19
33 BAB III SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Malang 3.1.1 Kondisi Demografis Kabupaten Malang adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang terletak di Propinsi Jawa Timur dan merupakan Kabupaten yang terluas kedua wilayahnya setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Timur. Hal ini didukung dengan luas wilayahnya 3.534,86 km² atau sama dengan 353.486 ha dan jumlah penduduk sesuai Data Pusat Statistik pada tahun 2015 sebanyak 2.544.315 jiwa yang tersebar di 33 kecamatan yakni : Ampelgading, Bantur, Bululawang, Dampit, Dau, Donomulyo, Gedangan, Gondanglegi, Jabung, Kalipare, Karangploso, Kasembon, Kepanjen, Kromengan, Lawang, Ngajum, Ngantang, Pagak, Pagelaran, Pakis, Pakisaji, Poncokusumo, Pujon, Sumbermanjing Wetan, Singosari, Sumberpucung, Tajinan, Tirtoyudo, Tumpang, Turen, Wagir, Wajak , dan Wonosari, terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan. Kabupaten Malang juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi diantaranya pertanian, perkebunan, tanaman obat keluarga dan lain sebagainya. (Malangkab : 2017) Realitas pernikahan dini pada masyarakat di Kabupaten Malang, berdasarkan data di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang, setiap tahunnya lebih dari 300 remaja yang mengajukan Dispensasi Kawin (DK) (Malangpost, 2016 : 9). DK diajukan apabila calon pengantin berusia dibawah umur yang ditetapkan utuk diperbolehkan menikah seperti pada Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 yakni bagi perempuan berusia minimal 16 tahun dan laki-laki berusia

SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

  • Upload
    haphuc

  • View
    220

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

33

BAB III

SETTING LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Malang

3.1.1 Kondisi Demografis

Kabupaten Malang adalah salah satu Kabupaten di Indonesia yang terletak

di Propinsi Jawa Timur dan merupakan Kabupaten yang terluas kedua wilayahnya

setelah Kabupaten Banyuwangi dari 38 Kabupaten/ Kota yang ada di Jawa Timur.

Hal ini didukung dengan luas wilayahnya 3.534,86 km² atau sama dengan 353.486

ha dan jumlah penduduk sesuai Data Pusat Statistik pada tahun 2015 sebanyak

2.544.315 jiwa yang tersebar di 33 kecamatan yakni : Ampelgading, Bantur,

Bululawang, Dampit, Dau, Donomulyo, Gedangan, Gondanglegi, Jabung,

Kalipare, Karangploso, Kasembon, Kepanjen, Kromengan, Lawang, Ngajum,

Ngantang, Pagak, Pagelaran, Pakis, Pakisaji, Poncokusumo, Pujon, Sumbermanjing

Wetan, Singosari, Sumberpucung, Tajinan, Tirtoyudo, Tumpang, Turen, Wagir,

Wajak , dan Wonosari, terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan. Kabupaten

Malang juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan potensi diantaranya pertanian,

perkebunan, tanaman obat keluarga dan lain sebagainya. (Malangkab : 2017)

Realitas pernikahan dini pada masyarakat di Kabupaten Malang,

berdasarkan data di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Malang, setiap tahunnya

lebih dari 300 remaja yang mengajukan Dispensasi Kawin (DK) (Malangpost, 2016

: 9). DK diajukan apabila calon pengantin berusia dibawah umur yang ditetapkan

utuk diperbolehkan menikah seperti pada Undang-Undang Perkawinan Nomor 1

Tahun 1974 yakni bagi perempuan berusia minimal 16 tahun dan laki-laki berusia

Page 2: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

34

minimal 19 tahun. Sedangkan, berdasarkan batasan usia disebut pernikahan dini

oleh Badan Keluarga Berencana (BKB) Kabupaten Malang, perempuan maupun

laki-laki yang menikah pada saat belum genap berusia 20 tahun telah disebut

sebagai menikah usia dini. Pernikahan dini berdasarkan data dari BKB Kabupaten

Malang rata-rata mencapai 32 persen dari total pernikahan setiap tahunnya. Pada

tahun 2014, dari 24.602 pernikahan 7.732 di antaranya melibatkan perempuan

berusia di bawah 20 tahun. Tahun 2015, dari 23.578 pernikahan terdapat 7.809

perempuan yang menikah dengan usia dibawah 20 tahun. Sedangkan pada semester

pertama tahun 2016, tercatat 4.274 perempuan yang menikah di bawah 20 tahun

dari total 13.217 pernikahan (Republika : 2016).

