu dan
kejadiannya maka semua orang tidak dapat menolaknya, semisal
datangnya kematian, datangnya pangkat dan jabatan termasuk
runtuhnya pangkat dan jabatan. Intinya : Kehendak Tuhan itu
Tunggal. Maka berdoalah pada setiap akan memulai apapun, serta
memulai perjalanan panjang.
159 Serat Sejatining Urip II
1483. UMURNYA CANTIK : Pada saatnya KECANTIKAN itu tak mampu
melawan UMUR meski dengan berbagai kosmetik atau operasi
plastik sekalipun. Keriput, pikun, gigi ompong, sakit-sakitan dan
lain-lain semua itu akan menguraikan “Kekauatan Kecantikan”.
Tetapi ada satu unsur Kecantikan yang tak pernah luntur “Akhlakul
Karimah” atau kecantikan perilaku dan budi pekerti.
Intinya : Keunggulan kepribadian yang luhur akan abadi meski yang
bersangkutan telah mati.
1484. MUSIBAH - FILTER : Pada saat musibah terjadi pada seseorang
maka kejadian itu sebagai filter untuk mengetahui siapa sahabat
sejati. Karena banyak orang yang datang mendekat ketika masih
berjaya, ketika kaya, ketika masih ada pangkat dan jabatan. Tetapi
satu persatu mereka menjauh dan pergi ketika musibah datang atau
ketika ketidak beruntungan terjadi. Intinya : Melalui musibah kita
mengetahui siapa sahabat sejati yang masih tetap setia
mendampingi.
1485. DIPILIHKAN : Jalan terbaik yang dilalui manusia itu ketika
“Dipilihkan oleh Tuhan” terkadang jalan tersebut sangat berat
karena berupa ujian, cobaan dan fitnah. Tetapi itulah jalan terbaik,
karena Tuhan menghendaki kebaikan. Dengan ujian maka kita hati-
hati dan waspada, dengan cobaan menjadikan kita kuat dan ulet.
Dengan fitnah menjadikan diri sabar dan daya tahan tinggi.
Intinya : Boleh jadi jalan yang engkau lalui berat dan tidak engkau
sukai padahal itulah jalan yang terbaik untuk menuju kebaikan.
160 Serat Sejatining Urip II
1486. JANGAN MINDER : Kalau toh seluruh lingkunganmu membencimu
atau seluruh keluargamu tidak menyukaimu maka jangan pernah
minder atau merasa rendah diri. Dengan satu syarat “dirimu di atas
jalan kebenaran”. Kebenaran itu hadirnya selalu mendapat
Resistensi atau penolakan dari lingkungan, tetapi kebenaran tak
pernah terkalahkan karena kebenaran adalah Firman-Firman Tuhan.
Intinya : Berbuat dan berucaplah sesuai dengan kebenaran yang
telah difirmankan. Maka hidupmu akan bahagia dengan Cinta Kasih
Tuhan.
1487. TUGAS POKOK : Para ulama dan ustad mempunyai tugas pokok
menjaga keutuhan Tauhid umatnya. Tugas Pokok Kepala Negara
adalah menjaga keutuhan wilayah dan Ikatan Nasionalisme
Bangsanya serta memberikan jaminan kesejahteraan rakyatnya.
Tugas Pokok Dosen dan Guru adalah membimbing mahasiswanya
menuju kesetaraan berfikir sesuai dengan tingkatan sekolahnya dan
akhlak Mahasiswanya. Tugas Pokok Orang Tua adalah
mengantarkan Putra Putrinya untuk hidup yang lebih baik dunia
dan akhirat. Tugas Pokok Istri adalah menyenagkan hati suaminya,
mendidik putra-putrinya serta menjaga kehormatan dan harta
suaminya. Tugas Pokok Suami adalah memimpin dan mencukupi
rumah tangganya. Tugas pokok Anak adalah berbakti kepada orang
tuanya dan Tuhannya, dan lain-lain. Intinya : Setiap kita mempunyai
tugas pokok masing-masing, maka kenalilah tugas pokokmu dan
penuhilah tugas itu semaksimal mungkin, karena tugas tersebut
akan engkau pertanggung jawabkan di akhirat nanti.
161 Serat Sejatining Urip II
1488. TANDA-TANDA JODOH : Kalau ada cowok berkata “sampai jandamu
akan saya tunggu” maka besar kemungkinan tidak jadi atau tidak
jodoh. tetapi kalau ada cowok bilang “saya ingin engkau menjadi
ibu dari anak-anakku” maka besar kemungkinan jadi atau jodoh.
Intinya : Mendung itu tidak selalu mendatangkan hujan, tetapi
tanda-tandanya yang sudah jelas. Maka harus diantisipasi
kejadiannya.
1489. JANGAN PERNAH DENDAM : Tersinggung atau sakit hati itu hal
yang biasa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jangan pernah
dendam. Mengapa? Karena dendam itu akan merugikan
kesehatanmu sendiri. Maafkanlah mereka yang menyakiti hatimu
atau pasrahkan semua pada Tuhan. Intinya : Kalau kita mampu
memaafkan orang yang menyakiti hati kita maka Tuhanpun akan
mengampuni semua dosa dan kesalahan kita.
1490. ADA CONTEKAN : Saat ujian yang menegangkan terkadang orang
memilih jalan pintas dengan mencontek, diselipkan di ujung baju
atau di balik dasi atau dalam saku. Intinya : Contekan adalah jalan
keluar karena keraguan akan kemampuan diri dan tidak percaya
diri. Maka jangan biasakan mencontek, tetapi percaya dirilah
dengan kemampuanmu sendiri.
1491. BATAS TOLERANSI : Badan kita ini mempunyai batas toleransi dan
apabila batas tersebut dilewati maka akan sakit. Oleh sebab itu
ketahuilah batas toleransi kita masing-masing karena setiap orang
berbeda. Intinya : Batas toleransi stress, batas toleransi capek,
162 Serat Sejatining Urip II
batas toleransi tidur dan batas toleransi apapun. Setiap orang beda.
dan batas tolensi yang paling akhir adalah kematian.
1492. BAHASA KASIH TUHAN : Cinta Tuhan pada manusia atau Rakhman
RakhimNya itu melebihi cintanya manusia pada dirinya sendiri.
Tuhan memberikan kesehatan meskipun manusia tidak meminta
sehat, Tuhan memberikan penglihatan meskipun manusia tidak
berdoa untuk melihat dan Tuhan memberikan udara untuk
pernafasan meskipun manusia tidak berdoa meminta untuk
bernafas. Intinya : Bahasa kasih Tuhan itulah awal dan akhirnya
kehidupan, maka dekatkan dirimu pada Kasih Tuhan dengan
ketaatan beragama dan hindari permusuhan sesama anak Bangsa.
1493. UJIAN PILIHAN : Terkadang ada seorang gadis yang diperebutkan
dua jejaka sekaligus yang keduanya sama-sama mapan, sama-sama
baik dan sama-sama tampan. Atau sewaktu tes masuk Universitas
dengan dua pilihan dan keduanya diterima. Pada posisi inilah “Ujian
Pilihan”, solusinya lakukan sholat Istikharah dan gunakan analisis
risiko dan keunggulan masing-masing pilihan. Intinya : Bersyukurlah
bagi mereka yang mendapat Ujian Pilihan.
1494. JENIS DEBAT : Ada beberapa jenis dan macam debat; 1. Debat
dengan adu argumen yang dilatar belakangi kepentingan politik;
2. Debat pemikiran untuk mencari kebenaran obyektif akademis;
3. Debat permasalahan Agama yang disandarkan atas pemahaman
Kitab Suci Agama; 4. Debat yang tak jelas ujung pangkalnya dan
tak jelas arah pembicaraannya bahkan tidak jelas tujuannya.
163 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Sedapat mungkin hindarilah debat yang tidak jelas
tujuannya atau negatif maksudnya.
1495. TITIK TEMU : Masing-masing kita mempunyai titik temu antara
sedih dan bahagia, antara tangis dan tawa, antara sulit dan lapang.
Intinya : Bersabarlah dalam menjalani titik temu tersebut.
1496. KESIMPULAN SEMENTARA : Berhati-hatilah dalam menyimpulkan
sesuatu karena hasil kesimpulanmu itu menentukan sikapmu
kepadanya, sebaiknya buatlah kesimpulan sementara karena boleh
jadi obyek dari kesimpulanmu itu berkembang atau ada
kecenderungan positif atau negatif. Intinya : Bersikap dan berbuat
serta berucap itu di latarbelakangi oleh persepsi kita yang
merupakan hasil dari kesimpulan sementara tersebut.
1497. AYAH YANG DURHAKA : Bila ada seorang bapak atau ayah yang
tidak bertanggung jawab pada anak-anaknya, menelantarkan anak-
anaknya, tidak punya cukup waktu untuk anak-anaknya sehingga
pergaulan putra dan putrinya lepas dari norma-norma Agama
dan norma sosial maka pantaslah disebut “Ayah yang durhaka”.
Intinya : Tidak akan masuk surga orang tua yang menelantarkan
anak-anaknya sebagai tanggung jawabnya karena setiap orang akan
dimintai tanggung jawabnya masing-masing di akhirat nanti.
1498. BERSANDARLAH PADA ISTRIMU : Disaat suami hatinya gunda
gulana maka bersandarlah pada istrimu, disaat fikirmu penat tak
tentu rimbanya maka bersadarlah pada istrimu, disaat hidupmu
diguncang prahara fitnah dan opini negatif maka bersandarlah
164 Serat Sejatining Urip II
pada istrimu. Intinya : Istrimu adalah sandaran fikir, sandaran hati
dan sandaran rosomu disaat kepepet sekalipun. Oleh karenanya
jangan sia-siakan istrimu yang dengan setia mendampingimu.
1499. MUSIBAH AIR ASIA QZ 8501 : Musibah Air Asia berdekatan dengan
pergantian tahun 2014 - 2015, ada dimensi yang berbeda yaitu satu
fihak berduka dengan tangis tetapi satu pihak bersuka cita dengan
tawa menyambut tahun baru. Kalau kita mengedepankan logika
maka kejadian itu sah-sah saja. Tetapi kalau kita memakai
pendekatan rasa maka sebaiknya semua prihatin dan berdoa
bersama untuk merespon musibah tersebut. Rasanya tidak pantas
berhura-hura disaat saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air
berduka. Intinya : Kualitas bangsa itu banyak ditentukan oleh rasa
keprihatinan bersama, bukan keinginan berhura-hura bersama.
1500. HANTU “PENSIUN” : Sebagian birokrat atau pegawai atau karyawan
sangat resah dengan datangnya masa pensiun laksana melihat
“hantu”, padahal suka atau tidak pensiun akan datang seperti
halnya datangnya kematian seiring dengan perjalanan umur karena
generasi silih berganti. Intinya : Siapkan dirimu sebelum datangnya
“Hantu Pensiun” agar semuanya berjalan dengan tenang dan penuh
dengan suka cita.
1501. IKATAN PERNIKAHAN : Salah satu kebutuhan pokok manusia
adalah mempunyai keturunan atau anak, jalan yang harus ditempuh
adalah Pernikahan di atas nama Tuhan. Orang yang
165 Serat Sejatining Urip II
mempermainkan hakekat pernikahan sama halnya mempermainkan
Tuhan. Intinya : Hormatilah makna kesakralan Pernikahan.
1502. PERBEDAAN – BERMUSUHAN : Aspirasi politik bisa berbeda tetapi
tidak berarti bermusuhan, karena perbedaan adalah Rahmat Allah
untuk saling melengkapi. Intinya : Bersatulah dalam perbedaan
maka hidupmu menjadi damai.
1503. MENCARI PROFESI : Ada 4 cara untuk mengetahui profesi atau
pekerjaan yang tepat bagi kita; 1. Secara genetis ada bakat warisan
dari orang tua atau leluhur kita, ketahui apa profesi keluarga kita;
2. Hobby atau kecenderungan serta keinginan kita ke arah mana;
3. Sesuai dengan pendidikan atau keterampilan yang kita punyai;
4. Mengalir sesuai dengan lingkungan pergaulan atau lingkungan
tempat tinggal kita. Intinya : Profesi apapun yang kita tempuh
lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan jujur maka InsyaAllah
akan sukses sesuai dengan perjalanan waktu.
1504. KEBENARAN MUTLAK : Tuhan dengan segala Firman-FirmanNya
adalah kebenaran mutlak, kebenaran yang bersumber dari manusia
itu sementara oleh karenannya waspadalah. Intinya : Kebanyakan
keputusan manusia atas dasar kepentingan dan keberpihakan serta
selera suka atau tidak suka.
1505. PELUANG : Setiap peluang untuk berkembang, baik peluang usaha,
peluang untuk mencari ilmu, peluang untuk beribadah, peluang
jodoh dan lain-lain, harus diciptakan dan diusahakan. Dan biasanya
peluang datang tidak untuk yang kedua kali, untuk itu
166 Serat Sejatining Urip II
menfaatkan dan terimalah peluang itu dengan baik saat pertama
sekali datang. Intinya : Peluangmu itu usahamu dan pembuka pintu
kesempatanmu untuk berkembang lebih baik.
1506. DAMPAK HARGA : Ketika semua harga perlahan naik maka dengan
sendirinya nilai Rupiah turun. Sementara pendapatan masyarakat
tetap bahkan turun. Artinya perlahan angka pengangguran
bertambah. Ketentuan hukum sebab akibat “hempitan ekonomi
berbanding lurus dengan konflik komunal”, demo akan meningkat
eskalasinya, kejahatan frekuensinya naik dan masyarakat gampang
marah. Intinya : Kebijakan Publik selalu mempunyai Effect DOMINO
yang sering tidak diantisipasi oleh birokrat dan politisi.
1507. JALAN MAKRIFAT : Salah satu cara untuk menuju jalan
makrifat adalah; 1. Hadirkan Allah disetiap langkah dan ucapmu;
2. Kurangi waktu tidurmu untuk zikrullah; 3. Kurangi makanmu
untuk berpuasa; 4. Fokuskan fikirmu atas kebesaran Allah;
5. Sembunyikan dirimu dari sifat sombong dan gembagus;
6. Ingatlah akan dosa-dosamu untuk selalu istighfar; 7. Dekatkan
Rosomu dengan solawat nabi. Intinya : Jalan menuju makrifat itu
banyak macam dan jenisnya tetapi semua itu tergantung niat dan
tirakatannya.
1508. MENCELA : Orang yang biasa mencela orang lain maka amal
kebaikannya akan berpindah pada orang yang dicela tersebut.
Intinya : Jangan biasakan mencela dan gunakan pilihan kata yang
baik serta santun.
167 Serat Sejatining Urip II
1509. PERLOMBAAN : Dalam persaingan semua orang berkeinginan untuk
menang tetapi tidak dengan cara menjatuhkan dan menghinakan
orang lain. Intinya : Menang tanpo ngasorake lian. Artinya, menang
tetapi orang lain tidak merasa dijatuhkan.
1510. LELAKI HEBAT : Kehebatan lelaki bukan bisa menundukkan hati
setiap perempuan tetapi ketika mampu hanya mencintai satu
perempuan seumur hidupnya. Intinya : Cintanya tak pernah terbagi.
1511. RUANG BATIN : Di dalam diri setiap manusia itu ada satu ruang
tempat perdebatan sebelum mengambil keputusan “ya atau tidak”.
Itulah ruang batin, di sana ada nafsu dan Nur Kebajikan, ada Sukmo
lan Karso, ada keinginan dan kebutuhan. Ada logika dan Roso. Out
put atau hasil dari perdebatan tersebut adalah tindakan. Artinya :
Sikap dan perilaku seseorang sangat ditentukan oleh Ruang Batin
tersebut. Intinya : Peliharalah kebersihan Ruang Batinmu dengan
Firman-Firman Tuhan dan Tirakatan, agar setiap keputusanmu
selalu mendapat Hidayah dari Allah SWT.
1512. ANTRIAN ISU : Kalau kita jeli melihat maka satu demi satu isu-isu
yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dilemparkan dan
masih banyak antrian isu yang secara tersistem direncanakan.
Tetapi resistensi budaya dan pemahaman agama masyarakat cukup
kuat sehingga isu-isu tersebut akan mental kembali ke yang
membuat isu. Seperti senjata makan tuan. Intinya : Semoga bangsa
ini tetap rukun, damai dan sejahtera. Dan semoga yang selalu
membuat isu cepat sadar dan diampuni dosa-dosanya oleh Tuhan.
168 Serat Sejatining Urip II
1513. KITA BUKAN MALAIKAT : Untuk apa membuka aib atau kejelekan
orang lain? Padahal kita juga bukan malaikat. Tidak ada manusia itu
yang sempurna, termasuk orang yang suka membuka aib orang lain.
Intinya : Percayalah... orang yang suka menggunjingkan kelemahan
orang lain itu biasanya dirinya sendiri jauh lebih jelek.
1514. JODOH YANG BAIK : Setiap orang mempunyai harapan untuk
mendapatkan jodoh yang baik Dunia-Akhirat. Dalam terminologi
Jawa menggunakan parameter BOBOT, BIBIT dan BEBET yaitu
kualitas pribadi, keturunan dan pergaulan. Intinya : Setiap memilih
sosok atau figur tentukan terlebih dahulu parameternya, dan
jangan tentukan orangnya terlebih dahulu agar tidak salah pilih.
termasuk juga memilih Calon Presiden.
1515. KOMUNITAS PARTAI : Setiap organisasi apapun namanya itu
perkumpulan nilai atau persamaan kepentingan. Artinya : Figur
Pemimpin itu penting bersamaan dengan nilai dan tujuan
organisasi. Intinya : Bila organisasi berupa Partai, LSM bahkan
Pesantren sekalipun atau apapun namanya akan ditinggalkan oleh
komunitasnya apabila tidak bersesuaian dengan nilai yang sudah
dibangun dan tujuan semula.
1516. SERAH TERIMA JABATAN : Terasa haru dan berat saat serah terima
jabatan dan lebih berat lagi kalau tidak menjabat. Itulah kehidupan
birokrat dalam strata jabatan struktur organisasi yang sudah baku.
Intinya : Semua perjalanan hidup harus dilalui dengan lapang dada
169 Serat Sejatining Urip II
dan mensyukuri apa yang diberikan Allah. Yang penting jangan
pernah mengeluh dan menyalahkan orang lain.
1517. FUNGSI NEGARA : DI dunia manapun fungsi negara adalah;
1. Memberikan perlindungan terhadap rakyatnya; 2. Menjamin
kehidupan rakyatnya secara layak sandang, papan, pangan,
kesehatan dan pendidikan; 3. Menjaga keutuhan wilayah
negaranya. Artinya hadirnya negara memberikan ketenteraman dan
kenyamanan hidup rakyat. Tetapi sebaliknya bila negara membuat
rakyatnya resah kehidupannya dan membuat rakyatnya sulit
hidupnya bahkan sengsara, maka fungsi negara patut
dipertanyakan. Intinya : Semua pejabat negara harus menyadari
akan hal ini.
1518. JANGAN GAMPANG MARAH : Orang yang pemarah itu merugikan
dirinya sendiri, begitupun orang yang pendendam atau orang yang
gampang sakit hati. Memaafkan itu lebih baik dan lebih sehat serta
mulia. Bukalah lebar-lebar dadamu untuk memaafkan orang yang
menyakiti hatimu bahkan maafkan orang yang menyengsarakanmu.
Karena pemaaf itu warisan sifat para Nabi dan pemarah itu ciri
sifatnya Iblis. Intinya : Orang yang kuat adalah orang yang dapat
menahan amarahnya meski secara budaya mereka berhak untuk
marah.
1519. AYAH YANG BISU : Tidak jarang terjadi fungsi sebagai ayah
terabaikan karena sang ayah sangat jarang komunikasi dengan
putra-putrinya. Ayah sibuk dengan dunianya sendiri, ayah tidak
170 Serat Sejatining Urip II
cukup waktu untuk memberikan nasehat dan pelukan hangat pada
putra-putrinya. Bahasa ayah cuma marah, perintah dan
membentak. Ayah yang bisu adalah ayah yang tidak mempunyai
waktu yang cukup untuk putra-putrinya, sehingga sang anak
kehilangan figur atau sosok ayahnya dan kemudian sang anak
mencari figur dan sosok dari lingkungannya. Intinya : Figur ayah
yang bisu adalah penyebab utama penyakit sosial pada generasi
muda. Oleh sebab itu wahai para ayah... berbicaralah dan
bimbinglah putra dan putrimu. Serta jangan manjakan anakmu
dengan harta dan kesenangan duniawi belaka karena anakmu
memerlukan kehangatan cintamu dan teladan perilakumu.
1520. KEBAHAGIAAN DOSEN : Betapa bahagianya sebagai seorang Dosen
ketika melihat mantan Mahasiswa-Mahasiswinya hidup sukses dan
berbahagia bersama keluarganya. Tidak henti-hentinya bibir ini
bergerak dan hati ini berdetak dalam doa agar ilmu yang telah
disampaikan bermanfaat dan berguna bagi diri dan keluarganya
serta bagi Agama, Bangsa dan Negara. Intinya : Jangan pernah
berhenti berkarya dan beribadah untuk semua Mahasiswa-
Mahasiswiku... Karena masa depan Bangsa ini berada pada karya
nyatamu dan pemikiranmu.
1521. SEMANGAT KEBANGSAAN : Ikatan persaudaraan antar komunitas
membentuk persekutuan yaitu “Bangsa”. Semangat kebangsaan
dibangun atas dasar; 1. Kesamaan perasaan dan ikatan budaya;
2. Toleransi atas perbedaan Suku, Ras, Adat dan Agama; 3. Saling
menghormati antara mayoritas dan minoritas; 4. Adanya keadilan
171 Serat Sejatining Urip II
dan pemerataan kesejahteraan; 5. Figur Pemimpin dan loyalitas
masyarakat secara umum; 6. Kesepakatan tujuan nasional yang
dicita-citakan secara bersama; 7. Kerelaan mendahulukan
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Intinya : Penanaman jiwa Nasionalisme dan semangat kebangsaan
harus dimulai dari rumah atau pendidikan oleh orang tua, dari
kampus atau sekolah oleh guru dan dosen, dari tempat-tempat
ibadah oleh tokoh-tokoh Agama. Sehingga semua kehidupan
berbangsa dan bernegara menuju satu titik cita-cita Nasional.
1522. KEUTUHAN KELUARGA : Kenikmatan Tuhan yang paling besar di
dunia ini adalah “Keutuhan Keluarga”. Itulah sebabnya dikatakan
oleh Nabi Muhammad SAW “Rumahku adalah Surgaku”. Kerukunan
keluarga itu harus diperjuangkan, meskipun terkadang ada
perbedaan tetapi dengan dasar saling pengertian dan saling
mencintai serta saling toleransi maka keutuhan keluarga akan tetap
terjaga. Intinya : Jangan pernah terlintas dalam fikiran untuk
perceraian.
1523. DAYA BELI MASYARAKAT : Kata lain dari Miskin adalah ketidak-
berdayaan daya beli, artinya semakin rendah daya beli maka
semakin miskin. Secara statistik tingkat daya beli berbanding lurus
dengan tingkat kemiskinan. Intinya : Faktor penyebab turunnya
daya beli adalah kenaikan harga sembako, kenaikan BBM, kenaikan
kurs Dollar, kenaikan SBI, kenaikan TDL atau Tarif Dasar Listrik,
kenaikan harga gas dan kenaikan pajak. Dengan demikian suka atau
172 Serat Sejatining Urip II
tidak suka daya beli masyarakat akan turun secara berlahan tapi
pasti artinya jumlah masyarakat miskin akan bertambah.
1524. BARA DALAM SEKAM : Tidak jarang konflik atau sakit hati yang
terpendam lama akan menjadi “Bara dalam sekam” dan sewaktu-
waktu akan berkobar menjadi api yang tidak terpadamkan,
demikian juga gejolak masyarakat yang tidak tersalurkan atau tidak
terwadahi akan mengkristal dan meledak menjadi konflik komunal
yang sulit mencari solusinya. Intinya : Harus pandai-pandai dan
cerdik dalam melihat setiap perubahan perilaku komunitas agar
dapat dengan segera dicarikan solusinya.
1525. PRIORITAS PEMBANGUNAN : Di negara manapun di dunia prioritas
pembangunannya meliputi sektor Sandang, Pangan, Papan,
Pendidikan, Kesehatan dan didukung oleh sektor Energi dan
Infrastruktur. Semestinya pada 7 sektor inilah yang menjadi
kementrian. Dan khas untuk NKRI adalah rawan bencana alam maka
harus ditambah satu kementrian yaitu Menteri Urusan Bencana.
Intinya : Setiap perencanaan pembangunan organisasi apapun
termasuk perusahaan harus melihat terlebih dahulu tingkatan
prioritas kebutuhan organisasinya dan konstituennya.
1526. KELEMBUTAN HATI : Salah satu tanda orang yang mendapat
kesuksesan dunia akhirat adalah “Kelembutan Hati” dalam segala
hal, semua yang keluar dari ucapannya bermanfaat dan
membangkitkan semangat, semua perjalanan hidupnya
memberikan kemanfaatan bagi orang lain. Tetapi mereka
173 Serat Sejatining Urip II
dibenci oleh kelompok orang-orang pendengki dan sombong.
Intinya : Kelembutan Hati adalah PINTU menuju kemanfaatan dan
Kebaikan Dunia Akhirat.
1527. HADIAH TERBESAR : Pemberian terbesar Tuhan pada kita adalah
“Keturunan - anak” oleh karenanya para suami harus menyadari
betapa perjuangan istri, antara hidup dan mati saat melahirkan
anak-anak kita dan betapa susah payahnya saat prosesi kehamilan.
Intinya : Memposisikan Istri secara baik dengan penuh kasih sayang
dalam kehidupan keluarga, sama halnya dengan mensyukuri atas
Hadiah Terbesar yang diberikan Tuhan pada Kita.
1528. AYAH YANG MEMUKUL ISTRINYA : Wahai para ayah jangan pernah
engkau memukul istrimu. Karena istrimu adalah ibu dari anak-
anakmu dan apabila engkau memukul istrimu maka anak-anakmu
akan mendendam pada dirimu, anakmu akan membencimu,
anakmu akan kehilangan figur sebagai ayah dan anakmu akan
menjadi generasi yang terabaikan karena dipenuhi dendam dan
sakit hati. Intinya : Wahai para ayah sayangilah istrimu dan putra-
putrimu sepenuh hatimu, selapang dadamu dan seluas waktumu
maka dirimu seperti membangun surga dunia dan akhiratmu.
1529. COBAAN BERAT : Seberat apapun cobaan dan ujian pasti ada
akhirnya, dan ketahuilah saudaraku bahwa berat kecilnya ujian dan
cobaan itu tergantung persepsi kita. Tidak ada ujian dan cobaan itu
yang berat kalau kita mampu menata hati dan fikiran kita untuk
menyandarkan semua masalah tersebut kepada Allah. Intinya : Para
174 Serat Sejatining Urip II
Rasul dan Nabi adalah figur yang menerima ujian dan cobaan yang
paling berat tetapi tidak pernah mengeluh.
1530. PERGANTIAN TAHUN : Berbagai macam acara dilakukan untuk
menyambut tahun baru tetapi sering satu acara yang dilupakan,
yaitu “Instropeksi diri” kemudian merencanakan apa yang akan
dikerjakan tahun depan. Intinya : Jangan biarkan hidupmu seperti
air mengalir dari hulu ke hilir tanpa perencanaan dan prediksi,
karena manusia dilengkapi dengan fikiran, perasaan dan daya nalar.
Sehingga manusia bukan hanya terbawa arus tetapi mengendalikan
dan merencanakan arus agar membawa kemanfaatan dan bukan
membawa bencana.
1531. ILMU INTELIJEN POLITIK : Fungsi intelijen yang digunakan untuk
kepentingan politik suatu negara yang meliputi; 1. Kegiatan
spionase terhadap dinamika politik kelembagaan dan perorangan;
2. Kegiatan penggalangan untuk mendukung atau penolakan misi
politik; 3. Kegiatan mengumpulkan semua data yang diolah menjadi
informasi politik; 4. Kegiatan untuk mengamankan manouver
politik; 5. Kegiatan untuk memprediksikan kejadian politik yang
akan datang dan saran tindakan; 6. Manajemen konflik untuk
kepentingan politik; 7. Upaya pengendalian situasi mikro dan makro
guna mencegah konflik komunal dan konflik bersekala besar dan
lain-lain. Intinya : Disiplin ilmu intelijen politik sangat berguna untuk
fungsi mengamankan sebuah negara di belahan dunia manapun.
175 Serat Sejatining Urip II
1532. MAQOM KEJUJURAN : Ketika kita mampu selalu jujur pada
diri sendiri maka disanalah letak maqom keunggulan pribadi.
Intinya : Jangan menipu diri sendiri.
1533. MENDIDIK ANAK : Semua para orang tua berharap anak-anaknya
sukses dunia dan akhirat, untuk itu lakukanlah hal sebagai berikut;
1. Jangan engkau beri makan anakmu dengan harta yang haram;
2. Jangan engkau pukul atau bentak anakmu terutama di depan
teman-temannya; 3. Doakan meski dalam hati setiap melihat
anakmu; 4. Jangan pelit mengeluarkan biaya sekolahnya anak;
5. Selalu memberikan contoh kebaikan di hadapan anak; 6. Jangan
bertengkar suami-istri di hadapan anak; 7. Bersodaqolah untuk
anakmu disaat ada kelebihan rizki dan lain-lain. Intinya : Anak
adalah harta terbesar yang diberikan Tuhan pada kita.
1534. KPK DAN POLISI MILITER : Dalam UU RI nomor : 30 Tahun 2002
pasal 12 huruf “i” tentang KPK mengatakan bahwa KPK berwenang
untuk meminta bantuan intansi lain guna melakukan fungsinya
untuk Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan dan Penyitaan.
guna mengoptimalkan fungsi KPK tersebut dimungkinkan KPK
meminta bantuan Polisi Militer dan aparat intelijen lain.
Intinya : KPK harus dioptimalkan peran dan fungsinya guna tetap
tegaknya wilayah hukum dan keadilan.
1535. PUSOKO JOWO : Pada hakekatnya pusoko Jowo itu bukan hanya
berupa keris, batu akik, tombak, pecut, tameng, jimat dan lain-lain.
Tetapi pusoko Jowo yang sebenarnya adalah Budaya Jawa dengan
176 Serat Sejatining Urip II
beraneka ragam dasar filosofi kehidupan yang diimplementasikan
pada pitutur dan perbuatan yang menjunjung tinggi norma dan
etika kehidupan. Intinya : “DADIO WONG JOWO SING JAWANI”
1536. ILMU POLITIK INTELIJEN : Kegiatan politik yang bertujuan untuk
kepentingan intelijen suatu negara yang meliputi; 1. Cipta kondisi
politik dengan manouver komunikasi sosial yang bertujuan untuk
kepentingan penggalangan intelijen; 2. Pengumpulan data personel
pelaku politik praktis guna melakukan fungsi intelijen untuk
pengamanan personel atau Pampers; 3. Pemanfaatan media sosial
baik media cetak dan elektronik oleh partai politik dengan tujuan
kepentingan intelijen; 4. Kegiatan pemaksaan suatu negara
terhadap negara lain dengan menggunakan kekuatan isu politik
tetapi untuk kepentingan penyusupan intelijen; 5. Segala tindakan
tokoh politik yang berujung pada manouver intelijen lapangan dan
lain-lain. Intinya : Disiplin ilmu politik intelijen selalu
mengedepankan program dan agenda politik tetapi pada
hakekatnya untuk kepentingan intelijen suatu negara, terutama
negara adi daya.
1537. MENCARI KEMANFAATAN : Setiap orang harus mencari
kemanfaatannya masing-masing, dengan caranya masing-masing
dan dengan obyeknya masing-masing sebagai bentuk pertanggung
jawabannya kelak di hadapan Tuhan. Intinya : Kemuliaan hidup itu
akan tercapai apabila kita sudah menemukan jalan kemanfaatan
yang terbaik menurut ketentuan Agama.
177 Serat Sejatining Urip II
1538. PERJALANAN NEGARA : Ada 4 golongan yang mempengaruhi
perjalanan Negara; 1. Ilmunya akademisi; 2. Doanya fakir miskin;
3. Kedermawanan orang kaya; 4. Adilnya Pemimpin. Intinya : Semua
itu ada hukum sebab akibat.
1539. JANGAN TETESKAN AIR MATAMU : Ketika hempitan hidup begitu
beratnya laksana langit mau pecah dan bumi terasa berguncang
hebat maka jangan engkau teteskan air matamu karena putus asa
tetapi berdoalah “Ya Allah semua permasalahan dan problem ini
terjadi atas ijinMu maka berikankanlah aku kekuatan untuk
menjalani dan melampuinya dengan kesabaran yang Engkau
berikan... Amin”. Intinya : Seberat apa ujian dan cobaanmu maka
sebesar itu pula kadar keimananmu.
1540. KEMAMPUAN MENERAWANG : Memang ada orang-orang tertentu
yang mampu menerawang terhadap obyek tertentu baik manusia,
keadaan alam, hewan, tumbuh-tumbuhan bahkan makhluk ghoib
tetapi tidak ada jaminan hasil terawangan tersebut benar 100%
karena bagaimanapun hebatnya manusia tetap pada sifat dasarnya
yaitu kekhilafan, kekurang-sempurnaan dan kelalaian, untuk itu
jangan sandarkan sepenuhnya keyakinanmu atau pendapatmu pada
hasil terawangan. Intinya : Hanya Allah semata kebenaran mutlak.
1541. HARUS DIJALANI : Seberat apapun hidup ini dan sesusah apapun,
semua harus dijalani dengan sabar dan tawakkal karena itulah jalan
yang dipilihkan Allah untuk hambaNya dan kita harus yakin bahwa
“jalan yang dipilihkan Allah” adalah jalan yang terbaik untuk
178 Serat Sejatining Urip II
dikemudian hari. Intinya : Jangan pernah mengeluh atas perjalanan
hidupmu dan jangan membanding-bandingkan degan orang lain
karena maqomnya hidup setiap orang itu berbeda-beda meskipun
saudara kembar sekalipun.
1542. PANTANGAN UCAPAN : Para suami jangan katakan pada istrimu
hal-hal sebagai berikut; 1. Punggungmu seperti punggung ibuku;
2. Saya menikahimu karena terpaksa; 3. Garis keturunanmu itu jauh
di bawahku; 3. Kamu perempuan murahan; 4. Menyesal saya
menikahimu; 5. Memang kamu perempuan boros; 6. Dasar
perempuan tidak bisa diatur; 7. Perempuan tidak tau malu;
8. beruntung kamu nikah dengan aku; 9. Bapak ibumu itu miskin
dan tak berpendidikan; 10. Perempuan tak tau diuntung;
11. Bisamu cuma tidur dan makan; 12. Mantan pacarku lebih baik
dari kamu ;13. Dan lain-lain. Intinya : Pelajari dengan seksama
pantangan istrimu agar rumah tanggamu harmonis selamanya.
1543. PANTANGAN ISTRI : Para istri pantang megucapkan hal ini pada
suaminya; 1. Kamu suami omdo atau modal kolor doang; 2. Suami
yang tidak perkasa dan lemah; 3. Saya nikah karena terpaksa
dijodohkan; 4. Menyesal saya nikah dengan kamu; 5. Saya lebih
bahagia hidup bersama orang tuaku dari pada ikut kamu;
6. Menjanda lebih baik dari pada hidup denganmu; 7. Ceraikan saja
saya; 8. Orang tuamu itu kampungan dan ketinggalan jaman;
9. Kamu tidak pernah memberi uang belanja cukup; 10. Kapan
kamu bisa membahagiakan aku; 11. Pulangkan saja saya ke rumah
orang tuaku; 12. Dari dulu kamu tidak berubah, semuanya negative;
179 Serat Sejatining Urip II
13. Suami macam apa kamu? tidak bertanggung jawab; 14. Mantan
pacarku dulu lebih baik dari kamu; 15. Dan lain-lain. Intinya : Para
istri yang Kafir (ingkar nikmat) pada suaminya adalah calon
penghuni Neraka.
1544. PERJALANAN WISATA : Kesan yang mendalam di hati kita adalah
saat dan setelah melakukan perjalanan spritual atau wisata rohani.
Mengapa? Karena niat awal perjalanan tersebut karena
melaksanakan Firman-Firman Tuhan dan selama dalam perjalanan
tersebut Tuhan selalu hadir di dalam relung hati yang paling dalam.
Intinya : Firman-Firman Tuhan adalah sumber kebahagiaan yang tak
pernah pudar. Oleh karenanya mendekatlah dan kembalilah pada
Firman-Firman Tuhan.
1545. MUNGURAI KESULITAN : Ketika ujian dan cobaan datang berupa
kesulitan hidup dan kehidupan maka kita harus berusaha dan
berikhtiar seoptimal mungkin dan tidak boleh diam meskipun pada
akhirnya Tuhan juga yang menentukan “TITI WANCINE” untuk
mengurai kesulitan tersebut. Salah satu cara mengurai kesulitan
adalah dengan membantu mengurai kesulitan orang lain pada jenis
yang berbeda. Intinya : Dengan membantu mengurai kesulitan
orang lain maka secara bertahap kesulitan kita akan terurai.
1546. BAHASA MATA : Terkadang melalui mata kita dapat menangkap
maksud seseorang, itulah sebabnya pertemuan dalam lobby-lobby
bisnis atau lobby tertentu sangat efekif bila dibandingkan dengan
melalui surat atau telpon. Terutama yang berkaitan dengan
180 Serat Sejatining Urip II
keputusan penting. Intinya : Silaturrahmi dan pertemuan sangat
dianjurkan oleh Agama. Dan Agama melarang seseorang untuk
memutuskan tali silaturrahim.
1547. ANGAN DAN MIMPI : Setiap angan-angan dan mimpi akan
selamanya menjadi mimpi bila tidak diikuti dengan usaha dan kerja
keras. Mengapa? Karena kita hidup di alam nyata dan bukan hidup
di alam mimpi. Intinya : Dimensi ruang dan waktu manusia sebagai
konsekwensi hidup di dunia harus di respon dengan usaha, kerja
keras dan berdoa.
1548. DIBALIK KESOMBONGAN : Tidak sedikit kesombongan suatu
golongan dan kesombongan perorangan dihancurkan dan diluluh
lantahkan oleh Tuhan. Mengapa? Karena dibalik kesombongan
tersembunyi sifat dan watak iblis. Intinya : Jauhilah dan hindarilah
sifat sombong atau merasa lebih dari orang lain, karena pada
hakekatnya kelebihan yang dimiliki oleh manusia adalah titipan
Tuhan.
1549. MEMBALUT LUKA : Bila hati ini terluka teramat dalam maka
balutlah dengan “kesabaran, ketabahan dan kepasrahan” kepada
Tuhan. Intinya : Tuhan itu maha adil dengan segala
kesempurnaanNya dan semua amal akan terbalaskanNya.
1550. HAKEKAT CINTA : Apabila Allah Mencintai Hambanya maka
didatangkanlah berbagai ujian, tetapi bila manusia mencintai
seseorang maka dimanjakannya. Intinya : Hakekat cinta itu terlatak
pada maknanya bukan pada pemberian duniawinya.
181 Serat Sejatining Urip II
1551. PENSIUNAN : Tanaman selama berdinas aktif akan berbuah disaat
PENSIUN, oleh karenanya perbanyaklah menanam kebaikan disaat
berdinas aktif agar kelak di masa pensiun masih banyak saudara
dan banyak teman serta akan dimuliakan di hadapan Tuhan.
Intinya : Masa pensiun pasti datang dan tidak bisa kembali lagi.
1552. TERLALU PERCAYA : Jangan terlalu percaya pada orang yang belum
terbukti. Terutama berkaitan dengan Uang. Intinya : Jangan sampai
kepercayaan kita disalah artikan, untuk itu kita harus waspada
tetapi bukan curiga.
1553. CARA MELIHAT ISTRI : Lihatlah istrimu dan camkan “istriku adalah
pemberian Tuhan yang terbaik”. Intinya : Jangan hanya melihat
kelemahan dan kekurangan istrimu, karena memang tidak ada
wanita yang sempurna.
1554. UKURAN BAHAGIA SESEORANG : Sebesar apa pengorbanan dan
perjuangan yang saudara lakukan maka sebesar itu pula
kebahagiaan yang akan saudara terima. Intinya : Bahagia itu hasil
bukan sebab.
1555. RUMAH PIKET : Usahakan antara suami istri jangan keluar rumah
bersamaan, jadi diatur seperti PIKET, karena anak-anak kita
berharap melihat orang tuanya ada di rumah, terkecuali pergi
bersama-sama atau mendesak. Intinya : Anak-anak itu suka melihat
orang tuanya ada di rumah meski tidak ada kepentingan khusus.
1556. KEKUASAAN : Kejarlah kekuasaan maka engkau akan dapatkan
182 Serat Sejatining Urip II
fitnah, kejarlah harta maka engkau akan dapatkan kelelahan tetapi
kejarlah ilmu maka engkau akan dapatkan kebahagiaan dan kejarlah
kemanfaatan maka engkau akan dapatkan persaudaraan.
Intinya : Kita harus pandai mengarahkan hidup kita sendiri agar
tidak sia-sia sebelum mati.
1557. PALING SENGSARA : Ketika putaran kehidupan dililit dengan
masalah dan hutang maka terasa paling sengsara di dunia padahal
itu bagian dari kehidupan. Intinya : Semua masalah pasti ada
solusinya.
1558. MENGAGUMI ORANG YANG SALAH : Masyarakat harus hati-hati
untuk diarahkan oleh media mengagumi orang yang salah baik di
bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi, bidang agama atau
pemerintahan. Karena orang yang salah akan membawa
masyarakat ke jalan yang salah dan pasti akan mengahasilkan
kemudlorotan dan kesengsaraan masyarakat itu sendiri.
Intinya : Berhati-hatilah untuk menentukan figur orang yang tepat
menjadi panutan.
1559. WITING MULYO : Tidak ada kemuliaan atau kebesaran atau
kenikmatan itu diperoleh dengan kehidupan yang nikmat pula atau
dengan berfoya-foya, tetapi kesuksesan itu diperoleh dengan
perjuangan, melepaskan kenikmatan dunia atau tirakatan. Siapa
yang berani rekoso atau sengsoro dengan kesabaran yang berlipat-
lipat untuk berjuang dalam kehidupannya maka akan menemukan
183 Serat Sejatining Urip II
jalan kebahagiannya yang sejati di dunia dan akhirat.
Intinya : Witing Mulyo jalaran wani rekoso.
1560. RUMAH IBADAH : Kalau seandainya semua umat Muslim mampu
menempatkan Masjid dalam hatinya dan umat Kristiani Gereja
dalam hatinya serta Agama lain, maka damailah Negeri ini.
Intinya : Damai di bumi.
1561. PERJUANGAN ABADI : Setiap orang mempunyai kecenderungan
negatif maka perjuangan abadi adalah menata diri kita sendiri dan
memimpin diri sendiri untuk meminimise atau meniadakan
kecendrungan negatif tersebut. Intinya : Tidak ada manusia itu yang
sempurna.
1562. FENOMENA BATU AKIK : Sepanjang jalan Pulau Jawa terbentang
fenomena batu akik, tanpa disadari batu akik mampu memutar
perekonomian masyarakat dari kalangan atas sampai ke bawah.
Peralihan baru profesi memotong dan marapikan batu akik menjadi
pendapatan baru. Intinya : Masyarakat selalu mempunyai solusinya
sendiri untuk memutar perekonomian tanpa campur tangan
pemerintah.
1563. PENOLONG ABADI : Yang bisa menolong diri kita adalah diri kita
sendiri dengan melakukan “SABAR DAN SHOLAT (DO’A)”, dan
pengertian SABAR itu ada dua; 1) Sabar untuk menerima ketentuan
dan takdir Tuhan; 2) Sabar untuk berusaha dan kerja keras guna
mencari jalan keluar atau solusi abadi. adapun pertolongan dari
orang lain itu hanya bersifat bantuan, itupun atas izin Allah.
184 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Tolonglah dirimu sendiri sebelum meminta tolong pada
orang lain.
1564. PITUTUR : Nilai budaya yang terangkum dalam PITUTUR merupakan
dasar filosofi kehidupan yang dimiliki oleh masing-masing daerah
dan masing-masing adat, untuk itu kita harus memegang teguh
masing-masing budaya “Kearifan Lokal” dengan tetap menghormati
nilai-nilai Universal. Intinya : Dimana bumi dipijak disana langit
dijunjung.
1565. UKURAN BALASAN : Sebesar apa kesabaranmu maka sebesar
itu pula kebahagian yang akan engkau dapatkan nantinya.
Intinya : Semua perjalanan ujian pasti terbalaskan.
1566. RODA GILA : Larinya kemana-mana nabrak sana dan nabrak sini
seperti roda gila itulah kepentingan yang saat ini menabrak wilayah
hukum, politik dan masyarakat dan lain-lain. Intinya : Harus ada
pihak yang mengendalikan roda gila ini, agar NKRI tetap utuh.
