43
SALAT SEBAGAI OBAT STRES KARYA TULIS Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Pelajaran 2011/2012 oleh, MUHAMMAD WILDAN MAHARDIKA NIS: 17897 i

Shalat Sebagai Obat Stress

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Shalat Sebagai Obat Stress

SALAT SEBAGAI OBAT STRES

KARYA TULIS

Disusun untuk Memenuhi Persyaratan

Mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional

SMA Negeri 1 Pemalang

Tahun Pelajaran 2011/2012

oleh,

MUHAMMAD WILDAN MAHARDIKA

NIS: 17897

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM (XII PSIA-3)

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1

PEMALANG

2012

i

Page 2: Shalat Sebagai Obat Stress

ii

MOTTO

1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(QS 94:5)

2. Tinggalkanlah apa yang meragukanmu dan menuju apa yang tidak

meragukanmu.

(HR.Tarmidzi)

3. Orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya

tidak tahu .

(Socrates)

4. Kita harus memahami bahwa dunia hanya dapat digenggam dengan

tindakan bukan oleh perenungan. Tangan lebih penting ketimbang mata,

tangan adalah pisau pemotong pikiran.

(Pepatah)

5. Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan

menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

(Al-Baqarah : 3)

ii

Page 3: Shalat Sebagai Obat Stress

iii

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah yang berjudul “Timun sebagai Obat Hipertensi” ini,

penulis persembahkan kepada :

1. Ibu Dra. Rishi Mardiningsih, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1

Pemalang.

2. Bapak dan Ibu yang penulis sayangi dan selalu ingin penulis banggakan.

3. Bapak dan Ibu guru pembimbing yang telah membuka cakrawala penulis

dan memberi banyak hal kepada penulis.

4. Para sahabat yang penulis cintai.

5. Pembaca yang budiman.

iii

Page 4: Shalat Sebagai Obat Stress

Pembimbing I

Eka Prasetyaningsih A., S.Si., NIP 19780525 200604 2 007

Pembimbing II

Saptorini Wahyuningsih, S.S.NIP 19750211 200901 2 004

iv

PERSETUJUAN

Karya ilmiah yang berjudul “Salat sebagai Obat Stres” ini telah

diperiksa dan disetujui oleh pembimbing pada,

hari : ......................................

tanggal : ......................................

iv

Page 5: Shalat Sebagai Obat Stress

Penguji II

Amintaningsih, M.Pd.NIP 19720823 199702 2 001

Penguji I

Saptorini Wahyuningsih, S.S.NIP 19750211 200901 2 004

v

PENGUJIAN

Karya ilmiah yang berjudul “Salat sebagai Obat Stres” ini telah diuji oleh

penguji karya tulis SMA Negeri 1 Pemalang pada,

hari : ...............................

tanggal : ...............................

v

Page 6: Shalat Sebagai Obat Stress

vi

PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul “Salat sebagai Obat Stres” ini telah

disahkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pemalang pada,

hari : ......................................

tanggal : ......................................

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 1 Pemalang,

Dra. Rishi Mardiningsih, M.Pd.

NIP 19600723 198403 2 006

vi

Page 7: Shalat Sebagai Obat Stress

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt karena atas segala

rahmat yang dilimpahkan-Nya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan

baik.

Karya ilmiah yang berjudul Salat sebagai Obat Stres ini merupakan

sebuah penelitian yang ditujukan untuk memenuhi Persyaratan mengikuti

ujian sekolah dan ujian nasional.Dalam rangka ini, penulis telah mendapat

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis juga

mengucapakan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Dra. Rishi Mardiningsih, Kepala SMA Negeri 1 Pemalang.

2. Ibu Eka Prasetyaningsih A., S.Si., selaku Pembimbing I.

3. Ibu Saptorini, S.S., selaku Pembimbing II.

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan

karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang

membangun dari pembaca dengan senang hati.

Penulis berharap karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi para

pembaca.

