Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
UMA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG DAN PENGELOLAANNYA PADA PT. INDOMOBIL
FINANCE INDONESIA BINJAI
Skripsi
Oleh : NOVIS TERISMAN ZEBUA
NIM : 118330026
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MEDAN AREA MEDAN
2014
UNIVERSITAS MEDAN AREA
ABSTRAK
Perusahaan melahirkan kegiatan penjualan berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, piutang diberikan waktu selama tiga tahun untuk melunasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem informasi akuntansi piutang dan pengelolaanya. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Sumber datanya adalah data primer. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan latar belakang masalah dan pembahasan masalah maka penulis uraikan sebagai berikut: Apakah sistem informasi akuntansi piutang dan pengelolaannya sudah dilaksanakan secara efektif ? Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Siklus Pendapatan dan Sistem Piutang.
i
UNIVERSITAS MEDAN AREA
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala berkat
dan kasihnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi yang
berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Piutang dan Pengelolaannya pada PT. Indomobil
Finance Indonesia Binjai” dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, terkait dengan adanya keterbatasan
kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis baik mengenai materi, teknik
penyusunan, maupun analisisnya. Oleh karena itu, dengan hati terbuka penulis menerima
setiap saran dan kritik dari pembaca sebagai saran yang berharga untuk penyempurnaan pada
masa yang akan datang.
Penulis telah menerima banyak bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung, berkat bantuan dan dorongan terhadap penulis sihingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucap terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda dan ibunda tercinta, yang dengan penuh kasih sayang telah mengasuh,
mengasihi, mendidik, membimbing serta dengan doa restunya penulis berhasil
menyelesaikan pendidikan hingga ke perguruan tinggi serta adik-adikku tersayang
yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis.
2. Bapak Prof. Dr. H. Sya’ad Afifuddin, SE, Mec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Medan Area.
3. Bapak Hery Syahrial, SE, Msi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Medan Area.
ii
UNIVERSITAS MEDAN AREA
4. Ibu Linda Lores, SE, Msi selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Medan Area.
5. Ibu Hj. Sari Bulan Tambunan, SE, MMA sebagai Dosen Pembimbing I saya yang
telah bersedia meluangkan waktunya membimbing penulis guna menyelesaikan
skripsi ini.
6. Bapak Drs. Halomoan Situmorang, Ak, MMA sebagai Dosen Pembimbing II saya
yang telah bersedia meluangkan waktunya membimbing penulis guna menyelesaikan
skripsi ini.
7. Bapak pimpinan PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai beserta karyawan yang telah
membantu penulis dalam mengumpulkan data sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
8. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh staff dan pegawai di Fakultas Ekonomi
Universitas Medan Area.
9. Seluruh teman-teman stanbuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area yang
telah membantu penulis baik dalam perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca dan bagi
penulis khususnya, dan kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan
berkat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Medan, Mei 2015
Penulis
Novis Terisman Zebua
iii UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
BAB I : PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 2
BAB II : LANDASAN TERORITIS
A. Teori-teori ........................................................................................ 4
1. Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Pengaruh
Sistem Informasi Akuntansi .......................................................... 4
2. Siklus Transaksi dan Komponen Sistem Informasi Akuntansi ..... 8
3. Arus Transaksi Sistem Piutang Dagang ........................................ 17
4. Dokumen dan Sumber Data Sistem Piutang Dagang .................... 18
5. Database Sistem Piutang Dagang .................................................. 19
6. Laporan dan Informasi Sistem Piutang Dagang ............................ 20
7. Pengendalian Internal atas Piutang Dagang .................................. 21
B. Kerangka Konseptual ...................................................................... 23
iv
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 26
B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 27
C. Defenisi Operasional ....................................................................... 27
D. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 28
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 28
F. Metode Analisis Data ...................................................................... 29
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 30
1. Gambaran Umum Perusahaan..................................................... 30
2. Visi dan Misi Perusahaan............................................................ 30
3. Bidang Usaha Perusahaan ........................................................... 31
4. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................. 31
5. Arus Transaksi Sistem Piutang Dagang Pada PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai............................................................. 35
6. Flowchart Alur Informasi Pengajuan Kredit............................... 36 7. Flowchart Alur Informasi Pembayaran Kredit ........................... 37 8. Dokumen dan Sumber Data Sistem Piutang Dagang Pada
PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai .................................... 39 9. Database Sistem Piutang Dagang Pada PT. Indomobil
Finance Indonesia Binjai............................................................. 41 10. Laporan dan Informasi Sistem Piutang Dagang Pada
PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai ................................... 44
v
UNIVERSITAS MEDAN AREA
11. Pengendalian Internal atas Piutang Dagang Pada PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai .................................. 44
B. Pembahasan ..................................................................................... 49
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 56
B. Saran ................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA
vi
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
1. Siklus Transaksi Sistem Informasi Akuntansi ...................................................... 12
2. Arus Transaksi Anjak Piutang .............................................................................. 17
3. Kerangka Konseptual ............................................................................................ 25
4. Struktur Organisasi ................................................................................................ 32
5. Arus Transaksi pada PT.Indomobil Finance Indonesia Binjai .............................. 35
6. Flowchart Alur Informasi Pengajuan Kredit ......................................................... 36
7. Flowchart Alur Informasi Pembayaran Kredit ...................................................... 38
vii UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
1. Jadwal Penelitian ................................................................................................... 26
2. Tabel Data Pembeli ............................................................................................... 42
3. Tabel Data Pribadi Pemohon ................................................................................. 43
4. Daftar Piutang PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai ...................................... 46
viii UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menghadapi arus globalisasi dan perkembangan dunia usaha saat ini
perusahaan berhadapan dengan tantangan dan persaingan dari berbagai pihak.
