Upload
garrett-simpson
View
235
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
1/13
Sindrom nefrotik (SN) adalah sekumpulan gejala yang terdiri dari proteinuri massif,
hipoalbuminemia yang disertai atau tidak dengan edema dan hiperkolestrolemia
Secara klinis SN terdiri dari:
1. Edema massif
. !roteinuria
". #ipoalbuminemia
$. #iperkolestrolemia atau mormokolestrolemia
!ada anak kausa SN tidak jelas sehingga disebut sindrom nefrotik idiopatik (SN%). &ari segi
usia, sindrom nefrotik yang menyerang anak dibagi menjadi sindrom nefrotik infantile dan
sindrom nefrotik congenital. Sindrom nefrotik infantil diartikan sebagai sindrom nefrotik yang
terjadi setelah umur " bulan sampai 1 bulan sedangkan sindrom nefrotik yang terjadi dalam "
bulan pertama kehidupan disebut sindrom nefrotik congenital (SN') yang didasari kelainan
genetik.(1)'elainan histologis sindrom nefrotik idiopatik (SN%) menunjukan kelainankelainan
tidak jelas atau sangat sedikit perubahan yang terjadi sehingga disebut minimal change nephrotic
syndrome atau sindrom nefrotik kelainan minimal (SN') atau sering disebut N%* (Nothing %n
*ight icroscopy) disease.
II. INSIDENS
Sindrom ini dapat mengenai semua umur, tetap sebagian besar (+$) dijumpai pada usia +
tahun. 'asus sindrom nefrotik pada anak paling sering ditemukan pada usia 1- bulan$ tahun.
kejadian sindrom nefrotik pada anak sekitar 11//./// anak. 0asio lakilaki:perempuan :1,
sehingga dikatakan pada masa remaja dan de2asa rasio ini berkisar 1:1.
III. KLASIFIKASI
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
2/13
3mumnya sindrom nefrotik infantil diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria seperti
presentasi klinis, ri2ayat keluarga, hasil laboratorium, gambaran histologi, dan genetic
molekular. Sindrom nefrotik infantil ini dapat bersifat primer dan sekunder.
Sindrom nefrotik infantil primer, terdiri dari:
Sindrom nefrotik idiopatik yang terdiri dari:
Sindrom nefrotik kelainan minimal
4lomeruloskelerosis fokal segmental
4lomerulonefritis membranosa
Sklerosis mesangial difus (S&, diffuse mesangial sclerosis)
Sindrom nefrotik infantil yang berhubungan dengan sindrom malformasi:
1. Sindrom &enys&rash (S&&)
. Sindrom 4allo2ayo2at
". Sindrom *o2e
Sindrom nefrotik infantil sekunder atau didapat yang terjaid karena:
1. %nfeksi : sifilis, 5irus sitomegalo, hepatitis, rubella, malaria toksoplasmosis, #%6.
. 7oksik : merkuri yang menyebabkan immunecomple8mediated epimembranous
nephritis
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
3/13
". *upus Eritematosus sistemik
$. Sindrom hemalitik uremik9
. 0eaksi obat
;. Nefroblastoma atau tumor 2ilms.
Sindrom nefrotik secara gambaran histologik
%nternational
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
4/13
Sindrom Nefrotik menurut terjadinya
Sindrom Nefrotik 'ongenital
!ertama kali dilaporkan di =inlandia, sehingga disebut juga SN tipe =inlandia. 'elainan ini
diturunkan melalui gen resesif. >iasanya anak lahir premature (?/), plasenta besar (beratnya
kirakira $/ dari berat badan). 4ejala asfiksia dijumpai pada + kasus. 4ejala pertama
berupa edema, asites, biasanya tampak pada 2aktu lahir atau dalam minggu pertama. !ada
pemeriksaan laboratorium dijumpai hipoproteinemia, proteinuria massif dan hipercolestrolemia.
4ejala klinik yang lain berupa kelainan congenital pada muka seperti hidung kecil, jarak kedua
mata lebar, telinga letaknya lebih rendah dari normal. !rognosis jelek dan meninggal 'aren
ainfeksi sekunder atau kegagalan ginjal. Salah satu cara untuk menemukan kemungkinan
kelainan ini secara dini adalah pemeriksaan kadar alfa feto protein cairan amnion yang biasanya
meninggi.
Sindrom Nefrotik yang didapat:
7ermasuk disini sindrom nefrotik primer yang idiopatik dan sekunder.
IV. ETIOLOGI
Sindrom nefrotik bisa terjadi akibat berbagai glomerulopati atau penyakit menahun yang luas.
Sejumlah obatobatan yang merupakan racun bagi ginjal juga bias menyebabkan sindroma
nefrotik. Sindrom nefrotik bias berhubungan dengan kepekaan tertentu. >eberapa jenis sindrom
nefrotik sifatnya diturunkan.
