Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    1/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Lahan merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk pengembangan

    usaha pertanian, terutama untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Permasalahan

    dalam penggunaan lahan sifatnya umum di seluruh dunia, baik di negara sedang

    berkembang, terutama akan menjadi menonjol bersama dengan terjadinya peningkatan

    jumlah penduduk dan proses industrialisasi. Meningkatnya kebutuhan dan persaingan

    dalam penggunaan lahan baik untuk keperluan produksi pertanian maupun untuk keperluan

    lainnya memerlukan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan yang paling

    menguntungkan dari sumberdaya lahan yang terbatas. Disamping itu perlu juga melakukan

    tindakan konservasi untuk penggunaan yang berkelanjutan (Rahman, 1995).

    Lahan kering di Indonesia pada umumnya adalah Aluvial yang tersebar luas di

    daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Aluvial sering dijumpai dari

    dataran rendah disepanjang aliran sungai, rawa air tawar, pasang surut teras sungai, sampai

    daerah dengan ketinggian mencapai 1000 meter diatas permukaan laut, sepanjang lembah-

    lembah aliran sungai di pegunungan. Bila draenase air sempurna maka tanah ini sangat

    produktif (Hakim et al., 1986).

    Evaluasi sumber daya lahan merupakan proses untuk menduga potensi suatu lahan

    untuk berbagai penggunaan. Kerangka dasar evaluasi sumber daya lahan adalah

    membandingkan persyaratan yang diperlukan untuk penggunaan tertentu dengan sifat

    sumber daya yang ada pada lahan tersebut (Sitorus, 1998).

    1

    http://www.investhemat.com/?id=jumrohttp://www.investhemat.com/?id=jumrohttp://www.investhemat.com/?id=jumrohttp://www.investhemat.com/?id=jumro
  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    2/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Menurut Hardjowigeno et al,. (1999), bahwa hasil evaluasi lahan tersebut

    digambarkan dalam bentuk peta sebagai dasar untuk perencanaan tata guna lahan yang

    rasional sehingga tanah dapat digunakan secara optimal.

    Untuk dapat melakukan perencanaan secara menyeluruh, salah satu masukan yang

    diperlukan adalah tersedianya informasi aktual mengenai faktor fisik lingkungan yang

    meliputi sifat-sifat dan potensial lahan. Keterangan tersebut dapat diperoleh antara lain

    melalui kegiatan survai tanah yang diikuti analisa laboratorium dan evaluasi sumberdaya

    lahan.

    Salah satu penggunaan lahan adalah untuk tanaman karet (Hevea brasilliensis

    Muell. Arg.). Tanaman karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki

    peranan penting dalam kehidupan perekonomian Indonesia. Indonesia merupakan negara

    dengan perkebunan karet terluas dunia. Luas areal karet di Indonesia telah mencapai

    3.262.291 hektar. Dari total areal perkebunan karet di Indonesia tersebut 84,5%

    diantaranya merupakan kebun milik rakyat, 8,4% milik swasta dan hanya 7,1% yang

    merupakan milik negara ( Setiawan et al, 2007).

    Menurut Setiawan (2007), rendahnya produktivitas karet alam Indonesia

    disebabkan sebagian besar atau lebih 84% perkebunan karet yang ada merupakan

    perkebunan karet rakyat yang tidak dikelola secara propesional.

    Berdasarkan permasalahan dan potensi yang ada maka perlu dilakukan suatu

    kegiatan untuk mengetahui kualitas sifat fisik dan kimia tanah serta menduga potensi lahan

    tersebut agar dapat dimanfaatkan sebagai lahan pengembangan tanaman karet di sekitar

    areal Desa Tanjung Serang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir.

    2

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    3/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    B. Tujuan

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai sifat fisik

    dan kimia secara aktual dan potensial dalam rangka penilaian kelas kesesuaian untuk

    tanaman karet di Desa Tanjung Serang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan

    Komering Ilir.

    3

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    4/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    A. Lahan Kering

    Menurut Biro Pusat Statistik (2000), sekitar 58,5% dari luas daratan Indonesia

    (111,4 juta hektar) merupakan lahan kering. Lahan kering adalah lahan yang dapat

    digunakan untuk usaha pertanian dan membutuhkan air dalam jumlah yang terbatas.

    Sebagian besar lahan kering bergantung pada hujan untuk memenuhi kebutuhan air bagi

    tanaman.

    Sifat fisik tanah pada lahan kering kurang baik, yaitu berstruktur padat, kelembapan

    lapisan tanah atas (top soil) maupun lapisan tanah bawah (sub soil) rendah, sirkulasi udara

    agak terhambat, dan kemampuan tanah untuk menyimpan air relatif rendah

    (Mahadelswara, 2004).

    Menurut Semaoen et al. (1991) dalam Guritno et al. (1997), ciri utama yang

    menonjol di lahan kering adalah terbatasnya air, makin menurunnya produktifitas lahan,

    tingginya variabilitas kesuburan tanah dan macam spesies tanaman yang ditanam serta

    aspek sosial, ekonomi dan budaya. Sedangkan Dudung (1991) dalam Guritno et al. (1997)

    berpendapat bahwa keadaan lahan kering umumnya adalah lahan tadah hujan yang lebih

    peka terhadap erosi, terutama jika keadaan tanah miring dan tidak tertutup vegetasi.

    (www.google.com).

    Lahan kering sebagian besar terdiri dari tanah-tanah ultisol, inceptisol/aluvial,

    alfisol, dan oksisol, namun tetap berpotensi untuk dikembangakan sebagai lahan yang

    produktif dengan pemilihan teknologi dan jenis komoditi yang sesuai

    (Mahadelswara, 2004).

    4

    http://www.google.com/http://www.google.com/
  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    5/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Alluvial merupakan tanah yang berkembang dari bahan alluvium muda (recen),

    mempunyai susunan berlapis atau kadar C-organik tidak teratur dengan kadar fraksi pasir

    kurang dari 60% pada kedalaman antara 25 100cm dari permukaan tanah mineral (Pusat

    Penelitian Tanah, 1993). Tanah aluvial hanya meliputi lahan yang sering atau baru saja

    mengalami banjir, atau merupakan hasil endapan bahan-bahan koluvial akibat angkutan

    dari daerah di atasnya. (www.google.com)

    Tanah Aluvial dengan warna kelabu kekuningan (disebut Aluvial Kelabu

    Kekuningan) berkembang di daerah dengan tingkat drainasi yang baik. Tanah Aluvial

    Kelabu Kekuningan pada umumnya mempunyai masalah dengan kekurangan air.

    (www.google.com).

    B. Survei dan Evaluasi Lahan

    Survai adalah uraian keseluruhan dari aktifitas dan proses, termasuk didalamnya

    adalah perumusan tujuan prosedur perencanaan, komplikasi data dan ekstraksi informasi

    dalam bentuk peta, laporan dan sebagainya (Abdullah, 1993).

    Menurut Siswomartono (1989), survai tanah merupakan istilah umum untuk

    penyelidikan tanah sistematik dilapangan, di laboratorium, deskripsi klasifikasi, pemetaan

    jenis tanah, penafsiran (interpretasi) tanah menurut kesesuaian tanah bagi tanaman rumput,

    pohon serta perilaku tanah dibawah pemakaian atau perlakuan untuk produktivitasnya

    dalam pengelolaan yang berbeda-beda.

    Survai tanah dilakukan untuk menentukan tingkat kemampuan lahan secara

    keseluruhan, sebagai bahan pemetaan tanah dalam hubungan dengan penentuan klasifikasi

    5

    http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/
  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    6/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    tanah. Lahan-lahan yang telah disurvai digolongkan dala kelas-kelas yang sesuai dengan

    kemampuannya, berdasarkan dengan faktor-faktor yang bersifat menghambat dalam

    pemanfaatannya lahan tersebut terutama untuk bidang pertanian.

    Faktor-faktor yang menunjang adalah data-data mengenai sifat fisik, kimia dan

    biologi tanah termasuk bentuk wilayah, iklim dan lain-lain secara keseluruhan baik sampai

    sangat baik. Faktor-faktor penghambat seperti sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah

    yang jelek, keadaan iklim yang tidak sesuai, bentuk wilayah berlereng, dan berbukit-bukit,

    sering terjadi genangan air serta salinitas yang tinggi.