Perusahaan dipacu untuk lebih kompetitif agar dapat terus bertahan dari
persaingan yang ada dan dapat mencapai laba yang maksimal. Dalam proses
bisnisnya, perusahaan sadar akan pentingnya kecepatan informasi dan
pengendalian proses yang efektif dan efisien, maka sangatlah dibutuhkan suatu
piutang berasal dari penjualan kredit sebgai penerima kas yang handal sehingga
diharapkan dapat mendukung kelancaran bisnis.
Pendapatan perusahaan terbesar adalah bersumber dari pendapatan
dari piutang, untuk itu sangatlah dibutuhkan sistem informasi akuntansi yang
efektif agar pengelolaan piutang dapat berjalan dengan baik dan benar agar
terhindar dari kecurangan yang dilakukan karyawan dan akan mengurangi
resiko kredit macet dari piutang dagang.
Piutang sebagai sumber daya harus dikelola dengan efisien agar
menjadi sumber daya yang sangat efektif sebagai sumber kas yang potensial
untuk operasional.
Berdasarkan penelitian sementara penulis menemukan kurangnya
ketersediaan sistem komputer untuk menunjang kegiatan perusahaan,
kurangnya pengendalian Internal dari perusahaan sehingga masih ditemukan
karyawan yang merangkap fungsi yang tentunya akan dapat menimbulkan
1
UNIVERSITAS MEDAN AREA
kelemahan dari para karyawan, dan menimbulkan resiko kredit macet yang
sangat tinggi, sehingga diperlukan pengelolaan piutang dengan penerapan
sistem informasi akuntansi yang baik. Untuk itu penulis tertarik meneliti sistem
informasi akuntansi pada PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai dengan
judul skripsi “Sistem Informasi Akuntansi Piutang dan Pengelolaannya”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut : Apakah sistem piutang dan Pengelolaannya yang diterapkan
PT.Indomobil Finance Indonesia Binjai sudah sesuai dengan Sistem Informasi
Akuntansi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana penilaian kinerja keuangan perusahaan dan memberikan pendapat
tentang sistem informasi piutang dana pengelolaanya pada perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan, sebagai bahan masukan yang berguna dan saran-saran
tentang sistem informasi piutang dan pengelolaanya serta penilaian kinerja
yang dipandang perlu dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara
optimal.
2
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
masukan untuk meneliti masalah yang sama dengan penelitian ini maupun
yang berkaitan dengan masalah ini.
3
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Teori-teori
1. Pengertian, Fungsi, Tujuan dan Pengaruh Sistem informasi Akuntansi
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi formal.
Secara meluas, sistem informasi akuntansi akan menyentuh semua pengguna
informasi, tetapi tetap secara signifikan ada yang membedakan dengan sistem
informasi formal lainnya. Transaksi ekonomi yang terjadi, merupakan masukan
bagi sistem informasi akuntansi dan akan diolah menjadi informasi bagi
pengguna. Data yang masuk lebih bersifat kuantitatif, seperti jumlah pembelian
baik tunai ataupun kredit, dan akan diproses menjadi informasi berupa
dokumen, laporan dan ringkasan. Apabila diproses penjualan secara kredit atau
tunai, maka seharusnya mampu membuat laporan yang memenuhi kebutuhan
dasar, seperti keadaan persediaan, total nilai penjualan, daftar piutang untuk
tiap-tiap pelanggan, riwayat atau kodite pelanggan, piutang yang belum
dilunasi jatuh tempo dan taksiran kerugian piutang.
Untuk lebih jelasnya pengertian sistem informasi akuntansi menurut
Wing Wahyu Winarno (2006: 1.9) “Sistem Informasi Akuntansi adalah
sekumpulan perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat data transaksi,
mengolah data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal
(manajemen perusahaan) dan pihak eksternal (pembeli, pemasok, pemerintah,
kreditur, dan sebagainya”.
4
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Menurut Daranatha (2009: 15), “Sistem informasi akuntansi adalah
sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan
informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan
mengoperasikan bisnis”.
Azhar Susanto (2008: 72), mendefinisikan “sistem informasi akuntansi
merupakan kumpulan-kumpulan dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik
maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara
harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan
menjadi informasi keuangan.
Dari definisi ahli di atas dapat dilihat bahwa sistem informasi
akuntansi hanyalah berhubungan dengan data finansial saja. Pemrosesan
akuntansi dalam suatu perusahaan atau organisasi, dapat berupa pemrosesan
transaksi dan pemrosesan informasi. Pemrosesan transaksi, lebih ditekankan
kepada bagaimana peristiwa ekonomi yang dapat mempengaruhi harta
(persediaan) dan ekuitas perusahaan dicatat, dan akan menghasilkan laporan.
Pemrosesan informasi akan melibatkan pengguna model pengambil keputusan,
seperti model-model akuntansi manajerial. Pengguna utama keluaran-keluaran
dari pemrosesan informasi adalah para manajer perusahaan, yang harus
melaksanakan strategi dan perencanaan taktik serta pengawasan terhadap
operasional perusahaan. Informasi yang dihasilkan dari pemrosesan informasi
akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan.
5
UNIVERSITAS MEDAN AREA
b. Fungsi, Tujuan dan Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi
Menurut George (2008: 11), “Fungsi sistem informasi akuntansi
adalah bertanggung jawab untuk pengolahan data, pengolahan data merupakan
aplikasi sistem informasi dalam organisasi telah berevolusi dari struktur
organisasi sederhana meliputi beberapa orang saja sampai struktur yang
kompleks yang meliputi banyak spesialis yang bermutu”.
Menurut Marshall B.Romneydan Paul John Steinbart (2006: 3),
“Sistem informasi akuntansi memiliki tiga fungsi yaitu :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-
aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas
tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak-pihak luar yang
berkepentingan dapat meninjau ulang (review) hal-hal yang telah terjadi.
b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan.
c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut
tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.
