80
SILABUS MATA KULIAH Identitas Mata Kuliah : a. Kode dan Nama Mata Kuliah : BIO 205/ Pengetahuan Lingkungan b. Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 SKS c. Kelompok dan Jenis Mata Kuliah : MPK/ Kelompok Pendukung d. Standar Kopetensi : Setelah perkuliahan selesai diharapkan mahasiswa dapat membentuk prabadi yang tanggap terhadap peran lingkunagan hidup dalam pembangunan, sehingga memelihari kelestarian dan keserasian antar komponen lingkungan hidup. 2.Subtansi Kajian : a. Mempelajari sejarah lahirnya Ilmu lingkungan (Ekologi) dan perkembangannya. B. Konsep-konsep Ekosistem. c. Arti Lingkugan Hidup d. Mutu Lingkungan Hidup e. Lingkugan hidup Sebagai Sumber Daya

SILABUS MATA KULIAH

  • Upload
    r

  • View
    22.318

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SILABUS MATA KULIAH

SILABUS MATA KULIAH

Identitas Mata Kuliah :

a. Kode dan Nama Mata Kuliah : BIO 205/ Pengetahuan Lingkungan

b. Jumlah Satuan Kredit Semester : 3 SKS

c. Kelompok dan Jenis Mata Kuliah : MPK/ Kelompok Pendukung

d. Standar Kopetensi :

Setelah perkuliahan selesai diharapkan mahasiswa dapat membentuk prabadi

yang tanggap terhadap peran lingkunagan hidup dalam pembangunan, sehingga

memelihari kelestarian dan keserasian antar komponen lingkungan hidup.

2.Subtansi Kajian :

a. Mempelajari sejarah lahirnya Ilmu lingkungan (Ekologi) dan perkembangannya.

B. Konsep-konsep Ekosistem.

c. Arti Lingkugan Hidup

d. Mutu Lingkungan Hidup

e. Lingkugan hidup Sebagai Sumber Daya

f. Dampak-Dampak dari Aktifitas Pembangunan dan Kegiatan Manusia terhadap

Lingkungaaaan hidup

g. Etika Lingkungan Hidup

h. Pengelolaan Lingkungan Hidup

i. Bio konservasi Sumber-Sumber Daya Alam

j. Prinsip Dasar analisis Mengenai dampak Lingkngan Hidup (AMDAL).

Page 2: SILABUS MATA KULIAH

SEJARAH EKOLOGI

Ilmu lingkungan menjadi perhatian yang sangat serius hampir diseluruh

belahan dunia terutama terjadi dalam tahun 1972 yang diselenggarakannya

Konperensi PBB tentang lingkungan hidup sedunia di Stockholm, yang dikenal

dengan komperensi Stockolm jatuh pada tanggal 5 Juni dan disepakati sebagai Hari

Lingkungan Hidup Sedunia. Dari hasil komperensi tersebut lahir satu badan yang

mengurus permasalahan-permasalahan lingkungan hidup dunia yang tergabung dalm

PBB adalah UNEP ( United Nations Environmental Programme ).

Di Indonesia pertama sekali dipopulerkannya permasalahan lingkungaan

hidup ini adalah pada tanggal 15-18 Mei 1972 dengan diadakannya seminar pertama

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pembanguan Nasional oleh universitas

Pajajaran di Bandung, yang merupakan tonggak sejarah bagi Indonesia untuk

memulai melihat permasalahan –permasalahan lingkungan hidup.

Permasalahan lingkungan hidup sebenarnya sudah ada sejak manusia ada di

jagat raya ini ,berbagai permasalahan muncul disebabkan oleh karena manusi

menggunakan alam semesta ini sebagai lingkugan hidupnya, sebagai sumber

dayanya, Oleh sebab itu kita melihat berbagai petunjuk yang terjadi merupakan awal

terjadinya kerusakan lingkungan dimuka bumi ini, seperti perubahan iklim, bencana

alam, kepunahan hewan dan tumbuhan, serta berbagai pencemaran lingkugan hidup.

Para ahli lingkungan hidup dapat memperkirakan umur bumi ini sudah

mencapai lebih kurag 5 milyar tahun . Pada awalnya diperkirakan bumi tidak terdapat

Oksigen (O2 ), sedangkan kadar karbondioksida (CO2) sangat tinggi. Pada waktu

itu di atmosfir belum ada kehidupan. Kira-kira 4,5 milyar tahun yang lalu mulailah

terdapat acairan di muka bumi, sehingga dimulainya suatu kehidupan yang sangat

sederhana dalam bentuk molekul organic yaitu zat hijau daun (klorofil). Dengan

terbentuknya klorofil menjadi awal mulanya terjadi proses kehidupan yaitu proses

fotosintesis. Dalam proses ini makhluk hidup yang berklorofil mengolah

karbondioksida (CO2) dan air degan bantuan sinar matahari sebagai sumber energi

Page 3: SILABUS MATA KULIAH

akan terbentuk zat-zat organic dan oksigen. Dengan berkembangnya organisme

berklorofil proses fotosintesispun makin berkembang sehingga menyebabkan kadar

karbondioksida dalam atmosfirpun makin berkurang dan kadar oksigen semakin

bertambah.

Proses ini selanjutnya memungkinkan terbentuknya lapisan ozon di atmosir

atas (Stratosfer), sehingga bumi terlindung dari sinar matahari bergelombang pendek

yang dapat memaatikan makhluk hidup. Dengan terbentuknya lapisan ozon

kehidupan yang semula hanya ada di dasar laut yang paling dalam kemudian

menyebar kepermukaan laut bahkan semakin sempurnanya perlindungan oleh lapisan

ozon maka kehidupan juga terbentuk di darat terutama organisme-organisme Aerob,

yang membutuhkan oksigen bebas dari udara sehingga lambat laun terbentuklah

organisme bersel satu dan ber sel banyak yang tersusun dalam bebtuk struktur yang

kompleks dan teratur sehingga terbentuklah suatu sistem.

Demikianlah awal sejarah terbentuknya suatu lingkungan hidup yang tidak

terjadi begitu saja melainkan terjadi dengan berbagai proses-proses secara alamiah,

disamping itu hal-hal yang mungkin terjadi juga berlangsung secara alamiah seperti

terbentuknya pegunungan dan berbagai fluktuasi – fluktuasi yang memungkinkan

akan terjadi perubahan-perubahan dalam lingkngan hidup makhluk hidup, seperti

kepunahan hewan-hewan purba kala. yang masih kita ingat seperti Dinousaurus

bahkan nenek moyang manusia sekalipun seperti, Australopithecus africanus dan

Australopithecus robustus, Homo erectus di Afrika, manusia Neanderthal di

Eropa dan Timur Tengah. Serta manusia primitive Solo di Jawa. Mereka punah

diperkirakan karena terjadinya kompetisi terhadap sumber daya, bencana alam,

perubahan iklim dan wabah penyakit, semua ini menjadi tolak ukur permasalahaan

lingkungan hidup yang dicermati oleh setiap manusia dari generasi ke generasi.

Page 4: SILABUS MATA KULIAH

PENGERTIAN EKOLOGI

Pengertian Ekologi adalah : Suatu ilmu yang mempelajari hubungan

timbal balik antara makhluk hidup dengan ligkugannya. (Soemarwoto :1994). Kata

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, Oikos yang berarti “ rumah atau tempat

untuk hidup”.Secara harfiah, Ekologi adalah pengkajian organisme-organisme di

rumahnya. Sehingga Ekologi dapat didefinisikan sebagai pengkajian hubungan

organisme-organisme atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya,

atau suatu ilmu tentang hubungan timbal balik antara organisme hidup dan

lingkungannya. Pengertian Ekologi ini pertama sekali dikemukakan oleh seorang ahli

Biologi bangsa Jerman yaitu: Ersnst Haeekel pada tahun 1869. (Odum : 1996).

Pemahaman terhadap ilmu Ekologi tidaklah dapat berdiri sendiri melainkan

berkaitan erat dengan ilmu-ilmu yang lain seperti ilmu Biologi yang tergambar dalam

bentuk potongan-potongan kecil “kue lapis” biologi yang dapat dibagi secara

mendatar kedalam bentuk dasar yaitu yang menjadi dasar dari seluruh bentuk-bentuk

kehidupan seperti ilmu-ilmu Morfologi, Fisiologi, Genetika, Ekologi, Evolusi,Biologi

Molekuler,dan Biologi perkembangan. Pembagian selanjutnya dengan cara fertikal

yaitu suatu pembagian “Taksonomi”seperti ilmu-ilmu Zoologi, Botani, Bakteriologi,

Entomologi, Ornitologi dan sebagainya, adalah pembagian-pembagian yang

membahasKelompok organisme yang lebih terbatas lagi. Jadi jelaslah bahwa Ekologi

merupakan pembagian dasar dari Biologi tetapi merupakan bahagian yang sangat

integral. Konsep di atas dapat diperlihatkan pada gambar di bawah ini :

Page 5: SILABUS MATA KULIAH

Gambar : 1.1 Biologi Kue lapis dengan pembagian Dasar dan Taksonomi.

Suatu cara yang paling baik untuk membatasi Ekologi mutakhir adalah

melalui sudut pandang tingkat-tingkat organisasi makhluk hidup yang dapat

digambarkan sebagai suatu “ Spektrum Biologi “ seperti terlihat pada gambar di

bawah ini :

Page 6: SILABUS MATA KULIAH

Gambar 1.2. Tingkat-tingkat Spektrum Organisme.