1567. PERTOLONGAN PERTAMA : Orang yang hidupnya suka menolong
orang lain maka mereka akan pertama ditolong Tuhan.
Intinya : Ulurkan tanganmu untuk selalu memberikan pertolongan
meski pada orang yang engkau benci sekalipun.
1568. KETANGGUHAN : Ketika kita mampu melewati ujian berat dengan
kesabaran maka kita masuk dalam derajat pribadi yang tangguh.
Intinya : Jangan gampang menyerah dengan keadaan, tetapi
kendalikan keadaan dengan baik.
185 Serat Sejatining Urip II
1569. ILMU KELEMBAGAAN : Relatif baru disiplin ilmu kelembagaan
diajarkan tersendiri di kampus, yang secara implementatif penting.
Intinya : Antar lembaga negara jangan saling meniadakan dan antar
lembaga masyarakat harus saling mendukung dan saling
melengkapi.
1570. KESEDERHANAAN : Tampilan minimal kepantasan secara
proporsional sesuai dengan tempat, waktu dan figur.
Intinya : Sederhana itu bukan miskin, tetapi sederhana itu selalu
berpedoman pada standar protokoler yang ditetapkan.
1571. TIDAK ADA PEMENANG : “Hono coroko doto sowolo podo joyonyo
monggo botongo”. Artinya, ada dua orang ksatria jawara yang
bertempur atau berkelahi satu dengan yang lain dan keduanya
saling terkalahkan. Intinya : Keduanya akan tumbang dan Rakyatlah
yang tampil sebagai pemenang. Buktikan kalau tidak percaya?
1572. MANAJEMEN KONFLIK : Terkadang konflik memang dengan
sengaja diciptakan untuk memenangkan sebuah persaingan.
Intinya : Jangan lugu dalam berpolitik.
1573. TERAWANG : Masih banyak yang belum faham. Kemana larinya
Kadal, Buaya, Cicak dan Komodo dalam ilmu “intelijen politik”.
Intinya : Lihatlah dimana sarangnya maka disanalah
kepentingannya.
1574. SEJARAH NEGARA : Setiap negara mempunyai aneka macam cerita
dan dinamika sesuai dengan zamannya, ada masalah ekonomi, ada
186 Serat Sejatining Urip II
masalah hukum dan ada masalah politik. Semua terangkum dalam
perjalanannya. Maka lihatlah tanda-tanda kemakmuran negeri
hampir semua diawali dengan gonjang-ganjing atau prahara.
Intinya : Bersiaplah untuk itu semua generasi bangsa.
1575. JANGAN BERHENTI : Ketika ujian dan cobaan datang bertubi-tubi
maka jangan berhenti untuk mencari kemanfaatan.
Intinya : Hidupmu itu karyamu dan cobaan-ujian itu
menguatkanmu.
1576. 3 INSTRUMEN INDUSTRI PENCITRAAN : 1. Penggalangan intelijen;
2. Penciptaan opini media cetak dan elektronik; 3. Jalur birokrasi
yang ada. Intinya : Industri pencitraan itu industri strategis masa
depan dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi serta menjanjikan
keuntungan yang besar.
1577. MANUSIA PEMAKAN BANGKAI : Kebiasaan orang yang mencari-cari
kesalahan orang lain serta kebiasaan memperbincangkan
kekurangan orang lain maka Agama memisalkan mereka
dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri.
Intinya : Hindarilah mengolok-olok orang lain dan
memperbincangkan kelemahannya karena kita sendiri tidak
sempurna.
1578. KEBIMBANGAN ABADI : Ketika perjalanan fikir, hati dan Roso tidak
sejalan, maka disanalah akan terjadi Kebimbangan Abadi.
Intinya : Satukanlah antara unsur Fikir, Hati dan Rosomu dalam
187 Serat Sejatining Urip II
Firman-Firman Tuhanmu, maka akan engkau peroleh kebahagiaan
sejati.
1579. TARIK TAMBANG : Terjadi tarik-menarik antara; 1. Kepentingan
politik; 2. Kepentingan ekonomi; 3. Kepentingan hukum, sehingga
terlalu banyak strategi dan terlalu banyak alibi seperti tarik
tambang. Siapa yang akan menjadi pemenang? Tidak ada, karena
semua akan hancur lebur digilas oleh roda perputaran sejarah
bangsa. Intinya : Tanpa adanya figur yang kuat maka situasinya
tidak akan membaik.
1580. PEMIMPIN JELEK : Dalam organisasi manapun dan di negara
manapun, Pemimpin yang “Ingkar Janji” atau Pemimpin yang tidak
menepati janjinya adalah Pemimpin yang jelek, menebarkan aroma
jelek dan mengahasilkan situasi yang jelek. Mengapa? Karena
Agama mengajarkan bahwa ciri orang munafik salah satunya adalah
tidak menepati janjinya sendiri. Intinya : Bila orang munafik menjadi
Pemimpin organisasai maka dapat dipastikan organisasi tersebut
akan rusak atau jelek.
1581. HAKEKAT BUTA : Orang yang tidak peduli dengan lingkungannya
bahkan tidak peduli dengan keluarganya adalah buta sempurna.
Intinya : Orang yang tidak mau melihat tanggung jawabnya itu
termasuk orang yang buta.
1582. WAKTU LUANG : Tidak sedikit orang yang kebingungan akan
berbuat apa saat waktu luang, padahal waktu adalah harta yang
paling mahal yang Tuhan berikan pada manusia. Intinya : Disaat
188 Serat Sejatining Urip II
waktu luang penuhilah dengan perbuatan yang bermanfaat atau
carilah kemanfaatan untuk dirimu, keluargamu dan masyarakatmu.
1583. TIDAK ADA PEMENANG ABADI : Perseteruan yang didasarkan
kebencian, kecurigaan atau niat saling menjatuhkan maka tidak
akan menghasilkan pemenang, bahkan keduanya terkalahkan oleh
arus kenyataan. Mengapa? Karena Tuhan menghendaki kedamaian
dan saling kasih sayang di dunia ini. Intinya : Hidup rukun, tenteram
saling menghormati pada posisi masing-masing dan saling
mengasihi akan menciptakan “Kerukunan Nasional”.
1584. TERBUKANYA RAHASIA : Kelak semua rahasia akan terbuka
setelah tidak menjabat, atau setelah pensiun atau setelah mati.
Intinya : Semua rahasia terbuka sempurna pada kehidupan di
akhirat.
1585. NASIBNYA NASIB : Ketika nasib baik tidak berpihak maka kesalahan
sekecil apapun dan terjadi dalam waktu yang lama akan membuat
seseorang menjadi “Tersangka” bahkan dengan ancaman penjara.
Mengapa? Karena itulah sisi negatif “dikondisikan”. Intinya : Orang
yang mengkondisikan orang lain tersalahkan itu juga tidak
sempurna atau punya kesalahan juga. Cuma saat ini mereka
mempunyai kewenangan atau kekuasaan, sehingga dengan
mudahnya menjadikan orang lain tersalahkan.
1586. GONG XI FAT CAI - 2015 : Selamat merayakan IMLEK saudara-
saudaraku, dan teruslah berkarya karena dunia menantikan jerih
189 Serat Sejatining Urip II
payahmu dan kerja kerasmu. Intinya : Tidak ada kerja keras yang
sia-sia.
1587. NEGARA TANPA KOMANDO : Tidak sedikit negara yang melewati
masa sulit seakan-akan negara tanpa komando, tidak ada
pemimpinnya, contoh : saat terjadinya peristiwa WTC di AS, seakan-
akan tidak ada 911 atau tim penyelamatan dari udara. Dan
peristiwa kerusuhan masa medio Juli 1998 masa beringas tak
terkontrol. Jenis dan macam sebabnya bisa berlainan tetapi langkah
antisipasi harus tetap dilakukan. Intinya : Renkon atau rencana
kontijensi harus tetap dibuat dari berbagai aspek agar negara ini
tidak terdadak dengan situasi sulit yang tidak diantisipasi
sebelumnya.
1588. DARURAT HUKUM : Kalau situasi sulit terus berkembang dalam
ranah hukum dan berdampak pada turunnya kepercayaan
masyarakat pada aparat penegak hukum maka tonggak-tonggak
atau pilar-pilar hukum akan rapuh dan masyarakat akan mencari
jalannya sendiri-sendiri per-daerah atau per-wilayah. Kalau kondisi
ini dimungkinkan terjadi, maka patut dipertimbangkan dari
sekarang untuk mengambil langkah-langkah “darurat hukum”.
Intinya : Variabel kepentingan yang berjalan sudah pada level 6
maka patut diantisispasi oleh analis intelijen.
1589. PENUHI HAK ISTRIMU : Secara umum hak istri adalah hak lahir dan
batin. Tetapi secara rinci; 1. Berikan uang belanja yang cukup
(jangan pelit pada istrimu sendiri); 2. Berikan kasih sayang sepenuh
190 Serat Sejatining Urip II
hati; 3. Bimbinglah istrimu menuju jalan Firman-Firman Tuhan dan
para suami harus mampu menjadi Imam dalam beribadah;
4. Berikan waktu untuk berkeluh kesah dan mengungkapkan isi
hatinya; 5. Berikan waktu yang cukup untuk istirahat karena istrimu
bukan pembantu rumah tanggamu; 6. Berikan panggilan nama yang
baik dan menyenangkan hatinya; 7. Ajaklah istrimu untuk berolah
raga agar kesehatannya terpelihara dengan baik; 8. Berikan
kesempatan istrimu untuk merawat diri atau ke salon kecantikan
untuk menyenangkan hatimu, dan lain-lain. Intinya : Kebahagiaan
istrimu adalah kebahagiaan para suami juga. Dan kesedihan istri
atau sakitnya istri akan berdampak negatif pada para suami dan
anak-anak.
1590. PENCARIAN JALAN : Jodoh itu harus dicari, Rezeki harus
diusahakan, Ilmu harus diperjuangkan bahkan kesehatanpun harus
dicari, Bahagia pun harus dicari. Memang hidup ini adalah kerja
keras, berusaha dan berdoa untuk mencari sesuatu yang kita
butuhkan dan sesuatu yang kita cita-citakan. Tetapi hasil dari
pencarian tersebut atas ketentuan Tuhan. Intinya : Hidup ini
mencari jalan ketentuan Tuhan dengan cara mengikuti petunjuk
dalam Firman-Firman Tuhan. Maka kesabaran adalah kunci dari
semua kesuksesan di dunia dan akhirat.
1591. REVOLUSI MENTAL : Apapun konteksnya kata Revolusi
mengandung arti perubahan cepat kehidupan sosial dan budaya
masyarakat secara menyeluruh. Relativitas waktu dapat berjalan
puluhan tahun seperti Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Perancis,
191 Serat Sejatining Urip II
Revolusi Amerika dan gerakan Revolusi di Indonesia yang dipimpin
oleh Soekarno yang menghasilkan Kemerdekaan RI 17 Agustus
1945. Akan tetapi apapun namanya “Perubahan Character Bangsa”
harus dimulai dari perilaku pemimpinnya yang dapat dijadikan
contoh masyarakat secara luas, hal tersebut yang dilakukan oleh
para Rosul dan Nabi sehingga mampu merubah perilaku masyakat
secara umum menuju kehidupan sosial dan budaya yang lebih baik.
Intinya : Pemimpin harus bisa dicontoh perilakunya, tidak korupsi,
tidak egois, tidak mementingkan kelompoknya dan bijaksana dalam
mengambil keputusan serta Pemimpin tidak boleh bohong dan
ingkar janji.
1592. MAHKOTANYA MANUSIA : Setiap diri mempunyai mahkota yaitu
“Hati” ada perebutan kekuasaan antara nafsu, hati nurani dan
logika. Hati yang tidak disinari oleh Firman-Firman Tuhan akan
gersang. Logika yang tidak mendapat siraman Firman-Firman Tuhan
akan liar dan nafsu bila tidak dapat ditundukan oleh Firman-Firman
Tuhan akan jahat dan laknat. Intinya : Hanya dengan Hidayah
Firman-Firman Tuhan manusia akan menemukan keindahan
Mahkotanya sendiri. Oleh sebab itu mendekatlah pada orang-orang
yang selalu memberikan pencerahan dengan Firman-Firman Tuhan
Yang Maha Pengasih.
1593. MEMBAGI PROPORSIONAL : Perasaan itu satu, Cinta itu satu dan
Fikiran pun itu satu. Kita harus bisa membagi secara proporsional
Cinta, Rasa dan Fikiran agar semua seimbang. Artinya kita harus
punya waktu yang cukup untuk beribadah, waktu untuk keluarga,
192 Serat Sejatining Urip II
waktu untuk orang tua kita, waktu untuk diri kita sendiri, dan waktu
untuk lingkungan dan orang lain. Pembagian waktu yang tepat
secara proporsional inilah yang menjadi kunci kesuksesan
seseorang di dunia dan akhirat. Orang yang gagal adalah orang yang
boros menggunakan waktunya hanya untuk kesenangan pribadinya
tanpa membagi waktunya untuk orang lain sehingga hidupnya tidak
mempunyai kemanfaatan yang optimal. Intinya : Orang yang
dewasa itu bukan ditentukan oleh umurnya, tetapi ditentukan oleh
ketepatannya dalam membagi waktunya, membagi perasaan,
fikiran dan lain-lain.
1594. UANG - HARGA : Bila pendapatan masyarakat turun,
kecenderungan konsumsi turun tetapi harga pada naik maka kondisi
Ekonomi dalam status Waspada. Intinya : Hukum ekonomi itu
bersifat Universal.
1595. KESEHATAN PRIA : Untuk memelihara kesehatan dan ketangguhan
pria demi membahagiakan istri tercinta, perhatikan hal-hal sebagai
berikut; 1. Olah raga minimal setengah jam tiap hari atau minimal
2x dalam seminggu; 2. Tariklah nafas dalam-dalam minimal 30x tiap
pagi setelah sholat Subuh; 3. Minumlah 2 gelas air putih sebelum
dan sesudah tidur; 4. Usahakan makan daging segar minimal 1 ons
per-minggu; 5. Kurangi atau batasi atau jangan berlebih-lebihan
atau berhenti merokok; 6. Jangan bergadang; 7. Jangan ada fikiran
yang merisaukan; 8. Minum madu minimal satu sendok per-hari;
9. Minum jamu pahit 2x dalam seminggu. (kalau tidak bisa
193 Serat Sejatining Urip II
mengikuti semua nasehat tersebut minimal dua). Intinya : Jangan
menyerah dengan keadaan.
1596. TAAT HUKUM : Fungsi Negara yang utama adalah membangun
kesadaran masyarakat untuk taat hukum, tetapi ironis bila terjadi
para penegak hukum tidak taat hukum sehingga semua masalah
hukum menjadi konsumsi media massa yang menjadi bagian dari
proses pembelajaran bagi masyarakat yang kurang mendidik. Untuk
itu semua komponen bangsa, para tokoh masyarakat dan tokoh
Agama harus secara bersama-sama untuk membangun sebuah
budaya bangsa negara yang taat hukum, sebab tanpa adanya
budaya taat hukum maka kehidupan berbangsa dan bernegara
menjadi rapuh. Intinya : Penegakan hukum harus dioptimalkan bagi
masyarakat dan bagi penegak hukum itu sendiri. Dan penegakan
hukum tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan lain selain
kepentingan hukum itu sendiri. Serta penegakan hukum tidak boleh
dipakai sebagai alat arogansi pihak tertentu untuk menekan atau
menganiaya pihak lain.
1597. PEDASNYA LENGKUAS : Dalam sebuah pesta pernikahan ada
masakan “asam-asam manis iga” seseorang dengan bernafsu
mengambil potongan daging iga yang paling besar, tetapi saat
digigit ternyata “lengkuas pedas”. Itulah kehidupan yang terkadang
kita anggap baik tetapi ternyata pedas dirasakan. Berhati-hatilah
dalam menentukan pilihan, terutama menentukan Jodoh istri atau
suami. Intinya : Jangan memilih Jodohmu hanya melihat
“CHASING”-nya saja tanpa melihat watak dan garis keturunannya.
194 Serat Sejatining Urip II
1598. MENCARI DIRI SENDIRI : Tidak sedikit orang yang belum
menemukan dirinya sendiri untuk itu perlu belajar ilmu “Jati Diri”.
Tanda orang yang belum menemukan dirinya sendiri yaitu;
1. Mereka tidak mengetahui potensi apa saja yang tersimpan dalam
dirinya, baik secara lahir maupun batin; 2. Mereka tidak
mengetahui harus berbuat apa untuk membawa dirinya kepada
Tuhannya; 3. Mereka tidak mengetahui apa yang harus dicari dalam
hidup ini; 4. Mereka hanya sibuk urusan dunia, Harta, Pangkat,
Jabatan dan Gengsi semata tetapi lupa dengan bekal perjalanan
jauh menuju kehidupan akhirat, padahal kehidupan di dunia
ini hanya sebentar sedangkan kehidupan akhirat lebih lama.
Intinya : Orang yang sibuk mencari bekal kehidupan akhirat maka
kehidupan di dunianya dijamin oleh Tuhan.
1599. NILAI UANG : Nominal uang beredar dan jumlah pecahan uang
beredar dalam suatu negara serta perputaran uang di masyarakat
terkadang sangat susah dihitung secara kuantitatif karena sebagian
uang ada tersimpan dalam kantong-kantong orang kaya tertentu.
Semakin banyak uang beredar di tengah-tengah masyarakat maka
akan menciptakan kecenderungan belanja konsumtif yang
berdampak kenaikan harga produk dan menimbulkan inflasi. Tetapi
yang menjadikan sulit bagi masyarakat adalah ketika uang beredar
berkurang dan pada sisi yang berbeda harga terus melambung
tinggi terutama harga sembako. Intinya : Masyarakat akan
menderita dua kali ketika uang beredar berkurang dan harga terus
naik.
195 Serat Sejatining Urip II
1600. BAHAGIANYA HIDUP : Hidup ini terasa bahagia bila kita berfikir
bahagia dan setiap masalah yang datang silih berganti kita sikapi
bahwa ini semua datangnya dari Tuhan meski melalui tangan dan
mulut orang yang membenci kita. Biarkan ujian datang bertubi-tubi
tapi jiwa dan raga kita tetap tegar dan berkeyakinan “Badai pasti
berlalu dan tidak ada pesta yang tidak berakhir” dengan satu dasar
keyakinan “Tuhan sangat mengasihi kita”. Intinya : Jangan pernah
putus asa untuk berharap Kasih Tuhan Yang Maha Pengasih.
1601. MEMBANGUN PRIBADI ANAK : Setiap orang tua berharap anaknya
sukses di dunia dan akhirat untuk itu perlu dipertimbangkan hal-hal
sebagai berikut; 1. Berikan waktu yang cukup untuk bekomunikasi
dengan anak; 2. Jangan terlalu lama anak berinteraksi dengan
pembantu RT; 3. Berikan contoh yang baik pada anak; 4. Ajaklah
bersama anak-anak dalam kegiatan agama atau beribadah;
5. Jangan manjakan anak dengan uang dan harta benda; 6. Bila anak
mengambil jalan yang salah maka wajib hukumnya orang tua harus
meluruskannya dengan dasar Agama; 7. Latihlah anak kita untuk
mandiri agar tidak cengeng dan menjadi anak mama yang manja;
8. Bimbinglah anak kita untuk pandai mensyukuri nikmat Tuhan dan
ajari cara-cara mendoakan kedua orang tuanya; 9. Jangan gampang
marah atau membentak anak atau cerewet pada anak tanpa alasan
yang dapat diterima oleh cara berfikir anak agar anak tidak
berontak dan lain-lain. Intinya : Anak kita adalah titipan Tuhan yang
kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.
196 Serat Sejatining Urip II
1602. NEGARA DALAM NEGARA : Hampir di semua negara di dunia ada
kekuatan dibalik kekuatan negara yang secara aktif turut serta
memainkan jalannya budaya bangsa dan norma-norma yang harus
dipatuhi oleh masyarakat. Kekuatan tersebut bersumber dari;
1. Kekuatan ekonomi yang dimainkan hanya oleh beberapa orang
seakan-akan merekalah yang memegang remote control kebijakan
Negara; 2. Kekuatan mafia yang hidup bertahun-tahun bahkan
ratusan tahun dalam suatu Negara; 3. Kekuatan Asing yang sangat
berkepentingan dengan SDA negara tersebut; 4. Kekuatan lain yang
tersembunyi dan tersebar dalam semua kepentingan. Dan tidak
terlalu susah untuk membacanya dengan ilmu “public policy”
caranya; a). Lihatlah tempat dimana awal kejadiannya;
b). Perhatikan pihak mana yang banyak bicara dan memberikan
komentar disetiap media massa; c). Dan yang terakhir siapa dan
golongan mana yang diuntungkan dengan kejadian tersebut.
Intinya : Masyarakat jangan mudah terprovokasi kejadian dan harus
cerdas memfilter berita yang beredar.
1603. CARA MELIHAT : Obyek yang benar bisa menjadi salah karena
cara melihatnya yang salah atau memang ada prasangka.
Intinya : Perbaiki cara melihat agar obyektif.
1604. JALAN GELAP : Terbentang luas jalan yang terang-benerang tetapi
tidak jarang orang memilih jalan gelap yang berduri dan penuh
dengan iri dengki. Jalan terang adalah jalan kebaikan untuk mencari
kemanfaatan sesuai dengan tuntunan Agama yang tertera dalam
Firman-Firman Tuhan. Dan jalan gelap adalah jalan syaitan jalan
197 Serat Sejatining Urip II
iblis yang penuh dengan rekayasa, kebohongan dan pencitraan.
Intinya : Berbahagialah saudaraku yang meletakkan hidupnya diatas
ketentuan Firman Tuhan Yang Maha Pengasih.
1605. PERANG YANG ABADI : Sesungguhnya perang yang abadi adalah
perang melawan hawa nafsunya sendiri. Senjata yang digunakan
untuk menundukkannya adalah ketulusan niat untuk mencari
kemanfaatan, “Tidak penting mau jadi apa. Tetapi yang paling
penting bisa berbuat apa”. Karena kemuliaan manusia terletak pada
aspek kemanfaatan perilakunya dan ilmunya. Intinya : Perbaikilah
perilaku kita secara bertahap karena tidak ada manusia itu yang
sempurna dan tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah.
tetapi sebaik-baik manusia adalah segera memperbaiki
kesalahannya tersebut.
1606. SUMBER KEGALAUAN : Mayoritas kesedihan atau kegalauan itu
bersumber dari tidak tercapainya atau tidak terkabulnya keinginan.
Padahal hampir semua kebutuhannya terpenuhi. Mengapa? Karena
terkadang manusia susah membedakan antara keinginan dan
kebutuhan. Intinya : Percayalah Tuhan itu amat mengasihi
hambaNya dengan cara atau jalan yang ditentukan oleh Tuhan
sendiri, karena Tuhan itu Maha Berkehendak.
1607. RUMAH KACA : Seandainya kita membangun rumah dengan semua
dindingnya dari kaca atau Rumah Kaca maka kita dapat melihat seisi
rumah kita dari luar. Itulah diri kita, maksudnya seandainya kita
mampu keluar dari diri kita atau keluar dari badan kita sendiri maka
198 Serat Sejatining Urip II
amat gamblang dan terbuka siapa sebenarnya diri kita ini. Apakah
yang kita alami saat ini ada kecenderungan positif atau negatif.
Intinya : Semakin kita sering melihat diri sendiri atau sering
introspeksi diri maka semakin kita mengenal diri sendiri, karena
tidak jarang orang yang belum mengenal dirinya sendiri.
1608. KITORANG SAMUA BASUDARA : Tuhan sudah menjadikan kita
semua satu ikatan NKRI satu rasa Budaya Bangsa, satu Pancasila
dan satu Bahasa Indonesia. Artinya kita harus bersaudara, rukun
dan saling tolong menolong. Jangan melihat perbedaan tapi lihatlah
persamaan. Kita berbeda untuk saling melengkapi bukan untuk
saling memusuhi. Jangan terbawa budaya luar yang saling
bermusuhan hanya karena beda Agama atau beda keyakinan.
Intinya : Bersatulah Bangsaku dan bersatulah Rakyatku. Dan para
pejabatnya jangan berebut harta haram atau korupsi agar
rakyatnya makmur sentosa.
1609. RUMAH IDAMAN : Kediaman yang menenteramkan adalah rumah
kita masing-masing. Tenteram bukan karena besarnya rumah atau
kemewahan perabot rumah tetapi karena kerukunan penghuninya.
Intinya : Rumahmu itu Surgamu.
1610. MABUK CINTA : Banyak orang yang belum menyadari bahwa
kelemahan hidupnya dan ujian hidupnya diletakkan oleh Tuhan
diatas apa yang mereka Cintai di Dunia ini. Setiap kita yang
mencintai sesuatu di dunia ini maka kita harus siap sedia untuk
menjadi pelayan atau menjadi budaknya. Contoh : orang yang
199 Serat Sejatining Urip II
mencintai “Batu Akik jenis Bacan” maka mereka rela kehujanan dan
kepanasan untuk mencari Cintanya pada Bacan tersebut. Intinya :
Jangan kita diperbudak oleh sesuatu karena di Mabuk Cinta
sehingga melupakan tugas dan tangung jawab hidup kita sendiri.
1611. RENCANA TERSEMBUNYI : Disaat kita mengalami kesempitan rezeki
atau pendapatan yang terbatas maka pada saat yang sama ada
rencana tersembunyi Tuhan untuk melapangkan rezekimu di
kemudian hari, demikian juga sebaliknya. Intinya : Jangan pernah
berperasangka negatif pada kehendak Tuhan, karena Tuhan sangat
mencintai makhluk ciptaanNya yang bernama manusia.
1612. MEMBANGUN PRIBADI : Ada berbagai cara untuk membangun
pribadi yang kuat dan tangguh; 1. Melalui jalur pendidikan dan
pelatihan; 2. Dengan jalan Tirakatan; 3. Diterpa dengan berbagai
ujian, fitnah dan penderitaan; 4. Mendapatkan Hikmah yang
langsung dari Allah, dan lain-lain. Intinya : Hanya figur atau sosok
yang mempunyai pribadi yang kuat dan tangguh yang dapat
memimpin Bangsa dan Negara dengan baik.
1613. WANITA ITU MAHKOTA : Salah satu cara untuk mengukur nilai
budaya dan moral suatu bangsa maka lihatlah perilaku para
wanitanya dan bagaimana negara tersebut memperlakukan wanita
dalam struktur birokrasi pemerintahannya. Mengapa? Karena
wanita adalah tiang negara dan wanita adalah mahkota bangsa.
Intinya : Setiap Pemimpin besar di dunia ini dilahirkan oleh wanita
yang tangguh dan didampingi oleh istri yang sabar dan cerdas.
200 Serat Sejatining Urip II
1614. KETAHANAN DIRI : Terkadang wanita tidak tahan dengan ujian
kemiskinan dan kemelaratan sehingga mengambil jalan pintas
pekerjaan yang tak pantas dan terkadang pria tidak tahan dengan
ujian kekayaan, pangkat dan jabatan sehingga berbuat yang aneh-
aneh dan berdampak merugikan dirinya sendiri dan keluarganya.
Oleh sebab itu wanita dan pria harus waspada dan sabar dengan
ujiannya masing-masing. Intinya : Harus berfikir panjang dan
melihat dari berbagai aspek sebelum mengambil tindakan yang
berdampak merugikan diri sendiri.
1615. TERSEMBUNYI : Terkadang Tuhan itu menyembunyikan letak
kebahagiaan kita, agar kita berusaha dan mencarinya. Karena usaha
dalam pencarian tersebut bernilai ibadah dan lantaran itulah Tuhan
membukakan pintu ampunan dan kasih sayangnya. Intinya : Setiap
langkah selangkah, usaha dan upaya adalah mencari garis
ketentuan Tuhan agar kita berbahagia hidup di dunia dan akhirat.
1616. PETASAN SUMBU PENDEK : Orang yang gampang marah sering
disebut dengan sumbu pendek karena ibarat petasan sumbunya
pendek sehingga gampang meledak. Pemarah itu banyak merugikan
dirinya sebelum merugikan orang lain. Mengapa marah? Karena
perbedaan antara harapan pribadi dengan kondisi nyatanya.
Intinya : Tidak ada untungnya menjadi pemarah. Karena pemarah
itu sangat dekat dengan kenistaan dan kerugian serta berakhir
dengan penyesalan. Sebaliknya, penyabar itu disayang Tuhan dan
disayang Malaikat serta manusia.
201 Serat Sejatining Urip II
1617. JANGAN SAKITI HATI WANITA : Wanita solehah akan
memaafkanmu sebelum engkau meminta maaf. Intinya : Jangan
sakiti hati wanita agar hatimu tidak sakit
1618. HARTA PANAS : Ada oknum aparat bekerja sama dengan oknum
LSM dan main mata dengan oknum penegak hukum melakukan
kerja sama yang rapih atas nama peraturan perundang-undangan
yang berlaku, kemudian membuat kemufakatan jahat untuk
memeras harta Rakyat atau Pengusaha. Di negara manapun sering
terjadi. Kemudian karena keterpaksaan Rakyat atau Pengusaha
tersebut memberikan dana denda atau sogokan atau apapun
namanya dengan sakit hati karena diperas. Pertanyaan besarnya
adalah; harta hasil memeras orang lain digunakan untuk memberi
nafkah anak dan istrinya, apa jadinya? Intinya : Harta Panas adalah
harta keringat orang lain yang dipaksa secara aturan atau
dikondisikan untuk diserahkan pada oknum. Harta ini akan menjadi
sumber penyakit.
1619. SUAMI DAN ISTRI : Peran mulia istri adalah melayani suami dan
anak-anak dengan tulus ikhlas dan peran mulia suami adalah
Mengayomi dan Menafkahi istri dan anak-anak dengan ikhlas pula.
Apabila peran istri dan suami dilakukan dengan baik maka keluarga
tersebut akan bahagia dalam kondisi apapun. Intinya : Dalam
Rumah tangga itu “kelemahan dan kekurangan istri ditutupi oleh
suami, demikian juga kelemahan dan kekurangan suami ditutupi
oleh istri” sehingga diantara keduanya itu saling melengkapi dengan
peran dan fungsi masing-masing.
202 Serat Sejatining Urip II
1620. SATU PAKET : Disaat Tuhan menurunkan kebahagiaan maka disaat
itu pula Tuhan menyiapkan ujian. Disaat Tuhan menguji dengan
keterbatasan maka disaat itu pula Tuhan merencanakan
keleluasaan serta disaat Tuhan menurunkan ujian bertubi-tubi
laksana sudah jatuh tertimpa tangga maka pada saat itu pula Tuhan
menyiapkan derajat kemuliaan di dunia dan akhirat. Seperti satu
paket. Mengapa? Karena Tuhan itu Maha Adil dan Tuhan
menciptakan segala sesuatu dalam kondisi keseimbangan dengan
satu syarat “sabar dalam waktu proses”. Intinya : Hidup ini tidak
selamanya bersedih dan tidak selamanya bahagia. Sedih dan
bahagia itu datang silih berganti maka berikanlah penghiburan pada
dirimu sendiri.
1621. DI ATAS ANGIN : Terkadang kehidupan seseorang melejit di atas
angin karena semua usaha dan kariernya memuncak, pada saat
itulah harus banyak bersedekah sebagai bentuk Syukur pada Tuhan.
Intinya: Tidak selamanya hidup itu di atas atau sukses.
1622. PINTU NARKOBA : Terlalu banyak korban generasi muda dan putra-
putra terbaik bangsa tejerat kasus Narkoba sehingga melemahkan
kaderisasi kepemimpinan organisasi apapun, untuk itu para orang
tua, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta para guru dan dosen
turut aktif untuk melakukan menjelaskan dan mempengaruhi
cara berfikir generasi mudah agar “menjauhi narkoba” dan pintu
masuknya narkoba adalah pergaulan yang salah jalan.
Intinya : Narkoba adalah musuh bersama bangsa dan masyarakat.
untuk itu harus dibasmi sampai ke akar-akarnya.
203 Serat Sejatining Urip II
1623. SUMBERNYA SUMBER : Masing-masing orang mempunyai sumber
kesedihan dan sumber kesenangan masing-masing. Ada orang yang
sumber kesenangannya dari anak tetapi ada orang yang sumber
kesedihannya dari anak dan seterusnya. Oleh karena itu masing-
masing kita harus memahami dan mengenali dengan baik masing-
masing sumbernya, sehingga dapat mengantisipasi secara dini
setiap keadaan yang sangat mungkin akan terjadi. Intinya : Ilmu
untuk mengetahui sumbernya senang dan sumbernya sedih adalah
bagian dari Ilmu Jati Diri.
1624. DITINGGAL ISTRI : Tidak sedikit suami ditinggal istri karena
kemiskinan, dan tidak jarang istri ditinggal suami karena kekayaan.
Intinya : Terkadang perempuan tidak tahan dengan ujian miskin dan
laki-laki tidak tahan dengan ujian kekayaan. Maka bersabarlah.
1625. SULITNYA HIDUP : Tidak jarang orang mempersepsikan dirinya
dengan kesulitan hidupnya. Mengapa sulit? Karena dari awal cara
berfikirnya dalam perspektif kesulitan dan cara melihatnya selalu
dari posisi kesulitan. Kalau seandainya dibalik cara melihatnya dari
sisi yang membahagiakan maka hidup ini menjadi lapang dan
menyenangkan. Intinya : Sesulit apapun hidup ini, itu lebih baik dari
pada tidak hidup atau mati.
1626. CAPEKNYA KERJA : Terkadang seharian bekerja tanpa istirahat
terasa capek, pegal dan jenuh. Tetapi bila ingat kewajiban
harus membahagiakan anak dan istri maka capek, pegal dan
jenuh berubah menjadi semangat bekerja dan menyenangkan.
204 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Capek itu hanya persepsi fikir dan capek kerja itu lebih baik
dari pada pengangguran tidak punya pekerjaan. Dan pada
umumnya orang itu bekerja terus ya capek tetapi orang yang tidur
terus juga capek. Kemudian kita memilih capek kerja atau capek
tidur.
1627. SAKIT MATA : Ketika seseorang mempunyai perasangka negatif
pada orang lain, maka kebaikan apapun menjadi jelek karena yang
melihat Sakit Mata. Intinya : Jauhilah prasangka karena sebagian
besar sangka itu dosa.
1628. TUMBANGNYA PEMERINTAHAN : Di negara manapun di dunia ini
apabila; 1. Kebutuhan pokok masyarakat miskin tidak terpenuhi;
2. Keadilan sosial tidak terjamin maka berakibat “Tumbangnya
Pemerintahan” meski sekuat apapun pemerintahan tersebut
dan meski pemerintahan tersebut dikendalikan dengan otoriter
atau tangan besi. Mengapa tumbang? Karena kedua hal tersebut
tiang utama berdirinya sebuah negara dan pemerintahan.
Intinya : Negara dan Pemerintah itu adalah manifestasi dari Rakyat
dan Keadilan sosial.
1629. WATAK ASLI : Ketika seseorang terjepit atau kepepet dengan
berbagai macam kesulitan atau dengan berbagi warna fitnah dan
opini negatif atau dililit hutang yang menggunung atau
dipenjarakan dengan berbagai tuduhan dan dakwaan. Maka disaat
itu pulalah kita dapat melihat watak aslinya. Apakah mereka
seorang pengecut atau seorang negarawanan atau seorang Agamis.
205 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Watak Asli seseorang itu akan muncul disaat kritis
terutama disaat menjelang kematiannya.
1630. TUKANG OJEK GRATISAN : Tidak sedikit mahasiswi memperlakukan
pacarnya seperti tukang ojek, minta diantar ke sana dan ke sini,
menjemput dan mengantarkan pulang kuliah. Kalau tidak diantar
marah atau ngambek bahkan sampai putus pacaran dan menikah
dengan orang lain. Intinya : Sebaik-baik pacaran adalah tidak saling
merepotkan dan segeralah menikah agar tidak dililit dosa.
1631. NIKMATNYA TIDAK NIKMAT : Tidak ada kenikmatan hidup di dunia
ini diperoleh dengan jalan kenikmatan pula. Kenikmatan
pasti diperoleh dengan pengorbanan, kerja keras dan tirakatan.
Intinya : Sisihkan sebagian nikmatmu untuk akhiratmu.
1632. TENTERAMNYA DIRI : Hidup tenteram itu dambaan semua orang.
Agar tenteram maka isilah hati kita dengan memperbanyak Zikir
atau menyebut Nama Tuhan. Intinya : Sesungguhnya dengan Zikir
itu hati menjadi tenteram.
1633. EKSTRAVAGANSA : Agama melarang pola hidup dengan berlebih-
lebihan. Tetapi dengan pola hidup yang sesuai dengan kebutuhan
atau proporsional. Intinya : Pedoman hidup yang baik itu
berdasarkan kebutuhan bukan keinginan.
1634. PENAMPILAN DAN PENAMPAKAN : Sering orang keliru menilai
penampilan orang lain yang kasat mata dilihat. Padahal itulah
penampakan. Bisa Srigala berbulu Domba. Atau hantu berpura-pura
206 Serat Sejatining Urip II
menjadi pembijaksana atau maling berseragam petugas.
Intinya : Jangan melihat orang hanya Chasing-nya saja tetapi
lihatlah asal usulnya, lihatlah kepentingannya dan lihatlah
pribadinya. Agar kita tidak gampang tertipu.
1635. PARADIGMA BERFIKIR : Semua perubahan yang lebih baik
diawali dengan pembaharuan berfikir yang diikuti dengan tindakan.
Intinya : Harus ada yang berani memulai.
1636. BEGINI-BEGINI SAJA : Kehidupan yang statis akan menciptakan
kondisi yang begini-begini saja. Mengapa? Karena sistemnya
begini-begini saja dan cara berfikirnya juga begini-begini saja.
Intinya : Waktunya berubah.
1637. BANJIR – HUJAN : Betapa banyak negara yang kekeringan
mendambakan turunnya hujan. Dan betapa perihatinnya ada
negara yang tidak pandai mengelola air hujan sehingga
menimbulkan banjir meskipun turunnya hujan biasa-biasa saja.
Mengapa banjir? Karena banjir adalah proyek mendatangkan uang
anggaran. Intinya : Pada negara tertentu hujan mendatangkan
musibah dan pada negara tertentu justru tidak hujan menimbulkan
musibah. Artinya apa? Hujan bisa menjadi nikmat dan sekaligus bisa
menjadi laknat. Tergantung cara mengelola dan meresponnya.
1638. LOMPATAN BERFIKIR : Akademisi harus mampu melakukan lopatan
berfikir karena sadar akan ketertinggalan dengan generasi bangsa
sebelah. Intinya : Lopatan berfikir mutlak diperlukan untuk
Indonesia yang lebih baik.
207 Serat Sejatining Urip II
1639. SANDIWARA CINTA : Terlalu banyak contoh pemimpin organisasi di
negara manapun melakukan Sandiwara Cinta dengan berpura-pura
mencintai rakyatnya atau anggota organisasinya sebelum terpilih
menjadi pemimpin dengan janji-janji cinta dan kepedulian dan
prihatin pada si miskin saat berkampanye, tetapi setelah terpilih
hampir semua programnya memberatkan konstituennya.
Mengapa? Karena Cintanya pada rakyat konstituennya hanya Cinta
di bibir saja bukan Cinta di hati. Intinya : Cinta yang Suci pada rakyat
itu Cinta kepedulian pada yang di marginalkan.
1640. CARA KEBAIKAN : Kebaikan itu harus disampaikan dengan cara
yang baik dan diucapkan juga dengan bahasa yang baik pula agar
menghasilkan dampak yang baik dan berbunga kebaikan. Mengapa?
Karena kebaikan yang disampaikan dengan cara yang tidak baik
maka akan menghasilkan ketidak baikan. Contoh : Seorang
pimpinan menyampaikan kebaikan pada karyawannya atau anak
buahnya “Hai... Anjing Pemalas, sudah waktunya Beribadah tapi
kamu pada asyik ngobrol...” maka responnya dari uacapan
pimpinan tersebut pasti negatif. Intinya : Gunakan parameter
BENER lan PENER dalam menyampaikan kebaikan.
1641. KOMUNIKASI SOSIAL SANTUN : Kearifan lokal akan menjadi filter
yang positif untuk melakukan komunikasi sosial yang santun dan
proporsional. Ucapan dan pilihan kata pada komunikasi sosial dapat
menjadi ukuran untuk menilai tingkat kearifan dan maqom derajat
spritualitas seseorang. Sebagai acuan yaitu tidak ada orang-orang
mulia pilihan Tuhan yaitu Nabi dan Rasul sekalipun mengeluarkan
208 Serat Sejatining Urip II
ucapan kotor atau ucapan kebun binatang. Intinya : Pilihan kata
seseorang akan menjadi barometer kualitas pribadinya sendiri.
1642. PENYAKITNYA HANDPHONE (Hp) : Salah satu bukti kemajuan
teknologi adalah handphone, semua terasa dekat dan silaturrahmi
antara saudara dan sahabat menjadi intens, tetapi tidak jarang
kecurigaan, perselisihan suami-istri bahkan perceraian diakibatkan
oleh Hp. Itulah penyakitnya Hp yang mempunyai dua sisi dampak,
yaitu dampak negatif dan dampak positif. Mengapa? Karena Hp
hanya sekedar alat, sehingga sangat tergantung niat penggunanya.
Intinya : Semua pihak harus waspada terhadap penyakitnya
handphone, bahkan samua kita harus hati-hati dengan penyadapan
terutama para pejabat negara yang berkaitan dengan rahasia-
rahasia negara atau rahasia-rahasia keluarga.
1643. HATI YANG KERDIL : Ketika seseorang tidak mampu memaafkan
orang yang menyakiti hatinya maka mereka termasuk golongan Hati
yang Kerdil. Intinya : Hanya orang-orang yang berjiwa besar dengan
hati yang lapang yang mampu memaafkan orang lain.
1644. SUMBER KETENTERAMAN : Ada figur pemimpin yang kehadirannya
di tengah-tengah masa pendukungnya atau rakyatnya menimbulkan
ketenteraman tetapi ada figur yang menimbulkan keresahan dan
kesusahan. Mengapa? Karena pemimpin adalah manifestasi dari
semua masyarakat yang dipimpin. Apabila pemimpin tersebut tidak
menjadi manifestasi dari mayoritas konstituen yang dipimpin
maka secara obyektif pasti terjadi gerakan penolakan atau minimal
209 Serat Sejatining Urip II
ada resistensi terhadap semua pragram yang dicanangkan.
Intinya: Hadirnya pemimpin besar itu apabila didukung sepenuhnya
oleh semua atau totalitas pendukungnya.
1645. PERSIAPAN YANG SEMPURNA : Setiap kesuksesan pasti dan pasti
diawali dengan persiapan yang sempurna. Dan kesempurnaan
persiapan adalah pengorbanan dan penderitaan untuk melepas
kebahagian sesaat. Artinya : Tidak ada kesuksesan yang gratisan.
Intinya : Tidak ada kenikmatan itu diperoleh dengan kenikmatan,
tetapi kenikmatan itu diperoleh dengan pengorbanan
1646. PUSAKA LELUHUR : Tidak jarang para leluhur mewariskan pusaka
keluarga yang selama ini “di ugemi” kepada generasi penerusnya
atau keturunannya. Untuk apa? Terlepas dari sisi “kadigdayan
dan piandel” pusaka tersebut perlambang suatu ikatan
kedekatan antara generasi pendahulu dan generasi kemudian.
Intinya : Peliharalah dengan baik pusaka leluhur kita sebagai tanda
silaturrahim dan petanda kasih sayang antara kita satu garis
keturunan.
1647. JANGAN MEMAKI-MAKI : Agama mengajarkan kita untuk berbicara
yang santun dan tidak memaki-maki. Mengapa? Karena setiap
orang yang dimaki pasti harga dirinya terusik dan tidak jarang
membalas dengan makian pula. Intinya : Cara berbicara dan pilihan
kata dalam berbicara menunjukan isi atau pribadi orang tersebut,
bahkan bisa dikatakan adanya proses pendidikan yang kurang baik
saat mereka dalam keluarganya sewaktu masih menjadi tanggung
210 Serat Sejatining Urip II
jawab orang tuanya, hal ini bisa dibuktikan dengan melakukan Riset
Akademis. Artinya : Proses pendidikan yang baik dan dengan cara
yang baik maka Insyaallah akan menghasilkan kebaikan, begitu pula
sebaliknya.
1648. COBAAN YANG BERAT : Ketika datang cobaan yang berat, seakan
langit pecah dan bumi retak, tidak ada orang lain yang bisa
membantu memberikan jalan keluar, maka disaat itu mendekatlah
pada Tuhan dan yakinlah bahwa kasih dan sayang Tuhan datang
bersama kesabaran, jangan berputus asa dari pengharapan karena
seberat apapun cobaan itu sudah terukur karena “Tuhan itu
memberikan cobaan sesuai dengan kemampuan dan kekuatan
hamba-Nya”. Intinya : Cobaan yang berat itu akan menguatkanmu.
