Upload
phamkiet
View
254
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Sekretariat DERU UGM
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Gadjah Mada
Jl. Pancasila G – 7, Bulaksumur Yogyakarta 55281
Web pengabdian.ugm.ac.id email: [email protected]
Telp. +62 274 6492082 Fax. +62 274 552432
Disaster Response UnitUniversitas Gadjah Mada
Sinergi dalam Bencana
STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT PENGABDIAN UGM
DERU dikelola agar mampu berperan sebagai lembaga resmi UGM yangakan merespon setiap bencana yang terjadi di Indonesia, sebagaikoordinator civitas akademika UGM dalam aksi tanggap bencana, danberperan sebagai penyalur bantuan dari pihak mitra kepada korban.Dalam perkembangannya, kegiatan DERU tidak hanya bersifat insidentilnamun juga program recovery pasca bencana. Upaya mitigasi terusdilaksanakan baik bersifat internal UGM maupun eksternal.
Proses layanan DERU
Mitigasi•Sosialisasi
•Pembuatan Peta Evakuasi bencana
•Pelatihan evakuasi diri
Tanggap Bencana•Pelayanan Kesehatan
Distibusi Logistik
•Pemeriksaan Infrastruktur
Trauma HealingRecovery•Trauma healing
Pembuatan
•Penyusunan kembali RTRW
Rekonstruksi
•Pembangunan huntara
•Pembangunn Fasilitas Umum
Rehabilitasi•Pemulihan aspek
layanan publik
•Koordinasi mitigasi
1
2
3
4
5
Gempa Jogja2006
Gempa 5,8 SR yang melanda DIY dan JawaTengah pada 27 Mei 2006 menimbulkan korbanjiwa yang berjumlah sampai ribuan orang.Kerusakan rumah dan insfrastruktur lainnya jugasangat besar. Sarana dan prasarana publikbanyak yang hancur. Saat itu DERU bekerja samadengan lembaga-lembaga lain dalam masatanggap darurat, recovery, dan rehabilitasirekonstruksi. UGM menerjunkan mahasiswa KKNPeduli Bencana untuk membantu masyarakatmengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka hadapipasca gempa. Selain membantu langsungmasyarakat, DERU juga menggalang dana untukbantuan berbagai kebutuhan.
Banjir Sragen Ngawi - 2008
Banjir yang terjadi di Sragen dan Ngawi pada awal 2008
menyebabkan 9491 rumah terendam banjir yang melanda 97 desa
dengan kerugian berupa 257 unit rumah roboh, 7.983 hektar lahan
sawah pertanian terendam banjir. Jumlah warga yang diungsikan
sebanyak 42.137 orang. Sebagian besar korban banjir merupakan
warga yang tinggal di sepanjang aliran Bengawan Solo. Banjir
tersebut melanda 10 kecamatan di kedua kabupaten diantaranya
Kecamatan Sambung Macan, Plupuh, Sragen, Ngempal, Masaran,
Tanon, Sukodono, Ngerampal, Jenar dan Sidoharjo. Kecamatan
Sragen dan Sidoharjo merupakan yang paling parah, kini ketinggian
air masih sampai 3,5 meter.
Dalam rangka membantu dan meringankan beban masyarakat
yang menjadi korban banjir di Sragen dan Ngawi, UGM menugaskan
DERU untuk turut berpartisipasi dalam Peduli Banjir di Ngawi dan
Sragen berupa assesment, pengiriman relawan dan bantuan
logistik, dan penerjunan KKN Peduli Bencana. Seiring dengan
kegiatan tersebut, UGM membuka Rekening Peduli Bencana untuk
korban Banjir di Ngawi dan Sragen.
Tim DERU Peduli Bencana ini berasal dari Pusat Studi Bencana
(PSBA), Fakultas Teknik dan Fakultas Geografi dan beberapa
kalangan mahasiswa yang tergabung dalam UKM Resimen
Mahasiswa (Menwa), Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma),
Mahasiswa Pecinta Alam (Mapagama), Unit Selam, Pramuka dan
BEM KM UGM.
