Upload
gan-kusuma
View
139
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
EL
EK
TR
ON
(9
,11.
10-3
1 kg)
AT
OM
D =
10-8
cm
PROTON (1,673.10-27 kg)
NEUTRON (1,675.10-27 kg)
NU
CL
EO
N
(D =
10-1
2 cm
)
Interaksi neutron dengan inti atom :
Serapan (absorpsi) :
Fisi atau pembelahan {n,f} Tangkapan {n,} Emisi partikel bermuatan {n,p}, {n,)
Hamburan (scattering) :
Hamburan elastik {n,n} Hamburan inelastik {n,n’}atau {n,n’} Reaksi {n,2n}
REAKSI PEMBELAHAN INTIREAKSI PEMBELAHAN INTI
n + U --------> X1 + X2 + (2-3)n + E
E : energi panas (200 MeV.)
Be9 + 24 --------> C12 + 0n1
n : neutron, berasal dari sumber neutron
U : Uranium, berasal dari batuan mineral uranium
X1 , X2 : inti hasil pembelahan (Sm149, Xe135, Cs137, Mo99 )
0n1 + 92U
235 92U236(*) 38Sr94 + 54Xe140 + 2 0n
1 + E
0n1 + 92U
235 92U236(*) 36Sr94 + 56Ba139 + 3 0n
1 + E
90Th232(n,)90Th233 - 91Pa233 - 92U233
22 m 27,4 hari
92U238(n,)92U239 - 93Np239 - 94Pu239
23 m 2,3 hari
2He3(n,p)1T 3 dgn energi kinetik 1T 3 76 MeV
3Li6(n,)1T3 dgn energi kinetik 1T 3 8 MeV
5B10(n,)3Li7 dgn energi kinetik dan 3Li7 2,79 MeV
REAKSI BERANTAI ?REAKSI BERANTAI ?Reaksi inti yang berlangsung secara terus menerus
memperoleh energi secara kontinyu (reaktor daya)
memperoleh fluks neutron ( reaktor penelitian)
Manfaat :
Kesehatan Industri Pertanian Peternakan Dsb.
Reaktor Penelitian
n + U ------> X1 + X2 + (2 - 3)n + E
n + Co59 --------> Co60
n + bahan sampel Analisis bahan/unsur Semi konduktor Bahan mulia
DimanfaatkanTidak dimanfaatkan
(E) = 0,453 e-1,036E Sinh(2,29E)0,5 (2-1)
di mana E adalah energi neutron dalam satuan MeV. Spektrum energi neutron hasil pembelahan ini dilukiskan pada Gambar 2-3. Jika diambil reratanya energi neutron hasil pembelahan tersebut adalah:
E E dE MeV. ( ). ,~
0
1 98
atau sekitar 2 MeV. Sedangkan energi neutron yang paling mungkin terjadi (dari gambar spektrum tsb adalah) sekitar 0,73 MeV.
Neutron serentak dan neutron kasip
Br87 (55 detik)
Neutron En
Kr87
B.E = 5,4 MeV
-- (~30%)
-- (~70%)
Kr86 (stabil)
--
Sr87 (stabil)
Mekanisme pembentukan neutron kasip
Kelompok 1 : Br87 ,
Kelompok 2 : I137 , Br88 ,
Kelompok 3 : I138, Br89, Rb93, Rb94 ,
Kelompok 4 : I139, Br90, Br92, Kr93, Cs, Sb, Te,
Kelompok 5 : I140, Kr,
Kelompok 6 : Br, Rb, As.
Tabel 2-1. Data kelompok nuklida penghasil neutron kasip (precursor) dari hasil pembelahan U235
Klp Umur paroh I (per detik) i
1 55,72 0,0124 0,000215
2 22,72 0,0305 0,001424
3 6,22 0,1115 0,001274
4 2,3 0,301 0,002568
5 0,61 1,138 0,000748
6 0,23 3,01 0,000273
di mana fraksi neutronkasip efektif = = 0,0065
(b)
•1000
•500
•100
•50
•10
0,005 0,01 0.1 1 10 100• Energi neutron (eV)
Konsep tampang lintang : σ (barn : b), Σ = N σ
Bahan
Energi neutron
t ii
n
1
6
Slowing down (thermalisation or moderation) of fission neutrons facilitates lower critical mass, but leads to some loss of neutrons
through absorption in the moderator
15
Energy distribution of fission neutrons peaks at ~ 0.7 MeV with average energy at ~ 1.9 MeV.
