7
SISTEM KARDIOVASKULAR I (DARAH) Fungsi darah : 1. Transportasi (alat angkut) : - mengangkut oksigen ke paru2 dan karbondioksida dari seluruh tubuh - mengangkut nutisi dari saluran cerna ke seluruh tubuh - mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh 2. Regulasi (pengaturan) : - sirkulasi darah membantu menjaga homeostasis seluruh cairan tubuh - mengatur pH dengan perantara dapar 3. Proteksi (perlindungan) : - berperan menyumbat luka - sel darah putih melindungi dari serangan penyakit dengan cara fagositosis Komponen darah : 1. Plasma darah : protein plasma (albumin, globulin, dan fibrinogen), zat terlarut, air. 2. Elemen pembangun darah : di bentuk dari stemsel - Eritrosit : mengangkut oksigen, mengandung hemoglobin yang mengikat O2. globin (mengandung protein) dan heme (tdk mengandung protein). 5,4 juta sel/uL (pria) dan 4,8 juta sel/uL (wanita) - leukosit : sebagai pertahanan tubuh, tdd granulosit (neutrofil, eosofil, basofil) dan agranulosit (limfosit, monosit). 5.000-10.000 sel/uL - trombosit : berperan dalam pembekuan luka, berasal dari perombakan megakaiosit pd sumsum tulang blkg. 150.000-400.000 sel/uL 3 mekanisme hemostasis : vasokonstriksi pembuluh darah, pembentukan sumbat platelet, pembekuan darah. golongan darah : AB - antigen AB - x A - antigen A - serum anti-B B - antigen B - serum anti-A O - x - serum anti-A dan anti-B Rh+ = mengandung antigen rhesus Rh- = tidak mengandung antigen rhesus SISTEM KARDIOVASKULAR I (JANTUNG)

SISTEM KARDIOVASKULAR

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM KARDIOVASKULAR

SISTEM KARDIOVASKULAR I (DARAH)

Fungsi darah :

1. Transportasi (alat angkut) :

- mengangkut oksigen ke paru2 dan karbondioksida dari seluruh tubuh

- mengangkut nutisi dari saluran cerna ke seluruh tubuh

- mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh

2. Regulasi (pengaturan) :

- sirkulasi darah membantu menjaga homeostasis seluruh cairan tubuh

- mengatur pH dengan perantara dapar

3. Proteksi (perlindungan) :

- berperan menyumbat luka

- sel darah putih melindungi dari serangan penyakit dengan cara fagositosis

 

Komponen darah :

1. Plasma darah : protein plasma (albumin, globulin, dan fibrinogen), zat terlarut, air.

2. Elemen pembangun darah : di bentuk dari stemsel

- Eritrosit : mengangkut oksigen, mengandung hemoglobin yang mengikat O2. globin (mengandung protein)

dan heme (tdk mengandung protein). 5,4 juta sel/uL (pria) dan 4,8 juta sel/uL (wanita)

- leukosit : sebagai pertahanan tubuh, tdd granulosit (neutrofil, eosofil, basofil) dan agranulosit (limfosit,

monosit). 5.000-10.000 sel/uL

- trombosit : berperan dalam pembekuan luka, berasal dari perombakan megakaiosit pd sumsum tulang

blkg. 150.000-400.000 sel/uL

 

3 mekanisme hemostasis : vasokonstriksi pembuluh darah, pembentukan sumbat platelet, pembekuan

darah.

