36
SISTEM DAN KEBIJAKAN PERBANKAN DI INDONESIA II PADANG, 5-6 JULI 2006 1 TRAINING FOR TRAINERS KEBANKSENTRALAN

Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahan kuliah bank dan kelembagaan lainnya

Citation preview

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    1/36

    SISTEM DAN KEBIJAKAN PERBANKAN

    DI INDONESIA II

    PADANG, 5-6 JULI 2006

    1

    TRAINING FOR TRAINERS KEBANKSENTRALAN

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    2/36

    Prepared by IS

    MATERI KULIAH

    Materi Pokok

    I. Kebijakan Perbankan di Indonesia Pasca Krisis

    1. Latar belakang Kebijakan

    2. Kebijakan Pada Pasca Krisis

    i. Pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia

    ii. Program Penjaminan Pemerintah

    iii. Pendirian Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)

    iv. Restrukturisasi Perbankan

    II. Kebijakan Perbankan Kedepan1. Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

    2. Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia

    Buku dan Bahan Bacaan:

    Perry Warjiyo (Eds). Bank Indonesia: Bank Sentral Republik Indonesia,

    Sebuah Pengantar (Kode W)

    Iskandar Simorangkir dan Suseno (Eds). Perbankan di Indonesia (Kode I)

    2

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    3/36

    Prepared by IS

    I. Kebijakan Perbankan Indonesia Pasca Krisis

    1. Latar Belakang Kebijakan

    Krisis Nilai Tukar di ThailandPenurunan Kepercayaan

    Investor Asing terhadapPerekeonomian Nasional

    KRISIS NILAI TUKARRUPIAH

    MEMPERBURUK PEREKONOMIANINDONESIA

    1. SEKTOR EKSTERNAL :- Neraca Pembayaran memburuk

    akibat capital outflow2. SEKTOR RIIL :

    - Inflasi Meningkat- Pertumbuhan Ekonomi Menurun- Kewajiban hutang LN Corporate

    sektor meningkat Rp)- Biaya Produksi Meningkat

    3. FISKAL :- Pengeluaran Pemerintah LN)

    meningkat tajam4. KEUANGAN/MONETER :

    - Kewajiban LN bank dlm rupiahmeningkat tajam

    - Kredit bermasalah karenapertumbuhan melambat

    - Meningkatkan ragility diPerbankan

    Krisis Perbankan berawal dari krisis nilai

    tukar

    3

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    4/36

    Prepared by IS

    I. Kebijakan Perbankan Indonesia Pasca Krisis

    1. Latar Belakang Kebijakan

    PROGRAM STABILISASI DANREFORMASI PERKEONOMIAN

    I. Kebijakan Makroekonomi :1. Kebijakan Ffskal :

    - Mengurangi subsidi- Transparansi fiskal- Penundaan/pembatalan Proyek

    2. Kebijakan Moneter :- Meningkatkan suku bunga- Intervensi valas

    II. RestrukturisasiSektor Keuangan1. Pencabutan ijin usaha bank-bank tidak sehat2. Penyediaan batuan likuiditas3. Merger bank

    III. Reformasi Struktural di Sektor Riil1. Perdagangan Luar Negeri2. Investasi3. Deregulasi dan Privatisasi

    III. Jaringan Pengaman Sosial- Meningkatkan bantuan ke rakyat kecil

    PENYEHATAN DANPEMULIHAN

    PEREKONOMIANINDONESIA

    Dalam rangka pemulihan perekonomian nasional dari krisis dilakukan

    program stabilisasi dan reformasi perekonomian

    4

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    5/36

    Prepared by IS

    I. Kebijakan Perbankan Indonesia Pasca Krisis

    1. Latar Belakang Kebijakan

    Penutupan 16 Bank Pada 1 November 1997 yang dimaksudkan untukmenyehatkan sektor keuangan, sebaliknya telah mengakibatkan terjadinyabank runs pada sejumlah bank yang dianggap nasabah merupakan bankBermasalah khususnya bank swasta (self-fullfilling prophecy)