3.1.2 Kondisi Geografis

Secara Geografis, Kabupaten Malang terletak pada 112o17`10,90`` sampai

112o57`00`` Bujur Timur, 7o44`55,11`` sampai 8o26`35,45`` Lintang Selatan.

Batas wilayah Kecamatan Karangploso adalah sebagai berikut :

Utara : Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto

Timur : Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang

Barat : Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri

Selatan : Samudra Indonesia

Kondisi Fisik Geografis Kabupaten Malang dapat dilihat dari kondisi

geologi, topografi, fisiografi, dan hidrologi. Secara geologi, Kabupaten Daerah

Tingkat II Malang merupakan daerah dataran tinggi, wilayah ini dipagari oleh :

Utara : Gunung Anjasmoro (2,277m) dan Gunung Arjuno

(3,399m)

Page 3: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

35

Timur : Gunung Bromo (2,392m) dan Gunung Semeru (3,676m)

Barat : Gunung Kelud (1,731m)

Selatan : Pegunungan Kapur (650m) dan Gunung Kawi (2,625m)

Secara Topografi, Daerah dataran rendah terletak pada ketinggian 250-

500m diatas permukaan air laut. Terdiri dari daerah dataran tinggi, daerah

perbukitan kapur, daerah lereng Gunung Kawi-Arjuno (500-300m diatas

permukaan air laut-dpal), dan daerah lereng Tengger-Semeru di Bagian Timur

(500-3600m dpal).

Secara Fisiografi, kondisi lahan di Kabupaten Malang bagian utara relatif

subur, sementara di bagian selatan relatif kurang subur. Masyarakat Kabupaten

Malang umumnya bertani, terutama yang tinggal di wilayah pedesaan, sementara

sebagian lainnya telah berkembang menjadi masyarakat industri. Jenis-jenis tanah

di Kabupaten Malang adalah tanah latosol, tanah andosol, tanah mediteran, tanah

litosol, tanah alluvial, tanah regosol, dan tanah brown.

Secara Hidrologi, Sungai-sungai yang mengalir mempunyai pengaruh

besar bagi perekonomian yang agraris di Kabupaten Malang, diantaranya yaitu :

1. Kali Brantas : bermata air di Dusun Sumber Brantas, Desa

Tulungrejo Batu, membelah Kabupaten Malang menjadi dua dan

berakhir di Bendungan Karang Kates

2. Kali Konto : mengalir melintasi wilayah Kecamatan Pujon dan

Ngantang, berakhir di Bendungan Selorejo di Ngantang.

Page 4: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

36

3. Kali Lesti : mengalir di bagian timur wilayah Kecamatan Turen,

Dampit dan sekitarnya. Disamping puluhan anak sungai yang

memiliki arti penting.

4. Kali Amprong : mengalir di bagian timur, wilayah Kecamatan

Poncokusumo dan Tumpang.

3.2 Gambaran Umum Kecamatan Karangploso

Kecamatan Karangploso adalah salah satu dari 33 Kecamatan yang ada di

Kabupaten Malang. Terletak di belahan utara Kabupaten Malang, Kecamatan

Karangploso ini dilalui jalur utama yang menghubungkan Kota Surabaya dan Kota

Batu juga menjadi jalur alternatif dari arah Kediri menuju Surabaya dan sebaliknya.

