Upload
kaioushinsamma
View
15
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sifat mineral dalam mikroskop polarisasi
Citation preview
Sinar datang Sinar pantul
Sinar bias
i r
r
Udara
Kaca
Sifat-sifat Optik Mineral
Refraksi dan Refleksi (Pemantulan dan Pembiasan)
Suatu sinar yang dipantulkan selalu mengikuti hukum pemantulan berikut ini, sudut
pantul r sama dengan sudut i dan kedua sinar tersebut terletak dalam satu biadang.
Sinar yang masuk melalui benda padat
dikenal dengan sinar bias (dibiaskan dari
sinar datang). Snellius menyatakan, bahwa
perbandingan antara sudut datang i dan
sudut bias r adalah konstan :
sin isin r
=n
Konstanta n dikenal sebagai indeks bias
(anggap nudara= 1)
Telah terbikti bahwa indeks bias sama dengan perbandinga antara kecepatan cahaya
di udara (V) dan kecepatan cahaya di dalam benda (v):
n=Vv
Mis. Kecepatan cahaya di udara adalah 3x 108 m/s dan kecepatan cahaya didalam suatu
benda adalah 2x 108 m/s, maka indeks bias n = 1,5 (pada umumnya benda padat
memiliki indeks bias antara 1,4 dan 2,0).
Indeks bias suatu mineral juga mempunyai hubungan dengan komposisi kimia dan
struktur kristalnya. Hubungan anatara densitas (G) dengan indeks bias (n) adalah:
K adalah konstanta yang tergantung dari komposisi mineral termaksud.
n−iG
=¿K
KilapKilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya yang erat
hubungannya dengan sifat pemantulan (refleksi) dan pembiasan (refraksi). Intensitas kilap
tergantung dari indeks bias dari mineral, yang apabila makin besar indeks bias mineral,
makin besar pula jumlah cahaya yang dipantulkan. Nilai ekonomik mineral kadang-kadang
ditentukan oleh kilapnya.
Macam-macam kilap :
a. Kilap Logam ( Metallic Luster )
memberikan kesan seperti logam bila terkena cahaya, biasa dijumpai pada mineral yang
mengandung logam atau bijih lolgam. Mineral-mineral opaq yang mempunyai indeks bias
sama dengan 3 atau lebih, contoh : Galena, Native metal, Sulphide , Pyrite.
b. Kilap Sub-metalik ( Sub Metallic Luster )
Terdapat pada mineral yang mempunyai indeks bias antara 2,6 sampai 3, contoh :
- Cuprite ( n = 2.85 )
- Cinnabar ( n = 2.90 )
- Hematite ( n = 3.00 )
- Alabandite ( n = 2.70 )
c. Kilap Bukan Logam ( Non Metallic Luster )
Mineral-mineral yang mempunyai warna terang dan dapat membiaskan dengan indeks bias
kuramg dari 2,5. Gores dari mineral-mineral ini biasanya tak berwarna atau berwarna muda.
Macam-macam kilap bukan logam :
Kilap kaca ( vitreous Luster )
Memberikan kesan seperti kaca bila terkena cahaya. Contoh :
- Quatrz - Carbonates - Sulphates kalsit
- Spinel - Silicates - Fluoriote kuarsa
- Garnet - Leucite - Corondum halit
Kilap Intan ( adamantite Luster )
Memberikan kesan yang sangat cemerlang seperti intan bila terkena cahaya.
Contoh : - Diamond - Sphalerite
- Cassiterite - Zircon
- Sulfur - Rutile
Kilap lemak ( greasy luster )
Mineral yang bila terkena cahaya kilapnya menyerupai lemak atau sabun , akibat proses
oksidasi.
Contoh : - Nepheline yang sudah teralterasi .
- Halite yang sudah terkena udara.
Kilap lilin ( waxy luster )
Merupakan kilap separti lilin yang khas.
Contoh : - Serphentine
- Ceragyrite
Kilap sutera ( silky luster )
Kilap seperti yangt terdapat pada mineral-mineral yang parallel atau berserabut ( parallel
fibrous structure )
Contoh : - Asbestos - Serpentine
- Selenite (variasi Gypsum) - Hematite
Kilap mutiara ( pearly luster )
Kilap yang ditimbulkan oleh mineral transparan yang berbentuk lembaran dan menyerupai
mutiara.
Contoh : - Talc
- Gypsum
- Mika
Kilap tanah ( earthy luster )
Kilap yang ditunjukkan oleh mineral yang porous dan sinar yang masuk tidak dipantulkan
kembali.
Contoh : - Kaolin - Diatomea
- Montmorilonite - Pyrolusite
- Chalk - Variasi Ochres
WarnaBila suatu permukaan mineral dikenai suatu cahaya, maka cahaya yang mengenai
permukaan tersebut sebagian akan diabsorbsi dan sebagian lagi akan direfleksikan.
Warna penting untuk membedakan antara mineral akibat pengotoran dan warna asli
(tetap) yang berasal dari elemen utama pada mineral tersebut.
Warna mineral yang tetap dan tertentu karena elemen-elemen utama pada mineral
disebut dengan nama Idiochromatic.