    Setelah melakukan kegiatan survai dan pemetaan sumber daya lahan di lapangan,

    kegiatan selanjutnya adalah mengevaluiasi lahan. Evaluasi lahan pada dasarnya

    merupakan proses untuk menduga potensi sumber daya lahan untuk berbagai penggunaan.

    Adapun kerangka yang mendasar dari evaluasi sumber daya lahan adalah membandingkan

    persyaratan yang diperlukan untuk suatu penggunaan lahan tertentu dengan sifat sumber

    daya yang ada pada lahan tersebut (Sitorus, 1983).

    Menurut CSR/FAO (1983), bahwa dalam evaluasi lahan sifat-sifat lingkungan fisik

    dan kimia suatu wilayah dirincikan dalam kualitas lahan dan setiap kualitas lahan dapat

    terdiri dari satu karakteristik lahan, yang umumnya memiliki hubungan satu sama lainnya.

    Karakteristik lahan adalah sifat-sifat tanah yang dapat diukur atau diduga. Kualitas lahan

    adalah sifat tanah yang kompleks dan berperan pada penggunaan lahan yang spesifik.

    C. Klasifikasi dan Penilaian Kesesuaian Lahan

    Menurut Seta (1991), klasifikasi kesesuaian lahan merupakan kegiatan

    pengelompokan lahan kedalam satuan-satuan khusus menurut kemampuannya untuk

    6

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    7/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    digunakan sebagai penunjang produksi pertanian secara lestari. Menurut Sitorus (1985),

    klasifikasi lahan adalah sebagai pengaturan satuan-satuan kedalam berbagai kategori

    berdasarkan sifat-sifat lahan atau keadaannya dalam berbagai penggunaan.

    Klasifikasi lahan yang bersifat kualitatif umumnya didasarkan atas sifat fisik lahan

    yang hanya didukung oleh keterangan tentang ekonomi. Klasifikasi lahan yang bersifat

    kualitatif mencakup masukan yang banyak tentang informasi-informasi sosial, ekonomi

    dan lingkungan (FAO, 1976).

    Menurut Rahim (1991), untuk memperoleh informasi apakah lahan yang akan atau

    sedang dimanfaatkan mempunyai kemampuan tertentu, yang berarti bahwa lahan tersebut

    memiliki potensi dan kendala tertentu sehingga diperlukan evaluasi kemampuan lahan

    (land capability classification) atau evaluasi kesesuaian lahan.

    Sistem klasifikasi kesesuaian lahan menurut CSR/FAO (1983), terdiri dari empat

    kategori yang merupakan tingkat generalisasi yang bersifat menurun yaitu :

    1. Ordo kesesuaian lahan (order) : Menunjukkan jenis atau macam kesesuaian

    lahan secara umum.

    2. Kelas kesesuaian lahan (kelas) : Menunjukkan tingkat kesesuaian lahan dalam

    ordo.

    3. Sub-Kelas kesesuaian lahan : Menunjukkan jenis pembatas atau macam

    perbaikan yang diperlukan dalam kelas.

    4. Satuan kesesuaian lahan : Menunjukkan perbedaan-perbedaan kecil yang

    diperlukan untuk pengelolaan dalam sub-kelas.

    Kesesuaian lahan dalam tingkat ordo menunjukkan apakan lahan sesuai atau tidak

    sesuai untuk penggunaan tertentu. Ordo kesesuaian lahan dibagi dua :

    7

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    8/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    1. Ordo S : Sesuai (Suitable), yakni lahan yang dapat digunakan untuk penggunaan

    tertentu secara lestari, tanpa atau dengan sedikit resiko kerusakan

    terhadap sumber daya alam.

    2. Ordo N : Tidak sesuai (Not Suitable), yakni lahan yang mempunyai pembatas

    sehingga mencagah suatu penggunaan secara lestari.

    Kesesuaian lahan pada tingkat kelas menunjukkan bagian lebih lanjut dari ordo dan

    menggambarkan tingkat-tingkat kesesuaian dari ordo. Kelas kesesuaian lahan dibagi lima :

    1. Kelas S1 : Sangat sesuai (Highly Suitable), yaitu lahan tanpa atau mempunyai

    faktor pembatas, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi tanaman.

    2. Kelas S2 : Cukup sesuai (Moderatly Suitable), yaitu lahan yang mempunyai faktor

    pembatas yang agak serius untuk suatu penggunaan lestari. Faktor

    pembatas tersebut akan mengurangi produksi tanaman.

    3. Kelas S3 : Sesuai Marginal (Marginally Suitable), yaitu lahan yang mempunyai

    faktor pembatas sangat berat untuk suatu penggunaan yang lestari.

    4. Kelas N1 : Tidak sesuai sekarang (Currently Not Suitable), yaitu lahan mempunyai

    faktor pembatas sangat berat, tetapi masih memungkinkan untuk diatasi,

    hanya tidak dapat diperbaiki dengan tingkat pengetahuan sekarang.

    5. Kelas N2 : Tidak sesuai permanen (Permanetly Not Suitabel), yaitu lahan yang

    mempunyai faktor pembatas yang sangat berat sehingga tidak mungkin

    untuk digunakan bagi suatu penggunaan lestari.

    Menurut Sitorus (1985), pengelompokkan kedalam sub kelas kesesuaian lahan

    untuk tanaman pangan pada tanah mineral ada 13 faktor, sedangkan untuk tanah

    bergambut dan gambut ada 15 faktor, yaitu : 1) kedalaman efektif, 2) kelas butir tanah

    8

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    9/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    pada daerah perakaran, 3) air yang tersedia, 4) singkapan batuan permukaan, 5) kesuburan

    tanah, 6) reaksi tanah (pH), 7) toksisitas, 8) topografi, 9) erodibilitas, 10) iklim, 11) kelas

    drainase, 12) banjir dan genangan, 13) salinitas, 14) tingkat dekomposisi bahan organik,

    15) kedalaman gambut.

    Menurut Rahman (1995), sifat lahan ditentukan dengan memetakan satuan-satuan

    lahan dengan kesamaan sifat fisik. Penilaian kesesuaian lahan merupakan suatu pendekatan

    yang penting dalam mengarahkan penelitian atau evaluasi lebih lanjut bagi usaha-usaha

    pengembangan selanjutnya.

    D. Faktor Pembatas Kesesuaian Lahan

    Menurut CSR/FAO (1983) dan Pusat Pnelitian Tanah dan Agroklimat (2000), ada

    beberapa faktor yang menjadi pembatas dengan simbolnya dalam menentukan kelas

    kesesuaian lahan, antara lain : rezim temperatur (t), ketersediaan air (w), kondisi perakaran

    (r), faktor unsur hara (f), ketersediaan unsur hara (n), topografi (s), salinitas (x) dan bahaya

    banjir (F).

    1. Rezim Temperatur (t)

    Faktor iklim terutama suhu adalah faktor alam yang tidak dapat diubah dan juga

    diperbaiki dalam peningkatan kelas kesesuaian lahan untuk pengembangan pertanian

    disuatu daerah (Rahman, 1995)

    Menurut Bunting (1981), temperatur adalah faktor utama yang mempengaruhi

    tahap perkembangan tanaman dan panjang periode tanaman mulai dari penanaman sampai

    9

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    10/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    dengan panen. Untuk daratan rendah di Indonesia rata-rata temperatur harian dari 20oC

    dan bukan merupakan faktor yang nyata dalam batas pertumbuhan yang tersedia.

    2. Ketersediaan Air (w)

    Ketersediaan air tanah bagi pertumbuhan tanaman ditentukan oleh faktor iklim

    (khususnya curah hujan), tanaman dan tanah. Air diperlukan oleh tumbuhan untuk

    memenuhi kebutuhan proses metabolisme (Hakim et al., 1986).

    Curah hujan merupakan unsur yang sangat besar pengaruhnya terhadap

    ketersediaan air dalam tanah. Unsur-unsur ini sangat berpengaruh pula terhadap pola

    tanam bila tidak ada sumber air yang tersedia. Tetapi tidak semua hujan yang jatuh pada

    permukaan tanah adalah efektif. Hal ini ditentukan oleh intensitas curah hujan, sifat tanah,

    jenis tanaman yang ditanam dan topografi.

    3. Kondisi Perakaran (r)

    a. Drainase

    Menurut CSR/FAO (1983), drainase tanah merupakan kecepatan perpindahan air

    tanah baik berupa aliran permjukaan maupun perembesan air kedalam tanah. Keadaan

    drainase adalah tanda dari kondisi basah dan kering tanah tersebut, drainase tanah juga

    dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu topografi, tekstur, permeabilitas dan ketersediaan

    air yang berasal dari curah hujan.