Gempa Padang - 2009UGM memberangkatkan 40 mahasiswa yang tergabung dalam DERU berangkat menuju Padang Pariaman untukKuliah Kerja Nyata Peduli Bencana, Minggu 11 Oktober 2009. Hal tersebut dilakukan untuk mempercepatpenanganan pasca gempa bumi di Sumatera barat yang terjadi pada 30 September 2009 sebesar 7,3 SR. TimDERU berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait di Sumatra Barat, dengan menjalin kerja sama denganberbagai posko yang ada, seperti posko Universitas Negeri Andalas, Universitas Negeri Padang, UniversitasTamansiswa Padang, Universitas Muhammadiyah Padang, Pemprov DIY, dan Diknas di LPMP Padang, sertalainnya. Tim melakukan bantuan teknis berupa penyusunan data bencana, berikut program rehabilitasi danrekonstruksi. Program tanggap darurat rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut antara lain dengan melakukanpendataan korban dan Damage and Loss Assessment (DLA), evakuasi, pelayanan kesehatan dan psikologi,penyaluran logistik (makanan dan akomodasi), penyiapan disaster response support system (listrik, energi,telekomunikasi, air bersih, sanitasi, broadcast-outreach), juga temporary shelter. Tim juga melakukan evaluasigeologi dan kegempaan, evaluasi bangunan, penyiapan program livehood pertanian dan UMKM, bantuan dalamadministrasi pemerintahan, pengerahan sumber daya nasional dan internasional non-pemerintah, sertapenyiapan database dan penyusunan RTRW, Build Back Better, Sumatera Barat.
DERU mendistribusikan bantuan sebanyak 25 unit kursi roda, 6 unit sel surya, 22 alat komunikasi handy talkydan 1.300 buku pelajaran sekolah kepada para korban gempa di Kabupaten Padang Pariaman. Bantuan kursiroda tersebut merupakan hasil kerja sama UGM, Yayasan UGM, dan United Cerebral Palsy (UCP) RodaKemanusiaan Indonesia yang diserahkan kepada penyandang difabel di beberapa nagari (desa).
Pelepasan KKN PB Gempa Padang 2009 oleh
Wapres Budiono, Mendiknas dan Menteri PU
Upaya membangun huntara rumah Bapak Syafii di
Korong Kampung Dalam, Nagari Gadu
Foto Bersama Mahasiswa KKN PB Gempa Padang
2009
Merapi - 2010Wilayah terdampak erupsi magmatik Merapi
yang terjadi pada Oktober – November 2010
sangat luas dan membawa korban jiwa
sebanyak 275 orang dengan sebaran di
kabupaten Sleman, Magelang dan Klaten.
DERU beroperasi selama 2 tahun.
Sebagai upaya mitigasi bencana erupsi magmatik Merapi,
mahasiswa UGM membantu pemerintah dan masyarakat:
1. Memetakan daerah rawan terdampak bencana melalui
berbagai penelitian
2. Mengarahkan evakuasi dan titik-titik pengungsian
3. Membantu dalam mengungsikan warga beserta
ternaknya yang beresiko terdampak erupsi merapi di
wilayah KRB
4. Mendirikan pos pelayanan bagi masyarakat pengungsi
di Kabupaten Sleman (Cangkringan, Pakem dan Turi)
dan Magelang. Posko-posko tersebut menyalurkan
bantuan kesehatan, logistik, kesehatan ternak dan
evakuasi ternak.
5. Membantu logistik pakan untuk ternak warga yang
telah diungsikan
Mitigasi
Tanggap bencana Merapi - 2010DERU terus mengirimkan bantuan untuk para pengungsi
bencana letusan Gunung Merapi sejak 28 Oktober 2010.
Tiap hari, minimal DERU mengirim 2-3 kali bantuan ke
lokasi berbeda di wilayah Kabupaten Sleman, Muntilan,
dan Boyolali. Dalam pengiriman bantuan. Bantuan yang
disalurkan yang berasal dari mitra dan masyarakat. Jenis
bantuan meliputi kebutuhan masker, peralatan mandi,
pakaian bayi dan dewasa, selimut, sembako, tikar, sarung,
obat-obatan, air mineral, mainan anak-anak, majalah, dan
buku.
Erupsi yang terjadi tanggal 26 Oktober 2010 disusul
erupsi kedua pada tanggal 5 Nopember 2010 yang telah
merenggut ratusan jiwa. Pada masa ini wilayah radius 25
km dari puncak Merapi harus dikosongkan sehingga
jumlah pengungsi mencapai 283.000 jiwa. UGM sendiri
menyiapkan PPKH sebagai Tempat pengungsian.
