45
 10 2     0     0     9    10th Edition July 2009 Financial Services Asuransi Sinar Mas Andalkan Management Development Program Agribusiness and Food Kelestarian Lingkungan : Siapa Bilang Industri Sawit Tidak Berkepentingan Pulp and Paper Products Aspek Lingkungan : Senantiasa Menjadi Kebutuhan dan Keharusan Developer and Real Estate Green Development Inisiatif Membangun Keberlanjutan Usaha sinar mas internal magazine Sertikasi, Inovasi dan Kreativitas Paket Memperkokoh Daya Saing Sinar Mas Printed on Enova, recyled coated paper President Ofce Berawal Dari Krisis

Sinar Mas Internal Magazine)

Embed Size (px)

Citation preview

10July 2009

10th Edition

sinar mas internal magazine

2009

President Office

Berawal Dari KrisisSertifikasi, Inovasi dan Kreativitas

Paket Memperkokoh Daya Saing Sinar MasAgribusiness and FoodKelestarian Lingkungan : Siapa Bilang Industri Sawit Tidak Berkepentingan

Printed on Enova, recyled coated paper

Developer and Real Estate

Financial Services

Green Development Inisiatif Membangun Keberlanjutan Usaha

Asuransi Sinar Mas Andalkan Management Development Program

Pulp and Paper Products

Aspek Lingkungan : Senantiasa Menjadi Kebutuhan dan Keharusan

contents

04

20

table of contentsRegulars03 editors note pulp & paper products 08 Aspek Lingkungan : Senantiasa Menjadi Kebutuhan dan Keharusan developer & real estate 12 Green Development Inisiatif Membangun Keberlanjutan Usaha financial services 14 Asuransi Sinar Mas Andalkan Management Development Program agribusiness & food 17 Kelestarian Lingkungan : Siapa Bilang Industri Sawit Tidak Berkepentingan 30 DNA 32 book review 33 story 34 tips 36 event

36Features04 cover story Sertifikasi, Inovasi dan Kreativitas Paket Memperkokoh Daya Saing Sinar Mas 20 special interview

2

smile 10th Edition July 2009

editors noteSalam smile Bagi sektor industri sertifikasi bagaikan sebuah jawaban atas kemampuan dan keberhasilan mereka membangun, memelihara sekaligus memperkuat keberlanjutan usaha. Bagaimana sebuah barang, jasa serta komoditas dihasilkan, diproses menggunakan material terbaik melalui proses termutakhir oleh orang-orang terpilih, untuk kemudian menjadi sebuah produk berkualitas unggul yang siap dipasarkan, sertifikasi lah yang digunakan meyakinkan publik, konsumen, pemerintah dan banyak lagi. Beragam sertifikasi bermunculan, dari mulai yang bersifat wajib dipenuhi oleh sebuah perusahaan, diinisiasi oleh pemerintah, hingga yang sifatnya sukarela. Bagaimana cara mendapatkannya juga merupakan kisah tersendiri yang tidak sederhana. Edisi ini mencoba menuturkan bagaimana Sinar Mas melalui seluruh unit usaha yang ada berurusan dengan segala sesuatu terkait sertifikasi, namun digambarkan pula inisiatif berikut inovasi oleh unit usaha pada saat sertifikasi belum lagi ada atau memadai. Nomor yang hadir di hadapan Anda, juga menjadi penanda mulai berlakunya biaya subskripsi bagi seluruh unit usaha yang menerimanya, namun sebagai jalan tengah juga disediakan edisi dalam format digital guna menjangkau khalayak pembaca yang lebih luas namun juga efisien. Termasuk disediakannya ruang komersial bagi unit usaha yang berminat beriklan di dalamnya. Kami juga mengapresiasi divisi Real Estate & Developer melalui PT BSD Tbk. setelah sepanjang tahun lalu tercatat sangat aktif berkontribusi di majalah ini melalui usulan, reportase serta pertukaran informasi. Semoga saja pencapaian tadi dapat menjadi inspirasi unit usaha serta perusahaan lainnya, karena kami percaya sekalipun krisis melanda masih terdapat banyak potensi, peluang dan hal positif yang dapat kita gali dan optimalisasi.

Tim RedaksiPemimpin Umum G. Sulistiyanto Wakil Pemimpin Umum Yan Partawijaya Pemimpin Redaksi Joice Budisusanto Dewan Redaksi Dhony Rahajoe, Henky S. Chahyadi, Timotheus Lesmana Redaktur Pelaksana Jaka Anindita Staf Redaksi Dani M. Akhyar Redaktur Foto Ferdian H. Setiono Koordinator Kontributor Orbavianus Harefa Kontributor Martin Alvino, Waliadi (President Office), Lusiana Trimurti (Agribusiness & Food) Sirkulasi Andrea Indracaya, Anie Indrawati Administrasi Kristi Astuti Tata Letak Pintaka Diterbitkan oleh President Office Alamat Redaksi Plaza BII Tower 2, Lantai 33 Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Telp : (62-21) 3925602 Fax : (62-21) 3925601 Redaksi menerima sumbangan tulisan berupa artikel, features, berita peristiwa dengan panjang maksimum 900 kata foto sampul depan: Laboratorium PT Arara Abadi, Riau

Ethics Call Center E-mail : [email protected] Phone : (62-21) 53120412 (Monday - Friday 8 am - 5 pm) Fax : (62-21) 53120411 PO Box : 121 BMD TNG 15330 www.asiapulppaper.com

dicetak diatas Enova, recyled coated paper

care for100%

tomorrow

10th Edition July 2009 smile

3

cover story

Sertifikasi, Inovasidan Kreativitas

Paket Memperkokoh Daya Saing Sinar Mas

Laboratorium PT Lontar Papyrus, Jambi

4

smile 10th Edition July 2009

ertifikasi telah menjadi sesuatu yang mutlak di tengah persaingan bisnis yang semakin keras dan terbuka. Namun sertifikasi tidak dapat berdiri sendirian, harus ada komitmen, determinasi, kreativitas serta inovasi mendampinginya.Industri saat ini menghadapi semakin samarnya batas serta sekat wilayah sebagai akibat dari globalisasi yang diikuti dengan kebijakan perdagangan bebas. Sebuah produk atau jasa yang berkualitas akan mampu menembus batas wilayah negara, digunakan sekaligus diakses oleh pasar yang lebih besar lagi. Namun dengan memperebutkan pangsa pasar yang jauh lebih luas, persaingan dengan produk serta jasa sejenis dengan yang menggunakan berbagai merek dari beragam negara juga terjadi semakin ketat, tanpa batas. Pada bagian lain, krisis keuangan global yang masih mendera dunia membuat pangsa pasar yang ada, sementara akan menyempit akibat melemahnya daya beli. Kondisi ini menjadikan persaingan antar produsen semakin ketat, dimana pada saat pasokan melimpah, konsumen justru semakin selektif dan melakukan efisiensi. Ancaman perubahan iklim juga membuat persaingan semakin ramai dan berwarna. Menguatnya kesadaran berikut pemahan publik akan pentingnya pelestarian lingkungan mendorong mereka untuk mengedepankan pola hidup hijau yang selalu hemat, efisien dan peduli lingkungan. Kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang dihasilkan dengan memerhatikan pelestarian lingkungan semakin kuat membudaya. Masyarakat bertambah rajin, kritis dan cermat. Produk dari perusahaan yang peduli lingkungan, serta menggunakan bahan baku legal dan lestari, termasuk melalui proses produksi yang mengedepankan aspek kelestarian lingkungan semakin menjadi pilihan. Produk serta industri yang gagal atau dinilai gagal memenuhi ketentuan-ketentuan ini semakin dijauhi. Kecenderungan yang tengah berlangsung saat ini sebenarnya telah ditangkap dan diprediksi oleh sektor industri sejak jauh hari. Industri berbasis kehutanan seperti pulp dan kertas, industri perkebunan sawit, industri hunian tempat tinggal berikut sektor jasa asuransi memahami secara mendalam jika keberlajutan usaha hanya dapat dibangun dengan menyelaraskan aspek produksi serta ekonomi berikut kepedulian dan pelestarian lingkungan. Sertifikasi menjadi salah satu wahana yang digunakan membangun keyakinan, sejak dari lingkup internal perusahaan, investor, konsumen hingga masyarakat luas, jika unit usaha di bawah naungan Sinar Mas senantiasa menghasilkan produk dan jasa berkualitas sesuai kebutuhan pasar, berdasarkan ketentuan dan regulasi yang berlaku dan tentu saja ramah lingkungan. Begitu sebuah unit usaha atau perusahaan menyandang sertifikasi, praktis dalam sistem manajemen yang diterapkan di sana terdapat mekanisme meliputi struktur organisasi, prosedur, proses, tanggungjawab dan alokasi sumberdaya manusia yang harus dijalankan untuk memenuhi sejumlah kriteria sesuai dengan aspek-aspek yang telah disertifikasikan. Bagi unit usaha Pulp & Paper Products dan Agribusiness & Foods yang menghasilkan produk dan komoditas berorientasi ekspor, sudah barang tentu keberadaan sertifikasi menjadi mutlak. Meski demikian pengajuan sertifikasi harus dilakukan secara matang. Jika sertifikasi itu memang berguna untuk perusahaan, industri hingga negara, mampu membuat komoditas yang dihasilkan semakin berdaya saing dan menjangkau pasar yang lebih luas, tentu harus kami jalankan dengan pendekatan yang paling ekonomis. Caranya, dengan melakukan persiapan yang matang dan menilai dengan baik tingkat kesiapan kita. Untuk sertifikasi yang bersifat wajib, sejak awal perusahaan melakukan persiapan sesuai ketentuan dan regulasi pemerintah yang berlaku, sehingga begitu proses dimulai, lembaga penilai dapat melakukannya dengan mudah dan cepat, otomatis biaya yang dibutuhkan menjadi lebih ekonomis. Begitu pula dengan yang bersifat sukarela, jika kita ajukan pada saat telah benar-benar siap, lagi-lagi akan didapat alokasi waktu dan biaya yang lebih efisien, terang Presiden Direktur PT SMART Tbk., Daud Dharsono.

kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang dihasilkan dengan memerhatikan pelestarian lingkungan semakin kuat membudayaSinar Mas Developer & Real Estate, pada bagian yang lain justru menjumpai situasi dimana sertifikasi bukanlah hal utama yang harus mereka penuhi seperti terjadi pada unit usaha yang lain. Namun keadaan ini tidak dimanfaatkan dengan menunggu, melainkan dijadikan sebuah kesempatan untuk menciptakan nilai tambah yang mampu mendukung keberlanjutan usaha. Melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. (PT BSD Tbk., selanjutnya disebut BSD) diinisiasi penyusunan serta penerapan konsep green development dimana sebuah kawasan hunian tidak