 

golongan darah :

AB - antigen AB - x

A - antigen A - serum anti-B

B - antigen B - serum anti-A

O - x - serum anti-A dan anti-B

Rh+ = mengandung antigen rhesus

Rh- = tidak mengandung antigen rhesus

 

SISTEM KARDIOVASKULAR I (JANTUNG)

Membran yang melindungi jantung dari gesekan = perikardium

Page 2: SISTEM KARDIOVASKULAR

Dinding jantung :

1. Epikardium (bag.luar), tdd membran tipis transparan yang memiliki messotelium dan jaringan konektif

2. Miokardium (bag.tengah), tdd jaringan otot, yang membangun jantung dan aktivitas pompa jantung

3. Endokardium (bag.dalam), tdd lapisan tipis endotelium yang bersambung dengan pembuluh darah yg

menyuplai jantung

 

Ruangan jantung :

- Atrium (atas) : ruang penerima darah yang kembali ke jantung melalui vena kemudian mengalir ke

ventrikel

- Ventrikel (bawah) : ruang pompa yang diisi dari atrium kemudian dipompa ke 2 arteri besar untuk

didistribusikan ke paru2 dan seluruh tubuh

- Dinding atrium lebih tipis dari ventrikel

- ventrikel kiri lebih tebal dari ventrikel kanan karena, v.kanan bertugas memompa darah ke selurh tubuh

 

Proses aliran darah :

darah dari seluruh tubuh masuk melalui vena cava superior dan inferior menuju atrium kanan, kemudian

masuk ke ventrikel kanan melalui katup atrioventrikular (tricuspidalis), dan keluar melalui katup semilunar

menuju paru-paru melewati arteri pulmonari. Di paru-paru terjadi pertukaran udara kemudian darah dari

paru-paru masuk melalui vena pulmonari menuju atrium kiri, dari atrium kiri masuk ke ventrikel kiri melewati

katup atrioventrikular (bicuspidalis), kemudian di pompa keluar melewati katup semilunar menuju ke seluruh

tubuh melalui aorta.

 

Pembuluh darah yang tersambung :

vena cava superior dan inferior : mengalirkan darah masuk ke dalam atrium kanan

arteri pulmonari : mengalirkan darah keluar jantung menuju paru-paru dari ventrikel kanan

vena pulmonari : membawa darah dfari paru-paru masuk ke atrium kiri

aorta : membawa darah keluar dari ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh

 

Peredaran darah :

1. Peredarah darah sistemik :

ventrikel kiri - keluar melalui aorta - ke seluruh tubuh - masuk melaui vena cara superior dan inferior - atrium

kanan - ventrikel kanan

2. Peredaran darah pulmonari :

ventrikel kanan - keluar melalui arteri pulmonari - ke paru-paru - masuk melalui vena pulmonari - arteri kiri -

ventrikel kiri

 

Page 3: SISTEM KARDIOVASKULAR

- Sirkulasi koronaria : darah yang kembali dari jantung dikumpulkan oleh sinus koronaria dan langsung

kembali ke atrium kanan

- Jantung bersifat autoritmik yaitu menghasilkan kontraksi dan relaksasi tanpa stimulus dari SSP

- pengaruh saraf parasimpatik (memperlambat gerakan) dan sarad simpatik (mempercepat irama jantung)

- Cardiac output : volume darah yang dikeluarkan ventrikel kiri atau kanan menuju aorta atau pembuluh

darah ke paru-paru pada setiap menit

 

SISTEM KARDIOVASKULAR III (PEMBULUH DARAH)

Fungsi kapiler: tenpat terjadinya pertukaran nutrisi dan gas antara cairan interstitial dan darah

arteri - arteriol - kapiler - venul - vena

 

Sirkulasi Porta Hepatika :

Darah di bawa oleh vena porta hepatika yang mengandung nutrisi yang idserap pd saluran cerna - hati

menyimpan sebagian nutrisi dan menerima darah miskin O2 dr vena hepatika, darah kaya O2 dr arteri

hepatika - darah kaya O2 dan CO2 bercampur di sinusoid kemudian di bawa oleh vena hepatika menuju

vena cava superior dan inferior

 

Sirkulasi Fetus : 

umblical vein - dustus venosus - vena cava inferior fetus - atrium kanan - jantung - ductus arteiosus aorta -

seluruh tubuh fetus - umblical arteri - sirkulasi darah ibu

 

