Upload
hadang
View
219
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PROSIDING
SiMF05iUIvi rERIKA.N'A1.~ll'-cTJ)ONESIAIJ:aIurt2, 25-27 Agustus 1993
Diterbitkan olehPenanggung Jawab :
TIM PENYUNTING
Ketua
Anggota
Redaksi Pelaksana :
Alamat
Hak Cipta
Pengutipan
BUKU II
Bid2ng: Sumber Daya Perikanan d2n Penangkapanp~
SIMPOSIUMPERIKANANINDONESIAIPusat Penelitian dan Pengembangan PerikananKepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan
Jakarta, 25 -27 Agustus 1993
Fuad Cholik
Akhmad RukyaniAchmad S. Sarnita
Endang Sri HeruwatiSuparnoDaniel MonintjaKadarwan Soewardi
Johanes WidodoVictor P. Nikijuluw
Buku II
Bidang: SUMBERDAYAPERIKANANDANPENANGKAPAN
MurniyatiIswari Ratna AstutiPurnomo Indra BasukiAchrnad AziziSoemarno
Bambang Sumardi
?~R\KANAI\I~~ /iV<)
g )~. In. ~~ '111. II~~( ~<f) )~.11~hp. -
Pusat Penelitian dan Pengembangan PerikananJln. Petamburan VI Telp.5709162P.O. Box 6650 Jakarta 1141CA
Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianDcp;rtemen Pcrtanian
Cholik dill., 1995. Prosiding Simposium Perikanan Indonesia I Buku II,Jakarta 25-27 Agustus 1993. Pros. Puslitbangkan No. 3'9'1995
ISI DAPATDlKI1I1P DENGAN MENYEBlTIltAN SUMBERNYA
Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianPusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan,ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (lSPIKANII
Indonesian Society for Scientific Fisheriesdan
Himpunan Mahasiswa Perikanan Indonesia (HIMAPIKANIIbekerjasama dengan
Japan International Cooperation Agency (JICAI1995 ...
Z.Arifin *), K. Sumadhiharga"') dan A. Syahailatua")
(Sya'rani, 1987). Oalam upaya melengkapi informasi tentang statUs potcnslkima di Kawasan Timur Indonesia, Balai Litbang Sumber Oaya Laut P30, LIPItelah melakukan penclitian sejak tahun 1990. Oalam makalah ini disajikaninformasi tentang keragaman jenis dan kepadatan populasi kima di perairanMaluku dan Irian Jaya.
POTENSI SUMBER DA YA PERIKANAN KIMA (rridacnidae)- 01 PERAIRAN MALUKU DAN IRIAN JAY A
ABSTRAKBAHAN DAN METODE
Enam lokasi penelitian dipilih untuk pengambilan contoh kima yaitu diIrian Jaya (P.Insumbabi dan P.Rani), dan di Maluku (Kepulauan Am, Kai,Banda-Lucipara, dan Kepulauan Tayandu). Penelitian dilakukan selama 1990-1992 pada bulan Agustus, Oktober dan November.
Untuk mengatahui stok kima digunakan metoda transek 100 m x 5 m yangditarik sejajar atau tegak lurus garis pantai (AIMS, 1985). Transek dilakukandi daerah tubir dan rataan karang. Dua penyelam mencatat jumlah dan jeniskima yang berada pada jarak 2,5 m di masing-masing sisi tali transek. Padakondisi buruk (misalnya berombak), metode sensus dilakukan pada saat airsurut. Gambar umum lokasi disajikan pada Gambar 1.
Peneliti2l1 potensi sumber dap kima telah dilakukan pada bulan Agustus, Oktoberdan November (1990-1992) di Kepulauan Am, Kepulauan Tayadu, Kepulauan Kai,Kcpulauan Lucipara/P.lnsumbabi dan P.Rani (Biak).
Hasil penelitim menunjukkan bahwa jenis Tridacna CTocea,T.aquamosa, T.maxima,T.gigas dan Hippopus hippopus terdapat di semua lokasi pel1e1itian. Secara kuantitatifkelimpahan rata-rata jenis kimia tersebut di perairan Biak bertumt-turut adalah 47,20;7,50; 0,65 dan 0,45 (indv.l500m2). Sebagai informasi baru tclah ditemukan H.porcellanusdi perairan Biak yang selama ini belul11pernah tercatat di Kawasan Timur Indonesia.Mengingat potensi sumber daya kimia yang terbatas dan telah diusahakan para nelayal1
sejak dahulu kala. maka sebagai salah satu usaha perlu dilakukan budidaya sehinggakima tersebut tet:ap menjadi salah satu usaha perikanal1 di Maluku dan Irian Jaya.
