6
Sindrom Crigler-Najjar tipe I dan II 1. Definisi Sindrom Crigler-Najjar merupakan penyakit yang jarang dan diturunkan sebagai sifat autosomal resesif dan selalu merupakan mutasi sekunder yang menyebabkan pemberhentian kodon dini atau mutasi frameshift dengan demikian menghilangkan aktifitas UGT1A1 atau UDP- Glucoronosyltransferase (tipe I) dan penurunan (sebagian) aktiftas enzim (tipe 2). 1 2. Epidemiologi Karena sifatnya yang sangat jarang terjadi, menurut Haide A, dkk menyebutkan bahwa frekuensi terjadinya penyakit ini hanya 0,6 per satu juta kelahiran. 2 3. Etiologi Herediter 4. Factor risiko Menurut Mukherjee, dkk, bayi yang dilahirkan dari perkawinan sesama saudara (consangineaous marriage) berkaitan dengan factor risiko timbulnya CN2 pada bayinya. 3 5. Manifestasi Klinis Satu-satunya gejela yang ditunjukkan adalah jaundice atau icterus pada 3 hari pertama kehidupan dimana

Sindrom Crigler-Najjar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m km

Citation preview

Page 1: Sindrom Crigler-Najjar

Sindrom Crigler-Najjar tipe I dan II

1. Definisi

Sindrom Crigler-Najjar merupakan penyakit yang jarang dan diturunkan

sebagai sifat autosomal resesif dan selalu merupakan mutasi sekunder yang

menyebabkan pemberhentian kodon dini atau mutasi frameshift dengan demikian

menghilangkan aktifitas UGT1A1 atau UDP-Glucoronosyltransferase (tipe I) dan

penurunan (sebagian) aktiftas enzim (tipe 2). 1

2. Epidemiologi

Karena sifatnya yang sangat jarang terjadi, menurut Haide A, dkk menyebutkan

bahwa frekuensi terjadinya penyakit ini hanya 0,6 per satu juta kelahiran. 2

3. Etiologi

Herediter

4. Factor risiko

Menurut Mukherjee, dkk, bayi yang dilahirkan dari perkawinan sesama saudara

(consangineaous marriage) berkaitan dengan factor risiko timbulnya CN2 pada

bayinya.3

5. Manifestasi Klinis

Satu-satunya gejela yang ditunjukkan adalah jaundice atau icterus pada 3 hari

pertama kehidupan dimana keadaan ini diakibatkan karena hiperbilirubinemia

tidak terkonjugasi berat. Keadaan tersebut dapat bertahan (persisten) melewati 1

minggu kehidupan. Pada pemeriksaan didapatkan feses berwarna pucat (CN1).

Komplikasi kernicterus sering terjadi.1

Keadaan yang terjadi pada CN2, hampir sama dengan yang terjadi pada CN1

tetapi pada penyakit ini ditunjukkan bahwa hiperbilirubinemia yang terjadi bukan

hanya akibat bilirubin tak terkonjugasi melainkan juga karena bilirubin

terkonjugasi atau bilirubin direk. Sehingga warna feses yang didapatkan saat

pemeriksaan fisik berwarna normal. Keadaa ini jarang menimbulkan komplikasi

kernicterus.1

Page 2: Sindrom Crigler-Najjar

6. Patomekanisme

(Sumber: https://www.orpha.net/data/patho/GB/uk-crigler.pdf)

7. Langkah-langkah diagnostic

Anamnesis: Kapan terjadinya warna kuning pada kulit dan mata?

Anak keberapa? Bila anak kedua atau lebih, apakah anak sebelumnya

pernah menderita hal yang sama?

Apakah menikah dengan saudara? Atau sepupu satu kali?

Pemfis : Inspeksi: Kuning pada kulit dan sclera (derajat Kramer)

Warna feses: dempul atau abu-abu (CN1) normal (CN2)

Palpasi: Hepatosplenomegali (-)

Penunjang1, 4: tipe 1: Bilirubin total 18-45 (>20)

Fraksi bilirubin: Bilirubin glucoronide (-)

Tes fungsi hati normal

Tes mengukur aktifitas glukoronil transferase (closed biopsy)

Tes DNA kedua orang tua dan bayi

Page 3: Sindrom Crigler-Najjar

Tipe 2: Bilirubin total 6-25 mg/dl (<20mg/dL)

Fraksi bilirubin:bilirubin monoglukoronide yang dominan

Tes fungsi hati normal

Tes mengukur aktifitas glucoronyl transferase (closed biopsy)

Tes DNA kedua org tua

(Sumber: Harrisons, edisi 19)

8. Penatalaksanaan1

Tipe 1: phototherapy segera, transfuse tukar, kalsium fosfat oral (meningkatkan

efektifitas fototerapi), liver transplantasi.

Tipe 2: fenobarbital jangka panjang 5mg/kgbb/hari

9. Pencegahan5

a. Konseling genetic sebelum hamil

b. Asam folat 10mg/hari selama kehamilan

c. Maternal bilirubin serum harus <10mg/dl

d. Pemberian phenobarbitone dosis rendah 60mg/hari

e. Hindari obat-obatan yang meningkatkan bilirubin tak terkonjugasi seperti

sulfonamide, salisilat, furosemide, ampicillin, dan ceftriaxone

Page 4: Sindrom Crigler-Najjar

Daftar Pustaka

1) Kliegman, Robert M, dkk. Nelson Textbook of Pediatrics 20th Edition,

Vol 2, p. 1937-8. 2016. Philadelphia: Elsevier

2) Al-shurafa, Haider A, dkk. Management of Crigler-Najjar Syndrome

type I. Saudi Med J 2001; vol 22 (6): 486-489 [Tersedia di:

https://www.researchgate.net/publication/11914843_Management_of_

Crigler-Najjar_Syndrome_type_I]

3) Mukherjee, dkk. Case report: A girl with yellow eyes- An enlightening

experience. Journal of Hepatology and Gastrointestinal Disorder 2015,

1:1 [Tersedia di: http://www.omicsonline.org/open-access/a-girl-with-

yellow-eyes-an-enlightening-experience-jhgd-1000109.pdf]

4) Kasper, Dennis L, dkk. Harrison’s Principles of Internal Medicine 19th

Edition, p. 2001. 2015. United States: McGraw-Hill Education

5) Chaubal, Alisha N, dkk. Management of Pregnancy in Crigler Najjar

Syndrome type 2. World J Hepatol. 2016 April 18; 8(11): 530-532

[Tersedia di: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4832095/]