10th Edition July 2009 smile

5

cover storyhanya terdiri atas nilai ekonomi kawasan berikut bangunan yang berdiri disana, tapi juga mampu mendukung peningkatan kualitas hidup warga masyarakat yang tinggal di dalamnya, sekaligus melestarikan lingkungan di wilayah tersebut, secara integratif dan seimbang. Hasilnya dapat dilihat dan dinikmati pada sebuah kota mandiri BSD City di Serpong, Tangerang seluas sekitar 1.800 hektar dan menjadi hunian tidak kurang dari 100.000 orang yang lebih dari sekadar tempat tinggal, namun juga sebuah kawasan yang mampu memenuhi kebutuhan cipta, rasa dan karsa para penghuninya, dengan dukungan sarana infrastruktur terintegrasi, termasuk sarana pengolahan limbah industri dan sampah secara mandiri, namun tetap bernuansa asri dan berwawasan lingkungan. Meskipun telah cukup inovatif melangkah, BSD tetap mengharapkan keberadaan acuan baku dalam pengembangan green development dari pemerintah dan asosiasi, supaya ke depan efektivitas penerapan konsep terbut dapat benar-benar terukur, termasuk mekanisme pengaturan premi bagi pengembang yang berhasil menerapkannya secara efektif. Sementara calon konsumen juga akan memiliki pedoman yang jelas jika hunian dengan konsep tadi dari sisi harga memang sedikit lebih mahal di tahap awal dengan kecenderungan akan semakin ekonomis seiring penggunaannya. Tidak kalah pentingnya, pengelolaan lingkungan oleh para pengembang akan lebih cepat dan efektif lagi. Jika pedoman itu keluar dan berlaku, kami optimistis akan mampu memenuhinya, karena semangat awal pengembangan green development yang kami lakukan sebenarnya berangkat dari prinsip yang berasal dari KLH, kata Igneszj Kemalawarta, Direktur PT BSD Tbk. tentang landasan pengembangan green development yang mereka lakukan sejak tahun 1989 lampau. Sedangkan anggota keluarga termuda Sinar Mas, yaitu Sinar Mas World Academy (SWA) memiliki cerita yang sedikit berbeda. Sebagai sebuah institusi pendidikan, kemampuan untuk memberikan bekal yang tepat dan memadai bagi para siswa adalah sebuah keharusan, namun pergerakan zaman yang begitu cepat menjadikan setiap sekolah harus mampu memprediksikan sekaligus merencanakan dengan segera namun akurat, apa yang harus mereka lakukan dan berikan saat ini sebagai bekal hidup para siswa di masa mendatang. SWA dengan kampusnya yang moderen namun tetap artistik di kawasan BSD City memilih untuk mengadopsi kurikulum International Baccalaureate (IB). Alasannya karena program ini bersifat internasional dalam arti merupakan perpaduan dari seluruh praktik pendidikan dan pengajaran terbaik yang ada di berbagai negara dan secara utuh juga memberikan porsi yang seimbang pada sisi pelayanan komunitas. Lulusan program ini diarahkan untuk tidak saja kompeten secara akademis, namun sebagai warga dunia yang bertanggung jawab, juga memiliki kepedulian terhadap dirinya, sesama serta lingkungan, kata Elementary Principal, Hamidah Abdul menjelaskan mengapa IB yang di pilih sebagai acuan. Tantangan yang harus segera di jawab adalah mendapatkan sumber daya manusia yang tepat karena di Indonesia, IB adalah sebuah konsep pendidikan yang terhitung baru. Meski kami membangun sebuah sekolah dengan konsep dan pendekatan yang baru, namun kami menginginkan seluruh konsep tersebut dapat berjalan dengan baik sejak hari pertama sekolah beroperasi, tanpa ada

Elementary Principal SWA, Hamidah Abdul. IB dipilih karena merupakan perpaduan dari seluruh praktik pendidikan dan pengajaran terbaik yang ada di berbagai penjuru dunia.

unsur coba-coba, ujar CEO SWA, John McBryde yang sepanjang 30 tahun terakhir karirnya di dunia pendidikan senantiasa bersentuhan dengan konsepsi IB. Hasilnya, SWA mampu menjawab dengan segera dan meyakinkan, Maret lalu status kandidat untuk Primary Years Programme (PYP) dan Diploma Program berhasil diraih, sebuah pencapaian tercepat di lingkup komunitas IB yang terdiri atas 2.580 sekolah dan tersebar pada 134 negara dengan kurang lebih 700.000 orang siswa di sana. Penting bagi kami untuk mendapatkan sumber daya yang

6

smile 10th Edition July 2009

sertifikasi memang membuat daya saing produk dan jasa termasuk tentunya perusahaan yang menghasilkannya semakin cemerlang, khususnya di tengah persaingan bisnis dunia yang semakin terbuka. Namun, itu hanya satu dari sekian banyak haltepat dengan karakter yang selalu siap menerima tantangan, mencintai dunia pendidikan serta anakanak dan pastinya sebelumnya telah memiliki pemahaman, pengalaman dan catatan keberhasilan dengan konsep serta filosofi IB, ujar McBryde.

asuransi adalah mutlak mengingat Indonesia adalah sebuah pangsa pasar yang sangat potensial, besar dan masih sangat terbuka, namun justru belum tergarap dengan baik. Kesadaran berasuransi masyarakat di Indonesia tergolong masih rendah, namun justru disana terletak potensi yang begitu besar menanti untuk digarap. Tentu dengan pendekatan yang profesional, kreatif dan inovatif, kata Direktur Asuransi Sinarmas, Dumasi M. Magdalena Samosir. Sebagai langkah awal yang sangat penting, management development program yang sekian lama dikembangkan ASM, untuk melengkapi sertifikasi resmi dan wajib dari regulator, tidak hanya mampu mendorong perusahaan mampu meraih premi hingga Rp 3,2 triliun pada tahun lalu yang merupakan pencapaian luar biasa di tengah dampak gejolak perekonomian dunia. Namun juga

Berkejaran dengan perkembangan zaman yang sedemikian cepat dengan berpedoman pada sebuah sistem yang telah dikembangkan dan teruji sepanjang lebih dari 40 tahun terakhir menjadikan pengembangan profesi para guru dan pengelola sekolah selalu mereka dilakukan secara berkesinambungan. Namun saat SWA di usianya yang belum genap setahun telah mampu bergerak leluasa, bahkan menjadi acuan bagi sekolah-sekolah lain yang juga berafiliasi ke IB, layak jika semua civitas academica di sana percaya embracing the future, embracing Asia bukanlah sebuah slogan kosong. Menjadi acuan bagi lembaga sejenis lainnya juga terjadi pada Asuransi Sinarmas (ASM). Sejak awal, perusahaan yang baru saja merayakan hari jadinya yang ke 24 di kantor baru mereka pada 27 Mei lampau, dikenal sebagai pemrakarasa pengembangan sistem pendidikan sumber daya manusia. Membangun sumber daya yang kompeten di sektor industri jasa

membuat perusahaan harus ekstra berhati-hati karena sumber daya manusia mereka senantiasa menjadi bidikan perusahaan lain sejenis, termasuk perusahaan asing sekalipun. Perusahaan asing mestinya mampu memberikan pembelajaran dan nuansa baru, bukan sekadar mengambil sumber daya manusia yang telah jadi dari perusahaan nasional, ujar Dumasi tersenyum. Kondisi yang unik ini justru memperkuat optimisme jika niatan ASM menjadi pemimpin di sektor asuransi umum nasional akan segera tercapai. Pada akhirnya sertifikasi memang membuat daya saing produk dan jasa termasuk tentunya perusahaan yang menghasilkannya semakin cemerlang, khususnya di tengah persaingan bisnis dunia yang semakin terbuka. Namun, itu hanya satu dari sekian banyak hal. Apa yang dilakukan unitunit usaha Sinar Mas menunjukkan selalu harus ada perencanaan yang matang, komitmen, determinasi beserta kreativitas dan inovasi di sana. (Ja)

10th Edition July 2009 smile

7

pulp & paper Aspek Lingkungan :

Senantiasa Menjadi Kebutuhan dan KeharusanKetika industri pulp, kertas dan produk turunannya bersaing keras memperebutkan pasar di bawah tekanan krisis finansial global serta isu lingkungan, Sinar Mas menyelaraskan sertifikasi, inovasi dan kreativitas sebagai wahana memperkokoh daya saing produk mereka.Dampak globalisasi yang satu diantaranya menjelma menjadi perdagangan bebas mungkin tidak pernah terlalu dirisaukan Sinar Mas Pulp & Paper Products lantaran sepanjang sejarahnya, pabrik-pabrik yang berada di bawah naungan Asia Pulp & Paper (APP) telah menghasilkan dan memasarkan beraneka ragam produk ke pasar dunia, berhadapan dengan industri raksasa dari benua Amerika dan Eropa yang lama menjadi pemimpin pasar. Memanfaatkan secara tepat dan efektif keunggulan Indonesia dari sisi iklim, geografis, ketersediaan lahan sekaligus tenaga kerja, industri pulp dan kertas nasional mampu bergerak sangat cepat menjadi salah satu pemimpin pasar dunia yang diperhitungkan melalui produknya yang berkualitas prima, namun dengan harga yang kompetitif. Seiring dengan membudayanya gaya hidup peduli dan ramah lingkungan di seluruh penjuru dunia, konsumen menjadi semakin cermat dan kritis, khususnya ketika mereka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi Sinar Mas dengan salah satu visinya menjadi industri pulp dan kertas terintegrasi berkelas dunia, pelestarian lingkungan yang sebenarnya adalah bagian tidak terpisahkan dari pola operasi menjadi penting dan mendesak untuk ditunjukkan, terutama ke luar. Sertifikasi adalah salah satu jembatan yang dipilih guna membangun keyakinan mulai pada lingkup perusahaan, para investor dan pemodal, konsumen hingga masyarakat luas jika Sinar Mas mampu dan senantiasa mengasilkan produk yang berkualitas sesuai ketentuan dan regulasi yang berlaku dan tentu saja ramah lingkungan. Upaya tadi terlihat pada beragam sertifikasi yang telah diraih, antara lain yang bersifat sukarela (voluntarily) seperti pada tahun 1996, ketika Indah Kiat Tangerang menjadi pionir sebagai pabrik pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan serfikat ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan untuk kemudian diikuti pada tahun 1997 dan 2004 oleh Indah Kiat Perawang, Riau dan Serang, Banten. Disini sistem manajemen yang ada mampu memenuhi ketentuan pengembangan, penerapan, pencapaian serta evaluasi segala aspek

Komitmen manajemen puncak sangat menentukan. Pencapaian yang baik dalam Proper akan memperkuat posisi perusahaan di pasar nasional dan internasional.

8

smile 10th Edition July 2009

jika beragam kategori ISO yang bersifat sukarela saja sudah berhasil diraih sejak lama, tentu saja sertifikasi yang bersifat wajib mendapatkan porsi khusus yang lebih penting lagiyang terkait kebijakan lingkungan. Sementara pada tahun 1995 seluruh pabrik di bawah Indah Kiat juga berhasil mendapatkan sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu yang menjamin seluruh produk yang dihasilkan mampu memenuhi standar spesifikasi kualitas yang dibutuhkan para penggunanya. Selain itu, masih ada sertifikasi ISO 9706 untuk Persyaratan Daya Tahan yang mampu diraih Indah Kiat Perawang, artinya produk kertas yang dihasilkan dijamin memiliki daya tahan tertentu sesuai ketentuan, sehingga layak digunakan untuk pengarsipan dokumen penting. Secara berkala seluruh sertifikasi ISO tadi tadi selalu diperbarui. Sementara legalitas pasokan bahan baku dijamin dengan sistem lacak balak (Chain of Custody / CoC) yang disertifikasi oleh Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) sebuah lembaga sertifikasi pengelolaan hutan terkemuka yang tercatat telah mensertifikasi hutan seluas sekitar 203 juta hektar di 24 negara guna memastikan seluruh kayu yang digunakan dalam proses produksi berasal dari hutan yang dikelola secara lestari dan tidak terdapat kayu ilegal di dalamnya. Sinar Mas Forestry (SMF) sebagai pemasok bahan baku eksklusif juga tidak mau ketinggalan. Dari Jambi, PT Wirakarya Sakti (WKS) tidak mau ketinggalan dengan meraih sertifikasi pengelolaan hutan tanaman lestari berdasarkan standar Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI) 5000-2 pada bulan September tahun lalu. Sertifikasi dengan masa berlaku hingga lima tahun ini mengharuskan PT WKS untuk melalui serangkaian tahapan untuk mendapatkannya. Dimulai ketika perusahaan mengajukan permohonan kepada PT TUV International Indonesia sebagai lembaga sertifikasi, untuk kemudian dilanjutkan dengan pengumuman publik yang dilakukan melalui media massa guna menjaring masukan dari berbagai pihak sebagai bahan penilaian. Berikutnya dilakukan proses penapisan untuk melihat kesiapan perusahaan pada aspek produksi, ekologi, sosial berikut kegiatan konsultasi publik yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, kalangan akademik, lembaga pemerhati

