16
SISTEM HEPATOBILIER 2.1. Anatomi dan Fisiologi Sistem HepatoBillier Empedu disekresikan oleh sel-sel hepar, disimpan dan dipekatkan di dalam vesika biliaris,kemudian dikeluarkan ke dalam duodenum. Ductus biliaris hepatis terdiri atas ductus hepatis destra dan sinistra, ductus hepatis comunis, ductus choledochus, vesica biliaris dan ductus cysticus. 1 2.1.1. Ductus hepaticus Ductus hepaticus dextra dan sinistra keluar dari lobus hepatis dextra dan sinistra pada port hepatis. Keduanya bersatu membentuk ductus hepatis comunis. Panjang ductus hepatis comunis sekitar 1,5 inchi (4 cm) dan berjalan turun di pinggir bebas omentum minus. Ductus ini bergabung dengan ductus cysticus dari vesica billiaris yang ada di sisi kanannya membentuk ductus choledochus. 1 2.1.2. Ductus Choledochus Panjang ductus choledochus sekitar 3 inchi (8 cm). Pada bagian perjalanannya, ductus ini terletak pada pinggir bebas kanan omentum minus, di depan foramen epiploicum. Di sini ductus choledochus terletak di depan pinggir kanan venae portae bawah hepatis dan pada sisi kanan arteri hepatica. Pada bagian kedua

Sistem Hepatobilier

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bedah

Citation preview

Page 1: Sistem Hepatobilier

SISTEM HEPATOBILIER

2.1. Anatomi dan Fisiologi Sistem HepatoBillier

Empedu disekresikan oleh sel-sel hepar, disimpan dan dipekatkan di dalam

vesika biliaris,kemudian dikeluarkan ke dalam duodenum. Ductus biliaris hepatis

terdiri atas ductus hepatis destra dan sinistra, ductus hepatis comunis, ductus

choledochus, vesica biliaris dan ductus cysticus.1

2.1.1. Ductus hepaticus

Ductus hepaticus dextra dan sinistra keluar dari lobus hepatis dextra dan

sinistra pada port hepatis. Keduanya bersatu membentuk ductus hepatis comunis.

Panjang ductus hepatis comunis sekitar 1,5 inchi (4 cm) dan berjalan turun di

pinggir bebas omentum minus. Ductus ini bergabung dengan ductus cysticus dari

vesica billiaris yang ada di sisi kanannya membentuk ductus choledochus.1

2.1.2. Ductus Choledochus

Panjang ductus choledochus sekitar 3 inchi (8 cm). Pada bagian

perjalanannya, ductus ini terletak pada pinggir bebas kanan omentum minus, di

depan foramen epiploicum. Di sini ductus choledochus terletak di depan pinggir

kanan venae portae bawah hepatis dan pada sisi kanan arteri hepatica. Pada

bagian kedua perjalanannya, ductus terletak di belakang pars duodenum di

sebelah kanan arteri gastroduodenalis. Pada bagian ketiga perjalanannya, ductus

terletak di dalam sulcus yang terdapat pada facies posterior caput pancreatis. Di

sini ductus choledochus bersatu dengan ductus pankreaticus. 1

Ductus chodedochus berakhir di bawah dengan menembus dinding medial

pars descendens duodenum kira-kira di pertengahan panjangnya. Biasanya ductus

choledochus bergabung dengan ductus pankreatikus, dan bersama-sama bermuara

ke dalam ampula kecil di dinding duodenum, yang disebut ampula

hepatopankreatica (ampula vater). Ampula ini bermuara pada lumen duodenum

melalui sebuah papila kecil, yaitu papila duodeni major. Bagian terminal kedua

ductus beserta ampula dikelilingi oleh serabut otot sirkular yang disebut musculus

sphinter ampullae (sphincter oddi).1,2

Page 2: Sistem Hepatobilier

Gambar 1. Ductus choledocus (Common bile duct) dan Spincter Oddi2

2.1.3. Vesica Biliaris (Kandung Empedu)

Vesica biliaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak

pada permukaan bawah hepar. Vesica biliaris mempunyai kemampuan

menyimpan empedu sebanyak 30-50 ml, serta memekatkan empedu dengan cara

mengabsorpsi air. Vesica biliaris terdiri atas fundus, corpus, dan collum. Fundus

vesica biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferior

hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding

anterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis IX dextra. Corpus vesica