PENDAJIULUAN
Kima (Tridacnidae) adalah jenis bivalva berukuran besar yang distribusinyaban yak terdapat di daerah ekosistem karang Indo-Pasifik. Di Kawasan TimurIndonesia (Maluku dan Irian Jaya), pemanfaatan daging dan otot aduktor kimacukup intensif dalam lima tahun terakhir (Arifin dan Setyono, 1992). Sejaktahun 1987, pemerintah telah melindungi sumber daya ini lewat SK MenteriKehutanan No. 12/Kpts- II /1987, namun nampaknya kegiatan perikanan tradisi-onal masih .tetap berhngsung.
Nelayan mengambil kima dengan perahu kayu dan tonggak bambu untukdaerah yang dalam; sedangkan wan ita dan anak-anak mencari kima di daerahrataan karang pada saat surut. Nelayan di Irian jaya biasanya menjual dagingkima dalam bentuk segar, sedangkan di Maluku dalam bentuk kering.Tampaknya nelayan di Maluku dan Irian Jaya kurang memanfaatkan cangkangkima, hal ini terbukti dengan ditemukannya tumpukan cangkang kima didaerah karang, terutama yang bendmran besar (> 40 cm).
Penelitian aspek biologi dan teknik budidayanya telah dilakukan olehnegara-negara di kawasan Pasifik Barat seperti Philipina, Jepang, Australia,Pulau Fiji clan kepulauan Solomon (Copland dan Lucas, 1988) dan pada awaltahun 1990-an Philipina, Australia telah berhasil membudidayakan beberapajenis kima. .
=-( '. ~\. ~~~ ~ f!\ii!;ki?"~\iL...~. .J~o'"-.J ""'... . c:"
BANI>A:.:, '.
,nU"
,0
C/'-> .-J~'-7''''' .,,,,..,,.r"/-'
'.' Ii/~A' ~~ ANI>. ~t.. ." ~:O.~'. ,('
10"
12'" 1:10" I""
Gambar 1. Peta lokasi penelitian
Oi Indonesi,a, penelitian kima masih dalam tahap inventarisasi jenis dan stok"(Pasaribu, 1988; Romimohtarto clan Sutomo, 1988). Penelitian tersebut barudilakukan di P. Pari (Panggabean, 1987), dan di Kepulauan Karil11un Jawa
Kelimpahan stok kima diduga berdasarkan persamaan (Cohran, 1963):1'00
iV. = -'t ,II If'I L.,
')Pl'I1c1i,i pad.1 II.1\;>iI.i,".,,~ SUlIlbcrcbya LillI, (':It )111'1, AmIJO"
Yii = jumlah individu jenis kima yang diamati scpanjang transek i;
Li = panjang transek i; W : lebar transek (5,0 m); A : \uas total reef (P. Rani dan P.Insumbabi = 24,600 ha).
46 47--'" --- ..
HASIL DAN PEMBAHASANTabcl 2. Kepadatan populasi jen!s kima (ind./500 m") di Maluku dan Irian
Jaya
Dari 50 transek di enam lokasi penelitian menunjukkan bahwa di perairanMaluku dan Irian Jaya ditemukan masing-masing enam dari delapan jenis kima(Tabel 1). Kima jenis Tridacna derasa tidak ditemukan di perairan Irian Jayatetapi ditemukan di perairan Maluku. Sebalikiiya kima cina (Hipp;;puspercellanlls) tidak ditemukan di perairan Maluku tetapi ditemukan di perairanIrian Jaya. H.percellanus merupakan jenis kima yang pertama kali penulistemukan di Kawasan Timur Indonesia. Lucas (1988) menyatakan bahwa kimacina sangat terbaw distribusinya yaitu Philipina, Laut Cina Selatan dan Palau.Nelayan di Irian Jaya tidak membedakan antara jenis H.porcellanus dan T.gigas,terbukti dengan per;tanaman yang sarna terhadap kedua jenis kima tersebut(isyam).
P .Babi
---s-30
6,5
P.Wasir
S
39
7,8
P.Ujir
TO34
3,4
P .Rani
6
214
3S,7
KClerangan: N = jllmlah Iranlek; T = jllmlah lotal jeni' kima;x = ",ta.rata kepadatan popula,i kima per 500 m1
P.Insumb:ibi Ket.