Variation of fission cross-section (barns) of U-235 with neutron energy (eV)
ThermalReactors
Fast Reactors
Cross-section: The effective target presented by a nucleus for collisions leading to nuclear reactions .1 barn = 10-24 cm2
R = N f n v = f interaksi/cm3 detik
P = 3,125 10
v dv = 3,125 10
watt f10
0
Vf
10
r
( )
Vr
Laju reaksi inti dan daya reaktor
Contoh : Diketahui teras reaktor Kartini berbentuk silinder dengan ukuran jari-jari R = 16 cm, tinggi H = 35 cm, daya reaktor 100 kW, fluks neutron reratanya = 6,57.1011 n cm-2 detik-1. Bahan bakar reaktor Kartini adalah U-235 dengan tampang lintang fisi f = 582 barn. Hitunglah berapa gram banyaknya U235 di dalam reaktor tersebut.
P = 3,125 10
=3,125 10
= V.BA.3,125 10
watt f10
f10
f10
V VN VN mr A
VBA =
BA = N AA mNN
m = = 6,02.10A
23N V BA
Ngram kg
. . , . . , ., ,
2 9310 28148 7 2353189 8 3 2
20
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa massa kritis minimum (pada daya nol) untuk reaktor nuklir Kartini adalah sekitar 2,6 kg U235
pPf Pt neutron termal
dalam reaktor
Satu neutron diserap dalam bahan bakar
() n cepat
(Pf) neutron cepat
dalam reaktor
(1-Pf) bocor
sbg n cepat
n cepat mengalami serapan resonansi
(pPf) n cepat
mengalami termalisasi pPf (1-Pt) bocor
sebagai n termal
pfPf Pt n termal
diserap dalam bahan bakar
pPf Pt (1-f)
n termal diserap dlm bahan lain
Siklus neutron di dalam reaktor
Faktor Perlipatan Neutron
kef = k = pf Pf Pt
Utk reaktor tak berhingga besar Pf = Pt = 1
k~ = pf Pf Pt
Example:10,000 neutrons exist at the beginning of a generation. The values for each factor of the six factor formula are listed below. Calculate the number of neutrons that exist at the points in the neutron life cycle listed below.1) Number of neutrons that exist after fast fission.2) Number of neutrons that start to slow down in the reactor.3) Number of neutrons that reach thermal energies.4) Number of thermal neutrons that are absorbed in the reactor.5) Number of thermal neutrons absorbed in the fuel.6) Number of neutrons produced from thermal fission.
= 1.031 Pf = 0.889 f = 0.751p = 0.803 Pt = 0.905 = 2.012
Solution:
1) N = No = 10,310
2) N = No Pf = 9,166
3) N = No Pf p = 7,360
4) N = No Pf p Pt = 6,661
5) N = No Pf p Pt f = 5,002
6) N = No Pf p Pt f = 10,065
Laju perubahan neutron per satuan volume sama dengan laju produksi (sumber S) per satuan volume dikurangi laju kehilangan karena serapan dan laju kehilangan karena kebocoran per satuan volume.
dn
dtS La
Persamaan diffusi neutron
Laju perubahan n
J Dzz
sehingga secara umum :
Hukum difusi Fick menyatakan bahwa vektor rapat arus adalah sebanding dengan negatif gradient dari fluks
J = - D grad = - D (2-12)
di mana D adalah koefisien difusi, maka :
divJ D div grad D . . . 2
22
2
2
2
2
2
x y z
dn
dtS Da 2
dan
disebut sebagai operator Laplace, dengan demikian persamaan (2-11) dapat ditulis menjadi :
(2-13)
Dtr
tr 1
3
1
3
dn r t
dtS r t r t D r ta
( , )( , ) ( , ) ( , ) 2
PERSAMAAN KEKRITISAN
Pers difusi sbg fs ruang r dan wkt t :
2 2 0 ( ) ( )r B r
Penyelesaian fs ruang maka: dn
dt0
Fluks neutron pada waktu tertentu pada posisi r di dalam sistem
Buckling atau
kelengku
ngan
UNTUK REAKTOR PLAT TAKBERHINGGA
X
0
a 2
2
2d
dx
d
dxx B x
2
22 0 ( ) ( )
( ) cos sinx A Bx C Bx Peny umum:
A dan C suatu konstante
BxAx cos)( Sebagai syarat batas dapat diasumsikan bahwa (x) =0 pada batas ekstrapolasi yaitu pada
x a12
( ) cos( ) 12
12 0a A Ba
Oleh krn plat simetri maka (x) = (-x) = 0 shg:
• Oleh karena A suatu konstanta di mana A 0, maka , hanya jika ,
• dan hal ini dipenuhi jika B mempunyai harga tertentu yaitu ,
• di mana n adalah bilangan bulat ganjil : 1, 3, 5, dst. Shg penyelesaiannya:
n nnax A B x A x( ) cos cos 1
Bn = B1, B3, B5, dst., disebut sebagai nilai-nilai pribadi dari persamaan dan penyelesaiannya 1, 2, 3, dst., disebut sebagai fungsi-fungsi pribadi.
