Upload
wildanmdikka
View
37
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
SALAT SEBAGAI OBAT STRES
KARYA TULIS
Disusun untuk Memenuhi Persyaratan
Mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
SMA Negeri 1 Pemalang
Tahun Pelajaran 2011/2012
oleh,
MUHAMMAD WILDAN MAHARDIKA
NIS: 17897
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM (XII PSIA-3)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1
PEMALANG
2012
i
ii
MOTTO
1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS 94:5)
2. Tinggalkanlah apa yang meragukanmu dan menuju apa yang tidak
meragukanmu.
(HR.Tarmidzi)
3. Orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya
tidak tahu .
(Socrates)
4. Kita harus memahami bahwa dunia hanya dapat digenggam dengan
tindakan bukan oleh perenungan. Tangan lebih penting ketimbang mata,
tangan adalah pisau pemotong pikiran.
(Pepatah)
5. Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan
menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
(Al-Baqarah : 3)
ii
iii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah yang berjudul “Timun sebagai Obat Hipertensi” ini,
penulis persembahkan kepada :
1. Ibu Dra. Rishi Mardiningsih, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Pemalang.
2. Bapak dan Ibu yang penulis sayangi dan selalu ingin penulis banggakan.
3. Bapak dan Ibu guru pembimbing yang telah membuka cakrawala penulis
dan memberi banyak hal kepada penulis.
4. Para sahabat yang penulis cintai.
5. Pembaca yang budiman.
iii
Pembimbing I
Eka Prasetyaningsih A., S.Si., NIP 19780525 200604 2 007
Pembimbing II
Saptorini Wahyuningsih, S.S.NIP 19750211 200901 2 004
iv
PERSETUJUAN
Karya ilmiah yang berjudul “Salat sebagai Obat Stres” ini telah
diperiksa dan disetujui oleh pembimbing pada,
hari : ......................................
tanggal : ......................................
iv
Penguji II
Amintaningsih, M.Pd.NIP 19720823 199702 2 001
Penguji I
Saptorini Wahyuningsih, S.S.NIP 19750211 200901 2 004
v
PENGUJIAN
Karya ilmiah yang berjudul “Salat sebagai Obat Stres” ini telah diuji oleh
penguji karya tulis SMA Negeri 1 Pemalang pada,
hari : ...............................
tanggal : ...............................
v
vi
PENGESAHAN
Karya ilmiah yang berjudul “Salat sebagai Obat Stres” ini telah
disahkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pemalang pada,
hari : ......................................
tanggal : ......................................
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Pemalang,
Dra. Rishi Mardiningsih, M.Pd.
NIP 19600723 198403 2 006
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt karena atas segala
rahmat yang dilimpahkan-Nya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Karya ilmiah yang berjudul Salat sebagai Obat Stres ini merupakan
sebuah penelitian yang ditujukan untuk memenuhi Persyaratan mengikuti
ujian sekolah dan ujian nasional.Dalam rangka ini, penulis telah mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis juga
mengucapakan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Dra. Rishi Mardiningsih, Kepala SMA Negeri 1 Pemalang.
2. Ibu Eka Prasetyaningsih A., S.Si., selaku Pembimbing I.
3. Ibu Saptorini, S.S., selaku Pembimbing II.
4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan
karya ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun dari pembaca dengan senang hati.
Penulis berharap karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca.