!enyebab primer
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
5/13
3mumnya tidak diketahui kausanya dan terdiri dari sindrom nefrotik idiopatik dengan kelainan
histologik menurut pembagian %S'&
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
6/13
!ada pemabahasan selanjutnya, yang dimaksud dengan SN adalah Sindrom Nefrotik yang
idiopatik dengan kelainan histologik yang berupa SN'. 7erdapat beberapa teori yang terjadi
pada anak yaitu:
Soluble Antigen Antibody erkurangnya nafsu makan
. !embengkakan kelopak mata
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
7/13
". Nyeri perut
$. !engkisutan otot
. !embengkakan jaringan akibat penimbunan garam dan air
;. Air kemih berbusa
Edema merupakan gejala utama, ber5ariasi dari bentuk ringan sampai berat dan merupakan
gejala satusatunya yang Nampak. Edema mulamula Nampak pada kelopak mata terutama
2aktu bangun tidur. Edema yang hebat atau anasarka sering disertai edema pada genetalia
eksterna. Edema pada perut terjadi karena penimbunan cairan. Sesak napas terjadi karena adanya
cairan dirongga sekitar paruparu (efusi pleura). 4ejala yang lainnya adalah edema lutut dankantung Bakar (pada pria). Edema yang terjadi seringkali berpindahpindah, pada pagi hari cairan
tertimbun di kelopak mata atau setelah berjalan, cairan akan tertimbun di pergelangan kaki.
!engkisutan otot bias tertutupi oleh edema. Selain itu edema anasarka ini dapat menimbulkan
diare dan hilangnya nafsu makan karena edema mukosa usus. 3mbilikalis, dilatasi 5ena, prolaks
rectum, dan sesak dapat pula terjadi akibat edema anasarka ini.
VII. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
3rin
Albumin: 'ualitatif: CC sampai CCCC
'uantitatif: D/ mg'g>>hari (diperiksa memakai reagens ES>A
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
8/13
maka proteinuria dapat dipakai sebagai petunjuk sederhana untuk menentukan derajat
glomerulus. adi yang diukur adalah inde8 selecti5ity of proteinuria (%S!). %S! dapat ditentukan
dengan cara mengukur rasio antara clearance ig4 dan cleareance transferin.
%S! ila %S! F /, berarti %S! meninggi (highly selecti5e proteinuria) yang secara klinik
menunjukan:
'erusakan glomerulus ringan
0espon terhadap kortikosterois baik
>ila %S! D /, berarti %S! menurun (poorly selecti5e proteinuria) yang secara klinik menunjukan:
'erusakan glomerulus berat
7idak respon terhadap kortikosteroid baik
. &arah
!ada pemeriksaan kimia darah dijumpai:
!rotein total menurun (N : ;,-,1 mg1//ml)
Albumin menurun (N : $,- mg1//ml). hal ini disebut sebagai hipoalbuminemia (nilai
kadar albumin dalam darah F , gram1// ml). SN kelainan ini dapat disebabkan oleh:
!roteinuria
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
9/13
'atabolisme protein yang berlebihan
Nutricional deficiency
!ada SN ternyata katabolisme protein meningkat akibat katabolisme protein yang terjadi di tubuhginjal. !eningkatan katabolisme ini merupakan faktor tambahan terjadinya hipoalbuminemia
selain dari proteinuria (albuminuria). !ada SN sering pula dijumpai anoreksia akibat edema
mukosa usus sehingga intake berkurang yang pada gilirannya dapat menimbulkan
hipoproteinemia. !ada umumnya edema anasarka terjadi bila kadar albumin darah F
gram1//ml, dan syok hipo5olemia terjadi biasanya pada kadar F 1 garam1//ml.
G1 globulin normal (N : /,1/," gm1//ml)
G globulin meninggi (N : /,$1 gm1//ml)
H globulin normal (N : /,/,? gm1//ml)
I globulin normal (N : /,"1 gm1//ml)
0asio albuminglobulin F 1 (N : ")
'omplemen c" normalrendah (N : -/1/mg1//ml)
3reum, kreatinin, dan klirens kreatinin normal
#iperkolestrolemia bila kadar kolestrol D /mg1//ml. akhirakhir ini disebut juga
sebagai hiperlipidemia oleh karena bukan hanya kolestrol saja yang meninggi dalam darah,
konsituen lemak itu adalah:
'olestrol
*o2 density lipoprotein (*&*)
6ery lo2 density lipoprotein (6*&*)
7rigliserida baru meningkat bila plasma albumin F 1 gram1//ml
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
10/13
Akibat hipoalbuminemia, selsel hepar terpacu unutk membuat albumin sebanyakbanyaknya.