lingkungan hingga komunitas adat. Tuntas dengan penapisan, dilakukan peninjauan lapangan yang terakhir ditutup dengan evaluasi dan keputusan pemberian sertifikasi. Pengelolaan hutan lestari sedari awal memang selalu melandasi langkah operasi SMF, namun keberadaan sertifikasi membuat perusahaan memiliki sebuah sistem dan mekanisme standar guna menjamin keseimbangan fungsi produksi, ekologi dan sosial. Jika beragam kategori ISO yang bersifat sukarela saja sudah berhasil diraih sejak lama, tentu saja sertifikasi yang bersifat wajib mendapatkan porsi khusus yang lebih penting lagi. Satu diantaranya adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan atau lebih dikenal dengan Proper, sebuah kebijakan Kementrian Negara Lingkungan Hidup untuk membangun kepedulian perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang sudah barang tentu mengacu kepada UU No 23 / 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pengelolaan lingkungan dalam Proper meliputi aspek pengendalian pencemaran air, udara, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), berikut penerapan sistem manajemen lingkungan dan pemberdayaan komunitas. Sebagai sebuah program strategis yang ditujukan pada penilaian kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan-perusahaan nasional, khususnya yang berorientasi ekspor dan menggunakan media air, udara dan B3, peringkat Proper dapat memperkuat posisi perusahaan yang bersangkutan di pasar internasional. Para pembeli, investor serta perbankan, dari dalam maupun luar negeri, saat ini hanya berminat untuk bekerjasama dengan perusahaan yang mengelola dengan baik lingkungan mereka. Sudah barang tentu perusahaan harus memerhatikan aspek ini dengan seksama dan berkesinambungan, ujar Deputi Menteri LH, M Gempur Adnan. Pihaknya percaya, bagi sebuah perusahaan berskala besar, komitmen dari pimpinan tertinggi akan sangat menentukan pencapaian Proper yang baik, dimana jajaran puncak Pulp & Paper Products menurutnya memiliki komitmen tadi. Menggunakan pendekatan reduce, reuse dan recycle atau lazim dikenal dengan 3R, limbah buangan diminimalisasi sedangkan sebagian lainnya digunakan sebagai bahan baku berbentuk pulp daur ulang. Saat ini produksi daur ulang telah mampu menghasilkan beragam jenis kertas berkualitas internasional dengan harga yang kompetitif. Disamping itu, juga dilakukan pendataan emisi karbon (Carbon Footprint Assessment) di lingkungan pabrik yang hasilnya menunjukkan jika tingkat emisi dan produksi karbon di sana berada di bawah ketentuan ambang batas bagi industri. Hasil pendataan ini selain akan menjadi pedoman

10th Edition July 2009 smile

9

pulp & paper selalu inovatif dan kreatif adalah salah satu kiat menghadapi gelombang kampanye hitam di tengah tekanan krisis ekonomipenyusunan program pengurangan emisi karbon juga menjadi tahap awal dalam pengembangan dan pembuatan kertas berkarbonasi bebas. Jika saat ini belum seluruh unit yang tersebar pada sejumlah lokasi mampu mendapatkan peringkat teratas, hal tersebut dipengaruhi belum tuntasnya seluruh proses transformasi teknologi serta manajemen pengelolaan limbah di sejumlah pabrik yang sudah berusia cukup tua. Memang tidak cukup hanya komitmen, dibutuhkan pula kerja keras sekaligus determinasi tinggi, mengingat pengelolaan limbah yang sedikit saja tertinggal atau terabaikan akan merusak pencapaian istimewa di bidang lainnya, karena seluruh hal tadi adalah kesatuan terintegrasi dalam sebuah proses produksi. Sejumlah pabrik telah melakukannya dengan baik, sementara beberapa yang belum sudah jelas harus segera mengarah ke sana. Namun pemenuhan beragam sertifikasi yang sebenarnya tidak sederhana tadi belumlah cukup. Ketua Presidium Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Mohammad Mansur mengambarkan jika persaingan pada industri pulp dan kertas sangat keras bahkan cenderung kejam. Mereka adalah industri besar dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, namun menghasilkan barang yang merupakan kebutuhan pokok manusia. Akibatnya, untuk dapat menjadi yang terdepan atau setidaknya mengamankan penguasaan pasar mereka, industri pesaing khususnya yang berasal dari Amerika Utara dan Eropa menggunakan beragam cara guna merusak daya saing atau bahkan sekalian mengambil alih kompetitor mereka. Mulai dari vulture investor yang kerap mengganggu reorganisasi dan restrukturisasi perusahaan guna keuntungan mereka, seperti yang beberapa kali terjadi pada APP. Ada juga yang memilih menggunakan instrumen perdagangan internasional seperti tuduhan dumping, antidumping, countervailingduty dan proteksi atas produk asal Indonesia, seperti yang banyak dilakukan negara-negara tujuan ekspor dan juga asosiasi di sana. Terakhir, cara yang paling banyak dipilih, menggunakan tangan pihak ketiga seperti organisasi nonpemerintah serta lembaga pemerhati lingkungan. Mereka aktif mengangkat isu illegal logging, perusakan dan pencemaran lingkungan serta penguasaan lahan secara ilegal berikut melakukan pendekatan kepada otoritas serta konsumen di sejumlah negara tujuan ekspor dengan mempersepsikan jika proses pembuatan produk asal Indonesia menggunakan pasokan bahan baku ilegal dengan cara yang merusak lingkungan. Tujuannya agar muncul boikot dan pencekalan atas produk tersebut. Kecenderungan semakin berlarutnya situasi seperti tadi diperkuat dengan datangnya krisis keuangan global yang membuat pangsa pasar yang ada tertekan oleh pelemahan daya beli. Negara dan industri yang selama ini menjadi pemimpin pasar harus bersaing semakin sengit.

Hutan tanaman lestari bersertifikat. PT WKS mendapatkannya pada September 2008 lalu.

10

smile 10th Edition July 2009

Selalu inovatif dan kreatif adalah salah satu kiat menghadapi gelombang kampanye hitam di tengah tekanan krisis ekonomi. Terobosan baru dalam pelestarian keanekaragaman hayati terus diinsiasi. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., di Mojokerto tampil dengan Sustainable Green Products berupa rangkaian proses produksi dari awal hingga akhir berupa produk jadi yang seluruhnya mengedepankan prinsip ramah lingkungan. Tidak berhenti sampai di sana, program ini juga didopsi oleh pabrik lain di bawah naungan APP. Langkah ini diapresiasi oleh Kampanye Milenium PBB Indonesia yang bekerjasama dengan Metro TV dalam ajang Millennium Development Goals (MDGs) Award pada Oktober tahun lalu dengan menganugerahkan Certificate of Recognition untuk Kategori Pelestarian Lingkungan Hidup berikut Special Awards karena Tjiwi dinilai mampu menunjukkan upaya terbaik mendukung pencapaian MDG dari sisi lingkungan melalui upaya mitigasi dan adaptasi.

Man and the Biosphere (MaB) UNESCO secara kolaboratif, cagar biosfer tersebut berawal ketika pada tahun 2004, SMF bersama mitra kerjanya dengan dukungan penuh APP menyisihkan areal hutan produksi seluas 72.255 hektar, sehingga hutan rawa gambut Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil seluas 84.967 hektar dan Suaka Margasatwa Bukit Batu seluas 21.500 hektar yang menjadi habitat ratusan jenis flora dan fauna langka, kini tergabung menjadi sebuah kawasan konservasi dengan areal seluas 178.722 hektar. Sebagian besar dari zona penyangga seluas 222.425 hektar disekitar cagar biosfer yang berada di antara wilayah Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Siak tadi, terdiri atas hutan tanaman yang menjadi kunci efektivitas perlindungan area inti, karena selalu mendapatkan pengelolaan dan pengawasan yang baik. Tidak tepat jika industri pulp dan kertas dinilai abai terhadap aspek sosial dan pelestarian lingkungan. Beragam pendekatan yang dilakukan oleh Sinar Mas sebagai pembanding baik yang bersifat wajib maupun sukarela, dalam bentuk sertifikasi berikut inisiatif terkait pelestarian lingkungan jauh lebih inovatif, terencana dan berdaya guna dibandingkan yang dilakukan lembaga pemerhati lingkungan yang selama ini mengkritisi pola operasi industri pulp dan kertas. Praktik bisnis yang baik, legal dan peduli lingkungan adalah bagian dari keseharian kita, dan akan semakin baik jika diselaraskan dengan beraneka inovasi dan kreativitas. Kita telah dan akan selalu melakukannya. (Ja)

Produk ramah lingkungan. Gaya hidup konsumen yang peduli lingkungan mendorong produk seperti Sustainable Green Products yang dikembangkan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. semakin menjadi kebutuhan.

Yang paling mutakhir adalah saat SMF berhasil mematangkan usulan pembangunan sebuah cagar biosfer (biosphere reserve) di Riau yang kemudian disahkan dalam 21st Session of the International Coordinating Council of the Man and the Biosphere Programme, Mei lalu di Pulau Jeju, Korea Selatan sebagai Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSK BB). Sebuah momentum yang istimewa mengingat Indonesia yang begitu luas dengan kekayaan keanekaragaman hayati melimpah, sebelumnya baru memiliki enam cagar biosfer dan Cagar Biosfer GSK BB adalah cagar biosfer pertama di dunia dimana inisiatif pembangunannya berasal dari sektor industri. Dikelola dengan konsep

Pertama kali diinisiasi sektor industri. Cagar Biosfer GSK BB menjadi terobosan dalam pelestarian keanekaragaman hayati.

10th Edition July 2009 smile

11

developer & real estate Green Development Green Development

Inisiatif Membangun Keberlanjutan Usaha Keberlanjutan UsahaMeski belum terdapat pedoman baku dan regulasi yang mengatur, BSD sejak awal mengembangkan konsep green development.

Tidak menunggu acuan baku. Green development telah diterapkan sejak tahun 1989 lampau.

Isu perubahan iklim yang berdampak pada meningkatnya kesadaran warga masyarakat terhadap pelestarian lingkungan membuat gaya hidup berwawasan lingkungan semakin menjadi pilihan sekaligus memunculkan banyak kecenderungan baru. Sektor industri melakukan beragam penyesuaian, dari mulai pola operasi mereka, hingga kepada produk serta jasa yang mereka tawarkan, kesemuanya bermuara pada satu hal, dihasilkan melalui pendekatan dan proses terbaik yang seiring sejalan dengan aspek pelestarian lingkungan. Sektor pengembang perumahan adalah salah satu yang paling responsif menangkap kecederungan ini. Hasilnya, nyaris seluruh pengembang menawarkan beragam produk yang mereka sandingkan dengan embel-embel green atau berwawasan lingkungan. Sejatinya konsep green environment tidaklah sesederhana itu. Khusus di Indonesia, penerapannya menjadi lebih unik mengingat belum adanya acuan atau kriteria yang bersifat tetap mengenai konsep green environment serta penerapannya. Namun, kondisi tersebut tidak serta merta menjadi penghambat, Sinar Mas Developer & Real Estate melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk. (PT BSD Tbk., selanjutnya disebut BSD) justru terpacu untuk terus belajar dari beragam praktek penyusunan berikut penerapan konsep green development yang telah ada dan berhasil di berbagai belahan dunia, termasuk dengan saling mengadu kreativitas

bersama pengembang lain yang ada. Kami berusaha mempertemukan aspek peningkatan nilai ekonomi kawasan berikut seluruh bangunan yang ada disana dengan peningkatan kualitas hidup warga masyarakat yang mendiaminya sekaligus melestarikan lingkungan di wilayah tersebut. Ketiga aspek ini dipertemukan secara integratif dan seimbang, kata Ignesjz Kemalawarta, Direktur PT BSD Tbk. tentang landasan pengembangan green development yang mereka lakukan sejak tahun 1989 lampau pada kawasan yang kini dikenal sebagai BSD City di Serpong, Tangerang. Green development sendiri terdiri atas perpaduan antara green environment, yang dimaknai sebagai sebuah kawasan hunian yang dikelola secara berkelanjutan, baik dari aspek tata guna lahan, penghijauan. penyediaan serta distribusi air bersih, pengolahan sampah dan limbah, hingga drainese. Berikutnya adalah green building, yaitu sinergi antara pemilihan rancang bangun dan penggunaan material serta pengelolaan bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi dan air, termasuk pengutamaan penggunaan material lokal dengan jarak tempuh seminimal mungkin sehingga aspek biaya bisa ditekan. Terakhir adalah aspek green attitude, dimana pengembang berusaha memperkenalkan hingga membudayakan pola hidup berwawasan lingkungan kepada warga masyarakat yang tinggal di sana. Partisipasi aktif warga jelas