Pemalang, 2012
Penulis
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tahap stres
Tabel 2 Macam – macam salat
viii
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL..............................................................................................i
MOTTO............................................................................................ii
PERSEMBAHAN........................................................................... iii
PERSETUJUAN.............................................................................. iv
PENGUJIAN....................................................................................v
PENGESAHAN............................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................vii
DAFTAR TABEL...........................................................................viii
DAFTAR ISI....................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................1
D. Metode Pengumpulan Data.........................................................2
E. Manfaat Penulisan......................................................................2
F. Sistematika Penulisan.................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................4
A. Stres............................................................................................4
B. Salat............................................................................................4
BAB III STRES................................................................................6
A. Deskripsi Stres............................................................................6
B. Faktor – Faktor Penyebab Stres..................................................7
C. Tahap Stres.................................................................................7
D. Dampak Stres .............................................................................8
BAB IV SALAT..............................................................................11
A.Pengertian Salat........................................................................... 11
B.Hukum Salat................................................................................ 11
C.Macam – Macam Salat................................................................ 12
x
D.Tata Cara Salat............................................................................ 13
E.Manfaat Salat Secra Medis ........................................................ 14
BAB V MANFAAT SALAT SEBAGAI OBAT STRES..............15
A. Mengendalikan Hormon Kortisol..............................................15
B. Memperlancar Peredaran Darah................................................15
C. Memperoleh Ketenagan.............................................................16
BAB VI PENUTUP.........................................................................17
A. Simpulan....................................................................................17
B. Saran..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Stres bukan hal yang asing lagi. Sekolah, pekerjaan, keluarga, lingkungan
kerap menjadi penyabab terjadinya stres. Kurangnya pengetahuan tentang
bagaimana cara mengatasi stres menyebabkan banyak dari kita akhirnya
menggunakan cara yang salah dalam mengatasi stres. Narkoba, minuman
keras, dan barang haram lainnya yang akhirnya dijadikan obat untuk
mengatasi stres. Begitu pula dengan salat, belum banyak yang menunaikan
salat dengan semestinya. Akibatnya, banyak dari mereka yang terjerumus ke
jalan yang salah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah stres itu?
2. Apakah salat itu?
3. Bagaimana mengatasi stres dengan salat?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas , tujuan penulisan adalah :
1. Menjelaskan stres secara spesifik.
2. Menjelaskan pengertian salat.
3. Menjelaskan manfaat salat sebagai cara untuk mengatasi stres.
1
2
D. Manfaat Penulisan
Karya tulis ini di susun dengan harapan dapat digunakan sebagai acuan untuk
memberikan informasi mengenai cara mengatasi stres dengan cara yang
efektif, selain itu karya tulis ini diharapkan dapat digunakan untuk
meningkatkan keimanan pembaca.
E. Metode Penulisan
1. Metode Kepustakaan
Serangkaian kegiatan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca dan mencetak serta mengolah bahan penelitian (Zed,2008:3).
F. Sistematika Penulisan
Untuk dapat memudahkan para pembaca dalam memahami karya tulis ini ,
disusun sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I, Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, manfaat
penulisan, dan sistematika penulisan .
Bab II, Landasan Teori
Bab ini menguraikan landasan teori-teori yang dapat
melandasi pembahasan tentang stres dan salat
Bab III, Stres
Bab ini menjelaskan deskripsi dan penyebab stres serta
tahapan stres dan gejalanya
Bab IV, Salat
Bab ini menjelaskan salat.
Bab V, Salat sebagai Obat Stres
3
Bab ini menjelaskan peranan salat dalam mengatasi stres.
Bab VI, Penutup
Bab ini menjelaskan simpulan dan saran .
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Stres
Stess merupakan suatu situasi-kondisi yang menekan jiwa (batin)
seseorang. Dalam tingkat ringan, stress justru dapat meningkatkan kegairahan
hidup dalam melawan tantangan, tetapi bila stress semakin meningkat pada
tingkat yang semakin berat, dapat menimbulkan ketegangan syaraf, dan
berdampak pada penderitaan tidak hanya fisik, tetapi juga jiwa (batin) kita.
Bagi setiap orang, stress adalah sesuatu yang sangat menyebalkan,
solah-olah otak kita pusing tujuh keliling, lebih sakit daripada sakit kepala
yang sebenarnya. Proses emosional seseorang yang dilanda stress, bagaikan
diterpa badai, baginya dapat menyisakan kepedihan batin yang mendalam.