Pemalang, 2012

Penulis

vii

Page 8: Shalat Sebagai Obat Stress

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tahap stres

Tabel 2 Macam – macam salat

viii

Page 9: Shalat Sebagai Obat Stress

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL..............................................................................................i

MOTTO............................................................................................ii

PERSEMBAHAN........................................................................... iii

PERSETUJUAN.............................................................................. iv

PENGUJIAN....................................................................................v

PENGESAHAN............................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................vii

DAFTAR TABEL...........................................................................viii

DAFTAR ISI....................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN............................................................1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................1

C. Tujuan Penulisan........................................................................1

D. Metode Pengumpulan Data.........................................................2

E. Manfaat Penulisan......................................................................2

F. Sistematika Penulisan.................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...........................................................4

A. Stres............................................................................................4

B. Salat............................................................................................4

BAB III STRES................................................................................6

A. Deskripsi Stres............................................................................6

B. Faktor – Faktor Penyebab Stres..................................................7

C. Tahap Stres.................................................................................7

D. Dampak Stres .............................................................................8

BAB IV SALAT..............................................................................11

A.Pengertian Salat........................................................................... 11

B.Hukum Salat................................................................................ 11

C.Macam – Macam Salat................................................................ 12

Page 10: Shalat Sebagai Obat Stress

x

D.Tata Cara Salat............................................................................ 13

E.Manfaat Salat Secra Medis ........................................................ 14

BAB V MANFAAT SALAT SEBAGAI OBAT STRES..............15

A. Mengendalikan Hormon Kortisol..............................................15

B. Memperlancar Peredaran Darah................................................15

C. Memperoleh Ketenagan.............................................................16

BAB VI PENUTUP.........................................................................17

A. Simpulan....................................................................................17

B. Saran..........................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: Shalat Sebagai Obat Stress

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Stres bukan hal yang asing lagi. Sekolah, pekerjaan, keluarga, lingkungan

kerap menjadi penyabab terjadinya stres. Kurangnya pengetahuan tentang

bagaimana cara mengatasi stres menyebabkan banyak dari kita akhirnya

menggunakan cara yang salah dalam mengatasi stres. Narkoba, minuman

keras, dan barang haram lainnya yang akhirnya dijadikan obat untuk

mengatasi stres. Begitu pula dengan salat, belum banyak yang menunaikan

salat dengan semestinya. Akibatnya, banyak dari mereka yang terjerumus ke

jalan yang salah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Apakah stres itu?

2. Apakah salat itu?

3. Bagaimana mengatasi stres dengan salat?

C. Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah di atas , tujuan penulisan adalah :

1. Menjelaskan stres secara spesifik.

2. Menjelaskan pengertian salat.

3. Menjelaskan manfaat salat sebagai cara untuk mengatasi stres.

1

Page 12: Shalat Sebagai Obat Stress

2

D. Manfaat Penulisan

Karya tulis ini di susun dengan harapan dapat digunakan sebagai acuan untuk

memberikan informasi mengenai cara mengatasi stres dengan cara yang

efektif, selain itu karya tulis ini diharapkan dapat digunakan untuk

meningkatkan keimanan pembaca.

E. Metode Penulisan

1. Metode Kepustakaan

Serangkaian kegiatan dengan metode pengumpulan data pustaka,

membaca dan mencetak serta mengolah bahan penelitian (Zed,2008:3).

F. Sistematika Penulisan

Untuk dapat memudahkan para pembaca dalam memahami karya tulis ini ,

disusun sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I, Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, manfaat

penulisan, dan sistematika penulisan .

Bab II, Landasan Teori

Bab ini menguraikan landasan teori-teori yang dapat

melandasi pembahasan tentang stres dan salat

Bab III, Stres

Bab ini menjelaskan deskripsi dan penyebab stres serta

tahapan stres dan gejalanya

Bab IV, Salat

Bab ini menjelaskan salat.

Bab V, Salat sebagai Obat Stres

Page 13: Shalat Sebagai Obat Stress

3

Bab ini menjelaskan peranan salat dalam mengatasi stres.

Bab VI, Penutup

Bab ini menjelaskan simpulan dan saran .