Batas-batas wilayah Kecamatan Karangploso adalah sebagai berikut :

Timur : Kecamatan Singosari dan Kota Malang

Selatan : Kecamatan Dau dan Junrejo Kota Batu

Barat : Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Utara : Kecamatan Singosari

Luas wilayah 5.957.898 Ha yang terinci sebagai berikut :

Pemukiman : 885.419 Ha

Sawah : 1.393.900 Ha

Tegal / Kebun : 1.885.380 Ha

Perkebunan : 141.000 Ha

Hutan : 1.516.000 Ha

Lain-lain : 166.199 Ha

Page 5: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

37

Secara administrasi, wilayah Kecamatan Karangploso terbagi dalam 9

desa, yakni : Girimoyo, Ngijo, Kepuharjo, Bocek, Ngenep, Donowarih,

Tawangargo, Ampeldento dan Tegalgondo.

Batas Administrasi adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kecamatan Singosari

Sebelah Timur : Kecamatan Singosari atau Kota Malang

Sebelah Selatan : Kecamatan Dau atau Junrejo Kota Batu

Sebelah Barat : Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

Karangploso merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Malang yang

angka pernikahan dini nya cukup tinggi. Secara umum, pernikahan dini dengan usia

pengantin baik laki-laki maupun perempuan dibawah 20 tahun pada tahun 2014

hingga 2016, yang terjadi di Kecamatan Karangploso tertinggi adalah di Desa

Ngenep. Seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1 : Usia Pernikahan dibawah 20 Tahun Selama 2014-2016 di Kecamatan

Karangploso

No Desa Tahun

2014

Tahun

2015

Tahun

2016

Total

1. Girimoyo 9 7 8 24

2. Ngijo 27 12 21 60

3. Kepuharjo 3 9 11 23

4. Bocek 44 36 34 114

5. Ngenep 49 46 42 137

6. Donowarih 35 20 32 87

7. Tawangargo 39 53 29 121

8. Ampeldento 16 6 7 29

9. Tegal Gondo 6 8 11 25

Sumber : Data Usia Nikah KUA Kecamatan Karangploso

Page 6: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

38

Pada tabel tersebut terlihat, Desa Ngenep menduduki peringkat pertama yang

angka pernikahan dini nya tinggi dari tahun 2014 hingga 2016 di Kecamatan

Karangploso yakni sebesar 137 pasangan. Kemudian kedua adalah Desa

Tawangargo yakni sebesar 121 pasangan, kemudian peringkat ketiga Desa Bocek

yakni 114 pasangan. Jika dilihat dari angkanya pertahun, Desa Ngenep memang

cederung mengalami penurunan pada total angka pernikahan dini nya tiap tahun.

Hal ini terlihat dari tahun 2014 sebanyak 49 pasangan yang menikah dibawah 20

tahun kemudian menurun angkanya pada tahun 2015 sebanyak 46 pasangan

kemudian menurun lagi pada tahun 2016 menjadi 42 pasangan. Akan tetapi, jika

dilihat dari total keseluruan jika dibandingkan dengan desa yang lain, Desa Ngenep

menempati peringkat pertama.

3.3 Profil Desa Ngenep

Desa Ngenep merupakan salah satu desa yang berada pada lingkup Kecamatan

Karangploso yang terletak disebelah Utara. Desa Ngenep tergolong desa yang

berkembang. Hal ini salah satunya dapat terlihat dari tingkat perekonomian dari

kesejahteraan keluarga di Desa Ngenep yang prosentasenya tinggi pada keluarga

sejahtera 3. Dari total 3.054 keluarga, sebanyak 18% termasuk keluarga

prasejahtera atau keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar

minimumnya, 20% keluarga sejahtera 1 atau keluarga yang dapat memenuhi

kebutuhan dasar minimumnya yakni sandang, pangan, papan dan pelayanan

kesehatan yang sangat dasar, sebanyak 26% termasuk keluarga sejahtera 2 yakni

keluarga yang selain dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya tetapi juga

dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya namun belum dapat memenuhi

kebutuhan pengembanganya, sebanyak 34% termasuk keluarga sejahtera 3 yakni

Page 7: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

39

keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum, kebutuhan sosial

psikologis, sekaligus dapat memenuhi kebutuhan pengembanganya namun belum

aktif dalam usaha kemasyarakatan dalam lingkungan desa atau wilayahnya dan

sebanyak 2% termasuk keluarga sejahtera 3+ yakni keluarga yang dapat memenuhi

kebutuhan dasar minimum, kebutuhan sosial psikologis, kebutuhan pengembangan

sekaligus secara teratur ikut menyumbang dalam kegiatan sosial dan aktif dalam

usaha kemasyarakatan dalam lingkungan desa atau wilayahnya.

