12
SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Dosen Pembimbing : Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM Disusun Oleh : Fadhilla Eka Hentino / 41813120051 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM INFORMASI Maret 2015

SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak

Dosen Pembimbing :

Wachyu Hari Haji, S.Kom, MM

Disusun Oleh :

Fadhilla Eka Hentino / 41813120051

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

JURUSAN SISTEM INFORMASI

Maret 2015

Page 2: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK

I. DEFINISI SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK

Siklus Hidup Perangkat Lunak atau Software Development Life Cycle (SWDLC) adalah

suatu siklus atau tahapan dalam suatu projek pembuatan perangkat lunak atau sistem dimana

siklus ini terdiri dari fase menemukan masalah,menganalisa kebutuhan , pembuatan hingga tahap

pemeliharaan perangkat lunak atau sistem. Siklus Hidup Perangkat Lunak merupakan kerangka

terstandar sesuai ISO/IEC 12207 atau Standar Internasional dalam proses pembangunan

perangkat lunak.

Tujuan dari Siklus Hidup Perangkat Lunak ini adalah untuk standarisasi dalam

mendefinisikan seluruh kebutuhan dalam membangun perangkat lunak agar produk yang

dibangun memiliki kualitas yang baik , mempermudah perencanaan projek dan meningkatkan

efisiensi kerja dalam membangun perangkat lunak.

II. TAHAPAN DALAM SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK

Page 3: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

1. Requirement Analysis and Planning

Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan adalah

salah satu fase penting dalam siklus hidup perangkat lunak karena pada fase ini, seluruh masalah

dan kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna perangkat lunak ditemukan agar tujuan serta

manfaat dari perangkat lunak benar – benar tercapai dan bisa memecahkan masalah para

pengguna.

Pada umumnya di fase ini manajer projek dan beberapa dari tim IT akan melakukan

pertemuan dengan pengguna, tim divisi penjualan , tim divisi pemasaran , serta tim analis sistem

atau bisnis pada perusahaan pengguna untuk membicarakan tentang apa saja masalah dan

kebutuhan yang sekiranya bisa di pecahkan oleh sistem yang akan dibangun selain itu pertemuan

ini untuk melakukan studi akan batasan - batasan pada sisi ekonomi, operasional dan teknis

termasuk budget dan durasi waktu projek agar ketika projek tersebut dijalankan setiap tim yang

nantinya bekerja bisa mempunyai tanggung jawab serta tugas yang jelas.

Pertemuan ini pada akhirnya akan menciptakan dokumen yang berisi apa saja kebutuhan

yang akan didesain dan dibangun pada saat projek berlangsung. Pada umumnya dokumen

tersebut bernama Software Requirement Specification (SRS ) atau Business Requirement

Document (BRD)

2. Design

Pada fase ini, arsitek sistem akan memikirkan desain terbaik untuk perangkat lunak yang

akan dibangun agar terintegrasi dengan sistem yang telah ada.Pada tahap ini juga dibahas tentang

teknologi informasi apa yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan,

serta mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait yang akan

berpengaruh.Dalam mendesain, para arsitek/analis sistem akan menggunakan dokumen SRS atau

BRD sebagai acuan dalam proses desain sistem.

Pada umumnya fase ini terdapat 2 bagian besar yang akan di rancang yaitu :

a. Perangkat Lunak

Pada desain perangkat lunak, akan dirancang mengenai metode , bahasa

pemrogramman , tampilan , workflow serta fitur apa yang akan terdapat pada perangkat lunak

Page 4: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

nanti.Pada bagian ini pula arsitek/analis sistem akan mencari metode agar tim development

perangkat lunak bisa bekerja secara efektif tetapi tetap menghasilkan perangkat lunak yang baik.

b. Basis Data

Pada desain basis data, akan dirancang mengenai alur pemrosesan data ,

Permodelan data yang mencakup Entity Relationship Diagram (ERD), Conceptual Data Model

(CDM), dan Physical Data Model (PDM), serta Permodelan proses dengan Unified Modeling

Language.

Selain mendesain 2 hal diatas, pada fase ini juga akan ditentukan pembagian durasi waktu

pada fase – fase setelah desain , sumber daya serta kebutuhan – kebutuhan tambahan agar projek

bisa selesai dengan budget yang sesuai dan waktu yang tepat sesuai kesepakatan pada fase

sebelumnya.Pada fase ini akan menghasilkan dokumen Design Document Specification (DDS).

3. Development

Pada fase inilah pembangunan sistem sebenarnya dimulai.modul – modul aplikasi dibuat

berdasarkan DDS yang dihasilkan pada fase sebelumnya.Para pengembang aplikasi atau

developer akan menggunakan bahasa pemrogramman , metode dan workflow yang telah didesain

sebelumnya.tahap ini juga biasa disebut pengkodean atau coding karena desain pada DDS akan

diubah kedalam kode bahasa pemrogramman tingkat tinggi lalu di definisikan oleh tool

pemrogramman seperti compiler,interpreter , debbuger dll agar bisa dibaca oleh bahasa mesin.