Page 14: Shalat Sebagai Obat Stress

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Stres

Stess merupakan suatu situasi-kondisi yang menekan jiwa (batin)

seseorang. Dalam tingkat ringan, stress justru dapat meningkatkan kegairahan

hidup dalam melawan tantangan, tetapi bila stress semakin meningkat pada

tingkat yang semakin berat, dapat menimbulkan ketegangan syaraf, dan

berdampak pada penderitaan tidak hanya fisik, tetapi juga jiwa (batin) kita.

Bagi setiap orang, stress adalah sesuatu yang sangat menyebalkan,

solah-olah otak kita pusing tujuh keliling, lebih sakit daripada sakit kepala

yang sebenarnya. Proses emosional seseorang yang dilanda stress, bagaikan

diterpa badai, baginya dapat menyisakan kepedihan batin yang mendalam.

Dampak negatif stress dapat melampaui dan menembus benteng jiwa (batiniah)

seorang manusia. (Zaenal Abidin, 2009:2)

B. Salat

Shalat bagaikan hembusan angin segar yang harum dan dapat

menghilangkan polusi suasana kejiwaan. Shalat mampu memecahkan

gumpalan keputusasaan dan penderitaan batin. Allah menjadikan shalat sebagai

sarana meminta pertolongan untuk mengatasi berbagai penyakit, penderitaan,

dan segala kotoran duniawi. Betapa ketegangan hidup pada saat ini melanda

hampir setiap individu masyarakat, baik secara material maupun sipiritual

sebagai akibat bertambahnya problem antara ketidaksesuaian antara impian,

harapan, dengan kenyataan. Hal inilah yang mencetuskan lahirnya ketegangan

dan kecemasan diri.

Untuk mengatasi tekanan batin, menurut Ross Herferding, sebagaimana

yang dikutip oleh Muhammad Halabi Hamdi, perlunya individu tersebut segera

melakukan curhat sebagai katarsis kepada orang lain yang sangat

dipercayainya. Bila ia telah melakukannya, berarti telah dapat mengusir beban

4

Page 15: Shalat Sebagai Obat Stress

5

mentalnya (ketegangan, kecemasan, dan stres) dari dalam dirinya. (Muhammad

Halabi Hamdi, dkk, 2005:156)

Dalam Al – Quran dan Hadits sendiri kata salat disebut lebih dari 60

kali yang menunjukkan begitu pentingnya salat untuk kita. Diantara ayat – ayat

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab

(Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena

sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang

yang mengadakan perbaikan. (al-‘Araf: 170)

2. Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman:

"Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian

rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi

ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang

pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (Ibrahim : 31 )

3. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang

tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah

do`aku. (Ibrahim : 40 )

4. dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik

dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya

yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh

Allah). (Lukman : 17 )

5. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah

kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan

Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (17 : 79)

6. “Hal pertama yang diwajibkan oleh Allah swt atas umatku

adalah shalat lima waktu, hal pertama yang diangkat dari

amalan-amalan mereka adalah shalat lima waktu, dan hal

pertama yang dipertanyakan kepada mereka adalah shalat lima

waktu.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18859]

Page 16: Shalat Sebagai Obat Stress

6

BAB III

STRES

A. Deskripsi Stres

Stres dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti gangguan

atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor;

ketegangan.

B. Faktor – Faktor Penyebab Stres

Secara umum faktor penyebab stres dibagi menjadi dua, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal yang dijelaskan sebagai berikut:

1.Faktor Internal

a. Hormon Kortisol

Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon

ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar

hormon yang meninggi, kita lebih mudah berbuat salah, sulit

berkonsentrasi, dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar

kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stress seseorang.

Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam

darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah

malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari

berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).

b. Hormon Adrenalin

Hormon adrenalin timbul sebagai stimulasi untuk waspada dan

siaga dan secara tidak langsung akan membuat indra kita menjadi lebih

sensitif. Bila hormon adrenalin mengalir berlebihan dan berlangsung

dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan rangkaian reaksi dari organ

tubuh yang lain.