1649. MAAFKANLAH ISTRIMU : Pemberian Tuhan terbaik adalah istrimu
dengan segala kekurangan dan kelebihannya, maka maafkanlah bila
istrimu melakukan kekhilafan karena istrimu bukan malaikat.
Intinya : Mengapa engkau begitu mudah memaafkan orang lain
tetapi begitu sulit memaafkan istrimu yang telah melahirkan anak-
anakmu?
1650. SAKIT HATI ABADI : Sejarah telah membuktikan bahwa orang-orang
yang memusuhi agama yang telah diturunkan Tuhan pada manusia
akan mengalami “Sakit Hati yang Abadi”. Mengapa? Karena kuasa
Tuhan itu dapat mengalahkan semua tipu daya mereka. Dan sekuat
apapun kebatilan dan kemungkaran pasti dapat dikalahkan oleh
kebenaran. Serapih apapun kemungkaran direncanakan dengan
211 Serat Sejatining Urip II
baik maka pada akhirnya dapat dikalahkan oleh kebenaran.
Intinya : Jangan pernah gentar saudara-saudaraku selama berada
pada rel dan jalan kebenaran baik dalam hukum agama ataupun
hukum pemerintah. Karena sudah menjadi janji Tuhan dalam
Firman-Nya bahwa kebatilan pasti terkalahkan oleh kebenaran.
1651. BAHASA TOILET : Secara akademis ada tiga pendekatan; 1. Bahasa
toilet adalah buah dari kebebasan berekspresi di era keterbukaan
meskipun hal itu terjadi spontan dan emosi sesaat; 2. Dengan
pendekatan Etika dan Budaya maka bahasa toilet adalah
berkonotasi negatif dan tidak sesuai dengan etika ketimuran;
3. Dengan pendekatan sejarah membuktikan berdasarkan fakta.
bahwa sejak berdirinya negeri ini belum ada pemimpin Nasional
yang mengeluarkan kata-kata kotor dengan pilihan kata bahasa
toilet, mulai dari Bung Karno, Pak Harto, Pak Habibie, Gus Dur,
Bu Mega, Pak SBY dan Pak JOKOWI. Meskipun sebagai manusia
biasa beliau-beliau pernah tersinggung atau marah atau berbeda
pendapat. Intinya : Kita harus bisa melihat semua permasalahan
berbangsa dan bernegara secara obyektif, artinya melihat pada sisi
positif dan negatif. Dan sebagai bangsa yang besar maka semua
warga negara harus mampu memaafkan para pemimpinnya dengan
batas-batas koridor tertentu. Karena para pemimpin kita adalah
representatif dari regulasi yang sudah disepakati bersama. Analisis
akademis ini terlepas dari pro dan kontra terhadap penggunaan
kata bahasa toilet.
212 Serat Sejatining Urip II
1652. GUNCANGAN HATI : Semakin kaya semakin resah, semakin tinggi
jabatan dan pangkat semakin gelisah, semakin dekat usia pensiun
semakin bimbang. Mengapa ada guncangan hati? Karena hati
memerlukan sandaran yang kuat yaitu ALLAH dengan Firman-
Firman-Nya. Intinya : Hanya orang-orang yang tekun membaca dan
mengamalkan Firman-Firman Tuhan hatinya tenteram.
1653. PANGGILAN TUHAN : Ada 5 macam dan jenis panggilan Allah;
1. Panggilan kematian; 2. Panggilan sholat dengan adzan;
3. Panggilan untuk melakukan ibadah haji; 4. Panggilan melalui
ujian penderitaan, sakit, keterbatasan rizki dan lain-lain;
5. Panggilan melalui kenikmatan. Artinya : Allah memanggil hamba-
Nya untuk mendekat dengan cara apapun adalah bukti cinta-Nya
Allah. Dengan sakit atau ujian kesengsaraan maka manusia
mendekat pada Allah melalui berdoa dengan berbagai kesabaran
dan pengharapan. Dengan kenikmatan Allah memanggil hamba-Nya
agar bersyukur. Intinya : Sambutlah semua panggilan Allah itu
dengan kebahagiaan dan suka cita.
1654. EQUILIBRIUM : Secara akademis kejar-kejaran antara harga dan
pendapatan perorangan sangat sulit untuk diseimbangkan atau
Equilibrium. BBM sudah naik tetapi pendapatan belum naik, LPG
naik TDL naik Tarif Angkutan Naik, Kurs Dollar Naik. Secara
proporsional kenaikan biaya atau cost tersebut harus diikuti dengan
kenaikan pendapatan sehingga tidak terjadi penurunan daya beli
masyarakat. Artinya kenaikan biaya tanpa diseimbangkan dengan
pendapatan maka akan menghasilkan penurunan kesejahteraan
213 Serat Sejatining Urip II
atau peningkatan penderitaan atau menambah jumlah
kesengsaraan rakyat. Intinya : Kenaikan biaya hidup itu berbanding
lurus dengan kenaikan angka kemiskinan.
1655. MAHALNYA KEJUJURAN : Dengan segala risikonya kejujuran harus
diutamakan dalam setiap organisasi atau negara sekalipun. Akan
tetapi dalam komunitas yang tidak jujur atau komunitas kecurangan
maka orang yang JUJUR menjadi bulan-bulanan atau tersingkirkan.
Artinya semahal apapun risikonya kejujuran harus tetap
dipertahankan. Intinya : Hanya orang-orang yang jujur dan cerdas
yang dapat membawa kesejahteraan umat dan hanya merekalah
yang pantas menjadi pemimpin negeri ini.
1656. KUAT BERTAHAN : Orang yang mampu bertahan dengan kondisi
apapun dengan cobaan ujian bagaimanapun adalah pribadi yang
kuat dengan kesabaran dan merekalah yang akan tampil sebagai
pemenang. Intinya : Tidak ada hidup ini yang mulus-mulus saja
tanpa kendala dan ujian, maka bersabarlah, karena kesabaranmu
adalah kekuatanmu.
1657. JANGAN TERGESAH-GESAH : Sebagian besar manusia itu tergesah-
gesah, padahal semua kejadian itu dalam proses. Contoh : Kelahiran
bayi setelah dalam kandungan ibu 9 bulan. Menjadi sangat tidak
mungkin bila 4 bulan. Begitu juga untuk memperoleh gelar
kesarjanaan DOKTOR harus melalui proses kuliah S1, S2 dan S3.
Artinya apa? Kita semua harus sabar dengan proses. Ada 2 macam
proses yaitu; 1. Proses alami dengan segala kewajarannya; 2. Proses
214 Serat Sejatining Urip II
jalan cepat yang Allah rencanakan tersendiri. Intinya : Semua
kejadian di dunia itu melalui proses, termasuk kejadian alam
semesta ini melalui 6 tahapan proses.
1658. POMAH : Pada tataran budaya arti pomah adalah sosok yang betah
di rumah tetapi bukan berarti tidak bekerja atau tidak ada aktivitas
di luar. Maksudnya tidak keluar rumah kalau tidak ada alasan yang
penting. Mengapa? Karena pomah itu sangat strategis dampaknya
terutama untuk para orang tua. Argumentasinya begini; kalau orang
tua bapak dan ibu sering keluar rumah maka sang anak akan
kehilangan figur di rumah, kemudian peran orang tua akan diambil
alih oleh lingkungan maka berdasarkan hasil riset hal inilah yang
menyebabkan pegaulan anak yang lepas kontrol dan menjadi anak
badung. Intinya : Para orang tua harus POMAH agar tersedia waktu
yang cukup untuk berkomunikasi antara suami - istri dan antara
anak - orang tua, sehingga hubungan keluarga harmonis antara
suami - istri dan anak-anak.
1659. ETIKA BISNIS SYARIAH KONTEMPORER : Perilaku usaha yang
terangkum dalam tata krama berbisnis bertujuan untuk mengatur
tata kelola usaha yang beretika dan dengan niat beribadah kepada
Allah SWT dengan ketentuan; 1. Tidak merugikan orang lain;
2. Tidak melakukan pengkhianatan, penipuan dan penggelapan;
3. Tidak melakukan praktek monopoli, oligopoli, kartel atau
dumping; 4. Tidak melakukan penimbunan komoditi dengan tujuan
mempermainkan harga pasar; 5. Selalu berorientasi saling
menguntungkan dengan azaz keadilan. Intinya : Regulasi etika bisnis
215 Serat Sejatining Urip II
kontemporer harus diundangkan agar semua pelaku bisnis dan
masyarakat sama-sama terlindungi dengan baik.
1660. SPACE AVAILABLE : Menjadi salah satu ukuran untuk melihat
keadaan perekonomian secara garis besar adalah “Papan Iklan” di
jalan protokoler Ibu Kota; 1. Apabila ada 3 papan iklan berdekatan
bertuliskan Space Available maka perekonomian dalam kondisi
penurunan; 2. Apabila ada 5 papan iklan kosong berdekatan artinya
menghawatirkan; 3. Apabila ada 10 artinya wapada; 4. Apabila 15
menuju resesi atau kebangkrutan secara nasional. Intinya : Belanja
iklan perusahaan dapat dijadikan salah satu barometer mengukur
kondisi perekonomian secara Nasional karena Ibu Kota Negara
adalah pusat perputaran uang. Silahkan kita masing-masing hitung
sendiri “SPACE AVAILABLE” di jalan protokoler Ibu Kota dan artikan
sendiri kondisi perekonomian saat ini secara akademis.
1661. PRESIDEN MISKIN : Ada sebuah buku mengkisahkan bahwa istrinya
Syaidina Umar Ibn Khattab yang saat itu sebagai Amirul Mu’minin
atau PRESIDEN berkata, “Wahai Suamiku... gara-gara engkau
menjadi Amirul Mukminin (PRESIDEN) kita menjadi miskin” karena
engkau tidak sempat bekerja dan disibukkan dengan urusan
Negara. Mengapa Presiden Miskin? Karena pada saat itu tidak
bergaji tetap tiap bulan terima gaji. Demikian juga Khalifah Abu
Bakar sebelum meninggal dunia uang yang pernah beliau terima
selama manjadi Khalifah atau PRESIDEN sebanyak 400 Dirham
dikembalikan ke negara. Intinya : Seandainya seorang PERDANA
MENTERI, PRESIDEN atau KEPALA NEGARA atau apapun
216 Serat Sejatining Urip II
sebutannya di dunia manapun mempunyai kepribadian yang tidak
cinta harta secara berlebih-lebihan atau tidak KHUBBUL MAL maka
besar kemungkinan penduduk negara tersebut akan makmur.
1662. JANGAN TERLENA : Terlalu banyak akal-akalan, terlalu melimpah
bujuk rayuan dan tipu-tipuan dan pencitraan pribadi yang
berlebihan sehingga kita terlena dan salah mengambil keputusan.
Itulah sebabnya Agama mengajarkan “Wahai orang-orang yang
beriman, bersabarlah dan tingkatkan kesabaranmu dan
WASPADALAH...”. Intinya : Dalam setiap pengambilan keputusan
apapun termasuk keputusan investasi harus hati-hati dan waspada
agar kita tidak menyesal nantinya dan tidak merugi dalam bisnis.
1663. PERGANTIAN REZIM : Sejarah telah membuktikan dalam semua
perjalanan bangsa-bangsa di dunia, ada masa-masa tertentu
kepemimpinan seseorang tidak penting dalam periode yang
panjang atau cuma satu tahun tetapi yang paling penting adalah; a.
Seberapa manfaatnya untuk masyarakat dan; b. Manfaat untuk
ilmu pengetahuan. Untuk itu kedua hal tersebut bisa menjadi
parameter keberhasilan pemimpin. Dan lihatlah di akhir
kepemimpinannya; 1. Bila mayoritas masyarakat bangsa tersebut
menangis maka kepemimpinannya sangat disukai konstituennya; 2.
Bila mayoritas masyarakat tertawa suka cita maka
kepemimpinannya tidak baik; 3. Bila mayoritas masyarakat tidak
ada ekspresi dan datar-datar saja maka kepemimpinannya
normatif. Intinya : Bergantian rezim dengan segala macam
217 Serat Sejatining Urip II
perangkat kehidupan berbangsa dan bernegara adalah hal yang
biasa yang dialami oleh semua bangsa di dunia sejak dahulu kala.
1664. NEGERI DONGENG : Ada berbagai cerita negeri dongeng tetapi
semua hanya sekedar ilustrasi cerita, tidak nyata tetapi ada
fenomena, tidak pantas tetapi dipantas-pantaskan, laksana
dongeng cerita tetapi ada tokoh-tokohnya. Semua orang laksana
dihipnotis dengan suguhan lakon drama kehidupan yang tidak
nyata. Mengapa demikian? Itulah perjalanan antara alam ghaib dan
alam nyata laksana BATU AKIK yang sebagian percaya ada kekuatan
magisnya, batu selamanya akan tetap batu kecuali kalau dilebur
tetapi kekautan lain yang tersimpan dalam batu itulah menjadi
unsur tipu-tipuan karena tidak bisa dibuktikan alam nyatanya,
semua hanya bersumber “katanya-katanya...”. Intinya : Pada
akhirnya mereka semua akan menyesal atas prasangkanya sendiri
karena Tuhan akan membuka semua kedok mereka, yang penting
saat ini bersabar untuk menunggu waktu yang tepat “Indah pada
Waktunya”.
1665. KECEPATAN BERFIKIR : Terkadang orang yang bekemampuan
berfikir cepat dan cerdas melebihi rata-rata di organisasi tertentu
disingkirkan bahkan dinistakan. Mengapa? Karena ada
kecemburuan dan kedengkian. Intinya : Semua potensi itu ada
resistensinya. Maka sabar adalah jalan keluar terbaik.
1666. PEMIMPIN ITU CERMIN : Komunitas yang beraneka harus terwakili
oleh figur pemimpin, artinya pemimpin itu untuk semua bukan
218 Serat Sejatining Urip II
untuk golongan tertentu. Intinya : Pemimpin itu cermin dari
konstituen dan bukan pegawai, di negara manapun.
1667. PERBANDINGAN UKURAN KEMULYAAN : Manusia pada umumnya
sangat menghormati orang yang kaya atau berpangkat atau
yang jabatannya tinggi. Adapun Tuhan memuliakan orang-orang
yang bertaqwa dan berilmu pengetahuan dengan tiga ukuran;
1. Ketaatannya beragama; 2. Ketekunannya beribadah;
3. Kesabarannya dalam menjalani ujian yang Tuhan sendiri
tentukan. Contoh : Kisah Nabi Sulaiman yang mempunyai kerajaan
terbesar di muka bumi ini terdokumentasi dalam Al-Qur’an surat
An Naml yang berarti semut. Artinya di hadapan Tuhan, Sulaiman
dan seekor semut tidak ada bedanya karena keduanya adalah
makhluk ciptaan Tuhan. Kemampuan dan keperkasaan Sulaiman
karena Tuhan yang memberikan. Intinya : Jangan kita terpesona
dengan kebesaran dan kekuasaan seseorang karena boleh jadi
Tuhan akan membalikkan derajatnya seketika menjadi orang yang
tak berkuasa atau bahkan nista.
1668. KEBAHAGIAAN DOSEN : Sudah sewajarnya seorang Dosen - Guru
sangat bahagia bila melihat dan menyaksikan mantan
mahasiswanya dapat berkarya nyata untuk bangsa dan negaranya.
Dan betapa sedihnya bila menyaksikan mahasiswanya tidak lulus
ujian skripsi, tidak bisa wisuda atau tidak mapan setelah lulus dan
menjadi Sarjana pencari kerja kemana-mana. Intinya : Do’a tulus
dari dosen untuk Mahasiswa-Mahasiswinya agar mengarungi
jenjang kehidupan yang lebih baik dan semoga bisa tampil menjadi
219 Serat Sejatining Urip II
tokoh-tokoh Nasional kelak dikemudian hari adalah Do’a harapan
dan ketulusan.
1669. KECERDIKAN DAN KECERDASAN : Mempelajari dan mengamati
kondisi kontemporer secara akademis tidak hanya diperlukan
kecerdasan tetapi harus juga dengan kecerdikan. Mengapa? Karena
dengan kecepatan teknologi informasi skenario pengkondisian
dapat dibuat dengan empat tingkatan kedepan yang secara
futuristik bisa diprediksikan sampai dengan 30 tahun ke depan. Dan
analisis secara kumulatif yang dilihat dari berbagai aspek akan
mengerucut pada satu putaran waktu guna menjawab, siapa yang
paling berkepentingan dengan kejadian tersebut? Dan siapa yang
paling dirugikan? Kemudian simpulkan dengan baik maka figur
itulah aktor utamanya. Intinya : Berhati-hatilah agar tidak menjadi
sasaran bidik yang dinistakan atau disingkirkan dari komunitas
leluhurmu atau opungmu.
1670. ATURAN NEGARA : Negara di dunia manapun didirikan atas dasar
kesepakatan bersama dengan aturan yang disepakati bersama pula,
setiap pemimpin, tokoh masyarakat dan para guru serta dosen
harus melakukan edukasi agar semua warga negara dari semua
unsur untuk taat hukum, untuk itu tidak boleh satu kelompok
memaksakan kehendaknya pada kelompok yang lain atas alasan
apapun karena domain negara menjaga semua aktifitas masyarakat
berjalan dengan lancar dan aman, baik aktivitas ekonomi, aktivitas
keagamaan atau aktifitas sosial kemasyarakatan. Apabila terdapat
pelanggaran terhadap domain tersebut, maka aparat penegak
220 Serat Sejatining Urip II
hukum dan pengadilan yang harus tampil di depan untuk
menyelesaikannya agar tidak terjadi konflik horisontal dan konflik
vertikal. Intinya : Negara Hukum adalah bangunan masyarakat yang
taat hukum, jika terjadi pelanggaran hukum oleh oknum-oknum
tertentu maka harus diselesaikan dengan jalur hukum dan bukan
main hakim sendiri.
1671. TAMU NEGARA : Tidak sedikit tamu negara yang berdatangan
dalam rangka KAA ke 60 - Konferensi Asia Afrika. Aparat menjaga
keamanan dan kelancaran dikerahkan sebagai bukti kesiapan Tuan
Rumah, semua warga negara harus bangga dan turut menjaga
keamanan dan kelancaran terutama para pengguna jalan.
Mengapa? Karena Tuan Rumah KAA adalah seluruh warga negara,
dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menjunjung tinggi etika,
perilaku dan akhlak. Dan bangsa yang ber-etika adalah bangsa yang
bisa menerima tamunya dengan baik, menghormati tamunya
dengan baik. Intinya : Semua warga negara harus ambil bagian
dalam mensukseskan pelaksanaan KAA ke 60, minimal mendoakan
untuk keamanan dan kelancaraannya.
1672. KECELAKAAN : Musibah kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja dan
kapan saja. Untuk itu berdoalah setiap pagi dan petang agar
terhindar dari musibah tersebut. Intinya : Do’a itu penyelamat dari
semua musibah.
1673. KEKUATAN CADANGAN DEVISA : Kemampuan impor negara dalam
bentuk Devisa adalah cermin potensi negara tersebut yang
221 Serat Sejatining Urip II
berdampak pada kurs mata uang. Intinya : Nilai mata uang suatu
negara terhadap mata uang negara lain itulah komparasi
kekuatannya.
1674. MASA TRANSISI : Di negara manapun masa transisi adalah masa
yang paling sulit untuk menentukan kawan dan lawan. Mengapa?
Karena banyaknya figur bahkan tokoh yang dalam waktu singkat
berpindah-pindah haluan, atau pindah komunitas. Apa akibatnya?
Dampak yang paling mendasar adalah tidak adanya figur pemersatu
dan tidak adanya figur panutan masyarakat pada berbagai aspek
kehidupan. Intinya : Komunitas mayoritas atau minoritas menjadi
tidak penting. Tetapi yang paling menentukan adalah siapa yang
memegang “Remote Control” perekonomian masyarakat dan
penguasaan tambang atau sumber daya alam. Lihatlah dengan
cermat dan pelan-pelan serta hati-hati maka akan ditemukan siapa
mereka.
1675. JANGAN PERNAH MENYERAH : Apapun perjalanan hidup ini, pahit
dan getirnya, berat dan sengsaranya, runyam dan ruwetnya, tetap
tegar dan perkasa, jangan pernah menyerah dengan kehidupan ini.
Semua pasti ada akhirnya asalkan sabar dan tetap kerja keras dan
berdoa. Mengapa begitu? Karena semua kejadian itu pasti dengan
ijin Allah dan setiap kesulitan pasti ada solusinya. Intinya : Jangan
pernah menyerah dengan keadaan saat ini.
1676. PUNCAKNYA ILMU : Semua ilmu dunia itu puncaknya adalah “ilmu
selamat dunia dan akhirat”, untuk itu jangan tergoda dengan ilmu
222 Serat Sejatining Urip II
kanoragan macam-macam atau pusaka macam-macam, yang
penting berusaha mengamalkan semua perintah Allah dan berusaha
menjauhi laranganNya. Dan agemane Al-Qur’an dan Hadist. Kalau
ada pusaka leluhur jangan diartikan rangkanya tetapi carilah arti
filosofinya dan pesan spritualnya. Accessoris berupa keris dan batu-
batuan semua ciptaan Allah, meskipun katanya ada Khodamnya
atau penunggunya. Kembalikan semua pada Allah. Jangan takut
pada apapun atau siapapun serta jangan berharap pada apapun dan
siapapun, takutlah pada Allah jika melanggar Firman-FirmanNya,
dan berharaplah hanya pada Allah dengan segala macam kasih
sayangNya. Intinya : Murnikan tauhid dengan hanya lurus kepada
Alllah atau “Khalilulllah” agar hidup kita tenteram lahir dan batin di
dunia dan akhirat.
1677. SEKAT ETNIS : Terkadang masyarakat dipisahkan oleh semangat
kesukuan atau semangat keagamaan dan sekat etnis, bukankah kita
memang diciptakan oleh Tuhan berbeda untuk saling melengkapi
dan bukan untuk saling memusuhi. Intinya : Tidak ada istilah
dominasi mayoritas atau ego sentris minoritas kalau untuk
kemajuan kehidupan berbangsa dan bernegara, kita harus bersatu,
guyub dan rukun agar kehidupan masyarakat aman dan tenteram.
1678. REKOSO - MULYO : Orang yang berani tirakatan atau puasa diri atau
menahan diri atau kerja keras atau rekoso dengan pengorbanan
dan perjuangan dalam kehidupan maka mereka akan menemukan
hidup dengan kemulyaan di dunia dan akhirat “Sopo Sing Wani
Sengsoro bakal tinemu Kamulyo”. Oleh karenanya jangan pernah
223 Serat Sejatining Urip II
mengeluh dengan kesengsaraan hidup dan kehidupan karena
semua sudah ditentukan oleh Allah. Jangan melihat nikmatnya
orang lain karena setiap orang sudah ada jatahnya masing-masing.
Intinya : Kebahagiaan dan ketenteraman akan hadir ketika kita
mampu menerima semua ketentuan Tuhan dengan ikhlas dan
Ridloh.
1679. KAJIAN EKONOMI : Kenaikan harga yang tidak seimbang dengan
pendapatan masyarakat maka akan berdampak pada bentuk
keseimbangan baru dengan ongkos sosial yang tinggi “Social Cost”.
Mengapa? Karena daya beli masyarakat berbanding terbalik dengan
kenaikan Inflasi dan Kurs Dollar AS. Yang semestinya selisih antara
kenaikan inflasi dan penurunan pendapatan itulah ranah atau
koridor kebijakan yang salah satunya berupa stimulus
keuangan atau subsidi. Karena tugas utama kebijakan adalah
mensejahterakan rakyat, inilah amanat Undang-undang.
Intinya : Perencanaan ekonomi secara futuristik harus komprehensif
agar tidak menghasilkan kemiskinan bentuk baru atau kemiskinan
terstruktur.
1680. FANATIK BUTA - TAQLID : Ada istilah dalam agama orang yang
mengikuti jejak atau ucapan seseorang tanpa mengetahui dasar
hukumnya adalah TAQLID, untuk itu pengertian umumnya yaitu
Semua amalan ibadah atau keyakinan seseorang terhadap sesuatu
hal yang bersifat ikut-ikutan tanpa landasan hukum apapun.
Perkembangan sosial kemasyarakatan saat ini menjadi istilah
“fanatik buta - loyalitas buta”, yang semestinya loyalitas pada
224 Serat Sejatining Urip II
seseorang tetap harus menggunakan filter keagamaan, filter sains
dan teknologi, filter aturan perundang-undangan dan filter etika
serta budaya. Dengan demikian loyalitas tersebut menjadi sesuatu
yang hidup dan berkembang. Intinya : Loyalis buta akan berdampak
pada sikap penjilat atau ngolor atau ABS - Asal Bapak Senang.
Oleh sebab itu semua organisasi, partai, institusi, komunitas,
populasi atau apapun namanya harus mengedepankan sikap
rasional dan membuang sikap fanatik buta.
1681. ALAMATNYA RIZKI : Masing-masing orang sudah ada jatah dan
alamatnya rizkinya, ada rizki umur panjang, rizki kesehatan, rizki
harta benda, rizki ilmu yang bermanfaat, rizki pangkat dan jabatan,
rizki anak dan teman yang banyak dan lain-lain. Artinya : Tuhan
sudah memberikan porsi masing-masing sesuai dengan bidang
kehidupannya, sesuai dengan kerja kerasnya dan sesuai dengan
kemampuannya. Untuk itu syukuri apa yang ada dan jangan
berharap yang mengada-ada. Intinya : Alamatnya rizki kita sudah
tertulis sejak kita berada di dalam kandungan ibu kita masing-
masing saat umur 4 bulan. Dengan demikian jangan pernah
mengeluh atau putus asa atau menyesal dengan jalan hidup kita
masing-masing. Akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana
kita menyikapi atau merespon dari garis takdir Tuhan tersebut
setelah kita maksimal berusaha.
1682. PEMIMPIN BESAR DUNIA : Setiap pemimpin besar dunia dilahirkan
pada situasi yang sulit dan hidup pada situasi yang berisiko besar.
Artinya pemimpin besar harus berani menghadapi risiko besar,
225 Serat Sejatining Urip II
dengan analogi semakin tinggi menjulang pohon rindang maka
semakin besar dan kencang pula angin berhembus, untuk itu
akarnya harus kuat ke segala arah. Mengapa? Karena setiap
pemimpin besar yang pernah ada di dunia ini pasti dihadapkan
dengan ujian yang besar dan musuh-musuh yang besar pula.
Intinya : Berani tampil sebagi pemimpin harus berani pula
menghadapi tantangan.
1683. BERBAGI - SODAQOH : Seandainya masyarakat negeri ini gemar
berbagi - sodaqoh secara menyeluruh dan tidak ada korupsi serta
lepat-lipat anggaran Pemerintah, maka InsyaAllah negeri ini
makmur dan sentosa. Ada kejanggalan bila kita berfikir secara
“Obyektif Akademis”. Karena negara yang kaya raya ini rakyatnya
mencari pekerjaan di Luar Negeri bahkan ada yang sampai
menerima perlakuan yang tidak manusiawi atau hukuman mati atau
pancung. Mengapa? Karena negara ini masih memerlukan banyak
tangan-tangan bijak untuk mengangkat kemiskinan terstruktur.
Intinya : Perlu kita kerjasama dari semua unsur komponen
masyarakat bersama-sama berbagi - sodaqoh untuk masyarakat
terutama fakir - miskin.
1684. GARIS TAKDIR : Masing-masing orang mempunyai garis takdirnya
dan tidak akan tertukar, oleh karenanya kita jangan melihat dan
membanding-bandingkan takdir orang lain. Mengapa? Karena
takdir kita adalah terbaik untuk kita dan takdir orang lain terbaik
untuk mereka, karena bila takdir tersebut ditukar akan menjadi
musibah. Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita menjalani
226 Serat Sejatining Urip II
garis takdir tersebut dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan
Tuhan dalam Firman-FirmanNya. Intinya : Tugas manusia itu
berusaha dengan kerja keras dan berdoa untuk menjalani garis
takdirnya masing-masing dan perkara hasil itu Tuhan yang
menentukan.
1685. HIJRAH - PINDAH : Buminya Allah itu luas dan rizki kita itu disebar
dimana saja kita mau berusaha, kerja keras dan berdoa, serta
jangan biarkan diri terkurung pada situasi yang menyempitkan.
Mengapa? Karena Allah memberikan pilihan kelapangan dan
keluasan kehidupan, oleh karenanya jangan engkau sempitkan
hidupmu, diatas kesempitan pasti ada keluasan. Intinya : Tetaplah
berusaha dan jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah dan
Kasih Sayang Allah, tetap berkarya untuk mencari kemanfaatan
dalam hidup dan kehidupan. Yakinlah Emas tetap Emas sabagai
logam Mulia meskipun dibuang ke tempat sampah sekalipun.
1686. JANGAN MENGELUH : Hidup ini tidak selamanya di atas tetapi juga
tidak terus menerus di bawah. Hidup ini tidak selamanya
kekurangan tetapi ada saat-saatnya berkecukupan. Hidup ini tidak
selamanya dinistakan tetapi terkadang ada waktunya untuk berbuat
sesuatu yang besar. Yang paling penting jangan pernah mengeluh
karena kaya dan miskin itu biasa, suka dan duka itu biasa, dicaci dan
disanjung itu biasa. Yang penting selalu berfikir bahwa semua
permasalahan hidup ini akan kembali pada ketentuan Allah. Oleh
karenanya tetaplah semangat. Intinya : Yakinlah Allah itu tidak
227 Serat Sejatining Urip II
pernah ngantuk dan tidak pernah tidur dalam mengurus
mahlukNya. Maka Syukuri apa yang ada.
1687. PEREKAT BANGSA : Harus ada sesuatu hal yang menjadi alasan kuat
seseorang secara pribadi atau secara komunitas bersatu dalam
ikatan berbangsa, untuk itu garis perekat bangsa yang sudah
ditanamkan oleh para pendiri bangsa harus dipertahankan yang
salah satunya adalah “PANCASILA”. Perbedaan apapun antara anak
bangsa akan lebur dan bersatu dalam semangat PANCASILA.
Dengan suatu keyakinan; 1. Tanamkan Pancasila disetiap dada anak
bangsa dari komponen manapun; 2. Harus ada cara-cara baru untuk
mendekatkan Pancasila dengan rakyat setelah tidak adanya P4;
3. Lakukan analisis dan Riset dan diseminarkan untuk kembalinya
Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan di semua strata, dengan
dasar argumen agar generasi muda bangsa ini tidak melupakan
dasar-dasar filosofi kehidupan berbangsa dan bernegara yang
terkandung di dalamnya; 4. Semua tokoh masyarakat, tokoh politik,
tokoh agama dan semua pejabat negara harus membaca kembali
dan merenungkan kandungan nilai-nilai Pancasila. Intinya : Jangan
jauhkan Pancasila dari cara berfikir bangsa Indonesia agar Bangsa
ini tetap berintegritas dalam pergaulan Internasional.
1688. KEMANA HIDUP INI BERJALAN : Perjalanan kehidupan ini
berjalan atas kehendak Allah, bukan kehendak kita. Tugas kita
hanya menjalani dengan upaya kebaikan dan kemanfaatan.
Intinya : Sinkronisasi antara usaha dan doa dan kepasrahan adalah
pintunya Sukses.
228 Serat Sejatining Urip II
1689. PEREBUTAN KEKUASAAN : Sesungguhnya di dalam diri kita ada
kerajaan besar yang di perebutkan antara kekuatan nafsu yang
mendorong untuk berbuat negatif dan kekutan Nur Illahi dengan
Firman-Firman Tuhan yang mendorong untuk berbuat positif.
Perebutan kekuasaan antara kutub positif dan negatif tersebut
terletak pada hati kita masing-masing. Untuk itu agar kekuasaan
positif yang dominan atau yang memenangkan dalam pertempuran
tersebut maka harus dilengkapi dengan persenjataan yaitu;
1. Gemar beramal dan beribadah; 2. Mengutamakan Ma’jlis ilmu
pengetahuan; 3. Rutinitas membaca Firman-Firma Tuhan dan
berusaha untuk mangaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari;
4. Terpanggil untuk menolong orang lain; 5. Sepanjang hidupnya
selalu mencari kemanfaatan dunia dan akhirat; 6. Mampu
menghadirkan Tuhan pada setiap langkahnya; 7. Hanya
mengkonsumsi makanan yang halal dan baik atau Khalalan
Toyyibah dan lain-lain. Intinya : Menangkanlah perebutan
kekuasaan pada hati kita masing-masing, agar hidup kita bahagia
dan tenteram.
1690. RISIKONYA HIDUP : Setiap tahapan kehidupan mempunyai
risikonya masing-masing. Berani pacaran harus berani menanggung
risikonya, berani nikah juga harus berani menanggung risikonya
demikian juga berani bersikap dan mengambil keputusan apapun
harus berani menaggung risikonya, meskipun tidak semua risiko itu
bersifat negatif. Intinya : Berani hidup maka harus berani
menanggung risikonya hidup.
229 Serat Sejatining Urip II
1691. KEKUATAN PERSAHABATAN : Sahabat sejati itu datang disaat suka
dan duka dan sahabat yang menjauh disaat duka itu namanya
bukan sahabat tetapi kalau ada maunya saja. untuk itu selektifitas
dalam memilih teman atau sahabat sangat penting untuk langkah
selanjutnya agar terhindar dari segala bentuk pengkhianatan.
Intinya : Sahabatmu adalah mereka yang hadir disaat dukamu dan
selalu menghiburmu disaat sedihmu serta memberikan solusi disaat
dirimu dililit dengan berbagai masalah.
1692. JANGAN PERNAH RISAU : Ketentuan perjalanan hidup mengalir dan
berputar seperti perputaran tahun sejarah, ada tahun kesedihan
tetapi ada saatnya kebahagiaan. Ada saatnya prihatin tetapi ada
saatnya bergembira ria. Oleh karenanya jalani hidup ini dengan
tenang dan jangan pernah risau. Manusia hanya berusaha tetapi
semua Tuhan yang menentukan. Intinya : Kerisauan itu petanda
lemahnya iman seseorang.
1693. TAKE RISK : Tingkat risiko bisnis dan risiko sikap organisasi atau
apapun itu namanya adalah harga yang harus diambil dalam
menentukan pilihan atau sikap mengambil keputusan. Ukuran
karakter dan kredibilitas seseorang dapat dilihat dari keberaniannya
dalam mengambil risiko pada skala tertentu. Orang besar itu berani
mengambil risiko yang besar. Intinya : Jangan pernah lari dari risiko
karna apapun pilihan sikap kita pasti ada harga risiko yang harus
dibayar.
1694. ADA PROSES PEMBODOHAN : Ketika terjadi pemaksaan pendapat
230 Serat Sejatining Urip II
yang secara akademis tidak bisa dinalar dengan norma-norma akal
sehat, maka itulah proses pembodohan. Ciri-cirinya adalah;
1. Pemaksaan pendapat yang melanggar norma dan aturan yang
berlaku; 2. Kalimat komunikasinya menggunakan pilihan kata
“pokoknya...”; 3. Menggunakan pendekatan uang atau yang lazim
dengan istilah serangan fajar; 4. Ada arogansi kekuasaan atau
dominasi mayoritas; 5. Dalam pengambilan keputusan hanya
menggunakan dasar argumen opini yang didukung oleh argumen
katanya... katanya... dan lain-lain. Intinya : Apapun alasannya proses
pembodohan pada masyarakat dan generasi mendatang tidak boleh
terjadi. Mengapa? Demi perbaikan harkat dan martabat bangsa di
masa mendatang.
1695. PROSES PEMBELAJARAN : Ada bebarapa cara proses pembelajaran
untuk membangun kedewasaan dan kecerdasan seseorang yaitu;
1. Proses normal melalui prosedur normal melalui sekolahan;
2. Proses melalui pengkajian alam semesta dan semua kejadian di
alam ini; 3. Proses pembelajaran melaui pengajaran yang Allah
langsung mengajarkan melalui peristiwa dan kejadian-kejadian
kehidupan. Intinya : Ada saatnya Allah mengajarkan langsung ilmu
yang manusia tidak mengetahui. Oleh karenanya berdoalah dan
bermohonlah kepada Allah untuk pemahaman ilmu melalui Firman-
FirmanNya dan ilmu-ilmu yang langsung melalui kehendakNya.
1696. KEHENDAK ALLAH : Terkadang kita tidak dapat memahami garis
takdir yang harus kita jalani, karena semua itu rahasia Allah
terhadap makhluknya. Itulah sebabnya semua usaha manusia itu
231 Serat Sejatining Urip II
bernilai ibadah terlepas dari sukses atau gagal. Artinya setelah kerja
keras dan berusaha maka sandaran hasilnya adalah, sukses karena
Allah dan gagalpun karena Allah. Dengan dasar keyakinan
“boleh jadi Allah menyiapkan pilihan jalan yang lebih baik”.
Intinya : Apapun kondisinya tidak ada alasan untuk tidak bersyukur
pada semua ketentuan Allah.
1697. KETANGGUHAN : Badai ujian akan menyisahkan pohon-pohon
pribadi yang tangguh, maka bersabarlah dan jangan berputus asa
saat ujian datang. Intinya : Ketangguhan adalah buah dari
kesabaran.
1698. LUANGKAN WAKTU : Sesibuk apapun dan sepadat apapun kegiatan
bisnis atau kegiatan apapun hendaknya PARA SUAMI dapat
meluangkan waktu yang cukup untuk istri dan anak-anak agar
terpelihara selalu sinkronisasi perasaan dan saling memahami serta
harmonis kehidupan keluarga. Untuk apa harta melimpah tetapi
kehidupan rumah tangga seperti bencana. Intinya : Hendaknya para
suami tetap mempreoritaskan waktu untuk istri dan anak-anak di
sela-sela kesibukan bekerja. Karena pada posisi inilah yang
membedakan antara manusia dan robot, karena robot tidak
mempunyai keluarga.
1699. NIAT YANG KOSONG : Agama mengajarkan agar setiap memulai
sesuatu dengan niat ibadah, karena niat yang kosong tidak bernilai
apa-apa. Intinya : Awali setiap kegiatan dengan niat kemanfaatan
karena Allah. Agar bernilai positif.
232 Serat Sejatining Urip II
1700. SUKSES ABADI : Ada berbagai definisi sukses dan sangat tergantung
dengan cara melihatnya dan untuk kepentingannya. Tetapi sukses
yang abadi adalah ketika kita mampu mengendalikan semua jiwa
raga kita menuju jalan yang telah Tuhan tunjukkan melalui Firman-
FirmanNya, tidak penting saat itu pada posisi kaya atau miskin.
Untuk itu kita harus belajar mengendalikan diri kita sendiri dan
tidak penting pada saat itu kita pada usia muda atau sudah tua.
Serta berikanlah kesempatan orang lain untuk berbuat salah pada
kita, karena kita sendiri juga tidak sempurna dan orang lainpun
pada posisi sama dengan kita yaitu pada proses mencari jati diri dan
proses pendewasaan diri. Intinya : Kedewasaan seseorang adalah
ketika mampu menerima kekurangan pada orang yang paling
dicintai.
1701. JANGAN SAKITI HATI ANAKMU : Terkadang sebagai orang tua tidak
sadar bahwa apa yang dilakukan dan diucapkan itu menyakiti hati
anaknya, dan itu berbekas sampai mereka dewasa serta akan
berpengaruh terhadap kepribadian anak tersebut. Semakin cerdas
dan semakin pintar anak tersebut maka semakin ingat setiap
perlakuan dan ucapan yang mereka terima dari orang tuanya. Oleh
sebab itu para orang tua “jangan engkau sakiti hati anak-anakmu”
agar mereka tumbuh menjadi generasi yang kuat, cerdas dan
bertaqwa. Intinya : Anakmu itu lahir lantaran dirimu tetapi anakmu
itu mempunyai kepribadian tersendiri dan mereka hidup pada
generasi yang berbeda.
233 Serat Sejatining Urip II
1702. NGAJI ROSO : Arti sebenarnya ngaji roso itu dengan dua
pendekatan, yaitu roso sebagai obyek dan roso sebagai subyek.
Artinya disaat kita mengkaji roso diri dengan instrumen fikiran dan
roso kita sendiri maka out put nya adalah mengenal jati diri kita
sendiri karena tidak jarang orang yang sudah usia lanjut tetapi
belum mengenal dirinya. Kedua; di saat kita memahami dan
merasaka roso orang lain dengan berbagai instrumen yang kita
miliki maka out putnya adalah toleransi. Intiya : Ngaji Roso itu tidak
gampang karena membutuhkan waktu yang panjang dan kesabaran
dalam proses, maka carilah teman atau guru atau pembimbing atau
apapun namanya yang tepat dan cocok dengan pribadi kita agar
ditemukan sinkonisasi antara pemikiran, hati nurani, rosoning roso
dan hakekat kehidupan sehingga diperoleh hasil akhir ilmu menuju
“Makrifatullah”.
1703. OPINI INTERNASIONAL : Semua negara di dunia ini tidak dapat
hidup sendiri tanpa adanya pergaulan Internasional, oleh sebab itu
pembentukan opini Internasional melalui tiga jalur yaitu jalur media
internasional, jalur diplomatik dan jalur NGO harus tetap
dipertimbangkan agar tidak berdampak negatif pada ekspor dan
impor serta alih teknologi peralatan militer. Ada dilema di setiap
negara yaitu kemerdekaan dan kebebasan bertindak dalam negeri
dengan etika pergaulan Internasional. Sejarah banyak membuktikan
bahwa pemimpin suatu negara dapat dihancurkan oleh kekuatan
opini Internasional demikian juga sebaliknya. Karena salah satu
pilar kekuatan dan integritas pemimpin suatu negara adalah
234 Serat Sejatining Urip II
“pengakuan Internasional”. Intinya : Dalam konteks apapun,
kebijakan suatu negara harus menggunakan “pisau analisis
manajemen risiko” agar tidak berdampak negatif pada
kesejahteraan masyarakat dalam negeri dan sekaligus tidak
berdampak negatif pada etika pergaulan Internasional.
1704. TUGAS KITA : Kita semua mempunyai tugas dalam hidup ini
terhadap badan kita sendiri yaitu; 1. Menjaga kesehatan fisik badan
kita agar dapat melakukan aktifitas dengan baik; 2. Menjaga fikiran
kita agar selalu berfikir positif dengan tetap selalu waspada;
3. Menjaga hati kita agar selalu ridloh, bersyukur dan sabar dalam
setiap menghadapi peristiwa kehidupan serta menjaga hati kita dari
sifat kikir atau pelit, dengki dan iri hati, sombong dan angkuh,
penipu dan ingkar amanah dan sebagainya; 4. Menjaga mulut kita
dari ucapan-ucapan yang menyakitkan orang lain atau ucapan yang
yang kosong tiada arti serta menjaga mulut kita agar tidak
memakan harta yang haram, harta hasil korupsi dan lain-lain, tetapi
berusaha untuk memakan harta yang “Halalan Toyyibah” atau
makanan yang halal dan baik; 5. Menjaga kaki kita agar tidak
melangkah ke tempat-tempat kemaksiatan dan mengupayakan kaki
kita melangkah ke tempat-tempat ibadah atau tempat-tempat
pendidikan dan lain-lain; 6. Menjaga mata kita untuk selalu mencari
kemanfaatan kehidupan. Intinya : Badan kita ini adalah titipan
Tuhan yang harus kita rawat dan kita bimbing. Kita hanya
mempunyai hak pakai dan kelak di akhirat akan dimintai
pertanggung jawaban atas pemakaian badan kita ini.
235 Serat Sejatining Urip II
1705. MEMBAWA HATI : Yang membawa hati kita bahagia itu kita sendiri,
orang lain hanya berfungsi sebagai katalisator. Kita mempunyai
kebebasan untuk membawa hati kita sendiri, ada dua pilihan
“kebahagiaan atau kesedihan” apapun kondisinya. Karena pada
hakekatnya perjalanan kehidupan itu sama saja. Analoginya
demikian, nikmatnya hidup itu diletakkan oleh Tuhan pada yang
kaya atau yang miskin, tidak semua yang kaya itu bahagia dan tidak
semua yang miskin itu bersedih, hal tersebut sangat tergantung
cara berfikirnya. Meskipun rizkinya terbatas tetapi kalau disyukuri
dengan baik maka akan membawa kebahagiaan, meskipun rizkinya
melimpah tetapi kalau merasa kurang dan mempunyai sifat rakus
maka akan berdampak kesedihan. Intinya : Membawa hati itu
adalah tugas kita untuk menuju bahagia melalui Firman-Firman
Tuhan dalam Agama kita masing-masing.
1706. MENCARI MENANTU : Ketika kita mempunyai anak GADIS pada usia
21 tahun lebih maka ada pertanyaan yang terlintas. Siapa sosok
yang akan meminang putriku? Pada saat inilah bercampur antara
Harapan, Angan-angan dan Kenyataan karena kita tidak mempunyai
kemampuan untuk memilih menantu, angan-angan dan harapan
boleh-boleh saja dan sah-sah saja, tetapi kenyataan terkadang
berbicara lain. Kondisi ini sangat berbeda apabila kita mempunyai
anak laki-laki yang dewasa dan sudah mapan dalam segala hal
untuk mencari menantu tidak teramat sulit. Intinya : Secara Budaya
sungguh sangat berbeda memposisikan anak laki-laki dan
perempuan. Untuk itu sebagai orang tua harus prihatin dan selalu
236 Serat Sejatining Urip II
memberikan kasih sayang dan perhatian yang seimbang kepada
keduanya.