    Des. 96 Des. 97 Jan. 98 Feb. 98 Mar. 98

    Kelompok Bank

    Bank Umum

    1. Bank Persero 36.0 42.8 47.7 47.0 46.6

    2. BUSN Devisa 49.7 43.2 36.9 37.1 37.6

    3. BUSN Non Devisa 5.5 2.2 1.5 1.9 2.3

    4. BPD 2.8 2.2 1.6 1.7 1.65. Bank Campuran 1.7 2.4 3.0 3.0 2.8

    6. Bank Asing 4.1 7.2 9.3 9.3 9.2

    BPR*) 0.5 0.4 0.3 0.3 0.3

    *) Pangsa terhadap bank umum

    Sumber: Bank Indonesia

    Pangsa (%)

    Pa

    ngsa

    Dana

    Pihak

    III

    5

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    6/36

    Prepared by IS

    I. Kebijakan Perbankan Indonesia Pasca Krisis

    1. Latar Belakang Kebijakan

    Krisis perbankan juga menyebabkan terjadinya pengalihan danamasyarakat di bank ke uang kartal

    Perkembangan Bulanan Uang Kartal

    0

    10,000

    20,000

    30,000

    40,000

    50,000

    60,000

    70,000

    80,000

    90,000

    1 8 3 10 5 12 7 2 9 4 11 6 1 8 3 10 5 12 7 2 91990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001

    Juta rupiah

    Penutupan Bank

    (1 Nov. 1997)

    2 bulan setelah

    penutupan bank

    1 bulan setelah penutupan bank

    6

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    7/36

    Prepared by IS

    I. Kebijakan Perbankan Indonesia Pasca Krisis

    1. Latar Belakang Kebijakan

    Krisis perbankan telah mengakibatkan penurunan kinerja perbankannasional..

    ROA dan CAR menjadi negatif. non performing loan (NPL) meningkattajam

    Keterangan 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002

    Non Performing Loan (Gross) 10.4 9.5 8.1 50 32.8 18.8 12.1 8.1

    Non Performing Loan (Net) n.a. n.a. n.a. n.a. 7.3 5.8 3.6 2.1

    Return on Assets (ROA) 1.13 1.22 1.37 -18.76 -6.14 1.56 1.45 1.96

    BO/PO*) 92 92 0.95 148.14 154.16 98.12 98.41 94.76

    Rasio Modal (CAR) 11.85 11.82 9.19 -15.68 -9.11 12.46 19.93 22.44

    Loan to deposit ratio (LDR) n.a. 78.31 86.42 72.37 26.16 33.41 33.01 38.24

    Rasio alat likuid/simpanan rp**) 3.16 5.50 7.36 8.19 8.88 9.34 8.01 8.60

    BMPK (Jlh bank melanggar) 33 52 56 137 n.a. n.a. n.a. n.a.

    *) BO=Biaya operasional; PO=Pendapatan operasional

    **) Alat likuid terdiri dari Kas bank dan giro bank pada BI

    Sumber: Bank Indonesia

    Tabel. Kinerja Perbankan Nasional

    7

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    8/36Prepared by IS

    Penutupan bank telah mengakibatkan hilangnya kepercayaan

    masyarakat terhadap bank sehingga terjadi bank runs dan

    krisis perbankan.

    Krisis perbankan telah mengakibatkan anjloknya kinerja

    perbankan nasional dan permasalahan likuiditas telah meluas

    menjadi permasalahan solvabilitas.

    Untuk mengatasi krisis perbankan tersebut beberapa langkah

    kebijakan dilakukan oleh Pemerintah dan BI, dengan beberapa

    kebijakan utamai. Pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia

    ii. Program Penjaminan Pemerintahiii. Pendirian Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)

    iv. Restrukturisasi Perbankan

    2. Kebijakan Perbankan Pasca Krisis 8

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    9/36Prepared by IS

    i. Pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) :

    Seperti diuraikan sebelumnya penutupan bank telah

    mengakibatkan terjadinya penarikan dana besar-besaran (Bank

    Runs) pada sejumlah bank.

