15
Settingan Mikrotik untuk Warnet sebelum saya menginjakkan kaki dari dunia perwarnetan dan saya serius kuliah saya pengen tulis ini dulu :D, menurut saya ini adalah settingan terbaik mikrotik untuk warnet baik small dan large (up to 200) client. saya pake mikrotik di 19 client warnet (termasuk server dan client), dimana 8 PC games, dan 10 PC internet biasa. saya anggap Anda sudah mengerti script mikrotik dan interface sudah jelas serta sudah connect internet (masquarade) jadi tinggal lewat winbox saja. sebelumnya saya pake router PC dengan mikrotik generate an v3.22. dengan spesifikasi processor dual core dan bisa dilihat digambar: mikrotik saya bekerja pada jaringan internet speedy 3 Mbps. berikut interface saya: # NAME TYPE MTU

Settingan Mikrotik Untuk Warnet

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

Settingan Mikrotik untuk Warnet

sebelum saya menginjakkan kaki dari dunia perwarnetan dan saya serius kuliah saya pengen tulis ini dulu :D, menurut saya ini adalah settingan terbaik mikrotik untuk warnet baik small dan large (up to 200) client.

saya pake mikrotik di 19 client warnet (termasuk server dan client), dimana 8 PC games, dan 10 PC internet biasa.

saya anggap Anda sudah mengerti script mikrotik dan interface sudah jelas serta sudah connect internet (masquarade) jadi tinggal lewat winbox saja.

sebelumnya saya pake router PC dengan mikrotik generate an v3.22. dengan spesifikasi processor dual core dan bisa dilihat digambar:

mikrotik saya bekerja pada jaringan internet speedy 3 Mbps.

berikut interface saya:

# NAME TYPE MTU

0 R SPEEDY ether 1500

1 R LAN ether 1500

Page 2: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

2 X OnBoard ether 1500

dan menganut topologi jaringan untuk port 80 seperti ini:

Internet -> Mikrotik -> Web Proxy -> Client.

dan untuk port lain contoh 443, dan 21, direct tanpa ke web proxy

Internet -> Mikrotik -> Client.

baik mari kita mulai set up.

1. enable kan proxy server internal mikrotik.

enabled: yes

src-address: 0.0.0.0

port: 8080

Page 3: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

parent-proxy: 0.0.0.0

parent-proxy-port: 0

cache-administrator: “deenet@bulak”

max-cache-size: unlimited

cache-on-disk: yes

max-client-connections: 950

max-server-connections: 950

max-fresh-time: 2w5d19m

serialize-connections: no

always-from-cache: yes

cache-hit-dscp: 4

cache-drive: secondary-master

lanjut ke step ke 2

2. route semua request 80 dari client di interface LAN (192.168.1.0/24) jadi redirect ke 8080 (proxy) dari NAT FIREWALL

Page 4: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

chain=dstnat

action=redirect

to-ports=8080

protocol=tcp

src-address=192.168.1.0/24

in-interface=LAN

dst-port=80

oke proxy secara penuh sudah berjalan untuk semua client kemudian lanjut ke no 3 kita set up MANGLE

3. pada set up mangle ini langkah harus diperhatikan ! dan peletakan rules harus sesuai! gak boleh keliru.

Page 5: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

a. mangle pertama

0 ;;; HIT TRAFFIC FROM PROXY

chain=output out-interface=lan

dscp=4 action=mark-packet

new-packet-mark=proxy-hit passthrough=no

b. mangle kedua, ketiga dan keempat, berurutan

1 ;;; UP TRAFFIC

chain=prerouting in-interface=lan

src-address=192.168.1.0/24 action=mark-packet

new-packet-mark=test-up passthrough=no

2 ;;; CONN-MARK

chain=forward src-address=192.168.1.0/24

action=mark-connection

new-connection-mark=test-conn passthrough=yes

3 ;;; DOWN-DIRECT CONNECTION

chain=forward in-interface=public

connection-mark=test-conn action=mark-packet

new-packet-mark=test-down passthrough=no

Page 6: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

4 ;;; DOWN-VIA PROXY

chain=output out-interface=lan

dst-address=192.168.1.0/24 action=mark-packet

new-packet-mark=test-down passthrough=no

view sourceprint ?

1/ip firewall mangle add chain=output out-interface=lan dscp=4 action=mark-packet new-packet-mark=proxy-hit passthrough=no comment="HIT TRAFFIC FROM PROXY";

2/ip firewall mangle add chain=prerouting in-interface=lan src-address=192.168.1.0/24 action=mark-packet new-packet-mark=test-up passthrough=no comment="UP TRAFFIC";

3/ip firewall mangle add chain=forward src-address=192.168.1.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=test-conn passthrough=yes comment="CONN-MARK";

4/ip firewall mangle add chain=forward in-interface=speedy connection-mark=test-conn action=mark-packet new-packet-mark=test-down passthrough=no comment="DOWN DIRECT CONNECTION";

5/ip firewall mangle add chain=output out-interface=lan dst-address=192.168.1.0/24 action=mark-packet new-packet-mark=test-down passthrough=no comment="DOWN VIA PROXY";

oke dah selesai dari sini kita tinggal atur bandwith per client dari simple queues biar gak ada yang nyedot bandwith.