Page 17: Shalat Sebagai Obat Stress

7

2. Faktor Eksternal

a. Keluarga

Kelurga bisa menjadi salah satu penyebab stres. Ketidak

harmonisan keluarga dapat membuat seseorang menjadi tertekan dan tidak

nyaman yang pada akhirnya akan membuat orang stres.

b. Sekolah

Memasuki sekolah baru merupakan suatu peralihan penyesuaian

fisik dan mental siswa. Banyaknya tugas dan ulangan yang bertubi – tubi

dapat pula menjadikan siswa stres. Begitu pula saat siswa memasuki kelas

akhir (IX SMP & XII SMA), persiapan untuk mengikuti ujian nasional dan

persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga

merupakan salah satu penyebab stres.

c. Lingkungan

Lingkungan juga dapat mengakibatkan seseorang mengalami stres.

Kehilangan atau mendapatkan sesuatu yang baru dari lingkungan

memerlukan persiapan mental yang baik. Jika mental kita kurang bisa

menerima perubahan yang terjadi di lingkungan, maka bukan tidak

mungkin kita akan mengalami stres.

C. Tahap Stres

Stres dibagi menjadi beberapa tahap yang mengakibatkan gejala

seperti pada tabel berikut.

Tahap Gejala

I Semangat meningkat berlebihan, energi menipis

II Tidak bisa santai

III Ketegangan emosional, sukar tidur, gelisah

IV Cepat bosan, kurang peka, daya ingat dan konsentrasi turun

V Kelelahan dan ketakutan meningkat, tidak bisa melakukan tugas

VI Kepanikan berlebihan, ingin mati, pingsan

Tabel 1 Tahap Stres

D. Dampak Stres

Page 18: Shalat Sebagai Obat Stress

8

Dampak negatif dari stres dapat dibagi menjadi dua, yaitu dampak

psikologis dan dampak fisiologis.

1. Dampak Psikologis

a. Kelelahan Psikologis

Tiada yang lebih meletihkan daripada menahan stres yang

berkepanjangan. Dengan berlalunya waktu, si penderita menjadi terasa

terkena penyakit 4L: lesu, letih, lemes, loyo, baik pikiran maupun

perasaannya, bahkan kadang kadang diselingi mimpi buruk di alam

tidurnya.

b. Terperosok ke dalam lubang yang digali sendiri

Berpikir terus-menerus saja sudah cukup membuat keletihan bagi

distress, tetapi ia masih ada sisa untuk memikirkan jalan keluarnya. Akan

tetapi, setelah energi pikirannya semakin kehilangan daya, ia tidak mampu

lagi untuk memikirkan masalah kemajuan kini, kehidupan lain yang harus

dilaluinya, kecuali terus terkonsentrasi pada persoalan yang sangat

menekan dirinya itu, an sich,sepanjang harinya. Berati ia telah menggali

lubang, kemudian terperosok dan terjerembab dalam lubang yang

digalinya. Begitu ia mencoba memikirkan jalan lain, seketika itu yang

tampak adalah halusinasi yang menakutkan dan menyebalkan, dan

kondisiini terus mencengkeram pikiran dan perasaannya.

c. Selalu memutar film dan potret diri secara berulang-ulang

Masalah pribadi yang menumpuk di relung jiwa, jika terus-menerus

akan menjadi bahan pemikiran sehingga seluruh waktu hanya dikuras

habis untuk merenunginya. Akibatnya, pikiran tidak dapat beristirahat

sejenak pun, kecuali tidur kalau bisa. Keadaan seperti ini bagaikan seorang

yang sedang menonton potret kehidupannya di masa lalunya, yang tidak

menyenangkan atau menyebalkan. Lama-kelamaan, bukan lagi sekadar

menonton putaran film masa lalunya saja, melainkan bisa jadi suara masa

Page 19: Shalat Sebagai Obat Stress

9

lalunya pun direkam kembali dan dijadikan dasar pemikirannya dalam

menghadapi situasi yang baru. Kondisi ini bisa terjadi pada distress karena

pikiran dan perasaannya sudah terlalu letih, sehingga kehilangan energi

psikologis, sedangkan pikiran tetap terus bekerja secara otomatik,

sistemik, dan tidak terarah.

d. Kehilangan kepercayaan diri

Rasa kepercayaan diri distress biasanya nyaris atau bahkan sirna. Ia

merasa dirinya sudah menjadi orang yang paling tolol, lemah, tidak punya

potensi, menyerah kepada keadaan. Ketika mengambil keputusan dalam

hidupnya, walau sekecil apapun keputusan itu, juga disertai keragu-

raguan, sehingga serba salah langkah dalam menghadapi tugas hidup dan

kehidupannya.