12

smile 10th Edition July 2009

tidak dapat diabaikan, karena secara jangka panjang, dinamika pengembangan kawasan akan menuntut pihak BSD fokus pada pemeliharaan infrastruktur inti saja dan mulai bergerak mengembangkan kawasan berikutnya di sekitar kawasan tadi. Saat itulah warga mengambil peran dengan green attitude nya menjaga serta memelihara kelestarian lingkungan mereka. Ketiga aspek tadi tidak mungkin diterapkan secara terpisah, Tidak mungkin kami membangun sebuah green building, tapi disebelahnya terdapat pembakaran sampah, misalnya, kata Ignesjz memberi contoh.

kalah pentingnya, pengelolaan lingkungan oleh para pengembang akan lebih cepat dan efektif lagi. Jika pedoman itu keluar dan berlaku, BSD akan mampu memenuhinya, karena semangat awal pengembangan green development yang kami lakukan sebenarnya berangkat dari prinsip yang berasal dari KLH, kata Igneszj optimistis. Secara kreatif, inovasi baru terus dikembangkan, tentu dengan memertimbangkan aspek efisiensi, sehingga mampu lahir aneka produk berkualitas yang berwawasan lingkungan, namun tetap ekonomis dari sisi biaya. Krisis finansial global yang dampaknya kini tengah terasa juga tidak memengaruhi penerapan green development,

green environment, dimaknai sebagai sebuah kawasan hunian yang dikelola secara berkelanjutan,Hasilnya adalah sebuah kota mandiri seluas sekitar 1.800 hektar dengan didiami tidak kurang dari 100.000 orang yang lebih dari sekadar tempat tinggal, namun juga sebuah kawasan yang mampu memenuhi kebutuhan cipta, rasa dan karsa para penghuninya, dengan dukungan sarana transportasi masal terintegrasi, sarana pengolahan limbah industri dan sampah secara mandiri, fasilitas umum dan telekomunikasi mutakhir, namun tetap bernuansa asri dengan naungan sekitar 600 ribu batang pohon serta tidak kurang dari 23 hektar daerah resapan, sementara penggunaan sumur dalam sebagai pemasok air bersih telah ditinggalkan sejak lama. Jika di tengah belum adanya acuan baku pengembangan green development saja, BSD telah mampu melangkah sedemikian rupa, apakah keberadaan perangkat panduan tersebut masih relevan? Pemerintah dan Green Building Council yang segera diluncurkan kami harapkan dapat memberikan standarisasi yang dapat diikuti oleh setiap pengembang, harap Ignesjz. Alasannya, seluruh pemangku kepentingan terkait pemerintah, pengembang, penghuni bahkan pemerhati lingkungan membutuhkan mekanisme yang disepakati bersama untuk mengukur hingga sejauh mana efektivitas penerapan konsep green development itu sendiri oleh para pengembang, termasuk mekanisme pengaturan premi bagi pengembangan yang berhasil menerapkannya secara efektif. Selain itu penghuni dan calon konsumen juga akan memiliki pedoman yang jelas dan legal jika hunian dengan konsep green development dari sisi harga memang sedikit lebih mahal di tahap awal dengan kecenderungan akan semakin ekonomis seiring penggunaannya. Tidak

Ignesjz Kemalawarta, Direktur PT BSD Tbk. Green environment, green building dan green attitude adalah satu paket terintegrasi

Adaptasi pasar dilakukan dengan mendahulukan pangsa pasar yang saat ini masih memiliki daya beli cukup kuat, bukan dengan mengubah penerapan green development, papar Igneszj. Upaya BSD dalam menyandingkan unsur people, planet dan profit melalui green development di tengah belum adanya acuan serta regulasi terkait hal tersebut adalah sumber inspirasi bagi unit usaha lain dalam lingkup keluarga besar Sinar Mas, khususnya di bawah Developer & Real Estate, untuk melakukan hal serupa : menerapkan green environment, green building dan green attitude.

10th Edition July 2009 smile

13

finance Asuransi Sinar Mas

Andalkan Management Development ProgramDunia asuransi masih mengesankan sebuah ranah yang asing bagi para pencari kerja. Industri asuransi belum mendorong orang untuk berbondong-bondong masuk ke sana, orang masih mengasosiasikannya dengan kegiatan berjualan ritel dari rumah ke rumah menawarkan produk, ujar Direktur Asuransi Sinarmas, Dumasi M. Magdalena Samosir. Akibatnya menjaring sumber daya manusia, yang bukan saja kompeten dan berkualitas, tapi juga sedari awal memiliki panggilan jiwa untuk membangun karir di industri ini menjadi tidak mudah. Padahal, di Indonesia industri asuransi masih menyimpan potensi pasar, keuntungan serta inovasi produk yang sangat luas. Asuransi Sinarmas (ASM) adalah satu contoh terkini, dimana sepanjang tahun lalu mereka berhasil membukukan perolehan premi sebesar Rp 3,2 triliun, sebuah besaran yang istimewa mengingat dicapai di tengak gejolak perekonomian dunia. Langkah ASM dalam memperkuat sumber daya mereka dengan pribadi-pribadi yang tepat menjadi gambaran di mana inovasi atau terobosan menjadi begitu penting guna membangun persepsi yang lebih jelas serta tepat atas industri asuransi, baik sebagai produk yang penting untuk melindungi keseharian masyarakat dari beragam resiko, ataupun sebagai sebuah industri yang menawarkan potensi pengembangan karir yang menarik bagi mereka yang berminat terjun kesana. Pilihan yang diambil ASM sedari awal adalah dengan membangun landasan yang kokoh dalam pendidikan sumber daya manusia dengan merancang berikut menerapkan sistem management development program untuk mendapatkan dan juga membina kader terbaik dengan komitmen yang kuat dalam mengembangkan perusahaan. Seluruh karyawan yang bergabung harus melalui jalur trainee, bahkan hingga 70 persen pimpinan yang ada di sini sebelumnya juga melalui jalur trainee tadi. Salah satu kekuatan kami memang pada sistem dan program pendidikan, urai Dumasi. Akibatnya ASM dikenal memiliki sumber daya yang kompeten, hingga belakangan menjadi juga menjadi tolok ukur pengembangan sumber daya manusia di lingkup perusahaan sejenis lainnya, nasional maupun asing. Jika sumber daya berkualitas berhasil di dapat sekaligus diciptakan, niatan untuk menjadi perusahaan asuransi umum terdepan di Indonesia tentunya bukan sekadar angan, meskipun juga bukan hal yang mudah. Setelah sepanjang dua tahun terakhir menjadi peringkat dua nasional, ASM harus mampu mencatatkan keuntungan bersih sekurangnya sebesar Rp 1 triliun guna meraih peringkat pertama. Namun perusahaan ini memiliki sejarah yang unik setiap kali krisis mendera. Saat peristiwa 27 Juli meluluhlantakkan Jakarta tahun 1996 dan menyisakan begitu banyak rongsokan kendaraan roda empat akibat aksi pembakaran, ASM melihatnya sebagai sebuah kecenderungan yang berpotensi untuk terjadi kapan saja dan dimana saja. Hasilnya, polisi asuransi Simas Mobil menjadi yang pertama memberikan jaminan kerugian akibat kerusuhan. Krisis berikutnya adalah saat banjir besar melumpuhkan Jakarta tahun 2002 lampau, lagi-lagi ASM menjadi perusahaan pertama yang memberikan ganti kerugian akibat banjir, langkah yang kemudian diikuti oleh hampir semua perusahaan sejenis, terlebih setelah banjir besar khususnya di Jakarta semakin sering terjadi dengan skala yang terus membesar. Kami selalu mencermati dan memprediksi kecenderungan yang terjadi di masyarakat guna menghadirkan inovasi baru agar selalu bisa menjadi yang pertama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Krisis selalu kami anggap momentum untuk mendapatkan pencapaian lebih baik, ujar Dumasi optimistis.

ASM selalu melakukan penyempurnaan diikuti terobosan serta inovasi baru, semua untuk mengedukasi masyarakat dan menyediakan layanan berkualitas bagi merekaKelihatannya optimisme tadi mulai terbukti setelah sepanjang paruh pertama tahun ini, ketika prediksi yang berlaku adalah penurunan angka penjualan mobil nasional, produk asuransi mobil justru mampu meningkatkan perolehan premi hingga mencapai 56 persen. Istimewa, karena di saat penambahan nasabah baru menjadi lebih sulit, ASM juga tidak dinaungi perusahaan induk yang bergerak di bidang otomotif

14

smile 10th Edition July 2009

seperti beberapa perusahaan asuransi sejenis. Caranya adalah senantiasa meningkatkan kualitas layanan kepada para nasabah lama disamping terus memanfaatkan ceruk pasar yang masih sangat lebar untuk menjaring nasabah baru melalui optimalisasi seluruh jalur distribusi yang ada. Meski terdengar sederhana dan klasik, melaksanakannya tentu tidak sesederhana itu. Jika sebelumnya komposisi nasabah lebih banyak disangga oleh korporasi atau lembaga daripada nasabah perorangan, tahun ini ASM mencoba mukai mengubah menjadi kebalikannya. Meski pelayanan dan perlakuan bagi bagi nasabah dari segmen ini jauh lebih rumit dan sukar, namun pertimbangan potensi pasar nasional yang masih amat luas berikut daya tahan mereka yang lebih

baik di tengah krisis seperti yang terjadi saat ini, jelas sebuah potensi yang tidak bisa diabaikan. Guna mengejar tujuan tersebut, beraneka jalur distribusi yang ada terus dioptimalisasi, khususnya jalur agen dalam melakukan penetrasi serta edukasi pasar. Tidak main-main ASM berencana meningkatkan kekuatan mereka hingga mencapai keseluruhan 5.000 orang agen untuk mencetak premi sebesar Rp 75 miliar, setelah sebelumnya dengan dukungan 2.325 orang agen pada tahun lalu mampu mencatatkan perolehan premi sebesar Rp 60 miliar. Tentu saja kualitas para agen menjadi fokus utama perusahaan. Pelatihan serta sertifikasi berkelanjutan layaknya bagian keseharian, bahkan ketika proses

Profil Berawal di Jakarta pada tahun 1985 dengan nama PT Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta, sebelum akhirnya berganti nama menjadi PT Asuransi Sinar Mas di tahun 1991, perusahaan ini selalu berusaha menjadi yang terdepan dalam inovasi produk dan layanan, tentu saja bermuara pada pemenuhan kebutuhan pengguna lebih baik. Dukungan 30 kantor cabang, 49 kantor perwakilan berikut satu kantor syariah yang tersebar di seluruh Indonesia mampu berkontribusi pada perolehan premi total sebesar Rp 3,2 triliun pada tahun lalu. Pencapaian isitimewa mengingat hal tersebut diraih ketika perekonomian dunia tengah bergejolak dengan puncaknya pada penghujung 2008.