1707. TUNDUKKAN WAKTUMU : Lihatlah dengan seksama, semua orang
yang sukses di dunia ini salah satu kuncinya adalah pandai
mengatur waktunya, menghormati waktunya dan selalu tepat
waktunya begitu juga sebaliknya. Waktu tidak akan berputar
terbalik dan waktu terus berjalan seiring dengan datangnya
kesempatan dan ujian yang kita jalani, oleh sebab itu tundukkan
waktumu dan berjalanlah didepan atau diatas takdir waktumu,
jangan terlambat atau menyesal kemudian. Itulah fungsi manusia
sebagai Khalifah atau Pemimpin di bumi ini. Intinya : Kerja keras
dan berdoa serta tepat waktu adalah salah satu kunci sukses
kedepan.
1708. BIANG KEROK PERTIKAIAN : Sebagian orang merumuskan bahwa
keluarga inti adalah, suami, istri dan anak. Apabila suami tidak
cukup waktu untuk istri atau sebaliknya, dan apabila kedua orang
tua tidak cukup waktu untuk anaknya atau sebaliknya maka secara
perlahan akan terjadi jarak komunikasi antara ketiganya. Artinya
komunikasi antara suami, istri dan anak adalah hal yang penting
dalam menjaga keserasian keluarga karena biang kerok penyebab
pertikaian atau perselisihan suami, istri dan anak adalah
komunikasi. Intinya : Saling mencintai suami, istri dan anak itu tidak
cukup, apabila tanpa ada waktu untuk komunikasi. Dan saling
mengasihi itu tidak cukup, apabila tanpa ada rasa saling memaafkan
karena suami, istri dan anak itu tidak ada yang sempurna.
237 Serat Sejatining Urip II
1709. NEGARA MISKIN : Perang Korea tahun 1950 - 1953 memecah
negara tersebut menjadi Korea Utara yang miskin dan Korea Selatan
yang makmur, padahal kedua negara tersebut mempunyai
penduduk dengan akar budaya yang sama, leluhur bangsa yang
sama. Mengapa Korea Utara miskin? Karena sistem negaranya dan
pemimpinnya yang tidak sesuai dengan kondisi rakyatnya dan tidak
sesuai dengan perkembangan dunia kontemporer. Jarak antara
rakyat dan pemimpin serta jarak antara sistem yang ada dengan
kondisi realitas adalah akar masalah kemiskinan. Artinya kebijakan
politik dan ekonominya membawa negara tersebut miskin. Lebih
jauh dari itu institusi politik dan ekonomi menjadi peyebab utama
kemiskinan negara. Intinya : Pelajaran berharga dari Korea menjadi
domain sejarah untuk membangun kemakmuran bangsa.
1710. BERITA DUKA : Silih berganti berita kematian dari saudara, teman,
tetangga dan lain-lain. Berita duka selalu ada. Mengapa? Karena
kematian merupakan keharusan yang dilewati pada tahapan hidup
semua manusia. Dan beruntunglah orang-orang yang menyiapkan
bekal matinya. Dan amat rugilah orang yang sepanjang hidupnya
menebar kesulitan bagi orang lain. Intinya : Bekal mati yang terbaik
ada tiga; 1. Amal jariyah; 2. Anak yang sholeh yang mendoakan;
3. Ilmu yang bermanfaat. Maka kejarlah ketiga bekal tersebut selagi
masih sempat, selagi masih sehat dan selagi masih longgar.
1711. THE NATIONS FAIL - NEGARA GAGAL : Sebagian akademisi
merumuskan bahwa penyebab utama negara gagal adalah “institusi
politik - ekonomi” yang diciptakan manusia itu sendiri yang tidak
238 Serat Sejatining Urip II
efektif. Mengapa gagal? Karena sebab-sebab sebagai berikut; 1. Ada
jarak pemikiran antara penguasa dan rakyat; 2. Merajalelanya
korupsi; 3. Hanya sebagian elite atau kelompok kecil masyarakat
yang menikmati SDA negara tersebut; 4. Tidak ada jaminan keadilan
hukum; 5. Kuatnya intervensi asing; 6. Hak-hak individu dan hak
publik diabaikan; 7. Partisipasi masyarakat pada kehidupan
bernegara terhenti atau dihentikan dan lain-lain. Intinya : Dampak
terakhir negara yang gagal adalah kemiskinan masyarakat karena
tidak seimbangnya antara harga barang dan pendapatan.
1712. SISI LAIN PEMBANGUNAN : Semua negara di dunia mempunyai
target pembangunan negaranya sesuai dengan geografisnya,
budayanya dan demografinya. Tetapi target yang masif harus
diimbangi dengan analisis cost socialnya. Mengapa? karena
masyarakat mempunyai aneka kebutuhan yang diantaranya adalah
kebutuhan pokok tentang pangan, transportasi, perumahan,
pendidikan, kesehatan dan energi dengan harga yang reasonable
atau terjangkau dengan pendapatan. Intinya : Negara harus
membangun tetapi masyarakat jangan ditinggal, sehingga harga
komoditi tak terkejar dengan pendapatan, dan ada sisi lain
pembangunan yang harus dikaji berulang-ulang. Artinya harus ada
keseimbangan yang terukur.
1713. MENGENDALIKAN FIKIRAN SENDIRI : Salah satu tugas berat hidup
kita ini adalah mengendalikan fikiran kita sendiri agar selalu berfikir
positif, tidak gampang mengeluh dan selalu cenderung untuk
mencari kemanfaatan serta mencintai ilmu. Mengapa? Karena
239 Serat Sejatining Urip II
fikiran kita yang mempengaruhi dan mengendalikan badan kita
sendiri. Lalu siapa kita ini? Hakekat kita ini sebenarnya adalah
rangkaian instrumen dalam badan jasmani dan badan rohani yang
mengambil keputusan setiap tindakan kita yang disebut dengan
“Sun”. Intinya : “Sun” inilah diri kita sebenarnya yang nanti
menghadap pengadilan Allah SWT. Karena apabila kita mati maka
badan kita kembali menjadi tanah dan roh kita kembali ke alam
Roh.
1714. ARAH KEBIJAKAN FISKAL : Secara akademis kebijakan fiskal di
negara manapun di dunia ini meliputi antara lain; 1. Berkaitan
dengan tata kelola pajak; 2. Mekanisme dan kelola tarif serta
retribusi; 3. Akumulasi kepentingan politik anggaran pemerintah.
Akan tetapi apapun itu langkah kebijakan fiskal berorientasi
pada kemakmuran rakyat, membuka lapangan pekerjaan dan
sebagai katalisator pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sehingga
apabila kebijakan fiskal membuat rakyat sengsara, daya beli
masyarakat turun dan semua harga mahal yang mendorong inflasi
serta mencipatakan bentuk pengangguran baru. Maka kebijakan
fiskal berjalan harus dilakukan reorientasi dan intropeksi diri.
Intinya : kebijakan fiskal itu memakmurkan rakyat bukan
menyengsarakan rakyat.
1715. KONSEP PELAYANAN PRIMA PADA KELUARGA : Keluarga sejahtera,
harmonis dan membahagiakan bila semua anggota keluarga saling
memberikan pelayanan prima pada anggota keluarga yang lain.
Artinya : Memberikan sesuatu diatas biasanya. Misalnya : Istri
240 Serat Sejatining Urip II
memberikan pelayanan prima pada suami dan anak-anak. Suami
memberikan pelayanan prima pada istri dan anak-anak. Dan anak-
anak juga memberikan pelayanan prima kepada orang tua dalam
bentuk perhatian khusus. Suami dan istri dan anak-anak
mempunyai cukup waktu untuk berkomunikasi dan saling berbagi.
Suami dan istri jangan biasakan keluar rumah masing-masing
dengan kepentingan masing-masing, tetapi bila waktu
memungkinkan ajaklah anak-anak secara bersama. Tetapi bila
tidak cukup waktu maka bertegur sapalah secara intensif dan
dengan kehangatan cinta kasih antara suami, istri dan anak-anak.
Intinya : Suami, istri dan anak-anak harus mempunyai waktu yang
cukup untuk berkomunikasi dan saling intropeksi diri serta saling
memaafkan atas kelemahan masing-masing.
1716. MEMBANGUN PRIBADI YANG KUAT : Unsur yang membentuk
pribadi anak adalah; 1. Secara genetis bawaan dari faktor
keturunan; 2. Faktor pendidikan formal dan non formal; 3. Faktor
interaksi dengan orang tua masing-masing; 4. Dominasi pergaulan
atau lingkungan pergaulan anak; 5. Kontribusi guru atau dosen;
6. Motivasi dari dalam diri anak itu sendiri untuk menjadi pribadi
yang kuat; 7. Hidayah atau petunjuk dari Tuhan melalui Firman-
FirmanNya yang disampaikan oleh tokoh agama; 8. Pengalaman
hidup yang dijalaninya dengan sabar. Intinya : Pribadi yang kuat
anak terbentuk dari akumulasi unsure-unsur dari dalam dan dari
luar, oleh sebab itu para orang tua, guru, dosen, tokoh agama dan
tokoh masyarakat harus secara bersama-sama membangun
241 Serat Sejatining Urip II
lingkungan yang positif guna membentuk keunggulan pribadi
bangsa di masa yang akan datang karena pribadi anak adalah cemin
keunggulan bangsa mendatang.
1717. DISPOSISI PERANG : Solusi akhir dari perbedaan antar negara dapat
berupa Perang. Tetapi Perang adalah awal dari penderitaan panjang
suatu negara, antara yang menang dan kalah keduanya menderita.
Artinya : Perang pada hakekatnya bukan solusi tetapi awal dari
kerusakan, oleh sebab itu hubungan diplomatik antar negara
mutlak diperlukan agar tercipta pemahaman yang sama antar
negara. Intinya : Setiap pengambil keputusan di negara manapun
harus selalu mempertimbangkan kepentingan bangsa dan negara
diatas kepentingan doktrin partai atau eksistensi diri.
1718. MEMUKUL ISTRI : Tidak jarang suami yang gemar memukul istrinya
dengan alasan apapun, mereka melupakan niat awal ketika
mengambil keputusan untuk menikah dengan saling menyayangi,
mereka lupa bahwa istrinya telah melahirkan anak-anaknya dengan
taruhan nyawa antara hidup dan mati serta selama 9 bulan
mengandung dengan susah payah, mereka lupa bahwa istrinya yang
mendampingi sejak menikah dengan berbagai macam kesulitan
diawal berumah tangga. Disaat sudah mapan, uang banyak dan istri
sudah mulai tidak cantik atau tua, maka mencari-cari kesalahan.
Atau kesalahan sedikit dibesar-besarkan. Intinya : Ingatlah para
suami istrimu itu pendamping hidupmu di dunia dan di surga.
jangan engkau pukul istrimu dengan alasan apapun, karena
memukul istri sama halnya membuat lubang penderitaan bagi
242 Serat Sejatining Urip II
dirimu sendiri, dan rizkimu akan jauh serta kedepan hidupmu akan
sengsara. Kalau tidak percaya... Lakukan riset atau penelitian
dengan sample para suami yang gemar memukul istrinya dan
lihatlah pada akhir hidupnya akan sengsara.
1719. MENCARI KEMANFAATAN : Keutamaan hidup ini dapat diukur
dengan seberapa besar kita dapat memberi kemanfaatan pada
orang lain dan alam sekitarnya. Tidak mungkin Tuhan ini
menciptakan kita kalau tidak ada manfaatnya. Oleh karena itu
marilah kita berlomba untuk bisa berbuat yang terbaik untuk
bangsa dan negara Indonesia yang sama-sama kita cintai ini.
Janganlah berbuat kerusakan di negara ini. Intinya : Berbuat baiklah
seperti Tuhan berbuat baik kepadamu.
1720. KOMITMEN WAKTU : Janji waktu yang telah disepakati bersama
kemudian dibatalkan secara mendadak dan sepihak atau tanpa
pemberitauan maka akan menjadi brand “TIDAK KOMITMEN
WAKTU”. Dan hal tersebut sangat merugikan pihak lain karena
untuk membuat rencana pertemuan tersebut harus menunda acara
yang lain. Intinya : Terkadang dalam satu waktu ada 4 acara,
kemudian acara yang dipreoritaskan membatalkan sepihak. Maka
disinilah arti sebuah komitmen. Oleh karenanya untuk sukses kita
harus komitmen terhadap waktu dan tepat waktu.
1721. PUTARAN 100 TAHUNAN : Tiap 100 tahun akan hadir seorang yang
dipilih oleh sejarah dan diijinkan oleh Tuhan untuk melakukan
perubahan besar dalam peradaban manusia, ciri figur tersebut
243 Serat Sejatining Urip II
adalah; 1. Kehadirannya dianggap aneh oleh lingkungannya;
2. Tidak jarang figur ini dimusuhi bahkan disingkirkan; 3. Selalu
mempunyai lompatan berfikir yang jauh kedepan atau futuristik;
4. Karakternya kuat dan tidak mempan oleh berbagai serangan
lawan-lawan kepentingannya; 5. Selalu energik dan berkarya di
tengah-tengah terpaan dan ujian hidupnya; 6. Sepanjang hidupnya
dilalui dengan perjuangan yang menyakitkan; 7. Tidak ada rasa
takut pada siapapun kecuali takut pada Tuhannya, dan lain-lain.
Intinya : Putaran waktu 100 tahunan pasti terjadi yang dalam
budaya lokal sering disebut Satrio Paningit.
1722. SEMINAR : Disaat seminar terjadi interaksi intelektual yang saling
membuka wawasaan baru dengan fakta-fakta kontemporer dan
terjadi pendewasaan dalam berargumen serta menciptakan
hubungan silaturrahmi. Artinya : Melalui seminar dapat
menghasilkan generasi bangsa yang cerdas dan berwawasan
kebangsaan. Intinya : Persamaan dan perbedaan pendapat dalam
seminar akan mendewasakan cara berfikir.
1723. CINTA YANG TERSAKITI : Saudarku... Tidak selamanya perjalanan
cinta itu berbuah kebahagiaan, tetapi terkadang dihadapkan pada
situasi “cinta yang tersakiti”. Pada posisi inilah kedewasaan cinta
diuji. Sebesar apa cintamu, maka sebesar itupula pintu maafmu.
Intinya : Pasangan cintamu itu bukan mahluk sempurna seperti
dirimu juga tidak sempurna. Maka saling memaafkan adalah pintu
bahagia cintamu.
244 Serat Sejatining Urip II
1724. PUTARAN WAKTU : Setiap orang mempunyai siklus putaran waktu.
Saat bahagia, sedih, ujian, kelonggaran, kepercayaan, difitnah,
dinistakan atau kemegahan dan lain-lain. Semua sudah tertulis.
Intinya : Apapun kondisinya kita harus sabar, bersyukur dan Ridloh.
Agar semua berjalan dg baik dan membaikan.
1725. JALAN PERCERAIAN : Ajaran agama mengatakan, perkara yang
dibolehkan tetapi sangat dibenci Tuhan adalah perceraian suami
dan istri. Mengapa? Karena perceraian adalah memutus
silahturrahmi dan tidak jarang menghasilkan permusuhan
serta membuka ruang penderitaan bagi anak keturunannya.
Intinya : Jalan perceraian itu banyak mudloratnya atau dampak
negatifnya dari pada dampak positifnya. Maka sebaiknya antara
suami istri saling memaafkan dan saling intropeksi diri, karena
memang manusia diciptakan oleh Tuhan dengan banyak salah atau
khilaf atau lupa. Saudaraku... Maafkanlah pasanganmu demi
kebahagiaan anak-anakmu dan masa depan mereka. Jangan egois...
1726. MEMBAWA HIDUP : Terkadang orang tidak tahu kemana arah
hidupnya hendak dibawa. Mengapa? Karena tidak ada ilmu dan
hidayah. Intinya : Bawalah hidup kita ini menuju Firman-Firman
Tuhan, dan jangan berbuat kerusakan serta menghitung-hitung
kesalahan orang lain. Agar bahagia di dunia dan akhirat.
1727. MENUTUP KEBAIKAN : Jangan menutup kebaikan pada orang yang
tidak mengharapkan upah sedikitpun darimu. Saran dan nasehatnya
dilakukan karena atas dasar kewajiban sesama dan bukan karena
245 Serat Sejatining Urip II
upahan. Dan lihatlah jalan kehidupan dan akhir kehidupan orang-
orang yang menutup kebaikan akan menderita. Hal ini banyak
dikisahkan di dalam Firman-Firman Tuhan. Intinya : Kebaikan yang
hakiki itu bersumber dari firman Tuhan sehingga orang yang
menutup kebaikan itu sama halnya menutup Firman-Firman Tuhan.
Dan lihatlah... Hidupnya akan merana sampai dia bertaubat.
1728. UJIAN JALAN KEBAIKAN : Tidak semua niat baik itu disambut
dengan kebaikan, terkadang Tuhan menguji niat baik itu dengan
segala macam cobaan dan fitnahan. Sejarah telah membuktikan
bahwa tidak sedikit tokoh dunia yang berniat baik untuk bangsanya
itu dipenjarakan bahkan dibunuh dan dimusuhi oleh lingkungan
sekitarnya, tetapi semua tokoh dunia tersebut tidak gentar dan
pantang surut kebelakang. Intinya : Niat baik itu akan disambut
dengan tidak baik atau dimusuhi oleh lingkungan orang yang tidak
baik. Begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu kita harus komitmen
untuk tetap menyebar kebaikan, apapun tantangannya.
1729. BARA API : Agama menganalogikan bahwa menjalankan Kesabaran
itu seperti memegang Bara Api, artinya betapa berat dan rekosonya
untuk sabar pada hidup dan kehidupan saat ini. Intinya : Salah satu
kuncinya bahagia adalah sabar. Maka berjuanglah utk bisa berlaku
sabar pada kondisi apapun.
1730. KEUTAMAAN UCAPAN : Komunikasi antara dua orang atau lebih
akan berdampak positif apabila disampaikan dengan cara yang
benar dan isi ucapannya juga benar. Intinya : Ucapan yang
246 Serat Sejatining Urip II
menyejukan dan menyenangkan selalu disampaikan juga oleh
pribadi yang utama. Oleh sebab itu jagalah ucapanmu.
1731. PROSES KEHIDUPAN : Perjalanan waktu telah mendewasakan kita
dalam menyikapi suatu masalah. Maka bersabarlah di alur
kebenaran proses. Intinya : Waktu adalah bagian dari solusi dan
jangan pernah berputus asa.
1732. MENCARI BAHAGIA : Bahagia itu ada sebabnya, maka carilah
sebab-sebab yang membuat hatimu bahagia, karena bahagia itu
pemberian Tuhan yang harus dicari. Intinya : Yang bisa
membahagikan hatimu adalah dirimu sendiri. Bukan harta, pangkat
dan jabatanmu.
1733. INFRASRUKTUR : Secara akademis ada 3 jenis infrastruktur yaitu
ekonomi, sosial dan administrasi. Dengan satu tujuan untuk
kesejahteraan masyarakat. Bukan untuk menurunkan daya beli
masyarakat. Intinya : Perlu untuk evaluasi mendasar pembangunan
infrastruktur secara proporsional.
1734. KOMPETENSI KAKEK-NENEK : Salah satu cara membaca potensi diri
secara genetik kecenderungan, bakat dan minat kita sampai pada
anak-anak kita maka lihatlah kompetensi kakek-nenek kita,
meskipun kompetensi tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan dan pergaulan serta lingkungan. Demikian juga potensi
penyakit yang sangat mungkin terjadi pada kita dan anak-anak kita.
Contoh : Kalau salah satu kakek atau nenek ada penyakit darah
tinggi maka besar kemungkinan kita dan anak-anak kita berpotensi
247 Serat Sejatining Urip II
juga darah tinggi, oleh sebab itu hindari makanan-makanan yang
menyebabkan darah tinggi. Demikian juga untuk mengarahkan
pendidikan anak-anak, maka lihatlah pada pekerjaan kakek dan
nenek. Intinya : Kacang ngak ninggal lanjaran dan buah itu jatuh
tidak jauh dari pohonnya.
1735. API PERMUSUHAN : Di banyak negara terjadi permusuhan antar
warga negara atau warga dengan pemerintah, permusuhan antar
negara tetap ada tetapi tidak terlalu populer. Untuk mengantisipasi
hal tersebut jangan sampai berimbas ke dalam NKRI maka kita
harus bersatu dan saling rukun dalam bidang apapun, jangan ada
api permusuhan tetapi kita harus galang semangat persatuan dan
semangat cinta tanah air Indonesia. Intinya : Efek domino sering
terjadi pada aspek ekonomi, budaya dan keamanan. Oleh karena itu
masing-masing kita harus menciptakan harmonisasi diri, mulailah
dari lingkungan keluarga kita, tetangga kita dan komunitas kita
masing-masing.
1736. ADA RENCANA TERSEMBUNYI : Hampir di semua negara di dunia
selalu ada rencana tersembunyi dari pihak-pihak tertentu untuk
mengarahkan Opini Masyarakat. Analisis kilas balik dari perjalanan
suatu bangsa dan dengan melakukan kajian terhadap semua
kejadian sebelumnya maka akan dengan mudah untuk melihat figur
dan kepentingan dibalik itu semua. Akan tetapi sayangnya tidak
semua masyarakat dunia cukup cerdas melihat sang aktor atau
provokator sentral yang merencanakan atas kejadian tersebut.
Mengapa? Karena mereka mempaunyai cover intelijen yang
248 Serat Sejatining Urip II
berlapis-lapis, sehingga tidak mudah terbaca oleh masyarakat
awam. Intinya : Terkadang kita belum cukup cerdas melihat
“Operasi Penggalangan Intelijen Dunia”. Oleh sebab itu kita harus
terus belajar.
1737. KITA HARUS BERSATU : Inti dari nasionalisme kita adalah bersatu
demi kepentingan bangsa dan negara, kita harus rukun untuk
membangun kekuatan pemahaman Pancasila, kalau kita friksi pada
kepentingan yang sempit, kepetingan sesaat, kepentingan
golongan, maka waktu kita habis untuk itu. Sudah saatnya negara
ini membangun pemahaman yang satu, jiwa yang satu dan
semangat yang satu untuk Indonesia yang lebih baik. Tinggalkanlah
perbedaan yang menimbulkan perpecahan agar bangsa ini tidak
lemah. Kita harus pintar dan cerdas, ekonomi kita harus kuat,
militer kita juga harus kuat. Intinya : Bangunlah bangsaku dan
bangunlah negeriku. Tanamkan Nasionalisme sejati di dada setiap
generasi penerus bangsa. Jangan suka mencaci diri sendiri, jangan
mempertotonkan kelemahan diri sendiri. Kita harus kuat
saudaraku... Negara ini negara besar dan harus diisi oleh generasi
muda yang berjiwa besar.
1738. HUTANG-PIUTANG : Agama mengajarkan bila orang yang punya
hutang itu dalam kesempitan rizki maka berilah tangguh
pembayaran sampai mereka ada kelapangan rizki, dan
menyedekahkan sebagian atau seluruh hutang tersebut itu lebih
baik. Pemahamannya adalah konteks transaksi ekonomi itu ibadah
sehingga hutang-piutang itu juga ibadah, oleh karenanya
249 Serat Sejatining Urip II
pemahaman yang mendasar adalah hutang-piutang itu harus
didasari dengan niat tolong menolong. Intinya : Seberat apapun
pelaksanaan ketentuan tersebut di atas maka inilah ajaran agama
yang harus dilaksanakan.
1739. PANCARAN KECANTIKAN : Wanita yang mempunyai kepribadian
unggul yaitu; 1. Sabar dalam semua keadaan suka atau duka;
2. Menebar senyum kedamaian; 3. Pemaaf dan mampu menerima
kekurangan orang lain serta; 4. Taat beragama, terlihat pancaran
kecantikan yang sempurna dan panjang umur. Oleh karenanya para
wanita yang mengharapakan kecantikan yang sempurna dan
panjang umur maka penuhi secara bertahap 4 syarat tersebut.
Intinya : Kecantikan itu akibat bukan sebab. Penuhi syarat sebabnya
maka akibatnya akan datang dengan sendirinya, analoginya begini...
Tidak usah kepingin kenyang tetapi kalau makan terus ya kenyang.
dan tidak usah kepingin pintar tetapi kalau belajar terus maka pasti
pintar dan cerdas.
1740. BERSYUKUR - ALHAMDULILLAH : Semua yang terjadi baik atau
buruk atas ilmu Allah, oleh sebab itu bersyukurlah karena semua
berjalan atas ketentuan Allah yang pada akhir sangat baik untuk
manusia itu sendiri ke depannya. Intinya : Syukuri apa yang ada.
1741. SALING MENGUATKAN : Ketika terjadi masalah dalam keluarga
atau terjadi musibah atau ujian yang berat, maka suami istri dan
anak-anak harus saling menguatkan dan membangkitkan motivasi
serta saling memberikan penghiburan, karena tidak jarang suatu
250 Serat Sejatining Urip II
keluarga melakukan yang sebaliknya yaitu saling menyalahkan dan
saling mencari kambing hitam serta masing-masing keluar rumah
dengan tujuan masing-masing sehingga rumah tangganya
berantakan. Intinya : Satu keluarga suami, istri dan anak-anak
adalah satu tim untuk mengarungi lautan kehidupan dengan
bahtera rumah tangga keluarga yang sakinah mawaddah wa
rahmah.
1742. DOA PENGHIBURAN : Ketika ada kejenuhan jalan maka berdoalah,
ketika ada kesedihan maka bermunajadlah, ketika ada pengharapan
maka dekatlah dengan Firman-Firman Tuhan, dan rasakan
perlahan-lahan ada kesejukan hati dan kebahagiaan yang terbit.
Itulah rahasia doa penghiburan. Artinya doa itu adalah bagian dari
jalan penghiburan menuju kebahagiaan. Begitu juga sebaliknya,
orang yang jarang berdoa akan menuai kesedihan dan sempitnya
hidup, meskipun hartanya melimpah dan jabatannya tinggi.
Intinya : Berdoalah disetiap langkahmu dan disetiap ada hajadmu,
karena doa itu cermin dari cahaya keimananmu.
1743. KEJAHATAN YANG TERPAKSA : Pernah tejadi pencurian oleh
seorang budak karena lapar pada saat Amirul Mukminin Umar Ibn
Khattab dan pencurinya tidak dihukum, malah yang dihukum adalah
juragannya karena membiarkan budaknya dalam kondisi lapar.
Artinya : Setiap Pemimpin itu bertanggung jawab penuh terhadap
rakyatnya atau konstituennya. Dan Pemimpin yang membiarkan
rakyatnya kelaparan maka harus dimintakan tanggung jawabnya.
Secara akademis pelajaran dari cerita tersebut ada korelasinya
251 Serat Sejatining Urip II
dengan “Pasal 34 UUD 1945”. Intinya : Setiap kita adalah Pemimpin
dan kelak akan dimintakan oleh Allah SWT tanggung jawab
terhadap apa yang telah dipimpin.
1744. JANGAN TAKUT MATI : Setiap yang hidup pasti akan mati sehingga
jangan takut mati, karena takut mati atau berani mati akhirnya mati
juga. Yang paling penting bukan matinya tetapi bekal apa yang akan
kita bawa dalam hidup sesudah mati. Intinya : Marilah masing-
masing kita menyiapkan diri untuk beribadah, memberi
kemanfaatan pada orang lain dan sodaqoh ilmu dan sodaqoh harta
sebagai bekal hidup sesudah mati.
1745. JANGAN BERSEDIH SAUDARAKU : Kondisi pokok yang kita
butuhkan cuma dua yaitu sehat dan ada makanan pokok, yang lain
adalah kebutuhan turunan. Artinya : Jangan bersedih dengan ujian
apapun asalkan yang dua itu ada. Intinya : Kesedihan itu tidak
menyelesaikan masalah.
1746. MENGENALI TANGISAN BAYI : Secara empiris tangisan bayi
mempunyai arti, tetapi sangat sulit untuk memahami karena belum
ada kamus bahasa tangisan bayi; 1. Bila suara tangisan itu lirih
berarti bayi minta diperhatikan dengan cara di elus-elus atau
dengan asi; 2. Bila tangisannya mendadak menjerit berarti ada sakit
yang mendadak seperti digigit semut atau diganggu mahluk halus
atau jin. Cara terapinya berdoalah dan ambil air ludahmu di langit-
langit mulut dengan ibu jari kemudian tempelkan di antara
pertemuan alis bayi dengan doa; 3. Bila tangisan bayi disertai
252 Serat Sejatining Urip II
dengan hidung meler berarti bayi kurang sehat; 4. Bila tangisan bayi
dengan suhu panas pada bagian tertentu saja maka pada bagian
itulah keseleo atau memar karena jatuh yang tidak terkontrol
karena terkadang bayi dirawat oleh pembantu dan takut untuk
menyampaikan; 5. Kalau yang panas hanya sekitar leher dan kepala
maka bayi tersebut sedang pusing maka teraphinya usap secara
perlahan dengan sedikit minyak pada belakang telingannya sampai
dengan leher dan pundaknya; 6. Bila tangisan bayi disertai dengan
mencret maka ada masalah dengan lambungnya atau salah makan
atau bayi terlalu capek atau lelah, maka teraphinya usap perlahan
dengan minyak pada bagian betis bayi dan pinggangnya; 7. Bila bayi
muntah atau gomoh maka bayi kekenyangan atau ada masalah
dengan lambungnya dan lain-lain. Intinya : Kenali dengan cermat
tangisan bayi dan ketahuilah terapinya dan bila sakitnya berlanjut
maka konsultasikan dengan dokter. Rawatlah bayimu dengan baik
karena kesehatan bayimu adalah masa depan bangsa dan negara.
1747. SALING MENGAGUMI : Suami tidak henti-hentinya mengagumi
istrinya layaknya saat pacaran demikian juga istri, jangan melihat
kekurangannya tapi lihatlah kelebihannya, sehingga hubungan
suami istri harmonis karena saling mengagumi dan saling
memaafkan kelemahan masing-masing. Intinya : Tidak ada manusia
itu sempurna termasuk istrimu dan dirimu. Maka fahami masing-
masing dengan porsi masing-masing agar rumah tanggamu serasa
di surga.
253 Serat Sejatining Urip II
1748. CAHAYA HATI : Setiap kemanfaatan yang ditempuh oleh seseorang
maka satu titik cahaya dalam hatinya dan seterusnya begitu juga
sebaliknya, artinya semakin banyak kemanfaatan seorang hamba
maka semakin berkilauan cahaya hatinya. Oleh karenanya marilah
kita berbuat untuk kemanfaatan dan berucap untuk kemanfaatan.
Kita harus mencari kemanfaatan di sekitar kita masing-masing.
tetapi jangan berbuat sebaliknya atau selalu membuat kerusakan,
permusuhan dan kedengkian. Intinya : Nilai hidup seseorang itu
dilihat dari sudut kemanfaatannya. Bukan dilihat dari sudut
hartanya, pangkatnya dan jabatannya.
1749. PENYAKIT ORIENTASI : Segala sesuatu dihitung dengan uang,
UUD atau ujung-ujungnya duit atau wani piro. Ini adalah
fenomena budaya negatif yang bersumber dari penyakit orientasi.
Intinya : Sisakan fikiran, tenaga dan harta untuk akhirat dan ibadah,
agar hidup ini tidak kering.
1750. MUTIARA HATI : Seandainya semua kita bisa mengendalikan hati
kita masing-masing menuju keindahan toleransi, keteguhan niat
untuk kebaikan serta bebagi rizki untuk fakir miskin maka pada saat
itulah mutiara hati bersinar laksana mata hari pagi yang berbagi
energi cahaya tanpa meminta upah dan bayaran. Intinya : Masing-
masing kita harus mampu membimbing hati kita secara bertahap
menuju kebaikan dan mampu memaafkan kesalahan orang lain
seperti Tuhan mengampuni semua dosa dan kesalahan kita.
1751. PHK DAN LEBARAN : Bulan puasa segera datang dan diakhiri
254 Serat Sejatining Urip II
dengan masa lebaran untuk bersuka cita dengan keluarga
tetapi paradoks bila ada PHK, kebahagiaan menjadi sirna.
Intinya : Menurunnya ekonomi berdampak negatif, maka
berhematlah.
1752. BERCINTA DENGAN BUKU : Andaikan semua mahasiswa dan siswa
SMU atau SMP gemar bercinta dengan buku dalam artian membaca
buku sebagai hobi sehingga mampu berjam-jam berdiam diri
membaca buku laksana seorang yang bercinta maka besar
kemungkinan generasi kedepan bangsa akan terjadi lompatan
kemajuan yang lebih baik. Intinya : Betapa berat seorang dosen dan
guru untuk menciptakan semangat belajar mahasiswa atau pelajar
tidak hanya saat ujian atau UAS. Artinya fungsi dosen tidak hanya
sebagai pengajar untuk “Transfer Knowledge” tetapi juga sebagai
pendidik yang merubah keperibadian dan merubah cara berfikir
mahasiswa untuk yang lebih baik.
1753. DAYA PIKAT : Respon masyarakat terhadap produk tertentu melalui
pentahapan yaitu : melihat, mengenali, mencoba, terpikat,
pelanggan dan fanatik. Intinya : Daya pikat itu soal logika dan hati,
sehingga setiap produk harus mempunyai keunggulannya masing-
masing. Demikian juga setiap kandidat pemimpin dalam Pilkada
harus mempunyai deferensasi keunggulan sebagai daya pikat bagi
masyarakat.
1754. KITA BUTUH TEMAN : Tidak ada orang yang bisa hidup sendirian,
kita membutuhkan teman untuk saling berbagi, saling melengkapi
255 Serat Sejatining Urip II
dan saling mencurahkan isi hati, untuk suksespun kita
membutuhkan teman. Di rumah ada teman, di kantor ada teman,
hidup terasa lebih hidup ketika kita menemukan teman yang
baik dan selalu serasi untuk berbagi serta saling pengertian.
Intinya : Jangan sepelekan peran teman dalam kehidupan kita.
Berbaik-baiklah dengan teman karena tanpa teman kita tidak
berarti apa-apa.
1755. ADA PERMAINAN : Setiap komunitas memerlukan mainan
tersendiri dan harus ada yang mengkondisikan untuk mainan
tersebut. Anak-anak TK memerlukan mainan. Wartawan bermain
dengan isu dan fakta, politikus bermain dengan konstituen dan
pencitraaan, pelaku ekonomi bermain dengan harga dan
stock barang, dukun bermain dengan hantu dan santet dan lain-
lain. Tetapi pernahkah kita mengetahui bahwa terkadang
sekelompok orang atau sekelompok kepentingan pada negara
tertentu di dunia ini menciptakan mainan sebagai pengalihan isu.
Intinya : Masyarakat harus cerdas untuk melihat setiap kejadian itu
murni atau pengalihan isu, agar kedepan masyarakat tidak menjadi
korban isu, cipta kondisi dan salah sasaran tangkap.
1756. JANGAN MEMBENCI : Meskipun ada orang menyakiti hatimu atau
memfitnahmu, bahkan menyengsarakanmu dan keluargamu.
Jangan membencinya. Serahkan saja pada Allah. Karena
kebencianmu akan lebih menyengsarakanmu. Intinya : Hiduplah
dengan lapang dada dan pemaaf karena sifat yang demikian itu
adalah sifat para Nabi dan orang-orang yang dimuliakan Tuhan.
256 Serat Sejatining Urip II
1757. ALIH GENERASI : Pengkaderan hal yang penting dalam organisasi
dan dalam keluarga. Untuk itu pendahulu atau senior harus legowo
membina kadernya masing-masing dan anaknya masing-masing
guna tampil kedepan sebagai Pemimpin. Intinya : Pengkaderan itu
kewajiban. Senior wajib mengkader yuniornya dan mempunyai
pengetahuan atau ilmu tertentu wajib menyampaikan ilmunya,
sehingga alih generasi berjalan dengan mulus dan baik tanpa
adanya perselisihan atau permusuhan.
1758. ACARA KHUSUS : Semua orang pernah mempunyai acara khusus,
jamuan khusus, acara khusus dengan pasangan, acara khusus
dengan teman-teman seangkatan, acara khusus dengan keluarga
saat mudik lebaran, atau pendidikan khusus. Tetapi tidak jarang kita
lupa dengan acara khusus atau ibadah khusus dengan Tuhan yang
telah memberikan nikmat yang banyak pada kita. Nikmat sehat,
nikmat umur, nikmat kesempatan dan banyak lagi nikmat yang
tidak mampu kita sebutkan. Intinya : Dalam satu hari yang 24 jam
ini gunakan waktu khusus di sepertiga malam terakhir antara pukul
03.00 sd 04.30 untuk komunikasi dengan Tuhan, karena pada saat
itulah semua pintu doa terbuka untuk dikabulkan.
1759. ILMU KEPERKASAAN SUAMI : Setiap yang berdiri harus punya akar
atau pondasi atau telenenan. Semakian kuat akarnya semakin kuat
tegak berdirinya. Para suami lakukan olah nafas. Duduk rileks tarik
nafas panjang, kedutkan perut 3x dan anus 3x baru buang nafas
perlahan. Ulangi 4x atau lebih di pagi dan sebelum tidur. Dan
257 Serat Sejatining Urip II
buktikan hasilnya. Intinya : Dokter yang terbaik untuk kita adalah
diri kita sendiri.
1760. ILMUNYA BAHAGIA : ada tiga kondisi suasana hati kita; 1. Bahagia
suka cita; 2. Sedih atau galau atau sumpek; 3. Datar-datar saja atau
biasa-biasa saja hidup mengalir seperti air. Kita bebas memilih pada
ketiga kondisi tersebut, yang menjadi masalahnya adalah
bagaimana caranya? Ada orang yang memilih sukses tetapi
pemalas, berdoa minta selamat dalam perjalanan tetapi
mengendarai kendaraan dengan ugal-ugalan ya pasti celaka. Artinya
doa atau harapan atau pilihan harus diikuti dengan usaha yang
sesuai. Bila memilih hidup bahagia maka tatalah hati kita karena
bahagia itu wilayah hati bukan wilayah logika. Contoh : Orang yang
kaya harta pangkat tinggi dan jabatan tinggi ternyata tidak bahagia.
Intinya : Cara menata hati; 1. Pasrahkan semua hasil usaha pada
Tuhan, karena porsi keputusan hasil itu wilayah ketentuan Tuhan.
Wilayah manusia hanya berdoa dan berusaha; 2. Jangan suka
mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain tetapi
introspeksi dirilah; 3. Bila ditimpah musibah maka bersabarlah dan
kembalikan semua urusan pada Tuhan; 4. Tanamkan pada diri kita
selalu ada pengharapan kedepan yang membahagiakan dan lain-
lain.
1761. MELAWAN RASA BOSAN : Tidak jarang karena bosan orang jadi
stress dan sakit dan mati. Melawan rasa bosan itu dengan semangat
hidup, semangat itu tidak pernah ada tanpa pengharapan. Dan
258 Serat Sejatining Urip II
pengharapan menjadi kosong tanpa usaha, kerja keras dan doa.
Intinya : Semangat itu apinya hidup. Maka bersemangatlah dalam
segala urusan termasuk juga semangat bercinta dengan pasangan.
1762. LARINYA UANG : Susahnya mencari uang dan gampangnya
membelanjakan itulah karistritiknya. Uang hanya bisa ditangkap
oleh orang yang punya ilmunya nangkap uang. Oleh sebab itu
belajarlah ilmu cara menangkap uang dengan pendidikan formal
dan non formal. Intinya : Kebahagiaan dunia itu hanya bisa dicapai
dengan ilmu dan uang.
1763. TANGISAN RAKYAT : Per hari ini dilaporkan terjadi penurunan
ekspor, artinya volume perdangan menurun, kurs dollar naik, harga
sembako naik maka rakyat akan menangis bersedih, apalagi yang
terkena PHK. Intinya : Berkurangnya uang beredar (karena
menurunnya transaksi) di masyarakat akan berdampak
menurunnya daya beli. Kita doakan semoga cepat berakhir tangisan
rakyat dan ekonomi membaik.
1764. MUTIARA HIDUP : Hanya orang-orang yang berani menyelam
dalam lautan duka, ujian, tantangan dan kesabaran dengan baik.
Maka merekalah yang mendapatkan Mutiaranya Hidup.
Intinya : Mutiara hidupmu adalah Semangat Perjuanganmu. Maka
bersemangatlah.
1765. KASIH TUHAN : Semua yang ada di dunia ini berjalan seimbang
sesuai dengan kehendak kasih Tuhan. maka berbuat baiklah kita di
dunia ini seperti Allah berbuat baik pada kita. Dan jangan berbuat
259 Serat Sejatining Urip II
kerusakan di dunia ini dengan alasan apapun, apalagi berbuat
kerusakan atas nama Agama tertentu. karena tidak ada Agama
satupun di dunia ini yang mengajarkan kerusakan. Intinya : Kasih
Tuhan itu meliputi segala sesuatu, dan Tuhan sangat mengasihi
manusia karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang terbaik.
1766. BANJIR AIR ASIN : Bila permukaan air laut naik antara 2 sampai
dengan 3 Meter akibat ketidak-seimbangan alam, maka akan terjadi
banjir air asin. Intinya : Tanggung jawab lingkungan itu tugas kita
bersama, bukan hanya Pemerintah.
1767. DATANGNYA BAHAGIA : Terkadang kebahagiaan itu datangnya dari
anak, atau dari istri atau dari teman atau dari sebab kegiatan yang
sukses. Tetapi terkadang Tuhan meletakkan sumber bahagia dan
sedih itu pada satu tempat yang sama. Contoh : Ada orang yang
dibahagiakan oleh sahabatnya tetapi ada sahabat yang lain yang
menjadi sumber kesedihannya. Intinya : Terkadang sumber
kebahagiaan itu datangnya dari arah yang tidak disangka-sangka.
Demikian juga sebaliknya. Tetapi harus kita sadari bahwa
kebahagiaan itu pemberian Tuhan yang harus kita cari. Oleh karena
itu carilah sumber bahagia kita masing.
1768. MEMOTIVASI DIRI : Agar kita mempunyai semangat kerja optimal
pada bidang apapun maka kita harus pasang target yang realistis
terhadap output. Sehingga kita mempunyai dasar alasan motivasi
yang kuat untuk mengejar target tersebut. Meskipun target
tersebut tidak harga mati. Ibarat orang lomba lari harus jelas start
260 Serat Sejatining Urip II
dan finish-nya. Intinya : Kenalilah dengan baik diri kita sendiri pada
posisi mana kemampuan dan potensi kita kemudian pasanglah
target yang rasional dan kejarlah target tersebut seoptimal
mungkin.
1769. LOMPATAN JABATAN : Secara empiris jalur karier birokrasi itu
mengalir dengan pentahapan tetapi ada personel tertentu dengan
jalur lompatan karena tuntutan organisasi dan kompetensi.
Intinya : Apapun itu semua atas ketetapan Tuhan. Maka pasrah
itulah jalan terbaik.
1770. HILANGNYA ILMU : Kekayaan ilmu pengetahuan akan hilang
bersama dengan meninggalnya para guru dan intelektual. Oleh
sebab itu karya ilmiah harus ditulis agar bernilai ganda. Intinya :
Hanya dengan mengamalkan ilmu Indonesia bisa berjaya dan
makmur.
1771. KUANTITATIF PUASA RAMADLON : Dalam satu tahun itu 12 bulan,
dan Tuhan meminta waktu untuk puasa ramadlon itu satu bulan
atau 8,3%. artinya setiap waktu atau kesempatan kelonggaran atau
bahkan kelonggaran harta kita sisihkan minimal 8,3% meskipun
diaturan zakat hanya 2,5 %. Sehingga nilai ibadah kita maksimal.
Intinya : Gunkanlah perhitungan minimal 8,3% sebagai acuan untuk
mengabdikan diri pada urusan Agama.
1772. BELAJAR KECEWA : Tidak semua do’a-do’a kita langsung dikabulkan
oleh Tuhan, maka disaat itu pula kita belajar kecewa karena kecewa
itu menguatkan hati dan fikiran serta membangkitkan harapan.
261 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Tidak gampang belajar untuk menerima kekecewaan pada
kondisi apapun. Dan solusinya adalah Kesabaran. Maka bersabarlah
menerima takdir Tuhan.
1773. PROFESI PENGEMIS : Salah satu bukti lemahnya karakter bangsa
dan lemahnya sistem kelembagaan adalah banyaknya profesi
pengemis. UUD 1945 Pasal 34 mengatakan fakir miskin dan anak-
anak terlantar dipelihara negara. Intinya : Character building adalah
tugas kita bersama.
1774. OPINI SESAT : Terlalu banyak opini yang ditebar di tengah-tengah
masyarakat dan terkadang menyesatkan. Cara membaca opini yang
menyesatkan adalah lihatlah siapa yang diuntungkan dari opini
tersebut dan mereka itulah pelakunya. Intinya : Jangan kita terbawa
opini yang menyesatkan.