cos( ) 12 0Ba
Bnna
( ) 12 0a
B Bg2
12
B Bg a2
12 2
Hasil-hasil perhitungan menunjukkan bahwa besarnya fluks neutron asimtotik sangat didominasi oleh nilai pribadi yang pertama atau nilai dasar yaitu n=1 atau B1,
oleh karena itu didefinisikan suatu besaran yang disebut sebagai buckling geometri dari sistem, karena besarnya tergantung pada bentuk geometri dari sistem reaktor.
untuk reaktor berbentuk plat takberhingga besar dengan tebal a
Utk bentuk reaktor yang lainnya :
c
ba
H RR
r
Buckling R
2
Rr
rsin0
222
cba
cxz
by
ax coscoscos0
2 2 2,405R H 0 0
2 405J
rR
zH
,cos
Buckling Geometri dan Distribusi Fluks Neutron untuk berbagai bentuk geometri
reaktor
Geometri reaktor
Buckling Distribusi fluks neutron
Plat / papan Bola Paralel-epipidum Silinder
a
2
R
2
a b c
2 2 2
2 2 2,405R H
0 cos xa
0
rrRsin
0 cos cos cos xa
yb
xzc
0 02 405
Jr
RzH
,cos
di mana 0, adalah fluks neutron awal pada koordinat 0, dan J0 adalah fungsi Bessel jenis pertama orde nol.
Penyelesain fungsi waktu
• Distribusi fluks neutron sebagai fungsi waktu, utk faktor perlipatan neutronnya berharga satu atau perubahan neutronnya tetap, laju perubahan neutron , maka persamaan difusi :
S Da 2 0
k Da a~ 2 0
2 1
0 ( )~k
Da
Pers di atas disebut juga sebagai buckling material yaitu mencirikan sifat-sifat material di dalam sistem reaktor. Secara umum disebut juga sebagai persamaan kritis untuk satu kelompok energi neutron dan untuk reaktor telanjang (tanpa reflektor) yang dapat ditulis lagi menjadi :
L D
a
2 2 2 0 Bm
Bk
Lm2
2
1
~atau
11 2 2
k
L Bm
~
shg
B Bm g2 2
Bg R2 2
R RL
kk
( )~ 112
untuk reaktor kritis berlaku :
Dari Tabel 2-3 bukling untuk geometri bola telanjang adalah
kemudian dengan persamaan (2-25) dan (2-26) akan diperoleh hubungan
Rk, adalah jari-jari kritis dari sistem reaktor tersebut.
B Bm g2 2
B Bm g2 2
Bukling material mencerminkan sifat dari material di dalam reaktor, untuk komposisi material yang sama maka ukuran reaktor subkritis akan lebih kecil dibanding dengan reaktor kritis, maka
atau kebolehjadian tidak bocornya lebih kecil dibanding dengan sistem reaktor kritis.
Sebaliknya untuk sistem reaktor superkritis maka
Contoh SoalSuatu reaktor telanjang (tanpa reflektor) dengan bahan bakar uranium alam berbentuk silinder diameter 25,4 mm, disusun membentuk perangkat kissi persegi dengan panjang (pitch) 15,2 cm, diletakkan di dalam bejana silinder berisi air berat atau D2O sebagai moderator, perbandingan tinggi dengan diameter dari bejana tersebut adalah 1,2. Jika diketahui buckling material dari sistem reaktor tersebut adalah 8,6 m-2 , hitunglah massa uranium alam sedemikian sehingga reaktor tersebut menjadi reaktor kritis.