2. Dampak Fisiologis

a. Terganggunya Organ Tubuh

Gangguan organ tubuh pada seseorang yang mengalami stress

(gugup, rasa cemas, ketakutan, dan was-was yang dalam) akan menjadikan

jantung berdegup secara cepat dan arteri berkontraksi, membuat tekanan

darah akan naik dengan tinggi. Akibatnya, terjadi pengurangan aliran

darah sesekali waktu, yang menyebabkan terganggunya organ tubuh,

terutama jantung, otak, dan ginjal, termasuk serangan jantung akibat

kekurangan darah pada pembuluh arteri yang menuju ke otot jantung.

b. Gangguan Otak dan Jantung

Bila stressnya sudah berada di atas ambang batas kewajaran,

otak mengejutkan jantung dengan denyutan yang tidak teratur, dan bisa

mematikan.

c. Stress pada Tahap Awal

Page 20: Shalat Sebagai Obat Stress

10

Ditandai dengan gejala penglihatan terlalu tajam, tidak

sebagaimana mestinya.

d. Stress pada tahap kedua

Ditandai dengan badan letih di waktu bangun pagi, terasa

mudah lelah setelah makan siang, lekas capai menjelang sore, keluhan

pada lambung atau perut tidak nyaman, detak jantung lebih keras dari

biasanya, otot punggung dan tengkuk terasa tegang dan tidak bisa santai.

e. Stress pada tahap ketiga

Ditandai dengan gangguan lambung dan usus, buang air besar

tidak teratur, ketegangan otot-otot semakin terasa.

f. Stress pada tahap keempat

Ditandai dengan pertahanan tubuh semakin kurang kuat,

kurang kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari hari, dan tidak

bergairah menghadapi kehidupan.

g. Stress pada tahap kelima

Ditandai dengan kelelahan fisik, kurang mampu

menyelesaikan tugas walau ringan, dan gangguan sistem pencernaan.

h. Stress pada tahap keenam

Ditandai dengan debaran jantung teramat keras, susah

bernafas, sekujur badan gemetaran, kehabisan energi, bahkan bisa

mengalami pingsan.

BAB IV

SALAT

Page 21: Shalat Sebagai Obat Stress

11

A. Pengertian Salat

Salat menurut bahasa artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah

salat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan

diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratan yang ada.

B. Hukum Salat

Berdasarkan hukumnya salat dapat dikatagorikan sebagai berikut :

1. Salat Fardu

Salat fardu adalah salat yang diwajibkan kepada setiap orang islam. Salat

fardu dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Fardu Ain

Salat dengan hukum fardu ain adalah salat yang diwajibkan

kepada seorang langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh

ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang lain. Contohnya adalah salat

lima waktu dan salat jumat (untuk laki – laki)

b. Fardu Kifayah

Salat dengan hukum fardu kifayah adalah salat yang

diwajibkan kepada seorang tidak langsung berkaitan dengan dirinya.

Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang

mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya

maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa apabila tidak

dikerjakan. Contohnya adalah salat jenazah.

2. Salat Sunnah

Salat sunnah adalah salat yang dianjurkan untuk dilakukan tetapi tidak

wajib.

Page 22: Shalat Sebagai Obat Stress

12

a. Salat Sunnah Muakkad

Salat sunnah muakkad adalah salat sunnah yang dianjurkan dengan

penekanan yang kuat. Contohnya salat idul fitri dan idul adha.

b. Salat Sunnah Ghairu Muakkad

Salat sunnah ghairu muakkad adalah salat sunnah yang dianjurkan

tanpa penekanan yang kuat. Contohnya salat rawatib.

C. Macam – Macam Salat

Berikut ini beberapa salat berdasarkan hukum, rakaat dan waktunya.