    Tingkat drainase tanah alami dipengaruhi oleh kecepatan perkolasi air melalui

    tanah, aerasi dan bagian tanaman-tanaman yang khusus. Komposisi udara dalam tanah

    10

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    11/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    tergantung pada aerasi. Pada drainase tanah yang baik, tanah memiliki kelembaban dan

    kandungan karbon dioksida lebih tinggi dari atmosfir.

    Kondisi drainase yang terbatas didalam tanah dan drainase yang sangat jelek atau

    pada kondisi yang tergenang maka kandungan oksigen akan menurun dan kecepatan difusi

    ke akar tanaman terbatas. Pada tanah yang drainasenya sangat tinggi maka kehilangan

    unsur hara melalui pencucian juga akan meningkat (Bunting, 1981), sedangkan menurut

    Hakim at al (1986), tujuan drainase tanah adalah untuk menurunkan muka air tanah

    sehingga dapat meningkatkan kedalaman ekfetif perakaran.

    b. Tekstur Tanah

    Menurut Hakim et al(1986), tekstur tanah merupakan perbandingan relatif antara

    fraksi debu, liat, dan pasir yang dinyatakan dalam persen. Tekstur tanah mempunyai

    pengaruh yang penting terhadap kemampuan tanah dalam menahan air, laju infiltrasi,

    perkolasi, dan peredaran udara didalam tanah. Dengan demikian maka secara tidak

    langsung tekstur tanah juga dapat mempengaruhi perkembangan perakaran dan

    pertumbuhan tanaman serta efisien dalam pemupukan.

    Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah, maka dari itu berdasarkan atas

    perbandingan banyaknya butir-butir, debu dan liat, maka tanah dikelompokkan kedalam

    beberapa macam kelas tekstur (Hardjowigeno, 1995).

    c. Kedalaman Efektif

    Kedalaman efektif adalah dalamnya akar tanaman yang dapat menembus lapisan

    tanah dimana perakaran dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya

    11

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    12/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    hambatan atau pembatas. Kedalaman efektif merupakan kedalaman sampai kerikil, padas

    dan kropos (Hardjowigeno, 1993).

    Kedalaman efektif merupakan faktor pembatas yang tidak dapat diberikan input.

    Dan kedalaman efektif suatu tanah tidak sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan,

    maka lahan tersebut tidak dapat digunakan untuk tanaman yang dibudidayakan.

    d. Ketebalan Gambut

    Tanah gambut merupakan tanah yang tersusun dari bahan tanah organik dengan

    ketebalan minimal 40 cm atau 60 cm, tergantung bobot jenis (BD) dan tingkat dekomposisi

    bahan organiknya (Soil Survey Staff, 1994).

    Tanah-tanah gambut terbentuk dari endapan bahan organik yang terutama berasal

    dari sisa jaringan tumbuhan pada masa lampau. Menurut Soil Taxonomy (Soil Survey

    Staff, 1994) tingkat dekomposisi bahan organik dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan,

    yaitu fibrik, hemik, dan saprik.

    - Fibrik : merupakan gambut yang mempunyai tingkat dekomposisi awal, dengan

    lebih dari tiga perempat bagian volumenya (75%) masih berupa serat.

    - Hemik : merupakan gambut yang mempunyai tingkat dekomposisi tengahan,

    sebagian bahan organiknya sudah benar-benar lapuk, dan sebagian lagi

    masih berupa serat. Kandungan serat pada tingkat dekomposisi hemik

    adalah antara 17-75% volumenya.

    - Saprik : merupakan gambut tingkat dekomposisinya sudah lanjut dan bahan- bahan

    kasar/seratnya tinggal sedikit yaitu kurang dari 17% volumenya.

    12

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    13/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Dalam pemanfaatan lahan gambut, perlu diperhatikan faktor ketebalan gambut.

    Identifikasi dan pengelompokan ketebalan gambut dibagi menjadi 4 kelas yaitu : 1) gambut

    dangkal (50 - < 100 cm), 2) gambut sedang (100 - < 200 cm), 3) gambut dalam (200 - 300 cm). Tanah dengan ketebalan lapisan gambut 0

    50 cm dikelompokkan sebagai tanah mineral bergambut (Soil Survey Staff, 1994).

    4. Daya Menahan Unsur Hara (f)

    a. Reaksi Tanah (pH)

    Reaksi tanah (pH) adalah gambaran diagnostik dari nilai yang khusus atau

    konsentrasi ion H. Tanah dikatakan masam, jika pH nya kecil dari 7, netral jika sama

    dengan 7 dan basa jika pHnya diatas 7. Jika konsentrasi ion H dalam tanah naik maka pH

    tanah turun dan jika ion H dalam tanah turun maka pH tanah akan naik (Soegiman, 1982).

    Faktor kemasaman tanah digunakan sebagai salah satu faktor pembatas kesesuaian

    lahan, karena kemasaman tanah merupakan satu faktor yang berpengaruh terhadap

    ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Kemasaan tanah merupakan perwujudan dari proses

    hancuran iklim dan faktor kimiawi yang berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah

    (Hakim at al., 1986).

    Menurut Hardjowigeno (1985), pH tanah penting untuk menentukan mudah

    tidaknya unsur hara diserap tanaman, menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur

    beracun dan dapat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme. Pada umumnya unsur

    hara mudah diserap akar tanaman pada pH netral.

    13

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    14/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    b. Kapasitas Tukar Kation (KTK).

    Kapasitas tukar kation (KTK) adalah kemampuan koloid tanah untuk menyerap dan

    mempertukarkan kation. Kapasitas tukar kation dari berbagai tanah sangat beragam,

    bahkan tanah yang sejenis dapat berada dalam kapasitas tukar kation (Hakim at al., 1986).

    Kapasitas tukar kation merupakan sifat kimia yang erat hubungannya dengan

    kesuburan tanah. Tanah-tanah dengan KTK tinggi mampu menyerap dan menyediakan

    unsur hara lebih baik dari pada tanah dengan KTK rendah. Hal ini disebabkan karena

    unsur-unsur hara yang terdapat dalam kompleks jerapan koloid tersebut tidak hilang

    tercuci oleh air (Hardjowigeno, 1987).

    5. Ketersediaan Unsur Hara (n)

    Menurut CRS/FAO (1983), ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan

    unsur hara bagi tanaman, yaitu 1) jumlah hara yang terdapat di dalam tanah, 2) bentuk hara

    tersedia, dan ukuran kemampuan tanah menyediakan hara bagi tanaman 3) kemampuan

    sistem vegetasi tanah untuk mensuplai hara selama periode akhir dari tanaman penutup.

    Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara didalam

    tanah. Unsur hara makro dan mikro harus berada dalam keadaan seimbang. Sisa tanaman

    juga akan menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Keberadaan bahan organik di

    dalam tanah akan menunjang aktivitas mikroorganisme tanah, sehingga tanah akan

    menjadi subur dan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman akan menjadi tersedia.

    Dengan demikian, maka tanaman akan dapat tumbuh dengan baik (Hardjowigeno, 1987).

    14

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    15/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    6. Salinitas (x)

    Salinitas adalah tingkat keracunan tanah yang disebabkan karena tingginya kadar

    garam terlarut dalam tanah yang dipengaruhi oleh pasang surut dan intrusi air laut.

    Pengaruh salinitas terhadap pertumbuhan tanaman dapat berpengaruh secara langsung atau

    tidak langsung. Pengaruh langsung terhadap petumbuhan tanaman diakibatkan oleh

    tingginya konsentrasi garam yang terdapat pada tanah terutama garam NaCl dan karena

    tingginya potensial osmotik larut tanah. Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah karena

    pengaruh buruknya terhadap sifat fisika dan kimia tanah (Departemen Pertanian, 1997).

    Menurut Sitorus (1985), salinitas ditunjukkan oleh daya hantar listrik (DHL)

    ekstrak tanah dalam mili-mhos/cm pada 25 oC. Salinitas diukur pada lapisan tanah 30 cm

    teratas, atau air tanah yang ada pada kedalaman 30 cm. Pengaruh salinitas terhadap

    tanaman dapat diabaikan jika DHL kurang dari 4 mmhos/cm, sedangkan DHL 16

    mmhos/cm adalah bersifat merusak.