    Resiko sistemik yang terjadi pada perbankan nasional

    mendorong Pemerintah untuk memberikan BLBI.

    Pemberian BLBI tersebut dimaksudkan untuk menjaga

    kepercayaan masyarakat terhadap bank dan pada lanjutannya

    dapat mencegah penarikan dana besar-besaran pada seluruh

    bank (resiko sistemik). Berbeda dengan fungsi lender of last resort (LOLR). BLBI

    merupakan bantuan likuiditas darurat untuk mencegah resiko

    sistemik (systemic r isk), sedangkan LOLR adalah pinjaman

    diberikan BI terhadap bank yang mengalami l iqu id i ty

    missmatch.

    2. Kebijakan Perbankan Pasca Krsis 9

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    10/36Prepared by IS

    i. Pemberian Bantuan Likuiditas Bank Indonesia

    (BLBI) :

    2. Kebijakan Perbankan Pasca Krsis

    Posisi BLBI

    0204060

    80100

    120140160180200

    Aug-97

    Sep-97

    Oct-97

    Nov-97

    Dec-97

    Jan-98

    Feb-

    98

    Mar

    -98

    Apr-9

    8

    May

    -98

    Jun-98

    Jul-9

    8

    Aug-98

    Sep-98

    Oct-9

    8

    Nov-9

    8

    Dec-9

    8

    Jan-99

    Feb-

    99

    Mar

    -99

    Apr-9

    9

    May

    -99

    Triliun Rp

    10

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    11/36Prepared by IS

    ii. Program Penjaminan Pemerintah

    Tidak terdapatnya program penjaminan nasabah pada saatpenutupan bank dan asymmetr ic informationnasabah terhadapbank mengakibatkan hilangnya kepercayaan nasabah terhadap

    bank. Hilangnya kepercayaan nasabah mengakibatkan terjadinya

    penarikan dana besar-besaran (bank runs) pada bank swastanasional.

    Untuk mencegah meluasnya bank runs, Pemerintah memberikanblanket guarantee pada akhir bulan Januari 1998 sesuai dengan

    Keputusan Presiden No. 26 tahun 1998 tanggal 26 Januari 1998. Kebijakan blanket guarantee merupakan pemberian jaminan atas

    kewajiban bank terhadap deposan dan kewajiban kreditur dalamdan luar negeri.

    Pada awal penjaminan s/d akhir 2001; diperpanjang s/d akhir2003. Secara bertahap akan dikurangi dan dihapus setelah

    pendirian LPS.

    2. Kebijakan Perbankan Pasca Krisis 11

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    12/36Prepared by IS

    iii. Pembentukan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)

    BPPN didirikan dengan maksud agar terdapat lembaga tersendiri

    untuk menyehatkan perbankan bermasalah sehingga BI dapat

    lebih berkonsentrasi mengawasi dan membina bank.

    BPPN didirikan berdasarkan Keppres No. 27 tanggal 27 Februari

    1998. Sesuai dengan PP No. 17 tanggal 27 Februari 1998, masa

    tugas BPPN 5 tahun, dengan tugas-tugas sbb:

    Melakukan penyehatan bank yang ditetapkan dan diserahkan

    oleh BI

    Menyelesaikan aset bank baik aset phisik maupun non phisikmelalui unit pengelolaan aset

    Mengupayakan pengembalian uang negara yang telah tersalur di

    bank-bank

    BI telah mengalihkan pengawasan 54 bank yang bermasalah

    kepada BPPN

    2. Kebijakan Perbankan Pasca Krisis 12

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    13/36Prepared by IS

    Setelah ketiga kebijakan sebelumnya dilakukan, restrukturisasiperbankan menyeluruh juga dilakukan BI dan Pemerintah..

    iv. Restrukturisasi Perbankan Indonesia

    Restrukturisasi perbankan dilakukan melalui dua program utama:

    a. Program penyehatan perbankan, meliputi:

    Program Penjaminan

    Program Rekapitalisasi Bank Umum

    Program Restrukturisasi Kredit

    b. Program Pemantapan Ketahanan Sistem Perbankan, meliputi: Pengembangan Infrastruktur Perbankan

    Peningkatan Mutu Pengelolaan Perbankan

    Pemantapan Pengawasan Bank

    Keseluruhan Program Restrukturisasi dapat dilihat pada Gambar 1

    halaman berikutnya

    2. Kebijakan Perbankan Pasca Krisis 13

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    14/36

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    15/36Prepared by IS

    1. Arsitektur Perbankan Indonesia (API)

    Banyaknya tantangan perbankan nasional baik internal, nasional dan

    global mendorong perlunya dilakukan penataan industri perbankan ke

    depan agar dapat berkembang lebih sehat, kuat dan mampu bersaing

    secara global.

    Pada tahun 2003, BI merumuskan cetak biru pembangunan perbankan

    Indonesia atau lebih dikenal Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

    API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang

    bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri

    perbankan untuk rentang 5 s/d 10 tahun ke depan.

    Visi API: Mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat, dam efisien

    guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka mendorong

    pertumbuhan ekonomi nasional.

    II. Kebijakan Perbankan Masa Depan 15

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    16/36Prepared by IS

    ENAM PILAR API

    Sistem perbankan yang sehat, kuat, dan

    efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan

    dalam rangka membantu pertumbuhan ekonomi nasional

    Struktur

    Perbankan

    yang Sehat

    SistemPengaturan

    yang Efektif

    SistemPengawasan

    yangIndependendan Efektif

    IndustriPerbankan

    yang Kuat

    Infrastruktur

    Pendukung

    yang

    Mencukupi

    PerlindunganKonsumen

    Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Pilar 4 Pilar 5 Pilar 6

    ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 16

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    17/36Prepared by IS

    TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API

    Program Penguatan Struktur Perbankan NasionalNo Kegiatan (Pilar 1) Periode Pelaksanaan

    1 Memperkuat permodalan Bank

    a. Meningkatkan persyaratan modal minimum bagi bank umum (termasuk BPD) menjadi Rp100

    miliar

    b. Mempertahankan persyaratan modal Rp3 triliun untuk pendirian bank baru sampai dengan 1Januari 2011