Meski tergolong dalam Desa yang berkembang dalam hal ekonomi, namun

taraf pendidikan di Desa Ngenep masih terbilang rendah. Jumlah keseluruhan

angkatan kerja produktif angka tertinggi masih diraih oleh penduduk tidak tamat

SD dan tamatan SD yakni sebesar 6142 orang dari jumlah keseluruhan Masyarakat

desa Ngenep yakni 13.449. Artinya, hampir 50% masyarakat desa Ngenep hanya

mengenyam pendidikan di tingkat SD. Berdasarkan hal tersebut, Sumber Daya

Manusia (SDM) masyarakat Desa Ngenep masih tergolong kurang.

Sejarah Pemerintahan Desa Ngenep, mulai berdiri sejak tahun 1930, dengan

kepala pemerintahan pertama kali yaitu Bapak R. Marsidik. Secara lebih jelas

tentang silsilah Pemerintahan Desa Ngenep sebagai berikut:

1. R. Marsidik tahun 1930 s.d. 1940

2. Wasirun tahun 1940 s.d. 1945

3. Madrais tahun 1945 s.d. 1955

4. Nasir Harjosumantri tahun 1955 s.d. 1981

5. Wakidi tahun 1981 s.d. 1993

6. S. Priyotomo tahun 1993 s.d. 1998

7. Wakidi tahun 1998 s.d. 2007

Page 8: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

40

8. Suwardi tahun 2007 s.d. 2014

9. Niti Ahmad tahun 2014 s.d sekarang

Dilihat dari segi pembangunan yang terjadi di Desa Ngenep, dari tahun ke

tahun mengalami banyak peningkatan baik di bidang ekonomi, sosial maupun

lingkungan. Dahulu Desa Ngenep banyak didominasi oleh jalan-jalan tanah yang

selalu bermasalah saat musim hujan. Gedung dan rumah-rumah sederhana, serta

fasilitas sangat terbatas. Demikian pula dari segi ekonomi, pendapatan rata-rata

masih cukup rendah dengan SDM yang juga pas-pasan. Lambat laun melalui kerja

keras dari seluruh pihak dan tekad masyarakat Desa Ngenep mendambakan

perbaikan kualitas hidup, maka saat ini hasil pembangunan di berbagai bidang

sudah dapat dirasakan dampak positifnya meski kualitas SDM masih perlu

ditingkatkan kembali.

Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Ngenep tidak

bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini

dapat dilihat dalam bagan berikut ini:

Page 9: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

41

Skema 3.1 : Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Ngenep

Sumber : Data Desa Ngenep

Secara umum pelayanan Pemerintahan Desa Ngenep kepada masyarakat

relatif sangat memuaskan. Beberapa warga menyatakan bahwa pelayanan

umum seperti pembuatan pengantar kartu tanda penduduk (KTP) dapat

dikerjakan dengan cepat dalam waktu jam kerja kantor. Begitu pula untuk

pengurusan surat-surat penting lainnya seperti surat lahir dan surat kematian,

sehingga secara umum masyarakat merasa terlayani secara baik. Namun

demikian tidak menutup kemungkinan warga meminta pelayanan baik

konsultasi maupun surat menyurat datang ke rumah perangkat desa diluar jam

dinas, tetap dilayani dengan baik untuk diteruskan ke kantor desa.