Selain itu pada sisi basis data juga akan dibangun basis data yang sesuai dengan DDS

agar bisa saling mendukung dengan aplikasi.Membangun sistem pada basis data adalah salah

satu bagian yang penting apalagi jika aplikasi yang dibuat merupakan Data Oriented Application

atau aplikasi yang berorientasi pada data.

4. Testing

Testing atau pengujian adalah tahap dimana sistem yang telah didevelopment akan diuji

apakah sistem sudah sesuai kebutuhan dan tidak ada masalah atau error ketika dioperasikan serta

mengevaluasi sistem apakah sudah memenuhi syarat – syarat tertentu agar sistem yang telah

dibangun dapat bekerja dengan baik.

Page 5: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

Secara umum , tahapan pada fase testing terdapat 2 tahap yaitu System Integration

Testing (SIT) dan User Acceptances System (UAT).

a. System Integration Testing (SIT)

System Integration Testing merupakan tahapan testing yang bersifat teknis.pada tahap ini

sistem atau aplikasi akan di test berdasarkan sudut pandang teknis seperti apakah fungsi atau

fitur pada sistem telah berjalan tanpa error .Pada umumnya tester pada tahap ini merupakan

orang – orang yang berlatar belakang IT karena tujuan SIT adalah menemukan masalah pada sisi

teknis aplikasi yang meliputi fitur,fungsi,penulisan kode/koding maupun prosedur.

Bagian umum pada SIT bisa dibagi 3 bagian , Yaitu :

Unit Testing adalah bagian terkecil dari tahapan testing yang berupa testing pada fungsi

dasar atau fitur terkecil dari aplikasi seperti fungsi dari button yang ada atau sudah sesuaikah jika

membuka suatu menu.Pada unit testing juga dilakukan pengecekan terhadap kode dan prosedur

yang telah dibuat apakah terdapat error atau tidak.

Integration Testing adalah tahapan testing setelah dilakukannya Unit Testing. Integration

Testing adalah tahap untuk memeriksa bagaimana fungsi – fungsi yang telah melalui unit testing

bisa bekerja sebagai suatu kombinasi, bukan lagi sebagai suatu unit yang individual. Sebagai

contoh, jika memiliki sebuah proses yang dikerjakan oleh dua fungsi, di mana satu fungsi

menggunakan hasil output dari fungsi yang lainnya,apakah kedua function ini telah berjalan

dengan baik dan menghasilkan output yang diinginkan.

System Testing adalah tahapan testing sistem atau aplikasi yang bersifat keseluruhan

setelah sistem selesai didevelop. Karena itu,setiap fungsi atau fitur pada sistem secara

keseluruhan harus berfungsi sebagaimana mestinya.

b. User Acceptances testing (UAT)

User Acceptances testing (UAT) adalah tahapan testing setelah semua tahapan SIT

selesai dilakukan.UAT merupakan testing yang lebih bersifat kepada fungsionalitas sistem bukan

lagi testing yang bersifat teknis seperti SIT.Pada UAT , tester yang melakukan testing umumnya

adalah pengguna akhir atau End-User yang nantinya akan menggunakan sistem untuk kegiatan

operasional. Testing pada tahap ini merupakan simulasi penggunaan nyata dari sistem pada

Page 6: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

lingkungan yang sebenarnya. Proses ini merupakan salah satu tahap final sebelum end-user

menyetujui dan menerima penerapan sistem aplikasi yang baru oleh sebab itu UAT sudah

berorientasi pada kevalidan data atau hasil dari sistem.

5. Implementaion

Implementation atau Implementasi adalah tahapan dimana sistem yang telah didesain ,

dibangun dan ditesting telah siap untuk dirilis pada environment produksi untuk digunakan

secara nyata oleh End-user untuk membantu mengatasi masalah sesuai tujuan utama pembuatan

sistem.Tahapan ini juga biasa disebut Deployment.

6. Maintenance

Setelah tahap Implementasi selesai dan sistem telah digunakan pada penggunaan nyata

maka tahapan selanjutnya adalah maintenance atau perawatan sistem. Tujuannya adalah untuk

menjaga agar sistem akan terus berjalan sesuai fungsi nya hingga sistem tersebut sudah tidak

relevan lagi untuk mengatasi masalah-masalah baru .

III. MODEL – MODEL PADA SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK

Dalam implementasinya, terdapat berbagai model penerapan SLDC dalam

pengembangan suatu sistem. Masing-masing model tersebut memiliki keunggulan dan

kelemahan masing-masing sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Model-model SLDC yang

ada diantaranya :

a. Waterfall model

Kelebihan waterfall model adalah kemudahan serta kejelasan interpretasinya. Model ini

terstruktur serta cocok diadaptasi untuk management control. Model ini cocok untuk sistem

yang mengedepankan kualitas dibandingkan biaya pengembangan atau waktu pengembangan.