DERU mendirikan klinik darurat di delapan titik
pengungsian. Klinik yang memberikan pelayanan
kesehatan 24 jam tersebut berada di UNY, UMY, UPN,
Batalyon 403, Barak Pramuka, Gor Pangukan, Masjid
Agung Sleman, Youth Center Sleman, dan Stadion
Maguwoharjo. DERU juga akan mengadakan kegiatan
trauma healing, yakni menghilangkan trauma psikologis
pada anak-anak pascabencana Merapi.Badut menghibur anak-anak di Posko
Pengungsian PKKH UGM, 6 November 2010
Tempat Pengungsian Sementrata di Lapangan
Desa Srumbung magelang
Penyaluran logistik dan kebutuhan sehari-hari
Rekonstruksi
Merapi - 2010
Erupsi Merapi menyisakan kerusakan yang sangat besar.
Kerusakan rumah baik terdampak bahaya primer
maupun sekunder berjumlah ribuan. Guna memenuhi
hunian bagi warga, DERU dengan dukungan dana dari
berbagai mitra telah membangun 1199 unit huntara
(hunian sementara) dan 6 unit huntap (hunian tetap) di 5
lokasi, yaitu:
1. 50 unit huntara di Kuwang Argomulyo Cangkringan,
Sleman
2. 1017 unit huntara di Gondang, Cangkringan, Sleman
3. 45 unit huntara di Sudimoro, Desa Adikarto, Muntilan,
Magelang
4. 87 unit huntara di Purwomartani Ngemplak Sleman
5. 6 unit huntap di Kalibening Dukun Magelang
Mitra DERU tersebut antara lain BAZNAS, TV One, GP
Ansor dan Bamuis BNI.
Huntara Sudimoro
Huntara Gondang
Huntara Kuwang
Rehabilitasi
Merapi - 2010
Bahaya sekunder erupsi Gunung Merapi berupa lahar dingin telah
merusak sarana dan prasarana umum berupa bak penangkap
air untuk jaringan pipa air bersih, bendung dan saluran irigasi.
Sedikitnya 23 jaringan pipa bersih dan 8 bendung serta saluran
irigasi di bantaran sungai Krasak mengalami rusak berat, dan
ditaksir kerugian mencapai Rp 3,5 miliar. Akibatnya sebanyak
1586 KK atau 6344 jiwa, ternak dan lahan pertanian seluas 776
Ha terjadi kekeringan dan kekurangan air bersih.
Untuk mengatasi kekurangan air bersih tersebut, DERU didukung
BAZNAS melakukan rehabilitasi saluran air bersih dan bendung
secara swakelola yang dikelola PAMDES "Krasak Lestari" di
Dusun Nganggring, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten
Sleman.
Rehabilitasi bendung Kali Ireng di Tunggularum dengan luas
oncoran 64 Ha dan rehabilitasi bak tangkap air di Nganggring di
Bendung Kali Ireng untuk mencukupi kebutuhan air bersih bgai
232 KK atau 836 jiwa, 1200 kambing PE, 35 ekor sapi dan
kebun seluas 50 Ha. Dibutuhkan waktu selama 10 bulan bagi
mereka untuk membangun reservoir dan memasang saluran
pipa air baru kembali.
DERU dibantu swadaya masyarakat dalam
rehabilitasi bendung dan bak penangkap air
untuk air bersih di Desa Nganggring Girikerto
Turi Sleman
Peresmian Program Rekonstruksi dan
Pengembangan Penyediaan Air Bersih Pasca
Erupsi Merapi di Dusun Nganggring Girikerto,
Turi Sleman oleh Bupati Sleman, ketua
BAZNAS dan Rektor UGM, Rabu 19/10/2011.
Banjir Wasior - 2010
Banjir bandang yang terjadi pada 4 Oktober 2010 diWasior, Teluk Wondama, Papua Barat menyebabkanbanyak infrastruktur hancur termasuk lapangan udara diWasior, serta korban meninggal 161 orang, hilang 146orang dan luka-luka mencapai 3552 orang.