Page 10: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

42

3.3.1 Kondisi Geografis Desa Ngenep

Desa Ngenep memiliki luas wilayah 13.916,79 km2. Desa Ngenep terbagi

dalam delapan dusun yakni : Dusun Ngenep, Dusun Baba’an, Dusun Curah

Kembang, Dusun Genitri, Dusun Tumpangrejo, Dusun Lowoksari, Dusun

Mojosari, dan Dusun Kubung. Meski terdiri dari delapan dusun, namun hanya

terdapat tujuh kepala Dusun di Desa Ngenep. Hal ini karena Dusun Kubung dan

Dusun Lowoksari dipimpin oleh satu Kepala Dusun karena wilayah Dusun

Kubung yang berdekatan juga Dusun Kubung cukup sempit dibandingkan dengan

dusun lainnya. Terlihat pada peta Desa Ngenep berikut ini :

Gambar 3.1 : Peta Desa Ngenep

Sumber : Data Desa 2016

Page 11: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

43

Berdasarkan peta tersebut dapat terlihat bahwa batas Desa Ngenep adalah

sebagai berikut :

Utara : Desa Lang-lang Kecamatan Singosari.

Selatan : Desa Ngijo dan Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso.

Barat : Desa Ngijo dan Desa Bocek Kecamatan Karangploso.

Timur : Desa Kepuharjo Kecamatan Karangploso.

Wilayah Desa Ngenep masih didominasi oleh lahan pertanian warga. Sehingga,

masyarakat Desa Ngenep rata-rata bekerja sebagai petani atau buruh tani meski

banyak juga yang bekerja sebagai buruh pabrik. Lahan pertanian masyarakat Desa

Ngenep cukup luas seperti nampak pada peta desa. Masyarakat Desa Ngenep rata-

rata menggarap sendiri lahanya secara turun temurun dilanjutkan oleh anaknya.

3.3.2 Kondisi Demografis Desa Ngenep

Jumlah penduduk Desa Ngenep adalah 13.449 per 2016 yang terdiri dari 6.740

laki-laki dan 6.709 perempuan.

Tabel 3.2 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Uraian Laki-laki Perempuan Total

Jumlah Penduduk 6740 6709 13449

0 – 7 Tahun 614 584 1198

7 – 18 Tahun 972 959 1931

18 – 56 Tahun 3890 3816 7706

>56 Tahun 852 947 1799 Sumber : Data Potensi Desa Ngenep Tahun 2016

Berdasarkan data tersebut dapat terlihat bahwa penduduk dengan usia 18-56

tahun atau dapat dikatakan penduduk angkatan kerja adalah paling banyak

Page 12: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

44

jumlahnya yakni 7706 penduduk. Berikut merupakan rincian kualitas angkatan

kerja di Desa Ngenep :

Tabel 3.3 : Kualitas Angkatan Kerja

Uraian Laki-laki Perempuan Total

Laki+Perempuan

Jumlah Penduduk 6740 6709 13449

Penduduk usia 18-56 Tahun

yang tidak tamat SD

658 679 1337

Penduduk usia 18-56 Tahun

yang tamat SD

2356 2449 4805

Penduduk usia 18-56 Tahun

yang tamat SLTP

964 952 1916

Penduduk usia 18-56 Tahun

yang tamat SLTA

261 203 464

Penduduk usia 18-56 Tahun

yang tamat Perguruan

Tinggi

137 116 253

Penduduk Usia 18-56 tahun

yang buta aksara dan

huruf/angka latin

22 10 32

Sumber : Data Potensi Desa Ngenep Tahun 2016

Kualitas angkatan kerja berdasarkan tabel diatas masih tergolong rendah.

Penduduk Desa Ngenep rata-rata adalah lulusan SD dan tidak tamat SD sehingga

kualitas angkatan kerja mayoritasnya masih taraf SD. Di Desa Ngenep juga masih

terdapat penduduk usia angkatan kerja yang buta aksara, meski jumlahnya tidak

terlalu banyak yakni 32 orang. Masih rendahnya kualitas angkatan kerja, padahal

jumlah penduduk berdasarkan angkatan kerja termasuk tinggi tentu akan

berpengaruh pada jenis pekerjaan rata-rata masyarakat Desa Ngenep serta

kemungkinan pengaruhnya pada tingkat perekonomian masyarakat Desa Ngenep.