1775. INTINYA HIDUP : Terlepas dari norma, nilai dan budaya intinya
hidup itu cuma dua yaitu sehat dan ada yang dimakan. Oleh
karenanya kita harus bersyukur pada Allah bila saat ini kita dalam
kondisi sehat dan masih ada yang dimakan, adapun kebutuhan yang
lain adalah kebutuhan turunan. Intinya : Tidak ada alasan untuk
tidak bersyukur pada Allah bila saat ini kita sehat dan tak kurang
suatu apapun dan tersedia makanan sebagai prasaratnya hidup.
Bersyukurlah... Karena dengan bersyukur hati kita tenteram dan
tenang serta Allah akan menambahkan nikmatNya di kemudian
hari. Dan jangan gampang mengeluh...
262 Serat Sejatining Urip II
1776. BENAR DALAM AGAMA : Persepsi masing-masing pemeluk Agama
adalah benar dalam konteks Agama masing-masing. Dan tidak ada
orang yang berhak memaksakan wilayah benar tersebut. Untuk itu
kita harus saling menghormati dan toleransi pada prinsip tersebut.
Intinya : Kerukunan antar umat beragama mutlak demi persatuan
dan kesatuan bangsa.
1777. MENGKAFIRKAN ORANG LAIN : Terkadang karena kedangkalan
pemikiran dengan cepat mengkafirkan orang lain. Tidak jarang para
ilmuan dianggap gila karena tidak sesuai dengan jamannya. Galeleo
Galili dibakar hidup-hidup karena mengatakan bumi itu bulat dan
kemudian terbukti memang bumi bulat. Intinya : Jangan gampang
mengkafirkan orang lain tanpa ilmu yang cukup.
1778. HINGGAPNYA LALAT : Mengapa lalat hinggap di tempat yang
kotor? Karena Instrumen indra lalat memang ke arah yang kotor.
Demikian juga orang yang hatinya dan fikirannya kotor, mereka
selalu berperasangka buruk dan mencari-cari kesalahan orang lain.
Intinya : Membersihkan hati dan fikir kita adalah tugas kita masing-
masing. Maka bersihkanlah dengan menata hati dan fikir. Dengan
cara berfikir positif.
1779. JANGAN BERHENTI : Bekerja atau tidak orang itu harus makan,
artinya Cost tetap ada meski tidak berpenghasilan, untuk itu jangan
berhenti berkarya karena hidup ini terus berjalan. Intinya : Cirinya
orang hidup adalah gerak, usaha atau berkerja. Kalau tidak gerak
berarti Mati dan harus dikubur.
263 Serat Sejatining Urip II
1780. TANAMAN KEBAHAGIAAN : Orang yang tidak pernah
membahagiakan orang lain maka hidupnya tidak akan ketemu
bahagia, demikian juga orang yang hidupnya selalu membuat orang
lain bersedih maka mereka juga akan kesandung kesedihan.
Mengapa demikian? Karena hidup itu tanaman. Yang menanam
kebencian akan berbuah kebencian pula. Intinya : Bahagia itu
tanaman, perbanyaklah berbuat membahagiakan orang lain
terutama membahagiakan kedua orang tua kita, membahagiakan
istri kita, membahagiakan anak-anak kita dan sebagainya, maka
InsyaAllah hidup kita akan bahagia.
1781. GELAP MATA : Terkadang orang mengambil keputusan nekat ketika
kepepet atau gelap mata. Pasrahkan semua beban hidup ini pada
Tuhan ketika kita sudah tidak mampu lagi berusaha. Intinya : Gelap
mata adalah solusi yang tidak baik karena merugikan orang lain dan
merugikan diri sendiri dan percayalah semua masalah pasti ada
solusinya, akan tetapi dengan satu syarat, yaitu sabar dengan
proses dan waktu proses.
1782. KEPERCAYAAN PUBLIK : Modal dasar seorang Pemimpin adalah
keepercayaan atau trust atau Al Amin. Oleh sebab itu tidak
ada toleransi kesalahan teknis administratif sekecil apapun.
Intinya : Pemimpin yang cerdik di organisasi apapun akan memilih
stafnya yang cerdik juga, sehingga terhindar dari kesalahan
administrasi.
1783. SUMBER KESEDIHAN : Ketika kita melihat dan fokus berfikir pada
264 Serat Sejatining Urip II
hal-hal yang negatif dan menyedihkan maka hati dan fikir
kita menjadi sedih, tetapi lihatlah hal-hal positif dan nikmat
Tuhan yang banyak kita terima maka hati dan fikir kita menjadi
senang. Intinya : Sumber kesedihan itu adalah cara berfikir. Maka
bimbinglah hati dan fikiran kita pada hal-hal yang menyenangkan,
maka hidup kita akan terhindar dari kesedihan. Dan selalu
berfikirlah bahwa semua ketentuan Allah yang terjadi pada diri kita
itulah yang terbaik, meski pada saat itu pahit dirasakan.
1784. TATA KELOLA RISIKO : Setiap usaha apapun pasti ada risiko, sebagai
konsekuensi logis dari kegiatan usaha tersebut. Risiko dapat bersifat
positif dan negatif tergantung dampaknya. Intinya : Mulailah
usahamu dengan tetap memperhitungkan risiko, dan tetaplah
berdoa untuk mencari Ridloh Allah SWT dan berfikirlah bahwa
setiap usaha tidak selamanya untung, tetapi terkadang ada fase
kerugian. Untuk itu, analisis potensi untung dan potensi rugi harus
diantisipasi sebelum memulai usaha atau bisnis.
1785. MANFAAT EKONOMI BATU AKIK : Fenomena gandrungnya
masyarakat lapisan atas dan bawah terhadap batu akik membawa
hikmah perputaran uang Milyaran Rupiah tiap hari, sehingga
melalui batu akik uang mengalir dari atas kebawah. Intinya : Allah
banyak memberikan rizki pada hambaNya melalui batu akik yang
aneka jenis dan macamnya banyak di wilayah NKRI karena negara di
dunia yang banyak terdapat gunung merapinya hanya di Indonesia.
dan sebagian besar proses pematangan dan sidementasi batu akik
265 Serat Sejatining Urip II
melalui proses alami yang salah satunya adalah melalui proses
alami gunung merapi.
1786. CEPATNYA WAKTU : Umur terus berjalan dengan kecepatan waktu.
Maka hanya orang-orang yang berkarya positif yang dapat
mengalahkan waktunya sendiri. Intinya : Kalahkan waktumu dengan
karyamu, maka sukses akan datang menghampirimu. Dan Pemalas
selamanya akan menjadi pemalas dan tidak produktif meskipun
mereka pejabat organisasi, laksana Kerbau yang terus mengunyah
dan buang hajat dalam kandangnya sendiri .
1787. FIGUR KUAT : Perpecahan dan konflik di banyak negara saat ini
salah satunya di sebabkan tidak adanya figur yang kuat. Tidak ada
tokoh yang bisa dijadikan contoh. Intinya : Setiap negara harus ada
tokoh kuat yang bisa menjadi panutan agar tidak terjadi konflik dan
menjadi negara yang gagal. Semoga negara kita tetap aman dan
rukun.
1788. KONFLIK SUNI – SYIAH : Potensi konflik antara Suni - Syiah terjadi di
banyak negara di Syiriah, Irak dan lain-lain. secara Akademis
pendekatan konflik tersebut didasarkan pada tiga analisis. Pertama;
murni konflik yang dilatar belakangi oleh perbedaan pemahaman
spritual kontemporer dan budaya bangsa. Kedua; konflik yang
dilatar belakangi oleh faktor historis atau konflik warisan dari
sejarah masa lalu. Ketiga; konflik yang diciptakan guna memperoleh
kondisi yang diinginkan oleh Sang Pencipta. Intinya : Masyarakat
dunia dan masyarakat negara kawasan harus waspada dan harus
266 Serat Sejatining Urip II
rukun serta bersatu agar konflik tersebut tidak bergeser ke negara
lain, terutama negara yang mempunyai akar budaya yang sama,
karena tanda-tandanya dan indikasinya sudah mulai kelihatan.
1789. DNA (ASAM DIOKSIRIBONUKLEAT) : Rahasia kebesaran Tuhan
dalam penciptaan manusia adalah DNA yang merupakan cetak biru
tubuh, merupakan informasi genetik keturunan dan lain-lain.
Intinya : DNA manusia itu sangat berpengaruh pada Bibit, Bobot
dan Bebet manusia, maka pilihlah calon jodohmu dengan DNA yang
bagus dengan melihat secara utuh calon pasanganmu.
1790. KEBIMBANGAN : Terkadang hidup ini dihadapkan pada pilihan yang
sama-sama baik dan sama-sama menjanjikan kabahagiaan, tetapi
kita harus memilih salah satunya. Itulah ujian kebimbangan,
pada kondisi ini harus menggunakan solat istikharah.
Intinya : Kebimbangan akan selalu ada ketika kita dihadapkan
dengan pilihan. Dan pilihlah alternatif yang seiring dengan bakat,
minat dan kecendrungan yang sudah ada. setelah hasil sholat
istikharah.
1791. EFEK DOMINO : Akibat krisis Yunani nilai kurs Rupiah turun 32 poin
dan IHSG turun 36 poin. Dan Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan
lain-lain mengalami PUSO. Kita semua harus berdoa agar peristiwa
Juli 1997 krisis ekonomi tidak terjadi lagi sebagai efek domino.
Intinya : Semoga NKRI aman tenteram, rukun dan makmur.
1792. ILMU BATU BACAN : Sebelum trend, Batu Bacan hanya sebagai
pondasi rumah, tetapi sekarang harganya melebihi dari harga
267 Serat Sejatining Urip II
rumah itu sendiri. Itulah pelajaran bila Allah SWT telah mengangkat
derajat seseorang, yang dulunya diterlantarkan dan dinistakan
menjadi dibutuhkan karena ijin Allah. Intinya : Allah Maha
Berkehendak atas segala sesuatu.
1793. GADIS SEUMUR HIDUP : Bagi wanita yang menolak atau
mengundur-undur waktu diajak nikah oleh laki-laki yang sekufu
maka azab Tuhan akan menjadikan mereka gadis seumur hidup.
Intinya : Kecenderungan laki-laki untuk menikahi seorang wanita itu
digerakkan oleh Tuhan. Maka yang menolaknya akan di azab Tuhan.
1794. PRODUK POLITIK : Ada mekanisme politik, ada mekanisme pasar
global, ada mekanisme budaya dan lain-lain. Semua permasalahan
bernegara itu ada wilayahnya masing-masing. Intinya : Perubahan
struktur wilayah yang menjadi domain permasalahan tersebut
harus mengacu pada mekanisme yang ada, agar tidak menabrak
rambu-rambu konstitusi yang sudah disepakati sebagai produk
politik.
1795. 68 TAHUN KOPERASI : Perjalanan panjang perjuangan gerakan
Koperasi belum sampai ke tepian karena di sana masih ada aral
melintang. Mengapa Koperasi selalu terhalang? Atau hanya sekedar
mengurai alang ilalang. Semoga kedepan Koperasi lebih
berkumandang, laksana terbitnya mentari terang benerang.
1796. PINTU BAHAGIA : Terkadang kita tidak mengetahui melalui pintu
mana Tuhan membahagiakan hati kita. Kita menyangka pintu
bahagia melalui rizki atau jabatan tetapi Tuhan membukaan pintu
268 Serat Sejatining Urip II
bahagia melalui kesuksesan anak-anak kita. Intinya : Jangan pernah
putus harapan pada ketentuan Tuhan. Dan yakinlah Tuhan pasti
memberikan yang terbaik pada kita dan keluarga kita. “Semua akan
indah pada waktunya - Ono Titi Wancine”.
1797. JALAN YANG DIPILIHKAN : Tidak setiap jalan yang kita lalui ini
pilihan kita, tetapi ada jalan yang dipilihkan Allah. Itulah jalan yang
terbaik meski sulit dan pahit. Intinya : Yakinlah Pilihan Allah itu yang
terbaik.
1798. KEBERANIAN DAN KEYAKINAN : Modal utama untuk sukses adalah
keberanian dan keyakinan, karena keduanya menjadikan dirimu
kuat menjalani cobaan dan ujian dengan sabar. Intinya : Rumuskan
sendiri jalan suksesmu karena setiap orang ada spesifikasinya
masing-masing.
1799. JATUH – BANGUN : Meski harus jatuh - bangun, sakit dan terhimpit
teruslah memanjat pohon kehidupanmu dan jangan takut jatuh.
Karena hanya orang yang berani memanjat akan menemukan
sukses hidupnya. Intinya : Tidak ada sukses itu datang tanpa adanya
risiko pengorbanan dan penderitaan. Maka tetaplah bersabar untuk
berusaha. Dan jangan pernah patah atau berhenti di tengah jalan.
1800. BERKAHNYA UMUR : Ramadlon 1436 H segera berlalu dan umur
kita satu tahun juga berlalu, semoga tahun depan masih ada
kesempatan bertemu dengan Ramadlon 1437 H sebagai berkahnya
umur panjang. Nilai umur itu bukan terletak pada panjangnya umur
tetapi terletak pada kemanfaatnnya umur, artinya seberapa
269 Serat Sejatining Urip II
manfaat umur dan waktu kita untuk kebaikan. Manfaat bagi
keluarga, manfaat bagi orang lain, manfaat bagi bangsa dan negara
serta agama. Intinya : Carilah berkahnya umur melalui kemanfaatan
out put dan karya nyata.
1801. ROHNYA NEGARA : Negara manapun di dunia akan dapat berdiri
tegak dengan segala potensinya, apabila “KEADILAN” dilaksanakan
utuh. Dan Negara akan runtuh bila tidak adil. Intinya : Keadilan itu
Rohnya negara. Oleh sebab itu aparat hukum harus tegas dan tidak
boleh curang atau korupsi.
1802. TEMPALAH BESI ITU DISAAT PANAS : Memotivasi diri dan
memotivasi orang lain untuk lebih produktif itu ada saatnya dan ada
masanya serta membutuhkan alasan yang kuat untuk itu, karena
menempa besi itu harus pada saat panas. Intinya : Membangun
etos kerja yang baik itu laksana menempa besi.
1803. ANALISIS ILMU INTELIJEN : Dasar berfikir intelijen itu ada tiga, Lid
atau penyelidikan, Pam atau pengamanan dan Gal atau
penggalangan. Sehingga setiap kejadian intelijen dapat dianalisis
dengan tiga pendekatan tersebut. Analogi giat intelijen itu seperti
orang main Billyard, yang disodok angka 1 tetapi yang masuk lubang
angka 15. Intinya: Jangan terlalu lugu menilai data dan informasi
intelijen.
1804. BERSATULAH BANGSAKU : Kita memang dilahirkan berbeda untuk
saling mengisi dan mengasihi bukan saling mumusuhi. Kita semua
sebangsa dan setanah air Indonesia harus rukun dan bersatu saling
270 Serat Sejatining Urip II
gotong-royong agar bangsa ini makmur dan kuat disegani Negara-
negara lain. Intinya : Hanya dengan persatuan dan saling pengertian
NKRI akan jaya. Oleh karena itu hilangkan perbedaan dengan
persatuan dan cinta tanah air.
1805. MEMBUANG SIAL : Pendekatan budaya Jawa ada istilah
“membuang sial”. Artinya setiap orang mempunyai sumber sialnya
masing-masing atau APESE AWAK. Dan ada solusi secara budaya
juga, argumentasinya adalah kalau apesnya atau sialnya tidak
dibuang maka bejo atau rejone atau joyone tidak akan datang. Cara
membuang sial atau membuang apes secara budaya adalah;
1. Memberi makan fakir miskin pas hari kelahiran; 2. Puasa nadlar;
3. Sungkeman pada kedua orang tua; 4. Tirakatan poso melek atau
mengurangi tidur. Intinya : Kelemahan dan keberuntungan pada
pendekatan budaya sudah tertanam dalam fikiran masyarakat
kontemporer dan boleh percaya dan boleh tidak percaya.
1806. DISANA ADA DUKA : Ketika ada kekerasan atas nama Agama, ketika
ada pemaksaan atas nama mayoritas dan ketika ada pembakaran
tempat ibadah maka di sana ada duka. Dan harus disadari bahwa
setiap kejadian benturan kepentingan atau benturan budaya adalah
akumulasi dari berbagai peristiwa sebelumnya. Untuk itu harus
difahami bahwa peristiwa tersebut merupakan bukti kegagalan
proses edukasi. Intinya : Apapun warna kulitnya dan apapun suku
bangsanya harus memperoleh jaminan untuk beribadah menurut
agamanya dan kepercayaannya itu sebagai konsekuensi logis
kemerdekaan beragama.
271 Serat Sejatining Urip II
1807. KRITIKAN DAN SARAN SOLUSI : Kita butuh kritikan agar kita tidak
terjerumus, kritikan akan menghadirkan saran solusi, jangan engkau
benci orang yang mengkritik tetapi ucapkan terima kasih karena
kritikan itu menyelamatkanmu, kritikan itu membangun
introspeksimu. Kritikan itu bukan hujatan karena kritikan itu positif
dan hujatan itu negatif. Intinya : Kritikan dan saran tindakan adalah
buah dari kasih sayang untuk membangun kehidupan yang lebih
besar, lebih bersahaja dan untuk kemakmuran bersama.
1808. ADA BINTANG BERTABRAKAN : Begitu luas angkasa raya tetapi ada
bintang bertabrakan. Begitu luas medan pengabdian tetapi ada
kepentingan bertabrakan. Dan begitu cantiknya permainan isu-isu
sosial kemasyarakatan sehingga tidak terbaca kalau itu semua
diciptakan. Mengapa tidak terbaca? Karena tidak semua orang
mempunyai alatnya membaca. Itulah cerdiknya mereka yang
membuat skenario ganda. Intinya : Hanya orang-orang yang cerdas
yang dapat membaca kecerdikan mereka. Apapun itu semua dan
apapun proyeksi kedepannya, yang penting kita harus bersatu dan
rukun serta jangan terprovokasi.
1809. ADA BOLA LIAR : Publik opini itu seperti bola liar yang mengelinding
sesukanya dan akan menabrak apa saja yang di depannya. Bola Liar
terkadang muncul dengan sendirinya seperti bayi yang tidak
diharapkan kelahirannya, tetapi terkadang memang sengaja
diciptakan untuk membangun opini. Intinya : Perhatikan dengan
cerdas setiap kelahiran bola liar agar kita tidak tertabrak olehnya.
272 Serat Sejatining Urip II
1810. KEBENARAN TAK TERKALAHKAN : Tetaplah pada garis kebenaran
yang Tuhan ajarkan melalui Firman-FirmanNya, meski karenanya
hidupmu menjadi sulit atau disingkirkan. Tetapi yakinlah
“Kebenaran tak pernah terkalahkan oleh kebatilan”. Dan pada
akhirnya kebahagiaan akan menjemputmu, hidupmu menjadi
lapang dan hatimu menjadi tercerahkan serta anak keturunanmu
menjadi penghulunya negeri. Cinta kasih Tuhan bersama orang-
orang yang sabar. Intinya : Kebenaran akan membuka pintu
kebahagiaan pada akhirnya. Oleh karenanya jangan pernah
berpaling dari kebenaran yang datangnya dari Firman-Firman
Tuhan.
1811. CINTA KASIH TUHAN : Laksana pancaran sinar mentari pagi “Cinta
Kasih Tuhan” pada semua hambaNya, Tuhan sangat manyayangi
pada hambaNya yang selalu berkarya dan berbuat kebaikan. Dan
Tuhan tidak menyukai pada orang-orang yang berbuat kerusakan.
Intinya : Orang-orang yang berbuat kebaikan itu selalu disayang
Tuhan. Maka selalu berbuat baiklah pada ibu bapakmu, saudara-
saudaramu, kerabat-kerabatmu dan pada semua orang karena
kebaikan adalah “Rahmat bagi sekalian alam”.
1812. DISIPLIN ILMU KELEMBAGAAN : Kajian komprehensif akademis
terhadap disiplin ilmu kelembagaan memposisikan setiap risiko
konflik komunal (termasuk konflik dengan latar belakang SARA)
yang terjadi dan risiko kemiskinan terstruktur disebabkan oleh;
1. Lemahnya instutusi yang terkait; 2. Lemahnya style of leadership;
3. Lemahnya koordinasi antar lembaga; 4. Lemahnya fungsi “Early
273 Serat Sejatining Urip II
Warning” intelijen; 5. Tidak efektifnya “Budaya Bangsa”;
6. Lemahnya proses edukasi; 7. Lemahnya sosialisasi aspek legislasi;
8. Lemahnya kesadaran terhadap implementasi norma dan nilai
serta lemahnya moral individu dan komunitas. Intinya : Betapa
pentingnya pemahaman disiplin ilmu kelembagaan untuk
mencegah terjadinya konflik komunal dan kemiskinan, tetapi
betapa minimnya kesadaran untuk mengetahui dan memahami
disiplin ilmu kelembagaan tersebut.
1813. JANGAN GAMPANG MARAH : Orang kuat adalah orang yang karena
sebab tertentu pantas untuk marah tetapi tidak marah, artinya
dapat mengendalikan emosi kemarahannya. Itulah orang yang kuat.
Intinya : Jangan marah meskipun ada alasan untuk marah, karena
kemarahan itu merugikan dirimu sendiri dan pemaaf itu dimuliakan
oleh manusia dan dimuliakan oleh Tuhan.
1814. NEGARA GAGAL : Banyak contoh negara gagal, artinya negara
tersebut tidak mampu melakukan kewajibannya sebagai Negara,
tidak mampu melindungi warga negaranya, tidak mampu
mensejahterakan rakyatnya, tidak mampu mengontrol secara
efektif batas teritorial wilayahnya. Mengapa negara gagal? Karena;
1. Pemerintahan otoriter; 2. Koordinasi antar lembaga tidak efektif;
3. Sistem ekonomi yang tidak pro rakyat; 4. Hutang luar negeri
melebihi batas kemampuan; 5. Inflasi melambung; 6. Konflik
komunal yang terjadi berurutan; 7. Fungsi “Early Warning” intelijen
yang tumpul; 8. Eksploitasi SDA dan SDM; 9. Budaya bangsa
tercabek dengan isu SARA, dan lain-lain. Intinya : Negara itu bukan
274 Serat Sejatining Urip II
hanya kesatuan wilayah, bukan hanya persekutuan kelompok orang
tetapi juga persamaan ideologi, persamaan nilai dan norma serta
persamaan identitas nasional. Oleh sebab itu kita harus bersatu dan
rukun serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dengan profesi kita masing-masing. Agar NKRI menjadi
negara yang kuat disegani dalam pergaulan Internasional.
1815. SEJARAH DUNIA : Pada tanggal 26 Januari 1788 ada 11 kapal berisi
narapidana dari Inggris menuju Botany Bay Australia. (Tanggal
tersebut dirayakan sebagai hari Australia). Artinya mempelajari
budaya bangsa itu, pelajari dulu asal usulnya, kemudian apa
dampaknya pada negara kita. Intinya : Belajar sejarah itu penting.
1816. ANALISIS INTELIJEN GLOBAL : Ketika ada konflik dan ada
berdera negara asing di sana. Maka negara tersebut tidak
terlibat. Mengapa? Karena operasi intelijen asing itu tertutup.
Intinya : Masyarakat harus cerdas membaca upaya “Cipta Kondisi”
dan ada permainan dibalik permainan. Dan semua pihak harus
rukun, sabar ben subur.
1817. OBAT SAKIT KEPALA : Cara cepat dan gampang obat sakit kepala;
1. Tundukkan kepala kemudian usap perlahan sambil ditekan
belakang telinga, tengkuk sampai pundak; 2. Pijatin sendiri pangkal
kuku ibu jari kaki dan tangan. Tetapi harus diketahui sebab-sebab
sakit kepala. (Faktor genetis, fikiran, makanan atau murni fisik). Bila
sakit berlanjut hubungi dokter.
275 Serat Sejatining Urip II
1818. INFILTRASI INTELIJEN ASING : Kepentingan ekonomi internasional
telah mendorong bergeraknya “operasi intelijen asing” pada
negara sasaran dengan berbagai isu internasional yaitu : isu
lingkungan hidup, isu SARA, isu pemanasan global dan lain-lain.
Intinya : Infiltrasi adalah cipta kondisi. Maka harus hati-hati untuk
meresponnya. Jangan terpancing dengan isu sesaat.
1819. KESIBUKAN HIDUP : Ada orang yang selama hidupnya disibukkan
dengan urusan harta, urusan pangkat, urusan jabatan, urusan
JODOH, urusan kesehatan, urusan keluarga atau kesibukan yang
tidak jelas urusannya dan lain-lain. Intinya : Masing-masing orang
ada pilihan kesibukan masing-masing. Tetapi kesibukan yang paling
mulia di sisi ALLAH adalah ketika kita mencari kesibukan untuk
kemanfaatan pada orang lain dan lingkungan sekitar.
1820. KEBAKARAN HUTAN MUSIMAN : Hutan adalah bagian dari
ekosistem keseimbangan alam yang penting. Tapi mengapa ada
kebakaran hutan musiman?, seakan-akan sudah menjadi rutinitas
yang biasa tanpa salah. Dan tanpa merasa berdosa. Intinya : Ada
yang salah dengan tata kelola kehutanan. Dimana kontribusi sarjana
kehutanan yang sudah menjadi pejabat negara? Atau sistemnya
yang salah? Atau ada kepentingan ekonomi lain?
1821. SUSU SEGAR : Kebutuhan jenis makanan oleh badan sangat
beragam, tetapi yang paling baik Susu Segar, agar badan kita tetap
segar. Tetapi yang lebih penting lagi adalah fikiran segar dalam
kondisi apapun dan sesulit apapun fikiran tetap segar dan tetap
276 Serat Sejatining Urip II
waras.
1822. DESEMBER KELABU : Jangan ada yang terprovokasi dan jangan ada
yang marah, sebagai bangsa kita harus tanamkan jiwa dan
semangat “Patriot Nasionalisme Sejati”, kita semua harus menjaga
kerukunan agar kedepan tidak ada kata “Desember Kelabu”.
Intinya : Waspadalah dengan kata sandi “Desember Kelabu” meski
ini hanya judul sebuah lagu, tetapi patut untuk diantisipasi karena
ada dua hajatan Nasional dan Internasional, yaitu; a. Rangkaian
acara Natal; b. Rangkaian acara pergantian tahun.
1823. KETAHANAN PANGAN : Ketersediaan pangan untuk rakyat dalam
jumlah dan mutu (UU Nomor 7 Tahun 1996) yang cukup negara
manapun akan runtuh bila ketahanan pangannya runtuh, tetapi
sayang perencanaan pangan kurang baik karena pelaksananya juga
tidak baik. Intinya : Kebutuhan mendasar rakyat itu pangan, oleh
sebab itu jangan sembrono dengan tata kelola pangan dan jangan
jadikan lahan industri, Bandara dan lain-lain di areal subur.
1824. JENDERAL MUDA : Perubahan besar Perancis dipelopori oleh
Jenderal Muda “Napoleon Bonaparte” Tahun 1789. Dengan dua
cara; 1. Dihapuskannya pungutan pajak oleh Gereja; 2. Doktrin
semua orang sama kedudukannya di depan hukum (D. Acemoglu
2012). Artinya pendekatan KELEMBAGAAN akan merubah negara
menjadi lebih baik. Dan Pajak yang berlebihan itu menghambat
kreatifitas Rakyat. Bagaimana dengan Negara kita?
277 Serat Sejatining Urip II
1825. DOA TERKABULKAN : Semua doa sampai pada Allah, dikabulkan
segera atau dikabulkan tepat pada waktunya. Doa yang baik itu
dilakukan dengan cara yang khusus, artinya dengan niat yang
khusus, waktu yang khusus dan tempat yang khusus. Intinya : Orang
yang tidak pernah berdoa itu Sombong. Dan Tuhan sangat murka
dengan Kesombongan.
1826. JANGAN DENDAM : Apapun kondisinya dan apapun kejadiannya,
jangan pernah dendam serahkan semua masalahmu pada Tuhan,
karena dendam akan menghambat suksesmu. Intinya : Dendam itu
tidak ada manfaatnya.
1827. OBAT SAKIT PINGGANG : Mengapa orang sering sakit pinggang?
Karena otot, syaraf dan ruas tulang yang paling banyak menerima
beban pada posisi apapun adalah pinggang. Saran obatnya;
1. Lenturkan otot pinggang setiap bangun pagi sebelum aktivitas
minimal 30 menit jalan kaki dan senam perenggangan; 2. Minum air
putih yang cukup; 3. Posisi mengangkat barang apapun tidak
bertumpu ke pinggang; 4. Olahraga 30 menit minimal seminggu 2x;
5. Perhatikan posisi tidur, posisi duduk di kantor; 6. Perhatikan
posisi kipas angin dan AC.
1828. PERTEMPURAN DAN PEPERANGAN : Apabila Pertempuran
diartikan adu kekutan bersenjata antar negara pada waktu dan
tempat tertentu dan Peperangan diartikan sebagai akumulasi dari
semua hasil pertempuran maka dapat dikatakan; 1. Menang
pertempuran tapi kalah dalam peperangan (Amerika dan Vietnam);
278 Serat Sejatining Urip II
2. Menang pertempuran dan menang dalam peperangan (sekutu
pada perang dunia ke-2); 3. Kalah pertempuran dan kalah dalam
peperangan (Saddam Husein Irak saat invasi kuwait yang
dihancurkan oleh Amerika); 4. Kalah pertempuran tetapi menang
dalam peperangan (Palestina dan Israel). Intinya : Pada kondisi
apapun militer suatu negara harus merencanakan untuk
memenangkan pertempuran dan memenangkan peperangan, untuk
itu kombinasi kekuatan alutsista dan profesionalitas prajurit harus
dijaga serta kepiawaian diplomatik harus dioptimalkan. Secara
empiris dapat disimpulkan “kekuatan militer harus diikuti dengan
kekuatan diplomatik”. Saat ini masih perlu ditingkatkan dan
dioptimalkan serta modernisasi alutsista dan penyiapan SDM
diplomat yang handal.
1829. OMSP = OPERASI MILITER SELAIN PERANG : Perang ekonomi dalam
bentuk persaingan Pasar Modal Global yang berpengaruh pada
iklim investasi dunia mempunyai daya penghancur lebih besar
daripada perang militer, banjirnya saham yang menghancurkan nilai
dan harganya telah melumpuhkan ekonomi Tiongkok yang
berdampak pada Ekonomi Indonesia. Tetapi OMSP tidak dapat
menjangkau akan hal itu karena porsinya yang berbeda.
1830. KEBUDAYAAN : Perpaduan kata “Budi dan Daya” menjadi
Kebudayaan yang merupakan akumulasi dari cara berfikir, cara
berucap dan cara bertindak seseorang atau kelompok sebagai
respon suatu keadaan atau kejadian. Dua kelompok dalam
satu agama bisa berbeda responnya terhadap satu masalah.
279 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Pelajari Budaya suatu populasi masyarakat, baru kemudian
menyelesaikan masalahnya.
1831. EMOSI RELIGIUS DAN TRADISIONAL : Dalam keadaan biasa
pemahaman suatu komonitas sangat sulit untuk begitu saja
diterima atau disepakati oleh kelompok lain. Kecuali dengan cara
ledakan emosional yang dibina melalui revolusi. (Budiono
Herusatoto, 2000). Apabila argumen tersebut digunakan sebagai
dasar implementasi program “Revolusi Mental” maka harus terlebih
dahulu dengan program penataan “Emosi Religius dan Tradisional”.
Intinya : Perdebatan pemikiran tentang Budaya Bangsa telah
memposisikan Revolusi Mental menjadi akibat dari Ledakan
Emosional. Dan yang menjadi masalah adalah apakah proses
tersebut mempunyai dampak negatif atau berakibat timbulnya
korban pada budaya itu sendiri.
1832. PHYTHECANTHROPUS ERECTUS : Fosil tertua di Indonesia yang
ditemukan di lembah Bengawan Solo berumur 1 juta tahun SM.
Sekitar berakhirnya Zaman ES. Ada kemungkinan diantara 82
kaumnya Nabi Nuh yang diselamatkan dalam kapal adalah nenek
moyang orang jawa. Intinya : Kenyataan ini menepis pendapat
orang Jawa berasal dari keturunan Bangsa Yuan-Cina. Malah
sebaliknya, orang Jawalah yang merantau ke Cina. Perlu ada diskusi
lagi dan penelitian antropologi yang berkelanjutan agar mempunyai
nilai kebenaran universal.
1833. MEDIA PERANTARA : Dua orang kekasih tanpa komunikasi seperti
280 Serat Sejatining Urip II
dua patung yang saling berhadapan, artinya komunikasi itu
membedakan antara manusia dan patung, komunikasi yang baik itu
tumbuh dari pribadi yang baik. Intinya : Belajarlah cara komunikasi
yang baik dan jangan main Hp sendiri atau BBM saat dalam
interaksi komunikasi karena itu tidak sopan. Hal Ini merupakan
etika kontemporer yang harus difahami.
1834. GEJOLAK KURS RUPIAH : UU RI Nomor 23 Tahun 1999 Pasal 4 Ayat
2 mengatakan bahwa Bank Indonesia adalah lembaga negara
independen bebas dari campur tangan pemerintah. Pasal 12 Bank
Indonesia melaksanakan kebijakan nilai tukar. Sehingga analisis
akademisnya, gejolak nilai tukar rupiah terhadap Dollar bukan
tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab Bank Indonesia.
1835. JANGAN BERLARUT DENGAN KESEDIHAN : Perjalanan hidup semua
orang di dunia ini, apapun agamanya, apapun bangsanya dan
sukunya pasti mengalami proses perjalanan yang menyedihkan dan
membahagiakan. Karena ini merupakan ketentuan Tuhan.
Sumber kesedihan itu bermacam-macam, demikian juga sumber
kebahagian orang itu masing-masing, macam dan jenisnya. Untuk
itu antara kebahagian dan kesedihan itu datang silih berganti. Tidak
ada orang hidup di dunia ini senang terus atau sedih terus-terusan.
Intinya : Jangan berlarut-larut dengan kesedihan karena setelah
perjalanan kesedihan akan berganti dengan perjalanan
kebahagiaan. Dan salah satu tanda-tanda orang yang dicintai Allah
adalah proses perjalanan hidupnya diawali dengan kesedihan dan
penderitaan dan diakhiri dengan kebahagiaan serta pertolongan
281 Serat Sejatining Urip II
Tuhan. Lihatlah perjalanan hidup para nabi dan Rasul utusan Allah.
Semua diawali dengan cerita kesedihan dan penderitaan dan
berakhir dengan pertolongan Allah dengan kebahagiaan.
1836. KEJARLAH AKHIRAT : Saat ini terlalu banyak masyarakat mengejar
dunia dengan memperoleh sebanyak-banyaknya harta dan setinggi-
tingginya jabatan dan pangkat. Tetapi melupakan kepentingan
akhirat. Padahal kehidupan akhirat itulah yang paling penting.
Intinya : Orang-orang yang hidupnya mengejar akhirat tidak jarang
disingkirkan oleh orang-orang yang mengejar dunia. Tetapi apapun
itu semua Tuhan pasti melindungi dan mencukupi kepada orang-
orang yang mengejar akhirat.
1837. COBAAN YANG BERAT : Terkadang kita mengalami cobaan dan
ujian yang berat dari Tuhan, pada saat ujian tersebut datang, jangan
menjauh dari Tuhan, tetapi berprasangka baiklah pada ketentuan
Tuhan, dan berfikirlah bahwa cobaan yang berat tersebut
merupakan cara Tuhan untuk memanggil kita untuk mendekat dan
berdoa. Mungkin disaat kita berkecukupan atau saat menerima
nikmat kebahagiaan kurang bersyukur dan kurang introspeksi diri,
maka pada saat ujian dan cobaan datang bersyukurlah bahwa
Tuhan masih mengingatkan dengan ujian tersebut. Intinya : Jangan
penah berputus asa saat ujian dan cobaan yang berat itu datang.
Karena badai pasti berlalu. Dan tidak ada pesta yang tidak berakhir.
1838. PEMENANG : Kebaikan selalu menjadi pemenang pada akhirnya,
itulah janji Tuhan pada Firman-FirmanNya. Oleh sebab itu jangan
282 Serat Sejatining Urip II
pernah gentar berbicara dan bersikap selama masih dalam jalur
kebaikan dan kebenaran. Intinya : Secepat apapun kedloliman dan
kemungkaran berlari pasti dapat terkejar dan terkalahkan oleh
kebaikan.
1839. KONDISI MAYAT : Ketika seseorang meninggal dunia dan
dimakamkan maka ada 4 kondisi mayatnya; 1. Mayoritas mayat
tersebut akan membusuk dan dimakan oleh ulat-ulat tanah
kemudian bercampur dengan tanah tetapi jenis tanahnya mengkilat
seperti bercampur dengan minyak; 2. Mayatnya utuh mengering
tetapi kain kafannya hancur secara alami; 3. Mayat dan kain
kafannya utuh tetapi berubah warna sedikit; 4. Mayat dan berikut
kain kafannya tidak ada di dalam liang lahat karena semuanya
diangkat oleh Allah SWT dan dimuliakan di sisiNya. Intinya : Kondisi
mayat dalam kubur itu salah satu cermin dari maqom perbuatan
pribadi jenazah semasa hidup di dunia. Oleh karena itu marilah kita
perbaiki sikap dan ucap kita, semoga Allah kelak akan memuliakan
kita. Saudaraku... marilah kita mengejar Akhirat saja dan biarkan
orang lain mengejar dunia.
1840. AMALAN YANG TERPILIH : Kita semua tidak mengetahui amalan
mana yang akan membawa ampunan dan kasih sayang Allah. Kita
juga tidak mengetahui amalan mana yang mampu akan membawa
kita masuk surga. Untuk itu marilah kita berusaha mengoptimalkan
amalan yang terpilih. Intinya : Amalan yang utama adalah amalan
yang memberi manfaat pada orang lain dan bukan amalan yang
menyengsarakan orang lain.
283 Serat Sejatining Urip II
1841. DOLLAR MENGUAT : Ada yang mengatakan Dollar menguat para
eksportir diuntungkan. Fakta ini memang benar secara empiris,
tetapi bagaimana dengan para importir, dan kalau dihitung secara
total pada angka statistik berapa kekuatan ekpor-impor
perdagangan Internasional. Dan ada fakta yang tidak dapat
dipungkiri adalah fakta historis yaitu krisis ekonomi tahun 1997
diawali dengan kenaikan kurs Dollar. Intinya : Secara akademis
analisis ekonomi harus obyektif sesuai dengan fakta dan disiplin
ilmu yang ada untuk konsumsi informasi bagi masyarakat terutama
bagi mahasiswa dalam dunia akademis. Kejujuran informasi dalam
dunia akademis mutlak diperlukan.
1842. PEMBAHARUAN : Secara umum menusia menyukai pembaharuan
yang lebih baik, oleh sebab itu kreatifitas dan inovasi merupakan
syarat mutlak eksistensi sebuah organisasi. Karena inovasi adalah
penyegaran organisasi partai politik atau organisasi apapun tanpa
adanya penyegaran maka sudah pasti organisasi tersebut secara
perlahan akan ditinggalkan konstituennya. Intinya : Jangan
dimusuhi atau disingkirkan orang-orang kreatif dalam organisasi,
karena merekalah penggerak organisasi yang sebenarnya.
1843. POWER BANK : Salah satu sumber energi Hp adalah power bank,
apakah mungkin power bank dapat digunakan sebelum dicharge
atau diisi terlebih dahulu?. Itulah analogi dosen atau pemimpin
yang tidak punya ilmu atau malas belajar maka mereka tidak
mampu secara optimal memberikan bimbingan pada mahasiswa
284 Serat Sejatining Urip II
dan mahasiswinya atau rakyatnya. Sehingga menjadi bahan ejekan,
karena ada alasan untuk itu. Intinya : Jangan malas belajar.
1844. PENGHINAAN, KRITIKAN DAN SARAN : secara umum masyarakat
harus faham bahwa di semua agama tidak ada yang mengajarkan
penghinaan bahkan melarang menghinaan pada sesama, kritikan
diperbolehkan sejauh untuk maksud perbaikan tetapi kritikan
dengan tujuan penghancuran atau pembunuhan karakter sangat
tidak dianjurkan, ada istilah “menang tanpo ngasorake lian”. Tetapi
saran perbaikan sangat dianjurkan “wa tawa sau bil hak, wa tawa
sau bis sobr”. Intinya : Dalam konteks komunikasi sosial itu ada
konten dan kontek serta dalam rangkanya apa. Tetapi terlepas dari
itu semua sebagai warga negara yang baik harus mengedepankan
cara-cara yang santun. Karena NKRI tumbuh dan berkembang
dalam ranah budaya yang “sopan-santun dan unggah-ungguh”.
Dalam agama dikatakan “makarimal akhlak”. Ngapunten... saya
hanya menyampaikan secara obyektif agar bangsa ini tidak terjebak
pada opini. Dan mohoh maaf bila ada yang tidak sependapat
SEDULUR semua.
1845. PRESIDEN TIDAK BOLEH DIHINA : Presiden negara manapun di
dunia ini tidak boleh dihina, bahkan orang cacat sekalipun tidak
boleh dihina. Mengapa? Hanya kebiasaan orang-orang yang hina
(jaman dahulu) yang suka menghina dan mencela memaki orang
lain. Kritik dan saran untuk perbaikan harus disampaikan dengan
cara yang baik dan santun itulah bukti suatu negara yang berbudaya
tinggi, dan kebiasaan menghina dengan caci makian itu
285 Serat Sejatining Urip II
membuktikan budaya bangsa yang rendah. Intinya : Maksud baik
yang disampaikan dengan cara tidak baik maka menghasilkan
ketidakbaikan karena ada resistensi, meskipun kepada anak sendiri.
Sekali lagi... ada undang-undang ataupun tidak ada undang-undang,
menghina Presiden negara manapun tidak boleh karena tidak sesuai
dengan etika, agama, moral dan nilai-nilai kemanusiaan.
1846. SMA UNGGULAN : Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
maka sudah waktunya dibangun SMA unggulan tiap Propinsi
kemudian tiap Kabupaten dengan gratis yang dibiayai oleh APBD
atau APBN maka 20 tahun kedepan tunas-tunas bangsa akan
tumbuh menjadi pemimpin-pemimpin bangsa yang dapat
dibanggakan secara Internasional. Intinya : Revolusi Mental suatu
bangsa itu harus dimulai dari pendidikan.
1847. SISTEM DAN PERSON : Sekuat apapun pengaruh seseorang atau
person dalam suatu masyarakat pasti tidak mampu mengalahkan
sistem yang telah dibangun dengan baik. Intinya : Kesadaran
organisasi yang kuat dalam suatu negara di dunia ini, yaitu ketika
mampu mengkombinasikan person yang kuat ke dalam sistem yang
kuat pula.
1848. WAHABI DAN AS-SAUD : Tahun 1932 secara resmi Dinasti Kerajaan
Arab Saudi berdiri di tengah konflik kepentingan dan interaksi
budaya antara timur dan barat, pada saat itu berpengaruh kearifan
lokal “Wahabi sd abad 19-20”. Oleh sebab itu pelajari akar sejarah
dan interaksi budayanya baru kemudian dapat menilai secara
286 Serat Sejatining Urip II
obyektif akademis. Seperti semboyan “Merdeka atau Mati”oleh
Bung Tomo di Surabaya. Ada konteks dan konten historis.
1849. KESURUPAN : Manusia terdiri dari 2 unsur, jasmani dan rohani,
badan jasmani perbagian bisa tergantikan seperti kaki palsu dan
sebagainya, rohani itu bersifat utuh, ada 5 macam penguasaan
rohani atas jasmani; 1. Normal seperti biasa; 2. Sukmonya sendiri
yang menguasai seperti saat zikir yang khusuk sehingga
meninggalkan dimensi materinya; 3. Sukmo leluhurnya; 4. Dimensi
Jin; 5. Dimensi lain. Pada tataran 3 dan 4 inilah secara budaya
dikatakan “kesurupan”.
1850. IDEALNYA SEBUAH NEGARA : Negara yang kuat dan makmur secara
idealnya didukung oleh 4 faktor utama yaitu; 1. Budaya Bangsanya
hidup dan berkembang sesuai dengan karakter masyarakatnya yang
mengutamakan kualitas pendidikan secara menyeluruh; 2. Sistem
kelembagaannya tertata dengan baik dan terkoordinasi dalam satu
atap komando dengan warna yang sama; 3. Figur Pemimpinnya dan
style of leadershipnya di setiap organisasi dan institusi mampu
menciptakan suasana yang harmonis dan gotong royong;
4. Militernya harus kuat, terlatih dan profesional serta dipersenjatai
dengan perlengkapan alutsista yang mumpuni, sehingga mampu
menciptakan rasa aman bagi segenap bangsa dan negaranya.