Tingkat Organisasi yang digambarkan dalam spectrum ini adalah dimulai dari

tingkat yang paling rendah dari suatu organisme yaitu Gen, Sel, Organ, Organisme,

Populasi,dan Komunitas, semua tingkatan ini termasuk ke dalam komponen Biotik

yang setiap saat berinteraksi dengan Bahan dan Energi sehingga menghasilkan

system-sistem fungsional yang khas. Komponen-komponen yang secara teratur

berinteraksi dan saling ketergantungan membentuk system biologi yang disebut

dengan Biosistem.

Dari tingkat spectrum organisme ini, Ekologi dapat dipandang pada sudut

sebelah kanan yaitu diatas tingkat organisme, adalah Populasi dan Komunitas.

Yang menyatakan sekelompok manusia dan golongan-golongan indifidu dari suatu

jenis organisme apa saja dinamakan dengan populasi dan komunitas dapat diartikan

semua populasi yang menduduki daerah atau suatu tempat tertentu. Komunitas dan

lingkungan yang tidak hidup berfungsi dan saling beriteraksi membentuk suatu

system yang dikenal dengan Ekosistem. Lebih lanjut dinyatakan bahwa system

Biologi yang terbesar adalah Biosfer atau Ekosfer yang meliputi semua organisme-

organisme hidup di bumi ini yang berinteraksi dengan lingkungan fisik yang

merupakan satukesatuan yang sangat erat, sehingga terpelihara suatu system antara

Arus Materi dan Arus Energi

Page 7: SILABUS MATA KULIAH

PEMBAGIAN – PEMBAGIAN EKOLOGI

Bidang Ekologi mempunyai cakupan yang amat luas namun dapat

digolongkan menurut kajiannya yaitu :

1. Autekologi adalah : Ekologi yang yang mempelajari suatu jenis (spesies

organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya , seperti aspek siklus Hidup,

adaptasi terhadap lingkungannya, sifat parasitis, atau non parasitis

2. Sinekologi adalah : Ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme

sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi dalam satu daerah tertentu,

Seperti Ekologi jenis, Ekologi populasi, Ekologi komunitas dan Ekologi

Ekosistem.

3. Pembagian menurut Habitat adalah : Ekologi yang menunjukkan tempat-tempat

suatu jenis atau kelompok jenis tertentu seperti, Ekologi bahari, Ekologi perairan

tawar,Ekologi darat ataaaaau teresterial, Ekologi esturia (muara sungaai ke laut),

Ekologi padang rumput.

4. Pembagian menurut taksonomi adalah : Ekologi yang sesuai menurut sisti-

Matika makhluk hidupnya, seperti Ekologi Manusia, Ekologi tumbuhan, Ekologi

hewan, (Ekologi serangga, Ekologi burung, Ekologi mikroba, dll ).

Page 8: SILABUS MATA KULIAH

HUBUNGAN EKOLOGI DENGAN ILMU-ILMU YANG LAIN

Ekologi adalah suatu ilmu yang tidak dapat dipisahkan dengan ilmu biologi

dan juga dengan ilmu –ilmu yang lainnya seperti :

1. Ilmu Fisika : Di dalam Ekologi faktor-faktor fisik sangat berpengaruh

terhadap peri kehidupan semua organisme seperti, sinar matahari,

perubahan suhu, factor iklim, curah hujan, daya serap tanah dan lain

sebagainya.

2. Ilmu Kimia : Di dalam Ekologi proses-proses kimia sangat berperan

seperti, sintesis, analisis dan proses metabolisme didalam dan di luar

tubuh organisme.

3. Ilmu Bumi dan Antariksa : berperan karena Ekologi berkaitaaan

dengan berbagai proses yang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa siang

dan malam, musim kemarau, musim hujan musim panas, musim dingin,

musim gugur, grafitasi bumi, erosi, abrasi, sedimentasi dan lain

sebagainya.

4. Ilmu-ilmu sosial : Hubungan ilmu social dengan Ekologi sangat penting

apabila komponen manusia dimasukkan ke dalam cakupan ekosistem dan

Sosioekologi (Manusia dan lingkugan hidupnya}.

Page 9: SILABUS MATA KULIAH

KONSEP-KONSEP EKOSISTEM

Pernyataan organisme-organisme hidup dan lingkungan tidak hidupnya

(abiotik) Berhuibugan erat tak terpisahkan dan saling pengaruh – mempengaruhi satu

sama lain. Satuan yang mencakup semua organisme (komunitas) di dalam suatu

daerah yang saling mempengaruhi dengan lingkungan fisiknya sehingga arus energi

mangarah ke struktur makanan, keanekaragaman biotik, dan daur-daur bahan yang

jelas (pertukaran bahan-bahan antara bagian-bagian yang hidup dan yang tidak hidup)

di dalam sistem merupakan sistem ekologi atau ekosistem. (Odum :1996).

Komponen-komponen ekosistem terdiri dari :

1. Senyawa-senyawa Anorganik ( C, N, CO2, H2O, dll ).

2. Senyawa-senyawa Organik ( Protein, Karbohidrat, Lemak, ) yang

menghubungkan komponen biotik dan abiotik.

3. Komponen fisik, terdiri dari faktor-faktor penunjang ekosistem yang terdiri dari

temperature, cahaya matahari, air dan sebagainya.

4. Produsen-produsen , yaitu organisme-organisme Autotrofik, yang mampu

membuat makanan sendiri dari senyawa-senyawa anorganik menjadi senyawa

organic.

5. Makrokonsumen (fagotrof), yaitu organisme-organisme heterotrofik yang

mencernakan bahan-bahan organic.

6. Mikrokonsumen, adalah organisme heterotrof terutama bakteri dan cendawan

yang merombak senyawa-senyawa kompleks dari protoplasma organisme yang

sudah Perkembangan dan evolusi

7. mati, dikenal juga dengan nama organisme Saprotrof ( membusuk ).

Page 10: SILABUS MATA KULIAH

Berdasarkan dari fungsional suatu ekosistem maka dapat dikatagorikan

beberapa komponen yaitu :

1. Rantai-rantai makanan

2. Siklus-siklus energi

3. Pola-pola keanekaragaman dalam waktu dan ruang

4. Daur-daur makanan (Siklus Biogeokimia)

5. Pengendalian (Cybernetics).

Ekosistem adalah satuan fungsional dasar dalam ekologi, karena merupakan

su yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan antara organisme-

organisme ,komunitas-komunitas, (unsure biotic) dengan lingkugan abiotiknya.

Masing-masing saling mempengaruhi dan membentuk suatu keteraturan dan saling

memelihara kehidupan secara terus menerus.

Konsep ekosistem pertama sekali dikemukakan oleh seorang ahli Ekologi

berkebangsaan Inggris yaitu : A.G. Tansley pada tahun 1935, yang mengambil

rujukannya dari berbagai ahli ekologi lainnya seperti, Karl Mobius pada tahun

1877, menulis tentang komunitas-komunitan organisme dalam karang Oyster sebagai

suatu Biocoenosis (dalam bahasa Jerman}, banyak lagi para ahli ekologi lainnya,

G.F. Morozov (1846-1903) bangsa Rusia yang menulis tentang Ekologi hutan.

Yang memberikan penekanan pada Biocoenosis, yang kemudian dikembangkan oleh

ahli-ahli Ekologi Rusia menjadi Geobiocoenosis.

CONTOH-CONTOH EKOSISTEM

Salah satu contoh dari banyaknya ekosistem di muka bumi ini yang paling

sederhana adalah” ekosistem kolam “ . Di dalam kolam terdapat empat komponen

yang saling berinteraksi dan menunjang berlangsungnya aktifitas di dalam kolam

tersebut, komponen-komponennya adalah :

Page 11: SILABUS MATA KULIAH

A. Senyawa-senyawa abiotik adalah : senyawa-senyawa anorganik dasar seperti

air, karbon dioksida,oksigen, kalsium, nitrogen, dan garam-garam posfor,asam

amino dan humus. Sebahagian kecil dari bahan makanan yang penting berada di

dalam larutan yang siap dimakan oleh konsumen-konsumen kolam, dan sebagian

besar terdapat di dasar kolam dalam bentuk sedimen.

B. Organisme-Organisme Produsen : Di dalam kolam yang berperan sebagai

produsen adalah tumbuhan berakar yang terdapat di dalam kolam, dan tumbuhan

besar yang terapung di permukaan kolam biasanya pada kolam yang dangkal,

kemudian tumbuhan kecil yang melayang di permukaan kolam yaitu

Fitoplankton, seperti Algae atau Ganggang yang hidup pada laaut yang dangkal

yang dapat ditembusi oleh cahaya matahari. Dalam jumlah yang banyak,

fitoplankton ini dapat menyebabkan air kelihatan hijau.

C. Organisme –organisme Makrokonsumen yaitu hewan-hewan yang memakan

tumbuhan (herbivora) yang terdiri dari Zooplankton dan bentos. Konsumen

kedua terdiri dari karnivora seranggapemangsa dan ikan-ikan yang memakan

konsumen primer dan konsumen sekudar. Konsumen yang lain adalah Detritivor

yang hidup dari hasil pembusukan bahan organic.