Page 13: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

45

3.3.3 Mata Pencaharian Penduduk Desa Ngenep

Mata pencaharian penduduk rata-rata adalah sebagai karyawan

perusahaan swasta, petani, dan buruh tani. Hal tersebut dapat terlihat dari

tabel dibawah ini :

Tabel 3.4 : Mata Pencaharian Penduduk

Uraian Laki-laki Perempuan

Total

Laki+Perempuan

Petani 1942 456 2398

Buruh tani 951 562 1513

TKI perempuan/TKW 0 3 3

TKI laki-laki 0 0 0

Pegawai negeri sipil 3 18 21

pengrajin industri rumah

tangga 1 0 1

Pedagang keliling 7 1 8

Peternak 175 12 187

Nelayan 0 0 0

Montir 8 0 8

Dokter swasta 0 1 1

Bidan swasta 0 1 1

Perawat swasta 2 2 4

Pembantu rumah tangga 0 35 35

TNI 4 1 5

POLRI 3 1 4

Pensiunan

PNS/TNI/POLRI 5 0 5

Pengusaha kecil

menengah 63 4 67

Pengacara 0 0 0

Notaris 0 0 0

Dukun kampung terlatih 0 4 4

Jasa pengobatan

alternatif 0 1 1

Dosen swasta 1 0 1

Pengusaha besar 1 0 1

Arsitektur 0 0 0

Seniman/artis 5 1 6

Karyawan perusahaan

swasta 1018 1456 2474

Karyawan perusahaan

pemerintahan 1 0 1

Page 14: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

46

Makelar/broker/mediator 0 0 0

Sopir 25 0 25

Tukang becak 2 0 2

Tukang Ojek 47 0 47

Tukang cukur 2 0 2

Tukang batu/kayu 176 0 176

Kusir dokar 0 0 0

Jumlah jenis mata

pencaharian pokok 4442 2559 7001 Sumber : Data Potensi Desa Ngenep Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata masyarakat Desa

Ngenep bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta dengan total 2474 penduduk.

Selanjutnya, bekerja sebagai petani sebanyak 2398 penduduk dan sebagai buruh

tani sebanyak 1513 penduduk. Penduduk Desa Ngenep banyak yang bekerja di

bidang pertanian baik menjadi petani maupun buruh tani karena wilayah Desa

Ngenep yang memiliki banyak lahan pertanian warga. Penduduk Desa Ngenep

banyak yang bekerja sebagai karyawan perusahaan swasta karena lokasi Desa

Ngenep juga dekat dengan pabrik yang ada di Kota Malang seperti pabrik rokok

Sampoerna selain itu di daerah Karangploso pun banyak terdapat pabrik seperti

pabrik keripik, pabrik cock, dan pabrik plastik. Dari situ, masyarakat Desa Ngenep

tergolong pada masyarakat sub urban yang bekerja di daerah perkotaan namun

berdomisili di desa.

3.3.4 Tingkat Perekonomian Masyarakat Desa Ngenep

Tingkat perekonomian mayarakat Desa Ngenep dapat dilihat dari tingkat

kesejateraan keluarga di Desa Ngenep yang terbagi dalam kategori keluarga pra

sejahtera, keluarga sejahtera 1, keluarga sejahtera 2, keluarga sejahtera 3 dan

keluarga sejahtera 3 plus. Terlihat pada tabel berikut ini :

Page 15: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

47

Tabel 3.5 : Ekonomi Masyarakat Berdasarkan Kesejahteraan Keluarga

Uraian Jumlah

Jumlah keluarga prasejahtera 607

Jumlah keluarga sejahtera 1 548

Jumlah keluarga sejahtera 2 789

Jumlah keluarga sejahtera 3 1038

Jumlah keluarga sejahtera 3 plus 72

Sumber : Data Tingkat Pekembangan Penduduk Desa Ngenep Tahun 2017

Tingkat perekonomian dari kesejahteraan keluarga di Desa Ngenep yang

prosentasenya tinggi pada keluarga sejahtera 3. Dari total 3.054 keluarga, sebanyak