Tekanan darah : tekanan persatuan luas dinding pembuluh darah

sistol : tekanan pada pembuluh darah sewaktu jantung memompakan darah melalui arteri pulmonari dan

aorta

diastol : tekanan pada pembuluh darah sewaktu jantung terisi darah dari vena cava superior-inferior dan

vena pulmonari

 

Faktor yang mempengaruhi tekanan darah :

1. Curah jantung

denyut jantung meningkat - curah jantung meningkat - tekanan darah meningkat

2. Volume darah

venous return menurun/ terjadi pendarahan - tekanan darah menurun

3. Resistensi perifer

- semakin kecil diameter pembuluh darah - semakain besar resistensi perifernya

- vasokonstriksi - diameter pembuluh darah mengecil - reistensi perifer meningkat - tekanan darah

meningkat

Page 4: SISTEM KARDIOVASKULAR

- vasodilatasi - diameter pembuluh darah membesar - resistensi perifer meurun - tekanan darah menurun

4. Elastisitas dinding arteri

5. Viskositas darah

5. Pola hidup

6. Hormon

norepinefrin/ epinefrin - vasokonstriksi - tekanan darah meningkat

ADH - peningkatan reabsopsi air pd ginjal

Aldosteron - meningkatkan reabsorpsi Natrium pd ginjal

 

SISTEM LIMFA

Struktur penyusun sistem limfatik :

- cairan limfa

- pembuluh dan kapiler limfa

- struktur dan organ yang mengandung jaringan limfatik

- sumsum tulang merah

 

Fungsi sistem limfatik :

- mengalirkan kelebihan cairan interstitial

- mengangkut lipid

- menghasilkan respon imun

 

Skema aliran getah bening :

pembuluh darah (darah) - ruang antar sel pd jaringan (cairan interstitial) - kapiler limfa (getah bening) -

pembuluh limfa (getah bening) - lymphatic duct (getah bening) - pertemuan antara vena jugular dan

subcalvian (darah)

 

Proses masuknya cairan interstitial dalam kapiler limfa :

tekanan cairan interstitial lebih besar dari tekanan kapiler limfa, menyebabkan sel endotelial meregang dan

membentuk katup yang terbuka sehingga cairan interstitial masuk ke kapiler limfa. 

 

Organ limfatik primer : organ yang mengandung stemcell yang berperan dalam respon imun (sumsum

tulang merah dan thymus)

organ limfatik sekunder : organ dan jaringan dimana banyak terjadi respon imun (nodus limfa, limpa, nodul

limfatik)

 

SISTEM RESPIRASI I (ANATOMI)

Page 5: SISTEM KARDIOVASKULAR

hidung - faring - laring - trakea - bronkus - paru2

Fungsi :

- menyuplai sel-sel tubuh dg O2 dan mengeliminasi CO2

- fungsi protektif

- pengaturan volume dan tekanan darah

- menjaga pH dalam darah dan cairan tubuh saat terjadi perubahan tiba2

- menyediakan luas permukaan maksimum u/ difusi gas O2 dan mengeliminasi CO2

 

Secara struktur :

1. Sistem respirasi bagian atas : hidung - faring - struktur penyususnnya

2. Sistem respirasi bagaian bawah : laring - trakea - bronkus - paru2

Secara fungsional :

1. Zona konduksi

nostril - rongga hidung - faring - laring - trakea - bronkus - terminal bronkiolus

- hanya jalan masuk udara respirasi , luas permukaan kecil, tdk ada pertukaran udara, dinding tebal,

berfungsi menyaring, menghangatkan, melembabkan udara dan menghantarkannya ke paru2

2. Zona respirasi

bronkiolus respiratorius - alveoar duct - alveoli

- luas permukaan besar, dinding tipis, ada pertukaran udara di membran kapiler alveolar

 

1. Hidung

fungsi : menghangatkan, melembabkan, menyaring udara, menstimulus bau

2. Faring

fungsi : jalan masuk udara dan makanan, ruanagn tempat suara, tempat tonsil berada