Dalam minggu pertama pasca banjir, UGM mengirim timyang terdiri atas sekitar 10 orang selama 1 minggu diWasior untuk memetakan penanganan dan identifikasikebutuhan mendesak yang diperlukan warga setempat.Selain assesmen, tim ini juga ditugaskan memberikanbantuan logistik di 2 Posko Induk di Manokwari, yaituposko BLK dan posko KODIM dari total 4 Posko yang ada(Mesjid AL-Falah, Pegunungan Miei, Kodim Manokwari,dan BLK). Assesmen dilakukan di 3 sungai besar (SungaiRado, Sungai Sanduai, dan Sungai Manggurai).
DERU juga berkoordinasi dengan Koordinator PoskoPengungsian, Pemerintah Kabutapen Papua Barat,Rektor UNIPA dan Ketua LPPM UNIPA, PMI,TNI-AD, danDinas PU yang ditugaskan di Wasior.
Banjir Jakarta2013
Banjir Jakarta 2013 menyebabkan Jakarta dinyatakan
dalam keadaan darurat. Banjir tersebut melanda wilayah
Jakarta dan sekitarnya pada pertengahan Januari 2013 yang
sebenarnya sudah dimulai sejak Desember 2012, dan baru
mencapai puncaknya pada Januari 2013.
Dari Yogyakarta, 30 relawan yang tergabung dalam DERU
diberangkatkan ke Jakarta sebagai bentuk kepedulian
terhadap bencana banjir dan bentuk pengabdian perguruan
tinggi kepada masyarakat yang sedang dilanda bencana.
Tim relawan UGM yang dikirim ini antara lain terdiri atas Unit
Selam, Pramuka, Resimen Mahasiswa, mahasiswa Fakultas
Geografi, dokter, dan perawat dari Fakultas Kedokteran,
serta Kedokteran Hewan. tim relawan UGM ini nantinya akan
fokus pada pemberian bantuan berupa logistik,
kemanusiaan, serta kesehatan kepada masyarakat maupun
pada hewan ternak. Tim relawan tersebut fokus pada
pemberian bantuan logistik, serta pemeriksaan kesehatan
kepada masyarakat maupun pada hewan ternak,
komunikasi, dan kartografi (pemetaan). Posko DERU Peduli
Jakarta ini berada di kantor Kecamatan Pademangan,
Jakarta Utara.
Erupsi Sinabung2014UGM membuka posko DERU untuk bencana erupsi Gunung
Sinabung Posko UGM. Tim yang diberangkatkan terdiri dari timahli kebencanaan dan relawan mahasiswa ke Sinabung untukmelakukan pemetaan terhadap kondisi terkini dalam rangkamendukung pengiriman mahasiswa KKN PPM Peduli Bencana.
UGM secara khusus mengirim mahasiswa KKN Peduli BencanaSinabung untuk membantu penanganan bencana di Sinabungakan berlangsung lama seperti halnya bencana erupsi Merapiyang dimulai dari penanganan masa tanggap darurat,rehabilitasi dan rekonstruksi.
Dalam masa tanggap darurat, mahasiswa lebih banyakmelakukan kegiatan pendampingan pendidikan, bantuankesehatan, logistik, sosial ekonomi dan pendampinganpsikologi berupa trauma healing bagi anak-anak yang tinggal dilokasi pengungsian. Dalam program pelayanan kesehatan,mahasiswa menemukan 5 kasus penyakit yang umumnyadiderita pengungsi seperti ISPA, gastritis, diare, penyakit kulit,dan trauma.
Selain mengirimkan mahasiswa KKN Peduli bencana, UGM jugamengirim tim psikologi untuk untuk membantu tim psikologyang sudah dikerahkan oleh Fakultas Psikologi UniversitasSumatera Utara (USU) dan Universitas Medan Area, gunamemberikan bantuan mengatasi masalah psikososial yangmuncul di 42 titik lokasi pengungsian bencana erupsi GunungSinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara.
Erupsi Kelud - 2014
Bencana erupsi magmatik Gunung Kelud, Jum’at 14 Februari 2014 UGM melakukan respon cepat melaluiDERU bersama beberapa unsur yang berkait dengan kebencanaan di UGM dan relawan mahasiswa dariberbagai fakultas. DERU mengkoordinasikan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh UGM. Pembahasandidasarkan pada dua sisi yaitu langkah yang diperlukan diambil oleh DERU di lokasi letusan, dan juga untukmengatasi debu vulkanik yang menutup kota Yogyakarta yang sudah berpengaruh pada jalannya aktivitas diKota Yogyakarta.
Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail dalam merancang peran dalam mengatasi dampak letusangunungapi Kelud, DERU menerjunkan tim survei ke Kediri Jumat malam (14 Februari 2014). Tim DERUberkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kab. Kediri, BPBD dan beberapa dinas terkait. Selain assesment, timini juga membawa bantuan berupa masker untuk warga di lokasi bencana bersamaan diberangkatkan 25relawan mahasiswa ke lokasi bencana untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat pada Selasa 17Februari 2014. Selain relawan, DERU juga mengirimkan tim relawan dokter Rumah Sakit Akademik UGM danmahasiswa untuk terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan di Kediri serta psikolog dari FakultasPsikologi juga memberikan dukungan terhadap layanan konsultasi dan penanganan pengungsi dari sisipsikologis.
Relawan Mahasiswa berada di Kediri selama dua minggu untuk membantu penanganan kondisi tanggapdarurat bencana erupsi Kelud. Tak hanya itu, mereka juga akan membantu penanganan pengungsi yangberada di beberapa titik pengungsian di daerah Kabupaten Kediri yang difokuskan pada bantuan kesehatan,psikologi, dan administrasi logistik. Program menghimpun dana bantuan juga dilakukan. UGM membukakesempatan bagi masyarakat untuk berbagi dengan para korban bancana berupa donasi yang disampaikanmelalui Rekening Peduli Bencana UGM.
Longsor Purworejo - 2016
UGM menerjunkan 20 Mahasiswa yang tergabung dalam KKN Peduli Bencana diDesa Jelok, Kecamatan Kaligesing, Purworejo yang sedang mengalami bencanatanah longsor. Kegiatan KKN ini bersama 21 orang tim relawan mahasiswa untukmembantu dalam penanganan pasca bencana. Relawan dan KKN Peduli Bencanatersebut berlokasi di Desa Donorati, Kecamatan Purworejo dan Desa GunungCondong Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo.
KKN-PB ini terjun langsung dan nyata dalam kemanusiaan membantu prosesrehabilitasi korban dan lokasi bencana. Dalam menjalankan misinya, relawanDERU dan mahasiswa KKN-PB mengevaluasi serta membangun struktur daninformasi yang baik di daerah bencana baik dengan BPBD maupun pihak lain danmengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan selama tanggap bencana. Selain itujuga, DERU menyalurkan bantuan kemanusiaan dari mitra dan civitas akademikaUGM.
Kabut Asap - 2015 Upaya UGM melalui DERU untuk turut menanggulangi bencana asap tak berhenti denganmemberikan rekomendasi ke Presiden. UGM terus terdorong untuk berpartisipasi dalamupaya penanggulangannya. Bentuk partisipasi UGM tersebut adalah dengan mengirimkanmahasiswa KKN Peduli Bencana.
UGM terjunkan 20 mahasiswa KKN Peduli Bencana yang berasal dari enam fakultas pada14 November 2015. Terdiri dari mahasiswa Fakultas Filsafat, Geografi, Hukum, FIB,Kehutanan, dan Peternakan. Mereka dikirim ke daerah yang terkena dampak asap, yaitu diDesa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, ProvinsiKalimantan Tengah. Lokasi yang ditempati oleh mahasiswa ini merupakan rekomendasi daritim assesment DERU yang telah melakukan assessment sebelumnya.
Selanjutnya, UGM terjunkan kembali 12 Mahasiswa KKN Peduli Bencana di KabupatenPelalawan untuk KKN periode Genap 2016. 12 Mahasiswa tersebut terdiri, 8 mahasiswaFakultas Kedokteran, 2 mahasiswa Fakultas Kehutanan, 2 mahasiswa Fakultas Geografiuntuk mengembangkan keilmuannya melalui penanganan Bencana Kabut Asap yangmelanda Kabupaten Pelalawan dan Riau. Fokus Mahasiswa KKN Peduli Bencana tersebutadalah bidang kesehatan, pemetaan lahan, pengurangan resiko kebakaran lahan.Mahasiswa UGM tersebut melaksanakan KKN selama 2 bulan di 6 Kecamatan KabupatenPelalawan sepanjang Jalan Lintas Timur.