607 atau sebanyak 18% termasuk keluarga prasejahtera atau keluarga yang belum

dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya, sebanyak 548 atau sekitar 20%

keluarga sejahtera 1 atau keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar

minimumnya yakni sandang, pangan, papan dan pelayanan kesehatan yang sangat

dasar, sebanyak 789 atau sekitar 26% termasuk keluarga sejahtera 2 yakni keluarga

yang selain dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya tetapi juga dapat

memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya namun belum dapat memenuhi

kebutuhan pengembanganya, sebanyak 1038 atau sebanyak 34% termasuk

keluarga sejahtera 3 yakni keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar

minimum, kebutuhan sosial psikologis, sekaligus dapat memenuhi kebutuhan

pengembanganya namun belum aktif dalam usaha kemasyarakatan dalam

lingkungan desa atau wilayahnya dan sebanyak 72 keluarga atau 2% termasuk

keluarga sejahtera 3+ yakni keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar

minimum, kebutuhan sosial psikologis, kebutuhan pengembangan sekaligus secara

teratur ikut menyumbang dalam kegiatan sosial dan aktif dalam usaha

kemasyarakatan dalam lingkungan desa atau wilayahnya.

Page 16: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

48

3.3.5 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Ngenep

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Ngenep dapat terlihat seperti tabel

dibawah ini :

Tabel 3.6 : Tingkat Pendidikan Penduduk

Uraian Laki-laki Perempuan Total

Kursus 10 35 45

Usia 7-18 tahun yang tidak

pernah sekolah 15 6 21

Usia 7-18 tahun yang

sedang sekolah 848 766 1.614

Usia 18-56 tahun tidak

pernah sekolah/buta aksara 22 10 32

Usia 18-56 tahun pernah SD

tetapi tidak tamat 658 679 1.337

Usia 18-56 tahun tamatan

SD/sederajat 2356 2449 4.805

Jumlah Usia 18-56 tidak

tamat SLTP 45 41 86

Jumlah usia 18-56 tahun

tidak tamat SLTA 59 52 111

Tamat SLTP/sederajat 964 952 1.916

Tamat SLTA/sederajat 261 203 464 Sumber : Data Potensi Desa Ngenep Tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa meski tergolong dalam Desa

yang berkembang secara perekonomian, namun Taraf pendidikan di Desa Ngenep

masih terbilang rendah. Jumlah keseluruhan angkatan kerja produktif angka

tertinggi masih diraih oleh penduduk tidak tamat SD dan tamatan SD yakni sebesar

6.142 orang dari jumlah keseluruhan Masyarakat desa Ngenep yakni 13.449 atau

hampir 50% masyarakat desa Ngenep hanya pernah atau sempat mengenyam

pendidikan di tingkat SD. Masyarakat Desa Ngenep yang memiliki tingkat

pendidikan rendah ternyata tidak berpengaruh pada tingkat perekonomiannya.

Page 17: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

49

Tingkat perekonomian dilihat dari kesejahteraan keluarga yakni pada tingkat

keluarga sejahtera 3 menunjukan bahwa meski rata-rata masyarakat Desa Ngenep

berpendidikan rendah yakni pada tingkat SD, namun perekonomianya sejahtera, hal

itu juga karena masyarakat Desa Ngenep rata-rata memiliki lahan pertanian sendiri

tiap keluarga sehingga perekonomianya sejahtera dari bertani.

3.3.6 Budaya Masyarakat Desa Ngenep

Budaya masyarakat Desa Ngenep dalam hal pernikahan adalah terdapat

anggapan tentang pernikahan yakni anggapan laku dan tidak laku. Masyarakat

Desa Ngenep menganggap bahwa apabila ada anak perempuan yang berumur 20

tahun keatas dan belum menikah dianggap tidak laku dan apabila ada anak

perempuan yang telah menikah dibawah umur 20 tahun dianggap laku atau jodoh

cethek sehingga hal tersebut menjadi sesuatu yang dianggap prestige bagi

masyarakat. Selain itu ketakutan para orangtua akan pergaulan anaknya yang bebas

karena beraktifitas di kota seperti bekerja dan lain-lain serta akibat era modernisasi

juga mengakibatkan orangtua memilih untuk segera menikahkan anaknya yang

telah mengenal lawan jenis (berpacaran) dari pada terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan seperti married by accident atau hamil duluan.