    7. Topografi (s)

    Menurut Hakim at al., (1986), bahwa topografi sangat mempengaruhi kondisi

    drainase dan permukaan air. Akumulasi bahan organik biasanya terjadi jika keadaan

    drainase tanah jelek, sehingga tanah yang kekurangan oksigen pada kondisi ini akan

    mengawetkan bahan organik, terutama jika air tergenang. Pada daerah yang

    kemiringannya besar sering terjadi erosi tanah secara terus menerus sehingga subsoilakan

    muncul kepermukaan tanah. Akibatnya tanah-tanah pada kemiringan yang besar akan

    memiliki solum yang tipis, kandungan bahan organik yang rendah bila dibandingkan

    dengan tanah-tanah bergelombang dan datar.

    15

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    16/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Topografi mempengaruhi perkembangan pembentukan propil tanah yaitu jumlah

    curah hujan terabsorpsi dan penyimpanan dalam tanah, tingkat perpindahan tanah bagian

    atas oleh erosi dan juga gerakan bahan-bahan dalam suspensi atau larutan dari suatu tempat

    ketempat lain. Faktor topografi yang di nilai adalah tingkat kecuraman lereng, karena

    terdapatnya perbedaan penting dalam syarat-syarat pengelolaan tanah untuk tanaman

    tertentu pada tingkat kecuraman yang berbeda (Darmawijaya, 1990).

    E. Botani Tanaman Karet

    Menurut Tim Penulis Penebar Swadaya (1992), sistematika botani tanaman karet

    adalah sebagai berikut :

    Divisi : Spermathophyta

    Sub divisi : Angiospermae

    Kelas : Dicotyledoneae

    Ordo : Euphorbiales

    Famili : Euphorbiaceae

    Genus : Hevea

    Spesies : Hevea brasiliensis Muell. Arg

    Tanaman karet merupakan tanaman tahunan daerah tropika dan mempunyai daya

    adaptasi yang baik dari segi tanah maupun iklim. Tanaman ini dapat tumbuh pada

    berbagai jenis tanah didaerah tropika dan mempunyai adaptasi yang tinggi pada

    lingkungan yang bervariasi (Lasminingsih dan Effendi, 1985).

    Daerah pertanaman utama tanaman karet di Indonesia adalah Sumatera, Jawa dan

    Kalimantan yang terletak pada zona 6 0 LU dan 90 LS. Tanaman karet dapat tumbuh pada

    16

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    17/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    berbagai jenis tanah, baik pada tanah-tanah vulkanis muda atau vulkanis tua, aluvial dan

    bahkan tanah gambut (Setyamidjaja, 1993).

    Ketinggian tempat yang cocok bagi tanaman karet adalah 0 600 meter diatas

    permukaan laut, dan yang paling baik berkisar antara 0 200 mdpl (Syarif, 1986). Mulai

    ketinggian 200 mdpl, matang sadap akan tertunda selama 6 bulan setiap kenaikan 100

    mdpl, karena ketinggian tempat berpengaruh terhadap temperatur (Departemen Pertanian,

    1997).

    Tanaman karet tumbuh baik bila syarat-syarat hidupnya mendukung terhadap

    pertumbuhan, baik faktor luar maupun faktor dalam. (Syarief, 1983) menyatakan bahwa

    curah hujan yang cukup tinggi antara 2.000 - 2.500 mm setahun disukai tanaman karet.

    Tanaman karet sangat toleran terhadap kemasaman tanah, tanaman ini akan tumbuh baik

    pada kisaran pH 4,0 7,0. Menurut Tim Penulis Penebar Swadaya (1992), suhu harian

    yang diinginkan tanaman karet rata-rata 25 30o C. Apabila dalam jangka waktu panjang

    suhu harian rata-rata kurang dari 20o C, maka tanaman karet tidak cocok ditanam didaerah

    tersebut.

    Tanaman karet adalah tanaman yang paling toleran terhadap tanah pada tingkat

    kesuburan tanah sangat rendah. Tanah-tanah yang kurang subur seperti Podsolik Merah

    Kuning dengan bantuan pemupukan dan pengelolaan yang baik bisa dikembangkan

    menjadi perkebunan karet. Selain jenis tanah Podsolik Merah Kuning, Latosol dan Aluvial

    juga bisa dikembangkan untuk penanaman karet (Tim Penulis Penebar Swadaya, 1992).

    Menurut Setyamidjaja (1993), tanah-tanah aluvial umumnya cukup subur, tetapi sifat

    fisiknya terutama drainasenya kurang baik. Pembuatan saluran-saluran drainase akan

    menolong memperbaiki keadaan tanah ini.

    17

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    18/56

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    19/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    III. PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanjung Serang Kecamatan Kayu Agung

    Kabupaten Ogan Komering Ilir. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia, Biologi,

    dan Kesuburan Tanah Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Penelitian

    ini akan dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2007.

    B. Bahan dan Alat

    Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1). Peta wilayah Kayu

    Agung 2). Sampel tanah, 3). Peta kerja (foto citra) skala 1 : 100.000. Sedangkan alat-alat

    yang akan digunakan antara lain: 1). GPS, 2). Meteran, 3). Bor belgie 4). Munsel Soil

    Color Charts, 5). Pisau Lapangan, 6). Kantong Plastik, 7). Kompas, 8). Kamera Digital, 9).

    Ring Sampel,10). Alat Tulis, 11). Alat-alat yang digunakan untuk analisis di laboratorium.

    C. Metode Penelitian

    Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survai tingkat detail

    yang mengacu pada peta kerja (foto udara) skala 1:100.000. Pengambilan contoh tanah

    menggunakan sistem jalur atau grid. Luas lahan penelitian adalah 12 hektar dimana jarak

    antara titik pengeboran 100 meter dengan 12 contoh tanah.

    19

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    20/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Pengeboran tanah dilakukan dengan bor belgie hingga kedalaman 120 cm. contoh

    tanah komposit diambil pada kedalaman 030 cm sebanyak 5 titik pewakil berdasarkan

    variasi Morfologi yang digunakan untuk analisis tanah di laboratorium.

    Faktor pembatas yang menjadi kriteria penilaian adalah temperatur (suhu rata-rata

    tahunan), ketersediaan air (bulan kering dan curah hujan), media perakaran (draenase,

    tekstur, kedalaman efektif ), retensi hara (KTK, pH), hara tersedia (N-total, P2O5,

    K2O). Data karakteristik lahan, kemudian dilakukan hasil penelitian dengan pedoman

    penetapan tingkat kesesuaian lahan berdasarkan kriteria CSR/FAO (1983) dan Pusat

    Penelitian Tanah dan Agroklimat (2000).

    D. Cara Kerja

    Prosedur kerja yang dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar

    dikelompokkan menjadi beberapa tahap, yaitu : 1) sebelum pekerjaan lapangan; 2)

    Pekerjaan lapangan; 3) Pengumpulan data; 4) Penyajian data dan penyusunan laporan

    dalam bentuk skripsi.

    1. Sebelum Pekerjaan Lapangan

    a. Studi pustakaan dan pengumpulan data awal tentang lahan sekaligus membaca

    literatur-literatur yang berkaitan dan mendukung dengan penelitian yang akan

    dilaksanakan.

    b. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan di lapangan.

    c. Pengadaan Peta lokasi.

    2. Pekerjaan Lapangan

    20

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    21/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    a. Survai pendahuluan

    Sebelum melakukan survai utama, dilakukan survai pendahuluan yang bertujuan

    untuk mengetahui kondisi umum lokasi penelitian, yang meliputi kegiatan :

    1. Mempelajari batas-batas areal yang akan dijadikan lokasi penelitian

    2. Penentuan titik-titik pengambilan contoh tanah

    3. Melakukan pengamatan penggunaan lahan disekitar lokasi penelitian.

    b. Survai utama

    Setelah dilakukan survai pendahuluan tahapan selanjutnya adalah survai utama

    yang meliputi kegiatan :

    1. Melakukan pengeboran tanah pada daerah yang telah ditentukan

    2. Pengamatan karakteristik lahan disekitar areal penelitian

    3. Menetapkan koordinat lintasan pada GPS

    4. Pengambilan contoh tanah untuk di analisis di laboratorium. Penentuan struktur dan

    konsistensi di lapangan dengan metode perasa. Pengamatan kedalaman efektif dan

    warna tanah

    3. Setelah Pekerjaan Lapangan

    Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi:

    a. Pengolahan data Primer berupa draenase dan kedalaman efektif, serta data dari

    laboratorium berupa tekstur tanah, pH tanah, KTK, N-total, P2O5 tersedia, K2O

    tersedia, salinitas dan bahaya banjir.

    b. Pengolahan iklim yang berupa curah hujan dan suhu.