1851. BANGSA YANG BERBUDAYA : Secara historis Bangsa Indonesia
tumbuh dan berkembang secara budaya yang mandiri dengan
berinteraksi pada budaya bangsa-bangsa lain di dunia. Itulah
287 Serat Sejatining Urip II
sebabnya Pancasila lahir sebagai bentuk akumulasi nilai, norma dan
budaya yang berakar dari budaya sendiri. Dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika adalah makna pluralitas budaya yang
beraneka tetapi menjadi satu kesatuan bangsa. Untuk itu kita harus
membangun kembali komunitas “Character Building” dengan selalu
menjunjung tinggi budaya bangsa yang mengedepankan nilai-nilai
luhur, budi pekerti, sopan santun, norma dan nilai-nilai kemanusian
yang adil dan beradab. Intinya : Bangsa yang besar selalu dimulai
dari budaya yang besar. Budaya yang menjunjung tinggi
keberadaban Universal. Tidak ada caci makian dan tidak ada
penghinaan karena secara proporsional Tuhan telah menempatkan
pada posisinya masing-masing.
1852. INTELIJEN ASING : Secara umum kegiatan intelijen asing untuk
kepentingan negaranya masing-masing melalui dua jalur yaitu;
1. Intejen terbuka yang melalui jalur diplomatik, kerjasama riset dan
tehnologi bahkan melalui kerjasama pendidikan dan lain-lain;
2. Intelijen tertutup atau klandestein melalui jalur-jalur informal,
atau penyusupan SDM. Pada posisi ini mereka melakukan
pengalihan isu, pengkaburan, pembentukan opini, serta sabotase
data dan lain-lain. Untuk itu masyarakat secara umum harus
mengetahui agar bangsa ini tetap bersatu, rukun dan tidak
terpecah-pecah. Secara historis akademis dapat kita lihat bahwa
eksistensi V.O.C. yang berakhir pada proses penjajahan sebelum
kemerdekaan NKRI di mulai dari “operasi intelijen pembentukan
opini yang menjadikan kerajaan-kerajaan pada waktu saling serang
288 Serat Sejatining Urip II
dan perang”. Intinya : Proses edukasi bidang intelijen sangat
penting agar masyarakat secara umum tidak gampang diadu
domba, dan tercipta masyarakat yang rukun dan santun.
1853. MUTIARA YANG TERBUANG : Tidak jarang kejujuran, kreatifitas,
kearifan dan prestasi menjadikan seseorang terbuang dari
komunitas karena berbeda dengan mayoritas warna komunitas
tersebut. Mengapa? karena mereka berbeda dan membuat
gerah. Itulah sebabnya para Rosul dan para Nabi Hijrah dari
lingkungan komunitasnya. Intinya : Ternyata tidak gampang untuk
membedakan antara Mutiara dan batu krakal karena parameter
pembedanya tidak nampak atau sengaja ditutup-tutupi, tetapi
InsyaAllah... tidak akan lama lagi mutiara negeri ini akan
bermunculan dan membawa perubahan perbaikan NKRI.
1854. ORANG TUA YANG DURHAKA : Banyak istilah dan cerita tentang
anak yang durhaka kepada orang tuanya, tetapi jarang bahkan tidak
ada cerita tentang orang tua yang durhaka pada anaknya. Seperti;
1. Orang tua yang tidak bertanggung jawab atau menerlantarkan
anaknya; 2. Menjual anaknya; 3. Membunuh, menyiksa, memukul,
menampar atau memaki anaknya; 4. Mendoakan kejelekan untuk
anaknya; 5. Tidak mendidik dengan baik dan lain-lain.
1855. GUIDANCE FOR PRESIDENT : Di negara manapun di dunia ini, secara
umum pedoman untuk Presiden adalah; 1. Telah selesai dengan
masalah pribadi dan keluarganya; 2. Mempunyai kemampuan untuk
mengakomadisikan semua kepentingan bangsanya; 3. Menjadi
289 Serat Sejatining Urip II
centre of gravity dari solusi dan bukan menjadi sumber
masalah; 4. Mepunyai konsep dan wawasan luas untuk memajukan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya; 5. Mampu
mengintegrasikan secara harmonis semua lembaga formal dan
lembaga non formal dalam negaranya; 6. Menjaga keutuhan
wilayah toritorial; 7. Mempunyai kemampuan komunikasi
diplomatik dengan Negara-negara di dunia; 8. Mempunyai
semangat cinta tanah air atau jiwa juang yang melebihi cintanya
pada dirinya sendiri, keluarganya dan kelompoknya dan lain-lain.
Intinya : Tanpa adanya 8 syarat tersebut maka dimanapun
negaranya dan siapapun presidennya akan terjadi ketidak
seimbangan sosial yang berujung pada penderitaan rakyatnya.
1856. DOA ANAK : Ada doa Ibu, doa ayah, doa Kyai dan lain-lain, tetapi
jangan anggap sepele Doa Anak. Mengapa? Karena ukuran
keberhasilan orang tua mendidik anak adalah ketika sang Anak
mampu dan mau secara ikhlas mendoakan kedua orang tuanya “Au
Waladun Sholihun Yad'ulahu”.
1857. RETORIKA POLITIK : Masyarakat dunia sudah terlanjur menjadikan
“Harga Saham dan Kurs Mata Uang” sebagai elemen penting
stabilitas ekonomi suatu negara, sehingga retorika politik dalam
bentuk Reshuffle kabinet atau koalisi partai tidak berpengaruh.
Mengapa? Terlalu jauh signifikansinya. Artinya beda ekonomi, juga
beda politik, semua ada ranahnya masing-masing. Ngak Cerdas...
Riko iku Cak.
290 Serat Sejatining Urip II
1858. CHARACTER BUILDING : Penguatan karakter kebangsaan saat ini
perlu adanya peningkatan dan reimplementatif, karena sudah
banyak terjadi pergeseran dan friksi serta interaksi dengan budaya
asing yang melemahkan terutama; 1. Adab sopan santun; 2. Nilai
unggah-ungguh; 3. Jiwa gotong royong; 4. Saling toleransi dan saling
pengertian lintas budaya, lintas suku dan lintas agama. Intinya :
Sesama warga negara harus saling menguatkan bukan saling
menjatuhkan atau saling membuka aib kelemahan masing-masing
bahkan saling menghina. Budaya “Mikul Duwor - Mendem Jeroh”
yang banyak ditanamkan sebagai nilai dan norma kebangsaan
sudah mulai terkikis oleh kepentingan. Untuk itu siapapun kita dan
pada posisi apapun harus memulai dari diri sendiri dan keluarga
serta kerabat kita untuk segera melakukan upaya Character
Building, agar bangsa ini menjadi bangsa yang besar dengan budaya
luhur.
1859. BANGSA YANG BESAR : Yang menentukan besar dan kecilnya suatu
negara itu bukan hanya tergantung pada luas wilayahnya atau
SDAnya, tetapi banyak ditentukan oleh potensi SDMnya. Sehingga
bangsa yang besar itu ditentukan oleh oleh; 1. Kualitas warga
negaranya; 2. Budaya yang unggul dan kearifan lokal rakyatnya;
3. Iklim pendidikan yang kompeten; 4. Kerukunan dan persatuan
atas semua perbedaan; 5. Pemimpin yang adil dan bijaksana;
6. Taat peraturan dan taat hukum warga negaranya; 7. Mampu
menjalin kerjasama diplomatik secara santun dengan negara secara
internasional; 8. Kehidupan beragama yang harmonis dan lain-lain.
291 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Bangsa yang besar itu sangat ditentukan oleh perilaku
warga negaranya.
1860. NUSWANTORO : Naliko semono aku pikantuk kabar-bubar mabar-
mabar daratan jowo paro loro. Iku petondo onok woro-woro. Sing
abang branang ganten sinawang, sing kuning podo mangan beling,
sing ijo royo-royo podo padon, sing biru isone mung nyelatu. Yo...
mugo-mugo Nuswantoro kepetuk cah angon sing biso ngeragati
negoro lan nguripi sekabehane anake menungso... Amin.
1861. CINTA ITU ANUGERAH : Semua kejadian di atas bumi ini merupakan
bukti kecintaan Tuhan pada manusia. Oleh sebab itu Cinta adalah
anugerah terbaik yang diberikan Tuhan pada Manusia. Cinta akan
hadir untuk merubah duka menjadi bahagia. Untuk merubah benci
menjadi rindu. Untuk merubah nista menjadi kejujuran... “Selamat
Datang Cinta” denganmu aku bahagia dan denganmu aku berkarya.
1862. PEDASNYA HARGA CABE : Terasa pedas friksi antar kepentingan
sekitar HUT RI ke-70. Masyarakat terbiasa dengan hinaan, caci
makian, dan saling membuka aib. Yang membuat telinga pedas
seperti cabe. Semoga kedepan NKRI menjadi Bangsa yang besar
dengan budaya yang unggul yang didukung perekonomian yang
stabil. Semua komponen Bangsa harus turut ambil bagian untuk
“Character Building” dan semoga Allah SWT memberikan jalan
terbaik untuk kemakmuran Negeri.. BALDATUN TOYYIBATUN WA
ROBBUN GHOFUR... Salam Pancasila. “MERDEKA ATAU MATI”".
292 Serat Sejatining Urip II
1863. CITRA PEMIMPIN : Seorang pemimpin di organisasi manapun harus
mempunyai kemampuan dan potensi pribadi sebagai berikut;
1. Niatnya tulus dan ikhlas membangun organisasinya tanpa
pencitraan dan tanpa adanya maksud tersembunyi; 2. Mampu
menjadi bapak semua golongan, ras, suku dan agama; 3. Berlaku
adil dan tidak berbohong; 4. Tidak berpihak pada kepentingan asing
tetapi juga tidak memutus hubungan baik secara diplomatik dengan
asing; 5. Mempunyai wawasan dan pengetahuan kedepan atau
futuristic; 6. Beriman dan bertaqwa; 7. Selalu berfikir untuk
kemakmuran konstituennya.
1864. KONSEP SUMBER PEMIMPIN : Ada dua konsep besar tentang asal
muasal pemimpin yaitu; 1. Pemimpin itu memang dilahirkan
dengan bakat sebagai seorang pemimpin; 2. Pemimpin itu karena
dididik sebagai seorang pemimpin. Tetapi pemimpin yang baik
adalah kombinasi keduanya. Artinya mempunyai bakat sebagai
pemimpin kemudian ditempah dengan pendidikan yang baik
dengan ilmu-ilmu kepemimpinan.
1865. SPEKULAN PASAR UANG : Kenaikan kurs Dolar AS terhadap Rupiah
diperparah oleh perilaku spekulan yang memanfaatkan situasi ini
untuk mencari keuntungan sesaat. Sehingga Bank Indonesia
kualahan utuk intervensi karena diperlukan modal yang besar
sedangkan cadangan devisa terbatas dan ada kemungkinan pelaku
spekulan itu orang bank sendiri, karena mereka yang lebih faham
dan mengetahui informasi tentang pergerakan mata uang tersebut.
293 Serat Sejatining Urip II
1866. PANJAT PINANG : Makna tersirat panjat pinang yang licin atau
lunyu-lunyu dapat dikonotasikan dengan tembang Lir-Ilir kanjeng
Sunan. Artinya pemimpin yang diperlukan bangsa ini adalah Cah
Angon yang sanggup menghadapi tantangan memanjat kehidupan
bernegara yang penuh dengan licin, lunyu atau kelicikan.
1867. MENUTUP POTENSI ANAK : Sikap kasar orang tua terhadap anak itu
berdampak negatif yaitu menutup potensi positif anak, bahkan
menjadikan anak minder, peragu dan penakut. Untuk itu agar para
orang tua harus hati-hati dengan cara mendidik anak. Karena
potensi anak adalah masa depan Bangsa.
1868. SEMANGAT BELA NEGARA : Sudah seharusnya setiap kita sebagai
warga negara yang baik mempunyai kesadaran dan semangat bela
negara dengan cara menjalankan kewajiban kita masing-masing
secara baik pada negara dan bangsa Indonesia. Mengapa? Kalau
bukan kita yang melakukan semangat bela negara terus siapa? Apa
mungkin bangsa asing yang melakukan bela negara. Apabila
pemikiran tersebut dibalik maka dapat dikatakan, “sangat tidak
mungkin bangsa asing itu mempunyai semangat untuk
memakmurkan NKRI” meskipun dengan status investor. Bangsa
asing itu mempunyai semangat bela negaranya masing-masing dan
mensejahterahkan bangsanya sendiri-sendiri. Pertanyaan besarnya
adalah mengapa kita mengundang mereka padahal sudah jelas-jelas
mereka tidak akan mensejahterahkan bangsa Indonesia tetapi
mensejahterahkan bangsanya sendiri-sendiri. Pertanyaan
berikutnya adalah apakah kita segenap bangsa Indonesia tidak
294 Serat Sejatining Urip II
mempunyai kemampuan untuk membangun bangsa Indonesia
sendiri yang sangat kita cintai ini? Lalu dimana inti masalahnya?
Karena kita belum punya nyali untuk berdiri di atas kaki sendiri dan
semangat bela negara masih perlu ditumbuh kembangkan.
1869. PERHITUNGAN JOWO : 1=Sandang, 2=Pangan, 3=Gedong, 4=loro,
5=Pati, artinya angka 1=6=11=16 dan seterusnya, angka 2=7=12 dan
seterusnya angaka 3=8=13 dan seterusnya angka 4=8=14 dan
seterusnya angka 5=10=15 dan seterusnya. Demikian juga nama
hari pasaran: Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi. Yang masing-masing
perhitungan tersebut mempunyai makna dan arti tersendiri.
Terutama saat perhitungan JODOH pernikahan.
1870. IMPOR PANGAN : Per hari ini Pemerintah resmi mengimpor
komoditas guna ketahanan pangan, artinya kinerja masyarakat
untuk produksi swa sembada pangan masih perlu ditingkatkan dan
prasarana pendukungnya harus ditata ulang. Dengan demikian
seluruh unsur yang terlibat langsung dan tak langsung pada
komoditas pangan harus intropeksi diri. Intinya : Harus ada
perencanaan ulang tentang tata kelola komoditas dalam rangka
ketahanan pangan Nasional.
1871. RELATIFITAS BAIK – BURUK : Untuk saat ini, sebaik-baik orang
dalam penilaian masyarakat pasti ada perbuatan buruknya. Dan
seburuk-buruknya orang dalam penilaian masyarakat pasti ada
perbuatan baiknya. Untuk itu jangan terlalu gampang menilai
seseorang baik dan buruk, tetapi bersikap baiklah pada keduanya,
295 Serat Sejatining Urip II
Agama apapun mereka dan dari suku manapun mereka. Karena
hakekat baik dan buruk itu hanya dalam kuasa Tuhan.
1872. FILOSOFI KERIS JOWO : Keris itu luknya dari awal besar kemudian
meruncing tetapi bila ditarik dari bawah ke atas itu lurus.
Artinya : Dalam hidup manusia pada usia mudah ada menyimpang
ke kanan dan ditarik ke kiri dan ditarik ke kanan lagi tetapi seiring
dengan perjalanan usia maka penyimpangan tersebut semakin kecil
seperti “Luk-nya Keris”, sehingga pada saat usia senja menjelang
matinya sudah lurus menuju jalan Firman-Firman Tuhan. Atau
“Khusnul Khotimah”. Intinya : Hidup manusia secara umum itu
mengikuti alur luk-nya keris.
1873. KECERDASAN BERFIKIR : Dengan pendekatan historis dan
fenomena alam orang yang cerdas berfikirnya akan dapat
memperkirakan kejadian yang sangat mungkin dimasa yang akan
datang. Semakin cerdas semakin jauh kedepan bisa membaca
kejadian yang sangat mungkin dan dengan cara apa
mengantisipasinya. Tetapi mereka bukan para normal atau dukun.
Mereka orang-orang biasa seperti orang kebanyakan tetapi cerdas.
1874. AMAL WAKTU : Pemberian Tuhan yang paling besar pada manusia
adalah Waktu, jika kita Amal Waktu dengan memberikan perhatian
pada orang lain, maka itulah nilai ibadah yang besar. Intinya : Jika
kita kehilangan waktu atau kesempatan maka tidak dapat dicari
gantinya. Tetapi bila kehilangan harta masih bisa dicari gantinya.
296 Serat Sejatining Urip II
1875. PUSING KARENA KERTAS : Banyak orang pusing karena kertas jenis
tertentu dengan gambar tertentu dan hanya dicetak oleh lembaga
tertentu dan diikat dengan aturan yang baku. Kertas itulah yang
bernama “Uang”, seandainya semua orang bebas mencetak uang
maka tidak ada orang pusing karena kertas. Artinya nilai uang itu
bukan karena kertasnya tetapi karena aturan perundang-undangan
yang mengikat di setiap negara, itulah cara berfikir sederhana.
Tetapi secara akademis bila uang beredar berlebihan akan
berdampak inflasi. Lihatlah antara Rupiah dan Dollar, keduanya
mempunyai bahan yang tidak jauh berbeda tetapi mempunyai nilai
yang berbeda. Dengan demikian di masa yang akan datang dapat
diprediksikan “Mata Uang berbahan Emas” akan mendunia kembali
karena tidak mengenal inflasi dan mempunyai nilai yang stabil dan
bebas dari spekulasi.
1876. DOLLAR PULANG KAMPUNG : Sangat wajar bila ada budaya mudik
atau pulang kampung, demikian juga mata uang Dollar yang mudik
atau pulang kampung. Yang menjadi tidak wajar adalah otoritas
yang berwenang tidak mengantisipasi kejadian tersebut. Mengapa?
Karena tidak mau repot. Out put kata-kata orang yang tidak mau
repot seperti “emang gue pikirin, bukan urusan saya, dan lain-lain”.
Ibarat banjir kita akan lihat dampaknya dalam waktu dekat.
1877. EKSPLOITASI PENDUDUK ASLI DAN TAMBANG : Tahun 1588
Angkatan Laut Inggris mengalahkan Armada Laut Raja Philip II
Spanyol. Untuk proses penjajahan di Benua Amerika. Yaitu
Eksploitasi penduduk asli dan penjarahan tambang Emas.
297 Serat Sejatining Urip II
(Pelajaran) Sekilas dapat dilihat perputaran sejarah penjarahan oleh
negara maju. Kita harus menjaga agar proses tersebut tidak terjadi
pada NKRI saat ini dengan bentuk yang lain, cara baru.
1878. LELAKI SEJATI : Salah satu ciri lelaki sejati adalah tidak akan pernah
mereka membiarkan perempuan di sampingnya menderita. Artinya
mereka akan berjuang sekuat kemampuannya untuk
membahagiakan perempuan yang dicintainya.
1879. PANCASILAKU : Jarang sekali pejabat birokrasi saat ini berbicara
tentang Pancasila, seakan-akan sudah terlupakan atau bagian dari
masa lalu. Padahal Pancasila itu terlahir dari budaya bangsa. Sudah
saatnya dicanangkan kembali gerakan “Pancasilais” agar tidak jauh
panggang dari api.
1880. PADAMU NEGERI : Terasa kering negeri ini untuk mencari sosok
yang mempunyai semangat “Padamu Negeri” dan terasa banyak
figur yang hanya mencari keuntungan dan kepentingan untuk
dirinya sendiri. Contoh nyatanya adalah fakta yang tersangkut
masalah pidana - korupsi mayoritas figur yang harusnya menjadi
contoh masyarakat. Intinya : Ada conflict of interest antara
kepentingan pribadi dan kepentingan pengabdian sehingga konsep
padamu negeri menjadi lahan pengabdian yang peting untuk
dioptimalkan saat ini dan kedepan.
1881. SEGMEN PEJUANG DAN SEGMEN PECUNDANG : Pada organisasi
sekumpulan pecundang maka pejuang akan tersingkir. Dan pada
organisasi sekumpulan pejuang maka pecundang akan tersingkir.
298 Serat Sejatining Urip II
Tetapi ada jenis kepribadian yang bisa terpakai pada kelompok
pejuang dan pecundang yaitu orang yang munafik. Mereka lain di
hati lain di mulut. Cara kerjanya ABS atau asal bapak senang. Tiga
kelompok kepribadian tersebut akan bersaing kepentingan di
semua negara di dunia. Intinya : Setiap pilihan kepribadian pasti ada
risikonya masing-masing. Untuk itu kita harus cerdas memposisikan
diri kita masing-masing dan anak cucu kita pada posisi mana yang
terbaik. Akan tetapi terlepas dari itu semua proses pendidikan dan
proses mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan langkah
terpenting.
1882. DATA KEMISKINAN : Ada peningkatan penduduk miskin yaitu
September 2014 pada 10,96% dan Maret 2015 pada 11,50%.
Jumlah peningkatan angka kemiskinan ini merupakan kenyataan
dan membuka peluang untuk beramal dan bersodaqoh.
1883. PROF AMIN RAIS DAN PROF RIYAS RASYID : Saya sangat hormat
kepada kedua Beliau sebagai yang telah mengkomandani proses
“OTONOMI DAERAH” (dalam buku Indonesia di persimpangan
jalan), dan melahirkan beberapa konsep baru. Tetapi harus ada
perencanaan lanjutan sebagai pegangan agar perjalanan berbangsa
dan bernegara itu jelas arahnya. Seperti misalnya GBHN sampai 100
tahun yang dibagi per 5 tahun.
1884. SEJARAH NEGARA DAN BANGSA : Abad 1-5 bentuk Imperium
seperti Romawi. Kemudian Monarki sampai dengan abad 15,
kemudian abad 18 Monarki Absolut seperti Perancis, Prusia,
299 Serat Sejatining Urip II
Austria, Spanyol, Swedia dan Rusia. Dan Monarki Konstitusional
seperti Inggris dan Belanda. Abad 20 Globalisasi, yaitu; Industri,
Investasi, Individu dan Informasi.
1885. JANGAN SALAHKAN ASING : Menguatnya Dollar dan turunnya nilai
Rupiah bukan karena asing tetapi karena kita salah
mengantisipasinya. Ibarat orang sakit perut tapi di suruh minum
obat sakit kepala. Bukankah ada yang mengatakan “Dollar naik
ekportir senang” padahal nilai impor kita tinggi. Harus ada langkah
cepat “introspeksi ekonomi” UU mengamanatkan pada fungsi Bank
Indonesia untuk stabilitas Kurs .
1886. STIMULUS EKONOMI : Dalam kondisi ekonomi yang melambat tapi
pasti saat ini, akan tetapi belum terlihat adanya langkah nyata atau
pemikiran terbuka yang lahir dari akademisi atau praktisi sebagai
“Stimulus Ekonomi” untuk mencari jalan keluarnya. Kalau kondisi ini
terus dibiarkan maka sangat dikhawatirkan terjadinya “Stag Flasi”
yang akan berdampak negatif pada semua kehidupan berbangsa
dan bernegara (pendekatan Manajemen Risiko). Sungguh sangat
berbeda antara kondisi ekonomi tahun 1997-1998 dengan kondisi
sekarang. Karena pada tahun tersebut segmen pasar ekspor cukup
bagus, sedangkan saat sekarang segmen pasar ekspor menurun
seperti Amerika, Cina dan lain-lain. Intinya : Stimulus Ekonomi harus
segera dibuat untuk langkah recovery ekonomi dan solusi nyata
agar tidak terjadi proses pemiskinan rakyat.
1887. NONTONI, NITENI, NUTURI : Prosedur baku untuk Guru, Dosen,
300 Serat Sejatining Urip II
Ustad atau apapun sebutannya adalah membaca dan melihat
dengan seksama pada obyek tertentu, kemudian mempelajari dan
mengelaborasi secara mendetil dan mendalam dengan berbagai
refrensi dan kajian. Baru kemudian bisa Nuturi dengan baik, tanpa
prosedur tersebut maka ilmunya akan dangkal dan statis.
1888. TUGAS POKOK MANUSIA : Terlepas dari semua nilai dan norma
yang ada, maka tugas pokok manusia itu ada tiga; 1. Memelihara
apa yang telah diberikan Tuhan dengan baik termasuk tubuh kita;
2. Mengoptimalkan fungsi dari apa yang telah diberikan Tuhan yaitu
alam semesta dengan seimbang; 3. Menunggu semua ketentuan
Tuhan, hal ini berkaiatan dengan proses waktu dan kesabaran. Dan
untuk melakukan tugas tersebut harus dengan Ilmu.
1889. JANGAN PUKUL ANAKMU : Para orang tua hendaknya jangan
pernah memukul anaknya, apapun alasannya karena sebagian besar
kesalahan anak itu disebabkan kan ketidak tauannya. Dan memukul
anak itu menutup potensi positif anak dan anak akan dendam atau
benci pada orang tuanya sendiri. Cukup berikan pengertian dan
kasih sayang yang tulus serta doakan maka anak akan manut , nurut
pada nasehat orang tuanya.
1890. SEMANGAT KEINDONESIA-AN : Perlu ada pemahaman bersama
tentang semangat ke-Indonesiaan yang terlepas dari suku, adat,
Agama dan kedaerahan. Mengapa demikian? Karena wilayah
teritori dan wilayah budaya serta wilayah berfikir ke-Indonesiaan itu
harus mampu menampung semua aspirasi dan semua kepentingan
301 Serat Sejatining Urip II
dari semua warga negara antar suku, adat, Agama dan kedaerahan
secara adil dan proporsional. Dengan demikian diperlukan alat
untuk itu, yaitu; 1. Panduan atau pedoman tentang semangat ke-
Indonesiaan yang menampung semua nilai, norma dan budaya dari
semua pemangku kepentingan. Karena dimanapun negara di dunia
ini, bukan hanya tempat persekutuan wilayah saja atau
persekutuan orang tetapi juga persekutuan nilai, norma dan
budaya; 2. Harus ada figur sentral untuk berfungsi sebagai
pemandu semangat ke-Indonesiaan tersebut, boleh perorangan
atau tim atau lembaga. Intinya : Semanagat ke-Indonesiaan harus
diremajakan kembali untuk menyongsong Indonesia yang lebih
baik.
1891. PRESTASI TERBESAR : Prestasi terbesar seseorang dalam hidupnya
adalah ketika mereka mampu memaafkan orang-orang yang
menyakiti hatinya, memfitnahnya bahkan menyengsarakan dirinya
dan keluarganya. Kemampuan memaafkan bahkan membalas
kejelekan dengan kebaikan adalah wilayah kemuliaan pada maqom
orang-orang yang dimuliakan oleh Tuhan. Intinya : Bersyukurlah
dengan adanya orang-orang yang manyakiti hatimu, menfitnahmu
bahkan menyengsarakan dirimu dan keluargamu karena dengannya
kita menjadi kuat, sabar dan semakin dekat dengan Tuhan.
1892. TOKOH DADAKAN : Negeri alengka yang dipimpin oleh tokoh
dadakan yang tidak jelas nasab, nasib dan nusubnya akan
membawa kemurkaan alam sehingga menimbulkan bencana
kekeringan, kering ketulusannya, kering jiwa juangnya dan kering
302 Serat Sejatining Urip II
kejujurannya. Lambat tapi pasti jarum jam berputar kebalikan arah
karena mayoritas cara berfikir komunitas juga terbalik. Dan akan
segera ada titik balik.
1893. PENJAHAT BESAR : Sejahat-jahatnya orang jahat, kalau dia masih
waras pasti ada kebaikan sekecil apapun dan masih ada potensi
untuk bertaubat. Apa buktinya? Penjahat besar sekalipun tidak
pernah berdoa agar anak-anaknya nanti akan menjadi penjahat.
Kecuali penjahat yang gila. Intinya : Potensi kebaikan itu pasti ada di
setiap orang sekecil apapun. Dan mendoakan orang yang jahat agar
menjadi baik itu kemuliaan.
1894. KRISIS KEPERCAYAAN : Sejarah telah membuktikan bahwa sebagian
besar sumber dari bencana ekonomi adalah krisis kepercayaan.
Mengapa? Karena kepercayaan adalah inti dari intinya transaksi
ekonomi. Tanpa kepercayaan ekonomi suatu negara dapat runtuh.
Maka jangan anggap sepele kepercayaan rakyat.
1895. HARGANYA PERATURAN : Terkadang adanya peraturan sebagai
alasan untuk mencari uang dari masyarakat, apapun alasannya.
Inilah kecenderungan negatif pada negara sedang berkembang.
Setiap peraturan ada harganya. Baik di kantor ataupun di jalanan.
Ini budaya negatif yang harus dihilangkan. Dan aparat birokrasi
harus sadar bahwa mereka digaji oleh rakyat. Tetapi mereka masih
memeras rakyat.
1896. AKHIR KEKUASAAN : Ketika seseorang mengakhiri sebuah
kekuasaan maka disana ada seribu pertanyaan. Mengapa ini
303 Serat Sejatining Urip II
berakhir? Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa kekuasaan yang
kekal hanya milik Allah SWT. Bersiaplah untuk lengser ke prabon
madep mandito atau hidupmu muspro. Karena waktunya sudah
dekat.
1897. DEMO BURUH : Hampir di semua negara terdapat peran buruh
yang strategis dalam komponen pembangunan ekonomi. Secara
akademis posisi buruh sebagai faktor produksi tidak boleh
disamakan dengan mesin, karena buruh juga manusia ada rasa,
karsa dan cipta. Saluran komunikasi yang tersumbat itulah berupa
demo.
1898. PERSAHABATAN YANG TULUS : Ketika kita merasakan penderitaan
atau permasalahan orang lain sebagai bagian dari hidup kita,
dan kita terpanggil untuk terlibat langsung mencari jalan keluarnya
maka itulah arti dan makna dari “persahabatan yang tulus”.
Intinya : Hadirnya sikap dan rasa “pesahabatan yang tulus”
terkadang lebih bermakna daripada ikatan persaudaraan
sekandung.
1899. GARIS KETURUNAN : Trah atau nasab atau garis keturunan adalah
hubungan darah yang tidak dapat dipisahkan oleh apapun,
hubungan dunia sampai akhirat. Perbanyaklah berdoa untuk
leluhur-leluhur kita agar semua potensi leluhur tersebut secara
bertahap turun pada kita, yang dalam bahasa agama “AU
WALADUN SHOLIHUN YAD U LAHU”. Pemahaman ini yang jarang
dimiliki oleh sebagian orang. Intinya : Secara “Gen” bawaan sikap
304 Serat Sejatining Urip II
dan perilaku itu trah seseorang tidak akan jauh berbeda, ibarat
pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
1900. MAHALNYA LABEL : Jabatan, pangkat, harta dan lain-lain itu hanya
label, status yang berawal dari keinginan. Betapa mahalnya ongkos
untuk menjadi kepala daerah misalnya. Harus berkorban waktu,
tenaga dan dana. Padahal kebutuhan dasarnya sama. Makan cuma
1 piring, mobil yang dipakai juga satu. Sepatu yang dipakai
sepasang. Intinya : Label keinginan itu mahal. Dan besar tanggung
jawabnya di akhirat kelak.
1901. IKAN AQUARIUM : Lihatlah dengan seksama ikan di aquarium, ikan
yang kecil lebih lincah bergerak dari pada ikan yang besar. Artinya
pejabat negara yang besar itu tidak lincah bergerak dan tidak lincah
berfikir. Dan pasti membutuhkan rakyat biasa yang kecil.
Intinya : Hidup itu saling membutuhkan dan saling melengkapi
antara yang besar dan yang kecil.
1902. MAKANAN ORANG GILA : Kita bisa lihat orang gila makan di tempat
yang kotor tetapi mereka tetap sehat. Mengapa? Karena sumber
penyakit itu sebagian besar dari fikiran. Sedangkan orang gila tidak
berfikir apapun. Untuk itu kendalikan fikiran dan hati kita menuju
Firman-Firman Tuhan, maka hidup kita akan sehat, tenang dan
damai dalam Kasih Tuhan.
1903. PUNCAK KEKECEWAAN : Para orang tua... jangan engkau
kecewakan anak-anakmu. Para dosen... jangan engkau kecewakan
mahasiswa dan mahasiswimu. Para Ustadz dan Kyai... jangan
305 Serat Sejatining Urip II
engkau kecewakan para santri-santrimu. Dan para Penguasa...
jangan engkau kecewakan rakyatmu. Dan para Komandan... jangan
engkau kecewakan anggotamu serta para Guru... jangan engkau
kecewakan murid-muridmu. Para Pemimpin Partai... jangan engkau
kecewakan konstituenmu. Mengapa? Karena puncak kekecewaan
adalah perlawanan atau engkau akan ditinggalkan oleh mereka.
Dan engkau akan menderita serta merana di usia tuamu atau di usia
PENSIUN-mu.
1904. KEBAKARAN HUTAN : Terjadinya kebakaran hutan itu tiap
tahunnya pada bulan yang sama dan terus berulang, sepertinya
tidak ada solusi. Apakah memang demikian? Atau karena tidak ada
peralatan untuk mengantisipasinya? Atau karena tidak ada
perencanaan untuk penyelesainnya? Atau memang kehendak alam
harus demikian? Atau memang karena semua pihak pasif? Padahal
kalau difikir secara logis SOLUSI-nya tidak sulit-sulit amat.
1905. ALIH GENERASI : Tugas senior kepada yunior, atau yang tua pada
yang muda adalah Transfer Knowledge dan memberikan
pembekalan positif dalam rangka alih generasi yang lebih baik.
Jangan pernah senior atau yang tua merasa iri atau cemburu bila
yuniornya atau yang muda berprestasi atau lebih pintar. Bahkan
harus bangga.
1906. KACA MATA HITAM : Ketika orang memakai kaca mata hitam maka
semua yang dilihat menjadi hitam atau gelap. Artinya orang yang
benci, iri dan dengki pada orang lain maka semua yang dilakukan
306 Serat Sejatining Urip II
orang yang dibenci itu jelek atau negatif. Intinya : Lepaslah kaca
mata hitam tersebut agar yang dilihat obyektif dan benar adanya.
1907. NEGERI DI AWAN : Ada lagu KLA Project dengan judul Negeri Di
Awan, hampir nyata dengan kota-kota yang dilanda kabut asap di
Sumatera. Hampir semua orang tau yang tinggal di wilayah
tersebut, membuka lahan dengan membakar gambut jauh lebih
murah dibanding dengan cara konvensional. Artinya semua
Stakeholders juga mengetahui akar masalah kabut asap. Tetapi yang
menjadi masalah adalah “Pembiaran”.
1908. BERUSAHA BERSIH : Orang yang berusaha untuk bersih itu lebih
utama dari pada orang yang mengaku bersih. Mengapa? Karena
manusia itu tempatnya salah dan lupa. Sebaik-baiknya orang yang
bersalah dan lupa adalah bertaubat untuk membersihkan dirinya
karena Allah itu Maha Pengampun dan Maha Kasih dan Penyayang.
Maka bersegeralah menuju ampunan Allah.
1909. JALAN KEBAIKAN : Setiap orang mempunyai jalan kebaikan masing-
masing yang ditunjukkan oleh Tuhan, untuk itu jangan pernah iri
dengan jalan hidupnya orang lain. Karena kita mempunyai jalan
tersendiri. Intinya : Potensi seseorang itu ada masing-masing, baik
meminta atau tidak. Tuhan sudah berikan. Oleh sebab itu
optimalkan potensi kita masing-masing.
1910. OPINI ASING : Jangan terlalu percaya dengan opini asing terhadap
NKRI, karena pasti ada maksud terselubung. Ingat zaman sebelum
merdeka, asing selalu membuat opini yang mengadu domba
307 Serat Sejatining Urip II
antar kerajaan. Dan sekarang mengadu domba antar kepentingan.
Intinya : Waspada itu lebih baik.
1911. RAHASIA WAKTU : Waktu akan terus berjalan dan tidak ada yang
bisa menghentikannya kecuali Tuhan. Semua makhluk harus tunduk
dengan waktu, semua masalah akan selesai dengan waktu, senang
dan susah saling berganti mengikuti putaran waktu. Manusia harus
sabar dan bertawakal serta bekerja keras dalam berusaha
mengikuti perjalanan waktu karena manusia tidak mengetahui
dengan pasti apa yang akan terjadi besok kecuali atas ijin Allah.
Intinya : Rahasia terpenting waktu adalah ruang perjalalanan yang
harus ditempuh oleh semua makhluk ciptaan Tuhan termasuk
manusia, Jin dan Malaikat. Oleh sebab itu, ikuti waktumu dengan
memberikan kemanfaatan pada siapapun termasuk kemanfaatan
pada alam sekitar kita.
1912. SUBSIDI : Tahun 2002, Amerika mengeluarkan Undang-Undang
pertanian untuk meningkatkan Subsidi Pertanian. Artinya negara
sekaliber Amerika saja memberikan subsidi dalam rangka
perlindungan nasib petani. Mengapa negara sedang berkembang
mencabut subsidinya. Lalu dimana fungsi negara. Sepertinya harus
berfikir ulang dan ditata ulang karena sudah kebablasan dalam
menata mekanisme tata kelola pertanian.
1913. MEMBANGUN POTENSI ANAK : Biarkan anak-anak kita tumbuh dan
berkembang sesuai dengan zamannya, jangan mendidik anak
dengan membentak, marah, perintah bahkan memukulnya yang
308 Serat Sejatining Urip II
akan berakibat menutup potensi anak. Tetapi didiklah anak dengan
kasih sayang, dan pengertian cara berfikir sampai mereka faham
dengan apa yang harus diperbuat.
1914. EKONOMI HARI RAYA QURBAN : Perputaran uang bertambah di
masyarakat dan harga daging akan stabil kembali saat Hari Raya
Qurban, inilah manfaat ekonomi yang secara tidak langsung
dirasakan masyarakat. artinya pada moment tertentu kita dapat
melihat manfaat satu kegiatan dalam berbagai aspek, sehingga daya
beli masyarakat bertambah. Ekonomi kelas bawah mulai berputar
kembali. Belum ada data statistik yang secara cermat dan secara
luas disampaikan tetang jumlah hewan korban baik sapi atau
wedus. Intinya : Berkorbanlah dengan hewan korban secara ikhlas
agar tidak ada korban perasaan, karena korban perasaan jauh lebih
berat dari pada berkorban dengan hewan.
1915. HARGA TAK PERNAH BOHONG : Ketika musim panen maka harga
beras turun, itulah mekanisme pasar. Ketika penawaran meningkat
dan permintaan tetap maka harga akan turun. Itulah yang terjadi
dengan kurs Rupiah dan Dollar. Mau dibilang apa saja dan alasan
apa saja, tetap HARGA tidak bisa bohong bahwa “cadangan devisa
terbatas” dan capital fly terus terjadi.
1916. LEGITIMASI INTERNASIONAL : Secara umum potensi negara aspek
ekonomi, teknologi, budaya dan militer sangat berpengaruh pada
besaran Legitimasi Internasional sehingga secara langsung
menentukan posisi negara tersebut pada pergaulan Internasional,
309 Serat Sejatining Urip II
contoh : Amerika Serikat. Untuk itu semua negara dalam
pembangunan nasionalnya secara umum selalu berorientasi pada
ke 4 hal tersebut. Bagaimana dengan negara kita?
1917. PELAJARAN DARI KOREA : Mengapa tingkat kesejahteraan
masyarakat Korea Utara dan Korea Selatan sangat jauh berbeda,
padahal secara geografis sama, akar budaya sama, karakter
masyarakatnya tidak jauh berbeda, musim juga sama. Inilah
pelajaran dari “Tata Kelola berbangsa dan bernegara” yang
berbeda. Intinya : Fungsi birokrasi dan para pejabat negara serta
pemimpin publik sangat berpengaruh pada kesejahteraan
masyarakat. Untuk itu sangat diperlukan introspeksi diri dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara untuk Indonesia yang lebih
baik dimasa yang akan datang.
1918. BANK COLLAPS : Apabila tejadi Bank Collaps maka ada “Effect
Domino” yang mengakibatkan bank lain gagal bayar (likuiditas,
solvabilitas dan rentabilitas akan turun drastis) bahkan bisa
berdampak negatif pada ekonomi negara, apalagi bila skala
nasabahnya sangat besar maka hempasannya juga besar. Kalau
dentuman bank tersebut berantai melewati batas teritori negara
maka situasinya akan kembali pada tahun 1930, dan untuk recovery
bisa memakan waktu 5 tahun. Intinya : orang-orang kaya dunia
akan senam jantung bila terjadi Bank Collaps pada tataran wilayah
Internasional karena akan menjadi orang miskin mendadak atau
“Pemerataan Kemiskinan”.
310 Serat Sejatining Urip II
1919. TUTUPILAH AIB ORANG LAIN : Agama mengajarkan agar kita
menutupi aib orang lain, jangan membicarakan kelemahan teman-
temanmu dan jangan menjelek-jelekan orang lain. Mengapa?
Karena bila kita menutupi aib orang lain maka Tuhan akan
menutupi aib kita, dan setiap orang pasti ada kelebihan dan
kekurangan, tidak ada orang di dunia ini yang sempurna termasuk
juga para tokoh agama sekalipun. Intinya : Jangan membicarakan
kelemahan orang lain karena kita sendiri juga banyak kelemahan
serta menjauhlah pada kelompok orang-orang yang sedang
membicarakan kekurangan orang lain.
1920. KASIH YANG HIDUP : Bila seseorang mampu menghidupkan cahaya
kasih pada dirinya dan perilakunya, maka akan muncul sifat
penyayang pada semua umat dan alam semesta. Itulah bentuk
keseimbangan pribadi yang terus berdampak positif pada perilaku
maqom kemuliaan. Intinya : Saling berkasih sayang adalah saling
pengertian dan saling menghormati serta saling melengkapi.
1921. NAIK KELAS : Setiap anak sekolah SD, SLTP atau SMU pasti ingin
naik kelas, begitupun maqom keimanan kita di hadapan Tuhan pasti
ada kenaikan kelas melalui 2 tahap, yaitu kenaikan dan peningkatan
ibadah kita dan yang kedua melalui ujian yang direncanakan oleh
Tuhan sendiri. Artinya : Jangan pernah surut dalam beribadah dan
jangan pernah mengeluh bila menerima ujian karena melalui kedua
cara tersebut Tuhan mencintai kita.
311 Serat Sejatining Urip II
1922. DAFTAR MENU : Seakan-akan Tuhan telah menyiapkan menu
kehidupan, manusia bebas memilih untuk menjadi pemalas
atau pekerja keras. Untuk sukses atau tidak. Firman-Firman Tuhan
telah menunjukkan jalan ke arah menu kehidupan pilihan kita.
Intinya : Pada posisi inilah manusia harus belajar untuk mencari
menu kehidupan yang tepat bagi dirinya masing-masing. Kita akan
menjadi diri kita masing-masing, bukan menjadi orang lain.
1923. RUANG DAN WAKTU : Perjalanan hidup dan kehidupan manusia itu
hanya untuk mengisi ruang dan waktu sesuai dengan apa yang telah
diperintahkan dan dilarang oleh Tuhan sebagaimana yang telah
diFirmankan di dalam kitab-kitab sucinya dan sebagaimana yang
telah disampaikan oleh Rasul-Rasulnya. Akan tetapi manusia
mempunyai kebebasan untuk berinovasi dalam bentuk tindakan
dan berfikir sejauh tidak ada larangan akan hal tersebut dan tidak
berdampak negatif atau berdampak merugikan dirinya sendiri atau
merugikan orang lain atau merusak keseimbangan alam. Karena
makhluk Tuhan yang hanya melakukan apa yang diperintahkan
tanpa inovasi apapun adalah Malaikat, maka disinilah letak
perbedaan yang prinsip antara manusia dan malaikat. Untuk itu
janganlah kita menyalahkan orang lain, apalagi mengkafirkannya
tanpa dasar pengetahuan agama yang jelas. Intinya : Kreatifitas
positif manusia itulah yang menjadikan manusia lebih mulia dari
Malaikat.
1924. JEMBATAN KEHIDUPAN : Perjalanan kehidupan di dunia ini laksana
melewati jembatan kayu yang terkadang tidak stabil, bergoyang ke
312 Serat Sejatining Urip II
kanan dan ke kiri, terkadang kayu tersebut berlubang dan kita harus
hati-hati agar tidak terpelosok atau terluka karenanya. Dan dikala
habis jarak jembatan tersebut, maka itu petanda akhir dari
perjalanan atau itulah kematian. Untuk menuju alam yang berbeda.
Sehingga makna kematian yang sebenarnya adalah sekedar
pembatas dua jalan yang berbeda, yaitu antara jalan hidup dunia
dan akhirat.
1925. UNSTABLE : Hati atau qolbun yang artinya dalam bahasa Jawa
“Mobat-Mabit” atau tidak stabil atau situasional. Maka
berbahagialah orang-orang yang mampu menstabilkan hatinya
masing-masing dengan hidayah atau petunjuk Allah, karena tidak
semua orang bisa dan mampu menstabilkan hatinya sendiri, meski
mereka itu pejabat tinggi negara atau tokoh agama atau tokoh
masyarakat.
1926. SILATURRAHMINYA IBU JARI : Kedua tangan kita yang berjari
lengkap, maka perhatikan ibu jari kita bisa mendatangi jari-jari yang
lain tetapi jari yang lain tidak bisa mendatanginya meski berdiri
berdampingan, itulah filosofinya Pemimpin, artinya Pemimpin itu
harus mendatangi rakyatnya dengan berbagai solusi, bukan
Pemimpin yang membuat masalah pada rakyatnya.
