Sirs Ne

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Sirs Newwwww

    1/2

    Pada kondisi normal, respon inflamasi timbul sebagai mekanisme perlindungan tubuh

    terhadap kerusakan jaringan lokal. Pada SIRS inflamasi terjadi pada sistemik dan berdampak 

     pada seluruh tubuh. Tubuh mengalami inflamasi yang menyeluruh, gangguan koagulasi,

    fibrinolisis, dan disfungsi endothelial. Secara klinis, terdapat manifestasi demam, peripheral

    edema, hipotensi, takikardi, gangguan respirasi, peningkatan WB. !lihat tabel"

    Tanda umum #

    a. $emam ! suhu lebih dari %&,%'"

     b. (ipotermia ) %*'

    c. (R + -/menit

    d. Tachipneu + %-/menit

    e. 0dema atau balance cairain positif + 1-ml/kg /12 jam

    f. (iperglikemia pada ri3ayat orang tanpa $4 !gds + 55-mg/dl"

    a. 6eukositosis !WB + 51.---76"

     b. 6eukopenia !WB ) 2--- 76"c. Plasma reaktif protein + 1 S$ dari nilai normal

    d. Prokalsitonin + 1S$ dari nilai normal

    a. 8rterial hipotensi

     b. 8rterial hipoksemia

    a. 9liguri akut

     b. Peningkatan kreatinin

    c. Ileus

    d. Trombositopenia

    e. (iperbilirubin

    a. (iperlaktatemia b. Peningkatan kapilari refil

    49$S adalah masalah yang kompleks dan merupakan sindrom klinik yang tidak dapat

    dipresiksi. Ini berhubungan dengan respon multiple termasuk inflamasi, koagulasi, gangguan

    fibrinolitik, termasuk juga keterlibatan dari endothelium, yang akan menjadi pusat

     perkembangan dari SIRS dan 49$S.

    Inflamasi

    Seperti tabel diatas, ketika tubuh terkena baktei atau jejas akan terjadi respon inflamasi.$isini akan meningkatkan produksi dari inflammatory cytokines yang berbentuk Interleukin:

    5 !I6:5", I6:*, dan Tumor ;ekrosis

  • 8/17/2019 Sirs Newwwww

    2/2

    @oagulasi dan inflamasi sangat berhubungan. (al ini percaya bah3a faktor jaringan yaitu

    oleh monosit dan sel endotel berikut paparan bakteri dan juga merangsang koagulasi.

    4elalui mekanisme umpan balik, koagulasi intrinsik juga dapat dimulai. @edua jalur 

    memainkan peran penting koagulasi. Aalur intrinsik dianggap dalam inisiator koagulasi dan

     jalur ekstrinsik dianggap amplifer. Proses koagulasi dipercepat pada tingkat kapiler dari berbagai organ. @etika gumpalan terbentuk di tingkat sirkulasi mikro, sel distal menjadi

    kekurangan oksigen dan jika tidak diatasi akibatnya, organ menjadi disfungsional dan

    akhirnya mati. Sebagai aturan, reaksi koagulasi terjadi pada membran permukaan sel. $alam

    kasus 49$S, koagulasi dapat diaktifkan oleh sitokin inflamasi I6:* yang bekerja pada faktor 

    III. Trombin beredar dalam bentuk protrombin. @on?ersi protrombin ke trombin dimediasi

    oleh faktor Ca, yang diaktifkan oleh salah satu faktor IIa dari jalur ekstrinsik atau faktor 

    IC8 dari jalur intrinsik. (asilnya adalah bah3a trombin memotong fibrinogen membentuk 

    fibrin, yang menghasilkan gumpalan.

    Dangguan fibrinolisis@lot/bekuan normal terbentuk apabila terjadi perdarahan, tapi endotel pembuluh darah juga

    memiliki kemampuan untuk melarutkan bekuan ini menggunakan tissue plasminogen

    acti?ator !tP8" yang dikeluarkan oleh sel endotel. Pada sepsis berat, aktifasi fibrinolisis

    terganggu karena peningkatan dari plasminogen acti?ator inhibitor:I !P8I:I" dan thrombin

    acti?ated fibrinolisys inhibitor !T8