    21

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    22/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    c. Analisis kesesuaian lahan dengan menggunakan pencocokan (matching) antara

    karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman berdasarkan kerangka acuan

    dari CSR/FAO (1983) dan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (2000).

    d. Penentuan kelas kesesuaian lahan pada tipe lahan yang di survai.

    e. Penulisan laporan.

    4. Penyajian Data dan Penyusunan Laporan

    Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan gambar, kemudian dijelaskan

    secara diskriptif karakteristik lahan dikawasan hutan produksi kayu Agung dalam bentuk

    skripsi.

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    22

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    23/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    A. Keadaan Umum Lokasi

    Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tanjung Serang yang memiliki bentangan alam

    yang cukup luas sekitar 4.182,5 ha, dengan jumlah penduduk 2875 jiwa. Hamparan lahan

    yang luas tersebut sebagian besar terdiri dari lahan kering, rawa lebak dan rawa gambut.

    Masyarakat Desa Tanjumg Serang menggunakan lahan kering sebagai lahan perkebunan,

    lahan rawa lebak sebagai lahan pertanian sedangkan lahan gambut belum dimanfaatkan

    oleh masyarakat setempat.

    Sumber daya alam utama masyarakat Desa Tanjung Serang adalah di sektor

    pertanian, sedangkan sumber daya alam yang lain adalah perikanan, peternakan dan

    kehutanan. Perkebunan yang di usahakan oleh penduduk setempat antara lain adalah karet

    dan kelapa. Tanaman penting yang diusahakan selain tanaman perkebunan adalah padi

    dengan luas lahan sawah 849 ha yang diusahakan di lahan rawa lebak, jagung, palawija

    sayuran dan buah-buahan.

    Usaha perikanan di daerah ini sangat potensial karena melimpahnya sumber daya

    air. Sungai yang mengalir di manfaatkan oleh penduduk yang tinggal di sekitar daerah

    aliran sungai untuk memelihara ikan dengan sistem keramba. Sedangkan usaha peternakan

    meliputi pemeliharaan itik, ayam, sapi dan kambing yang diusahakan secara konvensional.

    B. Evaluasi Kesesuaian Lahan Aktual Di Lokasi Penelitian

    1. Faktor-faktor Lingkungan

    23

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    24/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    a. Iklim

    Data iklim diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Kenten, selama

    10 periode. Data yang dikumpulkan untuk data iklim ini adalah rerata curah hujan bulanan

    dan rerata suhu udara tahunan selama sepuluh tahun terakhir (periode 19962005). Data

    iklim ini berfungsi sebagai salah satu faktor untuk menentukan klasifikasi kesesuaian lahan

    bagi pertanian, dalam hal ini kesesuaian lahan untuk tanaman karet. Untuk melihat

    kesesuain lahan dari faktor iklim pada daerah penelitian dapat di lihat pada uraian berikut :

    1. Curah Hujan (w)

    Berdasarkan data curah hujan selama 10 tahun (1996 2005), lokasi penelitian

    memiliki rerata curah hujan pertahun 2363 mm. Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO

    (1983) (Lampiran 1) untuk tanaman karet, menunjukkan bahwa curah hujan pada lokasi

    penelitian tergolong kelas S2 (cukup sesuai). Besarnya curah hujan tahunan pada lokasi

    penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

    Gambar 3. Rerata Curah Hujan Tahunan (mm)

    2. Bulan Kering dan Bulan Basah

    Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO (1983), bulan kering tidak didapat dalam

    kurun waktu 10 tahun terakhir, sehingga dari data curah hujan dapat diketahui bahwa bulan

    24

    Rerata Curah Hujan Tahunan (mm)

    0

    500

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

    Tahun

    CurahHujan(m

    Rerata CurahHujan

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    25/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    basah terjadi sepanjang tahun dan tidak terjadi bulan kering. Data tersebut dapat dilihat

    pada Gambar 2.

    Gambar 2. Curah Hujan Bulanan (mm)

    3 Suhu Udara

    Berdasarkan data temperatur selama 10 tahun (1996 2005), lokasi penelitian

    memiliki rerata suhu udara 26,8 oC. Suhu dapat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dari

    permukaan laut dan dapat juga dipengaruhi oleh distribusi hujan yang terdapat pada suatu

    daerah (Gambar 3). Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO (1983) untuk tanaman karet

    lokasi penelitian tergolong dalam kelas kesesuaian S1 (sangat sesuai).

    25

    Rerata Curah Hujan Bulanan (mm)

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    Janu

    ari

    Februa

    ri

    Maret

    April

    Mei

    Juni

    Juli

    Agustus

    Septem

    ber

    Okrob

    er

    November

    Desember

    Bulan

    CurahHujan(m

    Curah HujanBulanan (mm)

    Suhu

    26

    26,2

    26,4

    26,6

    26,8

    27

    27,2

    27,4

    1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

    Tahun

    Suhu

    Suhu

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    26/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Gambar 3. Rerata Suhu Udara Tahunan (oC)

    b. Topografi

    Lokasi penelitian secara umum memiliki kemiringan lereng antara 0 8 % yang

    tergolong datar sampai landai/berombak. Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO (1983),

    lokasi penelitian tergolong kelas kesesuaian S1 (sangat sesuai) untuk tanaman karet

    (Lampiran 1).

    2. Kondisi Perakaran (r)

    a. Drainase Tanah

    Berdasarkan pengamatan langsung dilapangan, pada lokasi penelitian diperoleh

    kelas drainase tanah yang sama yaitu memiliki kelas drainase baik (Lampiran 5).

    Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO (1983) (Lampiran 1), kondisi ini tergolong

    kedalam kelas kesesuaian lahan S1 (sangat sesuai) untuk tanaman karet.

    b. Tekstur Tanah

    Hasil analisis di laboratorium terhadap lima contoh tanah menunjukkan bahwa

    tekstur tanah pada lokasi penelitian adalah lempung liat berpasir. Berdasarkan kerangka

    26

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    27/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    acuan CSR/FAO (1983) (Lampiran 1), tekstur tanah lempung liat berpasir (Lampiran 5)

    termasuk dalam kelas kesesuaian lahan S1 (sangat sesuai) untuk tanaman karet.

    Tekstur tanah merupakan faktor pembatas bagi tanaman karet oleh karena itu

    tekstur tanah perlu dipertimbangkan dala kelas kesesuaian lahan karena tekstur tanah

    tergolong dalam kriteria lahan yang tidak dapat diperbaiki.

    c. Kedalaman Perakaran

    Kedalaman efektif merupakan dalamnya lapisan tanah dimana akar tanaman dapat

    tumbuh dengan baik dan bebas berkembang. Kedalaman efektif merupakan faktor

    pembatas yang tidak dapat diperbaiki. Kedalaman efektif pada lokasi penelitian

    mempunyai nilai rata-rata 170 cm (Lampiran 5). Berdasarkan kreteria kelas kesesuaian

    lahan menurut CSR/FAO (1983) (Lampiran 1), kedalaman perakaran tergolong kelas

    kesesuaian S2 (cukup sesuai) untuk tanaman karet.

    3. Bahaya Banjir (F)

    Bahaya banjir merupakan sifat tanah atau lahan dengan cara memprediksi lahan

    secara praktis atau kreteria pengelompikannya. Berdasarkan pengamatan langsung, secara

    umum lokasi penelitian memiliki tingkat bahaya banjir tanpa adanya bahaya banjir.

    Berdasarkan kreteria kesesuaian lahan menurut Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat

    (2000) tingkat bahaya banjir tergolong kelas kesesuaian S1 (sangat sesuai) untuk tanaman

    karet.

    4. Retensi Unsur Hara (f)

    a. Kapasitas Tukar Kation (KTK)

    27

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    28/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Hasil analisis tanah di laboratorium menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian

    mempunyai nilai kapasitas tukar kation yang berkisar antara 8,70 14,14 Cmol(+)kg-1 yang

    tergolong rendah.

    Tabel 1. Hasil Analisis C- Organik, NPK, dan KTK di lokasi Penelitian.