D. Organisme Saprotrofik yaitu mikro organisme seperti Bakteri air, Flagellata-

Flagellata dan cendawan yang tersebar di seluruh permukaan kolam, dan juga

terdapat di dasar kolam bersama dengan Lumpur yang menjadi tempat tumbuhan

daaaan hewan .

Tingkat stratafikasi di dalam kolam dapat dilihat mulai dari tingkat prodsen,

yaitu pada daerah paling atas sampai pada tingkat paling bawah dimana terjadinya

proses-proses pembusukan di dalam kolam, dapat dilakukan pengukuran –

pengukuran sederhana yaitu dengan teknik “botol gelap dan botol terang”.

Page 12: SILABUS MATA KULIAH

Di bawah ini adalah diagram ekosistem kolam yang terdiri dari satuan :

senyawa organic, produsen ,konsumen,dan saprotrop-saprotrop, system metabolisme

di dalam kolam berlangsung dengan bantuan energi sinar matahari,sedangkan laju

metabolisme dan kemantapan nisbi kolam tergantung pada arus masuk, bahan-bahan

dari hujan dan dari daerah pangairan kolam.

Gambar 2.1. Diagram Ekosistem Kolam

Page 13: SILABUS MATA KULIAH

ARTI LINGKUNGAN HIDUP

Semua makhluk hidup yang hidup di muka bumi ini tidak lah sendirian,

melainkan banyak makhluk hidup dan benda –bendaa tidak hidup lainnya, Mereka

bukan hanya hidup berdampingan, melainkan saling ketergantungan satu sama yang

lainnya. Sebagai contoh kita hidup sangat tergantung pada tumbuhan, hewan, bahkan

mikro organisme.juga benda-da yang tidak hidup seperti oksigen, air, tanah, rumah

dan lain sebagainya.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat diartikan “Lingkungan Hidud”

adalah : Suatu ruang yang ditempati oleh makhluk hidup bersama-sama benda yang

tidak yang hidup dan saling membutuhkan {berinteraksi) Lingkungan hidup bukan

hanya untuk manusia, melainkan juga untuk semua organisme mempunyai

lingkungan hidupnya masing-masing. Ruang lingkup lingkungan hidup, dapat berarti

sempit maupun luas. Seperti sebuah rumah dengan pekarangan yang kecil ,dalam arti

luas seperti pulau Irian, Lapisan bumi dan udara yang ada makhluknya, dan Biosfer.

Sifat-sifat lingkungan hidup dapat ditentukan oleh beberapa factor

diantaranya adalah :

1. Jumlah masing-masing jenis unsur ligkungan hidup, sebagai contoh dalam

lingkungan hidup ada 10 orang manusia, seekor anjing, tiga ekor burung

perkutut, sebatang pohon kelapa dan sebuah bukit batu, akan berbeda sifatnya

dari lingkungan yang sama besarnya tetapi hanya ada seorang manusia degan

10 ekor anjing tertutup rimbun dengan pohon bambu dan rata tidak berbukit

batu.

2. Hubungan atau interaksi antara unsur-unsur dalam lingkungan hidup.Sebagai

contoh interaksi sosial manusia dalam lingkungan masyarakat, interaksi

Page 14: SILABUS MATA KULIAH

dengan sesama makhluk hidup, antara manusia dan hewan,juga dengan unsur-

unsur abiotik lainnya

3. Kelakuan atau kondisi unsur-unsur lingkungan hidup. Sebagai contoh suatu

lingkungan yang penduduknya aktif dan bekerja keras, berbeda dengan

lingkungan yang kuondisinya sama tetapi penduduknya santai dan malas.

Demikian juga pada suatu lingkngan dengan lahan yag landai dan subur,

berbeda dengan lahan yang berlereng , tandus dan tererosi.

PENGERTIAN LINGKUNGAN

Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik

lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari

lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan

lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia

yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak

langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika

kalian berada di kampus, lingkungan biotiknya berupa teman-teman kampus, bapak

ibu dosen serta karyawan, dan semua orang yang ada di kampus, juga berbagai jenis

tumbuhan yang ada di pekarangan kampus, serta hewan-hewan yang ada di

sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung

sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai

lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang

besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

 

Page 15: SILABUS MATA KULIAH

A. LINGKUNGAN HIDUP

Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk

menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap

makhluk hidup di bumi.

Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah

kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di

dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk

hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada

di pekarangan kampus, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan.

Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah

teman-teman atau sesama manusia.

2. Unsur Sosial Budaya

Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia

yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai

makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya

sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

3. Unsur Fisik (Abiotik)

Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-

benda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim dan lain-lain. Keberadaan

lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap

kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi

atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan

berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan

tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit,

dan lain-lain.

Page 16: SILABUS MATA KULIAH

B. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup

dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia

telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang

tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5

skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh

fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi.

Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup

antara lain:

1. Letusan gunung berapi

Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang

menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi.

Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:

1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.

2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.

3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.

4) Gas yang mengandung racun.

5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.

2. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa

hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun,

maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa

intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan

terjadinya gempa.

Page 17: SILABUS MATA KULIAH

Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat

dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi

beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya:

1) Berbagai bangunan roboh.

2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus.

3) Tanah longsor akibat guncangan.

4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.

5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang).

3. Angin topan

Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi

menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena

perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di

kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi

wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea

dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia

baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi

perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan

global.

Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan

keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan

kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan

lingkungan hidup dalam bentuk:

1) Merobohkan bangunan.

2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.

3) Membahayakan penerbangan.

4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.

Page 18: SILABUS MATA KULIAH

1. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam

menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan

yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana

sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali

apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan

kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia

membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.

Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara

lain:

a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak

adanya kawasan industri.

b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air

dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan

hutan.

c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:

a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).b. Perburuan liar.

c. Merusak hutan bakau.

d. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.

e. Pembuangan sampah di sembarang tempat.

f. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).

g. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

Page 19: SILABUS MATA KULIAH

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda

lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara

saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula.

Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di

sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang

kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi

generasi anak cucu kita kelak.

Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi

rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan

menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai

pembangunan berwawasan lingkungan.

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas

manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan

berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep

pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de

Jeniro tahun 1992. Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:

a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang

hidup.

b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk

memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Menjamin pemerataan dan keadilan.

b. Menghargai keanekaragaman hayati.

c. Menggunakan pendekatan integratif.

d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Page 20: SILABUS MATA KULIAH

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak

lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000,

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,

berkeadilan, dan berkelanjutan.

b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah

Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya

memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan

terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara

lain:

a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata

Guna Tanah.

b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL

(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).

d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,

dengan tujuan pokoknya:

1) Menanggulangi kasus pencemaran.

2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).

3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

1. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah

Page 21: SILABUS MATA KULIAH

2. Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang

tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan

kemampuan masing-masing.

Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan

pelestarian lingkungan hidup antara lain:

a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang

berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah

oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah

serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan

karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga

menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan

mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah

dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau

penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah

perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering

atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

b. Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme

bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung

beranekaragam gas, salah satunya oksigen.

Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan

kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan

hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran

udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan

untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

Page 22: SILABUS MATA KULIAH

1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita

Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman

mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan

menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer

jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga

kelembapan udara akan tetap terjaga.

2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik

pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot

kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara

di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas

berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi

lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.

3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak

lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC

maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas

yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon

menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter

bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar

angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan

merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara.

Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di

atmosfer.

c. Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini

tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi

rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab

utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian

kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun

Page 23: SILABUS MATA KULIAH

bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan

menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.

2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.

3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.

4) Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.

5) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai

pengelolaan hutan.

d. Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial.

Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia.

Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan

kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya

abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di

sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan

cara:

1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal

sekitar pantai.

2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar

laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.

3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari

ikan.

4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

Page 24: SILABUS MATA KULIAH

e. Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan,

tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem

tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.Oleh karena itu, kelestarian

flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup

manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di

antaranya adalah:

1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.

2) Melarang kegiatan perburuan liar.

3) Menggalakkan kegiatan penghijauan.

Pelestarian lingkungan hidup

Environmentalism adalah perlindungan lingkungan hidup dari pengaruh-

pengaruh luar, misalnya pencemaran, bising, pemanasan global, dan perusakan

sumber daya alam.

Salah satu contoh pertama adalah orang-orang Bishnois di Rajasthan, India,

yang rela mati demi mencegah penebangan pohon-pohon di desa mereka atas perintah

raja.

Page 25: SILABUS MATA KULIAH

Konsep lingkungan di Indonesia

Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut "lingkungan hidup". Misalnya

dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,

definisi Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang

mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lain.

Kelembagaan

Secara kelembagaan di Indonesia, instansi yang mengatur masalah lingkungan

hidup adalah Kementeria Lingkungan Hidup (dulu: Menteri Negara Kependudukan

dan Lingkungan Hidup) dan di daerah atau provinsi adalah Bapedal. Sedangkan di

Amerika Serikat adalah EPA (Environmental Protection Agency).

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan

sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang

tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi

ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik

tersebut.

Jadilah Sahabat Bumi

Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai

manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita

meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang

tercinta ini.

Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan

membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa

perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi

yang telah berjasa banyak pada Bumi.

Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini

tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan

Page 26: SILABUS MATA KULIAH

semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak

perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita

lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita

lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa.

Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih

besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.

Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi

kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu

tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang,

maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah

pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih.

Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu

akan sangat kotor sekali.

Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik,

menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan

mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha

sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik

yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman

sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini.

Salah satu penyebab global warming adalah emisi karbon dioksida yang

sangat tinggi. Emisi ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Menurut

struktur kimianya, bahan bakar yang juga disebut hidrokarbon terdiri dari rantai

ataom karbon dan hidrogen. Jika hidrokarbon ini dibakar dengan oksigen, maka akan

menghasilkan karbondioksida dan uap air. Tetapi jika pembakarannya tidak sempurna

maka akan dihasilkan juga karbonmonoksida yang sangat beracun.

Page 27: SILABUS MATA KULIAH

Asapdari pabrik banyak mengandung karbondioksida.

Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada 2 macam.

Pertama, pembangkit listrik bertenaga batubara. Pembangkit listrik ini membuang

energi 2 kali lipat dari energi yang dihasilkan. Semisal, energi yang digunakan 100

unit, sementara energi yang dihasilkan 35 unit. Maka, energi yang terbuang adalah 65

unit! Setiap 1000 megawatt yang dihasilkan dari pembangkit listrik bertenaga

batubara akan mengemisikan 5,6 juta ton karbondioksida per tahun! Kedua,

pembakaran kendaraan bermotor. Kendaraan yang mengonsumsi bahan bakar

sebanyak 7,8 liter per 100 km dan menempuh jarak 16 ribu km, maka setiap tahunnya

akan mengemisikan 3 ton karbondioksida ke udara! Bayangkan jika jumlah

kendaraan bermotor di Jakarta lebih dari 4 juta kendaraan! Berapa ton karbondioksida

yang masuk ke atmosfer per tahun?

Penting diingat, emisi Gas Rumah Kaca harus dikurangi! Jadi harus dibangun

sistem industri dan transportasi yang TIDAK bergantung pada bahan bakar fosil

(minyak bumi dan batu bara). Kalau perlu, TIDAK menggunakannya SAMA

SEKALI! Karena Perubahan Iklim adalah masalah global, penyelesaiannya pun mesti

secara internasional. Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan Kerangka

Konvensi untuk Perubahan Iklim (Framework Convention on Climate Change) tahun

1992 di Rio de Janeiro, Brazil, yang ditandatangani oleh 167 negara. Kerangka

Page 28: SILABUS MATA KULIAH

konvensi ini mengikat secara moral semua negara-negara industri untuk menstabilkan

emisi karbondioksida mereka.

Sayangnya, hanya sedikit negara industri yang memenuhi target. Langkah

selanjutnya berarti membuat komitmen yang mengikat secara hukum dan

memperkuatnya dalam sebuah protokol. Dibuat lah Kyoto Protocol atau Protokol

Kyoto. Tujuannya: mengharuskan negara-negara industri menurunkan emisinya

secara kolektif sebesar 5,2 persen dari tingkat emisi tahun 1990.

Pencairan Es di Bumi

Greenland adalah sebuah pulau yang pada permukaannya terhampar berkilo-

kilometer persegi salju atau es. Greenland ini juga merupakan salah satu penyimpan

es terbesar di bumi setelah antartika. Menurut riset para ilmuwan, Greenland terkena

imbas dari pemanasan global, yaitu mencairnya permukaan es di Greenland. Para

ilmuwan memperkirakan jika es di Greenland terus mencair maka permukaan laut

akan naik dan dapat membanjiri daerah pesisir pantai. Jika itu terjadi, maka orang-

orang yang biasa tinggal di tepi pantai harus mengungsi untuk mendapat rumah baru.

Antartika Dikhawatirkan mencairseluruhnya karena Global Warming.

Bagaimanakah pencairan es di Greenland bisa terjadi? Pencairan es di

Greenland sebenarnya wajar terjadinya, tetapi diimbangi oleh pembentukan di puncak

gletser yang merupakan sumber es. tetapi karena pemanasan global, gletser yang

mencair jauh lebih banyak dibandingkan dengan gletser yang terbentuk. Itulah yang

menyebabkan es atau gletser di Greenland semakin sedikit.

Page 29: SILABUS MATA KULIAH

Proses pencairan es di Greenland diawali oleh pecahnya balok-balok es

raksasa di Greenland. Greenland dapat terpecah-pecah karena sifat air yang

membeku. Sifat tersebut adalah bertambahnya volume air pada saat menjadi es. Pada

permukaan gletser di Greenland, terdapat celah-celah yang mencapai dasar gletser. Es

yang mencair akan menjadi air dan masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk

ke celah-celah ini kemudian membeku. Air yang membeku memiliki volume yang

lebih besar daripada saat bentuk cair sehingga air yang membeku ini mendorong es

disekitarnya dan membuat gletser di Greenland pecah.

Para ilmuwan merasa kesulitan untuk mencegah hal ini karena untuk

menghentikan pencairan ini, maka harus menghentikan pemanasan global. Untuk itu

dunia sedang mengusahakan pengurangan emisi gas buang dari perindustrian

terutama dari negara-negara maju.

Selain di Greenland, Antartika juga semakin terancam oleh pemanasan global.

Proses pencairan es di Antartika berlangsung lebih cepat karena seluruh permukaan

antartika merupakan es tidak seperti di Greenland. Hal ini menyebabkan

bertambahnya kecepatan pencairan dikarenakan sifat es yang lainnya, yaitu es lebih

mudah bergerak di atas permukaan cair dibandingkan di atas permukaan padat.

Di Greenland, gletser berada di atas permukaan padat, tetapi di antartika es

langsung berada di atas air. Es yang berada di atas air mengalami gerakan yang lebih

cepat dibandingkan es yang berada di atas permukaan padat. Ini menambah faktor

yang menyebabkan es pecah. Jika es di antartika pecah, maka balok es raksasa akan

terapung di laut dan mengalami pencairan lebih cepat karena volumenya lebih kecil.

BBM alternatif, perlukah

Semenjak penggunaan mesin berbahan bakar fosil digunakan, hampir setiap

hari minyak bumi dikonsumsi oleh manusia. Ladang-ladang minyak didirikan, pom

bensin banyak dibangun dipinggir jalan, mobil-mobil diproduksi setiap hari, dan

masih bayak lagi hal-hal lainnya yang memanfaatkan minyak bumi sebagai bahan

bakar. Kita sangat merasa terbantu sekali dengan adanya minyak bumi ini.

Page 30: SILABUS MATA KULIAH

Tetapi, tanpa kita sadari, konsumsi akan minyak bumi semakin tinggi. Semua

orang berebut untuk mendapatkan bahan bakar minyak. Dan kita akhirnya lupa

dengan satu hal yang penting, yaitu dampak penggunaan minyak bumi. Kita terlalu

asyik untuk memikirkan cara menggunakan bahan bakar minyak tanpa berfikir

dampak penggunaanya. Dan akhirnya kita semua tahu dampaknya adalah plusi udara

dan pemanasan global.

Udara dikota-kota industri sangat kotor dengan banyaknya asap hitam hasil

pembakaran di pabrik-pabrik. Udara semakin panas sehingga menyebabkan berbagai

dampak lingkungan hidup. Es di kutub selatan dan di Greenland mulai mencair.

Itulah berbagai akibat yang terjadi karena eksploitasi besar-besaran minyak bumi.

Mengapa semua itu bisa terjadi? Polusi udara sebenarnya adalah hal yang

wajar terjadi dalam dunia ini. Sebelum adanya manusia polusi terjadi akibat letusan

gunung berapi yang mengotori udara. Hanya saja, yang membuat polusi udara

menjadi berbahaya adalah jka kadarnya terlalu tinggi tanpa diimbangi dengan

pembersihan udara. Tumbuhan dapat mengurangi polusi karbon dioksida dengan

proses fotosintesis. Tetapi jumlah karbon dioksida yang ada di atmosfer sekarang

tidak sebanding dengan jumlah karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan. Hal itu

menyebabkan karbon dioksida berkumpul di atmosfer dan diudara sehingga terjadi

polusi. Dengan peningkatan karbon dioksida juga menyebabkan suhu bumi

meningkat karena karbon dioksida adalah salah satu gas rumah kaca.

Dampak buruk dari pestisida, para petani lebih dianjurkan menggunakan

sistem pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Tetapi

pertanian dengan metode ini juga memiliki resiko yaitu rentan untuk terserang hama.

Tetapi hasil dari pertanian ini sanngat sehat dan tidak akan mengganggu kesehatan.

Oleh karena itu, para petani diharapkan tidak terlalu banyak menggunakan

pestisida dan melakukan pertanian organik. Pertanian organik ini sangat bermanfaat

dan tidak memiliki efek samping yang membahayakan bagi lingkungan maupun

tubuh.

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa resiko kanker pada oarang-orang

yang merokok disebabkan oleh penggunaan pestisida pada saat menanam tembakau.

Page 31: SILABUS MATA KULIAH

Jika kita membandingkan orang-orang zaman dahulu, walaupun mereka perokok,

tetapi mereka tetap sehat dan tidak mengalami penyakit kanker. Kemungkinan ini

disebabkan karena zaman dahulu belum digunakannya pestisida saat menanam

tembakau.

MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Karena pemanasan global, polusi, hutan yg berkurang, dan pasokan terbatas

sumber daya alam, orang menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

Sampah di lingkungan yang mempengaruhi udara, air, tanah, hewan, tumbuhan, dan

manusia. Apabila kita menggunakan lingkungan sebagai limbah, kita mengambil

tanah dari alam liar, polusi lingkungan, dan menguras sumber daya alam.

Maka sedikit demi sedikit Alam yang ada disekitar kita akan berubah menjadi

tempat yang tak pernah akan kita impikan untuk anak cucu kita nanti, Ada beberapa

hal yang dapat kita lakukan seperti yang dilakukan oleh rekan-rekan kita yang

terdaftar di BlackInnovationAwards atau biasa di singkat BIA, yaitu membuat suatu

terobosan atau inovasi baru untuk tetap tinggal selaras dengan alam.

- Beli produk yang tidak memerlukan banyak energi dan sumber daya untuk

manufaktur. Mencari produk yang ramah lingkungan berisi kemasan.

- Mengurangi penggunaan mobil dengan naik sepeda, carpooling dengan

teman-teman, jalan kaki, atau dengan bus.

- Composting merupakan cara untuk membuang sampah dapur. Itu sehat untuk

tanah dan sedikit sampah yang akan masuk ke lokasi penimbunan.

- Matikan lampu yang tidak digunakan dan menggunakan lampu hemat energi

bulbs.

- Menonaktifkan Keran Air bila Anda penyikatan gigi.

- Gunakan tas kain grocery, bukan kantong plastik. Mereka dapat digunakan

berulang kali.

- Logam kaleng dan plastik kontainer dapat digunakan untuk menyimpan item.

Page 32: SILABUS MATA KULIAH

- Donasikan pakaian lama anda, mebel, dan mainan untuk amal, atau berikan

kepada tetangga, teman yang membutuhkan

Disadari bahwa peranan manusia begitu besar dalam menentukan kondisi dan

kualitas lingkungan.  Apabila peran aktif manusia nyatanya tidak peduli terhadap

kelestarian mutu dan fungsi lingkungan, maka akan rusaklah lingkungan hidup dan

demikian sebaliknya. 

Apabila di banyak wilayah seputar Indonesia termasuk Sumatera Selatan

tercatat banyak bencana lingkungan khususnya insiden kebakaran hutan dari tahun ke

tahun (Iam Kompas 2006), maka hal itu mengindikasikan adanya kondisi sosial yang

masih memerlukan injeksi pendidikan lingkungan yang bersifat formal maupun

pendidikan informal (kursus-kursus dan pelatihan) dan pendidikan non formal

maupun pendidikan (penyuluhan dan kegiatan studi banding). 

Hutan beserta dengan isinya sebagai himpunan aneka sumberdaya alami

merupakan komponen penting dalam lingkungan hidup ( yang menurut Sjarkowi,

2004) terdiri dari lingkungan alami, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan). 

Sumberdaya alami sebagai unsur lingkungan alami dan harus dijaga kelestarian mutu

dan fungsinya, secara teoritis memiliki empat dimensi yaitu :

a) Dimensi  mutu (Kualitas) dengan memperhatikan beberapa fungsi ciri atribut dan

peran yang melekat pada sumberdaya tersebut, maka dapat dibedakan mana

diantaran sejumlah sumberdaya sejenis yang lebih bermutu dan apa penyebab

turun naiknya mutu tersebut.

b) Dimensi  jumlah ( kuantitas) suatu sumberdaya selalu dapat dinyatakan

jumlahnya menurut satuan ukur tertentu.

c) Dimensi waktu, mengacu kepada lambat atau cepatnya ketersediaan sumberdaya

akan ludes atau dapat dipulihkan kembali.  Dimensi ini tergantung kepada

keadaan teknologi yang ada dan yang memberikan makna manfaat serta makna

jumlah bagi suau sumberdaya yang dimanfaatkan.

Page 33: SILABUS MATA KULIAH

d) Dimensi ruang merupakan penunjuk tempat kedudukan sumberdaya disebut

sumberdaya in-situ, sehingga perlu disebarkan ke tempat dimana benda itu

dirasakan lebih langka adanya ( sumberdaya eks-situ)

MUTU ATAU KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP

1. Lingkungan Hidup

  Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk

lain yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu

bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif

terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa

mereka manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan

mengandaikan di bumi ini tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita

mendapat oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia,

tumbuhan, hewan dan jasad renik akan dapat melangsungkan kehidupannya

seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan

bahwa manusia adalah mahkluk yang paling berkuasa sebenarnya tidak benar.

Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup

yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang

membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka.

2. Mutu Lingkungan Hidup

  Pengertian tentang mutu lingkungan sangatlah penting, karena merupakan

dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengelolaan lingkungan.

Perbincangan tentang lingkungan pada dasarnya adalah perbincangan tentang

mutu lingkungan. Namun dalam perbincangan itu apa yang dimaksud dengan

mutu lingkungan tidak jelas. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan dengan

masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, dan banjir.

Apa yang dimaksud dengan kualitas lingkungan?

Page 34: SILABUS MATA KULIAH

Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan

lingkungan yang dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi

kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Kualitas lingkungan itu dicirikan

antara lain dari suasana yang membuat orang betah/kerasan tinggal ditempatnya

sendiri. Berbagai keperluan hidup terpenuhi dari kebutuhan dasar/fisik seperti

makan minum, perumahan sampai kebutuhan rohani/spiritual seperti pendidikan,

rasa aman, ibadah dan sebagainya. Pengelolaan lingkungan untuk mendapatkan

kondisi optimum, didasarkan pada pertimbangan untung rugi. Orang bersedia

untuk mengurangi atau mengorbankan suatu keuntungan untuk mendapatkan

keuntungan yang lain atau mengurangi suatu kerugian. Dengan demikian pada

hakikatnya orang menganalisis mamfaat dan resiko lingkungan agar kebutuhan

hidupnya dapat terpenuhi secara optimum.tidak semua kebutuhan hidup bersifat

asensial, melainkan hanya bersifat hanya sekedar tambahan agar dapat

menikmati hidup dengan lebih baik. Kebutuhan hidup essensial merupakan

kebutuhan hidup dasar. Kebutuhan itu mutlak diperlukan untuk dapat hidup

sehat, aman dan manusiawi.

Berdasarkan uaraian diatas Mutu lingkungan hidup dapat diartikan Juga

sebagai kondisi lingkungan dan hubungan dengan mutu hidup. Makin tinggi

derajat mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu, makin tinggi pula derajat

mutu hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Makin tinggi derajat pemenuhan

kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan tersebut. Makin tinggi derajat

pemenuhan kebutuhan dasar dalam kondisi lingkungan tersebut.Makin tinggi

derajat pemenuhan dasar itu, makin tinggi pula mutu lingkungn dan sebaliknya .

Kualitas lingkungan hidup dibedakan berdasarkan biofisik, sosial ekonomi,

Page 35: SILABUS MATA KULIAH

dan budaya yaitu :

a. Lingkungan biofisik adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik

dan abiotik yang berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

Komponen biotik merupakan makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan dan

manusia, sedangkan komponen abiotik terdiri dari benda-benda mati seperti

tanah, air, udara, cahaya matahari. Kualitas lingkungan biofisik dikatakan

baik jika interaksi antar komponen berlangsung seimbang.

b. Lingkungan sosial ekonomi, adalah lingkungan manusia dalam hubungan

dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas

lingkungan sosial ekonomi dikatakan baik jika kehidupan manusia cukup

sandang, pangan, papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya.

c. Lingkungan budaya adalah segala kondisi, baik berupa materi (benda)

maupun nonmateri yang dihasilkan oleh manusia melalui aktifitas dan

kreatifitasnya. Lingkungan budaya dapat berupa bangunan, peralatan,

pakaian, senjata. Dan juga termasuk non materi seperti tata nilai, norma,

adat istiadat, kesenian, sistem politik dan sebagainya. Standar kualitas

lingkungan diartikan baik jika di lingkungan tersebut dapat memberikan

rasa aman, sejahtera bagi semua anggota masyarakatnya dalam

menjalankan dan mengembangkan sistem budayanya.

 

B. Keterbatasan Ekologis Dalam Pembangunan dan Upaya Pelestariannya

Page 36: SILABUS MATA KULIAH

  Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan

dengan kehidupan (peradaban) manusia. Komponen-komponen yang ada di

dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu

ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu

dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.

Keterbatasan ekologis

Planet bumi yang menjadi tempat tinggal makhluk hidup untuk tumbuh

dan berkembang biak memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam mencukupi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam perkembanganya pada organisme

mengalami seleksi alam, misalnya telur ikan yang beribu-ribu itu dari induknya,

yang dapat hidup terus hingga dewasa hanya beberapa ekor saja.

Begitu juga tiram, binatang laut ini dapat menghasilkan 500 milion telur

sekali bertelur. Jika semua telur-telur itu berkembang menjadi tiram-tiram

dewasa dan semua keturunannya hidup, maka sesudah generasi keempat kita

dapat menemukan tumpukan tiram-tiram seluas bumi selama 8 tahun. Demikian

pula tumbuhan mempunyai kemampuan berkembang biak secara cepat jika

spora-spora atau biji-biji yang disebarkan tumbuh semua menjadi dewasa, maka

populasi tumbuhan akan naik luar biasa. Demikianlah seleksi alam selalu

terjadi.