4. buat simple queues dengan packet mark “test-down”

Page 7: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

name=”Client 1″

target-addresses=192.168.1.221/32

dst-address=0.0.0.0/0

interface=all

parent=none

packet-marks=test-down

direction=both

priority=8

queue=default-small/default-small

limit-at=0/0

max-limit=384000/384000

burst-limit=0/0

Page 8: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

burst-threshold=0/0

burst-time=0s/0s

total-queue=default-small

ingat yang di mark packet nya itu ‘test-down’ karena tadi di Mangle atas kita sudah tandai bahwa packet ‘test-down’ ialah packet request dan upload dari client ke internet (modem).

sementara queues akan meng loss bandwith dari proxy server (ROS) ke client.

oke now done, logika settingan diatas ialah untuk membedakan koneksi antara koneksi ke proxy dan ke internet.

sebagai contoh saya setting koneksi per client ialah 384/384 sehingga tidak ada rebutan bandwith, tentu saja maximal download client walaupun pake IDM ialah 40 – 50 KBps.

tapi jika mereka download pertama kali kemudian melakukan cache di proxy server MT untuk koneksi kedua dari client lain koneksi tidak akan ke internet melainkan ke proxy server MT dan LOSS tidak terkena queues 384/384.

ibarat kata ’supaya proxy server tidak terkena queues’ ini contoh settingan simple queues saya.

view sourceprint ?

01 {

02 :local strPC

Page 9: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

03 :set strPC "Client"04 :local interfacenya05 :set interfacenya "lan"

06 :local ipnya

07 :set ipnya "192.168.1."

08 :local iprouternya

09 :set iprouternya 1

10 :local limitnya

11 :set limitnya "256000/256000"

12 :local maxlimitnya

13 :set maxlimitnya "384000/384000"

14 :local startipnya

15 :set startipnya 2

16 :local endipnya

17 :set endipnya 50

18 :for i from=$startipnya to=$endipnya do={

19 :if ($i < 10) do={ :set strPC "Client0" } else={ :set strPC "Client" }

20/queue simple add packet-marks=test-down target-addresses=($ipnya . $i) limit-at=$limitnya max-limit=$maxlimitnya interface=$interfacenya name=($strPC . $i)}

21 /queue simple remove [/queue simple find target-addresses=($ipnya . $iprouternya . "/32")]

22 }

dan ini screenshot untuk koneksi ke dua download dari client alias dari proxy yang gak kena queues

Page 10: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

ini juga setelah tercache oleh proxy,Good Luck!

Sumber: http://ray16.info

Page 11: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

Ada banyak macam proxy, untuk basis OS windows bisa menggunakan winroute,winproxy, dll. untuk basis OS linux bisa menggunakan Squid. Disini saia menngunakan basis linux mikrotik. selain handal digunakan sebagai router, mikrotik juga bisa digunakan sebagai web proxy server. settingannya dibawah ini yang saia gunakan

Spek PC : P3 800 Mhz, Mem 256, HD 30 Gb, 2 buah LAN Card (1 LAN onboard, 1 LAN tambahan)OS : Mikrotik OS 2.29.XXISP : Telkom Speedy (Profesional) 1 lineModem merk Sanex standard bawaan speedyClient : 10 komputer

Konfigurasi Mikrotik :

#1. Setting Interface LAN card/interfaceset ether1 name=modemset ether2 name=lan

keterangan:ether1 diganti nama (interface) menjadi modem (koneksi dari dan ke modem)ether2 diganti nama (interface) menjadi lan (koneksi dari dan ke jaringan LAN)tujuannya biar mudah di ingat gak ada pengaruh ke akses-nya.

#2. Setting IP address/ip addressadd address=192.168.1.2/24 interface=modemadd address=192.168.10.1/24 interface=lan

keterangan :ip address standart (umumnya) modem 192.168.1.1 jadi ip interface dari-ke modem antara 192.168.1.2-254 (suka-suka)

#3. Setting Gateway/ip route/add gateway=192.168.1.1

#4. Setting DNS/ip dnsset primary-dns=202.134.1.10set secondary-dns=203.130.196.155set allow-remote-requests=yes

Keterangan :DNS digunakan untuk menerjemahkan alamat IP ke domain (****.com, ****.net, dll) atau sebaliknya, ada beberapa DNS untuk speedy pilih yang latency-nya kecil dengan nge-ping agar akses ke dns-nya agak cepat dikit.

#5. Setting NAT

Page 12: Settingan Mikrotik Untuk Warnet

/ip firewall natadd chain=srcnat action=masquerade out-interface=modem

keterangan :Network Address Translation (NAT) fasilitas router untuk meneruskan paket dari ip asal dan atau ke ip tujuan dan merupakan standart internet yang mengizinkan komputer host dapat berkomunikasi dengan jaringan luar menggunakan ip address public.

#6. Setting web Proxy (transparent)/ip web-proxyset enabled=yesset hostname=proxywarnetkuset transparent-proxy=yesset cache-administrator=admin@warnetmu

Keterangan :settingan web proxy yang lain menggunakan default bawaan mikrotik.hostname=hostname dns atau ip address web proxycache-administrator=email admin yang bisa dihubungi ketika proxy error, yang akan ditampilkan pada browser client ketika proxy error.

#7. Setting redirect ke proxy/ip firewall natadd chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-port=3128

keterangan :Redirect digunakan untuk membelokkan/memaksa koneksi port 80 (www/web) dari client ke port 3128 default-nya web proxy mikrotik, jadi semua request client yang menggunakan port 80 (www/web) akan di belokkan ke web proxy mikrotik.

#8. Memonitor web proxy/ip web-proxymonitor interval=1

keterangan :memonitor penggunaan web proxy mikrotik dengan interval waktu 1 detik

Hasilnya : memuaskan dan bikin puas…puas…!Sengaja tidak setting DHCP karena ip client (windows) disetting manual hubungannya dengan billing warnet. Untuk jaringan yang besar dan client banyak sebaiknya menggunakan Squid di linux.