Menurut Daranatha (2009: 35), “Tujuan umum penyusunan sistem
informasi akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Untuk memperbaiki informasi yang diberikan oleh sistem dalam kualitas,
ketepatan waktu atau struktur dari informasi tersebut.
6
UNIVERSITAS MEDAN AREA
b. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yang
berarti memperbaiki daya andal informasi akuntansi dan menyediakan
catatan yang lengkap sebagai pertanggungjawaban dalam melindungi harta
perusahaan.
c. Untuk menurunkan biaya dalam menyelenggarakan catatan akuntansi.
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006: 1.16), “Pengaruh sistem
informasi akuntansi ialah sebagai berikut :
a. Pekerjaan administrasi dan klerikal dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih
akurat. Bahkan dalam beberapa aplikasi, konsumen justru yang
mengerjakan aplikasi ini.
b. Pembagian tugas dan tanggungjawab tidak dapat lagi dilakukan secara fisik.
Dalam sistem manual, antara bagian penjualan dan bagian penerimaan
pembayaran perlu dipisah, tetapi dalam sistem komputerisasian, kedua
bagian tersebut dapat digabungkan, karena pengawasan dapat dilakukan
melalui program komputer.
c. Sruktur organisasi dalam perusahaan yang menerapkan sistem informasi
manual lebih bersifat hirarkis atau biokratis, yaitu banyak tingkatan dan
banyak staf karena masing-masing karyawan perlu menjalankan fungsi yang
berbeda-beda, meskipun saling terkait. Dalam sistem yang sudah
terkomputerisasi, karyawan dapat mengerjakan beberapa fungsi sekaligus
(misalnya bagian penjualan dapat memeriksa apakah persediaan masih ada
dan batas kredit pembeli). Dengan demikian, perusahaan yang sistem
7
UNIVERSITAS MEDAN AREA
informasi komputerisasian dapat menerapkan struktur organisasi yang lebih
ringkas.
d. Dalam perusahaan manual, data disimpan dalam dokumen dan berkas fisik,
sehingga perlu disimpan oleh masing-masing bagian yang menanganinya,
selain itu diperlukan tempat penyimpanan fisik seperti lemari dan laci.
Dalam perusahaan yang sudah terkomputerisasi, data disimpan secara
terpusat dalam suatu basis data. Sehingga tidak memerlukan banyak tempat,
tetapi tetap memerlukan teknik pemeliharan dan pengawasan yang berbeda
dengan cara manual.
e. Pelaporan dalam sistem manual lebih lambat, tidak bervariasi, dan kurang
akurasinya. Dalam sistem koputerisasian, laporan dapat dihasilkan lebih
cepat, lebih bervariasi, lebih akurat, dan bahkan dapat dikerjakan dari
tempat yang jauh karena data dapat diakses dari tempat lain sepanjang ada
jalur komunikasi.
2. Siklus Transaksi dan Komponen Sistem Informasi Akuntansi
a. Siklus Transaksi
Pada suatu sistem informasi akuntansi, berlaku prosedur yang telah
disepakati dengan harapan terjadi penyeragaman transaksi. Ketika merancang
rincian tugas dan prosedur untuk suatu sistem informasi tertentu, beberapa
pertanyaan mendasar akan muncul seperti data apa yang harus di kumpulkan,
bagaimana cara menyimpan dan mencatat data, media apa yang digunakan,
bagaimana data harus disusun, bagaimana urutan langkah dalam setiap
8
UNIVERSITAS MEDAN AREA
prosedur, bagaimana pengendalian dan pengamanan yang memadai, dan dalam
bentuk apa laporan atau informasi harus disampaikan.
Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian
(sub-sistem) yang berupa siklus-siklus transaksi. Siklus transaksi menunjukkan
prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses
pencatatan/pengolahan akuntansinya. Menurut Marshal B Romney dan Paul J.
Steinbart(2014: 7), siklus transaksi dibagi menjadi :
a. Siklus pendapatan (revenue cycle), dimana barang dan jasa di jual untuk
mendapatkan uang tunai atau janji untuk menerima uang tunai di masa
depan. Siklus ini merupakan siklus yang sangat penting bagi setiap
perusahaan, karena mendatangkan aliran kas masuk. Bahkan dapat
dikatakan perusahaan tidak memiliki siklus yang lain tidak apa-apa, asal
jangan tidak memiliki siklus pendapatan ini.
Menurut Wing Wahyu (2006: 4.9), ”Kegiatan utama dalam siklus
pendapatan adalah:
1) Menerima order penjualan dari pembeli, dapat berupa menjual
barang maupun menjual jasa (bila perusahaan memang menyediakan
layanan jasa).
2) Mengirim barang kepada pembeli.
3) Mengirim tagihan kepada pembeli.
4) Menerima pengembalian (retur) barang (bila memang ada).
5) Menerima pembayaran dari pembeli.
9
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Untuk menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut, diperlukan kerjasama
beberapa bagian, yang masing-masing menjalankan fungsinya secara
terpisah dari bagian lain. Selain untuk mengefektifkan pekerjaan,
pemisahan fungsi ini merupakan salah satu penerapan pengendalian yang
baik, salah satu prinsipnya adalah tidak membolehkan ada satu bagian
pun di dalam perusahaan yang dapat menyelesaikan suatu transaksi.