Semua hewan dan tumbuhan cenderung untuk tumbuh bereproduksi dan

mati, sampai dikurangi oleh pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula

menghentikan pertumbuhan dan penyebaran dari organisme disebut faktor

pembatas. Hal ini terjadi pada makhluk hidup, sedangkan pada lingkungan

hidup secara luas mempunyai keterbatasan. Lahan pertanian yang tadinya subur

karena diolah terus menerus, maka kesuburannya menjadi berkurang. Apabila

pada lahan tersebut penduduknya bertambah, maka “beban”nya menjadi

bertambah pula karena dipacu untuk memproduksi melebihi kapasitasnya

dengan cara diberi pupuk dan sebagainya. Sebagai akibat dari hal tersebut maka

Page 37: SILABUS MATA KULIAH

lahan itu mengalami penurunan kemampuan produksi ataupun yang disebut

dengan deteriorasi lingkungan. Kondisi lingkungan yang dalam keadaan

produktifitasnya optimal dan seimbang secara ekologi dikatakan dalam kodisi

homeostatis. Deteriorasi lingkungan salah satunya ditandai oleh pemulihan

produktifitas yang berjalan lambat.

Ekologi, Pemanfaatan dan Dampak Aktivitas Manusia terhadap

Ekosistem Mangrove

Ekosistem mangrove adalah tipe ekosistem di daerah pantai yang selalu

atau secara teratur digenangi air laut dan dipengaruhi pasang surut air laut.

Kondisi daerah pantai merupakan tanah berlumpur, berpasir atau lumpur

berpasir (Indriyanto, 2006). Sebagai salah satu komponen ekosistem pesisir,

hutan mangrove merupakan ekosistem yang unik dan rawan. Ekosistem ini

mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis.

Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain sebagai pelindung garis

pantai, pencegah intrusi air laut, tempat tinggal (habitat), pencari makan

(feeding ground), pengasuhan dan

pembesaran (nursery ground), pemijahan

(spawning ground) bagi aneka biota

perairan, serta sebagai pengatur iklim

mikro. Sedangkan fungsi ekonominya

antara lain sebagai penghasil keperluan

rumah tangga, industri, dan penghasil bibit

(Rochana, 2006).

Indonesia merupakan negara

kepulauan, yang terdiri dari lebih 17.508

buah pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai sekitar 81. 000 km

Soegiarto, (1984) dalam Onrizal dan Kusmana (2008). Sebagian daerah tersebut

ditumbuhi hutan mangrove dengan lebar beberapa meter sampai beberapa

kilometer. Dipandang dari segi luas areal, hutan mangrove di Indonesia adalah

Page 38: SILABUS MATA KULIAH

yang terluas di dunia.

Di Indonesia, mangrove tersebar hampir di seluruh pulau besar mulai

dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai ke Papua, dengan luas

sangat bervariasi bergantung pada kondisi fisik, komposisi substrat, kondisi

hidrologi, dan iklim yang terdapat di pulau-pulau tersebut FAO (1992);

Soemodihardjo, Ongkosono dan Abdullah (1986) dalam Onrizal dan Kusmana

(2008).

Pada tahun 1982, hutan mangrove di Indonesia tercatat seluas 4,25 juta

ha, sedangkan menurut Departemen Kehutanan (1997) dalam Onrizal dan

Kusmana (2008) pada tahun 1993 luas hutan mangrove menjadi 3,7 juta ha,

sehingga terjadi penurunan luas 0,55 juta ha dalam kurun waktu 11 tahun atau

laju kerusakan 0,05 juta ha/tahun.

Kerusakan hutan mangrove juga terjadi di Sumatera Utara yang

merupakan salah satu propinsi yang memiliki hutan mangrove terluas. Luas

keseluruhan hutan mangrove di Sumatera Utara mencapai 364.580,95 ha, seluas

280. 939,71 ha dilaporkan dalam keadaan rusak berat (77,06 %), 47.645,41 ha

rusak sedang (13,06 %) dan 35.995, 83 ha tidak rusak (9,87 %) hutan mangrove

di Sumatera Utara yang masih baik (Balai Pengelolaan Hutan Mangrove

Wilayah II, 2006).

Kerusakan hutan mangrove juga terjadi di Kabupaten Langkat, Propinsi

Sumatra Utara. Jika dilihat di 12 kabupaten/kota yang memiliki hutan

mangrove di Sumatera Utara, kerusakan paling tinggi berada di wilayah

Kabupaten Labuhan Batu yaitu mencapai 121.702,1 ha dari luas yang ada yakni

128. 438,2 ha sedangkan kondisi yang masih baik yaitu 2.250,7 ha. Seperti

halnya di Kabupaten Labuhan Batu, kerusakan hutan mangrove juga terjadi di

Kabupaten Langkat yakni mencapai 22.387,57 ha dari total keseluruhan yaitu

43.014,47 ha sedangkan kondisi hutan mangrove yang masih baik hanya

2.711,05 ha (Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah II, 2006).

  DAMPAK EKOLOGIS

Page 39: SILABUS MATA KULIAH

Sebagian masyarakat pesisir dalam memenuhi keperluan hidupnya

memanfaatkan ekosistem mangrove, misalnya dengan memanfaatkan flora dan

fauna mangrove untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk komersil. Selain

itu, lahan (mangrove) banyak yang dikonservasi menjadi tambak, pemukiman,

industri, dan sebagainya (Rochana, 2006).

Dampak ekologis akibat berkurang dan rusaknya ekosistem mangrove

adalah hilangnya berbagai spesies flora dan fauna yang berasosiasi dengan

ekosistem mangrove, yang dalam jangka panjang akan mengganggu

keseimbangan ekosistem mangrove khususnya dan ekosistem pesisir umumnya.

Selain itu, menurunnya kualitas dan kuantitas hutan mangrove telah

mengakibatkan dampak yang sangat mengkhawatirkan, seperti abrasi yang

selalu meningkat, penurunan tangkapan perikanan pantai, intrusi air laut yang

semakin jauh ke arah darat, malaria dan lainnya.

LINGKUNGAN HIDUP SEBAGAI SUMBERDAYA

Lingkungan merupakan sumberdaya, dari lingkungan itu kita

mendapatkan unsur-unsur yang kita perlukan untuk produksi dan komsumsi,

sebagian sumber daya itu dimiliki oleh perorangan dan badan tertentu, mis

lahan dan epetak hutan, sebagian lagi sumber daya itu merupakan milik umum,

mis sungai, pantai udara.

Air adalah faktor lain yang kita perlukan untuk berproduksi,

pertanian,perikanan, dan peternakan, pabrik juga memerlukan air, Sumber daya

milik umum mempunyai sifat-sifat yang berbeda-beda, orang dapat

menggunakannya tampa pungutan atau dengan bayaran murah , mis

menggunakan sungai dan laut untuk pelayaran dan penangkapan ikan , serta

menikmati pemandangan alam yang segar dipegunungan.sumber daya

mempunyai daya regenerasi dan asimilasi yang terbatas. Selama eksploitasi

dan permintaan pelayanan ada dibawah batas daya regenerasi atau asimilasi,

sumber daya terpebaharui itu dapat digunakan secara lestari. Akan tetapi

Page 40: SILABUS MATA KULIAH

apabila batas itu dilampoi, sumber daya itu akan mengalami kerusakan dan

fungsi sumber daya itu sebagai faktor produksi dan komsumsi atau sarana

pelayanan akan mengalami gangguan.

Pemanfaatan sumber daya lingkungan milik umum dapat dilakukan

atau tampa atau hanya dengan pungutan bayaran yang ringan saja, pembuangan

limbah ke udara dn perairan juga terus bertambah, dibanyak tempat telah

nampak banyak gejala-gejala bhwa daya udara dan air untuk mengamilasikan

limbah itu telah dilampoi dan menghadapkan kita pada masalah

pencemaran.dorongan untuk memaksimumkan pemanfaatan sumberdaya milik

umum, masing-masing unit produksi dan komsumsi tidak atau sedikit merasa

bertanggung jawab atas pemeliharaan sumber daya itu. Ketidak adaan atau

sedikit adanya perasaan tanggung jawab itu akan mengakibatkan pila

pemanfaatan sumber daya yang tidak rasional.

Untuk menghindari penggunaan yang tidak rasional itu diperlukan

campur tangan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya itu. dasar hukum ini

terdapat dalam uud 1945, “pasal 33, ayat 3, yang mewajibkan agar bumi, air,

dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan sebesar-besrnya untuk kemakmuran rakyat”.

DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN MANUSIA

lingkungan alami pasti mengalami perubahan-perubahan secara

kontinyu. Hal ini mungkin saja berlangsung dalam jangka waktu ratusan juta

tahun, seperti misalnya terangkatnya kontinental dan pembentukan gunung api;

atau dalam jangka waktu puluhan ribu tahun seperti Jaman Es dan perubahan

per-mukaan air laut yang menyertainya; atau dalam jangka waktu ratusan tahun

seperti halnya eutrofikasi alami dan siltasi danau-danau dangkal; atau bahkan

dalam jangka waktu beberapa tahun, seperti kalau koloni binatang "beaver"

mengubah lahan kering menjadi rawa-rawa. Sebagian dari perubahan-peruba-

Page 41: SILABUS MATA KULIAH

han alami tersebut bersifat tidak dapat balik (irreversible) seperti eutrofikasi

danau, sedangkan lainnya bersifat siklis seperti siklus klimatik tahunan, atau

transien seperti kekeringan.