Dampak negatif stress dapat melampaui dan menembus benteng jiwa (batiniah)
seorang manusia. (Zaenal Abidin, 2009:2)
B. Salat
Shalat bagaikan hembusan angin segar yang harum dan dapat
menghilangkan polusi suasana kejiwaan. Shalat mampu memecahkan
gumpalan keputusasaan dan penderitaan batin. Allah menjadikan shalat sebagai
sarana meminta pertolongan untuk mengatasi berbagai penyakit, penderitaan,
dan segala kotoran duniawi. Betapa ketegangan hidup pada saat ini melanda
hampir setiap individu masyarakat, baik secara material maupun sipiritual
sebagai akibat bertambahnya problem antara ketidaksesuaian antara impian,
harapan, dengan kenyataan. Hal inilah yang mencetuskan lahirnya ketegangan
dan kecemasan diri.
Untuk mengatasi tekanan batin, menurut Ross Herferding, sebagaimana
yang dikutip oleh Muhammad Halabi Hamdi, perlunya individu tersebut segera
melakukan curhat sebagai katarsis kepada orang lain yang sangat
dipercayainya. Bila ia telah melakukannya, berarti telah dapat mengusir beban
4
5
mentalnya (ketegangan, kecemasan, dan stres) dari dalam dirinya. (Muhammad
Halabi Hamdi, dkk, 2005:156)
Dalam Al – Quran dan Hadits sendiri kata salat disebut lebih dari 60
kali yang menunjukkan begitu pentingnya salat untuk kita. Diantara ayat – ayat
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab
(Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena
sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang
yang mengadakan perbaikan. (al-‘Araf: 170)
2. Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman:
"Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian
rezki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi
ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang
pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (Ibrahim : 31 )
3. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang
tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah
do`aku. (Ibrahim : 40 )
4. dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). (Lukman : 17 )
5. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah
kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan
Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (17 : 79)
6. “Hal pertama yang diwajibkan oleh Allah swt atas umatku
adalah shalat lima waktu, hal pertama yang diangkat dari
amalan-amalan mereka adalah shalat lima waktu, dan hal
pertama yang dipertanyakan kepada mereka adalah shalat lima
waktu.” [Kanzul ‘Ummal, jilid 7, hadis 18859]
6
BAB III
STRES
A. Deskripsi Stres
Stres dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti gangguan
atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor;
ketegangan.
B. Faktor – Faktor Penyebab Stres
Secara umum faktor penyebab stres dibagi menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal yang dijelaskan sebagai berikut:
1.Faktor Internal
a. Hormon Kortisol
Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon
ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar
hormon yang meninggi, kita lebih mudah berbuat salah, sulit
berkonsentrasi, dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar
kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stress seseorang.
Makin stress seseorang, maka hormon kortisol semakin meninggi dalam
darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah
malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari
berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345 mmol/liter).
b. Hormon Adrenalin
Hormon adrenalin timbul sebagai stimulasi untuk waspada dan
siaga dan secara tidak langsung akan membuat indra kita menjadi lebih
sensitif. Bila hormon adrenalin mengalir berlebihan dan berlangsung
dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan rangkaian reaksi dari organ
tubuh yang lain.
7
2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
Kelurga bisa menjadi salah satu penyebab stres. Ketidak
harmonisan keluarga dapat membuat seseorang menjadi tertekan dan tidak
nyaman yang pada akhirnya akan membuat orang stres.
b. Sekolah
Memasuki sekolah baru merupakan suatu peralihan penyesuaian
fisik dan mental siswa. Banyaknya tugas dan ulangan yang bertubi – tubi
dapat pula menjadikan siswa stres. Begitu pula saat siswa memasuki kelas
akhir (IX SMP & XII SMA), persiapan untuk mengikuti ujian nasional dan
persiapan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga
merupakan salah satu penyebab stres.
c. Lingkungan
Lingkungan juga dapat mengakibatkan seseorang mengalami stres.