biliaris terletak dan berhubungan dengan fascies visceralis hepar dan arahnya ke

atas, belakang dan kiri. Colum vesica biliaris melanjutkan diri sebagai ductus

cysticus, yang berbelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi

kanan ductus hepaticus komunis untuk membentuk ductus choledochus.1

Page 3: Sistem Hepatobilier

Gambar 2. Vesica Biliaris Terdiri Atas Fundus, Corpus dan Colum1

Vesica biliaris berfungsi sebagai tempat penyimpanan empedu. vesica

biliaris mempunyai kemampuan untuk memekatkan empedu dan untuk membantu

proses ini, mukosa vesica biliaris mempuyai lipatan-lipatan permanen yang saling

berhubungan sehingga permukaan tampak seperti sarang tawon Sel-sel toraks

yang terletak pada permukaan mukosa mempunyai banyak vili. Empedu dialirkan

ke duodenum sebagai akibat kontraksi dan pengosongan parsial vesica biliaris.

Mekanisme ini diawali dengan masuknya makanan berlemak ke dalam

duodenum. Lemak menyebabkan pengeluaran hormon kolesistokinin dari tunica

mucosa duodenum. Lalu hormon masuk ke dalam darah dan menimbulkan

kontraksi vesica biliaris. Pada saat yang bersamaan otot polos yang terletak pada

ujung distal ductus choledochus dan ampula relaksasi, sehingga memungkinkan

masuknya empedu yang pekat ke dalam duodenum. Garam-garam empedu di

dalam cairan empedu penting untuk mengemulsikan lemak di dalam usus serta

membantu pencernaan dan absorbsi lemak.1

Vesica biliaris mendapat perdarahan dari arteri cystica, cabang arteri

hepatica dextra dan vena cystica yang mengalirkan darah langsung ke vena porta.

Cairan limfa mengalir ke nodus cysticus yang terletak dekat colum vesicae

biliaris. Dari sini, pembuluh limfa berjalan ke nodi hepatici dengan berjalan

Page 4: Sistem Hepatobilier

sepanjang perjalanan arteri hepatica communis dan kemudian ke nodi coelici.

Persarafan di vesica biliaris terdiri atas saraf simpatis dan parasimpatis yang

membentuk pleksus coeliacus.1

Secara fisiologi, empedu dihasilkan oleh hepatosit dan sel-sel duktus

sebanyak 500-1500 mL/ hari. Sekresi aktif garam empedu ke dalam canaliculus

bilier dipengaruhi oleh volume empedu. Na+ dan air mengalir secara pasif untuk

meningkatkan isoosmolaritas. Lechitin dan kolesterol memasuki canaliculus pada

laju tertentu yang berhubungan dengan output garam empedu. Bilirubin dan

sejumlah anion organik lainnya (esterogen, sulfobromopthalen, dll) secara aktif

disekresikan oleh hepatosit melalui sistem transport yang berbeda dengan garam

empedu. Diantara makan, empedu disimpan di vesica biliaris, dimana empedu

terkonsentrasi pada hingga 20%/ jam. Na+ dan HCO3- atau Cl- secara aktif

ditransport dari lumennya selama absorpsi.3

Ada tiga faktor yang meregulasi aliran empedu yaitu : sekresi hepatik,

kontraksi vesica biliaris, dan tahanan spincter choledochal. Dalam keadaan puasa,

tekanan di ductus choledocus adalah 5-10 cm H2O dan empedu yang dihasilkan di

hati disimpan di dalam vesica biliaris. Setelah makan, vesica biliaris berkontraksi,