1927. SATU OBAT UNTUK SEMUA PENYAKIT : Ketahuilah saudaraku,
hidup ini penuh dengan berbagai macam masalah dan
problematika, tetapi untuk menyelesaikan semua masalah itu ada
satu syarat yang tidak boleh dilupakan disamping syarat-syarat yang
313 Serat Sejatining Urip II
lain, yaitu “Sabar”. Intinya : Sabar itu obat segala macam masalah
kehidupan. Dan sabar itu tidak ada batasnya, kalau ada batasnya
berarti tidak sabar.
1928. SATRIYO PANINGIT VS SATRIYO BOLODUPAK : Ada kemungkinan
yang akan tampil di negeri ini nantinya yang membawa
kemakmuran bersama Bangsa dan Negara bukan Satriyo Paningit
tetapi Satriyo Bolodupak yang sepanjang hidupnya kedupak kesana
kemari, dan kondisi ini tidak membuatnya Runtuh tetapi
membuatnya semakin tangguh.
1929. JANGAN PERNAH JENUH : Sesungguhnya hambatan sukses yang
paling besar adalah “Jenuh atau Bosan atau Suntuk” oleh karenanya
kendalikan rasa jenuhmu dengan Hobbymu dan semangatmu. Agar
sukses tidak pernah meninggalkanmu dan tetap produktif pada
situasi apapun.
1930. PERLAWANAN : Musuh besarmu saat ini adalah; 1. Kemalasanmu
sendiri; 2. Egoismu dan ambisimu; 3. Bosanmu dan jenuhmu;
4. Marah dan Bencimu. Oleh karenanya kendalikan dengan baik
perkara yang empat tersebut, dan tunggulah sukses akan datang
menghampirimu dan menawarkan senyuman manis padamu.
1931. LAGU LAMA : Kalau kita cerdik dan mempunyai memori yang baik
maka dapat melihat lagu lama atau cara-cara lama untuk suatu
tujuan tertentu. Memang polanya beda tetapi iramanya tetap sama
dan orangnya juga itu-itu saja. Lihatlah opini di medsos atau di
media cetak. Ada Popularitas diatas kertas yang diramu dengan
314 Serat Sejatining Urip II
lengkuas, sehingga semua pedas. Hua... hua... pedas... pedas. Dan
tidak cerdas.
1932. DISIREP : Dalam terminologi Jawa ada istilah “disirep” yang
mempunyai arti; suatu kondisi statis atau diam atau tidak ada
respon dari suatu keadaan, nampak tapi tidak melihat. Ada tetapi
tidak tau siapa. Disirep ini bisa bersifat perorangan, kelompok atau
bahkan Nasional. Dan bisa digunakan untuk kepentingan politik,
kepentingan bisnis, dan lain-lain.
1933. PUTRA DAERAH : Setelah Undang-Undang Otonomi Daerah
disahkan, maka semarak dan semangat kedaerahan muncul dengan
banyak sebutan putra daerah, semangat kedaerahan itu sah-sah
saja, tetapi jangan menutupi semangat ke-Indonesia-an. Mengapa?
Karena sampai kapanpun “Patriotisme – Nasionalisme” harus
diperjuangkan. “Dirgahayu TNI ke-70”.
1934. PIRING KOTOR : Sudah seharusnya bila ada piring kotor di rumah
dicuci sampai bersih, begitulah analogi bila seseorang dicintai oleh
Allah, maka dosa dan kesalahannya dibersihkan termasuk harta
bendanya. Proses pembersihan ini bisa berupa ujian berbagai
macam, atau sesuatu yang tidak nyaman bahkan menyakitkan. Oleh
sebab itu jangan pernah kita mengeluh dengan ujian dan cobaan
dari manapun datangnya, karena kondisi tersebut merupakan
manifestasi cinta Allah untuk menghapuskan semua dosa dan
kesalahan kita untuk menuju MAQOM yang mulia di dunia dan di
akhirat.
315 Serat Sejatining Urip II
1935. ILMUNYA BAHAGIA SEJATI : Bahagia itu tidak akan pernah ada
kalau kita bersikap; 1. Mengeluh dan tidak menerima dengan
keadaan yang ada; 2. Berfikir negatif dan berprasangka negatif pada
Tuhan, orang lain dan lingkungan; 3. Menggunakan pilihan kata
yang kotor dan kata yang negative; 4. Berteman dengan orang-
orang yang mempunyai sifat dan karakter negatif. Intinya : Bahagia
itu upaya untuk mendapatkan pemberian Tuhan yang berupa
suasana hati yang membahagiakan, karena terkadang kita tidak
faham sebabnya tetapi suasana hati kita bahagia, dan juga
sebaliknya terkadang kita tidak tau sebabnya tetapi hati merasa
bosan, suntuk dan jenuh. Artinya apa? Bahagia itu adalah
pemberian Tuhan yang setelah kita berusaha jauh sebelumnya
untuk bahagia, seperti cara berfikir yang benar.
1936. KUR (Kredit Usaha Rakyat) : Target penyaluran KUR saat ini sulit
tercapai Rp. 28 Trilyun. Mengapa? Karena akar masalahnya adalah;
1. Segmentasi pasar KUR tidak dirubah sesuai dengan kondisi
kontemporer; 2. Bunga KUR masih teralalu besar, harusnya suku
bunga KUR itu khusus dalam kisaran 6% dengan tenor 15 tahun;
3. Daya beli masyarakat terus menurun seiring dengan besaran
angka PHK, pengangguran dan angka kemiskinan; 4. Mekanisme
perbankkan yang sangat sulit untuk diakses sektor UMKM;
5. Kebijakan dan stimulus ekonomi saat ini masih bersifat umum;
6. Belum sinkronnya antara persepsi pemikiran pembuat kebijakan
dengan pelaku ekonomi sektor UMKM. Intinya : KUR adalah salah
satu faktor penentu peningkatan usaha rakyat atau Entrepreneur
316 Serat Sejatining Urip II
masyarakat menengah kebawah sehingga pemberdayaan secara
optimal KUR sangat menentukan kesejahteraan masyarakat secara
umum.
1937. ILMU ANALIS INTELIJEN : Analisis intelijen mempunyai kecerdikan
berfikir pada 3 hal; 1. Gejala setiap kejadian, awalnya seperti apa,
dan apa sebab-sebabnya; 2. Wilayah kejadian tersebut pada ranah
hukum, ranah politik atau ranah SARA; 3. Dampak kejadian tersebut
akan lari kemana, dan siapa yang diuntungkan dari kejadian
tersebut. Intinya : Setiap kejadian itu merupakan akumulasi dari
kejadian sebelumnya. Inilah hukum sebab – akibat.
1938. ILMU TOLAK SANTET : Boleh percaya dan boleh tidak tetapi santet
tetap ada dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Santet biasa
digunakan oleh seseorang dengan sebab kebencian, sakit hati, iri
dengki, persaingan jabatan (mungkin juga saat PILKADA) dan
persaingan bisnis, dan lain-lain. oleh sebab itu diperlukan “Ilmu
Tolak Santet”. Salah satu caranya adalah; 1. Jangan tidur sebelum
pukul 24.00; 2. Tidurlah dengan tikar atau di atas kasur di lantai
yang ketebalannya kurang dari 15 cm. (tidak ada LONGAN); 3. Bila
merasakan suasana badan resah dan tidak enak, tidurlah dengan
tikar dengan kepala di pintu depan rumah (pintu utama rumah
ditutup rapat dan posisi badan di dalam rumah), InsyaAllah akan
terlihat siapa yang mengirim santet dan jenis apa santet yang
dikirim; 4. Sebelum tidur berdoalah menurut agama dan
kepercayaan masing-masing kepada Tuhan, kemudian tarik nafas
dalam-dalam dengan hidug dan tahan sekuatnya, salurkan energi
317 Serat Sejatining Urip II
“Nafas dalam doa tersebut” ke suluruh badan sebagai benteng
pelindung. (Nafas dikeluarkan sampai terasa getaran seluruh tubuh,
dan tidak menutup kemungkinan sampai keringatan) baru
kemudian nafas dikeluarkan secara berlahan melalui hidung dan
mulut tetap dalam kondisi tertutup atau MINGKEM. Lakukan proses
“Doa dalam nafas” ini minimal 3x sebelum tidur. InsyaAllah.
1939. ILMUNYA MENANG PILKADA : Ibarat dokter maka analisis
penyebab sakit harus tepat agar menentukan obatnya juga tepat,
kalau analisis penyakitnya salah maka obatnya juga salah. Untuk itu
dalam rangka memenangkan PILKADA secara jujur dan adil serta
menang secara terhormat dengan tidak menyakiti lawan atau
“Menang Tanpo Ngasorake Lian” maka lakukanlah hal-hal sebagai
berikut; 1. Lakukan mapping kecenderungan konstituen; 2. Lakukan
riset dengan benar tiap rigion; 3. Buatlah tiga lapis tim lapangan;
4. Kuasai minimal satu media sosial, bila mungkin lebih dari satu;
5. Buatlah satu ruang kendali dengan rinci konstituen partai pada
pemilu yang lalu; 6. Hitung degan pasti tiap rigion jumlah pemilih,
bila pada wilayah tersebut jumlah konstituen partai pendukung
pada Pemilu yang lalu kurang dari 50% maka tinggalkan saja dan
konsentrasi pada daerah yang potensi suaranya lebih dari 50%;
7. Usahakan minimal tiga orang pion secara rahasia sebagai kontrol
antara kawan dan penyusup; 8. Gunakan seefisien mungkin dana;
9. Dekati figur atau tokoh masyarakat setempat; 10. Kunjungi panti-
panti sosial dan rumah ibadah; 11. Lakukan sapaan pada
masyarakat di tempat umum di pasar atau di terminal;
318 Serat Sejatining Urip II
12. Berhematlah waktu, tenaga dan uang; 13. Buatlah selebaran
kata-kata bijak yang disampaikan ke setiap rumah; 14. Buatlah visi
dan misi serta program yang logis dan bukan berpotensi sebagai
janji-janji kosong nantinya, dan lain-lain. InsyaAllah menang secara
terhormat.
1940. AURA TAHAJUD : Hanya orang-orang yang istiqomah Tahajud akan
mendapatkan maqom “Qoulan Tsakila” atau perkataan yang berat
atau berbobot. Mengapa? Karena dalam Tahajud ada komunikasi
khusus antara Sang Kholik dan Mahluk. Lakukanlah Tahajud,
InsyaAllah akan melahirkan berbagai Aura positif yang
membahagiakan.
1941. SUMBER KEPRIBADIAN ANAK : Sekitar 80% kepribadian anak
ditentukan oleh faktor orang tuanya masing-masing. Oleh sebab itu
berhati-hatilah para orang tua dalam mendidik anak, berperilaku di
depan anak, berucap di depan anak, karena semuanya akan
tersimpan dalam Memori dan daya ingat anak. Hormatilah anakmu
maka kelak engkau akan dimuliakan oleh anakmu di dunia dan di
akhirat.
1942. TERPENJARAKAN : Ketika hati terpenjarakan oleh prasangka, ketika
ucapan terpenjarakan oleh dusta, ketika harta terpenjarakan oleh
riba, ketika janji-janji terpenjarakan oleh pengingkaran, ketika
perilaku terpenjarakan oleh pencitraan dan ketika CINTA
terpenjarakan oleh kebohongan. Maka pada saat itulah Nikmat
akan berubah menjadi Laknat.
319 Serat Sejatining Urip II
1943. SALING MENGASIHI SESAMA : Kita seharusnya saling mengasihi
dengan menghilangkan rasa iri, dengki, dendam, marah, prasangka
negative, dan lain-lain, karena ini semua bisikan syetan yang
mengajak permusuhan. Menjadi pemaaf dan gemar berbagi amal
kebaikan adalah tuntunan semua agama. Oleh karenanya marilah
kita bersama mengendalikan dan menundukkan bahkan
menghilangkan nafsu amarah, sifat-sifat negatif yang dibisikkan
oleh iblis dan syetan. Intinya : Pengendalian diri adalah potensi
sukses seseorang.
1944. ILMU JATI DIRI : Tidak sedikit orang yang belum mengenal dirinya
sendiri. Fahami dan sadari bahwa badan kita ini hanya instrumen
yang dipinjamkan oleh Tuhan pada kita, dan pada saatnya nanti
diminta kembali dengan pertangung jawaban penggunaannya itulah
“KEMATIAN”. Ilmu Jati Diri itu meliputi; 1. Mengenal secara genotif
atau silsilah keturunan; 2. Apa yang harus kita cari dalam hidup ini;
3. Potensi apa yang kita miliki “Personal Capital”; 4. Apa yang
menjadi sumber keresahan hidup kita; 5. Bagaimana kita
memposisikan diri di tengah-tengah pergaulan hidup sehari-hari;
6. Siapa saja teman dekat kita; 7. Pada posisi mana “Maqom
Religius” saat ini, dan lain-lain. Intinya : Proses mengenal diri sendiri
itu terkadang jauh lebih sulit dibanding mengenal orang lain.
1945. ORANG BAIK : Untuk saat ini, tidak ada orang dengan predikat BAIK,
tetapi yang ada adalah orang yang berusaha untuk baik. Meskipun
tokoh agama sekalipun, semua penuh dengan lupa dan alpha,
karena itulah watak dasar manusia. Oleh karenanya jangan
320 Serat Sejatining Urip II
gampang menyalahkan orang lain karena kita juga penuh dengan
kesalahan.
1946. BAPAK DAN IBU MARAH : Merupakan kejadian biasa di tengah
masyarakat Bapak atau Ibu marah kepada anaknya. Tetapi yang
menjadi luar biasa ketika Bapak dan Ibu marah secara bersama
kepada anaknya. Mengapa? Karena dampaknya akan membuat
pribadi anak lemah, penakut, peragu dan tidak berprestasi.
Intinya : Jangan Bapak dan Ibu dalam rumah marah bersama pada
anak, apalagi membentak atau memukul anak.
1947. UMPAN BALIK : Tidak semua kebaikan itu dibalas dengan kebaikan,
terkadang kebaikan dibalas dengan permusuhan atau kebencian,
itulah hebatnya dampak dari prasangka. Oleh sebab itu agama
mengajarkan untuk tidak berperasangka, karena sebagian besar
prasangka itu dosa. Terutama perasangka negatif.
1948. HEADING - TRACK : Setiap orang mempunyai heading dan track-nya
masing-masing seperti pesawat terbang, inilah bentuk perjalanan
hidup, sehingga tidak perlu untuk diperbandingkan dengan
parameter atas - bawah. Semua sudah diatur dan ditentukan oleh
Allah, tidak ada iri dan tidak ada dengki, karena semua orang sudah
ada takaran bahagianya dan takaran sedihnya serta dari mana
datangnya suka citanya. Itulah bentuk kasih Tuhan pada hambaNya.
Tuhan tidak pernah mendlolimi atau menyengsarakan manusia,
akan tetapi Tuhan selalu mengasihi hambaNya dengan cara-cara
Tuhan sendiri tentukan kadarnya. Oleh sebab itu hanya dengan cara
321 Serat Sejatining Urip II
“kesabaran” manusia menjalani kehidupan sesuai dengan track dan
headingnya masing-masing.
1949. ENERGI POLITIK : Terlalu banyak energi politik yang digunakanan
masyarakat untuk Pilpres dan aneka Pilkada. Sehingga energi
ekonominya berkurang yang berdampak pada penurunan
kreativitas ekonomi dan daya saing global. Mestinya ada riset untuk
itu. Tapi yang paling penting adalah kesadaran membangun NKRI
yang lebih baik.
1950. TATA KELOLA POTENSI ANAK : Ada percakapan dua orang miskin
“si A” mengatakan saat ini saya miskin, tetapi saya berjuang
bagaimana caranya agar anak saya bisa sekolah sampai sarjana. “Si
B” berkata; saya miskin dan saya biarkan anak saya entah jadi apa,
yang penting bisa makan dan tidak merepotkan orang tua. Seiring
perjalanan waktu maka secara alami anak-anak “si A” berubah
positif nasibnya karena status pendidikannya, sementara “si B”
anak-anaknya tetap mewarisi kemiskinan orang tuanya atau
“kemiskinan Absolut”. Ternyata hanya melalui pendidikanlah “Tata
kelola Potensi Anak” bisa optimal. Pemikiran tersebut disandarkan
pada Firman Tuhan bahwa, Allah akan mengangkat derajat orang-
orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan.
1951. RUANG, RONGGA ATAU KAMAR : Di dalam badan kita ada rongga-
rongga tempat jantung, paru-paru, ginjal dan lain-lain, di alam raya
ini ada ruang-ruang, ruang udara, ruang negara dan lain-lain. Di
rumah kita ada kamar-kamar dan ruang-ruang. Itulah misi manusia
322 Serat Sejatining Urip II
hidup untuk mengisi ruang kosong tersebut dengan baik dan
banyak memberi manfaat bagi org lain.
1952. LANGKAH MAJU : Tidak ada orang yang bisa memberhentikan
langkahmu untuk maju dan berkarya kecuali dirimu sendiri. Oleh
karenanya tetaplah semangat untuk berkarya dan jangan berhenti
di tengah jalan. Intinya : Nilai hidupmu adalah karyamu.
1953. ANAK LEBIH DARI SATU : Jangan samakan cara mendidik anak satu
dengan yang lain, karena karakter anak itu berbeda-beda, sehingga
cara pendekatan dan mendidiknya juga berbeda, dan jangan ada
pilih kasih memberikan kasih sayang agar tidak berdampak
permusuhan di antara anak nantinya, semua anak berikan
perhatian dan kasih sayang secara proporsional. Tidak ada istilah
anak emas.
1954. PELUANG TAHAJUD : Semua orang mempunyai kesempatan yang
sama untuk melakukan Tahajud. Tetapi tidak semua orang
berkesempatan dan berkemauan untuk mengambil kemuliaan
tahajud. Mengapa? Inilah arti kekuatan niat dan hidayah.
1955. PUNCAK KEIMANAN : Salah satu parameter Maqom keimanan
seseorang ketika mereka mampu mengatakan “Cukuplah Allah
sebagai penolongku” dan perkataan tersebut meresap dalam hati,
roso, Sukmo dan pemahaman pemikiran serta Aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari.
323 Serat Sejatining Urip II
1956. KREATIFITAS ANAK : Ada kecenderungan anak yang kreatif itu nakal
dan terkadang membikin gemes orang tuanya atau gurunya.
Disinilah letak kemampuan guru bidang PEDAGOGIK guna
memahami kecerdasan anak. Artinya jangan gampang marah atau
menghukum anak yang nakal tapi lihatlah terlebih dahulu
kecenderungannya.
1957. IDEALNYA MENDIDIK ANAK : Anak laki-laki harus dekat dengan
Bapaknya, agar mendapatkan figur Maskulin. Dan anak perempuan
harus dekat dengan Ibunya, agar mendapatkan figur feminin.
Jangan terbalik. Kalau anak perempuan dekat dengan Bapaknya
akan menjadi TOMBOY, dan kalau anak laki dekat dengan Ibunya
bisa cenderung BANCI.
1958. HAKEKAT HIJRAH : Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain
yang lebih baik, perubahan dari satu sikap berfikir ke sikap berfikir
yang lain yang lebih baik. Penyempurnaan kayakinan beragama
yang lebih baik. Intinya : Hakekat hijrah itu perubahan menuju yang
lebih baik dalam koridor Firman-Firman Allah. Oleh sebab itu
marilah kita berhijrah untuk yang lebih baik, dengan
mengoptimalkan potensi yang ada agar MIGUNANI.
1959. ILMU MANAJEMEN KONFLIK : Untuk melihat secara komprehensif
terjadinya konflik, baik konflik komunal atau konflik dalam skala
global. Maka lihatlah 4 faktor utama; 1. Bagaimana konflik awalnya
terjadi?; 2. Siapa saja yang terlibat dalam konflik tersebut tersurat
dan tersirat?; 3. Obyek konflik dan kepentingannya; 4. Potensi yang
324 Serat Sejatining Urip II
ada pada tataran geopolitik dan geoekonominya. Semua akan
terlihat pemain dalam konflik tersebut.
1960. REFERENDUM : Pengalaman pahit referendum Timtim harus
diupayakan tidak terjadi lagi, oleh karenanya semua potensi bangsa
harus mengawal semua kebijakan agar tidak bergeser ke arah sana.
Mengapa? Karena dampaknya sangat fatal dalam konsep berbangsa
dan bernegara. Apapun keadaannya NKRI harga mati. Negeri ini
harus bersatu di atas pangkuan Ibu Pertiwi yang berdasarkan
PANCASILA dan UUD 1945.
1961. TAHAJUD ITU TERPILIH : Hanya orang-orang yang terpilih yang
dapat melakukan Tahajud secara istiqomah. Karena tahajud ada
panggilan kemuliaan atau “Maqomam Mahmudah”. Dan orang
yang dimuliakan Tuhan akan diberikan kemampuan dan kekuatan
untuk masuk dalam golongan orang yang dicintai, akan tetapi orang
yang dicintai Allah akan mendapatkan ujian yang berat melebihi
dari orang-orang kebanyakan atau “Wa li robbika fasbir”. Intinya :
Sambutlah panggilan Tahajud itu dengan kesabaran yang berlipat-
lipat.
1962. ILMU KONSPIRASI : Secara sederhana konspirasi dapat dimaknai
dengan “penggabungan kepentingan”. Konspirasi politik berarti
penggabungan kepentingan politik, demikian juga kospirasi
ekonomi. Tetapi di dalam ilmu intelijen dikenal “tidak ada kawan
kepentingan politik abadi” artinya Konspirasi itu bersifat MOVEABLE
325 Serat Sejatining Urip II
seperti layaknya gasing yang bisa berputar kemana arah
kepentingan yang ditargetkan.
1963. DALANGNYA DALANG : Terkadang dibalik kejadian itu ada
“Dalangnya Dalang” yang mengatur dan merencanakan kejadian
tersebut. Anehnya mereka selalu terselamatkan karena minimal
ada 4 jaringan terputus dibawahnya. Pola dan irama kerja mereka
sama sehingga gampang terbaca. Lihatlah Konflik Komunal yang
terjadi.
1964. DUA SISI KENDANG : Ibarat kendang negeri ini punya dua sisi yaitu
Irian Jaya atau Papua dan Aceh. Kalau kedua sisi tersebut ditabuh
maka akan berbunyi “rapak kendang”. Artinya posisi rawan dan
posisi potensi energi diawali dari kedua sisi tersebut. Oleh
karenanya pendekatan kedua daerah tersebut harus hati-hati dan
presisi agar tidak mempunyai potensi risiko ganda.
1965. KENANGAN MANIS - PAHIT : Semua orang dapat dipastikan
mempunyai kenangan manis dan kenangan pahit dalam perjalanan
hidupnya, itulah seninya hidup. Terkadang yang pahit itu
mendatangkan obat dan kekuatan batin. Dan terkadang yang manis
itu mendatangkan penyakit. Oleh sebab itu berperasangka baiklah
kepada Allah, karena yang manis dan pahit itu semua atas ijinNya
jua.
1966. TENAGA KERJA ASING : Wajib hukumnya setiap tenaga kerja asing
didampingi oleh WNI dalam rangka alih teknologi dan alih keahlian.
Makna filosofinya adalah tenaga kerja asing ada karena terpaksa
326 Serat Sejatining Urip II
dan berfungsi sebagai katalisator alih tehnologi. Sehingga alasan
apapun penggunaan tenaga kerja asing harus sesuai dengan UU
Ketenagakerjaan Nomor : 13 Tahun 2003 Pasal 45.
1967. WILAYAH TAHAJUD : Ada dua wilayah Tahajud, yaitu wilayah
kesadaran dan wilayah hidayah, keduanya harus ada karena tidak
gampang dan tidak muda untuk Tahajud. Maka bersyukurlah orang-
orang yang istiqomah Tahajud karena bersamanya hidayah Allah.
Dan tidak ada jarak antara doa Mahluk dengan KholikNya.
1968. KOMPETENSI ORANG TUA : Tidak ada sekolah formal yang
mengajarkan untuk menjadi Bapak yang baik atau Ibu yang baik di
rumah. Kompetensi orang tua secara umum ada dua terhadap anak;
1. Kompetensi memberikan pengajaran yang bersifat ilmu
pengetahuan; 2. Kompetensi mendidik perilaku, sikap, nilai, norma
dan sopan santun. Anak tidak cukup hanya dibesarkan saja, tetapi
harus dididik yang sesuai dengan zamannya.
1969. KNOW YOUR CUSTOMER : Mengenal pelanggan atau nasabah
adalah hal yang mutlak guna “Pelayanan Prima”, dan sekaligus
meminimise terjadinya risiko. Akan tetapi iklim investasi dan
kebijakan moneter serta kebijakan fiskal sangat menentukan
loyalitas Customer. Artinya peran negara mutlak.
1970. AWAL - AKHIR : Setiap kehidupan ada awalan dan akhiran,
demikian juga perjalanan kehidupan ada awalnya dan akhirnya,
seperti malam dan siang. Ada awalnya kebahagiaan dan ada
akhirnya, ada awal kesedihan dan ada akhirnya. Tetapi untuk
327 Serat Sejatining Urip II
membaca diri kita sendiri maka lihatlah waktu bangun pagi dan
waktu tidur malam, apa kegiatan awal pagi kita dan apa akhir
kegiatan sebelum tidur kita. Maka itulah diri kita sebenarnya. Untuk
itu pilihlah kegiatan yang bermanfaat pada awal dan akhir tiap hari
(karena ini pilihan yang Tuhan berikan pada kita semua tanpa
kecuali) agar hidup kita itu optimal. Karena suka atau tidak suka
kematian pasti dan pasti datang dengan cara apapun.
1971. BANK OFF-LINE : Ada salah satu bank plat merah yang besar
kemungkinannya OFF-LINE pada saat tanggal muda, untuk
menghindari penarikan gaji pegawai. Dan agak paradok dengan
kewajiban bank harus melakukan “manajemen Kepatuhan dan
Risiko” pada nasabah. Inilah bukti lemahnya sistem kontrol
pelayanan perbankan.
1972. MISTERI WAKTU : Mahluk ciptaan Tuhan yang paling misteri adalah
waktu. Semua mahluk terikat dengan waktu dan semua mahluk
harus dan wajib mengisi waktu dengan caranya masing-masing dan
risikonya. Oleh sebab itu pelihara waktumu dengan baik dan
gunakan sisa waktumu dengan baik maka InsyaAllah hidupmu akan
optimal.
1973. TAHAJUD ITU RAHASIA : Komunikasi antara kita dan Allah dalam
Tahajud itu Rahasia, karena tidak ada org yang tau. Mengapa?
Tahajud dilakukan pada saat orang lain lelap tidur. Sehingga tahajud
itu terselamatkan dari niat riya’ atau karena keinginan untuk dilihat
orang lain. Oleh karenanya mohon ampunlah pada Tuhan dalam
328 Serat Sejatining Urip II
Tahajudmu.
1974. MAKANAN – JAJANAN : Hati-hati dengan makanan atau jajanan di
luar rumah, karena minimnya sumber air dan polusi udara karena
hujan lama tidak turun maka kualitas air dan udara jelek. Ada
kemungkinan makanan di luar rumah kurang bersih atau banyak
mengandung bakteri yang menyebabkan penyakit (flu, mencret-
mencret, dan lain-lain) terutama anak-anak, dan sebaiknya para
ibu-ibu menyiapkan bekal anak-anaknya sewaktu sekolah atau kerja
dengan makanan dari rumah. Intinya : Makanan dari rumah jauh
lebih bersih dari pada makanan yang dihidangkan di luar rumah.
1975. MENUNGGU MENANTU : Untuk saat ini tidak gampang mempunyai
anak perempuan dalam konteks mencari menantu. Ketika anak
gadis kita berumur 20 tahun keatas, maka ada tersimpan di benak
para orang tua, siapa yang bakal menjadi menantu, figurnya seperti
apa? Kerja di mana? Agamanya? Bibit - bobot - bebetnya seperti
apa?. Intinya : Menunggu menantu itu hanya kekuatan doa dan
nasib.
1976. BARANG TITIPAN : Setiap barang titipan itu pada saatnya pasti akan
diambil oleh yang punya. Badan kita ini titipan Allah dan pada
saatnya nanti akan diambil kembali itulah kematian. Kita hanya
sebatas “Hak Guna Pakai” selama di dunia. Dan di akhirat nanti
akan diganti dengan badan yang lain sesuai dengan amal perbuatan
kita di dunia. Logikanya demikian... Kalau badan ini titipan maka
semua yang menempel di badan kita juga titipan. Pangkat, jabatan,
329 Serat Sejatining Urip II
harta dan status sosial adalah titipan. Pertanyaan besarnya adalah;
lalu siapa diri kita ini sebenarnya? Diri kita yang sebenarnya adalah
semua akumulasi dari amal perbuatan kita, ibadah kita, kesabaran
kita dan lain-lain. Untuk itu marilah kita berbuat kebaikan, mencari
kemanfaatan dan kemuliaan selama hidup di dunia agar di akhirat
nanti kita mendapatkan balasan kebaikan yang setimpal dengan
amal kita di dunia yaitu kemuliaan.
1977. SALING BERBAGI KASIH : Betapa bahagia dan mulianya apabila
diantara komunitas yang berbeda sekalipun dapat berbagi kasih,
saling mengasihi adalah kunci kesuksesan organisasi termasuk
sukses dalam berbangsa dan bernegara, karena saling mengasihi
dapat menumbuhkan rasa saling membantu dan saling tolong-
menolong serta saling menghormati dengan posisi masing-masing
dan porsi masing-masing. Dan lebih jauh dari itu sifat kasih adalah
pemberian Tuhan yang paling berharga pada manusia. Oleh
karenanya marilah kita berbagi kasih dan membuang jauh-jauh
“Aura Kebencian” sesama warga negara.
1978. PRESISI DAN AKURASI : Melalui proses usaha yang maksimal dan
semangat yang optimal maka target usaha apapun akan tercapai
dengan hasil “presisi dan akurasi” yang optimal. Artinya profesi
apapun kita harus berupaya untuk Presisi dan Akurasi yang tinggi
agar hasilnya tercapai sesuai dengan harapan.
1979. MENGGANTUNG NASIBNYA ORANG : Tidak sedikit pihak tertentu
yang dengan sengaja menggantung nasibnya orang atas dasar
330 Serat Sejatining Urip II
prasangka, seperti suami yang menggantung nasibnya istri karena
prasangka. Perusahaan yang menggantung nasibnya karyawan atau
organisasi yang menggantung nasibnya anggotanya. Inilah bentuk
dosa yang terus-menerus dan dapat dipastikan Kualat. Mengapa?
Karena Allah itu maha Adil dan Bijaksana.
1980. PANGGILAN TAHAJUD : Tidak banyak orang yang merespon
panggilan Tahajud, mengapa? Karena mereka tidak mampu
melawan malasnya sendiri dan melawan ngantuknya sendiri, itulah
pentingnya kekuatan niat dan bulatnya tekat untuk berbuat. Maka
berbahagialah orang-orang yang sudah memasuki Maqom
“Istiqomah Tahajud”.
1981. ANAK KESAYANGAN : Apabila ada satu anak dari beberapa anak
menjadi anak kesayangan atau anak yang paling dimanja maka
besar kemungkinan merekalah yang gagal dalam hidupnya.
Mengapa? Karena anak kesayangan itu tumbuh dengan toleransi
atas kesalahan dan penuh fasilitas sehingga selama hidupnya tidak
ada tantangan dan tidak punya pengalaman terhadap pemecahan
kesulitan. Oleh sebab itu sayangilah anak kita dengan batas
kewajaran supaya tegar.
1982. KELAS SOSIAL ANAK : Sebagian besar anak-anak tidak mengenal
kelas sosial atau strata sosial. Anak akan mendekat pada figur yang
sering memberikan perhatian dan manfaat bagi mereka. Maka
berhati-hatilah para orang tua bila anak terlanjur memfigurkan
331 Serat Sejatining Urip II
pembantu dan meninggalkan figur kedua orang tuanya. Akan
menjadi apa mereka nantinya?
1983. MAHALNYA UDARA SEGAR : Di wilayah gurun pasir masyarakat
merasakan mahalnya air bersih, dan wilayah asap masyarakat
merasakan mahalnya udara segar, di tataran birokrasi masyarakat
merasakan betapa mahalnya kejujuran. Intinya : Barang mahal itu
biasanya barang langka, sesuai hukum “Supply and Demand”.
1984. ANAKKU – MAHASISWIKU : Hidup ini perjalanan takdir yang harus
dijalani, tidak ada yang patut dipersalahkan dan tidak ada figur yang
harus di-kambing hitamkan. Tetapi inilah perjalanan garis takdirmu
yang berupa ruang-ruang kosong yang harus diisi dengan berbagai
kegiatan kemanfaatan, carilah kemanfaatan untuk orang lain agar
hidup selalu dekat dengan Tuhanmu. Karena kemanfaatan itu
Firman-Firman Tuhan yang diperintahkan.
1985. PELAMPIASAN ANAK : Para orang tua jangan jadikan anakmu
sebagai pelampisan kekesalanmu, pelampiasan emosimu atau
pelampiasan karena sempitnya rizkimu, karena perselisihan suami-
istri. Anak menjadi pelampiasan kemarahan bahkan dipukul karena
kesalahan sepele. Ingatlah para orang tua, cara mendidikmu akan
terekam dalam memori anakmu dan saat dewasa nanti mereka
akan teringat semua kejadian tersebut.
1986. ASAP ROKOK DAN ASAP HUTAN : Biarpun rokok itu berasap tetapi
orang masih banyak mencari rokok. Dan pabrik serta petani
tembakau masih tetap bertahan bahkan saham rokok menjadi
332 Serat Sejatining Urip II
salah satu Penyangga IHSG, tetapi Hutan tidak mampu dipadamkan,
mungkin hanya Tuhan yang bisa memadamkan dengan hujan.
Tetapi anehnya para Tokoh Agama dan organisasi ke-agamaan
belum banyak menyerukan “Sholat Istisqo’ atau sholat minta
hujan”. Mengapa?
1987. AKUMULASI TAHAJUD : Kemampuan seseorang untuk tahajud itu
karena adanya akumulasi dari; 1. Niat yang kuat untuk melakukan
tahajud; 2. Pengertian dan pemahaman terhadap manfaat Tahajud;
3. Hidayah dari Allah. Artinya : Harus ada kemauan kuat, baru dapat
berbuat.
1988. JANGAN SALAHKAN PEMIMPIN : Figur pemimpin publik adalah
interprestasi dari mayoritas komunitas pada sebuah negara, artinya
pemimpin itu secara demokrasi dipilih, untuk itu “Style of
Leadership” adalah risiko dari proses suksesi kepemimpinan
Nasional pada Pemilu sebelumnya. Sehingga tidak ada pemimpin
yang salah dalam pengambilan keputusannya, tetapi yang ada
adalah ketidakmampuan pemimpin pusat dan daerah dalam
mengakumulasikan semua potensi bangsa guna mengantisipasi dan
mencari solusi dari setiap masalah yang timbul dalam region atau
wilayah negara tersebut. Intinya : Jangan salahkan pemimpin atas
kompetensinya tetapi keprihatinan atas ketidakmampuannya
mengakumulasikan potensi bangsa. Untuk itu semua konstituen
harus berpartisipasi aktif untuk membantu pemimpin tersebut
sebagai risiko dari pilihan saat Pemilu.
333 Serat Sejatining Urip II
1989. TAHAJUD ITU PEMBUKA : Barang siapa mengharapkan perubahan
hidup menuju kebahagiaan maka bertahajudlah, karena Tahajud itu
pembuka semua pintu kebaikan dan akan menghapus berbagai
sumber kesedihan. Mengapa? Karena itu janji Allah dlm Firman-
FirmanNya.
1990. KEMANA LARINYA TAHAJUD : Semua perjalanan itu pasti ada awal
dan pasti ada akhinya, adapun tahajud itu diawali dengan niat yang
kuat dan diakhiri dengan maqom kemuliaan (Maqomam
Mahmudah), oleh sebab itu kejarlah tahajud kemanapun larinya,
artinya pada suasana hati apapun dan pada kondisi hati
bagaimanapun tetaplah istiqomah tahajud. Mengapa? Karena
hadirnya kemuliaan tahajud itu disertai dengan ujian, maka
sambutlah ujian tersebut dengan kesabaran dan keteguhan hati.
1991. EKSPLOITASI ANAK : Tidak jarang para orang tua melakukan
tindakan eksploitasi terhadap anaknya sendiri, dengan cara
menyuruh anaknya untuk melakukan pekerjaan diluar batas
toleransi, harus disadari dan difahami batas kemampuan anak, dan
kecerdasan anak (termasuk tugas belajar dan les privat yang
berlebihan). Karena anak bukan mesin.
1992. BEDA PENDEKATAN : Ketika hubungan antar komunitas atau
hubungan antar individu menggunakan pendekatan kepentingan
maka besar kemungkinan di akhirnya adalah permusuhan atau
konflik. Mengapa? Karena kepentingan itu berkembang dan
Unstable. Tetapi bila menggunakan pendekatan “hati dan rasa”
334 Serat Sejatining Urip II
maka output akhirnya adalah kedamaian, ketenteraman dan saling
pengertian serta saling tenggang rasa dan saling memahami dalam
posisi masing-masing meskipun beda suku, ras, budaya dan beda
agama. Mengapa? Karena tidak ada Agama apapun yang
mengajarkan permusuhan, dan tidak ada budaya atau kearifan lokal
yang menyandarkan kebencian dalam norma dan nilai perilaku.
Untuk itu marilah kita menggunakan “Hati dan Rasa” dalam setiap
komunikasi sosial dan hilangkan semua prasangka negatif, serta
saling memaafkan.
1993. SAHABAT – SEDULUR : Sahabat itu tempat berbagi dalam suka dan
duka, dan sedulur adalah saling merasakan antara keduanya dan
ikut memberikan solusi dari setiap masalah kehidupannya. Artinya
komparasi antara sahabat dan sedulur adalah olah tindak dari
problem kehidupannya.
1994. PEMIMPIN BISU : Kecil kemungkinannya seorang pemimpin publik
itu bisu. Mengapa? Karena komunikasi sosial merupakan alatnya
pemimpin untuk mentransfer ide, gagasan, program, norma, nilai
dan sebagainya. Artinya komunikasi intensif antara pemimpin dan
rakyatnya itu sangat penting. Arti bisu bisa menjadi luas yaitu;
1. Bisa berbicara tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk
mentransfer pemahaman; 2. Bisa berbicara tetapi isi pembicaraan
hanya normatif bukan solutif; 3. Bisa berbicara tetapi arah
pembicaraannya ngelantur tidak terarah; 4. Bisa berbicara tetapi
pembicaraannya membuat masalah baru atau menjadi sumber
masalah; 5. Bisa berbicara tetapi hanya untuk pencitraan.
335 Serat Sejatining Urip II
Intinya : Arti bisu sesungguhnya bagi seorang pemimpin adalah
kemampuannya berkomunikasi yang solutif dan memberikan
kesejukan dan pendidikan bagi konstituennya.
1995. BISNIS DAN ASAP : Bisa dibayangkan bagaimana situasi bisnis
sektor UMKM pada wilayah asap, karena orang bernafas saja susah,
bagaimana mau transaksi. Ini musibah ekonomi rakyat yang
terabaikan. Dan bisa dipastikan angka kemiskinan akan meningkat,
meski belum ada data resmi.
1996. ILMUNYA MENANGIS : Ketika wanita yang engkau cintai menangis
dengan segala macam keluhan dan problematikanya, maka para
suami hendaknya dengan penuh perhatian mendengarkan tangisan
tersebut, biarkan wanita yang engkau cintai menangis sampai
tuntas dan usaplah air matanya dan peluklah dengan kehangatan
cinta. Tetapi jangan pernah katakan “buat apa menangis karena
tangisan itu tidak menyelesaikan masalah”. Intinya : Sediakan waktu
yang cukup untuk wanita yang engkau cintai menangis, dan
berikanlah pundakmu untuk menyandarkan kepalanya agar wanita
yang engkau cintai itu teduh di sampingmu. Karena hati wanita itu
senang untuk diperhatikan dan disayang.
1997. HAKEKAT SUMPAH PEMUDA : Tekad yang satu dan niat yang
tunggal untuk satu tujuan berbangsa dan bernegara dengan budaya
yang santun, norma yang berkepribadian Indonesia maka
terciptalah Sumpah Pemuda, tanpa melihat suku, adat, ras, dan
agama. Semua lebur menjadi satu. INDONESIA... Jayalah Negeriku
336 Serat Sejatining Urip II
Tercinta. Makmurlah Bangsaku. Berkibarlah Merah Putihku.
1998. MEMBAWA HATI DAN FIKIRAN : Ketika kita memikirkan hal-hal
yang sedih, maka hati kita menjadi sedih, tetapi jika kita berfikir
dengan pengharapan kebahagiaan maka hati kita menjadi bahagia.
Artinya bahagia dan sedih itu sebuah pilihan kehidupan. Oleh
karenanya bawalah hati dan fiikiran kita menuju pengharapan yang
membahagiakan.
1999. LENTERA TAHAJUD : Laksana lentera di tengah gelap gulita, itulah
makna tahajud dalam kehidupan. Cahaya di atas Cahaya yang akan
menerangi seluruh kehidupan bagi mereka yang istiqomah. Oleh
karenanya jangan lewatkan Tahajudmu disetiap akhir malammu.