Kehilangan atau mendapatkan sesuatu yang baru dari lingkungan
memerlukan persiapan mental yang baik. Jika mental kita kurang bisa
menerima perubahan yang terjadi di lingkungan, maka bukan tidak
mungkin kita akan mengalami stres.
C. Tahap Stres
Stres dibagi menjadi beberapa tahap yang mengakibatkan gejala
seperti pada tabel berikut.
Tahap Gejala
I Semangat meningkat berlebihan, energi menipis
II Tidak bisa santai
III Ketegangan emosional, sukar tidur, gelisah
IV Cepat bosan, kurang peka, daya ingat dan konsentrasi turun
V Kelelahan dan ketakutan meningkat, tidak bisa melakukan tugas
VI Kepanikan berlebihan, ingin mati, pingsan
Tabel 1 Tahap Stres
D. Dampak Stres
8
Dampak negatif dari stres dapat dibagi menjadi dua, yaitu dampak
psikologis dan dampak fisiologis.
1. Dampak Psikologis
a. Kelelahan Psikologis
Tiada yang lebih meletihkan daripada menahan stres yang
berkepanjangan. Dengan berlalunya waktu, si penderita menjadi terasa
terkena penyakit 4L: lesu, letih, lemes, loyo, baik pikiran maupun
perasaannya, bahkan kadang kadang diselingi mimpi buruk di alam
tidurnya.
b. Terperosok ke dalam lubang yang digali sendiri
Berpikir terus-menerus saja sudah cukup membuat keletihan bagi
distress, tetapi ia masih ada sisa untuk memikirkan jalan keluarnya. Akan
tetapi, setelah energi pikirannya semakin kehilangan daya, ia tidak mampu
lagi untuk memikirkan masalah kemajuan kini, kehidupan lain yang harus
dilaluinya, kecuali terus terkonsentrasi pada persoalan yang sangat
menekan dirinya itu, an sich,sepanjang harinya. Berati ia telah menggali
lubang, kemudian terperosok dan terjerembab dalam lubang yang
digalinya. Begitu ia mencoba memikirkan jalan lain, seketika itu yang
tampak adalah halusinasi yang menakutkan dan menyebalkan, dan
kondisiini terus mencengkeram pikiran dan perasaannya.
c. Selalu memutar film dan potret diri secara berulang-ulang
Masalah pribadi yang menumpuk di relung jiwa, jika terus-menerus
akan menjadi bahan pemikiran sehingga seluruh waktu hanya dikuras
habis untuk merenunginya. Akibatnya, pikiran tidak dapat beristirahat
sejenak pun, kecuali tidur kalau bisa. Keadaan seperti ini bagaikan seorang
yang sedang menonton potret kehidupannya di masa lalunya, yang tidak
menyenangkan atau menyebalkan. Lama-kelamaan, bukan lagi sekadar
menonton putaran film masa lalunya saja, melainkan bisa jadi suara masa
9
lalunya pun direkam kembali dan dijadikan dasar pemikirannya dalam
menghadapi situasi yang baru. Kondisi ini bisa terjadi pada distress karena
pikiran dan perasaannya sudah terlalu letih, sehingga kehilangan energi
psikologis, sedangkan pikiran tetap terus bekerja secara otomatik,
sistemik, dan tidak terarah.
d. Kehilangan kepercayaan diri
Rasa kepercayaan diri distress biasanya nyaris atau bahkan sirna. Ia
merasa dirinya sudah menjadi orang yang paling tolol, lemah, tidak punya
potensi, menyerah kepada keadaan. Ketika mengambil keputusan dalam
hidupnya, walau sekecil apapun keputusan itu, juga disertai keragu-
raguan, sehingga serba salah langkah dalam menghadapi tugas hidup dan
kehidupannya.