B = 2,405
R +
Hg2
2
2
B = 2,405
R +
2,4Rg2
2
2
2
7 5 ,
R
22gm BB
R m R m H mk k k2 27 5
8 60 87 0 93 2 4 0 93 2 23
,
,, , , ( , ) ,
28
Penyelesaian :Langkah pertama adalah menentukan ukuran sistem
kritis untuk reaktor silinder. Dari Tabel 2-2 diperoleh buckling geometri untuk reaktor silinder :
diketahui H/2R = 1,2 atau H = 2,4 R, sehingga :
Untuk reaktor kritis
= 8,6 m -2 ; sehingga jari-jari dan tinggi kritis dari reaktor silinder tersebut adalah :
R mk2 2 2314(0 93 2 72 , , ) ,
2 72
0 0231117
,
, perangkat
R m2 2 23 14 0 0127 0 0005 , ( , ) ,
0 0231
0 000546
,
, buah
Langkah kedua adalah menentukan volume dan massa bahan bakar reaktor. Telah diketahui bahwa bahan bakar disusun dalam perangkat kissi persegi dengan panjang kissi 15,2 cm , maka luas efektif per perangkat bahan bakar adalah (0,152)2 = 0,0231 m2 . Shg luas permukaan teras reaktor kritis adalah
oleh karena itu jumlah perangkat bahan bakar
Jari-jari bahan bakar adalah R = 0,5 (0,0254) = 0,0127 m, luas permukaan tampang lintang tiap bahan bakar adalah :
sehingga jumlah batang bahan bakar dalam satu perangkat adalah:
dan jumlah total bahan bakar di dalam teras reaktor adalah (117)(46) = 5382 buah.
Oleh karena tinggi bahan bakar sama dengan tinggi teras aktif, maka volume total bahan bakar adalah :
5382 0 0005 2 23 62 3R H mk (5382)( , )( , )
Dengan mengambil rapat massa uranium 19000 kg/m3 , maka massa total uranium agar reaktor kritis adalah : 6(19000) = 114 ton
Fluks n relatif
5
4
3
2
1
0 10 20 30 40 50 (detik) Fluks n fungsi waktu untuk sisipan reaktivitas positif dan negatif
Reakt = 0,002
Reakt = - 0,002
t
entn
0)(
0T
0T
Pengaruh neutron kasip :
Prompt Jump :
0)( ntn
Atau
0
Satu klp n kasip Tanpa n kasip
Pers. tsb. dikenal sbg periode reaktor stabil: To biasa
ditulis juga sbg τ
Periode Reaktor
TtoePtP /)(
tDPMo
tSURo PPtP )()( 1010)(
SUR = Start Up Rate = DPM = Decade Per Minute
Shg
303,210 e303,2)(/ DPMTt ee
Xe135 dengan a = 3.106 b dan
Sm149 dengan a = 5.104 b.
)1
1(111
''
''
kkk
k
k
k
)(1
)(1
)1(1
)1(1 ''
'a
ap
a
aa
a
a
kkkf
f
k
a
ap
Peracunan hasil belah :
Peracunan XenonTe135 ----> I135 ----> Xe135 ------> Cs135 -----> Ba135 (stbl)
< 1m 6,7j 9,2j 2.106 th
IIdt
dIIaIfI
fXIXX IXXdt
dX
Reaktivitas peracunan Xe
-0,003
-0,0025
-0,002
-0,0015
-0,001
0 10 20 30 40 (Wkt operasi-jam) Peracunan Xe fungsi waktu operasi reaktor dan tingkat fluks neutron
Fluks n = 1.1013 n/cm2/s
Fluks n = 9.1013 n/cm2/s
Fluks n = 1,8.1014 n/cm2/s
Reaktivitas peracunan Xe
-0,005
-0,004
-0,003
-0,002
-0,001
0 10.11 10.12 10.13 10.14 Reaktivitas negatif akibat peracunan Xe selama operasi reaktor pd kondisi setimbang
Nilai batas = - 0,038
Fluks n termal ( n/cm2/s)
( ) ( , )( , ) ,I X
f
f
0 064 0 60 0 038
Peluruhan iodin setelah reaktor dimatikan akan mengikuti persamaan :
sI teII 0
XeIXIdt
dXX
tIXI
sI 0
Saat reaktor mati fluks neutron = 0 maka :
sXsXsI ttt
IX
Is eXee
ItX
0
0 )()(
0
01ln1
I
Xt
I
IX
I
X
IXm
Waktu di mana konsentrasi Xe mencapai max. :
a
Xss
tXt
)()(
I-135
Xe-135
Produksi Xe-135 setelah reaktor shut-downI = 2,9.10-5/detik dan X = 2,1.10-5 /detik jadi
oleh karena I > X, maka akan terjadi kenaikan konsentrasi xenon setelah reaktor dimatikan (shut down) sampai pada suatu tingkat konsentrasi tertentu.