3. Laring

Saluran yang menghubungkan antara faring dan trakea, terdapat epliglotis yaitu tulang rawan yang

membantu menutup laing saat menelan, terdapat glotis yaitu sepasang lipatan membran mukosa

4. Trakea

dindingnya tdd epitel bersilia yang mengandung sel goblet, terdapat cincin kortilage yg memberikan bentuk

semikaku

5. Bronkus

terdapat kepingan kartilage, pd cabanf trakea bronkus kiri dan kanan terdapat carina

6. Paru-paru

terdapat membran pleura yaitu pariental pleura dan visceral pleura, paru2 kanan (3 lobus), paru2 kiri (2

lobus), tiap lobius tdd pembuluh limfa, arteri, vena, bronkiolus terminal

Page 6: SISTEM KARDIOVASKULAR

terdapat sel septal yang menghasilkan fosfolipid yaitu surfaktan, terdapat makrofag alveolar yang berfungsi

mengeluarkan partikel debu atau serpihan sel yang masuk ke dalam rongga alveolar

Fungsi : pertukaran O2 dan CO2 - metabolisme insulin - inaktivasi hormon gastric - sintesis, penyimpanan

dan pembebasan prostaglandin

 

SISTEM RESPIRASI 2 (FISIOLOGI)

Inspirasi :

- kontraksi otot diafragma dan otot interkostal eksternal

- ronga toraks membesar, tulang rusuk tertarik ke atas, sternum tertarik ke depan, 

Ekspirasi :

- (pasif) : relaksasi otot diafragma dan otot interkostal internal

(aktif) : relaksasi otot abdominal dan otot interkostal internal

- Rongga toraks mengecil, tulang rusuk dan sternum kembali ke posis normal

 

Pernapasan paru-paru

1. Ventilasi pulmonari : proses inhalasi dan ekshalasi udara antara atmosfer dan alveoli paru2

2. Respirasi eksternal : pertukaran gas antara alveoli paru-paru dan aliran darah melewati membran

respirasi (antara alveoli dan kapiler darah pulmonal)

3. Respirasi internal : pertukaran gas antara aliran darah pd kapiler sistemik dan sel-sel jaringan tubuh

 

1. Respirasi Eksternal :

O2 berdifusi dari alveoli menuju darah (miskin O2), CO2 berdifusi berlawanan arah

tekanan CO2 darah > tekanan CO2 alveoli (kaya O2) = difusi CO2

Tekanan O2 alveoli (kaya O2) > tekanan O2 darah = difusi O2

Faktor yg memperngaruhi : ketebalan kapiler, luas permukaan alveoli total, diameter kapiler, ker=tinggian

tempat, volume/ menit

2. Respirasi Internal :

Tekanan O2 darah (kaya O2) > tekanan O2 sel jaringan = difusi O2

O2 berdifusi dari kapiler darah menuju sel jaringan, CO2 berdifusi berlawanan arah

Tekanan CO2 sel jaringan > tekanan CO2 darah (kaya O2) kapiler jaringan = difusi CO2

 

Volume Udara Respirasi

1. Volume Tidal (500 mL) = Volume respirasi

2. VIC (3000 mL) = volume lebih besar yang dapat diinspirasi saat aktovitas berat

3. VEC (1100 mL) = volume yang di ekshalasi setelah ekshalasi normal

4. Kapasitas Vital (4600 mL) = udara maksimum yang dapat digerakkan dalam sistem

Page 7: SISTEM KARDIOVASKULAR

KV = VT + VEC +VIC

VT : VEC : VIC = 1 : 2 : 6

5. Volume Residu (pria : 1200 ml dan wanita : 1100 ml)volume udara yang masih tersisa dalam paru-paru

setelah VEC diekshalasi. tidak dapat diukur.

 

Alat u/ mengukur volume udara respirasi : SPIROMETER