Adanya anggapan bahwa lebih baik menikahkan anak daripada

menyekolahkan anak juga menjadi pandangan yang membudaya bagi masyarakat

Desa Ngenep. Rata-rata masyarakat Desa Ngenep hanya mengenyam pendidikan

hingga SD atau SMP kemudian yang laki-laki akan bekerja membantu orangtua

untuk bertani dan yang perempuan akan bekerja ke pabrik atau menikah. Hal

tersebut karena bekerja menurut masyarakat Desa Ngenep lebih menghasilkan dan

Page 18: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

50

bergengsi dari pada hanya bersekolah dengan pendidikan tinggi tetapi hingga

mencapai usia 20 tahun keatas belum juga menikah. Sehingga, kebanyakan para

orangtua di Desa Ngenep lebih bangga apabila anaknya menikah di usia dibawah

20 tahun karena menganggap anaknya laku dari pada yang mengenyam pendidikan

tinggi tetapi belum juga menikah.

3.3.7 Realitas Pernikahan Dini di Desa Ngenep

Desa Ngenep menjadi Desa dengan angka pernikahan dini tertinggi se

Kecamatan Karangploso selama kurun waktu 2014 hingga 2016. Desa Ngenep

memiliki angka pernikahan dini dengan usia pengantin dibawah 20 tahun cukup

tinggi. dari tahun 2014 hingga 2016 yakni pada tahun 2014 dari total 76 pasangan,

sebanyak 49 pasangan merupakan pasangan pernikahan dini. Tahun 2015 dari total

72 pasangan yang menikah, sebanyak 46 pasangan merupakan pasangan

pernikahan dini. Tahun 2016 dari total 79 pasangan sebanyak 42 pasangan yang

merupakan pasangan pernikahan dini.

Selain karena anggapan laku dan tidak laku yang membudaya di Desa Ngenep,

pola pergaulan masyarakat Desa Ngenep juga turut memberi dampak pada

tingginya angka pernikahan dini di Desa Ngenep dibandingkan dengan desa

lainnya di Kecamatan Karangploso. Berdasarkan wawancara yang dilakukan

dengan Mustofa selaku Modin di Desa Ngenep, ia mengatakan bahwa pernikahan

dini yang terjadi di Desa Ngenep rata-rata terjadi akibat married by accident atau

hamil duluan. Hal itu disebabkan maraknya pergaulan bebas akibat banyaknya

masyarakat Desa Ngenep khususnya remaja perempuan yang memiliki aktifitas

keseharian di Kota sehingga memiliki gaya serta pola hidup ke kota-kota an seperti

Page 19: SETTING LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten …eprints.umm.ac.id/44225/4/jiptummpp-gdl-kusnulkoti-49849... · 2019-02-13 · ... terbagi lagi dalam 378 Desa dan 12 Kelurahan

51

pacaran tanpa batasan dan orangtua yang membiarkan tanpa adanya pengawasan.

Rata-rata masyarakat Desa Ngenep lebih memilih untuk menikahkan anaknya

meski usia anaknya dibawah 20 tahun. Hal itu karena para orangtua merasa bangga

apabila telah menikahkan atau mentasno anak. Menikahkan anaknya di usia muda,

rata-rata menjadi hal yang membanggakan bagi para orangtua di Desa Ngenep.

Rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) membuat pola pikir masyarakat

Desa Ngenep khususnya lebih mementingkan untuk menikah atau bekerja dari

pada meraih pendidikan yang tinggi. Lapangan pekerjaan yang tersedia di Desa

menjadi petani pun membuat para laki-laki di Desa Ngenep tidak diwajibkan oleh

orangtuanya untuk mengenyam pendidikan tinggi. Sehingga, laki-laki yang telah

bekerja dan dianggap mapan dirasa pantas untuk menikah meski berusia dibawah

20 tahun. Sedangkan bagi perempuan, pendidikan juga tidak menjadi hal khusus

yang perlu dicapai. Adanya anggapan laku bagi perempuan yang telah menikah

meski berusia dibawah 20 tahun atau anggapan tidak laku bagi perempuan yang

belum menikah di usia 20 tahun membuat para orangtua ingin segera menikahkan

anak gadisnya. Ditambah lagi ketakutan orangtua akan pergaulan bebas yang

marak terjadi di era modern.