Tujuannya adalah agar antara bagian yang satu dengan bagian yang lain
dapat saling memeriksa kebenaran transaksinya.
b. Siklus pengeluaran (expenditure cycle), dimana perusahaan membeli
persediaan untuk dijual kembali atau bahan baku untuk digunakan dalam
memproduksi barang sebagai pertukaran uang tunai atau janji untuk
membayar uang tunai dimasa depan.
c. Siklus produksi atau konversi (production or conversion cycle), dimana
bahan baku di transformasikan menjadi barang jadi.
d. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) atau penggajian
(human resources/payrollcycle), dimana karyawan di pekerjakan, dilatih,
di beri kompensasi, dievaluasi, dipromosikan dan diberhentikan.
e. Siklus buku besar dan laporan keuangan, dimana pelaporan keuangan
berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan
pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari buku
besar.
f. Siklus pembiayaan (financing cycle), dimana perusahaan menjual
sahamnya kepada investor dan meminjam uang, kemudian investor akan
10
UNIVERSITAS MEDAN AREA
dibayar dengan dividen dan bunga yang dibayar atas pinjamannya
tersebut.
Hubungan antara siklus-siklus transaksi dapat dilihat pada gambar
II.1. Sebagaimana dijelaskan bahwa langkah-langkah dalam siklus pemrosesan
data yang tersusun dalam urutan tertentu. Lazimnya siklus pemrosesan
transaksi terlihat dalam gambar berikut :
11
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Data Data Data
Data Data Data
informasi
untuk
pengguna
internal dan
eksternal
Tenaga Kerja Data Bahan Baku
Data
Gambar II.1 Siklus transaksi Sumber : Marshal B Romney dan Paul J. Steinbart (2014: 9)
Siklus Pembiayaan
Mendapatkan
uangtunai Memberikan
uang tunai
Siklus Pengeluaran Siklus Sumber Daya Manusia/Penggajian
Mendapatkan
uang tunai
Memberikan
uang tunai
Memberikan
uang tunai
Mendapatkan
uang tunai
Siklus Buku Besar dan Pelaporan
Siklus Produksi Memberikan
Tenaga Kerja Mendapatkan
Barang Jadi Memberikan
Bahan Baku
Siklus Pendapatan Memberikan
Barang
Mendapatkan
uang tunai
12
UNIVERSITAS MEDAN AREA
b. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan sekumpulan komponen yang
saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Komponen sistem berbeda-
beda fungsinya tetapi tetap bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ada
komponen yang berfungsi untuk menerima input, ada komponen untuk
memproses, ada komponen untuk menghasilkan output, ada komponen untuk
mengendalikan jalannya masing-masing komponen sistem, dan ada komponen
untuk menyimpan data.
Sistem informasi akuntansi pada awalnya dirancang untuk membantu
pekerjaan karyawan dan manajer di dalam perusahaan untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Karyawan memerlukan sistem informasi akuntansi untuk
mencatat berbagai laporan untuk para manajer. Para manajer juga memerlukan
sistem informasi akuntansi untuk melakukan analisis terhadap kinerja
perusahaannya, yang dipengaruhi oleh kinerja karyawan dan kinerja anggaran.
Perancang dan pemakai sistem perlu memahami komponen-komponen
yang ada di dalam suatu sistem informasi, agar dapat menjaga kelancaran
berfungsinya sistem dan mendapat manfaat yang maksimum dari sistem yang
dimilikinya. Apabila ada gannguan terhadap sistem, perancang, pengelola, atau
pemakai sistem dapat mengambil tindakan seperlunya untuk mengembalikan
sistem ke fungsinya semula. Sistem informasi bukanlah merupakan suatu
benda yang pasif, tetapi akan selalu bergerak dalam bentuk proses, sehingga
dapat terjadi perubahan.
13
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Menurut Wing Wahyu Winarno (2006: 2.3), “Sistem informasi
akuntansi terdiri dari 7 (tujuh) komponen yaitu :
a. Basis data, baik basis data internal (berada di bawah kendali perusahaan
sepenuhnya) dan basis data eksternal (tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan).
b. Perangkat keras komputer dan berbagai perangkat pendukungnya, yang
semuanya berfungsi untuk mencatat data, mengolah data, dan menyajikan
informasi, baik secara hardcopy (tercetak) maupun softcopy (tidak tercetak).
c. Perangkat lunak komputer, yang berfungsi untuk menjalankan komputer
beserta perangkat pendukungnya.
d. Jaringan komunikasi, baik dengan kabel, gelombang radio, maupun sarana
lain, yang berfungsi untuk menghantarkan data dan informasi dari satu
tempat ketempat lain.
e. Dokumen dan laporan (baik bersifat hardcopy maupun softcopy), yaitu
media untuk mencatat data atau menyajikan laporan.
f. Prosedur, atau kumpulan langkah-langkah baku untuk menangani suatu
peristiwa (transaksi) yang setiap hari terjadi di dalam perusahaan.
g. Pengendalian, yang berfungsi untuk menjamin agar setiap komponen sistem
dapat berfungsi dengan baik.
Menurut Marshal B Romney dan Paul J. Steinbart(2006: 3) “Sistem
informasi akuntansi terdiri dari 5 (lima) komponen yaitu :
a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
14
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Keberhasilan atau kegagalan penggunaan komputer pada setiap organisasi
bergantung pada manusia atau personilnya. Komputer adalah sarana bagai
pemakai untuk mencapai tujuan tertentu. Jumlah personil yang diperlukan
untuk melaksanakan atau mengoperasikan komputer agar tujuan organisasi
dapat tercapai tergantung pada ukuran organisasi. Semakin besar organisasi,
diperlukan personil yang lebih banyak dalam keahlian yang spesifik seperti
perusahaan untuk bidang-bidang pengembangan, modifikasi, pemeliharaan
dan pengoperasian komputer.
b. Prosedur-prosedur baik manual maupun yang terotomatis yang dilibatkan
dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas-
aktivitas organisasi.