Longsor Banjarnegara - 2014
Hujan sejak November 2014 di wilayah Banjarnegara menyebabkantanah longsor di beberapa desa. Di Dusun Jemblung SampangKarangkobar Banjarnegara, 108 jiwa menjadi korban tertimbunlongsor.
DERU menerjunkan relawan ke lokasi pengungsian bencana longsor diKarangkobar, Banjarnegara, yang terdiri dari para Ahli Geologi yangdibantu tim Geodesi, dokter, dan Psikolog dan beberapa mahasiswauntuk melakukan assessmen. Kegiatan difokuskan pada penangananmedis, psikologis, pengaturan logistik dan penyaluran bantuan bagikorban tanah longsor di beberapa desa di Kecamatan Karangkobar,Banjarnegara. DERU juga menyumbangkan 4 buah kursi roda, pakaianserta peralatan makan. Relawan mahasiswa yang terlibat langsungsebanyak 60 orang ke bencana tanah longsor di Desa Jemblung,Kecamatan Karangkoba, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Selain mengirimkan relawan ke lokasi bencana, UGM jugamengarahkan tim riset untuk pemetaan daerah lain di sekitarBanjarnegara yang mungkin rentan terjadi longsor. Langkah tersebutdilakukan sebagai upaya deteksi dini daerah rawan bencana sehinggameminimalisasi potensi jatuhnya korban dan kerugian akibat bencana.
Tahun 2015 KKN di Karangkobar difokuskan pada PenguatanKapasitas Masyarakat Desa Karangkobar Menuju Desa TangguhBencana, dilanjutkan peningkatan Desa Karangkobar dari DesaTangguh Bencana Madya menjadi Desa Tangguh Bencana Utama dandapat menjadi contoh bagi desa-desa lain, khususnya yang ada diBanjarnegara yang juga berisiko longsor.
GUNUNG AGUNG - 2017
Peningkatan aktivitas seismik Gunung Agung padaSeptember 2017 mengakibatkan status Gunung Agungdinaikkan dari level waspada menjadi level Awas. Hal inimenyebabkan sekitar 122.500 warga harus dievakuasidari rumah mereka yang berada di sekitar Gunung Agung.
UGM menurunkan Tim DERU untuk melakukan pemetaanwilayah di sekitar lereng Gunung Agung denganmenerbangkan drone di atas Gunung Agung.
Selain itu, UGM melalui Fakultas Peternakan menginisiasipembukaan posko bersama dengan Universitas Udayana,ISPI, Gapuspindo, Persepsi, AINI dan FPPTPI dalam usahamembantu penyelamatan ternak di Gunung AgungProvinsi Bali. Relawan posko yang terdiri atas mahasiswaFakultas Peternakan UGM tetap berkoordinasi danberkolaborasi dengan satgas ternak Badan NasionalPenanggulangan Bencana (BNPB) dalam hal evakuasiternak di posko-posko yang disediakan. Kegiatan lainnyaberupa aktivitas edukasi mempersiapkan stok pakanagar dapat disimpan dalam waktu lama, yaitu membuatpakan fermentasi dan pakan lengkap.
Longsor Pacitan - 2017Badai Siklon Tropis Cempaka dan Dahlia pada akhir
November 2017 mengakibatkan bencana banjir dan
longsor di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur.
Delapan titik longsor terjadi pada hari yang sama di
Desa Tinatar dan merusak 46 rumah. Bencana
longsor masih menyisakan 243 warga yang masih
mengungsi (15 Desember 2017).
DERU UGM menerjunkan tim assesment
kebencanaan geologi di Desa Tinatar pasca kejadian
longsor 28 November 2017. Metodologi yang
digunakan dalam penilaian singkat kerawanan
longsor di Desa Tinatar meliputi analisis peta dasar
seperti peta rupabumi dan peta geologi,
pemeriksaan kondisi sebelum longsor melalui citra
Google Earth, survei menggunakan UAV (Unmanned
Aerial Vehicle), dan survei geomorfologi (lapangan).
Metodologi dalam kajian ini hanya memfokuskan
pada kajian permukaan dan hanya sedikit
melakukan observasi bawah permukaan melalui
singkapan batuan. Saran dan rekomendasi yang dari
hasil kajian ini digunakan untuk penataan
pemukiman warga.