spincter relaksasi dan empedu di alirkan ke dalam duodenum dengan adanya

tekanan di dalam duktus yang terjadi secara intermiten yang melebihi tahanan

spincter. Saat berkontraksi, tekanan di dalam vesica biliaris mencapai 25 cm H2O

dan di dalam ductus choledocus mencapai 15-20 cm H2O. Cholecystokonin

(CCK) adalah stimulus utama untuk berkontraksinya vesica biliaris dan relaksasi

spincter. CCK dilepaskan ke dalam aliran darah dari mukosa usus halus.3

Page 5: Sistem Hepatobilier

Gambar 3. Fisiologi Pengeluaran Empedu3

2.1.4. Ductus Cysticus

Panjang ductus cysticus sekitar 1,5 inchi (4 cm) dan menghubungkan

colum vesica biliaris dengan ductus hepatis comunis untuk membentuk ductus

choledochus.. Biasanya ductus cysticus berbentuk huruf S dan berjalan turun

dengan jarak yang bervariasi pada pinggir bebas kanan omentum minus. Tunica

mukosa ductus cysticus menonjol untuk membentuk plica spiralis yang

melanjutkan diri dengan plica yang sama pada colum vesica biliaris. Plica ini

umumnya dikenal sebagi ”valvula spiralis”. Fungsi valvula spiralis adalah untuk

mempertahankan lumen terbuka secara konstan.1

Page 6: Sistem Hepatobilier

Gambar 4. Ductus cysticus bersatu dengan ductus hepatis comunis membentuk

ductus choledocus.3

2.1.5. Komposisi Empedu

Tabel 1. Komposisi empedu4

Komponen Dari Hati Dari Kandung Empedu

Air 97,5 gm % 95 gm %

Garam Empedu 1,1 gm % 6 gm %

Bilirubin 0,04 gm % 0,3 gm %

Kolesterol 0,1 gm % 0,3 – 0,9 gm %

Asam Lemak 0,12 gm % 0,3 – 1,2 gm %

Lecithin 0,04 gm % 0,3 gm %

Elektrolit -   -  

  1. Garam Empedu

Asam empedu berasal dari kolesterol. Asam empedu dari hati ada dua

macam yaitu : Asam Deoxycholat dan Asam Cholat.

Fungsi garam empedu adalah :5

a. Menurunkan tegangan permukaan dari partikel lemak yang terdapat dalam

makanan, sehingga partikel lemak yang besar dapat dipecah menjadi

partikel-partikel kecil untuk dapat dicerna lebih lanjut.

Page 7: Sistem Hepatobilier

b. Membantu absorbsi asam lemak, monoglycerid, kolesterol dan vitamin

yang larut dalam lemak.

Garam empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh kerja kuman-

kuman usus dirubah menjadi deoxycholat dan lithocholat. Sebagian besar (90

%) garam empedu dalam lumen usus akan diabsorbsi kembali oleh mukosa

usus sedangkan sisanya akan dikeluarkan bersama feses dalam bentuk

lithocholat. Absorbsi garam empedu tersebut terjadi disegmen distal dari ilium.

Sehingga bila ada gangguan pada daerah tersebut misalnya oleh karena radang

atau reseksi maka absorbsi garam empedu akan terganggu.4,5

2. Bilirubin

Hemoglobin yang terlepas dari eritrosit akan pecah menjadi heme dan

globin. Heme bersatu membentuk rantai dengan empat inti pyrole menjadi

bilverdin yang segera berubah menjadi bilirubin bebas. Zat ini di dalam plasma

terikat erat oleh albumin. Sebagian bilirubin bebas diikat oleh zat lain

(konjugasi) yaitu 80 % oleh glukuronide. Bila terjadi pemecahan sel darah

merah berlebihan misalnya pada malaria maka bilirubin yang terbentuk sangat

banyak.6

2.1.6. Pankreas

1. Anatomi

Pankreas merupakan kelenjar retroperitoneal dengan panjang sekitar 12-15

cm dan tebal 2,5 cm dan berada pada posterior dari omentum majus . Pankreas terdiri

dari kepala, tubuh, dan ekor yang biasanya langsung berhubungan dengan duodenum

melalui dua duktus. Pancreas merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin. Bagian

eksokrin kelenjar menghasilkan secret yang mengandung enzim-enzim yang dapat

menghidrolisis protein lemak, dan karbohidrat. Bagian endokrin kelenjar yaitu pulau-

pulau langerhans yang menghasilkan hormone insulin dan glucagon yang mempunyai

peranan penting pada metabolisme karbohidrat.6

Page 8: Sistem Hepatobilier

Gambar 5. Anatomi sel asini dan pulau langerhans6

Kelenjar ini merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium

dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding

posterior abdomen di belakang peritoneum. Pankreas menyilang planum

transpyloricum. Pankreas dapat dibagi menjadi caput, collum, corpus, dan cauda.7

a. Caput Pancreatis berbentuk seperti cakram dan terletak di dalam bagian cekung

duodenum. Sebagian caput meluas ke kiri di belakang arteria san vena

mesenterica superior serta dinamakan Processus Uncinatus.

b. Collum Pancreatis merupakan bagian pancreas yang mengecil dan

menghubungkan caput dan corpus pancreatis. Collum pancreatis terletak di depan

pangkal vena portae hepatis dan tempat dipercabangkannya arteria mesenterica

superior dari aorta.

c. Corpus Pancreatis berjalan ke atas dan kiri, menyilang garis tengah. Pada

potongan melintang sedikit berbentuk segitiga.

d. Cauda Pancreatis berjalan ke depan menuju ligamentum lienorenalis dan

mengadakan hubungan dengan hilum lienale.

e. Ductus Pancreaticus

Ductus Pancreaticus Mayor ( W I R S U N G I )

Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput,

menerima banyak cabang pada perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars

Page 9: Sistem Hepatobilier

desendens duodenum di sekitar pertengahannya bergabung dengan ductus

choledochus membentuk papilla duodeni mayor Vateri. Kadang-kadang

muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus.