Prosedur dalam sistem ini adalah aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan
yang dibuat oleh manajemen untuk mengatur operasi komputer. Yang
termasuk dalam pengertian prosedur adalah cara-cara yang perlu dipakai
oleh para pemakai komputer dalam berinteraksi dengan sistem seperti
bagaimana cara dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh para personil
pelaksanaan sistem informasi akuntansi. Dengan prosedur-prosedur ini
diperoleh kepastian bahwa pemrosesan data telah dilaksanakan dengan
akurat, disamping adanya jaminan bahwa data program dan keluaran
dilindungi dari pemakai yang tidak sah, kerusakan, pembocoran rahasia atau
pencarian.
15
UNIVERSITAS MEDAN AREA
c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
Keseluruhan data yang dihasilkan dari transaksi bisnis perusahaan baik yang
berasal dari intern maupun ekstern yang akan diolah menjadi informasi.
d. Sofware yang dipakai untuk memproses data organisasi.
Istilah ini paling sering disebut program, adalah instruksi yang menunjukan
langkah-langkah yang memerintahkan komputer untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang diharapakn oleh pembuatnya. Dalam operasi
komputer perangkat lunak berfungsi sebagai berikut :
1) Untuk mengolah sumber-sumber daya komputer yang dimiliki oleh
organisasi.
2) Untuk mengembangkan sarana-sarana yang dapat digunakan oleh
manusia dalam memanfaatkan sumber-sumber daya komputer tersebut.
3) Untuk bertindak sebagai perantara antara organisasi dengan informasi
yang telah disimpan tersebut.
Pada umumnya perangkat lunak dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu
perangkat lunak sistem dan perangkat lunak aplikasi yang hanya dapat
berfungsi apabila melalui perangkat lunak sistem. Perangkat lunak sistem
urutan-urutan program yang melaksanakan fungsi-fungsi pada tingkatan
sistem untuk mengkoordinasi dan mengendalikan pemakaian perangkat
keras, disamping untuk mendukung pemakaian atau pembuatan perangkat
lunak aplikasi.
e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung
(peripheral devce) dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
16
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Untuk melaksanakan fungsi sistem informasi akuntansi diperlukan ruangan
khusus, misalnya dalam sistem ainframe. Dalam hal ini komputer harus
ditempatkan diruang khusus, dijaga secara maksimal, diatas suhu udara
kelembaban, dan sebagainya.
3. Arus Transaksi Sistem Piutang Dagang
Arus Transaksi sistem piutang dagang dapat digambarkan dengan
Flowchart. Menurut Wing Wahyu Winarno (2006: 15.25), “Flowchart adalah
diagram aliran yang menggambarkan berbagai kegiatan yang terjadi didalam
siklus penerimaan. Menurut James A Hall (2011: 80), “Flowchart adalah
representasi grafis dari sistem yang mendeskripsikan relasi fisik diantara
entitas-entitas intinya. Flowchart digunakan untuk menyajikan aktivitas
manual, aktivitas pemrosesan komputer, atau keduanya.”
Menurut Dwi Martani, Sylvia Veronica, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, dan Edward Tanujaya (2014: 223), piutang yang ditransfer kepada pihak lain untuk tujuan mendapatkan kas lebih cepat, diistilahkan sebagai anjak piutang atau faktoring. Perusahaan yang melakukan transaksi anjak piutang piutang biasanya adalah bank atau lembaga keuangaan bukan bank (multifinance). Berikut gambar arus transaksi perusahaan anjak piutang :
(2)
(6)(4)
(1)
(5)
Gambar II.1 Arus Transaksi Anjak Piutang Sumber : Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK
Perusahaan Anjak Piutang
Pelanggan
Perusahaan Penjual
(3)
Produsen atau Distributor Retailer atau Grosir
17
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Keterangan gambar : 1. Memesan barang 2. Review kredit 3. Menyetujui kredit 4. Pembayaran di muka 5. Mengirim barang 6. Melakukan pembayaran
4. Dokumen dan Sumber Data Sistem Piutang Dagang
Menurut Mulyadi (2008: 498), “Dokumen yang digunakan dalam
sistem pendapatan dari piutang adalah :
a. Sistem pemberitahuan, dokumen dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud pembayaran yang dilakukannya. Surat pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Bagi perusahaan yang menerima kas dari piutang, surat pemberitahuan ini digunakan sebagai dokumen sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang di dalam kartu piutang. Karena surat pemberitahuan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar.
b. Daftar surat pemberitahuan, daftar surat pemberitahuan merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari perusahaan melalui pos, fungsi sekretariat bertugas membuka amplop surat memisahkan surat pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima setiap hari. Jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih perusahaan, pembuatan daftar surat pemberitahuan dilakukan oleh fungsi penagihan. Daftar surat pemberitahuan dikirimkan ke fungsi kas untuk kepentingan pembuatan bukti setor bank dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bukti setor bank dalam pencatatan penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas.
c. Bukti setor bank, dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank, bukti setor dibuat tiga lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan di cap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas.
d. Kuitansi, dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran uang mereka. Kuitansi sebagai tanda penerimaan kas ini dibuat dalam sistem
18
UNIVERSITAS MEDAN AREA
perbankan yang tidak mengembalikan cancelled check kepada check issuer. Jika cancelled check dikembalikan kepada check issuer, kuitansi sebagai tanda penerimaan kas digantikan fungsinya oleh cancelled check.
5. Database Sistem Piutang Dagang
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2006: 96)
“Sistem database memisahkan tampilan logis dan fisik data. Tampilan logis
adalah bagaimana pemakai atau programmer secara konseptual mengatur dan
memahami data. Sebagai contoh, seorang manajer penjualan
mengkonseptualisasikan seluruh informasi mengenai para pelanggan, yang
menyimpannya dalam bentuk tabel. Tampilan fisik merujuk para bagaimana
dan dimana data secara fisik diatur dan disimpan dalam disk, tape, CD-Rom,
atau media lainnya.