    2004 2010

    2004 2010

    2 Memperkuat daya saing BPR

    a. Meningkatkan linkage programantara bank umum dengan BPR

    b. Mempermudah pembukaan kantor cabang BPR

    c. Memfasilitasi pembentukan fasilitas jasa bersama untuk BPR

    2004

    2004

    2004 - 2005

    3 Meningkatkan akses kredit

    a. Memfasilitasi pembentukan skim penjaminan kredit

    b. Mendorong penyaluran kredit untuk sektor usaha tertentu

    2004 - 2006

    2004 - 2006

    17

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    18/36Prepared by IS

    Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan

    No Kegiatan (Pilar II) Periode Pelaksanaan

    1 Memformalkan proses sindikasi dalam membuat kebijakan perbankan

    a. Melibatkan pihak III dalam setiap pembuatan kebijakan

    perbankan

    b. Membentuk panel ahli perbankan

    c. Memfasilitasi pembentukan lembaga riset perbankan di daerah

    maupun pusat

    2004

    2004

    2004-2005

    2 Implementasi secara bertahap 25 Basel Core Principles for Effect ive Banking Sup ervision 2004-2013

    TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API18

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    19/36Prepared by IS

    Program Peningkatan Fungsi Pengawasan

    No Kegiatan (Pilar III) Periode Pelaksanaan

    1 Meningkatkan koordinasi antar lembaga pengawas

    a. Melakukan koordinasi dan kerjasama secara reguler 2004

    2 Melakukan konsolidasi sektor perbankan di Bank Indonesia

    a. Mengkonsolidasi fungsi pengawasan dan pemeriksaan

    b. Mereorganisasi sektor perbankan di Bank Indonesia

    c. Membentuk tim enforcement

    d. Membentuk tim khusus pemeriksa spesialis

    2004-2005

    2004-2005

    2004-2005

    2004-2005

    3 Meningkatkan kompetensi pemeriksa banka. Melakukan sertifikasi pemeriksa bank

    b. Melakukan attachmentpemeriksa di lembaga pengawas internasional

    2004-2005

    2004-2005

    Kegiatan 4 & 5

    TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API19

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    20/36Prepared by IS

    Program Peningkatan Fungsi Pengawasan

    No Kegiatan (Pilar III) Periode

    Pelaksanaan

    4 Mengembangkan sistem pengawasan berbasis risiko

    a. Mendisain risk-based modeluntuk pengawasan 2004 2005

    5 Meningkatkan efektivitas enforcement

    a. Menyempurnakan proses investigasi kejahatan perbankan

    b. Meningkatkan transparansi pengawasan dan enforcement

    c. Membentuk internal ombudsman untuk permasalahan

    pengawasand. Meningkatkan perlindungan hukum bagi pengawas bank

    2004-2005

    2004-2005

    2004-2005

    2004

    TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API 20

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    21/36Prepared by IS

    Program Peningkatan Kualitas Manajemen dan OperasionalPerbankan

    No Kegiatan (Pilar IV) Periode

    Pelaksanaan

    1 Meningkatkan Good Corporate Governancea. Menetapkan minimum standar untuk GCG

    b. Mendorong bank-bank untuk go public

    20042005

    2004-2005

    2 Meningkatkan kualitas manajemen risiko perbankan

    a. Mempersyaratkan sertifikasi manajer risiko 2005

    3 Meningkatkan kemampuan operasional bank

    a. Mendorong bank-bank untuk melakukan sharing penggunaan fasilitas

    operasional guna menekan biaya

    b. Memfasilitasi kebutuhan pendidikan dalam rangka peningkatan

    operasional bank

    2004-2005

    2004-2005

    TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API 21

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    22/36Prepared by IS

    Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan

    No Kegiatan (Pilar V) Periode

    Pelaksanaan

    1 Mengembangkan Credit Bureau

    a. Melakukan inisiatif pembentukan credit bureau 2004-2005

    2 Mengoptimalkan penggunaan credi t rat ing agencies

    a. Mempersyaratkan rating bagi obligasi yang diterbitkanoleh bank

    2004-2005

    TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API 22

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    23/36Prepared by IS

    Program Peningkatan Perlindungan Konsumen

    No Kegiatan (Pilar VI) Periode

    Pelaksanaan

    1 Menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah

    a. Menetapkan persyaratan minimum mekanisme pengaduan konsumen 2004-2005

    2 Membentuk lembaga mediasi independen

    a. Memfasilitasi pendirian lembaga mediasi perbankan 2004-2005

    3 Menyusun transparansi informasi produk

    a. Memfasilitasi penyusunan standar minimum transparansi informasi

    produk bank

    2004-2005

    4 Mempromosikan edukasi untuk konsumen

    a. Mendorong bank-bank untuk melakukan edukasi kepada konsumen

    mengenai produk-produk finansial

    2004

    TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API 23

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    24/36Prepared by IS

    AGENDA

    Latar Belakang

    Overview Konsep Stabilitas Sistem Keuangan

    Macro-prudential Analysis

    Implementasi SSK di BI

    II. KEBIJAKAN PERBANKAN MASA DEPAN2. STABILITAS SISTEM KEUANGAN SSK): 24

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    25/36

    Prepared by IS

    Pelajaran berharga dari krisis tahun 1997 : Stabilitas moneter hanya dapat tercapai dengan stabilitas

    sistem keuangan

    Mahalnya biaya penyelesaian krisis (51% dari PDB tahunan)

    Stabilitas sistem keuangan telah menjadi agenda pokok Bank

    Sentral dan Lembaga Internasional, e.g. : Pembentukan FSF, FSI, FSAP

    Pembentukan organisasi SSK dan penerbitan kajian SSK dibeberapa Bank Sentral

    Rekomendasi IMF :

    BI should establish a Financial Stability Unit for conducting

    the micro and macro level analysis required to detect systemic

    vulnerability(MAE Report - October 2002)

    .by June 2003 BI should established FSS unit (LoI-IMF,

    2003).