2. Dampak Fisiologis
a. Terganggunya Organ Tubuh
Gangguan organ tubuh pada seseorang yang mengalami stress
(gugup, rasa cemas, ketakutan, dan was-was yang dalam) akan menjadikan
jantung berdegup secara cepat dan arteri berkontraksi, membuat tekanan
darah akan naik dengan tinggi. Akibatnya, terjadi pengurangan aliran
darah sesekali waktu, yang menyebabkan terganggunya organ tubuh,
terutama jantung, otak, dan ginjal, termasuk serangan jantung akibat
kekurangan darah pada pembuluh arteri yang menuju ke otot jantung.
b. Gangguan Otak dan Jantung
Bila stressnya sudah berada di atas ambang batas kewajaran,
otak mengejutkan jantung dengan denyutan yang tidak teratur, dan bisa
mematikan.
c. Stress pada Tahap Awal
10
Ditandai dengan gejala penglihatan terlalu tajam, tidak
sebagaimana mestinya.
d. Stress pada tahap kedua
Ditandai dengan badan letih di waktu bangun pagi, terasa
mudah lelah setelah makan siang, lekas capai menjelang sore, keluhan
pada lambung atau perut tidak nyaman, detak jantung lebih keras dari
biasanya, otot punggung dan tengkuk terasa tegang dan tidak bisa santai.
e. Stress pada tahap ketiga
Ditandai dengan gangguan lambung dan usus, buang air besar
tidak teratur, ketegangan otot-otot semakin terasa.
f. Stress pada tahap keempat
Ditandai dengan pertahanan tubuh semakin kurang kuat,
kurang kemampuan untuk melaksanakan tugas sehari hari, dan tidak
bergairah menghadapi kehidupan.
g. Stress pada tahap kelima
Ditandai dengan kelelahan fisik, kurang mampu
menyelesaikan tugas walau ringan, dan gangguan sistem pencernaan.
h. Stress pada tahap keenam
Ditandai dengan debaran jantung teramat keras, susah
bernafas, sekujur badan gemetaran, kehabisan energi, bahkan bisa
mengalami pingsan.
BAB IV
SALAT
11
A. Pengertian Salat
Salat menurut bahasa artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah
salat adalah suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratan yang ada.
B. Hukum Salat
Berdasarkan hukumnya salat dapat dikatagorikan sebagai berikut :
1. Salat Fardu
Salat fardu adalah salat yang diwajibkan kepada setiap orang islam. Salat
fardu dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Fardu Ain
Salat dengan hukum fardu ain adalah salat yang diwajibkan
kepada seorang langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh
ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang lain. Contohnya adalah salat
lima waktu dan salat jumat (untuk laki – laki)
b. Fardu Kifayah
Salat dengan hukum fardu kifayah adalah salat yang
diwajibkan kepada seorang tidak langsung berkaitan dengan dirinya.
Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang
mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya
maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa apabila tidak
dikerjakan. Contohnya adalah salat jenazah.
2. Salat Sunnah
Salat sunnah adalah salat yang dianjurkan untuk dilakukan tetapi tidak
wajib.
12
a. Salat Sunnah Muakkad
Salat sunnah muakkad adalah salat sunnah yang dianjurkan dengan
penekanan yang kuat. Contohnya salat idul fitri dan idul adha.
b. Salat Sunnah Ghairu Muakkad
Salat sunnah ghairu muakkad adalah salat sunnah yang dianjurkan
tanpa penekanan yang kuat. Contohnya salat rawatib.
C. Macam – Macam Salat
Berikut ini beberapa salat berdasarkan hukum, rakaat dan waktunya.