Warna akibat adanya campuran atau pengotor dengan unsur lain, sehngga memberikan
warna yang berubah-ubah tergantung dari pengotornya, disebut dengan nama Allochromatic.
Misal : Halite, warna dapat berubah-ubah; abu-abu, biru bervariasi, kuning, coklat gelap,
merah muda
Kuarsa tak berwarna, tetapi karena ada campuran/pengotoran, warna berubah-ubah
menjadi ; violet, merah muda, coklat-hitam
Kehadiran kelompok ion asing yang dapat memberikan warna tertentu pada mineral
disebut nama Chromophores.
Misal : Ion-ion Cu yang terkena proses hidrasi merupakan Chromophores dalam miNeral Cu
sekunder ,maka akan memberikan warna hijau dan biru.
Faktor yang dapat mempengaruhi warna :
a. Komposisi kimia
b. Struktur kristal dan ikatan atom
c. Pengotoran dari mineral
Faktor yang dapat mempengaruhi warna :
a. Komposisi kimia
Chlorite - Hijau..............Cholor (greak)
Albite - Putih...............Albus (latin)
Melanite - Hitam.............Melas (greek)
Erythrite - Merah ...............Erythrite (greek) (sel darah merah)
Rhodonite - Merah Jambu...Erythrite(greek)
b. Struktur kristal dan ikatan atom
Intan – tak berwarna – hexagonal
Graphite – hitam – hexagonal
c.Pengotoran dari mineral
Mineral : Silica tak berwarna
Jasper - merah
Chalsedon – coklat hitam
Agate – asap/putih
Warna asli dari elemen-elemen utama pada mineral (ediochromatis), yaitu merupakan warna
yang tetap dan karakteristik, misalnya :
Pirit = kuning loyang
Magnetit = hitam
Malachit = hijau
Azurit = biru
Warna Contoh
Kuning Belerang (S)
Emas Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Emas (Au)
Hijau Klorit ((MGFe)5Al(AlSiO3O10)(OH)), Malasit (Cu2Co3(OH)2)
Biru Azurit (2CuCo3 Cu(OH0)2), Beril (B3Al2 (Si6O18))
Merah Jasper, Hematit (Fe2O3)
Cokelat Garnet, Limonite (Fe2O3)
Abu-abu Gelena (PbS)
Hitam Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit,MAGNETIT
Putih Kaolin (Al3O3.2SiO2.2H2O), Gypsu (CaSO4.2H2O)
Banyak pula mineral yang dinamakan berdasarkan warna mineralnya misalnya :
Albit (bahasa Yunani albus = putih)
Chlorit (bahasa Yunani chloro = hijau)
Melanit (bahasa Yunani melas = hitam)
Rhodonit (bahasa yunani rodon = merah jambu)
Eritorit (bahasa Yunani erythos =merah)
Di samping itu ada beberapa elemen terutama pada mineral-mineral berat yang memberikan efek warna tertentu, misalnya :
Mineral sekunder mengandung :
- Tembaga – hijau kebiruan
- Vanadium – merah
- Uranium – kuning
- Mangan dalam silikat karbonat merah jambu
- Silikat berbesi – hijau gelap sampai hitam.
Bagi orang yang berpengalaman dan mempunyai keahlian untuk membedakan, maka
warna sangat berguna untuk menentukan nama mineral. Warna berhubungan langsung
dengan komposisi seprti pada mineral-mineral yang mengandung unsur : Ti, V, Mn, Fe, Ni,
Co, dan unsur-unsur Cu. Ada kalanya warna mineral telah diperkuat oleh adanya sebuah
unsur yang terdapat dalam dua jenis valensi, misalnya pada mineral yang mengandung besi,
apabila besi itu seluruhnya terdapat dalam satu valensi (fero atau feri saja) biasanya berwarna
pucat, tetapi jika terdapat dalam dua valensi (fero dan feri) akan berwarna hijau tua hingga
hitam.
Derajat kejernihan
Sifat transparan dari suatu mineral tergantung kepada kemampuan mineral tersebut
men-transmit sinar cahaya ( berkas sinar ). Sesuai dengan itu, variasi jenis mineral dapat
dibedakan atas :
1. Opaque mineral : Mineral yang tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk helaian yang
amat tipis. Mineral-mineral ini permukaannya mempunyai kilauan metalik dan
meninggalkan berkas hitam atau gelap (logam-logam mulia,belerang,ferric
oksida,limonit,magnetit,pirit,kalkopirit,bixbyite )
2. Diaphanety adalah kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya. Diaphanety dapat
dibagi menjadi:
a. Transparancy mineral : Mineral-mineral yang mampu melewatkan cahaya dan tembus
pandang seperti kaca ( batu-batu kristal, field spar, topaz, kalsit, kloritoid, epidot,
kaolinit, kuarsa, biotit )
b. Translusent mineral : mineral yang tembus cahaya tetapi tidak tembus pandang seperti
kaca frosted ( Calsedon, Gypsum, dan kadang-kadang Opal ).
Mineral-mineral yang tidak tembus pandang (non transparent) dalam bentuk pecahan-
pecahan (fragmen) tetapi tembus cahaya pada lapisan yang tipis (feldspar)