Menurut James A Hall (2011: 76), “Jenis-jenis File adalah sebagai
berikut :
1. File master, umumnya berisi data akun. Buku besar umum dan buku besar pembantu adalah contoh dari file master. Nilai data dalam file master diperbaharui dari transaksi.
2. File transaksi, merupakan file sementara yang menyimpan catatan transaksi yang akan digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data dalam file master.
3. File referensi, merupakan file yang menyimpan data yang digunakan sebagai standar untuk memproses transaksi.
4. File arsip, merupakan file yang berisi catatan transaksi masa lalu yang dipertahankan untuk referensi di masa akan datang. Transaksi ini merupakan bagian yang penting dari jejak audit.
Menurut Tata Subatri (2011: 64), “Model sistem database terdiri dari:
1. Object based data model Object based data model merupakan himpunan data dan prosedur/relasi yang menjelaskan hubungan logis antar data dalam suatu database berdasarkan objek datanya.
19
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Jenis object based data model terdiri dari: a) Entity Relationship Model, yaitu suatu model untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam database berdasarkan suatu persepsi bahwa real world terdiri dari objek dasar yang mempunyai hubungan/relasi antara objek-objek tersebut. Relasi antar objek digambarkan dengan menggunakan simbol grafis tertentu.
b) Semantic Model, yaitu relasi antar objek dasar tidak dinyatakan dengan simbol , tetapi menggunakan kata-kata (semantic).
2. Record Based data Model Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan kepada user tentang hubugan logis antar data dalam database. Jenis record based data Model terdiri dari: a) Relational model, yaitu menjelaskan kepada user tentang hubungan
logis antar data dalam database dengan memvisualisasikan ke dalam bentuk tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
b) Hieralchycal model, yaitu menjelaskan kepada user tentang hubungan logis antar data dalam database dalam bentuk hubungan bertingkat (hierarcy).
3. Pyysical based data model, yaitu menjelaskan kepada user tentang bagaimana data dalam database disimpan dalam media penyimpanan yang digunakan secara fisik.
6. Laporan dan Informasi Sistem Piutang Dagang
Menurut Mulyadi (2008: 270), “Laporan sistem piutang dagang terdiri dari:
a. Laporan saldo akhir bulan Laporan ini hanya menyajikan saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan saja. Laporan ini sangat sederhana cara pembuatannya, namun tidak memberikan informasi apapun kepada debitur untuk dasar rekonsiliasi dengan catatannya, jika saldo yang tercantum dalam laporan piutang berbeda dengan saldo yang tercantum dalam catatannya.
b. Laporan satuan Laporan piutang ini berisi: 1) Saldo kewajiban debitur pada awal bulan. 2) Mutasi debit dan kredit selama sebulan beserta penjelasan rinci setiap
transaksi 3) Saldo kewajiban debitur pada akhir bulan
c. Laporan saldo berjalan dengan rekening konvesional Laporan piutang ini tidak berbeda jauh dengan piutang satuan perbedaannya hanya terletak pada cara posting dan isi catatan piutangnya.
d. Laporan faktur yang belum dibayar Laporan piutang ini berisi daftar faktur-faktur yang belum dilunasi debitur pada tanggal tertentu disertai dengan tanggal faktur dan jumlah rupiahnya.
20
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Menurut Mulyadi (2008: 257), “Informasi sistem piutang dagang
yaitu: 1) Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur. 2) Riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur. 3) Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu.
7. Pengendalian Internal atas Piutang Dagang
Menurut Thomas Sumarsan (2011: 9), “Sistem pengendalian
manajemen dapat diandalkan harus memenuhi unsur-unsur berikut :
a. Keahlian karyawan (pegawai) sesuai dengan tanggung jawabnya. Faktor yang paling penting dalam pengendalian adalah adanya karyawan (pegawai) yang dapat menunjang suatu sistem agar dapat berjalan dengan baik. Karyawan dikatakan ideal apabila tingkat pendidikan dan keahlian yang dimiliki sesuai dengan tanggung jawabnya. Tingkat perputaran karyawan (employee turn-over) yang terlalu tinggi sering menimbulkan permasalahan dalam pengendalian manajemen. Karyawan yang baru belum berpengalaman memiliki potensi membuat kesalahan dibandingkan dengan karyawan lama yang telah berpengalaman. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan mutu karyawan dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga karyawan dapat memberikan konstribusi secara maksimal disamping memiliki etika yang tinggi.
b. Pemisahan tugas. Pemisahan tugas merupakan aspek penting lainnya. Terdapat tiga jenis tanggung jawab fungsi yang harus dilaksanakan oleh bagian atau paling tidak orang yang berlainan, yaitu: 1) Otorisasi untuk melaksanakan transaksi. Hal ini menunjukan orang
yang memiliki otoritas dan tanggung jawabnya untuk memulai suatu transaksi.