10th Edition July 2009 smile

15

finance

Suasana ruangan para agen ASM. Salah satu pionir pengembangan sistem pendidikan sumber daya manusia pada industri asuransi.

sertifikasi wajib dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia bagi para agen tengah berjalan, ASM telah mengembangkan dan melaksanakan pelatihan dan sertifikasi internal yang sifatnya melengkapi sertifikasi dari regulator tadi, Karena selalu saja ada produk atau perluasan jaminan yang harus dipahami oleh seluruh karyawan, maka kami sejak awal selalu mendorong termasuk memfasilitasi mereka, baik melalui mekanisme yang ditentukan regulator, maupun mekanisme internal yang telah ada supaya mereka menjalani proses sertifikasi yang diharuskan dan dibutuhkan. Seluruh lini kami libatkan, terang Dumasi. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, berikut pendapatan per kapita serta tingkat pendidikan yang terus membaik akan membawa warga negaranya pada pemahaman jika resiko yang mereka hadapi dalam kehidupan rutin semakin banyak dan beragam, sehingga perlindungan asuransi akan menjadi sebuah kebutuhan. Kondisi sekaligus kecenderungan ini yang mendorong ASM selalu melakukan penyempurnaan diikuti terobosan serta inovasi baru, semua untuk mengedukasi masyarakat dan menyediakan layanan berkualitas bagi mereka. Pada lingkup internal salah satunya dengan fokus pada penyertifikasian para agen. Dengan potensi

yang sedemikian istimewa, masih banyak yang dapat kami lakukan. Syaratnya tidak boleh menunggu, senantiasa jeli, kreatif dan berbeda dari perusahaan yang lain, tutup Dumasi.

Dumasi M. Magdalena Samosir, Direktur Asuransi Sinarmas

16

smile 10th Edition July 2009

agribusiness Kelestarian Lingkungan :

Siapa Bilang Industri Sawit Tidak BerkepentinganPT SMART Tbk., melihat hanya waktu yang mereka butuhkan untuk dapat tersertifikasi sesuai prinsip RSPO. Mereka juga berusaha supaya prinsip yang ada di sana mengadopsi masukan dari Indonesia sebagai penghasil minyak sawit terbesar dunia.

Industri perkebunan sawit mengharapkan adanya premi dari penjualan CPO lestari karena pemenuhan kaidah RSPO berikut sejumlah sertifikasi lainnya cukup berliku.

Bagi perusahaan yang berorientasi ekspor, sertifikasi adalah salah satu perangkat terpenting yang memberikan jaminan kepada masyarakat luas, khususnya pengguna serta pemerintah baik di negara asal maupun negara tujuan ekspor akan komitmen perusahaan membangun pola operasi yang berkelanjutan berdasarkan prinsip bisnis terbaik. Demikian pula dengan unit usaha Agribusiness & Foods, melalui PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (PT SMART Tbk.), sertifikasi menjadi pembuktian atas komitmen perusahaan menghasilkan komoditas berkualitas melalui cara yang legal, aman sekaligus memerhatikan kelestarian lingkungan. Di tengah ketatnya persaingan bisnis, berikut menguatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan produk atau komoditas yang dihasilkan melalui praktek yang hijau atau peduli

lingkungan, praktek bisnis yang baik saja seolah menjadi tidak cukup, perlu ada secarik sertifikasi yang mampu dijadikan penanda atau bukti jika memang perusahaan telah menjalankan pola operasi yang baik sesuai sejumlah standarisasi tertentu sehingga menghasilkan produk yang baik pula. Seperti halnya saudara mereka di industri kehutanan, sektor perkebunan sawit memahami benar jika sebagai sebuah industri yang hanya dapat dikembangkan oleh sedikit negara, bersifat jangka panjang tanpa pernah berhenti atau habis dan hasilnya berupa komoditas yang menjadi bahan dasar pembuatan begitu banyak kebutuhan pokok manusia di dunia, akan selalu dihadapkan pada situasi dimana penjelasan jika mereka telah menjalankan operasi sesuai ketentuan dan regulasi pemerintah saja tidaklah cukup. Harus ada sertifikasi yang membuktikan kebenaran klaim tersebut.

10th Edition July 2009 smile

17

agribusiness sertifikasi secara menyeluruh pada sektor industri perkelapasawitan meskipun seluruh pemangku kepentingan menginginkannya membutuhkan waktu, tidak bisa dilakukan secara seketikaPada dasarnya standar serta acuan yang ada dan harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi tertentu, tidak pernah berubah. Sebuah perusahaan yang berorientasi jangka panjang dan berkelanjutan, pastilah menjalankan pola operasi serupa dengan kaidah yang harus dipenuhi pada beraneka ragam sertifikasi. Sebelum hiruk pikuk pentingnya sertifikasi muncul, PT SMART Tbk., telah menjalankan roda perusahaan mereka sesuai praktek agribisnis terbaik. Sejak awal kami beroperasi berdasarkan ketentuan pemerintah Indonesia dengan mengedepankan praktek agribisnis yang baik, sehingga begitu kaidah RSPO mulai berlaku tahun lalu, kami tidak menemukan kendala berarti dalam penerapannya. Hanya mungkin memang dibutuhkan waktu mengingat luasan perkebunan yang kami kelola, kata Presiden Direktur PT SMART Tbk., Daud Dharsono. Penerapan sertifikasi sesuai kaidah Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) memang tidak dapat dilakukan secara serta merta. Perkebunan sawit adalah industri yang telah dimulai lebih dari seratus tahun yang lampau di Indonesia, tersebar pada begitu banyak tempat, berikut status kepemilikan yang beragam pula. Sementara penetapan kaidah yang harus disertifikasikan juga semakin berkembang dan beragam, dimana penetapannya juga melibatkan semakin banyak pemangku kepentingan terkait, tidak hanya institusi, pakar, penjual, pembeli, industri dan pemerintah, tapi juga pemerhati lingkungan serta unsur masyarakat lainnya. Kesanggupan setiap perusahaan atau pemilik perkebunan untuk melakukan sertifikasi atas kebun, pabrik atau bibit mereka juga berbeda-beda. Sedangkan langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan sertifikasi juga tidak sederhana. Pada bagian lain, lembaga sertifikasi juga memiliki keterbatasan sumber daya untuk melakukan tugasnya pada sebuah sektor industri yang begitu besar dan tersebar dalam waktu yang singkat. Intinya sertifikasi secara menyeluruh pada sektor industri perkelapasawitan meskipun seluruh pemangku kepentingan menginginkannya membutuhkan waktu, tidak bisa dilakukan secara seketika. Menurut Daud, serangkaian kajian serta analisis yang telah dilakukan menujukkan jika pemenuhan kaidah RSPO National Interpretation oleh PT SMART Tbk., secara teknis hanya membutuhkan sedikit saja penyesuaian. Saat ini membangun industri sawit berkelanjutan, yang sebagian diantaranya harus dicapai melalui pemenuhan sejumlah sertifikasi, masih terkesan dibebankan kepada industri perkebunan atau grower, sementara rekan-rekan mereka dari sektor industri barang jadi yang menggunakan minyak sawit sebagai bahan dasarnya seolah tinggal menikmati keuntungan dari penjualan serta promosi jika mereka menjual barang menggunakan bahan dasar minyak sawit dari perkebunan yang dikelola secara lestari.

Presiden Direktur PT SMART Tbk., Daud Dharsono. Begitu kaidah RSPO berlaku tahun lalu, perseroan tidak menemukan kendala dalam penerapannya, hanya memang dibutuhkan waktu untuk pemenuhan kaidah tersebut.

18

smile 10th Edition July 2009

Prinsip-prinsip yang ada pada RSPO memang memberikan rambu dan arahan yang sangat cermat dan lengkap bagi industri perkebunan dalam menjalankan aktivitas mereka guna menghasilkan minyak sawit lestari. Tentu saja industri perkebunan mengharapkan adanya keseimbangan di sini. Setelah jatuh bangun dengan kaidah RSPO berikut sejumlah sertifikasi, sangat layak jika mereka mendapatkan premi dari penjualan minyak sawit lestari, karena proses menghasilkannya yang juga berliku dengan alokasi investasi waktu, teknologi, berikut sumber daya manusia yang tidak murah. Saat ini industri sawit dunia masih terlalu banyak mengakomodasi kepentingan pihak pembeli. Industri perkebunan di Malaysia dan Indonesia mensikapinya dengan memperjuangkan di berlakukannya pemberian premi bagi minyak sawit bersertifikat, harap Daud. Jika niatan tersebut terlaksana, penerapan kaidah RSPO diyakini akan lebih cepat tercapai.

Ada lembaga pemerhati lingkungan yang menilai langkah kami melalui kaidah RSPO belumlah cukup dan kami tetap membuka dialog dengan mereka untuk mencari solusi dan kesamaan persepsi. Tapi kami tetap berkomitmen sesuai kaidah RSPO yang telah menjadi kesepakatan multi stakeholder mulai dari pekebun, produsen, pengguna akhir, lembaga keuangan hingga LSM, ujar Head of Environment Department PT SMART Tbk., Ismu Zulfikar, senada. Pada akhirnya memang bukan hanya kalangan pemerhati lingkungan saja yang menginginkan kelestarian lingkungan tetap terjaga. Industri sawit pun demikian, karena lingkungan yang terjaga membuat mereka tetap dapat beroperasi secara berkelanjutan, menghasilkan sebuah komoditas yang telah menjadi bahan dasar berbagai kebutuhan umat manusia, mulai dari pangan hingga energi terbarukan. (Ja)

bukan hanya kalangan pemerhati lingkungan saja yang menginginkan kelestarian lingkungan tetap terjaga. Industri sawit pun demikianTidak hanya itu, PT SMART Tbk., menilai sangatlah layak jika prinsip-prinsip dalam RSPO tadi mengadopsi saran serta masukan dari Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia. Hal itu yang melatarbelakangi keterlibatan aktif PT SMART Tbk., sejak awal dalam berbagai kelompok kerja dan kajian terkait RSPO. Saat ini meski sejumlah sertifikasi beserta kaidah RSPO telah atau tengah berusaha dipenuhi, masih saja muncul tantangan atau penolakan dari beberapa lembaga pemerhati lingkungan. Bagi PT SMART Tbk. situasi tersebut adalah dinamika yang lazim, namun tentu saja dibutuhkan dialog yang konstruktif guna membangun kepercayaan dan perspektif yang sejalan, dimana RSPO sendiri sebetulnya adalah wahana bagi mereka yang ingin menyuarakan pandangan dalam industri sawit, termasuk dari aspek sosial dan lingkungan. Kami harus melakukannya secara bertahap. Mereka yang berpikir logis pastinya memahami jika men sertifikasi industri perkebunan sawit Indonesia yang telah berjalan lebih dari seratus tahun dengan kaidah yang baru tahun lalu diberlakukan membutuhkan waktu, tentu bukan selama seratus tahun. Para pembeli terutama mereka yang berskala besar memahaminya, kami harap para aktivis pun demikian, papar Daud.

Head of Environment Department PT SMART Tbk., Ismu Zulfikar. Dialog dengan lembaga pemerhati lingkungan tetap di buka, namun komitmen perusahaan tetap kepada sesuai kaidah RSPO yang telah menjadi kesepakatan multi stakeholder.