Nama SalatHukum Jumlah
RakaatWaktu
Fardu Sunnah
Maghrib √ 3 Tenggelam matahari
Isya √ 4 Hilangnya mega merah
Subuh √ 2 Munculnya fajar sodiq
Dhuhur √ 4 Tergelincirnya matahari
Ashar √ 4 Panjang bayangan dua kali lipat
Jumat √ 2 Tergelincirnya matahari
Dhuha √ 2-8 Setelah matahari terbit
Tahajud √ 2-8 Setelah Isya – sebelum Shubuh
Tarawih √ 8-16 Setalah Isya – sebelum Shubuh
Witir √ Ganjil Setelah Isya – sebelum Shubuh
Gerhana √ 2 Saat terjadi gerhana
Idul fitri √ 2 Setelah matahari terbit
Idul adha √ 2 Setelah matahari terbit
Istikharah √ 2 -
Tabel 2 Macam- macam salat
D. Tata Cara Salat
1. Bersuci (Wudhu)
13
Wudhu adalah kegiatan membersihkan diri dari kotoran yang
menempel pada tubuh kita dengan cara membasuh bagian tertentu dengan
air.
2. Takbiratul Ikhram
Takbiratul ikhram adalah awalan salat dengan mengangkat kedua
tangan sambil mengucapkan Allahu akbar (Allah maha besar).
3. Membaca Al Fatihah
Setelah takbiratul ikhram maka hal yang selanjutnya dilakukan
adalah membaca surat Al Fatihah.
4. Membaca Surat Pendek
Setelah membaca Al Fatihah selanjutnya adalah membaca surat
pendek. Surat di sini adalah bebas.
5. Ruku’
Ruku’ dilakukan dengan cara membungkukkan badan sambil
membaca subhaana rabbiyal ‘adzimi wa bi hamdihi sebanyak tiga kali
bacaan.
6. I’tidal
I’tidal yaitu bangkit dari rukuk dalam berdiri tegak sambil
membaca sami’allahu liman hamidah kemudian membaca rabbana wa
lakal hamdu mil’us-samaawati wa mil ul arhi wa mil’umaa syita min
syai’in ba’du.
7. Sujud
Setalah i’tidal kemudaian sujud dengan membaca subhaana
rabbiyal a’laa wa bi hamdih sebanyak tiga kali.
8. Duduk antara Dua Sujud
Setelah sujud kemudian duduk sambil membaca rabbighfirlii
warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu’aanii.
9. Sujud Kedua
Sujud kedua dulakukan seperti sujud pertama.
14
10. Duduk Tasyahud
Pada rakaat kedua setelah sujud kedua kemudian melakukan duduk
tasyahud dengan membaca bacaan tasyahud.
11. Tasyahud Akhir
Apabila salat hanya dilakukan dua rakaat maka pada rakaat kedua
dilakukan tasyahud akhir. Tapi apabila salat dilakukan dalam tiga rakaat
maka pada rakaaat ketiga setelah sujud dilakukan tasyahud akhir dengan
membaca bacaan tasyahud ditambah dengan shalawat.
D. Manfaat Salat Secara Medis
1. Bersuci
Manfaat bersuci antara lain adalah menjaga pH (derajat keasaman)
dan kelembaban kulit. Selain itu bersuci juga mempunyai manfaat
membersihkan kuman dan bakteri yang menempel pada kulit.
2. Berdiri Lurus
Manfaat salat berdiri lurus adalah pelurusan tulang belakang, dan
menjadi awal latihan pernapasan dan pencernaan.
3. Rukuk
Rukuk dapat memperlancar aliran darah dan getah bening ke leher.
Rukuk juga bermanfaat untuk mencegah gangguan prostat.
4. Sujud
Manfaat sujud antara lain adalah dapat mengalirkan darah ke
tempat yang lebih tinggi dari tubuh sehingga terjdi sirkulasi oksigen yang
baik.
BAB V
15
MANFAAT SALAT SEBAGAI OBAT STRES
A. Mengendalikan Hormon Kortisol
Hormon kortisol adalah salah satu hormon stress. Kadar hormon ini
semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stress. Dengan kadar hormon
yang meninggi, kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi, dan daya
ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur
untuk tingkat/derajat stress seseorang. Makin stress seseorang, maka hormon
kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar
tertinggi di waktu tengah malam hingga waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali
(normal di pagi hari berkisar 38-690 mmol/liter, sedangkan malamnya 69-345
mmol/liter).