>ersamaan dengan sintetis albumin ini, selsel hepar juga akan membuat 6*&*. &alam keadaan
normal 6*&* diubah menjadi *&* oleh lipoprotein lipase. 7etapi pada SN, akti5itas enBim ini
terhambat dengan adanya hipoalbuminemia dan tingginya kadar asam lemak bebas. &isamping
itu menurunnya akti5itas lipoprotein lipase ini disebabkan oleh rendahnya kadar apolipoprotein
plasma sebagai akibat keluarganya protein dalam urin. adi hiperkolestrolemia ini tidak hanya
disebabkan oleh produksi yang berlebihan, tetapi juga akibat gangguan katabolisme fosfolipid.
VIII. DIAGNOSIS
&iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan laboratorium.
IX. KOMPLIKASI
'omplikasi yang dapat terjadi pada penderita sindrom nefrotik adalah:
1. %nfeksi sekunder : mungkin karena kadar immunoglobulin yang rendah akibat
hipoalbuminemia
. Syok : terjadi terutama hipoalbuminemia berat (F 1mg1//ml) yangmenyebabkan hipo5olemi berat sehingga terjadi syok
". 7hrombosis 5askuler : mungkin karena gangguan system koagulasi sehingga
terjadi peninggian fibrinogen atau faktor 6,6%%,6%%% dan J. 7rombus lebih sering terjadi
pada sistem 5ena apalagi bila disertai pengobatan kortikosteroid.
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
11/13
$. alnutrisi
. 4agal ginjal
X. PENATALAKSANAAN
7ujuan pengobatan adalah untuk mengatasi penyebabnya. engobati infeksi penyebab sindrom
nefrotik dapat menyembuhkan sindrom ini. ika penyebabnya adalah penyakit yang dapat diobati
(misalnya: penyakit #odgkin atau kanker lainnya), maka mengobatinya akan mengurangi gejala
ginjal. ika penyebabnya adalah kecanduan heroin, maka menghentikan pemakaian heroin pada
stadium a2al sindrom nefrotik, bias menghilangkan gejalagejalanya. !enderita yang pekaterhadap cahaya matahari, racun pohon ek, racun pohon i5y atau gigitan serangga, sebaiknya
menghindari bahanbahan tersebut. &esensitisasi bias menyembuhkan sindrom nefrotik akibat
racun pohon ek, racun pohon i5y atau gigitan serangga. ika penyebabnya adalah obatobatan,
maka untuk mengatasi sindrom nefrotik, pemakaian obat harus dihentikan.
!engobatan yang umum adalah diet yang mengandung protein dan kalium dengan jumlah yang
normal dengan lemak jenuh dan natrium yang rendah. 7erlalu banyak protein akan meningkatkan
kadar protein dalam air kemih. A
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
12/13
. &iet harus banyak mengandung protein dengan nilai biologik tinggi dan tinggi kalori.
!rotein "grkg>>hari. 'alori ratarata: 1//kalorikg>>hari. 4aram dibatasi bila
edema berat. >ila tanpa edema diberi 1grhari. !embatasan cairan terjadi bias terdapat
gejala gagal ginjal.
". Akti5itas: tirah baring dianjurkan bila ada edema hebat atau ada komplikasi. >ila edema
sudah berkurang atau tidak ada komplikasi maka aktifitas fisik tidak memperngaruhi
perjalanan penyakit. Sebaliknya tanpa ada aktifitas dalam jangka 2aktu yang lama akan
mempengaruhi keji2aan anak.
$. &iuretik: pemberian diuretic untuk mengurangi edema terbatas pada anak dengan edema
berat, gangguan pernapasan, gangguan gastrointestinal atau obstruksi urethra yang
disebabkan oleh edema hebat ini. !ada beberapa kasus SN yang disertai anasarka, dengan
pengobatan kortikosteroid tanpa diuretik, edema juga menghilang. etode yang lebih
aktif dan fisiologik untuk mengurangi edema adalah yang merangsang dieresis dengan
pemberian albumin (salt poor albumin): /,1grkg>> selama satu jam yang disusul
kemudian oleh furosemid %.6 1mgkg>>hari. !engobatan ini bias diulangi selama ;
jam bila perlu. &iuretic yang biasa dipakai adalah diuretic jangka pendek seperti
furosemid atau asam etakrinat. !emakaian diuretic yang berlangsung lama dapat
menyebabkan:
#ipo5olemia
#ipokalemia
Alkalosis
#iperuricemia
1. Antibiotik: hanya diberikan bila ada tandatanda infeksi sekunder
. !engobatan dengan kortikosteroid
7/25/2019 Sindrom Nefrotik LO
13/13
!engobatan dengan kortikosteroid terutama diberikan pada SN yang sensitif terhadap
kortikosteroid yaitu pada SN'. >ermacammacam cara yang dipakai tergantung pengalaman
dari tiap senter, tetapi umumnya dipakai cara yang diajukan oleh %nternational