10th Edition July 2009 smile

19

special interview President Office

Berawal Dari KrisisGelombang krisis finansial global yang kini tengah melanda membuat sektor industri cemas dan kerap menengok ke belakang, ke masa sekitar sepuluh tahun silam ketika krisis memporakporandakan perekonomian Asia yang tengah menjelang kegemilangannya. Namun seiring berjalannya waktu, institusi bisnis Indonesia mulai mendapatkan gambaran jika krisis kali ini berbeda dengan sebelumnya. Saat itu krisis berawal di Asia dengan Indonesia menjadi salah satu negara yang harus menanggung dampak terberat. Krisis terus meluas dan berkembang ke ranah politik hingga berujung pada krisis multidimensi dengan pemulihan yang begitu berat dan lama. Saat ini, meski krisis di mulai dari Amerika Serikat sebelum akhirnya melanda seluruh dunia termasuk Indonesia, termasuk pula Sinar Mas. Namun Indonesia saat ini adalah sebuah negara yang berbeda dengan sepuluh tahun silam. Dalam kurun waktu tersebut pemerintah mampu membangun sektor perbankan yang lebih sehat dan mengendalikan utang swasta lebih baik lagi. Demikian pula dengan Sinar Mas yang mengambil banyak pelajaran dan pengalaman berharga dari krisis ekonomi Asia yang lampau. Beragam penyesuaian serta penyempurnaan telah dan terus dilakukan, yang saat ini diharapkan dapat menjadi modal berharga dalam melawan dampak krisis. Pada awal 2001, Sinar Mas menghadapi krisis keungan luar biasa yang membawa perusahaan pada situasi hidup dan mati, kenang Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto. Menurutnya, saat itu adalah puncak dari krisis yang bermula pada tahun 1998. Asia Pulp & Paper mengandalkan pinjaman dari luar negeri. Karena pada saat bersamaan kredit tadi ditarik sementara komoditas ekspor jatuh ke harga terendah, praktis arus kas perusahaan mengalami kesulitan, tambahnya. Melalui proses restrukturisasi serta negosiasi yang panjang dan berliku dengan seluruh kreditor, badai dapat dilalui secara perlahan. Pegangan kita saat itu adalah filosofi dari founding father perusahaan, Pak Eka yang mengatakan sebagai pengusaha, utang berapapun harus dikembalikan utuh, tidak boleh ngemplang, tidak boleh tidak membayar, karena dengan tidak membayar utang, kepercayaan dunia terhadap kita akan luntur. Peristiwa tadi juga menandai jika krisis seperti itu tetap bisa terjadi setiap saat karena faktor dari luar, menimpa perusahaan manapun, meskipun sebenarnya tidak terjadi mismanajemen di perusahaan, kata

Ayah tiga orang anak kelahiran Pekalongan 49 tahun silam ini sebelumnya memiliki karir yang cukup panjang di industri jasa keuangan. Memulai pengabdiannya di Sinar Mas dengan memegang posisi Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa Eka Life pada 1992, selanjutnya beraneka penugasan di sejumlah unit usaha yang ada di Sinar Mas dilalui sarjana teknik lulusan Universitas Diponegoro ini, sebelum menjabat Managing Director hingga sekarang. Saat berada di posisi Wakil Ketua Tim Restrukturisasi APP tahun 2002, ia melihat pentingnya Sinar Mas memiliki sebuah unit strategis guna menjalankan fungsi koordinasi namun terpisah dari unit usaha yang ada, dan kini dikenal sebagai President Office.

20

smile 10th Edition July 2009

cikal bakal President Office sendiri berawal pada pada dekade 80an melalui divisi Corporate Communications & Public RelationsSulistiyanto yang pada saat seluruh peristiwa tadi terjadi menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Restrukturisasi APP. Itu yang menjadikan alasan restrukturisasi tidak hanya berhenti pada masalah utang piutang, tapi juga meluas ke lingkup struktur organisasi perusahaan. Pasca krisis, Sinar Mas memisahkan seluruh unit usaha mereka menjadi entitas bisnis yang independen, tidak lagi berkumpul dalam satu kelompok. Sejak saat itu mulai dikenal empat unit usaha, Pulp & Paper Products, Agribusiness & Foods, Developer & Real Estate serta Financial Services. Bagaimanapun juga, perlu adanya komunikasi dan koordinasi antara unit usaha yang ada meskipun secara legalitas mereka terpisah. Maka dari itulah kami mengusulkan pembentukan sebuah organisasi untuk mengoordinasikan seluruh kegiatan unit usaha melalui President Office. Lembaga ini berfungsi memfasilitasi, mengorganisasikan dan mengomunikasikan hal-hal yang bersifat strategis di lingkup unit usaha Sinar Mas, kata Sulistiyanto. Cikal bakal President Office sendiri

berawal pada pada dekade 80an melalui divisi Corporate Communications & Public Relations yang dirintis oleh Frankle Widjaja. Seluruh divisi di dalam President Office dirancang dan dibagi berdasarkan kebutuhan Sinar Mas sebagai sebuah korporasi, mengacu pada pengalaman sebelumnya, serta antisipasi dan prediksi ke depan. Termasuk melihat keberadaan President Office pada berbagai perusahaan besar di dunia yang usianya bahkan sudah ratusan tahun. Mereka memiliki lembaga seperti ini, ujarnya. Memulai kiprahnya sejak tahun 2004, President Office saat ini terdiri atas sejumlah divisi, yaitu Corporate Governance & Compliance yang bertugas menjalankan fungsi koordinasi dalam penerapan good corporate governance (GCG) pada seluruh unit usaha yang ada, baik yang yang telah berstatus perusahaan publik maupun non publik. Business Sustainability yang berperan sebagai fasilitator sekaligus organisator di seluruh unit bisnis terkait implementasi program corporate social responsibility (CSR). Corporate Public Affairs dengan tugasnya membangun dan memelihara komunikasi dengan pihak eksternal di luar lingkup Sinar Mas, mulai dari pemerintah, media, lembaga non pemerintah, asosiasi dan sejenisnya. Kemudian, pada sisi internal atau di dalam perusahaan sendiri, menjadi domain dari Corporate Communications. Terakhir, yang terbaru adalah Corporate Safety & Security dengan tugasnya menjalankan fungsi pengawasan, analisis dan rekomendasi atas segala sesuatu yang terkait pelaksanaan aspek kenyamanan, keselamatan dan keamanan kerja (K3). Seluruh kegiatan operasional perusahaan harus mampu memenuhi aspek K3, khususnya Sinar Mas dengan unit usaha mereka yang bergerak di berbagai bidang. Itu yang melatarbelakangi pembentukan unit ini, kata Head of Corporate Safety & Security Sinar Mas, Brigjen Pol. (Purn) Carel Risakotta. Unit yang terbentuk pada kuartal pertama tahun ini, memang tidak menjalankan fungsi penindakan, karena tugas ini dikembalikan kepada unsur pimpinan serta manajemen setiap unit usaha yang bersangkutan. Saat ini kami tengah berusaha supaya terdapat mekanisme yang efektif untuk pelaporan, pengawasan dan analisis penerapan K3 pada setiap perusahaan dari unit usaha yang ada di bawah Sinar Mas sehingga kepedulian serta budaya penerapan K3 dapat terbangun dengan baik mendukung keberlanjutan usaha, tambah pria kelahiran Kota Ambon ini ramah. Dalam kesehariannya seluruh divisi yang ada saling bersinergi menjaring aspirasi dari unit usaha, menganalisis serta merancang beragam pendekatan strategis serta fungsi pendampingan guna mendukung Sinar Mas menjadi sebuah perusahaan

Head of Corporate Safety & Security Sinar Mas, Brigjen Pol. (Purn) Carel Risakotta. Fungsi pengawasan, analisis dan rekomendasi yang baik atas pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja akan mendukung keberlanjutan usaha.

10th Edition July 2009 smile

21

special interviewyang berkelanjutan, melalui harmonisasi pada aspek masyarakat (people), lingkungan sekitar (planet) dan tentu saja ekonomi (profit). Pekerjaan rumah terbesar bagi President Office adalah bagaimana visi dan misi kami dapat tersosialisasikan secara menyeluruh dan kemudian dapat terlaksana. Sebuah tugas yang membutuhkan upaya sangat keras, mengingat Sinar Mas terdiri atas sekitar 300.000 karyawan langsung, yang kesemuanya harus memiliki pemahaman yang benar dan sama. Sampai hari ini kita masih dalam perjalanan ke sana, kata Sulistiyanto yang menjalani karirnya di Sinar Mas sejak 1992 ini. Tugas yang tidak ringan ini mengharuskan President Office senantiasa melakukan berbagai penyempurnaan fungsi seluruh divisi mereka sebelum melakukan koordinasi antar seluruh unit usaha yang menjadi bagian dari Sinar Mas, tentunya tanpa mengurangi independensi masing-masing unit usaha tersebut. Optimalisasi PO akan sangat bergantung kepada unit usaha yang menjadi users. Jika mereka tidak berusaha mendayagunakan fungsi-fungsi yang ada pada PO misalnya dengan memilih menjalankannya sendiri saja tentu manfaat dan peran PO tidak akan terlalu terasa, ujar Presiden Direktur PT SMART Tbk., Daud Dharsono menganalisis. Itu sebabnya sosialisasi fungsi dan kewenangan PO ke unit usaha secara koordinatif dan berkesinambungan, menurutnya sangatlah penting. Kami yang menggunakan pendekatan penuntasan persoalan selalu berusaha melibatkan pihak yang mampu memberikan bantuan. Itu sebabnya kami selalu berkoordinasi dan memanfaatkan fungsi PO yang sesuai dengan fungsi mereka, urai Daud yang melihat struktur PO yang semakin jelas saat ini, memudahkan koordinasi dengan unit usaha di lingkup Sinar Mas. Ke depan, President Office akan diarahkan untuk berperan sebagai think tank, sebuah pusat informasi, analisis dan referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui lebih mendalam mengenai Sinar Mas. Hingga pada akhirnya Sinar Mas akan berkelanjutan sepanjang masa, yang dapat dijadikan lindungan bagi jutaan orang di Indonesia, meskipun alih generasi terus berlangsung, harap Sulistiyanto. Bukan perkara mudah bagi Presiden Office yang lahir diawali dari sebuah krisis, karena kini mereka beserta seluruh keluarga besar Sinar Mas lainnya dihadapkan pada sebuah krisis baru, krisis finansial global. Namun dengan berlandaskan filosofi dari pendiri perusahaan, Sinar Mas sebelumnya mampu melalui badai krisis yang muncul menghadang. Jika filosofi yang sama mampu tersosialisasikan dengan baik, layak kita percaya badai krisis kali ini juga akan mampu kita lalui Variatif, Lintas Unit, Internal hingga Eksternal Fungsi sebagai pusat kajian sekaligus memfasilitasi dan mengomunikasikan beraneka hal yang bersifat strategis di lingkup unit usaha Sinar Mas menjadikan CCPR President Office tidak saja bergelut di tataran wacana, namun juga berhadapan dengan penugasan yang bersifat praktis. Bagaimana pendekatan dan pola operasi seluruh unit usaha senantiasa berlandaskan kepada aspek masyarakat, lingkungan sekitar dan pastinya ekonomi, memastikan pemerintah dan masyarakat luas memahaminya dengan tepat, membangun hubungan berprinsip kesetaraan dengan seluruh komponen masyarakat, seluruhnya memunculkan beragam tugas yang penuntasannya mengharuskan adanya koordinasi lintas unit usaha. Meski sebagian telah dapat dituntaskan, namun masih banyak lagi yang menunggu di depan. Meski pada awalnya hanya bertugas melakukan pengarahan sejak tahap persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi pada beragam kegiatan eksebisi atau event oleh unit usaha di lingkup Sinar Mas, belakangan, tim produksi yang ada juga kerap harus terlibat langsung mulai dari perancangan anjungan (booth), pengoperasian, pengondisian lapangan hingga koordinasi peliputan media. Pertimbangan efisiensi, efektivitas berikut keselarasan dengan visi dan misi perusahaan serta corporate indentity manual (CIM) menjadi satu pertimbangan. Ke depan, pemahaman unit usaha yang semakin baik atas visi, misi berikut CIM yang berlaku akan membuat mereka semakin berperan dalam kegiatan seperti ini. Bagi institusi bisnis sebesar Sinar Mas, senantiasa memperbarui pengetahuan dan wawasan sumber daya terkait atas beragam tema serta isu, mutlak adanya. Beraneka forum diinisiasi dan digelar secara berkesinambungan, termasuk melibatkan narasumber eksternal, baik berupa diskusi maupun pelatihan. Selain itu layaknya redaksi di media cetak dan elektronik atau rumah produksi terdapat pula sejumlah tugas yang mengharuskan adanya pemilihan tema, peliputan atau wawancara, penulisan, proses desain serta pasca produksi yang diakhiri dengan penerbitan atau penayangan dan pendokumentasian. Belum lagi penelusuran serta analisis informasi terpilih. Hasilnya, kedalam digunakan untuk memperkokoh budaya praktik usaha yang baik dan bertanggungjawab, sedangkan ke luar guna mendukung edukasi publik akan kebijakan, langkah serta pencapaian perusahaan, pada beragam sektor, untuk beragam khalayak. (Ja)

22

smile 10th Edition July 2009

Global Warming Competition. Menjaring 600 karya, dihadiri Meneg LH dan dua pendahulunya. Dari kiri, Prof Dr Emil Salim, Sarwono Kusumaatmaja, pemenang lomba poster kategori umum Briliantina L Hidayat, Managing Director Sinar Mas G Sulistiyanto, Menneg LH Rachmat Witoelar dan Direktur Yayasan SET Garin Nugroho.