    Kode C- Organik

    ( % )

    N Total

    ( % )

    P2O5- Bray

    ( g g-1 )

    K2O

    ( Cmol(+)

    Kg-1 )

    KTK

    ( Cmol(+)

    Kg-1 )

    T3 L1T6 L1T8 L1T9 L1T10 L1

    3,27 t

    2,95 s

    2,65 s

    2,13 s

    2,42 s

    0,28 s

    0,22 s

    0,19 r

    0,16 r

    0,19 r

    20,26 s

    13,39 r

    11,33 r

    13,74 r

    9,96 sr

    0,16 r

    0,16 r

    0,07 sr

    0,07 sr

    0,16 r

    8,70 r

    9,79 r

    2,62 r

    14,14 r

    8,70 r

    Sumber : Laboratorium Kimia, Biologi dan Kesuburan Tanah FP UNSRI ( 2008)

    Keterangan : sr : sangat rendah, r : rendah, s : sedang, t : tinggi.

    Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO (1983) (Lampiran 1), lokasi penelitian

    yang diwakili titik T3L1, T6L1, T8L1, T9L1 dan T10L1 memiliki KTK tanah rendah yang

    tergolong kelas kesesuaian S2 (cukup sesuai) untuk tanaman karet.

    Nilai kapasitas tukar kation (KTK) sangat dipengaruhi oleh tekstur tanah, yaitu 1)

    semakin tinggi kadar liat tanah maka KTK semakin tinggi, 2) kadar bahan organik, nilai

    KTK tanah dipengaruhi oleh tingginya kadar bahan organik, semakin tinggi kadar bahan

    organik maka KTK tanah akan semakin tinggi, pemupukan dan pengapuran. Agar dapat

    meningkatkan KTK menjadi S1 (sangat sesuai) maka perlu dilakukan penambahan bahan

    organik dan penambahan kapur (Hakim et al, 1986).

    b. Reaksi Tanah (pH)

    Berdasarkan hasil analisis kesuburan tanah yang diperoleh di laboratorium, lokasi

    penelitian memiliki pH tanah berkisar antara 4,71 4,96 yang tergolong masam (Tabel 2).

    Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO (1983) (Lampiran 1), lokasi penelitian yang

    28

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    29/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    diwakili titik T3L1, T6L1, T8L1, T9L1 dan T10L1 tergolong kelas kesesuaian S1 (sangat sesuai)

    untuk tanaman karet.

    Tabel 2. Hasil analisis pH dan Al-dd Tanah pada Lokasi Penelitian.

    Kode pH Al-dd ( Cmol (+) Kg-1 )

    T3 L1T6 L1T8 L1T9 L1T10 L1

    4,71 m

    4,96 m

    4,88 m

    4,87 m

    4,76 m

    2,09

    1,97

    2,32

    1,86

    1,93

    Sumber : Laboratorium Kimia, Biologi dan Kesuburan Tanah FP UNSRI ( 2008)

    Keterangan : m : masam.

    5. Ketersediaan Unsur Hara (n)

    a. N-Total

    Berdasarkan hasil analisis di laboratorium, didapat nilai N-Total yang tergolong

    rendah sampai sedang, dengan kisaran 0,16 sampai 0,28 % (Tabel 1). Berdasarkan

    kerangka acuan CSR/FAO (1983) (Lampiran1), lokasi penelitian yang diwakili titik T3L1

    dan T6L1 memilikiN-total sedang yang tergolong kelas kesesuaian S1 (sangat sesuai), untuk

    titik T8L1, T9L1 dan T10L1 memiliki N-total rendah yang tergolong kelas kesesuaian S2

    (cukup sesuai) untuk tanaman karet.

    Rendahnya nilai Nitrogen atau N pada lokasi penelitian dapat disebabkan

    pengambilan sampel tanah yang dilakukan pada musim hujan, sehingga kemungkinan

    unsur hara banyak yang tercuci. Penyebab lain dari rendahnya nilai unsur hara N yaitu

    unsur hara N telah habis dipakai oleh mikroorganisme dan tanaman. Agar dapat

    meningkatkan kelas kesesuian lahan S2 (cukup sesuai) menjadi S1 (sangat sesuai) pada

    lokasi penelitian perlu dilakukan penambahan N pada tanaman.

    29

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    30/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    b. P-Tersedia

    kandungan posfor di lokasi penelitian tergolong sangat rendah sampai sedang

    dengan kisaran 9,96 20,26 g g-1(Tabel 1). Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO

    (1983) (lampiran 1) untuk tanaman karet, lokasi penelitian yang diwakili titik T3L1, T6L1,

    T8L1, T9L1 dan T10L1 memiliki P- tersedia sangat rendah hingga sedang, untuk T3L1

    memiliki P-tersedia sedang yang tergolong kelas kesesuaian S 2 (cukup sesuai), sedangkan

    titik T6L1, T8L1 dan T9L1 memiliki P-tersedia rendah yang tergolong kelas kesesuaian S3

    (kurang sesuai) dan untuk titik T10L1 memiliki P-tersedia sangat rendah yang tergolong

    kelas kesesuaian N (tidak sesuai) untuk tanaman karet.

    Rendahnya kandungan fosfot pada lokasi penelitian dapat disebabkan oleh reaksi

    tanah yang tergolong masam pada lokasi penelitian, sehingga meningkatkan aktifitas

    logam-logam Al dan Fe yang dapat mengikat P sehingga hanya sebagian P yang tersedia

    dalam tanah. Untuk meningkatkan kelas kesesuaian lahan pada lokasi penelitian menjadi

    kelas kesesuaian lahan S1 (sangat sesuai) perlu dilakukan penambahan pupuk P.

    c. K- Tersedia

    Berdasarkan hasil analisis tanah di laboratorium, dapat dilihat nilai kandungan K2O

    tersedia pada lokasi penelitian tergolong sangat rendah sampai rendah, dengan kisaran 0,07

    0,16 Cmol(+)Kg-1 (Tabel 1). Berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO (1983)

    (Lampiran 1), lokasi penelitian yang diwakili titik T3L1, T6L1 dan T10L1 memiliki

    K2O tersedia rendah yang tergolong kelas kesesuaian S1 (sangat sesuai), sedangkan titik

    30

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    31/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    T8L1 dan T9L1 memiliki K2O tersedia sangat rendah yang tergolong kelas kesesuaian S2

    (cukup sesuai) untuk tanaman karet.

    Rendahnya nilai K2O dilokasi penelitian dapat disebabkan oleh sifat K yang selalu

    mobile , sehingga unsur hara yang tersedia dalam jumlah yang sedikit bagi tananaman dan

    dapat pula akibat dari pencucian oleh air hujan (hakim, et al. 1986).

    Tabel 3. Kelas Kesesuaian Lahan Aktual Tanaman Karet

    No KodeKelas kesesuaianLahan Aktual Karet

    Faktor Pembatas

    1

    2

    3

    4

    5

    T3L1T6L1T8L1T9L1T10L1

    S2-w2r3f1n2

    S3-n2S3-n2S3-n2

    N-n2

    Kedalaman efektif, KTK, ketersediaan

    air dan ketersediaan unsur hara P

    Ketersediaan unsur hara P

    Ketersediaan unsur hara P

    Ketersediaan unsur hara P

    Ketersediaan unsur hara P

    Tabel 4. Luas Kelas Kesesuaian Lahan Aktual Tanaman Karet.

    No Kelas Kesesuaian LahanLuas

    Ha %

    1

    2

    3

    S2-w2r3f1n2

    S3-n2N-n2

    2

    8

    2

    16,67

    66,67

    16,67

    Total 12 100

    C. Kesesuaian Lahan Potensial Untuk Tanaman Karet

    Untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman karet dilakukan

    pencocokan (matching) antara sifat fisik dan kimia aktual dengan syarat tumbuh tanaman

    karet, berdasarkan kerangka acuan CSR/FAO (1983) maka diperoleh kelas kesesuaian

    lahan S2-w2r3f1n2 (cukup sesuai dengan faktor pembatas ketersediaan air, kedalaman

    efektif, KTK dan ketersediaan P2O5) pada titik pengamatan T3L1. Kelas Kesesuaian lahan

    31

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    32/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    S3-n2 (kurang sesuai dengan faktor pembatas ketersediaan P2O5) pada titik pengamatan

    T6L1, T8L1 dan T9L10. Kelas kesesuaian lahan N-n2 (tidak sesuai dengan faktor pembatas

    ketersediaan P2O5) pada titik pengamatan T10L1.