Bersamaan dengan perubahan-perubahan lingkungan secara alami

tersebut juga terjadi perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh kegiatan

manusia. Bahkan pada tingkat budaya masyarakat pemburu dan pengumpul

hasil hutan, penggunaan api telah memodifikasi beberapa lingkungan alami.

Kemudian dengan domestikasi hewan dan introduksi pertanian, efek-efek dari

kegiatan-kegiatan ini menjadi lebih luas, terutama kalau semakin banyak manu-

sia yang terlibat. Laju perubahan tersebut meningkat dengan berkem-bangnya

industri karena tenaga otot digantikan dengan enerji yang berasal dari bahan

bakar fosil hingga beberapa dekade terakhir ini. Dampak manusia telah

mencapai intensitas yang tidak diharapkan dan mempengaruhi seluruh dunia,

karena jumlah penduduk meningkat dengan pesat dan konsumsi setiap kapita

yang lebih tinggi.

DAL (DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP)

Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang sangat

mendasar yang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Perubahan mendasar ini

meliputi tiga kelompok besar, yaitu:

(1). Perubahan akibat suatu kegiatan yang (secara kumulatif) menghilangkan

identitas rona lingkungan awal secara nyata.

(2). Perubahan akibat suatu kegiatan yang menimbulkan ekses nyata pada

kegiatan lain di sekitarnya

Dampak (L) penting adalah perubahan lingkungan yang sangat mendasar yang

diakibatkan oleh suatu kegiatan. Perubahan mendasar ini meliputi tiga

Page 42: SILABUS MATA KULIAH

kelompok besar, yaitu:

(1). Perubahan akibat suatu kegiatan yang (secara kumulatif) menghilangkan

identitas rona lingkungan awal secara nyata.

(2). Perubahan akibat suatu kegiatan yang menimbulkan ekses nyata pada

kegiatan lain di sekitarnya

(3). Perubahan akibat suatu kegiatan yang menyebabkan suatu rencana tata

ruang (SDA) tidak dapat dilaksanakan secara konsisten lagi.

Cara penentuan Dampak lingkungan adalah:

(1). Berdasarkan pengalaman empiris profesional (expert judgement)

(2). Perubahan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan

(3). Perubahan dibandingkan dengan sistem nilai, fasilitas, pelayanan sosial

dan sumberdaya yang diperlukan.

Kriteria penentuan dampak penting adalah:

1. Jumlah penduduk yang terkena dampak lingkungan

2. Luas wilayah persebaran dampak lingkungan

3. Lamanya dampak lingkungan berlangsung

4. Intensitas dampak lingkungan

5. Banyaknya komponen lingkungan yang terkena dampak lingkungan

6. Sifat kumulatif dampak lingkungan

7. Reversibilitas /irreversibilitas akibat dampak lingkungan.

dampak lingkungan yang penting di negara-negara sedang berkembang

dengan yang terjadi di negara industri, meskipun tidak diadakan pembedaan

yang tegas di antara keduanya. Walaupun telah diketahui ada pengaruh-penga-

ruh negatif terhadap lingkungan sebagai akibat dari intervensi manusia, namun

pada kenyataannya pembangunan diperlukan untuk memperbaiki kesejahteraan

sosial dan ekonomi masya rakat. Kualitas hidup tidak dapat diperbaiki tanpa

perkembangan ekonomi, dengan menjamin penyediaan pangan dan jasa-jasa

esensial di daerah-daerah yang laju pertumbuhan penduduknya tinggi.

Page 43: SILABUS MATA KULIAH

Masalah yang sangat penting di daerah pembangunan ialah bagaimana

penggunaan lahan dan sumberdaya alam lainnya dengan sebaik-baiknya, tanpa

mengakibatkan kerusakan atau degradasi yang disebabkan oleh proses- proses

seperti pemupukan, pestisida, erosi, perkembangan gurun, atau meluasnya

penyakit-penyakit yang berpangkal dari air dan perairan seperti tipus, desentri,

hepatitis, dan cacing sistosomiasis. Kultivasi lahan secara berpindah, yang

merupakan praktek umum di berbagai penjuru daerah tropika basah, dapat

digunakan sebagai teladan ilustratif. Praktek seperti ini apabila tersedia cukup

waktu akan memungkinkan berlangsungnya regenerasi hutan, sehingga

memungkinkan pemeliharaan dan pemulihan kesuburan tanah. Pada masa lalu,

faktor-faktor alami (budaya tabu, pandangan dan pola hidup tradisional,

gangguan penyakit dan perang) telah berhasil mempertahankan keseimbangan

sistem alami. Akan tetapi dengan ditemukannya obat-obat modern dan nilai-

nilai sosial yang baru, laju pertumbuhan penduduk telah meningkat pesat, rasio

antara luas lahan dengan populasi penduduk telah menurun dan kondisi

keseimbangan orisinal telah terganggu sedemikian rupa sehingga siklus

kultivasi tidak memungkinkan lagi pemulihan kesuburan tanah secara memadai.

Dalam banyak kasus bahkan tidak ada periode pemulihan kesuburan tanah, dan

daerah-daerah yang sangat luas telah ditumbuhi oleh vegetasi sekunder dan

telah menjadi tidak sesuai lagi untuk penggunaan pertanian.

Faktor lain yang telah mempersulit praktek pertanian berpindah ialah

bahwa lahan-lahan luas yang secara tradisional dikuasai dan dimiliki oleh

penduduk telah diambil alih pemerintah untuk memproduksi kayu hutan atau

dikonversi menjadi daerah perkebunan. Praktek-praktek seperti ini telah ikut

menyebabkan lebih rendahnya rasio luas lahan pertanian dengan pupulasi

penduduk. Teknik-teknik pertanian "modern" yang menggunakan jenis-jenis

unggul serealia dan subsidi enerji pupuk dan pestisida telah mmenghancurkan

struktur desa-desa tradisional karena terjadinya perubahan distribusi

kesejahteraan. Penduduk yang tidak mempunyai lahan terusir dari desa dan

bermigrasi menuju kota-kota besar atau mendaki pegunungan. Di kota-kota

Page 44: SILABUS MATA KULIAH

besar para imigran ini telah memperparah masalah pembuangan dan pengelo-

laan limbah, penyediaan air bersih, kekurangan perumahan dan pengangguran.

Di pegunungan, mereka telah menebang hutan untuk dipanen hasil kayunya

dan dijual, serta membuka lahan-lahan baru untuk digarap; lahan- lahan

marjinal ini yang biasanya terletak pada lereng yang curam telah digarap tanpa

memperhatikan teknik-teknik konservasi tanah, sehingga erosi telah terjadi

secara intensif dan mengakibatkan kemerosotan produktivitas tanah; disamping

itu, perubahan-perubahan pada pola aliran air dan siltasi juga telah

membahayakan keletarian berbagai bangunan esensial di daerah aliran sungai.

Gambar 3. Pencemaran sungai oleh industri

Page 45: SILABUS MATA KULIAH

Gambar 4. Pencemaran tanah dan air akibat pemupukan

Problem lingkungan di negara-negara yang sedang berkembang jelas berkai-

tan dengan pembangunan yang tidak seimbang. Transfer teknik-teknik yang sekarang

digunakan di negara-negara maju belum tentu merupakan cara terbaik untuk

mengatasi problematik tersebut.

Kegiatan manusia

menyebabkan

Page 46: SILABUS MATA KULIAH

Efek lingkungan

yang menghasilkan

Dampak Lingkungan

Tulisan ini membahas masalah pendugaan dampak lingkungan, yang

didefinisikan sebagai aktivitas yang dirancang untuk mengidentifikasikan dan

meramalkan dampak ter-hadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, yang timbul

sebagai akibat dari usulan kegiatan legislatif, kebijakan, program, proyek, dan

prosedur-prosedur operasional; serta untuk menginterpretasikan dan

mengkomunikasikan informasi mengenai dampak tersebut (Gambar 8). Kalau kata

"pendugaan" digunakan sendirian, maka uraian yang mengiringinya yang akan

menjelaskan apakah pendugaan lingkungan ataukah pendugaan dampak lingkungan

yang sedang dibahas.

Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Analisis Mengenai DampakLingkungan (AMDAL)

Latar belakang AMDAL

Sebelum suatu proyek dilaksanakan khususnya dinegara yang telah maju

harus disusun terlebih dahulu suatu studi yng maneliti mengenai kelayakan

(feasibility) dikembangkan suatu proyek. Studi ini juga telah dipergunakan oleh

Indonesia, pada dasarnya studi kelayakan itu meliputi kelayakan teknis, finansial,

ekonomi, politis dan sosial.namun demikian ahir-ahir ini telah ditambah macam tudi

Page 47: SILABUS MATA KULIAH

kelayakan itu, yaitu kelayakan yang dilihat dari dampak proyek terhadap kondisi

lingkungan hidup.yang disebut sebagai Analisis Dampak Lingkungan.