    Latar Belakang SSK 25

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    26/36

    Prepared by IS

    Overview Konsep Stabilitas Sistem Keuangan:

    Stabilitas Moneter vs Stabilitas Keuangan

    Perbedaan antara stabilitas moneter dan stabilitas

    keuangan:

    Stabilitas moneter terkait dengan stabilitas tingkat

    harga secara umum (inflasi)

    Stabilitas keuangan adalah stabilitas lembaga keuangan

    dan pasar keuangan yang membentuk sistem keuangan

    Meskipun sasaran kebijakannya berbeda, namun

    keterkaitan antar keduanya semakin meningkat (BIS, AnnualReport 1996-97)

    (Andrew Crocket, Why is Financial Stability a Goal of Public

    Policy).

    26

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    27/36

    Prepared by IS

    Overview Konsep Stabilitas Sistem Keuangan:

    Apa itu SSK?

    Terhindarnya dari krisis keuangan (avoidance of financial crisis) (Sinclair,

    2001; MacFarlane, 1999)

    Stabilitas lembaga dan pasar keuangan yang membentuk sistem keuangan.

    Stabilitas pasar keuangan adalah minimalnya volatilitas harga yang dapat

    mengganggu perekonomian (Crockett, 1997)

    Krisis keuangan adalah gangguan terhadap pasar keuangan sehingga pasar

    keuangan tidak dapat menyalurkan dana secara effisien kepada sektor-sektor investasi yang produktif (Frederick Mishkin,1991)

    27

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    28/36

    Prepared by IS

    Lembaga,Pasar dan

    Infrastruktur Keuangan

    Fiskal

    Sektor

    Riil

    Moneter

    PerekonomianInternasional

    Lingkup dan Fokus SSK

    Fokus SSK:

    Lembaga-lembaga

    keuangan utama yang

    sehat dan berfungsi baik

    Tiadanya faktor-faktor

    yang berpotensi

    membahayakan

    kelangsungan usaha

    lembaga keuangan utama

    Pasar keuangan yang stabil

    dan berfungsi baik

    Volatilitas harga yang

    minimal

    28

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    29/36

    Prepared by IS

    Mengapa Diperlukan Stabilitas Keuangan ?

    Stabilitas Keuangan:

    Menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi deposan dan

    investor

    Meningkatkan efisiensi intermediasi keuangan

    Meningkatkan fungsi pasar keuangan dan memperbaiki alokasisumber daya

    Mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan transparansi

    Mengurangi gejolak dan risiko sistemik

    Instabilitas (Krisis) Keuangan implikasi negatif

    Besarnya biaya fiskal untuk menyelamatkan lembaga keuangan yang

    bermasalah

    Penurunan (kerugian) PDB akibat timbulnya krisis perbankan dan

    krisis mata uang (currency crisis)

    29

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    30/36

    Prepared by IS

    Issu Stabilitas Keuangan menjadi Agenda Prioritas

    Sejumlah perkembangan dalam beberapa tahun terakhir telahmenjadikan issu stabilitas keuangan sebagai agenda prioritas bagi

    otoritas moneter dan pengawas serta para pengambil kebijakan

    publik.

    Pertumbuhan tinggi volume transaksi keuangan

    Peningkatan kompleksitas instrumen keuangan baru

    Besarnya biaya fiskal penyelesaian krisis keuangan

    Kelemahan mendasar pada beberapa lembaga keuangan yang

    berpotensi sistemik

    Terintegrasinya stabilitas moneter dan stabilitas sistemkeuangan

    Sistem keuangan berisiko menghadapi kegagalan (failure)

    sehingga menuntut intervensi pemerintah dan kebijakan

    penyelamatan

    30

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    31/36

    Prepared by IS

    Macro-prudential Analysis:

    Integrated Financial System

    Economic Reform and FinancialIntegration

    Macroeconomicconditions andpolicy response

    Banking Sector:

    Initial conditions andregulatory framework

    Capital Inflows

    Investment boom

    Asset priceincreases

    Consumption boom

    Increase in short-term debt and fx

    exposure Lending boomInterest and FX

    rate policies

    Macroeconomic vulnerabilityincreases while banks portfolios

    become riskier

    Collateral

    31

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    32/36

    Prepared by IS

    Stabilitas Keuangan Dibangun Atas Lima Pilar Utama

    1. Lingkungan makro-ekonomi yang stable ;

    2. Kerangka pengawasan prudensial yang sehat;

    3. Lembaga keuangan yang dikelola dengan baik;

    4. Pasar keuangan yang beroperasi secara efisien dan lancar; dan

    5. Sistem pembayaran yang aman dan lancar.

    Elemen penting lainnya adalah standar industri, termasuk standarakuntansi, kerangka hukum, corporate governance, ketentuankepailitan.

    (John F. Laker, Ass. Governor Reserve Bank of Australia FinancialStability, 1999)

    32

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    33/36

    Prepared by IS

    Framework of Financial System Stability (FSS)

    Early WarningSystemsMacroeconomicIndicatorsMicro-prudentialIndicators (agr.)

    RegulatoryFramework

    Financial Architecture Market

    discipline

    Lender of lastresortDepositinsuranceCrisis resolution

    InternalCoordination

    ExternalCoordination

    Joint Committee

    Surveillance

    Crisis

    ManagementRegulationCoordination &

    Cooperation

    stable and sound

    financial systemefficient financial

    markets

    stable

    macroeconomic

    environment

    well-managedfinancial

    institutions

    safe and robust

    payments system

    sound framework

    of prudential

    supervision

    FRAMEWORK33

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    34/36

    Prepared by IS

    Bagaimana Upaya untuk Mewujudkan Stabilitas Keuangan?

    1. Kekuatan pasar Bergantung pada kekuatan pasar (market forces); mis. New Zealand

    2. Jaringan

    Pengaman

    (Safety nets)

    Penjaminan Deposito (deposit insurance scheme

    Lender of last resort

    Penyelesaian Krisis (Crisis resolution)

    3. Regulasi dan

    Standar Regulasi untuk melindungi efektivitas usaha lembaga keuangan dan

    nasabah (customer protection); mis. pemisahan tegas antara kegiatan

    commercialdan investment banking (di AS dan Jepang)

    Risk-based capitaladequacy(BIS, BCBS)

    Regulasi untuk mendukung kekuatan pasar (self-regulation or incentive-

    compatible financial regulation e.g. risk management practice)

    4. Analisis dan

    Pemantauan

    Analisis dan pemantauan terhadap kestabilan sistem keuangan termasuk

    rekomendasi kebijakan.

    34

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    35/36

    Prepared by IS

    Implementasi SSK di BI:

    Kerangka Kerja Stabilitas Sistem Keuangan

    Misi BIMencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui kestabilanmoneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk

    pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.

    Strategi SSK

    Instrumen

    Peningkatan

    Riset &

    Surveillance

    Sistem DeteksiDini

    Indikator Makro-

    prudensial

    Indikator Mikro-

    prudensial(aggregat)

    Pemantapan

    Regulasi &

    Standar

    Regulasi &Standar

    (Basle Core

    Principles,

    CPSIP, IAS,

    ISA, dsb).

    Disiplin

    Pasar

    Peningkatan

    Koordinasi &

    Kerjasama

    Tujuan SSK Turut aktif menciptakan dan memelihara sistem keuanganyang stabil dan sehat

    Koordinasiinternal

    Koordinasieksternal

    Penetapan Jaring

    Pengaman &

    Penyelesaian

    Krisis

    Lender of lastresort

    - Kondisi Normal

    - Krisis Sistemik

    PenyelesaianKrisis

    - JaringPengaman

    35

  • 5/24/2018 Sistem Dan Kebijakan Perbankan 2

    36/36

    SISTEM & KEBIJAKAN PERBANKAN DIINDONESIA II