    Kesesuaian lahan potensial secara umum yaitu S2 (cukup sesuai) pada semua titik

    pengamatan T3L1, T6L1, T8L1, T9L1 dan T10L1. Kesesuain lahan S2 (cukup sesuai) hanya

    dengan faktor pembatas kedalaman efektif pada keseluruhan titik pengamatan sedangkan

    kedalaman efektif merupakan faktor pembatas yang tidak dapat diubah atau diperbaiki.

    Untuk mencapai kesesuaian lahan potensial diperlukan input atau pemasukan,

    usaha yang dilakukan adalah dengan meningkatkan KTK melalui penambahan bahan

    organik dan penambahan kapur, sedangkan untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara

    N-total, P-tersedia dilakukan pemupukan.

    Tabel 5. Luas Kesesuaian Lahan Potensial Tanaman Karet

    No Kelas Kesesuaian LahanLuas

    Ha %

    1 S2-w2r3 (cukup sesuai dengan faktor pembatas

    ketersediaan air dan kedalaman efektif)

    12 100

    Luas 12 100

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

    1. Secara umum, daerah penelitian memiliki keadaan fisik dan kimia tanah sebagai

    berikut : tekstur tanah adalah lempung liat berpasir, kelas drainase tanah baik,

    kedalaman efektif 170 cm, kecuraman lereng datar (0 8 %), pH tanah masam (4,71

    32

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    33/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    4,96), N-total rendah sampai sedang (0,16 0,28%), P-tersedia sangat remdah

    sampai rendah (9,96 20,26 g g-1), K-tersedia sangat rendah sampai rendah (0,07

    0,16 Cmol(+)Kg-1 ), serta KTK tanah rendah (8,70 14,14 Cmol(+)kg-1).

    2. Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman karet yaitu S2 (cukup sesuai dengan

    faktor pembatas kedalaman efektif, KTK, ketersediaan air dan ketersediaan unsur hara

    P2O5) dengan luas 2 hektar. Kelas kesesuaian lahan aktual S3 (kurang sesuai dengan

    faktor pembatas ketersediaan unsur hara P2O5) dengan luas 8 hektar. Sedangkan kelas

    kesesuaian lahan aktual N (tidak sesuai dengan faktor pembatas ketersediaan unsur

    hara P2O5) dengan luas 2 hektar.

    3. Kelas kesesuaian lahan potensial untuk tanaman karet secara umum S2 (cukup

    sesuai dengan faktor pembatas ketersediaan air dan kedalaman efektif) dengan luas 12

    hektar.

    B. Saran

    Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah :

    1. Lokasi penelitian sesuai untuk pengembangan tanaman karet.

    2. Pemberian pupuk serta bahan organik sangat penting bagi pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman karet pada lokasi penelitian.

    33

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    34/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdullah, T.S. 1993. Survai Tanah dan Evaluasi Lahan. Penebar Swadaya.

    Jakarta.

    Bunting. 1981. Assessment of The Effect on Yield of Variation in Climate and Soil

    Characteristic for Twenty Crops Species. Center for Soil Research, Bogor.

    Indonesia.

    CSR/FAO. 1983. Reconnaissance Land Resource Surveys 1:250.000 Scale Atlas Format

    Procedures. Centra for Soil Research. Bogor.

    34

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    35/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Darmawijaya, I.M. 1980. Reconnaissance Land Resource Surveys 1:250.000. Scale Atlas

    Format Procedurs. Ministry of Agriculture Government of Indonesia. UNDP and

    FAO. Bogor. Indonesia. Skripsi S1. Universitas Sriwijaya. (tidak dipublikasikan).

    Hakim, N.M.Y,. Nyakpa, A.M. Lubis, Nugroho.S.E. Saul.M.R, Diha, M.A, Hong, G.B.

    dan H. H. Barley, 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.

    Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

    Hardjowigeno., Sarwono., Widiatmaka., Anang S. dan Yogaswara. 1999. Kesesuaian

    Lahan dan Perencanaan Tata Guna Lahan. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut

    Pertanian Bogor. Bogor.

    Lasminingsih, M., dan L. Effendi. 1985. Adaptasi Tanaman Karet Pada Tanah Gambut.

    Balai Penelitian Perkebunan Sembawa. Palembang.

    Mahadelswara, D. 2004. Pemanfaatan Lahan Kering di Indonesia. Kanisius. Yogyakarta.

    Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Edisi Revisi. 2000. Kriteria Keadaan Lahan dan

    Komoditas Pertanian Badan Penelitian dan Pembangunan Pertanian Departemen

    Pertanian. Jakarta.

    Rahman, D.J. 1995. Pemetaan Kesesuain Lahan Untuk Arahan Pengembangan Pertanian

    di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Pusat Penelitian Tata Ruang LembagaPenelitian Universitas Sriwijaya. Palembang.

    Seta, A.K. 1991. Konservasi Sumber Daya Tanah dan Air. Kalam Mulia. Jakarta.

    Setiawan, H.D dan Handoko,A. 2007. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet. PT Agromedia

    Pustaka. Yogyakarta.

    Setyamidjaja, J. 1993. Karet. Budidaya dan Pengelolaan. Kanisius. Yogyakarta.

    Sitorus, S.R.P, 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Penerbit Tarsito Bandung. Bandung.

    Siswomartono, D. 1989. Ensiklopedi Konservasi Sumber Daya Lahan. Erlangga.

    Jakarta.

    Soegiman. 1981. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara. Jakarta. Skripsi S1

    Universitas Sriwijaya. (tidak dipublikasikan).

    Soil Survey Staff. 1994. Keys to Soil Taxonomy. USDA. Sixth Edition. Soil

    Concervation Service, USDA, Washington D.C.

    Syarif, H.I. 1983. Budidaya Karet. Politeknik Pertanian IPB. Bogor.

    35

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    36/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Syarief, K.S. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.

    Sys, C., E.V. Ranst., J. Debaveye., F. Beenart. 1993. Land Evaluation Part III. Crop

    Requirements Agricultural Publication, General Administration For Development

    Cooperation Place du Champs de Mars, Belgium.

    Tim Penulis Penebar Swadaya. 1992. Karet. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

    Tim Penebar Swadaya. 1998. Karet Strategi Pemasaran Tahun 2000, Budidaya dan

    Pengelolaan. Penebar Swadaya, Jakarta.

    http//www.geogle.co.id. (diakses tanggal 16-1- 2008).

    Lampiran 1. Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Karet Berdasarkan

    Kualitas/Karakteristik Lahan.

    36

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    37/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Karakteristik Lahan

    1 2 3t- (temperatur) 26 - 30 31 - 34 50

    (%)

    Tingkat Kesesuaian Lahan

    Sumber : CSR/FAO (1983), Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (2000).

    Curah Hujan Tahunan Selama 10 Tahun (1996 - 2005)

    Tahun Jumlah Curah Hujan Tahunan (mm)

    37

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    38/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    1996

    1997

    19981999

    2000

    2001

    2002

    2003

    2004

    2005

    2613

    1652

    26142873

    2547

    3261

    2150

    1781

    2040

    2099

    Rerata 2363

    Rerata Curah Hujan Bulanan Selama 10 Tahun (1996 2005)

    Bulan Rerata curah hujan bulanan (mm)

    Januari

    Februari

    Maret

    April

    MeiJuni

    Juli

    Agustus

    September

    Okrober

    November

    Desember

    245,4

    213,0

    265,2

    270,3

    171,4110,0

    98,3

    83,6

    101,8

    233,7

    278,4

    291,8

    Rerata 196,9

    Bulan basah 12

    Bulan kering 0

    Rerata Suhu Udara Tahunan Selama 10 Tahun (1996 2005)

    Tahun Rerata Suhu Tahunan (oC)

    38

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    39/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    1996

    1997

    19981999

    2000

    2001

    2002

    2003

    2004

    2005

    26,4

    27,0

    26,826,6

    26,5

    26,9

    27,1

    26,9

    27,2

    27,2

    Rerata 26,8

    Lampiran.. Data Hasil Analisis Sifat Fisik Tanah Lokasi Penelitian

    Kode Kelas TeksturKelas

    Draenase

    Kedalaman

    Efektif (cm)

    T3L1T6L1T8L1T9L1

    T10L1

    Lempung Liat Berpasir

    Lempung Liat Berpasir

    Lempung Liat Berpasir

    Lempung Liat Berpasir

    Lempung Liat Berpasir

    Baik

    Baik

    Baik

    Baik

    Baik

    > 170

    > 170

    > 170

    > 170

    > 170

    Kriteria penilaian sifat kimia tanah

    Sifat tanah Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat

    39

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    40/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Rendah Tinggi

    N-Total (%) < 0,10 0,10 - 0,20 0,21 - 0,50 0,51 - 0,75 > 0,75

    P-Bray ( g-2) < 10,0 10,0 - 15,0 >15,0 - 25,0 >25,0 - 35,0 > 35,0

    K-dd > 0,10 0,10 - 0,30 >0,3 - 0,5 >0,5 - 1,0 > 1,00

    (Cmol(+)Kg-1)

    KTK < 5,0 5,0 - 16,0 16,0 - 24,0 24,0 - 40,0 > 40,0

    (Cmol(+)Kg-1)

    C- Organik

    (%) 5,0

    pH H2O

    Sangat Masam Masam

    Agak

    Masam Netral Agak Basa Basa

    < 4,5 4,5 5,5 5,6 6,5 6,6 7,5 7,6 8,5

    > 8,5

    Sumber: Pusat Penelitian Tanah 2000.