2000. BATASAN USAHA : Suami harus bekerja untuk memberi nafkah
anak dan istri. Tetapi besaran hasil kerja itu wilayah ketentuan
Allah. Ada batasan rizki, ada batasan berkuasa bahkan ada batasan
umur. Sekuat apapun, dan berkuasa sebesar apapun semua pasti
berakhir. Karena manusia tidak bisa lepas dari dimensi ruang dan
waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia;
A.B. Susanto, dkk., Corporate Culture – Organization Culture, The Jakarta
Consulting Group, Jakarta, 2008;
Abbas, Anwar, Bung Hatta dan Ekonomi Islam, Multi Pressindo, Jakarta,
2008;
337 Serat Sejatining Urip II
Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, Harakah Jihad Ibn Taimiyah, Media
Islamika, Solo, 2007;
Abdullah, Burhanuddin, Jalan Menuju Stabilitas – Mencapai Pembangunan
Ekonomi Berkelanjutan, Pustaka LP3ES, Jakarta, 2006;
Abdullah, Burhanudin, Menanti Kemakmuran Negeri, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2006;
Abimanyu, Anggito & Andie Megantara, Era Baru Kebijakan Fiskal,
PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2009;
Abu Sinn, Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah – Sebuah Kajian Historis dan
Kontemporer, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006;
Acemoglu, Daron dan James A. Robinson, Mengapa Negara Gagal, PT. Alex
Media Komputindo, Jakarta, 2015;
Ad-Dimasyqi, Al-Imam Abul Fida Ismail Ibnu Kasir, Tafsir Ibnu Kasir – Juz 5,
Sinar Baru Al Gensindo, Bandung, 2001;
Adisumarta, R.J. Kaptin, Komentar Peristiwa Ekonomi 1970-1974, Buku
Kompas, Jakarta, 2003;
Afifi, Syekh Thah, Khotbah-Khotbah Rasulullah, Gema Insani, Jakarta, 2004;
Ahmad, Khurshid, Studies in Islamic Economics, The Islamic Foundations,
United Kingdom, 1992;
Albani, M. Nashiruddin, Al-Hadits Shahih Muslim dan Terjemahannya,
Gema Insani, Jakarta, 2005;
Al-Gharyani, Ash-Shadiq Abdurrahman, Fatwa-Fatwa Muamalah
Kontemporer, Pustaka Progresif, Jakarta, 2004;
Algifari, Ekonomi Mikro Teori dan Kasus, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta, 2002;
338 Serat Sejatining Urip II
Ali, AM. Hasan, Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam, Kencana, Jakarta,
2004;
Ali, Fachry dan Bachtiar Effendi, Merambah Jalan Baru, Mizan, Bandung,
1986;
Al-Jamum, Muhammad Abdul Mua’im, Ensiklopedia Ekonomi Islam Jilid 2,
Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1992;
Al-Qaradhani, Yusuf, Halal dan Haram Dalam Islam, Akbar Media Eka
Sarana, Jakarta, 2005;
Al-Qardhawi, Yusuf, Bunga Bank Haram, Akbar Media Eka Sarana, Jakarta,
2005;
Al-Qosim, Abu ‘Ubaid, Al-Amwal – Ensiklopedia Keuangan Publik, Gema
Insani, Jakarta, 2009;
Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Shalih, Hukum-Hukum dalam
Al-Qur’an-Al Karim, Pustaka Azzam, Jakarta, 2005;
Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2009;
Amalia, Euis, Sejarah Pemikiran Ekonomi, Pustaka Asatruss, Jakarta, 2005;
Amin, A. Riawan, Satanic Finance, Celestia Publishing, Jakarta, 2007;
Amiruddin, Aam, Tafsir Al-Qur’an Kontemporer, Khazanah Intelektual,
Bandung, 2004;
Anoraga, Pandji dan Ninik Widiyanti, Dra., Dinamika Koperasi, Bina
Adiaksara, Jakarta, 2003;
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Gema
Insani bekerjasama dengan Tazkia Cendikia, 2008;
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah, Gema Insani, Jakarta, 2001;
339 Serat Sejatining Urip II
Arifin, Bustanul, Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia, Buku Kompas,
Jakarta, 2004;
Arifin, Bustanul, Ekonomi Kelembagaan Pangan, Pustaka LP3ES Indonesia,
Jakarta, 2005;
Arifin, Ramidi, Manfaat Harga Koperasi, IKOPIN, Bandung, 2002;
Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Pustaka Alfabet,
Jakarta, 2005;
Armstrong, Karen, Perang Suci; Dari Perang Salib Hingga Perang Teluk,
Serambi, Jakarta, 2003;
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Rajawali Pers, Jakarta, 2007;
Ash-Shawi, Muhammad Shalah Muhammad, Problematika Investasi Pada
Bank Syariah – Solusi Ekonomi Islam, Migunani, Jakarta, 2008;
Assauri, Sofjan, Matematika Ekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2005;
Atmadja, Prijadi, dkk., Pengembangan KSP dan USP Koperasi sebagai
Lembaga Keuangan, Yayasan Studi Perkotaan (Sandikota), Jakarta,
2002;
Aulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Zikrul
Hakim, Jakarta, 2003;
Azra, Azyumardi, Dari Harvard Hingga Makkah, Republika, Jakarta, 2005;
Badroen, Faisal, dkk. Etika Bisnis dalam Islam, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta, 2006;
Basu, Swastha, Azas-Azas Marketing, Liberty, Yogyakarta, 1984;
Beg, M. Abdul Jabbar, Seni didalam Perabadan Islam, Pustaka, Bandung,
1988;
340 Serat Sejatining Urip II
Bertens K. Psikoanalisis Sigmund Freud, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2006;
Bigha, Dibul Mustofa, Dr., Fiqh Syafi’i, CV. Bintang Pelajar, Surabaya, 1984;
Bigha, Mustofa Di’ibul, Fiqh Syafii, CV. Bintang Pelajar, Gresik Surabaya,
1984;
Bilson, Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2002;
Bukhari, Shahih, Penerbit Widjaya, Jakarta, 1992;
Burhanuddin, Abdullah, Jalan Menuju Stabilitas, LP3ES, Jakarta, 2006;
Burhanuddin, Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2006;
Centre For Strategic and International Studies (CSIS), Pembenahan Sistem
Politik Indonesia, CSIS, Jakarta, 2006;
Chalid, Peni, Sosiologi Ekonomi, Center for Social Economics Studies (CSES)
Press, Jakarta, 2005;
Chalid, Pheni, Sosiologi Ekonomi, CSES Press, Jakarta, 2005;
Chapra, M. Umaer, Al-Qur’an Menuju Sistem Moneter Yang Adil, Dana
Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1997;
Chapra, M. Umer, Al-Qur’an Menuju Sistem Moneter yang Adil, Dana Bhakti
Prima Yasa, Yogyakarta, 1997;
Chapra, M. Umer, Etika Ekonomi Politik, Risalah Gusti, Surabaya, 1997;
Chapra, M. Umer, Islam and the Economic Challenge, Risalah Gusti,
Surabaya, 1999;
Chapra, M. Umer, Islam dan Tantangan Ekonomi, Risilah Gusti Surabaya,
1999;
Chomsky, Noam, Amerika Sang Teroris, Mizan, Bandung, 1989;
341 Serat Sejatining Urip II
Chomsky, Noam, Memeras Rakyat, Profetik, Jakarta, 2005;
Choudlry, Masudul Alam, Reforming the Muslim World, Kegan Paul
International Limited, London and New York, 1998;
Choudlry, Masudul Alam, Studies in Islamic Social Sciences, ST. Martin’s
Press, Inc., United States of America, 1998;
Christoper, P., Kamus Lengkas Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994;
Cohen, Don, Laurence Prusak, In Good Company, Harvard Business School
Press, United States of America, 2001;
Conboy, Ken, Menguak Tabir Dunia Intelejen Indonesia, Pustaka Primatama,
Ciputat, 2007;
Connolly, Peter, Aneka Pendekatan Studi Agama, LKiS, Yogyakarta, 2002;
Coughlan, Anne T., Marketing Channels, 6th edition, Prentice Hall, New
Jersey, 2001;
Cravens, David W., Pemasaran Strategis, Edisi ke-4, Erlangga, Jakarta, 1996;
Creelman, James Naresh Makhijani, Balanced Scorecard, Ray Indonesia,
Jakarta, 2005;
Czinkota – Kotbe, Marketing Management, South-Western College
Publishing, United States of America, 2001;
D. Riant Nugroho, Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang,
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006;
Dajan, Anto, Pengantar Metode Statistik Jilid II, LP3ES, Jakarta, 1986;
Darsono, Manajemen Keuangan – Pendekatan Praktis, Dadit Media,
Jakarta, 2006;
Daruri, A. deni, Quo Vadis Arsitektur Perbankan Indonesia, Center For
Banking Crisis, Jakarta, 2007;
David, Cronsens W., Pemasaran Strategis, Erlangga, Jakarta, 1996;
342 Serat Sejatining Urip II
Departemen Agama RI, Syaamil Al-Qur’an The Miracle, Sygma Examedia
Arkanleema, Jakarta;
Dewan Penterjemah Kerajaan Saudi Arabia, Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Mujamma’ Al-Malik Fahd Li Thibat Al-Mushaf Asy-Syarif, Medina 1971;
Dewi, Gemala, Aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah
di Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2004), Hal. 33;
Dimasyqi, Al-Imam Abdul Fida Isma’il Ibn Katsir, Tafsir Ibn Katsir, Juz, An-
Nisa 24-147, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2001;
Dimyati, A. Hamdan dan Kadar Nurjaman, Manajemen Proyek, Pustaka
Setia, Bandung, 2014;
Dimyati, Ahmad, Islam dan Koperasi - Telaah Peran serta Umat Islam dalam
Pengembangan Koperasi, KOPINFO, Jakarta, 1987;
Djakfar, Muhammad, Etika Bisnis – Menangkap Spirit Ajaran Langit dan
Pesan Moral Ajaran Bumi, Penebar Plus, Jakarta, 2012;
Djamil, Fathurrahman dalam buku Ensiklopedi Tematis Dunia Islam
“Ajaran”, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2005;
Djamil, Fathurrahman, Fiqh Muamalah - Ensiklopedi Tematis Dunia Islam,
PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2002;
Djamin, Zulkarnain, Masalah Utang Luar Negeri, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 1996;
Djohan, Djabaruddin, dkk., Membangun Koperasi Pertanian Berbasis
Anggota, LSP2I, Jakarta, 2000;
Djohan, Djabaruddin, Masih Adakah Hari Depan Bagi Koperasi di Indonesia,
Seminar Sehari, LSP2I, Jakarta, 2003;
Djohanputro, Bramantyo, Manajemen Keuangan Korporat, PT. Mitra
Kosjaya, Jakarta, 2008;
343 Serat Sejatining Urip II
Djohanputro, Bramantyo, Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro, PPM, Jakarta,
2006;
Djojohadikusumo, Sumitro, Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan
Ekonomi Pembangunan, Pustaka LP3ES, Jakarta, 1994;
Dubell, Folke, Pembangunan Koperasi, IKOPIN, Bandung, 1985;
Dumairy, Matematika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi, BPFE-Yogyakarta,
Yogyakarta, 2003;
Edukasi Profesional Syariah, Sistem dan Mekanisme Pengawasan Syariah,
Renaisan, Jakarta, 2005;
El-Diwany, Tarek, The Problem with Interest, Akbar Media Eka Sarana,
Jakarta, 2005;
Encyclopaedia of Islamic Banking and Insurance, Institute of Islamic Banking
and Insurance, London, 1995;
Eriyanto & Moh. Nodjikh, Solusi Bisnis Untuk Kemiskinan, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2012;
Fachry Ali, Bachtiar Effendi, Merambah Jalan Baru Islam, Mizan, Bandung,
1986;
Fathoni, Abdullah, Bersama Rakyat TNI Kuat, Koperasi BPA, Jakarta, 2014;
Fathoni, Abdullah, Ekonomi Pancasila, Patigama-Radar 883, Jakarta, 2013;
Fathoni, Abdullah, Implementasi Ekonomi Islam dan Dampaknya Pada SHU
dan Aset Koperasi, tidak diterbitkan, Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2010;
Fathoni, Abdullah, Manajemen Kebandarudaraan Starategis, Koperasi BPA,
Jakarta, 2014;
Fathoni, Abdullah, Serat Sejating Urip, Koperasi BPA, Jakarta, 2014.
Fathoni, Abdullah, Sinergi Koperasi, Koperasi Mabesau, Jakarta, 2005;
344 Serat Sejatining Urip II
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor : 07/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Pembiayaan Mudlarabah;
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor : 08/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Pembiayaan Musyarakah;
Firdaus, Muhammad dan Tim, Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah,
Renaisan, Jakarta, 2005;
Firdaus, Muhammad, dkk., Sistem dan Mekanisme Pegawasan Syariah,
Renaisan, Jakarta, 2005;
Firdaus, Muhammad, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer,
Renaisan, Jakarta, 2005;
Firdaus, Muhammad, Perkoperasian (Sejarah, Teori dan Praktek), PT. Graha
Indonesia, Jakarta, 2002;
Folke, Dubell, Pembangunan Koperasi, IKOPIN, Bandung, 1981;
Fukuyama, Francis, Guncangan Besar – Kodrat Manusia dan Tata Sosial
Baru, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005;
Fukuyama, Francis, Memperkuat Negara, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2005;
Fukuyama, Francis, The End of History And The Last Man, CV. Qalam,
Yogyakarta, 2004;
Fukuyama, Francis, The Great Disruption, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2005;
Gharyani, Ash Shadiq Abdurrahman, Fatwa-Fatwa Muamalah Kontemporer,
Pustaka Progressif, Surabaya, 2004;
Ghozali, Abbas, Materi Kuliah Ekonomi Pembangunan, Program Doktor UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006;
345 Serat Sejatining Urip II
Ghozali, Imam, Manajemen Risiko Perbankan, Universitas Diponegoro,
Semarang, 2007;
Gie, Kwik Kian, Ekonomi Indonesia – Dalam Krisis dan Transisi Politik,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999;
Goldfeld, Stephen M., Lester V. Chandler, Ekonomi Uang dan Bank,
Erlangga, Jakarta, 1996;
Grasindo, Bung Karno dan Wacana Islam, PT .Gramedia Widiasarana
Indonesia , Jakarta, 2001;
Greenspan, Allan, Abad Prahara – Ramalan Kehancuran Ekonomi Dunia
Abad Ke-21, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008;
Gultom, Olisias dkk, Tim Kerja, Bom Bali, Pensil 324, Grafik Indah, Jakarta
2002;
Hadhikusuma, R.T Sutantya Rahardja, Hukum Koprasi Indonesia, PT. Raja
Grapindo Persada, Jakarta, 2005;
Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Disertasi UIN
Syarif Hidayatullah, Jakarta , 2001;
Hamidi, H. Zainudin dan Tim Al-Hadits, Shahih Bukhari dan Terjemahannya,
Widjaya, Jakarta, 1992;
Hamidi, M. Lufhi, Dolar Dinar, Senayan Abadi Publising, Jakarta, 2007;
Hamidi, M.Lutfhi, Dolar vs Euro, Senayan Abadi Publishing, Jakarta, 2003;
Hapsah, Muhamad Jafar, Kedaulatan Pangan, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 2006;
Hasan, Ahmad, Mata Uang Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005;
Hasbullah, Jousairi, Social Capital, MR-United Press, Jakarta, 2006;
Hasil Seminar dan Lokakarya tentang Jatidiri Koperasi dan Nilai Ekonomi
Islam untuk Keadilan Ekonomi, Penerbit LSP2I, Jakarta, 2003;
346 Serat Sejatining Urip II
Hasil Seminar Sehari tentang Koperasi, Bunga Bank dan Fatwa MUI di Graha
Kencana – BKKBN, Penerbit LSP2I, Jakarta, 2003;
Hefner, Robert W., Pasar dan Keadilan Bagi Muslimin Indonesia, pada Buku
Budaya Pasar, LP3ES, Jakarta, 2000;
Hendar & Kusnadi, Ekonomi Koperasi Edisi Kedua, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta 2005;
Hendrojogi, Koperasi; Asas, Teori dan Praktik, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2004;
Hendropriyono, A.M., Filsafat Intelijen Negara Republik Indonesia,
PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2013;
Herinowo, Cyrillus, IMF – Penanganan Krisis dan Indonesia Pasca – IMF,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004;
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Prenada Media,
Jakarta, 2005;
Hilton, Wilson, Business Forecasting, Printed in the United States of
America, 1994;
Himpunan Peraturan Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis bagi Pembinaan dan
Mengembangkan Usaha Mikro dan Kecil melalui Koperasi, Kementrian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, 2005;
Himpunan Peraturan Perundang-Undangan tentang Perbankan dan
Lembaga Penjamin Simpanan dan Perbankan, Fokusmedia, Bandung,
2004;
Himpunan Peraturan Perundang-Undanganm Yayasan Undang-Undang
No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan UU No. 16 Tahun 2001.
Fokusmedia, Bandung, 2004;
347 Serat Sejatining Urip II
Hosen, M. Nadratuzzaman, dkk., Buku Saku Bank-ku Syari’ah, Pusat
Komunikasi Ekonomi Syari’ah (PKES), Jakarta, 2006;
Hou, Wee Chow, dkk., Sun Tzu; Perang dan Manajemen, PT. Elex Media
Komputerindo, Jakarta, 2002;
Huntington, Sameul P., Amerika dan Dunia, Yayasan Obor Indonesia,
Jakarta, 2005;
Huntington, Sameul P., Benturan Antar Peradaban, CV. Qalam, Yogyakarta,
2002;
Huntington, Sameul P., Prajurit dan Negara, Gramedia, Jakarta, 2003;
Huntington, Sameul P., Simon & Schuster, The Clash of Civilizations, Sidney,
1996;
Huzaifah dan Iskandar Putong, Riba Menurut Al-Qur’an, Taurat dan Injil,
Grhadhika Binangkit Press, Jakarta, 2003;
Ikatan Bank Indonesia, Memahami Audit Intern Bank, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2014;
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Kredit Secara Sehat, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2014;
Ikhsan, Mohamad, dkk., 80 Tahun Mohammad Sadli; Ekonomi Indonesia di
Era Politik Orde Baru, Buku Kompas, Jakarta, 2002;
Iqbal, Muhaimin, Dinar The Real Money, Gema Insani, Jakarta, 2009;
Iqbal, Munawar, Financing Economic Development, dalam Abdul Hasan
Muhammad Sadeq, Pelanduk Publication, Malaysia, 1990;
Iqbal, Munawar, Financing Economic Development, dalam buku Abdul
Hasan Muhammad Sadeq, Pelanduk Piblication, Malaysia, 1990;
Iqbal, Munawar, Mengembalikan Kemakmuran Islam dengan Dinar dan
Dirham, Spiritual Learning Centre, Depok, 2007;
348 Serat Sejatining Urip II
Iqbal, Zamir dan Abbas Mirakhor, An Introduction to Islamic Finance, John
Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd., Singapore, 2007;
Irawan, Prasetya, dkk., Manajemen Sumber Ddaya Manusia, STIA LAN
Press, Jakarta, 2000;
Irmayanto, Juli, dkk., Bank dan Lembaga Keuangan, Universitas Trisaksi,
Jakarta, 2004;
Irmim, Soejitno – Abdul Rochim, Etika Perbankan, Batavia Press, Jakarta,
2004;
Jabali, Fuad, dkk., Benturan Peradaban / Sikap dan Perilaku Islamis
Indonesia Terhadap Amerika Serikat, Nalar, Jakarta, 2005;
Jabali, Fuad, dkk., Benturan Peradaban, Nalar, Jakarta, 2005;
Jamal, Muhammad Abdul Mun’im, Ensiklopedia Ekonomi Islam, Penerbit
Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, 1997;
Janwari, Yadi, Asuransi Syari’ah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung, 2005;
Jauwari, Yadi, Aplikasi Fiqh Muamalah Dalam Lembaga Keuangan Syariah,
yang terangkum dalam Buku BMT dan Bank Syariah – Instrumen
Lembaga Keuangan Syariah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung;
Jhingan, M.L., Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, CV. Rajawali,
Jakarta, 1992;
Jimmy L. Gaol, CHR, A to Z Human Capital – Manajemen Sumber Daya
Manusia, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, jakarta, 2014;
Jochen, Ropke, Ekonomi Koperasi, Teori dan Manajemen, Salemba Empat,
Jakarta, 2003;
Jochen, Ropke, Kewirausahaan Koperasi, IKOPIN, Bandung, 1995;
Joesron, Tati Suhartati, Manajemen Strategik Koperasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2005;
349 Serat Sejatining Urip II
Johnson, James Turner, Ide Perang Suci, Qalam, Yogyakarta, 1995;
Jr, Edwin L. Miller, Mergers and Acquisitions, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2010;
K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta, Penerbit : Kanisius, 2000),
Hal. 13;
Kahf, Monzer, Ekonomi Islam – Telaah Analitik Terjhadap Fungsi Sistem
Ekonomi Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1995;
Karim, Adiwarman Azwar, Bank Syariah – Analisis Fiqh dan Keuangan,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007;
Karim, Adiwarman Azwar, Ekonomi Makro Islami, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2011;
Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam edisi Ketiga,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006;
Karim, Adiwarman Azwar, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2006;
Kartsapoetra, G., dkk., Koperasi Indonesia, Rineka Cipta & Bina Adiaksara,
Jakarta, 2003;
Kasali, Rhenald, Change, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005;
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnnya, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2004;
Kata Pengantar Penulis Edisi Kedua, Adiwarman A. Karim, Bank Syariah –
Analisis Fiqh dan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004.
Kebijakan Fiskal (Edisi Revisi), Kompas, Jakarta, 2004;
Keegan, Warren J., Manajemen Pemasaran Global, Prenhallindo, Jakarta,
1996;
350 Serat Sejatining Urip II
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor: 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang
Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam
dan Unit Simpan Pinjam Koperasi, 2004;
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah,
2004;
Keraf, A. Sonny, Etika Bisnis – Tuntutan dan Relevansinya, Kanisius,
Yogyakarta, 1998;
Ketentuan tentang restrukturisasi pembiayaan pada akad-akad Perbankan
Syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008
tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha
Syariah tanggal 25 September 2008;
Khalidi, Mahmud, Kerusakan dan Bahaya Sistem Ekonomi Kapitalis, Wahyu
Press, Jakarta, 2002;
Khalil, Jafril, Materi Kuliah, Jakarta, 2006;
Kharofa, Ala’ Eddin, Transactions in Islamic Law, A.S. Noordeen, Kuala
Lumpur, 2004;
Koermen, Manajemen Koperasi Terapan, Prestasi Pustaka Publisher,
Jakarta, 2003;
Kompas dan Freedom Institute Canberra, Pelaku Berkisah Ekonomi
Indonesia 1950- sampai 1990-an, PT. Kompas, Media Nusantara,
Jakarta, 2005;
Koran Republika, Jum’at, 25 April 2014;
Koran Republika, Kamis, 23 Oktober 2014;
351 Serat Sejatining Urip II
Koran Republika, Sabtu, 30 Mei 2015;
Koran Republika, Senin, 1 Juni 2015;
Koran Republika, Senin, 10 November 2014;
Koran Republika, Senin, 15 Juni 2015;
Kotler, Philip, Marketing Insight From A to Z, Erlangga, Jakarta, 2003;
Kotler, Philip, Rethingking Marketing, PT. Prenitallindo, Jakarta, 2003;
Kotler, Philip, Somkid Jatusripitak, Suvit Maesincee, Pemasaran Keunggulan
Bangsa, PT. Prenitallindo, Jakarta, 1998;
Kotler, Philip, The Marketing of Nation (Pemasaran Keunggulan Bangsa),
PT. Prenitallindo, Jakarta, 1997;
Kuntjoro, Dorodjatun – Jakti, Mau Kemana Pembangunan Ekonomi
Indonesia, Prenada Media, Jakarta, 2003;
Kuntjoro, Mudrajad, Strategi – Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif?,
Erlangga, Jakarta, 2005;
Kusumah, Djarkasih Satia, Koperasi (Prinsip-Prinsip Dasar Koperasi dan
Konsep Kemitraan), F.E. Pasundan, 1987;
Lewis, Nathan, Gold, John Wiley & Sons, Inc., New Jersey, 2007;
Limbong, Bernhard, Ekonomi Kerakyatan Dan Nasionalisme Ekonomi,
Margaretha Pustaka, Jakarta, 2013;
Lussi, Semuel S., The Real You Is The Real Success, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2010;
M. Amin, Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2006;
Maarif, Ahmad Syafi’I, Islam dan Pancasila Sebagai Dasar Negara, LP3ES,
Jakarta, 2006;
352 Serat Sejatining Urip II
Madjid, Nurcholis, Indonesia Kita, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2003;
Magnis, Franz – Suseno, Etika Politik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2001;
Mahmud, Syamsuddin, Teori Moneter dan Ekonomi Indonesia, Syiah Kuala
University Press, Banda Aceh, 2004;
Majalah Peluang Nomor 56, 5 November - 5 Desember 2014;
Majid, M. Nazori, Pemikiran Ekonomi Islam – Abu Yusuf, LPSEI, Yogyakarta,
2003;
Malano, Herman, Selamatkan Pasar Tradisional, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2011;
Mallaraneng, Rizal, Mendobrak Sentralisme Ekonomi, KPG (Kepustakaan
Populer Gramedia), Jakarta, 2002;
Mannan, M. Abdul, dalam M. Sholahuddin, Asas-Asas Ekonomi Islam,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007;
Mannan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, PT. Dana Bhakti,
Wakaf, Yogyakarta, 1997;
Manulang, A.C., Terorisme dan Perang Intelijen, Manna Zaitun, Jakarta,
2006;
Marif, Ahmad Syafii, Islam dan Pancasila Sebagai Dasar Negara, Pustaka
LP3ES, Jakarta, 2006;
Maryanto, Rogatianus, Dampak Moneter – Kebijakan Defisit Anggaran
Pemerintah dan Peranan Asa Nalar Dalam Simulasi Model Makro –
Ekonomi Indonesia, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Yogyakarta,
2005;
Masruri, Siswanto, Humanitarianisme, Nuansa Askara, Yogyakarta, 2005.
353 Serat Sejatining Urip II
Meera, Ahamed Kameel Mydin, The Theft of Nations, Pelanduk
Publications, Malaysia, 2004;
Metwally, M.M., Teori dan Model Ekonomi Islam, PT. Bangkita Daya Insana,
Jakarta, 1995;
Miall, Hug, Ramsbothan, Oliver, Woodhouse, Tom, Resolusi Damai Konflik
Kontemporer, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000;
Michael, Porter E., Strategi Bersaing, Tehnik Menganalisis Industri dan
Pesaing, Erlangga, Jakarta, 1980;
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kuantitatif, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2005;
Moslehuddin, Mohammad, Asuransi dalam Islam, Bumi Aksara, Jakarta,
2005;
Mubarok, Jaih, Perkembangan Fatwa Ekonomi Syariah di Indonesia, Pustaka
Bani Quraisy, Bandung, 2009;
Mudzhar, Atho, Pendekatan Studi Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2002;
Muhammad – Alimin, Etika & Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi
Islam, BPFE, Yogyakarta, 2004;
Muhammad, Abul Hasan Sadeq, Economic Development in Islam,
(International Islamic University, Malaysia);
Muhammad, Konstruksi Mudlarabah dalam Bisnis Syariah, BPFE,
Yogyakarta, 2005;
Muhammad, Nyimas Anisah, Pemikiran Ke-Islam-an Mohammad Hatta,
Disertasi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2004;
Muhni, Syafiq A., dalam buku Ensiklopedia Tematis Dunia Islam, Akar dan
Awal, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2002;
354 Serat Sejatining Urip II
Mujani, Saiful, Muslim Demokrat, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta,
2007;
Munawir, S., Analisa Laporan Keuangan, Liberty, Yogyakarta, 1988;
Narasi, Jurnal Penelitian Agama dan Sosial, Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2003;
Narasi, Jurnal Penelitian Agama dan Sosial, Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2004;
Nasution, Adnan Buyung, Arus pemikiran Konstitusionalisme, Kata Hasta
Pustaka, Jakarta, 2007;
Nasution, Muslimin, Koperasi – Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional,
PIP&LPEK, Jakarta, 2008;
Nasution, Muslimin, Mewujudkan Demokrasi Ekonomi Dengan Koperasi, PIP
Publising, Jakarta, 2007;
Nasution, Mustafa Edwia, Pengenalan Eksekutif Ekonomi Islam, Kencana
Prenada Media Goup, Jakarta, 2006;
Nasution, Mustafa Edwin, dkk., Pengenalan Ekslusif: Ekonomi Islam,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), Cet. ke-2;
Natsir, M., Ekonomi Moneter & KeBanksentralan, Mitra Wacana Media,
Jakarta, 2014;
NH Firdaus, Muhammad, Fatwa-Fatwa Ekonomi Syari’ah Kontemporer,
Renaisan, Jakarta, 2005;
Noer, Deliar dan Akbarsyah, KNIP atau Komite Nasional Indonesia Pusat,
Yayasan Risalah, Jakarta, 2005;
Nordholt, Henk Schulte, Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia,
Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2008;
Ohmae Kenichi, Hancurnya Bangsa-Bangsa, Qalam, Yogyakarta, 2002;
355 Serat Sejatining Urip II
Ohmae Kenichi, The Next Global Stage, PT. Intan Sejati Kelaten, Jakarta,
2005;
Ojong, P.K., Perang Pacific, Buku Kompas, Jakarta, 2001;
Ojong, PK., Perang Eropa, Buku Kompas, Jakarta, 2003;
Oxford Learner’s Pocket Dictionary, Oxford University Press, New York,
1991;
P. Christoper, Kamus Lengkap Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 1994;
P3EI.UII, Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008;
Pandia, Frianto, dkk., Lembaga Keuangan , PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005;
Panitia Bersama Simposium Peringatan Lahirnya Pancasila, Restorasi
Pancasila, diedarkan oleh P2D, Jakarta, 2006;
Parameswaran, Sunil K., Futures Markets Theory and Practice, Tata
McGraw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi, 2003;
Parsons, Wayne, Public Policy, Prenada Media, Jakarta, 2005;
Pass Christoper, Kamus Lengkap, Erlangga, Jakarta, 1994;
Penyunting, Jonathan R. Pinsus dan Jeffrey A. Winter, Membongkar Bank
Dunia, Djembatan, Jakarta, 2004;
Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/18/PBI/2008 tentang Restrukturisasi
Pembiayaan Bagi Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah tanggal 25
September 2008;
Peraturan Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan
Prinsip Syari’ah, Sinar Grafika, Jakarta, 2005;
Peraturan Perundang-Undangan Perbankan di Indonesia, Harvarindo,
Jakarta, 2004;
Perkins, John, Confessions of an Economic Hit Man, Abdi Tandur, Jakarta,
2005;
356 Serat Sejatining Urip II
Perwataatmaja, Karnaen A., Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia,
Buku Pilihan, Depok, 1996;
Pieris, John dan Nizam Jim, Etika Bisnis – Good Corporate Governance,
Pelangi Cendikia, Jakarta, 2007.
Pincus, Jonathan R. Jeffrey A. Winters, Membongkar Bank Dunia,
Djambatan, Jakarta, 2004;
Pinson Linda, Anatomy of a Business Plan, Canary, Jakarta, 2003;
Pinson, Linda, Business Plan, Canari, Jakarta, 2003;
Polaloi, Mohammad Ihsan, dkk., Kemilau Investasi Emas – Menjaga dan
Melejitkan Kesehatan Finansial Dengan Emas, Science Research
Foundation, Jakarta, 2006;
Porter, Michael, E., Strategi Bersaing, Erlangga, Jakarta, 1980;
Prasetyantoko A., Ponzi Ekonomi,PT. Kompas Media Nusantara, Jakarta,
2010;
Prasetyo, Bambang, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005;
Pratikto, Widi Agoes, Menjual Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Cikal Media,
Jakarta, 2005;
Pratomo, Eko Priyo – Ubaidillah Nugraha, Reksa Dana, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2005;
Purwadi, Babad Ki Ageng Mangir - Intrik Politik Istana Demi
Melanggengkan Kuasa Keraton Mataram, Narasi, Jakarta, 2014;
Qaradhawi, Yusuf, Halal dan Haram, Penerbit Akhbar Media Eka Sarana,
Jakarta, 2005;
Rachbini, Didik J., Ekonomi Politik, Granit, Jakarta, 2004;
Rachmat, Budi, Anjak Piutang, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003;
357 Serat Sejatining Urip II
Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 1, PT. Dana Bhakti Wakaf,
Yogyakarta;
Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 2, Dana Bhakti Wakaf,
Yogyakarta, 1995;
Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 3, Dana Bhakti Wakaf,
Yogyakarta, 2002;
Rahmat, Jalaludin, Islam dan Pluralisme, Serambi, Jakarta, 2006;
Rahmawan, Ivan, Kamus Istilah Akuntansi Syariah, Pilar Media, Yogyakarta,
2005;
Rahnip, Intelijen dalam Al-Qur’an dan Dakwah Rasulullah, Darut Taufiq,
Jakarta, 2003;
Rais, Hanun Salsabiela & Rangga Almahera, 99 Cahaya Di Langit Eropa,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011;
Rakhmat, Jalaluddin, Meraih Kebahagiaan, Simbiosa, Rekatama Media,
Bandung, 2004;
Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT - Tehnik Membedah Kasus Bisnis,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2004;
Rangkuti, Freddy, Marketing Plan, PT. Gramedia Pustama Utama, Jakarta,
2002;
Rasjid, H. Sulaiman, Fiqh Islam, Sinar Baru, Bandung, 1987;
Reksohadipprodjo, Sukanto, Manajemen Koperasi, Edisi 5, BPFE,
Yogyakarta, 1998;
Reksohadipprodjo, Sukanto, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 5,
BPFE, Yogyakarta, 1997;
Revitalisasi Pertanian, Kumpulan Karya Ilmiah yang dihimpun oleh
358 Serat Sejatining Urip II
PT. Gramedia Jakarta, dengan Kata Pengantar dari Prof. Dr. Azyumardi
Azra, Rektor UIN Syarif Hidayatullah;
Ridho, Muhammad, Sirah Nabawiyyah, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2010;
Ridwan, Ahmad Hassan, BMT Bank Islam, Pustaka Bani Quraisy, Bandung,
2004;
Ridwan, Muhamad, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, (Yogyakarta,
Penerbit : UII Press, 2004), hal. 131., dalam M. Nur Rianto Al Arif,
Lembaga Keuangan Syariah : Suatu Kajian Teoritis Praktis, CV. Pustaka
Setia, Bandung, 2012;
Rindjin, Ketut, Etika Bisnis dan Implementasinya, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2004;
Ritzer, George – Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, Edisi
Keenam, Prenada Media, Jakarta, 2005;
Rivai, Veitzal, dkk. Bank and Financial Institution Management, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2007;
Rose, Susan – Ackerman, Korupsi dan Pemerintahan, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 2006;
Royan, Frans M., Market Intellegence, PT. Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta, 2005;
Rye, David E., Tools For Executives – Wirausahawan, Prenhallindo, Jakarta,
1995;
Sadeq, Abul Hasan Muhammad, Economic Development in Islam, Pelanduk
Publications, 1990;
Sadrah, H. Engkos dalam Kata Pengantar Buku dengan judul BMT, Bank
Syariah – Instrumen Lembaga Keuangan Syariah, Pustaka Bani Quraisy,
Bandung, 2004;
359 Serat Sejatining Urip II
Sagimual, Koperasi Indonesia, PT. Anidas Surya Grafindo, Jakarta, 1990;
Santoso, Tri Wibowo Budi, Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik
Analisis Kebijakan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2005;
Sarjadi, Soegeng, Sukardi Rinakit, Memahami Indonesia, TIM Kreatif
Grafindo Khazanah Ilmu, Jakarta, 2006;
Sarkaniputra, Murasa, Adil dan Ihsan dalam Perspektif Ekonomi Islam, Pusat
Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatulllah,
Jakarta, 2005;
Sarkaniputra, Murasa, Revelation-based Measurement, Pusat Pengkajian
dan Pengembangan Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatulllah, Jakarta,
2005;
Sartika, Tiktik, Pengantar Ilmu Ekonomi Koperasi, Universitas Trisakti,
Jakarta, 1998;
Sasongko, HD. Haryo, Terorisme Dialog dan Toleransi, Graffiti, Jakarta,
2006;
Sasono Adi, Rakyat Bangkit Bangun Martabat, Pustaka Alfabet dan
Dekopin, Jakarta, 2008;
Sastrohoetomo, M. Ali, Kerangka Pokok Manajemen Pemasaran, Materi
Kuliah, Jakarta, 2001;
Satiakusumah, Djarkasih, Koperasi, FE Universitas Pasundan, Bandung,
1987;
Satyanugraha, Heru, Etika Bisnis, Edisi Kedua, LPFE Universitas Trisakti,
Jakarta, 2006;
Satyonugroho, Heru, Etika Bisnis – Prinsip Dan Aplikasi, LPFE-Trisakti,
Jakarta, 2003;
360 Serat Sejatining Urip II
Sembiring, Tifatul, Koperasi Syariah, artikel opini di Harian Republika 17 Juli
2007;
Seminar dan Lokakarya, Jatidiri Koperasi dan NIlai Ekonomi Islam untuk
Keadilan Ekonomi, LSP2I, Jakarta, 2003;
Shahih Muslim, Gema Insani, Jakarta, 2005;
Shaleh, Qomaruddin, Ayat-Ayat Larangan dan Perintah dalam Al-Qur’an,
CV. Diponegoro, Bandung, 2004;
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 1, Lentera Hati, Jakarta,
2002;
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 10, Lentera Hati, Jakarta,
2002;
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 13, Lentera Hati, Jakarta,
2002;
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 2, Lentera Hati, Jakarta,
2002;
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah – Volume 5, Lentera Hati, Jakarta,
2002;
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Mishbah – Volume 11, Lentera Hati, Jakarta,
2007;
Shihah, M. Quraish, Wawasan Al-Qur’an Tentang Zikir dan Doa, Lentera
Hati, Jakarta, 2006;
Sholahuddin, M., Asas-Asas Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2007;
Sholihin, Ahmad Ifham, Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010;
Shutt, Harry, Runtuhnya Kapitalisme, Teraju, Jakarta, 2005;
361 Serat Sejatining Urip II
Siagian, Sondang P., Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta, 2008;
Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, LPFEUI, Jakarta, 2005.
Siddiqi, Muhammad Nejatullah, Muslim Economic Thingking, Dotesios
(Printers) Ltd, Canadad, 2001;
Simamora, Bilson, Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001;
Simamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2002;
Simamora, Henri, Manajemen Pemasaran Internasional, Salemba Empat,
Jakarta, 2000;
Simbolon, Parakitri T., Menjadi Indonesia, Buku Kompas,Jakarta, 2006.
Singgih, Slamet, Intelijen – Catatan Harian Seorang Serdadu, Kata Kasta
Pustaka, Jakarta, 2015;
Siswosoemarto, Rubijanto, Intelijen Ekonomi – Teori dan Aplikasi,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2012;
Siswosoewanto, Rubijanto, Intelijen Ekonomi – Teori dan Aplikasi,
PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta;
Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Islam – dan Kedudukannya Dalam Tata
Hukum Perbankan Indonesia, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1999.
Sjahdeini, Sutan Remy, Perbankan Islam, PT. Pustaka Utama Grafiti, Jakarta,
2005;
Soedjono, Ibnoe, Instrumen-Instrumen Pengembangan Koperasi, LSP2I,
Jakarta, 2003;
Soedjono, Ibnoe, Koperasi di tengah Liberalisme Ekonomi, LSP2I, Jakarta,
2003;
362 Serat Sejatining Urip II
Soedjono, Ibnoe, Masih Adakah Hari Depan bagi Koperasi Indonesia?,
LSP2I, Jakarta, 2002;
Soegiranan, Supono, Etika Intelijen – Dari Sungai Tambak Beras Hingga
Perang Cyber, Media Bangsa, Jakarta, 2014;
Soekarno, Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno, Penerbit Media
Pressindo, Yogyakarta, 2006;
Soewardi, Herman, Filsafat Koperasi atau Cooperativism, IKOPIN, Bandung,
1995;
Sonhaji, HM. dan Murwanto Sigit, Al-Qur’an Menuju Sistem Moneter Yang
Adil, Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1996;
Soros, George, Open Society, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2006;
Stiglitz, Joseph E., Globalisasi dan Kegagalan Lembaga-Lembaga Keuangan
International, PT. INA Publikatama, Jakarta, 2003;
Subandi, Ekonomi Koperasi – Teori dan Praktik, CV. Alfabet, Bandung, 2011.
Subijanto, Bijah, Restorasi Intelejen, Jatidiri, Jakarta, 2003;
Subiyantoro, Heru, Singgih Riphat, APU, Kebijakan Fiskal, PT. Kompas Media
Nusantara, Jakarta, 2004;
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah : Deskripsi dan
Ilustrasi, (Yogyakarta, Penerbit : Ekonisia, 2003) hal. 104. Dalam M. Nur
Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah : Suatu kajian Teoritis
Praktis, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012;
Suhendi, Hendi, BMT - Kedudukan, Fungsi dan Tujuan dalam Pembangunan
Ekonomi, yang terangkum dalam Buku BMT Bank Syariah Instrumen
Lembaga Keuangan Syariah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung, 2004;
Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syari’ah, Gema Insani Press, Jakarta,
2001;
363 Serat Sejatining Urip II
Sulistio, Tito, Mencari Ekonomi Pro – Pasar, Indset, Jakarta, 2006;
Suma, Moh. Amin, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi dan Keuangan
Islam, Khalam Publishing, Ciputat-Tanggerang, 2008;
Suma, Moh. Amin, Pengantar Tafsir Ahkam, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2002;
Sumarsono, Sonny, Manajemen Koperasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003;
Sumawinata, Sarbini, Politik Ekonomi Kerakyatan, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2004;
Sumitro, Djojo Hadikusumo, Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan
Ekonomi Pembangunan, LPJES, Jakarta, 1994;
Sunanto, Musyrifah, Sejarah Islam Klasik, Kencana, Bogor, 2003;
Sunanto, Musyrifah, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, PT. Raja Grafindo
Persada, 2005;
Suprayitno, Eko, Ekonomi Islam, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005;
Supriyono, Manajemen Biaya – Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis, BPFE-
UGM, Yogyakarta, 2007;
Surat Keputusan Menteri Koperasi, PK dan M Nomor: 194/KEP/M/IX/1998;
Sutedi, Adrian, Perbankan Syariah – Tinjauan Dari Beberapa Segi Hukum,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009;
Sutiyoso, Bambang, Penyelesaian Sengketa Bisnis, Citra Media, Yogyakarta,
2006;
Sya’rawi, Syaikh Mutawalli, Gerbang Memahami Al-Qur’an, Hikam,
Tanggerang, 2005;
Syaikhu, Ahmad, Kumpulan Fatwa Ibn Taimiyah, Maktabah – Al-Ubaikan,
Jakarta, 2005;
Syihab, M. Quraisy, Tafsir Al-Mishbah, Lentera Hati, Jakarta, 2007;
364 Serat Sejatining Urip II
Tafsir Ibnu Katsir, Jilid III, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Bogor, 2003;
Tafsir, Ahmad, Filsafat Pendidikan Islami – Integrasi Jasmani, Rohani dan
Kalbu Memanusiakan Manusia, PT. Remaja Resda Karya, Bandung,
2012;
Taimiyah, Ibnu, Al-Hisbah – Success Business With Shariah, Migunani,
Jakarta, 2008;
Taimiyah, Syaikhul Islam Ibnu, Kumpulan Fatwa Ibnu Taimiyah, Darul Haq,
Jakarta, 2005;
Tajdid, Jurnal Kajian Islam Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun
Bogor, 2006;
Tambunan, Tulus, Krisis Ekonomi Indonesia – Teori dan Empiris, Universitas
Trisakti, Jakarta, 2011;
Terjemah Hadis Shahih Bukhari, Widjaya, Jakarta, 1992;
Thamrin, Juni, dkk., Beyond Terrorist, Tim Kerja Diskusi Naskah, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta, 2002;
Thomson, Ahmad, Muhammad Ataur Rahim, Islam Andalusia, Gaya Media
Pratama, Jakarta, 2004;
Tim KAHMI JAYA, Indonesia di Simpang Jalan, Mizan Pustaka, Bandung,
1998;
Tim Peneliti LIPI, Bara dalam Sekam, Mizan, Bandung, 2001;
Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga, Jilid 2, Erlangga, Jakarta, 2004;
Todaro, Michael P., Ekonomi untuk Negara-Negara Berkembang, PT. Bumi
Karsa, Jakarta, 2000, Jilid II;
Todaro, Michael P., Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga, Edisi Kedelapan 1, Erlangga, Jakarta, 2004;
365 Serat Sejatining Urip II
Todaro, Michael P., Stephen C. Smith, Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga, Edisi Kedelapan 2, Erlangga, Jakarta, 2004;
Tunggal, Hadi Setia, Paket Kebijakan Perbankan Januari 2006, Havarindo,
Jakarta, 2006;
Tunggal, Hadi Setia, Peraturan Pelaksanaan Perkoperasian di Indonesia,
Havarindo, Jakarta, 2006;
Tunggal, Iman Sjahputra, Amin Widjaja Tunggal, Membangun Good
Corporate Gorvenance (GCG), Havarindo, Jakarta, 2002;
Undang-Undang Anti Monopoli, UU RI Nomor 5 Tahun 1999 Tentang
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, Pustaka
Yustisia, Yogyakarta, 2006;
Undang-Undang Bank Indonesia, Pustaka Widyatama, Yogyakarta, 2004;
Undang-Undang Perkoperasian 1992 (UU No. 25 Thn. 1992), Sinar Grafika,
Jakarta, 2006;
Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Pustaka Yustisia, Yogyakarta,
2006;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2001 tentang Otoritas
Jasa Keuangan;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia;
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara
Nasional Indonesia, Permana, Bandung, 2004;
366 Serat Sejatining Urip II
Usmani, J.M. Taqi, An Introduction to Islamic Finance, Mehran Printers,
Karachi Pakistan, 2002;
Usmani, Justice Mufti Muhammad Taqi, An Introduction to Islamic Finance,
Maktaba Ma’ariful Qur’an, Pakistan, 2002;
Utoko, A. Prasetyo, Corporate Governance – Pendekatan Institusional,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008;
Utomo, Anif Punto, Adi Sasono – Sang Penggerak Seribu Gagasan, Seribu
Tindakan, Buku Republika, Jakarta, 2013;
UUD 45, Setelah Amandemen Keempat Tahun 2002, Pustaka Setia,
Bandung, 2002;
Walsh, Ciaran, Key Management Ratios, Prentice Hall, Canada, 2002;
Warren, Keegran Z., Manajemen Pemasaran Global, Prenhallindo, Jakarta,
1996;
Weber, Max, Sosiologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006;
Weiner, Tim, Membongkar kegagalan CIA, PT. Gramedia, Jakarta, 2008;
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, Erlangga,
Jakarta, 1999;
Wijaya, Diana, Etika Bisnis Profesional, Restu Agung, Jakarta, 2002;
Wilson, J. Holton, Barry Keating, Business Forecasting, Richard D. Irwin, Inc.,
United States of America, 1994;
Winters, Jeffrey A., Power in Motion – Modal Berpindah Modal Berkuasa,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1999;
Wirasasmita, Yuyun, Buku Pegangan Kewirausahaan, IKOPIN, Bandung,
1994;
Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Kencana, Jakarta,
2005;
367 Serat Sejatining Urip II
Wiroso, Jual-Beli Murabahah, UII Press, Yogyakarta, 2005.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2005;
Yudhoyono, Susilo Bambang, Mengatasi Krisis; Menyelamatkan Reformasi,
PUSKAP, Jakarta, 2006;
Yunus, Muhammad, Bank Kaum Miskin, Marjin Kiri, Jakarta, 2007;
Yustika, Ahmad Erani, Ekonomi Kelembagaan, Bayu Media Publishing,
Malang, 2008;
Yustika, Ahmad Erani, Perekonomian Indonesia; Deskripsi, Preskripsi dan
Kebijakan, Bayumedia, Malang, 2005;
Zuhaili, Wahbah, Fiqh Muamalah Perbankan Syariah, Tim Counterpart.
PT. Bank Muamalat Indonesia, Jakarta, 1999;
Zulkifli, Sunarto, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Zikrul
Hakim, Jakarta, 2003;
Zulpawati, Pembaruan Sistem Perkoperasian di Indonesia dalam Perspektif
Ekonomi Islam, tidak diterbitkan, Tesis, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2003;
Zulpawati, Pembaruan Sistem Perkoperasian di Indonesia dalam Perspektif
Ekonomi Islam, tidak diterbitkan, Tesis, UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2003;