Pada mulanya banyak keresahan dengan adanya ketentuan pemerintah untuk

membuat suatu studi kelayakan yang mencakup analisis dampak lingkungan. Banyak

industri yang sudah berkembang terpaksa meneliti ulang apa yang telah

dikerjakannya selama ini dan mengadakan pengembangan harus mengajukan erlabih

dahulu studi evaluasi mengenai dampak lingkungan (SEMDAL) dan analisis

mengenai dampak lingkungan (AMDAL), yag bersangkutan dengan usaha

pengembangan itu. Demikian pula industri-industri baru dalam pendiriannya harus

terlebih dahulu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) tersebut.

PENGERTIAN ANDAL Dan AMDAL

Kita perlu membedakan pengertian ANDAL dan AMDAL. ANDAL adalah

singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan yang sudah sejak tahun 1970-an

dikembangkan dinegara-negara yang sudah maju yang dikenal dengan

”Environmental Impact Analysis, adapun pengertian dari analisis dampak lingkungan

adalah analisis mengenai dampak ligkungan (AMDAL) dari suatu proyek yang

meliputi pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak proyek dari bangunannya,

prosesnya maupun sistem dari proyek tersebut terhadap lingkungan dan kehidupan

manusia, dalam pasal 1, ayat 10 undang-undang lingkungan hidup. No. 4, 1982

dinyatakan bahwa Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah

sebagai hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap

lingkungan hidup. Dengan kata lain yang dimaksud dengan analisis dampak

lingkungan (ANDAL) merupakan bagian dari analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL), di mana dalam AMDAL tercakup tiga unsur kegiatan yaitu ANDAL,

RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan dan RKL (Rencana Kelola Lingkungan)

Dalam menganalisis dampak lingkungan itu dilakukan pendugaan mengenai

apa yang timbul, tidak terbatas pada dampak yang sifatnya negatif saja tetapi juga

dampak proyek pembagunan yang positif, artinya yang berupa manfaat dari adanya

suatu proyek tersebut. Yang dimaksud dengan lingkunga adalah lingkungan di mana

Page 48: SILABUS MATA KULIAH

suatu kegiatan atau proyek dilaksanakan berarti segala sesuatu di sekitar objek

kegiatan yang sling mempengaruhi. Adapun segala sesuatu yang ada dalam suatu

lingkungan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumberdaya alam dan sistem

hubungan antara sumberdaya alam tersebut.

Sesungguhnya sebelum sutu ANDAL dilaksanakan terlebih dahulu harus

dilaksanakan pnyajian informasi lingkungan (PIL) sebagai suatu studi untuk

memperkirakan kemungkinan timbulnya dampak suatu kegiatan apakah kegiatan

yang akan dilaksanakan itu memerlukan analisis dampak lingkungan atau tidak. Jadi

PIL merupakan suatu telaahan secara garis besar mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan, kondisi atau rona lingkungan awal dari kegiatan

Pendugaan dampak lingkungan

a. Menduga Dampak Fisik

Dalam mencoba untuk melakukan pendugaan dampak suatu proyek,

dalam buku ini kita akan membatasi diri pada dampak yang dapat digolongkan

sebagai dampak sosial ekonomi yang kemudian harus dapat dinilai dalam rupiah.

Dampak yang dapat diperhitungkan dari adanya suatu proyek sangat tergantung pada

kejelian sipeneliti. Secara umum kita perlu membedakan antara dampak langsung

(direct impacts) dan dampak tidak langsung (indirect impacts) atau antara dampak

primer (primary impacts) dan dampak sekunder (secondary impacts). Diantara

berbagai dampak itu ada dampak yang sifatnya mudah dinilai dengan uang (tangible

impacts)dan sukar dinilai dengan uang (intangible impacts)

b. Penilaian (Valuation) sesuatu dampakSetelah ditentukan macam dampak fisik yang positif dan yang negatif dari

suatu proyek. Ada beberapa cara yang dapat digunakan terutama yang berkaitan dengan harga pasar. Ada beberapa cara penentuan nilai sebagai berikut:

Harga pasr

Biaya Alternatif

Nilai Barang pengganti

Nilai Kekayaan (Hedonic value)

Tingkat Upah

Page 49: SILABUS MATA KULIAH

Biaya Transpor

Service atau Contingent valuation Method

Metode “Delphi”

Nilai Ekonomi Total

BIO KONSERVASI SUMBER-SUMBER DAYA ALAM

Giffrord pinch mengartikan konservasi sebagai penggunaan sumberdaya alam

untuk kebaikan secara optimal, dalam jumlah yang terbanyak dan untuk jangka waktu

yang paling lama. Lebih dari itu konservasi diartikan sebagai pengembangan dan

proteksi terhadap sumberdaya alam.

Selanjutnya Profesor Wantrup menyatakan bahwa konserpsi sumberdaya alam

bukanlah memelihara persediaan secara permanen, tanpa pengurangan dan perusakan.

Apabila konservasi diartikan demikian, tingkat penggunaan sama dengan nol;

sedangkan konservasi itu sebenarnya tidaklah berarti tidak ada penggunaan sama

sekali. Sering pula konservas diartikan sebagai pengurangan atau peniadaan

penggunaan karena lebih mengutamakan bentuk penggunaan lain dalam hal

sumberdaya alam itu memiliki penggunaan yang bermacam-macam (multiples use

resource).

Jadi dapat disimpulkan bahwa konservasi adalah suatu tindakan untuk

mencegah pengurasan sumberdaya alam dengan cara pengambilan yang tidak

berlebihan sehingga dalam jangka panjang sumberdaya alam tetap tersedia.

Tindakan-tindakan konservasi dapat berupa beberapa cara antara lain:

1.) Melakukan perencanaan terhadap pengambilan sumberdaya alam, yaitu

dengan pengambilan secara terbatas, dan tindakan yang mengarah pada

pengurasan perlu dicegah.

2.) Mengusaha eksploitasi sumberdaya alam secara efisien yakni dengan limbah

sesedikit mungkin.

Page 50: SILABUS MATA KULIAH

3.) Mengembangkan sumberdaya alternatif atau mencari sumberdaya pengganti

sehingga sumberdaya alam yang terbatas jumlahnya dapat disubtitusikan

dengan sumberdaya alam jenis yang lain.

4.) Menggunakan unsur-unsur teknologi yang sesuai dalam mengeksploitasi

sumberdaya alam agar dapat menghemat penggunaan sumberdaya tersebut

dan tidak merusak lingkungan.

5.) Mengurangi, membatasi dan mengatasi pencermaran lingkungan karena

pencermaran akan mengakibatkan cadangan sumberdaya alamsemakin cepat

habis karena kepunahan, seperti ikan, tanah dan sebagainya.

PESIMISME DAN OPTIME TERHADAP SUMBERDAYA ALAM

Mengenai sejauh mana sumberdaya alam itu dapat melayani kebutuhan

manusia ada dua kelompok pemikir yang masing-masing berbeda pendapat. Satu

kelompok merasa optimis mengenai tersedianya sumberdaya alam dan kelompok satu

lagi merasa pesimis.

a. Kelompok Pesimis menyatakan bahwa sumberdaya alam itu terbatas adanya,

sehingga apbila terus-menerus diambil/diolah, maka persediaannya makin

lama akan semakin berkurang dan sampai pada saatnya nnti pasti akan habis.

Pemikiran yang pesimis ini sudah diawali oleh tokoh-tokoh ekonomi terkenal

seperti Adam Smith dan David Ricardo. Demikian pula Thomas Robert

Malthus sudah melihat lebih awal bahwa pertumbuhan penduduk akan selalu

mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan pemuas kebutuhan manusia,

khususnya pangan akan meningkat sesuai dengan deret hitung, sehingga

manusia di muka bumi ini pada sesuatu saat akan mengalami kekurangan

bahan makan dan kebutuhan lainnya.

Tersedianya sumberdaya alam dibumi ini adalah terbatas baik dalam arti

kuantitas maupun dalam arti kualitas. Kemudian karena kuantitas sumberdaya yang

tinggi kualitasnya ini akan habis, manusia beralih menggunakan sumberdaya alam

yang lebih rendah kualitasnya.

Page 51: SILABUS MATA KULIAH

Pendapat kelompok pesimis ini dapat kita sederhanakan sebagai berikut:

1.) Dunia ini terbatas adanya, sehingga terbatas pulalah sumberdaya alam yang

ada, dan ini membatasi pula sumberdaya alam yang ada, dan ini membatasi

pulau tersedianya barang-barang produksi kebutuhan manusia.

2.) Hampir semua kegiatan produksi saat ini pertumbuhannya bersifat

eksponensial.

3.) Produksi barang dan jasa pasti akan berhenti bila batas persediaan

sumberdaya alam itu sudah tercapai.

4.) Batas persediaan itu akan segera tercapai.

5.) Batas dalam proses menuju batas tersebut bersifat kehancuran.

6.) Akhirnya harus berusaha untuk mengubah tendensi pertumbuhan yang

sifatnya eksponensial itu dan membatasi kegiatan manusia sesuai dengan

batasan-batasan alamiah.

Page 52: SILABUS MATA KULIAH

MODUL Pengetahuan LingkunganDisusun Oleh:

Dra. Armi, M.SiYusnanda Sari, S.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

2010

Page 53: SILABUS MATA KULIAH