KLB Gizi Buruk & Campak Agats - 2017
DERU mengirimkan tim assesment ke Agats, Asmat, Papua, untuk
membantu mengatasi masalah KLB Gizi Buruk & Campak . Tim assesment
ini terdiri dari 7 orang, bertujuan untuk bersinergi dengan pemkab lokal,
Kemenkes dan TNI dalam penanganan masalah gizi buruk dan berbagai
dampaknya. Guna menunjang aktivitas pelayanan kesehatan, DERU
memasang sistem sel surya 200 Wp di Puskesmas yang tidak terlayani
jaringan listrik PLN guna menunjang operasional layanan kesehatan.
Untuk program ini DERU bersinergi dengan multi stakeholder guna
mendukung. Asmat dalam pembangunan di sektor infrastruktur, seperti
listrik dan udara bersih dan kesehatan lingkungan.
KLB Gizi Buruk & Campak Agats - 2017
Sebagai tindak lanjut assesmen sebelumnya, Maret 2018 UGM mengirim 12
mahasiswa KKN Peduli Bencana mengabdi di Distrik Agats, Kab. Asmat dengan
tema “Promosi Kesehatan Serta Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Ekonomi,
Pendidikan, Dan Lingkungan Di Distrik Agats : The Pilot Project”, program ini bertujuan
untuk; meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan,
sosial budaya, lingkungan dan ekonomi, memetakan permasalahan dan potensi
sumber daya alam dan manusia, serta mengembangkan dan memberdayakan
masyarakat dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan manusia.
Terkait dengan hal itu, para penerima beasiswa S2-S3 LPDP di UGM yang tergabung
dalam BUDI (Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia) membuat alat teknologi sederhana
berupa alat filter penjernih air untuk diserahka. Alat tersebut dikirimkan bersama tim
KKN Peduli Bencana UGM yang diberangkatkan tanggal 6 Juli 2018.
Tanggap BencanaGempa Lombok – 2018DERU bertindak cepat merespon gempa bumi di NTB, Minggu
29 Juli dengan melakukan assesmen dan aktivitas tanggap
darurat oleh 2 unit KKN yang sedang menjalankan kegiatan
operasional KKN di Lombok Barat dan Lombok Timur, yaitu di
daerah Kecamatan Sembalun dan Desa Obel-Obel Kecamatan
Sambelia, sekitar 90 km dari lokasi bencana.
Selain assesmen, mahasiswa KKN yang terbagi dalam 2 tim ini
membantu di posko pengungsian, memberikan bantuan
langsung untuk kedaruratan berupa bahan makanan.
Mahasiswa KKN yang saat itu sedang menempuh profesi dokter
memberikan bantuan medis bersama puskesmas.
Untuk membantu korban luka tersebut, UGM mengirimkan 3 tim
medis dari RSUP Dr. Sardjito, RS UGM, serta RSUD Klaten untuk
membantu RS setempat dalam memberikan layanan medis.
Tim medis tersebut terdiri dari dokter spesialis bedah serta
tenaga medis dari RS UGM dan RSUD Klatensejumlah 15 orang.
Selain medis dan logistik, UGM melakukan pemeriksaan
keamanan gedung untuk mendukung pelayanan kedaruratan
RS di Kota Mataram. Pemeriksaan meliputi RS Kota Mataram,
RSUD Propinsi, RS Akademik UNRAM, RSJ Mataram, RSAD, dan
RS Bhayangkara. Tujuan pemeriksaan ini yaitu untuk
memeriksa keamaanan terutama selama masa tanggap darurat
terutama ruang untuk operasi sehingga ruang tersebut dapat
difungsikan kembali.
Tanggap BencanaGempa Lombok – 2018UGM melalui Fakultas Geografi yang didukung oleh PUSPICS dan
Departemen Sains Informasi Geografi yang beranggotakan dosen
dan mahasiswa menyusun dan menyebarluaskan sistem informasi
kebutuhan pengungsi dan tingkat kerusakan bangunan akibat
gempa di Lombok. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan
penyaluran bantuan di tiap desa akan berjalan lebih efektif dan
efisien. Dalam melaksanakan tugas tersebut, UGM bekerja sama
dengan berbagai pihak diantaranya LAPAN, AIT, Copernicus, SERTIT,
dan UNITAR-UNOSAT .