Memperkuat kemitraan dan silaturahim. Sinar Mas melalui PT SMART Tbk. Juli tahun lalu menyerahkan bantuan kendaraan operasional kepada The Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS). Tampak Managing Director Sinar Mas. G. Sulistiyanto tengah menyerahkan kunci simbolis kepada Ketua Dewan Pembina BOS, Bungaran Saragih, didampingi para Direktur PT SMART Tbk, (paling kiri) Edy Saputra Suradja dan The Biao Ling (paling kanan). 10th Edition July 2009 smile

23

special interview

Advertorial. Tidak kurang 32 advertorial terkait beragam tema telah diterbitkan di sejumlah media cetak sepanjang 2007 hingga 2009.

Filler, video profile dan advertorial. Penggarapan filler ucapan Selamat Berpuasa di Serang, Banten (atas), cuplikan video APP Credential (tengah) advertorial di stasiun televisi nasional (bawah).

24

smile 10th Edition July 2009

Dokumentasi pencapaian dan program Sinar Mas di bidang sosial kemasyarakatan dan lingkungan. Booklet dan video Caring for Lives yang telah dicetak hingga empat edisi, dimana video digarap oleh Sains Estetika Teknologi (SET) Film, booklet Pendidikan untuk Semua dan Harmony with Nature.

Tiga bahasa. Company profile Sinar Mas edisi ke 2 (kanan) dibuat dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris dan China.

Panduan seluruh unit usaha. Corporate Identity Manual menjadi standar baku bagi penggarapan beraneka materi desain dan penulisan. 10th Edition July 2009 smile

25

special interview

Berbagi pemahaman dan saling menyamakan persepsi. Suasana PR Workshop & Training SMF pada bulan Mei tahun lalu di Jakarta. Mulai dari strategi kehumasan, teknik pendokumentasian, penulisan dan fotografi di bahas tuntas di sini.

Membangun reputasi perusahaan. Good corporate governance serta corporate social responsibility yang dipahami dan dijalankan secara tepat serta terencana, di seluruh unit usaha akan membangun keberlanjutan perusahaan. Tampak aktivitas sosialisasi di Serang, Agustus tahun lalu.

26

smile 10th Edition July 2009

Buku tulis tematik. Sepanjang tahun 2008 dan 2009 membagikan dua juta buku tulis bagi siswa sekolah dasar di sekitar lokasi unit usaha. Karakter kartun pada buku tulis mengadaptasi dari satwa langka dan dilindungi yang hidup dalam areal konsesi dan konservasi dengan tema besar pemahaman terhadap pemanasan global dan cara sederhana untuk ikut berkontribusi menanggulanginya. Sebelumnya pada tahun 2007 Sinar Mas juga membagikan lebih dari 1 juta buku tulis bagi para siswa korban banjir di Jakarta. 10th Edition July 2009 smile

27

special interview

Melibatkan karyawan dan keluarganya. Mengorganisasi sekitar 1.500 karyawan beserta keluarganya, termasuk dari perusahaan rekanan dan pemasok pada peringatan Hari AIDS Sedunia 2008 melalui acara Fun Bike & Fun Walk (30/11). Peningkatan berarti setelah pada tahun 2007 mampu mendorong partisipasi 1.000 orang karyawan.

28

smile 10th Edition July 2009

Dalam dan luar negeri. Terlibat pada berbagai gelaran eksebisi dan event, di dalam maupun luar negeri.

10th Edition July 2009 smile

29

DNA

Leading with Upmoving StandardsKepemimpinan merupakan isu yang populer di tahun 2009. Masyarakat Indonesia bersiap mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih pemimpin bangsa selama lima tahun mendatang. Berbagai macam forum diskusi atau seminar diselenggarakan untuk mengupas tuntas seputar kriteria kepemimpinan yang diharapkan membawa bangsa Indonesia kepada titik kemajuan yang signifikan. Bagi sebagian besar masyarakat, banyaknya pilihan bukannya memudahkan, tetapi justru membingungkan. Inilah yang disebut sebagai the paradox of choice. Manusia menuntut kebebasan untuk memilih, tetapi ketika disodori banyak pilihan justru menjadi bingung. Dibutuhkan dasar pemikiran yang jelas untuk mengambil keputusan, pemimpin seperti apa yang akan kita pilih. Dalam tulisan ini kita akan berdiskusi tentang satu ciri kepemimpinan universal yang substansial namun belum banyak dibahas, yaitu leadership is about the one who perform a higher standard. Pemimpin adalah mereka yang menunjukkan standar lebih tinggi daripada yang lain. Untuk memahaminya, mari kita simak kisah berikut. Pada tahun 1979, industri musik dikejutkan oleh peluncuran Sony Walkman. Benda kecil itu dengan cepat menghebohkan dunia, meruntuhkan paradigma lama bahwa mustahil mendengarkan musik secara mobile. Waktu itu mendengarkan musik melalui pemutar kaset dalam tape berukuran besar seolah sudah menjadi puncak dari kenikmatan. Ternyata inovasi Sony bergerak lebih kreatif daripada impian banyak orang. Dalam berbagai infomersial diperlihatkan seorang remaja berjalan santai sambil tersenyum riang mendengarkan irama musik yang keluar dari sepasang headset di telinga dan sebuah Walkman yang diletakkan di pinggang. Suatu trend gaya yang diikuti oleh jutaan anak muda di seluruh dunia. This is the product that will satisfy those young people who want to listen to music all day. Theyll take it everywhere with them, and they wont care about record functions. If we put a playback-only headphone stereo like this on the market, itll be a hit, kata Akio Morita pendiri Sony dalam peluncuran Sony Walkman TPS-L2, Februari 1979. Dalam sekejap Sony memimpin pergerakan industri musik, dan Walkman menjadi trend setter dengan diluncurkannya produk-produk serupa oleh berbagai kompetitor. Proses inovasi Walkman ini cukup menarik, mengingat cassette tape tidak ditemukan oleh Sony, melainkan patennya dipegang oleh Philips Electronics pada tahun 1965. Tetapi Sony mampu mengembangkan standar yang lebih tinggi dari cassette tape biasa, yaitu ringkas dan lebih bergaya. Sampai tahun 1995, total produksi Walkman mencapai 150 juta produk dengan lebih dari 300 model yang berbeda. Cerita tentang Sony adalah salah satu bukti keberhasilan Jepang dalam memimpin industri dunia karena kemampuan mereka memegang standar yang lebih tinggi dari bangsa lain. Anda tentu mengetahui bahwa teknik perakitan kendaraan roda empat secara massal bukan diciptakan oleh orang Jepang, tetapi patennya dimiliki oleh Amerika. Namun dengan inovasinya, Jepang berhasil mengembangkan industri perakitan mobil dengan standar lebih cepat, efisien dan murah. Walaupun dari standar kenyamanan masih kalah dari mobil pabrikan Amerika dan Eropa, namun sebagian besar konsumen lebih menyukai mobil Jepang. Bagi mereka, standar mobil Jepang dianggap lebih tinggi karena lebih murah, lebih ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan hemat bahan bakar. Tidak heran kalau Toyota dan Honda berhasil menggeser industri mobil di Amerika dan Eropa dari posisi pemimpin industri otomotif dunia. Berbicara tentang Jepang memang menarik. Tidak hanya dari sisi produk, bangsa Jepang juga dipandang unggul jika dilihat dari aspek manusia dan budaya. Sudah menjadi rahasia umum kalau mereka adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja orang Jepang adalah 2450 jam/tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/ tahun). Seorang karyawan di Jepang bisa menyelesaikan rakitan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan karyawan di negara lain membutuhkan 47 hari untuk merakit mobil yang sama. Seorang pekerja Jepang bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh 5-6 orang. Cepat pulang kantor adalah sesuatu yang agak memalukan di Jepang, karena menandakan karyawan tersebut kurang dibutuhkan oleh perusahaan (www. ilmukomputer.com). Hal ini membuktikan bahwa

sumber: en.wikipedia.org

30

smile 10th Edition July 2009

karyawan Jepang mempunyai standar kecepatan dan etos kerja yang lebih tinggi daripada yang lain. Dalam hal budaya membaca, standar orang Jepang juga lebih unggul dari bangsa lain, terutama Indonesia. Sehingga ketika kita masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpang, tua atau muda, baik yang duduk atau berdiri, terlihat sedang membaca buku atau koran. Orang Jepang lihai melipat koran sedemikian rupa sehingga bisa dipegang dengan satu tangan

Pemahaman arti kepemimpinan ini juga dapat kita terapkan dalam lingkup individu. Mari kita merefleksi diri, jika saat ini kita memegang jabatan pemimpin, apakah kualitas atau standar karakter dan kompetensi kita sudah lebih tinggi dari orang yang kita pimpin? Apakah kita sudah lebih berdisiplin, berinisiatif, inovatif dan memiliki perilaku yang lebih baik? Atau jangan-jangan standar kita sama bahkan lebih rendah dari yang dipimpin. Pengertian ini juga dapat kita terapkan dalam memilih pemimpin-pemimpin kita nanti, siapa diantara mereka yang mempunyai kualitas serta standar yang lebih tinggi dari yang lain, baik dalam kompetensi, terutama dalam karakter. Mana diantara mereka yang mempunyai integritas lebih unggul, siapa yang lebih walk the talk, mana yang lebih bersih, lebih menguasai masalah, lebih kreatif, lebih komunikatif, dan sebagainya.

sumber: autos.okezone.com

sambil berdiri berdesak-desakan. Anak-anak sekolah membaca man-ga (komik bergambar) berisi materimateri pelajaran sekolah yang didesain menarik dan lucu. Budaya membaca juga didukung oleh kecepatan proses penerjemahan buku-buku berbahasa asing ke bahasa Jepang. Konon legenda penerjemahan bukubuku asing ini sudah dimulai sejak lebih dari 400 tahun yang lalu seiring dengan dibangunnya institut penerjemahan. Masih banyak karakter dan budaya bangsa Jepang yang unggul dan di atas standar rata-rata bangsa lain seperti hidup hemat, loyalitas, inovasi dan perbaikan terus-menerus, pantang menyerah, kerjasama tim, kemandirian dan patuh pada tradisi. Dari berbagai literatur sejarah dibuktikan bahwa karakter-karakter unggul di atas standar inilah yang menjadi kunci kemampuan Jepang memimpin ekonomi Asia dan menjadi salah satu macan ekonomi dunia. Dari fakta-fakta tersebut kita dapat mengambil pelajaran penting, yaitu bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu menerapkan standar yang lebih tinggi daripada yang lain. Sony Walkman, Toyota, dan umumnya bangsa Jepang mampu memimpin karena standar-standar yang dilakukannya lebih tinggi daripada bangsa lain. Dengan prinsip kepemimpinan ini, kita akan dapat menjelaskan mengapa iPod, Google, Amazon, IKEA, dan Carrefour bisa menjadi raja di bisnis yang mereka geluti. Kita pun harus bangga karena beberapa usaha di Sinar Mas menjadi pemimpin di bidangnya, seperti kertas dan minyak sawit. Artinya standar bisnis yang kita aplikasikan sudah lebih tinggi daripada para kompetitor.