Hal tersebut terjadi karena I135 yang terbentuk (sewaktu reaktor beroperasi), setelah reaktor dimatikan I135 tersebut akan meluruh membentuk Xe135, disisi lain Xe135 yang terjadi juga meluruh tetapi dengan laju peluruhan yang lebih kecil (lambat) sehingga terjadi kenaikan konsentrasi Xe135
Reaktivitas peracunan Xe
-0,003
-0,0025
-0,002
-0,0015
-0,001
0 10 20 30 10 20 30 (jam) Peracunan Xe fungsi waktu operasi reaktor dan tingkat fluks neutron
Fluks n = 1.1013 n/cm2/s
Fluks n = 9.1013 n/cm2/s
Fluks n = 1,8.1014 n/cm2/s
Wkt operasi-jam
Wkt setelah reaktor mati – jam
Peracunan Samarium
Nd149 ------> Pm149 ------> Sm149 (stabil)2j 53j
a
fPm
a
fSmPm
aSmSm
fSmPmSm )(
)(
)(
0
Sesudah reaktor shut-down (identik dgn 3-34):
sXsXsI ttt
IX
Is eXee
ItX
0
0 )()(
( )( )
[ ]tS t
ss Sm
a
f
a
Pm Sm
PmPm
S t sPm f
Pm
Pm f
Sm
( )
Peracunan Sm setelah reaktor shut-down ts ~
S tP
e e S esPm
Sm Pm
t t tPm s Sm s Sm s( ) ( )
00
S t P e SstPm s( ) ( )
0 01
S t P Ss( ) 0 0
Efek suhu thd reaktivitas
T
ddT
T
d
dT k
dk
dT k
dk
dT
1 12
Oleh karena k selalu berharga positif maka dapat dilihat bahwa dk/dT dan T mempunyai tanda aljabar yang sama, artinya jika T bertanda positif maka dk/dT juga positif, dan faktor perlipatan efektif k bertambah dengan naiknya suhu. Demikian pula sebaliknya jika T bertanda negatif maka dk/dT juga negatif, dan faktor perlipatan efektif k berkurang dengan naiknya suhu
Daya Reaktor
5
4
3
2
1
0 10 20 30 40 50 (detik) Daya reaktor fungsi waktu setelah sisipan reaktivitas undak positif untuk 3 sifat koef reaktivitas suhu
T > 0
T < 0, kecil
T < 0, besar
k = p f P Pef f t
ln k = ln + ln + ln p + ln f + ln P + ln Pef f t
ln kdT
=1kdkdT T
T T T T T T f T t= ( ) + ( ) + (p) + (f) + (P ) + (P )
1 1 1kdkdT p
dpdT f
dfdT
T T T TF TM= (p) + (f) = +
Example:
A certain 235U-fueled, pressurized water reactor is just
critical. Suddenly, the average coolant temperature falls
from 246 °C to 233 °C αT = -0.0001 δk/°C.
(a) How much reactivity is inserted?
(b) What is the new value of keff?
Solutions:
(a) δkT = αT (T2 - T1) = -0.0001 (-13 °C);⋅
δkT = -0.0001.(-13) = 0.0013
(b) keff = 1.000 + 0.0013 = 1.0013.
EXAMPLE:Determine the limiting temperature of a reactor that has an excess reactivity of 0.50 % at 80 F and a temperature coefficient of reactivity of -0.000040/F. Assume the coefficient is constant throughout the temperature range involved
T
ddT
T T
T .0050.000040
125F
Therefore the reactor will become subcritical if the temperature rises above 205F (80+125)
EXAMPLE: Kartini reactor is operating at 100 kW , inadvertently exposed to a positive reactivity of $.90 for 5 seconds when the operator recognizes the unplanned reactivity increase and scrams the reactor decreasing the power level to 10% of its original power. What reactivity was inserted to scram the reactor?