Ductus Pancreaticus Minor ( S AN T O R I N I )

Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian

bermuara ke duodenum sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla

duodeni minor.

Vaskularisasi7

Arteriae

a. a.pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis )

b. pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica cranialis)

c. pancreatica magna dan a.pancretica caudalis dan inferior cabang

a.lienalis

Venae

Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem

porta.

Aliran Limfatik7

Kelenjar limf terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar. Pembuluh

eferen akhirnya mengalirkan cairan limf ke nodi limf coeliaci dan mesenterica

superiores.

Persyarafan7

Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis

(vagus).

Page 10: Sistem Hepatobilier

2. Fisiologi

Eksokrin

Sel – sel asini menghasilkan beberapa enzim yang disekresikan melalui

ductus pankreas yang bermuara ke duodenum.

Enzim–enzim tersebut berfungsi untuk mencerna 3 jenis makanan utama =

karbohidrat, protein, dan lemak. Sekresi ini juga mengandung sejumlah besar

ion bikarbonat menetralkan asam kimus dari lambung.

Enzim proteolitik = tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase.

Tripsin dan kimotripsin : memisahkan protein yang dicerna menjadi peptida,

tapi tidak menyebabkan pelepasan asam – asam amino tunggal.

Karboksipolipeptidase : memecah beberapa peptida menjadi asam – asam

amino bentuk tunggal.

Enzim proteolitik yang kurang penting = elastase dan nuklease.

Enzim proteolitik disintesis di pankreas dalam bentuk tidak aktif berupa =

tripsinogen, kimotripsinogen, dan prokarboksipolipeptidase = menjadi aktif

jika disekresikan di tractus intestinal. Tripsinogen diaktifkan oleh enzim

enterokinase yang disekresi mukosa usus ketika kimus berkontak dengan

mukosa. Kimotripsinogen dan prokarboksipolipeptidase diaktifkan oleh

tripsin.

Enzim pankreas untuk mencerna karbohidrat = amilase pankreas :

menghidrolisis serat, glikogen, dan sebagian besar karbohidrat (kecuali

selulosa) untuk membentuk trisakarida dan disakarida.

Enzim pencerna lemak = lipase pankreas : menghidrolisis lemak netral

menjadi asam lemak dan monogliserida. Kolesterol esterase : hidrolisis ester

kolesterol. Fosfolipase: memecah asam lemak dan fosfolipid.

Tiga rangsangan dasar yang menyebabkan sekresi pankreatik :

a. Asetikolin : disekresikan ujung n. vagus parasimpatis dan saraf

kolinergenik.

b. Kolesistokinin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum

rangsangan asam.

Page 11: Sistem Hepatobilier

c. Sekretin : disekresikan mukosa duodenum dan jejunum rangsangan

asam7

Endokrin

Fungsi endokrin kelenjar pankreas diperankan oleh pulau langerhans sel α,

sel β, sel δ, dan sel F.terdiri atas 4 sel

Sekresi sel – sel ini berupa hormon yang akan langsug diangkut melalui

pembuluh darah.

Sel Hormon Target Utama Efek Hormonal Regulasi

a. α (Glukagon)

Target : Hati, jaringan adiposa

Efek : merombak cadangan lipid, merangsang sintesis glukosa dan

pemecahan glikogen di hati, menaikan kadar glukosa. Distimulasi oleh

kadar glukosa darah yang rendah, dihambat oleh somatostatin.

b. β (Insulin)

Target : Sebagian besar sel

Efek : membantu pengambilan glukosa oleh sel, menstimulasi

pembentukan dan penyimpanan glikogen dan lipid, menurunkan kadar

glukosa darah. Distimulasi oleh kadar glukosa darah yang tinggi,

dihambat oleh somatostatin.

c. δ (Somatostatin)

Target : Sel langerhans lain, epitel saluran pencernaan

Efek : menghambat sekresi insulin dan glukagon, menghambat

absorbsi usus dan sekresi enzim pencernaan. Distimulasi oleh

makanan tinggi-protein, mekanismenya belum jelas.

d. F (Polipeptida pankreas)

Target : Organ pencernaan

Efek : menghambat kontraksi kantong empedu, mengatur produksi

enzim pankreas, mempengaruhi absorbsi nutrisi oleh saluran

pencernaan. Distimulasi oleh makanan tinggi-protein dan rangsang

parasimpatis.7

Page 12: Sistem Hepatobilier