Nama SalatHukum Jumlah

RakaatWaktu

Fardu Sunnah

Maghrib √ 3 Tenggelam matahari

Isya √ 4 Hilangnya mega merah

Subuh √ 2 Munculnya fajar sodiq

Dhuhur √ 4 Tergelincirnya matahari

Ashar √ 4 Panjang bayangan dua kali lipat

Jumat √ 2 Tergelincirnya matahari

Dhuha √ 2-8 Setelah matahari terbit

Tahajud √ 2-8 Setelah Isya – sebelum Shubuh

Tarawih √ 8-16 Setalah Isya – sebelum Shubuh

Witir √ Ganjil Setelah Isya – sebelum Shubuh

Gerhana √ 2 Saat terjadi gerhana

Idul fitri √ 2 Setelah matahari terbit

Idul adha √ 2 Setelah matahari terbit

Istikharah √ 2 -

Tabel 2 Macam- macam salat

D. Tata Cara Salat

1. Bersuci (Wudhu)

Page 23: Shalat Sebagai Obat Stress

13

Wudhu adalah kegiatan membersihkan diri dari kotoran yang

menempel pada tubuh kita dengan cara membasuh bagian tertentu dengan

air.

2. Takbiratul Ikhram

Takbiratul ikhram adalah awalan salat dengan mengangkat kedua

tangan sambil mengucapkan Allahu akbar (Allah maha besar).

3. Membaca Al Fatihah

Setelah takbiratul ikhram maka hal yang selanjutnya dilakukan

adalah membaca surat Al Fatihah.

4. Membaca Surat Pendek

Setelah membaca Al Fatihah selanjutnya adalah membaca surat

pendek. Surat di sini adalah bebas.

5. Ruku’

Ruku’ dilakukan dengan cara membungkukkan badan sambil

membaca subhaana rabbiyal ‘adzimi wa bi hamdihi sebanyak tiga kali

bacaan.

6. I’tidal

I’tidal yaitu bangkit dari rukuk dalam berdiri tegak sambil

membaca sami’allahu liman hamidah kemudian membaca rabbana wa

lakal hamdu mil’us-samaawati wa mil ul arhi wa mil’umaa syita min

syai’in ba’du.

7. Sujud

Setalah i’tidal kemudaian sujud dengan membaca subhaana

rabbiyal a’laa wa bi hamdih sebanyak tiga kali.

8. Duduk antara Dua Sujud

Setelah sujud kemudian duduk sambil membaca rabbighfirlii

warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu’aanii.

9. Sujud Kedua

Sujud kedua dulakukan seperti sujud pertama.

Page 24: Shalat Sebagai Obat Stress

14

10. Duduk Tasyahud

Pada rakaat kedua setelah sujud kedua kemudian melakukan duduk

tasyahud dengan membaca bacaan tasyahud.

11. Tasyahud Akhir

Apabila salat hanya dilakukan dua rakaat maka pada rakaat kedua

dilakukan tasyahud akhir. Tapi apabila salat dilakukan dalam tiga rakaat

maka pada rakaaat ketiga setelah sujud dilakukan tasyahud akhir dengan

membaca bacaan tasyahud ditambah dengan shalawat.

D. Manfaat Salat Secara Medis

1. Bersuci

Manfaat bersuci antara lain adalah menjaga pH (derajat keasaman)

dan kelembaban kulit. Selain itu bersuci juga mempunyai manfaat

membersihkan kuman dan bakteri yang menempel pada kulit.

2. Berdiri Lurus

Manfaat salat berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan

menjadi awal latihan pernapasan dan pencernaan.

3. Rukuk

Rukuk dapat memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher.

Rukuk juga bermanfaat untuk mencegah gangguan prostat.

4. Sujud

Manfaat sujud antara lain adalah dapat mengalirkan darah ke

tempat yang lebih tinggi dari tubuh sehingga terjdi sirkulasi oksigen yang

baik.

BAB V

Page 25: Shalat Sebagai Obat Stress

15

MANFAAT SALAT SEBAGAI OBAT STRES

A. Mengendalikan Hormon Kortisol

Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini

semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon

yang meninggi, kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan daya

ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur

untuk tingkat/derajat stress seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon

kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar

tertinggi di waktu tengah malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali

(normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345

mmol/liter).