2) Pencatatan transaksi. 3) Penyimpana aktiva. Pemisahan tugas atau fungsi tersebut bertujuan supaya tidak ada seorang karyawan yang merangkap untuk mengendalikan dua atau tiga tanggung jawab tugas atau fungsi sekaligus yang dapat menimbulkan potensi terjadi kelemahan pengendalian dan bermuara pada kerugian bagi perushaan.
c. Sistem pembelian wewenang, tujuan dan teknik serta pengawasan yang wajar untuk mengadakan pengendalian atas harta, utang, penerimaan dan pengeluaran. Setiap manajemen bertanggung jawab untuk menentukan pemberian wewenang, tujuan dan teknik serta pengawasan dilingkungan organisasinya. Demikian juga setiap manajemen bertanggung jawab untuk menentukan, melaksanakan dan memelihara serta meningkatkan sistem
21
UNIVERSITAS MEDAN AREA
pengendalian manajemennya. Manajemen harus menentukan ukuran besaran (jumlah) tertentu secara bertingkat untuk setiap jenjang dalam sistem pencatatannya dan prosedur pengawasan untuk persetujuannya. Sistem pemberian wewenang tersebut dapat bersifat umum dan dapat didelegasikan ketingkat manajemen yang lebih rendah. Tetapi wewenang yang sifatnya yang sangat penting masih perlu dipegang oleh manajemen tertinggi.
d. Pengedalian terhadap penggunaan harta dan dokumen serta formulir yang penting. Pengendalian atas harta, catatan dan dokumen organisasi memiliki tujuan menghindari adanya kesalahan dan ketidakberesan dari karyawan yang tidak bertanggung jawab. Pengendalian secara fisik dilakukan dengan pembatasan wewenang pada karyawan tertentu. Sedangkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan wewenang, dilakukan dengan melaksanakan penyimpanan secara baik terhadap formulir-formulir yang sangat penting untuk pekerjaan pencatatan dan pengawasan.
e. Periksa fisik harta dengan catatan-catatan harta dan utang, atau yang benar-benar ada, dan mengadakan tindakan koreksi jika dijumpai adanya perbedaan. Periksa fisik merupakan salah satu bentuk teknik pengendalian, oleh sebab itu manajemen harus selalu mengadakan perbandingan secara periodik dengan bukti yang independen tentang keberadaan fisik dan kewajaran penilaian atas transaksi yang telah dicatat. Pencatatan secara periodik ini dapat meliputi penghitungan fisik saldo kas, rekonsiliasi saldo bank dan teknik lainya untuk menentukan apakah catatan telah sesuai dengan fisik. Manajemen yang sering melakukan perbandingan secara periodik akan memiliki kesempatan lebih banyak dalam menemukan kesalahan dalam pencatatan dan melakukan tindakan koreksi atau perbaikan dengan cepat.
Menurut Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison Jr. (2007: 440).
”Untuk mengelola Piutang tak tertagih digunakan dua metode yaitu:
1) Metode Penyisihan
Sebagian besar perusahaan menggunakan metode penyisihan (allowance
method) untuk mengukur piutang tak tertagih. Konsep kuncinya adalah
mencatat beban piutang tak tertagih dalam periode yang sama dengan
pendapatan penjualan. Perusahaan tidak menunggu untuk melihat
pelanggan mana yang tidak mampu membayar. Sebaliknya, perusahaan
22
UNIVERSITAS MEDAN AREA
mencatat beban berdasarkan estimasi yang dikembangkan dari
pengalaman masa lalu.
Catatlah beban piutang tak tertagih sebesar yang diestimasikan dan
tetapkan penyisihan piutang tak tertagih (allowance for uncollectible
accounts atau allowance for doubtful acounts), yaitu akun kontra terhadap
piutang usaha. Penyisihan adalah jumlah yang diperkirakan perusahaan
tidak dapat ditagih. Dengan mengurangi penyisihan dari piutang usaha
akan dihasilkan jumlah bersih yang diharapkan dapat ditagih.
2) Metode Penghapusan Langsung
Menurut metode penghapusan langsung (direct write-off method), Anda
menunggu hingga Anda memutuskan bahwa Anda tidak akan pernah
menagih dari pelanggan bersangkutan, kemudian Anda menghapus
piutang dagang pelanggan itu dengan mendebet beban piutang tak tertagih
dan mengkredit piutang usaha pelanggan.
B. Kerangka Konseptual
Dalam menjalankan kegiatan perusahaan dimana untuk memudahkan
pihak manajemen dalam pelaksanaan dan pengawasan terhadap penjualan dan
penerimaan kas maka perusahaan harus menyusun suatu perencanaan yang
cermat. Cara yang di tempuh perusahaan untuk mengelola aktivitas penjualan
adalah dengan menyelenggarakan sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi piutang dan pengelolaannya, adalah
merupakan suatu bentuk rencana yang disusun untuk memudahkan pihak-pihak
23
UNIVERSITAS MEDAN AREA
yang memerlukan, sehingga informasi akuntansi piutang dan pengelolaannya
yang diterima sesuai dengan penjualan perusahaan.
Sistem informasi akuntasi piutang dan pengelolaannya sangat penting
bagi perusahaan sebagai bentuk realisasi terhadap perkembangan perusahaan
sebagai bentuk realisasi terhadap perkembangan perusahaan dimasa yang akan
datang. Dengan adanya informasi akuntansi piutang dan pengelolaannya yang
disusun untuk mendukung kelancaran proses kegiatan perusahaan tersebut,
maka memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan operasi
serta penerimaan kas yang akan diterima perusahaan tersebut.
Berhasil tidaknya suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya
sangatlah ditentukan oleh sistem yang diterapkan dalam perusahaan tersebut.
Oleh karena itu, dengan adanya informasi akuntansi piutang dan
pengelolaannya maka diharapkan segala pendapatan dari penjualan dapat
diandalkan. Dengan demikian, resiko yang ditimbulkan dari penjualan kredit,
misalnya piutang tak tertagih, hilangnya data pelanggan dan resiko lainnya
dapat ditekan seminimal mungkin terjadi dapat segera diketahui dan diperbaiki.
Mengingat betapa pentingnya penjualan bagi penerima kas
perusahaan, maka informasi penjualan sangat bermanfaat bagi perusahaan
untuk melakukan proses penjualan yang efektif dan memadai. Dimana proses
tersebut dilakukan dengan tujuan agar adanya keseragaman atas penanganan
penjualan penerimaan kas yang dimiliki oleh perusahaan.