sumber: www.apple.com

Lalu tantangan umum bagi para pemimpin adalah munculnya hambatan untuk mau meningkatkan standar sehingga tetap dalam posisi memimpin. Inilah bencana yang menimpa Sony Walkman di akhir era 1990an. Para eksekutif dan insinyur mereka terjangkit virus Not Invented Here Syndrome, atau alergi terhadap ide atau input dari pihak lain. Akibatnya, di awal tahun 2000 mereka terlibas habis oleh Apple iPod yang dijuluki The Walkman Killer. Untuk menangkal tantangan itu, kita harus terus meningkatkan standar sehingga mampu terus memimpin (leading with upmoving standards). Dalam edisi ini kita bisa melihat berbagai macam standar dan sertifikasi yang sudah diraih oleh Sinar Mas, yang merupakan bukti keunggulan produk kita. Sementara itu, program-program SMART COIN (COrporate INtensification) as olympic system juga terus secara konsisten dilakukan sebagai bukti keunggulan proses (process excellence). Dan lebih daripada itu, kita akan tetap unggul karena budaya F1 Synergy yang terus menyala, yaitu semangat Follow up until well-done yang muncul dalam corporate unity: kesatuan visi, kesatuan tim, dan kesatuan hati. So, lets continue to strengthen our culture F1 Synergy in Sinar Mas ! (HenkyS. Chahyadi)

10th Edition July 2009 smile

31

book review

Rahasia Menemukan Personal Calling

jawabannya. Dalam perjalanannya, ia seringkali disudutkan di persimpangan jalan. Ketika sudah nyaman menjadi karyawan toko kristal yang dipercaya majikan, ia terusik pada pilihan untuk melanjutkan perjalanan atau pulang ke tanah kelahirannya. Di saat cintanya dengan Fatimah sedang bersemi, ia mesti mengambil pilihan sulit untuk meninggalkan gadis gurun itu dan melanjutkan perjalanan bersama Sang Alkemis, tokoh legenda yang konon mampu mengubah tanah menjadi emas. Sang Alkemis digambarkan sebagai sosok mentor yang senantiasa memberikan pertanyaan-pertanyaan spiritual yang mengusik jiwa dan menggugah pikiran Santiago. Puncak pengembaraan Santiago adalah ketika ia telah mencapai piramida di Mesir, tempat yang ditunjuk dalam mimpinya, namun ternyata jawaban dari misteri mimpi itu terletak justru di tempat yang paling dekat di hatinya selama ini. Bagian demi bagian dalam The Alchemist memang tidak seperti sebuah novel biasa. Kedalaman kalimat yang dituliskan seringkali akan membuat kita tercenung dan terhenyak, betapa lekatnya cerita itu dalam kehidupan kita. Betapa seringnya pertanyaan-pertanyaan itu muncul dalam otak kita ketika menghadapi kebimbangan. Paulo Coelho memberikan sebuah pelajaran menarik yang ditulisnya di pengantar buku ini. Ia menyebutkan empat hal yang acapkali membuat manusia gagal menemukan personal calling-nya. Pertama, sejak kecil kita sering ditanamkan pengertian agar jangan bercita-cita terlalu muluk karena mustahil akan tercapai. Pengertian ini tumbuh berkembang sepanjang hidup dan mengubur keinginan-keinginan kuat kita di masa lalu. Kedua, hambatan cinta. Kita takut manakala keinginan menggapai panggilan jiwa akan menyakiti orang-orang yang kita cintai atau membuat kita jauh dari mereka. Padahal, cinta merekalah yang akan menjadi modal kuat bagi kita untuk segera menemukan personal calling tersebut. Ketiga, ketakutan menghadapi cobaan. Kerikil tajam dan batu sandungan yang menerpa bertubi-tubi acapkali membuat seseorang mundur dari citacitanya. Padahal, kunci kesuksesan adalah selalu bisa bangkit kembali setelah jatuh terpuruk. Pengalaman para tokoh besar dunia, mulai dari Donald Trump hingga Eka Tjipta Widjaja, menunjukkan bahwa setiap kali gagal, mereka akan bangkit lagi bahkan menjadi lebih besar serta lebih kuat dari sebelumnya. Keempat, ketakutan untuk merealisasikan mimpi yang selama ini kita kejar. Banyak kita jumpai orang yang gagal mewujudkan personal calling-nya justru di saat langkah terakhir ia akan mencapainya. Seluruh penderitaan dan upaya terdahulu seolah terlupakan dengan kesalahan-kesalahan kecil jelang pencapaian akhir. Kini, mari kita bertanya pada diri sendiri, sudahkah kita menemukan dan melakoni panggilan jiwa atau personal calling kita? (dan abcd)

Judul buku Penulis Penerbit Tahun terbit Tebal

: : : : :

The Alchemist Paulo Coelho HarperTorch, New York xii + 195 halaman2001

Setiap manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang unik. Tidak ada satu orang pun yang persis sama, meski mereka kembar identik sekalipun. Namun tidak banyak yang menyadari, bahwa selain keunikan secara fisik, setiap manusia juga mempunyai jalan hidup yang unik. Oleh Paulo Coelho, pengarang kelahiran Brasil yang menulis sejumlah novel bernuansa spiritual seperti The Alchemist dan The Zahir, jalan hidup unik tiap manusia disebut personal calling atau personal legend. Personal calling, atau secara bebas diterjemahkan sebagai panggilan jiwa, adalah anugerah Tuhan kepada tiap manusia berupa skenario jalan hidup yang sudah dipilihkan untuk kita jalani. Inilah rahasia kesuksesan sejati. Kisah gemilang para tokoh besar dunia biasanya dijumpai setelah masing-masing menemukan personal calling mereka. Beberapa orang menemukannya di usia muda, sedikit yang menemukannya di usia lanjut, tetapi lebih banyak yang gagal menemukannya hingga ajal menjemput. Paulo Coelho melalui The Alchemist menuntun pembacanya untuk menyelami pencarian personal calling melalui tokoh Santiago si penggembala. Didera mimpi yang aneh, Santiago memutuskan menyeberang lautan ke tanah Afrika untuk mencari

32

smile 10th Edition July 2009

story

Tempayan RetakSeorang tukang air India memiliki 2 tempayan besar. Masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satu lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan itu hanya dapat membawa air setengah penuh. Hal ini terjadi setiap hari, selama 2 tahun. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya. Setelah 2 tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu. kata tempayan retak. Kenapa? tanya si tukang air. Kenapa kamu merasa malu? Selama 2 tahun ini saya hanya mampu membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa, karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi. kata tempayan itu. Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata,,, Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga2 indah di sepanjang jalan.Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga2 indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya. Si tukang air berkata kepada tempayan itu,,, apakah kamu memperhatikan adanya bunga2 di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu?? Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya. Aku telah menanam benih2 bunga di sepanjang jalan di sisimu, dan setiap hari10th Edition July 2009 smile

jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih2 itu. Selama 2 tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang. Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan kita sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias-Nya. Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan. Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan kita......(http://www.unitedindonesia.com)

33

tips Kenali dan Atasi

Sick Building SyndromeSebagian dari kita yang menghabiskan lebih banyak aktivitas kerja di dalam ruangan, mungkin pernah melihat rekan-rekan kita atau mungkin justru pernah mengalaminya sendiri: sejenak meninggalkan atau menghentikan aktivitas kerja dengan keluar dari ruang kantor. Penyebabnya, konsentrasi kerja menurun akibat rangkaian gejala iritasi pada mata atau alat pernapasan seperi mata berair, hidung terasa tersumbat, bersin dan batuk, sesak napas, berikut gejala perut mual, sakit kepala serta kulit yang terasa kesat atau kering. Umumnya kita menganggap kondisi ini sebagai gejala serangan influenza. Bisa jadi memang benar demikian, tapi ada baiknya kita cermati lingkungan kerja kita selama ini. Beragam benda dengan segala kandungan yang ada di dalamnya yang ada di sekitar kita sangat berpotensi mengakibatkan timbulnya gejala Sick Building Syndrome (SBS), Sebuah gejala dimana mereka yang terserang akan mengalami kendala kesehatan dan kenyaman yang timbul berkaitan dengan waktu yang mereka habiskan pada suatu ruangan dalam jangka waktu panjang (kita yang bekerja dalam ruangan, umumnya menghabiskan waktu sekitar 8 jam setiap hari), dengan gejala tidak spesifik dan penyebabnya sukar diidentifikasi.

34

smile 10th Edition July 2009

Pada dasarnya, setiap hari manusia selalu terpapar radikal bebas, baik yang berasal dari proses alamiah metabolisme serta respirasi dalam tubuh kita yang kurang sempurna, namun yang terbesar, datang dari bahan pencemar yang ada di sekitar kita seperti polusi kendaraan bermotor, mesin industri, asap rokok, makanan yang kita konsumsi dan beragam benda di sekitar kita, seperti zat ozon dari mesin printer atau fotokopi, bahan kimia yang ada pada cat, lapisan pelapis dinding, atau karpet, yang diperparah dengan buruknya sirkulasi udara dalam ruangan berpendingin udara itu tempat kita bekerja. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang bekerja sama dengan sebuah industri obat dan bahan kimia mencatat hingga 50% orang yang bekerja dalam gedung perkantoran di Jakarta mengalami gejaIa SBS, setelah sepanjang Juli hingga Desember tahun lalu mengambil sampel dari 350 karyawan yang tersebar di 18 perusahaan. Mereka menyebutkan, radikal bebas yang masuk dalam tubuh kita dalam jumlah yang terkendali akan membantu menghancurkan mikroba yang merugikan dalam tubuh. Namun, jika jumlahnya terlampau besar, justru mengganggu sistem kekebalan tubuh secara jangka pendek dan secara jangka panjang dapat menimbulkan penyakit kronis seperti gangguan paru-paru, gagal ginjal, kanker, jantung koroner serta gangguan sistem reproduksi. Semakin baiknya pemahaman dan kesadaran menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman menjadikan para pengembang serta pengelola gedung merancang dan membangun gedung dengan sirkulasi udara yang prima serta

menggunakan material sekaligus menginstalasi peralatan pendukung yang ramah lingkungan dan sehat. Green environment, green building dan sejenisnya menjadi konsep yang kini banyak dikedepankan. Namun tidak semua dari kita mendapatkan lingkungan kerja seperti itu. Sebagian diantaranya harus mengisi ruangan dengan fasilitas yang sudah ada jauh sebelum konsep serba hijau tadi di populerkan. Hampir tidak mungkin mengubahnya, tapi sudah pasti ada cara menyiasatinya. Jika itu terkait diri kita, ada baiknya selalu menjalankan pola hidup sehat dengan memerhatikan asupan makanan yang mengandung antioksidan atau senyawa yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas, utamanya terdapat pada buah dan sayuran berwarna cerah dengan kandungan vitamin A, C, E dan D, seperti yang terdapat pada buah beri, jeruk dan pepaya atau sayuran semacam wortel, asparagus atau brokoli. Antioksidan juga bisa diperoleh dari cokelat hitam, the hijau, hingga anggur merah. Mengonsumsi suplemen antioksidan jika diperlukan juga dapat menjadi pilihan, serta rutin berolahraga. Sedangkan pada lingkungan kerja, kita yang memiliki pintu serta jendela yang dapat dibuka, membukanya pada pagi hari dapat memberi waktu udara segar dan sinar matahari masuk. Sementara mereka yang berada di ketinggian gedung pencakar langit dapat melakukannya dengan membuka tirai jendela. Kita juga dapat dengan mudah memilih pengharum ruangan, larutan pemberiuh dan pencuci yang ramah lingkungan dan tidak berbau tajam. Karpet sebaiknya dibersihkan serta dicuci secara berkala. Atas kesepakatan atasan dan rekan kerja, ruangan atau meja kerja dapat diisi dengan tanaman hias yang mampu membantu mengurangi kadar polutan. Langkah lain yang sangat mendukung adalah mengoptimalisasi penerapan prinsip 5S yang kita adopsi dari Jepang pada aspek housekee