Upload
jennifer-bryant
View
18
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PPT 27
Citation preview
Kevinara Putra Lamey
10-2010-215
E1
SINDROM METABOLIK
Anamnesis
Autoanamnesis & alloanamnesis.
Identitas. Riwayat Penyakit Sekarang. Riwayat Penyakit Dahulu. Riwayat Penyakit Keluarga. Riwayat Sosial.
Pemeriksaan
Fisik & Penunjang.
Fisik:
1. Kesadaran & keadaan umum.
2. TTV.
3. Tinggi badan, Berat Badan, Lingkar perut, & Lingkar panggul.
4. Pemeriksaan Antropometrik.
Pemeriksaan Pemeriksan Antropometrik:
Berat Badan Normal (Indeks Broca):
Usia 40 tahun keatas memakai rumus TB (cm) – 100.
150 – 100 = 50 kg.
Status Gizi.
Berat Badan > Berat Badan Normal.
80 > 50 = Gizi Berlebihan.
Indeks Massa Tubuh.
Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m) X Tinggi Badan (m).
80 / 1,5 X 1,5 = 35,5 kg/m2
Waist Hip Ratio.
Lingkar Perut (cm) / Lingkar Panggul (cm).
95 / 105 = 0,905.
Pemeriksaan
Penunjang:
1. Lab: Hb 12 g%, GDP 100 mg/dl, Kolesterol 130 mg/dl, LDL 100 mg/dl, HDL 30 mg/dl & Trigliserida 180 mg/dl.
2. Klem euglikemik / HOMA (homeostasis model assessment).
3. Kadar asam urat & tes faal hati.
4. Fibrinogen & PAI-1.
5. CRP.
6. Light transmission platelet aggregometry mengukur metabolit tromboksan di serum / urine.
7. CT atau MRI.
8. Elektrokardiografi, ekokardiografi, & stress single-photon emission computed tomography scan (SPECT scan).
Manifestasi Klinis
World Health Organization (WHO). European Group for the study of Insulin Resistance
(EGIR). National Cholesterol Education Program Adult
Treatment Panel III (NCEP – ATP II). International Diabetes Federation (IDF). American Heart Association / Diperbarui NCEP.
Kriteria yang diajukan oleh NCEP-ATP III lebih banyak digunakan karena lebih memudahkan seorang klinis untuk mengidentifikasi seseorang dengan sindrom metabolik.
Manifestasi Klinis
US National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III memerlukan setidaknya 3 dari kriteria berikut ini:
Sentral obesitas: Lingkar pinggang ≥ 88 cm (≥ 80 cm modifikasi Asia) atau 36 inci (wanita).
Dislipidemia: TG ≥ 1,695 mmol / L (150 mg / dl). Dislipidemia: HDL-C <50 mg / dL (wanita). Tekanan darah ≥ 130/85 mmHg. Glukosa darah puasa ≥ 6,1 mmol / L (110 mg / dl).
Diagnosis.
Working Diagnosis & Different Diagnosis.
WD = Sindrom Metabolik. DD = -
Etiologi
Diet yg salah. Kelebihan berat badan. Sindrom ovarium polikistik. Faktor Genetik. Fitness & Exercise.
Patogenesis
↑ Produksi asam lemak bebas
Akumulasi lemak di berbagai organ
Hepar
Hiperinsulinemi PAI-1 ↑
Memblok transduksi sinyal insulin
↓ Intramuscular glucose uptake
Hiperinsulinemi
Disfungsi sel β
Otot Skelet
Penurunan pengikatan & degradasi insulin
Resistensi insulinDislipidemia atherogenik VLDL ↑
Penumpukan lemak
intraseluler
Pankreas
Hipertensi:
↓ Nitric Oxide
↑ Asimetrik Dimetil Arginin
↑ Tonus simapatis
↑ angiotensinogen
Keadaan prototombik &
proinflamasi:
PAI-1↑, fibrinogen ↑,
Tumor Necrosis Faktor ά↑, adinopektin ↓,
IL-1↑,IL-6↑, hsCRP ↑
↑Jaringan Lemak Visceral
Epidemiologi
Amerika: Prevalensi sindrom metabolik pada populasi usia > 20 tahun 25% & usia > 50 tahun 45%.
Pandemik sindrom metabolik berkembang seiring dengan prevalensi obesitas yg terjadi di Asia & Amerika.
Indonesia: Prevalensi sindrom metabolik adalah 13,13%.
Jakarta (2006): Prevalensi sindrom metabolik yg tidak jauh berbeda dengan Depok yaitu 26,3% dengan obesitas sentral merupakan komponen terbanyak (59,4%).