Salat tahajud dapat menghambat kelebihan hormon kortisol. Sebuah

penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dosen IAIN

Surabaya terhadap 41 responden siswa SMA Luqman Hakim Pondok

Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup

menjalankan salat tahajjud selama satu bulan penuh. Setelah diuji lagi tinggal

29 siswa yang mampu melakukan salat tahajjud selama dua bulan. Dan

selanjutnya, hormon kortisol dari 19 siswa tersebut diperiksa di tiga

laboratorium di Surabaya (Laboratorium Paramitha, Laboratorium Prodia, dan

Laboratorium Klinika). Dan hasilnya 19 siswa yang melakukan salat tahajjud

tersebut memiliki kadar hormon kortisol yang lebih rendah dari siswa yang

tidak salat tahajjud.

B. Memperlancar Peredaran Darah

Gerakan salat seperti sujud dan rukuk dapat memperlancar peredaran darah.

Posisi tubuh saat rukuk mengakibatkan kepala sejajar dengan tubuh yang

mengakibatkan darah mengalir sampai ke leher. Pada saat sujud posisi kepala

lebih rendah dari badan sehingga mengakibatkan mengalir hingga ke bagian

atas. Dengan lancarnya peredaran darah maka lancar pula peredaran oksigen

dalam tubuh sehingga dapat meredakan stres.

Page 26: Shalat Sebagai Obat Stress

16

C. Memperoleh ketenangan

Pada saat salat tahajjud yaitu pada malam hari otak melepaskan seritonin,

beta endorsin, dan melatonin yang diproduksi otak. Ketika seseorang salat

tahajjud seritonin, beta endorsin, dan melatonin itu terproduksi. Itu yang

menyebabkan kita menjadi tenang dan terhindar dari stres.

Page 27: Shalat Sebagai Obat Stress

BAB VI

PENUTUP

A. Simpulan

Dari karya tulis yang berjudul “Salat sebagai Obat Stres” , penulis dapat

menguraikan beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Stres adalah suatu situasi yang menekan jiwa (batin) seseorang. Stres

dapat terjadi apabila seseorang sudah tidak dapat lagi mengendalikan

emosinya dengan baik. Stres dapat dipicu oleh dua faktor, yaitu faktor

dalam dan faktor luar. Faktor dalam contohnya adalah hormon dan faktor

luar contohnya adalah masalah dalam kehidupan sehari – hari.

2. Salat adalah suatu bentuk ibadah yang secara langsung diwajibkan oleh

Allah. Salat memiliki banyak manfaat, baik manfaat secara jasmani

maupun secara rohani.

3. Gerakan salat misalnya sujud apabila dilakukan dengan benar dapat

memperlancar peredaran darah sehingga memperlancar perputaran oksigen

dalam tubuh. Perputaran oksigen yang lancer dapat menghindarkan diri

dari stress. Salat juga dapat menghambat perkembangan hormon kortisol

yang dapat memicu stres.

B. Saran

1. Sebaiknya pembaca dapat menggunakan salat sebagai cara pertama untuk

meredakan stress.

2. Sebaiknya pembaca dapat melaksanakan salat dengan gerakan yang baik,

tidak terlalu cepat dan ikhlas.

3. Sebaiknya pembaca dapat melaksanakan salat sunnah terlebih salat

tahajud.

17

Page 28: Shalat Sebagai Obat Stress

18

DAFTAR PUSTAKA

Abidin,Zaenal.2009. Ketika Stress Beraksi Islam Punya Solusi.Purwokerto : Komunika

Labib.1993.Pelajaran Shalat.Surabaya : Bintang Usaha Jaya

Rifai,Muhammad.1976.Tuntunan Shalat Lengkap.Semarang : PT. Karya

Toha Putra

Soleh,Muhammad.2000.Tahajjud Perkuat Sistem Imun Tubuh.Surabaya :

IAIN

http://id.wikipedia.org/wiki/Salat

Page 29: Shalat Sebagai Obat Stress

19