---r;r
T
14
917
6S,S x
Tabel 3. Kepadatan populasi kima (indiv.lSOO m2) di perairan Irian Jaya(P .Insumbabi dan P. Rani)
1'ransck5001
1')
1'2
1'3
1'4
1'5
1'6
1'7
Ts
1'9
1'10
I'll
1'12
To
1'14
1'15
1'16Kelcrangan: +: ada ; -: tidak ada
. Tc = TridMna crocea; Td = T.dera,a; Tg = T.giga,; Tm = T.ncaxima; T. = T..qllamo.a; /fh =
Ifippoplt! hippop'''; Ifp = H.porcel/anll'
Posisi
Tj. P.lnsumbabi3400 C930 C
Bagian BaratP.lnsumbabi1900 UtaraP.lnsumbabiSunliSunliSebelah BaratP.lnsumbabiSebelah TimurP.InsumbahiIdemIdemSebelah timurP.lnsumbabiIdemIdemIdemIdemIdem
Reef bagiantimurP.lnsumbabiIdemIdemIdemIdem
1'17
TIS1'19
T20
Jumlah total
Kepadatan Lilta-rata:
Kepadatan populasi kima cenderung rendah akibat pengambilan yangintensif. Kepadaun kima tertinggi terdapat di P. Insumbabi (66 indiv.lSOO m2)dan yang terendah di P. Ujir (3 indiv.lSOO m2) (f abel 2). Sedangkan jenis kimayang paling dominan aclalah kima lubang (T.crocea), 47 indiv.lSOO m2. Jenis-jenis kima yang hidup bebas seperti, kima tapak kuda (H.hippOpllS), kimacina(H.percellm/lts) dan kima raja (T.gigas) memiliki tingkat kepadatan yang rendahdibanding T.croc(!a(Tabel 3).
1'g 1'm 1'c
236
105
34
38
99
586285
II5418II8
40
511439251
94447.2
1's Hh JmI
32
2
I5 6
5I
130.65
Hp
4 648
130.65
2
8 114
4I4
75
42
4 103
20177
818194
59
166518138
58
2
16
28II73
8416310655
113156.5
5
32
ISO7.5
90.45
Keleranga,,: Tg = Tridacrragiga,. Tm = T. n",xima, Tc = T.rrocea; T. = T. .quamo.a, Hh c H. porcellanu.,Ifh = If. hippop",;, =: tidak ditcmllkan
4849
1
Tabel 1. Penyebaran jenis di perairan Maluku dan Irian Jaya
Lokasi Tc Td Tg Tm Ts Hh Hp
MalukuP.Banda dan + + + + + +
LuciparaKep.TayanduKep.Kai + + + + + +
Kep Aru:P.Babi - - + + + +P.Wasir + + + + + +P.Ujir + + + + + +
Irian JayaP.lnsumbabi + - + + + + +P.Rani + - + + + + +
-pendugaan stok setiap jenis kima hanya dapat dilakukan untuk lokasl di
Irian Jaya, dengan asumsi I,uasanreef yang cocok bagi habitat kima (12,300 ha).Lima jenis kima, T.crocea, T.sq/lamosa, T.gigas, T.maxima dan H.bippopusmasing-masing adalah 11,6(106); 1,8(106); 0,16(106); 0,16(106) dan 0,11(106)individu. Stok kima di P.Insumbabi dan P.Rani jauh lebih tinggi dibanding~tok kim" di P.Pari dan "Helen reef" - Palau (Tabel 4).
Tabel 4. Perbandingan stok kima di Helen reef (Palau) P. Pari dan P.Insumbabi- P. Rani
boleh ditangkapdi Jepang (Mllrakhosi, 1991) dan di Tonga ~MC1\.°Y, 1':11>.\J}.Pembatasan ukuran tersebut sccara pr~ktis sulit dilaksanakan di wilayahMaluku dan Irian Jaya, karena nclayan kadang-kadang tidak menangkap ber-dasarkan jenis kima. Oleh karcna itll, untuk kesederhanaan pelaksanaan,
40
9111315171921232527293133353739
200
180
160
140
]' 120-'.~ 100~::: 80
~u
tt 60
luas reef = S340 ha (Hirsch~rger. 1980); bSIS ha (I'anggabean. 1987). '12..\00 hao20
jenis kima tapak kuda paling banyak dikumpulkan yaitu 1310 individuclengan ukuran panjang cangkang berkisar an tara 9,0-39,0 em. Kima eina(H.porellanlls), kima sisik (T.sqllamosa), kima kecil (T.maxima) dan kima raja(T.gigas) masing-masing memiliki 145, 105, 86 clan 38 incliviclu. Sebaranfrekuensi panjang eangkang beberapa jenis kima clapat dilihat pada Gambar 2,3 clan 4. Nelayan menangkap semua ukuran kima yang mereka temui. Hal inidapat menganeam kelestarian populasi kima di alam.