24
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Gambar : Kerangka Konseptual
Sumber :Penulis 2015
Sistem Informasi Akuntansi Piutang
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi di PT.Indomobil
Finance Indonesia Binjai
Pengelolaan Piutang pada PT.Indomobil Finance
Indonesia Binjai
25
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Jenis Peneltian
Penelitian yang dilaksanakan adalah berbentuk deskriptif, yakni
peneliti mengumpulkan data penelitian yang diperoleh dari objek penelitian
dan literatur-literatur lainnya kemudiaan menguraikan secara rnenguraikan
secara rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan mencari
penyelesaian.
2. Lokasi Penelitian
Tempat penelitian ini adalah pada PT. Indomobil Finance Indonesia
Binjai yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta No.05 Binjai. (061) 8822654
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini direncanakan 4 (empat) bulan mulai dari bulan
Desember 2014 sampai bulan Maret 2015.
Tabel III.1 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Des. 2014 Jan. 2015 Feb. 2015 Mar. 2015
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Kunjungan Perusahaan 2. Pengajuan Judul 3. Konsultasi/Bimbingan 4. Seminar Proposal 5. Pengumpulan Data 6. Analisis Data
7. Penyusunan & Bimb.
Skripsi
8. Pengajuan & Sidang Mej
Hijau
26
UNIVERSITAS MEDAN AREA
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2008: 73), “Populasi merupakan wilayah
generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu
yang mempunyai karakteristik tertentu.” Populasi dalam penelitian ini adalah
Sistem Informasi Akuntansi yang ada di PT. Indomobil Finance Indonesia
Binjai.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2008: 73), “Sampel merupakan bagian dari
populasi yang dapat diwakili dari seluruh populasi tersebut.” Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem informasi akuntansi piutang dan
pengelolaannya yang merupakan bagian sistem informasi akuntansi PT.
Indomobil Finance Indonesia Binjai.
C. Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah
1. Sistem informasi akuntansi piutang merupakan rangkaian prosedur sistem
informasi akuntansi piutang yang diterapkan oleh PT. Indomobil Finance
Indonesia Binjai.
2. Kinerja manajer keuangan dalam pengelolaan piutang yang merupakan
prosedur sistem informasi akuntansi dalam pengelolaan piutang yang
diterapkan oleh PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai.
27
UNIVERSITAS MEDAN AREA
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
Sugiyono (2008: 13) “Data kualitatif adalah data yang bebentuk kata, skema,
gambar”.
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui penelitian langsung ke
objek penelitian yang masih harus diolah oleh penulis dengan
menyebarkan kuiisioner.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari suber lain dalam bentuk
laporan dan publikasi, sering juga disebut data eksternal yang didapat dari
luar perusahaan. Seperti buku-buku, majalah dan media lainnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pengamatan (observation), yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap
pendapatan dari piutang PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai.
2. Wawancara (interview), teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi
melalui tanya jawab langsung ke bagian-bagian yang terkait dengan judul
dan masalah dalam penelitian ini.
3. Dokumentasi (documentation), yaitu data yang diperoleh peneliti dari arsip
perusahaan berupa laporan penjualan.
28
UNIVERSITAS MEDAN AREA
F. Metode Analisis
Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008: 13), “Bahwa metode deskriptif
kuantitatif merupakan metode yang menggambarkan permasalahan atau kasus
yang dikemukakan berdasarkan perhitungan angka-angka untuk dipecahkan
permasalahannya dan ditarik kesimpulan secara umum”.
29
UNIVERSITAS MEDAN AREA
DAFTAR PUSTAKA
Azhar Susanto, 2008, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Perdana. Lingga Jaya, Bandung.
Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison Jr, 2007, Akuntansi, Terjemahan Gina
Gania dan Danti Pujiati, Jilid Satu, Edisi ketujuh, Erlangga, Jakarta. Daranatha, S., 2009, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat. Jakarta. Dwi Martani, Sylvia Veronica Nps, Ratna Wardhani, Ari Farahmmita dan Edward
Tanujaya, 2014 Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Buku Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
George H. Bodnar dan William S. Hopwood, 2008, Accounting Information System,
Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Amir Abadi Yusuf dan Rudi M. Tambunan, Edisi I, Salemba Empat, Jakarta.
James A Hall, 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Marshall B Romney dan Paul J Steinbart, 2006, Accounting Information Systems,
Sistem Infomasi Akuntansi, Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Edisi Kesembilan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Marshall B Romney dan Paul J Steinbart, 2014, Accounting Information Systems,
Sistem Informasi Akuntansi”, Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Edisi Tiga Belas, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2008, Sistem Akuntansi, Edisi ketiga, Cetakan Keempat, Salemba Empat,
Jakarta. Tata Sutabri, 2005, Sistem informasi Manajemen, Cetakan Pertama, Penerbit Andi,
Yogyakarta. Thomas Sumarsan, 2011, Sistem Pengendalian Manajemen, Indeks Cetakan kedua,
Jakarta. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Edisi Revisi, CV.Alfabeta, Bandung. Wing Wahyu Winarno, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Cetakan pertama, UPP
(Unit Penerbit dan Percetakan) STIM YKPN, Yogyakarta.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT.Indomobil Finance Indonesia Binjai
Sumber: PT. Indomobil Finance Indonesia Binjai
REMEDIAL
COORDINATOR
BRAND MANAGER
(KEPALA CABANG)
ADMINISTRATION
HEAD
MARKETING
HEAD
COLLECTION
HEAD
CREDIT
HEAD
CREDIT
MARKETING
A/R ADMIN REMEDIAL
ADMIN
CREDIT
ADMIN
A/R OFFICE DCS OFFICER
DATA ENTRY TELLER STAFF
ACCOUNTING
STAFF FINANCE STAFF
INSURANCE
STAFF
COLLATERAL
32 UNIVERSITAS MEDAN AREA