Salat tahajud dapat menghambat kelebihan hormon kortisol. Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Muhammad Sholeh, dosen IAIN
Surabaya terhadap 41 responden siswa SMA Luqman Hakim Pondok
Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup
menjalankan salat tahajjud selama satu bulan penuh. Setelah diuji lagi tinggal
29 siswa yang mampu melakukan salat tahajjud selama dua bulan. Dan
selanjutnya, hormon kortisol dari 19 siswa tersebut diperiksa di tiga
laboratorium di Surabaya (Laboratorium Paramitha, Laboratorium Prodia, dan
Laboratorium Klinika). Dan hasilnya 19 siswa yang melakukan salat tahajjud
tersebut memiliki kadar hormon kortisol yang lebih rendah dari siswa yang
tidak salat tahajjud.
B. Memperlancar Peredaran Darah
Gerakan salat seperti sujud dan rukuk dapat memperlancar peredaran darah.
Posisi tubuh saat rukuk mengakibatkan kepala sejajar dengan tubuh yang
mengakibatkan darah mengalir sampai ke leher. Pada saat sujud posisi kepala
lebih rendah dari badan sehingga mengakibatkan mengalir hingga ke bagian
atas. Dengan lancarnya peredaran darah maka lancar pula peredaran oksigen
dalam tubuh sehingga dapat meredakan stres.
16
C. Memperoleh ketenangan
Pada saat salat tahajjud yaitu pada malam hari otak melepaskan seritonin,
beta endorsin, dan melatonin yang diproduksi otak. Ketika seseorang salat
tahajjud seritonin, beta endorsin, dan melatonin itu terproduksi. Itu yang
menyebabkan kita menjadi tenang dan terhindar dari stres.
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Dari karya tulis yang berjudul “Salat sebagai Obat Stres” , penulis dapat
menguraikan beberapa simpulan sebagai berikut :
1. Stres adalah suatu situasi yang menekan jiwa (batin) seseorang. Stres
dapat terjadi apabila seseorang sudah tidak dapat lagi mengendalikan
emosinya dengan baik. Stres dapat dipicu oleh dua faktor, yaitu faktor
dalam dan faktor luar. Faktor dalam contohnya adalah hormon dan faktor
luar contohnya adalah masalah dalam kehidupan sehari – hari.
2. Salat adalah suatu bentuk ibadah yang secara langsung diwajibkan oleh
Allah. Salat memiliki banyak manfaat, baik manfaat secara jasmani
maupun secara rohani.
3. Gerakan salat misalnya sujud apabila dilakukan dengan benar dapat
memperlancar peredaran darah sehingga memperlancar perputaran oksigen
dalam tubuh. Perputaran oksigen yang lancer dapat menghindarkan diri
dari stress. Salat juga dapat menghambat perkembangan hormon kortisol
yang dapat memicu stres.
B. Saran
1. Sebaiknya pembaca dapat menggunakan salat sebagai cara pertama untuk
meredakan stress.
2. Sebaiknya pembaca dapat melaksanakan salat dengan gerakan yang baik,
tidak terlalu cepat dan ikhlas.
3. Sebaiknya pembaca dapat melaksanakan salat sunnah terlebih salat
tahajud.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,Zaenal.2009. Ketika Stress Beraksi Islam Punya Solusi.Purwokerto : Komunika
Labib.1993.Pelajaran Shalat.Surabaya : Bintang Usaha Jaya
Rifai,Muhammad.1976.Tuntunan Shalat Lengkap.Semarang : PT. Karya
Toha Putra
Soleh,Muhammad.2000.Tahajjud Perkuat Sistem Imun Tubuh.Surabaya :
IAIN
http://id.wikipedia.org/wiki/Salat
19