KKN Peduli Bencana bersama relawan DERU Lombok mulai aktif
28 Agustus yang ditempatkan di posko KagamaCare yang telah
terlebih dahulu hadir di desa tersebut untuk membantu penyaluran
bantuan serta mendukung proses rekonstruksi fisik dari berbagai
fasilitas yang mengalami kerusakan akibat gempa. Tim bersama
KagamaCare berhasil membenahi saluran air yang rusak akibat
gempa di Gumantar, Kahyangan, Lombok Utara dimana aliran air
bersih di lokasi tersebut berhenti total sejak awal gempa karena
salurannya rusak.
KKN Peduli Bencana di desa adat Beleq membangun sekolah
darurat yang berlokasi SD Negeri 2 Gumantar dengan dukungan
dari KagamaCare dan beberapa mitra.
RekonstruksiGempa Lombok – 2018
+ konstruksi
DERU melalui Fakultas Teknik UGM mengembangkan konsep hunian transisi
menuju tetap (huntrap), yaitu membuat rumah transisi yang nantinya bisa
dikembangkan menjadi hunian tetap. Pembangunan tiap unit huntrap, ujarnya,
bisa diselesaikan dalam waktu 2 hari. Karena itu, hunian ini bisa menjadi solusi
yang efektif untuk mempercepat proses rehabilitasi. Usulan pembangunan hunian
ini sendiri berkaca pada peristiwa gempa yang melanda wilayah DIY tahun 2006.
Dalam kasus tersebut, utk memenuhi kebutuhan transisi dibangun hunian
sementara (huntara) yg dilakukan oleh berbagai lembaga donor. Saat itu, sekitar
250 ribu huntara yang dibangun dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat.
Namun, huntara bersifat sementara sebelum hunian tetap selesai dibangun.
Hunian ini akan dibangun dengan struktur rangka baja yang banyak tersedia di
pasar, yaitu berupa 2 baja canal CNP 100 ber-SNI yang ditangkupkan menjadi box,
kemudian dirangkai menjadi balok dan kolom dengan modul sekitar 3 meter.
Proses pembangunan hunian diawali di lokasi KKN Peduli Bencana UGM di Desa
Gumantar, serta di dua desa lainnya di Kabupaten Lombok Utara. Pengerjaannya
sendiri akan dilakukan bersama masyarakat melalui konsep pemberdayaan serta
dengan menggerakkan ekonomi setempat, dengan dukungan dari KATGAMA,
relawan mahasiswa dan dosen FT UGM, serta tim KKN Peduli Bencana.
Gempa Palu 2018
UGM Menuju Kampus Tangguh BencanaKebijakan pembangunan di UGM diarahkan untuk mewujudkan kampus tangguh bencana guna
meminimalkan dampak bencana yang merugikan. Penguatan kelembagaan dan sumber daya
manusia dalam melakukan manajemen resiko bencana pun terus diupayakan, salah satunya
dengan mengadakan berbagai pelatihan dan simulasi penanganan bencana.
Pembinaan internal UGM melalui workshop dan pelatihan diharapkan dapat menghasilkan sumber
daya manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan dalam menghadapi
bencana. Selain itu juga peningkatan kesadaran civitas akademika UGM dalam penanggulangan
bencana sehingga dampak kerugian akibat bencana bisa lebih diminimalkan.
Manajemen resiko bencana ini sangat penting dipahami oleh warga UGM yang berada di lokasi
yang rawan terhadap bencana. Civitas Akademika diharapkan selalu waspada dan tanggap
terhadap bencana yang terjadi. Lebih jauh diharapkan UGM bertahap menjadi Kampus Tangguh
Bencana.
Rencana Ke Depan
Program DERU ke depan:
1. Peningkatan kemampuan dalam dukungan, koordinasi dan integrasi program sistemik UGM dalam menangani tantangan bencana
2. Penjaminan kualitas dalam ketepatan dan kecepatan serta keamanan dan keselamatan respon sistemik
3. Penguatan dan perluasan jejaring nasional dan internasional
Rekening Kebencanaan
Sekretariat DERU UGM
Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Gadjah Mada
Jl. Pancasila G – 7, Bulaksumur Yogyakarta 55281
Web pengabdian.ugm.ac.id email: [email protected]
Telp. +62 274 6492082 Fax. +62 274 552432
Bank : BNI
No. Rekening : 8880101972 (swift code BNINIDJAXXX)
Atas Nama : UGM KPU Rektor Dompet Bencana
DONASI