0
Panjang eangkang (ell1)
32
4
I!J 20 2!J :\(J 35 40 4!J 50 5!J 60 65
28
Tabel 5. Ukllr:m kima yang tidak boleh ditangkap 24
20
-g.~ 16U~
..;;: 12U....
I.L.
8
KetfranXtl1l: a ~ di/(wll",n untl.}" di d.rrrah Irian-faya 0
Untllk kemudahan dalam pengelolaan sumber daya tersebut, maka selainusaha ke arah teknik budid'tya juga perlu dilakukan sistem pembatasan ukuranyang boleh ditangkap. Tabel 5 menunjukkan batas ukuran jenis kima yang
Gambar 2.
Panjang eallgkang (em)
Sebaran frekuensi panjang eangkang kima HippOpllShippOpllSdanH.percellanus
5051
1
N = 1310
Ir
'In nn
Jenis 19762 1984b 1992cHelen Red (palau) P.Pan P.lnsumbabi-P. R2ni
T.gigas 13,8 10"' - 69,5 10-'T.derasa 24,2 103 - -T.crocea melimpah 21,5 103 503,7 104T.squamosa 10,4 103 1,2 103 781,5 103T.maxima 110,0 104 . 1,2 103 69,5 103H.bippop/ls 47,4 103 6,1 103 47,8 103
B'-
N = 145
-
r-
r I
-r-
rr ,..-,n
Jenis kima I Ukuran yang tidak I Keteranganbolch ditangkap
T. gigas < 50,0 em a
H. porcel/anlts < 50,0 em aT. crocea < 8,0 em jepangT. squamosa < 20,0 em jepangT. maxima < 11,5 em jepangH. bippoplts < 15,0 em jepang
-sebaiknya di lapangan dibuat hanya dua ukuran minimum panjang cangkang
yang tidak boleh diambil yaitu < 20 cm bagi jenis T.squamosa, T.maxima,T.crocea, clan H.hippopus serta, 50 cm bagi jenis T.gigas clan H.Perce/lanus.
10.0
N = 38
80
28
N = 1056.0
24 ~,
.~U 4.0;::
.;.:u...
u...
20
~ 16'-'
.~ 12U;::
7j 8...u...
2.0
0.015 20 25 30 35 40.45 50 55 60 65 70 75 80
4
Panjang cangkang (CIII)0
15 20 25 30 35 40 45 50 55Gambar 4. Sebaran frekuensi panjang cangkang kima Tridacna gigas
Panjang cangkang (cm)
OAf TAR PUST AKA
N = 86
AIMS. 1985.A Manual of Survey Methods. ASEAN-AustraliaCooperativeProgram on Marine Science. (tanpa halaman).
Arifin Z. dan D.E.D. Setyono. 1992. Potensi kekerangan dan prospek pengem-bangannya cliMaluku. dalam S. Sunarno, H. Mansyur, Rachmansyah, A.Mustafa A.Hanafi (eds). Lokakarya Ilmiah Potensi Sumber Daya PerikananMaluku, 2-3 Maret 1992. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros. pp: 77-86.
20
18
16
14
Panjang cangkang (cm)
Copland j.W. dan j.S. Lucas (eds). 1988. Giant clams in Asia and the Pasific.Australian Centre for International Agricultural Research. Canbera. 274 p.
Ilirchberger W. 1980. Tridacnid clam stock on Helen Reef, Palau, WesternCaroline Islands. Marine Fish. Rev. 42: 8-15.
Lucas j.S. 1988. Giant clam: Description, distribution and life history. in J.W.Copland and j.S. Lucas (eds). Giant clams in Asia and Pasific. AustralianCentre for International Agricultural Research. Canberra. p: 21-32.
McKoy L 1988.Biology,exploitation and management of giant clams in theKingdom of Tonga. Fisheries Bulletin in Tonga 1: 61 p.
Murakoshi M. 1981.Boring clam (Tridacna crocea) in S. Shokita (Ed) Aqua-culture in tropical area Midori Shabo Co. Ltd. Tokyo, japan. p: 257-272.
15 20 25 30 35 40 45 50 55, 60.,",-- ~9 ,
Gambar 3. Scbaran frekuensi panjang cangkang kima Tridacna squamosa clanT.maxima
53j52
r
12
-g 10'-'.
U 8:>-....
.;.:u 6...
u...
4
2