Penatalaksanaan Medikamentosa & Non-Medikamentosa.
Medikamentosa.
1. Terapi Protrombotik = Aspirin 75-325 mg sekali sehari; Klopidogrel.
2. Terapi Hipertensi = ACE-Inhibitor; ARB.
3. Terapi Penurun Berat Badan = Sibutramin & Orlistat.
4. Terapi dislipidemia = HMG-CoA reductase inhibitor; Asam fibrat.
5. Terapi bedah = Bedah gastrointestinal (restriksi gastric); Bypass gastric.
Penatalaksanaan
Non-Medikamentosa.
1. Terapi diet untuk obesitas = Defisit 500 hingga 1000 kkal/hari; Penurunan 7-10% BB awal dalam 6-12 bulan.
Metabolisme Basal + Energi Untuk Kerja Luar (Aktivitas) + Efek Termis Makanan (SDA / Spesific Dynamic Action).
1500,3 + 750,15 + 225,045 = 2475,495 kkal.
Penatalaksanaan Non-Medikamentosa.
Kebutuhan Energi KH (65-70% total kalori/hari) = 1609,071-1732,846 kkal.
Kebutuhan KH Makanan (4 kkal/g) = 402,267-433,211 gram.
Kebutuhan Energi Protein (15-20% total kalori/hari) = 371,324-495,099 kkal.
Kebutuhan Protein Makanan (4 kkal/g) = 92,831-123,774 gram.
Kebutuhan Energi Lemak (20-35% total kalori/hari) = 495,099-866,423 kkal.
Kebutuhan Lemak Makanan (9 kkal/g) = 55,011-96,269 gram.
Penatalaksanaan Non-Medikamentosa.
2. Aktivitas Fisik = Berjalan 30 menit jangka waktu 3 kali seminggu; ditingkatkan 45 menit jangka waktu 5 kali seminggu. Dengan regimen ini pengeluaran 100-200 kal/hari dapat dicapai.
3. Terapi perilaku = Pengawasan mandiri kebiasaan makan & aktivitas fisik, manajemen stress, stimulus control, dll.
4. Terapi Hipertensi = Penurunan BB, peningkatan aktifitas fisik, mengurangi konsumsi alcohol, & mengurangi asupan natrium sesuai rekomendasi Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).
Penatalaksanaan Non-Medikamentosa.
5. Terapi Nutrisi Medis = Pembatasan jumlah kalori, mengurangi lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, natrium, gula sederhana, konsumsi buah, sayur, padi-padian, & meningkatkan asupan lemak tidak jenuh rantai tunggal / ganda.
Lemak trans = (Makanan hidrogenasi minyak) kerupuk, kentang goreng, & ayam goreng.
Kolesterol = Produk telur, produk susu, daging, & kerang. Untuk mengurangi faktor risiko dasar
Penatalaksanaan Non-Medikamentosa.
Komposisi Makanan untuk Hiperkolesterolemia:
Total lemak. 20-35% dari kalori total.
Lemak jenuh. <7% dari kalori total.
Lemak PUFA. sampai 10% dari kalori total.
Lemak MUFA. sampai 10% dari kalori total.
Karbohidrat. 65-70% dari kalori total (karbohidrat kompleks).
Serat. 30 gr per hari.
Protein. Sekitar 15-20% dari total kalori.
Kolesterol. <200 mg/hari.
Komplikasi Sistem Kardiovaskular: Aterosklerotik, fibrilasi atrium, &
gagal jantung.
Sistem Respiratori: Obstructive sleep apnea (OSA)
Sistem Gastrointestinal: Perlemakan hati non-alkoholik (nonalcoholic fatty liver disease / NAFLD), GERD & hernia hiatal.
Sistem Reproduksi: Sindrom polikistik ovarium (polycystic ovarian syndrome / PCOS), kanker payudara, endometrium, kolorektal, prostat, & renal cell carcinoma.
Prognosis
Penderita sindrom metabolik yang memiliki seluruh faktor risiko metabolik memiliki risiko seumur hidup yang tinggi untuk mendapat penyakit kardiovaskuler aterosklerotik Sekitar dua kali lipat.
Pencegahan
The US Preventive Services Task Force: Merekomendasi konsultasi diet intensif terhadap pasien yg mempunyai faktor risiko untuk terjadinya penyulit kardiovaskular.
The Diabetes Prevention Program: Intervensi gaya hidup yg ketat pada pasien prediabetes dapat menghambat progresivitas terjadinya diabetes lebih dari 50% ( dari 11% menjadi 4,8%).