Kelemahan model ini terletak pada sifatnya yang tidak fleksibel, dimana semua

persyaratan harusdiketahui sejak awal serta hanya sedikit peluang bagi end user untuk meninjau

sistem ini sampai akhir pengembangan.model ini tepat digunakan ketika semua persyaratan

sudah diketahui di awal,definsi dari produk jelas dan tidak berubah-ubah, teknologinya dapat

Page 7: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

dimengerti, ketika mengembangkan suatu software yang merupakan versi upgrade dari model

yang sudah ada atau merubah sebuah model yang sudah ada ke dalam platform baru.

b. V-Shaped SDLC model

Kelebihan model ini adalah pada kemudahan penggunaannya, serta menekankan pada

dilakukannya verifikasi dan validasi pada tahap-tahap awal pengembangannya ,sehingga user

dapat lebih terlibat dalam pembuatannya. Setiap output mampu di test pada tahap awal, serta

mudah dimonitor karena memiliki milestones yang jelas.

Kelemahan dari model ini adalah tidak dapat digunakan untuk permasalahan yang terjadi

secara bersamaan, iterasi, tidak dapat digunakan untuk perubahan-perubahan besar dalam

persyaratan, dan tidak bisa menganalisis resiko. Model ini cocok digunakan pada sistem yang

menuntut kehandalan tinggi, pada sistem yang semua persyaratannya diketahui, dan bisa

dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan perubahan setelah fase analisis, serta solusi dan

teknologinya telah jelas diketahui.

Page 8: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

c. Structured Evolutionary Prototyping Model

Kelebihan model ini terletak pada keterbukaannya. User dapat melihat persyaratan

sistemnya selagi dikumpulkan. Model ini juga memungkinkan developer untuk belajar dari

user,sehingga mendapatkan produk akhir yang lebih tepat bagi user. Model ini juga fleksibel

dalam pembuatannya.

Kelemahannya adalah metode ini dapat sulit di maintain, memiliki reputasi metode -

metodeyang mengutamakan kecepatan pengerjaan. Model ini cocok untuk kondisi ketika

persyaratan tidak stabil, persyaratan berada pada tahap klarifikasi pada model waterfall, ketika

mengembangkan antarmuka pengguna, merupakan pengembangan yang orisinil, serta ketika

desain dan analisisnya bersifat objective oriented.

Page 9: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

d. Rapid Application Model

Model RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat yang

dicapai dengan menerapkan :

Component based construction ( pemrograman berbasis komponen bukan prosedural).

Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.

Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.

Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak

sama. Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.

Kelebihan metode ini adalah pada waktunya. Metode ini dapat mengurangi waktu siklus

serta meningkatkan produktifitas dengan lebih efisien. Model ini juga lebih berorientasi pada

user, dimana user berperan serta dalam keseluruhan tahap pengembangan.

Kelemahannya adalah menuntut user yang dapat bereaksi dengan cepat terhadap

perubahan, terdapat resiko tidak bisa closure, serta sulit digunakan dengan sistem legacy. Model

ini digunakan ketika persyaratannya sudah jelas diketahui, user terlibat selama proses

pembuatan, tidak memerlukan performa yang terlalu tinggi, serta memiliki resiko teknis yang

rendah.

Page 10: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

e. Spiral model

Spiral model adalah model proses yang pendekatannya bersifat realistis pada sistem besar

karena proses dari awal sampai proses pengiriman dan perbaikan dapat dipahami dnegan baik

oleh user dan developer. Model ini mempunyai rangkaian kerja yang iterasi (peningkatan pada

model) awal yang berbentuk prototype dan kemudian iterasi selanjutnya akan menjadi

perkembangan dari model sebelumnya. Model ini dapat terus digunakan meskipun sistem sudah

dikirimkan karena proses (siklus)dapat berputar lagi jika ada perubahan pada sistem sampai tidak

ada permintaan perubahan pada sistem oleh user.

Kelebihan model Spiral :

Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang

diharapkan oleh client dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk client dalam

mencari kekurangan kebutuhan.

Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.

Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak

komputer.

Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko

setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.

Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan

di dalam evolusi produk.

Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke

dalam kerangka kerja iteratif.

Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko

sebelum menjadi permaslahan yang serius.

Kekurangan model Spiral :

Banyak konsumen (Client) tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat

dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan

ulang oleh konsumen dan developer.

Page 11: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya

supaya sukses.

Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.

Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius

jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.

Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.

Page 12: SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK41813120051.blog.mercubuana.ac.id/wp-content/...1. Requirement Analysis and Planning Requirement Analysis and Planning atau Analisa Kebutuhan dan Perencanaan

DAFTAR PUSTAKA

www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc_tutorial.pdf

http://anindito38e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/01/Tugas-UAT-SIM-SLDC1.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Rapid_application_development

http://www.ss.pku.edu.cn/mscourse/lecture/02.pdf