    Lampiran . Penilaian kesesuaian lahan untuk tanaman karet pada titit T3L1

    Karakteristik Lahan Tingkat Kesesuaian

    Nilai Kesesuaian

    Aktual

    Input Kesesuaian

    Potensialt- (temperatur)w- (ketersediaan air)

    1. bulan kering (75 mm)2. curah hujan rata-rata (mm/tahun)

    r- kondisi perakaran1. kelas drainase tanah

    2. tekstur tanah

    3. kedalaman efektif (cm)

    f- (retensi unsur hara)

    1. KTK (Cmol(+)/kg)2. pH

    n- (ketersediaan unsur hara)1. N- total (%)

    2. P2O5 tersedia (ppm)3. K2O (Cmol(+)/kg)

    s- (lereng)1. kecuraman lereng (%)

    2. bahaya banjir

    26,8

    02363

    Baik

    Lempung liat

    berpasir170

    8,704,71

    0,28

    20,260,16

    0 - 8

    Tanpa

    S1

    S1S2

    S1

    S1

    S2S2

    S1

    S1S2

    S1S1

    S1

    Kapur, BO

    Pupuk

    S1

    S1S2

    S1

    S1

    S2

    S1S1

    S1

    S1S1

    S1

    S1

    Penilaian Akhir

    S2-w2r3f1n2 Kapur, BO,

    dan Pupuk

    S2-w2r3

    Lampiran . Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Karet Pada Titit T6L1

    Karakteristik Lahan Tingkat Kesesuaian

    40

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    41/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    t- (temperatur)

    w- (ketersediaan air)

    1. bulan kering (75 mm)2. curah hujan rata-rata (mm/tahun)r- kondisi perakaran

    1. kelas drainase tanah2. tekstur tanah

    3. kedalaman efektif (cm)

    f- (retensi unsur hara)

    1. KTK (Cmol(+)/kg)2. pH

    n- (ketersediaan unsur hara)

    1. N- total (%)2. P2O5 tersedia (ppm)

    3.K2O (Cmol(+)/kg)s- (lereng)

    1. kecuraman lereng2. bahaya banjir

    26,8

    02363

    Baik

    Lempung liatberpasir

    170

    9,794,96

    0,22

    13,39

    0,07

    0 - 8

    Tanpa

    S1

    S1S2

    S1

    S1

    S2

    S2S1

    S1

    S3

    S1

    S1

    S1

    Kapur, BO

    Pupuk

    S1

    S1S2

    S1S1

    S2

    S1S1

    S1S1

    S1

    S1S1

    Penilaian Akhir S3-n2 S2-w2r3

    Lampiran 9. Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Karet Pada Titit T8L1

    Karakteristik Lahan Tingkat Kesesuaian

    Nilai Kesesuaian

    Aktual

    Input Kesesuaian

    Potensial

    t- (temperatur)

    w- (ketersediaan air)1. bulan kering (75 mm)2. curah hujan rata-rata (mm/tahun)

    r- kondisi perakaran1. kelas drainase tanah

    2. tekstur tanah

    3. kedalaman efektif (cm)f- (retensi unsur hara)

    1. KTK (Cmol(+)/kg)2. pH

    n- (ketersediaan unsur hara)1. N- total (%)

    2. P2O5 tersedia (ppm)3.K2O (Cmol(+)/kg)

    s- (lereng)1. kecuraman lereng

    2. bahaya banjir

    26,8

    0

    2363

    BaikLempung liat

    berpasir170

    16,62

    4,88

    0,19

    11,330,07

    0 - 8

    Tanpa

    S1

    S1

    S1

    S1S1

    S2

    S2

    S1

    S2

    S3S2

    S1S1

    Kapur, BO

    PupukPupuk

    Pupuk

    S1

    S1

    S2

    S1S1

    S2

    S1

    S1

    S1

    S1S1

    S1S1

    Penilaian Akhir

    S3-n2 Kapur, BO

    dan PupukS2-w2r3

    Lampiran . Penilaian kesesuaian lahan untuk tanaman karet pada titit T9L1

    Karakteristik Lahan Tingkat Kesesuaian

    Nilai Kesesuaian

    Aktual

    Input Kesesuaian

    Potensial

    41

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    42/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    t- (temperatur)

    w- (ketersediaan air)

    1. bulan kering (75 mm)2. curah hujan rata-rata (mm/tahun)r- kondisi perakaran

    1. kelas drainase tanah2. tekstur tanah

    3. kedalaman efektif (cm)

    f- (retensi unsur hara)

    1. KTK (Cmol(+)/kg)2. pH

    n- (ketersediaan unsur hara)

    1. N- total (%)2. P2O5 tersedia (ppm)

    3.K2O (Cmol(+)/kg)s- (lereng)

    1. kecuraman lereng2. bahaya banjir

    26,8

    02363

    Baik

    Lempung liatberpasir

    170

    14,144,87

    0,16

    13,74

    0,07

    0 - 8Tanpa

    S1

    S1S2

    S1S1

    S2

    S2S1

    S2S3

    S2

    S1S1

    Kapur, BO

    PupukPupuk

    Pupuk

    S1

    S1S2

    S1

    S1

    S2

    S1S1

    S1

    S1

    S1

    S1

    S1

    Penilaian AkhirS3-n2 Kapur, BO,

    dan PupukS2-w2r3

    Lampiran . Penilaian kesesuaian lahan untuk tanaman karet pada titit T10L1

    Karakteristik Lahan Tingkat Kesesuaian

    Nilai Kesesuaian

    Aktual

    Input Kesesuaian

    potensial

    42

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    43/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    t- (temperatur)

    w- (ketersediaan air)

    1. bulan kering (75 mm)2. curah hujan rata-rata (mm/tahun)

    r- kondisi perakaran1. kelas drainase tanah

    2. tekstur tanah

    3. kedalaman efektif (cm)f- (retensi unsur hara)

    1. KTK (Cmol(+)/kg)2. pH

    n- (ketersediaan unsur hara)1. N- total (%)

    2. P2O5 tersedia (ppm)

    3. K2O (Cmol(+)/kg)s- (lereng)1. kecuraman lereng

    2. bahaya banjir

    BaikLempung liat

    berpasir170

    8,70

    4,76

    0,289,96

    0,16

    0 - 8

    Tanpa

    S1S1

    S2

    S2

    S1

    S2N

    S1

    S1

    S1

    Kapur, BO

    PupukPupuk

    S1S1

    S2

    S1

    S1

    S1S1

    S1

    S1

    S1

    Penilaian AkhirN-n2 Kapur, BO

    dan PupukS2-r3

    Lamp

    43

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    44/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Satuan Peta Tanah

    44

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    45/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Kesuburan Tanah (N-Total)

    45

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    46/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Kesuburan Tanah (P Tersedia)

    46

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    47/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Kesuburan Tanah (K Tersedia)

    47

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    48/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Reaksi Tanah (pH)

    48

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    49/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Kapasitas Tukar Kation

    49

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    50/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Drainase Tanah

    50

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    51/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Kedalaman Efektif Tanah

    51

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    52/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Tekstur Tanah

    52

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    53/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Kemiringan Lereng

    53

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    54/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Kesesuaian Lahan Aktual Untuk Tanaman Karet

    54

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    55/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini

    Peta Kesuaian Lahan Potensial Untuk Tanaman Karet

    55

  • 7/29/2019 Sifat Fisik Dan Kimia Secara Aktual Dan Potensial Dalam Rangka Penilaian Kelas Kesesuaian Untuk Tanaman

    56/56

    Dapatkan Uang Harian Gratis klikdisini